NAMA KEGIATAN OUTPUT TINDAK LANJUT
|
|
- Handoko Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DATA EXPO/PAMERAN PROMOSI PARIWISATA 2015 PROGRAM : PROMOSI PARIWISATA NUSANTARA DI DALAM DAN LUAR NEGERI : PEMASARAN PARIWISATA NO TANGGAL April 2015 Pameran Tourism Trade Investment Pekan Kreatif Nusantara (PKN) Bertempat di Kawasan Jetayu Kota Pekalongan. Dalam rangka penetapan UNESCO kepada Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif di Bidang Kerajinan dan Seni Rakyat dan dalam rangka hari jadi kota Pekalongan. NAMA OUTPUT TINDAK LANJUT - Jejaring Kota Bandung dengan kota/kabupaten lainnya bertambah, khususnya dalam konteks Kota Kreatif; - Kolaborasi konkrit antar Kota Bandung dgn kota/kabupaten di Indonesia - Penguatan city branding Kota Bandung sebagai Kota Kreatif - Indonesia Creative Cities Conference 2016 di Kota Malang, dimana Disbudpar Kota Bandung berperan aktif dalam mempromosikan sub-produk industri kreatif Kota Bandung di acara tersebut. - Beberapa joint promotion Disbudpar Kota Bandung dengan beberapa kota yg juga masuk nominasi Unesco Creative City Network seperti Solo dan Denpasar - Dinobatkannya Kota Bandung sbg anggota Unesco Creative City Network pada 11 Desember Mei nd Lampung Trade Tourism and Investment (TTI )Expo 2015 Bertempat di Mall Kartini-Bandar Lampung. Produk-produk unggulan Kota Bandung di sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi lebih dikenal Kunjungan beberapa studi banding dari stakeholders beberapa kota/kabupaten ke Disbudpar Kota Bandung utk secara langsung melakukan benchmarking
2 Juni 2015 Bali Beyond Travel Fair 2015 (BBTF) Pameran dengan konsep Travel exchange dan Direct Promotion dengan tema : See Indonesia Archipelago Through Bali s Natural Beauty Juni 2015 Pelaksanaan Promosi Pariwisata Kota Bandung di Singapura Disbudpar Visit Indonesia Tourism Officer Aktifitas Promosi Pariwisata Disbudpar yang bekerjasama dengan VITO Singapore Oktober Kemilau Batu Expo 2015 Ajang atau media untuk mempromosikan potensi wisata, perdagangan dan investasi di kota Batu, mensukseskan peringatan Hari Jadi Kota Batu-Malang ke 14 th 2015 Penjualan secara langsung paket-paket wisata di Kota Bandung dengan menghadirkan tourtour operator Direct Selling Tourism Promo on Bandung Penguatan positioning pariwisata Kota Bandung, khususnya untuk Food, Fashion, Festivals Beberapa famtrip ke Kota Bandung akan dikelola berkolaborasi dengan ASITA dan BP2KB Kegiatan aktif Disbudpar melalui Bidang Pemasaran yang pernah dilakukan di Singapura ini dengan mendatangkan puluhan agent perjalanan yang ada di Singapura yang mengedepankan unsurunsur teknologi dengan menggunakan AR (Augmented Reality) dalam meningkatkan user experience dalam kegiatan sosialisasi kepariwisataan Kota Bandung, menjadi embrio kegiatan Little Bandung Festival (LBF) yang diselenggarakan oleh Bidang Pemasaran di beberapa negara di kegiatan T.A 2016 Penandatanganan MOU Joint Promotion dengan Kota Malang
3 November November 2015 Indonesia Fair Australia 2015 Canberra Indonesian Promotion Center Trade, Tourism and Investment 2015 di Johor Bahru Malaysia Terbukanya peluang pasar wisatawan Australia ke Kota Bandung - Terciptanya sinergitas antara SKPD yang menangani sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi. - Terciptanya kolaborasi nyata dengan negara Malaysia di sektor pariwisata, dagang, dan investasi. ekonomi dan perdagangan. Keingintahuan warga Australia tentang produk-produk pariwisata Kota Bandung meningkat, dengan adanya undangan mengikuti pameran serupa di Perth bulan November 2016 yang diserahkan langsung oleh Konsul Jendral RI di Perth ke Kota Bandung pada Juni Kegiatan koordinasi mengenai Misi-misi promosi TTI yang melibatkan Disbudpar, DisIndag, dan Bappeda Kota Bandung terus dilakukan dan dikoordinasikan oleh Asisten Ekbang Kesra sehingga promosi Kota Bandung lebih komprehensif di T.A berikutnya. - Kegiatan Little Bandung Mobile, Little Bandung Wall, Little Bandung Store di beberapa kota di Malaysia
4 PENYELENGGARA DATA EVENT PROMOSI PARIWISATA 2015 PROGRAM : PROMOSI PARIWISATA NUSANTARA DI DALAM DAN DI LUAR NEGERI : PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA NO TANGGAL NAMA OUTPUT TINDAK LANJUT April 2015 Bandung 1955 Photo Exhibition Terciptanya wisata edukasi perihal informasi dan peristiwa sejarah KAA April 2015 Solidarity Day Tribute To Soekarno And Nelson Mandela Terbentuknya relawan-relawan Kota Bandung sebagai cerminan rasa solidaritas, kemandirian, toleransi, dan kolaborasi di antara warga Bandung seperti yang dicontohkan dua tokoh Soekarno dan Mandela April 2015 Asian African Meet & Greet 2015 Terlaksananya kegiatan promosi dan edukasi tentang keberagaman budaya negara-negara Asia Afrika kepada warga Kota Bandung dan sebaliknya April 2015 Asian African Carnival Karnaval ini menjadi hallmark event yang diarahkan untuk kepentingan pariwisata dan pergaulan antar bangsa Menjadi referensi media promosi lainnya seperti penyusunan buku coffetable book pariwisata Kota Bandung Keterlibatan relawan- relawan Kota Bandung di berbagai kegiatan yang diselenggarakan Disbudpar Undangan misi-misi budaya dan pariwisata yang ditujukan ke Kota Bandung yang ditindaklanjuti oleh Disbudpar dengan pengiriman misi budaya dan pariwisata, salah satunya melalui kegiatan Little Bandung Festival Menjadi event nasional tahunan yang didukung penuh oleh Kementrian Pariwisata RI April 2015 Harmony Angklung For The World Pemecahan rekor dunia dengan pemain Dukungan terhadap Kegiatan-kegiatan
5 angklung (Guiness World Record) 6 25 April 2015 Event Konferensi Kepemudaan Senam 5000 Anak Asia Afrika Memupuk semangat solidaritas Asia Afrika sejak dini kepada anak-anak, agar semangat Bandung tetap menyala pada jiwa generasi muda bangsabangsa Asia Afrika 7 26 April 2015 Festival Of Nations Promosi keragaman budaya dunia kepada warga Bandung dan sebaliknya 8 24 April 2015 Event Konferensi Kepemudaan Upacara Pengibaran 110 Bendera Dan Pawai Bendera Asia Afrika 9 2 Mei 2015 Event Budaya Mahasiswa Asia Afrika Pameran Dan Ruwatan Masyarakat Adat Asia Afrika Terlaksananya pengibaran Bendera ke 109 Negara yang berpartisipasi dalam peringatan 60 tahun KAA Terciptanya suatu dialog penyampaian informasi tentang masyarakat adat beserta ciri dan adatnya yang diharapkan dapat membuka cakrawala berpikir masyarakat modern Mei 2015 Event Budaya Mahasiswa Asia Afrika Pinton Ajen Terlaksananya festival budaya yang bernuansa tradisi se Indonesia yang diperkenalkan oleh para mahasiswa dan perwakilan negara sahabat dalam rangka meningkatkan citra Angklung sebagai warisan Indonesia dan dunia Dukungan terhadap kegiatan-kegiatan kepemudaan khususnya yang melibatkan mereka sebagai duta wisata Kota Bandung Kolaborasi kegiatan dengan anak-anak muda Kota Bandung dalam rangka mengajak mereka menjadi duta wisata Program-program jejaring dalam rangka memperkuat posisi Kota Bandung sebagai ibukota negara Asia Afrika Dukungan terhadap beberapa event budaya Dukungan terhadap beberapa festival budaya 11 3 Mei 2015 Event Helar Fest Colorful Harmony & Helar Fest KAA Treasure Hunt Terlaksananya Jelajah wisata petualangan di kota dengan memanfaatkan situs-situs sejarah dan potensi lokal kota Bandung Menjadi embrio lahirnya komunitas wisata seperti Komunitas Aleut dan lain lain Culinary night Terlaksananya kegiatan kuliner malam di setiap Merupakan program unggulan dan
6 13 8 November 2015 Light Fest kecamatan di Kota Bandung dengan kuliner bertema khusus sesuai potensi wilayah masingmasing Terlaksananya Pawai kendaraan hias di malam hari dengan peserta berasal dari Pemerintah, Perusahaan Swasta, Lembaga Pendidikan dan Komunitas yang berada di sekitar Kota Bandung tahunan Disbudpar yang akan terus ditingkatkan kualitasnya sehingga menjadi wisata minat khusus yang layak dikunjungi khususnya oleh wisatawan mancanegara Menjadi kalender event Disbudpar Kota Bandung dalam rangka menarik wisatawan desember 2015 Fun Days Terlaksananya kegiatan promosi kepada stakeholder dan masyarakat mengenai program dan kegiatan pemerintah kota Bandung melalui Disbudpar desember 2015 Creative Award Pemberian penghargaan bagi pelaku seni, budaya, industry kreatif Menjadi kalender event Disbudpar Kota Bandung Penguatan branding Kota Bandung sebagai Kota Kreatif 16 8 November 2015 Milangkala Bandung Festivals 2015 Sinergitas beberapa event yang dilaksanakan oleh Disbudpar maupun warga Kota Bandung dalam rangka HUT ke-205 Kota Bandung Menjadi kalender event Disbudpar Kota Bandung
7
URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM
4.2.04 URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.2.04.1 KONDISI UMUM Dalam pelaksanaan urusan pilihan pariwisata Pemerintah Kota Semarang memiliki peranan yang cukup penting dan strategis, hal ini dikarenakan Kepariwisataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar
Lebih terperinciRENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan
Lebih terperinciTUJUAN LATAR BELAKANG
TABLE OF CONTENT Latar Belakang Tujuan Waktu, Tema Kegiatan Rangkaian Kegiatan - Pembukaan Bulan Pesona Lombok Sumbawa - Lombok Sumbawa Night Exhibition - Festival Pesona Mandalika - Parade Nasional Kemerdekaan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA DI JIEXPO KEMAYORAN,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi komunikasi pemasaran terpadu Dinas Kebudayaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tampak serta
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SALINAN BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN VISIT BELTIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN
BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) A. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA MAJAPAHIT TRAVEL FAIR (MTF) 2014 SURABAYA 8 SD. 11 MEI 2014
KERANGKA ACUAN KERJA MAJAPAHIT TRAVEL FAIR (MTF) 2014 SURABAYA 8 SD. 11 MEI 2014 BIDANG PEMASARAN DISBUDPAR PROV. NTB TA 2014 KERANGKA ACUAN KERJA BELANJA MAJAPAHIT TRAVEL FAIR 2014 DI SURABAYA Lembaga/Badan/SKPD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan melalui pengembangan taman bumi atau geopark kini menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya melestarikan warisan geologi dan sekaligus memperoleh manfaat yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat lokal, konsep pembangunan melalui pengembangan
Lebih terperinciLAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan 1. Peningkatan peran Memperkuat postur Meningkatkan hubungan pengaruh Indonesia diplomasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan sektor pariwisata, hal ini dilihat dari pertumbuhan sektor pariwisata yang tumbuh pesat. Dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1
1 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Aktivitas wisata dalam hakekatnya merupakan salah satu kebutuhan tersier untuk menghilangkan kepenatan yang diakibatkan oleh rutinitas. Umumnya orang berlibur ketempat-tempat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN & REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN & REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengembangan Kampung Adat Banceuy di Kabupaten, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, terlihat dari bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Pariwisata
Lebih terperinciSumatra Barat: Propinsi Augmented Reality
Sumatra Barat: Propinsi Augmented Reality Aplikasi Mobile Augmented Reality Inovasi Digital Strategi Marketing & Promosi Berdayakan potensi Wisata dan Ekonomi Sumatra Barat dengan West Sumatra in Your
Lebih terperinciBAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
32 BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KAMPUNG WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menstimulus terciptanya sumber perekonomian baru. Bahkan pariwisata dapat di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata adalah sektor yang mampu membangun dan memperbaiki kondisi perekonomian suatu negara. Hal itu disebabkan oleh kemampuan dalam menstimulus terciptanya sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pariwisata bukan hal yang asing untuk masyarakat. Banyak wisatawan baik domestik maupun asing yang datang berlibur untuk menghabiskan waktu dan menikmati keindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan penting dalam perkembangan secara regional dan nasional. Solo dikenal sebagai salah
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.17 URUSAN WAJIB Kebudayaan dan Pariwisata 1.17.01 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 391,000,000.00 00 00 1
Lebih terperinci17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN
17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepariwisataan dunia telah mengalami peningkatan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sektor pariwisata merupakan alternatif pemasukan bagi pendapatan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2017 PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG Presentation by : Drs. BUDIHARTO HN. DASAR HUKUM KEPARIWISATAAN Berbagai macam kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI Visi adalah kondisi yang dicita-citakan untuk di wujudkan. Secara ontologis, visi merupakan das sollen, yaitu apa yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber daya devisa yang besar bagi suatu negara. Menurut World Tourism Organization (UNWTO) (2013, p10) Kekuatan pariwisata diakui
Lebih terperinciNomor : 056/PP-IKAPI/II/2018 Jakarta, 26 Februari 2018 Perihal : Negara Tamu Di Kuala Lumpur International Book Fair 2018 Lampiran : -
IKATAN PENERBIT INDONESIA (IKAPI) Jl. Kalipasir No. 32 Jakarta 10330 Telp. (021) 3141907, 3146050 Fax. (021) 3146050 e-mail : sekretariat@ikapi.org - http://www.ikapi.org Nomor : 056/PP-IKAPI/II/2018 Jakarta,
Lebih terperinciAdapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013
5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang cukup penting mempunyai peran dalam memacu pembangunan. Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di
149 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di desa Brayut Pandowoharjo Sleman melalui tiga tahap yaitu sosialisasi, transformasi
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Dilihat dari perkembanganya, industri jasa penyelenggara MICE (meeting,
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Dilihat dari perkembanganya, industri jasa penyelenggara MICE (meeting, incentive, conference and exhibition) memberikan kontribusi tinggi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat meningkatkan perekonomian suatu negara. World Tourism Organization (WTO)
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan sektor industri pariwisata di dunia saat ini sangat pesat dan memberi kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianzb Pariwisata telah bergerak sangat cepat dan telah menjadi stimulus pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata adalah bidang
Lebih terperinciSulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi merupakan cara pandang jauh ke depan mengenai gambaran keberhasilan yang ingin dicapai pada kurun waktu tertentu. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat DISPARBUD Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom,
Lebih terperinciPROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. JEND. A. YANI. NO. 107 TELP. (061) 4528436 FAX (061) 4158518 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL. ii DAFTAR
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN
RENCANA STRATEGIS TAHUN 06-0 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN Tujuan Sasaran Uraian Indikator Sasaran 06 07 08 09 00 0 Kebijakan Program ) Meningkatkan Meningkatnya kunjungan Jumlah kunjungan
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN
RENCANA UMUM PENGADAAN K/L/D/I : PROVINSI D I YOGYAKARTA SATUAN KERJA : DINAS KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN : 2014 No Kegiatan Jenis Pengadaan Volume Pagu Sumber Dana Pelaksanaan Pekerjaan Keterangan U 1 Rekonstruksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi pengembangan ekonomi dan sosial budaya karena kepariwisataan mendorong terciptanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang beragama Hindu. Pesatnya perkembangan kepariwisataan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia memiliki potensi kepariwisataan yang besar berupa daya tarik keindahan alam, keanekaragaman seni dan budaya, serta kehidupan
Lebih terperinciTABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN
TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mengalami degradasi. Bali, sebagai daerah yang dibom dan mengandalakan
BAB V KESIMPULAN Peritiwa Bom Bali I dan II benar-benar mengguncang pariwisata Indonesia. Daerah-daerah yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan utama mendapatkan imbas secara langsung sehingga
Lebih terperinciPeranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI)
Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI) Duta Besar Nur Syahrir Rahardjo Wakil Ketua Harian Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi Bidang Pariwisata
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri pariwisata saat ini terbilang sangat cepat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata.
Lebih terperinciDenpasar Tourism and Cultural Information Center BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional dan memanfaatkan peluang globalisasi, pada GBHN 1998-2003 ditetapkannya sektor pariwisata sebagai sektor ekonomi yang
Lebih terperinciFormulasi Perhitungan. Indikator. Indikator. Sasaran (Impact) Sasaran (Impact) Aparatur
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Ke DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN P Sasaran RPJMD Tujuan OPD Indikator Tujuan Formulasi perhitungan indikator tujuan Target Indikator Tujuan Tahun Awal (2016)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak mengenal fashion di dunia ini. Sejak lahir fashion atau mode sudah ada dalam diri setiap insan. Mode berbusana atau fashion pada dasarnya tidak
Lebih terperinciIV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata dipandang sebagai sektor andalan yang mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang timbul dalam kehidupan kota, seperti kesenjangan sosial, kesemrawutan kota, dan tindakan kriminalitas mendorong masyarakat kota untuk mengatasi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Haryoto Kunto (2000) dalam Wajah Bandoeng Tempoe Doeloe, Bandung sempat dijadikan Ibu Kota Nusantara Pemerintahan Hindia Belanda pada zaman kolonial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan menarik bagi sebagian orang adalah mencoba berbagai makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut. a. Strategi penguatan kelembagaan dalam
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai pengembangan pariwisata berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, Indonesia sudah berkembang menjadi salah satu negara tujuan bisnis dan wisata. Hal itu dibuktikan dengan perolehan data dari Statistical Report on Visitor
Lebih terperinciLKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
LKPJ WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2014 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 UMUM Keberadaan seni dan budaya memerlukan pelestarian agar tidak punah, dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan fasilitasi
Lebih terperinciDinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen
Lebih terperinciPEKAN BATIK INTERNASIONAL DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PEKALONGAN
PEKAN BATIK INTERNASIONAL DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PEKALONGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan
Lebih terperinciKELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.108/KP.403/MP/2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN
Lebih terperinciPUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI Visi adalah kondisi yang dicita-citakan untuk di wujudkan. Secara ontologis, visi merupakan das sollen, yaitu apa yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. wilayah Kabupaten Malang. Kota Malang memiliki luas Km². Penduduk
BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Malang merupakan wilayah terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Malang sendiri terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kota Malang dan Kabupaten Seluruh wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata dan muncul pada dekade tahun
Lebih terperinciTABEL 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD Disporabudpar Kota Kendari
TABEL 5.1 Rencana Program,, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD Disporabudpar Kota Kendari INDIKATOR PROGRAM INDIKATOR DATA CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM & KERANGKA PENDANAAN
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A UPACARA BENDERA SENIN TANGGAL 5 SEPTEMBER Senin, 5 September 2016
BUPATI KEBUMEN SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A UPACARA BENDERA SENIN TANGGAL 5 SEPTEMBER 2016 Assalamu alaikum wr. wb. Senin, 5 September 2016 Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yth. Wakil
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PRESIDEN, Dalam rangka keterpaduan pembangunan kebudayaan dan pariwisata, dengan ini menginstruksikan : Kepada
Lebih terperinciKEBUDAYAAN. Budaya Benda (Tangible) Budaya Takbenda (Intangible)
KEBUDAYAAN Budaya Benda (Tangible) Warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau
Lebih terperinci2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Pariwisata dunia berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNWTO, World Tourism barometer pada tahun 2014 bahwa wilayah Asia Pasifik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata sebagai sumber pendapatan tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pariwisata di anggap sebagai sektor yang sangat menjanjikan pada zaman sekarang ini. Banyak negara di dunia yang bergantung pada industri pariwisata sebagai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berisi pendapat peneliti mengenai perbaikan terhadap strategi competitive
BAB V PENUTUP Bab V ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Adapun kesimpulan berisi tentang jawaban dari rumusan masalah atau fokus penelitian. Sedangkan saran berisi pendapat peneliti mengenai perbaikan
Lebih terperinciHarmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni :44
KOPI, Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah. Kata ini merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Yang berarti, hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi Ibu Kota provinsi Jawa Barat. Kota yang terletak di 140 km sebelah
Lebih terperinciMelestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik
Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang
Lebih terperinciEvaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV
Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV Realisasi Triwulan IV Unsur Bidang Program Target Kinerja Tahunan No. Kode Rekening Indikator Kinerja
Lebih terperinciffk$ t? Januari 2o1T SANGAT SEGERA Venue Venue
KEMENTERIAN PARIWISATA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA MANCANEGARA JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO.17, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3838312; FAKSIMILE (021) 3449268 t.r'rlrrtlrtf Lrl ; ffk$
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Program Komputer Acuan Bahasa c 2010 Ferli Deni Iskandar
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul Pengertian Judul Pusat Wisata Kuliner Danau Toba dengan Pendekatan Eko Wisata menurut kamus 1 adalah : Pusat : tempat yang letaknya di bagian tengah ; titik yang di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa terutama pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar mengakibatkan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Festival merupakan sebuah satu hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Festival merupakan sebuah satu hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah.( http://istilahkata.com/festival-2.html). Di Indonesia
Lebih terperinciBAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
BAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI 6.1. Kebijakan Pengembangan Investasi di Kabupaten Banyuaesin Konsep dan design arah pengembangan investasi di Kabupaten Banyuasin dibuat dengan mempertimbangkan potensi wilayah
Lebih terperinciTabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dab Pendanaan Indikator Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Kinerja, Kelompok dab Pendanaan Dinas Kebudayaan, Tujuan 1.1 Pembinaan dan pengmbangan profesionalisme sumber daya aparatur 1.1.1 terwujudnya pembinaan dan pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif adalah industri yang bermuara pada intelektualitas, ide, dan gagasan orisinil yang kemudian di realisasikan berdasarkan pemikiran insan kreatif yang
Lebih terperinciFORMULIR RENCANA AKSI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016
FORMULIR RENCANA AKSI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 216 Sasaran Kegiatan Program Uraian Indikator Kinerja Target Uraian Indikator
Lebih terperinciIn concurrent event: November Ma Joly Beach Tuban - Kuta
In concurrent event: 14-15 November Ma Joly Beach Tuban - Kuta PENYELENGGARA BALI CARNAVAL 2015 diselenggarakan atas prakarsa Asosiasi Karnaval Indonesia bekerjasama dengan RajaMICE serta didukung oleh
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TEMU FEDEP SUBOSUKAWONOSRATEN TEMA PENGUATAN KELEMBAGAAN FEDEP UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF SUBOSUKAWONOSRATEN Surakarta, 27 April 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciLAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005
LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005 1.1 Latar Belakang Seni dan budaya daerah mempunyai
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciB A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD
B A B PROGRAM.1. Program SKPD Berdasarkan tugas dan fungsi yang melekat pada Satuan Kerja Pelaksana Daerah (SKPD) bidang Kebudayaan dan Pariwisata, maka telah disusun program prioritas unggulan berdasarkan
Lebih terperinci