PERUBUAHAN PEKERJAAN DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI
|
|
- Devi Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERUBUAHAN PEKERJAAN DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) abusopian@ymail.com Abstrak Pasal 51 ayat (1) Peraturan Presiden nomot 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berbinyi: Kontrak Lump sum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut: a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga; b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa; c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak; d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based); e. total harga penawaran bersifat mengikat; dan f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang. Dalam pelaksanaan kontrak pekerjaan konstruksi seperti pembangunan gedung kantor dan/atau rumah dinas, tidak jarang ditemukan adanya kesalahan perencanaan bangunan yang menyebabkan perlunya penambahan/pengurangan pekerjaan. Penambahan/pengurangan pekerjaan tersebut tidak dibolehkan jika kesepakatan tentang penyelesaian pekerjaan tersebut dituangkan dalam kontrak lump sum. Padahal dalam keadaan tertentu akibat dari tidak dibolehkan penambahan/pengurangan pekerjaan tersebut dapat menimbulkan kerugian negara. Karena itu terdapat perdebatan apakah penambahan/pengurangan pekerjaan demikian boleh dilakukan. Tulisan ini mencoba mencari jawaban atas perdebatan tersebut. Kata Kunci : Kontrak lump sum, kontrak harga satuan, perubahan kontrak, penambahan pekerjaan, dan pengurangan pekerjaan. A. Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Di lihat dari cara pembayaran kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah, menurut pasal 50 ayat (3) Peraturan Presiden R.I nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, kontrak pengadaan barang/jasa dibedakan menjadi: a. Kontrak Lump Sum; b. Kontrak Harga Satuan; c. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan; d. Kontrak Persentase; dan e. Kontrak Terima Jadi (Turnkey Contract). (1) Kontrak Lump Sum merupakan kontrak yang jumlah harga (nilai kontrak) sudah pasti dan tetap bersifat mengikat, serta tidak dimungkinkan adanya penyesuaian harga.
2 Kontrak jenis ini diperuntukkan untuk pekerjaan yang volume atau kuantitas pekerjaannya sudah dapat diperkirakan dengan pasti pada saat penandatanganan kontrak. Contohnya kontrak untuk pekerjaan pembangunan gedung kantor pada umumnya berisi kesepakatan tentang pembangunan satu unit gedung kantor dengan harga yang sudah pasti misalnya Rp ,- (lima milyar rupiah). Meskipun perhitungan biaya pembangunan gedung tersebut terdiri dari penjumlahan banyak komponen pekerjaan seperti pekerjaan pondasi, lantai, dinding, atap, dsb namun volume atau kuantitas pekerjaan pondasi, lantai, dinding, atap, dsb sudah dapat diperkirakan pada saat penandatanganan kontrak. Karena itu nilai kontrak yang nantinya dibayarkan bersifat tetap dan mengikat. (2) Kontrak harga satuan merupakan kontrak yang jumlah harga satuan untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu sudah tetap, namun volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan. Pembayaran kontrak didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan. Karena itu dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan. Kontrak jenis ini diperuntukkan untuk pekerjaan yang volume atau kuantitas pekerjaannya belum dapat diperkirakan dengan pasti pada saat penandatanganan kontrak. Contohnya kontrak untuk pekerjaan pengadaan bahan makanan narapidana berisi kesepakatan tentang pengadaan bahan makanan untuk nara pidana selama waktu tertentu misalnya satu tahun dengan harga yang sudah pasti untuk setiap spesifikasi teknis tertentu seperti harga telur per butir, harga beras per kg, harga daging per kg, harga sayur per ikat dsb. Penyedia barang/jasa melaksanakan pemasokan barang sesuai kesepakatan dalam kontrak, misalnya PPK menyampaikan surat pesanan per hari/minggu/bulan berdasarkan jumlah narapidana. Pembayaran kontrak didasarkan pada hasil pengukuran bersama terhadap pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan. (3) Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan adalah adalah Kontrak yang merupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan. Kontrak ini diperuntukkan untuk pekerjaan yang sebagian volumenya sudah dapat pastikan dan sebagian lainnya masih bersifat perkiraan. Contoh pekerjaan yang sebagian volumenya sudah pasti dan sebagian pekerjaan volumenya masih bersifat perkiraan adalah pekerjaan pembangunan gedung dengan pondasi tiang pancang di atas tanah yang labil. Kontrak untuk pekerjaan tersebut dapat diatur sebagai berikut: a. Untuk porsi pekerjaan pembangunan gedung menggunakan cara pembayaran kontrak lump sum, dan b. Untuk porsi pekerjaan pondasi tiang pancang menggunakan cara pembayaran kontrak harga satuan. (4) Kontrak Persentase merupakan kontrak pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya, dengan ketentuan imbalan yang diterima didasarkan pada persentase dari nilai pekerjaan tertentu. Contoh kontrak ini adalah kontrak untuk pekerjaan konsultan pengawasan pekerjaan pembangunan gedung. Dalam kontrak ini cara penyedia jasa konsultansi menerima imbalan berdasarkan persentasi hasil pekerjaan pembangunan gedung yang diawasinya. (5) Kontrak Terima Jadi (Turnkey) merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai berikut: a. jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh selesai dilaksanakan; dan
3 b. pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. B. Landasan Pemilihan Jenis Kontrak Mengapa perlu jenis kontrak lump sum dan jenis kontrak harga satuan? Perlunya ada kontrak lump sum dan ada kontrak harga satuan bukan dikarenakan ada kontrak yang membolehkan ada kontrak yang tidak membolehkan penambahan/pengurangan pekerjaan. Karena kalau hanya untuk membolehkan dan tidak membolehkan penambahan/pengurangan pekerjaan tidak perlu adanya jenis kontrak lump sum. Bukankah dengan dibolehkannya penambahan/pengurangan pekerjaan pada kontrak harga satuan, berarti kontrak harga satuan dapat pula digunakan untuk pekerjaan yang tidak memerlukan penambahan/pengurangan pekerjaan. Perlunya ada kontrak lump sum dan ada kontrak harga satuan, sesungguhnya dikarenakan memang ada jenis pekerjaan yang volume atau kuantitasnya sudah dapat dipastikan pada saat perencaan dan ada jenis pekerjaan yang volume atau kuantitasnya tidak dapat dipastikan pada saat perencanaan pekerjaan (masih bersifat perkiraan). Untuk pekerjaan yang volume atau kuantitasnya sudah dapat dipastikan pada saat perencanaan harus menggunakan kontrak lump sum, untuk pekerjaan yang volume atau kuantitasnya masih bersifat perkiraan harus menggunakan kontrak harga satuan. Contoh volume pekerjaan yang sudah harus dipastikan pada saat perencanaan adalah volume pekerjaan konstruksi. Yang dimaksudkan dengan volume dalam hal ini adalah luas gedung, rentang jembatan, panjang dan lebar jalan. Semua itu dapat dipastikan pada saat perencanaan pekerjaan. Contoh volume pekerjaan yang belum dapat dipastikan pada saat perencanaan pekerjaan adalah volume pekerjaan pengadaan bahan makanan untuk narapidana. Pada saat penandatanganan kontrak jumlah narapidana yang harus diberi makan belum diketahui. Dalam dokumen anggaran volume pekerjaan konstruksi dapat dijumpai seperti pembangunan gedung kantor 300 m 2 atau pembangunan rumah dinas 2 unit. Jika pembangunan gedung direncanakan 300 m 2 maka tidak mungkin dalam pelaksanaannya terpaksa dirubah menjadi 350 m 2. Pembangunan rumah dinas yang semula direncanakan 2 unit tidak mungkin terpaksa dirubah menjadi 3 unit. Pembangunan jalan yang dikontrak awal sepanjang 2 km tidak mungkin terpaksa harus dirubah menjadi 3 km. Jika dalam pelaksanaan kontrak dijumpai perubahan seperti itu dapat dipastikan bahwa perubahan itu bukan disebabkan oleh kebutuhan (need) melainkan karena ada keinginan (want). Dalam pekerjaan konstruksi seperti pembangunan gedung kantor memang terdapat komponen pekerjaan seperti penggalian pondasi, pengurugan tanah, pemasangan pintu, jendela, atap dll yang dijadikan dasar untuk menghitung biaya. Komponen pekerjaan tersebut sudah harus diperhitungkan secara tepat sejak awal dan dan digambarkan dalam disain bangunan. Apabila ada bagian pekerjajan yang memang belum dapat diperhitungkan maka hanya untuk bagian pekerjaan tersebut saja dapat menggunakan kontrak harga satuan. Yang dimaksud volume atau kuantitas pekerjaan dalam pengadaan bahan makanan untuk narapidana adalah jumlah bahan makanan yang serahkan, atau makanan yang disajikan. Jika penyedia hanya memasok bahan makanan maka volume pekerjaan dihitung berdasarkan jumlah bahan makanan yang diserahkan oleh penyedia seperti beras, sayuran segar, telur
4 ayam, ikan asin dsb. Jika pemberian makan diberikan dalam bentuk makanan seperti nasi kotak/bungkus valumenya adalah jumlah nasi kotak/bungkus yang disediakan. Jika pemberian makanan disajikan dalam bentuk prasmanan volumenya adalah jumlah narapidana. C. Larangan Penambahan/Pengurangan Pekerjaan Konstruksi Larangan adanya penambahan/pengurangan pekerjaan tercantum dalam pasal 51 ayat (1) huruf f Peraturan Presiden nomor 54 tahun Pasal tersebut mengatur tentang ketentuan pelaksanaan kontrak lump sum. Karena itu muncul pendapat agar dapat dilakukan penambahan dan/atau pengurangan pekerjaan jangan gunakan kontrak lump sum (gunakan saja kontrak harga satuan). Pendapat demikian antara lain dikemukakan oleh Khalik Nst yang mengatakan: Untuk pengadaan Pekerjaan Konstruksi, sebaiknya digunakan kontrak harga satuan, walaupun perencanaan telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan sesempurna mungkin, karena yang namanya pekerjaan konstruksi ada hal hal tertentu yang memaksa akan terjadinya pekerjaan tambah/kurang yang tidak kita kehendaki, agar pekerjaan tersebut terlaksana sesuai dengan harapan dan tidak merugikan uang negara, yang kita takutkan bila menggunakan kontrak lumpsum pada pekerjaan konstruksi karena tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang, pekerjaan konstruksi yang berupa bangunan, jembatan, jalan, bendungan, irigasi dan lain-lainnya tidak berfungsi dengan baik. ( diakses Kamis 9 Desember 2015 pukul WIB). Seperti diuraikan di atas bahwa pekerjaan konstrusi seharusnnya menggunakan kontrak lump sum atau jika memang ada sebagian dari pekerjaan konstruksi tersebut yang masih bersifat perkiraan dapat menggunakan kontrak gabungan (lump sum dan harga satuan). Penggunaan kontrak harga satuan pada pekerjaan konstruksi tidak dibolehkan karena tidak sesuai dengan maksud Pasal 51 ayat (2) Perpres nomor 54 tahun Antisipasi terhadap kemungkinan perlunya pekerjaan tambah/kurang bukan merupakan alasan yang tepat untuk memilih kontrak harga satuan. Mengizinkan penggunaan kotrak harga satuan untuk pekerjaan konstruksi akan mengurangi arti pentingnya disain perencanaan konstruksi. Padahal dalam pekerjaan konstruksi disain detail bangunan merupakan gambaran dari sebuah bangunan yang diinginkan. Ketika menyusun disain perencanaan sebuah gedung, konsultan perencana sudah membayangkan bagaimana bentuk, model, dan ukuran dari bangunan tersebut. Gambaran sebuah gedung yang sudah ada di dalam kepala konsultan perencana itulah yang dituangkannya secara detail ke dalam disain perencanaan bangunan. Inilah yang disebut start from the end oleh Steven R Copy dalam bukunya The Seven Habits of Highly Efective People. Dalam pekerjaan konstruksi kemungkinan perlunya perubahan-perubahan pekerjaan setelah kontrak ditandatangani bisa disebabkan oleh adanya sisa anggaran yang belum terserap atau karena adanya perubahan selera pemilik pekerjaan. Kasusnya bisa terjadi ketika penawaran dari penyedia jauh dibawah HPS sehingga terdapat sebagian anggaran yang tersisa. Pemanfaatan sisa anggaran dengan cara menambah pekerjaan baru inilah yang sebenarnya tidak dibolehkan. D. Permasalahan pekerjaan konstruksi
5 Permasalahan sebenarnya dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi bukan karena volume pekerjaan atau bagian pekerjaan yang belum dapat dipatikan pada saat penambahan kontrak, melainka karena perlunya penambahan/pengurangan pekerjaan yang disebabkan kesalahan dalam perencanaan. Contohnya dalam perencanaan tertulis penimbunan tanah 30 m 3 seharusnya 300 m 3 atau sebaliknya jumlah timbunan yang seharusnya 300 m 3 tertulis 30 m 3. Kesalahan tersebut jika tidak dilakukan penambahan/pengurangan pekerjaan akan menyebabkan bangunan tidak sempurna bahkan bisa jadi tidak berfungsi. Kesalahan perencanaan seperti tersebut di atas seharusnya tidak boleh dibiarkan meskipun jenis kontrak yang digunakan adalah kontrak lump sum. Alasan mengapa penambahan/pengurangan pekerjaan tersebut harus dilakukan, setidaknya dapat dikaitkan dengan upaya menghindari kerugian negara dan untuk melaksanakan serah terima hasil pekerjaan. a. Upaya untuk menghindari kerugian negara jauh lebih penting dari pada sekedar melaksanakan secara kaku pasal 51 ayat (1) huruf f. Menurut hemat penulis jika benar-benar dibutuhkan tambahan pekerjaan yang kalau tidak dilaksanakan akan menyebabkan kerugian negara karena hasil pekerjaan tidak berfungsi, maka tambahan pekerjaan dapat dilakukan. Demikian juga jika diketahui bahwa terdapat bagian pekerjaan dalam kontrak yang sebenarnya tidak perlu dilaksanakan karena tidak bermanfaat sama sekali, maka pekerjaan tersebut tidak perlu dilaksanakan. b. Untuk pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan, Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) harus memeriksa seluruh hasil pekerjaan dan memastikan bahwa seluruh komponen pekerjaan yang terdapat dalam kontrak telah diselesaikan. Dalam hal terdapat bagian pekerjaan yang tidak dikerjakan, baik yang disebabkan karena memang tidak bisa dikerjakan maupun yang disebabkan karena tidak diperlukan, maka untuk dapat dilakukan serah terima hasil pekerjaan bagian pekerjaan yang tidak dikerjakan tersebut harus dikeluarkan dulu dari dalam kontrak. Untuk itu perlu dilakukan perubahan kontrak. Tanpa merubah kontrak maka PPHP tidak dapat melakukan serah terima karena terdapat bagian pekerjaan yang belum dikerjakan. E. Contoh Kasus Kasus 1. Dalam kontrak lump sum pekerjaan pembangunan gedung pertemuan yang dibiayai dari dana APBD nilai kontrak Rp ,- terdapat bagian pekerjaan penimbunan lahan halaman gedung pertemuan seluas 1000 m 2. Biaya penimbunan tersebut dalam surat penawaran tercantum Rp ,-. Pada tahapan pelaksanaan pekerjaan ternyata sebagian lahan halaman gedung pertemuan tersebut (seluas 300 m 2 ) diklaim oleh masyarakat pemilik lahan. Dalam menghadapi kenyataan tersebut PPK harus mengambil suatu keputusan. Alternatif putusan yang dapat dipilih oleh PPK adalah: 1) Pembangunan gedung pertemuan dikerjakan sesuai kontrak awal tanpa perubahan berupa pengurangan pekerjaan. Di atas lahan seluas 300 m2 yang diklaim oleh masyarakat tetap dilakukan penimbunan meskipun pada akhirnya lahan tersebut tidak dapat digunakan sebagai halaman gedung pertemuan karena dipasang pagar pembatas oleh masyarakat pemilik lahan. Serah terima pekerjaan dapat dilaksanakan karena seluruh pekerjaan yang ada dalam kontrak telah dilaksanakan dan kepada penyedia pekerjaan dibayar penuh sebesar Rp ,-. Keputusan tersebut akan menyebabkan kerugian negara karena PPK melakukan penimbunan di atas lahan yang bukan milik pemerintah yang seharusnya tidak perlu dilakukan penimbunan. 2) Pembangunan gedung pertemuan dikerjakan sesuai kontrak tanpa perubahan berupa pengurangan pekerjaan. Secara formal pekerjaan seluruh pekerjaan dilakukan sesuai kontrak. Namun pada kenyataannya pekerjaan penimbunan halaman gedung pertemuan
6 hanya dilakukan di atas lahan milik pemerintah seluas 700 m 2. Sedangkan di atas lahan seluas 300 m2 yang diklaim oleh masyarakat tidak dilakukan penimbunan. Pada saat serah terima hasil pekerjaan dinyatakan bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan 100%. Berdasarkan Berita acara tersebut dilakukan pembayaran penuh Rp ,-. Keputusan tersebut bukan saja menyebabkan kerugian negara tetapi juga menyeret PPK dan PPHP ke dalam kasus korupsi karena melakukan pembayaran atas pekerjaan yang tidak dilaksanakan (piktif). 3) PPK membuat keputusan yang isinya merubah jenis kontrak yang semula kontrak lump sum menjadi kontrak harga satuan. Perubahan tersebut hanya perubahan nama jenis kontrak saja dengan tujuan supaya dapat dilakukan pekerjaan tambah/kurang. Selanjutnya setelah jenis kontrak dirubah menjadi kontrak harga satuan PPK dan Penyedia pekerjaan sepakat melakukan perubahan isi kontrak dengan mengurangi pekerjaan penimbunan halaman semula 1000 m 2 menjadi 700 m 2. Keputusan tersebut tidak sinkron dengan proses pelelangan yang telah dilakukan oleh Pokja ULP karena pada saat melaksanakan proses pelelangan Pokja ULP telah melaksanakan seluruh proses dengan cara yang ditentukan untuk kontrak lump sum. Penetapan pemenang lelang dan nilai kontrak telah ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan hasil koreksi aritmatik yang telah dilaksanakan menurut cara koreksi untuk kontrak lump sum. Seandainya sejak awal dilakukan pelelangan dengan cara yang ditentukan untuk kontrak harga satuan bisa jadi pemenang lelang tersebut adalah penyedia yang lain. 4) PPK membentuk tim pengendali pelaksanaan kontrak dan melakukan pengkajian terhadapi kondisi yang dihadapi. Selanjutnya PPK dan penyedia sepakat melakukan perubahan kontrak dengan mengurangi pekerjaan penimbunan halaman seluas 300 m 2. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan perubahan kontrak dan pembayaran atas hasil pelaksanaan pekerjaan didasarkan pada pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan. Alternatif ini tidak sesuai dengan pasal 51 ayat (1) huruf f Perpres nomor 54 tahun Namun inilah salah satu pilihan yang risikonya paling kecil dan alasannya dapat diterima dalam rangka menghindari kerugian negara. Kasus 2. Dalam kontrak lump sum pekerjaan pembangunan rumah dinas yang dibiayai dari dana APBD nilai kontrak Rp ,- terdapat bagian pekerjaan penimbunan lahan sebanyak 55 m 3. Izin mendirikan bangunan (IMB) yang diajukan kepada Pemerintah Daerah baru terbit setelah kontrak ditandatangani. Berdasarkan IMB pembangunan rumah dinas harus bergeser 5 m ke arah belakang menjauhi jalan raya. Akibat dari pergeseran lokasi tersebut posisi rumah dinas tersebut berada di atas lahan yang agak rendah dan selalu digenangi air hujan. Berdasarkan perhitungan bersama antara PPK, tim teknis, dan penyedia pekerjaan untuk menghindari ancaman banjir diperlukan tambahan pekerjaan penimbunan tanah sebanyak 200 m 3. Jika tidak dilaksanakan penimbunan akan menyebabkan lantai bangunan rumah tersebut akan terendam air setiap turun hujan. Biaya penimbunan tersebut dapat diambil dari bagian pekerjaan pembuatan garasi. Penyedia mengusulkan agar pembuatan garasi ditiadakan diganti dengan penambahan penimbunan. Menghadapi situasi ini PPK harus mengambil keputusan. Alternatif putusan yang dapat ditempuh antara lain: 1) Tetap memerintahkan penyedia membangun di atas lahan yang direncanakan tanpa memperdulikan lokasi yang diizinkan dalam IMB. Pilihan tersebut tidak memerlukan pekerjaan tambah/kurang. Risiko putusan tersebut adalah sewaktu-waktu proses pembangunannya dapat dihentikan oleh pihak Pemerintah Daerah karena tidak sesuai
7 IMB. Jika terjadi pelebaran jalan yang mengharuskan rumah dinas tersebut dibongkar, maka pembongkaran rumah tersebut tidak dapat mengajukan klaim ganti rugi kepada Pemerintah Daerah. 2) Tetap memerintahkan penyedia membangun di atas lahan yang diizinkan dalam IMB tetapi tidak melakukan perubahan pekerjaan. Pilihan tersebut memang tidak memerlukan pekerjaan tambah/kurang. Namun setiap kali turun hujan rumah dinas yang telah dibangun tersebut akan selalu direndami air karena letaknya lebih rendah dari permukaan tanah di sekelilingnya. 3) Melakukan perubahan kontrak dengan mengurangi pekerjaan pembuatan garasi dan menambahkan pekerjaan penimbunan sesuai hasil perhitungan bersama tim teknis dan penyedia. Alternatif ini tidak sesuai dengan pasal 51 ayat (1) huruf f Perpres nomor 54 tahun Namun perlu dilakukan dalam rangka menghindari kerugian negara. Kasus 3. Dalam DIPA kantor X dialokasikan dana pembangunan gedung kantor dan 3 unit rumah dinas sebesar Rp ,- Berdasarkan gambar disain dan engeener s estimation (EE) yang dibuat oleh konsultan perencana telah ditetapkan Harga Perkiraan Sendiri HPS sebesar Rp ,-. Agar leluasa melakukan perubahan kontrak, PPK menetapkan jenis kontrak yang akan digunakan adalah kontrak harga satuan. Dalam proses pelelangan Pokja ULP telah menetapkan pemenang lelang PT. A dengan total penawaran Rp ,- dan berdasarkan hasil lelang tersebut PPK dan PT. A telah menandatangani kontrak pembangunan gedung dan 3 unit rumah dinas dengan nilai Rp ,- Atas kontrak yang sudah ditandatangani tersebut, dengan alasan pemanfaatan sisa anggaran maka PPK melakukan perubahan kontrak dengan cara: 1) Bersama-sama dengan PT. A menambah pekerjaan baru dalam kontrak yang telah disepakati dengan PT.A berupa pembangunan sebuah rumah dinas senilai Rp ,- sehingga rumah dinas yang harus dibangun oleh PT. A menjadi 4 unit dan nilai kontrak seluruhnya menjadi Rp ,- atau 2) Bersama-sama dengan PT. A merubah disain, model, dan ukuran rumah dinas yang telah dikontrakkan serta merubah nilai kontrak menjadi lebih besar dengan tujuan untuk memanfaatkan sisa anggaran. Jika jenis kontrak yang digunakan adalah kontrak harga satuan, maka perubahan kontrak berupa penambahan pekerjaan seperti di atas seakan-akan dibolehkan. Akan tetapi mengingat penetapan jenis kontrak harga satuan oleh PPK ditujukan untuk memungkinkan dilakukan penambahan pekerjaan, maka perubahan seperti ini sebenarnya tidak dibolehkan karena tidak sesuai dengan prinsip efisien dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Prinsip efisiensi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah menghendaki agar pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dapat menggunakan sumber dana seminim mungkin. Dalam pembangunan gedung dan rumah dinas yang dicontohkan di atas, ternyata cukup dengan dana Rp ,-. Karena itu tidak perlu dilakukan penambahan pekerjaan dengan merubah kontrak. F. Kesimpulan
8 1) Karena volume pekerjaan konstruksi sudah dapat dihitung sebelum penandatanganan kontrak, maka pengadaan pekerjaan konstruksi tidak dibolehkan menggunakan kontrak harga satuan. 2) Dalam hal terdapat bagian pekerjaan konstruksi yang volumenya masih bersifat perkiraan, maka hanya untuk bagian pekerjaan tersebut dapat menggunakan kontrak harga satuan. Sedangkan bagian pekerjaan lainnya harus menggunakan kontrak lump sum. Karena itu kondisi demikian kontrak yang dapat digunakan adalah kontrak gabungan. 3) Jika memang terdapat kebutuhan untuk melakukan penambahan dan/atau pengurangan pekerjaan sepanjang hal tersebut memang urgen dan untuk menghindari kerugian negara dapat dipertimbangkan untuk melakukan pekerjaan tambah/kurang sekalipun jenis kontrak yang digunakan adalah kontrak lumpsum. Daftar Pustaka: Peraturan perundang-undangan: 1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Karya ilmiah: 1. Sopian Abu, Pentingnya Memahami Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa, 2. Yudiyatna Heldi, Pasal 51 Penjelasan Tentang Jenis Kontrak Pengadaan, 8#q=kontrak+lump+sum+atau+harga+satuan 3. Khalid Nst, Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Lumpsum, (
BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan
Lebih terperinciPENTINGNYA MEMAHAMI JENIS KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA
PENTINGNYA MEMAHAMI JENIS KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA Ada berbagai macam jenis kontrak yang digunakan dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah seperti kontrak lump sum, kontrak harga satuan, kontrak
Lebih terperinciPEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang)
PEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang) Pasal 51 Perpres nomor 54 tahun 2010 mengatur tentang ketentuan kontrak lump sum dengan ketentuan kontrak lump sum
Lebih terperinciPEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas Rp50.000.000,- (lima puluh
Lebih terperinciKLARIFIKASI DAN PEMBUKTIAN DOKUMEN DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang
KLARIFIKASI DAN PEMBUKTIAN DOKUMEN DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang Kata Kunci Penyedia barang/jasa, Pokja ULP, evaluasi, Harga Perkiraan Sendiri (HPS),
Lebih terperinciLARANGAN PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN DENGAN CARA DUA TAHAP DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
LARANGAN PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN DENGAN CARA DUA TAHAP DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI (Abu Sopian Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak. Cara penyampaian dokumen penawaran
Lebih terperinciNEGOSIASI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang
NEGOSIASI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang Kata Kunci Pelelangan umum, pelelangan terbatas, pelelangan sederhana, pemilihan langsung,
Lebih terperinciKEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015
KEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Tanggal 16 Januari 2015 terjadi perubahan ketentuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kontrak Kontrak merupakan kesepakatan antara pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa untuk melakukan transaksi berupa kesanggupan antara pihak penyedia jasa
Lebih terperinciPEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)
PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam pengadaan barang/jasa pemerintah jika nilai pengadaan barang, pekerjaan konstruksi,
Lebih terperinciMITIGASI RISIKO PELAKSANAN KONTRAK Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M.
MITIGASI RISIKO PELAKSANAN KONTRAK Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M. Abstrak Pengadaan barang dan jasa pemerintah untuk paket pekerjaan dengan nilai di atas Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) harus dilaksanakan
Lebih terperinciBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya 1. Sistem Gugur 2. Sistem Nilai 3. Biaya Selama Umum Ekonomis
EVALUASI PENAWARAN DALAM PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian Balai Diklat Keuangan Palembang Hal yang paling berpengaruh dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah
Lebih terperinciBEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015
Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang BEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 Kata Kunci E-Tendering, E-Purchasing, Pengadaan langsung, Penunjukan langsung,
Lebih terperinciPASAL-PASAL KONTROVERSIAL DALAM PERPRES NOMOR 70 TAHUN 2012
Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang PASAL-PASAL KONTROVERSIAL DALAM PERPRES NOMOR 70 TAHUN 2012 Usia Perpres nomor 54/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Lebih terperinciPENGADAAN LANGSUNG YANG BERTANGGUNG JAWAB. (Abu Sopian/Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan cara Pengadaan Langsung dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dengan cara membeli barang atau membayar jasa secara langsung kepada penyedia barang/jasa, tanpa melalui
Lebih terperinciHARGA SATUAN TIMPANG, APA DAN BAGAIMANA PERLAKUANNYA? Oleh : Fatimah Widyaiswara Muda BDK Malang
HARGA SATUAN TIMPANG, APA DAN BAGAIMANA PERLAKUANNYA? Oleh : Fatimah Widyaiswara Muda BDK Malang Dalam pekerjaan pengadaan barang jasa pemerintah, kita semua pasti pernah mendengar tentang harga satuan
Lebih terperinci1. Keterbatasan Jumlah Petugas.
Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang KEMUDAHAN SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA DALAM PERPRES 70/2012 Pada tanggal 31 Juli 2012 Presiden R.I. Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani
Lebih terperinciPENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang
PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Perencanaan pengadaan, Pelaksanaan pengadaan,
Lebih terperinciMASALAH SURAT JAMINAN PENAWARAN DALAM PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA. Oleh : Abu Sopian Balai Diklat Keuangan Palembang
MASALAH SURAT JAMINAN PENAWARAN DALAM PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA Oleh : Abu Sopian Balai Diklat Keuangan Palembang Abstrak Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor SE-04/NB/2013
Lebih terperinciHPS MELEBIHI PAGU ANGGARAN DAPAT TERJADI DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
HPS MELEBIHI PAGU ANGGARAN DAPAT TERJADI DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI (Abu Sopian Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak. Pasal 66 Peraturan Presiden nomor 70 tentang tentang
Lebih terperinciSPESIFIKASI, HPS DAN KONTRAK
SPESIFIKASI, HPS DAN KONTRAK SPESIFIKASI Elemen Spesifikasi MUTU/KUALITAS JUMLAH SPESIFIKASI WAKTU TINGKAT LAYANAN Informasi lainnyayang Relevan Mutu Barang 1 3 MERK STANDAR INDUSTRI 2 SAMPEL SPESIFIKASI
Lebih terperinciSWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Pengadaan barang/jasa, Swakelola, Perencanaan Pengadaan, Pelaksanaan Pengadaan,
Lebih terperinciKata Kunci : kontes, memperlombakan, harga pasar, tim juri, Pokja ULP.
PENGADAAN RUMAH DINAS DENGAN CARA KONTES Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pemerintah memerlukan pengadaan berbagai
Lebih terperinciTugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa
Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa DASAR HUKUM - Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN CARA PENGADAAN LANGSUNG oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN CARA PENGADAAN LANGSUNG oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Merek/tipe barang, Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Bukti transaksi,
Lebih terperinci9. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL. 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila :
9. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL a. Pelelangan Gagal 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila : a) jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi
Lebih terperinciGambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o
BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif
Lebih terperinciPROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1
1 PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN 2010 Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1 A. PELAKSANAAN, OBJEK DAN PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengadaan
Lebih terperinciMODUL PENGANTAR MODUL 1 ADMINISTRASI KONTRAK PENGANTAR MODUL 1 KONTRAK
MODUL 1 PENGANTAR MODUL 1 ADMINISTRASI KONTRAK PENGANTAR MODUL 1 ADMINISTRASI KONTRAK PENGANTAR ADMINISTRASI KONTRAK OUTLINE Submodul 1.1 Kebijakan Penyusunan Dokumen Kontrak Submodul 1.2 Teknik Penyusunan
Lebih terperinciBERITA - ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor : 027/ 14 - BAPP/LU/ULP-POKJA III/ III /2013
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNIT LAYANAN PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2013 POKJA PENGADAAN III (BARANG DAN JASA LAINNYA) Sekretariat : Setda Kabupaten Kotawaringin Timur, Jalan Jend. Sudirman No.
Lebih terperinci8. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL
8. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL a. Seleksi Gagal 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Seleksi gagal, apabila: a) jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang dari
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) Nomor : 027 / 60 - BAPP / LS / ULP - POKJA V / IX / 2012
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNIT LAYANAN PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2012 POKJA PENGADAAN V (BARANG DAN JASA LAINNYA) Sekretariat : Lantai II Bagian Umum Setda Kabupaten Kotawaringin Timur, Jalan
Lebih terperinci14. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL
14. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL a. Pelelangan Gagal 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila : a) jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi
Lebih terperinciLAMPIRAN. SURAT EDARAN Nomor : SE - 237/MK.1/2011 TENTANG
LAMPIRAN SURAT EDARAN Nomor : SE - 237/MK.1/2011 TENTANG PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2011 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN Lampiran Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor
Lebih terperinciANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang
ANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang Abstrak. Dalam pengelolaan keuangan daerah terdapat dua macam jabatan yang secara resmi menggunakan singkatan yang sama yaitu
Lebih terperinciIshak Musa. Widyaiswara Madya Provinsi Banten, Jln. Raya Lintas Timur KM.4 Karang Tanjung, Pandeglang- Banten
Gagasan Edisi 1 No. 3, Juli September 2014, p.01-05 Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pengguna Anggaran (PA) kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah Suatu Kebutuhan dalam Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintah
Lebih terperinciMODUL 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (Perpres 54/2010 jo Perpres 04/2015)
MODUL 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (Perpres 54/2010 jo Perpres 04/2015) PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN TERKAIT KONTRAK UNDANG-UNDANG NO 2 TAHUN 2017 PP NO 29 TAHUN 2000 JO PP NO 54 TAHUN 2016
Lebih terperinciSurat Menyurat yang Minimal Harus Ada dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Ulasan / Review Edisi 3 No. 1, Jan Mar 2016, p.15-20 Surat Menyurat yang Minimal Harus Ada dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Ishak Musa Widyaiswara Madya Badan Diklat Provinsi Banten Jln. Raya Lintas
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 11..UL-2/RV-LRP-DGBK/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: Review Larap Daerah Genangan Bendungan Karian 1. Pada hari ini Senin tanggal Dua
Lebih terperinciPerlunya Surat Menyurat dalam Mengatur Mekanisme Hubungan Kerja Para Pihak Terkait dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perlunya Surat Menyurat dalam Mengatur Mekanisme Hubungan Kerja Para Pihak Terkait dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Ishak Musa Widyaiswara Madya Provinsi Banten, Jln. Raya Lintas Timur KM.4 Karang
Lebih terperinciLARANGAN NEGOSIASI DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang
LARANGAN NEGOSIASI DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang Kata Kunci Pelelangan, seleksi, metode evaluasi, sistem gugur, sistem nilai, sistem biaya selama
Lebih terperinciULP KABUPATEN PESISIR SELATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN POKJA VII ULP KABUPATEN PESISIR SELATAN Jl. H. Agus Salim Painan 25611 Telp. (0756) 22293 Pokok-pokok penjelasan dan perubahan serta penambahan yang telah dilaksanakan
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 12/SID-SUTT-DGBK/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: SID PEMINDAHAN JALUR SUTT DAERAH GENANGAN BENDUNGAN KARIAN 1. Pada hari ini Kamis tanggal
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang
Lebih terperinciPERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II
2010 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II MODUL MODUL PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II Pelatihan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2011
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03/POKJA.K1/ULP.PROV/PU/APBD/IV/2012 : PEMBANGUNAN PERKANTORAN KWARDA PRAMUKA PROVINSI
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor 03/POKJA.K1/ULP.PROV/PU/APBD/IV/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN PEMBANGUNAN PERKANTORAN KWARDA PRAMUKA PROVINSI PANGKALPINANG Pada hari ini Jum at tanggal
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 12/RV-SAL-IN&SEK-PAMBAR/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: REVIEW DESAIN SALURAN INDUK DAN SALURAN SEKUNDER PAMARAYAN BARAT D.I. CIUJUNG
Lebih terperinciRANCANGAN KONTRAK LKPP
RANCANGAN KONTRAK LKPP Nama Lengkap : Mudjisantosa, Alamat Kantor : Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan, DKI Jakarta - 12940 Riwayat Pekerjaan : Kasi Ditjen Perbendaharaan,
Lebih terperinciPENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221 Dalam UU No. 18/1999 pasal 14, para pihak dlm pekerjaan konstruksi terdiri dari : 1. Pengguna Jasa Pengguna Jasa adalah pihak pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PACITAN UNIT LAYANAN PENGADAAN ( ULP ) Jl. JA. SUPRAPTO No.08 Pacitan P A C I T A N
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN UNIT LAYANAN PENGADAAN ( ULP ) Jl. JA. SUPRAPTO No.08 Pacitan P A C I T A N BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN (AANWIJZING) Nomor : 02/ULP.II.8/PASCA.PHP/VIII/2011 NAMA KEGIATAN
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam
2015 UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN 2015 TERHADAP PERPRES NO.54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam Kata Pengantar
Lebih terperinciPERMASALAHAN KONTRAK KONSTRUKSI
PERMASALAHAN KONTRAK KONSTRUKSI 1 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Pemilihan Jenis Kontrak Agar diperhatikan dalam hal pemilihan jenis kontrak yang akan digunakan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PALU UNIT LAYANAN PENGADAAN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTAN Jln. Balai Kota No.01 Palu
PEMERINTAH KOTA PALU UNIT LAYANAN PENGADAAN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTAN Jln. Balai Kota No.01 Palu BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) Nomor : 02/Ba.Awz/Pem-/SU/Pokja.Kons/2012 Pada hari
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BAHP) Nomor : BA.422/ULPKEMENLHK-SULSEL/POKJA-XV/2015. Nama Paket Pekerjaan : Perbaikan Gedung Pemeliharaan Ulat Sutera
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) UNIT DAERAH SULAWESI SELATAN Jalan Perintis Kemerdekaan Km.13,7 Makassar Kotak Pos 1144 Makassar 90241 Telepon : (0411) 590371, Faksimili
Lebih terperinciTATA CARA PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN DALAM PEMILIHAN PENYEDIA PENGADAAN BARANG DAN JASA
TATA CARA PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN DALAM PEMILIHAN PENYEDIA PENGADAAN BARANG DAN JASA Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang Salah satu tahapan yang mutlak harus
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.4/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.4/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN : NORMALISASI SALURAN BANJIR KAMPUNG SEBERANG KAB. BELITUNG TIMUR : KOTA PANGKALPINANG Pada
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03/POKJA.K3/ULP-PROV/ APBD/IV/2012
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03/POKJA.K3/ULP-PROV/ APBD/IV/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN : PERAWATAN GEDUNG : UPTD RPRS Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kep. Babel Pada hari ini
Lebih terperinciAUDIT ATAS PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
AUDIT ATAS PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA Audit atas persiapan pemilihan barang/jasa meliputi audit atas organisasi pengadaan, rencana pemilihan penyedia barang/jasa, sistem pengadaan, jadwal
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 12.UL/FS-AB-SPAM-SBP/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: FS AIR BAKU SAKETI BOJONG - PICUNG 1. Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Delapan
Lebih terperinci1 JDIH Kementerian PUPR
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 /PRT/M/2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN
Lebih terperinciMekanisme Pengadaan Langsung
Pengadaan langsung pada prinsipnya menggunakan prakualifikasi, dimana Pejabat Pengadaan sudah menentukan (pre-knowledge) calon penyedia yang akan ditugaskan. Namun proses prakualifikasinya lebih sederhana
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
Lebih terperinciA. SYARAT-SYARAT UMUM
Lampiran : Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) Pekerjaan Peninggian Lantai Dasar Gedung Kantor dan Perombakan Ketinggian Pintu & Jendela Nomor : ANW.05/PBJ-MTP/V-2011 Tanggal : 26 Mei 2011 A.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN
PEMERINTAH KOTA BANDUNG KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BAHP) EVALUASI ADMINISTRASI, TEKNIS DAN HARGA SISTEM SATU FILE Nomor : 027/ 320.A /Pokja ULP/ Cgdg /2014 Pada
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP) Nomor : 03/ULP-POKJA I/DPKPP/PB/WKTB/VI/2012
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI UNIT LAYANAN PENGADAAN KELOMPOK KERJA I Jl. Poros Liya No. 08 Kel. Mandati III (Kompleks Pertokoan Jabal Rahman) Telp. (0404) WANGI - WANGI BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN
Lebih terperinciMEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
- 3 - Lampiran Peraturan Bupati Hulu Sungai Utara Nomor 33 Tahun 2011 Tanggal 13 Oktober 2011 MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP)
UNIT LAYANAN PENGADAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TIM II Jl. Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemprov. Kep. Bangka Belitung Kel. Air Itam Pangkalpinang
Lebih terperinciA D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012
A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 Untuk PENGADAAN BAHAN MAKAN TARUNA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN TAHUN 2013 BAB I BAB II BAB
Lebih terperinciPasal 87 Perpres No. 54 Tahun 2010 DASAR PERATURAN
Pasal 87 Perpres No. 54 Tahun 2010 DASAR PERATURAN (1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Dokumen
Lebih terperinciKONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA
1 KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA oleh : Prof. Dr. Y. Sogar Simamora, S.H., M.Hum. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga) Disampaikan dalam Sosialisasi Undang-Undnag dan Peraturan Bidang
Lebih terperinciTUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :
1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Tender/Seleksi Gagal Serta Tindak Lanjutnya Pelaksanaan Kontrak 2 Pelaksanaan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 12.UL/ADT-TKP-AKNOP-IRGA/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: AUDIT TEKNIS KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP IRIGASI 1. Pada hari ini Kamis tanggal
Lebih terperinciBERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN Nomor : 02/BA/Pokja 15-ULP 2/Ruang Rawat Inap/VI/2015
BERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN Nomor : 0/BA/Pokja 5ULP /Ruang Rawat Inap/VI/05 Pada hari ini Kamis Tanggal Sebelas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Lima Belas (0605), Pokja 5 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah
Lebih terperinciTP - APBN TA Pengadaan Hand Traktor Sebanyak 7 Unit
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNIT LAYANAN PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2011 POKJA PENGADAAN V (BARANG DAN JASA LAINNYA) Sekretariat : Lantai II Bagian Umum Setda Kabupaten Kotawaringin Timur, Jalan
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.3/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.3/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN : PENINGKATAN PEMBERSIHAN DAN PENGERUKAN SUNGAI DAN KALI JL. LINGGARJATI DI KOTA PANGKALPINANG
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA SATUAN KERJA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA SATUAN KERJA PENGEMBANGAN LLASDP BANGKA BELITUNG Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemerintah Provinsi
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN / KEGIATAN (AANWIJZING) Nomor : 09/POKJA ULP LP-Narkotika/XII/2013
POKJA PENGADAAN BAHAN MAKANAN NARAPIDANA DAN TAHANAN ULP KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA MUARA BELITI Jalan Lintas Sumatera Km.19 Muara Beliti Kab.
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) SELEKSI NOMOR: 12.UL/ADT-TKP-AKNOP-SPBPP/POKJA-I/BBWSC-3/2016 PAKET PEKERJAAN: AUDIT TEKNIS KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP SARPRAS BANGUNAN PENGAMAN PANTAI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENGADAAN LANGSUNG DI KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2018, 2014 PNPB. ULP. Barang. Jasa. Pemerintah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Lebih terperinciPOKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013
POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (Aanwijzing) NOMOR : 02 / POKJA.VIII.ULP-BLG/17.03.20 / 2013 Program Kegiatan Pekerjaan : Pembangunan Turap / Talud / Bronjong :
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN / AANWIJZING ( ADDENDUM) Nomor : 003.3/BA-PA/POKJA-PU/2011
PEMERINTAH KOTA METRO UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA METRO POKJA DINAS PU KOTA METRO Jalan Z.A. Pagar Alam No. 46 Telp/Fax. (0725) 46025 Metro 34111 BERITA ACARA PENJELASAN / AANWIJZING ( ADDENDUM)
Lebih terperinciBagian Kelima. Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Paragraf Pertama
- 58 - Bagian Kelima Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Paragraf Pertama Tahapan Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya Pasal 57 (1) Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011
BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN KEGIATAN PENGADAAN ALAT-ALAT BERAT NOMOR : 02.G/PAN-UPTD.UT/VII/2011
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN P E N G A D A A N W H E E L L O A D E R UPTD PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM WIL.AYAH UTARA L O K A S I P E K E R J A A N : T a n j u n g R e d e b, K A B. B
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 443, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Unit Layanan Pengadaan. Barang/Jasa. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciPEMUTUSAN KONTRAK LKPP
PEMUTUSAN KONTRAK LKPP DASAR HUKUM Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010 PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak; a.1.
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL
SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL,
Lebih terperinciINSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) A. Umum 1. Lingkup Pekerjaan 1.1 Peserta menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan. sebagaimana tercantum dalam LDP. 1.2 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA POKJA 1 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KAB. PESISIR SELATAN TAHUN ANGGARAN 2011
PANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA POKJA 1 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KAB. PESISIR SELATAN TAHUN ANGGARAN 2011 Jl.Jend. Sudirman -Painan Website : http://lpse.sumbarprov.go.id BERITA ACARA PENJELASAN
Lebih terperinciE:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc
2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah
Lebih terperinciPOKJA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG PENGAIRAN DINAS PEKERJAAN UMUM UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN TAHUN ANGGARAN 2011
POKJA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG PENGAIRAN DINAS PEKERJAAN UMUM UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (Aanwijzing) NOMOR
Lebih terperinciTBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 64.LLASDP/ULP-Pokja Konstruksi I/2011
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jalan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Telp. (0532) 23759 Pangkalan Bun 74112 TBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 64.LLASDP/ULP-Pokja Konstruksi
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KELOMPOK KERJA (POKJA) PENGADAAN IV
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KELOMPOK KERJA (POKJA) PENGADAAN IV SEKRETARIAT : DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR JALAN JEND. SUDIRMAN KM. 6,5 TELP.
Lebih terperinciMATRIKS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015. Oleh : BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN - SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG
MATRIKS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 Oleh : BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN - SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG PENDAHULUAN Latar Belakang dan Tujuan Banyaknya terjadi pelelangan gagal yang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 135 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci