VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Transkripsi

1 VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Masyrifatul Khairiyyah 1 ) Heri Suwignyo 2 ) Imam Agus Basuki risma.aries@yahoo.co.id Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan validitas isi dan konstruksi butir tes soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini meng-gunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian adalah (1) analisis validitas isi memperoleh 34% soal dengan tingkat kesesuaian tinggi, 40% soal dengan tingkat kesesuaian sedang, dan 26% soal dengan tingkat kesesuaian rendah; (2)%tase ketepatan konstruksi penyusunan soal mencapai 93,5%, sedangkan ketidaktepatan mencapai 6,5%. Kata Kunci: Validitas isi, Konstruksi Soal ABSTRACT: The objective of this study was to describe content validity and construction of questions in test. National Test of Indonesian Language of Senior High School/Islamic High School in the period of 2011/2012. This study used descriptive quantitative research design. The result study was (1) content validity analysis achieved 34% of questions with high level, 40% of questions with average level, and 26% of questions with low level; (2) the percentage of the right construction in making test achieved 93,5%, while inexact making test achieved 6,5%. Key words: content validity, test construction Ujian nasional adalah ujian yang dilakukan secara nasional pada jenjang SD, SMP, SMA, dan sederajat untuk mengukur dan menilai kompetensi setiap peserta didik yang telah mengikuti proses pembelajaran selama 3 tahun pada masing-masing jenjangnya. Potret standardisasi mutu pendidikan nasional masih berkisar 40,31% di bawah standar minimal, 48,89% pada posisi standar minimal, dan hanya 10,80% yang telah memenuhi standar minimal (Abbas, 2011). Pemerintah menggunakan Ujian Nasional sebagai tolok ukur untuk mengetahui mutu pendidikan di Indonesia. Sebelum mengomentari dan mewacanakan tentang pelaksaan UN, yang harus ditinjau lebih dulu adalah instrumen UN tersebut yaitu butir soal yang diujikan. Apakah soal yang diberikan kepada peserta UN sudah sesuai dengan standar kompetensi lulusan atau masih ada yang tidak sesuai. Sejauh ini, baik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) maupun dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sepengetahuan peneliti belum ada satu pun yang secara kongkret mempublikasikan hasil penelitian yang khusus membahas tentang validitas isi dan konstruksi soal ujian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya suatu penelitian yang dilakukan untuk membahas tentang soal ujian 1 ) Masyrifatul Khairiyyah adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, ) Heri Suwignyo dan Imam Agus Basuki adalah dosen Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

2 nasional tersebut. Khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia yang selama ini dianggap sebagai sandungan. Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi isi sebagai alat pengukur hasil belajar (Sudijono, 2006: 164). Validitas isi sering pula dinamakan validitas kurikulum yang berarti bahwa suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang akan diukur (Surapranata, 2005: 51). Menurut Djiwandono (1996: 92), validitas isi menuntut adanya kesesuaian isi antara kemampuan yang ingin diukur dan tes yang digunakan untuk mengukurnya. Cara untuk mengkaji validitas isi adalah dengan pendekatan rasional, yaitu membandingkan antara soal dengan kisi-kisi soal atau kurikulum yang telah diajarkan (Thoha, 2003: 112). Menurut Harsiati (2012: 98), langkahlangkah untuk mengetahui validitas isi adalah dengan membandingkan proporsi kurikulum dengan soal, membandingkan kesesuaian isi butir soal dengan kurikulum, dan membandingkan cakupan materi tes dengan cakupan kurikulum. Ketepatan konstruksi penyusunan soal piliha ganda menuntut kesesuaian konstruksi soal dengan konstruksi butir tes. Menurut Basuki (2010: ), ada 13 konstruk soal pilihan ganda yang harus ada pada setiap butir soal. Tiga belas konstruk tersebut yaitu, (1) pokok permasalahan ada pada pokok soal; (2) tidak terdapat pengulangan kata dalam pilihan; (3) soal berupa satu rumusan masalah; (4) soal yang berupa pernyataan belum lengkap, maka yang dilengkapi harus di ujung pernyataan, bukan di tengah pernyataan; (5) susunan alternatif jawaban teratur; (6) menggunakan bahasa yang lazim dipakai; (7) alternatif jawaban homogen dan mengecoh; (8) menghindari penggunaan alternatif jawaban dengan kalimat yang lebih panjang dari alternatif pegecoh; (9) tidak menampakkan petunjuk jawaban pada alternatif jawaban; (10) tidak menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi semua di pilihan di bawah benar atau tidak satupun pilihan di bawah benar atau sejenisnya; (11) menggunakan tiga atau lebih alternatif jawaban; (12) soal dan alternatif jawaban menggunakan kalimat yang pasti dan tidak memunculkan makna ganda/tidak tentu; dan (13) pokok soal menggunakan kalimat positif. Dari 13 konstruk tersebut, yang digunakan dalam penelitian ini hanya 12 konstruk. Konstruk pada poin 8 dianggap sama dengan konstruk poin 9. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes pada soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini, validitas isi dilihat melalui tiga langkah, yaitu membandingkan proporsi kurikulum dengan kisi-kisi sola, membandingkan proporsi kurikulum dengan butir soal, dan mengidentifikasi kesesuaian kurikulum dengan butir soal. Sementara itu, ketepatan konstruksi butir tes dilihat dengan membandingkan antara konstruksi soal dengan konstruksi penyusunan butir tes. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode dokumetasi. Penelitian deskriptif digunakan karena penilitian ini berusaha mendeskripsikan validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes pada soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan karena data yang diperoleh berupa angka dengan proses analisis menggunakan tabel (Arikunto, 2006: 12). Metode dokumentasi digunakan karena penelitian ini menganalisis sebuah dokumen atau 2

3 naskah, yaitu naskah soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 (Arikunto, 2006: 158). Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa empat tabel analisis. Pertama, tabel analisis perbandingan proporsi kurikulum dengan kisi-kisi soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Kedua, tabel analisis perbandingan proporsi kurikulum dengan butir soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Ketiga, tabel analisis kesesuaian antara kurikulum dengan butir soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Keempat, tabel analisis ketepatan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda pada soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh naskah soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012, sedangkan sampel yang digunakan adalah naskah soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 Program IPA Paket E59. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dipersentase berdasarkan proporsi antara kurikulum, kisi-kisi dan butir soal, dianalisis dan dipersentase kesesuaian isinya antara kurikulum dengan butir soal, kemudian dianalisis dan dipersentase ketepatan konstruksi butir tesnya. HASIL PENELITIAN Analisis data dalam penelitian ini difokuskan pada validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Validitas isi diketahui dengan melihat proporsi kurikulum, kisi-kisi dan butir soal dan melihat kesesuaian antara kurikulum dan butir soal. Perbandingan proporsi dilihat dari materi yang ada dalam kurikulum, kisi-kisi, dan butir soal. Materi tersebut diklasifikasikan menjadi dua, yaitu keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Materi pada keterampilan membaca, yaitu paragraf, puisi, membaca memindai, sastra melayu klasik, berita, prosa, fakta dan opini, biografi, pidato, drama, dan kata baku dan tidak baku. Materi pada keterampilan menulis, yaitu paragraf, puisi, ejaan, pidato, cerpen, proposal, surat resmi, karya ilmiah, resensi, notulen, drama, esai, dan kata baku dan tidak baku. Kesesuaian kurikulum dan butir soal dikategorikan menjadi 3, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pada keterampilan membaca, sebanyak 9 butir soal termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 7 butir soal termasuk dalam kategori sedang, dan sebanyak 6 butir soal termasuk dalam kategori rendah. Pada aspek keterampilan menulis, sebanyak 8 butir soal termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 13 butir soal termasuk dalam kategori sedang, dan sebanyak 7 butir soal termasuk dalam kategori rendah. Analisis ketepatan konstruksi butir soal pilihan ganda dalam soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 mendeskripsikan keadaan soal dibandingkan dengan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda. Uraian hasil analisis ketepatan konstruksi butir, yaitu (1) pokok permasalahan ada pada pokok soal. Pada konstruk ini terdapat 49 soal yang sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (2) tidak terdapat pengulangan kata dalam pilihan. Pada konstruk ini terdapat 49 soal yang sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (3) soal berupa satu rumusan masalah. Pada konstruk ini 50 soal sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (4) soal yang berupa pernyataan belum lengkap, maka yang dilengkapi harus di ujung pernyataan, bukan di tengah pernyataan. Pada 3

4 konstruk ini terdapat 48 soal yang sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (5) susunan alternatif jawaban teratur. Pada konstruk ini terdapat 23 soal yang sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (6) menggunakan bahasa yang lazim dipakai. Pada konstruk ini terdapat 49 soal yang sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (7) alternatif jawaban homogen dan mengecoh. Pada konstruk ini terdapat 47 soal yang sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (8) tidak menampakkan petunjuk jawaban pada alternatif jawaban. Pada konstruk ini terdapat 46 soal yang sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (9) tidak menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi semua di pilihan di bawah benar atau tidak satupun pilihan di bawah benar atau sejenisnya. Pada konstruk ini 50 soal sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (10) menggunakan tiga atau lebih alternatif jawaban. Pada konstruk ini 50 soal sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; (11) soal dan alternatif jawaban menggunakan kalimat yang pasti dan tidak memunculkan makna ganda/tidak tentu. Pada konstruk ini 50 soal sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda; dan (12) pokok soal menggunakan kalimat positif. Pada konstruk ini 50 soal sesuai dengan konstruksi penyusunan butir soal pilihan ganda. PEMBAHASAN Validitas Isi Validitas isi mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur (Surapranata 2005: 51). Cara untuk memperoleh validitas isi adalah dengan menyejajarkan kurikulum dengan soal yang akan diukur. Jika keseluruhan soal sesuai kurikulum atau alat ukur yang digunakan, maka soal tersebut bisa disimpulkan mempunyai validitas isi yang tinggi (Surapranata, 2005: 51 52). Jika ada beberapa soal yang tidak sesuai dengan kurikulum atau alat ukur yang digunakan maka validitas isi soal tergolong rendah. Menurut Harsiati (2012: 98), cara untuk mengetahui validitas isi adalah dengan membandingkan proporsi kurikulum dengan soal, membandingkan kesesuaian isi butir soal dengan kurikulum, dan membandingkan cakupan materi tes dengan cakupan kurikulum. Proporsi kurikulum dengan kisi-kisi soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 pada keterampilan membaca diklasifikasikan menjadi 11 jenis berdasarkan materinya, pada materi paragraf mencapai 4%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi puisi mencapai 4,6%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi membaca memindai mencapai 2,3%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi sastra melayu klasik mencapai 2%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi berita, dalam kurikulum terdapat 1 butir KD, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan kisi-kisi tidak mempunyai kesesuaian. Pada materi prosa mencapai 6%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi fakta dan opini mencapai 6,7%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi biografi, dalam kurikulum terdapat satu butir KD, akan tetapi dalam kisi- 4

5 kisi tidak dicantumkan materi tentang biografi. Padahal dalam soal terdapat 2 soal yang membahas tentang biografi. Dengan demikian, proporsi antasa kurikulum dengan kisi-kisi tidak mempunyai kesesuaian. Pada materi pidato, dalam kurikulum terdapat satu butir KD, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan kisi-kisi tidak mempunyai kesesuaian. Pada materi drama, dalam kurikulum dan soal tidak terdapat materi tentang drama, akan tetapi materi tentang drama ada dalam kisi-kisi. Dengan demikian, antara kurikulum dan kisi-kisi tidak mempunyai kesesuaian. Pada materi kata baku dan tidak baku, dalam kurikulum dan kisi-kisi tidak terdapat materi tersebut, akan tetapi materi tentang kata baku dan tidak baku ada pada soal. Proporsi kurikulum dengan kisi-kisi soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 pada keterampilan menulis diklasifikasikan menjadi 13 jenis berdasarkan materinya, pada materi paragraf mencapai 9,2%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi puisi mencapai 0,5%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi ejaan mencapai 3,8%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi pidato mencapai 3,8%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi cerpen, dalam kurikulum terdapat 3 KD yang membahas, akan tetapi dalam kisi-kisi tidak dicantumkan, padahal dalam soal terdapat 1 soal yang membahas tentang materi cerpen. Dengan demikian, antara kurikulum dan kisikisi pada materi cerpen tidak terdapat kesesuaian. Pada materi proposal, dalam kurikulum terdapat 1 KD yang membahas, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan kisi-kisi pada materi cerpen tidak terdapat kesesuaian. Pada materi surat resmi mencapai 4,6%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi karya ilmiah mencapai 0,5%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi resensi mencapai 9%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi notulen, dalam kurikulum terdapat 1 KD yang membahas, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan kisi-kisi pada materi notulen tidak terdapat kesesuaian. Pada materi drama mencapai 0,5%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi esai mencapai 4,6 Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan kisi-kisi sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi kata baku dan tidak baku, dalam kurikulum dan kisi-kisi tidak dicantumkan, padahal dalam soal terdapat 1 soal yang membahas tentang kata baku dan tidak baku. Dengan demikian, antara kurikulum dan kisi-kisi pada materi kata baku dan tidak baku sesuai. Meskipun sesuai pada materi tentang baku dan tidak baku ini, seharusnya tidak terjadi hal serupa karena tanpa adanya kurikulum dan kisi-kisi berarti soal tidak bisa dikerjakan karena materi belum disampaikan. Proporsi kurikulum dengan butir soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 pada keterampilan membaca diklasifikasikan menjadi 11 jenis berdasarkan materinya, pada materi paragraf mencapai 8,7%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi puisi mencapai 4,4%. Dengan 5

6 demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi membaca memindai mencapai 2,3%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi sastra melayu klasik mencapai 2%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi berita, dalam kurikulum terdapat satu butir KD, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan butir soal tidak mempunyai kesesuaian. Pada materi prosa mencapai 2,3%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi fakta dan opini mencapai 4,4%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi biografi, dalam kurikulum terdapat satu butir KD, akan tetapi dalam kisikisi tidak dicantumkan materi tentang biografi. Padahal dalam soal terdapat 2 soal yang membahas tentang biografi. Dengan demikian, antara kurikulum dengan butir soal mempunyai kesesuaian, meskipun dalam kisi-kisi tidak dicantumkan. Pada kasus seperti ini akan merugikan lembaga pelaksana tes yang hanya perpegangan pada kisi-kisi, karena materi tentang biografi tidak akan disampaikan. Selain itu peserta tes tidak akan mampu menjawab soal yang berhubungan dengan biografi karena belum mempelajarinya. Pada materi pidato, dalam kurikulum terdapat satu butir KD, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan butir soal tidak mempunyai kesesuaian. Pada materi drama, dalam kurikulum dan soal tidak terdapat materi tentang drama, akan tetapi materi tentang drama ada dalam kisi-kisi. Dengan demikian, antara kurikulum dan butir soal mempunyai kesesuaian. Pada materi kata baku dan tidak baku, dalam kurikulum dan kisi-kisi tidak terdapat materi tersebut, akan tetapi materi tentang kata baku dan tidak baku ada pada soal. Pada kasus ini peserta tes tidak akan bisa menjawab soal dengan baik karena materi tersebut belum diterima. Proporsi kurikulum dengan butir soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 pada keterampilan menulis diklasifikasikan menjadi 13 jenis berdasarkan materinya, pada materi paragraf mencapai 25%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal tidak mempunyai kesesuaian karena penyimpangan melebihi 10%. Pada materi puisi mencapai 4,5%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi ejaan mencapai 0,5%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi pidato mencapai 0,5%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi cerpen, dalam kurikulum terdapat 3 KD yang membahas, akan tetapi dalam kisi-kisi tidak dicantumkan, meskipun dalam soal terdapat 1 soal yang membahas tentang materi cerpen. Dengan demikian, antara kurikulum dan butir soal pada materi cerpen masih tergolong sesuai. Pada materi proposal, dalam kurikulum terdapat 1 KD yang membahas, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan butir soal pada materi cerpen tidak terdapat kesesuaian. Pada materi surat resmi mencapai 2,3%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi karya ilmiah mencapai 0,9%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi resensi mencapai 12,3%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal tidak mempunyai 6

7 kesesuaian karena penyimpangan melebihi 10%. Pada materi notulen, dalam kurikulum terdapat 1 KD yang membahas, akan tetapi dalam kisi-kisi dan soal tidak dicantumkan. Dengan demikian, antara kurikulum dan butir soal pada materi notulen tidak terdapat kesesuaian. Pada materi drama mencapai 2,8%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi esai mencapai 2,3%. Dengan demikian, proporsi antara kurikulum dan butir soal sesuai karena tidak lebih dari 10%. Pada materi kata baku dan tidak baku, dalam kurikulum dan kisi-kisi tidak dicantumkan, padahal dalam soal terdapat 1 soal yang membahas tentang kata baku dan tidak baku. Dengan demikian, antara kurikulum dan butir soal pada materi kata baku dan tidak baku tidak mempunyai kesesuaian. Seharusnya tidak terjadi hal sesupa karena tanpa adanya kurikulum dan kisi-kisi berarti soal tidak bisa dikerjakan karena materi belum disampaikan. Kesesuaian kurikulum dengan soal ujian nasional bahasa Indonesia keterampilan membaca terdapat 9 (41%) soal dengan tingkat kesesuaian tinggi, 7 (32%) soal dengan tingkat kesesuaian sedang dan 6 (27%) soal dengan tingkah kesesuaian rendah. Pada soal ujian nasional bahasa Indonesia keterampilan menulis terdapat 8 (29%) soal dengan tingkat kesesuaian tinggi, 13 (46%) soal dengan tingkat kesesuaian sedang dan 7 (25%) soal dengan tingkah kesesuaian rendah. Konstrusi Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia Ketepatan konstruksi soal pilihan ganda menuntut kesesuaian antara konstruksi soal dengan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda. Menurut Basuki (2010: ), ada 13 konstruk soal pilihan ganda yang harus ada pada setiap butir soal. Tiga belas konstruk tersebut antara lain, (1) pokok permasalahan ada pada pokok soal; (2) tidak terdapat pengulangan kata dalam pilihan; (3) soal berupa satu rumusan masalah; (4) soal yang berupa pernyataan belum lengkap, maka yang dilengkapi harus di ujung pernyataan, bukan di tengah pernyataan; (5) susunan alternatif jawaban teratur; (6) menggunakan bahasa yang lazim dipakai; (7) alternatif jawaban homogen dan mengecoh; (8) menghindari penggunaan alternatif jawaban dengan kalimat yang lebih panjang dari alternatif pegecoh; (9) tidak menampakkan petunjuk jawaban pada alternatif jawaban; (10) tidak menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi semua di pilihan di bawah benar atau tidak satupun pilihan di bawah benar atau sejenisnya; (11) menggunakan tiga atau lebih alternatif jawaban; (12) soal dan alternatif jawaban menggunakan kalimat yang pasti dan tidak memunculkan makna ganda/tidak tentu; dan (13) pokok soal menggunakan kalimat positif. Dari 13 konstruk tersebut, yang digunakan dalam penelitian ini hanya 12 konstruk. Konstruk pada poin 8 dianggap sama dengan konstruk poin 9. Kesesuaian sebesar 98% terdapat pada konstruk pokok permasalahan ada pada pokok soal dan 2% ketidaksesuaian. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk tidak terdapat pengulangan kata dalam pilihan terdapat 98% kesesuaian dan 2% ketidaksesuaian. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk soal berupa satu rumusan masalah tingkat kesesuaian mencapai 100%. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk soal yang berupa pernyataan belum lengkap, maka yang dilengkapi harus di ujung pernyataan, bukan di tengah pernyataan terdapat 96% 7

8 kesesuaian dan 4% ketidaksesuaian. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk susunan alternatif jawaban teratur terdapat 46% kesesuaian dan 54% ketidaksesuaian. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong rendah. Pada konstruk menggunakan bahasa yang lazim dipakai terdapat 98% kesesuaian dan 2% kesesuaian. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk alternatif jawaban homogen dan mengecoh terdapat 94% kesesuaian dan 6% ketidaksesuaian. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk tidak menampakkan petunjuk jawaban pada alternatif jawaban terdapat 92% kesesuaian dan 8% ketidaksesuaian. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk tidak menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi semua di pilihan di bawah benar atau tidak satupun pilihan di bawah benar atau sejenisnya tingkat kesesuaian mencapai 100%. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk menggunakan tiga atau lebih alternatif jawaban tingkat kesesuaian mencapai 100%. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk soal dan alternatif jawaban menggunakan kalimat yang pasti dan tidak memunculkan makna ganda/tidak tentu tingkat kesesuaian mencapai 100%. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. Pada konstruk pokok soal menggunakan kalimat positif tingkat kesesuaian mencapai 100%. Hal ini berarti bahwa tingkat konstruk penyusunan soal pilihan ganda tergolong tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Validitas isi soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia dalam penelitian ini dirinci menjadi tiga aspek. Pertama, proporsi antara kurikulum dengan kisi-kisi soal menunjukkan 15 materi sesuai, sedangkan sebanyak 7 materi tidak sesuai. Kedua, proporsi antara kurikulum dengan butir soal menunjukkan 15 materi sesuai, sedangkan sebanyak 8 materi tidak sesuai. Ketiga, Kesesuaian antara kurikulum dengan butir soal dikategorikan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pada keterampilan membaca, sebanyak 41% soal termasuk dalam kategori tinggi, 32% soal termasuk dalam kategori sedang, dan 27% soal termasuk dalam kategori rendah. Pada aspek keterampilan menulis, sebanyak 29% soal termasuk dalam kategori tinggi, 46% soal termasuk dalam kategori sedang, dan 25% soal termasuk dalam kategori rendah. Kesesuaian soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan konstruksi penyusunan soal mencapai 93,5%, sedangkan ketidaksesuaian soal dengan konstruksi mencapai 6,5%. Dengan demikian, ditinjau dari konstruksi penyusunannya soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012 dikategorikan tinggi. Saran Diadakannya penelitian tentang validitas isi dan konstruksi soal pilihan ganda ini agar guru mata pelajaran, selaku pengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dilingkup sekolah, dalam penyusunan soal terlebih dahulu menguji 8

9 validitas isi dan konstruksi penyusunan soal agar soal yang dihasilkan bebar-benar memenuhi standar pengukuran. Bagi pihak yang ingin meneliti Soal ujian nasional bisa menganalisis validitas konstruk, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Selain itu perlu diteliti pula hubungan antara aspek-aspek tersebut. Misalnya, hubungan antara validitas dengan reliabilitas. DAFTAR RUJUKAN Abbas, Hafid Contek Massal Vs Eksistensi BSNP, (Online), ( Eksistensi.BSNP), diakses 6 Maret Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Basuki, Imam Agus. (Ed.) Penilaian Keterampilan Berbahasa Indonesia. Malang: UM Djiwandono, Soenardi Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB Harsiati, Titik Penilaian dalam Pembelajaran. Malang: UM Press Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Surapranata, Sumarna Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Thoha, M.Chabib Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 9

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum. ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Lebih terperinci

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I Oleh Silvia Agustin 1 Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. 2 Dra. Ni Nyoman Wetty

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI.

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI. ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI. Oleh Anak Agung Sri Dwipayani, NIM 0812011035 Jurusan

Lebih terperinci

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA By: Adnan and_sbw@yahoo.com Abstract The study was aimed at obtaining the description of the ability of Indonesian language

Lebih terperinci

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM 1 THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM Jenlifita Marla Putri 1, Muhammad Nasir 2, Azhar 3 Email:jenlifitamarlap.utie@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK Sunarmi 1, Triastono Imam Prasetyo 2, Charinda Bella Ramadhiana

Lebih terperinci

PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI

PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER Devira Ayu Nurandari 34, Toto Bara Setiawan 35, Arika Indah

Lebih terperinci

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) September 2014 ANALISIS NASKAH SOAL UJIAN SEKOLAH DITINJAU DARI TIGA VALIDITAS.

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) September 2014 ANALISIS NASKAH SOAL UJIAN SEKOLAH DITINJAU DARI TIGA VALIDITAS. ANALISIS NASKAH SOAL UJIAN SEKOLAH DITINJAU DARI TIGA VALIDITAS Oleh Ratna Dewi Bambang Setiyadi Edi Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Email: ratna_dewi@gmail.com ABSTRACT The problem in this

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL DELVI NURFITRIANI NIM.10010070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP Nila Maulana 1 Imam Agus Basuki 2 Bustanul Arifin 3 Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No. 5 Malang Email: nila_maulana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO Analisis Validitas, Reliabilitas (Atik Fitriatun) 1 ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO THE ANALYSIS OF VALIDITY, RELIABILITY, AND

Lebih terperinci

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography. Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo ANALISIS SOAL TES SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA DI KECAMATAN COMAL PEMALANG Arista Noviyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, ayat (21).

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, ayat (21). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU Sisdiknas 2003, evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu Negara. Semakin baik pendidikan di suatu Negara, maka Negara tersebut semakin baik pula. Undang-Undang

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS... 1 ANALISIS BUTIR SOAL BJEKTIF UAS SEMESTER GENAP KELAS VII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SMP NEGERI 3 BALUNG Hani Wijayanti, Bambang Hari, Hety Mustika

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Validitas,Tingkat Kesukaran, Buku Sekolah Elektronik, Mata Pelajaran Ekonomi. Abstract

Abstrak. Kata Kunci: Validitas,Tingkat Kesukaran, Buku Sekolah Elektronik, Mata Pelajaran Ekonomi. Abstract 1 Analisis Validitas dan Tingkat Kesukaran Soal Latihan Evaluasi Akhir Tahun Pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA Kelas XI (Studi Kasus pada SMA Negeri Rambipuji Jember Kelas

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Arina Bahro Shabrina) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF INTRODUCTION TO ACCOUNTING AT

Lebih terperinci

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM BAHASA INDONESIA SEMESTER 1 KELAS XI MAN 2 PONTIANAK

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM BAHASA INDONESIA SEMESTER 1 KELAS XI MAN 2 PONTIANAK 1 KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM BAHASA INDONESIA SEMESTER 1 KELAS XI MAN 2 PONTIANAK Nuriana, Abdussamad, dan Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak E-mail: nuriana92@yahoo.com

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94 ANALISIS KUALITAS SOAL PRA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI QUALITY ANALYSIS OF PRE NATIONAL EXAMINATION QUESTIONS IN ECONOMIC-ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Rahmatika Rahayu Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Kompetensi Utama Pedagogik St. Inti/SK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional,

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK. ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Ariandani a, Syofni b, Hj. Zetrisulita c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tes Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu perubahan dan keberhasilan peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui bagaimana perubahan dan tingkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA DEVELOPMENT OF STUDENT PERFORMANCE ASSESSMENT INSTRUMENTS FOR ASSESS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

butir soal harus disisihkan/revisi secara total d. Menentukan keefektifan distraktor dipilih lebih dari 5% peserta tes.

butir soal harus disisihkan/revisi secara total d. Menentukan keefektifan distraktor dipilih lebih dari 5% peserta tes. 45 Klasifikasi daya pembeda: D 0,40 butir soal berfungsi secara sangat memuaskan 0,30 D < 0,40 butir soal memerlukan revisi kecil 0,20 D < 0,30 butir soal berada dalam batas antara diterima dan disisihkan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Dewa Ayu Putri Arumsari ) ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF SECOND SEMESTER FINAL EXAM QUESTION OF

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode Kuantitatif yang berjenis Experimen dan memakai sampel dengan menggunakan pourfosive sampling yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan pendidikan. Untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, diperlukan guru yang memiliki kemampuan (kompetensi)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian yang memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif adalah analisis konten.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam menyusun tes matematika. Dengan demikian jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR TES UJIAN AKHIR MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH TAHUN AJARAN

ANALISIS BUTIR TES UJIAN AKHIR MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH TAHUN AJARAN Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 27 Nomor 1 Tahun 20 ANALISIS BUTIR TES UJIAN AKHIR MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH TAHUN AJARAN 2008-2009 Zukhaira Bahasa dan Sastra Asing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input peserta didik untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. 1 Sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Sampit. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 menggunakan soal UAS semester

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR (Kajian Hasil Ujian Nasional SMP Negeri 2 Kadugede Tahun Ajaran 2012/2013)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau kegiatan pelaksaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2) Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 1 No. 1 Mei 213 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 211/212 Muhammad Idris 1), Arvyaty

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Iswatul Hasanah*, Jimmi Copriady**, Armiyus Thaib*** Email: sayaiswatulhasanah@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL TRY OUT BENTUK OBJEKTIF PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK KARTINI JEMBER TAHUN AJARAN

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL TRY OUT BENTUK OBJEKTIF PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK KARTINI JEMBER TAHUN AJARAN Martasari et al., Analisis Validitas Butir... 1 ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL TRY OUT BENTUK OBJEKTIF PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK KARTINI JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Tes Hasil Belajar a. Pengertian Tes merupakan alat ukur untuk proses pengumpulan data di mana dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam instrumen, peserta

Lebih terperinci

TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR-BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2011/2012

TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR-BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2011/2012 TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR-BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2011/2012 ARTIKEL SKRIPSI OLEH HIGUITA SANTOS NIM 208211416540 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan maka akan membantu kemajuan bangsa dan Negara dalam berbagai hal. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini, akan dipaparkan kesimpulan dari tiga pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab empat. Kedua hipotesis itu adalah: 1. Bahwa setiap item dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa Indonesia, khususnya bahasa tulis, termasuk siswa kelas XI Program Percepatan Belajar (Akselerasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sempit merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Sedangkan dalam arti luas, pendidikan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Penulis: Listiya Susilawati SMP Negeri 161 Jakarta Jenis Sekolah : SMP Bentuk Soal : Pilihan Ganda + Uraian Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal try out mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII SMA Negeri se-kota Bima tahun pelajaran 2011/2012. Identifikasi

Lebih terperinci

Unnes Journal of Biology Education

Unnes Journal of Biology Education Unnes.J.Biol.Educ. 2 (1) (2013) Unnes Journal of Biology Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb ANALISIS KUALITAS SOAL-SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN IPA SMP DI KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

Rizki Wahyu Prismayuda Universitas Negeri Malang

Rizki Wahyu Prismayuda Universitas Negeri Malang EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERCOBAAN AWAL (STARTER EXPERIMENT APPROACH) PADA MATERI TEKANAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 13 MALANG

Lebih terperinci

THE ABILITY ON READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF MAN MANDAH INDRAGIRI HILIR

THE ABILITY ON READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF MAN MANDAH INDRAGIRI HILIR 1 THE ABILITY ON READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF MAN MANDAH INDRAGIRI HILIR Buhairah 1, Auzar 2, Abdul Razak 3 buhairahirah@gmail.com Hp: 081266740737, auzarthaher54@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan 45 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan

Lebih terperinci

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR ANALISIS BUTIR SOAL UAS GANJIL MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMPN SE- KECAMATAN TUMIJAJAR TA 2016/2017 ANALYSIS OF THE FINAL SEMESTER EXAM QUESTIONS ON THE SUBJECT OF PHYSICAL EDUCATION, SPORTS, AND HEALTH

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Kualitas Soal... (Nindha Permana Dewi) 1 ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI THE QUALITY ANALYSIS OF ECONOMIC-ACCOUNTING MIDTERM TEST QUESTION

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Ayu Nafisa) 1 ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF TEST QUESTION OF LEARNING ASSESSMENT RESULT OF THE STUDENT OF

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL ENDILA DIKE SURYANI NIM. 11010106 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Universias Negeri Malang. Jalan Semarang 5 Malang

Universias Negeri Malang. Jalan Semarang 5 Malang KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL HUDA BANDULAN MALANG Muhammad Sulthoni 1 Suyono 2 Email : Msultoni22@yahoo.co.id Universias Negeri Malang. Jalan Semarang

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL KELAS IX DI MTsN ANDILAN TAHUN AJARAN 2014-2015 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran Student Team Heroic Leadership dan pemberian tugas terstruktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel.

Lebih terperinci

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD Oleh Trie Utami Nurlaksana Eko Rusminto Karomani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: trie.utami333@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap 35 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2014/2015. SMP Negeri 22 Bandarlampung terletak di

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM 11080230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA

ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia. Volume 2, Nomor 1, 2018, pp. 1-10 p-issn: 2087-9040 e-issn: 2613-9537 Open Access: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jpk/index ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA Herlina Pratiwi Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya herlinaphien@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI THE DEVELOPMENT OF DIAGNOSTIC TEST USED PHP-MySQL IN SUBJECT REACTION RATE FOR SENIOR HIGH SCHOOL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk menentukan kualitas tes matematika soal ujian madrasah 2012/2013 di MAN Wonosobo. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan Peran Orang Tua terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Berbahasa Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 013/014 Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung KAIDAH PENULISAN SOAL Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI SOAL URAIAN SOAL URAIAN adalah soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian keterbacaan soal ulangan akhir semester ini timbul karena adanya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian keterbacaan soal ulangan akhir semester ini timbul karena adanya 737 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian keterbacaan soal ulangan akhir semester ini timbul karena adanya data di lapangan bahwa tes formatif, tes sumatif, dan Ujian Nasional (UN) hasilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum yang saat ini diberlakukan oleh pemerintah Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan bagian dari upaya peningkatan

Lebih terperinci

ANALISIS EVALUATIF SOAL UJIAN SEKOLAH BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA TINGKAT UNGGUL SEKOLAH MENENGAH

ANALISIS EVALUATIF SOAL UJIAN SEKOLAH BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA TINGKAT UNGGUL SEKOLAH MENENGAH ANALISIS EVALUATIF SOAL UJIAN SEKOLAH BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA TINGKAT UNGGUL SEKOLAH MENENGAH Siti Hamidah Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Pos-el: siha.pendbi@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci