Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 4, No. 2, Juni 2008 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 4, No. 2, Juni 2008 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI"

Transkripsi

1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI Nurlaila 1, Nana Rochana 2, Nurullya Rachma 3 1Jurusan Keperawatan STKes Muhammadiyah Gombong 2,3Jurusan Keperawatan Universitas Diponegoro ABSTRACT The purpose of this research is to know the correlation between level of knowledge and attitude with motivation of mother to give massage to their baby. This is quantitative research with descriptive analysis using chi square test. The respondents are all of mothers who have baby in Surotrunan Village Alian Subdistrict Kebumen district. It uses total sampling with 63 mothers as respondent. The data is collected by giving questioners to the respondents. The result shows that the majority of mothers are years old and have 10,5-12,4 months olds baby. There are 43 (68,3%) mothers who have intermediate knowledge about baby massage. Mothers who have good attitude about baby massage are 35 (55,6%) and mothers who have intermediate motivation about baby massage are 45 (71,4%). The result from data analysis using chi square test with statistic technique in 5% significance level shows that there are no correlation between level of knowledge of mother about baby massage with motivation of mother in giving baby massage (p value=0,666). In spite of that, there is correlation between attitude of mother to baby massage with motivation of mother in giving baby massage (p value=0,012). Key words: motivation, mother, baby massage PENDAHULUAN Sentuhan memberikan suatu komunikasi yang dalam, tanpa batasan kata-kata. Ketika orang tua memijat bayinya, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. Kontak yang mendalam dan waktu yang intens dalam pijatan itu akan memberikan rasa aman dan nyaman untuk anak dan juga orangtua. Jika dilakukan secara teratur, pijat bayi akan membuat tubuh sehat dan mengurangi masalah kesehatan yang sering terjadi seperti perut kembung. Hal yang terpenting yaitu pemijatan dapat meningkatkan kualitas komunikasi antara ibu dan bayi sehingga dapat membentuk ikatan antara bayi dan kedua orangtuanya. Bowlby (1965) menyatakan bahwa tipe hubungan emosional anak secara dini dengan ibunya sangat penting, sehingga perlu dijalin sejak 3 tahun pertama kehidupan. Jalinan hubungan emosional antara ibu dan anak akan mempengaruhi perkembangan fisik, intelektual, emosional dan sosial anak. Salah satu cara dalam mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak adalah dengan terapi pijat bayi. Di kalangan masyarakat Indonesia ilmu pijat bayi sudah lama dikenal dan sampai saat ini di daerah-daerah masih sering dilakukan oleh dukun bayi (4). Hal ini dapat disebabkan karena masyarakat di daerah belum mengatahui terapi pijat bayi yang dilakukan oleh ibu, ayah, atau anggota keluarga bayi. Sikap ibu terhadap pijat bayi terbentuk dengan baik jika ibu telah 56

2 mengetahui pentingnya pijat bayi yang dilakukan oleh ibu atau anggota keluarga yang lain dan pada akhirnya ibu akan termotivasi untuk mempraktekan pijat bayi tersebut. Hasil survey awal, observasi dan wawancara yang peneliti lakukan terhadap ibu-ibu yang memiliki bayi pada tanggal 11 desember 2004 di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, diketahui bahwa sebagian besar ibu memijatkan bayinya pada dukun bayi. Seharusnya ibu mendapat pendidikan kesehatan mengenai cara memijat bayi yang diajarkan oleh bidan atau perawat setempat, oleh karena jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan maka ibu tidak tahu cara memijat bayi sendiri. Kita ketahui bersama bahwa sikap seseorang didasarkan pada konsep evaluasi berkenaan dengan obyek tertentu dan menggugah motif untuk bertingkah laku. Dari hal tersebut diatas dan mengingat pentingnya kesehatan seorang anak maka masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi di Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini memberikan manfaat bagi peningkatan pelayanan asuhan Keperawatan khususnya Keperawatan komunitas dan dapat membuka wawasan masyarakat khususnya ibu tentang manfaat dan pentingnya pijat bayi. METODE PENELITIAN Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah tingkat pengetahuan, pengalaman masa lampau, kemampuan fisik., cita- cita hidup, situasi lingkungan. Kepribadian, sikap, orang tua, saudara, tanda bahaya, rintangan, mangsa Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan ibu tentang pijat bayi (Pengertian pijat bayi, manfaat pijat bayi, teknik pijat bayi) dan sikap ibu terhadap pijat bayi, sedangkan variabel dependennya adalah motivasi ibu dalam memijatkan ibu (Motif, kekuatan motif, tujuan, perilaku). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian deskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah desain cross sectional dimana peneliti melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan dan peneliti hanya ingin mengetahui apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap (variabel bebas) dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi (variabell terikat) tanpa ada follow up. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 0-1 tahun yang tinggal di desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen pada tahun Besar populasi untuk penelitian ini adalah 63 (1). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan tekhnik sampel jenuh, yaitu bahwa seluruh populasi dijadikan sampel, sehingga besar sampell untuk penelitian ini adalah 63. Secara umum, alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen 57

3 penelitian yaitu kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi: kuesioner A berisi data pribadi responden, kuesioner B untuk mengukur tingkat yang terdiri atas 15 item pertanyaan multiple choice (pengertian pijat bayi: 4 buah, manfaat pijat bayi: 6 buah, Tekhnik pijat bayi: 5 buah), kuesioner C untuk mengukur sikap ibu terhadap pijat bayi yang terdiri atas 8 item pernyataan dan diukur dengan menggunakan skala likert, kuesioner D untuk mengukur motivasi ibu memijatkan bayi yang terdiri atas 16 item pernyataan (motif: 5 buah, kekuatan motif: 5 buah, tujuan: 3 buah, perilaku: 3 buah) dan diukur dengan skala likert. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti, maka sebelum digunakan untuk pengambilan data terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yaitu dengan cara mengujicobakan kuesioner ini kepada tiga puluh ibu yang memiliki anak usia 0-1 tahun yang memiliki karakteristik seperti sampell tetapi bukan merupakan sampel dalam penelitian ini. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini akan dilakukan di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Setelah dilakukan uji validitas dengan korelasi product moment didapatkan 15 pertanyaan tentang pengetahuan, 8 pernyataan tentang sikap dan 16 pernyataan tentang motivasi dengan nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel (0,361) pada derajat signifikansi 5 %, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan berupa kuesioner dinyatakan valid (21).Hasil uji reliabilitas dengan Alpha (α) Cronbach menghasilkan α sebesar 0,9560 untuk kuesioner pengetahuan, 0,9093 untuk kuesiner sikap, dan 0,9367 untuk kuesioner motivasi. Dengan demikian kuesioner dinyatakan reliabel karena nilai α lebih besar dari nilai r tabel (0,361) pada derajat signifikansi 5 %. Kuesioner yang telah valid dan reliabel selanjutnya dibagikan pada 63 responden sebagai sampel dalam penelitian ini. Setelah kuesioner yang telah diisi oleh responden dikembalikan kepada peneliti kemudian peneliti melaukan analisa terhadap hasil jawaban responden. Analisa univariat dalam penelitian ini adalah dengan mendeskripsikan proporsi responden dengan cara distribusi frekuensi sedangkan analisa bivariat dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu dan hubungan antara sikap dengan motivasi ibu digunakan uji statistik Chi-Square Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu memperhatikan masalah etika penelitian. Masalah etika dalam penelitian meliputi: Informed Consent (cara persetujuan antara responden dengan peneliti), Anonimity (Tanpa nama), dan Confidentiality (Kerahasiaan). HASIL DAN BAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar bayi berusia 10,5-12,4 bulan yaitu sebanyak 21 (33,3%). Sedangkan proporsi terkecil adalah bayi berusia antara 6,5-8,4 bulan dan 2,5-4,4 bulan yaitu sebanyak 5 (7,9%). Sebagian besar ibu berusia tahun yaitu sebanyak 26 (41,3%) dan proporsi terkecil adalah ibu yang berusia yaitu sebanyak 4 (6,3%). Sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang sedang mengenai pijat bayi yaitu sebanyak 43 (68,3%) dan ibu yang memiliki pengetahuan baik 58

4 sebanyak 7 (11,1%), sisanya sebanyak 13 (20,6%) ibu memiliki pengetahuan yang kurang mengenai pijat bayi. Hasil penelitian mengenai sikap ibu terhadap pijat bayi menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki sikap yang baik terhadap pijat bayi yaitu sebanyak 35 (55,6%), tidak ada (0%) ibu yang memiliki sikap yang kurang terhadap pijat bayi dan 28 (44,4%) ibu memiliki sikap yang sedang terhadap pijat bayi. Sebagian besar ibu yaitu sebanyak 45 (71,4%) ibu memiliki motivasi yang sedang dalam memijatkan, tidak ada (0%) ibu yang memiliki motivasi rendah dalam memijatkan bayi dan 18 (28%) ibu memiliki motivasi tinggi dalam memijatkan bayi. Hasil analisa secara statistik memijatkan bayi menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil p value 0,666 lebih besar dari derajat signifikansi 0,05. Dengan demikian hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada memijatkan bayi di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Sementara itu hasil uji analisa secara statistik hubungan antara sikap ibu terhadap pijat bayi memijatkan bayi menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil p value 0,012 lebih kecil dari derajat signifikansi 0,05. Dengan demikian hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap ibu terhadap pijat bayi dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi Hasil analisa peneliti terhadap jawaban responden pada kuesioner pengetahuan menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pijat bayi baru sampai tingkat memahami (Comprehension), ibu hanya mampu menjelaskan secara benar mengenai pijat bayi dengan benar, namun ibu belum mengaplikasikan terapi pijat bayi sehingga ibu tidak dapat menganalisis, memodifikasi dan menilai manfaat terapi pijat bayi. Meskipun ketika dilakukan wawancara informal, rata-rata ibu beranggapan bahwa pertumbuhan dan perkembangan bayi sangatlah penting namun karena kurangnya informani mengenai pijat bayi sehingga kebanyakan dari ibu hanya memiliki pengetahuan yang sedang tentang pijat bayi. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat diartikan bahwa tingkat masih kurang sehingga perlu dilakukan pendidikan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat bayi. Pengetahuan yang tinggi merupakan faktor yang cukup penting dalam meningkatkan motivasi seseorang dan mendorong perubahan perilaku orang tersebut. Sikap ibu terhadap pijat bayi Berdasarkan hasil jawaban ibu terhadap kuesioner sikap menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki kepercayaan tehadap pijat bayi yang bermanfaat dalam mempertahankan status kesehatan bayi sehingga menggambarkan kecenderungan perilaku ibu untuk memijatkan bayi. Sikap positif ibu terhadap pijat bayi dapat terbentuk dari proses imitasi terutama meniru 59

5 tingkah laku orang tuanya dalam sikap maupun tindakannnya dalam memijatkan bayi. Dalam hal ini sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku dengan cara menerima atau tidak menerima objek tersebut (13). Sikap ibu terhadap pijat bayi tidak hanya dipengaruhi oleh, menurut Allport (1954) dipengeruhi juga oleh pengalaman pribadi, apa yang dicertitakan oleh orang lain, dan kebutuhan emosional ibu sehingga terbentuk kepercayaan ibu yang besar untuk memijatkan bayi pada dukun bayi. Sikap ibu yang baik terhadap pijat bayi dapat dipengaruhi oleh kebiasaan ibu dalam memijatkan bayi, hal ini sesuai dengan pendapat Allport (1954) dalam teori kondisioning. Teori ini menjelaskan bahwa sikap merupakan kebiasaan terhadap suatu yang dipelajari. Motivasi ibu dalam memijatkan bayi Cukupnya motivasi ibu dalam memijatkan bayi dapat didukung dengan jawaban sebagian besar (>50%) ibu yang menyatakan bahwa ibu akan memijatkan bayi jika bayinya rewel dan tukang pijatnya mau datang ke rumah ibu.. Pada dasarnya motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Kurangnya kesadaran ibu akan pentingnya pijat bayi yang dapat dilakukan oleh ibu sendiri mendorong ibu untuk memijatkan bayinya pada orang lain, dalam hal ini adalah dukun bayi. Disamping itu motivasi ibu dalam memijatkan bayi dapat didorong oleh pengalaman ibu pada anak-anak sebelumnya atau pengalaman orang tua ibu yang biasa memijatkan bayi pada dukun bayi. Dalam wawancara informal selama penelitian sebagian besar ibu menyatakan pijat bayi dilakukan supaya bayi lebih tenang dan karena dorongan dari orang tua ibu. Selain itu hasil jawaban ibu terhadap kuesioner motivasi juga menunjukkan bahwa ibu hanya akan memijatkan bayi apabila bayinya sakit. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi ibu dalam memijatkan bayi dapat dipengaruhi oleh faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, dan keadaan yang terdesak. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada memijatkan bayi. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat pengetahuan seseorang yang baik tentang pijat bayi tidak menjamin seseorang itu akan termotivasi untuk memijatkan bayi. Hal ini dimungkinkan karena ibu yang memiliki pengetahuan tentang pijat bayi, hanya sekedar memahami tentang manfaat yang besar dengan pijat bayi sehingga ibu merasa takut untuk melakukan pijat bayi sendiri atau ibu tidak sempat untuk melakukan pijat bayi sendiri. Kemungkinan yang lain adalah adanya beberapa faktor lain juga cukup mempengaruhi motivasi ibu untuk memijatkan bayi. Faktor-faktor tersebut antara lain pengalaman masa lampau, citacita, situasi lingkungan, sikap, orang tua, saudara, adanya keadaan yang mendesak atau bahaya. Anggota keluarga ibu yang biasa memijatkan bayi pada dukun bayi akan memberikan dorongan 60

6 pada ibu supaya memijatkan bayi. Ibu yang tidak memiliki pengalaman memijat bayi sendiri pada anak-anak sebelumnya akan lebih termotivasi untuk memijatkan bayi pada dukun bayi. Dengan demikian sejalan dengan pendapat Martin Handoko motivasi ibu dalam memijatkan bayi dapat berubah karena pengalaman dan pendidikan yang didapatkan oleh ibu tentang pijat bayi. Hubungan sikap ibu terhadap pijat bayi dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap ibu terhadap pijat bayi dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Motivasi ibu dalam memijatkan bayi dapat didorong oleh kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Semakin baik sikap ibu terhadap pijat bayi, dan secara sadar pula melakukan perbuatanperbuatan untuk memenuhi keinginan/kebutuhan tersebut. Menurut Stoner dan Freeman (1995) motivasi seseorang dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam individu dan salah satunya adalah sikap (6). Dapat diartikan bahwa sikap ibu yang baik terhadap pijat bayi akan mendorong ibu untuk memijatkan bayi. Menurut Allport (1954) sikap ibu terhadap pijat bayi dapat terbentuk dari kebiasaan dan pengalaman ibu sebelumnya, dan proses imitasi terhadap tingkah laku dari orang tuanya yang biasa memijatkan bayi sehingga ibu mempunyai motivasi untuk memijatkan bayi. Penerimaan yang positif dan kepercayaan ibu terhadap pijat bayi akan mendorong ibu untuk memijatkan bayi. Dorongan untuk memijatkan bayi dimulai dari keyakian ibu terhadap nilai-nilai positif dari pijat bayi. Bermula dari suatu keyakinan, kebiasaan, pendapat atau konsep yang positif mengenai pijat bayi akan membentuk sikap yang baik terhadap pijat bayi yang selanjutnya akan menggugah motif yang mendasari tingkah laku ibu untuk memijatkan bayi. SIMPULAN Tingkat pengetahuan ibu tentang pijat bayi masih kurang karena hanya 7 (11,1%) ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang pijat bayi dan 43 (68,3%) ibu memiliki pengetahuan sedang mengenai pijat bayi. Sedangkan sikap ibu terhadap piajt bayi sudah baik yaitu adanya 35 (55,6%) ibu yang memiliki sikap baik terhadap pijat bayi, dan Motivasi ibu tergolong cukup dalam memijatkan bayi yaitu sebanyak 45 (71,4%) ibu memiliki motivasi sedang dan tidak ada ibu yang memiliki motivasii rendah dalam memijatkan bayi. Dari hasil analisa statistik memijatkan bayi menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil p value 0,666 lebih besar dari derajat signifikansi 0,05. Dengan demikian hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada memijatkan bayi di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Sementara itu dari hasil analisa statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap ibu terhadap pijat bayi dengan motivasi ibu dalam memijatkan bayi di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen dengan p 61

7 value 0,012 lebih kecil dari derajat signifikansi 0,05. SARAN Petugas kesehatan dalam hal ini perawat hendaknya memberikan informasi mengenai pengertian terapi pijat bayi yang benar sehingga terbentuk persamaan persepsi antara masyarakat dan petugas kesehatan mengenai terapi pijat bayi. selanjutnya perawat juga perlu membuka pelatihan pijat bayi bagi para ibu agar ibu tersebut dapat melakukan pijat bayi sendiri. Dalam menyebarluaskan informasi dan edukasi mengenai pijat bayi dapat dilakukan melalui penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya pijat bayi pada setiap puskesmas khususnya puskesmas di wilayah kerja kecamatan Alian Kabupaten Kebumen serta melalui media cetak dan elektronik. Untuk penelitian selanjutnya, perlu diteliti faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi ibu dalam memijatkan bayi. Faktor-faktor tersebut antara lain pengalaman masa lampau, kemampuan fisik, cita- cita hidup, situasi lingkungan, pengaruh orang tua saudara, dan lingkungan sekitar. Selain itu pada penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian sehingga pada penelitian selanjutnya perlu diikuti dengan observasi langsung ke lapangan dan wawancara mendalam terhadap perilaku ibu dalam memijatkan bayi sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan mendalam. DAFTAR PUSTAKA Roma T, Susie Nanayakkara. Seni memijat bayi yang menyejukkan. Jakarta: Ladangpustaka & Intimedia Key Mak. Pijat bayi dan manfaatnya. (29 September 2002) Sacharin Rosa M. Prinsip keperawatan pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC Roesli Utami. Bayi sehat berkat ASI eksklusif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Mar at. Sikap manusia perubahan serta pengukuran. Jakarta: Ghalia Indonesia Nursalam. Manajemen Keperawatan: aplikasi dalam praktik Keperawatan professional. Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika Handoko Martin. Motivasi daya penggerak tingkah laku. Cet 3. Yogyakarta: Kanisius Nursalam, Siti Pariani. Pendekatan praktis metodologi riset keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto Pratinya Ahmad W. Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan. Edisi 1. Jakarta: Raja Grafida Persada Purwanto Heri. Pengantar statistik Keperawatan. Jakarta: EGC Budiarto Eko. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC Alimul Azis. Riset Keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba medika Notoatmodjo Soekidjo. Ilmu kesehatan masyarakat: prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta Azwar Azrul. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi 3. Jakarta: Bina Rupa Aksara

8 63

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO Oleh : Endang Dwi Ningsih 1 Ratna Indriati 2 Jumiati 3

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen yaitu deskriptif kolerasi, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU Erni Arifa Muniro Yanti, Siti Solikhah Korespondensi: Siti Solikhah, d/a : STiKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel (Alimul,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dimana akan menggali persepsi mengenai hemodialisis dengan tingkat kecemasan. Pendekatan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif korelasional untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pada rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan hipotesis yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008

Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PARA WANITA DEWASA AWAL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN KALANGAN KECAMATAN PEDAN KLATEN Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian komparasi untuk membandingkan pengetahuan dan sikap remaja perokok dan bukan perokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat, data yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara analitik kuantitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan mencari hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive analytic explanatory untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu bertujuan untuk menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan menentukan sejauh mana

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL TETY RINA ARITONANG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non eksperimental atau observasional yang merupakan metode penelitian secara observasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NANING MASRURI 0502R00317 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yaitu penelitian untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok objek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Kurniati Puji Lestari Prodi D IV Keperawatan Semarang Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Dep Kes Semarang email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu menggambarkan hubungan pelayanan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi rawat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas

Lebih terperinci

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, yaitu penelitian yang berupaya mencari hubungan antar variabel. Kemudian melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini mengggunakan deskriptif korelasi dimana akan menggali fenomena hubungan antara Sikap dan Praktek Pengendalian kadar gula darah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mencari hubungan. faktor usia, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan sumber

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mencari hubungan. faktor usia, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan sumber BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif non-eksperimen. Penghitungan statistika dengan bantuan program SPSS 16, peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif studi korelasi (Correlation Study) dengan pendekatan belah lintang (Cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif studi korelasi (Correlation Study) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei analitik menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENGIMUNISASIKAN BAYINYA DI DESA DUKUH TURI KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES Relation Level Knowledge of mother

Lebih terperinci