Modul III : Business Aplication Chapter 7 : e-business Systems Case 1 : e-discovery Becomes an Enterprise Solution

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul III : Business Aplication Chapter 7 : e-business Systems Case 1 : e-discovery Becomes an Enterprise Solution"

Transkripsi

1 Modul III : Business Aplication Chapter 7 : e-business Systems Case 1 : e-discovery Becomes an Enterprise Solution Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc.CS Waktu Penyerahan : 24 Maret 2012 Oleh : Dian Lestari Pujiastuti NIM : P PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

2 KATA PENGANTAR Bagaimana teknologi internet dan bentuk-bentuk Teknologi Informasi (TI) lainnya mendukung proses bisnis, e-commerce, dan pengambilan keputusan bisnis? Modul III: Aplikasi Bisnis, yang terdapat dalam Buku Management Information System edisi 10, karya James A. O'Brien dan George M. Marakas menunjukkan bagaimana suatu aplikasi bisnis dari sistem informasi dilakukan di perusahaanperusahaan. Modul ini terdiri atas empat Chapter, yaitu: Chapter 7: Sistem e- Business; Chapter 8: Sistem Bisnis Perusahaan; Chapter 9: Sistem e-commerce; dan Chapter 10: Mendukung Pengambilan Keputusan. Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu menganalisa studi kasus pada case 1 pada Chapter 7. Chapter 7: Sistem e-business, menguraikan bagaimana sistem informasi mengintegrasikan dan mendukung proses bisnis perusahaan yang luas, sebagaimana juga terhadap fungsi bisnis pemasaran, manufaktur, manajemen sumber daya manusia, akuntansi, dan keuangan. Sedangkan Case 1 pada Chapter 7 berjudul: e-discovery Becomes and Enterprise Solution, memberikan contoh kasus bagaimana Departemen Keamanan Informasi yang merupakan bagian dari TI perusahaan memiliki fungsi e-discovery dan menggunakannya tidak hanya untuk urusan litigasi, tapi juga untuk kegiatan merger dan akuisisi dan investigasi internal yang diperlukan, misalnya yang dilakukan oleh HR atau keamanan perusahaan. Akhir kata, puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas karunia-nya lah kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terimakasih kepada Dosen Sistem Informasi Manajemen serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya. Bogor, 24 Maret 2012 Penyusun i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan TINJAUAN PUSTAKA Definisi E-Business Aplikasi Lintas-Fungsi Perusahaan Arsitektur Aplikasi E-Business Enterprise Application Integration Transaction Procession System Enterprise Collaboration System STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN E-discovery Menjadi Sebuah Solusi Perusahaan Pertanyaan dan Pembahasan KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA ii

4 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berlawanan dengan pendapat umum, e-bisnis tidak sama dengan e- commerce. E-bisnis jauh lebih luas cakupannya, melampaui transaksi untuk menandakan penggunaan internet, dalam kombinasi dengan teknologi lain dan bentuk komunikasi elektronik, untuk memungkinkan aktivitas bisnis jenis apa pun. Bab ini memperkenalkan dunia aplikasi bisnis yang cepat berubah dari teknologi informasi yang semakin terdiri dari apa yang populer disebut aplikasi e- bisnis. Ingat bahwa e-bisnis, istilah yang awalnya diciptakan oleh Lou Gerstner, CEO IBM, merupakan penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung kegiatan e-commerce, komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan melalui Web, baik dalam jaringan perusahaan maupun dalam para pelanggan serta mitra bisnisnya. E-bisnis ini meliputi e-commerce yang melibatkan pembelian dan penjualan, serta pemasaran dan pelayanan produk, jasa, dan informasi melalui Internet dan jaringan lainnya. Dalam bab ini, dibahas beberapa konsep utama dan aplikasi e-bisnis yang berfungsi sebagai dasar untuk lebih mendalami cakupan perusahaan-sistem bisnis seperti manajemen hubungan pelanggan, sumber daya perusahaan perencanaan, dan manajemen rantai pasokan. Studi kasus dalam makalah ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman dalam menciptakan solusi perusahaan melalui aplikasi e-bisnis Tujuan Tujuan dari pembuatan dari makalah ini adalah untuk memahami tentang penerapan aplikasi e-bisnis dalam menciptakan solusi bagi perusahaan. 1

5 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi E-business Menurut O Brien (2011), E-business ini merupakan penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung kegiatan e-commerce, komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan melalui Web, baik dalam jaringan perusahaan maupun dalam para pelanggan serta mitra bisnisnya. E-business ini meliputi e-commerce yang melibatkan pembelian dan penjualan, serta pemasaran dan pelayanan produk, jasa, dan informasi melalui Internet dan jaringan lainnya Aplikasi Lintas-Fungsi Perusahaan Menurut O Brien (2011), banyak perusahaan yang telah berpindah dari sistem warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien/server lintas fungsi. Hal ini biasanya melibatkan pemasangan software enterprise resource planning (ERP), manajemen rantai pasokan/supply chain management (SCM), atau manajemen hubungan pelanggan/customer relationship management (CRM). Banyak perusahaan saat ini yang menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi-fungsi tradisional agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Organisasi-organisasi ini melihat sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara strategis untuk menggunakan Teknologi Informasi dalam berbagai sumber daya informasi dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis. Gambar 1. Illustrasi Proses Business Lintas Fungsi 2

6 Ilustrasi proses bisnis lintas fungsi yang diterapkan di perusahaanperusahaan dapat dilihat pada Gambar 1. Bagian-bagian dalam proses bisnis lintas fungsi tersebut diantaranya : Customer Feedback, Market Research dan Market Test dikelola oleh fungsi marketing; Market research, component design, product test, product release, product design dan equipment design dikelola oleh fungsi R&D/Engineering; Proses design, equipment design dan production start dikelola oleh fungsi manufacturing. Dalam proses ini tergambar bahwa terjadi proses lintas fungsi dimana fungsi yang satu bisa saja diproses oleh fungsi lain misalnya market research diproses oleh bagian marketing dan R&D / Engineering. Banyak perusahaan yang telah berpindah dari sistem warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien yaitu lintas fungsi. Hal ini biasanya dengan melibatkan pemasangan software ERP, SCM atau CRM dari SAP Amerika, People Soft, Oracle dan perusahaan lainnya. Sebagai ganti untuk berfokus pada kebutuhan pemrosesan informasi dari berbagai fungsi bisnis, software seperti ini berfokus untuk mendukung berbagai kelompok proses bisnis terintegrasi yang terlibat dalam operasional bisnis Arsitektur Aplikasi E-Business Menurut O Brien (2011), arsitektur aplikasi e-bisnis merupakan kerangka kerja konseptual yang menjelaskan berbagai komponen dasar, proses, dan interface dari aplikasi e-bisnis utama, dan hubungannya satu sama lain. Arsitektur aplikasi ini juga menunjukkan berbagai peran yang dimainkan sistem bisnis dalam mendukung pelanggan, pemasok, mitra, dan karyawan perusahaan. Arsitektur aplikasi perusahaan meliputi: a. ERP/Enterprise Resource Planning ERP atau disebut sebagai perencanaan sumber daya perusahaan berfokus pada efisiensi produksi internal perusahaan, distribusi, dan proses keuangannya. 3

7 b. CRM/Customer Relationship Management CRM atau disebut sebagai manajemen hubungan pelanggan berfokus atas proses mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang berharga melalui proses pemasaran, penjualan, dan layanan. c. PRM/Partner Relationship Management PRM atau disebut sebagai manajemen hubungan mitra bertujuan untuk mendapatkan dan memelihara para mitra yang dapat meningkatkan penjualan dan distribusi produk serta layanan perusahaan. d. SCM/Supply Chain Management SCM atau disebut sebagai manajemen rantai pasokan berfokus pada pengembangan sumber dan proses mendapatkannya yang paling efisien dan efektif dengan para pemasok untuk berbagai produk serta jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. e. KM/Knowledge Management KM atau disebut sebagai manajemen pengetahuan berfokus untuk memberi para karyawan perusahaan berbagai alat untuk mendukung kerja sama kelompok dan pengambilan keputusan. Gambar 2. di bawah ini menjelaskan arsitektur aplikasi e-bisnis yang menyajikan gambaran umum tentang berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan yang utama serta saling keterkaitan antar fungsi sesuai penjelasan di atas. Gambar 2. Arsitektur e-business 4

8 2.4. Enterprise Application Integration Enterprise Application Integration (EAI) atau dikenal dengan integrasi aplikasi perusahaan digunakan oleh banyak perusahaan untuk menghubungkan aplikasi e- bisnis seperti CRM dan ERP. Gambar 3 di bawah menjelaskan tentang software EAI yang memungkinkan para pemakai membuat model berbagai proses bisnis yang dilibatkan dalam interaksi yang harus terjadi antar aplikasi bisnis. Gambar 3. Enterprise Application Integration Dengan software EAI bisa menyediakan middleware yang melakukan konversi dan koordinasi data, komunikasi aplikasi dan layanan pesan, serta akses ke berbagai interface aplikasi yang terdapat di dalamnya. Dengan demikian software EAI bisa mengintegrasikan berbagai kelompok aplikasi perusahaan dengan memungkinkan mereka bertukar data sesuai dengan peraturan dari model proses bisnis yang dikembangkan oleh pemakai. Lebih jauh, software EAI dapat mengintegrasikan aplikasi kantor depan dan belakang dari perusahaan agar mereka dapat bekerja secara lancar dan terpadu. Sebagai contoh, integrasi kelompok aplikasi perusahaan telah menunjukkan peningkatan secara dramatis respon dan efektifitas call center. Disamping itu, EAI bisa mempersingkat pemrosesan pesanan penjualan agar produk dan jasa dapat diserahkan lebih cepat kepada pelanggan. 5

9 2.5. Transaction processing systems Transaction processing systems (TPS) atau transaksi sistem pengolahan adalah lintas-fungsi sistem informasi yang memproses data yang dihasilkan dari proses terjadinya transaksi bisnis. Transaksi adalah peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari melakukan bisnis, seperti penjualan, pembelian, deposito, penarikan, pengembalian dana, dan pembayaran. Di dalam transaksi itu sendiri terdapat suatu proses, dimana aktivitas pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data-data ataupun operasi bisnis (Gambar 4). Dengan demikian, sistem pemrosesan transaksi memainkan peranan penting dalam mendukung operasi perusahaan e-bisnis. Sistem secara real-time ini bisa menangkap dan memproses transaksi dengan cepat, dan membantu perusahaan memberikan layanan superior kepada para pelanggan dan mitra dagang lainnya. Untuk selanjutnya, kemampuan ini akan menambah nilai bagi produk dan jasa mereka dan bisa menjadi faktor pembeda antara mereka dan para pesaing yang ada. Gambar 4. Online Transaction Processing 6

10 2.6. Enterprise Collaboration System Enterprise Collaboration System (ECS) atau Sistem Kolaborasi perusahaan, merupakan sistem informasi lintas fungsi untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama diantara para anggota tim bisnis dan kelompok kerja (Gambar 5). Tujuan dari sistem kerjasama perusahaan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama yang lebih mudah, efektif dan efisien dalam berbagai hal, misalnya: berkomunikasi; berkoordinasi; bekerjasama. Alat komunikasi elektronik bisa mencakup fasilitas , voice mail, faksimili, publikasi Web, buletin, penyeantara dan sistem telepon internet. Sementara itu, alat kerjasama konferensi membantu penggunanya untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan tetap bekerja bersama-sama. Alat dan fasilitas ini meliputi konferensi video, sistem perbincangan dan forum diskusi. Terakhir, alat manajemen kegiatan kerja sama, dapat membantu penggunanya untuk menyelesaikan atau mengelola aktivitas kelompok kerja. Kelompok fasilitas ini meliputi alat pembuatan kalender atau jadwal, manajemen proyek dan penugasan, sistem aliran kerja serta alat manajemen pengetahuan (knowledge management). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini (Gambar 5). Gambar 5. Enterprise Collaboration 7

11 3. STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 3.1. E-Dicovery Menjadi Solusi Perusahaan Ketika Jonathan Chow, kepala keamanan informasi di NBC Universal menyadari bahwa layanan yang disediakan departemennya mengalami peningkatan permintaan, itu belum tentu berarti sesuatu yang bagus. Menurutnya, permintaan untuk layanan e-discovery telah meningkat 30-50% per tahun di awal dan di pertengahan dekade terakhir. Dan dia melihat peningkatan dramatis dalam jumlah jam yang dibelanjakan untuk mendukung layanan e-discovery, saat departemennya mengumpulkan dan memilah data-data yang disimpan secara elektronik yang dibutuhkan oleh staf hukum perusahaan. Departemen keamanan informasi, bagian dari TI perusahaan, memiliki fungsi e-discovery dan menggunakannya tidak hanya untuk urusan litigasi, jelas Chow, tapi juga untuk kegiatan merger dan akuisisi dan investigasi internal yang diperlukan, misalnya yang dilakukan oleh HR atau keamanan perusahaan. Kita terbiasa untuk menangani permintaan-permintaan tersebut secara ad hoc, tapi sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan e-discovery, kegiatan ini menjadi jauh lebih besar dan membutuhkan manajemen intensif terhadap waktu, sumber daya dan proses, katanya lewat e mail. Sebenarnya e-discovery dapat dilakukan dengan lebih murah bila dilakukan secara in-house dengan asumsi kita dapat menemukan solusi terbaik untuk mendukung prosesnya. Jadi Chow beralih ke e-discovery in-house pada tahun Discovery adalah bagian dari proses pretrial dalam sebuah kasus hukum di mana kedua pihak membutuhkan informasi data dan dokumen dari masing-masing pihak dalam usaha menemukan fakta yang berkaitan dengan kasusnya. Discovery elektronik adalah bagian dari proses hukum yang merujuk pada informasi apa pun yang di simpan secara elektronik. Beberapa faktor yang mendorong timbulnya trend untuk meng-in-house kan fungsi e-discovery, termasuk kemungkinan meningkatnya tuntutan hukum, investigasi, penyelidikan, juga tingginya biaya untuk meng outsource-kannya. Apa pun sebabnya, kecenderungan ini berarti bahwa departemen-departemen TI saat ini telah mengimplementasikan dan memelihara sistem dan dalam beberapa kasus mengelola dan mencarinya sendiri. 8

12 Satu dekade yang lalu, e-discovery masih belum umum, jadi perusahaanperusahaan tidak perlu melakukannya secara rutin. Mereka tidak akrab dengannya, mereka tidak punya staf khusus untuk itu, mereka juga tidak menginginkannya, karena itu bukanlah sesuatu yang sering terjadi, jelas Brian Babineau, seorang konsultan analis di ESG. Sekarang hal ini menjadi mainstream. Sekarang semua kegiatan hukum atau pembuatan peraturan membutuhkan informasi yang tersimpan secara elektrik, dan karena frekuensinya dan karena sudah menjadi proses standar dalam bisnis, itu sekarang jadi masuk akal untuk mengevaluasi apakah anda harus menyediakan staf khusus untuk itu dan membuat kompetensi tentangnya secara internal, jelasnya. Hal ini adalah imbas dari perubahan Peraturan Federal dalam Prosedur Sipil yang dibuat pada tahun 1930 untuk mengatur tuntutan sipil, kata John Bace seorang analis Gartner. Aturan itu diupdate pada tahun 2006 agar lebih mencakup rekamanrekaman elektrik dalam e-discovery, sebuah proses di mana pihak-pihak yang terlibat dalam urusan hukum membutuhkan informasi. Sedangkan menurut Chow dari NBC Universal, sebuah analisis menunjukkan bahwa perusahaannya, yang telah menggunakan kombinasi antara layanan internal dan eksternal, mampu untuk terbukti lebih efisien dengan cara in-house. NBC Universal menggunakan platform e-discovery dari Clearwell untuk mengumpulkan data dan melakukan pemilahan awal, yang membuatnya mampu menghandle 100% dari fase awal kebutuhan e- discovery sebelum menyerahkannya kepada pengacara untuk direview, kata Chow. Jadi untuk tim saya, keputusan untuk membawa e-discovery in-house adalah soal efisiensi, tambahnya. Michael Royer seorang direktur TI di perusahaan hiburan global yang menolak disebutkan namanya, mengingat hari-hari awal elektronik discovery, sekitar sepuluh tahun yang lalu, saat pengacara perusahaannya akan mendatangi orang TI untuk mencari sebuah . Respon standar dari orang TI adalah, kami tidak bisa melakukan itu, katanya. Sistem kala itu tidak dirancang untuk melakukan pencarian, katanya, atau tidak ada aturan yang mengatur permintaan semacam itu. Setiap permintaan menjadi sebuah dialog baru dengan HR atau dengan orang hukum atau siapa pun yang mengajukan permohonan itu karena semuanya terpisah satu sama lain. 9

13 Sebagai hasilnya bos Royer sering menyewa layanan untuk mencari data elektronik yang dibutuhkan sebuah pilihan yang mahal. Tahun 2005, Royer bilang, TI menyadari bahwa mereka harus mengambil alih layanan ini karena ingin menghilangkan apa yang disebutnya biaya konyol dalam melakukan fungsi e- discovery secara outsource. Kita harus mencari cara untuk mempunyai layanan TI yang lebih baik untuk mengurangi bocoran data, untuk melihat seberapa banyak putaran review yang bisa kita lakukan in-house melalui tim legal kita sebelum menyerahkannya untuk konsultasikan ke luar, katanya. Itu adalah inisiatif TI untuk mengatakan kita harus melakukan ini untuk memotong pengeluaran kita. Royer mengatakan bahwa implementasi TI berfokus pada memberi kemampuan tim hukum perusahaan untuk mencari dan menyimpan . Sebuah penyimpanan mencegah data agar tidak dipindah dalam penyimpanan jangka panjang. Sekarang setelah itu dilakukan, TI berencana untuk menambahkan berbagai fitur agar depertemen hukum dapat melakukan pencarian e-discovery dan menyimpan sumber-sumber data dan penampungan, seperti server file dan pita backup. Royer tidak bisa mengungkap jumlahnya, tapi dia katakan bahwa dengan membawa sebagian fungsi e-discovery in-house dapat mengurangi jumlah materi yang harus diberikan kepada pihak luar untuk direview. Faktanya dia katakan itu dapat menghemat lebih dari 75% dari masalah-masalah litigasi yang muncul setelah implementasi. Masalah-masalah tersebut muncul dalam 6 bulan setelah melaksanakan dan biaya yang sudah dihemat sudah mencapai 300 persen ROI dalam time frame yang sama. Fenomena dibawanya e-discovery in-house juga berkaitan dengan meluasnya definisi pemahaman perusahaan-perusahaan atas e-discovery, kata Jonathan Gossels, presiden dan ceo dari System Expert Corp., sebuah firma konsultasi keamanan di Sudbury, Massachuset. Perusahaan sekarang menyadari bahwa mereka membutuhkan kemampuan untuk mencari rekaman-rekaman elektronik tidak hanya untuk merespon aksi hukum, katanya. Mereka juga membutuhkannya untuk urusan pembuatan aturan dan penyelidikan dan untuk investigasi-investigasi internal mereka sendiri, misalnya seperti kemungkinan bocornya keamanan atau pelanggaran personel. 10

14 Itu yang membuat ini masuk akal untuk membawanya in-house. Itu adalah pengakuan yang mereka butuhkan untuk menjalankan bisnisnya sehari-hari, kata Gossel, menggarisbawahi bahwa para konsumen semakin mendefinisikan fungsi ini sebagai investigasi dan discovery. Faktanya banyak perusahaan masih membutuhkan penanganan yang baik terhadap pengaturan informasi sebelum mereka dapat menentukan sebanyak apa kemampuan e-discovery yang mereka harus miliki, tambah Gossel. Pengaturan merujuk pada proses, prosedur-prosedur, dan kebijakan-kebijakan yang ada yang menyatakan informasi apa yang disimpan perusahaan, di mana dan bagaimana informasi tersebut di simpan, dan kapan harus dihapus. Debra Logan seorang analis Gartner mengatakan kemungkinan kurang dari 10 persen perusahaan melakukan pekerjaan yang benar-benar baik dalam pengaturan informasi dan bahkan perusahaan-perusahaan tersebut tidak melakukannya dengan komprehensif seperti seharusnya. Kasus pada poin ini: Microsoft. Joe Banks, manajer program litigasi di Microsoft, mengatakan bahwa perusahaan mulai mengamati lebih dekat pada biaya litigasi selama dua tahun terakhir dan menemukan bahwa discovery terlalu mahal, dan cenderung akan terus meningkat. Jadi kami ingin menemukan cara untuk mengurangi biaya. Sebagai hasilnya, Banks mengatakan, Microsoft berinvestasi pada software e-discovery. (Banks menolak menyebutkan nama produk untuk dipublikasikan namun mengatakan itu bukan berasal dari Microsoft). Dia mengatakan bahwa meskipun dia tidak melihat suatu produk yang menyediakan solusi end-to-end, perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir telah membuat membawa e- discovery in-house lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti miliknya. Banks mengatakan Microsoft telah memulai untuk menggunakan proses e- discovery secara internal. Perusahaan melakukan minimisasi data miliknya, yang dipilah melalui data mentah menggunakan parameter pencarian yang spesifik; volume data yang sudah tereduksi tersebut kemudian dapat di alihkan kepada pengacara untuk direview. Banks mengatakan ia berharap Microsoft meningkatkan persentase pemilahan yang dilakukannya secara internal dan, sebagaimana teknologi meningkat, kemungkinan membawa beberapa proses review in-house juga. 11

15 Kemajuan teknologi telah membantu perusahaan lebih efisien untuk melakukan banyak pencarian in-house, Banks mengatakan, bagi Microsoft dan bagi semuanya. Dan ketika anda mengkombinasikan dengan faktor ekonomi dua tahun terakhir, di mana orang-orang terpaksa mencari cara untuk mengurangi biaya, hal ini hanya sebuah titik perubahan alami bagi perusahaan untuk menguji kembali model yang sudah usang Pertanyaan dan Pembahasan 1. Apa makna perpindahan dari e-discovery melalui outsource menjadi inhouse sebagai sebuah solusi perusahaan bagi suatu organisasi? Apa kualifikasi atau pengalaman menurut Anda yang harus dimiliki seorang TI profesional untuk menciptakan solusi perusahaan? Dukung jawaban Anda dengan contoh pada kasus. Membawa sebagian fungsi e-discovery in-house dapat mengurangi jumlah materi yang harus diberikan kepada pihak luar untuk direview. Michael Royer seorang direktur TI di perusahaan hiburan global mengatakan, faktanya itu dapat menghemat lebih dari 75% dari masalah-masalah litigasi yang muncul setelah implementasi. Masalah-masalah tersebut muncul dalam 6 bulan setelah melaksanakan dan biaya yang sudah dihemat sudah mencapai 300 persen ROI dalam time frame yang sama. Fenomena dibawanya e-discovery in-house juga berkaitan dengan meluasnya definisi pemahaman perusahaan-perusahaan atas e-discovery, kata Jonathan Gossels, presiden dan ceo dari System Expert Corp., sebuah firma konsultasi keamanan di Sudbury, Massachuset. Perusahaan sekarang menyadari bahwa mereka membutuhkan kemampuan untuk mencari rekaman-rekaman elektronik tidak hanya untuk merespon aksi hukum, katanya. Mereka juga membutuhkannya untuk urusan pembuatan aturan dan penyelidikan dan untuk investigasi-investigasi internal mereka sendiri, misalnya seperti kemungkinan bocornya keamanan atau pelanggaran personel. Kualifikasi yang harus dimiliki seorang TI profesional untuk menciptakan solusi perusahaan adalah harus bisa mengintegrasikan lintas-fungsi pada sistem 12

16 perusahaan yang melintasi batas-batas fungsi bisnis tradisional dengan tujuan merangka ulang dan meningkatkan proses bisnis penting di seluruh perusahaan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis, dan mengembangkan hubungan strategis dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis. 2. Pertimbangkan perusahaan yang berbeda yang disebutkan pada kasus dan pengalaman mereka dengan arsitektur perusahaan. Apakah pendekatan ini kelihatannya bekerja lebih baik pada jenis perusahaan atau industri tertentu daripada yang lainnya? Kenapa atau kenapa tidak? Ya, melakukan e-discovery secara inhouse akan bekerja lebih baik pada jenis perusahaan atau industri tertentu daripada yang lain, karena faktanya banyak perusahaan masih membutuhkan penanganan yang baik terhadap pengaturan informasi sebelum mereka dapat menentukan sebanyak apa kemampuan e- discovery yang mereka harus miliki. Pengaturan merujuk pada proses, prosedurprosedur, dan kebijakan-kebijakan yang ada yang menyatakan informasi apa yang disimpan perusahaan, di mana dan bagaimana informasi tersebut di simpan, dan kapan harus dihapus. Debra Logan seorang analis Gartner mengatakan kemungkinan kurang dari 10 persen perusahaan melakukan pekerjaan yang benar-benar baik dalam pengaturan informasi dan bahkan perusahaan-perusahaan tersebut tidak melakukannya dengan komprehensif seperti seharusnya. 3. Apa nilai yang bisa dipelajari dari perusahaan yang mengadopsi enterprise-wide solutions? Dapatkah Anda melihat adanya kerugian? Diskusikan. Dengan mengadopsi enterprise-wide-solution perusahaan dapat mewujudkan kesuksesan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam proses bisnisnya. Ketika perusahaan menjadi lebih efisien akan maka daya saing perusahaan pun menjadi semakin meningkat. Data yang 13

17 terintegrasikan dengan baik dapat membantu proses bisnis yang efesien dan memudahkan pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. Sebuah enterprise-wide solution memberikan solusi bagi seluruh bagian perusahaan, bukan hanya bagi salah satu departemen atau divisi. Keuntungannya adalah solusi tersebut dapat memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan (Rehm, 2003). Selain itu keuntungan yang bisa kita raih ketika menerapkan enterprise-wide-solution dalam perusahaan kita beberapa diantaranya adalah: Otomasi proses bisnis, seperti proses ordering, mulai dari pencatatan order dari konsumen hingga proses pengiriman dan penagihan pembayaran order. Single point of information, semisal karyawan ketika berhadapan dengan pelanggan memiliki informasi (berdasarkan transaksi secara historis) yang cukup untuk mendeliver kebutuhan dari pelanggannya. Histori ini dapat dijadikan pegangan oleh bagian pembelian untuk melakukan perencanaan pembelian, dan seterusnya. Efisiensi yang tinggi, semisal pencapaian kepuasan pelanggan karena tingkat kecepatan pelayanan dengan otomisasi, pengurangan biaya produksi dan biaya operasional, dan lain sebagainya. Sedangkan kerugian atau kelemahan dari enterprise-wide-solution antara lain sebagai berikut: Implementasinya sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis. Biaya implementasi yang sangat mahal. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan enterprisewide-solution tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya. 14

18 4. KESIMPULAN E-business merupakan penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung kegiatan e-commerce, komunikasi dan kolaborasi perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan melalui Web, baik dalam jaringan perusahaan maupun dalam para pelanggan serta mitra bisnisnya. Arsitektur aplikasi e-business merupakan kerangka kerja konseptual yang menjelaskan berbagai komponen dasar, proses, dan interface dari aplikasi e- business utama, dan hubungannya satu sama lain. Arsitektur aplikasi perusahaan meliputi ERP/Enterprise Resource Planning, CRM/Customer Relationship Management, PRM/Partner Relationship Management, SCM/Supply Chain Management, dan KM/Knowledge Management. Aplikasi ini dihubungkan oleh sistem Enterprise Application Integration (EAI) sehingga bisnis profesional dapat lebih mudah mengakses sumber daya informasi yang mereka butuhkan untuk mendukung kebutuhan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis. Dan Enterprise Collaboration Systems (ECS) adalah sistem lintas fungsional yang mendukung dan meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara tim dan kelompok kerja dalam organisasi. Studi kasus di atas menggambarkan penerapan e-discovery sebagai salah satu penerapan e-business, Dapat disimpulkan bahwa dengan fungsi e-discovery yang dilakukan secara in-house dapat menciptakan efisiensi sekaligus menjaga kerahasiaan dan keamanan perusahaan. Namun sepertinya penerapan e-discovery secara in-house bekerja lebih baik pada jenis perusahaan atau industri tertentu daripada yang lainnya. Hal ini dikarenakan diperlukan penanganan yang baik terhadap pengaturan informasi sebelum mereka dapat menentukan sebanyak apa kemampuan e-discovery yang mereka harus miliki, sedangkan diperkiraan baru 10 persen perusahaan yang melakukan pekerjaan yang benar-benar baik dalam pengaturan informasi. Dengan mengadopsi enterprise-wide-solution, suatu perusahaan dapat menciptakan solusi bagi seluruh bagian perusahaan, bukan hanya bagi salah satu departemen atau divisi. 15

19 DAFTAR PUSTAKA O Brien, James A. dan Marakas, George M Management Information Systems, 10th Edition. McGraw-Hill/ Irwin, New York. Rehm, Clay Please give me a definition of an enterprise-wide solution. Diakses pada 2 Maret

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama

Lebih terperinci

Sistem Electronic Business PT. Pos Indonesia (Persero)

Sistem Electronic Business PT. Pos Indonesia (Persero) Ujian Tengah Triwulan 2 Sistem Informasi Manajemen Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Sistem Electronic Business PT. Pos Indonesia (Persero) Oleh: Gadis Khasanah Suhartono P056101131.45 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENERAPAN E-BUSINESS PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

PENERAPAN E-BUSINESS PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK Take Home Ujian Tengah Triwulan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENERAPAN E-BUSINESS PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK Disusun oleh: SISKA LUSIA PUTRI P056101281.45 MB-IPB Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc PROGRAM

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TAKE HOME TEST NOMOR 4 CAHYO DWI SULISTIYO

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Pendahuluan Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional yang terdiri atas berbagai fitur. Tujuan integrasi : agar dapat merencanakan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary)

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS. (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk)

PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS. (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk) Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk) Dosen : Dr. Ir.Arif Imam Suroso, M.Sc Oleh ARIEF MAULANA

Lebih terperinci

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/**

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/** Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/** Pertemuan 1 Pendahuluan Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran dan Perumusan Pengorganisasian Kantor Otomasi Perkantoran dan Aplikasi Otomasi Kantor Konsep Dasar Lotus

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH TRIWULAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Dosen : Dr. Ir Arif Imam Suroso, MSc (CS) Oleh. Dhany Surya Ratana P

UJIAN TENGAH TRIWULAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Dosen : Dr. Ir Arif Imam Suroso, MSc (CS) Oleh. Dhany Surya Ratana P UJIAN TENGAH TRIWULAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir Arif Imam Suroso, MSc (CS) Oleh Dhany Surya Ratana P056101091.45 SEKOLAH PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 PENGERTIAN ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI ERP (Enterprise Resource Planning) UNTUK MENUNJANG FUNGSI BISNIS PADA PT. NESTLE INDONESIA. Oleh :

PENERAPAN SISTEM INFORMASI ERP (Enterprise Resource Planning) UNTUK MENUNJANG FUNGSI BISNIS PADA PT. NESTLE INDONESIA. Oleh : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc(CS) PENERAPAN SISTEM INFORMASI ERP (Enterprise Resource Planning) UNTUK MENUNJANG FUNGSI BISNIS PADA PT. NESTLE INDONESIA Oleh : Ilham Arief Gautama P056111541.48 PROGRAM

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today Sistem Informasi Enterprise Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 1 2 SASARAN : Memahami bagaimana teknologi informasi mendukung aktifitas bisnis Memahami System Enterprise dan bagaimana

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Magister Teknik Resource Pascasarjana Industri Planning 11 Abstract - Electronic enterprise,

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/R1 Versi Revisi Tanggal Revisi Tanggal Berlaku SATUAN ACARA PERKULIAHAN Fakultas/Jurusan/Program Studi Teknologi Industri/Teknik Industri/Teknik Industri Kode

Lebih terperinci

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Prima Roza Yulia P056131462.E45 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT COLORING THE GLOBAL FUTURE KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT Tujuan : mempelajari dan memahami Sistem Informasi dan pengelolaanya dalam koorporasi Buat Narasi berikut dalam bentuk Diagram Alur Penjualan

Lebih terperinci

Strategi Konversi Sistem Informasi

Strategi Konversi Sistem Informasi Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.(CS) Batas Penyerahan : 17 Januari 2015 Strategi Konversi Sistem Informasi Disusun

Lebih terperinci

Bisnis Internet (E-Commerce)

Bisnis Internet (E-Commerce) Bisnis Internet (E-Commerce) Disusun Oleh : Danny Noviadri Suherman 10.11.3744 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2010 Abstraksi Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan penyebab

Lebih terperinci

Customer Relationship Management /CRM

Customer Relationship Management /CRM Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

Customer Relationship Management. Pertemuan 9

Customer Relationship Management. Pertemuan 9 Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

The e-business Application Architecture

The e-business Application Architecture E-BUSINESS TIDAK SAMA DENGAN DENGAN E-COMMERCE. E-BUSINESS JAUH LEBIH LUAS LINGKUPNYA, LEBIH DARI SEKEDAR TRANSAKSI KARENA MENGARAH PADA PENGGUNA, DENGAN KOMBINASI TEKNOLOGI SERTA BENTUK LAINNYA DARI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

Enterprise Systems For Management

Enterprise Systems For Management Enterprise Systems For Management Chapter 1 Introduction To Enterprise Systems For Management Information Systems in Organization Sistem informasi berhubungan dengan software,hardware, data dan proses.

Lebih terperinci

Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat lunak), Infrastruktur teknologi informasi.

Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat lunak), Infrastruktur teknologi informasi. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing

Lebih terperinci

Tipe-tipe Sistem Informasi

Tipe-tipe Sistem Informasi Tipe-tipe Sistem Informasi OPERATIONS SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS memproduksi berbagai bentuk informasi yang digunakan secara internal atau eksternal. Namun demikian sistem informasi ini tidak ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada masa sekarang ini, penggunaan sistem informasi berbasis teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada masa sekarang ini, penggunaan sistem informasi berbasis teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada masa sekarang ini, penggunaan sistem informasi berbasis teknologi informasi komputer telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk memenangkan persaingan dalam

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP

Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP Customer Relationship Management (CRM) Software from SAP DI SUSUN OLEH : NAMA : Endar Setiyo Pertomo NIM : 09.11.3376 KELAS : S1TI-11 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

C R M. Customer Relationship Management

C R M. Customer Relationship Management C R M Customer Relationship Management CRM CRM Singkatan dari Customer Relationship Management / Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business KARYA ILMIAH E-BUSINESS Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Suyanto, MM Disusun oleh: Nama : Mochamad Saiful Nim : 11.21.0580 Kelas : S1-TI-Transfer JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 2

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 2 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 2 Berlaku mulai: Genap/2010 MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KODE MATA KULIAH / SKS : 410102048 / 2 SKS MATA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi CRM Para ahli CRM, para guru yang bekerja pada CRMGuru.com, mendefinisikan CRM sebagai: Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis untuk memilih

Lebih terperinci

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI DOSEN : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI DISUSUN OLEH: BENNY KURNIAWAN P056131272.45 E-45 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

e-bisnis Nama : Eko Kurniawan Prasetyo Kelas : S1 TI 6F NIM : E-bisnis

e-bisnis Nama : Eko Kurniawan Prasetyo Kelas : S1 TI 6F NIM : E-bisnis Nama : Eko Kurniawan Prasetyo Kelas : S1 TI 6F NIM : 08.11.2285 e-bisnis E-bisnis Agar dapat beroperasi bisnis harus berhubungan dengan banyak bagian berbeda dari informasi mengenai pemasok, pelanggan,

Lebih terperinci

Kantor Maya & Sistem Informasi Perusahaan. Lecture s Structure. Otomatisasi Kantor

Kantor Maya & Sistem Informasi Perusahaan. Lecture s Structure. Otomatisasi Kantor Kantor Maya & Sistem Informasi Perusahaan Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 12 Lecture s Structure Otomatisasi Kantor dan Kantor Maya Keuntungan dan Kerugiannya Aplikasi Otomatisasi

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengantar System Analyst Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Definisi System Himpunan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning PERKEMBANGAN ERP Materi #3 Evolusi SI 2 Pada awalnya Sistem Informasi (SI) hanya mendukung aktivitas pada satu area fungsional pada bisnis (marketing information system, production information system).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI CREATED BY:

SISTEM INFORMASI CREATED BY: MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU KOMPUTER PERTEMUAN 13 SISTEM INFORMASI CREATED BY: PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

TUGAS. Disusun oleh : BIMO P056131992.46E MB IPB E.46

TUGAS. Disusun oleh : BIMO P056131992.46E MB IPB E.46 TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMENN FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN BARUNANET SEBAGAI SISTEM INFORMASI MANAJEMENN PT. BARUNA RAYA LOGISTICS Disusun oleh : BIMO ANDONOO P056131992.46E MB IPB E.46 PROGRAM

Lebih terperinci

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM A. Pemahaman CRM CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Integrasi rantai pasok dalam organisasi 2. Dinamika rantai

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER. MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SI 3a TH 2011/2012) SETIAP JAWABAN MEMILIKI NILAI MAKSIMAL 25

JAWABAN SOAL KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER. MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SI 3a TH 2011/2012) SETIAP JAWABAN MEMILIKI NILAI MAKSIMAL 25 JAWABAN SOAL KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SI 3a TH 2011/2012) SETIAP JAWABAN MEMILIKI NILAI MAKSIMAL 25 BAB 5: MERRILL LYNCH MENGHUBUNGKAN TEKNOLOGI MASA LAMPAU

Lebih terperinci

PERBEDAAN E-COMMERCE & E-BISNIS

PERBEDAAN E-COMMERCE & E-BISNIS PERBEDAAN E-COMMERCE & E-BISNIS Disusun Oleh Bondan Wibisono 08.11.2283 SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Secara sederhana istilah ini digunakan untuk

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Melihat semakin majunya perkembangan teknologi sekarang ini, di butuhkan suatu sistem informasi yang bisa memudahkan serta meningkatkan efisiensi kinerja dalam berbagai

Lebih terperinci

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan CRM Hello, Goodbye Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan Era Tradisional Perusahaan lebih fokus pada APA bukan SIAPA Berusaha menjual sebanyak mungkin produk/jasa tanpa memperhatikan siapa yang membeli

Lebih terperinci

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom deni.mahdiana@budiluhur.ac.id tugasdeni@gmail.com HP : 0853 1210 9090 PENILAIAN ABSEN 10 % TUGAS 20%

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam perusahaan. Peran teknologi informasi saat ini tidak hanya dalam kegiatan operasional tetapi juga

Lebih terperinci

RELATIONSHIP, COLLABORATION and PROJECT SUCCESS

RELATIONSHIP, COLLABORATION and PROJECT SUCCESS UJIAN AKHIR TRIWULAN II MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) REAL CASE STUDY 2 CASE STUDY CENTENE, FLOWSERVE and SHAW INDUSTRIES : RELATIONSHIP, COLLABORATION and PROJECT SUCCESS Dosen : Dr.

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM l CRM kependekan dari Customer Relationship Management. l Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. l Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan

Lebih terperinci