PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012 YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012 YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012 YOGYAKARTA

2 TAHUN 2012

3 PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012 A. Pengertian Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Guru yang dimaksud dalam Permendiknas ini termasuk guru yang memiliki tugas tambahan sebagai kepala madrasah. Penilaian kinerja kepala madrasah dilakukan dengan menggunakan instrumen yang terdiri atas 6 (enam) komponen dengan 40 kriteria kinerja dan 162 indikator dengan mengacu kepada Permendiknas No 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 Pasal 12 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah dinilai kinerjanya secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif selama 4 tahun yang akan dijadikan dasar bagi promosi atau demosi yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut diatas, penilaian kinerja kepala madrasah merupakan serangkaian proses penilaian untuk menentukan derajat mutu kinerja kepala madrasah dalam melaksanakan tugasnya. Penilaian, sebagai proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data, adalah proses menyediakan bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, kegiatan penilaian berujung pada pengambilan keputusan. Penilaian kinerja kepala madrasah tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas dan kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya. B. Tujuan Penilaian Kinerja Penilaian kinerja kepala madrasah bertujuan untuk: (1) Memperoleh informasi tentang kinerja kepala madrasah berdasarkan hasil evaluasi pada guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala madrasah. Hasil akhir penilaian kinerja tersebut menjadi dasar pengembangan diri kepala madarasah dalam melaksanakan tugasnya. Mulai tahun 2013, dengan berlakunya Permenpan dan RB no 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dapat digunakan oleh kepala madrasah sebagai dasar perhitungan perolehan angka kredit untuk pengusulan kenaikan pangkat dan jabatannya. (2) Mendapatkan data kinerja kepala madrasah secara kolektif dalam siklus tahunan sehingga dapat diperoleh gambaran umum kinerja kepala madrasah pada tingkat kabupaten kota/provinsi sebagali dasar untuk menentukan mutu kinerja kepala madrasah secara nasional.

4 (3) Menghimpun data kinerja sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan program pembinaan kompetensi guna mewujudkan kepala madrasah yang profesional dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional. C. Manfaat Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dilakukan dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi tertentu yang dibutuhkan dalam rangka melihat kinerja kepala madrasah yang sebenarnya, sebagai bahan pertimbangan tindak lanjut yang akan digunakan oleh pihak pihak terkait. Pemanfaatan penilaian kinerja ini antara lain sebagai berikut : 1. Kepala madrasah dapat mengetahui kinerjanya selama melaksanakan tugas sebagai kepala madrasah dan menjadikan acuan untuk meningkatkan keprofesiannya secara mandiri. 2. Kepala madrasah dapat menggunakan hasil penilaian kinerja untuk merumuskan dan menyusun Pengembangan Keprofesian Berkelanjuan (PKB), khususnya sejak tahun Pengawas mendapatkan data sebagai bahan untuk melakukan pembinaan 4. Kantor Kementeriaan Agama Provinsi atau Kabupaten/Kota dapat menggunakan hasil penilaian kinerja kepala madrasah sebagai dasar untuk menghimpun informasi dan data profil kinerja kepala madrasah di wilayahnya, sekaligus sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan. D. Jenis Penilaian Penilaian meliputi dua tahap : 1). Penilaian formatif. Penilaian ini dilaksanakan secara periodik setiap tahun, diatur sesuai surat pengangkatannya sebagai kepala madrasah. 2). Penilaian sumatif. Penilaian ini dilaksanakan secara periodik setiap empat tahun, sejak seorang kepala madrasah diangkat sebagai kepala madrasah. Untuk penilaian kinerja kepala madrasah tahun 2012, mengingat aspek kesinambungan dan kebertahapan ini masih dalam bentuk permulaan, maka kebijakan yang diambil adalah sebagai berikut : 1). Untuk jenjang Madrasah Aliyah, penilaian bersifat sumatif 2). Untuk jenjang MI dan MTs, penilaian bersifat formatif E. Prinsip Penilaian Kinerja Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian, penilaian kinerja kepala madrasah dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip berikut. 1. Sahih, artinya penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kinerja yang diukur. 2. Objektif, artinya penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, artinya penilaian tidak menguntungkan atau merugikan kepala madrasah karena perbedaan latar belakang, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, artinya penilaian kepala madrasah merupakan salah satu

5 komponen yang tak terpisahkan dan kegiatan kepala madrasah. 5. Terbuka, artinya prosedur penilahan, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya penilaian kinerja kepala madrasah dilakukan secara menyeluruh, meliputi seluruh aspek yang dapat dan seharusnya dinilai, dan dilakukan terus-menerus secara periodik. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi kepala madrasah yang telah ditetapkan 9. Akuntabel, berarti dipertanggungjawabkan, baik dan segi teknik, prosedur, maupun hasilnya F. Penanggung Jawab Penilaian 1). Pelaksanaan penilaian kinerja tahunan (penilaian formatif) dilakukan oleh pengawas madrasah dengan menggunakan pedoman penilaian kinerja kepala madrasah. 2). Pelaksanaan penilaian empat tahunan (penilaian sumatif) dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh Tim Penilai yang terdiri dari pengawas madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, komite madrasah dan siswa. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti oleh kepala kantor kementerian Agama Provinsi atau Kab/kota sebagai bahan pertimbangan promosi, periodisasi jabatan dan perhitungan angka kredit serta menjadi bahan dalam membuat rumusan rekomendasi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) pada komponen kinerja yang dinilai lemah dan pemenuhan persyaratan penilaian. G. Persyaratan Penilai Dalam pelaksanaan penilaian kinerja penilai memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Terlatih untuk melakukan penilaian kinerja dan memahami cara menerapkan pedoman penilaian 2. Memiliki keterampilan untuk menggunakan instrumen secara obyektif 3. Mampu mengolah dan menafsirkan data hasil penilaian serta dapat menyusun rekomendasi dari hasil penilaian sebagai input bagi pembuat kebijakan. H. Aspek Penilaian Kinerja Kepala Madrasah Aspek yang dinilai meliputi 2 hal : a. Penilaian non instrumen. Penilaian non instrumen meliputi aspek-aspek sebagai berikut : NO ASPEK BUKTI 1. Memiliki dokumen tentang Peraturan Dokumen hard copy Kependidikan 2. Melaksanakan EDM (Evaluasi Diri Madrasah) Dokumen EDM

6 3. Menyusun rencana pengembangan madrasah (RPM) Dokumen RPM beserta bukti tahap penyusunannya 4. Merumuskan Rencana Kerja Madrasah Dokumen RKMJM Jangka Menengah / RKMJM (4 tahun) berdasar EDM 5. Merumuskan Rencana Kegiatan dan Dokumen RKAM Anggaran Madrasah (RKAM) 6. Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dokumen RKT 7. Program intensifikai Baca Tulis al-qur an bagi siswa dan guru madrasah Dokumen kegiatan dan wawancara 8. Kompetensi personal Kepala Madrasah dalam baca tulis al-qur an Tes dan wawancara Catatan : Dokumen 2,3,4,6, menjadi lampiran ketika mengajukan persetujuan RKAM kepada Kepala Kantor Kemenag kab/kota (jenjang MI dan MTs) dan Kepala Bidang Mapenda Kanwil Kemenag DIY (jenjang MA). RKAM sudah diajukan dan disetujui sebelum tahun pelajaran baru mulai berjalan. No 7 dan 8 dinilai bersamaan dengan penilaian instrumen. b. Penilaian berbasis instrumen Berdasarkan Permendiknas Nomor 35 tahun 2010, terdapat 6 (enam) komponen penilaian sebagai berikut : NO. KOMPONEN YANG DINILAI KODE KRITERIA INDIKATOR KINERJA KINERJA 1 Kepribadian dan Sosial PKKM Kepemimpinan Pembelajaran PKKM Pengembangan Madrasah PKKM Manajemen Sumber Daya PKKM Kewirausahaan PKKM Supervisi Pembelajaran PKKM JUMLAH Enam komponen kinerja kepala madrasah tersebut dijabarkan ke dalam 40 kriteria dan 162 indikator kinerja yang disertai bukti yang dapat diidentifikasi sebagaimana pada tabel di bawah ini : 1. KOMPONEN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL (PKKM 1) NO KRITERIA INDIKATOR BUKTI

7 1.1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi Islami, dan menjadi teladan bagi komunitas di madrasah 1. Maksanakan ajaran agama Islam 2. Sikap dan perilaku keteladanan bagi warga madrasah 3. Empati terhadap masalah yang dihadapi warga madrasah. 4 Mengembangkan budaya Islami di madrasah 5 Pengakuan dari warga madrasah terhadap keteladanannya Dokumen/bukti fisik lainnya 1.2 Maksanakan tupoksi sebagai kepala madrasah dengan penuh kejujuran, ketulusan, komitmen dan integritas 1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan jujur. 2. Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan tulus. 3. Memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya 4. Memiliki integritas yang tinggi dalam maksanakan tugas pokok dan fungsinya. 1.3 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala madrasah. 1.4 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan tantangan sebagai kepala madrasah 1.5 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan 1.6 Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain 1. Terbuka menerima pendapat,kritik dan saran dari pihak lain 2. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan program madrasah. 3. Terbuka dalam pengelolaan keuangan madrasah 4. Terbuka dalam membangun sistem informasi manajemen madrasah 1. Mampu mengendalikan emosi : a) sabar, b) tenang, C) bijaksana ci) berjiwa besar 2. Mampu menghadapi masalah 3. Mampu memecahkan masalah. 4. Mampu menghadapi tantangan 1. Berperan aktrf dalam pelaksanaan pemerintah di bidang social (contoh : donor darah, bencana alam dan lainnya) 2. Berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan madrasah (contoh : gotong royong, kerja bakti kebersihan Iingkungan). 3. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal (contoh: pengurus RI, RW dan Iainnya). 4. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan berkaitan pelestarian lingkungan hidup. 1. Mampu bersifat simpatik/tenggang rasa terhadap orang lain. 2. Mampu bersifat empati/sambung rasa terhadap orang lain. 3. Peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok 4. Mampu bersifat objektif dalam rnengatasi konflik internal madrasah.

8 1.7 Mengembangkan dan mengadakan hubungan madrasah dengan pihak lain di luar madrasah dalam rangka mendapatkan dukungan ide, sumber bajar, dan pembiayaan madrasah. 1. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat. 2. Mampu melakukan pendekatan dalam rangka memperoleh dukungan dari lembaga pemerintah, swasta, Dunia Usaha, Dunia Industñ (DUDI), dan masyarakat 3. Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga swasta, pemerintah dan masyarakat. 4. Mampu memanfaatkan dukungan masyarakat untuk meningkatkan SDM kependidikan yang profesional, manajemen yang efektif dan profesional, dan Iingkungan pendidikan yang kondusif. 2. KOMPONEN KEPEMIMPINAN BEMBELAJARAN (PKKM 2) 2.1 Bertindak sesuai dengan visi dan misi madarasah 1. Mampu menyusun program madrasah sesuai dengan visi dan misi madrasah. 2. Mampu menerapkan program madrasah sesuai dengan visi dan misi madrasah 3. Mampu mengambil keputusan dan berani menghadapi tantangan/resiko untuk tercapainya visi dan misi madrasah 4. Mampu mengevaluasi program madrasah sesuai visi dan misi madrasah 2.2 Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri dan orang lain untuk mencapai standar yang tinggi 1. Mampu merumuskan tujuan madrasah yang sesuai prinsip SMART 2. Specific (tujuan fokus dan jelas) 3. Measurable (dapat diukur) 4. Achievable (dapat dicapai) 5. Realistic (berbasis kondisi nyata) 6. Time bound (target waktu yang jelas) 2.3 Mengembangkan madrasah menuju organisasi pembejar (learning organization) 1. Mampu merencanakan program pengembangan SDM madrasah 2. Mampu maksanakan program pengembangan SDM pembelajar melalui berbagai cara : a) pelatihan b) seminar C) MGMP/MGPIKKG d) MKKS / KKKS /MKTAS e) Studi lanjut 3. Mampu melaksanakan Penelitian Tindakan madrasah / Penelitian Tindakan Kelas 4. Mampu menciptakan suasana madrasah yang mendorong semua warga madrasah untuk terus menerus belajar

9 2.4 Menciptakan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran 2.5 Memegang teguh tujuan madrasah dengan cara menjadi contoh dalam bertindak sebagai pemimpin pembelajaran 2.6 Melaksanakan Kepemimpinan yang inspiratif 1. Mampu membuat program berkaitan dengan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran 2. Mampu melaksanakan program berkaitan dengan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran 3. Mampu mengevaluasi program berkaitan dengan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran 4. Mampu melaksanakan program tindak lanjut berkaitan dengan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran 1. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan madrasah berkaitan dengan prestasi akademik dan non akademik siswa ( contoh : peningkatan KKM, pengembangan ekstrakurikuler) 2. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan madrasah berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru (contoh workshop pendidikan karakter) 3. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan madrasah berkaitan dengan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (contoh : Bintek efektivifas dan efisiensi kerja) 4. Mampu menjadi contoh pemimpin pembelajaran (contoh: memodelkan pembelajaran PAIKEM, beradaptasi dengan perubahan baru dalam pembelajaran misalnya pendidikan kewirausahaan) 1 Mampu menerapkan kepemimpinan yang dapat memotivasi warga madrasah dalam mencapai tujuan madrasah (contoh: memberi apresiasi terhadap pestasi yang dicapai warga madrasah). 2 Mampu menerapkan kepemimpinan yang kreatif (contoh: mendorong rnunculnya ideide baru berkaitan hemat energi, pelestarian lingkungan). 3 Mampu menerapkan kepemimpinan yang inovatif (contoh memfasilitasi implementasi ide-ide baru berkaitan hemat energi, petestarian Iingkungan). 4 Mampu menjadi inspirasi warga madrasah berkaitan keteladanan penerapan nilai-nilai karakter (contoh; jujur, disiplin).

10 2.7 Membangun rasa saling percaya dan memfasiitasi kerjasama dalam rangka untuk menciptakan kolaborasi yang kuat di antara warga madrasah. 2.8 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif 1. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun Iingkungan kerja yang baik. 2. Mampu berkornunasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun rasa saling percaya diantara warga madrasah 3. Mampu berkomunikasi dengan baik bertindak efektif untuk memfasilitasi kerja sama yang baik 4. Mampu berkomunikasi dengan baik bertindak secara efektif untuk menciptakan iklim keria dan kolaborasi yang kuat diantara warga madrasah. 1. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program yang melibatkan semua warga madrasah berkaitan dengan madrasah sebagai organisasi pembelajar (contoh pengembangan keprofesionalan berkelanjutan bagi guru). 2. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan program yang melibatkan semua warga berkaitan dengan madrasah sebagai organisasi pembelajar. 3. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam mengevaluasi program yang melibatkan semua warga madrasah dengan berkaitan dengan madrasah sebagai organisasi pembelajar 4. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program tindak lanjut yang melibatkan semua warga madrasah berkaitan dengan madrasah sebagai organisasi pembelajar 2.9 Mengembangkan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan madrasah 1. Mampu menyusun program kurikulum dokumen1 (memuat mata pelajaran, muatan lokal, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas, kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global), dokumen2 (silabus dan RPP) yang melibatkan stakeholder madrasah sesuai dengan visi, misi dan tujuan madrasah. 2. Mampu melaksanakan program kurikulum dokumen 1 dan dokumen2 KTSP. 3. Mampu melakukan evaluasi program kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP. 4. Mampu melakukan program tindak lanjut untuk pengembangan kurikulum dokumen1 dan dokumen2 KTSP.

11 2.10 Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasya secara optimal 1. Mampu membuat program madrasah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik dalam rangka pengembangan potensinya secara optimal (contoh : program pengenalan bakat minat, tes IQ, program OSIS, program extrakurikuler). 2. Mampu melaksanakan program madrasah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik. 3. Mampu melakukan evaluasi program madrasah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik. 4. Mampu membuat program pengembangan tindak Ianjut yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik. 3. KOMPONEN PENGEMBANGAN MADRASAH (PKKM 3) 3.1 Menyusun rencana pengembangan madrasah jangka panjang, menengah dan pendek dalam rangka mencapai Visi, Misi dan tujuan Madrasah 1. Mampu melibatkan semua unsur di fisik madrasah dalam menyusun menyusun Iainnya Rencana Pengembangan Madrasah (RPM)/ Rencana Kerja Madrasah (RKM), dalam rangka mencapai Visi, misi dan tujuan madrasah (contoh: membentuk. Tim Pengembang Madrasah (TPM)). 2. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan visi, misi, tujuan dan kelemahan sebagai bahan penyusunan rencana madrasah 3. Mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan sebagai bahan untuk mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan dalam perbaikan mutu madrasah 4. Mampu memimpin penyusunan rencana pengembangan madrasah dan membekali semua unsur di madrasah dalam pembuatan rencana pengembangan madrasah (contoh: pelatihan TPM clan pembuatan EDM). 3.2 Mengembangkan struktur organisasi madrasah yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan 1. Mampu menyusun struktur organisasi yang fisik efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan Iainnya pengembangan madrasah 2. Mampu menyusun deskripsi tugas setiap komponen dalam struktur organisasi. 3. Mampu membuat pendelegasian tugas untuk memonitor pelaksanaan tugas setiap komponen dalam struktur organisasi. 4. Mampu mengevaluasi struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan pengembangan madrasah.

12 3.3 Melaksanakan pengembangan madrasah sesuai dengan rencana jangka panjang, rnenengah, dan jangka pendek madrasah menuju tercapainya visi, misi,dan tujuan madrasah. 3.4 Mewujudkan peningkatan kinrja madrasah yang signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan madrasah dan standar nasional pendidikan. 3.5 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan madnasah dengan prosedur yang tepat. 1. Mampu menyusun Program Rencana Kerja Madrasah (RKM) yang terdiri dan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan Anggaran Madrasah (RKAM) dalam rangka mencapal visi, misi dan tujuan madrasah. 2. Mampu melaksanaan program Rencana Kerja Madrasah (RKM) 3. Mampu mengevaluasi program Rencana Kerja Madrasah (RKM). 4. Mampu meiaksanakan program tindak lanjut Rencana Kerja Madrasah (RKM). 1. Mampu meningkatkan kinerja madrasah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan madrasah yang berkaitan dengan bidang manajerial (contoh: peningkatan kinerja madrasah secara efektif dan efisien di bidang sarana prasarana, pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan serta pembiayaan). 2. Mampu meningkatkan kinerja madrasah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan madrasah yang berkaitan dengan bidang akademik (contoh: peningkatan kinerja madrasah secara efektif dan efisien di bidang standar isi, SKL, standar proses, standar penlialan). 3. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja madrasah secara signifikan sesuai dengan visi, misi, tujuan madrasah yang berkaitan dengan bidang manajerial. 4. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja madrasah secara signifikan sesuai dengan vlsi, misi, tujuan madrasah yang berkaitan dengan bidang akademik. 1. Mampu melakukan monitoring pelaksanaan program kegiatan madrasah secara terprogram (contoh: ada program monitoring yang mernuat latar belakang, tujuan, prosedur, jadwal, penanggungjawab). 2. Mampu melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan madrasah secara terprogram (contoh: ada program evaluasi yang memuat latar belakang, tujuan, prosedur, jadwal, penanggungjawab) 3. Mampu membuat pelaporan pelaksanaan program kegiatan madrasah. 4. Mampu membuat sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan prosedur yang tepat (contoh: menggunakan Paket Administrasi Madrasah) Dokumem/ bukti,lainnya

13 3.6 Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, 3.7 Melaksanakan penelitian tindakan madrasah dalam rangka meningkatkan kinerja madrasah. 1. Mampu membuat program tindak lanjut Dokumem/ monitoring evaluasi dan pelaporan (contoh: bukti,lainnya program tindak lanjut sesuai dengan hasil monitoring, evaluasi, pelaporan). 2. Mampu maksanakan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan. 3. Mampu mengevaluasi pelaksanaan program tindak lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan. 4. Mampu membuat sistem pelaksanaan program tindak Ianjut monitoring, evaluasi dan pelaporan (contoh: siklus penerapan paket administrasi 1. Mampu membuat program penelitian tindakan madrasah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja madrasah (contoh: program mendatangkan narasumber dam membimbing workshop pembuatan PTM maupun PTK untuk kepala madrasah dan guru, mempunyai program berkelanjutan melalui MGMP madrasah). 2. Mampu melaksanakan penelitian tindakan madrasah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja madrasah. 3. Mampu membuat evaluasi program penelitian tindakan madrasah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja madrasah. 4. Mampu membuat program tindak lanjut penelitian tindakan madrasah/kelas Dokumem/ bukti,lainnya

14 4. KOMPONEN MANAJEMEN SUMBER DAYA (PKKM 4) 4.1 Mengelola dan mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal 4.2 Mengelola dan mendayagunakan sarana dan prasarana madrasah secara optimal demi kepentingan pembelajaran 1. Mampu membuat program pengelolaan dan pendayagunaan pendidk dan tenaga kependidikan secara optimal (contoh: latar belakang pengelolaan dan pendayagunaan, apa tujuannya, bagaimana mekanisme dan prosedurnya, ciri-ciri programnya menjawab 5W+1H). 2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal). 3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal. 4. Mampu membuat program tindak lanjut pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan secara optimal. 1. Mampu membuat program pengoiaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana madrasah secara optimal untuk kepentingan pembeajaran (contoh: latar belakang pengeiaan dan pendayagunaan, apa tujuannya, bagaimana mekanisme dan prosedurnya, ciri-ciri programnya menjawab 5W+1H). 2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana madrasah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran. 3. Mampu membuat evuasi pelaksanaan program pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana madrasah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran. 4. Mampu membuat program tindak lanjut pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana madrasah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran 4.3 Mengelola keuangan madrasah sesuai prinsip efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. 1. Mampu membuat program perencanaan pengelolaan keuangan madrasah sesuai prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas (contoh: program mengacu pada RKAM, ada skala prioritas, ada media untuk pubikasi, ada mekanisme yang jelas dalam penggunaan). 2. Mampu melaksanakan program perencanaan pengelolaan keuangan madrasah sesuai prinsip efisien, transparan, dan akuntabel 3. Mampu membuat pelaporan pengelolaan keuangan madrasah sesuai prinsip efisiensi,,transparansi, dan akuntabilitas. 4. Mampu membuat evaluasi pengelolaan keuangan madrasah sesuai prinsip efisiensi,transparansi, dan akuntabilitas

15 4.4 Mengelola lingkungan madrasah yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan 4.5 Mengelola ketatausahaan madrasah dan mendukung pencapaian tujuan madrasah 4.6 Mengelola sistem informasi madrasah dan mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan. 1. Mampu membuat program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan,keselamatan dan kesehatan (contoh program : ada latar belakang, tujuan, ada jadwal, ada lokasi, ada penanggung jawab, ada prosedur kerja, ada pembiayaannya). 2. Mampu melaksanakan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan. 3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program berwawasan Iingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan. 4. Mampu membuat program tindak Ianjut dan hasil evaluasi pelaksanaan program berwawasan lingkungan yang menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan. 1. Mampu membuat program kerja ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapalan tujuan madrasah (contoh program: ada latar belakang, ada tujuan, ada jadwal, ada penataan tempat untuk pengarsipan, ada pembagian tugas, ada prosedur kerja, ada pembiayaannya). 2. Mampu melaksanakan program kerja ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan madrasah. 3. Mampu membuat evuasi pelaksanaan program kerja ketatausahaan madrasah dam mendukung pencapaian tujuan madrasah. 4. Mampu membuat program tindak Ianjut dan hasi evaluasi pelaksanaan program kerja ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapalan tujuan madrasah. 1. Mampu membuat program sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan dan pengambilan keputusan (contoh program: ada latar belakang, ada tujuan, ada jadwal, prosedur kerja, ada pembagian tugas, ada pembiayaan). 2. Mampu melaksanakan program sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan dan pengambilan keputusan. 3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan. 4. Mampu membuat program tindak lanjut dan evaluasi pelaksanaan program sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan dan pengambilan keputusan.

16 4.7 Mengelola Iayanan-layanan khusus madrasah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di madrasah 4.8 Memanfaatkaan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen madrasah 1. Mampu membuat program Iayanan- Iayanan khusus madrasah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di madrasah (contoh program: ada latar belakang, tujuan, jenis Iayanan misal koperasi madrasah, kantin kejujuaran, kotak saran, ada prosedur operasional, ada penanggung jawab, ada pembiayaan). 2. Mampu melaksanakan program Iayanan Iayanan khusus madrasah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekoiah. 3. Mampu membuat evaluasi program Iayanan Iayanan khusus madrasah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta di madrasah. 4. Mampu membuat program tindak Ianjut dan evaluasi program layanan-layanan khusus madrasah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di madrasah 1. Mampu mengoptimalkan pemanfaatan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran manajemen madrasah (contoh: ada inovasi program pembelajaran, multimedia pembelajaran, memanfaatkan teknologi informasi dalam manajemen madrasah). 2. Mampu memfasilitasi guru memanfaatkan teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran (contoh: pemanfaatan barang bekas menjadi alat peraga pembelajaran, memfasilitasi penggunaan OHP, LCD dan multimedia). 3. Mampu memfasilitasi tenaga administrasi madrasah memanfaatkan teknologi dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi madrasah (contoh: pemanfaatan komputer internet dalam menyelesaikan pekerjaan administrasi madrasah). 4. Mampu memfasilitasi guru dan tenaga administrasi madrasah dalam kreatifitas, sehingga pembelajaran dan manajemen semakin efektif sesuai dengan tuntutan perubahan.

17 5. KOMPONEN KEWIRAUSAHAAN (PKKM 5) 5.1 Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan madrasah 1. Mampu memfasilitasi kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan madrasah (contoh: memfasilitasi guru dalam pembelajaran PAIKEM, memfasilitasi tenaga administrasi madrasah dalam memanfaatkan teknologi informasi komunikasi). 2. Mampu menerapkan kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan madrasah. 3. Mampu membudayakan kreatifitas dan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan madrasah. 4. Mampu mengembanglan budaya kreatif, inovatif yang bermanfaat bagi pengembangan madrasah 5.2 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran. 1. Mampu memberikan contoh kedisiplinan dan kinerja guru untuk mewujudkan visi dan misi sukses madrasah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran (contoh: contoh mengajar PAIKEM, ada kemauan yang kuat untuk mengembangkan diri, pelatihan kepemimpinan, belajar dan kepala madrasah yang sukses). 2. Mampu aktif dalam forum pertemuan ilmiah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran (contoh: seminar pendidikan, karya tulis ilmiah). 3. Mampu aktif dalam forum musyawarah/ keiompok kerja kepala madrasah, MGMP & organisasi profesi lainnya. 4. Mampu memberikan keteladanan dan aktif dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (contoh: ada karya inovasi pendidikan, publikasi ilmiah, pengembangan diri).

18 5.3 Memotivasi warga madrasah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing 5.4 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi madrasah. 5.5 Menerapkan nilai dan prinsipprinsip kewirausahaan dalam mengembangkan madrasah 1. Mampu memotivasi diri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala madrasah (contoh antusias dalam melaksanakan tugas sebagai guru, kepala madrasah). 2. Mampu memotivasi siswa untuk sukses. (contoh: menjadi contoh dalam berkata,bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif), 3. Mampu memotivasi guru dalam melaksanakan pembelajaran. (contoh: menjadi contoh dalam berkata, bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, betutur kata positif). 4. Mampu memotivasi tenaga administrasi madrasah dalam bekerja. (contoh: menjadi contoh dalam bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi pujian, bertutur kata positif). 1. Mampu berperilaku konsisten dan pantang menyerah dalam menangani setiap permasalahan yang dihadapi madrasah (contoh: menegakkan kedisiplinan dalam menangani dan karyawan yang tingkat kehadirannya rendah). 2. Mampu mengatasi dan menemukan solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi madrasah (contoh: menangani konflik antar guru, konflik antar siswa). 3. Mampu mengembangkan budaya konsisten pantang menyerah dam mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi madrasah. 4. Mampu mengembangkan budaya siiaturahmi, kekeluargaan dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi setiap permasalahan di madrasah 1. Mampu mengembangkan madrasah dengan menerapkan prinsip Inovatif dan kreatif. 2. Kemandirian dan rasa percaya diri yang kuat. 3. Kerja keras dan pantang menyerah. 4. Tanggap pada perubahan dan berorientasi masa depan berdasar pada visi, misi, dan tujuan madrasah.

19 6. KOMPONEN SUPERVISI PEMBELAJARAN (PKKM 6) 6.1 Menyusun program supervisi akademik dam rangka peningkatan profesionalisme guru 6.2 Melaksanakan supervisi akademik dalam rangka peningkatan kualitas guru. 6.3 Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionsme guru. Mampu menyusun program tahunan supervisi akademik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru yang meiiputi : 1. Berorientasi pada perbaikan proses dan hasil belajar. 2. Jadwal pelaksanaan dan istrumen supervisi akademik 3. Dikomunikasikan pada bulan pertama di awal tahun. 4. Pendelegasian dan pembagian tugas supervisor kepada guru senior. 1. Mampu membagi tugas pelaksanaan supervisi akademik kepada wakil dan guru senior yang memenuhi syarat (contoh: membuat tim pelaksana supervisi akademik, menugaskan wakil dan guru senior yang sesuai dengan mata pelajaran dan pangkatnya Iebih tinggi). 2. Mampu menerapkan prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat (contoh: ada pra observasi, observasi dan post observasi). 3. Mampu mengembangkan instrumen supervisi yang relevan dengan tuntutan perubahan dan sesuai dengan perkembangan kurikulum dan pemerintah (contoh: ada muatan nilai-niiai karakter). 4. Mampu mengevaluasi pelaksanakan supervisi akademik. 1. Mampu memanfaatkan hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka evaluasi program madrasah di bidang akademik (contoh: evaluasi pengembangan silabus yang terintegrasi dengan nilai karakter, alokasi dana penambahan alat peraga dan multimedia). 2. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionisme guru (contoh; efektivitas metode pembelajaran, relevansi media pembelajaran,efektivitas teknik penilaian). 3. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan mengefektifkan dan Iebih mengaktitkan MGMP madrasah, mengirim guru dalam pelatihan-pelatihan. 4. Mampu menindaklantjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan menyelenggarakan workshop dan mengundang nara sumber yang berkompeten sesuai dengan hasil evaluasi supervisi akademik

20 I. Tahapan Langkah Penilaian Penilaian formatif disusun dalam tahapan kegiatan sebagai berikut : a. Persiapan (1) Pemberitahuan secara tertulis oleh Tim Penilai / Pengawas kepada kepala madrasah yang akan dinilai; (2) Kepala madrasah yang dinilai membuat laporan kinerja secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk penilaian kinerja kepada tim penilai/pengawas. (3) Pengawas mempelajari laporan kinerja dan mengamati kelengkapan dan keabsahan bukti-bukti yang disertakan. b. Pelaksanaan Penilaian (1) Penilaian kinerja kepala madrasah dihadiri oleh kepala madrasah yang dinilai. (2) Penilaian dilaksanakan di madrasah tempat kepala madrasah yang dinilai bertugas. (3) Penilaian diawali dengan pemaparan laporan kinerja oleh kepala madrasah yang dinilai. Pemaparan difokuskan pada komponen-komponen penilaian dan bukti-bukti yang relevan. (4) Pengawas dapat melakukan konfirmasi dan meminta penjelasan atas laporan kinerja tertulis maupun lisan yang disampaikan oleh kepala madrasah yang dinilai (5) Pengawas melakukan pengamatan dan pencatatan bukti-bukti lain yang ada di lingkungan madrasah yang belum atau tidak dapat disertakan dalam laporan tertulis. Bukti-bukti ini dapat diidentifikasi melalui pengamatan terhadap kondisi fisik yang ada di lingkungan madrasah atau meminta informasi dan orang-orang yang relevan yang ada di lingkungan madrasah seperti guru, karyawan madrasah, komite madrasah atau peserta didik. (6) Pengawas melakukan penilaian terhadap setiap indikator berdasarkan paparan laporan kinerja dan hasil pengamatan dan keabsahan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh kepala madrasah yang dinilai dengan Iangkah- Iangkah sebagai berikut: (a) Pengawas mencatat semua bukti fisik maupun format penilaian yang relevan. (b) Pengawas mencermati semua bukti dan mencocokkannya dengan indikator dari komponen yang dinilai (c) Berdasarkan hasil pencermatan kelengkapan, keabsahan, dan ketepatan bukti yang teridentifikasi, tim penilai menetapkan skor setiap komponen penilaian yang bersangkutan. c. Penentuan NiIai Akhir

21 Pada prinsipnya, hasil penilaian merupakan kewenangan profesional dari pengawas. Untuk mewujudkan prinsip transparansi, pengawas perlu mengkonfirmasi hasil penilaian kepala madrasah yang dinilai dengan Iangkah- Iangkah sebagai berikut: (1) Pengawas menyampaikan hasil penilaian kepada kepala madrasah yang bersangkutan disertai berita acara dan bukti-bukti yang terekam dalam proses penilaian. (2) Kepala madrasah yang dinilai mempelajari berita acara penilaian berikut semua bukti-bukti yang disampaikan oleh pengawas. (3) Apabila diperlukan, kepala madrasah dapat meminta penjelasan hasil penilaian kepada Pengawas atau memberikan penjelasan atau bukti tambahan. (4) Apabila hasil penilaian disetujui oleh kepala madrasah, maka yang bersangkutan membuat pernyataan persetujuan dengan menandatangani instrumen penilaian. (5) Apabila kepala madrasah tidak menyetujui hasil penilaian, dapat mengajukan keberatan disertai alasan dan bukti-bukti yang kuat. (6) Pengawas menanggapi keberatan yang diajukan oleh kepala madrasah dengan melakukan konfirmasi kepada pihak lain. (7) Pengawas dapat mengubah hasil penilaian apabila dipandang bahwa alasan dan bukti-bukti yang menyertai keberatan tersebut dapat diterima. (8) Apabila tidak dicapai kesepakatan antara pengawas dan kepala madrasah yang dinilai terhadap hasil penilaian, hasil penilaian akhir ditetapkan berdasarkan hasil penilaian pengawas disertai cacatan ketidaksetujuan kepala madrasah yang bersangkutan. Penilaian Sumatif disusun dalam tahapan kegiatan sebagai berikut : a. Persiapan (1) Pemberitahuan secara tertulis oleh Tim Penilai kepada kepala madrasah yang akan dinilai; (2) Kepala madrasah yang dinilai membuat laporan kinerja secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk penilaian kinerja kepada tim penilai. (3) Tim penilai mempelajari laporan kinerja dan mengamati kelengkapan dan keabsahan bukti-bukti yang disertakan. b. Pelaksanaan Penilaian (1) Penilaian kinerja kepala madrasah dihadiri oleh kepala madrasah yang dinilai dan semua tim penilai. (2) Penilaian dilaksanakan di madrasah tempat kepala madrasah yang dinilai bertugas. (3) Penilaian diawali dengan pemaparan laporan kinerja oleh kepala madrasah yang dinilai. Pemaparan difokuskan pada komponen-komponen penilaian dan bukti-bukti yang relevan. (4) Tim penilai dapat melakukan konfirmasi dan meminta penjelasan atas laporan kinerja tertulis maupun lisan yang disampaikan oleh kepala

22 madrasah yang dinilai (5) Tim penilai melakukan pengamatan dan pencatatan bukti-bukti lain yang ada di lingkungan madrasah yang belum atau tidak dapat disertakan dalam laporan tertulis. Bukti-bukti ini dapat diidentifikasi melalui pengamatan terhadap kondisi fisik yang ada di lingkungan madrasah atau meminta informasi dan orang-orang yang relevan yang ada di lingkungan madrasah seperti guru, karyawan madrasah, komite madrasah atau peserta didik. (6) Tim penilai melakukan penilaian terhadap setiap indikator berdasarkan paparan laporan kinerja dan hasil pengamatan dan keabsahan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh kepala madrasah yang dinilai dengan Iangkah- Iangkah sebagai berikut: (a) Ketua tim penilai mengkonfirmasi keabsahan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh kepala madrasah yang dinilai dengan menggali informasi dari pihak lain yang relevan. (b) Tim penilai mencatat semua bukti fisik maupun format penilaian yang relevan. (c) Tim penilai mencermati semua bukti dan mencocokkannya dengan indikator dari komponen yang dinilai (d) Berdasarkan hasil pencermatan kelengkapan, keabsahan, dan ketepatan bukti yang teridentifikasi, tim penilai menetapkan skor setiap komponen penilaian yang bersangkutan. (7) Tim penilai menetapkan nilai kinerja dengan cara merekap semua nilai komponen ke dalam format penilaian yang ditetapkan dan menuangkannya dalam instrumen penilaian. c. Penentuan NiIai Akhir Pada prinsipnya, hasil penilaian merupakan kewenangan profesional dari tim penilai. Untuk mewujudkan prinsip transparansi, tim penilai perlu mengkonfirmasi hasil penilaian kepala madrasah yang dinilai dengan Iangkah- Iangkah sebagai berikut: (1) Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian kepada kepala madrasah yang bersangkutan disertai berita acara dan bukti-bukti yang terekam dalam proses penilaian. (2) Kepala madrasah yang dinilai mempelajari berita acara penilaian berikut semua bukti-bukti yang disampaikan oleh tim penilai/pengawas. (3) Apabila diperlukan, kepala madrasah dapat meminta penjelasan hasil penilaian kepada Tim Penilai atau memberikan penjelasan atau bukti tambahan. (4) Apabila hasil penilaian disetujui oleh kepala madrasah, maka yang bersangkutan membuat pernyataan persetujuan dengan menandatangani instrumen penilaian. (5) Apabila kepala madrasah tidak menyetujui hasil penilaian, dapat mengajukan keberatan disertai alasan dan bukti-bukti yang kuat. (6) Tim penilai membahas keberatan yang diajukan oleh kepala madrasah mengkaji secara mendalam alasan dan bukti-bukti.

23 (7) Tim penilai dapat mengubah hasil penilaian apabila dipandang bahwa alasan dan bukti-bukti yang menyertai keberatan tersebut dapat diterima. (8) Apabila tidak dicapai kesepakatan antara tim penilai dan kepala madrasah yang dinilai terhadap hasil penilaian, hasil penilaian akhir ditetapkan berdasarkan hasil penilaian tim penilai disertai cacatan ketidaksetujuan kepala madrasah yang bersangkutan. H. Mekanisme Pemberian Nilai a. Instrumen Penilalan Penilaian kinerja kepala madrasah dilakukan dengan menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Kepala sebagaimana terlampir. Instrumen mi terdiri atas enam aspek penilaian dengan menggunakan skala penilaian 1 sampai dengan 4 dengan rentang skor antara 6 sampai dengan 24. b. Penilaian Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan bukti yang releven dan teridentifikasi. (1) Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, kondisi lingkungan fisik madrasah, perilaku dan budaya, dan lain-lain yang dapat dildentifikasi oleh Penilai melalui pengkajian, pengamatan, dan penggalian informasi dan pihakpihak yang terkait di madrasah seperti guru, pegawai, komite madrasah, dan peserta didik. (2) Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada tempat yang disediakan pada setiap kriteria penilaian. Bukti-bukti yang dimaksud dapat berupa : (a) bukti yang teramati (tangible evidences) seperti: Dokumen-dokumen tertulis. Kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan lingkungan madrasah. foto, gambar, slide, video. produk-produk peserta didik. (b) Bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti Sikap dan penilaku kepala madrasah. Budaya dan iklim madrasah. Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite, peserta didik, mitra dunia usaha dan dunia industri). Pemberian skor harus didasarkan kepada catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama proses penilalan kinerja kepala madrasah.

24 Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2, atau 1 dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Skor 4 diberikan apabila kepala madrasah mampu menunjukkan bukti-bukti yang lengkap dan sangat meyakinkan bahwa kepala madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai. (2) Skor 3 diberikan apabila kepala madrasah mampu menunjukkan bukti-bukti yang Iengkap dan cukup meyakinkan bahwa kepala madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai. (3) Skor 2 diberikan apabila kepala madrasah menunjukkan bukti-bukti yang kurang lengkap dan cukup meyakinkan bahwa yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kniteria komponen yang dinilai (4) Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas dan kurang meyakinkan atau tidak ditemukari bukti bahwa kepala madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai c. Konversi Skor Penilaian Untuk menyesuaikan skala penilaian dengan Permenpan dan RB nomor 16 tahun 2009 diperlukan konversi skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut. NIPKKM NKKM = 24 X 100 Keterangan : NKKM = Nilai Kinerja Kepala Madrasah NIPKKM = Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Madrasah d. Kategori Hasil Penilaian Sesuai dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009, konversi hasil penilain dikonversikan ke dalam Kategori Hasil Penilaian yang dinyatakan dalam rentang nilal 1 sampai dengan 100 dan dibedakan menjadi lima kategori yaitu Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang dan Kurang dengan ketentuan sebagai berikut: Nilai Kategori 91,0 100 Amat Baik 76,0 90,9 Baik

25 61,0 75,9 Cukup 51,0 60,9 Sedang Kurang dari 51 Kurang e. Pelaporan Setelah nilai penilaan kinerja kepala madrasah diperoleh, penilai wajib melaporkan hasil penilaian kinerja kepala madrasah kepada pihak yang berwenang. Hasil penilaian kinerja kepala madrasah yang bersifat formatif, disampaikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Provinisi atau Kab/Kota sebagai masukan untuk merencanakan kegiatan pembinaan dan kebijakan peningkatan profesionalisme kepala madrasah dan PKB tahunan. Hasil penilaian kinerja kepala madrasah yang bersifat sumatif, disampaikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Provinisi atau Kab/Kota sebagai masukan promosi, rotasi dan periodisasi. f. Konversi Nilai Hasil Penilaian Kinerja ke Angka Kredit Perolehan angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala madrasah ditentukan berdasarkan hasil penilaian yang bersangkutan sebagai guru dengan rnenggunakan PKG dan sebagai kepala madrasah dengan menggunakan (PKKM dengan pembobotan masing-masing 25% dan 75%. Perhitungan perolehan angka kredit dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : AK = 0,25 x JM ( AKK- AKPKB- AKP) x X NPK + 0,75X( ( AKK AKPKB AKP) x NPKKM) JWM 4 Keterangan : AK = Perolehan angka kredit per tahun AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan AKPKB = Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan AKP = Angka kredit unsur penunjang JM = Jumlah jam mengajar per minggu JWM = Jumlah wajib mengajar per minggu (6 jam untuk kepala madrasah) NPK = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guru NPKKM = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala madrasah Demikian pedoman penilaian kinerja kepala madrasah ini dibuat untuk dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses penilaian kinerja kepala madrasah.

26 Yogyakarta, 2 Februari 2012 An. Kepala Kepala Bidang Mapenda Drs. H. Noor Hamid, M.Pd.I NIP

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH KOMPONEN 1 BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 : KEPRIBADIAN DAN SOSIAL NO KRITERIA INDIKATOR BUKTI FISIK 1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 139 Lampiran 3A A. PETUNJUK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH (IPPKS) 1. Penilaian kinerja

Lebih terperinci

BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH KOMPONEN 1 BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 : KEPRIBADIAN DAN SOSIAL NO KRITERIA INDIKATOR BUKTI FISIK 1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LATAR BELAKANG Wakil kepala sekolah / madrasah pada satuan pendidikan merupakan salah satu komponen tenaga

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 139 Lampiran 3B INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH (IPKWKS) A. PETUNJUK PENILAIAN 1. Penilaian

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN Bukti Instrumen PKKS Kompetensi KEPEMIMPINAN Menyiapkan BUKTI ISTRUMEN PKKS Kompetens 2 : KEPEMIMPINAN 2.1 Bertindak sesuai Ditunjukkan dengan bukti dengan visi dan dokumen misi sekolah/madrasah. 1. program

Lebih terperinci

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL Nama Sekolah Alamat Cabang Daerah Nama Kasek : Mandailing Natal Petunjuk : Berikan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan

Lebih terperinci

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi 1 Kepribadian Dan Sosial

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi 1 Kepribadian Dan Sosial Bukti Instrumen PKKS Kompetensi 1 Kepribadian Dan Sosial Apa yang perlu disiapkan Kepala Sekolah untuk bukti PKKS pada Kompetensi Kepribadian dan Sosial? BUKTI ISTRUMEN PKKS Kompetensi : Kepribadian dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK

Lebih terperinci

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone No.1627, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Kepala Madrasah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH FORMAT 2A dan 2B INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2010 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH FORMAT 1 INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2010 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU

Lebih terperinci

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017 Tujuan Peserta dapat menjelaskan tentang konsep, prosedur pelaksanaan,

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH A. KUALIFIKASI Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN RESPONDEN: GURU SD PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR 53 LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT

BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT A. Supervisi Manajerial Salah satu tugas pokok pengawas adalah menyusun, melaksanakan, mengevaluasi hasil pelaksanaan pengawasan manajerial. Fokus utama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan

Lebih terperinci

Instrumen AKPK Kepala Sekolah

Instrumen AKPK Kepala Sekolah Instrumen AKPK Kepala Sekolah Berikut ini, Bapak Ibu Kepala sekolah sebelum menjawab pertanyaan yang ada di dalam Instrumen AKPK Versi Online ada baiknya silahkan membaca dulu instrumen di bawah ini: Apa

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Kp. Dadapan RT. 06/RW. 07, Desa Jatikuwung, Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah-INDONESIA Telp. +62 2718502888/+62 2718502999 Fax:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Belajar Siswa Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

Lebih terperinci

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017 PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA Makalah Disajikan pada kegiatan Workshop Monev Pelaksanaan KTSP MI, MTs, dan MA Angkatan I Tingkat Propinsi Jawa Barat pada

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.206, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pengawas. Madrasah. Pendidikan Agama Islam. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN JANGKA MENENGAH (RKJM) DAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH (RKAM) TAHUN PELAJARAN PROVINSI DIY

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN JANGKA MENENGAH (RKJM) DAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH (RKAM) TAHUN PELAJARAN PROVINSI DIY PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN JANGKA MENENGAH (RKJM) DAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN MADRASAH (RKAM) TAHUN PELAJARAN 2012-2013 PROVINSI DIY a. Pendahuluan Perencanaan merupakan fungsi manajemen

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari - Surakarta Jawa Tengah 57147 Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 ` DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan; meliputi input, proses, output, dan outcome; yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 aminhaedari@yahoo.com PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 i KATA PENGANTAR Pembelajaran merupakan jiwa institusi satuan pendidikan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)

PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

PAKET SIMULASI UNTUK PENJELASAN PROSES PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA GURU

PAKET SIMULASI UNTUK PENJELASAN PROSES PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PAKET SIMULASI UNTUK PENJELASAN PROSES PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA GURU KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA LABORATORIUM/BENGKEL SEKOLAH/MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA LABORATORIUM/BENGKEL SEKOLAH/MADRASAH PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA LABORATORIUM/BENGKEL SEKOLAH/MADRASAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 i DAFTAR

Lebih terperinci

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 419 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan sebagaimana dibahas pada Bab IV terdahulu, disampaikan kesimpulan secara umum dan kesimpulan secara khusus yang

Lebih terperinci

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Diana Septi Purnama

Diana Septi Purnama Diana Septi Purnama Email: dianaseptipurnama@uny.ac.id www.uny.ac.id Penjelasan Pasal 3 ayat (3) PP 74 2008 Pasal 15 ayat (1)Permneg PAN & RB Pasal 12 bab VIII Permendikna s 28 2010 Permendikna s 35 2010

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34 HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci