MODUL KIMIA XI IPA BAB II TERMOKIMIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL KIMIA XI IPA BAB II TERMOKIMIA"

Transkripsi

1 MODUL KIMIA XI IPA BAB II TERMOKIMIA 1

2 TERMOKIMIA I. Standar Kompetensi 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. II. Kompetensi Dasar 2.2. Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess,data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. III. Indikator 1. Menghitung harga H reaksi berdasarkan data percobaan. 2. Membedakan sistem dan lingkungan 3. Menjelaskan perubahan entalpi ( H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap. 4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan 5. Menjelaskan macam-macam entalpi molar 6. Menghitung harga H reaksi berdasarkan data percobaan. 7. Menghitung H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkat energi. 8. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar 9. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi yang menyertai reaksi-reaksi kimia.perubahan energi dalam reaksi kimia terjadi dalam bentuk kalor reaksi, yang sebagian besar berlangsung pada keadaan tetap sehingga kalor reaksi dinyatakan sebagai perubahan entalpi ( H). II.1 Azas Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. 2

3 1. Sistem dan Lingkungan Sistem merupakan reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar atau di sekitar sistem. Berdasarkan reaksi pada gambar 2.1, logam seng dan asam klorida merupakan sistem, sedangkan tabung reaksi dan udara di sekitarnya disebut lingkungan. Berdasarkan interaksi yang terjadi antara sistem dan lingkungan, dibedakan tiga macam sistem yaitu sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi. Gambar 2. 1 Campuran Zn dan asam klorida a. Sistem Terbuka Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem (wadah reaksi), misalnya gas, atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem. b. SistemTertutup Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi antara sistem dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi. c. SistemTerisolasi Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan. Gambar 2.2 Contohsistem (a) terbuka (b) tertutupdan 3 (c)

4 2. Energi Dalam Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q) maupun berupa kerja (w).harga q dan w dapat bernilai positif atau negatif, jika: Sistem menerima kalor, q bertanda positif (+). Sistem membebaskan kalor, q bertanda negatif (-). Sistem melakukan kerja, w bertanda negatif (-). Sistem menerima kerja, w bertanda positif (+). Energi dalam (internal energy) merupakan jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem yang dilambangkan E. Energi dalam suatu zat tidak dapat diukur rnamun yang penting dalam termokimia adalah menentukan perubahan energi dalam ( E), yaitu selisih antaraenergidalamproduk (E p ) denganenergidalampereaksi (E R ). E = E p E R Ep = energidalamproduk ER= energidalampereaksi Perubahan energi dalam dapat berupa kalor yang diserap atau dibebaskan (q) dan kerja yang dilakukan atau diterima (w).sehingga, perubahan energi sistem sama dengan: E = q +w Jika sistem tidak melakukan kerja, tapi sistem diberi sejumlah kalor, maka: E = q Jika sistem menerima kerja, dan tidak terjadi perpindahan kalor, maka: E = w 4

5 Contohsoal: Berapakah perubahan energi dalam ( E), jika sistem menyerap kalor 150 J dan melakukan kerja 50 J? Penyelesaian: Sistem menyerap kalor (+q) = +150 J Sistem melakukan kerja (-w) = - 50 J E = q +w = (+150 J) + (- 50 J) = J 3. Perubahan Entalpi Entalpi (H) digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang berpindah dari atau ke sistem pada tekanan tetap. Nilai absolut entalpi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahan entalpi ( H). Perubahan entalpi merupakan selisih antara entalpi pada akhir proses (produk) dan entalpi mula-mula (reaktan). 4. Reaksi Eksoterm dan Endoterm H reaksi = H akhir - H awal = H produk H pereaksi A = Hpereaksi B = Hproduk Hproduk < Hpereaksi H negatif ( ) Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Artinya, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang dimana entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan entalpi ( H) bertanda negatif. Reaksi endoterm adalah reaksi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.artinya, sistem menyerap energi, sehingga entalpi sistem akan bertambah dimana produk lebih besar dari pada entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan entalpi ( H) bertanda positif. A = Hproduk B = Hpereaksi Hproduk > Hpereaksi H positif (+) 5. Persamaan Termokimia Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi kimia yang disertai perubahan entalpi yang menyertainya. 5

6 Contoh: Pembakaran 1 mol gas etana membentuk karbon dioksida dan uap air menghasilkan kalor 152 kj. Kata menghasilkan menunjukkan reaksi tergolong eksoterm, sehingga H = 152 kj untuk pembakaran 1 moletana. Persamaan termokimianya adalah: C 2 H 6 (g) O 2(g) 2CO 2 (g) + 3H 2 O(g) H = 152 kj atau 2C 2 H 6 (g) + 7O 2 (g) 4CO 2 (g) + 6H 2 O(g) H = 304 kj (Jika koefisien reaksi dikalikan dua, maka H reaksi juga harus dikalikan dua). Latihan! Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi-reaksi berikut ini! a. Reaksi C 3 H 8 (g) + 5O 2 (g) 3CO 2 (g) + 4H 2 O(l) dibebaskankalor 223 kj b. Reaksi CH 4 (g) + 2O 2 (g) CO 2 (g) + 2H 2 O(l) dibebaskan 2671 kj II.2 Perubahan Entalpi Standar Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi bergantung pada suhu dan tekanan.umumnya data termokimia ditentukan pada kondisi 25 o C dan 1 atm. Perubahan entalpi reaksi yang ditentukan pada kondisi tersebut dinyatakan sebagai perubahan entalpi standar dan dinyatakan dengan lambang H o. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, perubahan entalpi dibedakan menjadi: 1. Entalpi Pembentukan Standar ( H f o = Standard Enthalpy of Formation) Entalpi Pembentukan Standar ( H f o ) yaitu perubahan entalpi yang menyertai pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur bebas pembentuknya pada keadaan standar (298 K dan 1 atm). 6

7 Tabel 2.1 Perubahan entalpi pembentukan standar ( Hf o ) dari beberapa zat Contoh: 1. H o f untuk pembentukan 1 mol gas metana 7 (CH 4 ) dari C dan gas hidrogen adalah 74,8 kj. Persamaan termokimianya adalah: C(s) + 2H 2 (g) CH 4 (g) H = 74,8 kj 2. Pada pembentukan 22 gram C 3 H 8 (ArC = 12, H = 1) dibebaskan kalor sebesar 75 kj.

8 Latihan! Tulislah persamaan termokimia pada keadaan standar, berdasarkan data berikut: a. Pembentukan 117 g garam dapur (NaCl) membebaskan kalor sebanyak822 kj. b. Pembentukan 13 g gas (C 2 H 2 ) memerlukan kalor sebanyak 113 kj. c. Pembentukan 5,6 L gas CO 2 (STP) membebaskan kalor sebanyak98,5 kj. (Diketahui: Ar Na = 23, Cl = 35,5, C = 12, H = 1, O = 16) 2. Entalpi Peruraian Standar ( H d o = Standard Enthalpy of Dissociation) Entalpi Peruraian Standar ( H d o ) yaitu perubahan entalpi yang menyertai reaksi peruraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur bebas pembentuknya pada keadaan standar. Jadi, entalpi peruarian merupakan kebalikan entalpi pembentukan, yaitu: H d o = H f o Contoh: Diketahui Hf o untuk pembentukan 1 mol gas metana (CH4) dari C dan gas hidrogen adalah 74,8 kj. Persamaan termokimianya adalah: CH4(g) C(s) + 2H2(g) H = + 74,8 kj 3. Entalpi Pembakaran Standar ( H c o = Standard Enthalpy of Combustion) Entalpi pembakaran standar ( H c o ) adalah perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 molzat yang diukur pada 298 K, 1 atm 8

9 Tabel 2.2 Entalpi pembakaran beberapa zat pada 298K, 1 atm II.3 Penentuan Entalpi Reaksi Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan, dengan menggunakan kalorimeter. Selain itu, seorang ahli kimia dari Rusia, Henry Hess menemukan cara lain untuk menentukan kalor reaksi yaitu berdasarkan data termokimia yang ada. 1. Kalorimetri Kalorimetri merupakan cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter. Sedangkan kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor reaksi. Kalorimeter merupakan suatu sistem terisolasi jadi tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter. Gambar 2.3 Bagan kalorimeter bom 9 Gambar 2.4 Bagan kalorimeter sederhana Contoh kalorimeter yang biasa digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran adalah kalorimeter bom (Gambar 2.3). Kalorimeter bom terdiri dari bom yaitu

10 wadah tempat berlangsungnya reaksi pembakaran yang terbuat dari bahan stainless steel. Sedangkan kalorimeter sederhana disusun dari dua buah gelas plastik/ polistirena. Gelas bagian dalam ditutupi oleh gabus yang dilubangi untuk memasukkan thermometer dan pengaduk.gelas bagian luar digunakan sebagai bahan isolator kalor dari lingkungan. Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kalorimeter, dapat ditentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus: q air =m x c x T q bom = C x T Keterangan: q = jumlahkalor (J) m =massa air/ larutan di dalam kalorimeter (g) c = kalorjenis air/larutan di dalam kalorimeter (Jg -1 K -1 ) C = kapasitas kalor bom kalorimeter T = kenaikan suhu larutan/ kalorimeter (K) Karena kalorimeter merupakan sistem yang terisolasi, maka tidak ada kalor yang terbuang kelingkungan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: q reaksi + q larutan = 0 q reaksi = q larutan Dimana q larutan = m x c x T Pada tekanan tetap, perubahan entalpi ( H) sama dengan kalor yang diserap atau dilepas. Sehingga dapat dirumuskan: H = q reaksi Contoh: Pada pemanasan 400g air bersuhu 25 C diperlukan kalor 84 kj.jika diketahui kalor jenis air = 4,2J/g C, tentukan suhu air setelah pemanasan! Penyelesaian: q = 84 kj = J q = m x c x T J = 400 g x 4,2J/g o C x T T = 50 o C T = T 2 T 1 50 o C = T 2 25 o C T 2 = 75 o C Jadi, suhu air setelahpemanasan = 75 o C 10

11 2. Hukum Hess Menurut Henry Hess, entalpi merupakan suatu fungsi keadaan yaitu suatu reaksi yang tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi tergantung pada awal dan akhir reaksi. Jadi, jika reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan ( H) reaksi sama dengan jumlah H dari semua tahapan. Gambar2.4 Henry Hess H reaksi = H 1 + H 2 + H 3 +. Contoh 1: Berikut ini merupakan diagram pembakaran belerang menjadi gas belerang trioksida (SO 3 ). Reaksinya dapat berlangsung menurut dua cara sebagai berikut:cara-1: S(s) O 2(g) SO 3 (g) H = -396 kj Cara-2: Tahap-1: S(s) O 2(g) SO 2 (g) O 2(g) H = -297 kj Tahap-2: SO 2 (g) O 2(g) SO 3 (g) S(s) O 2(g) SO 3 (g) H = -99 kj H = -396 kj Gambar 2.5 Diagram tingkat energi pembakaran S membentuk SO 3 + Keadaan awal 11

12 Lintasan 1 Keadaan akhir Lintasan Energi ikatan Energi ikatan (energi disosiasi) merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol ikatan dari suatu molekul gas menjadi atom-atomnya. Energi ikatan dilambangkan D dan dinyatakan dalam kj/mol. Untuk molekul beratom banyak digunakan energi ikatan rata-rata Tabel 2.3 Energi beberapa jenis ikatan (kj/mol) Menurut hukum Hess, dengan diketahui data energi ikatan pada pereaksi dan produk dapat ditentukan H reaksi yang terjadi, dengan rumus: 12

13 Hr = energi ikatan pereaksi (ruas kiri) energi ikatan produk (ruas kanan) Contoh: Dengan menggunakan tabel energi ikatan, tentukan energi yang dibebaskan padapembakaran gas metana. Penyelesaian: Reaksipembakaran gas metana: CH 4 (g) + 2O 2 (g) CO 2 (g) + 2H 2 O(g) H =? H r = energiikatanpereaksi (ruaskiri) energiikatanproduk (ruaskanan) = (4 C H + 2 O=O) (2 C=O + 4 O H) = (4 x 415) + (2 x 494) (2 x 805) + (4 x 460) = ( ) ( ) = = kj LATIHAN! Jawablah soal-soal dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jika kepingan magnesium dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan HCl ternyata terbentuk gelembung dan dasar tabung terasa panas. Tentukan : a. Sistem b. Lingkungan c. Jenis reaksi 2. Gambarkan diagram tingkat energi untuk reaksi : a. CH 4(g) + 2O 2(g) CO 2(g) + 2H 2 O H = kj/mol b. H 2 O (l) H 2(g) + ½ O 2(g) H = +286 kj/mol 3. Tuliskan persamaan termokimia jika diketahui : a. H o c CH 3 OH (l) = -238,6 kj/mol b. H o d C 2 H 6 (g) = +1559,7 kj/mol c. H o f H 3 PO 4 (l) = kj/mol 4. Diketahui reaksi : 4NH 3(g) + 5 O 2(g) 4NO (g) + 6H 2 O (g) H = -1170kj/mol H o f NO (g) = + 90 kj/mol H o f H 2 O (g) = -285 kj/mol Tentukan entalpi pembentukan standar gas NH 3! 5. Diketahui reaksi : 2H 2(g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) H = -571,7kj C 3 H 4 (g) + 4 O 2 (g) 3CO 2(g) + 2H 2 O (g) H = kj 13

14 C 3 H 8 (g) + 5O 2(g) 3CO 2 (g) + 4H 2 O (l) H = kj Tentukan perubahan entalpi reaksi : C 3 H 4(g) + 2H 2 (g) C 3 H 8(g) 6. Diketahui energi ikatan rata-rata : H-H = 436 kj/mol C=C = 346 kj/mol C-C = 607 kj/mol C-H = 414 kj/mol Hitung H reaksi pada reaksi : C 3 H 6 (g) + H 2 (g) C 3 H 8(g) 7. Dari grafik diatas, kalor pembentukan CO adalah 8. Diketahui reaksi : S (s) + O 2(g) SO 2(g) ΔH 1 = 299 kj mol -1 SO 2(g) + ½ O 2(g) SO 3(g) ΔH 2 = X kj mol -1 S (s) + 1 ½ O 2(g) SO 3(g) ΔH 3 = 396 kj mol -1 Hitung harga X! 9. Bila data entalpi pembentukan standar: C 3 H 8(g) = 104 kj mol -1 CO 2(g) = 394 kj mol -1 H 2 O (l) = 286 kj mol -1 Hitunglah harga ΔH untuk reaksi : C 3 H 8(g) + 5O 2(g) 3CO 2(g) + 4H 2 O (l) 10. Diketahui energi ikatan rata-rata dari: C=C = 607 kj/mol O H = 460 kj/mol C C = 343 kj/mol C O = 351 kj/mol C H = 410 kj/mol Tentukan perubahan entalpi dari reaksi : CH 2 =CH 2 + H 2 O CH 3 CH 2 OH II. 4. Energi Bahan Bakar Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi, dan batubara. Bahan bakar fosil itu memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun. 14

15 Bahan bakar fosil, terutama minyak bumi, telah digunakan dengan laju yang lebih cepat daripada proses pembentukannya. Oleh karena itu dalam waktu yang tidak lama lagi akan segera habis. Untuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan berbagai bahan bakar, misalnya gas sintetis (sin-gas) dan hidrogen. Bahan bakar sintetis yang banyak dipertimbangkan adalah hidrogen. Hidrogen cair bersama-sama dengan oksigen cair telah digunakan pada pesawat ulang-alik sebagai bahan bakar roket pendorongnya. Pembakaran hidrogen samasekali tidak memberi dampak negatif pada lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air. Hidrogen dibuat dari penguraian air dengan listrik: 2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) H = 572 kj Matahari adalah sumber energi terbesar bumi, tetapi teknologi penggunaan energi surya sebelumnya belumlah komersial. Salah satu kemungkinan penggunaan energi surya adalah menggunakan tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat. Energinya kemudian diperoleh dengan membakar tumbuhan tersebut. Tabel 2.4 Nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon (bahan bakar fosil) membentuk karbondioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air. Contoh: Pembakaran sempurna isooktana: 15

16 C 8 H 18 (l) O 2(g) 8CO 2 (g) + 9H 2 O(l) H = kj Pembakarantaksempurnaisooktana: C 8 H 18 (l) O 2(g) 8CO(g) + 9H 2 O(l) H = 2.924,4 kj Pembakaran tidak sempurna menghasilkan kalor lebih sedikit dibandingkan pembakaran sempurna. Jadi, pembakaran tidak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. Kerugian lain pembakaran tidak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO) yang beracun sehingga mencemari udara. LATIHAN SOAL SOAL 16

17 17

18 18

19 I - PENENTUAN REAKSI ENDOTERM & EKSOTERM 1. Tujuan a. Mengamati terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm b. Mengamati ciri-ciri reaksi eksoterm dan reaksi endoterm c. Mempelajari perubahan energi pada reaksi kimia 2. Dasar Teori a. Reaksi eksoterm Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan kalor. Kalor dilepas dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi berharga negatif. b. Reaksi endoterm Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang memerlukan kalor. Kalor diserap dari lingkungan ke sistem sehingga entalpi dalam sistem bertambah dan perubahan entalpi berharga positif. 1. Alat dan Bahan 1. Tabung reaksi & Rak tabung reaksi 2. Gabus tabung reaksi & penjepit 3. Pipet & Spatula 4. Alat pembakar & Korek api 5. Larutan asam klorida (HCl) 2 M & Magnesium (Mg) 6. Barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2. 8H2O) & Amonium Klorida (NH4Cl) 7. Serbuk Belerang (S) & Serbuk Besi (Fe) 8. Tembaga (II) Carbonat (CuCO3) 2. Cara Kerja a. Masukkan kurang lebih 30 tetes larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 2,4 cm 19

20 yang sudah diampelas. Amati perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi. b. Masukkan kristal barium hidroksida (Ba(OH)2. 8H2O) sebanyak 1 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal Amonium Klorida (NH4Cl) sebanyak 1 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul, catat pengamatan tersebut. c. Campurkan serbuk belerang dan serbuk besi dalam satu spatula. Panaskan spatula sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya. d. Ambil satu spatula sampai bubuk tembaga (II) Carbonat (CuCO3). Panaskan tabung itu samai mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga (II) karbonat tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya. 1. Hasil Pengamatan NO ZAT KIMIA WUJUD/WARNA 1 HCl 2 M 2 Pita Magnesium 3 Sulfur 4 Serbuk besi 5 Ba(OH)2.8H2O 6 NH4Cl 7 CuCO3 N Kegiatan o 1. Pencampuran HCl dan Pita Magnesium 2. Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas. 3. Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe) 4. Pemanasan CuCO3 ketika pemanasan dihentikan - - Hasil Pengamatan - Ketika dipanaskan, reaksi berjalan... - Ketika pemanasan dihentikan... - Ketika dipanaskan,... - Ketika pemanasan dihentikan,... Perubahan Warna Reaksi Kimia 20

21 2. Pertanyaan 1) Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, 3, dan 4? 2) Jika reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi dengan suhu campuran pada (1) dan (2)? 3) Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (1), (2), (3), dan (4) jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama? 4) Gambarlah diagram tingkat energi untuk keempat reaksi di atas! 5) Simpulkanlah pengertian reaksi eksoterm dan endoterm II PENENTUAN HARGA ENTALPI REAKSI I. Tujuan Menentukan perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi antara larutan natrium hidroksida dengan larutan asam klorida II. Dasar Teori Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kalorimeter, dapat ditentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus: q air = m x c x T q bom = C x T Keterangan: q = jumlah kalor (J) m = massa air/ larutan di dalam kalorimeter (g) c = kalor jenis air/ larutan di dalam kalorimeter (Jg -1 K -1 ) C = kapasitas kalor bom kalorimeter T = kenaikan suhu larutan/ kalorimeter (K) Karena kalorimeter merupakan sistem yang terisolasi, maka tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: q reaksi + q larutan = 0 q reaksi = q larutan Dimana q larutan = m x c x T. Pada tekanan tetap, perubahan entalpi ( H) sama dengan kalor yang diserap atau dilepas. Sehingga dapat dirumuskan: H = q reaksi III. Alat dan Bahan a. Alat Gelas plastik, pengaduk kaca, termometer 21

22 b. Bahan NaOH 1 M HCl 1 M IV. Langkah Kerja 1. Masukkan 25 ml larutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan 25 ml larutan HCl 1 M ke dalam bejana plastik, silinder ukur. 2. Ukur suhu kedua larutan tersebut menggunakan termometer. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika suhu larutan berbeda, tentukan suhu rata rata sebagai suhu awal. 3. Tuangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk dengan termometer dan perhatikan perubahan suhu. Suhu akan naik kemudian tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu akhir! V. Data Pengamatan Suhu larutan NaOH 1 M = O C Suhu larutan HCl 1 M = O C Suhu rata rata (suhu awal) = O C Suhu akhir = O C Kenaikan suhu ( t) = O C VI. Pertanyaan/Bahan Diskusi 1. Tuliskan persamaan reaksi setara dari percobaan yang telah anda lakukan! 2. Hitunglah q larutan dengan rumus q = m x c x t 3. Hitunglah q reaksi = - q larutan 4. Hitunglah jumlah mol NaOH dalam 25 ml larutan NaOH 1 M dan jumlah mol HCl dalam 25 ml larutan HCl 1 M! 5. Hitunglah q reaksi pada pembentukan 1 mol H 2 O! 6. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut! (kalor jenis air = 4,2 J/g o C; massa jenis air = 1 g/ml) VII. Pembahasan VIII. Kesimpulan IX. Daftar Pustaka 22

23 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Dua pereaksi dicampurkan dalam tabung reaksi, setelah reaksi berlangsung tabung terasa dingin ketika dipegang. Pernyataan yang tepat mengenai hal tersebut adalah. a. entalphi pereaksi bertambah. b. Entalphi pereaksi berkurang. c. Entalhi pereaksi dan hasil reaksi bertambah. d. Enthalphi pereaksi lebih besar daripada entalphi hasil reaksi. e. Entalphi hasil reaksi lebih besar entalphi pereaksi. 2. Diketahui reaksi : 2C 2 H 2 + 5O 2 4CO 2 + 2H 2 O H = -2372,4 kj. Pernyataan berikut yang tepat untuk pembakaran sempurna 5,6 Liter C 2 H 2 pada STP a. Dibebaskan kalor sebesar 593,1 kj b. Diperlukan kalor sebesar 593,1 kj c. Enthalphi system bertambah 296,55 kj. d. Diserap kalor sebesar 296,55 kj e. Dibebaskan kalor sebesar 296,55 kj. 2. Jika 100 ml NaOH 1 M direaksikan dengan 100 ml HCl 1 M ternyata suhu naik dari 29 o C menjadi 37,5 o C, jika kalor jenis larutan 4,2 J/C. Perubahan entalphi reaksi adalah a. -45,9 kj d. -71,4 kj b. -54,6 kj e. -82,3 kj c. -59,6 kj 3. Dari suatu percobaan penentuan H reaksi alcohol (C 2 H 5 OH) 4,6 gram alcohol dibakar untuk memanaskan 100 gram air pada suhu 20 o C, Pada akhir pemanasan suhu air menjadi 25 o C, jika kalor jenis air 4,2 J/gK, maka H pembakaran alcohol adalah.(ar C = 12, H = 1, O = 16) a. 2,1 kj d. 42 kj b. 21 kj e. 210 kj c. 4,2 kj 4. Dari data persamaan reaksi berikut : C 6 H 12 O O 2 6CO H 2 O H = kj C 2 H 5 OH + 3O 2 2CO 2 + 3H 2 O H = kj Perubahan entalphi untuk fermentasi glukosa : C 6 H 12 O 6 2C 2 H 5 OH + 2CO 2 adalah. a kj d kj b kj e kj c kj 5. Diketahui H f H 2 O = - 285,5 kj/mol, H f CO 2 = -393,5 kj/mol dan H f C 3 H 8 = -1285,5 kj/mol. Maka harga H c C 3 H 8 adalah. a kj/mol d kj/mol b. +518,5 kj/mol e. 2322,5 kj/mol c. -518,5 kj/mol 6. Diketahui reaksi :N 2 + 3H 2 NH 3 H = -92 kj 23

24 Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 5,1 gram amoniak ( Mr = 17) adalah. a. 4,6 kj d. 18,8 kj b. 9,2 kj e. 27,6 kj c. 13,8 kj 7. Entalphi pembakaran asetilena adalah kj. Jika entalphi pembentukan CO 2 dan H 2 O berturut-turut adalah -395 kj dan -285 kj, entalphi pembentukan asetilena, C 2 H 2 adalah a kj d kj b kj e kj c kj 8. Data energi ikatan C=C = 611 kj/mol, C-H = 414 kj/mol, H-Cl = 431 kj, C-Cl = 339 mol/mol, C-C = 347 kj/mol. Berdasarkan data energi ikatan tersebut maka perubahan entalphi pada reaksi C 2 H 4 + HCl C 2 H 5 Cl a. +46 kj d. -92 kj b. -46 kj e kj c. -58 kj 9. Diketahui energi ikatan H-F = 565 kj/mol, H-H = 436 kj/mol, F-F = 158 kj/mol. Energi yang dilepas pada pembentukan 5 gram HF (Mr = 20 kj/mol) dari unsur-unsurnya adalah a kj d. -67 kj b kj e. -33,5 c kj Daftar Pustaka 1. Chang, Raymond General Chemistry: The Essential Concepts. Third Edition. Boston: Mc Graw-Hill. 2. Goldberg, David E Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. New York The McGraw Hill Companies, Inc. 24

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan Termokimia XI IPA CO 2, mineral, panas, cahaya Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan Manusia Fotosintesis Sayuran dan Buah Entalpi energi / kalor yang terdapat dalam suatu materi.

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP & K-13 kimia K e l a s XI TERMOKIMIA I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Menjelaskan hukum kekekalan energi, membedakan sistem dan

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap. TERMOKIMIA (Teori) Entalpi adalah jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi Reaksi Eksoterm Menghasilkan kalor Melepas energi Perubahan entalpi negatif Reaksi Endoterm Menyerap kalor

Lebih terperinci

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami perubahan energi dalam kimia, cara pengukuran dan sifat ketidakteraturan dalam alam semesta. Menjelaskan pengertian tentang entalpi suatu zat dan perubahannya.

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi TERMOKIMIA almair amrulloh 12:04:00 AM 11 IPAKimia 11 IPA Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lain

Lebih terperinci

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi!

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi! contoh soal termokimia dan pembahasannya 1. Apa yang dimaksud dengan energi kinetik dan energi potensial? Jawab : Energi kinetik adalah energi yang terkandung di dalam materi yang bergerak, sedangkan energi

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA TERMOKIMIA STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA KOMPETENSI DASAR; 2.1. Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm

Lebih terperinci

Bab III Termokimia TUJUAN PEMBELAJARAN. Termokimia 47. Ketika batang korek api dinyalakan terjadi reaksi kimia dan pelepasan energi.

Bab III Termokimia TUJUAN PEMBELAJARAN. Termokimia 47. Ketika batang korek api dinyalakan terjadi reaksi kimia dan pelepasan energi. Bab III Termokimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Ketika batang korek api dinyalakan terjadi reaksi kimia dan pelepasan energi. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar! LEMBARAN SOAL 5 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA : LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA : [PRAKTIKUM MENENTUKAN NILAI DELTA H REAKSI MENGGUNAKAN KALORIMTER SEDERHANA] Lembar Kerja Siswa SMA N 1 KOTA JAMBI Menentukan nilai H reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. Kalor reaksi pada pembakaran 1 mol metanol menurut reaksi adalah... CH 3 OH + O 2 CO H 2 O. Penyelesaian : H

TERMOKIMIA. Kalor reaksi pada pembakaran 1 mol metanol menurut reaksi adalah... CH 3 OH + O 2 CO H 2 O. Penyelesaian : H 1. Diketahui energi ikatan rata-rata : H - O : 111 kkal.mol -1 C - H : 99 kkal.mol -1 C - O : 85 kkal.mol -1 C = O : 173 kkal.mol -1 O = O : 119 Kkal.mol -1 TERMOKIMIA Kalor reaksi pada pembakaran 1 mol

Lebih terperinci

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X STOKIOMETRI Kimia Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SURABAYA 2015 STOKIOMETRI STOKIOMETRI Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,

Lebih terperinci

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI BAB IV TERMOKIMIA A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B. Kompetensi

Lebih terperinci

Termokimia. Abdul Wahid Surhim 2014

Termokimia. Abdul Wahid Surhim 2014 UNIVERSITY OF INDONESIA Termokimia Abdul Wahid Surhim 2014 Pengantar Bab ini berkenaan dengan ENERGI dan PANAS (KALOR, HEAT) Istilah umumnya = TENAGA DAN DAYA TAHAN (VITALITAS) langsung membayangkan DAPUR

Lebih terperinci

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X ) SKL 2 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. o Menganalisis persamaan reaksi kimia o Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia

Lebih terperinci

MODUL I Pembuatan Larutan

MODUL I Pembuatan Larutan MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA SOAL KIMIA KELAS : XI IPA PETUNJUK UMUM. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom KIMIA XI SMA 3 S OAL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diizinkan n = 3, l = 0, m = 0, s = - / n = 3, l =, m =, s = / c. n = 3, l =, m =

Lebih terperinci

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA Binyamin Mechanical Engineering Muhammadiyah University Of Surakarta Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 7 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal

Lebih terperinci

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB V 1. Polipropena merupakan senyawa polimer yang digunakan untuk membuat botol minuman dan berbagai jenis karung. Senyawa ini dibuat dari monomer

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

1. Perhatikan struktur senyawa berikut! . Perhatikan struktur senyawa berikut! CH CH CH CH CH CH CH Jumlah atom C primer, atom C sekunder, dan atom C tersier dari senyawa di atas adalah...,, dan D.,, dan,, dan E.,, dan,, dan. Di bawah ini merupakan

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. Cakupan Perubahan energi yang menyertai reaksi kimia Reaksi kimia yang

Lebih terperinci

Materi Pokok Bahasan :

Materi Pokok Bahasan : STOIKIOMETRI Kompetensi : Memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan serta menerapkan dalam perhitungan kimia. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa menggunakan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: RK13AR11KIM01UTS Doc. Version: 2016-10 halaman 1 01. Sebenarnya kimia organik dan anorganik tidaklah perlu dipisah-pisahkan,

Lebih terperinci

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi MODUL 1 TERMOKIMIA Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Sebagai prasyarat untuk mempelajari termokimia, kita harus mengetahui tentang perbedaan kalor (Q)

Lebih terperinci

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur LOGO STOIKIOMETRI Marselinus Laga Nur Materi Pokok Bahasan : A. Konsep Mol B. Penentuan Rumus Kimia C. Koefisien Reaksi D. Hukum-hukum Gas A. Konsep Mol Pengertian konsep mol Hubungan mol dengan jumlah

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA BAB V PERHITUNGAN KIMIA KOMPETENSI DASAR 2.3 : Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri ) Indikator : 1. Siswa dapat menghitung

Lebih terperinci

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA TERMOKIMIA

KIMIA FISIKA TERMOKIMIA KIMIA FISIKA TERMOKIMIA Nama: 1. Hasni Kesuma Ratih (0612 3040 0321) 2. Iis Meilinda Sari (061430401991) 3. Meishe puspitasari (061430401992) 4. Yuniar rachmawati (061430401996) Kelas : 1 KD Dosen pengajar

Lebih terperinci

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M! 1. Suatu senyawa mengandung kadar unsur (% berat) sebagai berikut : S = 35,97%; O = 62,9%; dan H = 1,13%. Rumus molekul senyawa tersebut adalah. 2. Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi antara logam magnesium

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA ENERGI & KERJA Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja.

Lebih terperinci

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Stuktur atom dan sistem periodik unsur Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)

Lebih terperinci

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi A. PILIHAN GANDA 1. Molekul oksigen atau O2 merupakan lambang dari partikel a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur 2. Di antara zat berikut yang merupakan unsur ialah... a. Air

Lebih terperinci

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol Bank Soal Stoikiometri Kimia Bagian 2 Soal 1 Satu liter campuran gas terdiri dari 60% volume metana (CH4) dan sisanya gas etana (C2H6) dibakar sempurna sesuai reaksi: CH4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O 2 C2H6 +

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI Konsep mol

STOIKIOMETRI Konsep mol STOIKIOMETRI Konsep mol Dalam hukum-hukum dasar materi ditegaskan bahwa senyawa terbentuk dari unsur bukan dengan perbandingan sembarang tetapi dalam jumlah yang spesifik, demikian juga reaksi kimia antara

Lebih terperinci

Bab 3. Termokimia. Hasil yang harus Anda capai: memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.

Bab 3. Termokimia. Hasil yang harus Anda capai: memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. Bab 3 Sumber: Chemistry, 2001 Sumber energi yang digunakan untuk bahan bakar berasal dari minyak bumi. Termokimia Hasil yang harus Anda capai: memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN 1. Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan apabila. A. laju reaksi ke kiri sama dengan ke kanan B. jumlah koefisien reaksi ruas kiri sama dengan ruas kanan

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER Oleh: Aprilia Rizqi Nurcahyani XI IPA IV (02) SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SEWON JALAN PARANGTRITIS KM 5 YOGYAKARTA 2012/2013 A.

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA a. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Contoh: S + O 2 SO 2 2 gr 32 gr 64 gr b. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Bab IV Hukum Dasar Kimia Bab IV Hukum Dasar Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry :The Molecular Nature of Matter and Change Kalsium karbonat ditemukan pada beberapa bentuk seperti pualam, batu koral, dan kapur. Persen massa unsur-unsur

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013 Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013 PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan energi yang menyertai

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA Dalam ilmu kimia perlu dipelajari massa dan volume zat-zat yang bereaksi dan zat yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia. Studi tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam suatu

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Bambang (2016) dalam perancangan tentang modifikasi sebuah prototipe kalorimeter bahan bakar untuk meningkatkan akurasi pengukuran nilai

Lebih terperinci

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2 HUKUM DASAR KIMIA 1) Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ). Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum

Lebih terperinci

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS TERMOKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan Termokimia Kelas XI IPA

Soal dan Pembahasan Termokimia Kelas XI IPA Sal dan Pembahasan Termkimia Kelas XI IPA Sal 1. Diketahui H2O(l) H2O(g) ΔH = + 40 kj/ml, berapakah kalr yang diperlukan untuk penguapan 4,5 gram H2O (Ar H = 1,0 Ar O = 16)?. Mr H2O = 18 g/ml Massa H2O

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM Laporan Praktikum Kimia Fisika PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI (Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM 18 Maret 2014 Dosen Pembimbing : Fitri Khoerunnisa Ph.D. Disusun oleh : Dinar Khairunisa (1307218) FAKULTAS

Lebih terperinci

MODUL 5 PENENTUAN ENTALPI REAKSI dengan KALORIMETRI

MODUL 5 PENENTUAN ENTALPI REAKSI dengan KALORIMETRI MODUL 5 PENENTUAN ENTALPI REAKSI dengan KALORIMETRI Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan yaitu dengan alat yang disebut kalorimeter.proses pengukuran kalor reaksi disebut kalorimetri kalorimeter

Lebih terperinci

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam sistem pada kesetimbangan Uap mengembun dengan laju

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Hukum Dasar Perhitungan Kimia - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR10KIM0801 Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataan yang paling sesuai tentang hukum Lavoisier (A) Jumlah

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono Semester Gasal 2012/2013 STOIKIOMETRI 2 STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB IV STOIKIOMETRI A. HUKUM GAY LUSSAC Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan volum gas hasil reaksi berbanding

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5 ml 2. Konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1: 1. CAHYA GOKTAVIAN (1113016200041) 2. FLAVIA FERNANDA ANCI (1113016200054) 3. RINA AFRIANIS (1113016200056) 4. VIVIN

Lebih terperinci

Hukum-hukumdalam Termokimia

Hukum-hukumdalam Termokimia Hukum-hukumdalam Termokimia N A M A K E L O M P O K : A N J A S F A J A R F A N D Y A H M A D K H A L I L M U H A M M A D R E S H A T A M A A B I M A N Y U R I D W A N N U R H A F I I D H Dalam mempelajari

Lebih terperinci

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER Nama : Nova Nurfauziawati NPM : 240210100003 Tanggal / jam : 2 Desember 2010 / 13.00-15.00 WIB Asisten : Dicky Maulana JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. 1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 1

SIMULASI UJIAN NASIONAL 1 SIMULASI UJIAN NASIONAL 1 1. Bilangan-bilangan kuantum yang mungkin dimiliki oleh suatu elektron (A) n = 2, l = 2, m = 0, s = - 1 2 (B) n = 3, l = 0, m = +1, s = + 1 2 (C) n = 4, l = 2, m = - 3, s = -

Lebih terperinci

TERMOKIMIA PENGERTIAN HAL-HAL YANG DIPELAJARI

TERMOKIMIA PENGERTIAN HAL-HAL YANG DIPELAJARI TERMOKIMIA PENGERTIAN TERMOKIMIA ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan

Lebih terperinci

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B. KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B. Alat dan Bahan 1. Kalorimeter 2. Termometer 3. Gelas

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H2SO4 0.05 M dibutuhkan larutan H2SO4 5 M sebanyak ml a. 5 ml b. 10 ml c. 2.5 ml d. 15 ml e. 5.5

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II

SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II 1 SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi kinetik yang tersimpan dalam materi B. Energi kimia dapat dibebaskan

Lebih terperinci

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya: . Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI Nama Anggota: Isrenna Ratu Rezky Suci 1157040029 Helmi Fauzi 1157040025 Fajar Gunawan 1157040022 Fresa Agustini 1157040024 JURUSAN KIMIA 1A FAKULTAS

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Unsur dengan nomor massa 45 dan mempunyai jumlah netron

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1. Asas Lavoiser atau kekekalan massa jumlah sebelum dan setelah reaksi kimia adalah tetap 2. Hukum Gas Ideal P V = nrt Dengan P adalah tekanan (atm),

Lebih terperinci

KELOMPOK 3: Alfiyyah Azhar Ulfah Baby Putri Azahra Dede Fansuri Enggar triyasto pambudi Umi zulia.b Waisul kurni

KELOMPOK 3: Alfiyyah Azhar Ulfah Baby Putri Azahra Dede Fansuri Enggar triyasto pambudi Umi zulia.b Waisul kurni KELOMPOK 3: Alfiyyah Azhar Ulfah Baby Putri Azahra Dede Fansuri Enggar triyasto pambudi Umi zulia.b Waisul kurni Entalpi dan perubahan entalpi entalpi Perubahan entalpi Jenis perubahan entalpi Penentu

Lebih terperinci

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI 1. RUMUS KIMIA 2. MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA YANG BALANS 3. HUBUNGAN MASSA DALAM REAKSI KIMIA 4. REAKTAN PEMBATAS 5. HASIL PERSENTASE Reaktan (Pereaksi) Produk (Hasil

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL UjianTeori Waktu: 100 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7 1. Jika gas belerang dioksida dialirkan ke dalam larutan hidrogen sulfida, maka zat terakhir ini akan teroksidasi menjadi... A. S B. H 2 SO 3 C. H 2 SO 4 D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7 Reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA 2 K e l a s A. HUKUM HESS TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA 2 K e l a s A. HUKUM HESS TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP & K-13 kimia K e l a s XI TERMOKIMIA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami cara menentukan entalpi reaksi berdasarkan hukum Hess,

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 1 1. MATERI: STOIKIOMETRI Persen massa adalah persentase massa zat terlarut dalam 100 gram massa larutan (massa pelarut + massa

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Persiapan UAS 1 Kimia Doc. Name: AR11KIM01UAS Version: 016-08 halaman 1 01. Salah satu teori yang menjadi dasar sehingga tercipta model atom modern (A) Rutherford, Niels Bohr,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia Stoikiometri - Soal Doc. Name:RK1AR10KIM0901 Version : 2016-10 halaman 1 1. Jika diketahui massa atom C-12= p gram dan massa 1 atom unsur X adalah a gram. Massa atom

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

Rumus Kimia. Mol unsur =

Rumus Kimia. Mol unsur = Rumus Kimia Menentukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan menggunakan

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd. STOIKIOMETRI Oleh Sitti Rahmawati S.Pd Copyright oke.or.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap

Lebih terperinci

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA BAB IV HUKUM DASAR KIMIA KOMPETENSI DASAR : 2.1 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan Indikator : 1. Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro - - 1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro 1. Hukum Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa) : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi

Lebih terperinci