BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
|
|
- Yulia Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara hukum, hal tersebut tercantum dalam Pasal 1 ayat (3) Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Hukum yang dianut oleh Indonesia adalah sistem Eropa Kontinental. Pada dasarnya bentuk sistem hukum di Indonesia adalah sistem hukum adat, tetapi karena Indonesia adalah bekas jajahan pemerintahan Belanda, maka hingga saat ini sistem hukum yang dulu diterapkan oleh Belanda pada saat pemerintahan Hindia-Belanda masih ada dan masih dipakai dalam sistem hukum Indonesia hingga saat ini. Sistem hukum Eropa Kontinental yang dipakai Indonesia berasal dari Belanda, Belanda sendiri terpengaruh sistem hukum Perancis, dan hukum Perancis berasal dari bangsa Romawi saat masa pendudukan bangsa Romawi terhadap Perancis. Hukum ini berkembang ke Italia, Jerman, Portugal, Spanyol. Lalu mulai merambah benua Eropa. Ketika bangsa-bangsa Eropa mulai mencari koloni di Asia, Afrika, dan Amerika latin. Sistem hukum ini digunakan oleh bangsa-bangsa Eropa tersebut untuk mengatur masyarakat pribumi di daerah jajahannya. 1 Dalam dunia kerja banyak sekali Praktisi hukum di Indonesia, seperti Hakim, Jaksa, Notaris, Advokat, Konsultan Hukum, dan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Tetapi di Indonesia belum begitu mengenal profesi paralegal, yaitu 1 Sumber : sejarah sistem hukum di Indonesia diakses pada tanggal 20 April 2013
2 2 tenaga kerja lulusan Diploma-3 Hukum yang diharapkan bisa mengisi kebutuhan profesi hukum untuk membantu menyelesaikan permasalahan dalam dunia hukum. Paralegal dapat disebut juga (legal assistant) adalah lulusan Diploma-3 Hukum yang diberi gelar Ahli Madya Hukum. Ahli Madya Hukum dipersiapkan untuk nantinya mampu membantu profesi hukum seperti Notaris, Pengacara, Jaksa, Hakim, Pejabat Pembuat Akta Tanah dan masih banyak profesi hukum lainnya. Paralegal sendiri tidak dikenal dalam sistem Eropa Kontinental. Paralegal dikenal dalam sistem Hukum Anglo Saxon sebagai pembantu praktisi hukum seperti pengacara (advokat) dan juga menyelesaikan masalah di Lembaga Bantuan Hukum. Istilah paralegal dikenalkan bagi seseorang yang bukan advokat, tetapi dia memiliki pengetahuan di bidang hukum materiil dan hukum formil yang berperan membantu masyarakat pencari keadilan. Paralegal ini bisa bekerja sendiri didalam komunitasnya atau bekerja untuk organisasi bantuan hukum atau firma hukum. 1. Arti Penting Praktik Kerja Lapangan bagi Profesi Program Studi Dalam Program Diploma-3 Hukum ini, setelah mengikuti perkuliahan mengenai teori dan praktik ilmu hukum selama 5 (lima) semester, maka penulis melakukan praktik di lapangan pada semester 6 (enam). Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di bidang hukum yaitu ditempatkan pada lembaga atau instansi baik pemerintahan maupun swasta. Setelah itu
3 3 penulis diwajibkan untuk menyusun Tugas Akhir berupa Laporan Praktik Kerja Lapangan sesuai dengan tempat Praktik Lapangan sebagai syarat kelulusan. Praktik Kerja lapangan yang selanjutnya disingkat PKL adalah kesertaan mahasiswa secara nyata dan langsung dalam kegiatan kerja profesi pada suatu lembaga atau institusi hukum yang menyelenggarakannya. Jadi penulis langsung melihat kondisi dan mengalami sendiri proses yang terjadi dalam dunia hukum di lapangan. PKL ini dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan. Penulis berharap dengan kegiatan PKL ini lulusan Diploma-3 Hukum tidak hanya mengetahui teori ilmu hukum saja tetapi juga memiliki pengalaman yang nyata dalam dunia kerja yang sesungguhnya sebagai pengukur kualitas dan professionalitas lulusan Diploma-3 Hukum. 2. Persiapan dan Kesiapan Penulis Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Persiapan yang dilakukan oleh penulis pada saat akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan adalah : a. Melakukan her-registrasi pada semester yang sedang berjalan. b. Mencantumkan mata kuliah PKL pada KRS di semester yang sedang berjalan. c. Mendaftarkan diri sebagai peserta PKL di bagian akademik. d. Bagian akademik akan menetapkan dan mengumumkan mahasiswa yang memenuhi syarat sebagai peserta PKL, yaitu :
4 4 1) Lulus mata kuliah yang tersedia dalam kurikulum minimum 104 SKS dengan Indeks Presentasi Komulatif (IPK) minimal 2,0 dan nilai D maksimal 20 % yang dinyatakan dalam transkrip nilai dan ditandatangani oleh bagian akademik. 2) Tidak sedang mengambil/mengikuti perkuliahan yang pelaksanaan kegiatannya dilakukan di kampus yang menyebabkan terganggunya pelaksanaan PKL. 3) Telah melunasi biaya pendidikan dan terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester yang sedang berjalan, sesuai ketentuan yang berlaku. 4) Mendaftarkan diri di Bagian Akademik (Ruang 128 Sekolah Vokasi UGM) sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan melampirkan poin 1 dan 3. e. Mengajukan proposal kepada ketua program untuk diajukan ke Kejaksaan Negeri Sleman. f. Mengikuti pembekalan PKL yang diselenggarakan oleh Program Studi. g. Meminta surat rekomendasi dan pengantar untuk dibawa ke Kejaksaan Negeri Sleman. h. Mengantarkan proposal serta surat pengantar untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ke Kejaksaan Negeri Sleman. i. Menunggu hasil penerimaan sebelum nantinya mulai melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
5 5 j. Terakhir penulis mesti siap secara fisik dan mempersiapkan kepercayaan diri untuk terjun ke Praktik Kerja Lapangan. Sebelum melaksanakan PKL penulis telah dibekali teori dan contoh praktik ilmu hukum dalam perkuliahan yang nantinya diharapkan mampu untuk diterapkan dalam Praktik di Lapangan. Karena dalam menjalani PKL penulis berproses untuk melakukan pembelajaran dengan mengkaitkan teori ilmu hukum dengan dunia Praktik di Lapangan, selain itu penulis diharapkan mampu berinteraksi dengan orang-orang dalam dunia kerja untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan permasalahan hukum yang ada secara bersama-sama. Setelah melakukan persiapan dengan bekal pembelajaran maka penulis diharapkan siap untuk melaksanakan PKL. Sementara itu untuk kesiapan penulis mengusahakan untuk siap secara fisik dan psikis, agar nantinya mampu berinteraksi dengan baik di Lapangan. Karena dalam PKL permasalahan yang ada dikerjakan bersama-sama, hal ini tentu saja sangat berbeda dengan pada saat perkuliahan yang bersifat mandiri. 3. Nama dan Tempat Praktik Kerja Lapangan Penulis memilih untuk melaksanakan kegiatan PKL di Kejaksaan Negeri Sleman yang terletak di Jalan Parasamya No.6 Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 Februari 2013 sampai dengan tanggal 25 April 2013.
6 6 Dalam melaksanakan PKL penulis diwajibkan membuat Laporan PKL di Kejaksaan Negeri Sleman, dan materi yang akan diangkat selain kegiatan yang dilaksanakan pada saat PKL adalah Proses Penanganan Perkara Tindak Pidana Pencabulan Terhadap Anak sebagai perbandingan dalam teori dan Praktik di Lapangan. Kejaksaan Republik Indonesia adalah sebuah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara khususnya dalam bidang penuntutan yang berwenang dalam penegakan hukum dan keadilan. Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan Negara khususnya dalam bidang penuntutan, dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia). B. Tujuan Mahasiswa Diploma-3 Hukum sebelumnya diberi pembekalan mengenai Hukum Pidana dan Hukum Acara Pidana yang disebut hukum materiil dan hukum formil. Dalam hukum pidana dan hukum acara pidana penulis mempelajari bagaimana hukum itu diterapkan dan mempelajari teori proses beracara dalam sistem hukum di Indonesia dari mulai penyelidikan sampai dengan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah inkracht 2. Dengan adanya 2 Putusan pengadilan yang inkracht adalah putusan yang sudah tidak dapat dilakukan upaya hukum lagi terhadap putusan tersebut.
7 7 pembekalan penulis diharapkan mampu menerapkan teori dalam Praktik di lapangan dan mengetahui proses dan prosedur baik secara administrasi dan penanganan yang terjadi di Lapangan sebagai perbandingan teori ilmu hukum dan penerapan praktiknya. Jadi pembekalan yang diberikan ini sangat membantu penulis dalam melaksanakan PKL. Kekurangan dan perbedaan antara teori dan praktik di lapangan pasti selalu ada karena memang terkadang hal yang ada di lapangan tidak kita dapatkan dalam perkuliahan. Secara khusus tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk : 1. Mengembangkan teori ilmu hukum yang didapat dalam perkuliahan pada saat Praktik Kerja Lapangan. 2. Mengukur pengetahuan teori ilmu hukum dengan harapan mampu menyelesaikan permasalahan hukum yang ada di Lapangan. 3. Mengembangkan kedisiplinan dan professionalitas dalam dunia kerja. C. Manfaat dan Status Karya Tulis 1. Manfaat Dalam PKL penulis merasakan perbedaan ketika belajar teori dan belajar praktik. Ada hal-hal tertentu yang tidak terdapat dalam perkuliahan. Saat melaksanakan PKL penulis merasakan proses, kondisi, serta teknis yang nyata dilakukan sebagai penyelesaian permasalahan hukum di Indonesia. PKL juga akan meningkatkan kualitas pemahaman, professional dalam dunia kerja, kedisiplinan, kerapihan dan interaksi dengan pelaku kerja di
8 8 bidang hukum yang ada di lapangan. Penulis saat melaksanakan PKL mendapatkan akses dan fasilitas untuk mengetahui proses yang terjadi dalam pelaksanaan penyelesaian permasalahan hukum yang terjadi. Penulis juga mengetahui bahwa dalam dunia kerja ada juga kerahasiaan yang harus dijaga dan jangan sampai terekspos keluar. Misalnya dalam tempat PKL di Kejaksaan Negeri Sleman tidak diperbolehkan untuk membawa berkas apapun keluar tempat kerja, kecuali jika memang saat diperlukan atau saat dibutuhkan. Contohnya seperti berkas perkara yang sudah mendapatkan putusan pengadilan yang inkracht. Dan ada hal lainnya yang juga harus dirahasiakan sebagai sikap professional dari para pekerja. Hal ini tentu saja tidak hanya ada dalam kejaksaan saja, profesi hukum lain juga harus menjaga kerahasiaan sesuai dengan bidangnya misalnya seperti Pejabat Pembuat Akta Tanah. 2. Status Karya Tulis Karya tulis, berbentuk deskripsi dan refleksi pengalaman dari kegiatan PKL yang telah dilaksanakan dari bulan Februari 2013 sampai dengan bulan April 2013 ini sengaja dibuat sebagai pertanggungjawaban pada kejaksaan Negeri Sleman yang terletak di Jalan Parasamya No.6 Beran, Tridadi, Sleman. Khususnya sebagai bentuk pengukuran kualitas dan professionalisme penulis yang telah mendapatkan pelatihan di Program Diploma-3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan adalah peran serta mahasiswa secara nyata untuk dapat merasakan ataupun mengalami dunia kerja dan ikut serta langsung dalam kegiatan kerja profesi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persoalan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya terkait dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya terkait dengan upaya perluasan kesempatan kerja, penyediaan lapangan kerja, tetapi juga mencakup upaya perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktik Kerja Lapangan untuk selanjutnya disingkat PKL, adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan untuk selanjutnya disingkat PKL, adalah kesertaan mahasiswa secara nyata dan langsung dalam kegiatan kerja profesi pada suatu lembaga atau institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diploma III Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada pada semester 6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Praktik Kerja Lapangan atau biasa disingkat menjadi PKL yang merupakan suatu mata kuliah wajib untuk diambil oleh setiap mahasiswa program Diploma III Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikurangi tetapi sulit diberantas secara tuntas. preventif maupun represif. Dan apabila Undang-undang yang menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejahatan dalam kehidupan manusia merupakan gejala sosial yang akan selalu dihadapi oleh setiap manusia, masyarakat, dan bahkan negara. Kenyataan telah membuktikan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. biasa disebut dengan Paralegal, dan diciptakan dengan tujuan menyiapkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Gadjah Mada telah diresmikan oleh Republik Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1949 yang merupakan Universitas Negeri tertua dan terbesar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan tinggi hukum yang menghasilkan tenaga Ahli Madya Hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada adalah pendidikan tinggi hukum yang menghasilkan tenaga Ahli Madya Hukum profesional yang dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatur serta menjamin keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum merupakan salah satu pranata sosial yang berfungsi untuk mengatur serta menjamin keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat. Indonesia sendiri merupakan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada keseharian kita sering mendengar istilah Hukum dan terkadang tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada keseharian kita sering mendengar istilah Hukum dan terkadang tidak kita sadari bahwa kita sendiri telah melakukan perbuatan hukum itu, bahkan melanggar hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahkan dalam ilmu hukum,terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi:
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum,terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: Ubi societas ibi jus (Dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Advocatus mengandung arti: adalah seorang ahli hukum yang. memberikan bantuan atau pertolongan dalam soal-soal hukum 3.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkataan Advocaat semula berasal dari bahasa Latin yaitu Advocatus mengandung arti: adalah seorang ahli hukum yang memberikan bantuan atau pertolongan dalam soal-soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin maju mensyaratkan para pekerja yang cakap, profesional dan terampil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Problem tenaga kerja di Indonesia sangatlah kompleks. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang. Jumlah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebutan SV UGM terbentuk berdasarkan Peraturan Rektor UGM No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada atau yang dikenal dengan sebutan SV UGM terbentuk berdasarkan Peraturan Rektor UGM No. 518/P/SK/HT/2008 tentang Sekolah Vokasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tertuang dalam Undang- Undang Dasar 1945 yaitu cita- cita bangsa Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat menjunjung tinggi penegakan hukum dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini tertuang dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cakap dan profesional, serta dapat membantu masyarakat untuk memperoleh akses
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada merupakan pendidikan tinggi hukum yang berbasis pada kajian hukum dan riset untuk memperoleh kebenaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidahkaidah. dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Hukum Secara Umum Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidahkaidah dalam suatu kehidupan bersama. Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat adalah ideologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat adalah ideologi dasar bagi Universitas Gadjah Mada untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Maka dalam. membicarakan hukum tidak dapat lepas dari membicarakan tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Maka dalam membicarakan hukum tidak dapat lepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia di. bawah pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing dan juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas Akhir (TA) adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia di bawah pengawasan atau pengarahan dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentu sangat banyak membutuhkan para intelektual-intelektual untuk menunjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, bertambah pula ilmu pengetahuan manusia sesuai dengan keadaan dunia yang semakin lama, semakin mengenal kemajuan.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DIVERSI DAN PENANGANAN ANAK YANG BELUM BERUMUR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DIVERSI DAN PENANGANAN ANAK YANG BELUM BERUMUR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Untuk menjadi langkah awal pengenalan dunia notaris,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk menjadi langkah awal pengenalan dunia notaris, penulis mengadakan studi lapangan atau biasa disebut praktik kerja lapangan di Kantor kenotariatan. Praktik kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Vokasi Universitas Gadjah Mada yang mengadakan Praktek Kerja. bertujuan supaya mahasiswa lulusan diploma 3 siap untuk menghadapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diploma 3 Hukum merupakan salah satu program studi di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada yang mengadakan Praktek Kerja Lapangan yang merupakan kegiatan wajib bagi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. & CO., yang dimulai dari tanggal 2 Maret 2015 dan diakhiri 30 April 2015
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan atau 8 minggu bertempat di Kantor Advokat Arqom & CO., yang dimulai dari tanggal 2 Maret 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan praktik kerja lapangandi selenggarakan oleh Program. Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM yang merupakan kegiatan wajib
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan praktik kerja lapangandi selenggarakan oleh Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM yang merupakan kegiatan wajib dalam kurikulum sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan
Lebih terperinciJudul : PERPINDAHAN MAHASISWA
A. TUJUAN SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : 1. Prosedur proses perpindahan mahasiswa. 2. Pemilihan jurusan, perpindahan jurusan dan status mahasiswa. 3. Persyaratan yang diperlukan
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyeles
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.194, 2015 PIDANA. Diversi. Anak. Belum Berumur 12 Tahun. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5732). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPROSES PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN DALAM TRANSFER ILMU KEMAHIRAN DUNIA PRAKTIK. Oleh: Lise Yolanda, SH. 1. Abstraksi
PROSES PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN DALAM TRANSFER ILMU KEMAHIRAN DUNIA PRAKTIK Oleh: Lise Yolanda, SH. 1 Abstraksi Mata Kuliah Praktik Penyidikan dan Penuntutan merupakan satu diantara beberapa mata kuliah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomer 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciManual Prosedur Prosedur Kuliah Kerja Nyata-Profesi
Manual Prosedur Prosedur Kuliah Kerja Nyata-Profesi Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2012 Manual Prosedur Prosedur Kuliah Keja Nyata-Profesi (KKN-P) Jurusan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penulis dapat menyimpulkan bahwa : mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht). dalam Kejaksaan Negeri, yaitu : 1) Tahap pra penuntutan;
81 BAB V PENUTUP H. Kesimpulan 1. Kesimpulan Bab III Setelah selama dua bulan melakukan PKL di Kejaksaan Negeri Bantul, Penulis mendapat banyak ilmu yang sebelumnya belum pernah didapat, khususnya penerapan
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 835/SK/R/UI/2006
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 835/SK/R/UI/2006 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan kewenangan hukum untuk memberi pelayanan umum. bukti yang sempurna berkenaan dengan perbuatan hukum di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Notaris sebagai pejabat umum merupakan salah satu organ Negara yang dilengkapi dengan kewenangan hukum untuk memberi pelayanan umum kepada masyarakat, teristimewa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain sebagai makhluk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain sebagai makhluk sosial. Interaksi antara manusia satu dengan yang lainnya tersebut tidak selalu berjalan dengan baik
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU SOP-FAPETKAN-UTD
PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU SOP-FAPETKAN-UTD-14-005 Revisi ke : Pertama Dibuat oleh : Unit Penjaminan Mutu Fakultas Peternakan dan Perikanan UNTAD
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBidang Ilmu Hukum. Jakarta, 14 September 2008 Yu Un Oppusunggu Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Pameran Pendidikan Kanisius Bidang Ilmu Hukum Jakarta, 14 September Yu Un Oppusunggu Fakultas Hukum Universitas Indonesia Tentang Disiplin Hukum & Ilmu Hukum Suatu disiplin adalah sistem ajaran mengenai
Lebih terperinciDokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROSEDUR TUGAS AKHIR
TUJUAN SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : 1. Prosedur dan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA). 2. Persyaratan dosen pembimbing dan tim penguji. 3. Prosedur pelaksanaan seminar TA. 4. Komponen/unsur
Lebih terperinci1. Definisi Persyaratan Umum
1. Definisi 4.1 merupakan karya ilmiah tertulis yang disusun oleh mahasiswa, sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan, di bawah bimbingan dosen yang berkompeten dan merupakan cerminan kemampuan mahasiswa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciPendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program StPPudi PTS 0 PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi,
Lebih terperinciBAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. penghitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. Simpulan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan mengenai penghitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membuat akta otentik dan akta lainnya sesuai dengan undangundang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang. Notaris sebagai pejabat umum dipandang sebagai pejabat publik yang menjalankan profesinya dalam pelayanan hukum kepada masyarakat, untuk membuat akta otentik dan
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : bahwa Keputusan Rektor Universitas
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASI STANDAR MAGANG
PROSEDUR OPERASI STANDAR MAGANG I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Magang adalah serangkaian kegiatan mahasiswa yang dilakukan untuk menambah pengalaman, meningkatkan keterampilan, dan pengenalan masalah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa Negara Kesatuan
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a bahwa pada
Lebih terperinciPROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMERDAYA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR NO. DOKUMEN : POB-MSP-FPIK-05 REVISI
Lebih terperinciBAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang
5 BAB II PELAKSANAAN A. Peserta Magang Peserta magang adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yang telah memenuhi persyaratan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ADVOKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ADVOKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti
Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Isi Buku No Perguruan Tinggi Swasta Persyaratan dan Prosedur Pembukaan Prodi Program Studi Persyaratan dan Prosedur Penambahan Prodi 2 1 2 Persyaratan dan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: UU 5-1991 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 2004 POLITIK. KEAMANAN. HUKUM. Kekuasaaan Negara. Kejaksaan. Pengadilan. Kepegawaian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, hlm Tinjauan hukum..., Dwi Agung Tursina, FH UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu masalah yang mempunyai peranan penting dalam bidang hukum adalah masalah kenotariatan. Di Indonesia, notaris merupakan profesi hukum yang menghasilkan produk
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tahapan proses penyelesaian studi strata satu (S1) di perguruan tinggi
1 I. PENDAHULUAN Tahapan proses penyelesaian studi strata satu (S1) di perguruan tinggi umumnya tidak selalu sama karena sangat tergantung pada seberapa jauh kompetensi ilmu yang dimiliki mahasiswa akan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:
Lampiran Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi tentang Prosedur Baku Pelaksanaan Studi Akhir Program Studi S1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi:
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG A. PENGERTIAN Praktek Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II SISTEM PENDIDIKAN
BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. PENGERTIAN DASAR Sistem Kredit Semester atau disingkat SKS adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester atau disingkat sks untuk
Lebih terperinciNOMOR : M.HH-11.HM.03.02.th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KETUA
Lebih terperinci1. Skripsi. 2. Seminar Proposal Skripsi
1. Skripsi Skripsi mahasiswa UMA dilaksanakan lewat Penelitian dan Magang. Pilihan ini diserahkan kepada mahasiswa sesuai dengan minat, bakat dan proyeksi kerja di masa depan. 1.1. Skripsi lewat penelitian,
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)
PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008 t e n t a n g PEDOMAN TATA TERTIB DAN PELAKSANAAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Lebih terperinciPENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010
Modul E-Learning 3 PENEGAKAN HUKUM Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010 3.1 Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010 3.1.1 Pemeriksaan oleh PPATK Pemeriksaan adalah proses identifikasi
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK
PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2014 KATA PENGANTAR Pemerintah melalui Direktorat
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAMPINGAN SAKSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAMPINGAN SAKSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin hak konstitusional setiap orang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2016 TENTANG AKTUARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa aktuaris dibutuhkan dalam pengembangan
Lebih terperinciPENUNJUK ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM
PENUNJUK ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM 1 (satu) Hari Kerja ~ waktu paling lama, Pemberi Bantuan Hukum wajib memeriksa kelengkapan persyaratan Pemberi Bantuan Hukum wajib memeriksa kelengkapan persyaratan sebagaimana
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor: UGM/FA/114/UM/01/39 Tentang SKRIPSI
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor: UGM/FA/114/UM/01/39 Tentang SKRIPSI Menimbang Mengingat : a. Bahwa peraturan pelaksanaan skripsi Program Sarjana Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciSOP Penelitian dan Penulisan Disertasi Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
SOP Penelitian dan Penulisan Disertasi Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disertasi adalah
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciREKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN KAMPUS TAMALANREA JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM.10 MAKASSAR 90245 TELEPON : 0411-586200 (6 SALURAN), 584002, FAX. 585188 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERATURAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG SKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN STRATA I BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
Peraturan Skripsi 1 PERATURAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG SKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN STRATA I BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Skripsi adalah karya ilmiah dalam suatu bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III EVALUASI KEBERHASILAN
BAB III EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi keberhasilan proses pendidikan ada dua hal, yaitu keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan, dan keberhasilan usaha belajar mahasiswa. Pertama meliputi
Lebih terperinciBAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang. C. Pembimbing Magang
BAB II PELAKSANAAN A. Peserta Magang Peserta magang adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yang telah memenuhi persyaratan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1970 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1970 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jabatannya, Notaris berpegang teguh dan menjunjung tinggi martabat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Notaris merupakan profesi yang terhormat dan selalu berkaitan dengan moral dan etika ketika menjalankan tugas jabatannya.saat menjalankan tugas jabatannya, Notaris
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN
Lebih terperinciNomor Dokumen PPK 13. Nomor Revisi 01. Tanggal Terbit
1 dari 5 1. Tujuan Prosedur ini digunakan untuk pelaksanaan Tesis, Skripsi atau Tugas Akhir agar dapat berlangsung sebagaimana mestinya. 2. Ruang lingkup Prosedur Pelaksanaan Tesis, Skripsi atau Tugas
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK 2013
PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK 2013 DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2013 KATA PENGANTAR Pemerintah melalui
Lebih terperinciTUJUAN. Tgl Berlaku : 09/02/2015. No. Revisi : 00
TUJUAN Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) Penyelenggaraan Makanan ini bertujuan memberikan pengalaman bekerja secara professional dalam penerapan prinsipprinsip pengelolaan manajemen sistem pelayanan
Lebih terperinciTATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN DAN PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999
TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN DAN PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999 (Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 05/KPPU/Kep/IX/2000 tanggal 8 September 2000) KOMISI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang
Lebih terperinci