MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan Isi Materi Pelatihan Penerapan Materi Pelatihan Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Pengertian-Pengertian Istilah Profesi Standarisasi Penilaian / Uji kompetensi Pelatihan Kompetensi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Standar Kompetensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sertifikat Kompetensi Sertifikasi Kompetensi... 7 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Menerapkan Ketentuan K3 Dan Ketentuan Pengendalian Lingkungan Ditempat Kerja Bekerjasama Dengan Rekan Kerja Dan Lingkungan Yang Beragam Mengidentifikasi Yang Akan Dihitung Menghitung Quantity (Kuantitas) Menghitung Kebutuhan Bahan, Peralatan, Tenaga Kerja Dan Waktu Yang Diperlukan... 8 Halaman: 1 dari 29

3 2.1.6 Menghitung Biaya Total Melakukan Pemantauan Pelaksanaan Membuat Laporan Hasil Pengertian Unit Standar Unit Kompetensi Unit Kompetensi Yang Akan Dipelajari Durasi / Waktu Pelatihan Kesempatan Untuk Menjadi Kompeten Unit Kompetensi Kerja yang Dipelajari Kemampuan Awal Judul Unit Kode Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Persiapan / Perencanaan Permulaan Dari Proses Pembelajaran Pengamatan Terhadap Tugas Praktek Implementasi Penilaian Metode Pelatihan Belajar Secara Mandiri Belajar Berkelompok Belajar Terstruktur BAB IV LAPORAN HASIL PEKERJAAN Umum Perhitungan Tambah Kurang Identifikasi Tambah Kurang Perhitungan Kuantitas Tambah Kurang Perhitungan Biaya Akibat Perubahan Gambar dan Spesifikasi Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan Perubahan Gambar Halaman: 2 dari 29

4 4.3.2 Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan Perubahan Spesifikasi Perhitungan Nilai Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi Eskalasi Harga Identifikasi Item Akibat Eskalasi Harga Perhitungan Eskalasi Harga Penyusunan Berita Acara Eskalasi Harga BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya Manusia Pelatih Penilai Teman kerja / sesama peserta pelatihan Sumber-sumber Kepustakaan / Buku Informasi Daftar Peralatan dan Perlengkapan Halaman: 3 dari 29

5 BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Kompeten ditempat kerja. Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / Mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. 2) Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / Mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Halaman: 4 dari 29

6 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. 3) Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Penerapan Materi Pelatihan 1) Pada pelatihan klasikal, instruktur akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja. 2) Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. Halaman: 5 dari 29

7 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan. Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah : 1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau. 2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau. 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama Pengertian-Pengertian / Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan / jabatan Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu Penilaian / Uji kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Halaman: 6 dari 29

8 1.4.5 Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional. Halaman: 7 dari 29

9 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi menghitung biaya akibat perubahan pekerjaan, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu : F41.QS : Menerapkan ketentuan K3 dan ketentuan pengendalian lingkungan ditempat kerja F41.QS : Bekerjasama dengan rekan kerja F41.QS : Mengidentifikasi pekerjaan yang akan dihitung F41.QS : Menghitung quantity (kuantitas) pekerjaan F41.QS : Menghitung kebutuhan bahan, peralatan, tenaga kerja dan waktu yang diperlukan F41.QS : Menghitung biaya total pekerjaan F41.QS : Melakukan pemantauan pelaksanaan pekerjaan F41.QS : Membuat laporan hasil pekerjaan Pengertian Unit Standar Kompetensi Unit kompetensi Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu Unit kompetensi yang akan dipelajari Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah Menghitung Biaya Akibat Perubahan Durasi / waktu pelatihan Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu. Halaman: 8 dari 29

10 Kesempatan untuk menjadi kompeten Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha / kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan ini adalah : F41.QS : Menerapkan ketentuan K3 dan Ketentuan pengendalian lingkungan ditempat kerja F41.QS : Bekerjasama dengan rekan kerja F41.QS : Mengidentifikasi pekerjaan yang akan dihitung F41.QS : Menghitung quantity (kuantitas) pekerjaan F41.QS : Menghitung kebutuhan bahan, peralatan, tenaga kerja dan waktu yang diperlukan F41.QS : Menghitung biaya total pekerjaan Judul Unit Menghitung Biaya Akibat Perubahan Kode Unit : Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam menghitung biaya akibat perubahan pekerjaan. Halaman: 9 dari 29

11 2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ELEMEN KOMPETENSI 1. Menghitung pekerjaan tambah kurang 2. Menghitung biaya akibat perubahan gambar dan spesifikasi. 3. Menghitung biaya akibat adanya eskalasi harga. KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 tambah kurang diidentifikasi dengan tepat. 1.2 Kuantitas pekerjaan tambah kurang dihitung dengan teliti. 1.3 Berita acara pekerjaan tambah kurang disiapkan dengan lengkap. 2.1 Perubahan biaya yang disebabkan perubahan gambar diidentifikasi dengan tepat. 2.2 Perubahan biaya yang disebabkan perubahan spesifikasi diidentifikasi dengan tepat. 2.3 Nilai pekerjaan akibat perubahan gambar dan spesifikasi dihitung dengan teliti. 2.4 Berita acara pekerjaan akibat perubahan gambar dan spesifikasi disiapkan dengan lengkap. 3.1 Item pekerjaan akibat eskalasi harga diidentifikasi dengan tepat. 3.2 Nilai pekerjaan akibat adanya eskalasi harga dihitung dengan teliti. 3.3 Berita acara akibat adanya eskalasi harga disiapkan dengan lengkap. BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel 1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok, pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada pekerjaan bangunan gedung. 1.2 Unit kompetensi ini untuk melakukan perhitungan biaya akibat perubahan pekerjaan pada bangunan gedung. 2. Perlengkapan yang diperlukan 2.1 Perlengkapan Alat Tulis Perlengkapan pengaman kerja. 2.2 Peralatan Komputer 2.3 Bahan Kertas tulis Gambar pelaksanaan Gambar kerja. Halaman: 10 dari 29

12 3. Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1 Menghitung pekerjaan tambah kurang. 3.2 Menghitung biaya akibat perubahan gambar dan spesifikasi. 3.3 Menghitung biaya akibat adanya eskalasi. 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1 Peraturan Perusahaan dibidang Pengendalian Produksi. 4.2 Peraturan Perusahaan dibidang Akuntansi. 4.3 Ketentuan tentang Eskalasi Harga. 4.4 Spesifikasi Teknis. 4.5 Spesifikasi Umum. PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode uji antara lain : 1.1 Dapat diujikan langsung dilapangan atau pada simulasi lingkungan kerja. 1.2 Dapat dilakukan pada saat proses pengerjaan atau pada akhir pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja. 2. Keterkaitan dengan unit lain 2.1 F41.QS : Menerapkan ketentuan K3 dan Ketentuan pengendalian lingkungan ditempat kerja. 2.2 F41.QS : Bekerjasama dengan rekan kerja. 2.3 F41.QS : Mengidentifikasi pekerjaan yang akan dihitung. 2.4 F41.QS : Menghitung quantity (kuantitas) pekerjaan. 2.5 F41.QS : Menghitung kebutuhan bahan, peralatan, tenaga kerja dan waktu yang diperlukan. 2.6 F41.QS : Menghitung biaya total pekerjaan. Halaman: 11 dari 29

13 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 Gambar pelaksanaan, gambar kerja. 3.2 Spesifikasi teknis. 3.3 Menghitung biaya akibat eskalasi harga. 3.4 Instansi resmi yang mengeluarkan daftar harga bahan, peralatan dan upah tenaga kerja. 4. Keterampilan yang dibutuhkan 4.1 Menghitung pekerjaan tambah kurang. 4.2 Menghitung biaya akibat eskalasi harga. 4.3 Menghitung biaya akibat perubahan gambar dan spesifikasi. 5. Aspek Kritis 5.1 Kedisiplinan membuat dokumen resmi pekerjaan tambah kurang. 5.2 Kemampuan menghitung kuantitas jenis pekerjaan untuk pekerjaan tambah kurang. 5.3 Kesamaan penafsiran perubahan pekerjaan dengan perbaikan pekerjaan. 5.4 Kesamaan penafsiran spesifikasi bahan yang setara. 6. Kompetensi Kunci No Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2 Halaman: 12 dari 29

14 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri artinya, bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan / proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat Persiapan / perencanaan 1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti. 2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. 3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. 4) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Permulaan dari proses pembelajaran 1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. 2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki Pengamatan terhadap tugas praktek 1) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. 2) Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan Implementasi 1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman. 2) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek. 3) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan. Halaman: 13 dari 29

15 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar / ahli dari tempat kerja Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu. Halaman: 14 dari 29

16 BAB IV PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN 4.1 Umum Pada dokumen kontrak umumnya sudah mencantumkan pasal untuk kemungkinan adanya pekerjaan tambah kurang yang diakibatkan adanya perubahan pekerjaan. Adanya perubahan pekerjaan dapat mengakibatkan : Adanya perubahan kuantitas pekerjaan. Dapat menimbulkan harga baru pekerjaan. Terjadinya perubahan pekerjaan dapat disebabkan oleh adanya perubahan gambar, perubahan spesifikasi dan eskalasi harga. Proyek-proyek pemerintah multi years biasanya sudah mencantumkan rumus eskalasi seperti kenaikan harga BBM atau kenaikan mendadak yang cukup besar dari satu jenis bahan yang diperlukan pada pekerjaan tersebut. Kenaikan bahan/bbm tersebut mengakibatkan melonjaknya anggaran pelaksanaan pekerjaan, bila tidak ada penyesuaian harga kontrak, dikhawatirkan jalannya pelaksanaan proyek akan terganggu. Karena kemampuan finansial dari Pelaksana terbatas, bisa berakibat berhentinya proyek. 4.2 Perhitungan Tambah Kurang tambah kurang di lapangan harus memiliki bukti hitam di atas putih untuk menghindari perselisihan yang tidak diinginkan bersama, catatan tersebut biasanya berupa Instruksi Kerja. Dasarnya adalah harga satuan pekerjaan (unit price) yang ada dalam kontrak dan kuantitas pekerjaan. Bila harga satuan belum ada dalam kontrak, maka perlu dinegosiasi untuk mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak Identifikasi Tambah Kurang Pemeriksaan Surat Perintah Tambah Dan Kurang Atas instruksi dan persetujuan Direksi/Perencana/pengawas berhak mengadakan suatu perubahan atas rencana yang telah ada dengan memberi instruksi tertulis kepada Kontraktor untuk dilaksanakan. Dalam hal ini Kontraktor harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan instruksi tersebut. Halaman: 15 dari 29

17 Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan (alternatif atau modifikasi) daripada design kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan, seperti tercantum di dalam gambar-gambar kerja (kontrak) dan Bill of Quantities. Perubahan termasuk penambahan, pembatalan atau penggantian dari suatu pekerjaan, perubahan dari jenis atau standar dari suatu bahan, peralatan atau mesin yang dipergunakan di dalam pekerjaan. Setiap ada pekerjaan tambah dan kurang, kontraktor mencatat dan mendokumentasi secara tertib, serta memintakan persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas pekerjaan. Sering terjadi pekerjaan tambah kurang dikeluarkan/diperintahkan oleh Konsultan Pengawas namun belum mendapat persetujuan Direksi. Kontraktor harus mengajukan surat secara resmi kepada Direksi untuk mengeluarkan instruksi kerja tambah kurang berdasarkan pekerjaan tambah dan kurang yang telah disetujui Konsultan pengawas Pemeriksaan Perubahan Waktu Pelaksanaan Dan Perubahan Jenis A. Perubahan pekerjaan dapat mengakibatkan perubahan jenis pekerjaan. Ada kemungkinan timbul jenis pekerjaan baru yang tidak ada pada kontrak sebelumnya. Bila ada jenis pekerjaan baru, tentu harus dibuatkan harga satuan pekerjaan baru. Untuk ini perlu diadakan negosiasi harga satuan baru yang berlaku pada jenis pekerjaan tersebut. B. Selain dapat berakibat adanya perubahan jenis pekerjaan, perubahan pekerjaan dapat mengakibatkan kemungkinan penambahan waktu penyelesaian pekerjaan. Sesuai dengan Uraian dan Syarat-syarat Pelaksanaan (USP) ada ketentuan tentang perpanjangan waktu : Pada prinsipnya Kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan yang disebutkan di dalam kontrak dalam jangka waktu seperti yang dicantum. Didalam penyusunan rencana kerja Kontraktor harus sudah memperhitungkan dengan sebaik-baiknya hari-hari libur, hari raya, hari- Halaman: 16 dari 29

18 hari dimana buruh libur selama lebaran dan waktu-waktu tersebut tidak dapat diterima sebagai claim perpanjangan waktu. Pada peristiwa dihentikannya suatu bagian/keseluruhan pekerjaan oleh Pengawas sebagai akibat kelalaian Kontraktor sendiri, tidak dapat diperhitungkan sebagai perpanjangan waktu. Demikian akibat kelelaian/kesalahan Kontraktor sehingga diperlukan waktu untuk memperbaiki suatu bagian pekerjaan tidak dapat diterima sebagai claim perpanjangan waktu. Keadaan yang dapat dipertimbangkan dalam perpanjangan waktu ialah: a. Adanya Force majeure. 1. Terjadinya bencana alam yaitu banjir yang berlarut-larut, gempa bumi, tanah longsor pada lokasi pekerjaan secara nyata menghambat pelaksanaan pekerjaan Kontraktor. 2. Kebakaran di proyek yang bukan diakibatkan kelalaian Kontraktor atau pegawainya. 3. Huru hara, tindakan terorisme yang secara nyata mengganggu kegiatan pekerjaan di proyek. b. Kemungkinan tindakan penghentian sementara kegiatan Kontraktor atas instruksi Direksi/Pengawas akibat adanya sesuatu alasan tertentu yang bukan karena kelalaian Kontraktor. Semua keadaan yang disebut di atas, akan dipertimbangkan dengan seksama oleh Pengawas apabila hal itu benar-benar mempengaruhi critical path dari network planning. Untuk keterlambatan akibat tindakan Pemberi Tugas atau Direksi, keadaan force majeure dan sebagainya dapat diadakan perpanjangan waktu setelah dinilai dengan seksama oleh Direksi atas permintaan tertulis dari Kontraktor. Permohonan perpanjangan waktu tersebut diajukan secara tertulis oleh Kontraktor selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah terjadinya peristiwa tersebut. Apabila ada instruksi Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan tambah/kurang selama masa pelaksanaan dalam batas-batas yang telah ditetapkan dalam aanwijzing, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi jangka waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan, Halaman: 17 dari 29

19 kecuali pekerjaan tambah/kurang tersebut ternyata mempengaruhi secara nyata critical path dalam network planning Perhitungan Kuantitas Tambah Kurang Penjelasan Jenis Tambah Kurang Dalam melaksanakan pekerjaan bangunan gedung sering sekali terjadi pekerjaan tambah kurang, apalagi pekerjaan renovasi gedung banyak sekali perubahan gambar yang diakibatkan karena setelah dibongkar ditemui adanya pekerjaan yang harus diperbaiki atau diganti, dimana pada awalnya pekerjaan tersebut tidak ada. Ada juga karena permintaan pemberi kerja berubah pada saat pembangunan, maka gambar perlu direvisi atau spesifikasi dirubah Perhitungan Kuantitas Tambah Kurang Setelah gambar pelaksanaan dan gambar kerja dibuat oleh kontraktor dan disetujui oleh pemberi kerja atau yang mewakilinya, kemudian menghitung kuantitas pekerjaan apakah bertambah atau berkurang dari rencana awal. Kemungkinan dapat timbul item pekerjaan baru sehingga perlu diadakan negosiasi harga satuan terlebih dahulu untuk disetujui bersama. tambah kurang adalah bertambahnya atau berkurangnya realisasi pekerjaan dari penawaran harga serta rencana kerja dan syaratsyarat dalam dokumen kontrak, baik dalam volume pekerjaan maupun spesifikasi teknis. Untuk menghitung pekerjaan tambah kurang, maka diperlukan pemahaman yang cukup tentang dokumen kontrak. Syarat-syarat pekerjaan tambah kurang : 1. Apabila suatu perubahan rencana/gambar ternyata menimbulkan pekerjaan tambah/kurang, dengan jumlah biaya lebih besar dari 2,5 % dari nilai kontrak, maka pelaksanaannya baru dapat dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari Pemberi Tugas. 2. Apabila terjadi pekerjaan tambah dalam pelaksanaan dimana penilaian pekerjaan tersebut tidak terdapat dalam perincian penawaran, maka kontraktor diharuskan mengajukan penawaran pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan. Halaman: 18 dari 29

20 3. Sebaliknya apabila terjadi pekerjaan kurang, maka penilaian pekerjaan kurang tersebut termasuk mengurangi harga material, upah pekerjaan dan besarnya keuntungan dan pajak-pajaknya. 4. Tidak ada perhitungan kembali atas jumlah satuan yang dihitung kontraktor dengan demikian perhitungan pekerjaan tambah kurang ialah bagian pekerjaan atau suatu pekerjaan yang lain dari yang dimaksud didalam Uraian dan Syarat-syarat umum Pelaksanaan (condition of contract) dan gambar-gambar. Perhitungan pembayaran tambah atau kurang dilakukan pada pembayaran angsuran berikutnya. 4.3 Perhitungan Biaya Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan Perubahan Gambar Penetapan Surat Perintah Perubahan Gambar Dari Direksi Pada prisipnya pekerjaan tambah kurang disebabkan perubahan gambar sama dengan pekerjaan tambah kurang yang sudah disebutkan diatas, hanya penyebab pekerjaan tambah kurang adalah perubahan gambar. Perubahan gambar ini bisa berarti perubahan konstruksi atau ada penambahan atau pengurangan bangunan dari bangunan yang ada. Perintah perubahan gambar ini harus dilakukan secara tertulis, agar mengikat kedua belah pihak, baik Pemberi Kerja maupun Penyedia Kerja Penetapan Perubahan Gambar Setiap ada perintah perubahan gambar kontraktor wajib membuat gambar kerja atau bila diperlukan membuat gambar detail sesuai perubahan tersebut yang harus disetujui lebih dulu oleh Direksi, selanjutnya gambar kerja tersebut dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan Penentuan Jenis Akibat Perubahan Gambar Dengan adanya perubahan gambar dapat berakibat bertambah atau berkurangnya jenis pekerjaan, demikian pula dapat menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang sudah ada. Bisa terjadi perubahan gambar menimbulkan item pekerjaan/jenis pekerjaan baru yang harus dikerjakan. Sebaiknya sebelum mengerjakan Halaman: 19 dari 29

21 pekerjaan tambah kurang diadakan perhitungan pekerjaan tambah kurang dan disetujui bersama Identifikasi Perubahan Biaya Yang Disebabkan Perubahan Spesifikasi Pada prinsipnya Kontraktor tidak diizinkan merubah suatu desain konstruksi dan arsitektur. Apabila oleh Direksi Lapangan hal tersebut dianggap perlu maka perubahan desain hanya dilakukan oleh Perencana. Apabila Kontraktor mengajukan suatu usul perubahan design bagian konstruksi dan ternyata usul tersebut dianggap lebih baik dan disetujui oleh Perencana, maka perubahan tersebut baru dianggap sah bila dikeluarkannya instruksi tertulis dari Pengawas dengan dilengkapi gambar dan persyaratan tehnis. Terhadap perbahan design yang diusulkan Kontraktor tersebut Pemberi Tugas tidak akan membayar biaya tambahan, sebaliknya bila terjadi pengurangan biaya, maka diperhitungkan terhadap harga kontrak. Selanjutnya semua keterlambatan waktu dalam proses usul tersebut sampai instruksi perubahan dikeluarkan dan dilaksanakan tidak akan merubah jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan Penunjukan Surat Perintah Perubahan Spesifikasi Dari Direksi Pada prinsipnya pekerjaan tambah kurang disebabkan perubahan spesifikasi sama dengan pekerjaan tambah kurang yang sudah disebutkan diatas, hanya penyebabnya adalah perubahan spesifikasi. Perintah perubahan spesifikasi ini harus dilakukan secara tertulis, agar mengikat kedua belah pihak, baik Pemberi Kerja maupun Penyedia Kerja Penentuan Jenis Yang Mengalami Perubahan Spesifikasi Perubahan spesifikasi tidak merubah gambar yang ada. Dengan perubahan spesifikasi perlu diperiksa kembali jenis-jenis pekerjaan yang mengalami perubahan. Sebagai contoh pekerjaan beton K225 dirubah menjadi K300, artinya komposisi material beton mengalami perubahan. Halaman: 20 dari 29

22 4.3.3 Perhitungan Nilai Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi Kuantitas dan nilai semua perubahan akan dihitung oleh Direksi/Pengawas menurut ketentuan yang berlaku di dalam kontrak imi dan apabila diperlukan, Kontraktor diberi kesempatan untuk mengikuti perhitungan yang dibuat. Untuk perhitungan nilai dan perubahan, metoda atau cara berikut ini harus dipakai. a) Harga-harga yang tertera di dalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item pekerjaan yang bersifat sama. b) Untuk item pekerjaan dimana sifatnya berbeda, maka harga-harga yang tertera di dalam Bill of Quantities merupakan dasar perhitungan dari nilai suatu perubahan, sepanjang nilai yang didapat adalah wajar dan hanya untuk sifat yang berbeda saja yang dinilai perubahannya. c) Untuk item pekerjaan perubahan dimana kuantitas dan nilainya tidak dapat dihitung secara pasti dan tidak terdapat didalam daftar harga pokok bahan/upah di dalam kontrak, maka perhitungannya dilakukan dengan menghitung volume bahan serta upah dan ongkos lainnya yang riel (nyata) pada saat tersebut (analisa praktis) dengan ditambah keuntungan 10 % dan PPN 10 %. Semua bukti yang sah perlu dilengkapi Kontraktor, akan dilakukan penelitian yang seksama pada harga-harga di pasaran Perhitungan Kuantitas Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi Akibat perubahan gambar oleh Direksi, kontraktor membuat gambar pelaksanaan dan atau gambar kerja yang harus disetujui oleh Direksi. Dari revisi gambar pelaksanaan tersebut dapat dihitung kuantitas pekerjaan tambah kurangnya Perhitungan Nilai Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi Setelah kuantitas pekerjaan diketahui, kemudian dapat dihitung biaya tambah kurang. Bila ada item pekerjaan baru, maka kontraktor mengajukan harga satuan pekerjaan baru untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Halaman: 21 dari 29

23 Perincian Harga Tambah Kurang Nama Proyek : Owner : Nilai kontrak : Konsultan : Waktu Pelaksanaan : Kepala Proyek : (dalam ribuan) No. Item 1. Pek. Beton 1:2:3 2. Pek. Beton 1:3:5 3. Pas. Bata 1:3 4. Dst Dst Jumlah Selisih jumlah harga asli jumlah harga revisi Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga Asli Revisi Asli Revisi Asli Revisi Tabel 4.1 : Perincian Kerja pada Tambah Kurang Penyiapan Berita Acara Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifikasi Penyiapan substansi berita acara dan pembuatan addendum pekerjaan. Dengan adanya perubahan gambar dan spesifikasi, maka segera disiapkan pembuatan berita acara pekerjaan tambah kurang, tentu disertai alasan terjadinya perubahan gambar dan atau spesifikasi. Agar prestasi pekerjaan tambah kurang dapat ditagihkan setelah pekerjaan dikerjakan, maka dibuat addendum pekerjaan yang disetujui oleh kedua belah pihak. 4.4 Eskalasi Harga Proyek-proyek besar dan membutuhkan waktu pelaksanaan cukup lama sampai 3 atau 5 tahun, biasanya sudah disediakan rumus-rumus untuk mengatasi bilamana ada kenaikan harga, baik karena inflasi maupun sebab lain seperti misalnya kenaikan harga BBM atau kenaikan mendadak dari satu jenis bahan yang diperlukan. Halaman: 22 dari 29

24 4.4.1 Identifikasi Item Akibat Eskalasi Harga Pertimbangan Eskalasi Harga Pada umumnya ada pasal yang menyangkut eskalasi sebagai contoh : a. Di dalam hal terjadi tindakan monoter yang dikeluarkan secara resmi oleh Pemerintah yang secara langsung mempengaruhi biaya pelaksanaan, maka hanya akan dipertimbangkan sesuatu kompensasi harga kontrak sesuai dengan keputusan resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang berlaku untuk pembangunan proyek gedung yang sejenis. b. Khusus apabila ada fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing, maka hal ini tidak dipertimbangkan untuk peninjauan harga kontrak. Tidak setiap proyek-proyek besar menyediakan rumus-rumus untuk mengatasi bilamana ada kenaikan harga, karena oleh pemerintah dianggap tidak perlu ada eskalasi, kebijakan eskalasi sepenuhnya oleh pemerintah. Proyek-proyek swastapun belum tentu mengikuti aturan pemerintah. Bila kebijakan pemerintah menyetujui adanya eskalasi, Menteri Ekuin mengeluarkan Keputusan pemerintah untuk persetujuan eskalasi Item Yang Mendapat Eskalasi Semua item-item pekerjaan mendapat eskalasi namun dengan faktor eskalasi yang berbeda tergantung dari kenaikan harga yang terjadi Perhitungan Eskalasi Harga Harga Bahan, Peralatan Dan Upah Tenaga Kerja Instansi Yang Resmi Biasanya harga-harga bahan, alat-alat ataupun upah diambil sebagai harga patokan adalah ketika Kontraktor menghitung harga penawaran dan ini dianggap sebagai harga nol atau harga permulaan. Harga-harga didapat dari tempat-tempat dimana kita membeli bahan tersebut dan harga-harga itu harus harga asli pabrik, jadi harga belum ditambah ongkos angkut dan lain-lain yang tentunya menyebabkan harga menjadi berlainan ditiap daerah. Untuk upah buruh harus diambail upah-upah yang dicatat oleh Biro Pusat Statistik Jakarta. Harga bahan bakar resmi dari Pertamina. Halaman: 23 dari 29

25 Basis Index Basis index untuk menentukan harga K (Faktor Eskalasi) harga-harga. Sebagai contoh perhitungan eskalasi pada tanggal 20 Mei Basis Index Untuk Menentukan Harga K No. URAIAN SIMBOL INDEX KETERANGAN 1. Upah buruh L0 937, , , = Rp. 937, Upah rata-rata per hari. 2. Portland semen C0 895,500 Harga/kantong = Rp. 895,50 3. Besi tulangan ASTM Grade 40 S0 122, = 122, Bahan bakar dan pelumas F0 36,730 Harga rata-rata per kg yang berlainan pelumas. Solar Rp. 25/l Pelumas Rp. 259,64/l F0 = 95 % Solar + 5 % = 23, ,98 = 36, Aspal A0 133,250 Cutback asphalt US $ 153,0 /ton. Asphalt semen US $ 119,5 /ton ,5 A0 = = 133, Alat-alat berat ER ,50 D7 US $ ,- US $ ,- Dump US $ ,38 US $ 7.596,53 Tire US $ ,- Asphalt US $ ,- Stone US $ ,- Total US $ ,53 US $ ,53 ER0 = = ,50 7 Untuk mengatasi kenaikan suku cadang. Tabel 4.2 : Basis Indeks untuk Menentukan Harga K Rumus-Rumus Eskalasi Rumus eskalasi biasanya sudah ada didalam dokumen tender. Contoh rumus-rumus eskalasi disajikan dibawah ini : 1. Untuk pekerjaan betonan : Lt Ct ERt KA = 0,15 + 0, , , L0 C0 ER0 Halaman: 24 dari 29

26 2. Untuk pekerjaan beton bertulang : Lt St ERt KB = 0,15 + 0, , , L0 S0 ER0 3. Untuk pekerjaan tanah : Lt Ft ERt KC = 0,15 + 0, , , L0 F0 ER0 4. Untuk pekerjaan pengaspalan : Lt Ft At ERt KD = 0,15 + 0, , , , L0 F0 A0 ER0 Harga-harga KA, KB, KC, KD adalah faktor-faktor eskalasi yang akan dikalikan dengan harga-harga satuan (unit price). Karena penagihan pembayaran pekerjaan yang telah diselesaikan dan diterima baik oleh pengawas pekerjaan dilakukan setiap bulan, maka faktor-faktor eskalasi pun ditentukan tiap bulan Perhitungan Nilai Eskalasi Harga (Menurut Ketentuan Departemen Keuangan) 1. Perhitungan eskalasi menggunakan rumus sebagai berikut : Bn Cn Dn Hn = Ho ( a + b c d ) Bo Co Do Keterangan : Hn = harga satuan barang dan jasa pemborongan hasil penyesuaian. Ho = harga satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan atau pengadaan barang dan jasa pemborongan diserahkan. a = koefisien tetap yang terdiri dari overhead dan keuntungan yang jika tidak dicantumkan dalam penawaran maka nilainya = 0,15. b,c,d...dst = penjumlahan koefisien-koefisien komponen utama = 0,85. Bn,Cn,Dn = indeks harga komponen pada bulan... Bo,Co,Do = indeks harga komponen pada bulan... Halaman: 25 dari 29

27 Koefisien komponen utama ditetapkan oleh : a. Departemen Umum/Dinas Bidang Umum untuk pekerjaan Jasa Pemborongan. b. Departemen teknis / Kantor Wilayah Departemen Teknis /Dinas Teknis untuk pekerjaan teknis lainnya. c. Kesepakatan antara Kepala Satuan Kerja dan rekanan untuk pekerjaan lain yang disetujui oleh Departemen Teknis atau Kantor Wilayah Departemen Teknis/Dinas Teknis yang bersangkutan. Indeks harga yang digunakan adalah yang dikeluarkan BPS Propinsi / Kabupaten / Kota. Indeks harga yang lainnya dapat digunakan setelah dapat persetujuan Departemen Teknis atau Kantor Wilayah Departemen Teknis yang bersangkutan. Daftar harga dapat disusun oleh asosiasi, Kepala Satuan Kerja atau rekanan berdasarkan harga pasar untuk disampaikan kepada departemen teknis atau kantor wilayah departemen teknis yang bersangkutan guna dinilai kewajarannya dan kemudian disetujui untuk dijadikan dasar perhitungan penyesuaian harga. 2. Perhitungan nilai kontrak menggunakan rumus : Pn = ( Hn1 x V1) + ( Hn2 x V2) + (Hn3 x V3) +...dst Keterangan : Pn : Nilai kontrak hasil penyesuaian. Hn : Harga satuan hasil penyesuaian. V : Volume barang dan jasa pemborongan Penyusunan Berita Acara Eskalasi Harga Penyusunan Berita Acara Eskalasi Harga Penyusunan berita acara perhitungan eskalasi dibuat setelah ada persetujuan dari pemerintah. Perhitungan penyesuaian harga dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja/Satuan Kerja Sementara dan rekanan, selanjutnya diajukan Departemen Umum untuk mendapatkan penetapan sesuai dengan jenis DIPA. Jika diperlukan revisi DIPA atau dokumen yang dipersamakan, maka berdasarkan perhitungan Halaman: 26 dari 29

28 penyesuaian harga yang telah ditetapkan oleh Departemen Umum, Kepala Satuan Kerja / Satuan Kerja Sementara memproses revisi DIPA atau dokumen yang dipersamakan Kelengkapan Berkas Administrasi Indeks harga yang dikeluarkan BPS Propinsi/Kabupaten/Kota. Indeks harga harga lainnya dapat digunakan setelah dapat persetujuan Departemen Teknis atau Kantor Wilayah Departemen teknis yang bersangkutan. Daftar harga dapat disusun oleh asosiasi, Kepala Satuan Kerja atau rekanan berdasarkan harga pasar untuk disampaikan kepada departemen teknis atau kantor wilayah departemen teknis yang bersangkutan. Halaman: 27 dari 29

29 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia Pelatih Pelatih/ instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran pelatih adalah untuk : a. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar. d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan Penilai Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta. b. Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta. c. Mencatat pencapaian / perolehan peserta Teman kerja / sesama peserta pelatihan Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta. Halaman: 28 dari 29

30 5.2 Sumber-Sumber Kepustakaan (Buku Informasi) Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book) / buku manual servis. 2. Lembar kerja. 3. Diagram-diagram, gambar. 4. Contoh tugas kerja. 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumbersumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia / tidak ada. Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan : 1. Ir. Asiyanto, MBA, IPM, Managemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Pradnya Paramita, Tahun Ir. Asiyanto, MBA, IPM, Conctruction Project Cost Managemen, Pradnya Paramita, Tahun Alif Martadi, Perencanaan Proyek dengan Metode Jaringan Kerja, Golden Terayon Press. 4. Iman Soeharto, Managemen Proyek, Erlangga Jakarta, Tahun Juwana, JS, Panduan Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan, Penerbit Erlangga, Tahun Daftar Peralatan dan Perlengkapan 1. Peralatan yang digunakan : - Komputer. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : - Alat tulis. - Gambar pelaksanaan. - Gambar kerja. Halaman: 29 dari 29

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 105/PMK.06/2005 TENTANG PENYESUAIAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2005

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 105/PMK.06/2005 TENTANG PENYESUAIAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2005 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 105/PMK.06/2005 TENTANG PENYESUAIAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2005 MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa kenaikan harga Bahan Bakar

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG QUANTITY (KUANTITAS) PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PEMELIHARAAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada Bab I telah dituliskan tentang pendahuluan yang berisi tentang latar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada Bab I telah dituliskan tentang pendahuluan yang berisi tentang latar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Studi Pada Bab I telah dituliskan tentang pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menyediakan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja. 1.2 Kode Unit. 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-jenis Kontrak Dalam suatu pekerjaan kita lazim mendengar istilah kontrak. Kontrak adalah kesepakatan antara dua belah pihak yang secara hukum mengikat (Zaini et al, 2009).

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi. 1 BAB I PENGANTAR.. 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).. 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan.. 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 3 1.4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK)

MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK) MODUL 6 PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (SSKK) 1 KHUSUS KONTRAK (SSKK) A. B. C. D. E. F. G. H. I. Korespondensi Wakil Sah Para Pihak Jenis Kontrak Tanggal Berlaku Kontrak Masa Pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

SENGKETA DALAM KONTRAK KONSTRUKSI

SENGKETA DALAM KONTRAK KONSTRUKSI SENGKETA DALAM KONTRAK KONSTRUKSI Suatu dokumen kontrak konstruksi harus benar-benar dicermati dan ditangani secara benar dan hati-hati karena mengandung aspek hukum yang akan mempengaruhi dan menentukan

Lebih terperinci

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila.

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila. KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila Abstrak Klaim merupakan bentuk atau cara permohonan atau permintaan

Lebih terperinci

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 355 C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan BUKU

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

KODE UNIT KOMPETENSI INA

KODE UNIT KOMPETENSI INA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang

Lebih terperinci

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012 Untuk PENGADAAN BAHAN MAKAN TARUNA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN TAHUN 2013 BAB I BAB II BAB

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan kontrak, dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan,

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : COST ESTIMATOR OF BRIDGE Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23 PENGANTAR Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau penilaian berbasis kompetensi, seorang Asesor Uji Kompetensi memiliki peran yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai kualitas uji kompetensi

Lebih terperinci

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 419 I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co.

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co. MODUL MENGINSTALASI SUMBER DAYA BERBAGI PAKAI PADA JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh: ABDUL ROHMAN SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No. 15-17 Telp (0322) 451313 e-mail:smkm5babat@yahoo.com web-site:http://www.smkmuh5babat.co.cc

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN KODE UNIT KOMPETENSI F45.EST BJ.02.001.01

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOMITE PEMBANGUNAN SMA KEBERBAKATAN OLAHRAGA Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 35, Telepon 0431-863487, 852240, 862485, 863184 Facsimile 862485, 863184

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2015 TANGGAL 12 JANUARI 2015 TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN Alamat : Jalan Kode Pos. RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan: Pekerjaan Tahun Anggaran

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar.... Daftar Isi. 1 BAB I PENGANTAR 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan..... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 3 1.4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A. U M U M 1. Setiap pelaksanaan

Lebih terperinci

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN»

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI «REKANAN» PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan Baru Nomor 2 Telp/Fax (0265) 631171 PANGANDARAN 46396 SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI NOMOR TANGGAL

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... 367 D. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami tahapan biaya konstruksi yang dibuat oleh kontraktor, mampu mengintegrasikan komponen komponen biaya sehingga menjadi biaya penawaran dan menguraikan

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan apabila

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan. 2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli. 3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENYIAPAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL Jl. Soekarno Hatta Km.4 Brangsong, Telp (0294) 381490 Fax (0294) 384044 Kendal-51371 Website : www.pa-kendal.go.id SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN:

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU SURAT PEMBORONGAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU PELAJARAN DAN BUKU PEGANGAN GURU MATA PELAJARAN --------------------------------------

Lebih terperinci

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. 443 K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan 1.2 Kode Unit 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Penjelasan Menimbang : Mengingat : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN : BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SURAT PERINTAH KERJA (SPK) SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN: PAKET PEKERJAAN : NOMOR DAN TANGGAL

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BERITA ACARA DAN ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN TAHUN ANGGARAN 2013

BERITA ACARA DAN ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR DINAS PERHUBUNGAN KELOMPOK KERJA JASA KONSULTANSI UNIT LAYANAN PENGADAAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MANGGARAI TIMUR TAHUN ANGGARAN 2013 Alamat: LANTAI 1 KANTOR BUPATI

Lebih terperinci

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PT BGC DAYA KONTRAKTOR JAKARTA

SURAT PERJANJIAN PT BGC DAYA KONTRAKTOR JAKARTA SURAT PERJANJIAN Nomor : Tanggal : Antara PT DWI KARYA MAKMUR Samarinda Dengan PT BGC DAYA KONTRAKTOR JAKARTA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA PT DWI DENGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN DI LOKASI Nomor : Pada hari ini senin tanggal sebelas bulan januari tahun dua ribu sepuluh (11 Januari 2010), bertempat di, kami yang bertanda tangan

Lebih terperinci

E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 377 E. Kontrak Pengadaan Jasa Lainnya dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA LAMPIRAN I TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA PEMERINTAH KABUPATEN GARUT KECAMATAN. KANTOR DESA.. Jalan... No... Telp. (0262)... Kode Pos... BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI...

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci