MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN P

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN P"

Transkripsi

1 MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN P

2 RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN TP1. Menentukan pendekatan asesmen TP2. Mempersiapkan rencana asesmen/rpl. TP3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen. TP4. Mengorganisasikan asesmen.

3 ACUAN NORMATIF Regulasi teknis: PP 23/2004 tentang BNSP PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang SKKNI PERMENAKERTRANS 08/2012 tentang sistem sertifikasi Standar: P : Merencanakan dan mengorganisasikan asesmen. Pedoman-pedoman BNSP terkait.

4 DESKRIPSI UNIT Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan mengorganisasikan proses asesmen, termasuk Recognition of Prior Learning / Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), di dalam sistem asesmen berbasis kompetensi.

5 PENGGUNAAN UNIT Seluruh jenis tujuan asesmen (Sertifikasi, RPL, RCC reasesmen, dll). Aspek kritis pada unit ini adalah pengembangan suatu rencana asesmen yang akan digunakan sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan asesmen berbasis kompetensi. Kontekstualisasi tolok ukur asesmen dan perangkat asesmen.

6 PENGGUNAAN UNIT (Lanjutan) Memberikan gambaran yang jelas tentang tanggung jawab asesor ataupun personil terkait lainnya. Kompetensi ini dapat diaplikasikan pada konteks sebuah strategi asesmen.

7 Gambaran Umum Lingkup Kompetensi Asesmen

8 ASSESSMENT CONCEPTS TAA04 Units of Competency Assessment Strategy And System Assessment Plan Assessment Method and Tools TAAASS501B: Lead And Co-odinate Assessment System And Services TAACMQ501B: Develop Training and/or Assessment Organizational Policies And Procedures TAACMQ503B: Lead And Conduct Training and/or Assessment Evaluations TAADES501B: Design And Develop Learning Strategies TAAASS401C: Plan And Organize Assessment Developing Assessment Tools TAAASS403B: Develop Assessment Tools TAAASS301B: Contribute Assessment Assessment of Competence TAAASS402C: Assess Competence Assessment Validation TAAASS404B: Participate In Assessment Validation

9 PENTING Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus memberikan bukti: Mengembangkan Rencana Asesmen. Mengorganisasikan sumberdaya material dan manusia untuk mendukung proses asesmen. Minimum 2 kali pengalaman membuat perencanaan dan pengorganisasian asesmen.

10 Apa itu kompetensi Knowledge, Skills and Attitudes yang diperlukan oleh individu agar sukses menangani pekerjaannya Key Points: Knowledge: know why Skills: know how Attitude: how should

11 KOMPETEN Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan, yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang ditetapkan.

12 SKILL WORK PLACE ATTITUDE KNOWLEDGE

13 DIMENSI KOMPETENSI Task Skill Melaksanakan tugas individu Task Management Skills Contingency Management Skills Job/Role Environment Skills Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu pekerjaan Kemampuan merespon dan mengelola kejadian ireguler dan masalah Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan harapan lingkungan kerja

14 COMPETENCY-BASED ASSESSMENT (CBA) Proses pengumpulan bukti-bukti dan membuat keputusan-keputusan tentang apakah kandidat mencapai atau tidak kompetensi. Asesmen berbasiskan standar Berbasiskan kriteria Berbasiskan Bukti Partisipatori

15 Sistem Pelatihan Kerja Nasional

16 Klasifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) L i s e n s i LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 VET LSP-Profisiensi S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i Sertifikasi Profisiensi Profesi: Memenuhi bukti kompetensi & terpelihara Memenuhi permintaan klien Memenuhi regulasi Profesi di perusahaan & Jejaring Memenuhi permintaan asesmen dari klien Profesi di perusahaan tempat kerja : Memastikan & memelihara kompetensi tenaga kerjanya Peserta didik, Alumni dan Profesi Memastikan & memelihara kompetensi peserta didikmya Profesi: Memenuhi persyaratan surveilance LSP Memelihara kompetensi

17 Sistem Nasional Sertifikasi Profesi

18 Sertifikasi dan Ketelusuran Kesesuaian

19 Harmonization On Conformity Assesssment and Its Traceability

20 Jenis-jenis Skema Sertifikasi Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional Skema Sertifikasi berdasarkan Paket Kompetensi (Cluster)

21 Pengembangan Skema Sertifikasi (PBNSP 201)

22 Skema Sertifikasi Kompetensi Generik

23 MENENTUKAN TP 1/ELEMEN 1 PENDEKATAN ASESMEN

24 1. Menentukan Pendekatan Asesmen 1.1 Mengidentifikasi/mengkonfirmasi Asesi, kemudian menetapkan/mengkonfirmasi tujuan dan konteks asesmen/rpl kepada orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukum/ organisasi/ etika. 1.2 Membuat keputusan jalur asesmen, apakah asesmen dilakukan melalui RPL, jalur pembelajaran dan asesmen atau pendekatan kombinasi. 1.3 Mengakses strategi asesmen dan bila perlu menggunakannya untuk memandu pengembangan rencana asesmen. 1.4 Mengidentifikasi/mengkonfirmasi dan mengakses Acuan pembanding asesmen/rpl.

25 1.1 Mengidentifikasi peserta sertifikasi dan mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen Adalah lingkungan dimana hal itu akan dilakukan, baik yang akan dilakukan di tempat kerja maupun di suatu lingkungan yang disimulasikan. Sebagaimana halnya dengan tujuan asesmen, diperlukan diskusi dan konfirmasi konteks asesmen ini dengan setiap orang yang terlibat didalam proses.

26 Cara mengidentifikasi dan mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen Mengakses dan mempelajari form aplikasi permohonan sertifikasi yang diajukan peserta yang berisikan data-data peserta, tujuan asesmen serta konteks asesmen termasuk buktibukti yang dikumpulkan. Mengakses dan mempelajari skema sertifikasi terkait Mendiskusikan dan mengklarifikasi tujuan dan konteks asesmen dengan peserta, tim asesor dan pihak-pihak lain

27 1.2 Memaparkan semua komponen unit kompetensi Asesmen direncanakan dan diorganisasikan harus diarahkan kepada acuan pembanding asesmen. Jika mengidentifikasi unit-unit kompetensi sebagai acuan pembanding, pendekatan asesmen harus merefleksikan seluruh bagian dari unit

28 Cara mengonfirmasikan metode dan perangkat asesmen 1. Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan bukti dan jenis bukti yang telah ditetapkan 2. Menetapkan perangkat asesmen berdasarkan pilihan metode asesmen 3. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen dengan pihak terkait

29 1.3 Tujuan dan Jalur Asesmen Cara untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia adalah: Mengakses dan mempelajari perencanaan asesmen yang sudah tersedia (bila ada) Mengakses acuan pembanding yang ditetapkan Mengakses skema sertifikasi Adapun cara untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia adalah : Mengakses dan mempelajari perencanaan asesmen yang sudah tersedia (bila ada) Mengakses acuan pembanding yang ditetapkan Mengakses skema sertifikasi

30 1.4 Mengkonfirmasikan acuan pembanding untuk asesmen Acuan pembanding asesmen adalah kriteria terhadap peserta sertifikasi yang diases (atau pembelajaran sebelumnya yang direkognisi. Pada sektor pendidikan dan pelatihan vokasi, sebagian besar acuan pemanding adalah unitunit kompetensi.

31 Cara untuk mengkonfirmasi acuan pembanding asesmen: 1. Mengakses dan mempelajari daftar unit kompetensi yang diajukan oleh peserta dalam form aplikasi 2. Mengakses skema sertifikasi dan mengidentifikasi daftar unit kompetensi yang dipersyaratkan 3. Mengidentifikasi acuan pembanding lain, dapat mencakup standar/spesifikasi produk, standar kinerja, standar kurikulum/silabus dan lain-lai 4. Mengkonfirmasikan acuan pembanding dengan pihak terkait yang dapat mencakup peserta, tim asesor, LSP, TUK, komite skema dan lain-lain

32 Penugasan

33 TP 2/ELEMEN 2 MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN

34 TP2. MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN 2.1 Interpretasi Acuan pembanding asesmen guna menentukan bukti dan jenis-jenis bukti yang diperlukan sesuai dengan aturan-aturan bukti. 2.2 Apabila standar kompetensi digunakan sebagai acuan pembanding, Paparkan semua komponen standar kompetensi untuk menetapkan dan mendokumentasikan bukti yang akan dikumpulkan. 2.3 Interpretasi setiap dokumen terkait untuk mendukung perencanaan proses asesmen. 2.4 Memilih metode asesmen/rpl dan perangkat asesmen berdasarkan bukti yang akan dikumpulkan untuk memenuhi prinsip-prinsip asesmen.

35 TP2. MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN (Lanjutan) 2.5 Identifikasi bahan dan sumber daya fisik spesifik yang diperlukan dalam pengumpulan bukti dan dokumentasikan. 2.6 Klarifikasi peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses asesmen, mintakan persetujuan dan dokumentasikan. 2.7 Tentukan jangka waktu dan periode waktu pengumpulan bukti dan semua informasi dan dokumentasikan. 2.8 Konfirmasikan rencana asesmen dengan personel yang relevan.

36 Mempersiapkan rencana asesmen 2.1 Interpretasi acuan pembanding guna menentukan bukti dan jenis bukti. Bukti: suatu bahan yang dikumpulkan dalam rangka membuktikan pencapaian kompetensi asesi sebagaimana dipersyaratkan unit/sejumlah unit standar kompetensi. Jenis-jenis bukti: Langsung Tidak langsung Tambahan

37 JENIS BUKTI BUKTI LANGSUNG Bukti yang diperoleh /dikumpulkan dari hasil pengamatan/observasi langsung selama asesi melakukan aktifitas kerja baik pada saat sedang bekerja di tempat kerja yang sebenarnya ataupun yang disimulasikan. Contoh : Pengamatan pada saat Asesi bekerja di tempat kerjanya. Pengamatan pada saat asesi mendemontrasikan, mempraktekan, mensimulasikan.pengamatan terhadap hasil kerja yang sedang dilakukannya.

38 JENIS BUKTI BUKTI LANGSUNG (LANJUTAN) Simulasi, Bermain Peran, Demonstrasi Praktek, Project Work Project Work Simulasi pesawat jatuh

39 JENIS BUKTI BUKTI TIDAK LANGSUNG Bukti kompetensi asesi diperoleh/dikumpulkan dari laporan pihak ketiga. Contohnya : Mengkaji laporan pihak ketiga dari sejumlah sumber

40 JENIS BUKTI TAMBAHAN Bukti yang diperoleh/dikumpulkan sebagai bukti pendukung dari kinerja yang telah ditunjukkan oleh asesi. Contohnya : Hasil tanya jawab yang dikembangkan berdasarkan pengetahuan kompetensi yang digali dari : Kriteria unjuk kerjanya Kompetensi terkait dari pengalaman asesi baik pengalaman pendidikan/pelatihan, pengalaman kerja dan pengalaman hidup

41 Mempersiapkan rencana asesmen 2.1 Interpretasi acuan pembanding guna menentukan bukti dan jenis bukti. Aturan-aturan bukti: Sahih/valid, apabila bukti : memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan, baik pada kondisi kerja real ataupun simulasi

42 Aturan-aturan bukti (Lanjutan): Otentik, apabila bukti : asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud dapat diakui/diverifikasi Terkini, apabila bukti : mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi memenuhi standar keterkinian Memadai, apabila bukti : mendemonstrasikan kompetensi setiap saat mendemonstrasikan kompetensi secara berulang tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi, numerasi

43 Cara untuk menginterpretasikan acuan pembanding asesmen Menyiapkan acuan pembanding yang sudah ditetapkan, mencakup : unit-unit kompetensi, SOP/prosedur kerja terkait, spesifikasi produk, standar kinerja dan lain-lain Mendeskripsikan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk setiap KUK Mengkaitkan bukti-bukti yang sudah disiapkan peserta dengan setiap KUK/Elemen

44 Mempersiapkan rencana asesmen 2.2 Memaparkan semua komponen standar kompetensi Deskripsi unit Elemen-elemen Kriteria unjuk kerja Batasan variabel, mencakup :Konteks variable, Peralatan dan perlengkapan, Peraturan yang diperlukan, Norma dan standar Panduan penilaian, mencakup : Konteks penilaian, Persyaratan kompetensi, Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, Sikap kerja yang diperlukan, Aspek kritis

45 Mempersiapkan rencana asesmen 2.2 Memaparkan semua komponen standar kompetensi (lanjutan) Dimensi Kompetensi: melaksanakan tugas-tugas individu (task skill) mengatur sejumlah tugas yang berbeda didalam satu pekerjaan (task management skill) merespon ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin (contingency management skill) memenuhi tanggungjawab dan harapan-harapan dari lingkungan kerja (job/role environment skill), termasuk bekerja dengan orang lain.

46 Mempersiapkan rencana asesmen 2.3 Menginterpretasikan setiap dokumen terkait Kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan rencana asesmen untuk kemudian diinterpretasikan sesuai dengan dengan kebutuhan

47 Cara menginterpretasi dokumen terkait: 1. Mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen terkait yang dibutuhkan. 2. Menginterpretasikan dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan kebutuhan

48 Mempersiapkan rencana asesmen 2.4 Mengkonfirmasi metode dan perangkat asesmen Metode-metode asesmen mencakup : melaksanakan aktifitas kerja sebenarnya (mengobservasi Peserta sertifikasi di tempat kerja mereka); melaksanakan aktifitas terstruktur (memfasilitasi simulasi atau bermain peran); mendengarkan/membaca apa pendapat orang lain tentang Peserta sertifikasi (laporan pihak ketiga); bertanya kepada Peserta sertifikasi (memfasilitasi pertanyaan lisan dan tertulis) mengkaji bukti-bukti historis sehubungan pembelajaran Peserta sertifikasi sebelumnya; dan mengkaji item-item yang diproduksi Peserta sertifikasi (produk, proyek, portofolio)

49 Mempersiapkan rencana asesmen 2.4 Mengkonfirmasi metode dan perangkat asesmen (Lanjutan) Perangkat asesmen mencakup : profil-profil ukuran kinerja yang dapat diterima; template dan proformas pertanyaan dan aktifitas yang spesifik daftar cek bukti dan observasi daftar cek evaluasi dan contoh pekerjaan; materi asesmen mandiri

50 Empat Prinsip Asesmen Valid Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang diperlukan untuk dinilai. Reliabel Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang Fleksibel Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan serangkaian konteks. Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk diases. Adil. Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.

51 Cara untuk mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan bukti dan jenis bukti yang telah ditetapkan Menetapkan perangkat asesmen bedasarkan pilihan metode asesmen Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen dengan pihak terkait

52 Mempersiapkan rencana asesmen 2.5. Bahan dan sumber daya fisik. Bahan dan sumber daya fisik pada proses asesmen dibutuhkan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan asesor dalam melaksanakan asesmen

53 Cara mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik asesmen Mengakses dan mempelajari unit kompetensi pada bagian batasan variabel mengenai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan Mengkonfirmasikan bahan dan sumber daya fisik dengan pihak TUK untuk kebutuhan kontekstualisasi

54 2.6 Mengklarifikasi peran dan tanggung jawab orang yang terlibat Klarifikasi dengan pihak-pihak yang terlibat mengenai peran dan tanggung jawabnya masing-masing harus dilakukan untuk memastikan bahwa mereka memahami, mendukung serta memberikan persetujuan terhadap perencanaan yang sudah disiapkan

55 Cara mengklarifikasi pihak-pihak yang terlibat Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam asesmen Menjelaskan dan mendiskusikan peran dan tanggungjawab masing-masing pihak dalam proses asesmen

56 2.7 Menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana asesmen Ada dua hal yang perlu ditentukan mengenai waktu pelaksanaan ini, yaitu kapan akan dilaksanakan (periode waktu/hari dan tanggal) serta berapa lama pelaksanaannya (jangka waktu)

57 Cara menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana asesmen Merencanakan jadwal asesmen yang Merencanakan mencakup hari, jadwal tanggal, asesmen waktu dan durasi yang mencakup asesmen hari, tanggal, waktu dan durasi asesmen Mengkonfirmasikan jadwal asesmen dengan Mengkonfirmasikan pihak-pihak yang terlibat jadwal asesmen dengan Mendokumentasikan rencana asesmen dengan pihak-pihak yang terlibat pengisian bagian 2 pada form perencanaan dan pengorganisasian asesmen Mendokumentasikan rencana asesmen dengan pengisian bagian 2 pada form perencanaan dan pengorganisasian asesmen

58 2.7 Menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana asesmen Ada dua hal yang perlu ditentukan mengenai waktu pelaksanaan ini, yaitu kapan akan dilaksanakan (periode waktu/hari dan tanggal) serta berapa lama pelaksanaannya (jangka waktu)

59 2.8 Mengkonfirmasikan rencana asesmen Personil yang harus dikonfirmasikan: manager/kepala bagian sertifikasi LSP lead asesor kompetensi tim asesor kepala/koordinator TUK manager/supervisor perusahaan (TUK Mandiri)

60 Cara mengkonfirmasikan rencana asesmen Mengidentifikasi personil relevan yang akan dimintakan konfirmasinya Menjelaskan dan mendiskusikan rencana asesmen dengan personil relevan yang sudah ditentukan

61 Aktifitas

62 TP 3/ELEMEN 3 KONTEKSTUALISASI DAN PENGKAJIAN RENCANA ASESMEN

63 3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen 3.1 Identifikasi/ klarifikasi karakteristik asesi dan setiap kelonggaran yang diperlukan untuk penyesuaian yang wajar dan/atau kebutuhan-kebutuhan spesifik dengan orang yang relevan, dan kemudian dokumentasikan. 3.2 Bila diperlukan, Kontekstualisasikan standar-standar kompetensi, untuk mencerminkan lingkungan tempat pelaksanaan asesmen, sesuai dengan panduan kontekstualisasi. 3.3 Tentukan metode dan perangkat asesmen, bila perlu disesuaikan guna menjamin penerapan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan.

64 3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen (Lanjutan) 3.4 Tinjau perangkat asesmen yang disesuaikan untuk memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi masih dapat terpenuhi. 3.5 Perbaharui rencana asesmen perbaharui, sebagaimana diperlukan, untuk merefleksikan kebutuhan kontekstualisasi yang sedang berjalan, perubahan dalam persyaratan sumberdaya organisasi atau perubahan dalam merespon pelaksanaan asesmen. 3.6 Simpan dan telusuri rencana asesmen sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen maupun persyaratan hukum/organisasi/etika

65 3.1 Mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik peserta sertifikasi tingkat pengalaman kerja mereka; tingkat dan pengalaman asesmen sebelumnya; tingkat kemampuan berbahasa, baca tulis dan hitung mereka; setiap ketidakmampuan fisik yang berdampak terhadap asesmen mereka; setiap ketidakmampuan intelektual yang berdampak terhadap asesmen mereka; setiap kondisi medis yang berdampak terhadap asesmen mereka; setiap perbedaan pada kemajuan belajar mereka; kepercayaan dan spiritual mereka; latarbelakang budaya, imej dan persepsi mereka; dan usia dan jenis kelamin mereka.

66 cara untuk mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik peserta 1. Mengidentifikasi kebutuhan khusus peserta pada saat pendaftaran atau pada aktifitas konsultasi pra asesmen. 2. Melakukan penyesuaian yang beralasan terhadap metode dan perangkat asesmen sesuai dengan kebutuhan peserta (bisa mengacu ke tabel karakteristik). 3. Memastikan penyesuaian yang dilakukan tetap memelihara integritas acuan pembanding dan memenuhi prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti.

67 3.2 Kontekstualisasi acuan pembanding asesmen Unit-unit dapat dikontekstualisasi untuk mengakomodasi persyaratan spesifik industri.

68 Cara untuk mengkontekstualisasi acuan pembanding Mengidentifikasi kondisi tempat kerja terkini yang mencakup regulasi, perkembangan sistem dan teknologi (termasuk peralatan dan perlengkapan) serta standar yang belum tercakup pada unit kompetensi. Menetapkan penyesuaian yang diperlukan pada unit, khususnya pada bagian batasan variabel dan panduan penilaian.

69 3.3 Pengkajian perangkat dan metode asesmen Menyesuaikan metoda dan perangkat asesmen untuk memastikan bahwa metode dan perangkat asesmen: mencakup unit-unit yang dikontekstualisasi membolehkan penyesuaian beralasan yang diidentifikasi untuk Peserta sertifikasi menggabungkan aktifitas asesmen terintegrasi; dan memiliki kapasitas untuk mendukung proses RCC.

70 Cara untuk mengkaji metode dan perangkat asesmen Mengidentifikasi penyesuaian/kelonggaran yang dilakukan terhadap peserta yang memiliki kebutuhan spesifik Mengidentifikasi penyesuaian unit-unit kompetensi khususnya pada batasan variabel dan panduan penilaian terhadap lingkungan kerja asesmen Melakukan penyesuaian terhadap metode dan perangkat asesmen berdasarkan hasil kontekstualisasi peserta dan unit kompetensi

71 3.4 Mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan Penyesuaian yang dilakukan terhadap perangkat asesmen harus tetap mengacu dan memenuhi spesifikasi standar kompetensi yang menjadi acuan pembanding asesmen

72 Cara untuk mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan Mengkaji perangkat asesmen yang telah dilakukan penyesuaian Memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi masih terpenuhi sesuai dengan penerapan validitas pada prinsip asesmen dan aturan bukti

73 3.5 Memperbaharui rencana asesmen Untuk memastikan hal itu merefleksikan setiap kebutuhan kontekstualisasi yang ada, setiap perubahan persyaratan organisasi dan setiap perubahan dalam merespon pelaksanaan asesmen

74 Cara untuk memperbaharui rencana asesmen Mengidentifikasi metode dan perangkat asesmen yang telah disesuaikan berdasarkan kebutuhan spesifik peserta dan kontekstualisasi unit standar kompetensi. Memasukkan hasil penyesuaian metode dan perangkat asesmen kedalam perencanaan asesmen.

75 3.6 Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen Rencana asesmen yang sudah didokumentasikan haruslah disimpan sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang berlaku di LSP, TUK maupun tempat relevan lainnya serta dapat ditelusuri dan diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka penggunaan maupun kaji ulang rencana asesmen dalam rangka perbaikan atau penyesuaian

76 Cara Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen Mengidentifikasi rencana asesmen yang telah diperbaharui/di-update Mendokumentasikan hasil pembaharuan rencana asesmen sesuai dengan prosedur yang berlaku di LSP

77 Aktifitas

78 TP 4/ELEMEN 4 MENGORGANISASIKAN ASESMEN

79 4. Mengorganisasikan asesmen/rpl 4.1. Mengatur persyaratan bahan dan kebutuhan sumber daya fisik yang telah teridentifikasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen maupun persyaratan hukum/organisasi/etika 4.2. Bila diperlukan, organisasikan dan atur dukungan spesialis apapun yang dibutuhkan untuk asesmen sesuai dengan persyaratan hukum/organisasi/etika 4.3. Organisasikan peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses asesmen 4.4. Menetapkan Strategi komunikasi efektif dengan orang yang terlibat dalam proses asesmen guna mendorong terjadinya arus komunikasi yang teratur dan didapatkannya umpan balik 4.5. Mengkonfirmasikan penyimpanan rekaman asesmen dan pelaporannya

80 4.1 Mengatur persyaratan bahan dan sumber daya fisik Informasi mengenai kebutuhan bahan dan sumber daya fisik sudah ditetapkan pada perencanaan asesmen seperti yang tercantum pada form FR.MMA.01.

81 Cara mengatur persyaratan bahan dan sumber daya fisik Mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik yang diperlukan untuk proses asesmen seperti yang tercantum pada form MMA.01 bagian 2. Mengatur penggunaan bahan dan sumber daya fisik berdasarkan metode asesmen yang digunakan Memastikan bahan dan sumber daya fisik tersedia dan dalam kondisi siap untuk digunakan

82 4.2 Mengatur dukungan tenaga ahli/ spesialis Mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang dibutuhkan dalam proses asesmen, diantaranya: masukan dari lead assessor dan tim asesmen; masukan dari pengembang kebijakan dan para ahli keselamatan; masukan dari otoritas regulasi; bantuan dari pihak ketiga; dukungan untuk mengendalikan atau mengisolasi peserta sertifikasi dan asesor; dan pengembangan aktifitas asesmen online.

83 Cara mengatur dukungan tenaga ahli/ spesialis Mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang dibutuhkan dalam proses asesmen, diantaranya: Mengidentifikasi kemungkinan adanya kebutuhan tenaga ahli/spesialis dalam proses asesmen Menjelaskan dan mendiskusikan dengan tenaga ahli terkait mengenai bentuk dan pengaturan dukungan yang diperlukan

84 4.3 Mengorganisasikan peran dan tanggung jawab personil Pengorganisasian tersebut dapat mencakup pengaturan kegiatan lead asesor/asesor, peserta sertifikasi, pihak TUK, pihak industri/perusahaan/organisasi serta pihak relevan lainnya

85 Cara mengorganisasikan peran dan tanggung jawab personil Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab setiap personil yang terlibat dalam proses asesmen Mengatur penerapan peran dan tanggung jawab setiap personil Menjelaskan dan mendiskusikan pengaturan peran tanggung jawab tehadap setiap personil

86 4.4 Menetapkan Strategi Komunikasi Efektif Dalam mengorganisasikan seluruh personil yang terlibat diperlukan suatu koordinasi diantara mereka dengan menerapkan strategi komunikasi yang efektif.

87 Cara menetapkan Strategi Komunikasi Efektif Mengidentifikasi berbagai strategi komunikasi yang dapat diterapkan dalam proses asesmen (sebelum, selama dan setelah proses asesmen) Menggunakan strategi komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi dengan setiap personil yang terlibat Mengatur strategi komunikasi yang tepat antar personil yang terlibat

88 4.5 Mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan laporan asesmen Rekaman asesmen serta laporan asesmen merupakan dokumen yang penting dalam sistem asesmen dan sertifikasi kompetensi, terutama sebagai acuan dalam pengambilan keputusan sertifikasi oleh LSP serta ketelurusan terhadap setiap kegiatan asesmen yang tellah dilaksanakan

89 Cara mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan laporan asesmen Mengidentifikasi setiap rekaman dan laporan asesmen yang perlu disimpan/ didokumentasikan oleh LSP. Mengkonfirmasikan dengan pihak terkait di LSP bahwa rekaman dan laporan asesmen telah disimpan/didokumentasikan di LSP sesuai dengan prosedur yang berlaku

90 Aktifitas

91 TERIMA KASIH

92 SELAMAT MENCOBA

93 BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI Jl. Haryono MT Kav 59 Jakarta Selatan, DKI Jakarta 2015

TUGAS PELATIHAN ASESOR

TUGAS PELATIHAN ASESOR TUGAS PELATIHAN ASESOR A. MERENCANAKAN & MENGORGANISASIKAN ASESMEN (MMA) 1. Jelaskan proses sertifikasi kompetensi? Jawab: pendaftaran, asesmen mandiri, konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen 2. Kapan

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN LM2 MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN P.854900.04301 ACUAN NORMATIF Regulasi teknis: PP 23/2004 tentang BNSP PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang penyusunan dan penetapan SKKNI

Lebih terperinci

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N 1 Hak Cipta 2015 pada Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer:

Lebih terperinci

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI STANDARD KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA Surat Keputusan MENAKERTRAN RI No. 81 Tahun 2012 Sektor : Jasa Kemasyarakatan

Lebih terperinci

Pedoman BNSP 301 Rev DAFTAR ISI

Pedoman BNSP 301 Rev DAFTAR ISI DAFTAR ISI Kata Pengantar.. Surat Keputusan... Daftar Isi 1. Ruang Lingkup.. 2. Acuan Normatif.... 3. Istilah dan Definisi... 3.1. Kompetensi Kerja... 3.2. Asesmen Kompetensi... 3.3. Sertifikasi Kompetensi

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI Nomor : Kep. 19.2 / BNSP / II /2009 Tanggal : 9 Pebruari 2009 Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 301 Rev 1 2009 PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI Badan Nasional Sertifikasi Profesi

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304 Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 304 =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi 1 / 17 KATA PENGANTAR 2 /

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi Profil LSP KPK Dalam upaya mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia agar lebih efektf, profesional, dan berdampak, KPK membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bersifat indenpenden.

Lebih terperinci

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 13/BNSP.218/XII/2013 Tentang PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR

Lebih terperinci

PANDUAN MUTU PIHAK 1. Disahkan Oleh : Direktur LSP STMIK IKMI CIREBON

PANDUAN MUTU PIHAK 1. Disahkan Oleh : Direktur LSP STMIK IKMI CIREBON PANDUAN MUTU PIHAK 1 Perhatian: Dokumen ini tidak boleh disalin/dikopi atau digunakan untuk keperluan komersial atau tujuan lain baik seluruhnya maupun sebagian tanpa ijin sebelumnya dari Direktur LSP

Lebih terperinci

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI

Lebih terperinci

LSP-P1 SMKN 9 Bandung. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang memuat penerimaan permohonan sampai penerbitan sertifikasi kompetensi

LSP-P1 SMKN 9 Bandung. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang memuat penerimaan permohonan sampai penerbitan sertifikasi kompetensi S.O.P LSP-P1 SMKN 9 Bandung MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN No. Dokumen Edisi/Revisi : 01/00 Tanggal Berlaku Halaman : dari 3 : SOP-MMA-01- LSP-P1-9-13 : 10 Oktober 2013 L SMKN 9 BANDUNG SP-P1

Lebih terperinci

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI Halaman : 1 / 10 1 Tujuan : Melakukan pengendalian dan memastikan terlaksananya proses sertifikasi kompetensi sampai dengan pemberian sertifikasi kompetensi kepada peserta 2 Ruang lingkup : Meliputi prosedur

Lebih terperinci

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS 1. RUANG LINGKUP DAN ACUAN Ruang lingkup: Pedoman ini menguraikan kriteria Tempat Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang mencakup persyaratan manajemen dan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23 PENGANTAR Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau penilaian berbasis kompetensi, seorang Asesor Uji Kompetensi memiliki peran yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai kualitas uji kompetensi

Lebih terperinci

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP BNSP KEGIATAN HARMONISASI BNSP-LSP MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP FAVE HOTEL JAKARTA 2015 Versi 1.0 Desember 2015 Lampiran : Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI 2006 DAFTAR ISI Kata Pengantar Pendahuluan 1. Ruang Lingkup dan Acuan 2. Acuan Normatif 3. Istilah dan Definisi 4.

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU PAM.MM02.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi Skema sertifikasi Kompetensi Auditor Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ASESMEN KOMPETENSI

PEDOMAN PELAKSANAAN ASESMEN KOMPETENSI Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 09/BNSP.301/XI/2013 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN ASESMEN KOMPETENSI Versi 2 Nopember 2013 Lampiran

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAN ASESOR,MASTER, DAN LEAD ASESOR KOMPETENSI DALAM PROSES PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI

PENINGKATAN PERAN ASESOR,MASTER, DAN LEAD ASESOR KOMPETENSI DALAM PROSES PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI PENINGKATAN PERAN ASESOR,MASTER, DAN LEAD ASESOR KOMPETENSI DALAM PROSES PELAKSANAAN SERTIFIKASI PROFESI ASRIZAL TATANG Ketua Komisi Sertifikasi Disampaikan dalam Taraining Of Trainer (ToT) Asesor, Master,

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN (MPA)

MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN (MPA) BNSP MODUL P.854900.043.01 2015 MENGEMBANGKAN PERANGKAT ASESMEN (MPA) Modul pelatihan Badan Nasional Sertifikasi Profesi M E N G E M B A N G K A N P E R A N G K A T A S E S M E N i Hak Cipta 2015 pada

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

B N S P M O D U L P MENGASES KOMPETENSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

B N S P M O D U L P MENGASES KOMPETENSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi B N S P M O D U L P. 8 5 4 9 0 0. 0 4 2. 0 1 MENGASES KOMPETENSI Badan Nasional Sertifikasi Profesi Hak Cipta 2015 pada Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal, serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi Skema sertifikasi Kompetensi Manajer Energi merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan

Lebih terperinci

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi. PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 5 / BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. /PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER COPYWRITING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang) Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 207-2007 ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang) Badan Nasional Sertifikasi Profesi DAFTAR

Lebih terperinci

LSP Teknologi Informasi Indonesia

LSP Teknologi Informasi Indonesia 2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) Skema sertifikasi Analis Bisnis Teknologi Informasi (IT Business Analyst) merupakan skema

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER ILLUSTRATION LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 2017 LSP DOMPET DHUAFA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2 Disusun berdasarkan SKKNI tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Lebih terperinci

9/26/2017. Jenis pekerjaan yang dihormati karena memiliki standar teknis spesifik atau etika profesi yang tinggi

9/26/2017. Jenis pekerjaan yang dihormati karena memiliki standar teknis spesifik atau etika profesi yang tinggi Bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh masyarakat (Peraturan Pemerintah) Semua jenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Komitmen terhadap publik

Lebih terperinci

Penutup. 1. Pengertian Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. 2. Proses Sertifikasi. 3. Contoh Kasus

Penutup. 1. Pengertian Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. 2. Proses Sertifikasi. 3. Contoh Kasus LSP PUSTAKAWAN Endang Ernawati Ketua Lembaga Sertifikasi Pustakawan (LSP) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Universitas Bina Nusantara Disampaikan pada Seminar, Lokakarya dan Workshop Kepustakawanan

Lebih terperinci

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 12/BNSP.214/XII/2013 Tentang PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK Versi 0 Desember 2013 Lampiran :

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN

FORMULIR PENDAFTARAN FORMULIR PENDAFTARAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama :... NIM :... Program Studi :... Alamat :... No Telepon :... bermaksud mengajukan sertifikasi kompetensi pada skema : Analisa Prosedur Dasar

Lebih terperinci

TIK.JK JUDUL UNIT

TIK.JK JUDUL UNIT III - 5 3.2 Unit - Unit Kompetensi KODE UNIT : TIK.JK01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan komunikasi di tempat kerja URAIAN UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mempersiapkan, merencanakan,

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI - POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Teknik Sipil - PNJ Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI 1/20 DIBUAT OLEH KASUBBAG SERTIFIKASI DISAHKAN OLEH KA LSP TITA MEITIA, S.Sos., M.Pd. AKBP NRP. 61050330 Drs. SUROTO, M.Si. KOMBES POL. NRP.65040678 1. Tujuan Untuk memastikan seluruh kegiatan proses sertifikasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Lampiran : Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 04/BNSP.305/X/2013 Tanggal : 21 Oktober 2013 PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Versi 1 Oktober 2013 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI 2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI Disusun oleh Komite Skema Sertifikasi yang merupakan

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02 No. Urut 05 ASESMEN MANDIRI SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02 Lembaga Sertifikasi Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat 2013 Nomor Registrasi Pendaftaran

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

Labibah Zain. 12 Januari 2012 di Menara Penninsula Hotel Jakarta dan materi ini adalah. BELUMFINAL karena masih harus masuk Tim Perumus.

Labibah Zain. 12 Januari 2012 di Menara Penninsula Hotel Jakarta dan materi ini adalah. BELUMFINAL karena masih harus masuk Tim Perumus. STANDAR KERJA KOMPETENSI NASIONAL INDONESIA (SKKNI) DAN SERTIFIKASI PUSTAKAWAN* Labibah Zain *Materi atau Slides diambil dari presentasi Bapak Slamet R Gadas (BNSP), Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Asesi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini. a. Data Pribadi

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTU BATUBARA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA 2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI. Disampaikan Oleh : SULISTYO

LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI. Disampaikan Oleh : SULISTYO LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI Disampaikan Oleh : SULISTYO Tanggal 22 April 2013 PENGERTIAN DASAR SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKASI SERTIFIKASI merupakan suatu proses untuk mendapatkan

Lebih terperinci

LSP PUSTAKAWAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN : MANFAAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP JENJANG KARIR PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

LSP PUSTAKAWAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN : MANFAAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP JENJANG KARIR PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI LSP PUSTAKAWAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN : MANFAAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP JENJANG KARIR PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Endang Ernawati Ketua LSP Pustakawan Ketua FPPTI DKI Agenda

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) 2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan PLTS Tipe PJU dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PLTA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA 2015 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA FR. SKEMA-03 MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditetapkan tanggal: Oleh: Mahmud Ketua Komite Skema Dinarwulan Sutoto Ketua

Lebih terperinci

LSP Teknologi Informasi Indonesia

LSP Teknologi Informasi Indonesia 2017 LSP Teknologi Informasi Indonesia SKEMA SERTIFIKASI CHIEF INFORMATION OFFICER Skema sertifikasi Chief Information Officer merupakan skema okupasi yang telah dikembangkan oleh Komite Skema sertifikasi

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER GRAFIKA KOMUNIKASI LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG KOMPETENSI Disusun atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang budidaya perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Lembaga Sertifikasi Profesi Akuakultur Indonesia untuk membangun, memelihara

Lebih terperinci

DPP PERSAGI MEYLINA DJAFAR. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

DPP PERSAGI MEYLINA DJAFAR. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan DPP PERSAGI MEYLINA DJAFAR Dasar hukum Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan UU Kesehatan no 36 tahun 2009 Keputusan mentri Kesehatan no 374 tahun 2007 tentang standar Profesi

Lebih terperinci

=================================== Pengembangan Skema Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

=================================== Pengembangan Skema Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Badan Nasional Sertifikasi Profesi RANCANGAN 1 PEDOMAN BNSP 219-2012 =================================== Pengembangan Skema Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Badan Nasional Sertifikasi

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi

Lebih terperinci

Prosedur Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Mengacu pada PBNSP 201, 202, 206, 208, 210 dll

Prosedur Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Mengacu pada PBNSP 201, 202, 206, 208, 210 dll Prosedur Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Mengacu pada PBNSP 201, 202, 206, 208, 210 dll Oleh Sanromo Wijayanto Ketua Komisi Lisensi Lembaga Sertifikasi Daftar Isi 1. Klasifikasi LSP 1.1.LSP Pihak

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA 2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan Instalasi Biogas Konstruksi

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12) MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12) JAKARTA, 21 MARET 2016 1 MARKAS

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM NEGOSIASI BISNIS PAM.MM02.011.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT TERAMPIL

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT TERAMPIL FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT TERAMPIL Bagian 1 : Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI DOKUMEN PRA UJI KOMPETENSI AUDITOR ENERGI (B) Nama Lengkap : Perusahaan : Tanggal Asesmen : Tempat Uji Kompetensi : FORMULIR No. Dok : APL 01

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya

DAFTAR ISI. Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TKR.1.3001.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN 1. Latar Belakang 1.1 Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN

FORMULIR PENDAFTARAN FORMULIR PENDAFTARAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: :... NIM :... Program Studi :... Alamat :... No Telepon :... bermaksud mengajukan sertifikasi kompetensi pada skema : Analisa Prosedur Dasar

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI DOKUMEN PERPANJANGAN SERTIFIKAT KOMPETENSI AUDITOR ENERGI (B) Nama Lengkap : Perusahaan : Tanggal Asesmen : Tempat Uji Kompetensi : FORMULIR

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT AHLI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT AHLI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL POL. PP TINGKAT AHLI Bagian 1 : Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi,

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI DOKUMEN PRA UJI KOMPETENSI MANAJER ENERGI (I) Nama Lengkap : Perusahaan : Tanggal Asesmen : Tempat Uji Kompetensi : FORMULIR No. Dok : APL 01

Lebih terperinci

Komite Akreditasi Nasional

Komite Akreditasi Nasional PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET 1. Latar Belakang 1.1 Tenaga teknik yang bekerja di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi

Lebih terperinci

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE) (STANDARD OPERATING PROCEDURE) LSP SMK PENERBANGAN AAG ADISUCIPTO STATUS DISTRIBUSI TERKENDALI TIDAK TERKENDALI SALINAN NOMOR EDISI 2 TANGGAL EDISI 28-10- 2014 TIPE DOKUMEN SOP TANGGAL REVISI 28-10- 2014

Lebih terperinci

Ir. Drs, Asrizal Tatang, MT Ketua Komisi Pelaksanaan Sertifikasi BNSP

Ir. Drs, Asrizal Tatang, MT Ketua Komisi Pelaksanaan Sertifikasi BNSP KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN SKEMA SERTIFIKASI LSP P1 SMK Ir. Drs, Asrizal Tatang, MT Ketua Komisi Pelaksanaan Sertifikasi BNSP Disampaikan Pada Acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Sertifikasi

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI DOKUMEN PRA UJI KOMPETENSI MANAJER ENERGI (B) Nama Lengkap : Perusahaan : Tanggal Asesmen : Tempat Uji Kompetensi : FORMULIR No. Dok : APL 01

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN BNSP 03-007 =================================== PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN ASESOR LISENSI Ba Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Kata Pengantar. Ruang Lingkup....

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia 2016 Lembaga Sertifikasi Profesi Politeknik Negeri Samarinda () SKEMA SERTIFIKASI Disusun Berdasarkan Kebutuhan Kompetensi Laboratorium Industri Pembuatan Pupuk, Pencairan Gas Alam, Fraksinasi Minyak Bumi

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 04/BNSP.305/X/2013 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Versi 1

Lebih terperinci

SERTIFIKASI PROFESI BIDANG FASILITAS PRODUKSI MIGAS

SERTIFIKASI PROFESI BIDANG FASILITAS PRODUKSI MIGAS SERTIFIKASI PROFESI BIDANG FASILITAS PRODUKSI MIGAS Oleh: Ir. Surono MPhil, Ketua Komisi Perencanaan dan Harmonisasi Kelembagaan, Disampaikan pada Expert Sharing IAFMI Jakarta, 13 Februari 2016. Email:

Lebih terperinci

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI

FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI Nama Peserta : Tanggal/Waktu : / Nama Asesor : 1. Tempat : 2. Penjelasan : Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit) kompetensi yang akan

Lebih terperinci