BAB V ANALISA DATA. diketahui dari kuisioner faktor faktor perilaku konsumen (customer behavior) dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISA DATA. diketahui dari kuisioner faktor faktor perilaku konsumen (customer behavior) dan"

Transkripsi

1 113 BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Hasil Penelitian Hasil Uji itas dan Reliabilitas Selanjutnya dilakukan uji validitas (keabsahan) dan reliabilitas (keandalan) dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Uji validitas (keabsahan) dapat diketahui dari kuisioner faktor faktor perilaku konsumen (customer behavior) dan nilai-nilai yang diharapkan konsumen (customer value), untuk memastikan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki konsistensi internal untuk mengukur aspek yang sama dalam kuisioner. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil korelasi (r) Pearson digunakan untuk mendeteksi validitas dari masing - masing item pernyataan. Item pernyataan dinyatakan valid jika nilai (r) Pearson lebih besar dari nilai kritis pada tabel (r) Product Moment korelasi Pearson sesuai dengan derajat kebebasan dan signifikansinya. Hasil pengukuran uji validitas ditunjukkan pada tabel 5.1 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam penelitian ini adalah valid. Dimana nilai kritis (r) Product Moment dengan derajat kebebasan sebesar 50 dan taraf signifikansi sebesar 0,05 adalah (lampiran 11). Nilai koefisien korelasi dari seluruh pertanyaan lebih besar nilai kritisnya, yang berarti item-item pertanyaan dalam kuisioner telah memenuhi syarat validitas. 113

2 114 Tabel 5.1 Hasil Uji itas Untuk X Variabel X 1.1 X 1.2 X 1.3 X 1.4 X 1.5 X 1.6 X 2.1 X 2.2 X 2.3 X 2.4 X 2.5 X 3.1 X 3.2 X 3.3 X 3.4 X 3.5 X 3.6 X 4.1 X 4.2 X 4.3 X 4.4 X 4.5 X 4.6 X 4.7 X 4.8 X 4.9 X 4.10 X 4.11 X 5.1 X 5.2 X 5.3 X 5.4 X 5.5 X 5.6 X 5.7 X 5.8 X 5.9 Sumber : Lampiran 5 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment 0,304 0,570 0,333 0,316 0,441 0,906 0,867 0,858 0,736 0,887 0,749 0,487 0,563 0,863 0,639 0,647 0,639 0,698 0,670 0,603 0,637 0,649 0,727 0,732 0,599 0,486 0,350 0,857 0,821 0,864 0,821 0,887 0,257 0,803 0,853 0,857 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment (N = 50; α = 0,05) Kesimpulan 114

3 115 Tabel 5.2 Hasil Uji itas Untuk Y Variabel Y 1.1 Y 1.2 Y 1.3 Y 1.4 Y 1.5 Y 1.6 Y 1.7 Y 1.8 Y 1.9 Y 1.10 Y 2.1 Y 2.2 Y 2.3 Y 2.4 Y 2.5 Y 2.6 Y 2.7 Y 2.8 Y 2.9 Y 2.10 Y 2.11 Sumber : Lampiran 5 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment 0,519 0,518 0,577 0,377 0,440 0,715 0,316 0,366 0,274 0,362 0,632 0,615 0,638 0,585 0,279 0,546 0,728 0,320 0,653 0,587 0,438 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment (N = 50; α = 0,05) Kesimpulan Uji reliabilitas (keandalan) juga dilakukan pada kedua variabel bebas maupun variabel tergantung. Dari hasil uji validitas, item-item pernyataan dan indikator yang dinyatakan valid diukur reliabilitasnya atau keandalannya dengan bantuan program SPSS ver for Windows. Begitu pula pendapat secara teori menurut Nazir (1983 : 172) suatu alat ukur dinyatakan memiliki reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat tersebut mantap. Dapat diartikan bahwa alat tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat juga diramalkan (predictability). 115

4 116 Uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), jika nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60 maka data penelitian dianggap cukup baik dan reliable untuk digunakan sebagai input dalam proses penganalisaan data guna menguji hipotesis penelitian (Maholtra, 1996 : 305). Hasil pengukuran reliabilitas ditunjukkan pada tebel 5.3. Tabel 5.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha Kesimpulan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 Y 1 Y 2 0,6002 0,8492 0,7977 0,7754 0,7959 0,7047 0,7280 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diandalkan (reliabel) untuk dilakukan analisis lebih lanjut. 116

5 Gejala Heterokedastisitas Pengujian gejala heterokedastisitas dalam persamaan regresi linier berganda dapat diketahui dengan metode Scatterplot. Menurut Santoso (2000 : 210), gejala heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot (lampiran 8). Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur seperti pola bergelombang, melebar kemudian menyempit maka dikatakan terjadi heterokedastisitas. Namun jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model regresi tersebut layak digunakan berdasarkan masukan variabel X terhadap variabel Y. 117

6 118 Gambar 5.1 Scatterplot Sumber : Lampiran 8 Dari gambar 5.1 terlihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas, dimana titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga model regresi linier berganda yang dihasilkan tidak terjadi heterokedaktisitas. 5.2 Pengujian Gejala Multikolinieritas Multikolinieritas dapat diukur dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10, maka dapat dikatakan bahwa persamaan suatu model penelitian tidak menunjukkan gejala multikolineritas. Untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi antara variabel bebas dapat dilakukan dengan melihat tabel

7 119 Tabel 5.4 Uji Multikolinieritas Tabel 5.5 Deteksi Gejala Multikolinieritas Variabel Tollerance VIF Faktor Kekuatan Image (X 1 ) Faktor Respon Perusahaan (X 2 ) Faktor Respon Distributor (X 3 ) Faktor Value Intrinsik (X 4 ) Faktor Value Ekstrinsik (X 5 ) Sumber : Lampiran 9 0,878 0,481 0,485 0,334 0,278 1,139 2,078 2,061 2,991 2,478 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa besaran VIF untuk masing-masing variabel bebas terlihat berada di bawah angka 10 atau berkisar antara 1 dan 3, demikian pula nilai tollerance di atas 0,5 atau mendekati 1. Sehingga dapat disimpulkan antar variabel bebas tidak terjadi korelasi (tidak terjadi multikolinieritas). 119

8 Pengujian Gejala Autokorelasi Selanjutnya adalah menguji apakah model persamaan regresi linier berganda yang diperoleh bebas dari tiga asumsi klasik yang sangat berpengaruh terhadap pola perubahan variabel Y dan variabel X-nya, yaitu : Untuk mengetahui apakah model persamaan regresi linier berganda tidak terjadi autokorelasi, maka dapat dilakukan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut (Algifari, 2000 : 89) : D W < 1,08 = terdapat autokorelasi 1,08 D - W 1,66 = tanpa kesimpulan 1,66 D - W 2,34 = tidak ada autokorelasi 2,34 D - W 2,92 = tanpa kesimpulan D - W > 2,92 = terdapat autokorelasi Dan terdapat asumsi atau pendapat lain yang secara umum digunakan (Santoso : 2002) - Angka D - W di bawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif - Angka D - W diantara -2 sampai +2 berarti tidak terdapat autokorelasi - Angka D - W di atas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,868 1,66 (lampiran 8). Nilai Durbin-Watson sebesar 1,868 1,66 berada pada kriteria 1,66 D - W 2,34 berarti model persamaan regresi linier tidak ada autokorelasi. 120

9 121 Tabel 5.6 Uji Autokorelasi 5.4 Pembuktian Hipotesis Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda untuk melihat pengaruh perilaku konsumen (customer behaviour) yang terdiri dari kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) terhadap strategi pemasaran (Y) di perusahaan Unilever untuk produk pasta gigi Pepsodent.. Uji pembuktian dari hipotesis dengan terlebih dahulu dilakukan perhitungan koefisien korelasi yang menyatakan arah dan besar ataupun kuatnya korelasi antara variabel perilaku konsumen (customer behavior) dan nilai nilai konsumen (customer value) dengan variabel strategi pemasaran perusahaan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) Version for Windows. 121

10 122 Tabel 5.7 Hasil Pegujian Anova Tabel 5.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No. 1. Variabel F. kekuatan image (X 1 ) Koefisien Regresi (b) 0,545 T Sig r 2 0,533 0,597 0, F. respon perusahaan (X 2 ) 0,679 1,044 0,302 0, F. respon distributor, retailer, toko (X 3 ) 0,936 1,037 0,305 0, F. nilai intrinsik produk (X 4 ) 0,134 1,097 0,297 0,013 5 F. nilai ekstrinsik produk (X 5 ) 0,260 2,578 0,13 0,131 R = 0,715 R 2 = 0,511 Constanta = 2,230 F Change = 9,212 Sig. F = 0,000 Durbin Watson = 1,868 Standard Error = 0,211 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.8, maka dapat dibuat model persamaan regresi linier berganda dari faktor perilaku konsumen (customer behavior) 122

11 123 dan nilai konsumen (customer value) dengan strategi pemasaran perusahaan pada usaha produk pasta gigi Pepsodent hasil produksi PT. Unilever, Rungkut Surabaya, sebagai berikut : Y = 0, ,545 X 1 + 0,679 X 2 + 0,936 X 3 + 0,134 X 4 + 0,260 X 5 Beberapa hal yang dapat diketahui dari persamaan regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut : 1. Konstan intersep sebesar 0,715 merupakan perpotongan garis regresi dengan sumbu Y yang menunjukkan rata-rata strategi pemasaran pasta gigi Pepsodent oleh perusahaan Unilever pada saat perilaku konsumen (customer behavior) yang terdiri dari kekuatan image (brand image), respon perusahaan (organizational responses), respon distributor (retailer responses), dan nilai nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai intrinsik produk (product intrinsic value) serta nilai ekstrinsik produk (product extrinsic value) sama dengan nol. 2. Koefisien regresi X 1 sebesar 0,545 menunjukkan bahwa apabila variabel kekuatan image (brand image) meningkat 1 satuan maka strategi pemasaran perusahaan akan meningkat sebesar 0,545 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Peningkatan ini terutama untuk indikator pasta gigi pepsodent digunakan di sekitar lingkungan konsumen, pasta gigi pepsodent memiliki persepsi yang kuat terhadap diri konsumen terutama mengenai hal-hal yang ditawarkan perusahaan terhadap produk melalui iklan atau kegiatan perusahaan, dan konsumen tidak bersedia berganti produk pasta gigi dengan merek lain.. 123

12 Koefisien regresi X 2 sebesar 0,679 menunjukkan bahwa apabila variabel respon perusahaan (organizational responses) meningkat 1 satuan maka strategi pemasaran perusahaan akan meningkat sebesar 0,679 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Peningkatan ini terutama untuk indikator dengan kondisi konsumen beranggapan bahwa perusahaan mampu bekerjasama dengan instansi pelayanan umum yang berkaitan dengan kesehatan gigi, konsumen merasa perusahaan memberi perhatian terhadap selera konsumen berkaitan dengan produk pasta gigi pepsodent, dan perusahaan selalu mempertimbangkan perubahan keinginan maupun selera konsumen terhadap produk. 4. Koefisien regresi X 3 sebesar 0,936 menunjukkan bahwa apabila variabel respon distributor, retailer dan toko (distribuotor and retailer responses) meningkat 1 satuan maka strategi pemasaran perusahaan akan meningkat sebesar 0,936 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Peningkatan ini terutama untuk indikator dengan kondisi perusahaan memperhatikan keluhan, keinginan dan harapan konsumen mengenai produk, sirkulasi pengiriman produk maupun sistem distribusi pasta gigi di retail sekitar konsumen sesuai dengan yang dikehendaki konsumen. 5. Koefisien regresi X 4 sebesar 0,134 menunjukkan bahwa apabila variabel nilai intrinsik produk (product intrinsic value) meningkat 1 satuan maka strategi pemasaran perusahaan akan meningkat sebesar 0,134 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Peningkatan ini terutama untuk indikator dengan kondisi respon atau perhatian dari perusahaan terhadap keluhan yang disampaikan konsumen atas konsumsi produk, keyakinan konsumen bahwa produk pasta gigi 124

13 Koefisien regresi X 5 sebesar 0,260 menunjukkan bahwa apabila variabel nilai ekstrinsik produk (product extrinsic value) meningkat 1 satuan maka strategi pemasaran perusahaan akan meningkat sebesar 0,260 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Peningkatan ini terutama untuk indikator dengan kondisi produk pasta gigi pepsodent memiliki kualitas yang paling bagus dibandingkan dengan produk lain, konsumen tidak kesulitan dalam memperoleh produk pasta gigi pepsodent, kegiatan yang dilakukan perusahaan mengenai sosialisasi manfaat produk bermanfaat bagi konsumen, informasi mengenai manfaat produk disukai oleh konsumen. 7. Nilai koefisien korelasi berganda (R) dari persamaan regresi linier berganda di atas sebesar 0,715 besarnya nilai (R) ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel strategi pemasaran perusahaan (Y) dengan variabel bebasnya yaitu customer behavior yang terdiri dari kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) adalah sangat kuat (karena di atas 0,5). 8. Nilai Koefisien determinan (R 2 ) daripersamaan regresi linier berganda di atas sebesar 0,511 0,5. Hal ini berarti 50% variasi dari faktor kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk 125

14 126 (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) mempengaruhi strategi pemasaran. Sedangkan sisanya, 50% menunjukkan strategi pemasaran dipengaruhi variabelvariabel lain di luar variabel faktor perilaku konsumen (customer behavior) dan nilai nilai konsumen (customer value). 9. Standard Error of The Estimation (SEE) sebesar 0,211. Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel bebasnya. 5.5 Pembuktian Hipotesis Pertama Untuk melakukan pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama dengan menggunakan teknik statistik uji F. Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi adalah sebagai berikut : Perumusan Masalah H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0, berarti faktor faktor kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran. H 0 : β 1 β 2 β 3 β 4 = 0, berarti faktor faktor kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran. 126

15 Penentuan Nilai Kritis Nilai kritis uji F dilakukan dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F Tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dan n = 50 dari lampiran 10 diketahui bahwa dengan tingkat signifikansi 95% dan VI = k = 4 serta df = 45 (50 4 1) maka nilai kritis uji- F (nilai F tabel ) adalah sebesar 1, Pengambilan Keputusan Berdasarkan nilai F hitung > F tabel (F hitung sebesar 9,212 > F tabel sebesar 1,6794), maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran pada produk pasta gigi pepsodent produksi PT Unilever Surabaya (menolak H 0 dan menerima H 1 ), sehingga hipotesis pertama terbukti kebenarannya. 5.6 Pembuktian Hipotesis Kedua Selanjutnya dilakukan uji t untuk menentukan pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel tergantung. Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi adalah sebagai berikut : Perumusan Hipotesis H 0 : β i = 0 yang menyatakan bahwa faktor kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai 127

16 128 nilai ekstrinsik produk (X 5 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran. H 0 : β i 0 yang menyatakan bahwa faktor kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran Penenutuan Nilai Kritis Nilai kritis uji t ditentukan dengan membandingkan antara T hitung dengan T tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dan n = 50. Dari lampiran 10 diketahui bahwa dengan tingkat signifikansi 95% dan df = n k 1 = 45, maka nilai kritis uji t sebesar ± 1,6794 (dengan menggunakan tabel T dua sisi) Perbandingan Nilai T hitung dengan T tabel Perbandingan nilai Thitung dengan Ttabel untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Tabel 5.9 H a s i l U j i T 128

17 129 Tabel 5.10 Perbandingan nilai T hitung dengan T tabel Variabel T tabel T hitung Faktor kekuatan image (X 1 ) Faktor respon perusahaan (X 2 ) Faktor respon distribusi, retailer dan toko (X 3 ) Faktor nilai intrinsik produk (X 4 ) Faktor nilai ekstrinsik produk (X 5 ) Sumber : Lampiran 9 1,6794 1,6794 1,6794 1,6794 1,6794 0,533 1,044 1,037 1,097 2, Pengambilan Keputusan Berdasarkan perbandingan nilai T hitung dengan T tabel dimana T hitung terletak di luar interval T tabel, maka dapat disimpulkan bahwa faktor kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran pada produk pasta gigi pepsodent produksi PT. Unilever Surabaya (menolak H 0 dan menerima H 1 ), sehingga hipotesis kedua terbukti kebenarannya. 5.7 Pembuktian Hipotesis Ketiga Selanjutnya dilakukan uji koefisien determinal parsial untuk mengetahui pengaruh dominan diantara variabel faktor perilaku konsumen (customer behavior) dan nilai-nilai konsumen (customer value) terhadap strategi pemasaran perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mencari nilai koefisien determinasi parsial (r 2 ) dari kelima 129

18 130 variabel yang dapat diperoleh dengan cara mengkuadratkan nilai koefisien korelasi parsial (r) yang diperoleh dari analisa statistik. Semakin besar nilai koefisien determinasi parsial dari suatu variabel, maka secara parsial semakin besar pengaruh variabel tersebut terhadap strategi pemasaran perusahaan. Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa variabel faktor nilai-nilai ekstrinsik produk mempunyai pengaruh yang dominan terhadap strategi pemasaran, dengan nilai determinasi (r 2 ) sebesar 0,511. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa diantara variabel faktor perilaku konsumen (customer behavior) dan nilai-nilai konsumen (customer value) diduga variabel faktor nilai nilai ekstrinsik mempunyai pengaruh yang dominan terhadap strategi pemasaran pada produk pasta gigi pepsodent produk dari perusahaan PT. Unilever Surabaya, terbukti kebenarannya. 5.8 Pembahasan Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) dari persamaan regresi linier berganda di atas sebesar 0,715 yang berarti korelasi (hubungan) variabel bebas dengan variabel Y adalah kuat yaitu sebesar 71,5%. Standard Error of The Estimated (SEE) sebesar 0,211. Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel bebasnya 130

19 Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen (customer behavior) dan Nilai Konsumen (customer value) Terhadap Strategi Pemasaran Secara Bersama-sama (simultan) Pengujian hipotesis pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung menggunakan teknik statistik uji-f. Berdasarkan perbandingan dimana nilai F hitung sebesar 9,212 > F tabel sebesar 1,6794. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor perilaku konsumen (customer behavior) yang terdiri dari kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap strategi pemasaran pasta gigi Pepsoden produksi PT. Unilever. Pengujian hipotesis pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel tergantung berdasarkan perbandingan dimana nilai T hitung > T tabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor perilaku konsumen (customer behavior) yang terdiri dari kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi pada usaha kecil batik di kabupaten Pacitan. Variabel perilaku konsumen (customer behavior) yang terdiri dari kekuatan image (X 1 ), respon perusahaan (X 2 ), respon distributor, retailer dan toko (X 3 ), dan pengaruh nilai-nilai konsumen (customer value) yang terdiri dari nilai-nilai intrinsik 131

20 132 produk (X 4 ), nilai nilai ekstrinsik produk (X 5 ) yang paling berpengaruh terhadap strategi pemasaran pasta gigi pepsodent produksi PT. Unilever adalah faktor nilainilai ekstrinsik produk, karena memiliki nilai r 2 lebih besar dibandingkan dengan variabel yang lain Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen (customer behavior) dan Nilai Konsumen (customer value) Terhadap Strategi Pemasaran Secara Parsial Pengaruh Variabel Faktor Kekuatan Image (X 1 ) Terhadap Strategi Pemasaran (Y) Koefisien regresi untuk variabel faktor kekuatan image sebesar 0,545 yang berarti terdapat hubungan positif dengan strategi pemasaran pasta gigi pepsoden. Setiap peningkatan variabel karisma sebesar 1 satuan akan meningkatkan budaya organisasi sebesar 0,545 satuan. Kontribusi variabel faktor kekuatan image terhadap strategi pemasaran secara parsial adalah sebesar 0,006 (r 2 = 0,006) atau 0,6%. Dari hasil kuisioner terlihat bahwa responden sebanyak 6 orang (12%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap indikator variabel kekuatan image karena : (1) produk pasta gigi pepsodent digunakan di sekitar lingkungan konsumen, (2) pasta gigi pepsodent memiliki persepsi yang kuat terhadap diri konsumen terutama mengenai hal-hal yang ditawarkan perusahaan terhadap produk melalui iklan atau kegiatan perusahaan, (3) konsumen enggan berganti produk pasta gigi dengan merek lain. Responden dengan jawaban pada kategori setuju adalah sebanyak 43 orang (86%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel kekuatan image 132

21 133 karena : (1) di dalam keluarga sebelumnya pernah menggunakan pasta gigi pepsodent, (2) konsumen menyukai atau menggunakan produk dengan merek-merek terkenal terutama untuk keperluan menggosok gigi. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju adalah sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap indikator variabel kekuatan image karena : (1) secara pribadi konsumen menggunakan produk pasta gigi pepsodent sejak lama Pengaruh Variabel Faktor Respon Perusahaan (X 2 ) Terhadap Strategi Pemasaran (Y) Koefisien regresi untuk variabel faktor respon perusahaan sebesar 0,679 yang berarti terdapat hubungan positif dengan strategi pemasaran pasta gigi pepsodent di perusahaan Unilever. Setiap peningkatan variabel inspirasi sebesar 1 satuan akan meningkatkan strategi pemasaran sebesar 0,679 satuan. Kontribusi variabel faktor respon perusahaan terhadap strategi pemasaran secara parsial adalah sebesar 0,012 (r 2 = 0,222) atau 1,2%. Dari hasil kuisioner terlihat bahwa responden sebanyak 23 orang (27,5%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap indikator variabel respon perusahaan karena : (1) konsumen beranggapan bahwa perusahaan mampu bekerjasama dengan instansi pelayanan umum yang berkaitan dengan kesehatan gigi, (2) konsumen merasa perusahaan memberi perhatian terhadap selera konsumen berkaitan dengan produk pasta gigi pepsodent. Responden dengan jawaban pada kategori setuju adalah sebanyak 24 orang (48%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel respon 133

22 134 perusahaan karena : (1) konsumen beranggapan bahwa perusahaan mampu memberikan perubahan pada pola menggosok gigi bagi masyarakat dan konsumen, (2) perusahaan selalu mempertimbangkan perubahan keinginan dan selera konsumen terhadap produk. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju adalah sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap indikator variabel respon perusahaan karena : perusahaan memiliki divisi khusus terutama dalam hal yang berkaitan dengan riset perilaku konsumen. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju adalah sebanyak 2 orang (4%) berarti konsumen menilai tidak setuju terhadap indikator variabel respon perusahaan karena : perusahaan memiliki divisi khusus terutama dalam hal yang berkaitan dengan riset perilaku konsumen Pengaruh Variabel Faktor Respon Distributor, Retailer, dan Toko (X 3 ) Terhadap Strategi Pemasaran (Y) Koefisien regresi untuk variabel faktor respon distributor, retailer dan toko sebesar 0,936 yang berarti terdapat hubungan positif dengan strategi pemasaran pepsodent di PT. Unilever. Setiap peningkatan variabel respon distributor, retailer dan toko sebesar 1 satuan akan meningkatkan strategi pemasaran sebesar 0,936 satuan. Kontribusi variabel faktor respon distributor, retailer dan toko terhadap strategi pemasaran secara parsial adalah sebesar 0,012 (r 2 = 0,012) atau 1,2%. Dari hasil kuisioner terlihat bahwa responden sebanyak 3 orang (6%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap indikator variabel distributor, retailer dan toko karena 134

23 135 : (1) perusahaan memperhatikan keluhan, keinginan maupun harapan konsumen mengenai produk; (2) sirkulasi pengiriman produk atau sistem distribusi pasta gigi di retail sekitar konsumen sesuai dengan yang dikehendaki konsumen. Responden dengan jawaban pada kategori setuju adalah sebanyak 36 orang (72%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel distributor, retailer dan toko karena : (1) secara emosional retail di sekitar konsumen menawarkan alternatif pemakaian pasta gigi pepsodent jika produk pasta gigi merek lain yang dikehendaki konsumen tidak ada; (2) periku konsumen sangat di suatu lingkungan sangat mendukung proses penjualan pasta gigi pepsodent. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju adalah sebanyak 10 orang (20%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap indikator variabel distributor, retailer dan toko karena : terjadi trend pembelian tertentu pada produk pasta gigi pepsodent di sekitar konsumen. Namun terdapat responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju adalah sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai tidak setuju terhadap indikator variabel distributor, retailer dan toko karena : usaha atau tempat bekerja pengecer atau pemakai berada pada lingkungan kelas sosial menengah ke atas Pengaruh Variabel Faktor Nilai Nilai Intrinsik Produk (X 4 ) Terhadap Strategi Pemasaran (Y) Koefisien regresi untuk variabel faktor nilai-nilai intrinsik produk sebesar 0,134 yang berarti terdapat hubungan positif dengan strategi pemasaran pasta gigi pepsodent. Setiap peningkatan variabel nilai-nilai intrinsik produk sebesar 1 satuan 135

24 136 akan meningkatkan strategi pemasaran sebesar 0,134 satuan. Kontribusi variabel faktor nilai-nilai intrinsik produk terhadap strategi perusahaan secara parsial adalah sebesar 0,013 (r 2 = 0,013) atau 0,13%. Dari hasil kuisioner terlihat bahwa responden sebanyak sangat setuju adalah sebanyak 10 orang (20%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap indikator variabel nilai nilai intrinsik produk karena : (1) respon atau perhatian dari perusahaan terhadap keluhan yang disampaikan konsumen atas pengkonsumsian produk; (2) keyakinan konsumen bahwa produk pasta gigi pepsodent dibuat dan diproduksi dengan bahan-bahan pilihan, mesin-mesin canggih dan tenaga kerja yang handal; (3) adanya jaminan dari perusahaan terhadap produk pasta gigi pepsodent yang dikonsumsi konsumen. Responden dengan jawaban pada kategori setuju adalah sebanyak 31 orang (62%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel nilai nilai intrinsik produk karena : (1) pasta gigi pepsodent memiliki rasa yang sesuai dengan selera konsumen; (2) pasta gigi pepsodent memiliki aroma yang sesuai dengan selera konsumen; (3) dalam kemasan produk pasta gigi pepsodent terdapat komposisi bahan pembentuk produk yang menurut konsumen komposisi tersebut benar-benar memberikan manfaat dan tidak memberikan efek negatif. Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju adalah sebanyak 7 orang (14%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap indikator variabel nilai nilai intrinsik produk karena :. (1) produk pasta gigi pepsodent memiliki kualitas yang paling bagus daripada pasta gigi produk lain; (2) pasta gigi pepsodent memiliki busa yang sesuai dengan selera konsumen. 136

25 137 Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju adalah sebanyak 2 orang (4%) berarti konsumen menilai tidak setuju terhadap indikator variabel nilai nilai intrinsik produk karena : adanya kemungkinan perusahaan mengganti produk pasta gigi pepsodent dengan produk pasta gigi jenis lain dengan merek yang sama Pengaruh Variabel Faktor Nilai Nilai Ekstrinsik Produk (X 5 ) Terhadap Strategi Pemasaran (Y) Koefisien regresi untuk variabel faktor nilai-nilai ekstrinsik produk sebesar 0,260 yang berarti terdapat hubungan positif dengan strategi pemasaran pasta gigi pepsodent. Setiap peningkatan variabel nilai-nilai ekstrinsik sebesar 1 satuan akan meningkatkan strategi pemasaran sebesar 0,260 satuan. Kontribusi variabel faktor nilai-nilai ekstrinsik produk terhadap strategi perusahaan secara parsial adalah sebesar 0,131 (r 2 = 0,131) atau 1,31%. Dari hasil kuisioner terlihat bahwa responden sebanyak sangat setuju adalah sebanyak 5 orang (10%) berarti konsumen menilai sangat setuju terhadap indikator variabel nilai-nilai ekstrinsik produk karena : (1) produk pasta gigi pepsodent memiliki ketahanan yang cukup baik dibandingkan dengan produk lain; (2) konsumen tidak kesulitan dalam memperoleh produk pasta gigi pepsodent ; (3) kegiatan yang dilakukan perusahaan mengenai sosialisasi manfaat produk bermanfaat bagi konsumen; (4) informasi mengenai manfaat produk disukai oleh konsumen. Responden dengan jawaban pada kategori setuju adalah sebanyak 37 orang (74%) berarti konsumen menilai setuju terhadap indikator variabel nilai-nilai ektrinsik produk karena : (1) produk pasta gigi pepsodent dapat dibeli atau 137

26 138 dikonsumsi dengan harga yang sesuai atau terjangkau ; (2) produk pasta gigi pepsodent memiliki kemasan atau bentuk yang menarik dan lebih baik dibandingkan dengan produk lain; (3) perubahan yang dilakukan perusahaan terhadap perusahaan seringkali susuai dengan harapan konsumen; (4) konsumen merasa harga yang telah dibayar sesuai dengan manfaat produk yang diperolehnya Responden dengan jawaban pada kategori cukup setuju adalah sebanyak 7 orang (14%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap indikator variabel nilainilai ektrinsik produk karena : (1) produk pasta gigi pepsodent memiliki warna yang lebih menarik dibandingkan dengan produk lain; (2) produk pasta gigi pepsodent memiliki harga yang lebih murah atau bersaing dengan produk pasta gigi merek lain. Responden dengan jawaban pada kategori tidak setuju adalah sebanyak 1 orang (2%) berarti konsumen menilai cukup setuju terhadap indikator variabel nilainilai ektrinsik produk karena : perusahaan seringkali memberikan apresiasi berupa reward maupun award kepada konsumen yang dianggap loyal. 5.9 Hubungan Perumusan Strategi Pemasaran antara Pengolahan Data Regresi Linier Berganda dengan Metode Pembobotan SWOT Dari pengolahan data melalui software SPSS Ver 10 dengan menggunakan metode regresi linier berganda didapatkan perolehan nilai untuk masing-masing variabel dari faktor periaku konsumen dan nilai-nilai konsumen didapatkan hasil sebagai berikut : - kekuatan image (0,545); respon perusahaan (0,679); respon distributor, retailer, toko (0,936); nilai intrinsik produk (0,134); nilai ekstrinsik produk (0,260). Dari 138

27 139 pengolahan data tersebut maka diperoleh hasil yang positif. Sedangkan dengan melihat hasil uji signifikansi maupun Durbin Watson juga didapatkan hasil pembentukan masing-masing variabel juga positif. Sehingga dengan demikian untuk garis intercept vertikal positif dan intercept horisontal juga positip. Dengan demikian diketahui bahwa strategi pemasaran tersebut berada pada kuadran I. - Selanjutnya dengan analisa SWOT diketahui bahwa kekuatan internal memiliki nilai positip sebesar 2,00, dan kekuatan faktor eksternal sebesar 0,84. Kemudian dicari selisih antara faktor kekuatan internal dengan kekuatan eksternal. Dan hasil yang didapatkan bernilai 1,16. Maka dipastikan bahwa strategi dengan analisa SWOT berada pada kuadran I yaitu strategi agresif. - Dengan demikian terdapat persamaan pemilihan strategi baik dengan menggunakan analisa SWOT maupun dengan menggunakan pengolahan regresi linier berganda. 139

28 140 - DAFTAR PUSTAKA Aaker, D. A. (1991), Managing Brand Equty : Capitalizing on The Value Of a Brand Name. New York : The Free Press. Aaker, D. A. (1992), Strategic Market Management, 3 rd ed. New York : John Wiley & Sons, Inc. Aaker, D. A. (1996), Building Strong Brands. New York : The Free Press. Ariani, Dorothea W. Manajemen Kualitas. Edisi I, Universitas Atmajaya, Yogyakarta : Arnold, D. (1996), Pedoman Manajemen Merek (terjemahan). Surabaya : Kentindo Soho. Bennett, P.d. (1988), Disctionary of Marketing Terms. New York : The American Marketing Association. Berry, L.L. (1995), On Great Service : A Frame Work for Action. New York: The Free Press. Budiarto, T. dan F. Tjiptono (1997), Pemasaran Internasional. Yogyakarta : BPFE. Burhan, Perencanaan Strategik, Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta : 2004 David, Fred R. Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta : 2004 Hadi Soesastro, Long Term Implications for Developing Countries dalam Ross McLeod dan Ross Garnaut :

29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara sistematik penelitian ini memiliki alur diagram (flow chart) sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara sistematik penelitian ini memiliki alur diagram (flow chart) sebagai 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Secara sistematik penelitian ini memiliki alur diagram (flow chart) sebagai berikut : Identifikasi dan Perumusan Masalah Perumusan Tujuan Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI. Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI. Oleh : Bambang Widjarnoko. SE. ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPATU PADA PENGRAJIN SEPATU DI BINJAI Oleh : Bambang Widjarnoko. SE.,MM ABSTRAK Produk dan kebijakan promotin penting untuk pengrajin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang menginap di Hotel Mutiara di Kecamatan Kandis yang berlokasi di Jln. Lintas Pekanbaru-Duri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Klinik Kesiana Pekanbaru, Jl. Hasanuddin No. 95 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak bulan Desember 2013 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank BRI. Cabang Bagan Siapi-api yang berada di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian dimulai sejak bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013. 1 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PIRT Insan Mandiri yang berlokasi di desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Swalayan Ranggon Jaya Mart yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

hasil yang konsisten. Reliabilitas instrumen dalam hal ini diuji dengan menggunakan

hasil yang konsisten. Reliabilitas instrumen dalam hal ini diuji dengan menggunakan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian kualitas data menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui akurasi dan konsistensi data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru yang beralamat di Jl. Sutomo, No. 69 Pekanbaru. Penelitian lini dimulai sejak bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di Jl.Soekarno-Hatta No.108 Parit Rantang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang berlokasi di Jl. Tengku Umar Selatpanjang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut sugiyono (2008), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian in dilakukan di Lancang Kuning Futsal, yang beralamat di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian in dilakukan di Lancang Kuning Futsal, yang beralamat di Jl. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian in dilakukan di Lancang Kuning Futsal, yang beralamat di Jl. Taman Karya No. 125 KM. 18 Simpang Baru Panam Pekan Baru. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau BAB III METODE PENELITIAN 1. 1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada (BKN)Badan Kepegawain Negara Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau 28281. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru Jl. Arifin Ahmad, Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilkukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota jalan Jend. Sudirman Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. 3.2.

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian Pada bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut: 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau khususnya pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu sosial

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak bulan Februari 2014 sampai selesai. didapat dari perusahaan yang bersangkutan. yang terdapat di Perusahaan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. sejak bulan Februari 2014 sampai selesai. didapat dari perusahaan yang bersangkutan. yang terdapat di Perusahaan tersebut. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Tridiantara Alvindo Duri, Jln. Jend. Sudirman Lintas KM. 6 Duri, 28884. Dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Kuantitatif, dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA. perusahaan, visi, misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha perusahaan sehingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA. perusahaan, visi, misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha perusahaan sehingga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA 4.1. Penyajian Data Pada deskripsi perusahaan akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, visi, misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Berdasarkan metode penelitian, jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan alasan banyak warung-warung penjual Aqua dibandingkan dengan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan alasan banyak warung-warung penjual Aqua dibandingkan dengan lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang diambil oleh peneliti adalah Lokasi disekitar Jalan Gajayana. Dengan alasan banyak warung-warung penjual Aqua dibandingkan dengan lokasi disekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua kegiatan penelitian. Lokasi penelitian tersebut yaitu terletak di PT Lumenindo Gilang Cahaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada Swalayan Ranggon Mart yang berlokasi di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan karyawan Koperasi Prima Mandiri Pati. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. kerja karyawan, yang langsung didapat dari perusahaan yang bersangkutan.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. kerja karyawan, yang langsung didapat dari perusahaan yang bersangkutan. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei Kencana Kabupaten Kampar. Yang berlokasi di Desa Senama Nenek Kecamatan Tapung Hulu

Lebih terperinci

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing 41 IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validitas dan Reliabilitas. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitan yang dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

Berikut sebuah penelitian:

Berikut sebuah penelitian: Berikut sebuah penelitian: pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan pelayanan fiskus terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG. Kebon Agung Malang yang bertempat di Jalan Raya Kebon Agung 1 Malang. Sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden 1. Response Rate Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini,

Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini, Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Destri Andini, 11208460 LATAR BELAKANG Perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah online shop Almondberlys. 3.2 Data yang Diperlukan Dalam penelitian ini, data yang diperlukan untuk diolah yang kemudian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian `Penelitian ini dilaksanakan pada Swalayan Rizki Pasir Pengarayan yang terletak di Jl. Cibogas No.34 Pasir Pengaraian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009, yang dilaksanakan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA AVANZA DI KOTA DEPOK Risnandar 16212478 Latar Belakang Di jaman modern seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan lokasi penelitian di BNI Syariah Cabang Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman No.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini dilakukan pada Hotel Winaria Siak Sri Indrapura yang beralamat di jalan Dr. Sutomo No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia Unit Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai selesai.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek.

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Jasa Asuransi Jiwa Pada AJB Bumi Putera 1912 Kantor Pos Pelayanan Air Molek yang

Lebih terperinci

BABIV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BABIV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BABIV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan penelitian di lapanga, maka diperolen data prjmer yang diperlukan guna me guji hipotesis yang te ah dikemukakan ^ ^.ersebu, diperoleh dari 100 responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan Rekan Sekerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Provinsi Riau. Yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan. 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian bagian yang sangat penting bagi sukses atau tidaknya suatu penelitian. Metode penelitian juga merupakan cara bagaimana penelitian berurutan, yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data a. Uji Validitas Untuk menguji validitas masing-masing item pernyataan dari variabel penelitian. Menurut Ghozali (2006), Uji Validitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan

Lebih terperinci

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03 Analisis Pengaruh Produk, Persepsi Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar XL (Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Tahun 2011 Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl. 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dealer PT Honda Indo Perkasa Bunga Raya yang beralamat di Jln.Sultan Syarif Kasim,RT.01,RW.003 Desa Bunga Raya Siak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam tipe penelitian survei. Menurut Kerlinger (000), penelitian ini digunakan untuk mengkaji populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data 49 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang penulis perlukan dalam pembahasan skripsi ini, maka lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang penulis perlukan dalam pembahasan skripsi ini, maka lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Dalam rangka pelaksanaan penelitian dan untuk memperoleh datadata yang penulis perlukan dalam pembahasan skripsi ini, maka lokasi penelitiannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kausalitas. Menurut Umar (2005,p105) berguna untuk menganalisis hubungan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sidomulyo Timur, Pekanbaru yang diperkirakan selama 3 bulan, mulai dari bulan januari 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pekanbaru. Ada lima variabel dalam penelitian ini yaitu : Variabel Dependen (Y)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pekanbaru. Ada lima variabel dalam penelitian ini yaitu : Variabel Dependen (Y) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan dibahas variabel penelitian. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mie Jogja Pak Karso

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah kuisioner. Maka langkah - langkah yang dapat dilakukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah kuisioner. Maka langkah - langkah yang dapat dilakukan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Hasil Uji Instrumen Penelitian Dalam Penelitian ini instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Maka langkah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT NAMA : DEDEK RUSADI ARI PUTRA NPM : 10209754 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1/MANAJEMEN PEMBIMBING : Dr. BUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang datadatanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh

Lebih terperinci