INSTRUMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BERDASARKAN DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI SULAWESI SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BERDASARKAN DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI SULAWESI SELATAN"

Transkripsi

1 1 INSTRUMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BERDASARKAN DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI SULAWESI SELATAN IDENTITAS SEKOLAH DAN RESPONDEN 1. Nama sekolah :.... Nomor Pokok Sekolah Nasional :... (NPSN). Level Akreditasi : A/B/C/Belum Diakreditasi (coret yang tidak perlu). Alamat Sekolah :... kelurahan... kecamatan kabupaten Telepon Sekolah/Fax : Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu) 7. Kepala Sekolah : a. Nama / NIP :... b. Pangkat / Golongan :... c. Tempat/tgl. Lahir :...Usia:... tahun d. Telepon Kepsek/HP :... e. Masa Kerja sebagai PNS :... f. Masa kerja sebagai kepala sekolah :...tahun. Di sekolah ini :...tahun. OBSERVER KEPALA SEKOLAH.. NIP. NIP

2 PEDOMAN PENGISIAN INSTRUMEN 1. Instrumen diisi oleh kepala sekolah. Instrumen diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi sekolah yang sebenarnya karena data hasil pengukuran ini akan dijadikan sebagai peta perkembangan mutu pendidikan. Keterangan penskoran: a. Skor nol berarti tidak tersedia/tidak terlaksana b. Skor satu berarti ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan di bawah 50% c. Skor dua berarti ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 50-75% d. Skor tiga berarti ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 76-99% e. Skor empat berarti ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan 100%. Apabila skor 1,, dan diberi tanda hitam, maka pilihan jawaban pengisian hanya skor 0 atau skor saja. Contoh: Bagian Kedua (II) Standar Isi bagian B (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) pada halaman 5, skor 1,, dan diberi tanda hitam, sehingga pilihan jawaban hanya skor 0 atau skor saja. No. PERNYATAAN 1 Guru mengembangkan indikator pembelajaran berdasarkan Kompetensi Dasar SKOR Tanda # berarti menyiapkan dan memperlihatkan dokumen fisik yang sesuai

3 Keterangan: Skor 0 = Tidak tersedia/terlaksana/lengkap Skor 1 = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan di bawah 50% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 56-75% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 76-99% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan 100% I. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN No. PERNYATAAN 1 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan menunjukkan sikap jujur dan adil Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya 5 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan 6 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia 7 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya 8 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri 9 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan menunjukkan kegemaran membaca 10 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya lokal 11 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik SKOR 0 1

4 1 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari 1 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar 1 Siswa memperoleh muatan atau kegiatan belajar yang menunjukkan kemampuan menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung

5 5 Keterangan: Skor 0 = Tidak tersedia/terlaksana/lengkap Skor 1 = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan di bawah 50% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 56-75% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 76-99% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan 100% II. STANDAR ISI No. PERNYATAAN SKOR 0 1 A. PENGEMBANGAN KURIKULUM #1 Kurikulum yang dikembangkan terdiri atas dokumen I lengkap # Kurikulum yang dikembangkan terdiri atas dokumen II lengkap Sekolah/madrasah Anda mengembangkan kurikulum selain kurikulum nasional*) Prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan berpusat pada peserta didik dan lingkungannya. 5 Prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan beragam dan terpadu 6 Prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 7 Prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan relevan dengan kebutuhan kehidupan. 8 Prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan menyeluruh dan berkesinambungan 9 Prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan belajar sepanjang hayat 10 Prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah 11 Sekolah melibatkan komite sekolah dalam mengembangkan kurikulum? 1 Bentuk keterlibatan komite sekolah di sekolah Anda adalah menentukan muatan lokal 1 Bentuk keterlibatan komite sekolah di sekolah Anda adalah menentukan jenis pengembangan diri. *) Bila skor yang diberi adalah nol (0), lanjut ke bagian B. SKOR B. STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR(KD) Guru mengembangkan indikator pembelajaran berdasarkan Kompetensi Dasar Guru mengembangkan kegiatan pembelajaran dalam silabus dari setiap mata pelajaran Guru mengembangkan materi pokok/uraian materi pokok berdasarkan SK dan KD Tanda # berarti mempersiapkan dan memperlihatkan dokumen fisik yang sesuai

6 6 Guru tidak mengalami kesulitan/hambatan dalam mengembangkan indikator 5 Guru tidak mengalami kesulitan/hambatan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran 6 Guru tidak mengalami kesulitan/hambatan dalam mengembangkan materi pokok/uraian materi pokok #7 Jenis pengembangan diri bervariasi sesuai pengembangan bakat dan minat peserta didik #8 Guru mengembangkan penilaian dalam silabus dari setiap mata pelajaran. #9 Guru mencantumkan alokasi waktu dalam silabus setiap mata pelajaran #10 Guru mencantumkan sumber belajar dalam silabus dari setiap mata pelajaran #11 Silabus setiap mata pelajaran berisi lengkap dengan kualitas baik (sesuai persyaratan) C. PELAKSANAAN KURIKULUM #1 Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen standar isi tahun 006 # Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen standar kompetensi lulusan tahun 006 # Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen standar proses tahun 007 # Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen standar pendidik dan tenaga kependidikan tahun 007 #5 Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen standar sarana prasarana tahun 007 #6 Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen standar pengelolaan tahun 007 #7 Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen standar penilaian tahun 007 #8 Sekolah/madrasah Anda memiliki dokumen petunjuk penyusunan KTSP dari BSNP D. BEBAN BELAJAR 1 Beban belajar kegiatan tatap muka 1 jam pelajaran di sekolah/madrasah Anda sama dengan 5 menit Jumlah jam pelajaran per minggu di sekolah kelas 1 sama dengan 6 0 jam Jumlah jam pelajaran per minggu di sekolah kelas sama dengan 7 1 jam Jumlah jam pelajaran per minggu di sekolah kelas sama dengan 8 jam 5 Jumlah jam pelajaran per minggu di sekolah kelas, 5, 6 sama dengan 6 jam 6 Minggu efektif per tahun ajaran di sekolah sama dengan 8 minggu. E. KALENDER PENDIDIKAN 1 Sekolah/madrasah Anda memiliki kalender pendidikan Komite sekolah terlibat dalam penyusunan kalender pendidikan SKOR 0 1 SKOR 0 1 SKOR 0 1 Tanda # berarti mempersiapkan dan memperlihatkan dokumen fisik yang sesuai

7 7 Keterangan: Skor 0 = Tidak tersedia/terlaksana/lengkap Skor 1 = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan di bawah 50% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 56-75% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 76-99% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan 100% III. STANDAR PROSES No. PERNYATAAN A. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN 1) SILABUS 1 Silabus sebagai acuan pengembangan RPP/RP memuat : a identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, b SK c KD d materi pembelajaran e kegiatan pembelajaran f indikator pencapaian kompetensi g penilaian h alokasi waktu i sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan : a Standar Isi (SI) b Standar Kompetensi Lulusan (SKL) c Panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pengembangan silabus dilakukan oleh para guru secara mandiri Pengembangan silabus dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan 5 Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk Mi. ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)/RP 1 RPP/RP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru di sekolah/madrasah Anda berkewajiban menyusun RPP/RP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.. RPP/RP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih Guru merancang penggalan RPP/RP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan SKOR 0 1

8 8 5 RPP/RP disusun berdasarkan komponen-komponen : a. identitas mata pelajaran b. standar kompetensi c. kompetensi dasar d. indikator pencapaian kompetensi e. tujuan pembelajaran f. materi ajar g. alokasi waktu h. metode pembelajaran i. kegiatan pembelajaran (pendahuluan,inti,penutup) j. penilaian hasil belajar k. sumber belajar ) PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP/RP 1 Memperhatikan perbedaan individu peserta didik Mendorong partisipasi aktif peserta didik Mengembangkan budaya membaca dan menulis Memberikan umpan balik dan tindak lanjut 5 Terdapat unsur keterkaitan dan keterpaduan 6 Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi B. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN 1) PERSYARATAN PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN 1 Jumlah maksimal peserta setiap rombongan 8 orang peserta didik. Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu : a merencanakan pembelajaran b melaksanakan pembelajaran c menilai hasil pembelajaran d membimbing dan melatih peserta didik e melaksanakan tugas tambahan. Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada point B. di atas adalah sekurang-kurangnya jam tatap muka dalam 1 minggu Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh menteri. 5 Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran. 6 Guru di sekolah/madrasah Anda menggunakan buku panduan guru 7 Guru di sekolah/madrasah Anda menggunakan buku pengayaan 8 Guru di sekolah/madrasah Anda menggunakan buku referensi dan sumber belajar lainnya. 9 Guru di sekolah/madrasah Anda mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik 10 Guru di sekolah/madrasah Anda mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik mata pelajaran 11 Guru di sekolah/madrasah Anda mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. 1 Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. 1 Tutur kata guru santun 1 Tutur kata guru dapat dimengerti oleh peserta didik

9 9 15 Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. 16 Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. 17 Tutur kata guru santun 18 Tutur kata guru dapat dimengerti oleh peserta didik 19 Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi. 0 Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi. 1 Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya. ) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN * PENDAHULUAN 1 Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus * INTI a. Eksplorasi 1 Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari Guru di sekolah/madrasah Anda menggunakan beragam pendekatan pembelajaran Guru di sekolah/madrasah Anda menggunakan beragam media pembelajaran Guru di sekolah/madrasah Anda menggunakan beragam sumber belajar lain 5 Guru di sekolah/madrasah Anda memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik 6 Guru di sekolah/madrasah Anda memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru 7 Guru di sekolah/madrasah Anda memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik dengan lingkungan 8 Guru di sekolah/madrasah Anda memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium 9 Guru di sekolah/madrasah Anda memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di studio 10 Guru di sekolah/madrasah Anda memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan b. Elaborasi 1 Guru membiasakan peserta didik membaca yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna Guru membiasakan peserta didik menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis Guru memfasilitasi peserta didik melalui diskusi untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

10 10 5 Guru memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut 6 Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif 7 Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kolaboratif 8 Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar 9 Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual 10 Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara kelompok 11 Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual 1 Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kelompok 1 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan pameran 1 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan turnamen 15 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan festival 16 Guru memfasilitasi peserta didik menghasilkan produk 17 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik c. Konfirmasi 1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan peserta didik Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk tulisan terhadap keberhasilan peserta didik Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk pemberian isyarat terhadap keberhasilan peserta didik Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik 5 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi peserta didik melalui berbagai sumber 6 Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber 7 Guru memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan 8 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar *. PENUTUP 1 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk : a Pembelajaran remedi b program pengayaan c d layanan konseling memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

11 11 C. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN 1 Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk : a mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik b digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar c memperbaiki proses pembelajaran Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan : a tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan b pengamatan kinerja c pengukuran sikap d penilaian hasil karya berupa tugas e proyek dan/atau produk f Portofolio g penilaian diri Penilaian hasil pembelajaran menggunakan : a Standar Penilaian Pendidikan b Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran D. PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN SKOR 0 1 1) PEMANTAUAN 1 Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap : a perencanaan pembelajaran b pelaksanaan pembelajaran c penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan dengan cara : a diskusi kelompok terfokus b Pengamatan c Pencatatan d Perekaman e Wawancara f Dokumentasi Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh : a kepala satuan pendidikan b pengawas satuan pendidikan ) SUPERVISI 1 Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap : a perencanaan pembelajaran b pelaksanaan pembelajaran c penilaian hasil pembelajaran Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara : a pemberian contoh b Diskusi c Pelatihan d Konsultasi Kegiatan supervisi dilakukan oleh : a kepala satuan pendidikan b pengawas satuan pendidikan

12 1 ) EVALUASI 1 Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap : a perencanaan proses pembelajaran b pelaksanaan proses pembelajaran c Penilaian hasil pembelajaran Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru ) PELAPORAN 1 Hasil kegiatan pemantauan proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan Hasil kegiatan supervisi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan Hasil kegiatan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan 5) TINDAK LANJUT 1 Kepala sekolah memberikan penguatan kepada guru yang telah memenuhi standar Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi stándar Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut

13 1 Keterangan: Skor 0 = Tidak tersedia/terlaksana/lengkap Skor 1 = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan di bawah 50% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 56-75% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 76-99% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan 100% IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN No. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SD/MI PERNYATAAN 1 Guru memiliki pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi Pendidikan minimum diploma empat atau sarjana yang dimiliki guru Anda diperoleh dari program studi yang terakreditasi KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI A. KOMPETENSI PEDAGOGIK Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang 1 berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya. Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI. Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI. 5 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik 6 pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI. 7 Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelaskelas awal SD/MI. 8 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. 9 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MI 10 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran. 11 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih 1 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan karakteristik peserta didik usia SD/MI. 1 Menyusun rancangan pembelajaran untuk kegiatan di dalam kelas,. 1 Menyusun rancangan pembelajaran untuk kegiatan di dalam laboratorium 15 Menyusun rancangan pembelajaran untuk kegiatan di lapangan 16 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas 17 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di laboratorium 18 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di lapangan. SKOR 0 1

14 Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya. Memahami prinsip-prinsip penilaian proses sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. Memahami prinsip-prinsip penilaian hasil belajar sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. Menentukan aspek-aspek proses yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. Menentukan aspek-aspek hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. 8 Menentukan prosedur penilaian (evaluasi) proses 9 Menentukan prosedur penilaian hasil belajar. 0 Mengembangkan instrumen penilaian proses 1 Mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar. Mengadministrasikan penilaian proses secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen. Mengadministrasikan penilaian hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen. Menganalisis hasil penilaian proses untuk berbagai tujuan. 5 Menganalisis hasil penilaian hasil belajar untuk berbagai tujuan. 6 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar. 7 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial 8 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program pengayaan. 9 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan. 0 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran SD/MI. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.

15 15 B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, 1 suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia. Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota 5 masyarakat di sekitarnya. 6 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil. 7 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. 8 Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi. 9 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri. 10 Bekerja mandiri secara profesional. 11 Berperilaku sesuai dengan kode etik guru. C. KOMPETENSI SOSIAL Bersikap inklusif(melayani siswa yang memiliki kelemahan fisik dan 1 mental) dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran. Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi. Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif. Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang kemajuan peserta didik. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam 5 program pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka 6 meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat. Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk 7 mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan. Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas 8 ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada 9 komunitas profesi sendiri secara lisan Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada 10 komunitas profesi sendiri secara tulisan D. KOMPETENSI PROFESIONAL Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang 1 mendukung mata pelajaran yang diampu. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

16 16 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk 5 berkomunikasi dan mengembangkan diri. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN SD/MI A. KOMPETENSI PEDAGOGIK Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek 1 fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. Memahami berbagai teori belajar yang mendidik terkait dengan mata 5 pelajaran yang diampu. Memahami berbagai prinsip pembelajaran yang mendidik terkait 6 dengan mata pelajaran yang diampu. Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang mendidik 7 secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu. Menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang mendidik secara 8 kreatif dalam mata pelajaran yang diampu. Menerapkan berbagai metode pembelajaran yang mendidik secara 9 kreatif dalam mata pelajaran yang diampu. 10 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. 11 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan 1 pembelajaran yang diampu. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan 1 pengalaman belajar. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan tujuan 1 pembelajaran. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan 15 karakteristik peserta didik. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan 16 pendekatan yang dipilih Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan di 17 dalam kelas Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan di 18 laboratorium Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan di 19 lapangan. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas dengan 0 memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di laboratorium dengan 1 memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan. Melaksanakan pembelajaran yang di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan. Menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Menggunakan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam 5 pembelajaran yang diampu.

17 17 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong 6 peserta didik mencapai prestasi secara optimal. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, 7 dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil 8 belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk 9 dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu. 0 Menentukan prosedur penilaian (evaluasi) proses 1 Menentukan prosedur penilaian hasil belajar Mengembangkan instrumen penilaian (evaluasi) proses Mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar. Mengadministrasikan penilaian proses secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen. Mengadministrasikan penilaian hasil belajar secara 5 berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen. 6 Menganalisis hasil penilaian proses untuk berbagai tujuan. 7 Menganalisis hasil penilaian hasil belajar untuk berbagai tujuan. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk 8 menentukan ketuntasan belajar Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk 9 merancang program remedial. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk 0 merancang program pengayaan. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku 1 kepentingan. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas 5 pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU MATAPELAJARAN Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, 1 suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga 5 menjadi guru, dan rasa percaya diri. 6 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. C. KOMPETENSI SOSIAL GURU MATAPELAJARAN Bersikap inklusif (melayani siswa yang memiliki kelemahan fisik dan mental), bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena 1 pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

18 18 Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. D. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATAPELAJARAN Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang 1 mendukung mata pelajaran yang diampu. Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. Memahami tujuan pembelajaran yang diampu. Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat 5 perkembangan peserta didik. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan 6 tingkat perkembangan peserta didik. 7 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan 8 keprofesionalan. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan 9 keprofesionalan. 10 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam 11 berkomunikasi. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk 1 pengembangan diri.

19 19 KUALIFIKASI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH SKOR KUALIFIKASI UMUM KEPALA SEKOLAH/MADRASAH 0 1 Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV) 1 kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi; Keterangan: Skor 0 = Tidak tersedia/terlaksana/lengkap Skor 1 = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan di bawah 50% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 56-75% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan antara 76-99% Skor = Ketersediaan/keterlaksanaan/kelengkapan 100% Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-pns disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang. KUALIFIKASI KHUSUS KEPALA SD/MI 1 Berstatus sebagai guru SD/MI; Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH A KEPRIBADIAN Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, 1 dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan 5 sebagai kepala sekolah/madrasah. 6 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. B. MANAJERIAL Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan 1 perencanaan. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif bagi 5 pembelajaran peserta didik. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang inovatif bagi 6 pembelajaran peserta didik. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya 7 manusia secara optimal. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka 8 pendayagunaan secara optimal. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam 9 rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.

20 0 10 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru 11 Mengelola peserta didik dalam rangka penempatan peserta didik Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitas 1 peserta didik. Mengelola pengembangan kurikulum sesuai dengan arah dan tujuan 1 pendidikan nasional. Mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan 1 pendidikan nasional. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip `15 pengelolaan yang akuntabel,transparan, dan efisien. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung 16 pencapaian tujuan sekolah/madrasah. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung 17 kegiatan pembelajaran di sekolah/madrasah. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung 18 kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung 19 penyusunan program Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung 0 pengambilan keputusan. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan 1 pembelajaran Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan manajemen sekolah/madrasah. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya. C. KEWIRAUSAHAAN Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan 1 sekolah/madrasah. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan 5 produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. D. SUPERVISI Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka 1 peningkatan profesionalisme guru. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. E. SOSIAL Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan 1 sekolah/madrasah. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

21 1 V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA No. PERNYATAAN A. STANDAR SARANA PRASARANA SD/MI 1 a. Sekolah/Madrasah Anda memiliki minimum 6 rombongan belajar dan maksimum rombongan belajar b. Sekolah/Madrasah Anda memiliki lebih dari rombongan belajar B. LAHAN 1 Lahan untuk satuan pendidikan SD/MI memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 1.1.Tabel 1.1 Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik (Pilih yang sesuai dengan sekolah Anda) Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta N o Banyak rombongan belajar didik(m/peserta didik) Bangunan satu Bangunan dua Bangunan tiga Lantai Lantai lantai 1 6 1,7 7,0, ,1 6,0, ,6 5,6, , 5,5,1 SKOR 0 1 Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lahan juga memenuhi ketentuan luas minimum Tabel 1. Luas Minimum Lahan (Pilih yang sesuai dengan sekolah Anda) N o Banyak rombongan belajar Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta didik(m/peserta didik) Bangunan satu Bangunan dua Bangunan tiga Lantai Lantai lantai Keterangan: Luas lahan yang dimaksud pada angka 1 dan di atas adalah luas lahan yangdapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa bangunan gedung dan tempat bermain/berolahraga. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa Lahan memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. 5 Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15% 6 Lahan tidak berada di dalam garis sempadan sungai 7 Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut. a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 0 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air. b. Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor 9/MENKLH/199 tcntang Baku Mutu Kebisingan. c. Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 0/MENKLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. 8 Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat

22 9 Lahan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat 10 Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 0 tahun C. BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH/MADRASAH ANDA 1 Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SD/MI memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 1.. Tabel 1. Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik (Pilih yang sesuai dengan sekolah Anda) SKOR 0 1 N o Banyak rombongan belajar Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta didik(m/peserta didik) Bangunan satu Bangunan dua Bangunan tiga Lantai Lantai lantai 1 6,8,, 7-1,,6,8 1-18,,,5 19-,1,, Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel 1.. Tabel 1. Luas Minimum Lantai Bangunan (Pilih yang sesuai dengan sekolah Anda) N o Banyak rombongan belajar Luas minimum lantai bangunan (m ) Bangunan satu Bangunan dua Bangunan tiga Lantai lantai lantai Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari: a. koefisien dasar bangunan maksimum 0 %; b. koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah; c. jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan bangunan gedung dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antara bangunan gedung dengan batas-batas persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan berikut: a. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh dengan kondisi pembebanan maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, b. Memiliki kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya untuk daerah/zona tertentu c. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran d. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya petir.

23 5 Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut: a. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara yang memadai. b. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk pencahayaan yang memadai. c. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih d. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi pembuangan air kotor dan/atau air limbah, e. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi pembuangan kotoran dan tempat sampah f. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi penyaluran air hujan g. Bahan bangunan aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung h. Bahan bangunan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan 6 Bangunan gedung sekolah/madrasah Anda menyediakan fasilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat 7 Bangunan gedung sekolah/madrasah Anda menyediakan aksesibilitas yang mudah, 8 9 aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat Bangunan gedung sekolah/madrasah Anda memenuhi persyaratan kenyamanan berikut: a. mampu meredam getaran yang mengganggu kegiatan pembelajaran. b. mampu meredam kebisingan yang mengganggu kegiatan pembelajaran. c. Setiap ruangan memiliki temperatur yang tidak melebihi kondisi di luar ruangan. d. Setiap ruangan memiliki kelembaban yang tidak melebihi kondisi di luar ruangan. e. Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan Bangunan gedung bertingkat memenuhi persyaratan berikut. a. Maksimum terdiri dari tiga lantai. b. Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan pengguna. 10 Bangunan gedung sekolah/madrasah Anda dilengkapi sistem keamanan berikut: a. Adanya peringatan bahaya bagi pengguna jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya. b. Adanya pintu keluar darurat jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya. c. Adanya jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya. d. Adanya akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah e. Adanya akses evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah yang jelas. 11 Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt. 1 Pembangunan gedung atau ruang baru sekolah/madrasah Anda dirancang secara profesional. 1 Pembangunan gedung atau ruang baru sekolah/madrasah Anda dilaksanakan secara profesional. 1 Pembangunan gedung atau ruang baru sekolah/madrasah Anda diawasi secara profesional. 15 Kualitas bangunan gedung sekolah/madrasah Anda minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 005 Pasal 5 16 Kualitas bangunan gedung sekolah/madrasah Anda mengacu pada Standar PU. 17 Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan minimum 0 tahun.

24 18 Pemeliharaan bangunan gedung sekolah/madrasah Anda adalah sebagai berikut. a. pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, b. sekolah/madrasah Anda melakukan pemeliharaan ringan minimum sekali dalam 5 tahun. c. pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap d. sekolah/madrasah Anda melakukan pemeliharaan berat minimum sekali dalam 0 tahun. 19 Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

25 5 D. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA 1 Ruang Kelas di Sekolah/Madrasah Anda a. Banyaknya minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar. b. Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 8 peserta didik. c. Rasio minimum luas ruang kelas adalah m /peserta didik. d. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 0 m. e. Lebar minimum ruang kelas 5 m. f. Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku g. Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan. h. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya i. Ruang kelas dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan. Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1.5. Tabel 1.5 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas (Pilih yang sesuai dengan sekolah Anda) No Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1.1 Kursi peserta didik 1. Meja peserta didik 1 buah/peserta didik 1 buah/peserta didik 1. Kursi guru 1 buah/guru 1. Meja guru 1 buah/guru Kuat,stabil, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik, minimum dibedakan untuk kelas 1- dan kelas -6. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar Kuat,stabil, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik, minimum dibedakan untuk kelas 1- dan kelas -6. Desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja Kuat,stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman Kuat,stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman 1.5 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas. Tertutup dan dapat dikunci 1.6 Rak hasil karya peserta didik 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk meletakkan hasil karya seluruh peserta didik yang ada di kelas. Dapat berupa rak terbuka atau lemari 1.7 Papan panjang 1 buah/ruang Ukuran minimum 60 cm x 10 cm Media pendidikan.1 Papan tulis 1 buah/ruang Ukuran minimum 90 cm x 00 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas Perlengkapan Lain.1 Tempat sampah. Tempat cuci tangan. Jam dinding. Soket listrik 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang

26 6. STANDAR RUANG PERPUSTAKAAN 1 a. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. b. Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m. c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku. d. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai. Tabel 1.6 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan (Pilih yang sesuai dengan sekolah Anda) `No Jenis Rasio Deskripsi 1 Buku 1.1 Buku teks pelajaran 1. Buku panduan pendidik 1. Buku pengayaan 1 eksemplar/mata pelajran/peserta didik, ditambah eksemplar/mata pelajaran/sekolah 1 eksemplar/mata pelajaran/guru mata pelajaran bersangkutan, ditambah 1 eksemplar/mata pelajaran/sekolah 80 judul/sekolah Termasuk dalam daftar buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Mendiknas dan daftar buku teks muatan lokal yang ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota terdiri dari 60% non-fiksi dan 0% fiksi. Banyak eksemplar/sekolah minimum : 1000 untuk 6 rombongan belajar 1500 untuk 7-1 rombongan belajar 000 untuk 1- rombongan belajar 1. Buku referensi 10 judul/sekolah sekurang-kurangnya meliputi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris, ensikilopedi, buku statistik daerah, buku telepon, kitab undang-undang dan peraturan, dan kitab suci 1.5 Sumber belajar lain 10 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi majalah, surat kabar, globe, peta, gambar pahlawan nasional, CD pembelajaran, dan alat peraga matematika Perabot.1 Rak buku 1 set/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi buku dengan mudah. Rak majalah 1 buah/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi majalah dengan mudah. Rak surat kabar 1 buah/sekolah Dapat menampung seluruh koleksi surat kabar. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi surat kabar dengan mudah. Meja baca 10 buah/sekolah Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja..5 Kursi baca 10 buah/sekolah Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar..6 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat dan stabil. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman.7 Meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 CAKUPAN KAJIAN Pengertian dan cakupan kompetensi guru Kebijakan pemerintah tentang kompetensi guru Analisis berbagai

Lebih terperinci

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik STANDAR KOMPETENSI GURU PAUD/TK/RA No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik Menguasai karakteristik peserta 1. Memahami karakteristik peserta didik usia didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

Lampiran KRITERIA EVALUASI. 1. Kriteria Evaluasi Ranah Konteks. Permendiknas no. 19 tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan. A. Perencanaan Program

Lampiran KRITERIA EVALUASI. 1. Kriteria Evaluasi Ranah Konteks. Permendiknas no. 19 tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan. A. Perencanaan Program Lampiran KRITERIA EVALUASI 1. Kriteria Evaluasi Ranah Konteks Pelaksanaan pendidikan harus berdasarkan pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diatur melalui PP no 19 tahun 2005. Terkait dengan guru

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI Disajikan pada kegiatan PPM Di UPTD BALEENDAH KAB BANDUNG Oleh BABANG ROBANDI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Makna Kompetensi

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) STANDAR KOMPETENSI (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* KOMPETENSI INTI Kompetensi Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK Kode: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati Jenjang Sekolah: T/P : 2/2 SMA/MA/SMA-LB/SMK I. Kompetensi 1. Memahami model kooperatif 2. Memahami model pembelajaran berbasis masalah 3. Memahami

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) 1. Periksalah kelengkapan perangkat Akreditasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 59 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Berdasar Permendiknas No 41 Th 2007 Disampaiakan pada Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran dalam Rangka Pelaksanaan KTSP Di Pendopo Cahyana/Rumah

Lebih terperinci

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

I. STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2007 TANGGAL 28 JUNI 2007 STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

Lebih terperinci

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : BIOLOGI : SMK Standar Guru Standar Isi Indikator Esensial Inti Guru Mapel Standar Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

I. STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

I. STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 007 TANGGAL 8 JUNI 007 STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGERTIAN PROFESI Suatu pekerjaan tertentu (a particular business) yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2007 TANGGAL 28 JUNI 2007

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2007 TANGGAL 28 JUNI 2007 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2007 TANGGAL 28 JUNI 2007 A. LATAR BELAKANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH/MADRASAH PENDIDIKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &

Lebih terperinci

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 THE STORY OF CHANGE When I was young I set out to change the world When I grew older I preceived that this was too ambitious So I set out to change my state

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Belajar Siswa Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

Lebih terperinci

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR PADA KURSUS DAN PELATIHAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH A. KUALIFIKASI Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Biner Ambarita Abstrak Standar proses pembelajaran dapat terpenuhi jika sumber daya memenuhi tuntutan proses

Lebih terperinci

1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. A.

1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. A. I. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2014 KEMENDIKBUD. Instruktur. Kursus Dan Pelatihan. Kompetensi. Kualifikasi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara :

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara : LAMPIRAN INSTRUMEN WAWANCARA 1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara : I. STANDAR ISI PENDIDIKAN PROGRAM KEAHLIAN TEHNIK KENDARAAN RINGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 A. KUALIFIKASI PEMBIMBING STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN Standar kualifikasi pembimbing pada kursus

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 No Hari, tanggal Materi Bimbingan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Tanda tangan Pembimbing LEMBAR OBSERVASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. komponen RPP, dan prinsip-prinsip penyusunan RPP. Dokumen-dokumen

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. komponen RPP, dan prinsip-prinsip penyusunan RPP. Dokumen-dokumen 63 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP Mekanisme Pengembangan RPP 1. Perencanaan Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PERMIN 41 DAN PEMBUATAN RPP

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PERMIN 41 DAN PEMBUATAN RPP MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PERMIN 41 DAN PEMBUATAN RPP OLEH: WIDYA WATI DOSEN PEMBIMBING: Prof. FESTIYED, MS KONSENTRASI PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010 i KATA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU A. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU 1. Kualifikasi Akademik Guru

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 139 Lampiran 3A A. PETUNJUK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH (IPPKS) 1. Penilaian kinerja

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN 1. Kualifikasi Penguji

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang STANDAR Proses UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

Pusat Kurikulum Balitbang Diknas Departemen Pendidikan Nasional Instrumen SKM 2

Pusat Kurikulum Balitbang Diknas Departemen Pendidikan Nasional Instrumen SKM 2 INSTRUMEN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI Pandidikan Dasar dan Menengah Pusat Kurikulum Balitbang Diknas Departemen Pendidikan Nasional 2007 Instrumen SKM 2 1. Proses penyelenggaraan. a. Standar Isi. 1 Kerangka

Lebih terperinci