BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
|
|
- Bambang Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
2 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini diperoleh beberapa kesimpulan : - Total waktu evakuasi yang didapatkan dari simulasi adalah : 1 29 menit 37 detik 2 29 menit 30 detik 3 29 menit 36 detik 4 29 menit 20 detik 5 29 menit 22 detik 6 29 menit 23 detik 7 29 menit 05 detik 8 29 menit 44 detik 9 29 menit 20 detik menit 09 detik Rata-rata 29 menit 24.6 detik - Faktor-faktor yang mempengaruhi lama tidaknya total waktu evakuasi adalah : 1. Distribusi tipe penumpang Usia dan jenis kelamin penumpang mempengaruhi kecepatan berjalan. Selain itu letak penumpang berada pada saat terjadinya proses evakuasi juga mempengaruhi waktu tempuh penumpang menuju musterstation. 2. Waktu tanggap (awareness time) Kemampuan orang untuk merespon tanda bahaya dalam keadaan darurat yang terjadi berpengaruh terhadap kebutuhan waktu evakuasi. Semakin cepat waktu tanggap seseorang maka waktu evakuasi yang dibutuhkan semakin kecil. 3. Antrian (queue) Sekelompok orang yang bergerak bersama-sama dalam satu area yang sama berpotensi untuk menimbulkan antrian. Tempat-tempat yang rawan terjadi antrian adalah pintu, tempat lifejacket dan tangga. 4. Penempatan lifejacket Berdasarkan peraturan SOLAS (Safety of Life at Sea) lifejacket harus diletakkan disepanjang jalur evakuasi dan tempat yang mudah dijangkau oleh penumpang. Penempatan lifejacket ini akan mempengaruhi antrian yang timbul karena akan terjadi penumpukan penumpang sekitar di tempat ini. 5. Penempatan musterstation Tujuan akhir dari proses evakuasi adalah musterstation yang berada di embarkation deck. Letak musterstation diusahakan berada sedekat mungkin dengan lifeboat dan liferaft. 53
3 54 - Total waktu evakuasi rata-rata, minimum dan maksimum masing-masing sebesar : No Waktu 1 Rata-rata 29 menit 12 detik 2 Minimum 28 menit 46 detik 3 Maksimum 30 menit 09 detik - Sedangkan total waktu evakuasi untuk alternatif rute yang berbeda didapatkan dua kemungkinan yaitu : A. Jika tangga 3 tidak dapat dilewati sehingga seluruh penumpang hanya akan melewati tangga 2 dan tangga 3 B. Jika tangga 2 dan tangga 3 tidak dapat dilewati sehingga seluruh penumpang hanya akan melewati tangga menit 48 detik 2 29 menit 41 detik 3 29 menit 47 detik 4 29 menit 37 detik 5 29 menit 31 detik 6 29 menit 34 detik 7 29 menit 16 detik 8 29 menit 55 detik 9 29 menit 31 detik menit 20 detik Rata-rata 29 menit 36 detik 1 33 menit 15 detik 2 33 menit 08 detik 3 33 menit 14 detik 4 32 menit 58 detik 5 33 menit 00 detik 6 33 menit 01 detik 7 32 menit 43 detik 8 33 menit 22 detik 9 32 menit 58 detik menit 47 detik Rata-rata 33 menit 02.6 detik Berdasarkan peraturan IMO MSC/Circ.1033, perhitungan total waktu evakuasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
4 55 dimana rumus perhitungan yang digunakan untuk menghitung total waktu evakuasi T total = T ( E + L ) n T E+L = waktu evakuasi berdasarkan perhitungan = embarkation and launching, max 30 menit n = 60 menit untuk kapal penumpang ro-ro n = 60 menit untuk kapal selain ro-ro jika kapal tidak lebih dari 3 main vertical zone n = 80 menit untuk kapal selain ro-ro jika kapal lebih dari 3 main vertical zone Dalam penelitian tugas akhir ini digunakan kapal penumpang ro-ro dengan 2 main vertical zone, berdasarkan peraturan di atas maka total waktu evakuasi tidak boleh lebih dari 60 menit. Dari keseluruhan simulasi yang telah dilakukan didapatkan waktu total evakuasi kurang dari 60 menit sehingga rute evakuasi yang digunakan dalam kapal ini memenuhi peraturan tersebut. 6.2 Saran Mengingat masih banyaknya perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan sederhana, maka saran yang diberikan untuk pengembangan lebih lanjut : 1. Memperkirakan distribusi letak penumpang yang sesuai dengan kondisi sebenarnya 2. Memasukkan pengaruh shipmotion dalam proses simulasi yang akan mempengaruhi kecepatan berjalan orang di tempat yang tidak datar 3. Mempertimbangkan rute alternatif lainnya yang memungkinkan untuk dipakai jika rute evakuasi utama tidak dapat dilalui
5 56 (halaman ini sengaja dikosongkan)
Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder
Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder Widia Yuliati Puspaningrum 1*, Rona Riantini 2, M. Khoirul
Lebih terperinciDESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN. Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana
DESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana 6508040502 ABSTRAK Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan bisa terjadi
Lebih terperinciPerancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker
Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Tri Octa Kharisma Firdausi 1*, Arief Subekti 2, dan Rona Riantini 3 1 Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia yang menuntut kemajuan IPTEK
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia yang menuntut kemajuan IPTEK disegala kebutuhannya, IPTEK berkembang dengan pesat hampir di seluruh negara. Dari negara maju sampai
Lebih terperinciKAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN
1829-8370 (p) 2301-9069 (e) http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN Analisa Waktu Evakuasi Dengan Metode Advance Pada Kapal Perintis 1200 GT Kusnindar
Lebih terperinciANALISIS LOKASI KRITIS JALUR EVAKUASI PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU
ANALISIS LOKASI KRITIS JALUR EVAKUASI PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU Andi Haris MUHAMMAD *1,Daeng PAROKA 1,Bahrun 1 1 Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. *E-mail:
Lebih terperinciLatar Belakang. Luaran yang Diharapkan Metodologi. Hasil analisa Kesimpulan dan Rekomendasi
SKRIPSI ME09 1329 OUTLINE Latar Belakang Tujuan Luaran yang Diharapkan Metodologi Data Kapal 5000 GT Hasil analisa Kesimpulan dan Rekomendasi Kejadian kebakaran pada umumnya disebabkan penanggulangan awal
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.
BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciWAKTU EVAKUASI MAKSIMUM PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU
Jurnal Wave, UPT. BPPH BPPT Vol. XX,No. XX, 20XX WAKTU EVAKUASI MAKSIMUM PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU Daeng Paroka 1, Muh. Zulkifli 1, Syamsul Asri 1 1 Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas
Lebih terperinciANALISA EVAKUASI PENUMPANG PADA KAPAL RO-RO MENGGUNAKAN DISCRETE EVENT SIMULATION DAN SOCIAL FORCE MODEL
ANALISA EVAKUASI PENUMPANG PADA KAPAL RO-RO MENGGUNAKAN DISCRETE EVENT SIMULATION DAN SOCIAL FORCE MODEL Ach. Nurul Firdausi.*, Trika Pitana**, Ketut Buda Artana*** Department of Marine Engineering, Faculty
Lebih terperinciImplementasi Discrete Event Simulation untuk Analisis Evakuasi Penumpang Kapal Ro-Ro Pada Kondisi List dan Normal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-43 Implementasi Discrete Event Simulation untuk Analisis Evakuasi Penumpang Kapal Ro-Ro Pada Kondisi List dan Normal Angga
Lebih terperinciImplementasi Discrete Event Simulation untuk Analisis Evakuasi Penumpang Kapal Ro-Ro Pada Kondisi List dan Normal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Discrete Event Simulation untuk Analisis Evakuasi Penumpang Kapal Ro-Ro Pada Kondisi List dan Normal Angga Praditya
Lebih terperinciPERSYARATAN BANGUNAN UNTUK PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
Materi 7 PERSYARATAN BANGUNAN UNTUK PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes PENGANTAR Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan bangunan untuk penanggulangan bahaya kebakaran
Lebih terperinciOPTIMASI PELETAKAN PINTU RUANG PENUMPANG KELAS EKONOMI KAPAL FERRY UNTUK JALUR EVAKUASI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PROMODEL
UNIVERSITAS INDONESIA OPTIMASI PELETAKAN PINTU RUANG PENUMPANG KELAS EKONOMI KAPAL FERRY UNTUK JALUR EVAKUASI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PROMODEL SKRIPSI REZA SAPUTRA 0806459280 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Audit Keselamatan Kebakaran Gedung PT. X Jakarta Tahun 2009 DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA Data Umum Gedung a. Nama bangunan : b. Alamat
Lebih terperinciLOKASI KRITIS JALUR EVAKUASI PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN ANTARPULAU DENGAN METODE PERGERAKAN SIMULTAN
LOKASI KRITIS JALUR EVAKUASI PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN ANTARPULAU DENGAN METODE PERGERAKAN SIMULTAN Andi Haris Muhammad Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jln. Perintis
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. industri penyedia jasa angkutan laut seperti pelayaran kapal laut. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah perairan dan lautan. Banyak aktifitas yang dilakukan dengan mengandalkan perhubungan melalui
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN MODEL EVAKUASI SEDERHANA PADA KAPAL PENUMPANG
STUDI PERENCANAAN MODEL EVAKUASI SEDERHANA PADA KAPAL PENUMPANG Choirul Fuad*, Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc, Ph.D,** * Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ** Staf Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan Jurusan
Lebih terperinciPEMBUATAN SOFTWARE SIMULASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI ARENA 5
PEMBUATAN SOFTWARE SIMULASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI ARENA 5 ASEP MOCHAMAD ZULPIKAR 6506040053 LATAR BELAKANG Skenario tanggap darurat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN TAHAP 1 STANDAR PELAYANAN MINIMUM KAPAL PERINTIS
Profil Responden LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN TAHAP 1 STANDAR PELAYANAN MINIMUM KAPAL PERINTIS Umur a. 17 Tahun b. 17 40 Tahun c. 40 Tahun Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita Pendidikan SD/SMP/SMA/S1/S2/S3
Lebih terperinciANALISIS LOKASI KRITIS JALUR EVAKUASI PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU DENGAN METODE PERGERAKAN SIMULTAN
ANALISIS LOKASI KRITIS JALUR EVAKUASI PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU DENGAN METODE PERGERAKAN SIMULTAN Andi Haris Muhammad Staff Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISA FIRE RISK ASSESMENT PADA KAPAL PENUMPANG (STUDI KASUS RANCANGAN KAPAL 5000 GT MILIK DINAS PERHUBUNGAN DARAT)
ANALISA FIRE RISK ASSESMENT PADA KAPAL PENUMPANG (STUDI KASUS RANCANGAN KAPAL 5000 GT MILIK DINAS PERHUBUNGAN DARAT) Abdul Aziz Arfi 1), Trika Pitana 2) & Hari Prastowo 2) 1) 2) 3) Departement of Marine
Lebih terperinciPENERAPAN EMERGENCY RESPONSE PLAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN PROYEK PT. TATA. Oleh: Inggi Irawan ( )
PENERAPAN EMERGENCY RESPONSE PLAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN PROYEK PT. TATA Oleh: Inggi Irawan (6505 040 0) Latar Belakang TATA adalah suatu perusahaan yang bertindak di bidang konstruksi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Angkutan Umum Angkutan Umum dapat didefinisikan sebagai pemindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Kendaraan umum adalah setiap
Lebih terperinciPenerapan Sistem Pakar dalam Penentuan Rute Evakuasi Penyelamatan pada Kapal Penumpang
1 Penerapan Sistem Pakar dalam Penentuan Rute Evakuasi Penyelamatan pada Kapal Penumpang Hemy Hendra Prasetya 1), A.A. Masroeri 2) & Trika Pitana 2) 1) Program Sarjana Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO
TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO 6506 040 032 Latar Belakang PT. Philips Indonesia merupakan pabrik lampu yang dalam proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. Jumlah volume didapatkan dari hasil survey yang konfersikan dalam satuan
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.5 Analisa Volume Lalu-Lintas Jumlah volume didapatkan dari hasil survey yang konfersikan dalam satuan smp/jam. Tabel 4.1 Data Arus Kendaraan Pagi Arah Tangerang Jakarta (Jalur
Lebih terperinciLAMPIRAN 2. LEMBAR OBSERVASI Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Kapal Penumpang KM. Lambelu, PT. PELNI Tahun 2008
LEMBAR OBSERVASI Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Kapal Penumpang KM. Lambelu, PT. PELNI Tahun 2008 1. DATA UMUM KAPAL 1.1. Nama Kapal : 1.2. Jenis Kapal : 1.3. Tahun Pembuatan : 1.4. Luas Kapal : m
Lebih terperinciAnalisa Evakuasi Penumpang pada Kapal Ro-Ro Menggunakan Discrete Event Simulation dan Social Force Model
Presentasi Tugas Akhir Marine Reliability, Availability, Maintenability & Safety Analisa Evakuasi Penumpang pada Kapal Ro-Ro Menggunakan Discrete Event Simulation dan Social Force Model Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Fakultas Kesehatan Masyarakat terdiri dari 6 gedung, yaitu gedung A, B, C, D, F dan G. Setiap gedung terdiri dari 3 lantai kecuali gedung G yang terdiri dari 4
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT GEDUNG KARYA LANTAI 12 s/d 17 JL. MEDAN MERDEKA BARAT No. 8 JAKARTA-10110 TEL. : 3811308,3505006,3813269,3447017 3842440 Pst. : 4213,4227,4209,4135
Lebih terperinciMAKALAH PERLENGKAPAN KAPAL
MAKALAH PERLENGKAPAN KAPAL PERLENGKAPAN KESELAMATAN DIKAPAL DISUSUN OLEH : 1. AZIS ANJAS NUGROHO ( 21090111120001 ) 2. CARMINTO ( 21090111120002 ) 3. M.RESI TRIMULYA ( 21090111120003 ) 4. M. BUDI HERMAWAN
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Egress System merupakan sistem evakuasi diri yang pada kajian ini dikhususkan mengenai sistem evakuasi terhadap bahaya kebakaran dengan objek studi Melinda Hospital.
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
22 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA Bab ini mendiskusikan implementasi simulasi kejadian diskrit untuk memodelkan Bus Rapid Transit (BRT). Pemodelan dibatasi pada dua kasus BRT. Yang pertama
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu 1. Penelitian ini menghasilkan peta rencana jalur evakuasi yang paling
Lebih terperinciAPLIKASI PENERAPAN PERATURAN SOLAS DALAM PERENCANAAN PERALATAN KESELAMATAN KMP LEGUNDI PADA LINTASAN MERAK-BAKAUHENI
APLIKASI PENERAPAN PERATURAN SOLAS DALAM PERENCANAAN PERALATAN KESELAMATAN KMP LEGUNDI PADA LINTASAN MERAK-BAKAUHENI Cholil, Minto Basuki, I Putu Andhi Indira Kusuma Teknik Perkapalan ITATS, Jl. Arif Rahman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Kerentanan 3.1.1 Kerentanan wilayah Secara keseluruhan, diagram alir pada analisis kerantanan wilayah dilakukan berdasarkan diagram alir pada gambar 3.1 Peta
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Proteksi Aktif, Sistem Proteksi Pasif, dan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di Kapal Tanker X Tahun 2013
Evaluasi Sistem Proteksi Aktif, Sistem Proteksi Pasif, dan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di Kapal Tanker X Tahun 2013 Hidayatullah 1, Fatma Lestari 2 Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. FASILITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN PEJALAN KAKI Sesuai dengan definisi yang tercantum dalam Tata Cara Perencanaan Jembatan Penyeberangan Untuk Pejalan Kaki Di Perkotaan, Departemen
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai
Lebih terperinciLampiran 1 DENAH INSTALASI ICU. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 DENAH INSTALASI ICU Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA INSTALASI SARANA DAN PRASARANA ANALISIS SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI FASILITAS INTENSIVE CARE UNIT(ICU)RSUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan membawa konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk pemenuhan kebutuhan barang dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1 Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Line) Jalur pejalan kaki (pedestrian line) menurut Peraturan Presiden No. 43 tahun 1993 tentang Prasarana Jalan Bag. VII pasal 39 adalah termasuk
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT DI GEDUNG PERKANTORAN PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Priyo Agus Setiawan 1, Politeknik Perkapalan Negeri
Lebih terperinciIV STUDI KASUS. sebagai stasiun awal. Rute 5 meliputi stasiun. 3, 9, 13, 14, 15, 16, 17 dengan stasiun 3. 4, 10, 15, 18, 19, 22, 23 dengan stasiun 4
0 IV STUDI KASUS Misalkan pada suatu daerah terdapat jaringan rel kereta. Jaringan rel kereta tersebut memiliki 3 stasiun dengan 3 edge antarstasiun. Gambar jaringan dapat dilihat pada Gambar 6. Angka
Lebih terperinciDOKUMEN. SD No. 2 Kelurahan Tanjung Benoa
DOKUMEN PROSES PERENCANAAN EVAKUASI TSUNAMI UNTUK TINGKAT SEKOLAH SD No. 2 Kelurahan Tanjung Benoa Langkah ke 1 : Memulai perencanaan REFERENSI DAPS - HAL 5 1. Apa yang perlu dilakukan oleh sekolah? a.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisa data dan pembahasannya, maka dapat diketahui tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kepuasan responden, tingkat kesenjangan antara
Lebih terperinciRancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off
Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off Fire Safety Assessment System Design For Roll On Roll Off Ferry Sunaryo 1, a *, Khaerunisa Sabitha 2,b 1 PS Teknik
Lebih terperinciEVALUASI EMERGENCY RESPONS PLAN PADA KAPAL 42M CREW BOAT BERDASARKAN IMO INTERIM GUIDILINES
EVALUAI EMERGENCY REPON PLAN PADA KAPAL 42M CREW BOAT BERDAARKAN IMO INTERIM GUIDILINE Mochamad Luqman Ashari (1), Wiediartini (2), Denny Dermawan (3) 1,2,3 Politeknik Perkapalan Negeri urabaya Email :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelabuhan Bakauheni Pelabuhan Bakauheni adalah pelabuhan yang terletak di kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBERHENTIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) DAN AKSES BAGI PENUMPANG DI KORIDOR UTARA SELATAN SURABAYA
Tugas Akhir RC09-1380 PERENCANAAN PEMBERHENTIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) DAN AKSES BAGI PENUMPANG DI KORIDOR UTARA SELATAN SURABAYA STUDI KASUS : Jalan Urip Sumoharjo Jalan Basuki Rahmat Oleh : Muhammad
Lebih terperinciEVALUASI SARANA MENYELAMATKAN DIRI KEADAAN DARURAT PADA BANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN
EVALUASI SARANA MENYELAMATKAN DIRI KEADAAN DARURAT PADA BANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN Lukman Handoko, Sritomo Wignjosoebroto, Sri Gunani
Lebih terperinciPERENCANAAN TRANSPORT TKW SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. BAB IV PENGENDALIAN LALU LINTAS
4.1. Kapasitas Pengertian pengertian : BAB IV PENGENDALIAN LALU LINTAS PERENCANAAN TRANSPORT TKW 312-3 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. Kapasitas Jalan secara Umum : Adalah jumlah kendaraan maksimum yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENILITIAN. Lokasi penelitian mengambil daerah studi di Kota Gorontalo. Secara
20 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengambil daerah studi di Kota Gorontalo. Secara astronomi daerah studi terletak pada 00 28' 17'' - 00 35' 56'' LU dan 122
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan 1. Analisis kapasitas lintas Dari hasil analisis Grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2015 didapatkan kesimpulan mengenai persentase jenis kereta api pada jalur Rewulu-Wojo.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Hampir setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia menghasilkan sampah, terutama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah pergerakan orang dan barang bisa dengan kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor atau jalan kaki, namun di Indonesia sedikit tempat atau
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK
EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI Agnes Dewi Afriani NRP : 0421008 Pembimbing : Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hambatan Samping Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas akibat kegiatan di sisi jalan. Aktivitas samping
Lebih terperinciMenentukan Titik Evakuasi Selanjutnya bagi Sekelompok Regu Tim SAR dengan Algoritma Branch and Bound
Menentukan Titik Evakuasi Selanjutnya bagi Sekelompok Regu Tim SAR dengan Algoritma Branch and Bound Willy Fitra Hendria / 13511086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN ALAT Tahap terakhir dari perancangan alat ini adalah tahap pengujian. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan. 4.1 Pengujian Sensitivias Sensor Suhu DHT11 Modul DHT11 merupakan modul
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat ini objek tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan
Lebih terperinciSKRIPSI EVALUASI SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI KAPAL PENUMPANG KM. LAMBELU PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PT.
UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI KAPAL PENUMPANG KM. LAMBELU PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PT. PELNI) TAHUN 2008 OLEH CINTHA ESTRIA (0606062634) DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang semakin berat dan dinamis, produktivitas mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu produktivitas
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN
6.1. Kesimpulan BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN 1. Analisis terhadap strategi kontrol lalu lintas bersinyal pada kondisi arus lalu lintas lewat jenuh memberikan hasil sebagai berikut: a. Diperlukan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pintu Masuk-Keluar Gudang Semenjak awal dibangunnya Gudang FG Ciracas, gudang ini memiliki dua pintu. Pintu tersebut terletak di bagian depan dan belakang gudang. Awalnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkutan Umum Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Gambaran Cara Kerja Cara kerja elevator secara umum yaitu elevator berjalan ke arah atas atau ke arah bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data
BAB III METODOLOGI 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Di dalam pemecahan masalah kita harus membuat alur-alur dalam memecahkan masalah sehingga tersusun pemecahan masalah yang sistematis. Berikut ini adalah
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT SURVIVAL CRAFT AND RESCUE BOAT (SCRB)
Lampiran XXVI Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor : SK.2162/HK.208/XI/Diklat-2010 Tanggal : 16 November 2010 PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT
Lebih terperincikondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat
Lebih terperinciEVALUASI DESAIN JALUR EVAKUASI PENGGUNA BANGUNAN DALAM KONDISI DARURAT PADA BANGUNAN APARTEMEN X
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur Itenas Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Februari 2016] EVALUASI DESAIN JALUR EVAKUASI PENGGUNA BANGUNAN DALAM KONDISI DARURAT PADA BANGUNAN APARTEMEN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi Menurut Drs. Ahmad a.k muda dalam kamus saku bahasa Indonesia edisi terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. 2.2 Kinerja Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi pada Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Berdasarkan service time dari peraturan DIRJEN Perhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat memiliki garis pantai sepanjang lebih kurang 375 km, berupa dataran rendah sebagai bagian dari gugus kepulauan busur muka. Perairan barat Sumatera memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK
18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,
Lebih terperinciSKRIPSI Sebagian Persyaratan. Oleh FAKULTAS YOGYAKARTA 20111
PERANCANGAN RENCANA TANGGA AP DARURAT DI PT. SUPRATIK SURYAMAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Ardhian Bhakti Rismanto 05 06 04505 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkutan Angkutan dapat didefenisikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan mendefinisikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang mengalami kecelakaan di perairan Indonesia koordinasi terhadap
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan serta dengan melakukan analisa terhadap hasil penelitian tersebut, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Imigran
Lebih terperinciSTUDI PENETAPAN DAERAH BAHAYA (DANGEROUS AREA) DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA BERDASARKAN AIS DATA
STUDI PENETAPAN DAERAH BAHAYA (DANGEROUS AREA) DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA BERDASARKAN AIS DATA Abstrak (Sangkya Yuda Yudistira/4205100077) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab penutup berisi pemaparan mengenai simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. 5.1 Simpulan Antrian terjadi
Lebih terperinciEMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN
Materi 8 EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes 1. Mengatur Rencana Evakuasi Penilaian tata letak ruang (lay out) dari bangunan. Mengatasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PRAKATA ABSTRAKSI
ABSTRAKSI Kebutuhan akan rasa aman merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam setiap aspek kehidupan manusia termasuk rasa aman dari bahaya kebakaran. Egress system merupakan perencanaan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Survey antrian pada pintu gerbang tol ini dimaksudkan untuk mengetahui
BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Survey antrian pada pintu gerbang tol ini dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya antrian pada pintu gerbang tol. Untuk itu penulis akan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian adalah suatu proses kegiatan manusia yang memerlukan waktu, tempat dan tujuan yang bersamaan, dimana kegiatan tersebut tidak adanya keseimbangan antara
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik
BAB V ANALISA HASIL Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik dari sistem antrian kita telah mengambil dua data, yaitu data waktu antar kedatangan kendaraan dan data waktu
Lebih terperinci1. PERUBAHAN BIAYA PERJALANAN (COST) ANTARA KAPAL RORO & KAPAL CEPAT. Pasti Pilih Kapal Roro. Mungkin Pilih Kapal Roro
Untuk setiap pertanyaan dibawah ini, silahkan anda memilih jawaban yang sesuai dengan pilihan terbaik anda Dengan cara memberi tanda ( ) pada kotak yang tersedia. 1. PERUBAHAN BIAYA PERJALANAN (COST) ANTARA
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Jenis penelitian deskriptif (Narbuko dan Achmadi, 2008) adalah jenis penelitian yang berusaha
Lebih terperinci: 180 cm (as as) atau 150 cm (tepi tepi) Gambar IV.1. Penampang Melintang Jalan 3,5 M 3,5 M. Median Kerb. Perkerasan Jalan 2 M 1 M 7 M 7 M
Bab IV Penyajian Data IV.1 Data Geometrik Jalan Ruas jalan dan perlintasan kereta api yang menjadi lokasi penelitian merupakan akses masuk dan keluar Kota Surakarta, terdiri dari 4 lajur 2 arah dan terbagi
Lebih terperinciDISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA
DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA OLEH : ICUN SULHADI, S.PD (PPDI KOTA PADANG) A. PENGANTAR DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA APA ITU DISABILITAS? Penyandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Transportasi merupakan bagian terpenting dari kehidupan sehari-hari, namun masih mengalami berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Transportasi merupakan bagian terpenting dari kehidupan sehari-hari, namun masih mengalami berbagai masalah. Masalah yang sering ditimbulkan oleh transportasi
Lebih terperinci: MenerapkanKeterampilanSAR. 1. Menyiapkan kegiatan SAR
Kode Unit Judul Unit : O.842340.051.01 : MenerapkanKeterampilanSAR Deskripsi Unit : Unit ini menguraikan kinerja yang dihasilkan, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan teknik SAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 10
DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR..... ii DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL....vi DAFTAR GAMBAR..vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah..2 B. Rumusan Masalah....5 C. Tujuan Penelitian.5 D. Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Troughput. Gambar 1.1. Troughput di TPKS (TPKS,2013)
Troughput BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) merupakan tempat berlabuhnya kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas. Aktivitas bongkar muat yang
Lebih terperinciPERHITUNGAN BEBAN SIRKULASI VERTIKAL (LIFT)
PERHITUNGAN BEBAN SIRKULASI VERTIKAL (LIFT) Mekanisasi bangunan, terutama bangunan tinggi menjadi hal yang menonjol dengan timbulnya kebutuhan akan gedung-gedung tinggi di seluruh dunia. Bangunan-bangunan
Lebih terperinciJUDUL : Managemen Tanggap Darurat
JUDUL : Managemen Tanggap Darurat DESKRIPSI : Bagian ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola operasional tanggap darurat, memeriksa peralatan dan fasilitas tanggap darurat,
Lebih terperinci