JEMBATAN KÖNIGSBERG. Puji Nugraheni. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JEMBATAN KÖNIGSBERG. Puji Nugraheni. Abstrak"

Transkripsi

1 JEMTN KÖNIGSERG Puji Nugraheni Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo bstrak erbagai ermasalahan dalam kehiduan sehari-hari daat dimodelkan dengan menggunakan diagram titik dan garis atau dalam matematika lebih dikenal dengan sebutan graf. Titik dalam graf dinamakan simul dan garisnya dinamakan sisi. Penggunaan graf ertama kali adalah ada ermasalahan Jembatan Königsberg ada tahun Permasalahan Jembatan Königsberg adalah aakah mungkin melewati ketujuh jembatan sebanyak satu kali untuk kembali ke temat semula. Permasalahan ini telah diecahkan oleh ahli matematika dari Swiss bernama L. Euler ada tahun alam enemuannya Euler mengemukakan bahwa untuk daat melewati semua jembatan sebanyak satu kali dan kembali ke temat semula, maka grafnya harus meruakan graf Euler yaitu graf yang memuat sirkuit Euler. Sedangkan syarat keberadaan sirkuit Euler menurut Euler adalah derajat setia simulnya harus gena. Graf yang mereresentasikan ermasalahan Jembatan Königsberg memunyai simul yang semuanya berderajat ganjil, sehingga tidak mungkin melewati semua jembatan sebanyak satu kali untuk kembali ke temat semula Kata Kunci: jembatan Königsberg, graf Euler Pendahuluan alam suatu model matematika, berbagai masalah dalam kehiduan sehari-hari biasanya diidentifikasi kemudian dinyatakan dalam suatu sistem yang bersifat matematis. Salah satu bentuk model matematika yang daat diergunakan untuk mereresentasikan berbagai masalah dalam kehiduan sehari-hari adalah diagram titik dan garis. Pada dasarnya banyak sekali masalah nyata yang daat diwakili dengan diagram titik dan garis, diantaranya enyamaian suatu berita atau gosi agar tersebar luas, engantaran surat, enyusunan trayek edagang keliling, eran-cangan jaringan kereta ai, telekomunikasi, Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg 21

2 komuter, enyaluran bahan bakar, erancangan arena ameran atau temat rekreasi agar engunjung daat melihat semua stan atau atraksi hi-buran tana melewati ulang jalur yang sama dan masih banyak lagi ermasalahan yang lainnya. Pada contoh diatas ibu rumah tangga, rumah, kota, stasiun, sentral tele-on, usat informasi, komuter, POM bensin dan stand daat digambarkan sebagai titik dan hubungan keakraban, jalan, rasa-rana hubungan, jalur komunikasi, kabel daat diwakili oleh garis. iagram titik dan garis seerti di atas dalam model matematika dike-nal sebagai graf. Menurut catatan sejarah, ermasalahan ertama yang menggunakan graf adalah ermasalahan Jembatan Königsberg ada tahun Jembatan Königsberg meruakan jembatan yang terletak di Kota Königsberg sekarang bernama Kota Kaliningrat (sebelah timur Prussia, Jerman sekarang), di kota tersebut terdaat Sungai Pregal yang mengalir mengitari Pulau Kneihof lalu bercabang menjadi dua buah anak sungai. da tujuh buah jembatan yang menghu-bungkan daratan yang dibelah oleh sungai tersebut seerti terlihat dalam gambar berikut: Masalah Jembatan Königsberg adalah aakah mungkin mela-lui ketujuh buah jembatan itu ma-singmasing teat satu kali dan kembali lagi ke temat semula. Sebagian enduduk kota seakat bahwa memang tidak mungkin melalui setia jembatan itu hanya sekali dan kembali ke temat semu-la, tetai mereka tidak daat menje-laskan mengaa demikian jawaban-nya kecuali dengan cara coba-coba. Tahun 1736, seorang Matematikawan Swiss, L. Euler adalah orang ertama yang berhasil mene- 22 Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg

3 mukan jawaban masalah Jembatan Königsberg ini dengan menggu-nakan embuktian yang sederhana. Ia memodelkan masalah ini ke da-lam graf. aratan yang dihubung-kan oleh jembatan dinyatakan seba-gai titik dan jembatan disimbolkan sebagai garis. Reresentasi graf untuk Jembatan Königsberg adalah seba-gai berikut : Jawaban yang dikemukakan oleh Euler adalah orang tidak mungkin melalui ketujuh jembatan itu masing-masing satu kali dan kembali ke temat semula jika derajat setia titik tidak seluruhnya gena. Yang dimaksud derajat adalah banyaknya garis yang ber-sisian dengan titik. Penemuan Euler tentang emecahan ermasalahan Jembatan Königsberg akan memun-culkan teori tentang graf Euler yang akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini. Terminologi Graf Graf didefinisikan sebagai asangan himunan (V,E) dengan V adalah himunan berhingga dan tidak kosong dari simul-simul (vertex) dan E adalah himunan sisi (edges) yang menghubungkan sea-sang simul (Rinaldi Munir,2001). Secara geometri graf digambarkan sebagai kumulan noktah (simul) di dalam bidang yang dihubungkan dengan sekumulan garis (sisi). ua buah simul dikatakan adjacent bila keduanya terhubung langsung dan sebuah sisi dikatakan berincident dengan kedua simul yang dihubungkannya. Jika v adjacent dengan v maka sisi yang incident dengan kedua simul tersebut daat ditulis ( v, v ). Pada suatu graf juga dikenal derajat (degree) suatu simul yaitu banyaknya sisi yang berincident dengan simul tersebut. Sisi ada graf daat memunyai orientasi arah. erdasarkan orientasi arah ada sisi, Rinaldi Munir (2001) membedakan graf atas dua jenis, yaitu: Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg 23

4 1. Graf Tak erarah (Undirected Grah) Suatu graf dikatakan tak bera-rah jika sisinya tidak memu-nyai orientasi arah. Pada graf tak berarah, urutan asangan simul yang dihubungkan oleh sisi tidak dierhatikan atau ( v, v ) = ( v, v ). 2. Graf erarah (irected Grah atau igrah) Graf yang setia sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Pada graf berarah urutan asangan sim-ul yang dihubungkan oleh sisi dierhatikan atau ( v, v ) ( v, v ). erikut meruakan contoh graf tak berarah dan graf berarah: Gambar 2 (a) Graf tak berarah Gambar 2 (b) Graf berarah Pada suatu graf G juga dikenal adanya lintasan dari simul ke v,v v i1,v i2 v yaitu rangkaian simul,...,v im, v sehingga (,v ), ( v v ),...,v (, v ) i1 i1 i2 v adalah sisi ada graf G. ontoh: iketahui graf G im ada gambar 3 Lintasan ada graf G diatas adalah lintasan,,,. Pada lintasan ini simul dinamakan simul awal (initial vertex) dan dinamakan simul akhir (terminal vertex). Suatu lintasan dikatakan lintasan sederhana (simle ath) ji-ka 24 Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg

5 tidak melalui sisi yang sama sebanyak dua kali dan suatu lin-tasan dikatakan lintasan elementer (elementary ath) jika tidak melalui simul yang sama sebanyak dua kali. Lintasan dengan simul awal sama dengan simul akhir disebut sirkuit. erdasarkan lintasannya, maka sirkuit dibedakan menjadi dua yaitu sirkuit sederhana (simle sircuit) jika sirkuitnya tidak melalui sisi yang sama sebanyak dua kali dan sirkuit elementer (elementary circuit) jika sirkuitnya tidak mela-lui simul yang sama sebanyak dua kali. ontoh : Pada gambar 3,,,, adalah sirkuit sederhana dan juga sirkuit elementer, sedangkan,,,,, bukan sirkuit sederhana dan juga bukan sirkuit elementer. ua simul v dan simul v himunan V terdaat lintasan dari ke v v. Jika tidak demikian, maka G disebut graf tak terhubung (disconnected grah). Sedangkan untuk graf berarah dikatakan terhubung jika graf tak berarahnya terhubung. ontoh : Gambar 4 (a) Graf tak berarah terhubung Gambar 4 (b). Graf tak berarah H tidak terhubung E F G disebut terhubung jika terdaat lintasan dari v ke v.graf tak berarah G disebut graf terhubung (connected grah) jika untuk setia asang simul v dan v dalam Gambar 5 (a)graf berarah terhubung Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg 25

6 Gambar 5 (b)graf berarah tidak terhubung nak graf (subgrah) dari graf G = (V,E) adalah graf G 1 = (V 1,E 1 ) dengan V 1 V dan E 1 E. ontoh : Gambar 6 (a) Graf G E E F dimulai dengan masalah Jem-batan Königsberg. Perjalanan mele-wati setia Jembatan Königsberg sebanyak sekali dan kembali ke temat keberangkatan membentuk sirkuit yang diberi nama sirkuit Euler. Jika erjalanan melewati ketujuh jembatan itu titik harus kembali ke temat keberangkatan maka akan membentuk lintasan Euler. Sehingga lintasan Euler ada-lah lintasan yang melalui masing-masing sisi dalam graf teat satu kali. Sedangkan sirkuit Euler ada-lah sirkuit yang melewati masing-masing sisi teat satu kali. Graf yang memunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Eulerian grah) dan graf yang memunyai lintasan Euler dinamakan graf semi-euler (semi-eulerian grah). ontoh: E Gambar 6 (b) Graf G 1 (anak graf dari G) Graf Semi Euler dan Graf Euler Pada awal tulisan ini sudah diaarkan tentang sejarah graf yang Gambar 7 (a) Graf semi-euler tak berarah 26 Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg

7 E F G Gambar 7 (b) Graf Euler tak berarah Lintasan Euler ada graf Gambar 7 (a) :,,,,,. Sirkuit Euler ada graf Gambar 7 (b) :,,,, G,, E, G, F, E,, F,. Syarat erlu dan cuku mengenai keberadaan lintasan Euler mauun sirkuit Euler di dalam sua-tu graf ternyata sangat sederhana. Euler menemukan syarat tersebut ketika memecahkan masalah Jemba-tan Königsberg. Hasil enemuan Euler ten-tang keberadaan lintasan Euler diaarkan kembali oleh Liu, L (1985) sebagai berikut: Suatu graf tak berarah memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika ia terhubung (connected) dan memiliki nol atau dua simul berderajat ganjil. Pembuktian enyataan tersebut adalah: Pembuktian untuk syarat erlu. Misalkan G memiliki lin-tasan Euler, G jelas terhubung. Jika lintasan Euler dilalui, maka ada setia simul terdaat dua sisi yang ber-incident, kecuali ada simul awal dan simul akhir. Jadi setia simul selain simul awal dan simul akhir harus berderajat gena. Jika simul awal dan simul akhir sama maka terbentuk sirkuit Euler. Pembuktian untuk syarat cuku. Misal dibuat lintasan Euler mulai dari salah satu dari dua simul yang berderajat ganjil dan akan melewati semua sisi ada graf itu sehingga tidak ada sisi yang dilewati lebih dari sekali. Untuk simul yang berderajat gena, bila lintasan itu masuk ke simul me-lewati sebuah sisi, maka ia selalu bisa meninggalkan simul itu melewati sisi yang lain.sehingga ketika embuatan lintasan berakhir, asti telah samai ada simul yang berderajat ganjil lainnya. Jika semua Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg 27

8 sisi didalam graf itu dilewati dengan cara ini maka jelas akan dieroleh lintasan Euler. Jika tidak semua sisi di dalam graf itu terl-ewati, sisi-sisi yang tidak terlewati itu diangga sebagai anak graf, sehingga semua simul yang terda-at dalam anak graf ini berderajat gena. engan diawali dari salah satu simul ada anak graf tersebut, sekali lagi dibuat lintasan yang melalui semua sisi-sisi ada anak graf. Karena semua simul berde-rajat gena, maka asti lintasan ada anak graf itu akan kembali ke simul awal. ari enggabungan lintasan yang ertama dan kedua akan dieroleh lintasan yang bera-wal dan berakhir ada simul yang berderajat ganjil. Jika dierlukan, cara ini daat diulang samai dieroleh lintasan yang melalui semua sisi ada graf tersebut. erdasarkan hasil teori tentang keberadaan lintasan Euler di atas, akan dieroleh akibat bahwa graf tak berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setia simulnya berderajat gena. Sehingga jelaslah masalah Jembatan Königsberg bahwa tidak mungkin melalui ketujuh buah jembatan itu masing-masing teat satu kali dan kembali lagi ke temat semula karena jika Jem-batan Königsberg direresentasikan dalam sebuah graf, graf tersebut tidak memiliki sirkuit Euler dise-babkan semua simulnya berderajat ganjil. Lintasan dan sirkuit Euler juga terdaat ada graf berarah. erikut emaaran Rinaldi Munir (2001) tentang keberadaan lintasan dan sirkuit Euler ada graf berarah: Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setia simul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama. G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setia simul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simul, yang ertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk dan yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar. 28 Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg

9 ontoh : Gambar 8 (a) Graf semi- Euler yang berarah F G E Gambar 8 (b) Graf Euler yang berarah ameran dan ermasalahan tukang os. 1. Jalur engunjung ameran ontoh sederhana dari masalah ini adalah misalkan ada suatu gedung terdaat enam stan yang akan diguna-kan untuk ameran. Masing-masing stan dihubungkan oleh beberaa intu dengan stan yang lain, lebih jelasnya denah gedung seerti gambar berikut: Lintasan Euler ada graf Gambar 8 (a) :,,,,,. Sirkuit Euler ada graf Gambar 8 (b) :, G,,, G, E,, F,. Peneraan Graf Semi-Euler dan Graf-Euler Selain digunakan dalam ermasalahan jembatan Königs-berg, graf Euler juga daat digu-nakan untuk menyelesaikan erma-salahan yang lain diantaranya yang akan dibahas adalah jalur engun-jung Gambar 9 Permasalahannya ada-lah aakah mungkin setia engunjung ameran daat melihat semua stan tana harus melewati jalan yang sama dan jika mungkin bagaimana jalur tersebut. Permasalahan ini da-at diselesaikan dengan menggunakan graf, masing-masing Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg 29

10 stan diwakili oleh simul dan intu yang menghubungkan antara dua stan diwakili oleh sisi. Sehingga ermasalahan ini adalah aakah di dalam graf tersebut terdaat lintasan Euler, jika terdaat bagaimana contoh lintasan Eulernya. Reresentasi graf Gambar 9: Gambar10 G E F ari reresentasi graf yang dieroleh, terdaat dua simul berderajat ganjil yaitu simul G dan F, sedangkan simul yang lainnya berderajat gena. Sesuai dengan syarat keberadaan lintasan Euler ada enjelasan sebelumnya, maka asti terdaat lintasan Euler ada graf tersebut atau setia engunjung ameran daat melihat semua stan tana melewati jalan yang sama un-tuk denah temat ameran seerti ada gambar 9. Salah satu jalur yang daat dilewati oleh engunjung adalah masuk ke stan, stan, stan E, stan, stan, stan F, kemudian keluar. 2. Permasalahan tukang os Permasalahan ini ertama kali dikemukakan oleh Mei Gan (dari ina) ada tahun Ia mengemukakan er-masalahan yaitu seorang tu-kang os akan mengantar surat ke alamat-alamat seanjang jalan di suatu daerah. agai-mana ia merencanakan rute erjalanannya suaya ia mele-wati setia jalan teat satu kali dan kembali lagi ke temat awal keberangkatan. Permasalahan ini tidak lain adalah menentukan sirkuit Euler di dalam graf yang mereresentasikan eta jalan temat tukang os mengantar surat. Jika grafnya meruakan graf Euler maka, maka sirkuit Eulernya mudah ditentukan. Tetai jika 30 Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg

11 grafnya bukan graf Euler maka yang daat diten-tukan adalah lintasan Eulernya saja. E F G Gambar 11. Graf untuk ermasalahan tukang os ina Graf ada gambar 11 meruakan graf Euler karena derajat setia simul ada graf tersebut adalah gena, sehingga daat ditentukan sirkuit Eulernya. Salah satu alternatif rute yang daat ditemuh oleh tukang os ina suaya ia melewati setia jalan teat satu kali dan kembali lagi ke temat awal keberang- katan adalah,,,, E, F,, E,, F,. Penutu Permasalahan Jembatan Königsberg yaitu aakah mungkin melalui ketujuh buah jembatan yang menghubungkan daratan yang dibelah oleh sungai Pregal di Kota Königsberg sekarang bernama Kota Kaliningrat (sebelah timur Prussia, Jerman sekarang) masing-masing teat satu kali dan kembali lagi ke temat semula adalah tidak mungkin. Permasalahan ini telah da-at diecahkan oleh seorang matematikawan Swiss, L. Euler ada tahun Euler mere resentasikan Jembatan Königsberg da-lam suatu graf. Masing-masing jembatan diwakili oleh sisi dan daratan yang dihubungkan oleh jembatan diwakili oleh simul. Sehingga ermasalahan Jembatan Königsberg adalah aakah ada graf tersebut daat dibuat sirkuit Euler. Menurut Euler syarat keberadaan sirkuit Euler adalah grafnya harus meruakan graf terhubung dan derajat setia simulnya gena. Ternyata ada graf tersebut derajat setia simulnya ganjil sehingga tidak daat dibuat sirkuit Euler atau orang tidak mungkin daat mele-wati jembatan itu masing-masing sekali untuk kembali ke temat semula. Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg 31

12 aftar Pustaka ondy, J. & Murty, U.S.R Grah Theory with lications. London : The Macmilan Press Liu,.L Element of iscrete Mathematics. McGraw-Hill Rinaldi Munir Matematika iskrit. andung: Informa-tika 32 Puji Nugraheni: Jembatan Konigsberg

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA Kenny Enrich NIM : 13506111 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16111@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu kajian matematika yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu kajian matematika yang memiliki banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf merupakan salah satu kajian matematika yang memiliki banyak terapannya diberbagai bidang sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda Berarah Berbobot

Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda Berarah Berbobot Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda erarah erbobot Teddy Pandu Wirawan Jurusan Teknik Informatika IT, andung 40132, email: t_pandu09@students.itb.ac.id bstrak Makalah ini membahas penerapan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai landasan berfikir dalam melakukan penelitian dan akan mempermudah

Lebih terperinci

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. menjadikan pemikiran ilmiah dalam suatu bidang ilmu, dapat dilakukan

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. menjadikan pemikiran ilmiah dalam suatu bidang ilmu, dapat dilakukan BAB I BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya Matematika merupakan alat berpikir yang sederhana dari kelompok orang biasa untuk menghitung dan mengukur barang-barang miliknya, kemudian

Lebih terperinci

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga. GRAF PENDAHULUAN Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan suatu kajian ilmu yang pertama kali dikenalkan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan suatu kajian ilmu yang pertama kali dikenalkan pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf merupakan suatu kajian ilmu yang pertama kali dikenalkan pada tahun 1736, yakni ketika Euler mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan jembatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkebangsaan Swiss pada Tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Menurut catatan sejarah, masalah jembatan KÖnigsberg adalah masalah yang pertama kali menggunakan graf (tahun 1736). Di kota KÖnigsberg (sebelah timur Negara bagian

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 13 18 (2013) APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network ABRAHAM ZACARIA WATTIMENA 1, SANDRO

Lebih terperinci

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER TEORI GRAF ILHAM SAIFUDIN Selasa, 13 Desember 2016 Universitas Muhammadiyah Jember Pendahuluan 1 OUTLINE 2 Definisi Graf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf adalah bagian dari matematika diskrit yang banyak digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan atau menyatakan suatu persoalan agar lebih mudah

Lebih terperinci

PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI

PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI Mira Muliati NIM : 13505110 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Darwin Prasetio ( 001 ) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n Nama : Yogi Sindy Prakoso NRP : 106 100 015 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Pembimbing : Drs. Suhud Wahyudi, M.Si Dra. Titik Mudiati, M.Si Abstrak Grah adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkembangsaan Swiss pada tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang

Lebih terperinci

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Graph Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pengantar Teori graph merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak penerapan. Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antar

Lebih terperinci

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari Andika Mediputra NIM : 13509057 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah Bab 8 Graf Jangan ikuti kemana jalan menuju, tetapi buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak (Anonim) Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS Muhammad Farhan 13516093 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Kode MK/ Matematika Diskrit

Kode MK/ Matematika Diskrit Kode MK/ Matematika Diskrit TEORI GRAF 1 8/29/2014 Cakupan Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial Teori graf Pohon (Tree) dan pewarnaan graf 2 8/29/2014 1 TEORI GRAF Tujuan Mahasiswa memahami konsep

Lebih terperinci

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog:    1. MODUL I PENDAHULUAN 1. Sejarah Graph Teori Graph dilaterbelakangi oleh sebuah permasalahan yang disebut dengan masalah Jembatan Koningsberg. Jembatan Koningsberg berjumlah tujuh buah yang dibangun di atas

Lebih terperinci

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. G r a f Oleh: Panca Mudjirahardjo Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. 1 Pendahuluan Jaringan jalan raya di propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini.

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak terapan di berbagai bidang sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek

Lebih terperinci

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5 Graf Materi ke-5 Graf Isomorfik Diketahui matriks ketetanggaan (adjacency matrices) dari sebuah graf tidak berarah. Gambarkan dua buah graf yang yang bersesuaian dengan matriks tersebut. 2 0 0 0 0 0 0

Lebih terperinci

ARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN

ARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN 1 ARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN Argumen adalah rangkaian ernyataan-ernyataan yang memunyai ungkaan ernyataan enarikan kesimulan (inferensi). Argumen terdiri dari ernyataanernyataan yang terdiri

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong Willy Fitra Hendria/13511086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF Mochamad Lutfi Fadlan / 13512087 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan. Swiss, Leonhard Euler ( ). Saat itu graf digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan. Swiss, Leonhard Euler ( ). Saat itu graf digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan Swiss, Leonhard Euler (1707-1783). Saat itu graf digunakan untuk menyelesaikan masalah jembatan Konigsberg.

Lebih terperinci

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi GRPH 1 Konsep Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi 2 Contoh Graph agan alir pengambilan mata kuliah 3 Contoh Graph Peta 4 5 Dasar-dasar Graph Suatu graph

Lebih terperinci

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu I. LANDASAN TEORI Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu matematika yang mempresentasikan suatu objek berupa vertex (titik) dan edge (garis), edge merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pada dasarnya, data apapun adalah rangkaian bit 0 dan 1. Yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pada dasarnya, data apapun adalah rangkaian bit 0 dan 1. Yang BAB II LANDASAN TEORITIS Pada dasarnya, data aaun adalah rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan bagaimana 0 dan 1 ditematkan

Lebih terperinci

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat Aisyah Dzulqaidah 13510005 1 Program Sarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena Benardi Atmadja - 13510078 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup Graf dan Pengambilan Rencana Hidup M. Albadr Lutan Nasution - 13508011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung e-mail: albadr.ln@students.itb.ac.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat. Aplikasi Pohon Merentang (Spanning Tree) Dalam Pengoptimalan Jaringan Listrik Aidil Syaputra (13510105) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya 1 Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya Ario Yudo Husodo 13507017 Jurusan Teknik Informatika STEI-ITB, Bandung, email: if17017@students.if.itb.ac.id Abstrak Teori Graf merupakan

Lebih terperinci

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF 47 BAB IV TEOI GAF Teori graf merupakan pokok bahasan yang banyak penerapannya pada masa kini. emakaian teori graf telah banyak dirasakan dalam berbagai ilmu, antara lain : optimisasi jaringan, ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.. Definisi Graf Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF 1 Sejarah Singkat dan Beberapa Pengertian Dasar Teori Graf Teori graf lahir pada tahun 1736 melalui makalah tulisan Leonard Euler seorang ahli matematika dari Swiss. Euler

Lebih terperinci

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Graf Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah

Lebih terperinci

Dasar Teori Graf. Dr. Ahmad Sabri Universitas Gunadarma Kuliah Matrikulasi Magister Teknik Elektro, 11 April 2016

Dasar Teori Graf. Dr. Ahmad Sabri Universitas Gunadarma Kuliah Matrikulasi Magister Teknik Elektro, 11 April 2016 Dasar Teori Graf Dr. Ahmad Sabri Universitas Gunadarma 2016 Kuliah Matrikulasi Magister Teknik Elektro, 11 April 2016 Review konsep Definisi Graf Jenis-jenis graf: sederhana, berarah, multi, pseudo. Derajat

Lebih terperinci

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga GRAPH Graph Graph Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar berikut ini sebuah graph yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan

Lebih terperinci

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi ntroduction to ircuit nalysis Time Domain www.dirhamblora.com 8. angkaian rus Searah, Pemroses Energi Kita mengetahui bahwa salah satu bentuk gelombang dasar adalah bentuk gelombang anak tangga. Di bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf (Graph) Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E) yang dinotasikan dalam bentuk G = {V(G), E(G)}, dimana V(G) adalah himpunan vertex (simpul) yang tidak kosong

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf pada State Diagram

Aplikasi Teori Graf pada State Diagram plikasi Teori Graf pada State Diagram dhitya Ramadhanus 3532 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi andung, Jl. Ganesha andung 432, Indonesia 3532@std.stei.itb.ac.id

Lebih terperinci

PENYELESAIAN OPEN VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE HEURISTIK ARIEF INDAKA

PENYELESAIAN OPEN VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE HEURISTIK ARIEF INDAKA PENYELESAIAN OPEN VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE HEURISTIK ARIEF INDAKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 0 ABSTRACT ARIEF INDAKA.

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dalam Struktur Molekul Kimia

Aplikasi Graf dalam Struktur Molekul Kimia Aplikasi Graf dalam Struktur Molekul Kimia Megariza 1) NIM: 13507076 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: megariza@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang penggunaan graf

Lebih terperinci

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER LATIHAN ALGORITMA-INTEGER Nyatakan PBB(295,70) = 5 sebagai kombinasi lanjar 295 dan 70 Tentukan inversi dari 27(mod 7) Tentukan solusi kekongruenan lanjar dari 27.x kongruen 1(mod 7) dengan cara 1 ( cara

Lebih terperinci

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf TORI SR GR 1 Obyektif : 1. Mengerti apa yang dimaksud dengan Graf 2. Memahami operasi yang dilakukan pada Graf 3. Mengerti derajat dan keterhubungan Graf Teori Graf Teori Graf mulai dikenal pada saat seorang

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf di gunakan untuk merepresentasikan objek objek diskrit dan hubungan antara

Lebih terperinci

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS) MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS) Rabu, 18.50 20.20 Ruang Hard Disk PERTEMUAN XI, XII RELASI Dosen Lie Jasa 1 Matematika Diskrit Graf (lanjutan) 2 Lintasan dan Sirkuit Euler Lintasan Euler ialah lintasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

APLIKASI GRAF DALAM BISNIS TRAVEL BANDUNG-BOGOR

APLIKASI GRAF DALAM BISNIS TRAVEL BANDUNG-BOGOR APLIKASI GRAF DALAM BISNIS TRAVEL BANDUNG-BOGOR Achmad Giovani NIM : 13508073 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganeca 10 Bandung e-mail:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II LNSN TEORI Landasan teori dalam penyusunan tugas akhir ini menggunakan beberapa teori pendukung yang akan digunakan untuk menentukan lintasan terpendek pada jarak esa di Kecamatan Rengat arat. 2.1 Graf

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA

BAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA BAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 005 Daftar Isi Kata Pengantar i Daftar Isi ii

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Rahadian Dimas Prayudha - 13509009 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah

Lebih terperinci

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika 16/12/2015 2 Sub Topik A. Graf dan Model Graf B. Terminologi Dasar Graf dan Jenis

Lebih terperinci

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Penerapan Graf pada Database System Privilege Penerapan Graf pada Database System Privilege Raka Nurul Fikri (13513016) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017 Graf dan Analisa Algoritma Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017 Who Am I? Stya Putra Pratama, CHFI, EDRP Pendidikan - Universitas Gunadarma S1-2007 Teknik Informatika S2-2012

Lebih terperinci

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si. HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG Jurnal Matematika Vol. No. November 03 [ : 8 ] TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG Gani Gunawan dan Suwanda Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung Prgram Studi Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T

BAB I PENDAHULUAN. Y dikatakan linear jika untuk setiap x, Diberikan ruang Hilbert X atas lapangan F dan T B( X ), operator T BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang dan Permasalahan Bidang ilmu analisis meruakan salah satu cabang ilmu matematika yang di dalamnya banyak membicarakan konse, aksioma, teorema, lemma disertai embuktian

Lebih terperinci

PERTEMUAN Logika Matematika

PERTEMUAN Logika Matematika 3-1 PERTEMUAN 3 Nama Mata Kuliah : Matematika Diskrit (3 SKS) Nama Dosen Pengamu : Dr. Suarman E-mail : matdis@netcourrier.com HP : 0813801198 Judul Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran : 3. Logika Matematika

Lebih terperinci

PENGAPLIKASIAN GRAF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENGAPLIKASIAN GRAF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI PENGAPLIKASIAN GRAF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Nurio Juliandatu Masido NIM : 13505083 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15083@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Dasar-Dasar Teori Graf Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Teori Graf Teori Graf mulai dikenal saat matematikawan kebangsaan Swiss bernama Leonhard Euler, yang berhasil mengungkapkan Misteri

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi yang akan dihasilkan pada penelitian ini. 2.1 Beberapa Definisi dan Istilah 1. Graf (

Lebih terperinci

DIGRAF EKSENTRIK DARI GRAF STAR DAN GRAF WHEEL

DIGRAF EKSENTRIK DARI GRAF STAR DAN GRAF WHEEL DIGRAF EKSENTRIK DARI GRAF STAR DAN GRAF WHEEL skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika oleh Rido Oktosa 4150406504 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB STEVIE GIOVANNI NIM : 13506054 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln, Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA. Teori Dasar Graf

TEKNIK INFORMATIKA. Teori Dasar Graf Teori Graf mulai dikenal pada saat seorang matematikawan bangsa Swiss, bernama Leonhard Euler, berhasil mengungkapkan Misteri Jembatan Konigsberg pada tahun 1736. Di Kota Konigsberg (sekarang bernama Kalilingrad,

Lebih terperinci

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X) Hasil Kali Dalam Berbobot ada Ruang L () Muhammad Jakfar, Hendra Gunawan, Mochammad Idris 3 Universitas Negeri Surabaya, muhammadjakfar@unesa.ac.id Institut Teknologi Bandung, hgunawan@math.itb.ac.id 3

Lebih terperinci

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal Salman Muhammad Ibadurrahman NIM : 13506106 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai Raka Hadhyana, 1351699 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 1 Bandung

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf Nur Fajriah Rachmah - 0609 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan

Lebih terperinci

TEOREMA 4.1. RUMUS EULER. Pada graf bidang G = (V, E) dengan n simpul, m sisi, dan f muka berlaku hubungan n m + f = 2.

TEOREMA 4.1. RUMUS EULER. Pada graf bidang G = (V, E) dengan n simpul, m sisi, dan f muka berlaku hubungan n m + f = 2. Minggu ke IV EFINISI GRAF IANG AN GRAF PLANAR. Jika pada sajian geometrik suatu graf ternyata setiap pasangan sisinya saling berpotongan hanya pada simpul ujungnya, maka graf ini disebut graf bidang. Suatu

Lebih terperinci

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf TEORI SR GRF 1 Obyektif : 1. Mengerti apa yang dimaksud dengan Graf 2. Memahami operasi yang dilakukan pada Graf 3. Mengerti derajat dan keterhubungan Graf Teori Graf Teori Graf mulai dikenal pada saat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM Kodirun 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Haluoleo, Kendari e-mail: kodirun_zuhry@yahoo.com Abstrak Masalah yang sering

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL Swaditya Rizki Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber Bimo Aryo Tyasono 13513075 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Matematika juga merupakan media untuk melatih kemampuan berfikir kritis, kreatif dan dapat

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLOR UNTUK PEWARNAAN PETA WILAYAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU TUGAS AKHIR

APLIKASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLOR UNTUK PEWARNAAN PETA WILAYAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU TUGAS AKHIR APLIKASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLOR UNTUK PEWARNAAN PETA WILAYAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada Jurusan

Lebih terperinci

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir Graf Bekerjasama dengan Rinaldi Munir Beberapa Aplikasi Graf Lintasan terpendek (shortest path) (akan dibahas pada kuliah IF3051) Persoalan pedagang keliling (travelling salesperson problem) Persoalan

Lebih terperinci

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal. Graf Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan

Lebih terperinci

Pengantar Matematika Diskrit

Pengantar Matematika Diskrit Pengantar Matematika Diskrit Referensi : Rinaldi Munir, Matematika Diskrit, Informatika Bandung 2005 1 Matematika Diskrit? Bagian matematika yang mengkaji objek-objek diskrit Benda disebut diskrit jika

Lebih terperinci

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield 2.6. Jaringan Saraf Tiruan Hofield Jaringan syaraf Tiruan Hofield termasuk iterative autoassociative network yang dikembangkan oleh Hofield ada tahun 1982, 1984. Dalam aringan Hofield, semua neuron saling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graph 2.1.1 Sejarah Graph Graph dipakai pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss yang bernama Leonard Euler pada tahun 1763 untuk memecahkan teka-teki jembatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus mengalami kemajuan. Salah satunya adalah cabang ilmu matematika yang sampai saat ini mengalami perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA Penerapan Graf dan Pohon dalam Sistem Pertandingan Olahraga Fahmi Dumadi 13512047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot Rakhmatullah Yoga Sutrisna (13512053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP Graf Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan

Lebih terperinci

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Graf Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection Afif Bambang Prasetia 13515058 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graf Definisi 2.1.1 Sebuah graf G adalah pasangan (V,E) dengan V adalah himpunan yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang anggotanya

Lebih terperinci

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1 Graf Bahan Kuliah IF22 Matematika Diskrit Rinaldi Munir/IF22 Matematika Diskrit Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di

Lebih terperinci

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga TEORI GRAPH Graph Graph Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar berikut ini sebuah graph yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal Janice Laksana / 13510035 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Analisa Himpunan Dominasi pada Graf-Graf Khusus

Analisa Himpunan Dominasi pada Graf-Graf Khusus Analisa Himunan Dominasi ada Graf-Graf Khusus Ridho Alfarisi, Dafik, Arif Fatahillah CGANT- University of Jember Deartment of Mathematics Education FKIP University of Jember, alfarisi38, d.dafik, fatahillah767@gmail.com

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM Pudy Prima (13508047) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci