Skenario. Klarifikasi Istilah. Identifikasi Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skenario. Klarifikasi Istilah. Identifikasi Masalah"

Transkripsi

1 Skenario Keluarga ibu Sari tinggal dilingkungan yang ruang lingkup kesehatan lingkungannya tidak terjaga dengan baik, sehingga disana banyak ditemukan penyakit penyakit berbasis lingkungan. Simpul patogenesis penyakit terjalin dengan baik dilingkungan Keluarga Ibu Sari Karena minimnya informasi, Keluarga Ibu Sari juga tidak mengetahui bahwa kesehatan lingkungan diatur dalam Undang-undang kesehatan no.36 tahun Anak ibu suti mengalami penyimpangan pertumbuhan dan memiliki status gizi yang memprihatinkan jika dilihat dari KMS. Keluarga ibu Suti tidak mengetahui tentang konsep gizi seimbang dan pesan umum gizi seimbang (PUGS). Apakah keluarga ibu Suti termasuk Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI) Klarifikasi Istilah 1. Kesehatan Lingkungan : Suatu kesimbangan ekologis yang harus ada antara manusia dengan lingkungan agar menjamin keadaan sehat dari manusia 2. Penyakit Berbasis lingkungan : Suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit. 3. Gizi Seimbang : pola makanan yang seimbang antara zat gizi yang diperoleh dari aneka ragam makan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat, cerdas dan produktif 4. Kadarzi : Keluarga yang memakan aneka ragam makanan, selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan ), menggunakan garam beryodium, memberikan asi ekslusif, dan membiasakan sarapan pagi. Identifikasi Masalah 1. Keluarga ibu Sari tinggal dilingkungan yang ruang lingkup kesehatan lingkungannya tidak terjaga dengan baik, sehingga disana banyak ditemukan penyakit penyakit berbasis lingkungan. 2. Simpul patogenesis penyakit terjalin dengan baik dilingkungan Keluarga Ibu Sari Karena minimnya informasi, Keluarga Ibu Sari juga tidak mengetahui bahwa kesehatan lingkungan diatur dalam Undang-undang kesehatan no.36 tahun Anak ibu suti mengalami penyimpangan pertumbuhan dan memiliki status gizi yang memprihatinkan jika dilihat dari KMS. 4. Keluarga ibu Suti tidak mengetahui tentang konsep gizi seimbang dan pesan umum gizi seimbang (PUGS) 5. Apakah keluarga ibu Suti termasuk Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)

2 Analisis Maasalah A. Keluarga ibu Suti tinggal dilingkungan yang ruang lingkup kesehatan lingkungannya tidak terjaga dengan baik, sehingga disana banyak ditemukan penyakit penyakit berbasis lingkungan. 1. Apa definisi kesehatan lingkungan? Jawab :: Kesehatan Lingungan adalah Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang akan berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. 2. Apa tujuan kesehatan lingkungan? Jawab :: Untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasala dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal. 3. Apa saja ruang lingkup kesehatan lingkungan? a. Penyediaan air bersih b. Pengolahan air buangan dan pengendalian pencemaran air c. Pengelolaan sampaj padat d. Hygiene makanan e. Sanitasi tempat-tempat umum ( STTU ) f. Pembuangan kotoran manusia g. Pengendalia vector h. Pengendalian pencemaran tanah i. Pengendalian kebisingan j. Perumahan dan pemukiman k. Aspek kesehatan lingkungan transportasi udara, darat laut l. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan bencana alam,klb atau keadaan darurat m. Pengendalian dari bahaya fisik, kimiawi dan biologis

3 4. Apa saja program kegiatan kesehatan lingkungan? Jawab ;: Kegiatan dibidang kesling mengandung unsur :: a. Pengawasan/pemeriksaan/inspeksi sanitasi b. Pengambilan dan pemeriksaan sampel lingkungan c. Rekomendasi/saran tindak lanjut d. Pemberdayaan masyarakat Kegiatan kesling :: a. Penyehatan air pengawasan sarana dan kualitas air b. Penyehatan perumahan dan lingkungan rumah, jamban dan sampah c. Higine dan sanitasi tempat tempat umum d. Sanitasi tempat pengelolaan makanan e. Pembinaan dan pengawasan tempat pengelolaan pestisida f. Kesehatan kerja g. Klinik sanitasi h. Pengendalian faktor resiko lingkungan 6. Apa itu penyakit berbasis lingkungan? Jawab :: Suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi ataupun morfologi suatu organ tubuh yang di sebabkan interaksi manusia dengan segala sesuatu di sekitarnya yang memiliki potensi penyakit 7. Apa saja jenis-jenis penyakit berbasis lingkungan? Jawab :: a. Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air Ex : diare, malaria, kulit, DBD b. Penyakit penyakit yang penularannya yang berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang jelek Ex : ISPA dan TB paru c. Penyakit penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan Ex : kecacingan dan keracunan makanan d. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaaan bahan kimia dari pestisida di rumah tangga

4 8. Apa saja factor yang mempengaruhi timbulnya penyakit berbasis lingkungan? a. Kondisi/sanitasi lingkungan yang buruk b. Kerentanan individu terhadap faktor penyakit c. Asupan gizi yang buruk d. Kurangnya pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) e. Buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan pestisida dirumah tangga 8. Apa saja upaya pencegahanya? Perbaikan lingkungan atau sanitasi dasar Perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik 9. Apa saja upaya mengatasinya? Manajemen kasus Manajemen kesehatan masyarakat 10. Apa Saja langkah mengatasi penyakit berbasis lingkungan berdasarkan standarkan oprasional penyakit berbasis lingkungan? Menanyakan pada penderita Menentukan masalah Melakukan tindakan Memberi saran 11.Apa tujuan menganalisis penyaakit tersebut berdasarkan standar oprasioal penyakit berbasis lingkungan? Untuk pemantauan, pemeriksaan atau pengawasan penyakit berbasis lingkungan Untuk mempermudah menganalisis kejadian penyakit yang berbasis lingkungan

5 12. Bagaimana paradigma kesehatan? Dalam upaya pengendalian penyakit berbasis lingkungan,maka perlu di ketahui perjalanan penyakit atau pathogenesis penyakit tersebut,sehingga kita dapat melakukan intervensi secara cepat dan tepat. Sumber Penyakit Komponen Lingkungan Penduduk Sakit/ Sehat Media Transmisi Variabel yang berpengaruh Sumber : Ahmadi,2005 B. Simpul patogenesis penyakit terjalin dengan baik dilingkungan Keluarga Ibu Sari Karena minimnya informasi, Keluarga Ibu Sari juga tidak mengetahui bahwa kesehatan lingkungan diatur dalam Undang-undang kesehatan no.36 tahun Bagaimana simpul pada pathogenesis penyakit? Simpul 1 : Sumber Penyakit Sumber penyakit adalah suatu yang secara konstan mengeluarkan agent penyakit. Agent penyakit meupakan komponen lingkungan yang dapat menimbulkan ganguan penyakit baik melalui kontak secara langsung maupun melalui perantara. Beberapa contoh agen penyakit: Agent Biologis : Bakteri,Virus,Jamur,Protozoa,Amoeba,dll Agent Kimia : Logam berat (Pb,Hg),air pollutants (Irritant : O3,N2O,SO2,Asphyxiant ; CH4,CO),Debu dan seratt (Asbestos,silicon), Pestisida,dll Agent Fisika : Radiasi,Suhu,Kebisingan, Pencahayaan,dll Simpul 2 : komponen Lingkungan Sebagai Media Transmisi, Komponen lingkungan berperan dalam patogenesis penyakit, karena dapat memindahkan agent penyakit. Komponen lingkungan yang lazim di kenal sebagai media transmisi adalah: - Udara, Air, Binatang, Manusia/ Secara Langsung

6 Simpul 3 : Penduduk Komponen penduduk yang berperan dalam pathogenesis penyakit antara lain : - Prilaku, Status gizi, Pengethuan,dll 2. Bagaimana isi UU kesehatan no.36 tahun 2009? Jawab :: Pasal 162 :: Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik,kimia,biologi,maupun sosial yang memungkinkan setiap oran mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya Pasal 163 :: (1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan (2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mencakup lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum (3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bebas dari unsur unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan antara lain :: - Limbah padat - Limbah cair - Limbah gas - Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah - Binatang pembawa penyakit - Zat kimia yang berbahaya - Kebisingan yang melebihi ambang batas - Radiasi sinar pengion dan non pengion - Air yang tercemar - Udara yang tercemar - Makanan yang terkontaminasi (4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

7 C. Anak ibu suti mengalami penyimpangan pertumbuhan dan memiliki status gizi yang memprihatinkan jika dilihat dari KMS. 1. Bagaimana cara menentukan standar gizi? Status gizi bisa ditentukan secara langsung dan tidak langsung Langsung :: a. Antropometri b. Klinis c. Biokimia d. Biofisik Tidak langsung :: a. Survei konsumsi makanan b. Statistik vital c. Faktor ekologi 3. Apa saja kriteria gizi baik dan gizi buruk? Anak dengan gizi baik : Adalah bukti yang menunjukan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizi seimbang Pada KMS grafik BB mengikuti garis sejajar/ berimpit ( N2 ) atau lebih cepat di bandingkan kurva baku ( N1 ) Anak dengan gizi buruk : adalah bukti yang menunjukan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizinya tidak seimbang ( kurang ) Pada KMS grafik BB menunjukan pemurunan ( T3 ) datar ( T2 ) atau naik dengan peningkatan BB lebih lambat di bandingkan gais baku ( T1 ) D Keluarga ibu Suti tidak mengetahui tentang konsep gizi seimbang dan pesan umum gizi seimbang (PUGS) 1. Bagaimana konsep gizi seimbang? Jawab :: Yaitu memakan makanan yang terdapat dalam logo triguna makanan : Makanan sumber zat tenaga Contoh : Beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mie. Minyak margarine dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat pengatur Contoh : Semua sayur-sayuran daan buah-buahan Makanan sumber zat pembangun

8 Contoh : Bahan makanan nabati adalah kacang-kaangan, tempe,tahu, sedangkan bahan makanan hewani adalah telur, ikan, ayam,daging, susu, serta hasil olahan seperti keju. 2. Apa saja pesan umum gizi seimbang? a. Makanlah aneka ragam makanan b. Makanlah makanan untuk memnuhi kecukupan energy c. Makanlah makanan sumber karbohidrat,setengah dari kebutuhan energy d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi e. Gunakan garam beryodium f. Makanlah makanan sumber zat besi g. Berikan asi saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya h. Biasakan makan pagiminumlah air bersih aman dan cukup jumlahnya i. Lakukan aktifitas fisik secara teratur j. Hindari minuman yang beralkohol k. Makanlah yang aman bagi kesehatan l. Bacalah label pada makanan yang dikemas 3. Apa tujuan pedomana umum gizi? Jawab :; PUGS merupakan alat untuk memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas, dalam rangka memasyarakatkan gizi seimbang 4. Apa hambatan mensosialisasikan konsep gizi seimbang? Jawab:: Bahasa, budaya, pengetahuan, tingkat pendidikan, dan kepercayaan (pada umumnya hambatan sosialisasi gizi seimbang sama dengan hambatan gizi seimbang) 5. Apa tujuan sosialisasi gizi seimbang? Jawab:: Sebagai suatu alat dan bahan KIE (komunikasi,informasi dan edukasi) bagi setiap individu utnuk mencapai status gizi yang baik dan benar. 6. Bagaimana strategi sosialisasi pembarian gizi seimbang? Jawab :: Sasaran Primer : Ibu yang punya balita di posyandu Sasaran Sekunder : Petugas kesehatan,kanter Sasaran Tersier : Tokoh masyarakat, pengambilan kesehatan (camat) E. Apakah keluarga ibu Sari termasuk Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)

9 1. Bagaimana indicator KADARZI? Makanlah aneka ragam Biaakan sarapan pagi Makanlah garam beryodium Memberikan ASI eksklusif Menimbang BB 2. Bagaimana Kriteria KADARZI? Biasa makan beranekara ragam makanan Selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan),khususnya balita dan ibu hamil Bisa menggunakan garam beryodium Memberi dukungankepada ibu melahirkan agar memberikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan Biasa makan pagi

10 Kerangka Konsep Sanitasi Lingkungan Penyakit Berbasis Lingkungan Gizi Buruk Hipotesis Keluarga ibu sari tidak termasuk dalam kadarzi

11 SINTESIS Kesehatan Lingkungan Ilmu kesehatan lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies kehidupan, bahan, zat, atau kekuatan disekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensimenimbulkan gangguan kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan (Umar Fahmi Achmadi, 1991) Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin kesehatan sehat dari manusia. Sanitasi Lingkungan Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan limbah, perlindungan makanana, udara dan pasokan air. Kriteria Sanitasi Lingkungan Baik Sanitasi Total, kondisi ketika suatu komunitas :: 1. Tidak BAB sembarangan 2. Cuci tangan pakai sabun 3. Mengelola air muni dan makanan secara aman 4. Mengelola sampah dengan benar 5. Mengelola limbah cair RT dengan aman Selain itu, indicator lingkungan sehat :: 1. Persentasi keluarga yang mempunyai akses air bersih 2. Peningktana persentasi rumah sakit 3. Keluarga dengan kepemilikan sanitasi dasar 4. Tempat umum dan pengelolaan makanan

12 Sanitasi Dasar :: Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga. Kriteria Sanitasi Lingkungan Buruk 1. Sanitasi air bersih dan jamban yang buruk 2. Peningkatan pencemaran 3. Kurang higienisnya pengelolahan makanan 4. Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat 5. Buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan pepstisida dirumah tangga yang kurang memprihatinkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Upaya Mewujudkan Sanitasi Lingkungan yang Baik Mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin Membersihakan kamar mandi dan toilet Menguras, menutup dan menimbun Tidak membiarkan ada air yang tegenang Membersihkan saluran pembuangan air Menggubakan air yang bersih Cakupan Sanitasi Lingkungan 1. Penyediaan air bersih dan aman 2. Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industri yang efisien 3. Perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia 4. Udara yang bersih dan aman 5. Rumah yang bersih dan aman Penyakit Berbasis Lingkungan Suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit. (Achmadi, 2005).

13 Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya (benda hidup, mati, nyata, abstrak) serta suasana yang terbentuk karena terjadi interaksi antara elemen-elemen di alam tersebut (Sumirat, 1996) Patogenesis Penyakit 1. Sumber Penyakit :: Merupakan sesuatu yang secara konstan mengeluarkan agen penyakit. Agen penyakit merupakan komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit baik melalui kontak secara langsung maupun melalui perantara. Beberapa contoh agen penyakit :: Agen Biologis (bakteri, virus, jamur, protozoa, amoeba) Agen Kimia (logam berat, polutan, debu, serat, pestisida) Agen Fisika (radiasi, suhu, kebisingan, pencahayaan) 2. Komponen Lingkungan sebagai Media Transisi :: Komponen lingkungan berperan dalam pathogenesis penyakit karena dapat memindahkan agen penyakit, yaitu udara, air, makanan, binatang, manusia. 3. Penduduk :: Komponen penduduk yang berperan antara lain perilaku, status gizi dan pengetahuan.

14 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) :: Semua Perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Memberi ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan 3. Menimbang BB setiap bulan ke posyandu :: Jika tidak naik 2x berturut-turut dirujuk Jika tidak naik 1x penyuluhan gizi seimbang 4. Menggunakan air bersih :: Setiap orang butuh air L/hari 5. Mencuci tangan dengan air mengalir :: Bisa menurunkan penyakit yang ditularkan virus 30-40% 6. Menggunakan jamban sehat 7. Mengkonsumsi air dan buah setiap hari 8. Membrantas jentik nyamuk :: Gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) Gerakan PSN (pembrantasan sarang nyamuk) 9. Melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah

15 Status Gizi dan PUGS Status gizi dan PUGS :: Fungsi utama zat gizi, yang dikenal dengan istilah TRI GUNA MAKANAN, yaitu :: 1. Sumber zat tenaga :: Padi-padian, umbi-umbian, dan tepung-tepungan 2. Sumber zat pengatur :: Sayuran dan buahan 3. Sumber zat pembangun :: Ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang-kacangan, dan hasil olahannya, seperti tempe, tahu, dan oncom Pesan Umum Gizi Seimbang PUGS adalah anjuran porsi makan yang dikonsumsi agar ada keseimbangan dari asupan dan kebutuhan zat gizi antara kelompok pangan, sumber tenaga, pengatur, pembangun serta keseimbangan antara waktu makan. PUGS memuat tiga belas pesan dasar yang diharapkan dapat digunakan masyarakat luas sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal. Ketiga belas pesan dasar tersebut adalah sebagai berikut : 1. Makanlah aneka ragam makanan setiap hari :: a. Tidak ada satu jenis makanan (selain ASI) yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat b. Dengan makan beraneka ragam berarti kekurangan zat gizi dari suatu makanan dapat dilengkap oleh zat gizi dari makanan lain c. Susunan makanan yang beragam adalah jika setiap kali makan pagi, siang dan malam hidangan terdiri dari 4 kelompok makanan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah. d. Makanan beraneka ragam dapat mencegah berbagai penyakit degenerative 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan gizi a. Makanan sumber energy penting untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja, belajar, berolah raga, bermain serta kegiatan lainnya

16 b. Kebutuhan energy dapat dipenuhi dengan makan makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak c. Kelebihan dan kekurangan energy dapat diamati melalui berat badan (pada orang dewasa digunakan indeks masa tubuh dan pada anak balita digunakan KMS) 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat ½ dari kebutuhan energy a. Energy diperoleh dari tiga zat mikro, yaitu karbohidrat, protein dan lemak b. Makanan yang mengandung zat karbohidrat diupayakan menyumbang % dari total kecukupan energy c. Terdapat dua jenis karbohidrat, yaitu :: Kompleks (beras, gandum, jagung, umbi-umbian) Sederhana (gula, sirup) :: Batas konsumsi gula tidak lebih dari 5% kecukupan energy (3 4 sendok makan) 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai 25% dari kecukupan energy a. Lemak dan minyak berguna sebagai sumber energy dan asam lemak essensial, membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya makanan b. Konsumsi lemak dan minyak dibatasi terutama lemak jenuh yang membahayakan kesehatan seperti mentega, daging berlemak, margarine, dan makanan yang digoreng dengan suhu tinggi c. Penimbunan lemak dalam tubuh dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung dan penyakit degenerative lainnya. 5. Gunakan garam beryodium Yodium adalah zat gizi mikro yang diperlukan tubuh terutama untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak melalui fungsi hormone tiroid 6. Makanlah makanan sumber zat besi a. Zat besi merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah

17 b. Sumber zat besi makanan antara lain hati, kuning telur, daging, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran berdaun hijau (singkong, bayam dan lain-lain) c. Zat besi yang berasal dari hewani lebih mudah diserap 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan berikan MP-ASI sesudahnya a. ASI mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek, yaitu gizi kekebalan kejiwaaan, berupa jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi untuk perkembangan mental dan kecerdasan b. ASI tetap diberikan sampai bayi berumur 2 tahun bersama dengan MP-ASI yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan umur bayi 8. Biasakan makan pagi a. Makan pagi sangat bermanfaat untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan produktifitas kerja b. Bagi anak sekolah, makan pagi sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi belajar c. Makan pagi sebaiknya mengandung 20 30% dari kebutuhan gizi satu hari 9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya a. Air dibutuhkan oleh tubuh untuk :: Transportasi zat gizi dalam tubuh Mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral Mengatur suhu tubuh Melancarkan proses buang air besar dan kecil b. Jumlah air minum yang dibutuhkan dalam sehari sebanyak 6-8 gelas tergantung umur dan jenis kegiatan c. Air minum harus bersih dan aman yaitu, bebas dari kuman, bahan berbahaya dan bahan cemaran lainnya d. Sumber air minum yang berasal darisumur, PAM dan sumber lainnya harus dimasak sampai mendidih

18 10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur Aktivitas fisik yang teratur dapat :: a. Meningkatkan kebugaran b. Mencegah kelebihan beban c. Meningkatkan fungsi jantung, paru, otot d. Memperlambat penuaan 11. Hindari minum-minuman beralkohol Kebiasaan minum-minuman beralkohol dapat menyebabkan :: a. Terhambatnya proses penyerapan zat gizi b. Kerusakan jaringan hati dan saraf otak c. Ketagihan dan kehilangan kendali diri 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari :: a. Kuman b. Bahan berbahaya c. Bahan cemaran d. Bahan tambahan yang tidak diperbolehkan (asam boraks, formalin, zat pewarna Rodamin B, Methanol Yellow) 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas a. Terutama yang berkaitan dengan :: Kandungan zat gizi Tanggal kadaluarsa Keterangan lainnya seperti label halal b. Hindari makanan kemasan yang kemasannya telah rusak

19 Konsep Gizi Seimbang 1. Pemberian makanan yang sebaik-baiknya harus memerhatikan kemampuan tubuh sesorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil, menyusui. 2. Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak vitamin dan mineral) dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Disamping itu, manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila kelompok zat gizi tersebut diuraikan lebih rinci maka terdapat lebih dari 45 jenis zat gizi. 3. Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki ekunggulan dan kelemahan teretentu. Beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral. Sedangkan beberapa makanan lain kaya vitamin C tapi kurang vitamin A. apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam, maka akan timbul ketidakseimbanga antara masukan dan kebutuhan gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. 4. Peranan berbagai kelompok bahan makanan secara jelas tergambar dalam logo gizi seimbang yang berbentu kerucut, yaitu Tri Guna Makanan. Pengukuran Statuz Gizi 1. Cara Persen terhadap Nilai Median BBreal BBmedian X 100% =. % Kategori status gizi menurut % terhadap median (indeks BB/U) Gizi lebih > 110% Gizi normal % KEP ringan 70 79% KEP sedang 60 69% KEP berat < 60% Kategori status gizi menurut % terhadap median (indeks TB/U) Gizi lebih > 110%

20 Gizi normal % KEP ringan 90 94% KEP sedang 85 89% KEP berat < 85% Kategori status gizi menurut % terhadap median (indeks BB/TB) Gizi lebih > 110% Gizi normal % KEP ringan 80 89% KEP sedang 70 79% KEP berat < 70% 2. Z-Score terhadap Nilai Median Bila nilai BB real (hasil pengukuran BB/U, TB/U, BB/TB) nilainya lebih besar atau sama dengan nilai median, maka :: Z-SCORE = BBreal SD BBmedian UPPER Bila nilai BB real (hasil pengukuran BB/U, TB/U, BB/TB) nilainya lebih kecil atau sama dengan nilai median, maka :: Z-SCORE = BBreal SD BBmedian LOWER Pertumbuhan sebagai IndiKator Status Gizi Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Kebutuhan gizi meningkat pada masa percepatan pertumbuhan. Penilaian status gizi dan pertumbuhan balita dapat dilihat menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat).

21 Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya. KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

22 Manfaat KMS 1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi :: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. 2. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak 3. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi

23 Penafsiran Pertumbuhan Balita dengan menggunakan KMS :: Perlu dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan/ panjang badan (TB/ PB) secara berkala. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang menghubungkan antara dua titik hasil penimbangan pada KMS. Pertumbuhan Baik :: Bila, grafik BB mengikuti garis sejajar/ berimpit (N2) atau lebih cepat disbanding kurva baku (N1) pada KMS. 1. N1 (tumbuh kejar) bila BB naik lebih cepat dari garis baku. 2. N2 (tumbuh normal) bila BB naik sesuai dengan garis baku.

24 Pertumbuhan Tidak Baik :: Bila grafik BB menunjukan penurunan (T3)), datar (T2) atau naik dengan peningkatan BB lebih lambat disbanding garis baku (T1). 1. T1 (Tumbuh Tidak Memadai) bila BB naik lebih lambat disbanding garis baku. 2. T2 (Tidak Tumbuh) bila garis pertumbuhannya datar. 3. T3 (Tumbuh Negative) bila garis pertumbuhannya turun. Gizi Buruk Adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya asupan energy dan protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur dengan nila < - 3 SD. Marasmus 1. Anak sangat kurus 2. Wajah seperti orang tua 3. Cengeng dan rewel 4. Rambut tipis, jarang dan kusam 5. Kulit keriput 6. Tulang iga tampak jelas 7. Pantat kendur dan keriput 8. Perut cekung Kwashiorkor 1. Wajah bulat dan sembab 2. Cengeng dan rewel 3. Rambut tipis, jarang, kusam dan warna rambut jagung bila dicabut tidak sakit 4. Kedua punggung kaki bengkak 5. Bercak merah kehitaman di tungkai atau dipantat Marasmik- Kwashiorkor Campuran kedua nya

25 Penatalaksanaan Gizi Buruk :: 1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia 2. Mencegah dan mengatasi hipotermia 3. Mencegah dan mengatasi dehidrasi 4. Memoerbaiki gangguan keseimbangan elektrolit 5. Mengobati infeksi 6. Memperbaiki kekurangan zat gizimikro 7. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi 8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar 9. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang 10. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah Hubungan lingkungan dengan keadaan gizi buruk :: Lingkungan yang buruk dapat menyebabkan timbulnya penyakit berbasis lingkungan. Bila hal tersebut terjadi dalam waktu yang lama maka juga akan mempengaruhi timbulnya kejadian gizi buruk selain yag diakibatkan langsung oleh lingkungan.

26 Keluarga Mandidri Sadar Gizi ( KADARZI ) Keluarga yang memakan aneka ragam makanan, selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan ), menggunakan garam beryodium, memberikan asi ekslusif, dan membiasakan sarapan pagi. Indikator KADARZI 1. Makanlah aneka ragam 2. Baisakan sarapan pagi 3. Makanlah garam beryodium 4. Memberikan ASI eksklusif 5. Menimbang BB Yang perlu disampaikan agar keluarga biasa makan beraneka ragam makanan 1. Pengertian aneka ragam makanan yaitu :: Makan 2-3 kali sehari yang terdiri dari 4 macam kelompok bahan makanan. Dari tiap kelompok bahan makanan dan jenis yang dikonsumsi, maka makin banyak jenisnya makin baik. Adapun 4 kelompok makanan tersebut adalah :: a. Makanan pokok, sebagai sumber zat tenaga: beras, jagung, ubi, singkong, mie dan lain-lain b. Lauk pauk, sebagai sumber zat pembangun: ikan, telur, ayam, daging, tempe, kacang-kacangan, tahu, dll. c. Sayuran dan buah-buahan, sebagai sumber zat pengatur: bayam, kangkung, wortel, buncis, kacang panjang, sawi dan singkong, daun katuk, papaya, pisang, jeruk, semangka, nanas, dll. 2. Manfaat makan aneka ragam makanan yaitu :: Untuk melengkapi zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dan terhindar dari penyakit kekurangan gizi. 3. Akibat tidak makan aneka ragam makanan, yaitu :: Tubuh kekurangan zat gizi tertentu dan lebih mudah terserang penyakit dan khusus balita pertumbuhan dan kecerdasan terganggu.

27 4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum makan aneka ragam makanan, yaitu :: a. Jelaskan tentang pentingnya makan aneka ragam makanan pada kesehatan, pertumbuhan dan kecerdasan b. Memanfaatkan pekarangan disekitar rumah dengan menanam tanaman, beternak ayam, bebek, ikan dan lain-lain agar dimakan oleh anggota keluarga dan hasil pekarangan juga dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga. c. Mengupayakan bantuan dari sector pertanian, untuk mengusahakan penggunaan lahan pertanian secara gotong royong bagi keluarga yang tidak mempunyai perkarangan. d. Anjurkan ibu untuk masak aneka ragam dengan menu yang disukai oleh anggota keluarga. Yang perlu disampaikan pada keluarga agar memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya 1. Pengertian memantau kesehatan dan pertumbuhan yaitu :: mengikuti perkembangan kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarga, terutama bayi, balita dan ibu hamil. 2. Kegunaan memantau kesehatan dan pertumbuhan, yaitu :: a. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita b. Mengetahui kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, mencegah ibu melahirkan bayi dengan BBLR dan terjadinya perdarahan saat melahirkan. c. Mengetahui kesehatan anggota keluarga dewasa dan usia lanjut. 3. Akibat bila tidak memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarga, yaitu :: a. Tidak mengetahui perkembangan pertumbuhan bayi, anak balita dan janin secara normal. b. Tidak mengetahui adanya gejala penyakit pada bayi, anak balita, dan ibu hamiul, misalnya kekurangan zat gizi, kegemukan, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kesehatan lainnya.

28 4. Tindakan yang perlu dilkukan bila keluarga belum memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya, yaitu :: a. Anjurkan kepada anggota keluarga/ibu menimbang bayi dan anak balitanya setiap bulan ke Posyandu. Bila berat badan anak turun atau tidak naik, maka anjurkan orang tua/ibu untuk memeriksakan anaknya ke petugas kesehatan di meja 5 posyandu atau puskesmas terdekat. b. Anjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya sesegera mungkin ke petugas kesehatan secara teratur paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. Bila ibu hamil terlihat kurus, maka anjurkan ibu tersebut untuk makan 1-2 piring lebih banyak dari biasanya, dan minum tablet tambah darah setiap hari 1 tablet, sedikitnya 90 tablet selama masa kehamilan. Selain minum tablet tambah darah, ibu dianjurkan makan makanan sumber zat besi seperti: ikan, telur, tempe, kacangkacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Yang perlu disampaikan pada keluarga agar menggunakan/ masak dengan garam beryodium 1. Pengertian garam beryodium, yaitu: garam yang telah ditambah zat yodium yang diperlukan oleh tubuh. Pada kemasan biasa ditulis Garam Beryodium 2. Kegunaan garam beryodium, yaitu :: mencegah terjadinya penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) 3. Akibat tidak menggunakan/masak dengan garam beryodium, yaitu terjadinya penyakit gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) yang ditandai dengan :: a. Membesarnya kelenjar gondok di daerah leher, sehingga mengurangi daya tarik seseorang. b. Pertumbuhan anak tidak normal yang diebut kretin/kerdil 4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum makan/masak dengan garam beryodium, yaitu: a. Anjurkan keluarga agar selalu makan/masak dengan garam beryodium. b. Jelaskan kepada keluarga bgaimmana membedakan garam beryodium dan garam tidak beryodium dengan menggunakan test kit yang disebut yodium test (dapat dibeli diapotik/toko obat). Selanjutnya terangkan cara menggunakan test kit tersebut yaitu:

29 teteskan garam dapur dengan cairan yodina, maka akan terlihat perubahan warna garam putih menjadi biru keunguan pada garam yang beryodium. Semakin tua warnanya, semakin baik mutu garam beryodium. 5. Bagaimana jika tidak tersedia test kit dan cairan yodina :: a. Kupas singkong yang masih segar kemudian diparut b. Tuangkan 1 sendok perasan singkong parut tanpa ditambah air kedalam tempat yang bersih. c. Tambahkan 4-6 sendok the munjung garam yang akan diperiksa d. Tambahkan 2 sendok the cuka biang, aduk sampai rata, biarkan beberapa menit. Bila timbul warna biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium. Yang perlu disampaikan pada ibu agar memberikan ASI saja pada bayi dengan umur 0-4 bulan 1. Pengertian pemberian Air Susu Ibu (ASI) saja, yaitu: tidak memberikan makanan dan minuman lain selain ASI pada bayi umur 0-4 bulan. 2. Kegunaan memberikan ASI saja yaitu :: a. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, murah dan mudah memberikannya pada bayi b. ASI saja dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk utmbuh kembang dengan normal pada bayi sampai berumur 4 bulan. c. ASI yang pertama keluar disebut kolustrum berwarna kekuningan, dan mengandung zat kekebalan untuk mencegah timbulnya penyakit. Oleh karena itu harus diberikan kepada bayi dan jangan sekali-kali dibuang. d. Keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi 0-4 bulan. e. Dengan ASI mempercepat ikatan kasih saying antara ibu dan bayi 3. Akibat tidak memberikan ASI saja pada bayi, yaitu :: a. Bila bayi umur 0-4 bulan diberi makanan lain selain ASI, dapat terjadi gangguan alat pencernaan. b. Bayi tidak mempunyai ketahanan tubuh untuk mencegah penyakit.

30 c. Bila bayi diberikan susu botol sering terjadi mencret, kemungkinan bayi tidak cocok dengan susu bubuk atu cara membuatnya tidak bersih, dan pengeluaran biaya rumah tangga lebih banyak. d. Mengurangi ikatan cinta kasih antara ibu dan anak. Tindakan yang perlu dilakukan bila ibu belum memberikan ASI saja pada bayi mulai umur 0-4 bulan, yaitu 1. Memberikan pendidikan gizi atau pengetahuan tentang pentingnya memberikan ASI saja pada bayi mulai umur 0-4 bulan 2. Memperrsiapkan ibu agar dapat menyusui bayinya segera setelah melahirkan dengan menganjurkan makan-makanan bergizi yang dapat meningkatkan ASI, misalnya kacangkacangan, sayuran hijau, ikan, telur dan buah-buahan. 3. Mulai umur 4 bulan bayi dapat diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI. Yang perlu disampaikan pada keluarga agar bisa makan pagi 1. Pengertian makan/sarapan pagi, yaitu :: makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan. Jumlah yang dimakan kurang lebih 1/3 dari makanan sehari. 2. Manfaat makan/sarapan pagi yaitu :: a. Untuk memlihara ketahanan tubuh, agr dapat bekerja atau belajar dengan baik b. Membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran. c. Membantu mencukupi zat gizi. 3. Akibat tidak makan pagi, yaitu :: a. Badan terasa lemah karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk tenaga. b. Tidak dapat melakukan kegiatan atau pekerjaan pagi hari dengan baik c. Anak sekolah tidak berpikir dengan baik dan malas d. Orang dewasa hasil kerjanya menurun. 4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum biasa makan pagi, yaitu :: a. Jelaskan keuntungan seseorang bila membiasakan diri makan pagi b. Anjurkan makan pagi sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga

31 c. Gunakan bahan makanan yang tersedia dan mudah dibuat keluarga atau mudah didapat didaerah setempat. d. Berikan contoh-contoh makan pagi yang sederhana dan bergizi.

32 DAFTAR PUSTAKA 1 Dorlan,W.A.Newman ; alih bahasa, Huriawati, Hartanto, dkk ;editor edisi bahasa indonesia, Huriawati, Hartanto, dkk; 2002: Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29, Jakarta, EGC. 2 Notoatmodjo, Soekidjo, Prof. DR. SKM. M.Com.H Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka Cipta. 3 Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Sanitasi dalam menghadapi Situasi Darurat, Jakata: Direktorat jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. Buku Pegangan Kader Pendamping Keluarga Menuju Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Jakarta: Dep Kes RI Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor128/MENKES/SK II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemenn Kesehatan Republik Indonesia Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: DepartemenKesehatan RI

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana Gizi Masyarakat Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id 1 Permasalahan gizi yang dihadapi oleh Indonesia seakan tidak pernah mau berakhir dan semakin diperparah oleh terjadinya krisis ekonomi tahun 1996.

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :... KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG 1. Nomor Responden :... 2. Nama responden :... 3. Umur Responden :... 4. Pendidikan :... Jawablah

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO Nama sheet

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi Supported by : Pedoman Gizi

Lebih terperinci

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital KATA PENGANTAR Pada tahun anggaran 2016 PP-PAUD dan DIKMAS Jawa Barat melaksanakan Pengembangan Kemitraan Keluarga dengan Sekolah Dasar yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi para orangtua dalam

Lebih terperinci

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA A. JUDUL Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Gizi Kurang pada Balita B. TUJUAN 1. Tujuan Umum : Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA 94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Konsumsi Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah keseimbangan antara pemasukan zat gizi dari bahan makanan yang dimakan dengan bertambahnya pertumbuhan aktifitas dan metabolisme dalam tubuh. Status

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita Balita adalah kelompok anak yang berumur dibawah 5 tahun. Umur balita 0-2 tahun merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, terutama yang penting adalah

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung SATUAN ACARA PENYULUHAN ( Gizi Seimbang Pada Lansia ) Topik Sasaran : Gizi Seimbang Pada Lansia : lansia di ruang Dahlia Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Waktu Tempat : 25 menit : Wisma Dahlia di UPT

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL

PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MENU SEHAT SEIMBANG BAGI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEVI NAWANGSASI. Abstrak

PENYUSUNAN MENU SEHAT SEIMBANG BAGI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEVI NAWANGSASI. Abstrak PENYUSUNAN MENU SEHAT SEIMBANG BAGI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEVI NAWANGSASI Abstrak Pemerintah sangat menyadari perlunya sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun bangsa. Kualitas sumber

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 34 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Desa Desa Paberasan merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Sumenep, Propinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Paberasan yaitu: Sebelah utara : Desa Poja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan antropometri (berat badan, tinggi badan, atau ukuran tubuh lainnya) dari waktu ke waktu, tetapi lebih

Lebih terperinci

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 OLEH : KELOMPOK 15 D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU Pengertian Gizi ibu hamil Zat gizi adalah : Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN 1. Nama ibu : 2. Usia : 3. Pendidikan terakhir : 4. Pekerjaan : a. Bekerja b. Tidak Bekerja 5. Penghasilan keluarga : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal

Lebih terperinci

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Balita Balita didefinisikan sebagai anak dibawah lima tahun dan merupakan periode usia setelah bayi dengan rentang 0-5 tahun (Gibney, 2009). Menurut Sutomo dan Anggraeni (2010),

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Sekolah

Kuesioner Penelitian Sekolah LAMPIRAN 60 61 Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kuesioner Penelitian Sekolah ANALISIS KERAGAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GIZI DI SEKOLAH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kepada Yth. Ibu Balita Di Tempat Kabanjahe, Juli 2015 Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi

Lebih terperinci

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga 2.1.1. Pengetian Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : SD ALAM PACITAN : IPA : V (Lima) : 1 (Satu) : 4 JP (2 x TM) I. STANDAR KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi fungsi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, POLA ASUH, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN ANAK BALITA DI WILAYAH PROGRAM WARUNG ANAK SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. AIR SUSU IBU 1. ASI Sebagai Makanan Bayi ASI merupakan emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang diekresi oleh kedua belah kelenjar mammae dari

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat. Konsumsi yang berkualitas dapat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE

KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE I. PENDAHULUAN Hingga saat ini penyakit Diare maerupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, hal dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan

Lebih terperinci

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Apa latarbelakang perlunya KADARZI? Apa itu KADARZI? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri Mengapa perlu

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PEDOMAN UMUM GIZI

Lebih terperinci

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ibu Menyusui Menyusui merupakan pekerjaan biologik yang mulia bagi semua jenis mamalia dan sebagai satu kesatuan dari fungsi reproduksi, menyusui adalah suatu insting. Namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. Panti Asuhan Harapan Kita bertempat di Desa Huntu Utara, Kabupaten Bone Bolango, yang didirikan pada tanggal 2 Agustus 2003. Panti

Lebih terperinci

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS BAMBANG PRIHUTOMO, SKM., MPH. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Bidang Kemitraan dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.

Lebih terperinci

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) BAB I PENDAHALUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat,

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Status Gizi Status Gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Secara umum pangan diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas

Lebih terperinci

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik 1 Hidup Sehat untuk Jadi Anak Hebat Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Kesehatan juga merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada makhluknya. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal

Lebih terperinci

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yag dimilikinya

Lebih terperinci

MALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh

MALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh MALNUTRISI Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh Apa itu malnutrisi? Kebutuhan tubuh akan makronutrien (lemak, karbohidrat dan protein) tidak terpenuhi Penyebab : Asupan makanan kurang Penyakit Klasifikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA LAMPIRAN 68 69 Lampiran 1 Kuesioner penelitian KODE: KUESIONER HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA Saya setuju

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kedekatan dengan anak, memberikan makan, merawat, kebersihan, memberi kasih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kedekatan dengan anak, memberikan makan, merawat, kebersihan, memberi kasih BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pola Asuh Anak Pola asuh anak berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal kedekatan dengan anak, memberikan makan, merawat, kebersihan, memberi kasih sayang

Lebih terperinci

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan P Kalori di sini adalah perkiraan Script Hari 1, penjelasan 3 menit Masih ingat ANGKA AJAIB Anda? 1. Ini adalah angka AJAIB karena jika Anda mengingatnya dan membatasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada makhluk hidup. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam ukuran fisik, akibat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi KADARZI Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. 2.2. Sejarah KADARZI Dalam

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 1. Manusia membutuhkan serat, serat bukan zat gizi, tetapi penting untuk kesehatan, sebab berfungsi untuk menetralisir keasaman lambung

Lebih terperinci

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN 60 Lampiran 1 Persetujuan Responden FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Nama Judul : Lina Sugita : Tingkat Asupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi,

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL 71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu terciptanya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk

Lebih terperinci

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc Tujuan Pembelajaran Mengetahui ruang lingkup gizi Mengetahui hubungan gizi dengan kesehatan Mengetahui Pengelompokan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Rangi Nadya ( 085102087 ) adalah mahasiswa Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Pengertian Kurang Energi Protein (KEP) Kurang Energi Protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Pengertian Kurang Energi Protein (KEP) Kurang Energi Protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Pengertian Kurang Energi Protein (KEP) Kurang Energi Protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya komsumsi energi dan protein dalam makanan sehari

Lebih terperinci

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE BIODATA 1. Nama : Iwan Halwani, SKM, M.Si 2. Pendidikan : Akademi Gizi Jakarta, FKM-UI, Fakultas Pasca sarjana UI 3. Pekerjaan : ASN Pada Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI SUSTAINABLE

Lebih terperinci

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT Nur Indrawaty Liputo Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Disampaikan pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang Badan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyelenggaraan Makanan Penyelenggaraan makanan merupakan suatu kegiatan atau proses menyediakan makanan dalam jumlah yang banyak atau dalam jumlah yang besar. Pada institusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gaky Gangguan akibat kekurangan yodium adalah rangkaian efek kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia. Spektrum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel

BAB I PENDAHULUAN. variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat, akan mengadakan penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA

B A B II TINJAUAN PUSTAKA B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. STATUS GIZI Status gizi atau tingkat konsumsi pangan adalah suatu bagian penting dari status kesehatan seseorang. Tidak hanya status gizi yang mempengaruhi status kesehatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4

TINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STATUS GIZI Status gizi anak pada dasarnya ditentukan oleh dua hal yaitu makanan yang dikonsumsi dan kesehatan anak itu sendiri. Kualitas dan kuantitas bahan makanan yang dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengasuhan berasal dari kata asuh(to rear) yang mempunyai makna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengasuhan berasal dari kata asuh(to rear) yang mempunyai makna BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pola Pengasuhan Pengasuhan berasal dari kata asuh(to rear) yang mempunyai makna menjaga, merawat, dan mendidik anak yang masih kecil. Menurut Wagnel dan Funk yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi 20%, maupun target

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi 20%, maupun target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia prevalensi balita gizi buruk adalah 4,9% dan gizi kurang sebesar 13,0% atau secara nasional prevalensi balita gizi buruk dan gizi kurang adalah sebesar

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif

Lebih terperinci

BAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI. A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita

BAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI. A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita BAB VIII JAJANAN SEBAGAI PENDUKUNG STATUS GIZI A. Jajanan Sebagai Asupan Makanan Balita Makanan jajanan menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 LAMPIRAN 60 61 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode: KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN GIZI, KONSUMSI PANGAN, DAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI TERHADAP KEBUGARAN ATLET BOLA BASKET DI SMP/SMA

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh harus melalui serangkaian proses pencernaan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Proses

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan BAB I KONSEP DASAR A. Konsep Medis Kurang Energi Protein (KEP) 1. Pengertian Malnutrisi sebenarnya adalah gizi salah, yang mencakup gizi kurang atua lebih. Di Indonesia dengan masih tinggi angka kejadian

Lebih terperinci

19/02/2016. Siti Sulastri, SST

19/02/2016. Siti Sulastri, SST Siti Sulastri, SST Usia 0 12 bulan Fase atau tahap awal untuk menentukan kondisi serta perkembangan bayi untuk tahun yang akan datang/ tahun perkembangan bayi berikutnya Tumbuh dengan sangat cepat Mulai

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER A. Identitas Sampel LAMPIRAN 1 KUESIONER KARAKTERISTIK SAMPEL Nama : Umur : BB : TB : Pendidikan terakhir : Lama Bekerja : Unit Kerja : Jabatan : No HP : B. Menstruasi 1. Usia awal menstruasi : 2. Lama

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR Saat ini Kota Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia yang turut menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya

Lebih terperinci