RANGKUMAN PERATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA MENYANGKUT ASI
|
|
- Widya Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANGKUMAN PERATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA MENYANGKUT ASI Konvensi Hak Anak, diratifikasi oleh Keppres No. 36/1990 Aktivitas menyusui sesungguhnya adalah implementasi dari Konvensi Hak Anak - KHA- (Convention on the Rights of the Child) khususnya pasal 6 dan pasal 24 (2.a, 2.c), yaitu tentang upaya pemberian makanan yang terbaik, bergizi serta pengasuhan yang optimal ===> Sebagai dasar bagi ibu untuk menyusui UUD Pasal 27 ayat 2 = Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Jadi maknanya adalah seorang Ibu bekerja tetap mendapatkan hak bekerja yang layak dalam arti luas, termasuk menyusui anaknya, karena menyusui itu hak asasi manusia, hak asasi anak untuk hidup layak. dan Pasal 28B ayat (2): Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Hak atas tumbuh dan berkembang salah satunya untuk mendapatkan ASI UU No.13/2003 ttg Ketenagakerjaan Pasal 82 ayat (1): Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Pasal 83: "Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja" Berdasarkan penjelasan Pasal 83 menyebutkan bahwa ketersediaan tempat untuk menyusui disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan perusahaan, yang diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. UU No. 23/2002 ttg Perlindungan Anak Pasal 22 : "Negara & pemerintah berkewajiban & bertanggungjawab memberikan dukungan sarana & prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak" di penjelasannya disebutkan bahwa sarana dan prasarana itu salah satunya adalah menyediakan ruang menyusui. UU No. 49 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 49 ayat (2):Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita. Di penjelasan disebutkan bahwa yang disebut dengan "perlindungan khusus terhadap fungsi reproduksi" adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan haid, hamil, melahirkan dan pemberian kesempatan untuk menyusui anak
2 PP NO. 69/1999 tentang LABEL DAN IKLAN PANGAN Pasal 44 (1) Setiap iklan tentang pangan yang diperdagangkan wajib memuat keterangan mengenai pangan secara benar dan tidak menyesatkan, baik dalam bentuk gambar atau suara, pernyataan dan atau bentuk apapun lainnya. Pasal 47 (4) Iklan tentang pangan yang diperuntukkan bagi bayi yang berusia sampai dengan (1) tahun dilarang dimuat dalam media massa, kecuali dalam media cetak khusus untuk kesehatan, setelah mendapat persetujuan Menteri kesehatan, dan dalam iklan yang bersangkutan wajib memuat keterangan bahwa pangan yang bersangkutan bukan pengganti ASI. Pasal 51 (1) iklan tentang pangan yang diperuntukkan bagi bayi dan atau anak berumur dibawah lima tahun wajib memuat keterangan mengenai peruntukannya (2) selain keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), iklan dimaksud harus pula memuat peringatan mengenai dampak negatif pangan yang bersangkutan bagi kesehatan. UU No 36/2009 tentang KESEHATAN Pasal 128 (1) setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis (2) selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus (3) penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan di tempat sarana umum Pasal 129 (1) pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif (2) ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah. Ketentuan PIDANA Dalam Pasal 200 sanksi pidana dikenakan bagi setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2). Ancaman pidana yang diberikan adalah pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp ,00 (seratus juta rupiah) Pasal 201: bila tindak pidana tersebut dilakukan oleh korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda yang disebutkan dalam Pasal 200 [berarti pidana denda bagi korporasi yang melanggar Pasal 200 adalah paling banyak Rp (tiga ratus juta Rupiah)]. Dalam
3 Pasal 201 ayat (2) disebutkan pula bahwa selain pidana denda, korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa: a. pencabutan izin usaha; dan/atau b. pencabutan status badan hukum. KEPMENKES NO 450/MENKES/SK/VI/2004 tentang PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF DI INDONESIA - Menetapkan asi eksklusif di Indonesia selama 6 bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. - Tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada semua ibu yang baru melahirkan untuk memberikan asi ekslusif dengan mengacu pada 10 langkah keberhasilan menyusui (LMKM), yaitu; 1. Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas; 2. melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut 3. menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui 4. membantu ibu hamil menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi Caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar 5. membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis 6. tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain asi kepada bayi baru lahir 7. melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari 8. membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui 9. tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI 10. mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASIi (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit/rumah bersalin/sarana pelayanan kesehatan. KEPMENKES NO 237/MENKES/SK/1997 tentang PEMASARAN PENGGANTI AIR SUSU IBU Pasal 2: Mengatur tentang pemasaran pengganti asi, yaitu: - susu formula bayi (0-6 bulan) - susu formula lanjutan (6-12 bulan) - makanan pendamping ASI yang diberikan dengan mempergunakan botol dan dot. Serta alat perlengkapan bagi penggunaan pengganti asi meliputi botol dan dot
4 PEREDARAN (Pasal 3) - pengganti ASI dalam dan luar negeri dapat diedarkan setelah mendapat persetujuan pendaftaran dari BP-POM - botol dan dot yang dipergunakan untuk pemberian pengganti ASI harus memenuhi syarat mutu yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. LABEL Label pada susu formula bayi harus mencantumkan (Pasal 7) : a. nama produk antara lain susu bayi, susu formula bayi atau infant formula b. pernyataan yang memuat keunggulan ASI, penggunaan susu formula bayi hanya atas nasihat tenaga kesehatan c. petunjuk cara penyiapan dan penggunaan d. pernyataan bahwa bila susu formula bayi digunakan tidak sesuai dengan petunjuk akan membahayakan kesehatan bayi e. tanggal kedaluarsa f. petunjuk cara penyimpanan dan cara penyimpanan setelah wadah dibuka g. kandungan zat gizi h. penjelasan tanda-tanda yang menunjukkan bilamana susu formula bayi sudah tidak baik lagi, tidak boleh diberikan kepada bayi. i. Nama dan alamat jelas importir yang dicetak langsung j. Sumber protein yang diunakan dengan urutan menurun sesuai dengan beratnya yang letaknya berdekatan dengan produk k. Pernyataan khusus bagi produk untuk bayi yang memerlukan persyaratan gizi khusus l. Informasi bahwa bayi telah berumur 6 bulan harus diberi makanan pendamping ASI m. Tulisan dengan zat besi untuk produk yang mengandung zat besi tidak kurang dari 1 mg besi per 100 kalori n. Informasi lain yang dapat dicantumkan pada masing-masing jenis yang ditetapkan pada standar. Label pada susu formula lanjutan (pasal 8): a. nama susu formula lanjutan, follow up formula atau follow on formula b. sumber protein yang digunakan dengan urutan menurut sesuai dengan beratnya yang letaknya berdekatan dnegan nama produk c. tulisan yang berbunyi dengan bahan dasar susu harus digunakan sekurangkurangnya 90% dari jumlah protein berasal dari susu d. tulisan yang berbunyi tidak cocok untuk bayi berumur kurang dari 4 bulan e. pernyataan agar bayi dan anak yang diberi susu formula lanjutan diberi juga makanan pendamping asi f. petunjuk cara penyiapan dan penggunaannya g. tanggal kedaluarsa h. petunjuk cara penyimpnanan dan cara penyimpanan setelah wadah dibuka i. kandungan zat gizi j. penjelasan tanda-tanda yang menunjukkan bilamana susu formula lanjutan sudah tidak baik lagi, tidak boleh diberikan kepada bayi k. nama dan alamat jelas importir yang dicetak langsung l. informasi lain yang dapat dicantumkan pada masing-masing jenis yang ditetapkan pada standar.
5 Label pada mpasi harus mencantumkan (pasal 9) : a. nama produk b. kandungan gizi c. petunjuk cara penyimpanan, penggunaannya, dan penanganannya d. tanggal kedaluarsa e. petunjuk cara penyimpanan dan cara penyimpanan setelah wadah dibuka f. penjelasan tnada-tanda yang menunjukkan bilamana susu formula lanjutan sudah tidak baik lagi, tidak boleh diberikan kepada bayi g. nama dan alamat jelas importir yang dicetak langsung h. petunjuk bahwa pengenceran harus dilakukan dengan susu atau formula bayi bila produk mengandung protein kurang dari 15% atau kasein kurang dari 70% i. petunjuk bahwa pengeceran dapat dilakukan dengan air atau susu formula bayi bila produk mengandung protein lebih dari 15% j. petunjuk bahwa produk digunakan untuk bayi berumur di atas 4 thn. Label pada sufor bayi dan sufor lanjutan dilarang (pasal 11 (2): - mencamtumkan gambar bayi - gambar atau tulisan yang menyatakan bahwa produk ini dapat digunakan sebagai pengganti ASI - tulisan semutu asi atau tulisan yang semakna - gambar dot dan botol - kalimat atau gambar atau pernyataan atau hal lain yang memberi dorongan agar ibu tidak menyusui. IKLAN - iklan susu formula lanjutan harus mencantumkan pernyataan keunggulan air susu ibu dan tulisan yang berbunyi tidak cocok untuk bayi berumur kurang dari 4 bulan (pasal 10 (1) - iklan makanan pendmaping asi harus mencantumkan pernataan bahwa produk hanya diberikan kepada bayi berumur di atas 4 bulan. (pasal 10 (2)) - Iklan susu formula bayi hanya boleh di media ilmu kesehatan yang mendapat persetujuan dari menteri (pasal 11 (3)) - Iklan susu formula lanjutan tidak boleh mencantumkan nama dagang dengan ciri-ciri yang menyerupai nama dagang susu formula bayi, selain hanya dalam media ilmu kesehatan yang mendapat persetunjuan dari menteri (pasal 11 (4) INFORMASI DAN EDUKASI (pasal 12) - informasi dan edukasi tentang sufor bayi dan lanjutan yang diberikan tenaga kesehatan harus bersifat ilmiah dan obyektif - perlengkapan yang digunakan untuk pemberian informasi dapat dicantumkan nama dan logo perusahaan tapi tidak boleh nama dagang. - Materi informasi harus mengatamakan manfaat asi dan cara menyusui yang baik dan benar/manajemen laktasi serta kerugian bila ibu dan bayi tidak menyusui. PROMOSI (pasal 13) - SPK dilarang digunakan untuk kegiatan promosi sufor bayi dan lanjutan
6 - Spk dilarang menyediakan pelayanan di bidang ksehatan atas biaya yang disediakan oleh produsen sufor bayi dan lanjutan - Spk dilarang menerima sample atau sumbangan sufor bayi untuk keperluan rutin atau penelitian. pemberian sampel atau sumbangan hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat atas persetujuan kepala kanwil depkes setempat - Spk dan tenaga kesehatan dilarang meminta ataupun menerima pemberian apapun dari produsen yang memebri peluang promosi sufor. PEMASARAN (PASAL 14) PRODUSEN DILARANG: - memberikan sampel secara Cuma-Cuma atau sesuatu dalam bentuk apapun kepada spk dan wanita hamil atau ibu yang melahirkan - menjajakan, menawarkan atau menjuual langsung ke rumah-rumah - memberikan potongan harga atau tambahan atau sesuatu dlaam bentuk apapun atas pemberlian pengganti asi sebagai daya tarik dari penjual - menggunakan nakes untuk memberikan informasi tentang pengganti asi kepada masyarakat - karyawan produsen dilarang memakai pakaian atau identitas lainnya yang menyerupai dokter, bidan, perawat atau petugas spk. PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN METERI KESEHATAN NO 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008 DAN 1177/MENKES/PB/XII/2008 tahun 2008 tentang PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA Pasal 2: Tujuan peraturan bersama ini: a. memberi kesempatan kepada pekerja/buruh perempuan untuk memberikan atau memerah asi selama waktu kerja dan menhyimpan asi perah untuk diberikan kepada anaknya b. memenuhi hak pekerja/buruh perempuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya c. memenuhi hak anak untuk mendapatkan asi guna meningkatkan gizi dan kekebalan anak dan d. meningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Pasal 3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB (1) Menteri negara Pemberdayaan Perempuan bertugas dan bertanggung jawab: a. memberikan pengetahuan dan pemahaman pada pekerja/buruh perempuan tentang pentingnya ASI bagi tumbu kembang anak serta kesehatan pekerja/buruh perempuan b. memberikan pemahaman keadaan pengusaha/pengurus di tempat kerja tentang pemberian kesempatan kepada pekerja/buruh perempuan untuk memerah asi selama waktu kerja di tempat kerja (2) Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi:
7 a. mendorong pengusaha/pengurus serikat pekerja/serikat buruh agar mengatur tata cara pelaksanaan pemberian ASI dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama dengan mengacu pada ketentuan peraturna perundangan ketenagakerjaan b. mengkoordinasikan pemasyarakatan pemberian asi di tempat kerja (3) Menteri Kesehatan: a. melakukan pelatihan dan menyediakan petugas terlatih pemberian asi b. menyediakan, menyebarluaskan bahan-bahan komunikasi, informasi dan edukasi tentang peningkatan pemberian ASI. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NO. HK. OO.O tgl 10 Juli 2008 TENTANG PENAMBAHAN ZAT GIZI DAN NON GIZI DALAM PRODUK PANGAN - Pasal 1: penambahan gizi dan non gizi pada produk pangan harus memenuhi peraturan kepala BP PM no. HK tahun 2005 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional - Pasal 2: penambahan ARA dan DHA wajib memenuhi persyaratan rasio ARA:DHA = 1-2:1 - Pasal 3: Kandungan EPA tdk boleh melebihi kandungan DHA - Sumber ARA berasal dari Ganggang sumber DHA berasal dari Fungus (pasal 4(1), informasi kandungan ARA dan DHA hanya dapat dicantumkan dalam informasi nilai gizi - Pasal 5: dilarang menambahkan Lutein pada produk formula bayi dan lanjutan, sphyngomyelin pada produk formula bayi dan lanjutan, gangliosida pada produk pangan. - Pasal 6: dilarang mencantumkan klaim gizi dan klaim kesehatan tentang ARA, DHA, Lutein, sphingomyelin dan gangliosida - Pasal 7: Pasal 5 bisa dikesampingkan bila memberi manfaat dan sudah ditetapkan oleh kepada badan - Pasal 8: Iklan pangan tentang ARA, DHA, lutein, sphingomyelin, gangliosida harus dihentikan KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NO. 435/2008 TENTANG PEMBERIAN ASI SECARA DINI (INISIASI MENYUSU DINI) BAGI IBU MELAHIRKAN DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA - menetapkan tentang pemberian asi sdecara dini (inisiasi menyusu dini) bagi ibu melahirkan di ibu kota Jakarta - semua sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan persalinan di propinsi DKI ajakarta agar melaksanakan program IMD - semua tenaga kesehatan yabg bekerja di sarana pelyananan kesehatan agar menginformasikan kepada sema ibu hamil untuk melakukan IMD, yaitu memberikan asi segaera dalam 30 (tiga puluh) menit setelah bayi lahir - tenaga kesehatan dalam memberikan informasi tentang IMD agar mengacu pada 10 langkah keberhasilan menyusui.
8 TATALAKSANA IMD BAGI IBU MELAHIRKAN DI PROVINSI DKI JAKARTA 1. anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan 2. dalam menolong ibu saat melahirkan, sarankan untuk tidak atau menguerangi mempergunakan obat kimiawi dapat digantikan dengan aromaterapi, bergerak, pijat dan sebagainya 3. biarkan ibu menentukan cara dan posisi melahirkan 4. keringkan bayi secepatnya tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi 5. tengkurapkan bayi di dada atau perut bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimutkan keduanya, kalau perlu menggunakan topi bayi. 6. biarkan bayi mencari puting susu ibu sendiri 7. dukung dan bantu ibu mengenali tanda-tanda atau perilaku sebelum menusu yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam bahkan lebih. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentukan dengan kulit ibu samapi proses menyusu pertama selesai 8. ibu melahirkan dengan tindakan seperti operas, berikan kesempatakn skin to skin contact 9. bayi baru dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap setelah menyusu awal. Tunda prosedur yang invasive seperti suntikan vit K dan menetes mata bayi. 10. ibu-bayi tetap tidak dipisahkan selama 24 jam, dirawat gabung, hindarkan prelaktal. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NO. HK TENTANG PENGELOMPOKAN PRODUK FORMULA BAYI DAN FORMULA LANJUTAN - pengelompokan produk formula bayi dan formula lanjutan diperuntukkan bagi bayi dan anak sampai berusia 3 (tiga) tahun - produk-produk formula bayi dan formula lanjutan dikelompokkan menjadi: a. formula bayi untuk usia 0-6 bulan b. formula lanjutan untuk usia 7-11 bulan c. formula lanjutan untuk usia 1-3 tahun d. produk yang sudah beredar diberi kesemaptan untuk menyesuaiakn sesuai pengelompokkan di atas, selambatnya 12 bulan sejak ditetapkan peraturan (ditetapkan 6 januari 2010, sehingga paling lambat 6 januari 2011 hrs sudah mengikuti ketentuan ini) PERDA KABUPATEN KLATEN NO. 7/2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. Maksud dan tujuan (pasal 2): - memberikan perlindungan secara hukum dan kesempatan bagi bayi untuk mendapatkan hak dasarnya - memberikan perlindungan secara hukum dan kesempatan bagi ibu untuk memberikan asi kepada bayinya dimanapun berada
9 maksud dan tujuan IMD (pasal 3) a. kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang b. saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan diri. c. Kontak kulit dengan kulit antara ibu dan bayi akan meningkatkan ikatan kasih sayang ibu dan bayi d. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan e. Mengurangi terjadinya anemia Maksud dan tujuan asi eksklusif: a. memberikan nutrisi yang iedal bagi bayi b. meningkatkan daya tahan tubuh bayi c. meningkatkan kecerdasan bayi d. meningkatkan jalinan kaish sayang antar ibu dan bayi e. menjarangkan kehamilan f. mempercepat rahim kembali ke ukuran sebelum hamil g. mengurangi kemungkinan ibu menderita kanker payudara dan indung telur h. menghemat pengeluaran terutama untuk pembelian susu formula i. tidak merepotkan dan hemat waktu j. portable dan praktis k. memberi kepuasan bagi ibu. Pasal 4: 1. setiap tenaga keshatan yang melakukan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan dan perawatan kesehatna ibu dan anak wajib memberikan informais dan anjuran tentang pentingnya IMD kepada ibu dan keluarganya 2. setiap sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan pertolongan persalinan wajib menyediakan sarana dan prasarana bagi ibu melahirkan untuk mealkukan IMD 3. setiap tenaga kesehatan yang melakukna pertolongan persalingan dan perawatan ibu dan anak, wajib membantu melakukan IMD, kecuali ada alasan medis tertentu. Pasal 5: 1. asi ekslusif diberikan kepada bayi sejak bayi lahir sampai usia 6 (enam) bulan dan dilanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 (dua) tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. 2. setiap tenaga kesehatan dan tenaga keseatan lainnya wajib memberikan informasi dan bimbingan kepada masyarakat, terutama semua ibu yang baru melahirkan, ibu hamil,calon pengantin dan remaja putri tentang manfaat ASI Eksklusif dan cara menyusui yang baikserta tidak memberikan makanan tambahan apapun termasuk susu formula kecuali atas indikasi yang ditentukan oleh dokter. 3. harus mengacu pada 10 langkah keberhasilan menyusui. Ruang laktasi (pasal 6): 1. setiap sarnaa pelayanan kesehatna wjaib menyediakan ruang laktasi guna mendukng keberhasilan program IMD dan ASI eksklusif.
10 2. tempat-tempat umum dan perkatnoran/isntansi baik pemerintah maupun swasta wajib menyediakan ruang laktasi guna mendukung keberhasilan pelaksanaan asi eksklusif. 3. syarat dan ketentuan ruang laktasi diatur lebih lanjut oleh bupati. Pelaksanaan program: Pasal 7: Pemda harus melaksanakan IMD dan asix, dikoordinasikan dengan skpd. Pelaksanaan program imd dan asix diatur lebih lanjut oleh buatpi Pasal 8: - pemda wajib melibatkan masyarakat untuk berperan serta dalam pelaksanaan program imd dan asix - peran serta dimaksud dalam bentuk bersama-sama melaksanakna sosialisasi program imd dan asix - setiap ibu melhairkan, suami dan keluarganya wajib untuk berperan aktif dalam program imd dan asix - peran ibu melahirkan, sumai dan keluarganya dengan cara emmberikan dukungan moral kepad aibu melahirkan untuk dapat melakkan IMD dan memberikan asix. - Setiap pimpinan/.kepala instansi pemerintah maupun swasta wajib memberikan kesempatan kepada ibu menyusui di lingkunan kerjanya unuk memberikan asi eksklusif kepada bayinya. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 9: 1. Bupati melaksanakan pembidaan dan pengawasan program Imd dan Asix 2. untuk itu bupati membentuk tim pembidan dan pengawasn progrma Imd dan asix yang beranggotan unsur terkait. 3. tugas tim pembina dan pengawas: - melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan seluruh komponen yang terkait - melaksnaakan pembinaan kepada sarana pelyanan kesehatan, tenaga kesheatan dan tenaga kesehatan lainnya - melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program imd dan asix. PENGHARGAAN DAN SANKSI 1. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan imd dan asix, bupati dapat memberikan penghargaana dan atau sanksi kepada sarana pelaynaan kesehatan, tempat-tempat umum dan perkantoran/instansi pemerintah maupun swasta 2. ketentuan penghargaan dan sanksi diatur lbeih lanjut oleh BUPATI.
11 PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NO 03 TAHUN 2010 TENTANG PENERAPAN SEPULUH LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI Pasal 1: definisi Pasal 2: 10 langkah menuju keberhasilan menyusui terlampir dalam peraturan menteri ini dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 3: maksud penerapan 10 LMKM: sebagai panduan bagi fasilitas pelayanan kesehatan, dengan dukungan masyarakat dan keluarga dalam melaksnaakan penerapan 10 LMKM. Pasal 4:Tujuan penyusunan penerapan 10 LMKM: menjamin akses dan mutu pelayanan bagi ibu untuk menyusui setelah melahirkan serta menjamin bayinya mendapatkan ASI eksklusif. Pasal 5. Penerapan 10 LMKM: 1. Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas; 2. melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut 3. menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui 4. membantu ibu hamil menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi Caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar 5. membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis 6. tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain asi kepada bayi baru lahir 7. melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari 8. membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui 9. tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI 10. mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASIi (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit/rumah bersalin/sarana pelayanan kesehatan. Pasal 6: fasilitas pelayanan kesehatan dalam menyelenggarkan penerapan sepuluh LMKM dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan, prioritas ibu dan bayi serta tenaga kesehatan yang ada. Pasal 7: dalam hal ibu dan bayi mengalami gangguan kesehatn, maka pelaksanaan 10 LMKM disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi dengan emperhatikan kebutuhan dan kepentingan bagi ibu dan bayi.
12 Pasal 8: Unit yang menangani pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta dinas terkait dan masyarakat dapat melakukan sosialisasi dan diseminasi penerapan 10 LMKM. Pasal 9: (1) Gubernur dapat melakukan pembianaan atas pelaksanaan penerapan 10 LMKM di fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota. (2) Bupati dan Walikota dapat melakukan pembinaan atas pelaksanaan penerapan 10 LMKM di fasilias kesehatan di tingkat Kabupaten/kota.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : a. bahwa Air Susu Ibu (ASI) adalah
Lebih terperinciBUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. b. c. Mengingat :
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 237/MENKES/SK/IV/1997
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 237/MENKES/SK/IV/1997 TENTANG PEMASARAN PENGGANTI AIR SUSU IBU MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa air susu ibu makanan yang
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif; BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
Lebih terperinci2012, No Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 2. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanju
No.58, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. ASI Eksklusif. Pemberian. Penggunaan. Susu Formula Bayi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5291) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa untuk mencapai
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG MENYUSUI. Better Work Indonesia. Betterworkindo. Better Work Indonesia funded by :
a Better Work Indonesia Betterworkindo www.betterwork.org/indonesia UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG MENYUSUI Better Work Indonesia funded by : 1 UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN UUD 1945 Pasal 27, Ayat
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa pemberian
Lebih terperinci6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2016 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 14 APRIL 2016 NOMOR : 2 TAHUN 2016 TENTANG : PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF Sekretariat Daerah Kota Sukabumi
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI KESEHATAN
PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 48/Men.PP/XII/2008 NOMOR : PER. 27/MEN/XII/2008 NOMOR : 1177/Menkes/PB/XII/2008
Lebih terperinciBab 5. Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
Bab 5 Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian ASI secara Eksklusif Ditinjau dari Aspek Hukum dan Kebijakan Kesehatan merupakan modal penting dalam
Lebih terperinciAnalisa Kebijakan PP Nomor 33 Tahun 2012 Tentang PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Analisa Kebijakan PP Nomor 33 Tahun 2012 Tentang PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Rachmat Ardiyanzah PG Latar Belakang Masalah penerapan pola pemberian makan terbaik untuk Bayi sejak lahir sampai anak berumur 2
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2014
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN
Lebih terperinciHAK IBU BEKERJA UNTUK MENYUSUI
HAK IBU BEKERJA UNTUK MENYUSUI Selamat Ya!! Anda tetap memutuskan untuk memberikan ASI kepada buah hati tercinta, walaupun anda akan kembali bekerja IBU BEKERJA BERHAK TETAP MENYUSUI ANAKNYA Rekomendasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI KESEHATAN
PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, DAN 1177/MENKES/PB/XII/2008 TAHUN 2008
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU DI KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,
PEDOMAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) RUMAH SAKIT BERSALIN KOTA METRO TAHUN 2014 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : TENTANG : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 55 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN RUANG MENYUSUI DI TEMPAT KERJA PEMERINTAH/SWASTA DAN FASILITAS UMUM LAINNYA WALI KOTA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2017 Seri E Nomor 19 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 26 Tahun 2017 Seri E Nomor 19 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF Diundangkan dalam Berita Daerah Kota Bogor Nomor 26 Tahun
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 17 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 17 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus menggembirakan. Ada satu hal yang selama ini tidak disadari dan tidak dilakukan orang tua dan tenaga
Lebih terperinciAMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta
AMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta Berbagai metode atau cara ber KB secara modern sudah kita kenal melalui penggunaan alat kontrasepsi
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT
~ 1 ~ BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a.
Lebih terperinciWALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 9 TAHUN 2015 \ TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF BAGI TENAGA KESEHATAN, PENYELENGGARA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN, PENYELENGGARA SATUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu 2.1.1 Definisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan.
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT
BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063]
UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063] BAB XX KETENTUAN PIDANA Pasal 190 (1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan praktik
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDr. EVELINE P.N, Sp.A, IBCLC SATGAS ASI PP IDAI
Dr. EVELINE P.N, Sp.A, IBCLC SATGAS ASI PP IDAI Latar belakang Ibu seringkali berhenti menyusui atau mulai memberikan tambahan sebelum 6 bulan, ketika mereka kembali bekerja setelah melahirkan. Banyak
Lebih terperinciTINJAUAN ATAS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MENYUSUI ANAK SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA BAGI PEKERJA PEREMPUAN. Marlia Eka Putri A.T.
TINJAUAN ATAS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MENYUSUI ANAK SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA BAGI PEKERJA PEREMPUAN Marlia Eka Putri A.T. Dosen Bagian Hukum Administrasi Negara FH Universitas Lampung
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN
WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA Menimbang : a. bahwa Air
Lebih terperinci2 pertama kehidupan Bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infe
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjlasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 58) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau permulaan menyusui dini adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir (Roesli, 2008). Inisiasi
Lebih terperinciBUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184
UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] BAB XVI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Bagian Pertama Ketentuan Pidana Pasal 183 74 1, dikenakan sanksi pidana
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a.
Lebih terperinciSALINAN TENTANG. kewajiban bagi. makaa
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DAN RUANG LAKTASI DENGANN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB XX KETENTUAN PIDANA
Undang-undang Kesehatan ini disyahkan dalam sidang Paripurna DPR RI tanggal 14 September 2009 1 PASAL-PASAL PENYIDIKAN DAN HUKUMAN PIDANA KURUNGAN SERTA PIDANA DENDA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...
Lebih terperinciASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI
ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki semua zat yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. ASI mengandung antibodi yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 DAFTAR ISI Peraturan
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN RUANG MENYUSUI DAN ATAU MEMERAH AIR SUSU IBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciRancangan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Rancangan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci- 1 - BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
- 1 - BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinci-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,
-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa setiap bayi berhak
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Indonesia Sehat 2015 adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702] Bagian Kedua Ketentuan Pidana Pasal 171 Barangsiapa : a. tidak memberikan kesempatan yang sama kepada
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN. Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak 1 KONDISI SAAT INI U U 13-2003 Pengawasan NK A (Act) P (Plan) Terlindunginya hak-hak pekerja C (Check)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan potensi dan penerus untuk mewujudkan kualitas dan keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan sejak dini dengan
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA
QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa kesehatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang :
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN CIREBON
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita, dengan demikian kesehatan anak sangat tergantung
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan
Lebih terperinciBAB III ANALISA HASIL PENELITIAN
BAB III ANALISA HASIL PENELITIAN A. Analisa Yuridis Malpraktik Profesi Medis Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 merumuskan banyak tindak pidana
Lebih terperinciPokok Bahasan. Ruang Lingkup. Gizi Bagi Pekerja. Kebutuhan Gizi Pekerja. ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 2
Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI 31/03/2014
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003
UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB XII PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Pasal 150 Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-undang ini meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN [LN 1992/100, TLN 3495]
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN [LN 1992/100, TLN 3495] BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 80 (1) Barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil yang tidak
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA [LN 1997/10, TLN 3671]
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA [LN 1997/10, TLN 3671] Pasal 59 (1) Barang siapa : a. menggunakan psikotropika golongan I selain dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) 1 ; atau b. memproduksi
Lebih terperinciPokok - Pokok Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
Pokok - Pokok Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Pokok- pokok Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Page: 1 DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan perkembangan bayi. WHO merekomendasikan pemberian ASI sejak lahir sampai berusia 6 bulan (WHO, 2001
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan angka kematian anak dengan target menurunkan angka kematian balita
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pojok Laktasi di Perusahaan Garmen Sandang Asia. Maju Abadi Kawasan Industri Kota Semarang
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan Pojok Laktasi di Perusahaan Garmen Sandang Asia Maju Abadi Kawasan Industri Kota Semarang Dukungan terhadap ibu menyusui tentu saja sangatlah penting.
Lebih terperinciMenimbang : Mengingat :
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.5.1.2569 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENILAIAN PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU GIZI, PELABELAN, DAN PERIKLANAN SUSU FORMULA PERTUMBUHAN DAN FORMULA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciS A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO
31 JULI 2013 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 24 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 24 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERSALINAN AMAN, INISIASI MENYUSU DINI, DAN PEMBERIAN
Lebih terperinciMata Kuliah - Etika Periklanan-
Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: PP Terkait Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id HUKUM POSITIF KU Perdata
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH, PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA.
GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang a.bahwa pemberian Air Susu Ibu merupakan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA
KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI I. PENDAHULUAN Dalam kondisi pembangunan kearah industrialisasi dimana persaingan
Lebih terperinciPANDUAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI
PANDUAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BAB I DEFINISI A. Pengertian 1. Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama-sama pada tempat yang berdekatan sehingga
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656]
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656] BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 55 Barangsiapa dengan sengaja: a. menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan,
Lebih terperinciMENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI
1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003
UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB X PERLINDUNGAN, PENGUPAHAN, DAN KESEJAHTERAAN Bagian Kesatu Perlindungan Paragraf 1 Penyandang Cacat Pasal 67 1. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETUGAS KESEHATAN DALAM KEGIATAN INISIASI MENYUSU DINI DIWILAYAH KELURAHAN SIRINGO-RINGO KECAMATAN RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008 No.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK
QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA
Lebih terperinci2. Para Bupati/Walikota di- Seluruh Indonesia
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 19 Oktober 2006 Kepada Yth: 1. Para Gubemur 2. Para Bupati/Walikota di- Seluruh Indonesia SURAT EDARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Lebih terperinci