LAPORAN OBSERVASI 3. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di. SD Xaverius 1 Palembang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN OBSERVASI 3. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di. SD Xaverius 1 Palembang"

Transkripsi

1 LAPORAN OBSERVASI 3 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di SD Xaverius 1 Palembang Oleh: Hermina Disnawati International Master Program on Mathematics Education (IMPoME) 2011, Sriwijaya University enudisna@yahoo.com A. PENDAHULUAN Pada 20 September 2011 merupakan hari yang penting bagi saya. Betapa tidak, pada hari itu untuk pertama kalinya saya dan rekan saya Navel mengajar matematika menggunakan pendekatan realistic atau PMRI. Adapun materi yang diajarkan adalah jarak, waktu. dan kecepatan. Berbeda dengan metode konvensional yang biasa digunakan oleh para guru, kali ini kami kemas materinya dalam aktivitas yang langsung dialami sendiri oleh siswa melalui kegiatan berjalan dan berlari. Tidak hanya itu, kamipun mengemas materi dalam bentuk Cerita Rakyat yang familiar dalam kehidupan anak-anak yaitu Lomba Lari Kancil dan Kura-Kura (terlampir). Tentu saja, hal ini kami lakukan sesuai dengan salah satu karakteristik PMRI yang menekankan penggunaan masalah atau soal-soal konkret yang ada dalam pikiran siswa itu sendiri atau masalah kontekstual yang dekat dengan siswa. Melalui masalah realistik sebagai titik awal proses pembelajaran diharapkan dapat mendorong siswa berfikir aktif sejak awal dan siswa sendiri menemukan konsep yang akan dipelajari. Guru hanya sebagai guide/fasilitator saja. Nah, seperti itulah kegiatan pembelajaran yang telah kami lakukan di SD Xaverius 1 Palembang. B. TUJUAN OBSERVASI Untuk mengetahui apakah siswa dapat menemukan sendiri hubungan antara jarak, waktu, dan kecepatan dari masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan PMRI C. DESKRIPSI DATA Pertemuan Pertama

2 Guru membagi kelompok yang terdiri atas (6-7 orang) setiap kelompok lalu membagikan Lembar Aktivitas Selanjutnya, siswa mengukur jarak sepanjang 40 meter dengan menggunakan tali rafia yang telah disiapkan, Dalam hal ini kerja sama antarsiswa dalam kelompok sangat bagus dimana ketua kelompok membagi tugas kepada temannya, seperti menjaga titik start dan finish masing- masing oleh 1 orang siswa, menentukan siswa yang berjalan cepat dan berlari. Siswa dalam kelompok tersebut menggunakan stopwatch untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan ketika teman mereka berjalan dan berlari. Hasil perhitungannya ditulis dalam Lembar aktivitas kelompok. Setelah semua kelompok melakukan pengamatan terhadap aktivitas kelompoknya, siswa kembali ke kelas dan mendiskusikan hasil kegiatan yang telah mereka laksanakan. Gambar 1. Siswa melakukan aktivitas berjalan cepat dan berlari Gambar 2. Siswa mencatat waktu yang dibutuhkan pada kegiatan berjalan pada berlari Selanjutnya, siswa mendiskusikan hasil pengamatan mereka pada kegiatan berjalan dan berlari dengan menjawab pertanyaan yang telah disediakan pada lembar aktivitas

3 kelompok. Kemudian siswa mempresentasikan dan menuliskan hasil diskusi mereka di depan kelas seperti tampak pada gambar berikut. Gambar 3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua ini kami menuntun siswa untuk menemukan sendiri hubungan antara kecepatan, jarak dan waktu melalui aktivitas kelompok yang telah disediakan pada LKS.Pembelajaran diawali dengan mengingatkan siswa mengenai satuan jarak dan waktu yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian guru membagi siswa dalam 10 kelompok yang terdiri atas 3-4 orang setiap kelompok. Kegiatan inti dimulai dengan minta siswa mendengarkan cerita rakyat Lomba Lari Kelinci dan Kura-Kura. Siswa mendengarkan cerita yang dibawakan oleh guru dengan senang dan penuh perhatian karena terjadi interaksi antarguru dan siswa selama bercerita. Selama mendengarkan cerita, siswa pun mencatat halhal penting yang disebutkan dalam cerita seperti jarak hutan dengan jembatan yang menjadi lintasan lomba lari, pada jarak berapa kelinci berhenti/tertidur dan berapa waktu yang dibutuhkannya. Selanjutnya, siswa mendiskusikan pertanyaann yang ada pada LKS dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. D. ANALISIS Permasalahan utama yang kami lakukan dalam observasi ini adalah bagaimana menanamkan konsep kecepatan kepada siswa. Dengan mengetahui konsep kecepatan, siswa lebih mudah dibimbing untuk menentukan hubungan antara jarak, kecepatan dan waktu dalam bentuk formal. Untuk itu kami memulai pembelajaran dengan kegiatan kontekstual dimana siswa melakukan kegiatan berjalan cepat dan berlari pada lintasan yang telah ditentukan. Kegiatan

4 ini bermaksud memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri perbedaan berjalan cepat dan berlari dan menghitng waktu yang dibutuhkan pada setiap kegiatan. Dari hasil presentasi siswa di depan kelas, ada berbagai jawaban yang diberikan siswa. Sebagian besar mereka mampu membandingkan perbedaan waktu yang dibutuhkan selama berlari dan berjalan pada jarak 40 meter dimana kegiatan berlari membutuhkan waktu yang sedikit daripada berjalan. Bahkan ada kelompok yang menghitung selisih waktu tempuh teman mereka dengan menjawab bahwa Jesica yang hanya berjalan membutuhkan waktu dua kali lipat (24 detik) sedangkan Livardo hanya membutuhkan waktu 12 detik untuk berlari, selisihnya waktu mereka berdua 12 detik. Tetapi observer juga menemukan bahwa ada siswa (kelompok 1) yang tidak bisa menyimpulkan aktivitas yang mereka lakukan dengan baik, dimana mereka hanya menjawab bahwa yang tercepat adalah Alvin karena dia berlari dan bersemangat. Dalam hal ini siswa belum mampu menjawab pertanyaan dengan bukti yang kuat karena mereka tidak menghubungkan dengan perbedaan waktu tempuh yang dibutuhkan ketika berjalan atau berlari. Dalam hal ini observer yang berperan sebagai guru menuntun pola pikir siswa seperti ini dengan memberikan pertanyaan lanjutan, menggali alasan jawaban siswa sampai detail dan meminta siswa lain yang sudah bisa untuk menjelaskan kepada siswa/i tadi. Selanjutnya ketika observer mengenalkan konsep matematika melalui cerita yang familiar dan dapat dibayangkan siswa yaitu Kelinci dan Kura, mereka sangat antusias dan senang mendengarnya dimana dalam cerita tersebut terdapat konsep matematika yaitu Kelinci dapat menempuh jarak 200 meter dengan waktu 10 menit sedangkan Kura Kura membutuhkan waktu 40 menit untuk jarak 400 meter. Dalam hal ini kami belum mengenalkan siswa dengan istilah kecepatan. Untuk itu observer menuntun siswa melalui pertanyaan pada LKS seperti: Berapakah waktu yang dibutuhkan Kelinci ketika jarak tempuh 100 m,50 m dan setiap menitnya atau berapakah jarak yang ditempuh Kura-Kura ketika berjalan selama 20 menit, 10 menit sampai pada 1 menit.hal ini kami lakukan untuk mengantar mereka akan konsep kecepatan melalui table rasio. Berdasarkan proses diskusi dan jawaban yang dipresentasikan siswa di depan kelas, terlihat kemampuan siswa yang sangat beragam. Ada siswa yang sangat aktif (mengancungkan tangan dengan cepat ) berebut untuk menjawab pertanyaan tetapi ada pula siswa yang masih malu-malu untuk mengancungkan tangan. Hal ini mungkin disebabkan siswa tidak terbiasa dengan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa atau mungkin juga mereka takut jawaban mereka salah. Menghadapi situasi seperti ini perlu kejelian dari guru untuk memperhatikan dan memberikan kesempatan kepada siswa yang mengalami hal demikian. Yang tak kalah pentingnya bagaimana guru menerima jawaban siswa meskipun salah dengan tidak memberitahukan secara langsung

5 bahwa jawabannya salah melainkan dengan meminta pendapat siswa lain sehingga siswa tersebut membandingkan jawabannya dengan orang lain yang pada akhirnya dia menyadari sendiri bahwa jawabannya kurang tepat. Hal ini pun ditemukan oleh observer dimana ada 1 kelompok yang memiliki jawaban berbeda dengan kelompok lain, seperti tampak pada gambar berikut ini : Gambar 4. Jawaban siswa pada LKS Pada saat presentasi, kolom terakhir diisi siswa dengan jarak 50 meter dalam 2,5 menit. Setelah ditanya alasannya, mereka menjawab karena semuanya dibagi dengan 2. Lalu observer menanyakan lagi, apakah hal ini berarti sudah menjawab pertanyaan LKS nomor 3 yang menanyakan jarak yang dicapai setiap menitnya. Tampak siswa bingung dan menggelengkan kepala. Hal ini terjadi karena siswa kurang paham dengan istilah setiap menit yang berarti 1 menit. Setelah observer menuntun siswa melalui contoh konkrit penggunaan kata setiap, akhirnya mereka menambahkan 1 kolom lagi untuk menjawab pertanyaan no.3 walaupun jawabannya tetap salah. Siswa masih mengalami kesulitan dengan pembagian bilangan decimal. Untuk itu observer meminta membandingkan jawaban mereka dengan kelompok lain seperti berikut ini:

6 Gambar 5. Siswa menuliskan jawaban mereka dalam bentuk table rasio di papan tulis Berdasarkan table rasio diatas, siswa mampu menyimpulkan bahwa Kelinci berlari setiap menit 20 meter dan Kura-Kura setiap menitnya 10 meter. Observer menuntun siswa melalui pertanyaaan apakah yang dimaksud dengan Kelinci berlari sejauh 20 meter dalam satu menit atau Kura-Kura berlari sepanjang 10 meter dalam satu detik dan ternyata pertanyaan ini langsung dijawab siswa bernama Anthony dengan mengatakan bahwa itu berarti kecepatan Kelinci 20m/menit sedangkan Kura-Kura 10m/menit. Disinilah baru kami menggunakan istilah kecepatan lalu memminta siswa menuliskan hubungan antara jarak,waktu dan kecepatan di papan tulis seperti tampak berikut ini: Gambar 6. Siswa menuliskan hubungan antara jarak, waktu dan kecepatan Berikut ini merupakan iceberg dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Iceberg ini bermaksud untuk mendeskripsikan proses pemahaman siswa yang dimulai dari halhal/masalah kontekstual sehari-hari (real/dapat dibayangkan siswa) menuju puncak yang semakin kerucut dimana pada tahap ini siswa mampu mengkonstrukikan sendiri pengetahuannya dan mampu menggunakan simbol-simbol matematika yang formal (abstrak).

7 E. Simpulan Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan PMRI siswa mampu menemukan sendiri konsep hubungan antara kecepatan, jarak dan waktu. Kegiatan pembelajaran yang dimulai dari masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan siswa dapat bermakana bagi siswa karena siswa mampu mengkonstruksikan sendiri pengetahuannnya sehingga mudah memahami konsep yang diajarkan.

8 Lampiran: Cerita Kelinci dan Kura-Kura CERITA KELINCI DAN KURA-KURA Hari itu cerah sekali, tetapi binatang-binatang di dalam hutan tidak memperhatikan cuaca yang indah itu. Mereka sedang mempertengkarkan siapa yang dapat berlari paling cepat. Seperti biasa, Kelinci lalu membual. "Sampai saat ini, akulah pelari yang paling cepat! Aku akan berlomba dengan kalian. Hadiahnya adalah kancing emas ini. " Tupai, maukah kamu berlomba denganku?" "Sudah pasti tidak, Kelinci," kata Tupai dengan geli. " Kaki-kakimu terlalu panjang untukku!" "Serigala, apakah kau ingin berlomba denganku?" Serigala menggelengkan kepalanya. "Jadi tidak ada yang berani berlomba denganku? Cerpelai? Landak?...Tak ada satupun yang mau?" Untuk sesaat semuanya diam, kemudian sebuah suara yang lembut berkata, "Kalau kau mau, aku akan mencobanya!" Kelinci melihat berkeliling, mencari-cari asal suara itu lalu ia melihat Kura-kura merayap perlahan-lahan menyeberangi lapangan di tepi hutan. Kelinci merasa geli tapi ia mencoba tetap serius ketika menjawab Kura-kura. "Ah, Kura-kura temanku yang baik! Akhirnya kau bergabung juga dengan kami!" "Aku tak punya alasan untuk terburu-buru," jawab Kura-kura. "Lagipula, hari ini indah sekali." Kelinci menunjukkan kepadanya kancing yang berkilauan ditimpa sinar matahari itu. "Kelihatannya, kaulah satu-satunya penantangku, Kura-kura. Apakah kau mau berlomba denganku ke jembatan batu di seberang hutan sana? Kau harus mengakui bahwa hadiahnya bagus sekali!" "Hadiahnya sangat bagus, Kelinci; benar-benar sangat bagus. Dan bagiku berlomba ke jembatan di seberang hutan itu cukup layak. Ya, Kelinci, aku akan berlomba denganmu," Kura-kura menjawab perlahan-lahan dan hati-hati. Kelinci tertawa terbahak-bahak. "Si Lambat, kamu tidak serius bukan! Kamu tak

9 mungkin menang jika berlomba denganku! Kamu pasti bergurau!" Jarak dari sini sampai ke jembatan itu 400 meter loh, apakah kamu sanggup? Binatang-binatang lain ikut tertawa. Kura-kura menggelengkan kepalanya pelan-pelan. "Aku tidak bergurau, sungguh!" Kura-kura meyakinkan mereka semua. "Sekarang, siapa yang akan memberi aba-aba untuk berangkat?" Kelinci masih tertawa ketika mereka berdua berdiri sejajar dan menunggu aba-aba dari Burung Hantu. "Tu-whit tuwhoo!" "Baru saja suara "tu-whoo" keluar dari paruh Burang Hantu ketika Kelinci melesat seperti angin melewati pohon-pohon. Kura-kura masih merayap ke tepi hutan, tetapi kelinci sudah tidak kelihatan lagi. "Ayo, Kura-kura!" binatangbinatang lain bersorak memberi semangat sambil tertawa. "Dapatkah kamu berjalan lebih cepat lagi?" "Aku heran mengapa kau mau berlomba, Kura-kura!" kata Cerpelai. "Semua binatang tahu bahwa Kelincilah yang akan menang!" Kurakura tidak senang mendengar olok-olokan itu, tetapi ia tidak mau memperlihatkan bahwa perasaannya terluka. Bahkan ia terus merayap, sambil terus menerus berkata kepada dirinya sendiri : "Lambat tapi mantap akan memenangkan perlombaan, lambat tapi mantap..." Dengan gesit Kelinci berlari melewati pohon-pohon, melompati tunggul-tunggul kayu, menyelinap di antara tanaman-tanaman. Sesudah beberapa saat ia berhenti. Padahal masih setengah perjalanan lagi baru akan mencapai finish. Tak ada suara apapun yang mengikutinya. Ia melihat berkeliling. Tak ada tanda-tanda dari si Kura-kura. Kelinci tertawa sendiri. Ia telah berlari jauh melampaui Kura-kura. Dengan malas ia berjalan beberapa langkah lagi kemudian berhenti. Sekarang ia sudah berada jauh di ujung hutan, dan jembatan batu tua yang menjadi sasaran lomba sudah terlihat, kira kira 200 meter lagi, tak jauh dari situ. Kelinci tersebut hanya memerlukan waktu 10 menit untuk mencapai semenjak ia start sampai ia berhenti.

10 Tapi sayang, di situ tak ada seekor binatangpun yang menyaksikan Kelinci meraih kemenangannya. Kelinci, yang suka berlagak, tidak puas kalau tak ada satupun yang mengelu-elukan kemenangannya. Maka diputuskannya untuk menunggu sebentar sampai ada binatang lain yang hadir di situ. Sambil menunggu iapun berbaring di bawah pohon. Pikirnya, jika nanti beberapa binatang sudah berkumpul ia akan melanjutkan lari ke jembatana itu dan meraih kemenangannya. Tapi hari sangat panas, Kelinci harus memejamkan matanya untuk menghindari cahaya matahari yang menyilaukan. Dan tempat itu sangat nyaman untuk beristirahat...kelinci pun tertidur. Kelincipun tertidur selama 30 menit. Matahari sudah tidak terlalu panas lagi. Cahayanya mulai meredup di balik pohon-pohon. Kelinci dapat merasakan angin senja yang dingin mulai bertiup. Ketika ia bangun, didengarnya suara binatangbinatang lain, mendengus dan mencicit dengan gembira. "Astaga! Mereka sudah ada di sini untuk menyaksikan kemenanganku!" pikirnya. "Kura-kura yang malang. Ia pasti masih tertinggal jauh di belakang!" Kelinci meregangkan tubuhnya, kemudian siap berlari lagi. Kelinci tidak tahu, bahwa selama ia tidur pulas, dengan susah payah tapi mantap. Kura-kura terus berjalan menyeberangi hutan. Dan Kelinci telah tertidur lama sekali, cukup lama, sehingga Kura-kura dapat dengan perlahan-lahan tapi pasti melampauinya. Kelinci tidak menyadari bahwa binatang-binatang lain sedang mengelu-elukan Kura-kura dan bukan dia. Kelinci tidak tahu bahwa sekarang Kura-kura tinggal beberapa langkah lagi saja dari jembatan batu tua itu... Tiba-tiba, Kelinci melihat Kura-kura. Dengan terkejut disadarinya apa yang telah terjadi. Ia tak percaya telah berbuat bodoh. Tapi hal itu adalah kenyataan. Sekarang, meskipun ia berlari sekencang-kencangnya, tak mungkin lagi baginya melampaui Kura-kura! Semua binatang telah hadir di situ untuk menyaksikan Kura-kura memenangkan perlombaan!

11 Dengan susah payah, Kura-kura yang lembut sambil tersenyum berjalan dua langkah terakhir ke jembatan batu. Ia telah menang. Ia sangat, sangat lelah dan kepanasan, tetapi sedikitpun tidak dipedulikannya. Ia telah menaklukkan Kelinci yang suka membual itu! Binatang-binatang yang lain bersorak-sorak. "Hidup Kurakura! Bagus! Kamulah pemenangnya!" Suara-suara itu terdengar bagaikan musik di telinga Kura-kura yang sedang terengah-engah kepayahan. Dengan tidak menghiraukan kelelahannya, Kura-kura melangkah lagi ke atas jembatan lalu berdiri di situ, berseri-seri dan bangga dan dengan malu-malu melambai lambai kepada kerumunan binatang-binatang itu. Inilah salah satu yang paling berbahagia dalam hidupnya. Kelinci yang malang dan bodoh! Alangkah malunya ia mengingat bahwa setiap binatang memperhatikannya sedang tidur ketika dilalui Kura-kura! Alangkah malunya karena ia telah dikalahkan oleh Kura-kura! Alangkah menyesalnya ia telah membual dan besar kepala! "Di sinilah engkau, Kura-kura. Inilah kancing emas hadiahnya," katanya pelan dengan telinga terkulai. " San selamat!" Binatang-binatang lain tertawa terbahak-bahak. "Tidak apa-apa, Kelinci," kata Kura-kura dengan ramah, "Simpanlah lagi kancing itu. Aku senang sekali hari ini. Tapi ingatlah selalu; lambat tapi mantap akan memenangkan perlombaan, lambat tapi mantap..."

Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI

Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Navel Oktaviandy Mangelep 1, Hermina Disnawati 2 Email : navelmangelep@gmail.com 1. Introduction Materi jarak, waktu, dan kecepatan

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI 2. Proses Pembelajaran Matematika di kelas 5C di Sekolah Dasar Xaverius 1 Palembang dan SD IGM Palembang

LAPORAN OBSERVASI 2. Proses Pembelajaran Matematika di kelas 5C di Sekolah Dasar Xaverius 1 Palembang dan SD IGM Palembang LAPORAN OBSERVASI 2 Proses Pembelajaran Matematika di kelas 5C di Sekolah Dasar Xaverius 1 Palembang dan SD IGM Palembang Pendahuluan Hermina Disnawati International Master Program on Mathematics Education

Lebih terperinci

Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak

Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak Doc : M.FIRMAN S Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur Untuk Anak Untuk bunda yang selalu mencintai dan menyayangi putra-putrinya, yang sedang mencari Kumpulan Dongeng

Lebih terperinci

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S A. Pendahuluan Pada hari Selasa, 20 September 2011 saya dan Christi Matitaputty mengunjungi SDN 21 Palembang untuk mempraktekkan pembelajaran PMRI bersama dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : : : :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : : : : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Matematika SD Negeri 1 Palembang V/Gasal Jarak dan Kecepatan 2 x 1 jam pelajaran (2 x 35 menit)

Lebih terperinci

Pendahuluan. Rumusan Masalah Observasi

Pendahuluan. Rumusan Masalah Observasi Pendahuluan Salah satu prinsip dari ketiga prinsip PMRI adalah pengembangan model mandiri (self develop model) yang berfungsi menjembatani jurang antara pengetahuan matematika tidak formal dengan matematika

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI 4 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di SD IGM Palembang

LAPORAN OBSERVASI 4 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di SD IGM Palembang LAPORAN OBSERVASI 4 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di SD IGM Palembang Oleh: Hermina Disnawati NIM. 20112812015 A.PENDAHULUAN Pada dasarnya operasi pembagian bukan merupakan sesuatu yang

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011 LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011 Universitas Sriwijaya IMPoME 2011 Navel Oktaviandy Mangelep 1, Hermina Disnawati 2 1. PENDAHULUAN Pokok bahasan KPK (Kelipatan

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011 LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011 Universitas Sriwijaya IMPoME 2011 Navel Oktaviandy Mangelep 1, Hermina Disnawati 2 1. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika saat

Lebih terperinci

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang) Menghitung Kelipatan Sambil Menabung (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang) a. Pendahuluan Sebagaimana telah kita ketahui, proses pembelajaran dengan menggunkanan pendekatan pendidikan matematika

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Universitas Sriwijaya IMPoME 2011 Hermina Disnawati Navel Oktaviandy Mangelep, 1. PENDAHULUAN Volume/isi suatu

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU Navel O. Mangelep Email : navelmangelep@gmail.com A. PENDAHULUAN Matematika sebagai cabang ilmu yang terstruktur dan terorganisir secara

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Desain Pembelajaran PMRI 4: "Jika Kamu Penjahit yang Pintar, Berapa cm Panjang Lingkar. Pinggang Pemesan Baju itu?"

Desain Pembelajaran PMRI 4: Jika Kamu Penjahit yang Pintar, Berapa cm Panjang Lingkar. Pinggang Pemesan Baju itu? Desain Pembelajaran PMRI 4: "Jika Kamu Penjahit yang Pintar, Berapa cm Panjang Lingkar A. Pendahuluan Pinggang Pemesan Baju itu?" Ahmad wachidul kohar 1 Fanni Fatoni 2 Wisnu Siwi Satiti 3 IMPoME, Sriwijaya

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI KEENAM DAN KETUJUH SD NEGERI 117 PALEMBANG

LAPORAN OBSERVASI KEENAM DAN KETUJUH SD NEGERI 117 PALEMBANG LAPORAN OBSERVASI KEENAM DAN KETUJUH SD NEGERI 117 PALEMBANG Oleh Dewi Hamidah * (dewi.hamidah@gmail.com) I. PENDAHULUAN Permasalahan yang berkaitan mengenai panjang suatu benda atau jarak dua benda bukanlah

Lebih terperinci

Tujuan dari proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan menggunakan media jam kertas yaitu:

Tujuan dari proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan menggunakan media jam kertas yaitu: SUDUT LURUS DAN SIKU-SIKU LAPORAN OBSERVASI KELAS IVA SD NEGERI 21 PALEMBANG Oleh : Christi Matitaputty 1. Pendahuluan Proses observasi ini berlangsung pada tanggal 6 Oktober 2011 pada Sekolah dasar Negeri

Lebih terperinci

Testimoni. Ucapan Terima Kasih. Kata Penjemput. Daftar Isi. Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan. Bahagia Begitu Menggoda

Testimoni. Ucapan Terima Kasih. Kata Penjemput. Daftar Isi. Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan. Bahagia Begitu Menggoda Testimoni Ucapan Terima Kasih Kata Penjemput Daftar Isi Ketika Akar Ketidakbahagiaan Ditemukan Pilar Ketidakbahagiaan Tenggelam dalam Penyesalan Penjara Aturan Mengepung Jiwa Awal Setelah Akhir Pikiran

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Di Pantai Pasir Putih

Di Pantai Pasir Putih Di Pantai Pasir Putih Menjelang musim panas di pantai, ombak tiada lelah mengempas pesisir. Langit biru menghiasi cakrawala. Burung-burung camar berterbangan di atas air. Sedang angin laut yang berembus

Lebih terperinci

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG Oleh : Dewi Hamidah Abstrak : Observasi ini bertujuan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN Oleh: Talisadika Maifa (talisadika0926@gmail.com) International Master Program on Mathematics Education 2012 BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN Talisadika

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh :

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh : LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB Disusun oleh : Ambarsari Kusuma Wardani, Boni Fasius Hery dan Talisadika Maifa 1. PENDAHULUAN Pembelajaran faktor persekutuan terbesar

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Kuda Berkacamata Hitam

Kuda Berkacamata Hitam Kuda Berkacamata Hitam Jeko adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar Kuda Perkasa padanya.

Lebih terperinci

MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG. (Laporan Observasi Pertama)

MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG. (Laporan Observasi Pertama) MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG (Laporan Observasi Pertama) A. PENDAHULUAN Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik menekankan kepada konstruksi dari konteks

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : MENEMUKAN NILAI π DAN RUMUS KELILING LINGKARAN MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Pembelajaran

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

Batu yang Menjadi Roti

Batu yang Menjadi Roti Batu yang Menjadi Roti Berikut ini adalah kisah tentang Tuhan Yesus dan para murid-nya. Kisah ini hanya sebuah kiasan, ceritanya sendiri tidak tertulis dalam Injil mana pun. Oleh karenanya kisah ini hanya

Lebih terperinci

Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya

Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya Belajar Penjumlahan dengan Teknik Tanpa Menyimpan dan Teknik Menyimpan Pada Dua Buah Bilangan Puluhan dan Tiga Buah Bilangan Puluhan di Kelas II/c SD Negeri 119

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kegiatan observasi awal dilaksanakan pada hari Senin, 22 Oktober 2012 di kelas VII G SMP Negeri 3 Purworejo untuk mengetahui permasalahan yang

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI KELIMA SD NEGERI 117 PALEMBANG

LAPORAN OBSERVASI KELIMA SD NEGERI 117 PALEMBANG LAPORAN OBSERVASI KELIMA SD NEGERI 117 PALEMBANG Oleh Dewi Hamidah * (dewi.hamidah@gmail.com) A. Pendahuluan Jam salah satu alat yang selalu digunakan dalam keseharian manusia karena kehidupan kita tak

Lebih terperinci

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 6 Persahabatan M e n u U t a m a Peta Konsep Persahabatan dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Membaca teks

Lebih terperinci

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT Ambarsari Kusuma Wardani A. PENDAHULUAN Pembelajaran nilai tempat sudah diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar (SD) mulai dari kelas

Lebih terperinci

Pelajaran 8 PENGORBANAN KRISTEN DAN LOMPATAN IMAN. 1. Persiapan. Tidak Ada Resiko, Tidak Ada Hasil. A. Sumber

Pelajaran 8 PENGORBANAN KRISTEN DAN LOMPATAN IMAN. 1. Persiapan. Tidak Ada Resiko, Tidak Ada Hasil. A. Sumber Pelajaran 8 PENGORBANAN KRISTEN DAN LOMPATAN IMAN Tidak Ada Resiko, Tidak Ada Hasil 24 November 2012 1. Persiapan A. Sumber 1 Petrus 5:8,9 Yakobus 2:18-20 Yakobus 1:2-4 Ibrani 13:6,7 Filemon 4-7 2 Tesalonika

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~ DOODLE [Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran Cast : Kalian yang membaca~ Part 1: Coretan Gambar Aku melihatnya lagi Gambar itu

Lebih terperinci

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Kalau hidup sekedar hidup, kera di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kerbau di sawah juga bekerja.

PENDAHULUAN. Kalau hidup sekedar hidup, kera di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kerbau di sawah juga bekerja. PENDAHULUAN Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Sang pencipta Allah SWT, dimana berkat karunia dan hidayah-nya serta semangat yang tiada henti sehingga saya berhasil menyelesaikan buku perdana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh: PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Uang adalah salah satu benda yang tidak dapat dipisahkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan hasil-hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil-hasil secara sistematis hasil penelitian ini disajikan dalam susunan, yaitu : A. Profil

Lebih terperinci

LAPORAN PRA OBSERVASI

LAPORAN PRA OBSERVASI LAPORAN PRA OBSERVASI Oleh : Nikmatul Husna (nikmatulhusna13@gmail.com) Sri Rejeki (srirejeki345@rocketmail.com) A. Pendahuluan Proses belajar mengajar adalah serangkaian kegiatan antara guru dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

Gambar 1. Siswa Sedang Mendengarkan Konteks Pembelajaran yang Diberikan

Gambar 1. Siswa Sedang Mendengarkan Konteks Pembelajaran yang Diberikan Berbelanja di Toko Aksesoris Upin dan Ipin Belajar Melakukan Operasi Penjumlahan pada Bilangan Ratusan dengan Teknik Tanpa Menyimpan dan Teknik Menyimpan di Kelas II/c SD Negeri 119 Palembang Oleh : Dwi

Lebih terperinci

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat Hujan turun lagi disiang hari ini. Bulan April yang aneh. Bukankah seharusnya ini sudah menjadi liburan musim panas yang menyenankan? Mengapa hujan lagi? Jakarta, metropolitan yang sungguh kontras dengan

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL SD Negeri 21 Palembang (Sabtu, 2 Oktober 2010) I. Pendahuluan Observasi dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2010 di kelas IVA SD Negeri 21 Palembang. Pokok bahasan yang diajarkan

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500 LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500 Disusun oleh : Ambarsari Kusuma Wardani, Boni Fasius Hery dan Talisadika Maifa

Lebih terperinci

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah 1 Pergi Tak Kembali Oleh: Firmansyah Lima tahun berlalu tanpa terasa. Tanpa terasa? Tidak juga, lima tahun itu juga Dam dan istrinya menunggu. Beruntung saat mereka mulai merencanakan banyak terapi hamil,

Lebih terperinci

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR Oleh Shahibul Ahyan A. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu yang bisa diterapkan dalam kehidupan seharihari. Matematika

Lebih terperinci

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto A. Pendahuluan Pada hari Sabtu, 1 Oktober 2011 saya dan Christi Matitaputty ke SDN 179 Palembang untuk mempraktekkan pembelajaran PMRI di kelas

Lebih terperinci

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Tema 4 Pekerjaan Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu: 1. mengenal pentingnya memiliki harga diri; 2.

Lebih terperinci

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun Bodoh Sekali Oleh: Ga Hyun Saya bernama Min Yoo, saya bersekolah di Sekolah Matahari. Saya mempunyai teman dekat bernama So Eun. Saya suka bermain dengan anak laki-laki. Saya tidak suka makan terlalu banyak.

Lebih terperinci

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 Catatan Harian Seorang Teman Jadi, apalah arti semua ini? Cinta itu datang di saat yang tidak tepat. Di saat kami sudah terikat dengan pasangan masing-masing, cinta

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Lebih dekat dengan Mu

Lebih dekat dengan Mu Chapter 2 : Semeru Lebih dekat dengan Mu diatas sana Kenapa kau langkahkan kakimu meninggalkan rumahmu yang nyaman? Kenapa kau tinggalkan peraduanmu dan tarik selimut hangatmu? Kenapa kau bersusah payah

Lebih terperinci

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang Novita Sari A. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran

Lebih terperinci

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03 Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03 Ibu Utha berjualan gorengan di tepi jalan. Di sana ada pisang, bakwan, tahu, dan cireng tersedia. Rasanya? Kata para pembelinya, gorengan Ibu Utha renyah dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

Coffee Break : Kegalauan Raya

Coffee Break : Kegalauan Raya Coffee Break : Kegalauan Raya Semesta meminum coklat panasnya dengan pelan. Coklatnya masih sangat panas. Orang-orang diluar berlalu lalang tidak memperdulikan terik sinar matahari. Semesta juga tidak

Lebih terperinci

SAMPLE NOVEL SILENT MELODY (HOPE FAITH LIFE LOVE)

SAMPLE NOVEL SILENT MELODY (HOPE FAITH LIFE LOVE) novel ini bisa menjadi hujan yang menghapuskan jejak kebencian kita terhadap takdir yang datang tiba-tiba tanpa terduga.. bisa mejadi hujan yang menguatkan ambisi menuju langkah-langkah kemenangan secara

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.2

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.2 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.2 1. Dia sudah diperingatkan supaya jangan keluar dari lingkaran, tetapi dia tetap nekat. Saat kelinci sadar, dia melihat Singa

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 1. Sesampainya di ladang, Kancil segera mencari tempat yang tersembunyi. Saat itu Pak Tani sedang menanam timun. Kata kerja

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Namaku nanda, lengkapnya Nanda Prastika. Aku tinggal di sebuah desa bersama seorang wanita paruhbaya yang biasa aku panggil dengan sebutan emak ijah. Hidup

Lebih terperinci

KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI LUAS SEGITIGA. Navel O. Mangelep.

KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI LUAS SEGITIGA. Navel O. Mangelep. KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI LUAS SEGITIGA Email : Navelmangelep@gmail.com A. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika saat ini sudah cukup lama terbenam dalam pembelajaran matematika yang bagi banyak

Lebih terperinci

NYANYIAN UNTUK BIDADARI

NYANYIAN UNTUK BIDADARI NYANYIAN UNTUK BIDADARI Alkisah, di sebuah negara di utara, hiduplah seorang pemuda baik hati yang bekerja sebagai pembuat patung dari kayu. Walau masih muda, tapi rambut hitam pemuda itu sudah dihiasi

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI KELAS LAMPU LALU LINTAS SEBAGAI KONTEKS DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK) Disusun oleh :

LAPORAN OBSERVASI KELAS LAMPU LALU LINTAS SEBAGAI KONTEKS DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK) Disusun oleh : LAPORAN OBSERVASI KELAS LAMPU LALU LINTAS SEBAGAI KONTEKS DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK) Disusun oleh : Ambarsari Kusuma Wardani, Boni Fasius Hery dan Talisadika Maifa 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu 50 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Implementasi Siklus I Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu pada tanggal 16 September 2014. Pembelajaran pada siklus

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog Novita Sari e-mail : novita_sari14@ymail.com A. PENDAHULUAN Belajar matematika merupakan hal yang menyulitkan bagi sebagian siswa. Pernyataan ini tidak

Lebih terperinci

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2)

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2) BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN (Laporan Observasi Ke-2) A. Pendahuluan Secara umum dan sesuai dengan fungsi katanya yaitu sebagai kata benda, maka banyak orang memahami kata sudut itu sebagai pojok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student BAB V PEMBAHASAN A. Aktivitas dan Bentuk Penerapan Pembelajaran Penerapan Trigonometri melalui Belajar Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Pembelajaran penerapan trigonometri melalui

Lebih terperinci

medium Buku siswa dengan Buah Roh Medium

medium Buku siswa dengan Buah Roh Medium Unit 3 medium dengan Buah Roh Medium Medium Buku siswa Untuk menjadi JUARA kamu dan saya harus belajar hidup dengan Buah Roh, dan melawan dosa kita sehari-hari. Ini bukanlah olahraga yang mudah, dan akan

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU Nama : Alen Pengalaman Belajar di Kelas 1 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? anggap sulit? 2 Pelajaran apa yang paling kamu sukai? sukai? 3 Apakah kamu pernah

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010

Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010 Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010 a. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan menggunakan acuan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di sekolah-sekolah

Lebih terperinci

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai pelajaran 6 hidup damai suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai apakah kamu suka hidup damai hidup damai 77 menulis melengkapi

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Latar Belakang. Disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi gambar, biasanya

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Latar Belakang. Disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi gambar, biasanya BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Latar Belakang Disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi gambar, biasanya ditujukan untuk anak-anak usia sekolah dasar. Gambar berperan penting dalam proses belajar membaca

Lebih terperinci

Mempraktekkan Ibadah

Mempraktekkan Ibadah Mempraktekkan Ibadah Pramuwisata itu baru saja selesai menerangkan kepada sekelompok wisatawan apa yang dilakukan oleh buruh pabrik yang terlatih itu. "Dapatkah anda mengerjakan apa yang mereka kerjakan

Lebih terperinci

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan

Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Judul : PAUS BELUGA Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Kiki Anggraini Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Layout : Imam Eckhow Adrian Ian Ilustrasi dan Warna

Lebih terperinci