Harmonisasi Algoritma Hybrid Untuk Membangun Struktur Bayesian Network Pada Basisdata

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Harmonisasi Algoritma Hybrid Untuk Membangun Struktur Bayesian Network Pada Basisdata"

Transkripsi

1 Harmonisasi Algoritma Hybrid Untuk Membangun Struktur Bayesian Network ada Basisdata Ilham M.Said, Handayani Tjandrasa Teknik Informatika ITS Staff engajar Teknik Informatika ITS Abstrak erkembangkan berbagai algoritma untuk mengkonstruksi struktur Bayesian Network, baik untuk basis data lengkap maupun untuk basis data yang tidak lengkap (terdapat missing value) cukup banyak. Beberapa algoritma hanya dapat bekerja secara parsial saja. Dan yang menjadi masalah adalah dari beberapa penelitian belum ada uji coba dari penggabungan algoritma CB (Constraint Base) dan BC (Bound dan Collapse) dalam konstruksi struktur Bayesian Network berdasarkan data lengkap dan tidak lengkap. Oleh karena itu solusi penggunaan metode Analisis dependensi dan Search & Scoring yang dapat bekerja untuk data lengkap dan tidak lengkap adalah merupakan solusi alternative dalam membangun struktur. Simpulan engembangan (propose) adalah melakukan konstruksi struktur Bayesian Network dari data lengkap dan tidak lengkap dengan algoritma Hybrid (CB dan BC).. Kedua Algoritma ini terdiri dari dua fase yaitu fase pertama menghasilkan node ordering dan fase kedua untuk mengkonstruksi struktur DAG(Directed Acyclic Graph) dari Bayesian Network. ada fase kedua juga dapat menangani missing value. Sedangkan jumlah missing value tidak berpengaruh secara mutlak terhadap struktur Bayesian Network yang dihasilkan. Jumlah missing value yang besar ataupun yang kecil pada basis data tetap dapat menghasilkan struktur. Namun dalam makalah ini yang ditekankan adalah berapapun jumlah missing value yang dimiliki oleh basis data, Algoritma Hybrid ini tetap mampu menghasilkan konstruksi struktur Bayesian Network. Kata kunci : Data lengkap, Data tidak lengkap, Bayesian Network, Missing Value, Dependency Analysis, Search and Scoring, Node Ordering 1. endahuluan Konsep Algoritma CB merupakan konsep algoritma pembangunan framework Bayesian Network yang mengkombinasikan algoritma dengan pendekatan metode analisis dependensi (Algoritma C) dan metode search & scoring (Algoritma K2) [US05]. Tujuan utama dari Algoritma CB adalah memperoleh algoritma pencarian framework yang secara komputasi mudah dikerjakan, yaitu tidak terlalu bergantung pada CI (conditional independence) test dan tidak membutuhkan node ordering (node ordering tidak di inputkan secara manual dalam pembentukannya) [SIN95]. Namun, Algoritma CB mensyaratkan data lengkap. Berdasarkan cara kerja dan fungsinya yang berbeda dari beberapa ciri algoritma tersebut maka yang menjadi masalah adalah masing-masing dari algoritma tidak bisa bekerja secara bersamasama untuk membangun framework Bayesian Network dari data yang lengkap dan tidak lengkap. padahal pada kenyataannya basisdata itu ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Dari beberapa algoritma tersebut hanya bisa berjalan dan berfungsi secara parsial saja dari beberapa bentuk basisdata. ada penelitian Improvement of CB & BC Algorithm (CB* Algorithm) for Learning Structure of Bayesian Networks as Classifier in Data Mining [SIT06]. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, ITB menyatakan bahwa dengan menggabungkan kedua algoritma tersebut tetap akan mampu menghasilkan konstruksi struktur dari basisdata tidak lengkap. Namun penelitian ini pada makalah belum terlihat adannya analisa lebih jauh akan performansinya, kemudian memeriksa kebenaran struktur Bayesian Network yang dihasilkan. ada penelitian dengan judul algoritma CB: algoritma yang dibangun dengan dua pendekatan untuk konstruksi struktur bayesian network dalam data mining [US05].rogram Studi Teknik Informatika, STEI, ITB. Menyatakan bahwa algoritma yang di telitinya hanya memperlihatkan konstruksi struktur pada data lengkap, dan belum dapat bekerja pada data tidak lengkap. 2. Metode enelitian Metodologi adalah kumpulan metode untuk menguraikan bagaimana suatu kumpulan aktivitas dilaksanakan. Umumnya metodologi terdiri dari prosedur, teknik dan disiplin tertentu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah : Gambar 2.1. Desain System

2 Berikut penjelasan pada gambar 2.1 adalah : 1. Tahap pertama disusun dari tujuh langkah sebagai bagian dari Algoritma CB dan hasilnya adalah node ordering. Fase pertama ini sebagian besar digunakan untuk mengkonstruksi DAG. 2. Tahap kedua disusun dari tiga langkah. Fase ini dirancang untuk mempelajari struktur Bayesian Network dari data yang memiliki missing value, sama dengan yang diaplikasikan oleh Algoritma BC. Algoritma BC sendiri terdiri dari tiga bagian utama yaitu: a. encarian interval estimasi probabilitas disebut tahap bound (penanganan missing value). b. Mencari nilai estimasi tunggal dari interval yang telah diperoleh disebut tahap collapse. c. pembangunan struktur Bayesian Network itu sendiri. Gambar 2.2. FlowChart System Berikut penjelasan pada gambar 2.2 adalah : 1. Menerima masukan sebuah tabel basis data yang memiliki missing value dan yang tidak memiliki missing value tentunya (disediakan juga data lengkap), yang dibangkitkan struktur Bayesian Network dari atribut-atributnya. 2. Inisialisasi : menginisialisasi nilai nilai awal untuk konstruksi struktur Bayesian Network dengan tujuan mendapatkan Graph Lengkap. 3. embuatan node ordering, yang terdiri dari sub-sub fungsi : CI test, identifikasi collider, pemberian arah dengan rule dan pembangkitan node ordering. 4. Bagian bound Menghitung CT (Conditional robability Table) dalam bentuk tabel, berdasarkan nilai probabilitas nodenode dari struktur BN. 5. Bagian Collapse Memanfaatkan hasil yang diperoleh pada tahap bound untuk mencari satu nilai estimasi tunggal dari probabilitas kondisional yang bersesuaian 6. Melakukan Scoring function dalam menentukan hubungan ketergantungan antar variabel, apakah sebuah variabel atau node dapat ditambahkan sebagai parent atau tidak. 7. Konstruksi struktur Bayesian Network. 2.1 Rancangan Metode Konstruksi Struktur Bayesian Network endekatan yang digunakan untuk membangun framework Bayesian Network [CHE01] yaitu metode search and scoring dan metode dependency analysis. Masing-masing metoda ini memandang Bayesian Network dari sudut yang berbeda. ada metoda search and scoring, Bayesian Network dipandang sebagai sebuah struktur yang merepresentasikan JD (Joint robability Distribution)dari variabelvariabel, sedangkan pada metoda dependency analysis, Bayesian Network dipandang sebagai sebuah struktur yang merepresentaskan sekumpulan kebebasan kondisional di antara node-node. Berikut ini diberikan penjelasan lebih rinci mengenai kedua pendekatan tersebut [CHE97[b] : 1. Metode Search and Scoring (Scoring Based). Metode ini melakukan pengembangan struktur dengan mencari sebuah struktur yang paling cocok dengan data. Dalam metode ini, permasalahan digambarkan sebagai pencarian struktur graf (model) yang baik dari data. Model dibangkitkan dari kombinasi node (variabel) yang ada. encarian tersebut dilakukan dengan search method. Setiap model dievaluasi oleh sebuah scoring function 2. Metode Dependency Analysis (Constraint Based) ada metode ini, permasalahan digambarkan sebagai pencarian kebebasan (ketidakbergantungan) dari data yang kemudian dipergunakan untuk (meng-infer) sebuah struktur. Hubungan kebebasan tersebut data diukur dengan menggunakan salah satu dari beberapa jenis Conditional Independence test (CI test) dan hubungan tersebut digunakan sebagai batasan untuk membangun framework Bayesian Network. 2.2 Membangkitkan Node Ordering yang Menghasilkan Struktur yang Markov Ekuivalen Dengan Struktur Original Algoritma Hybrid dapat membangkitkan node ordering yang mampu menghasilkan struktur Bayesian Network yang Markov ekuivalen dengan struktur original (mendekati struktur asal). - Node ordering adalah urutan node-node pada graf yang merepresentasikan salah satu dari dua kemungkinan berikut [2] : 1. Hubungan sebab akibat (causal) Node yang muncul lebih awal adalah node yang merupakan penyebab dari node yang muncul berikutnya. 2. Urutan sementara (temporal ordering) Node yang muncul lebih awal

3 menyatakan event yang terjadi lebih dahulu dibanding node yang muncul berikutnya. - Markov condition (Kondisi Markov) Markov condition merupakan hubungan antara graf dan distribusi probabilitas yang menjadi hal mendasar dalam Bayesian Network. Markov condition mendefinisikan hubungan kebebasan yang terdapat pada graf dan kebebasan yang terdapat pada distribusi probabilitas dari data. Kebutuhan node ordering dapat dipenuhi oleh Algoritma Hybrid dengan memanfaatkan pendekatan dependency analysis. Arah edge pada DAG yang dianggap sebagai hubungan parent mempengaruhi child adalah pada collider yang terdapat dalam DAG tersebut. Adanya edge berarah yang lain hanya dapat diinterpretasikan sebagai kebergantungan langsung antara dua node yang dihubungkan tanpa dapat diketahui node mana yang berpengaruh terhadap node yang lain. 2.3 Rancangan Tabel-Tabel untuk Sistem Tabel 2.1 Rancangan Data Visit to Asia Nama Keterangan Variabel Visit to Asia? Smoking? Tuberculosis? Lung Cancer? Either Tub or Lung Cancer? enyebab langsung dari tuberculosis yaitu apakah pasien pernah ke Asia tau tidak. enyebab langsung lung cancer dan bronchitis atau apakah pasien adalah perokok atau tidak. Apakah pasien memiliki penyakit tuberculosis atau tidak. Apakah pasien memiliki kanker paru atau tidak. Variabel gabungan dari tuberculosis dan lung cancer. Bernilai true/yes bila pasien memiliki tuberculosis atau lung cancer. Bronchitis? enyebab langsung dari dyspnoea yaitu apakah pasien memiliki penyakit bronchitis atau tidak. rositive X- ray? Apakah tes X-ray menunjukkkan hasil positif atau tidak, tidak ada keterkaitan langsung dengan dyspnoea. Dyspnoea? Apakah pasien memiliki penyakit kesulitan bernapas atau tidak. Tabel 2.2 Rancangan Representasi nilai dari variable-variabel BN Node Nilai Keterangan H B h1 h2 b1 b2 Ada riwayat merokok (H=history) Tidak ada riwayat merokok Bronkhitis ada (B=bronkhitis) Bronkhitis tidak ada L F C l1 l2 f1 f2 c1 c2 Kanker paru-paru ada (L=lung) Kanker paru-paru tidak ada Kelelahan ada (F=fatique) Kelelahan tidak ada Hasil uji sinar-x terhadap kanker paru-paru positif (C=cancer) Hasil uji sinar-x terhadap kanker paru-paru negatif Rancangan enanganan Missing Value Menggunakan Algoritma hybrid enanganan Missing Value dilakukan pada fase kedua dari Algoritma hybrid atau dengan kata lain penanganan ini akan dilakukan oleh Algoritma BC yang merupakan bagian dari Algoritma hybrid. Tabel 2.3 Node order : X 1 X 2 Case X 1 X NULL NULL NULL NULL 9 NULL NULL Untuk memeriksa apakah X 2 adalah parent X 1, harus dicari nilai-nilai berikut (tahap Bound) : (X 1=1 X 2=1) hitung jumlah kasus (X 1=NULL X 2=1) cari nilai min dan max (interval estimasi) (X 1=2 X 2=1) (X 1=1 X 2=2) (X 1=2 X 2=2) 2.4 Kajian ustaka Bayesian Network Bayesian Network merupakan salah satu metode yang dapat di pakai untuk membangun model klasifikasi. metode ini adalah efektif dalam hal merepresentasikan model klasifikasi dengan beberapa alasan, antara lain : 1. Dapat merepresentasikan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel yang terdapat pada framework Bayesian Networks[HEC96]. 2. Mengeksploitasi conditional independence dalam membangun struktur jaringan sehingga dapat membangun model klasfikasi yang lebih tepat [NEA04]. Hal tersebut mengakibat berkurangnya kompleksitas perhitungan dalam melakukan inferensi (mengambil keputusan). 3.Metode Bayesian yang digunakan pada model klassifikasi yang dibangun benar-benar sangat cocok/dekat dengan training data yang digunakan, Ini menyebabkan ketika model digunakan untuk memprediksi data dengan menggunakan testing data menghasilkan

4 performansi yang jelek. Hal bisa diakibatkan antara lainnya karena : terlalu banyak attribut/ node yang digunakan dalam melakukan prediksi atau karena noise yang terdapat pada data Desain Conditional Independency Test Salah satu jenis CI test yang bisa digunakan untuk menghitung kebebasan kondisional pada variabel acak diskret adalah conditional mutual information test. CI test ini akan digunakan pada tahap pertama dari Agoritma Hybrid. ada saat I(X i,x j) memiliki nilai lebih kecil dari sebuah threshlod (ambang batas) tertentu yang dinotasikan dengan, maka dapat dikatakan bahwa X i dan X j adalah marginally independent. ada saat I(X i,x j) C) memiliki nilai lebih kecil dari, maka dapat dikatakan bahwa X i dan X j adalah conditionally independent. Nilai threshold yang dianjurkan adalah 0.01, sehingga algoritma ini akan mengatakan bahwa X dan Y akan independent jika I(x,y) <, di mana =0.01 atau Semakin tinggi nilai mutual information antara dua node/variabel, semakin tinggi kemungkinan untuk membuat arc yang menghubungkan node-node tersebut.. Disini penulis menentukan = Deskripsi Analisa Algoritma Hybrid Algoritma Hybrid merupakan pengembangan dari Algoritma CB dan BC. Algoritma CB dikembangkan oleh Singh & Voltorta adalah sebagai suatu algoritma yang mengkombinasikan metode analisis dependensi dan metode search and scoring merupakan salah satu algoritma yang tidak terlalu bergantung pada CI test dan tidak membutuhkan node ordering tetapi membangkitkan sendiri node ordering [SIN95]. Algoritma ini bertujuan untuk memperoleh metode pencarian struktur yang secara komputasi mudah dikerjakan. Namun, Algoritma CB hanya mampu membangun Bayesian Network dari basis data yang lengkap. Hal ini disebabkan beberapa hal yaitu : [SIM06] 1. Test kebebasan yang dilakukan oleh Algoritma CB dalam menghasilkan node ordering hanya dapat dilakukan dengan asumsi data pada kondisi lengkap. Adanya data yang bernilai null akan mempengaruhi derajat kebebasan, frekuensi amatan dan frekuensi harapan yang digunakan dalam test kebebasan, sehingga CI test tidak dapat dilakukan. 2. Bayesian Scoring Function yang digunakan oleh Algoritma CB dalam pemberian orientasi arah edge yang masih undirected maupun bidirected hanya dapat dilakukan dengan mensyaratkan data lengkap. 3. Algoritma K2 pada Algoritma CB tidak menangani estimasi maupun penanganan unknown value. Untuk memimalisasi masalah missing value, Algoritma BC (Bound and Collapse) diusulkan oleh Ramoni dan Sebastiani. Metode ini diawali dengan membatasi kumpulan dari possible estimate (interval estimate) berdasarkan observasi yang ada pada basis data. Kemudian hasil estimasi interval dipersempit menjadi satu point estimasi yang unik dengan menyatukan value yang ekstrim dari estimasi interval Rancangan erhitungan probabilitas kondisional dari kejadian : (h1)*(b1 h1)*(l1 h1)*(f1 b1,l1)*(c1 l1) = 0.2*0.25*0.03*0.75*0.6 = JD untuk Struktur bayesiannya : (U) = (H,B,L,F,C)= (H) (B/H) (L/H) (F/B,L) (C/L) Causal Inference : b1 h 1 h b1 p h 1 b1 p h 1 h 1 b 1 b 1 1 b 1 b 1 h 1 b 2 b 2 robabilitas Bronchitis akibat merokok : b1 h 1 b1 p h 1 b1 p h 1 h 1 b 1 b 1 h 1 b 1 b 1 h 1 b 2 b robabilitas tidak Bronchitis akibat merokok : (b2/h1)= = Diagostic Inference : h1 h 1 p b 1 h1 b 1 p b 1 b 1 h 1 h 1 b 1 h 1 h 1 b 1 h 2 h 2 robabilitas merokok dengan indikasi penyakit Bronchitis: h 1 p b 1 h1 h1 b 1 p b 1 b 1 h 1 h 1 b 1 h 1 h 1 b 1 h 2 h robabilitas tidak merokok dengan indikasi penyakit Bronchitis: h 2 p b 1 h2 h2 b 1 p b 1 b 1 h 2 h 2 1 h 2 h 2 b 1 h 1 h 1 = b = 0.45 robabilitas tidak Bronchitis akibat merokok : (b2/h1)= = 0.924

5 3. embahasan Hasil Setelah menyelesaikan tahap implementasi, maka selanjutnya tahapan yang akan dilakukan adalah pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dihasilkan. Struktur yang dihasilkan untuk kasus uji pertama ini akan dibandingkan dengan struktur asal Bayesian Network gambar 3.2. dari Dysponea. erubahan dalam pembentukan parent dapat disebabkan nilai peluang untuk Bronchitis yang menjadi parent dari Dysponea lebih besar yaitu, peluang terbesar untuk himpunan Dyspnoea = sedangkan nilai peluang Dysponea diberikan adalah parent Bronchitis([Dyspnoea,Bronchitis]) adalah sehingga Bronchitis adalah sebagai parent dari Dyspnoea. 3.2 Evaluasi Algoritma Hybrid Untuk melakukan evaluasi hasil fungsi Algoritma Hybrid yg di bahas yaitu : 1.Algoritma Hybrid dapat mengkonstruksi struktur Bayesian Network dari database yang tidak lengkap. Berapapun data yang hilang pada basis data, Algoritma CB tetap dapat mengkonstruksi struktur Bayesian Network, disamping dapat mengkonstruksi struktur dari basis data yang lengkap tentunya. Hal ini dibuktikan setelah dilakukan implementasi dan uji coba menggunakan data Visit to Asia. Meskipun data yang hilang cukup besar, yaitu 50%, Algoritma Hybrid tetap dapat mengkonstruksi struktur Bayesian 2. Algoritma Hybrid dapat membangkitkan node ordering yang menghasilkan struktur yang markov ekivalen ke struktur original. Node ordering dapat dibangkitkan pada fase pertama dari Algoritma Hybrid, Gambar 3.2 Hasil Kasus Uji ertama (Data Lengkap VisitToAsia) Tabel 3.1 Data Uji Hasil VisitToAsia Hasil perbandingan antara struktur asal dengan struktur yang dihasilkan oleh Algoritma Hybrid adalah pengurangan arc, yaitu hilangnya arc Dysonea-TubOrLung. Sedangkan untuk arah arc tidak terdapat perubahan. Secara lebih umum, perbedaan hasil konstruksi struktur dengan Algoritma Hybrid terhadap struktur asal Bayesian Network terletak pada himpunan parent 3. Data dengan jumlah missing value yang besar dapat menghasilkan struktur Bayesian Network yang sama dengan struktur Bayesian Network dari data yang lengkap. Hal ini dapat dilihat pada kasus Fire yang memiliki record. Meskipun jumlah missing value yang dimiliki basis data adalah 50%, struktur yang dihasilkan masih sama dengan struktur data yang lengkap. Namun untuk kasus Chest Clinic, jumlah missing value yang kecil (15%), menghasilkan struktur Bayesian Network yang berbeda dengan struktur Bayesian Network dari data lengkap. Jadi jumlah data yang besar atau kecil dapat menghasilkan struktur Bayesian Network yang sama atau berbeda dengan struktur Bayesian Network dari data lengkap. 4. Kesimpulan 1. Dari hasil uji pada kasus Visit to Asia, kemudian Chest Clinic terdapat perubahan pada struktur yang dihasilkan. erubahan struktur ini dapat terjadi akibat pengaruh data yang digunakan. Data yang digunakan dalam pengujian ini jumlahnya sangat terbatas dan tidak ada jaminan bahwa data tersebut sudah mencukupi sebagai data uji untuk menghasilkan struktur yang baik. Namun hasil uji pada kasus Fire, perubahan struktur tidak ditemukan walaupun data yang hilang adalah sebanyak 50%, hal ini disebabkan karena sampel data yang dimiliki oleh Fire berjumlah lebih besar dari dua kasus yang lain. Sehingga meskipun data yang hilang adalah 50% namun sudah cukup mewakili data yang lengkap.

6 2. Algoritma Hybrid adalah Algoritma yang dibangun berdasarkan dua pendekatan yaitu analisis dependensi ( constraint based) dan search and scoring (scoring based ) mampu menghasilkan struktur Bayesian Network dari data yang tidak lengkap (terdapat missing value), dengan syarat data diskret dan atribut yang bernilai biner. 5. ustaka [SIT06] Sitohang, B., & Saptawati,. (2006). Improvement of CB & BC Algorithm (CB* Algorithm) for Learning Structure of Bayesian Networks as Classifier in Data Mining. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, ITB.J.ICT Vol.1,No.1,2007,29-41 [US05] Sandhyaduhita,., I. (2005). Algoritma CB: Algoritma yang Dibangun dengan Dua endekatan untuk Konstruksi Struktur Bayesian Network dalam Data Mining. rogram Studi Teknik Informatika, STEI, ITB. [Sel08] Selvia Lorena Br Ginting(2008). Studi algoritma CB Dalam Data Mining untuk Konstruksi Struktur Bayesian Network dari Basis Data Incomplete, Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2008; Bali, November 15, 2008,KNS, [CHE97[a]] Cheng, J., Bell, D., & Liu, W. (1997). An Algorithm for Bayesian Belief Networks Construction from Data. roceeding of Ai & STAT 97 (pp.83-90). Ft. Lauderdale, Florida. [CHE97[b]] Cheng, J., Bell, D., & Liu, W. (1998). Learning Bayesian Networks from Data : An Efficient Approach Based on Information Theory. Faculty of Informatics, University of Ulster, U.K. [SEB97] Sebastiani,., & Ramona, M. (1997). Bayesian Inference with Missing Data Using Bound and Collapse. Report KMi-TR-58, Knowledge Media Institute, The Open University. [SIN95] Singh, M., & Valtorta, M. (1995). Construction of Bayesian Network Structures from Data: a Brief Survey and an Efficient Algorithm. Dept. of Computer Science, University of South Carolina,Columbia, USA. [SIM06] Simanjuntak, H. (2006). engembangan Algoritma CB untuk Konstruksi Struktur Bayesian Network dari Data Tidak Lengkap. rogram Studi Teknik Informatika, STEI, ITB. [MAH05] Maharani, H. (2005). Konstruksi Struktur Bayesian Network dalam Data Mining untuk Basis Data Incomplete dengan Metode Bound and Collapse. rogram Studi Teknik Informatika, STEI, ITB. [NEA04] Neapolitan, R., E. (2004). Learning Bayesian Networks. USA : earson entice Hall. [CHE01] Cheng, Jie, et al. (2001). Learning Bayesian Network from data : An Information-Theory Based Approach. Department of Computing Science, University of Alberta., Faculty of Informatics, University of Ulster, Toronto,Canada.

REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL DAN PESISIR DENGAN BAYESIAN NETWORK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL DAN PESISIR DENGAN BAYESIAN NETWORK REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL DAN PESISIR DENGAN BAYESIAN NETWORK Ilham, Dwi Rolliawati Universitas Muhammadiyah Gresik, Jl.Sumatra 101 GKB

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah Masing-masing algoritma hanya dapat bekerja pada pada data lengkap (algoritma CB) dan data tidak lengkap (algortima BC) untuk m

Latar Belakang Masalah Masing-masing algoritma hanya dapat bekerja pada pada data lengkap (algoritma CB) dan data tidak lengkap (algortima BC) untuk m Harmonisasi Algoritma Hybrid Untuk Membangun Struktur Bayesian Network Pada Basisdata Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Handayani TJandrasa,MSc.PhD Ilham M.Said 5108201020 Latar Belakang Masalah Masing-masing

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL DAN PESISIR DENGAN BAYESIAN NETWORK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL DAN PESISIR DENGAN BAYESIAN NETWORK Jurnal Informatika, Vol. 13, No. 2, November 2015, 39-43 ISSN 1411-0105 DOI: 10.9744/informatika.13.2.39-43 REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP

PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP Humasak Tommy Argo Simanjuntak 1) Manajemen Informatika, Politeknik Informatika Del Jl. Sisingamangaraja, Sitoluama,

Lebih terperinci

ALGORITMA TPDA DAN TPDA Π SEBAGAI ALTERNATIF STRUKTUR BAYESIAN NETWORK

ALGORITMA TPDA DAN TPDA Π SEBAGAI ALTERNATIF STRUKTUR BAYESIAN NETWORK ALGORITMA TPDA DAN TPDA Π SEBAGAI ALTERNATIF STRUKTUR BAYESIAN NETWORK Ivan Michael Siregar, Mewati Ayub, Hendry Handaka Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jl. Dipatiukur

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI Bayesian Network

BAB 2 DASAR TEORI Bayesian Network BAB 2 DASAR TEORI Bab ini berisi konsep yang berhubungan dengan Bayesian network (BN), node ordering, dan sequential pattern (SP). Penjelasan dimulai dari pendahuluan, konsep dan teori dasar BN, pendekatan

Lebih terperinci

Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas

Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas Ika Widiastuti #1, Ratih Ayuninghemi #2 # Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS HIPOTESIS

BAB 3 ANALISIS HIPOTESIS BAB 3 ANALISIS HIPOTESIS Pada bagian ini dibahas mengenai analisis hipotesis sequential pattern dapat dimanfaatkan sebagai node ordering dalam mengkonstruksi struktur BN. Analisis dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN SEQUENTIAL PATTERN UNTUK MENENTUKAN NODE ORDERING PADA ALGORITMA KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK

ANALISIS PEMANFAATAN SEQUENTIAL PATTERN UNTUK MENENTUKAN NODE ORDERING PADA ALGORITMA KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK ANALISIS PEMANFAATAN SEQUENTIAL PATTERN UNTUK MENENTUKAN NODE ORDERING PADA ALGORITMA KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sering terjadi data explosion problem yaitu data data yang tersimpan dalam database berjumlah sangat besar namun dari data data tersebut belum banyak dimanfaatkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB. V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN V.1 Implementasi SIDAMIBAYES Hasil perancangan yang telah dilakukan pada pada tahap perancangan selanjutnya akan diimplementasi menjadi program/perangkat lunak yang siap

Lebih terperinci

Algoritma Bayesian Network Untuk Simulasi Prediksi Pemenang PILKADA Menggunakan MSBNx

Algoritma Bayesian Network Untuk Simulasi Prediksi Pemenang PILKADA Menggunakan MSBNx Algoritma Bayesian Network Untuk Simulasi Prediksi Pemenang PILKADA Menggunakan MSBNx Andi Lukman Dosen Teknik Informatika STIMED Nusa Palapa Makassar, Indonesia uke@stimednp.ac.id Muh Nadzirin Anshari

Lebih terperinci

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU Aradea, Satriyo A., Ariyan Z., Yuliana A. Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Ilmu Komputer Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER

KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2005 KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER Agustina Ratna Puspitasari¹,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) LEARNING BAYESIAN NETWORK PADA GAME SPORT PINGPONG

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) LEARNING BAYESIAN NETWORK PADA GAME SPORT PINGPONG 80 LEARNING BAYESIAN NETWORK PADA GAME SPORT PINGPONG Prama Azaria Nurhalim Putra 1, Nelly Indriani Widiastuti 2 Program Studi Teknik Informatika. Universitas Komputer Indonesia. Jl. Dipatiukur 112 114

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media penyimpanan elektronik, setiap organisasi dapat menyimpan

I.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media penyimpanan elektronik, setiap organisasi dapat menyimpan BAB. I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media penyimpanan elektronik, setiap organisasi dapat menyimpan datanya secara elektronik dan bersifat

Lebih terperinci

BAB. III. ANALISA PERMASALAHAN

BAB. III. ANALISA PERMASALAHAN BAB. III. ANALISA PERMASALAHAN Pada Bab II telah diuraikan beberapa teori dasar yang akan menjadi acuan / referensi ilmiah dalam melakukan penelitian. Bab ini akan berisi studi kasus yang dibangun dari

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti Jurnal Dinamika, September 2016, halaman 34-41 P-ISSN: 2087 7889 E-ISSN: 2503 4863 Vol. 07. No.2 KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION

Lebih terperinci

Kata kunci: graph, graph database, GIndex, subgraph query, size-increasing support constraint, discriminative fragments, index, subgraph matching

Kata kunci: graph, graph database, GIndex, subgraph query, size-increasing support constraint, discriminative fragments, index, subgraph matching Analisis dan Implementasi Graph Indexing Pada Graph Database Menggunakan Algoritma GIndex Analysis and Implementation of Graph Indexing for Graph Database Using GIndex Algorithm Hadyan Arif 1, Kemas Rahmat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining 2.1.1 Pengertian Data Mining Dengan semakin besarnya jumlah data dan kebutuhan akan analisis data yang akurat maka dibutuhkan metode analisis yang tepat. Data mining

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

ANALISA DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB. IV. ANALISA DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK IV.1 Analisa Perangkat Lunak Subbab ini berisi uraian tentang analisa untuk membangun perangkat lunak yang mengimplementasikan salah satu algoritma yang

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBANGUNAN BAYESIAN NETWORK PADA DATA MINING TESIS. HENGKY SIPAYUNG NIM : Program Studi Magister Informatika

APLIKASI PEMBANGUNAN BAYESIAN NETWORK PADA DATA MINING TESIS. HENGKY SIPAYUNG NIM : Program Studi Magister Informatika APLIKASI PEMBANGUNAN BAYESIAN NETWORK PADA DATA MINING TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh HENGKY SIPAYUNG NIM : 23505015 Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK Dody Herdiana, S.T., M. Kom. Dosen PNS DPK pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Penerapan Teknik Bayesian Network dalam Pengembangan Prototipe Aplikasi Web Content Mining

Penerapan Teknik Bayesian Network dalam Pengembangan Prototipe Aplikasi Web Content Mining Penerapan Teknik Bayesian Network dalam Pengembangan Prototipe Aplikasi Web Content Mining LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Miridhani Riani Ningrum / 13503023

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang disebabkan oleh kanker paru-paru telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Decision Tree Definisi Decision tree adalah sebuah diagram alir yang berbentuk seperti struktur pohon yang mana setiap internal node menyatakan pengujian terhadap suatu atribut,

Lebih terperinci

Oleh : Selvia Lorena Br Ginting, Reggy Pasya Trinanda. Abstrak

Oleh : Selvia Lorena Br Ginting, Reggy Pasya Trinanda. Abstrak TEKNIK DATA MINING MENGGUNAKAN METODE BAYES CLASSIFIER UNTUK OPTIMALISASI PENCARIAN PADA APLIKASI PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG) Oleh : Selvia Lorena Br Ginting,

Lebih terperinci

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record

Lebih terperinci

PADA jaman sekarang ini sudah banyak sarana dan

PADA jaman sekarang ini sudah banyak sarana dan Sistem Tutor Cerdas Menggunakan Metode Bayesian Network Variq 1, Surya Sumpeno 2, Moch. Hariadi 3, Purnama 4 1,2,3,4 Bidang Studi Teknik Komputer dan Telematika Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf

Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf Penerapan Algoritma Backtracking pada Pewarnaan Graf Deasy Ramadiyan Sari 1, Wulan Widyasari 2, Eunice Sherta Ria 3 Laboratorium Ilmu Rekayasa dan Komputasi Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Wandira Irene, Mukhlisulfatih Latief, Lillyan Hadjaratie Program Studi S1 Sistem Informasi / Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dalam Tugas Akhir ini. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dalam era yang semakin berkembang ini, penggunaan data mining semakin banyak dalam berbagai bidang dan menjadi bagian dari perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data Winson Waisakurnia (13512071) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi merupakan sebuah tugas dasar untuk menganalisa data dan pengenalan pola yang membutuhkan sebuah model klasifikasi, yaitu suatu fungsi/model yang dapat memberikan label

Lebih terperinci

Implementasi Random Numbers Java untuk Menciptakan Missing Value dari suatu Tabel

Implementasi Random Numbers Java untuk Menciptakan Missing Value dari suatu Tabel Implementasi Random Numbers Java untuk Menciptakan Missing Value dari suatu Tabel Jasman Pardede 1) 1) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Hasan Mustapa

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari)

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari) Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari) Amalfi Yusri Darusman Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, jalan Ganesha 10 Bandung, email : if17023@students.if.itb.a.c.id

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia 1 syam@stmik-indonesia.ac.id,

Lebih terperinci

PUSTAKA. Agrawal, Rakesh and Srikant, Ramakrishnan (2000), Mining Sequential Pattern, IBM Almaden Research Center, 650 Harry Road, San Jose, CA 95120

PUSTAKA. Agrawal, Rakesh and Srikant, Ramakrishnan (2000), Mining Sequential Pattern, IBM Almaden Research Center, 650 Harry Road, San Jose, CA 95120 PUSTAKA [AGR00] [CHE98] Agrawal, Rakesh and Srikant, Ramakrishnan (2000), Mining Sequential Pattern, IBM Almaden Research Center, 650 Harry Road, San Jose, CA 95120 Cheng, J., Bell, D. A., Liu, W. (1998)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II INDUCT/RIPPLE-DOWN RULE (RDR)

BAB II INDUCT/RIPPLE-DOWN RULE (RDR) BAB II INDUCT/RIPPLE-DOWN RULE (RDR) Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori Ripple-Down Rules (RDR), yang meliputi RDR dengan pengembangan manual dan RDR yang menerapkan algoritma Induct untuk pengembangannya.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS IPLEENTASI DECISION TREE UNTUK EPREDIKSI JULAH AHASISWA PENGABIL ATAKULIAH DENGAN ENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORATIKA ITS Romauli anullang - 5108100501 Latar Belakang Pembuatan jadwal pada

Lebih terperinci

ALGORITMA BAYESIAN NETWORK UNTUK SIMULASI PREDIKSI PEMENANG PILKADA MENGGUNAKAN MSBNX

ALGORITMA BAYESIAN NETWORK UNTUK SIMULASI PREDIKSI PEMENANG PILKADA MENGGUNAKAN MSBNX 100 ALGORITMA BAYESIAN NETWORK UNTUK SIMULASI PREDIKSI PEMENANG PILKADA MENGGUNAKAN MSBNX Andi Lukman *) Muh Nadzirin Anshari Nur **) Abstract : Abstract-Quick count is understood as the process of counting

Lebih terperinci

Model Multinomial Bayesian Network pada Data Simulasi Curah Hujan

Model Multinomial Bayesian Network pada Data Simulasi Curah Hujan Statistika, Vol. 2 No. 2, 6 75 November 22 Model Multinomial Bayesian Network pada Data Simulasi Curah Hujan Nanda Arista Rizki, Syaripuddin, dan Sri Wahyuningsih Program Studi Statistika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah berkembangnya AI (Artifical Intelligence), banyak sekali ditemukan sejumlah algoritma yang terinspirasi dari alam. Banyak persoalan yang dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Kemiripan antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian pada Term Latent Semantic Analysis (LSA)

Sistem Deteksi Kemiripan antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian pada Term Latent Semantic Analysis (LSA) Tugas Akhir Sistem Deteksi Kemiripan antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian pada Term Latent Semantic Analysis (LSA) Oleh: Danang Wahyu Wicaksono (1210100027) Pembimbing: 1. Prof. DR. Mohammad Isa

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Education data mining merupakan penelitian didasarkan data di dunia pendidikan untuk menggali dan memperoleh informasi tersembunyi dari data yang ada. Pemanfaatan education

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network Rahmad Kurniawan, Luh Kesuma Wardhani Jurusan Teknik Informatika UIN SUSKA Riau Jl. H.R Subrantas KM. 15 no. 155 Simpang Baru,

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Bayesian Network Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom. Pokok Bahasan 1. Syntax & Semantics 2. Compact conditional distributions 3. Efficient Inference 4. Latihan Individu

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY CLASSIFICATION

PREDIKSI KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY CLASSIFICATION PREDIKSI KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY CLASSIFICATION (NEFCLASS) (STUDI KASUS: PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA, UNIVERSITAS TELKOM) Rita Rismala 1, Serli Fatriandini 2, Retno

Lebih terperinci

Artificial Intelligence. uthie 1

Artificial Intelligence. uthie 1 Artificial Intelligence uthie 1 Cabang-cabang AI 1. Logical AI Logika (matematis) yang merepresentasikan sekumpulan fakta dan tujuan ---> RUANG KEADAAN: Graph Tree uthie 2 Cabang-cabang AI 2. Search Pencarian

Lebih terperinci

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES Selvy Megira 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1), 2), 3) Teknik Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

2. Tinjauan Pustaka. Gambar 2-1 : Knowledge discovery in database

2. Tinjauan Pustaka. Gambar 2-1 : Knowledge discovery in database 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Data Mining Data mining merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses ekstraksi informasi yang tersembunyi dari sekumpulan data yang berukuran sangat besar dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap matakuliah memiliki silabus perkuliahan yang berisi materi-materi mengenai matakuliah tersebut. Silabus disusun berdasarkan buku-buku referensi utama

Lebih terperinci

Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi

Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi M. Ammar Shadiq Program Ilmu Komputer FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ammar.shadiq@gmail.com Abstrak Naïve Bayes adalah salah satu algoritma pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan dosen pembimbing tugas akhir masih dilakukan secara manual di Jurusan Teknik Informatika UMM yang hanya mengandalkan pengetahuan personal tentang spesialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basis data. Informasi yang

Lebih terperinci

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5 POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5 1. Pengantar Algoritma C4.5 Klasifikasi merupakan salah satu proses pada data mining yang bertujuan untuk menemukan pola yang berharga dari data yang berukuran relatif

Lebih terperinci

Algoritma Vertex Cover dan Aplikasinya

Algoritma Vertex Cover dan Aplikasinya Algoritma Vertex Cover dan Aplikasinya Kevin Winata /13510073 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

Penggabungan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Travelling Thief Problem

Penggabungan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Travelling Thief Problem Penggabungan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Travelling Thief Problem Jessica Handayani (13513069) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengenai penelitian terdahulu, tentang prediksi lama masa studi mahasiswa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengenai penelitian terdahulu, tentang prediksi lama masa studi mahasiswa, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti juga menyertakan beberapa uraian singkat mengenai penelitian terdahulu, tentang prediksi lama masa studi mahasiswa, klasifikasi, metode

Lebih terperinci

Kata kunci : metode pencarian, perpustakaan, Naïve Bayes Classifier.

Kata kunci : metode pencarian, perpustakaan, Naïve Bayes Classifier. PENGGUNAAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER PADA APLIKASI PERPUSTAKAAN Selvia Lorena Br Ginting,S.Si., MT 1, Reggy Pasya Trinanda 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 selvialorena@yahoo.com, 2

Lebih terperinci

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Arie Tando (13510018) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu metode penambangan data adalah klasifikasi. Metode klasifikasi memiliki beberapa algoritma dan setiap algoritma klasifikasi pada

Lebih terperinci

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph Muhammad Afif Al-hawari (13510020) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Kanker merupakan suatu peyakit yang paling ditakuti oleh masyakat karena proses penyembuhannya yang sulit, efek yang ditimbulkan dan memerlukan biaya yang

Lebih terperinci

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 39 Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi Irwan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI Oliver Samuel Simanjuntak Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2. 6 tahap ini, pola yang telah ditemukan dipresentasikan ke pengguna dengan teknik visualisasi agar pengguna dapat memahaminya. Deskripsi aturan klasifikasi akan dipresentasikan dalam bentuk aturan logika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab landasan teori bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai metode atau pun teori yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini, sehingga dapat membangun pemahaman yang sama antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Di dalam landasan teori ini, akan dibahas tentang teori teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Basis data diperlukan

Lebih terperinci

DATA MINING. Pertemuan 3. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi

DATA MINING. Pertemuan 3. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi Pertemuan 3 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Universitas Komputer Indonesia 2015 Definisi Set Data Set Data / Data Set / Himpunan Data Kumpulan

Lebih terperinci

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH)

PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH) PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH) Shofi Nur Fathiya (13508084) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF

OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF Lutfi Hakim (1), Eko Mulyanto Yuniarno (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (1), Dosen Pembimbing (2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fuzzy Local Binary Pattern (FLBP) Fuzzifikasi pada pendekatan LBP meliputi transformasi variabel input menjadi variabel fuzzy, berdasarkan pada sekumpulan fuzzy rule. Dalam

Lebih terperinci

BAB 6 METODE PENGUJIAN

BAB 6 METODE PENGUJIAN BAB 6 METODE PENGUJIAN Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai

Lebih terperinci

Data Mining Pengklasifikasian: Konsep Dasar, Pohon Keputusan, and Evaluasi Model. Pengklasifikasian: Definisi. Catatan Kuliah untuk Bab 4

Data Mining Pengklasifikasian: Konsep Dasar, Pohon Keputusan, and Evaluasi Model. Pengklasifikasian: Definisi. Catatan Kuliah untuk Bab 4 Data Mining Pengklasifikasian: Konsep Dasar, Pohon Keputusan, and Evaluasi Catatan Kuliah untuk Bab 4 Pengantar Data Mining oleh Tan, Steinbach, Kumar dialihbahasakan oleh Tim Pengajar Konsep Data Mining

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,desain dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 31 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Besarnya tingkat kesalahan dalam pemilihan jurusan sudah pasti membawa kerugian yang besar. Tidak hanya materi, tapi waktu juga ikut terbuang.

Lebih terperinci

Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining. Rudolf Rudi Hermanto. Institut Teknologi Bandung.

Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining. Rudolf Rudi Hermanto. Institut Teknologi Bandung. Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining Rudolf Rudi Hermanto Institut Teknologi Bandung rudolf@students.itb.ac.id Abstrak Untuk mendapatkan informasi yang berharga dibutuhkan algoritma-algoritma

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA IMPLEMENTATION OF DATA MINING WITH C4.5 ALGORITHM TO PREDICT STUDENT ACHIEVEMENT Oleh: SITI MUHIMATUL KHOIROH NPM

Lebih terperinci

Aplikasi Graf pada Deskripsi Sistem Lokalisasi Robot Humanoid dengan Metode Monte Carlo Localization dan K Means Clustering

Aplikasi Graf pada Deskripsi Sistem Lokalisasi Robot Humanoid dengan Metode Monte Carlo Localization dan K Means Clustering Aplikasi Graf pada Deskripsi Sistem Lokalisasi Robot Humanoid dengan Metode Monte Carlo Localization dan K Means Clustering Miftahul Mahfuzh (13513017) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro

Lebih terperinci

Sistem Rekomendasi Bacaan Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya menggunakan Metode Collaborative Filtering dan Naive Bayes

Sistem Rekomendasi Bacaan Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya menggunakan Metode Collaborative Filtering dan Naive Bayes Sistem Rekomendasi Bacaan Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya menggunakan Metode Collaborative Filtering Naive Bayes Riri Intan Aprilia 1 Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa Alur dan Proses Cleaning Process Dokumen

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree. Tamam Asrori ( )

Pemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree. Tamam Asrori ( ) Pemanfaatan Algoritma Hybrid Ant Colony Optimization dalam Menyelesaikan Permasalahan Capacitated Minimum Spanning Tree Tamam Asrori (5104 100 146) Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Dan Manfaat Rumusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES Nama : Muhammad Rizki NPM : 54410806 Jurusan Pembimbing

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Abidatul Izzah 1), Ratih Kartika Dewi 2) 1)2) Jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO Magdalena Simanjuntak Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama E-mail : magdalena.simanjuntak84@gmail.com ABSTRACT This study aimed to analyze

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beredarnya iklan penawaran kepemilikan kendaraan sepeda motor yang cukup menarik dengan menawarkan berbagai syarat kemudahan pembayaran membuat bagi sebagian orang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH

BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH Pada bab ini akan dipaparkan analisis yang dilakukan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Analisis diawali dengan analisis terhadap konsep Bayesian network yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Data Mining adalah proses pencarian pengetahuan dari suatu data berukuran besar melalui metode statistik, machine learning, dan artificial algorithm. Hal yang paling

Lebih terperinci

Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Teknik Klasifikasi Modified k Nearest Neighbor Menggunakan Algoritma Genetika Siti Mutrofin 1, Arrie Kurniawardhani 2, Abidatul Izzah 3, Mukhamad Masrur 4 Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Lebih terperinci

TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD

TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 3, No.2-2014 TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD Selvia Lorena Br Ginting 1), Wendi Zarman

Lebih terperinci