BAB I PENDAHULUAN. dan wanita yang dianggap masih lemah baik secara fisik maupun batin.
|
|
- Suharto Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa ini perlindungan anak dan wanita sangat gencar-gencarnya dilakukan oleh pihak pemerintah maupun lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang fokus memperjuangkan hak anak dan wanita di dalam kehidupannya. Dalam memperjuangkan hak anak dan wanita diperlukan aturan-aturan dan hukum yang dapat membantu melindungi anak dan wanita yang dianggap masih lemah baik secara fisik maupun batin. Perlindungan anak dan wanita merupakan hal yang diperbincangkan oleh banyak orang dan dan sering diberitakan dalam media informasi baik media cetak maupun media elektronik. Munculnya media sosial seperti facebook, twitter, dan lainnya sangat membantu masyarakat untuk mengetahui masalah atau problema mengenai pelanggaran hak anak dan wanita. Pada kenyataannya pelanggaran terhadap anak dan wanita masih banyak juga terjadi karena orang hanya berani menunjukkan kepeduliannya lewat dunia maya, tetapi tidak pada dunia nyata dimana banyak masyarakat belum berani menunjukkan kepeduliannya terhadap hak anak dan wanita yang harus dijunjung tinggi. Jadi untuk melindungi hak anak dan wanita diperlukan hukum ataupun regulasi. Hukum merupakan peraturan mengenai perilaku orang dalam kehidupan bermasyarakat, yang dibuat oleh organ atau lembaga yang mempunyai otoritas/kewenangan, dalam bentuk tertentu, dengan sanksi yang lebih tegas dan berlakunya dapat dipaksakan.2 Regulasi atau aturan tersebut seperti Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang No 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undasng No 7 Tahun 1984 Tentang Konvensi Penghapusan Diskriminasi Terhadap Wanita. 2 diakses 9 April
2 2 Isu permasalahan anak dan perempuan tidak lagi hanya merupakan masalah individu atau perseorangan melainkan menjadi masalah publik, bahkan menjadi bersifat global. Hal ini berkaitan dengan kedudukan anak dan wanita sebagai subjek hukum yang harus dihargai haknya untuk mendapatkan keselamatan bagi dirinya. Pada regulasi ataupun aturan di Indonesia yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Hal ini terkandung dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dimana undang-undang tersebut memiliki harapan terciptanya perlindungan anak yang baik sehingga menciptakan generasi penerus Indonesia yang baik dan mampu bersaing dengan negara lainnya. Peran wanita di dalam penyelenggaraan bangsa sangatlah vital. Wanita dapat membangun negara dengan karya-karyanya dari berbagai bidang kehidupan. Dapat kita ketahui bahwa pria dan wanita kedudukannya sama di dalam kehidupan dan hukum. Oleh karena itu, wanita juga memiliki hak untuk mengembangkan dirinya dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Pada masyarakat, kaum wanita mempunyai kedudukan yang merupakan salah satu posisi tertentu dalam suatu susunan kemasyarakatan. Kedudukan tersebut sebenarnya merupakan suatu wadah yang berisi hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai peranan. Di sini wanita memiliki kedudukan, dan sekaligus sebagai pemegang peran dalam masyarakat. Peranan ini mengalami dinamika yang berkembang sesuai dengan perkembangan dan perubahan masyarakat. Begitupun dengan anak harus dilindungi haknya karena anak merupakan penerus bangsa atau harapan bangsa. Dengan demikian nilai anak dalam masyarakat sangat beragam, bergantung lingkungan sosial budaya masyarakat, tetapi yang pasti dari masa ke masa selalu mengalami pergeseran. Pemahaman akan nilai anak sangat penting karena persepsi nilai anak
3 3 akan mempengaruhi pola asuh orang tua dan masyarakat terhadap anak, serta kebijakan negara dan pemerintah terhadap dunia anak. Ada dua pandangan terhadap anak. Pertama anak sebagai nilai sejarah, yang berkembang di dalam keluarga raja, elite penguasa, yang dalam perkembangannya diikuti oleh komunitas penyangga keberadaan elite penguasa tersebut yaitu keluarga priyayi. 3 Perspektif anak sebagai nilai sejarah berarti anak harus meneruskan sejarah dinasti, sejarah garis keturunan ke depan. Raja atau pemimpin-pemimpin masyarakat di masa lalu sangat membanggakan anak laki-laki, karena secara tradisi laki-lakilah yang bisa menggantikan posisinya sebagai raja. Kedua, nilai ekonomi. Nilai ini tumbuh pada lapisan masyarakat umum dipandang sebagai nilai ekonomi karena dari anak-anak akan membantu menyangga kehidupan ekonomi keluarga, apalagi bila orang tua mereka sudah beranjak tua. Hal-hal ini yang menjadi dasar dibutuhkan perlindungan terhadap anak dan wanita. Pada saat ini kita sebagai manusia sering melakukan mobilitas. Mobilitas yang dimaksud adalah pergerakan yang dilakukan manusia dari suatu tempat yang satu ke tempat yang lain. Untuk mencapai hal tersebut manusia membutuhkan suatu alat untuk dapat melakukan mobilitas yang kita sebut dengan transportasi. Transportasi adalah alat yang digunakan manusia untuk bergerak dari tempat asal menuju tempat tujuan. Transportasi dibagi 3 bagian Besar sebagai berikut: 4 1. Transportasi darat yaitu transportasi yang aktivitasnya berada di darat contohnya: mobil, bus, kereta api dll. 2. Transportasi laut yaitu transportasi yang dgunakan di kawasan laut ataupun di perairan contohnya: kapal laut, speed boat. 3 diakses 9 April diakses 9 April 2014.
4 4 3. Transportasi udara yaitu transportasi yang melakukan aktivitasnya di udara dan lebih efektif sehingga lebih cepat contohnya: pesawat terbang dan helikopter. Dengan transportasi maka kita dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan dibanding kita berjalan kaki sehingga lebih cepat untuk sampai ke tempat tujuan yang diinginkan dan mampu mengefisienkan waktu. Di Indonesia transportasi darat adalah transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia baik di desa maupun di kota. Selain murah dan lebih praktis juga dekat dengan masyarakat karena mudah menjangkaunya. Transportasi darat juga memiliki jenis dan ragam yang sangat banyak dibanding transportasi laut dan transportasi udara. Transportasi darat dibagi 2 ada milik pribadi dan transportasi umum dimana transportasi umum adalah primadona bagi masyarakat khusunya rakyat menengah kebawah. Angkutan dan transportasi yang paling banyak digunakan adalah bus. Bus banyak digunakan karena tarif yang murah dan lebih mudah menjangkau dibanding angkutan umum lainnya. Bus kota atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai city bus atau transit bus adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah perkotaan dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek angkutan tetap dan teratur.5 Bus kota biasanya dioperasikan di kota-kota sedang, besar dan metropolitan, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Palembang, Medan dan berbagai kota-kota lainnya. Semakin banyaknya penumpang angkutan umum banyak terjadi permasalahan yang dihadapi penyelenggara angkutan umum baik milik pemerintah maupun swasta dan penumpang angkutan tersebut. Angkutan umum juga bermanfaat bagi anak dan wanita dalam kelangsungan hidupnya dan melakukan aktivitasnya anak dan wanita sangat mengandalkan angkutan umum seperti bus untuk melakukan mobilitasnya. Akan tetapi banyak hal yang dapat melanggar hak anak dan 5 diakses 9 April 2014.
5 5 wanita di angkutan umum seperti pencurian, pelecehan seksual, kekerasan ancaman dan berbagai cara yang dapat melanggar hak anak dan wanita dalam menggunakan fasilitas angkutan umum. Dalam prakteknya masalah terlihat atau dirasakan oleh pengguna dan masyarakat adalah kondisi pelayanan sistem angkutan umum, seperti :kenyamanan, tarif, waktu perjalanan, waktu tunggu, aksesibilitas dan lain sebagainya. Masalah yang sering dihadapi anak dan wanita ketidaknyamanan dalam menggunakan angkutan umum. Fasilitas-fasilitas yang kurang memadai dan masih dibawah standar terhadap aturan yang telah diatur oleh undang-undang. Ketidaknyamanan seperti ini sering menggangu kegiatan dan kesehatan anak dan wanita sebagai penumpang angkutan umum terutama bus. Selain fasilitas yang kurang memadai waktu perjalanan dan juga tarif sering menjadi penghambat anak dan wanita dalam menggunakan angkutan umum. Waktu perjalanan sering mengganggu ketepatan untuk sampai tempat tujuan dimana banyak angkutan umum yang sering membuat kemacetan dijalan yaitu suka menaikturunkan penumpang di sembarang tempat sehingga hal-hal seperti ini sering membuat kemacetan dan hal yang sering membuat waktu perjalan menjadi lebih lama yaitu kondisi angkutan yang mengalami gangguan mesin atau yang lainnya dan hal ini sangat berdampak besar dan memakan waktu yang cukup lama sehingga, menggangu anak dan wanita untuk tepat waktu melakukan aktivitasnya. Ketepatan tarif juga sebagai masalah yang dihadapi anak dan wanita sebagai penumpang angkutan umum. Apabila tarif disesuaikan dengan kemampuan penumpang dan seimbang dengan fasilitas yang diberikan maka akan terjadi kenyamanan dalam menggunakan angkutan umum. Berbanding terbalik yang terjadi dalam menggunakan angkutan umum sering kita lihat harga tiket dan fasilitas yang diberikan tidak sesuai hanya demi mendapat keuntungan besar tanpa memikirkan untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan yang lebih baik.
6 6 Masalah kejahatan juga menjadi problema yang besar di angkutan umum, khususnya angkot bukan hal yang baru, mengingat modus yang mirip. Rangkaian kejadian kejahatan di angkot tersebut semakin menunjukkan fakta bahwa ancaman dan resiko bagi para penumpang dari berbagai tindak kekerasan, kriminalitas, pelecehan seksual hingga pemerkosaan ketika menggunakan moda transportasi umum di hal ini bersifat nyata dan semakin meningkat. Hal ini didukung oleh kondisi sarana transportasi umum yang sangat terbatas kapasitasnya, dan belum memberikan keamanan bagi penumpang anak dan wanita 6. Hal ini terjadi karena pemerintah kurang memiliki ketegasan terhadap penyelenggara angkutan umum untuk memberikan fasilitas dan keamanan yang baik dalam menggunakan angkutan umum. Hal ini yang memicu terjadinya kesewenang-wenangan dalam menyediakan jasa transportasi umum. Pemerintah memiliki transportasi umum yang dikelola oleh Perum Damri haruslah menjadi yang terdepan terhadap perlindungan anak dan wanita di angkutan umum untuk terciptanya kenyaman diri baik si anak dan wanita untuk melakukan mobilitas. Perum Damri adalah salah satu perusahaan atau penyelenggara angkutan umum yang berada dibawah dua kementerian yaitu Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan diatur pada Peraturan Pemerintah No 31 Tahun 2002 Tentang Perum Damri. 7 Perum Damri sebagai salah satu penyelenggra angkutan umum dari pemerintah telah membuat upaya-upaya melindungi anak dan wanita. Terutama wanita dimana telah dibuat 15 armada yang masih diberlakukan di kota Bandung. Semoga hal ini berlanjut dikota lainnya. Permasalahan anak dan wanita di dalam angkutan umum harus ditangani dengan baik dan anak agar tercapai kepuasan konsumen dari angkutan umum terutama anak dan wanita. 6 diakses 10 April diakses 11 April 2014.
7 7 Hal tersebut harus didukung dengan aturan yang baik dan peran pemerintah yang harus bersikap tegas terhadap pihak penyelenggara angkutan umum yang tidak mengidahkan aturan yang telah dibuat untuk melindungi penumpang. Oleh sebab itu, untuk mengetahui apakah regulasi ataupun aturan hukum untuk melindungi anak dan wanita di dalam menggunakan kendaraan umum sudah baik atau tidak atau apakah ada atau tidak. Meskipun pada kenyataanya Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan telah dibuat untuk mengatur keselamatan selama dijalan terutama sewaktu berada di angkutan umum. Tetapi, isi dari undang-undang ini belum secara tegas dilakukan terutama pihak penyelenggara angkutan umum sehingga, masih banyak terjadi mengabaikan keselamatan anak dan wanita sebagai penumpangnya dengan tidak melakukan syarat-syarat angkutan jalan yang ada pada undang-undang tersebut. Karena kompleksnya masalah mengenai perlindungan anak dan wanita sebagai penumpang angkutan umum di dalam kehidupan masyarakat Indonesia maka penulis tertarik dengan aspek keberadaan anak dan wanita dan menulis skripsi dengan judul ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN ANAK DAN WANITA SEBAGAI PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PADA PERUM DAMRI CABANG MEDAN dianggap perlu untuk diteliti. B. Permasalahan Adapun perumusan masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah: 1. Bagaimana sarana dan pengunaannya yang disediakan untuk penumpang anak dan wanita pada angkutan umum? 2. Adakah regulasi ataupun aturan yang melindungi hak anak dan wanita sebagai penumpang angkutan umum? 3. Bagaimana pelaksanaan regulasi atau aturan yang melindungi hak anak dan wanita sebagai penumpang angkutan umum? C. Tujuan penulisan
8 8 Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sarana atau fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dan penyelenggara angkutan umum untuk anak dan wanita. 2. Untuk mengetahui regulasi ataupun aturan perlindungan hukum terhadap anak dan wanita sebagai penumpang angkutan umum 3. Untuk mengetahui peran pemerintah dan penyelenggara angkutan umum dalam dunia transportasi untuk melindungi hak anak dan wanita sebagai penumpang. D. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan skripsi ini adalah : 1. Secara Teoritis. Secara teoritis pembahasan terhadap masalah masalah yang akan dibahas dapat memberikan informasi tentang aturan yang mengatur perlindungan hukum terhadap anak dan wanita sebagai penumpang untuk memberikan kenyamanan di dalam menggunakan jasa angkutan umum. 2. Secara Praktis. Secara praktis pembahasan ini dapat menjadi masukan bagi para pembaca baik bagi kalangan akademisi maupun kalangan masyarakat umum. Pembahasan ini juga menjadi masukan bagi pemerintah dan penyelenggara angkutan umum untuk dapat membuat aturan yang tegas untuk melindungi anak dan wanita sebagai penumpan dengan memberikan sarana dan fasilitas yang tepat bagi anak dan wanita untuk terciptanya suatu kenyamanan E. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian untuk penulisan skripsi ini adalah adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian hukum mengenai norma serta ketentuan
9 9 hukum yang telah berlaku dan metode yuridis empiris, yaitu penelitian hukum mengenai berlakunya ketentuan hukum yang telah ada.8 Sifat penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan ataupun gejala gejala lainnya. Maksudnya adalah untuk mempertegas hipotesa hipotesa, agar dapat membantu didalam memperkuat teori teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori teori baru.9sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh langsung dari narasumber atau langsung dari sumber pertama dan data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dari dokumen dokumen yang resmi, buku buku, hasil hasil penelitian,10 yang terdiri atas : a. Bahan hukum primer ialah bahan bahan hukum contohnya undang undang, peraturan pemerintah, kitab undang undang hukum perdata, dan lain lain. b. Bahan hukum sekunder ialah bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti hasil hasil penelitian, pendapat pakar hukum, dan lain lain. c. Bahan hukum tersier ialah bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, majalah yang menjadi tambahan bahan bagi penulisan skripsi ini yang berkaitan dengan penelitian ini.11 Tehnik pegumpulan data yang digunakan adalah: 1. Studi kepustakaan (Library Research). 8 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, PT Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal 71. Ibid, hal Tampil Anshari, Metodologi Peneitian Hukum Penulisan Skripsi, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2009, 9 hal Abdurahman, Sosiologi dan Metodologi Penelitian Hukum,UMM Press, Malang, 2009, hal 25.
10 10 Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, hasil hasil seminar, majalah majalah ilmiah, dan sebagainya. 2. Studi lapangan (Field Research). Studi lapangan adalah pengumpulan data secara langsung ke lapangan atau penelitian untuk mendapatkan data premier yang dibutuhkan melalui peninjauan langsung pada objek penelitian yakni bagian yang dianggap memberikan keterangan yang diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan mempergunakan teknik pengumpulan data.12 a. Lokasi Penelitian. Penelitian dilakukan di Perum Damri Cabang Medan b. Alat Pengumpulan Data. Alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah dengan melakukan studi dokumen atau studi kepustakaan (library research) untuk mendapatkan data yang dibutuhkan guna memecahkan permasalahan didalam penelitian ini, dan ditambah dengan wawancara kepada pihak Perum Damri Cabang Medan. F. Keaslian Penulisan Berdasarkan penelusuran dan penelitian penulis di kepustakaan Fakultas Hukum USU, bahwa: 1. Tidak ada penulis menemukan skripsi yang berjudul Aspek Hukum Perlindungan Anak Dan Wanita Sebagai Penumpang Angkutan Umum 2. Sehubungan judul skripsi ini telah dilakukan pemeriksaan pada perpustakaan Fakultas Hukum USU untuk membuktikan bahwa judul skripsi tersebut belum ada ataupun belum terdapat di perputakaan Fakultas Hukum USU. Dengan demikian, penulisan 12 Bambang Sunggono,Op.cit.hal 73.
11 11 skripsi ini dapat dikatakan yang pertama kali dilakukan, sehingga keaslian penulisan ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademik dan secara moral. Penulisan skripsi ini dimulai dengan mengumpulkan bahan bahan yang berkaitan dengan judul skripsi ini baik melalui literatur yang diperoleh dari perpustakaan atau literatur yang diperoleh dari dosen dosen Fakultas Hukum USU maupun dari media cetak, media elektronik serta di samping itu juga diadakan penelitian. G. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, bahwa pada setiap bab akan dibahas secara terperinci sebagai bagian dari keseluruhan skripsi ini. Adapun susunan sistematika skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pada bab ini diatur mengenai pendahuluan yang merupakan uraian awal terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan, keaslian penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan umumterhadap perlindungan anak dan wanita tentang penyelenggaraan perlindungan anak dan wanita, hak dan kewajiban anak dan perbuatan yang merugikan hak dan kewajiban anak dan wanita. BAB III: Pada bab ini diuraikan pengaturan mengenai pengangkutan dan penyelenggaraannya untuk kepentingan umum dimana akan dijelaskan sejarah,tujuan dan azas penyelenggaraan angkutan umum dan perlindungan anak dan wanita di dalam angkutan. BAB IV : Pada bab ini diuraikan aspek hukum perlindungan wanita dan anak, saranasarana yang disediakan, regulasi yang melindungi anak dan wanita di angkutan umum, penggunaan sarana dan pelaksanaan regulasinya.
12 12 BAB V : Bab ini berisikan kesimpulan dari permasalahan yang terdapat dalam pokok permasalahan serta saran saran yang berkaitan dengan perlindungan terhadap anak dan wanita dalam angkutan umum.
BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan kegiatan pengangkutan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan manusia yang paling sederhana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini pengangkutan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan dengan makin berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang disatukan dari beribu-ribu pulau yang membujur dari Sabang sampai Merauke, dengan letak geografis antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angkutan adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. 1 Angkutan umum memang
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)
PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG) A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki berbagai kebutuhan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan sarana yang dibutuhkan banyak orang sejak jaman dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Pengangkutan terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Transportasi Nasional yang keberadaannya memiliki posisi dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam cakupan upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pada era modern saat ini di dalam aktivitasnya dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan beragam kebutuhan yang diperlukan masyarakat sebagai konsumen.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan kebudayaan telah menciptakan beragam kebutuhan yang diperlukan masyarakat sebagai konsumen. Untuk memenuhi tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi udara sekarang ini mengalami perkembangan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan atau maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dalam kehidupan ini manusia selalu dihadapkan dengan dua kejadian yaitu kejadian yang terjadi secara terencana dan kejadian yang muncul secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jasa pengiriman paket dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup. Jasa pengiriman paket dibutuhkan oleh perusahaan, distributor, toko, para wiraswastawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan satu kesatuan yang utuh baik intra maupun antar moda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya transportasi mengandung azas keterpaduan, dimana transportasi merupakan satu kesatuan yang utuh baik intra maupun antar moda transportasi. Namun saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Tujuan dari sarana ini adalah untuk membantu orang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelabuhan merupakan simpul transportasi laut yang menjadi fasilitas penghubung dengan daerah lain untuk melakukan aktivitas perdagangan. Pelabuhan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dengan arus lalu lintas transportasi. Semua kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Mengikuti perkembangan dari perekonomian yang moderen, adanya pengangkutan merupakan salah satu sarana yang cukup penting dalam menunjang pembangunan ekonomi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan perjalanan banyak mengalami perubahan dari sisi jumlah tetapi tidak diimbangi dengan kualitas pelayanannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangkutan merupakan bidang yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju mundurnya perekonomian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan yang sering dihadapi dalam perencanaan pembangunan adalah adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah penyebaran investasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang disatukan oleh wilayah perairan dan udara. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat dari gambaran Indonesia yang sangat luas dan menjadi salah satu penduduk terbanyak di dunia sudah pantas bila masyarakat Indonesia sangat membutuhkan moda transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, dimana dunia memasuki era gobalisasi, sektor ekonomi dan perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam dunia perdagangan soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu hampir setiap orang pasti mengetahui mengenai peranan bank
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK ANGKUTAN BARANG DARI DAN KE DAERAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR, DAN PERBATASAN DENGAN
Lebih terperinci2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr
No.165, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PUBLIK. Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Perbatasan. Angkutan Barang. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sarana angkutan umum saat ini semakin ditingkatkan pemerintah, hal ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain itu mengingat
Lebih terperinciKEMUNGKINAN PENERAPAN SISTEM BUY THE SERVICE PADA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: TRI WURI ANGGOROWATI L2D
KEMUNGKINAN PENERAPAN SISTEM BUY THE SERVICE PADA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: TRI WURI ANGGOROWATI L2D 306 025 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Kota Semarang disamping sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, telah berkembang menjadi kota metropolitan. Dengan pertumbuhan penduduk rata-rata di Semarang pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Kalimat ini tercantum dalam pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia, dan alinea ke-4 (empat)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya. Yang memiliki letak sangat strategis serta kekayaan alam melimpah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin meningkat. Institusi pemerintah sebagai pelayan masyarakat perlu menemukan dan memahami cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir ini perhatian pemerintah dan publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan berkembangnya organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan hal yang sudah lumrah ditemukan di banyak tempat. Seluruh wilayah di Indonesia memiliki alat transportasi yang saling menghubungkan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin cepat terutama didorong oleh kemajuan pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informasi. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang maupun barang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan. Secara umum, kebutuhan akan jasa transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan pelaksanaan pembangunan di Indonesia yang sasaran utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan salah satu sektor pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan meningkatnya transaksi perdagangan luar negeri. Transaksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada sektor transportasi dan informasi dewasa ini menyebabkan meningkatnya transaksi perdagangan luar negeri. Transaksi perdagangan luar negeri atau yang
Lebih terperinciASPEK HUKUM PERLINDUNGAN ANAK DAN WANITA SEBAGAI PENUMPANG ANGKUTAN UMUM (Studi : PERUM DAMRI Cabang Medan )
1 ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN ANAK DAN WANITA SEBAGAI PENUMPANG ANGKUTAN UMUM (Studi : PERUM DAMRI Cabang Medan ) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari sistem transportasi perkotaan yang memegang peranan sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Peranan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan adalah keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati kegunaan barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani demi kelangsungan hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu. Terlebih-lebih di saat sekarang ini, di mana kondisi perekonomian yang tidak menentu membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan yang luas maka modal transportasi udara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan yang luas maka modal transportasi udara merupakan suatu pilihan yang tidak dapat dielakkan, Indonesia adalah negara yang terdiri atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat luas dan penting untuk pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makin maju dan berkembang suatu masyarakat, makin tinggi pula mobilitas sosialnya, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Untuk mendukung mobilitas sosial
Lebih terperinciperbaikan hidup berkeadilan sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara, bangsa Indonesia termasuk bangsa yang dikategoikan Negara dunia ketiga. Negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu dan transportasi daerah adalah satu kesatuan yang berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian di daerah-daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang semakin maju ini manusia baik tua-muda, besar-kecil, pria maupun wanita pasti melakukan berbagai aktifitas seperti ke sekolah atau ke kampus,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkot Angkutan adalah mode transportasi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia khususnya di Purwokerto. Angkot merupakan mode transportasi yang murah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi memiliki peranan yang cukup penting dalam peningkatan mobilitas warga, baik dari segi kepentingan umum maupun pelayanan perdagangan barang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kodratnya. Karena itu anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa perlu dilindungi harga diri dan martabatnya serta dijamin hak hidupnya untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan dan cita-cita luhur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja telah menjadi salah satu modal utama dan menduduki peranan yang sangat penting untuk memajukan pembangunan nasional Indonesia. Tanpa didukung tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mencapai tujuan dan menciptakan maupun menaikan utilitas atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan, dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari ribuan pulau-pulau besar maupun kecil, yang terhubung oleh selat dan laut. Pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus diselesaikan atas hukum yang berlaku. Hukum diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum, sehingga segala sesuatu permasalahan yang melanggar kepentingan warga negara indonesia (WNI) harus diselesaikan atas hukum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT DAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM. yang mengangkut, (2) alat (kapal, mobil, dsb) untuk mengangkut.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT DAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM 2.1 Pengangkut 2.1.1 Pengertian pengangkut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah pengangkut adalah (1) orang yang mengangkut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi massal saat ini menjadi sangat penting karena letak Indonesia yang begitu luas serta dikelilingi lautan. Transportasi tersebut akan menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang terjadi dalam masyarakat, hakikat keadilan dan hukum dapat dialami baik oleh ahli hukum maupun
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. berhubungan dengan kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perhatian, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Di tangan mereka peran-peran strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdiri atas perairan laut, sungai, dan danau.diatas teritorial daratan dan perairan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, dengan beribu-ribu pulau besar dan kecil berupa daratan dan sebagian besar perairan yang terdiri atas perairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia jumlah pertambahan penduduk dari tahun ke tahun semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia jumlah pertambahan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk juga mempengaruhi pembangunan infrastruktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi atau pengangkutan merupakan kebutuhan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi atau pengangkutan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seharihari. Hubungan erat antara transportasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas segala kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupannya. Seringkali hal ini yang mendasari berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah ibukota Negara Indonesia sebagai pusat dari pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Kota Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah, yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia untuk melakukan sesuatu dengan cara cepat dan mudah. Salah satu hal yang ingin dilakukan dengan cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Transportasi juga sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ruang merupakan kajian ilmu geografi yang meliputi seluruh aspek darat, laut maupun udara. Alasan mengapa ruang menjadi kajian dari geografi, karena ruang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya tekhnologi transportasi dan telekomunikasi. Perkembangan
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan tak dapat dipungkiri, hal ini ditandai dengan berkembangnya tekhnologi transportasi dan telekomunikasi. Perkembangan tersebut sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur, dan lain sebagainya membutuhkan sarana dan prasarana yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha di berbagai bidang baik bidang industri, pertanian, manufaktur, dan lain sebagainya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya tingkat mobilitas masyarakat. Mobilitas masyarakat membutuhkan sebuah sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam memahami hukum Organisasi Internasional. tidak dapat dipisahkan dari sejarah pembentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam memahami hukum Organisasi Internasional tidak dapat dipisahkan dari sejarah pembentukan Organisasi Internasional itu sendiri, yang sudah lama timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan ini tak ada seorangpun yang dapat memprediksi atau meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan baik dan sempurna. Meskipun telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota kota di Indonesia berkembang dengan pesat dalam pengertian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota kota di Indonesia berkembang dengan pesat dalam pengertian intensitas aktivitas sosio ekonomi juga luas wilayah perkotaannya, seiring kemajuan ekonomi pola aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak mampu bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing lagi di masyarakat dan lembaga jaminan memiliki peran penting dalam rangka pembangunan perekonomian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Transportasi Menurut Warpani (1990), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI TINDAK PIDANA PERKOSAAN YANG DILAKUKAN OLEH AYAH KANDUNG TERHADAP ANAKNYA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
1 PENYANTUNAN BAGI KELUARGA MENINGGAL ATAU LUKA BERAT KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGAMBILAN PUTUSAN HAKIM Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senan tiasa harus kita jaga Karena dalam dirinya melekat harkat, martabat,dan hak-hak sebagai
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO
TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1) pada Fakultas Hukum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan yang serba modern ini. Berdasarkan kepemilikan transportasi, transportasi dapat dibagi menjadi dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seimbang. Dengan di undangakannya Undang-Undang No. 3 tahun Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari generasi muda yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus. Oleh karena itu anak memerlukan perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kota Palembang salah satu kota besar di Sumatra Selatan. Pada pertengahan 2013 berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik Kota Palembang, jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh era globalisasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini tidak dapat terelakkan dan sudah dirasakan akibatnya, hampir di semua negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat memberikan jaminan. Untuk benda jaminan yang berupa benda bergerak, maka hak kebendaan tersebut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab dalam arti accountability,responsibility,dan liability. 1 Demikian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi diluar dugaan manusia yang berhubungan dengan pengoperasian pesawat udara yang berlangsung sejak penumpang naik pesawat
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem tranportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia dalam kehidupan sehari-hari sering terbatasi oleh jarak antara ruang tempat tinggal dengan ruang tempat aktivitas, baik itu dengan dirinya sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek (manusia atau barang) dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin meresahkan. Dalam menyelesaikan suatu konflik atau permasalahan disertai dengan tindakan kekerasan.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis-analisis mengenai karakteristik responden, karakteristik pergerakan responden,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungannyalah yang akan membentuk karakter anak. Dalam bukunya yang berjudul Children Are From Heaven, John Gray
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan karunia Tuhan dari sebuah ikatan perkawinan. Setiap anak yang dilahirkan adalah suci, oleh karena itu janganlah sia-siakan anak demi penerus generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seolah sudah menjadi tradisi tahunan yang wajib dirasakan apabila musim
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banjir merupakan suatu masalah yang rentan mengancam bagi kota-kota besar di Indonesia yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang jauh lebih pesat dibandingkan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan ketepatan, maka jasa angkutan udara sangatlah tepat karena ia merupakan salah satu transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan berkembangnya kehidupan masyarakat, maka semakin banyak pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Lebih terperinci