BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam Tahun Anggaran 2013, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan 51 (lima puluh satu) sasaran yang akan dicapai. Ke-51 sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 345 (tiga ratus empat puluh lima) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir Tahun 2013 menunjukkan sebanyak 43 (empat puluh tiga) sasaran yang telah dicapai dengan hasil memuaskan, sebanyak 2 (dua) sasaran yang dicapai dengan hasil sangat baik, 3 (tiga) sasaran dengan hasil baik sedangkan 3 (tiga) sasaran dengan hasil cukup. MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 8 (delapan) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 6 (enam) sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya. Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh : 1. Pada indikator Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah karena pelaksanaan survey harga pangan pokok secara berkala baru dilakukan pada 6 pasar utama sedangkan seharusnya dilakukan pada 10 pasar utama sehingga belum memberikan informasi yang maksimal mengenai keadaan harga yang terjangkau daya beli masyarakat di sejumlah daerah. 2. Pada indikator Ketersediaan cadangan pangan karena Kabupaten Banjarnegara belum memiliki cadangan pangan pemerintah sehingga perhitungannya masih menggunakan cadangan pangan yang ada di masyarakat atau lumbung-lumbung pangan masyarakat yang masih aktif. Sedangkan pada tahun 2013 ditargetkan adanya pengisian lumbung pangan dengan gabah untuk 12 lumbung pangan namun karena gagal lelang menyebabkan ke 12 lumbung tersebut tidak terisi. 3. Pada indikator Stabilisasi harga dan pasokan pangan karena survey harga pangan pokok yang dilaksanakan di 6 pasar utama pada waktu Hari Keagamaan Besar 87

2 Nasional (HKBN) baru 4 pasar utama yang disurvey harga pokoknya dan belum semua bahan pangan pokok dapat disurvey. 4. Pada indikator Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan karena belum semua sampel makanan baik pangan olahan dan pangan segar dapat diuji di laboratorium. Pada tahun 2013 baru 12 sampel makanan yang diindikasikan mengandung bahan makanan yang berbahaya diujikan di laboratorium. 5. Pada indikator Penanganan Kerawanan Pangan karena peta rawan pangan baru memotret sampai tingkat kecamatan dan 1 desa di kecamatan tersebut sehingga belum sampai ke desa-desa yang berada dalam peta rawan pangan. 6. Pada indikator Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan & Hortikultura dan Nilai Tukar Petani Peternakan karena pengaruh teknis maupun non teknis. Pengaruh teknis disebabkan oleh kualitas dan kuantitas produk pertanian sedangkan pengaruh non teknis lebih banyak disebabkan oleh faktor harga baik harga sarana produksi, harga produk dan harga produk olahan. Faktor harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku pasar maupun kebijakan pemerintah seperti kebijakan impor komoditas pertanian yang akan mempengaruhi harga produk pertanian. 7. Pada indikator peningkatan populasi ternak sapi, kambing dan domba disebabkan beberapa hal, yaitu : Harga ternak hidup yang berfluktuasi menyebabkan peternak tidak memiliki kepastian harga. Kondisi ini menyebabkan minat peternak untuk beternak menurun. Pada saat harga ternak hidup dirasa tinggi peternak banyak yang menjual ternaknya, namun harga ternak hidup yang cenderung terus naik menyebabkan peternak tidak mampu lagi membeli ternak kembali untuk dipelihara. Keterbatasan kemampuan memelihara ternak oleh peternak sehingga skala usaha peternakan cenderung tetap atau bahkan mengalami penurunan. Khusus untuk ternak sapi penurunan populasi juga diakibatkan perubahan metode penghitungan yang digunakan pada saat melaksanakan sensus pada tahun Pada indikator persentase Keberhasilan Inseminasi Buatan karena ditargetkan 70,56% namun baru terealisasi 70,15% sehingga baru tercapai 99,42%. 9. Pada indikator produksi perikanan budidaya karena adanya serangan beberapa penyakit pada ikan terutama ikan gurameh dan nila yang menyerang beberapa 88

3 kolam milik pembudidaya ikan, cuaca ekstrim yang terjadi pada beberapa bulan di tahun 2013 menyebabkan kondisi ikan kurang berkembang, dan beberapa kolam di Balai Benih Ikan mengalami kerusakan dan belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya, serta kualitas air untuk kolam yang berasal dari irigasi kurang menjamin produksi optimal. 10. Pada indikator Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan karena ditargetkan 20,73% namun baru terealisasi 14,83% sehingga baru tercapai 91,06%. 11. Pada indikator Jumlah Badan Perkreditan Rakyat/Lembaga Keuangan Mikro karena adanya proses pengajuan perubahan regulasi dan kebijakan penambahan/ pembukaan BPR dari yang berwenang. 12. Pada indikator Jumlah bank karena Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki akses pengendalian, pendirian lembaga perbankan dan pembukaan cabang perbankan baru dan yang ada hanya pelayanan terhadap pendaftaran izin operasional lembaga keuangan/perbankan. 13. Pada indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis karena pada tahun 2013 telah terbit Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 09 Tahun 2013 yang menyebutkan bahwa jumlah tanaman untuk merehabilitasi lahan per hektar adalah 700 batang, sedangkan sebelumnya adalah 400 batang/ha, sehingga meskipun jumlah tanaman lebih banyak tetapi lahan yang direhabilitasi lebih sempit. 14. Pada indikator Kerusakan hutan menunjukan penambahan areal setiap tahunnya dan pada tahun 2013 terdapat penambahan 0,01% yang terjadi di kawasan hutan negara di Desa Penawaren Kecamatan Sigaluh seluas 188 Ha akibat penebangan tidak menggunakan prosedur yang benar (SOP). 15. Pada indikator Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ditargetkan 0,66% namun baru terealisasi 0,62% sehingga baru tercapai 93,94%. Produksi beberapa komoditas kehutanan baik kayu maupun bukan kayu mengalami penurunan sehingga tidak memberikan hasil maksimal. MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 5 (lima) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 3 (tiga) sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya. 89

4 Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh: 1) Untuk indikator Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur menurun dari 69,23 % menjadi 64,61 % disebabkan masalah disiplin banyak diselesaikan di SKPD yang bersangkutan, sehingga tidak sampai ke SKPD yang berwenang (BKD), artinya telah terjadi peningkatan pemahaman aturan penanganan disiplin PNS di Kabupaten Banjarnegara; 2) Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju inflasi kabupaten, PDRB Per Kapita, Indeks Ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) masih sangat sementara dari Tim bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik; 3) Indikator Indeks Ketimpangan Wiliamson (Indeks Ketimpangan Regional) belum ada realisasinya disebabkan untuk menghitung indeks ketimpangan Wiliamson harus sudah ada data PDRB per kecamatan dan sampai saat ini data PDRB belum terkumpul semua; 4) Untuk indikator tesedianya dokumen perencanaan RKPD yang ditetapkan dengan PERKADA hanya tercapai 50% dari yang ditargetkan. Hal ini disebabkan dari target yang ditetapkan di RPJMD merupakan akumulasi jumlah dokumen dari tahun sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi Jawa Tengah telah terlampaui pada tahun 2011 dan 2012, akan tetapi pada tahun ini tidak tercapai. Hal ini disebabkan adanya Laporan Hasil Pemeriksaan dari Inspektorat Provinsi Jawa Tengah yang baru disampaikan pada akhir tahun 2013, sehingga belum semua rekomendasi terselesaikan; 6) Untuk Persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian laporan kinerja (LAKIP dan TAPKIN) dari 55 SKPD yang melaporkan, baru 53 telah melporkan tepat waktu sehingga belum mencapai target; 7) Untuk Pembinaan Pelayanan Publik dari 15 SKPD yang ditargetkan hanya 8 SKPD yang terealisasi, hal ini disebabkan SKPD yang dibina hanya SKPD yang akan mengikuti Lomba Pelayanan Publik yaitu SMK Negeri 2 Bawang, Puskesmas Mandiraja I, Puskesmas Wanadadi I, KPMD, RSUD Banjarnegara, KP2T, KPAD dan Dinhubkominfo; 8) Untuk Rasio bayi berakte kelahiran tidak terealisasi sesuai target karena adanya kebijakan baru yang memungkinkan bayi yang berumur 1 tahun ke atas pembuatan aktenya tidak melalui proses sidang, hal ini menyebabkan masyarakat menunda pembuatan akte untuk bayi yang baru lahir; 90

5 9) Pada indikator Pameran Expo mengalami penurunan capaian dari target yang ditentukan karena event/kegiatan yang ada hanya 18 undangan yang dapat dilaksanakan. MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN RELIGIUS Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 1 (satu) sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil baik, dan 3 (tiga) sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya. Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh: 1) Pada indikator Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per penduduk mengalami penurunan dari 0,58 menjadi 0,57 disebabkan ada anggota Satpol PP yang mutasi ke SKPD lain; 2) Pada indikator kinerja jumlah demonstrasi terealisasi 50% (menggunakan rumus terbalik) yaitu dari 3 kali yang ditargetkan menjadi 9 kali, hal ini dikarenakan di tahun 2013 dilaksanakan pilkades secara serentak dan terdapat kelompok masyarakat dari beberapa desa yang tidak puas dengan hasil pilkades sehingga memicu adanya demontrasi; 3) Jumlah Linmas per Jumlah Penduduk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dikarenakan sulitnya merekrut anggota linmas baru karena masyarakat kurang berminat menjadi anggota linmas disebabkan tidak adanya kesejahteraan yang pasti bagi anggota linmas; 4) Rasio Pos kamling per jumlah desa/kelurahan tidak dapat tercapai sesuai target dikarenakan banyaknya pos kamling yang sudah rusak dan belum di perbaiki karena tidak adanya stimulus dari pemerintah untuk membangun pos kamling sehingga mengurangi jumlah pos kamling disetiap desa; 5) Pada indikator pembinaan politik daerah target tidak dapat terealisai sesuai rencana yaitu hanya terealisasi 40 % dikarenakan target yang ada di RPJMD merupakan angka kumulatif dari target tahun sebelumnya; 6) Jumlah LSM, ormas dan Parpol yang difasilitasi hanya tercapai 13 ormas/parpol dari 15 ormas/parpol, hal ini dikarenakan salah satu partai politik tidak dapat mempertanggungjawabkan laporan bantuan tahun 2012 sehingga di tahun 2013 tidak dapat mengajukan/mencairkan bantuan. 91

6 MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 8 (delapan) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, sedangkan 1 (satu) sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya dengan hasil cukup. Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh: 1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/jam) dan indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah Kabupaten karena peningkatan jalan tidak fokus pada peningkatan jalan kabupaten, anggaran juga untuk menangani jalan-jalan desa bahkan dukuh. Ada kegiatan peningkatan jalan yang belum selesai sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga putus kontrak. Dan ada pula kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi. 2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman disebabkan karena ada 10 (sepuluh) kegiatan pemeliharaan jalan yang ditunda pelaksanaannya karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi. 3) Pada indikator Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1,5 m), disebabkan karena tidak semua jalan kabupaten memiliki trotoar dan drainase. 4) Indikator Rumah tangga pengguna air bersih dan Rasio rumah tinggal bersanitasi, tidak dapat tercapai karena pembangunan Sumber Air Bersih tidak bisa dilaksanakan keseluruhannya pada tahun anggaran 2013, dikarenakan waktu pelaksanaannya tidak mencukupi. Penyedia barang/jasa tidak mengajukan penawaran dengan alasan waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan Harga Perkiraan Sendiri terlalu rendah. Demikian pula dengan kegiatan pengelolaan sanitasi ditunda pelaksanaannya karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi. 5) Pada indikator Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas disebabkan karena pada wilayah/daerah tertentu kualitas air kadang berubah-ubah, dikarenakan kondisi tanah yang tidak stabil atau dekat dengan sumber pencemaran (kandang, tempat pembuangan sampah, dll), masih banyak terdapat rumah yang tidak memiliki sanitasi dasar, kondisi sarana sanitasi dasar di masyarakat 92

7 banyak yang masih belum memenuhi syarat, dan perilaku masyarakat masih belum higienis dan saniter, sehingga berpotensi terjadi penularan penyakit. 6) Pada indikator Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air, menurun karena pengadaan bibit teh sejumlah batang, pupuk organik kg dan sarana produksi 1 paket tidak dapat direalisasi karena tidak ada rekanan yang mampu melaksanakan karena ketersediaan bibit teh yang memenuhi spesifikasi teknis tidak ada. 7) Pada Indikator Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari, indikator tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai, dan indikator Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/ kota dengan tren tetap disebabkan karena pembangunan SAB tidak bisa dilaksanakan keseluruhannya pada tahun anggaran 2013, karena waktu pelaksanaannya tidak mencukupi. Penyedia barang/jasa tidak mengajukan penawaran dengan alasan waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan Harga Perkiraan Sendiri terlalu rendah. Demikian pula dengan kegiatan pengelolaan sanitasi ditunda pelaksanaannya karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi. MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM, PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 7 (tujuh) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 5 (lima) sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya. Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh: 1) Indikator angka melek huruf menurun disebabkan oleh tidak adanya fasilitasi tindak lanjut bagi penduduk buta aksara; 2) Angka melek huruf menurun juga disebabkan karena rendahnya motivasi masyarakat untuk gemar membaca; 3) Angka partisipasi sekolah tidak dapat terealisasi sesuai target disebabkan belum meratanya akses pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan menengah. Pendirian SMA/SMK/MA masih berpusat pada beberapa kecamatan saja; 93

8 4) Indikator kinerja Angka Rata-rata UN SMK menurun disebabkan karena : a. Tingkat kesulitan setiap mata pelajaran yang diujikan dalam paket soal meningkat; b. Belum maksimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan Ujian Nasional; c. Belum maksimalnya SDM Pendidik baik dari segi kualitas maupun kuantitas. MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN KEARIFAN LOKAL Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 4 (empat) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, akan tetapi ada beberapa indikator yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh: 1) Pada indikator sarana penyelenggaraan seni dan budaya di tahun 2013 mengalami penurunan dari 3 buah menjadi 2 buah, hal ini dikarenakan berkurangnya tempat untuk penyelenggaraan seni dan budaya yang semula terdiri dari alun-alun, pendopo dan panggung terbuka serulingmas menjadi 2 buah yaitu alun-alun dan panggung terbuka serulingmas; 2) Pemeliharaan museum Kalilasa yang telah direncakan tidak dapat dilaksanakan karena ijin dari Badan Pengelola Cagar Budaya selaku pemilik museum belum keluar; A. PENGUKURAN KINERJA. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam Lampiran II Dilihat dari hasil pengukuran kinerja sebagaimana dalam lampiran II secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada Tahun Namun demikian harus diakui masih terdapat sebagian target sasaran yang realisasinya belum dapat dicapai dengan sempurna. Adapun rata-rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 sebesar 109,28% dengan hasil baik, sebagai berikut : 94

9 NO SASARAN RATA-RATA CAPAIAN (%) MISI : I 1 Meningkatnya ketahanan pangan 90,98 2 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian yang 160,97 berkualitas 3 Meningkatnya kesejahteraan Petani 82,29 4 Meningkatnya produksi peternakan 98,41 5 Meningkatnya produksi perikanan 92,69 6 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan yang 168,54 Berkualitas 7 Meningkatnya kunjungan wisatawan 109,34 8 Meningkatnya kinerja perdagangan 145,51 9 Meningkatnya kapasitas Koperasi, UMKM dan 95,04 kelembagaan ekonomi pedesaan 10 Meningkatnya jumlah investasi 150,66 11 Meningkatnya kesempatan dan lapangan kerja serta kualitas 94,54 dan produktivitas tenaga kerja 12 Meningkatnya kinerja usaha pelaku industri kecil dan 117,55 menengah 13 Meningkatnya produksi pertambangan dan Energi 114,81 14 Meningkatnya produksi hasil kehutanan 63,74 MISI : II 1 Meningkatnya kualitas SDM aparatur 119,03 2 Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran SKPD 82,86 95

10 NO SASARAN RATA-RATA 3 Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan 108,04 Pembangunan Daerah 4 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan 173,37 daerah 5 Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah 111,97 serta Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Daerah 6 Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan 104,19 Catatan Sipil 8 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi 96,28 MISI : III 1 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Lingkungan 90,08 2 Menurunya jumlah korban bencana 68,4 3 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Demokrasi 63,34 4 Meningkatnya pemahaman kebangsaan dan norma agama dalam kehidupan bermasyarakat MISI : IV Meningkatnya sarana infrastruktur yang menunjang iklim 102,99 usaha investasi 2 Meningkatnya sarana dan prasarana perumahan yang 137,47 layak huni 3 Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan 98,34 prasarana perhubungan 4 Meningkatnya Sarana dan Prasarana komunikasi 115,06 5 Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur 100 Perdesaan 6 Meningkatnya penanganan daerah rawan bencana

11 NO SASARAN RATA-RATA 7 Terwujudnya tata ruang yang selaras dengan arah 100 pengembangan ekonomi unggulan daerah 8 Terkendalinya pencemaran Lingkungan Hidup 94,34 9 Meningkatnya pengelolaan sumber daya energi 58,33 MISI : V 1 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dan Partisipasi masyarakat 92,96 2 Tersedianya akses infrastrukur menuju pusat-pusat 98,60 pendidikan 3 Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan 102,49 4 Meningkatnya mutu pendidikan 101,94 5 Meningkatnya minat baca masyarakat 103,85 6 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi 108,37 seluruh masyarakat 7 Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial 66,11 8 Meningkatnya keberdayaan masyarakat desa Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak 171,18 10 Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera 94,15 11 Meningkatnya profesionalisme angkatan kerja 86,65 12 Meningkatnya tertib hukum 100 MISI : VI 1 Meningkatnya peran aktif pemuda dalam pembangunan Meningkatnya pencapaian prestasi olahraga 308,17 3 Meningkatnya pelestarian seni dan budaya tradisional 129,52 4 Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah

12 NO SASARAN RATA-RATA dan cagar budaya Rata-rata Capaian 109,28 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dapat dijelaskan, sebagai berikut: MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1 : Meningkatnya Ketahanan Pangan Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Regulasi ketahanan pangan Ada Ada Ketersediaan pangan utama 116,23 119,43 102,75 3. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) 86 % 86,3 % 100,35 4. Ketersediaan energi dan 70 % 90,5 % 129,29 protein per kapita 5. Ketersediaan informasi 70 % 65 % 92,86 pasokan, harga dan akses pangan di daerah 6. Ketersediaan cadangan 40 % 25,3 % 63,25 pangan 7. Stabilisasi harga dan pasokan 70 % 65 % 92,86 98

13 Indikator Kinerja Target Realisasi % pangan 8. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 60 % 45 % Penanganan Kerawanan 40 % 25 % 62,5 Pangan Rata-rata Capaian 90,98 Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah tercapai dengan rata-rata capaian 90,98%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK. Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran Regulasi ketahanan pangan dan Ketersediaan pangan utama, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa : - Terselenggaranya Rakor Dewan Ketahanan Pangan (DKP) 1 kali Indikator kinerja sasaran Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) dan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan, dicapai melalui 2 (dua) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan 6 (enam) kegiatan yang outputnya berupa : - Terselenggaranya survey pola pangan masyarakat Banjarnegara 1 kali - Terselenggaranya pemanfaatan pekarangan untuk penyediaan bahan 7 kecamatan pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan dengan 4 sekolah - Terselenggaranya pelatihan olahan pangan, lomba cipta menu dan 1 kali bantuan bibit tanaman untuk penganekaragaman pangan - Terselenggaranya peringatan hari pangan sedunia 1 kali - Terselenggaranya sosialisasi dan bantuan kepada kelompok wanita 20 KWT tani - Terselenggaranya pembinaan pasca panen dan pengolahan hasil 60 orang 99

14 pertanian Indikator kinerja sasaran Ketersediaan energi dan protein per kapita dan Ketersediaan cadangan pangan, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa : - Tersedianya Buku Data Base produksi pangan 1 buku - Sosialisasi dan pemberian bantuan gabah sebanyak kg 12 lumbung pangan/ LPMD Indikator kinerja sasaran Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan dan Stabilisasi harga dan pasokan pangan, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa: - Terlaksananya survey harga dan pasokan pangan 6 pasar utama Indikator kinerja sasaran Penanganan Kerawanan Pangan, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 4 (empat) kegiatan yang outputnya berupa : - Terselenggaranya sosialisasi dan bantuan berupa bibit tanaman buah, sayuran, ternak dan ikan - Sosialisasi program desa Mandiri Pangan dan bantuan berupa tanaman buah-buahan dan hewan ternak - Sosialisasi program pengembangan pertanian pada lahan kering dan bantuan berupa tanaman buah-buahan dan hewan ternak - Adanya sosialisasi kegiatan padat karya pangan dan bantuan berupa perbaikan jalan jaringan irigasi/ jalan usaha tani 100 KK miskin 3 desa 3 desa 200 OK Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Indikator Kinerja Regulasi ketahanan pangan 2 dokumen 2 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 2. Ketersediaan pangan utama - 110,20% 112,07% 115,68% 119,43% 3. Pencapaian skor Pola 70,4% 82,3% 82,7% 83,2% 86,3 % Pangan Harapan (PPH) 100

15 4. Ketersediaan energi dan protein per kapita 5. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 6. Ketersediaan cadangan pangan 7. Stabilisasi harga dan pasokan pangan 8. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 9. Penanganan Kerawanan Pangan ,5% 90,5 % ,3% 65 % ,1% 25,3 % ,1% 65 % % 45 % % 25 % Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif. Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: 1) Pada indikator Regulasi ketahanan pangan cenderung stabil, karena pada pada tahun 2013 hanya ada 1 regulasi yang dibuat berupa Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 30 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara. 2) Ketersediaan pangan utama mengalami peningkatan karena adanya koordinasi yang baik dengan lintas sektoral dan komitmen yang tinggi dalam mensukseskan visi, misi tujuan dan sasaran pembangunan ketahanan pangan. 3) Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat karena adanya peningkatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, pemanfaatan pekarangan untuk penyediaan bahan pangan dan pengakekaragaman konsumsi pangan serta masyarakat mulai mengenal jenis-jenis olahan pangan lokal sebagai sumber pangan alternatif pengganti beras. 4) Ketersediaan energi dan protein per kapita mengalami peningkatan karena adanya koordinasi yang baik dengan instansi terkait dalam melakukan pembinaan kepada lumbung pangan masyarakat desa dan mengaktifkan kembali lumbung pangan yang sudah ada. 5) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah mengalami 101

16 peningkatan, namun realisasi tidak mencapai target karena pelaksanaan survey harga pangan pokok secara berkala baru dilakukan pada 6 pasar utama sedangkan seharusnya dilakukan pada 10 pasar utama sehingga belum memberikan informasi yang maksimal mengenai keadaan harga yang terjangkau daya beli masyarakat di sejumlah daerah. 6) Ketersediaan cadangan pangan mengalami peningkatan, namun tidak dapat mencapai target karena Kabupaten Banjarnegara belum memiliki cadangan pangan pemerintah sehingga perhitungannya masih menggunakan cadangan pangan yang ada di masyarakat atau lumbung-lumbung pangan masyarakat yang masih aktif. Sedangkan pada tahun 2013 ditargetkan adanya pengisian lumbung pangan dengan gabah untuk 12 lumbung pangan namun karena gagal lelang menyebabkan ke 12 lumbung tersebut tidak terisi. 7) Stabilisasi harga dan pasokan pangan mengalami peningkatan, namun realisasi tidak mencapai target karena survey harga pangan pokok yang dilaksanakan di 6 pasar utama pada waktu Hari Keagamaan Besar Nasional (HKBN) baru 4 pasar utama yang disurvey harga pokoknya dan belum semua bahan pangan pokok dapat disurvey. 8) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan realisasinya stabil, namun realisasi tidak dapat mencapai target karena belum semua sampel makanan baik pangan olahan dan pangan segar dapat diuji di laboratorium. Pada tahun 2013 baru 12 sampel makanan yang diindikasikan mengandung bahan makanan yang berbahaya diujikan di laboratorium. 9) Penanganan Kerawanan Pangan mengalami peningkatan, namun tidak dapat mencapai target karena peta rawan pangan baru memotret sampai tingkat kecamatan dan 1 desa di kecamatan tersebut sehingga belum sampai ke desa-desa yang berada dalam peta rawan pangan. Pada tahun 2013 terdapat 7 kecamatan yang termasuk daerah rawan pangan yaitu Kecamatan Susukan, Pagedongan, Pandanarum, Punggelan, Pagentan, Kalibening dan Madukara. Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan : 1) Meningkatkan kemampuan dalam membangun ketersediaan pangan dalam jumlah, mutu dan keragaman yang cukup di seluruh rumah tangga. 2) Meningkatkan kemampuan dalam membangun sistem distribusi pangan untuk menunjang penyebaran dan tingkat harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. 3) Pengawasan yang ketat dan monitoring di pasar-pasar (sidak pasar) terhadap 102

17 penggunaan bahan makanan tambahan berbahaya. 4) Menindak pelaku yang telah sengaja menjual makanan yang mengandung bahan yang berbahaya. 5) Meningkatkan kewaspadaan pangan masyarakat agar dapat mengenali dan mengantisipasi secara dini masalah kerawanan pangan. Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian yang Berkualitas Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar - Produktivitas padi 61,50 kw/ha 59,44 kw/ha 96,65 - Produktivitas Jagung 45,85 kw/ha 49,01 kw/ha 106,89 - Produktivitas Kedelai 10,53 kw/ha 11,52 kw/ha 109,40 2. Produktivitas Tanaman Hortikultura - Durian - Salak - Pisang 28,73 kg/pohon 15,83 kg/pohon 41,10 kg/pohon 88,99 kg/pohon 14,26 kg/pohon 49,74 kg/pohon 309,75 90,08 121,02 - Kentang 172,90 142,81 kw/ha kw/ha 82,59 3. Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap 34,88 % 35,73 % 102,44 PDRB 103

18 Indikator Kinerja Target Realisasi % 4. Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB sektor pertanian 32,37 % 93,09 % 287,58 5. Cakupan bina kelompok petani 17,66 % 53,57 % 303,34 (1.295 klpk dari klpk) Rata-rata Capaian 160,97 Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah tercapai dengan rata-rata capaian 160,97 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK. Sasaran ini dicapai melalui 7 (tujuh) program, yaitu Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan, Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 15 (lima belas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar, dicapai melalui 3 (tiga) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan 6 (enam) kegiatan : 1. Kegiatan DAK Bidang Pertanian, yang outputnya berupa : - Lumbung pangan Kecamatan Susukan, Rakit 2 paket - Dam Parit / Bendungan 1 paket - Pompa 3 paket - Paralon meter - Jalan Usaha Tani Kecamatan Bawang, Purwanegara, 5 paket Punggelan, Wanadadi, Rakit, Pejawaran, Pagentan, Madukara, Pagedongan, Banjarnegara, Purwareja Klampok - Sepeda motor 12 unit 104

19 - Papan Informasi Penyuluhan 5 unit - Laptop/notebook untuk sarana penyuluhan 20 unit - Printer untuk saran penyuuhan 21 - Kamera 19 unit - LCD Proyektor untuk sarana penyuluhan 21 unit - Wireless untuk sarana penyuluhan 21 unit - Soundsystem 1 paket - Pembangunan BPP Karangkobar 1 RAB - Rehab/penyempurnaan BPP Purwanegara 1 RAB - Rehab/penyempurnaan BPP Purwareja Klampok 1 RAB - Rehab/penyempurnaan BPP Wanadadi 1 RAB - Rehab/penyempurnaan BPP Pembangunan Pagar 4 BPP 1 RAB - Sarana Pemodelan Penyuluhan 1 RAB 2. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan, yang outputnya berupa: - Pompa 7 unit - Spinner kapasitas 10 kg 2 unit - Mixer kapasitas 5 kg 1 unit - Sealer with gas 1 unit - Pedal sealer 6 unit - Mesin penggiling beras/jagung 4 unit - Power thresser 7 unit - Power sprayer 4 unit - Konstruksi mendukung mokaf 1 unit - Mesin perajang 1 unit - Mesin pengepres 1 unit - Mesin penepung 1 unit - Starter mokaf 10 liter - Handtraktor 43 unit 3. Kegiatan Penyediaaan Sarana Produksi Obat-obatan Pertanian, yang outputnya berupa : - Abamecin 20 % 168 liter - Metil tiofanat 70 % 56 kg - Dimehipo 500g 177 liter 105

20 - Brodifakum 0,005 % 315 kg - BPMC 500 g 300 liter - Metalaksil 25% 314 kg - Metil euganol 4,5 liter 4. Kegiatan Pengembangan Komoditas Aneka Kacang dan Umbi, yang outputnya berupa : - Pengadaan pupuk organik granul kg - Pengadaan pupuk organik cair liter 5. Kegiatan Pengembangan Komoditas Unggulan Serealia, yang outputnya berupa : - Pengadaan pupuk organik cair liter - Pengadaan pestisida organik cair liter 6. Kegiatan Peningkatan Sistem Insentif dan Disinsentif bagi petani/kelompok tani, yang outputnya berupa : - Hadiah lomba berburu OPT 2 paket Indikator kinerja sasaran Produktivitas Tanaman Hortikultura, dicapai melalui 2 (dua) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan 6 (enam) kegiatan : 1. Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman dan Peningkatan Produksi, yang outputnya berupa : - Honor tenaga harian UPTD untuk okulasi aklimatisasi ok penanganan stek kentang - Tabung gas 36 tabung - Bibit tanaman Planlet kentang 300 botol Calon induk pisang rajalawe 100 btg Anakan pisang rajalawe 100 btg - Bibit Tanaman Introduksi Jambu 100 btg Jeruk 100 btg Durian 100 btg Mangga 100 btg Buah tin 60 btg Anggrek 60 botol 106

21 - Belanja bahan kimia (pupuk pestisida) 6 jenis - Belanja bahan perlengkapan (polibag, pupuk kandang, 25 jenis sekam dan lainnya) - Pengujian, sertifikasi dan pelabelan 4 paket - Pompa air/jetpump 1 unit - Tangga 1 unit - Paranet 2 rol - Rangka paranet 2 unit - Rangka sungkup 2 unit - Penyempurnaan jaringan irigasi kebun masaran 1 RAB - Pembangunan bak media semai 1 RAB 2. Kegiatan Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian/ Perkebunan, yang outputnya berupa: - Pupuk organik granul kg - Sekolah lapang salak 140 ok 3. Kegiatan Prima Tani, yang outputnya berupa: - Bahan pelatihan 1 paket - Pelatihan 20 ok - APPO 1 unit - Timbangan 1 unit - Pengadaan ternak kambing jantan 4 ekor - Pengadaan ternak kambing betina 30 ekor - Bibit kelengkeng 50 btg - Bibit manggis 50 btg - Peralatan pengolahan 8 jenis 4. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau Melalui Pengembangan Pertanian, yang outputnya berupa: - Benih kentang kg - Pupuk organik granul kg - Benih jagung kg - Pendidikan dan magang petugas di Balitjestro 10 org - Pelatihan 120 ok 5. Kegiatan Kegiatan Pengembangan Komoditas Unggulan Hortikultura Buah-buahan, 107

22 Kamulyan Sigeblog Banjarmangu 20 petani, 5 wanita+15 lakiyang outputnya berupa: - Bibit durian btg - Bibit pisang btg - Pupuk organik kg 6. Kegiatan Rintisan Komoditas Unggulan, yang outputnya berupa: - Bibit jeruk btg - Bibit jambu citra btg - Pupuk organik granul kg - Bibit jeruk btg Indikator kinerja sasaran Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB, outputnya berupa : - Terpenuhinya Kontribusi sektor 35,73 % pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB Indikator kinerja sasaran Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB sektor pertanian, outputnya berupa : - Terpenuhinya Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap 93,09 % PDRB sektor pertanian Indikator kinerja sasaran Cakupan bina kelompok petani, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, dengan 10 (sepuluh) kegiatan : 1. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian/Perkebunan, yang outputnya berupa : - Kegiatan sekolah lapang pengedalian hama terpadu (SLPHT) : Kelompok Desa Kelompok Rincian Bakti Tani Pakelen Madukara 20 petani, 20 laki-laki Sidadadi Penawangan Madukara 20 petani, 4 wanit +16 lakilaki 108

23 Mukti Sarining Tani laki Argo Sari Mulyo Sokaraja Pagentan Kendaga Banjarmangu 20 petani, 4 wanita+16 lakilaki Sumber Widodo Metawana Pagentan 20 petani, 20 laki-laki Tani Makmur Slatri Karangkobar 20 petani, 6 wanita+14 lakilaki Bakti Tani Pakelen Madukara 20 petani, 20 laki-laki 2. Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, yang outputnya berupa : - Pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan bagi kelompok 150 orang wanita dari wanita tani 59 kelompok wanita tani 3. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau melalui Pengembangan Pertanian, yang outputnya berupa : - Pelatihan pengembangan jeruk 30 orang - Kursus singkat 10 orang 4. Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/ Perkebunan, yang outputnya berupa : - Penyuluhan pertanian di pedesaan 250 peserta (40 wanita dan 210 laki-laki) 5. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak, yang outputnya berupa : - Pelatihan dan pembentukan kader vaksinator 20 orang (Kecamatan. Influenza (Flu Burung) Karangkobar, Pejawaran, Wanayasa, Bawang dan Purwanegara) 6. Kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak, yang outputnya berupa : - Pelatihan teknis budidaya ternak 50 orang 7. Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang Didistribusikan kepada Masyaraka, yang outputnya berupa: - Pertemuan dalam rangka pembinaan kelembagaan dengan 35 orang (5 perempuan dan Sarjana Membangun Desa (SMD) 30 laki-laki) 8. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan, yang outputnya berupa : 20 petani, 4 wanita+16 lakilaki 109

24 - Pelatihan peningkatan kapsitas kelompok ternak yang akan menerima bantuan ternak 100 orang 9. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna, yang outputnya berupa: - Sekolah Lapang Pertanian dan Peternakan Terpadu (SLPPT) - Pembinaan teknis kepada calon kelompok penerima kegiatan 8 kali (520 orang) (65 orang wanita dan 455 orang laki-laki) 24 orang (13 wanita dan 11 laki-laki) 10. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau Melalui Pengembangan Peternakan, yang outputnya berupa: - Pelatihan budidaya ternak ruminansia besar 40 orang - Pelatihan budidaya ternak ruminansia kecil 40 orang - Pelatihan budidaya ternak ruminansia besar dan kecil 27 orang Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Indikator Kinerja Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar - Produktivitas padi - Produktivitas Jagung - Produktivitas Kedelai 2. Produktivitas Tanaman Hortikultura - Durian - Salak 59,39 kw/ha 55,69 kw/ha 61,14 kw/ha 59,79 kw/ha 40,43 41,88 44,16 43,28 kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha 9,05 7,84 9,58 11,41 kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha 67,09 21,63 52,40 56,82 kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon 16,44 15,36 17,73 24,17 59,44 kw/ha 49,01 kw/ha 11,52 kw/ha 88,99 kg/pohon 14,26 110

25 Indikator Kinerja kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon - Pisang - Kentang 3. Kontribusi sektor pertanian/ peternakan/perikanan terhadap PDRB 4. Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB sektor pertanian 5. Cakupan bina kelompok petani 45,85 kg/pohon 34,51 kg/pohon 43,12 kg/pohon 39,44 kg/pohon 138,05 149,36 136,65 147,64 kw/ha kw/ha kw/ha kw/ha 49,74 kg/pohon 142,81 kw/ha 37,03% 35,95% 35,87% 35,44% 35,73 % 87,44% 87,18% 87,28% 87,43% 93,09 % ,77% 53,57% (1.283 (1.295 klpk dari klpk dari klpk) klpk) Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif. Untuk indikator cakupan bina kelompok petani baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012, namun capaiannya telah melampaui target yang telah ditetapkan. Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: 1) Pada Produktivitas padi cenderung turun dikarenakan meningkatnya luas tanam padi pada beberapa lokasi belum diikuti dengan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan penerapan System Rice Intensification (SRI) seperti yang dianjurkan. Sehingga walaupun luas tanam/ luas panen produksinya meningkat tetapi peningkatannya belum seperti yang diharapkan. 2) Pada Produktivitas jagung, kedelai, durian, pisang mengalami peningkatan karena adanya pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara intensif oleh petugas, peningkatan kapasitas pelaku utama (petani, maupun peternak) melalui pelatihan, magang dan lainnya serta fasilitasi sarana produksi bagi pelaku utama maupun pelaku usaha sektor pertanian dan peternakan serta aplikasi dan penerapan teknologi tepat 111

26 guna untuk peningkatan produksi maupun produktivitas pertanian. 3) Penurunan produktivitas salak disebabkan karena sebagian usia pohon salak di beberapa kebun milik petani di Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Madukara dan Banjarmangu sudah tua menjadi kurang produktif lagi meskipun dari data yang ada luas panen komoditas salak meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2012 dan produksi per rumpun tanaman salak kurang optimal. 4) Pada produktivitas kentang mengalami penurunan disebabkan karena penurunan kualitas lahan untuk usaha budidaya kentang menyebabkan produksi kurang optimal, meskipun luas panen untuk komoditas ini meningkat. Hal ini menyebabkan realisasi produktivitas kentang tidak mencapai target yaitu hanya 82,59 %. 5) Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB secara umum mengalami penurunan sedangkan Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB sektor pertanian secara umum mengalami peningkatan dan pada tahun 2013 kedua indikator tersebut mengalami peningkatan bahkan realisasinya telah melampaui target. 6) Cakupan bina kelompok petani megalami penurunan karena kelompok yang dibina maupun total kelompok petani bertambah dari tahun sebelumya sehingga perbandingan antara keduanya menjadi lebih sedikit daripada tahun Namun realisasi melebihi target karena kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian target tersebut selalu diikuti dengan peningkatan kapasitas baik pelatihan teknis, manajemen maupun pembinaan penerapan teknologi juga adanya pembinaan secara intensif kepada pelaku utama. Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan : 1) Mengintensifkan pelaksanaan pendampingan dan pembinaan. 2) Menerapkan teknologi ramah lingkungan pada lahan pertanian melalui kegiatan Sekolah Lapang Pertanian dan Peternakan Terpadu dan System Rice Intensification (SRI) dengan harapan produksi padi organik akan meningkat. 3) Pelatihan pembuatan pupuk organik serta bantuan sarana produksi yang dibutuhkan bagi pelaku utama. 4) Adanya sekolah lapang yang dilakukan bagi petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan. 112

27 Sasaran 3 : Meningkatnya kesejahteraan Petani Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Peningkatan Nilai Tukar Petani: - NTP Petani Tanaman Pangan & Hortikultura 148,47 102,04 68,73 - NTP Peternakan 193,94 127,92 65,96 - NTP Perikanan 103,23 115,81 112,19 Rata-rata Capaian 82,29 Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah tercapai dengan rata-rata capaian 82,29%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK. Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Pengembangan Budidaya Perikanan, Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran Peningkatan Nilai Tukar Petani, dicapai melalui Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Pengembangan Budidaya Perikanan, Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, yang outputnya berupa : - Terpenuhinya Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan dan 102,04 hortikultura 113

28 - Terpenuhinya NTP peternakan 127,92 - Terpenuhinya NTP perikanan 115,81 Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut: Indikator Kinerja Peningkatan Nilai Tukar Petani: - NTP Petani Tanaman. Pangan & Hortikultura - NTP Peternakan - NTP Perikanan ,18 102, ,48 127, ,33 115,81 Indikator kinerja Peningkatan nilai tukar petani baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya belum dilakukan pendataan tersendiri dan masih melekat pada NTP sektor pertanian. Secara umum realisasi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. NTP Petani Tanaman Pangan & Hortikultura dan peternakan target capaian indikator kinerja belum tercapai, sedangkan untuk NTP perikanan capaian indikator kinerja telah melampaui target tetapi apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan yaitu dari realisasi tahun 2012 sebesar 116,33 dan di tahun 2013 menjadi 115,81 Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: 1) Banyak hal yang mempengaruhi indikator tersebut baik pengaruh teknis maupun non teknis. Pengaruh teknis disebabkan oleh kualitas dan kuantitas produk pertanian sedangkan pengaruh non teknis lebih banyak disebabkan oleh faktor harga baik harga sarana produksi, harga produk dan harga produk olahan. 2) Faktor harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku pasar maupun kebijakan pemerintah seperti kebijakan impor komoditas pertanian yang akan mempengaruhi harga produk pertanian. 114

29 Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan : 1) Mengembangkan komoditas yang memiliki nilai tambah. 2) Mengembangkan kegiatan penanganan pasca panen komoditas pertanian agar lebih berdaya saing. Sasaran 4 : Meningkatnya Produksi Peternakan Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Peningkatan populasi ternak : - Sapi - Sapi Perah - Kambing - Domba 2. Persentase Keberhasilan Inseminasi Buatan - Perbandingan Jumlah Kelahiran dengan Pemakaian Semen ekor ekor 93, ekor ekor 110, ekor ekor 96, ekor ekor 92,08 70,56 % 70,15 % 99,42 Rata-rata Capaian 98,41 Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah tercapai dengan rata-rata capaian 98,41%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK. Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil 115

30 Peternakan dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran Peningkatan populasi ternak, dicapai melalui program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan, dengan 6 (enam) kegiatan : 1. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak, yang outputnya berupa : Plang puskeswan 1 paket obat-obatan untuk pelayanan kesehatan ternak Spuit disposable 10 cc 200 bh - Antibiotik LA, 20 botol - Vitamin/multivitamin 217 botol - Vitamin B plex 420 botol - Obat cacing sapi 3000 bolus - Obat cacing kambing/domba 7000 kaplet - Antihistamin 20 botol - Analgetik antipiretik 20 botol - Anti parasit 30 botol - Anti larva 20 tabung - Anti bloat 20 botol - Obat cacing cair 2 ltr - Jarum stanless ukuran 1,5/1,3 10 lusin - Jarum stanless ukuran 0,9 25 lusin - Spuit disposable 3cc 10 box - Spuit disposable 1cc 2 box - Spuit mika 15 cc 25 box - Brucellosis test kit (uji brucella) 5 pack - Jas dokter 2 buah Obat-obatan penanganan gangguan reproduksi (kemajiran) sapi - Antibiotik LA, 10 botol - Plastik sheet 500 lembar 116

31 - Hormon reproduksi 100 ampul - Sabun cair 3 buah - Needle 18 G single use 15 box Obat-obatan untuk bufferstock - Obat cacing kambing/domba kaplet - Vitamin b komplek 100 botol - Vitamin b botol - Antibiotik 90 botol Bahan pelatihan Pencegahan AI 1 paket - Makan dan minum dus Belanja modal pengadaan alat laboratorium Peternakan - Cool box 5 unit - Trocart 4 unit - Genset 1 unit - Mesin penyemprot desinfektan 1 unit 2. Kegiatan Peningkatan Keamanan Produk Pangan Asal Ternak, yang outputnya berupa : - Pemeriksaan sampel Pangan Asal Hewan 250 paket - Belanja Bahan Perlengkapan yaitu : Masker 15 box Sarung tangan 15 box Pisau pemeriksa daging 25 buah - Cetak kartu tanda sehat hewan kurban 200 buah - Cetak tanda keterangan Pangan Asal Hewan aman 125 buah konsumsi - Pengawasan anteortem 7 lokasi - Pengawasan postmortem 20 kecamatan - Belanja alat lab peternakan meat moisturize tester meter 1 unit - Milk anallyzer 1 unit 3. Kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak, yang outputnya berupa : - Pengadaan ternak sapi betina 61 ekor - Pengadaan kerbau jantan 3 ekor - Pengadaan kerbau betina 9 ekor 117

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi penduduk merupakan salah satu urusan wajib pemerintah. Hal ini memberikan landasan dan peluang kepada daerah

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

II. PENGUKURAN KINERJA

II. PENGUKURAN KINERJA Kota Prabumulih 2 II. PENGUKURAN KINERJA Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan merumuskan 3 misi utama dalam mencapai visi organisasi, setiap misi mempunyai 3 sasaran yang mengacu

Lebih terperinci

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN 8 III. AKUNTABILITAS KEUANGAN Total alokasi dana Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang tercantum dalam Perubahan Anggaran Tahun 205 adalah.44.987.2 dengan realisasi 4.33.59.7,00..

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN SASARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Prosentase layanan 100% Program Pelayanan Peningkatan dan Pengelolaan Input : Dana Rp 1.004.854.000,00 adminstrasi Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran : Terpenuhinya

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35 Kota 35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA III.1. EVALUASI KINERJA Pengukuran Kinerja memberikan informasi terhadap hasil realisasi dari petetapan kinerja yang sudah melalui proses anggaran (budgeting process).

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan pangan tidak hanya mencakup pengertian kesediaan pangan yang cukup. Dalam pencapaian kondisi ketahanan pangan, ada tiga subsistem/aspek yang sangat berpengaruh, yaitu

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP) SUMBER DANA (INTERNAL DAN EKSTERNAL) 1 Meningkatnya layanan masyarakat tanbunakhut

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN 4.2 URUSAN PILIHAN 4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN 4.2.1.1 KONDISI UMUM Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50 Kota Prabumulih 50 III.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Rutin, Pembangunan dan Penerimaan Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun Tabel 5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 3-8 VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SATUAN AWAL TARGET INDIKATOR 3 4 5 6 7 8 8 3 4 5 6 7 8 9 3 4 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010-2015 DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR....

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN Meningkatkan Ketersediaan Beras 10.036 Ton, Jagung 463 Ketersediaan utama Ketahanan Ton, Kedelai 6.806 Ton, Daging Ketersediaan, Utama (Food Availability) (food availability) (/Perkebuna n) 24.547 Ton,

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK PELAYANAN PENCATATAN SIPIL PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN & PEMANFAATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 AKUNTABILITAS KINERJA A. EVALUASI CAPAIAN KINERJA Indikator kinerja

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KEPALA DINAS BIDANG BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG. 2. Indeks Pembangunan Gender = 1/3 [ (Xede(1) + Xede(2) + Iinc-dis)]

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG. 2. Indeks Pembangunan Gender = 1/3 [ (Xede(1) + Xede(2) + Iinc-dis)] INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG A). VISI : Jombang Sejahtera Untuk Semua B). MISI 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama. 2. Mewujudkan Layanan Dasar Yang Terjangkau.

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI DINAS TANAMAN PEMERINTAH PANGAN DAN PETERNAKAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACITAN LAPORAN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN NOMOR 83 TAHUN 2016 SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BEKASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN METROLOGI PASAR PERDAGANGAN DALAM NEGERI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi

Lebih terperinci

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA 2016-2021 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Agus Bastian,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Pertanian diarahkan pada terwujudunya pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dengan

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 7 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja merupakan tekad atau janji rencana kinerja yang akan dicapai berdasarkan sasaran, tujuan dan kegiatan yang telah ditetapkan, baik dalam tahap

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU I II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1

RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU I II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1 (2 (3 (4 (5 (6 (7 (8 (9 (10 (11 (12 (13 (14 1 Peningkatan Sarana dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb S egala puji bagi Alloh SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian proses penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) A.1. Visi dan Misi Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 adalah Terwujudnya masyarakat Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (viii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN - 3

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian dan Kehutanan (Sumber Dana APBD Kabupaten Tujuan Sasaran Target Rp Target Rp Target 1

Lebih terperinci