PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN MODUS PENGALAMATAN DAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN MENGGUNAKAN MS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN MODUS PENGALAMATAN DAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN MENGGUNAKAN MS"

Transkripsi

1 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN MODUS PENGALAMATAN DAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN MENGGUNAKAN MS. VISUAL BASIC 6.0. Hendra Gunawan Teknik Informatika, STMIK-IM Abstrak Percobaan penggunaan komputer untuk proses belajar dimulai di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan oleh Harvard University bekerja sama dengan IBM pada tahun Setelah munculnya komputer mikro, sistem pengajaran dengan komputer menjadi semakin meluas pada pengembangan perangkat lunak pembelajaran yang dikenal dengan istilah perangkat lunak pembelajaran. Perangkat lunak pembelajaran dengan komputer muncul dari sejumlah disiplin ilmu, terutama ilmu komputer dan psikologi. Dari ilmu komputer dan matematika muncul program-program yang membuat semua perhitungan dan fungsi lebih mudah dan bermanfaat. Kata kunci : perangkat lunak pembelajaran, modus pengalamatan, mikroprosesor. 1. Pendahuluan Percobaan penggunaan komputer untuk proses belajar dimulai di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan oleh Harvard University bekerja sama dengan IBM pada tahun Setelah munculnya komputer mikro, sistem pengajaran dengan komputer menjadi semakin meluas pada pengembangan perangkat lunak pembelajaran yang dikenal dengan istilah perangkat lunak pembelajaran. Perangkat lunak pembelajaran dengan komputer muncul dari sejumlah disiplin ilmu, terutama ilmu komputer dan psikologi. Dari ilmu komputer dan matematika muncul program-program yang membuat semua perhitungan dan fungsi lebih mudah dan bermanfaat. Sedangkan dari ilmu psikologi muncul pengetahuan mengenai teori belajar, teknik belajar, serta motivasi yang baik. Beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan perangkat lunak pembelajaran dengan komputer adalah Computer Assisted Instruction (CAI), Computer Based Instruction (CBI), Computer Based Education (CBE), Computer Assisted Learning (CAL), atau Computer Based Training (CBT). Prosesor Intel 8088/8086 merupakan mikroprosesor yang menjadi mesin bagi mikrokomputer-mikrokomputer IBM PC/XT dan kompatibelnya. Prosesor ini sering disebut dengan singkat sebagai 8088 atau 8086 saja. Walaupun perangkat keras 8088 sedikit berbeda dengan 8086, tetapi keduanya dapat dipandang sama dari sisi pemrograman. Intel 8088/8086 adalah prosesor 16 bit, artinya lintasan data dan registernya berukuran 16 bit. JURNAL INFORMASI 13

2 Kebanyakan instruksi dalam program bahasa Assembly membutuhkan operand, yaitu data yang akan diolah. Cara menentukan atau memperoleh harga operand ini disebut sebagai modus pengalamatan (addressing mode). Modus pengalamatan terbagi atas beberapa macam antara lain, pengalamatan register, pengalamatan segera, pengalamatan langsung dan pengalamatan tak langsung. Selain itu, dalam mempelajari bahasa Assembly, kita harus menghafalkan semua register dan mengerti kegunaannya masing masing. Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan menampung register tersebut. Register dapat dibagi dalam lima golongan yaitu general purpose register (AX, BX, CX dan DX), segment register (CS, DS, SS dan ES), pointer register (IP, SP dan BP), index register (SI dan DI) dan flag register. Penulis tertarik untuk mempelajari tentang modus pengalamatan dan operasi aritmatika pada bahasa Assembly dan mengamati perubahan isi register yang terjadi. Oleh karena itu, penulis mengambil judul penelitian Perangkat Lunak Pembelajaran Modus Pengalamatan dan Operasi Aritmatika pada Mikroprosesor Intel 8088/8086 Dengan Menggunakan MS. Visual Basic Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif, yaitu menjelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, dan proses. Selain itu penulis melakukan studi literature dengan membaca berbagai buku dan referensi yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi serta melakukan observasi guna memperoleh data-data penunjang mengenai aplikasi yang akan dibuat. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Perangkat Lunak Pembelajaran Percobaan penggunaan komputer untuk proses belajar dimulai di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan oleh Harvard University bekerja sama dengan IBM pada tahun Setelah munculnya komputer mikro, sistem pengajaran dengan komputer menjadi semakin meluas pada pengembangan perangkat lunak pembelajaran yang dikenal dengan istilah perangkat lunak pembelajaran. Perangkat lunak pembelajaran dengan komputer muncul dari sejumlah disiplin ilmu, terutama ilmu komputer dan psikologi. Dari ilmu komputer dan matematika muncul programprogram yang membuat semua perhitungan dan fungsi lebih mudah dan bermanfaat. Sedangkan dari ilmu psikologi muncul pengetahuan mengenai teori belajar, teknik belajar, serta motivasi yang baik. Beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan perangkat lunak pembelajaran dengan komputer adalah Computer Assisted Instruction (CAI), Computer Based Instruction (CBI), Computer Based Education (CBE), Computer Assisted Learning (CAL), atau Computer Based Training (CBT). JURNAL INFORMASI 14

3 3.2 Tujuan Perangkat Lunak Pembelajaran Tujuan utama dari perangkat lunak pembelajaran adalah : 1. Peningkatan pengawasan. 2. Penggunaan sumber daya. 3. Individualisasi. 4. Ketepatan waktu dan tingkat ketersediaan. 5. Pengurangan waktu latihan. 6. Perbaikan hasil kerja. 7. Alat yang nyaman dipakai. 8. Pengganti cara belajar. 9. Peningkatan kepuasan belajar. 10. Pengurangan waktu pengembangan. 3.3 Jenis-jenis Perangkat Lunak Pembelajaran Jenis pemakaian komputer untuk perangkat lunak pembelajaran digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu : Pengujian. Dalam jenis ini, komputer digunakan untuk memberikan penilaian dan analisis tes, membuat soal tes, membuat nilai acak, tes interaksi, dan tes adaptasi. Jenis ini sering disebut dengan Computer Assisted Testing (CAT). Manajemen. Jenis pemakaian ini disebut dengan Computer Managed Instruction (CMI), dimana komputer digunakan untuk mengatur kemajuan peserta pelatihan dan alat-alat yang dipakai. CMI biasanya digunakan untuk meningkatkan pengawasan dan efisiensi dalam sistem pelatihan. Instruksi. Sering disebut dengan Computer Assisted Instruction (CAI). Jenis ini menganggap komputer sebagai media penyimpanan instruksi sama seperti slide, tape, video atau buku-buku. Menurut sudut pandang CAI, masalah utamanya adalah bagaimana menyusun bahan-bahan instruksi yang akan ditampilkan oleh komputer dengan cara yang paling efektif. Ada tiga jenis CAI yaitu : Drill and Practice Merupakan cara yang paling mudah, terdiri dari tahap-tahap penampilan permasalahan, penerimaan respon pengguna, pemberian hasil analisis, umpan balik, dan pemberian pertanyaan lain. Secara umum jenis ini tidak menampilkan informasi baru tapi memberikan latihan dari konsep yang sudah ada. Tutorial Jenis ini berisi konsep atau prosedur yang disertai dengan pertanyaan atau latihan pada akhir dari pelatihan. Selama pelatihan, komputer mengajarkan informasiinformasi yang baru kepada siswa seperti layaknya seorang guru pembimbing. JURNAL INFORMASI 15

4 Setelah itu, pemahaman siswa diukur melalui serangkaian tes dan komputer melanjutkan pengajaran berdasarkan hasil pengukuran tadi. Socratic Berisi komunikasi antara pengguna dan komputer dalam natural language. Jenis ini sebenarnya berasal dari penelitian dalam bidang intelijensia semu (artificial intelligence). Socratic mampu melakukan interaksi dalam natural language dan bisa memahami apa yang ditanyakan pengguna. 3.4 Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Lunak Pembelajaran Ada 5 tahap siklus pengembangan perangkat lunak pembelajaran yaitu : 1. Pengembangan spesifikasi perancangan detail. Tujuan dari pengembangan spesifikasi perancangan detail ini meliputi perluasan konsep perancangan untuk menciptakan suatu rencana yang efektif. 2. Pengembangan teknik. Pengembangan ini biasanya dilakukan dengan persetujuan dari tim perancang. Tahap ini biasanya akan diulang-ulang dan sering terjadi perbaikan. 3. Evaluasi. Untuk menghasilkan suatu perangkat lunak pembelajaran yang dapat memenuhi standar maka perlu dilakukan suatu pengujian. Pengujian biasanya dilakukan pada bagian pelajaran dan pelatihan. Hasil dari pengujian inilah yang dievaluasi oleh tim perancang. 4. Produksi dan pengembangan. Produksi ini harus dilakukan secara teknis dan logis, baik dalam penyalinan produk CAI maupun dalam pembuatan dokumentasi. Sedangkan pengembangan yang dilakukan mengacu pada proses pengembangannya. 5. Evaluasi akhir. Langkah pengujian yang dapat dilakukan misalnya dengan melakukan suatu kuisioner maupun konsultasi dengan mereka yang ingin belajar. Hasilnya dapat menjadi pedoman apakah perangkat lunak pembelajaran tersebut perlu dilakukan perbaikan lagi atau tidak. 4. Algoritma Algoritma perancangan perangkat lunak pembelajaran penerapan modus pengalamatan dan operasi aritmatika pada mikroprosesor intel 8088/8086 dibagi menjadi 4 bagian yaitu, 1. Algoritma Eksekusi Op-Code MOV. 2. Algoritma Eksekusi Op-Code ADD dan ADC. 3. Algoritma Eksekusi Op-Code INC. 4. Algoritma Eksekusi Op-Code SUB dan SBB. 5. Algoritma Eksekusi Op-Code DEC. 6. Algoritma Eksekusi Op-Code MUL. 7. Algoritma Eksekusi Op-Code DIV. JURNAL INFORMASI 16

5 5. Algoritma Eksekusi Op-Code MOV Instruksi MOV berfungsi untuk menyalin suatu bilangan ke register tujuan atau memindahkan data dari isi suatu register ke register tujuan. Algoritma akan mengeksekusi op-code MOV sesuai dengan input dan menunjukkan perubahan isi register setelah instruksi dieksekusi. Algoritma eksekusi op-code MOV adalah sebagai berikut, Jika Karakter terakhir dari.reg2 = "X" Or _ Karakter terakhir dari.reg2 = "H" Or _ Karakter terakhir dari.reg2 = "L" Maka {Input merupakan pengalamatan register} chasil1 = GetIsiReg(.Reg2) {Input merupakan pengalamatan segera} chasil1 = FormatS(Hex2Biner(.Reg2), "0", 16) chasil1 = FormatS(Hex2Biner(.Reg2), "0", 8) {Tampilkan perubahan isi register} cbaris = GetBaris(.Reg1) {Atur warna register tujuan} TRegister.Row = cbaris.baris TRegister.Col = cbaris.kolom TRegister.CellBackColor = &H66CCFF TRegister.Col = cbaris.kolom + 1 TRegister.CellBackColor = &H66CCFF {Isi nilai register pada tabel} 'AX BagiString(Mid(cHasil1, 1, 8), 4) TRegister.TextMatrix(cBaris.Baris, cbaris.kolom + 1) = _ BagiString(Mid(cHasil1, 9, 8), 4) JURNAL INFORMASI 17

6 Jika tidak, jika Karakter terakhir dari.reg1 = "H" Or Karakter terakhir dari.reg1 = "L" Maka 'AH / AL BagiString(cHasil1, 4) {Hapus warna} TRegister.Row = cbaris.baris TRegister.Col = cbaris.kolom TRegister.CellBackColor = &HFFFFFF Jika Karakter terakhir dari (.Reg1, 1) = "X" Maka TRegister.Col = cbaris.kolom + 1 TRegister.CellBackColor = &HFFFFFF 6. Algoritma Eksekusi Op-Code ADD dan ADC Instruksi ADD berfungsi untuk menambah suatu bilangan ke register tujuan atau menambahkan isi dari suatu register dengan isi dari register tujuan. Instruksi ADC sama dengan instruksi ADD, hanya saja instruksi ADC menambah hasil operasi dengan bit carry. Algoritma akan mengeksekusi op-code ADD atau ADC sesuai dengan input dan menunjukkan perubahan isi register setelah instruksi dieksekusi. Algoritma eksekusinya adalah sebagai berikut, {Simpan instruksi} ckode =.Instruksi Jika Karakter terakhir dari.reg2 = "X" Or _ Karakter terakhir dari.reg2 = "H" Or _ Karakter terakhir dari.reg2 = "L" Maka {Penjumlahan Register} cop1 = GetIsiReg(.Reg1) cop2 = GetIsiReg(.Reg2) chasil1 = Biner2Dec(cOp1) + Biner2Dec(cOp2) Jika ckode = "ADC" Maka chasil1 = Val(cHasil1) + _ Val(TFlag.TextMatrix(2, 1)) Jika Val(cHasil1) < 0 Maka MsgBox "Perangkat lunak tidak mendukung bilangan bertanda!", vbcritical GoTo ErrorMin chasil1 = Dec2Biner(Val(cHasil1)) JURNAL INFORMASI 18

7 {Cek panjang bit} Jika Len(cHasil1) < 16 Maka chasil1 = FormatS(cHasil1, "0", 16) chasil3 = FormatS(Right(cHasil1, 16), "0", 16) Jika Len(cHasil1) < 8 Maka chasil1 = FormatS(cHasil1, "0", 8) chasil3 = FormatS(Right(cHasil1, 8), "0", 8) {Penjumlahan Segera} cop1 = GetIsiReg(.Reg1) cop2 = Hex2Biner(.Reg2) cop2 = FormatS(cOp2, "0", 16) cop2 = FormatS(cOp2, "0", 8) chasil1 = Biner2Dec(cOp1) + Biner2Dec(cOp2) Jika ckode = "ADC" Maka chasil1 = Val(cHasil1) + _ Val(TFlag.TextMatrix(2, 1)) Jika Val(cHasil1) < 0 Maka MsgBox "Perangkat lunak tidak mendukung bilangan bertanda!", vbcritical GoTo ErrorMin chasil1 = Dec2Biner(Val(cHasil1)) 'Cek Panjang Jika Len(cHasil1) < 16 Maka chasil1 = FormatS(cHasil1, "0", 16) chasil3 = FormatS(Right(cHasil1, 16), "0", 16) Jika Len(cHasil1) < 8 Maka chasil1 = FormatS(cHasil1, "0", 8) chasil3 = FormatS(Right(cHasil1, 8), "0", 8) JURNAL INFORMASI 19

8 {Ambil no.baris register tujuan pada tabel} cbaris = GetBaris(.Reg1) {Atur warna pada tabel} TRegister.Row = cbaris.baris TRegister.Col = cbaris.kolom TRegister.CellBackColor = &H66CCFF TRegister.Col = cbaris.kolom + 1 TRegister.CellBackColor = &H66CCFF {Tampilkan isi register pada tabel} chasil2 = chasil1 'Cek Panjang = 16 Jika Len(cHasil2) < 16 Maka chasil2 = FormatS(cHasil2, "0", 16) Jika tidak, jika Len(cHasil2) > 16 Maka chasil2 = Karakter terakhir dari (chasil2, 16) 'AX BagiString(Mid(cHasil2, 1, 8), 4) TRegister.TextMatrix(cBaris.Baris, cbaris.kolom + 1) = _ BagiString(Mid(cHasil2, 9, 8), 4) Jika tidak, jika Karakter terakhir dari.reg1 = "H" Maka 'Cek Panjang = 8 Jika Len(cHasil2) < 8 Maka chasil2 = FormatS(cHasil2, "0", 8) Jika tidak, jika Len(cHasil2) > 8 Maka chasil2 = Right(cHasil2, 8) JURNAL INFORMASI 20

9 BagiString(cHasil2, 4) Jika tidak, jika Karakter terakhir dari.reg1 = "L" Maka 'Cek Panjang = 8 Jika Len(cHasil2) < 8 Maka chasil2 = FormatS(cHasil2, "0", 8) BagiString(cHasil2, 4) Jika tidak, jika Len(cHasil2) > 8 Maka BagiString(Right(cHasil2, 8), 4) 'Untuk kelebihan bit chasil2 = FormatS(Dec2Biner(Format(Biner2Dec(TRegister. TextMatrix (cbaris.baris, 1)) + _ Biner2Dec(Left(cHasil2, Len(cHasil2)-8)))),"0",8) TRegister.TextMatrix(cBaris.Baris, 1)=BagiString(cHasil2, 4) {Hapus Warna} TRegister.Row = cbaris.baris TRegister.Col = cbaris.kolom TRegister.CellBackColor = &HFFFFFF Jika Karakter terakhir dari (.Reg1, 1) = "X" Maka TRegister.Col = cbaris.kolom + 1 TRegister.CellBackColor = &HFFFFFF ' 'CHECK REGISTER-FLAG ' {Cek perubahan flag Z } nhasil1 = Biner2Dec(cHasil3) chasil2 = IIf(nHasil1 = 0, "1", "0") Call UbahFlag(1, 1, chasil2) {Cek perubahan flag C} 'Loop dari belakang JURNAL INFORMASI 21

10 ccarry = "" ctemp = TFlag.TextMatrix(2, 1) For ntemp = Len(cOp1) To 1 Step -1 nhasil1 = Val(cCarry) + _ Val(Mid(cOp1, ntemp, 1)) + _ Val(Mid(cOp2, ntemp, 1)) Jika ckode = "ADC" And ntemp = Len(cOp1) Maka nhasil1 = nhasil1 + Val(cTemp) Jika nhasil1 >= 2 Maka ccarry = "1" ccarry = "0" Next ntemp chasil2 = ccarry Call UbahFlag(2, 1, chasil2) {Cek perubahan flag A} 'Loop dari belakang Jika Karakter terakhir dari (.Reg1, 1) = "X" Maka ccarry = "" For ntemp = Len(cOp1) To 9 Step -1 nhasil1 = Val(cCarry) + _ Val(Mid(cOp1, ntemp, 1)) + _ Val(Mid(cOp2, ntemp, 1)) Jika ckode = "ADC" And ntemp = Len(cOp1) Maka nhasil1 = nhasil1 + Val(cTemp) Jika nhasil1 >= 2 Maka ccarry = "1" ccarry = "0" Next ntemp chasil2 = ccarry Jika tidak, jika Karakter terakhir dari.reg1 = "L" Maka chasil2 = ccarry Jika Karakter terakhir dari.reg1 <> "H" Maka Call UbahFlag(3, 1, chasil2) JURNAL INFORMASI 22

11 {Cek perubahan flag S} nhasil1 = Biner2Dec(cHasil3) chasil2 = IIf(nHasil1 >= 0, "0", "1") Call UbahFlag(4, 1, chasil2) {Cek perubahan flag P} 'AX, BX chasil3 = Right(cHasil1, 16) 'AL, BL chasil3 = Right(cHasil1, 8) nhasil2 = GetNHuruf(cHasil3, "1") Jika (nhasil2 Mod 2) = 0 Maka 'Jumlah Bit 1 - Genap chasil2 = "1" 'Jumlah Bit 1 - Ganjil chasil2 = "0" Call UbahFlag(5, 1, chasil2) {Cek perubahan flag O} 'AX, BX Jika Len(cHasil1) > 16 And _ Val(Left(cHasil1, Len(cHasil1) - 16)) > 0 Maka 'Overflow chasil2 = "1" 'Not Overflow chasil2 = "0" 'AL, BL Jika Len(cHasil1) > 8 And _ Val(Left(cHasil1, Len(cHasil1) - 8)) > 0 Maka 'Overflow chasil2 = "1" 'Not Overflow chasil2 = "0" JURNAL INFORMASI 23

12 Call UbahFlag(6, 1, chasil2) 7. Algoritma Eksekusi Op-Code INC Instruksi INC (penjumlahan inkremen) berfungsi untuk menambah satu bit ke register tujuan. Algoritma akan mengeksekusi op-code INC sesuai dengan input dan menunjukkan perubahan isi register setelah instruksi dieksekusi. Algoritma eksekusinya adalah sebagai berikut, {Isi dari Register Tujuan} cop1 = GetIsiReg(.Reg1) {Tambah 1 bit} chasil1 = Biner2Dec(cOp1) + 1 Jika Val(cHasil1) < 0 Maka MsgBox "Perangkat lunak tidak mendukung bilangan bertanda!", vbcritical GoTo ErrorMin chasil1 = Dec2Biner(Val(cHasil1)) {Cek Panjang Bit} Jika Len(cHasil1) < 16 Maka chasil1 = FormatS(cHasil1, "0", 16) chasil3 = FormatS(Right(cHasil1, 16), "0", 16) Jika Len(cHasil1) < 8 Maka chasil1 = FormatS(cHasil1, "0", 8) chasil3 = FormatS(Right(cHasil1, 8), "0", 8) {Ambil no.baris dari register pada tabel} cbaris = GetBaris(.Reg1) {Atur warna pada tabel} TRegister.Row = cbaris.baris TRegister.Col = cbaris.kolom TRegister.CellBackColor = &H66CCFF TRegister.Col = cbaris.kolom + 1 TRegister.CellBackColor = &H66CCFF JURNAL INFORMASI 24

13 {Tampilkan isi register pada tabel} chasil2 = chasil1 'Cek Panjang = 16 Jika Len(cHasil2) < 16 Maka chasil2 = FormatS(cHasil2, "0", 16) Jika tidak, jika Len(cHasil2) > 16 Maka chasil2 = Right(cHasil2, 16) 'AX BagiString(Mid(cHasil2, 1, 8), 4) TRegister.TextMatrix(cBaris.Baris, cbaris.kolom + 1) = _ BagiString(Mid(cHasil2, 9, 8), 4) Jika tidak, jika Karakter terakhir dari.reg1 = "H" Maka 'Cek Panjang = 8 Jika Len(cHasil2) < 8 Maka chasil2 = FormatS(cHasil2, "0", 8) Jika tidak, jika Len(cHasil2) > 8 Maka chasil2 = Right(cHasil2, 8) BagiString(cHasil2, 4) Jika tidak, jika Karakter terakhir dari.reg1 = "L" Maka 'Cek Panjang = 8 Jika Len(cHasil2) < 8 Maka chasil2 = FormatS(cHasil2, "0", 8) BagiString(cHasil2, 4) Jika tidak, jika Len(cHasil2) > 8 Maka BagiString(Right(cHasil2, 8), 4) 'Untuk kelebihan bit chasil2 = FormatS(Dec2Biner(Format(Biner2Dec(TRegister. TextMatrix(cBaris.Baris, 1)) + _ Biner2Dec(Left(cHasil2, Len(cHasil2)- 8)))),"0",8) JURNAL INFORMASI 25

14 TRegister.TextMatrix(cBaris.Baris,1) = BagiString(cHasil2,4) 'Delay {Hapus Warna} TRegister.Row = cbaris.baris TRegister.Col = cbaris.kolom TRegister.CellBackColor = &HFFFFFF TRegister.Col = cbaris.kolom + 1 TRegister.CellBackColor = &HFFFFFF {Cek perubahan flag Z} nhasil1 = Biner2Dec(cHasil3) chasil2 = IIf(nHasil1 = 0, "1", "0") Call UbahFlag(1, 1, chasil2) {Cek perubahan flag C} 'Loop dari belakang ccarry = "" ctemp = TFlag.TextMatrix(2, 1) For ntemp = Len(cOp1) To 1 Step -1 nhasil1 = Val(cCarry) + Val(Mid(cOp1, ntemp, 1)) Jika ntemp = Len(cOp1) Maka nhasil1 = nhasil1 + 1 Jika nhasil1 >= 2 Maka ccarry = "1" ccarry = "0" Next ntemp chasil2 = ccarry Call UbahFlag(2, 1, chasil2) {Cek perubahan flag A} 'Loop dari belakang JURNAL INFORMASI 26

15 ccarry = "" For ntemp = Len(cOp1) To 9 Step -1 nhasil1 = Val(cCarry) + Val(Mid(cOp1, ntemp, 1)) Jika ntemp = Len(cOp1) Maka nhasil1 = nhasil1 + 1 Jika nhasil1 >= 2 Maka ccarry = "1" ccarry = "0" Next ntemp chasil2 = ccarry Jika tidak, jika Karakter terakhir dari.reg1 = "L" Maka chasil2 = ccarry Jika Karakter terakhir dari.reg1 <> "H" Maka Call UbahFlag(3, 1, chasil2) {Cek perubahan flag S} nhasil1 = Biner2Dec(cHasil3) chasil2 = IIf(nHasil1 >= 0, "0", "1") Call UbahFlag(4, 1, chasil2) {Cek perubahan flag P} 'AX, BX chasil3 = Right(cHasil1, 16) 'AL, BL chasil3 = Right(cHasil1, 8) nhasil2 = GetNHuruf(cHasil3, "1") Jika (nhasil2 Mod 2) = 0 Maka 'Jumlah Bit 1 - Genap chasil2 = "1" 'Jumlah Bit 1 - Ganjil chasil2 = "0" JURNAL INFORMASI 27

16 Call UbahFlag(5, 1, chasil2) {Cek perubahan flag O} 'AX, BX Jika Len(cHasil1) > 16 And _ Val(Left(cHasil1, Len(cHasil1) - 16)) > 0 Maka 'Overflow chasil2 = "1" 'Not Overflow chasil2 = "0" 'AL, BL Jika Len(cHasil1) > 8 And _ Val(Left(cHasil1, Len(cHasil1) - 8)) > 0 Maka 'Overflow chasil2 = "1" 'Not Overflow chasil2 = "0" Call UbahFlag(6, 1, chasil2) 8. Keuntungan Perangkat Lunak Pembelajaran Ada beberapa keuntungan yang bisa diraih dari suatu perangkat lunak pembelajaran dengan komputer yang interakif yaitu : 1. Meningkatkan efektivitas pelatihan, seperti : a. Meningkatkan daya minat pengguna. b. Meningkatkan waktu pelatihan. c. Meningkatkan pengetahuan. 2. Mengurangi waktu dan sumber daya pelatihan, seperti : a. Mengurangi waktu belajar selama pelatihan. b. Mengurangi instruktur pelatihan. c. Biaya pelatihan yang lebih rendah. JURNAL INFORMASI 28

17 9. Kesimpulan Setelah menyelesaikan perancangan perangkat lunak pembelajaran penerapan modus pengalamatan dan operasi aritmatika pada mikroprosesor intel 8088/8086 ini, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk memahami modus pengalamatan register dan segera serta beberapa operasi aritmatika pada mikroprosesor intel 8088/ Perangkat lunak dapat dijadikan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran mikroprosesor dasar. 3. Modus pengalamatan yang dibahas dapat diperbanyak seperti menambahkan modus pengalamatan langsung, tidak langsung, base-plus-index, register relatif dan indeks berskala. 4. Operasi yang dibahas dalam perangkat lunak dapat diperbanyak seperti menambahkan operasi aritmatika lainnya, operasi perbandingan, dan sebagainya. Daftar Pustaka [1]. Albert Paul Malvino, Elektronika Komputer Digital : Pengantar Mikrokomputer, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, [2]. Ario Suryokusumo, Microsoft Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, [3]. Barry B. Brey, Mikroprosesor Intel 8086/8088/80186/80188/80286/ 80386/80486 : Arsitektur Pemrograman Antarmuka, Edisi 5, Jilid 2, Penerbit Erlangga, [4]. Hadi, Rahadian, Pemrograman Microsoft Visual Basic dengan menggunakan Windows API, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, [5]. Muchlas, Rangkaian Digital, Penerbit Gava Media, Yokyakarta, Januari [6]. Hendra Gunawan, S.T., M.Kom., Staf Pengajar di Jurusan Teknik Informatika STMIK-IM Bandung. Menyelesaikan Magister Komputer Jurusan Sistem Informasi Bisnis di STMIK LIKMI. Selain mengajar juga sebagai konsultan ICT. JURNAL INFORMASI 29

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN Model proses pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah Model Linear Sequential atau sering disebut Water Fall Model. Metode pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.2 /Mei/2013

J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.2 /Mei/2013 PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN METODE CBT (Computer Based Training) Oleh SITI MUSTAWA Dosen Prodi Manajemen Informatika, AMIK Labuhanbatu Rantauprapat,

Lebih terperinci

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa-Bahasa Komputer Pemakaian Komputer dewasa ini telah sedemikian pesatnya sejalan dengan kemajuan teknologi Komputer itu sendiri. Berbagai bidang seperti Industri,

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL Perguruan Tinggi Mitra Lampung MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL 8086 Erwin Ardianto, S.T FLAG REGISTER 8086 memiliki flag register dengan panjang16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9 bendera

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Untuk Simulasi Penerapan Modus Pengalamatan Dan Operasi Aritmatika Bahasa Rakitan Pada Mikroprosesor 8086/8088

Perangkat Lunak Untuk Simulasi Penerapan Modus Pengalamatan Dan Operasi Aritmatika Bahasa Rakitan Pada Mikroprosesor 8086/8088 Perangkat Lunak Untuk Simulasi Penerapan Modus Pengalamatan Dan Operasi Aritmatika Bahasa Rakitan Pada Mikroprosesor 8086/8088 Laporan Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3.

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3. R E G I S T E R Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury Mikroprosesor Pertemuan 8 By: Augury augury@pribadiraharja.com Sinyal pada Mode Maksimum Status siklus bus Status siklus bus ( S0, S1, S2 ) Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC lain

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER Hambali Program Studi Sistem Informasi, STMIK Logika Medan email: hambali.8645@yahoo.com

Lebih terperinci

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah :

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : MOV Reg2,Reg1 MOV disebut sebagai opcede Reg1 dan Reg2 disebut sebagai operand Reg1

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer ELEKTRONIKA DIGITAL TEORI ANTARMUKA Sistem Komputer Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Komponen komputer dihubungkan oleh bus. Ada tiga bus dalam sistem komputer Alamat

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY Apakah bahasa assembly? Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi satu-satu antara perintahperintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer. Bahasa assembly

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan Computer Organization Eko Budi Setiawan Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi Dapat mereferensi lokasi memori yang besar Mode pengalamatan yang mampu

Lebih terperinci

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Instruksi-Instruksi Pemindahan Data Sistem Komputer Universitas Gunadarma Sekilas Tentang MOV Intruksi MOV diperkenalkan bersamasama dengan instruksi bahasa mesin yang dapat digunakan dalam bermacammacam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Yuti Dewita Arimbi 2. Nurul Hidayati 3. Ulfie Hasanah 4. Stya Putra Pratama Laboratorium Teknik Informatika Jurusan

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI Mode pengalamatan program memori menggunakan instruksi JMP dan CALL, terdiri dari tiga bentuk yang berbeda: langsung, relatif, dan tak langsung. Bagian ini mengenal tiga

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Struktur Register REGISTER Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai i untuk tempatt penampungan dt data. Data yang terdapat dalam register dapat

Lebih terperinci

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KONIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro PTK Universitas Pendidikan Indonesia 1. Konfigurasi Pengelompokan pin pin dari mikroprosesor Z80 dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1 BAB 3 UNIT KONTROL Unit kontrol bertanggung jawab atas terbentuknya operasi yang sesuai dengan instruksi yang terdapat pada program. Eksekusi instruksi dilakukan satu persatu, dimulai dari awal program,

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER rsp oak informatika 1 Microprocessor Intel 80x86 rsp oak informatika 2 Central Processing Unit (CPU) CPU merupakan eupa a prosesor untuk memproses data Terpusat (central)

Lebih terperinci

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) MIKROPROSESOR

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) MIKROPROSESOR UNIVERSITAS GADJAH MADA FMIPA/DIKE/ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI FMIPA UGM Gedung Selatan, Sekip Unit III, 5581, Yogyakarta Rencana Program dan Kegiatan Pembelan Semester (RPKPS) MIKROPROSESOR Ganjil//MII

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 LAPORAN PRAKTIKUM Instruksi Aritmatika dan Operasi Logika Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 Nama : DENNY SETIAWAN NIM : 3201311036 Kelas : V B Kelompok : 1 Anggota Kelompok : Denny Setiawan Ranto susilo

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086

Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086 Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086 Mode Pengalamatan Pada Mikroprosesor Keluarga 8086 Merupakan cara memberikan perintah transfer/pemindahan data dari lokasi satu ke lokasi lainnya.

Lebih terperinci

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA Materi 3 SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA dadang mulyana 2012 1 Komponen Mikrokomputer Video display (jenis dan resolusi) Keyboard Drive Disk Unit system Prosessor Pendukung dadang mulyana 2012

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1 Mikroprosesor Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor Generasi Awal Prosesor PENTIUM Arsitektur Mikroprosesor 1 20 bit Arsitektur Mikroprosesor 16 bit Register Antrian (FIFO) Arsitektur Mikroprosesor 2 Prosesor

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu sebenarnya?.

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Set Instruksi Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE Stack Stack merupakan bagian memori yang digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu register secara sementara. Operasi stack dinamakan juga LIFO (Last In First Out).

Lebih terperinci

Memori Semikonduktor

Memori Semikonduktor Memori Semikonduktor Tiga jenis yang umum digunakan saat ini adalah: 1. Memori semi konduktor yang memakai teknologi LSI (Large-scale integration), adalah istilah teknis dalam bahasa Inggris di bidang

Lebih terperinci

Karakteristik Instruksi Mesin

Karakteristik Instruksi Mesin PERTEMUAN Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set

Lebih terperinci

Diktat Kuliah intel 8088

Diktat Kuliah intel 8088 Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah intel 888 Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id Bagan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Struktur Mikroprosesor Struktur Mikroprosesor dalam tugas akhir ini diasumsikan seperti berikut: 1. Memiliki 3 buah register register 1 dengan nama r1, register

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Data Gambar 3.1 Intruksi MOV yang menggambarkan sumber, tujuan dan aliran data. Gambar 3.2 menggambarkan semua variasi yang mungkin

Lebih terperinci

Jumlah maksimum operand dalam suatu computer menunjukkan organisasi prosessor mesin tersebut.

Jumlah maksimum operand dalam suatu computer menunjukkan organisasi prosessor mesin tersebut. FORMAT INSTRUKSI Intruksi bahasa mesin Struktur umum. Opcode Operand 1 Operan 2.. Opcode (kode Operasi) : Operation code, biner tak bertanda yang uni untuk menerangkan operasi yang harus dieksekusi. Set

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 6 April

Lebih terperinci

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 6 Set Instruksi Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi Mengetahui jenis-jenis type operand yang digunakan

Lebih terperinci

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS)

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Nama NIM Kelas :.. :.. :.. (Jawaban dikerjakan pada lembar soal ini, dikumpulkan melalui asisten dengan print out paling lambat dan email ke ruliriki@gmail.com) Teknis pengumpulan

Lebih terperinci

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR 1 SISTEM KERJA MIKROPROSESOR Percobaan I Tujuan Percobaan 1. Mempelajari hubungan bahasa tingkat rendah dengan arsitektur mikroprosesor. 2. Memahami konsep pemograman modular dan pengolahan data dalam

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen elkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Konsep Mikroprogramming Sistem Komputer Universitas Gunadarma Struktur Register µp Model programming 8086 sampai Pentium Pro menggunakan program visible karena registerregisternya digunakan langsung dalam

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Memahami komponen arsitektur komputer tingkat bawah. 2. Menggunakan simulator untuk

Lebih terperinci

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3)

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) Tony Darmanto, ST / IV / TI / STMIK Widya Dharma / Hal 1 BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) 7.1. Model Pemrograman Komputer SAP-3 adalah komputer 8-bit yang memiliki keselarasan (compatibel)

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK-13223 /2 Minggu Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan 1. Karakteristik Bahasa Rakitan 1.1. Posisi Bahasa

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-4 Program Bahasa Rakitan dengan DEBUG.COM Perintah dan Fungsi dalam DEBUG.COM DEBUG, menjalankan program DEBUG : A> DEBUG nama file. COM Q (Quit), keluar dari program

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu

Lebih terperinci

Organisasi Sistem Komputer

Organisasi Sistem Komputer LOGO Organisasi Sistem Komputer OSK 10 Reduced Instruction Set Computer Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY Perkembangan Komputer RISC Family concept melepaskan arsitektur mesin dari implementasinya.

Lebih terperinci

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3.

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. PERTEMUAN 1. Organisasi Processor #1 Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. Fetch Data = mengambil data

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG Jurusan Teknik Informatika STT PLN ruliriki@gmail.com Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com A ( Assemble/Address) : Memulai pembuatan program assembly dengan Debug

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 PENGENALAN MIKROPROSESOR MPF-I. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

PERCOBAAN 1 PENGENALAN MIKROPROSESOR MPF-I. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY PERCOBAAN 1 PENGENALAN MIKROPROSESOR MPF-I Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Percobaan ini akan memperkenalkan MPF-I Z80 dan memahami cara menggunakannya, mempelajari

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai register. Lalu apakah yang dimaksud dengan register itu sebenarnya?

Lebih terperinci

Pendahuluan (1) D E F

Pendahuluan (1) D E F Andrian Rakhmatsyah Pendahuluan (1) A PC B C SP D E F H L Pendahuluan (2) Mikrokomputer 8-bit yang kompatibel dengan mikroprocessor 8085 SAP-3 lebih berfokus pada model pemrograman Memiliki register tambahan,

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt... 2 P2.1. Teori... 3 Pengenalan DEBUG... 3 Perbedaan Program COM dan EXE... 3 Perintah-perintah Dasar DEBUG... 4 Perintah-perintah

Lebih terperinci

OPERASI ARITMATIKA. Untuk menambah dalam bahas Assembler digunakan perintah ADD, ADC serta INC Sintaks : ADD Tujuan,Asal

OPERASI ARITMATIKA. Untuk menambah dalam bahas Assembler digunakan perintah ADD, ADC serta INC Sintaks : ADD Tujuan,Asal 1. Operasi Penjumlahan 1.1. ADD OPERASI ARITMATIKA Untuk menambah dalam bahas Assembler digunakan perintah ADD, ADC serta INC ADD Tujuan,Asal Contoh : Perintah ADD akan menambahkan nilai pada tujuan dan

Lebih terperinci

Arsitektur RISC merupakan kemajuan yang sangat dramatis dalam frase sejarah arsitektur CPU. Dan merupakan tantangan bagi arsitektur konvensional

Arsitektur RISC merupakan kemajuan yang sangat dramatis dalam frase sejarah arsitektur CPU. Dan merupakan tantangan bagi arsitektur konvensional PERTEMUAN Arsitektur RISC merupakan kemajuan yang sangat dramatis dalam frase sejarah arsitektur CPU. Dan merupakan tantangan bagi arsitektur konvensional Walaupun sistem RISC telah ditentukan dan dirancang

Lebih terperinci

Arsitektur dan Organisasi Komputer. Set instruksi dan Pengalamatan

Arsitektur dan Organisasi Komputer. Set instruksi dan Pengalamatan Arsitektur dan Organisasi Komputer Set instruksi dan Pengalamatan Komponen Komputer Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM AJAR TEMATIK BERBASIS MULTIMEDIA

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM AJAR TEMATIK BERBASIS MULTIMEDIA PERANCANGAN APLIKASI SISTEM AJAR TEMATIK BERBASIS MULTIMEDIA Heni Jusuf Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional Jl. Sawo Manila, Pejaten Pasar Minggu

Lebih terperinci

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register PERTEMUAN. Organisasi Processor Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah ::.. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. 3. Fetch Data = mengambil

Lebih terperinci

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG dapat digunakan untuk mengeksplorasi keluarga prosesor 8086 termasuk PENTIUM pada PC telah disertakan setiapkali user melakukan instalasi WINDOWS Untuk menjalankan DEBUG, click Start-Run, kemudian ketik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun tahap ini dilakukan setelah algoritma perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

IKI20210 Pengantar Organisasi Komputer Kuliah Minggu ke-3: Bahasa Rakitan AVR

IKI20210 Pengantar Organisasi Komputer Kuliah Minggu ke-3: Bahasa Rakitan AVR IKI20210 Pengantar Organisasi Komputer Kuliah Minggu ke-3: Bahasa Rakitan AVR diadaptasikan dari materi kuliah CS61C/2000 & CS152/1997 2000/1997 UCB 18 September 2002 Bobby Nazief (nazief@cs.ui.ac.id)

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 6 Organisasi Komputer CPU dan Sistem Bus Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Pertemuan 6 1 CPU 2 Sistem Bus Pendahuluan Video CPU CPU

Lebih terperinci

Intermediate Code Form

Intermediate Code Form Intermediate Code Form Kriteria Pemilihan Intermediate Code Form (ICM) yang tepat : Kemudahan dalam membangun ICM sehingga memudahkan proses analisis dan interpretasi pada pass II Storage area yang ekonomis,

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU CENTRAL PROCESSING UNIT CPU edywin 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register untuk penyimpanan data sementara dan sebuah ALU untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan. Ada dua cara yang biasa digunakan dalam penempatan

Mode Pengalamatan. Ada dua cara yang biasa digunakan dalam penempatan Sri Supatmi,S.Kom Mode Pengalamatan Ada dua cara yang biasa digunakan dalam penempatan operand instruksi yaitu pada lokasi memori utama dan register CPU. Jika operand ditempatkan pada memori utama, alamat

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 12 Organisasi Komputer Pipeline, Processor RISC dan CISC Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com http://hanifoza.wordpress.com Sub-siklus Instruksi

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Komputer

Pengantar Sistem Komputer Pengantar Sistem Komputer Aplikasi Komputer I (Pertemuan Ke 2) Mata Kuliah Universitas Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tahun 2013 Sistem Komputer Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systema)

Lebih terperinci

3. MODE PENGALAMATAN CHAERUL UMAM, S.KOM

3. MODE PENGALAMATAN CHAERUL UMAM, S.KOM 3. MODE PENGALAMATAN CHAERUL UMAM, S.KOM KONSEP ARSITEKTUR VON NEUMANN Data dan instruksi disimpan dalam satu memori Isi dari memori ini dapat dialamatkan dengan lokasi tanpa memperhatikan tipe datanya

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER. Assembly Language

DASAR KOMPUTER. Assembly Language DASAR KOMPUTER Assembly Language CPU Register Register PC General purpose registers AX - the accumulator register (divided into AH / AL). BX - the base address register (divided into BH / BL). CX - the

Lebih terperinci

SET INSTRUKSI. Organisasi dan Arsitektur Komputer

SET INSTRUKSI. Organisasi dan Arsitektur Komputer SET INSTRUKSI Organisasi dan Arsitektur Komputer TUJUAN Memahami representasi set instruksi, dan jenis- jenis format instruksi Mengetahui jenis-jenis type operand digunakan Macam-macam Mode pengalamatan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan 1. Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. 1 BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. A. Deskripsi Tugas 1. Jelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. 2. Jelaskan mode-mode pengalamatan yang

Lebih terperinci

0F9C:0000 9A00009E0F CALL 0F9E:0000 0F9C: PUSH BP 0F9C: E5 MOV BP,SP 0F9C: C0 XOR AX,AX 0F9C:000A 9ACD029E0F CALL 0F9E:02CD

0F9C:0000 9A00009E0F CALL 0F9E:0000 0F9C: PUSH BP 0F9C: E5 MOV BP,SP 0F9C: C0 XOR AX,AX 0F9C:000A 9ACD029E0F CALL 0F9E:02CD Instruksi Mesin µp 8088 Instruksi mesin (machine instruction) adalah instruksi-instruksi yg dapat dikerjakan oleh suatu mikroprosesor. Suatu program bahasa Pascal tidak akan dapat dieksekusi secara langsung

Lebih terperinci

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF MODUL II THE PROCESSOR STATUS AND FLAGS REGISTER Flags register merupakan register yang digunakan untuk menunjukkan kondisi dari suatu keadaan (ya atau tidak). Registr ini juga merupakan register 16 bit

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI)

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN HEWAN MAMALIA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) Muhammad Ridwan Saragih (12110988) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tentang tujuan perkuliahan, arsitektur mikroprosesor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DENGAN BAHASA JAVA ABSTRAK

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DENGAN BAHASA JAVA ABSTRAK RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DENGAN BAHASA JAVA Bella Hardiyana, S.Kom, M.Kom dan Yayang Nopandi, S.Kom Prodi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia E-mail

Lebih terperinci

Operasi Transfer Data

Operasi Transfer Data Operasi Transfer Data Pada bab ini akan dibahas tujuan pembelajaran, Bahasa pemrograman mikroprosesor Z80. Selain itu dikemukakan contoh-contoh Bahasa program sederhana dan aplikasinya. Tujuan Pembelajaran:

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register

Lebih terperinci

Pemrograman Assembler dengan Debug

Pemrograman Assembler dengan Debug Pemrograman Assembler dengan Debug dadang mulyana 2012 1 Implementasi bahasa assembly bisa menggunakan 2 cara: 1. Menggunakan Debug 2. Pemrograman dengan Software Assembler dadang mulyana 2012 2 1 Debug

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di bidang teknologi, tanpa disadari komputer telah ikut berperan dalam dunia pendidikan terutama penggunaannya

Lebih terperinci

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C51 membutuhkan sebuah program yang terdiri dari susunan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER PART 3: THE CENTRAL PROCESSING UNIT CHAPTER 12: PROCESSOR STRUCTURE AND FUNCTION PRIO HANDOKO, S.KOM., M.T.I. CHAPTER 12: PROCESSOR STRUCTURE AND FUNCTION Kompetensi

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman

Algoritma & Pemrograman Algoritma & Pemrograman Bahasa Pemrograman C Oleh: Supatman HP: 081578865611 Bahasa C Ditemukan Oleh: Dennis M. Ritche (1972) Kemampuan C Portable Kecepatan Library Programming Sistem Operasi (Unix, MicroShell,

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 1 11/20/2016 1 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: Memahami Arsitektur SAP-2. Menjelaskan cara kerja SAP-2. Menjelaskan instruksi-instruksi

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I)

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I) Pertemuan 2 Organisasi Komputer II Struktur & Fungsi CPU (I) 1 Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI OPERASI ARITMATIKA DAN LOGIKA PADA MIKROPROSESOR FAJAR NUR CHOLIS

APLIKASI SIMULASI OPERASI ARITMATIKA DAN LOGIKA PADA MIKROPROSESOR FAJAR NUR CHOLIS APLIKASI SIMULASI OPERASI ARITMATIKA DAN LOGIKA PADA MIKROPROSESOR FAJAR NUR CHOLIS 41511010003 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 APLIKASI SIMULASI

Lebih terperinci

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly)

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) 1 BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) Operand dalam pemograman mikrokontroler adalah data yang tersimpan dalam memory, register dan input/output (I/O). Instruksi yang dikenal secara umum dikelompokan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-12 RISC dan CISC

Pertemuan Ke-12 RISC dan CISC Pertemuan Ke-12 RISC dan CISC RISC Reduced Instruction Set Computer Komputer dengan Set instruksi terbatas CISC Complex Instruction Set Computer Komputer dengan Set instruksi Kompleks RISC (Reduced Instruction

Lebih terperinci

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor MAKALAH REGISTER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor Disusun Oleh : Nisvi Fatimah 2213030006 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM)

PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM) PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM) Data movement instruction Pada setiap program kita akan menghadapi pemindahan data antara memory dan register CPU pemindahan tersebut bisa dari memory ke beberapa register,

Lebih terperinci

KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan

KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan 1. Analisis Kebutuhan Awal Penggunaan aplikasi kalkulator dengan menggunakan bahasa assembly sesuai dengan kode program yang terlampir membutuhkan operand-operand

Lebih terperinci