Program Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran"

Transkripsi

1 Program Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran oleh : Sekretariat Tim Koordinasi Kabupaten Kupang 1/3/2000 1

2 D a s a r Surat Keputusan Bupati Kupang Nomor : 117/SKEP/HK/2005 Tanggal 6 April 2005 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran /3/2000 2

3 Latar Belakang Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu misi Pemerintah Kabupaten Kupang yang telah dilaksanakan selama 2 (dua( dua) periode masa jabatan bupati (tahun tahun ). Misi tersebut ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Kupang yaitu: Terwujudnya Pemerintahan Kabupaten Kupang yang bersih akuntabel dalam rangka mencapai masyarakat mandiri yang mampu meningkatkan kesejahteraannya memiliki daya saing memasuki milenium ketiga. Untuk mewujudkan misi tersebut Pemerintah Kabupaten Kupang menitikberatkan pelaksanaan pembangunan pada program pemberdayaan masyarakat yang langsung menyentuh melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap proses tahapan kegiatan pembangunan. 1/3/2000 3

4 Latar Belakang Bentuk program pemberdayaan masyarakat seperti ini sebelumnya telah diterapkan di Kabupaten Kupang antara lain program IDT, PDM-DKE, DKE, Padat Karya,, P3DT, NTAADP Program Pengembangan Kecamatan. Berdasarkan pengalaman hasil pengkajian dari beberapa program pemberdayaan tersebut, maka pola Program Pengembangan Kecamatan dirasa paling sesuai untuk dijadikan acuan/diadopsi dengan melakukan penyesuaian- penyesuaian baik pengorganisasian, maupun mekanisme pelaksanaannya sesuai dengan potensi, kondisi, budaya tingkat perkembangan perekonomian masyarakat Kabupaten Kupang pada saat ini. 1/3/2000 4

5 Tujuan Umum Tujuan & Sasaran 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencapai masyarakat Kabupaten Kupang yang maju, mandiri serta memiliki daya saing memasuki millenium ke tiga. 2. Mempercepat peningkatan pendapatan masyarakat kemampuan kelembagaan masyarakat melalui pemberian a pemberdayaan berupa modal usaha untuk pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif pembangunan sarana prasarana yang menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat di pedesaan. 3. Mewujudkan transparansi akuntabilitas publik sehingga terbangun interaksi antara masyarakat, DPRD, Pemerintah Kabupaten Kupang dalam sinkronisasi perencanaan yang berbasis 1/3/ masyarakat.

6 Tujuan & Sasaran Tujuan Khusus 1. Meningkatkan kemampuan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pelestarian kegiatan pembangunan ekonomi dilingkungannya. 2. Meningkatkan pendapatan tingkat kesejahteraan masyarakat 3. Meningkatkan kegiatan usaha memperluas kesempatan kerja masyarakat pedesaan. 4. Menyediakan sarana prasarana penunjang bagi pengembangan kegiatan ekonomi produktif masyarakat pedesaan. 1/3/2000 6

7 Tujuan Khusus Tujuan & Sasaran 5. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat aparat di desa di kecamatan untuk memfasilitasi proses pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan. 6. Meningkatkan daya beli masyarakat pedesaan. 7. Terwujudnya inisiatif lokal sistem untuk mengorganisasi diri sendiri. 1/3/2000 7

8 Sasaran Tujuan & Sasaran 1. Kelompok penduduk yang berpenghasilan rendah. 2. Kegiatan ekonomi produktif masyarakat berskala kecil. 3. Sasaran lokasi penerima bantuan pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat pedesaan dalam wilayah Kabupaten Kupang. 1/3/2000 8

9 Prinsip Pelaksanaan PPM 1. Prinsip partisipasi masyarakat artinya masyarakat yang merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, mengawasi melestarikan sendiri. 2. Prinsip implementasi berpijak pada pemberian wewenang kebebasan kepada masyarakat untuk pemanfaatan pengelolaan a berdasarkan masalah kebutuhan real masyarakat itu sendiri atas dasar kesepakatan yang diputuskan dalam musyawarah. 3. Prinsip melibatkan peran lembaga tradisional (forum adat keagamaan) agar menjembatani mekanisme program dengan karakter lokal. 4. Prinsip pemberlakuan kompetisi yang sehat antar kelompok masyarakat yang bertujuan memilih menyeleksi sendiri usulan yang relevan bagi masyarakat secara fair namun tetap menjaga keharmonisan masyarakat. 1/3/2000 9

10 Prinsip Pelaksanaan PPM 5. Prinsip pelestarian artinya sarana prasarana modal usaha yang telah dimiliki masyarakat seluruhnya menjadi tanggung jawab masyarakat untuk melestarikan, merawat mengembangkannnya. 6. Prinsip tidak boleh tumpang tindih pembiayaan dengan program lain yang sejenis. 7. Prinsip keterlibatan pemerintah hanya sebatas koordinasi fasilitasi bukan komando. 8. Prinsip transparansi,, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh TPK harus ada papan informasi/papan nama kegiatan sehingga diketahui oleh masyarakat luas. 1/3/

11 Prinsip Pelaksanaan PPM 9. Prinsip kesetaraan gender,, artinya bahwa dalam setiap tahapan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi pelaporan serta pengambilan keputusan seyogyanya melibatkan unsur perempuan secara aktif setara. 1/3/

12 Struktur Organisasi PPM 2005 BUPATI TIM KOORDINASI DINAS TEKNIS KABUPATEN GBN GKR GBT GPL C A M A T PJOK/ KASI KP FASILITATOR KECAMATAN KCD/UPT/PTO KADES / LURAH TPK FASILITATOR DESA (PPL) / TTD/Kel Kel. 1/3/ POKMAS

13 Tingkat Kabupaten. Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten Tugas & Fungsi Tugas fungsi Tim Koordinasi adalah sebagai berikut : 1. Menghimpun rencana yang diusulkan dari Tingkat Desa/Kelurahan sesuai mekanisme Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) untuk selanjutnya dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) di tingkat kabupaten. 2. Melakukan pembinaan umum bagi kelancaran keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. 3. Mengkoordinasikan pengalokasian distribusi a dari APBD Kabupaten Kupang bagi kelancaran keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat serta penarikan/pengembaliannya secara tertib bagi kegiatan pemberdayaan ekonomi. 1/3/

14 Tugas & Fungsi 4. Menyusun menerbitkan petunjuk-petunjuk pelaksanaan serta berbagai perangkat lunak lainnya untuk tercapainya kelancaran keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat. 5. Mengkoordinasikan melakukan sosialisasi terpadu bersama dinas teknis tingkat kabupaten, mengendalikan, memonitor, mengawasi mengevaluasi pelaksanaan program. 6. Memberikan bantuan teknis baik kepada Cabang Dinas, aparat tingkat kecamatan, desa/kelurahan, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Ba Perwakilan Desa/Kelurahan/Tim Pengelola Kegiatan serta masyarakat bantuan usaha ekonomi produktif serta modal usaha kepada Pokmas. 7. Menilai menindaklanjuti laporan bulanan Camat/Kepala Dinas/Ba. 1/3/

15 Tugas & Fungsi 8. Mengadakan rapat-rapat evaluasi setiap triwulan sewaktu-waktu jika dibutuhkan. 9. Mengkoordinasikan penyampaian laporan bulanan kepada Bupati melaksanakan petunjuk- petunjuk lainnya dalam rangka tercapainya keberhasilan program. 10. Menetapkan alokasi a bantuan koordinasi untuk tingkat kecamatan, desa/kelurahan yang selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Kupang. 11. Mengeluarkan SK Tenaga Teknis Desa/Kelurahan paling lambat bulan Mei /3/

16 Tugas & Fungsi Keanggotaan Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten : Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota : Asisten Administrasi Pembangunan : Kepala Bappeda Kabupaten Kupang : Kabag. Penyusunan Program Setda Kab. Kupang : Kepala Ba Pengawas Kabupaten Kupang : Kepala Ba Pemberdayaan Masyarakat Desa. : Kabag. Keuangan Setda Kab. Kupang : Kabag. Pemerintahan Desa Setda Kab.Kupang Sekretariat Tim Koordinasi Kabupaten berada pada Bagian Penyusunan Program Setda Kabupaten Kupang. 1/3/

17 Tingkat Kabupaten. Dinas Teknis Tugas & Fungsi Tugas Fungsi Dinas TeknisTk. Kabupaten adalah sbb : 1. Menginformasikan mensosialisasikan hal-hal teknis yang berkaitan dengan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat kepada masyarakat melalui Camat,, KCD, PTO, UPT Kepala Desa/Lurah secara terpadu dengan Tim Koordinasi Kabupaten 2. Menerima memeriksa serta menindaklanjuti laporan bulanan KCD, PTO, UPT serta memberikan masukan kepada tim koordinasi tingkat kabupaten untuk penyempurnaan kebijaksanaan lebih lanjut. 3. Mengidentifikasi membantu menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi oleh Cabang Dinas,, PTO, UPT serta tindak lanjutnya kepada tim koordinasi tingkat kabupaten. 1/3/

18 Tugas & Fungsi 4. Memberikan bimbingan teknis Kepada Cabang Dinas, PTO, UPT, pokmas masyarakat. Melakukan pemantauan memfasilitasi proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ekonomi pembangunan sarana/prasarana secara teratur. 5. Memberikan laporan kegiatan kepada Bupati Kupang paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 6. Membuat Juknis yang mengacu pada Juklak PPM untuk disampaikan kepada KCD, PTO, UPT, TPK pokmas sebagai acuan pelaksanaan kegiatan tembusannya disampaikan kepada Bupati, Camat Kepala Desa/Lurah. 7. Membuat menyampaikan RAB Bestek kepada TPK, KCD, UPT, PTO sebagai Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Sarana Prasarana. 1/3/

19 Tugas & Fungsi 8. Mengiventarisir melaporkan semua sarana/prasarana yang dibangun/dikerjakan selama satu tahun berjalan kepada Bupati Kupang sebagai aset daerah dengan tembusannya kepada Tim Koordinasi Kabupaten Kupang. 9. Menetapkan alokasi a bantuan teknis kepada Tenaga Teknis Desa/Kelurahan yang selanjutnya disampaikan kepada Bupati Kupang dalam bentuk Lembaran Kerja (LK) yang ditandatangani oleh kepala dinas masing-masing. masing. 1/3/

20 Tugas & Fungsi 8. Mengiventarisir melaporkan semua sarana/prasarana yang dibangun/dikerjakan selama satu tahun berjalan kepada Bupati Kupang sebagai aset daerah dengan tembusannya kepada Tim Koordinasi Kabupaten Kupang. 9. Menetapkan alokasi a bantuan teknis kepada Tenaga Teknis Desa/Kelurahan yang selanjutnya disampaikan kepada Bupati Kupang dalam bentuk Lembaran Kerja (LK) yang ditandatangani oleh kepala dinas masing- masing. 1/3/

21 Tingkat Kecamatan Camat Tugas & Fungsi Tugas Fungsi Camat sebagai penanggungjawab umum kegiatan, sebagai berikut : 1. Mengkoordinir setiap kegiatan/bantuan termasuk pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat pembangunan sarana/prasarana di dalam wilayahnya agar tercipta sinkronisasiinternal antar program yang dapat menjamin pemerataan kegiatan yang saling menunjang. 2. Melakukan koordinasi dengan para Kepala Desa/Lurah dalam rangka pembentukan TPK Pokmas. 3. Memfasilitasi tahapan-tahapan perencanaan baik di tingkat dusun maupun di tingkat desa/kelurahan sampai ke tingkat kecamatan. 4. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat sehingga sesuai dengan Juklak yang berlaku. 5. Menginformasikan jadwal sosialisasi pelaksanaan kegiatan/bantuan modal usaha kepada Kepala Desa/Lurah, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/ Ba Perwakilan Desa/Tim Pengelola Kegiatan kelompok masyarakat. 1/3/

22 Tugas & Fungsi 6. Memantau setiap kemajuan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat di tingkat desa/kelurahan. 7. Memberikan petunjuk arahan motivasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi maksimal dalam setiap kegiatan. 8. Mengadakan rapat evaluasi setiap bulan di tingkat kecamatan dengan menghadirkan Dinas Teknis/Unit Teknis sebagai narasumber. 9. Membuat menyampaikan laporan bulanan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat kepada Bupati Kupang paling lambat tanggal 10 bulan berjalan. 10. Membuat Surat Keputusan Tim Koordinasi Program Pemberdayaan Masyarakat tingkat kecamatan uraian tugas yang jelas untuk disampaikan kepada Bupati Kupang. 1/3/

23 Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan Susunan Tim Koordinasi sebagai berikut: Tugas & Fungsi - Penanggung jawab : Camat - Pengarah : Sekretaris Camat - Ketua : Kasie Koordinasi Pelaksanaan Program - Anggota-anggota anggota: - Kasie Perekonomian - Kasie Kesejahteraan Sosial - Kasie Pemerintahan - Kasie Satuan Polisi Pamong Praja - Kasie Perlingdungan Masyarakat - Bendahara : Di tunjuk oleh Camat. 1/3/

24 Tugas & Fungsi Tugas fungsi Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan adalah sebagai berikut : 1. Menghimpun rencana yang diusulkan dari tingkat desa/kelurahan sesuai mekanisme perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang selanjutnya dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) di tingkat kecamatan. 2. Melakukan pembinaan umum bagi kelancaran keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat di tingkat kecamatan. 3. Mengkoordinasikan melakukan sosialisasi terpadu bersama Dinas Teknis tingkat kecamatan ke tingkat desa/kelurahan. 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat serta penarikan/pengembaliannya secara tertib bagi kegiatan pemberdayaan ekonomi di tingkat kecamatan. 1/3/

25 Tugas & Fungsi 5. Mengendalikan, memonitor, mengawasi mengevaluasi pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat di tingkat kecamatan. 6. Memberikan bantuan teknis kepada aparat tingkat desa/kelurahan, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Ba Perwakilan Desa/Tim Pengelola Kegiatan serta masyarakat pokmas penerima bantuan usaha ekonomi produktif modal usaha. 7. Menilai menindaklanjuti laporan bulanan Kepala Desa/Lurah. 8. Mengadakan rapat-rapat evaluasi setiap bulan. 9. Mengkoordinasikan penyampaian laporan bulanan kepada Camat meneruskannya kepada Bupati serta melaksanakan petunjuk-petunjuk lainnya dalam rangka tercapainya keberhasilan program. 10. Membantu/memperlancar administrasi Tenaga Teknis Desa/Kelurahan di desa/kelurahan. 1/3/

26 Kepala Seksi Koordinasi Program. Tugas & Fungsi Tugas Fungsi Kepala Seksi Koordinasi Program selaku penanggung jawab operasional kegiatan, sebagai berikut : 1. Membantu camat dalam mengkoordinasikan dengan KCD, PTO, UPT menginventarisir pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana prasarana kegiatan ekonomi produktif, bantuan modal usaha serta pelaporan. 2. Bersama Cabang Dinas/Unit Pelaksana Teknis melakukan verifikasi hasil pelaksanan kegiatan. 3. Mempersiapkan data informasi yang relefan untuk kepentingan rapat-rapat evaluasi bahan pelaporan, rapat-rapat yang berkaitan serta Musrenbangcam. 1/3/

27 Tugas & Fungsi 4. Membantu tim koordinasi dalam memantau pelaksanaan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat pengembangan kegiatan ekonomi. 5. Memberikan laporan kepada Camat setiap bulan. 6. Memfasilitasi proses administrasi permintaan pencairan serta pertanggungjawaban a kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat di tingkat kecamatan ke tingkat kabupaten (Dinas Terkait). 1/3/

28 Tugas & Fungsi Kepala Cabang Dinas, Pelaksana Teknis Operasional (PTO), Unit Pelaksana Teknis (UPT). Tugas Fungsi Kepala Cabang Dinas,, PTO, UPT selaku Fasilitator Kecamatan, sebagai berikut : 1. Membantu Kepala Dinas Teknis tingkat kabupaten dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan big teknis masing- masing. 2. Memberikan bimbingan petunjuk teknis kepada Tenaga Teknis Desa/Kelurahan selaku Fasilitator Desa/Kelurahan sesuai big teknis masing masing. 3. Memberikan laporan kepada Kepala Dinas Teknis tingkat kabupaten tembusan kepada Camat. 4. Mengadakan koordinasi dengan Camat dalam kegiatan PPM. 1/3/

29 Tingkat Desa/Kelurahan. Kepala Desa/Lurah. Tugas & Fungsi Tugas Fungsi Kepala Desa/Lurah, sebagai berikut : 1. Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat di dalam wilayahnya mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,, monitoring, pelaporan, evaluasi, pelestarian pemanfaatan hasil. 2. Melakukan koordinasi dengan aparat desa lembaga- lembaga lain di desa serta tokoh masyarakat untuk kelancaran pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat. 3. Menyiapkan data informasi yang relefan untuk kelancaran berbagai kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat. 4. Membimbing, membina, serta meminta pertanggung jawaban kelompok masyarakat tentang pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat. 1/3/

30 Tugas & Fungsi 5. Memfasilitasi memimpin rapat musyawarah pembentukan TPK. 6. Menerbitkan Surat Keputusan Pengurus TPK, Pokmas Tim Koordinasi Tingkat Desa/Kelurahan untuk selanjutnya disampaikan kepada Bupati Kupang. 7. Memfasilitasi Musrenbangdus pada tingkat dusun Musrenbangdes pada tingkat desa/kelurahan. 8. Mengevaluasi menyampaikan laporan bulanan tentang perkembangan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat kepada Camat paling lambat tanggal 5 bulan berjalan. 9. Mengadakan koordinasi dengan Camat dalam setiap tahapan pelaksanaan kegiatan pola PPM di tingkat desa/kelurahan dusun. 10. Mengadakan rapat-rapat teknis pelaksanaan kegiatan PPM secara berkala dengan aparat desa/kelurahan,, PPL, Tenaga Teknis Desa/Kelurahan masyarakat. 1/3/

31 Tugas & Fungsi Tim Koordinasi Tingkat Desa/Kelurahan. Susunan Tim sebagai berikut : - Penanggung jawab : Kepala Desa/Lurah - Pengarah : Sekretaris Desa/Sekretaris Lurah - Ketua : Kaur Pembangunan - Anggota Anggota : - Kaur Administrasi : - Kaur Pemerintahan : - Para Kepala Dusun - Bendahara : ditunjuk oleh Kepala Desa/Lurah 1/3/

32 Tugas & Fungsi Tugas Fungsi Tim Koordinasi Tingkat Desa/Kelurahan, sebagai berikut : 1. Menghimpun rencana yang diusulkan dari kelompok masyarakat sesuai mekanisme Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang selanjutnya dibahas dalam Forum Perencanaan PPM di tingkat desa/kelurahan- Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan / (Musrenbangdes/Musrenbangkel). 2. Melakukan pembinaan umum bagi kelancaran keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di tingkat desa/kelurahan dusun/lingkungan. 3. Mengkoordinasikan kegiatan program pemberdayaan masyarakat di tingkat desa/kelurahan dusun/lingkungan serta penarikan/pengembalian bantuan modal usaha/ekonomi produktif secara tertib dari penerima bantuan/pokmas. 1/3/

33 Tugas & Fungsi 4. Melaksanakan petunjuk-petunjuk pelaksanaan serta berbagai perangkat lunak lainnya untuk tercapainya kelancaran keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat di tingkat desa/kelurahan dusun/lingkungan. 5. Mengkoordinasikan melakukan sosialisasi terpadu bersama Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan, Fasilitator Desa/Kelurahan, Dinas Teknis Tingkat Kecamatan di tingkat desa/kelurahan, dusun/lingkungan, RT/RW serta mengendalikan, memonitor, mengawasi mengevaluasi pelaksanaan program PPM di tingkat desa/kelurahan dusun/lingkungan. 6. Memberikan bantuan teknis baik kepada para Kepala Dusun/Lingkungan, RT/RW, Tim Pengelola Kegiatan pokmas penerima bantuan usaha ekonomi produktif modal usaha. 1/3/

34 Tugas & Fungsi 7. Menilai menindaklanjuti laporan bulanan pokmas yang menerima bantuan kegiatan PPM di tingkat desa/kelurahan dusun/lingkungan. 8. Mengadakan rapat-rapat evaluasi setiap triwulan ditingkat desa/kelurahan dusun/lingkungan 9. Mengkoordinasikan penyampaian laporan bulanan kepada Lurah/Kepala Desa yang selanjutnya disampaikan kepada Camat melaksanakan petunjuk-petunjuk lainnya dalam rangka tercapainya keberhasilan program. 1/3/

35 Tugas & Fungsi Penyuluh Pertanian Lapangan Tenaga Teknis Desa/Kelurahan. Tugas Fungsi Penyuluh Pertanian Lapangan Tenaga Teknis Desa/Kelurahan, selaku Fasilitator Desa/Kelurahan, sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan kegiatan. 2. Memberikan bimbingan teknis kepada TPK kelompok masyarakat. 3. Menjembatani antara Kepala Cabang Dinas/Pelaksana Teknis Operasional dengan kelompok masyarakat. 4. Mengikuti memantau perkembangan kegiatan membantu TPK kelompok masyarakat dalam pembuatan laporan. 5. PPL harus berdomisili di desa/kelurahan. 1/3/

36 Tugas & Fungsi 6. Khusus PPL yang wilayah kerjanya meliputi beberapa desa/kelurahan, agar berdomisili di salah satu desa/kelurahan mengatur jadwal kerja secara tetap. 7. Tenaga Teknis Desa/Kelurahan direkrut oleh Dinas Teknis bersama Kepala Desa/Lurah dengan ketentuan : Prioritas tenaga yang berdomisili di desa/kelurahan yang bersangkutan. Apabila tidak ada tenaga di desa/kelurahan yang bersangkutan dapat direkrut dari luar desa/kelurahan. Bukan dari unsur PNS Memiliki keahlian khusus di big sarana prasarana pertanian yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah atau ijazah yang dimiliki. 1/3/

37 Tugas & Fungsi Pernyataan kesanggupan melaksanakan tugas tanggung jawab sebagai Tenaga Teknis Desa/Kelurahan berdomisili di desa/kelurahan tersebut. Sanksi yakni Pemutusan Hubungan Kerja jika Tenaga Teknis Desa/Kelurahan kurang melaksanakan tugas fungsi secara baik berdasarkan hasil pengamatan evaluasi dari Kepala Desa/Lurah maupun Camat. Para Tenaga Teknis Desa/Kelurahan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Kupang. 1/3/

38 Tugas & Fungsi Tim Pengelola Kegiatan (TPK). Struktur Tim Pengelola Kegiatan terdiri dari : 1. Ketua 1 (satu( ) orang 2. Sekretaris 1 (satu( satu) orang 3. Bendahara 1 (satu( satu) orang 4. Anggota 2 (dua( dua) orang 1/3/

39 Tugas Fungsi Tim Pengelola adalah sebagai berikut :. Tugas & Fungsi Kegiatan (TPK), 1. Keanggotaan Tim Pengelola Kegiatan dipilih dibentuk oleh Masyarakat dalam suatu forum musyawarah ditingkat Desa/Kelurahan yang dipimpin oleh Kepala Desa/Lurah dengan keanggotaan TPK adalah dari unsur Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama (baik( laki-laki perempuan) ) yang dianggap mampu melaksanakan kegiatan kegiatan pemberdayaan masyarakat didesanya baik fisik maupun keuangan tidak dibenarkan dipilih dari unsur perangkat desa/kelurahan PNS. 2. TPK bertanggungjawab atas kegiatan sarana prasarana serta mempertanggungjawabkan kegiatan penggunaan a melalui rapat desa/kelurahan. Hasil rapat desa dituangkan dalam berita acara rapat desa/kelurahan. 1/3/

40 Tugas & Fungsi 3. Membantu Kepala Desa/Lurah dalam mengkoordinasikan memfasilitasi kegiatan pembangunan sarana prasarana, pemanfaatan a pemanfaatan hasil kegiatan serta memberikan laporan kepada Kepala Desa/Lurah. 4. Masa bakti TPK hanya satu periode yakni selama 2 tahun. Setiap desa/kelurahan hanya membentuk 1 Tim Pengelola Kegiatan. 5. Kelalaian TPK yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian fisik kualitas yang tidak sesuai RAB akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perung-ungan ungan yang berlaku. 1/3/

41 Tugas & Fungsi Kelompok Masyarakat ( Pokmas ). Susunan Kelompok Masyarakat (Pokmas) terdiri dari: Ketua (1 orang) Wakil ketua (1 orang) Sekretaris (1 orang) Bendahara (1 orang) 1. Kepengurusan pokmas dipilih dibentuk oleh masyarakat melalui musyawarah desa/kelurahan yang dipimpin oleh Kepala Desa/Lurah. 2. Kepengurusan Pokmas terdiri dari unsur Tokoh masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Cendikiawan, Pemuda, Kaum Perempuan yang dianggap cakap mampu. 1/3/

42 Tugas Fungsi sebagai berikut : Kelompok Tugas & Fungsi Masyarakat (Pokmas), 1. Wajib melaksanakan usaha ekonomi produktif pemanfaatan bantuan modal usaha sesuai petunjuk ketentuan yang berlaku. 2. Mengikuti kegiatan sosialisasi sesuai jadwal. 3. Melakukan koordinasi antar anggota pokmas. 4. Wajib mengembalikan bantuan modal usaha sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Mengadakan konsultasi dengan Kepala Cabang Dinas Kepala Desa/Lurah, PTO, Unit Pelaksana Teknis, PPL Tenaga Teknis Desa/Kelurahan. 6. Memberikan laporan setiap bulan kepada Kepala Desa/Lurah. 1/3/

43 Mekanisme & Prosedur Perencanaan Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat menganut pola perencanaan berbasis masyarakat. Artinya bahwa semua usulan yang muncul adalah merupakan usulan yang datang dari hasil musyawarah masyarakat berdasarkan kebutuhan prioritas potensi yang dimiliki. 1/3/

44 Mekanisme & Prosedur Perencanaan Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat menganut pola perencanaan berbasis masyarakat. Artinya bahwa semua usulan yang muncul adalah merupakan usulan yang datang dari hasil musyawarah masyarakat berdasarkan kebutuhan prioritas potensi yang dimiliki. 1/3/

45 Mekanisme & Prosedur Musyawarah Perencanaan Pembangunan Dusun/Lingkungan (Musrenbangdus/ling.). Forum ini merupakan forum perencanaan pada tingkat dusun/lingkungan,, yang bertujuan untuk melakukan penggalian gagasan aspirasi dari setiap anggota masyarakat tentang kegiatan-kegiatan prioritas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tingkat dusun/lingkungan. Penggalian gagasan aspirasi dilakukan melalui kompetisi yang sehat. Hasil kompetisi tersebut kemudian diproses diperjuangkan secara kompetitif pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/kel). Kegiatan-kegiatan prioritas yang diusulkan seyogyanya memperhatikan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia yang dimiliki ditingkat dusun/lingkungan sehingga nantinya akan menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bila disetujui untuk dilaksanakan. 1/3/

46 Mekanisme & Prosedur Jadwal pelaksanaan kegiatan Musrenbangdus adalah pada awal sampai dengan pertengahan bulan Januari tahun berjalan. Pertemuan ini difasilitasi dipimpin langsung oleh Kepala Dusun/Lingkungan dihadiri oleh seluruh Ketua RT RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Cendikiawan, Kelompok Perempuan, Kelompok Pemuda, organisasi masyarakat, Pengusaha, Kelompok Petani/Nelayan, Komite Sekolah,, LSM, dll, ditingkat dusun/lingkungan. Narasumber yang hadir dalam forum ini adalah Kepala Desa/Lurah, Fasilitator Desa/Kelurahan (Tenaga Teknis Desa/Kelurahan,, PPL), Kasie. Koordinasi Program. 1/3/

47 Hasil yang harus dicapai Mekanisme & Prosedur dicapai dari forum ini adalah : 1. Disepakatinya prioritas kegiatan pembangunan skala dusun/lingkungan yang akan diai dengan Alokasi Dana Desa atau swadaya. 2. Disepakatinya aspirasi, gagasan dari dusun Pokmas sebagai usulan prioritas dari dusun yang akan dibahas diperjuangkan/dikompetisikan dalam Musrenbangdes/Kel. untuk diai oleh a APBD Kabupaten maupun sumbera lainnya. 3. Terbentuknya Tim Penulis usulan yang anggotanya terdiri dari anggota masyarakat pengusul yang dipilih secara aklamasi. 1/3/

48 Mekanisme & Prosedur 4. Tersusunnya daftar usulan prioritas kegiatan pembangunan skala dusun/lingkungan yang akan diai dengan Alokasi Dana Dusun/Lingkungan atau a swadaya dusun/lingkungan. 5. Tersusunnya daftar usulan kegiatan prioritas dari tingkat dusun untuk diperjuangkan dikompetisikan dalam Forum Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/kel) untuk diai dari Alokasi a APBD Kabupaten atau sumber a lainnya.. 6. Disepakatinya wakil-wakil dusun kelompok masyarakat (terdiri dari laki-laki perempuan) ) yang akan menghadiri Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/kel). 7. Berita Acara Musrenbangdus/lingkungan. 1/3/

49 Mekanisme & Prosedur Musyawarah Perencanaan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/kel). Pembangunan Setelah dilakukan Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Dusun/Lingkungan (Musrenbangdus/Ling.) di tingkat dusun/lingkungan maka dilanjutkan dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/kel) di tingkat desa/kelurahan. Forum ini bertujuan untuk melakukan penggalian gagasan aspirasi masyarakat di tingkat desa, sekaligus merupakan sarana untuk mengkompetisikan secara sehat usulan-usulan kegiatan prioritas dari tingkat dusun yang selanjutnya hasil kompetisinya akan menjadi usulan-usulan kegiatan prioritas dari tingkat desa/kelurahan,, yang kemudian akan diproses diperjuangkan secara kompetitif pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam). 1/3/

50 Mekanisme & Prosedur Kegiatan-kegiatan prioritas yang diusulkan dari tingkat desa/kelurahan Seyogyanya memperhatikan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia yang dimiliki di tingkat desa/kelurahan sehingga nantinya akan menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bila disetujui untuk dilaksanakan. Jadwal pelaksanaan kegiatan Musrenbangdes/kel pertengahan sampai akhir Januari, tahun berjalan. adalah pada Pertemuan ini difasilitasi dipimpin langsung oleh Kepala Desa/Lurah dihadiri oleh seluruh Perangkat Desa/Kelurahan, Kepala Dusun/Lingkungan,, LPM/LKMD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Cendikiawan ditingkat desa, Fasilitator Desa (PPL Tenaga Teknis Desa/Kelurahan), wakil-wakil dusun/lingkungan (terdiri dari laki-laki perempuan), kelompok perempuan, kelompok pemuda, pengusaha, komite sekolah di Desa/Kelurahan, dll. 1/3/

51 Mekanisme & Prosedur Narasumber yang hadir dalam forum ini adalah Camat, Kasie. Koordinasi Program, Kepala Cabang Dinas, Fasilitator Kecamatan (UPT, PTO), dll. Hasil yang harus dicapai dari forum ini adalah : 1. Disepakatinya prioritas kegiatan pembangunan skala desa/kelurahan yang akan diai Alokasi Dana Desa/Kelurahan atau swadaya desa/kelurahan. 2. Disepakatinya aspirasi, gagasan dari Pokmas masyarakat desa sebagai usulan desa. 3. Terbentuknya Tim Penulis usulan yang anggotanya terdiri dari anggota masyarakat pengusul, Fasilitator Desa/Kelurahan (Tenaga Teknis Desa/Kelurahan/Penyuluh Pertanian Lapangan), serta anggota lainnya yang dipilih secara aklamasi. 4. Tersusunnya daftar usulan kegiatan prioritas dari tingkat desa/kelurahan yang akan diai dari Alokasi Dana Desa atau Dana Swadaya Desa. 1/3/

52 Mekanisme & Prosedur 5. Tersusunnya daftar usulan kegiatan prioritas dari tingkat desa/kelurahan untuk diperjuangkan dikompetisikan dalam Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) untuk diai dari Alokasi a APBD Kabupaten atau sumber a lainnya. 6. Disepakatinya wakil-wakil desa kelompok masyarakat yang akan menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam). 7. Berita Acara Musrenbang Desa/Kelurahan. 1/3/

53 Mekanisme & Prosedur Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam). Setelah Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes/kel) dilanjutkan dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam). Forum ini bertujuan untuk melakukan penggalian gagasan aspirasi masyarakat di tingkat kecamatan, sekaligus merupakan sarana untuk mengkompetisikan secara sehat usulan-usulan kegiatan prioritas dari tingkat desa/kelurahan yang selanjutnya hasil kompetisinya akan menjadi usulan- usulan kegiatan prioritas dari tingkat kecamatan,, yang kemudian akan diproses diperjuangkan secara kompetitif pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab). 1/3/

54 Mekanisme & Prosedur Kegiatan-kegiatan prioritas yang diusulkan dari tingkat kecamatan seyogyanya memperhatikan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia serta sarana prasarana pendukung yang dimiliki di Kecamatan sehingga nantinya akan menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bila disetujui untuk dilaksanakan. Jadwal pelaksanaan pertengahan sampai berjalan. kegiatan dengan Musrenbangcam adalah pada akhir bulan Pebruari, tahun Pertemuan ini difasilitasi dipimpin langsung oleh Camat dihadiri oleh Perangkat Kecamatan,, Para Kepala Desa/Lurah serta wakil-wakil utusan desa/kelurahan (terdiri dari laki-laki perempuan), Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Cendikiawan ditingkat kecamatan, Kepala Cabang Dinas, Fasilitator Kecamatan (UPT PTO, KRPH), kelompok perempuan, kelompok pemuda, pengusaha, komite sekolah di Kecamatan, dll. 1/3/

55 Mekanisme & Prosedur Narasumber dari Kabupaten yang hadir dalam forum ini adalah Bappeda,, Unit Kerja Teknis Tingkat Kabupaten,, Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten, Anggota DPRD dari wilayah pemilihan kecamatan yang bersangkutan. Narasumber dari Kecamatan adalah : Camat,, LSM yang bekerja di kecamatan yang bersangkutan, para ahli/professional yang dibutuhkan, dll. Hasil yang harus dicapai dari forum ini adalah : 1. Disepakatinya aspirasi, gagasan dari Pokmas masyarakat tingkat kecamatan sebagai usulan kecamatan. 2. Terbentuknya Tim Penulis usulan yang anggotanya terdiri dari anggota masyarakat pengusul, Fasilitator Kecamatan (Kasie. Koordinasi Program, UPT, PTO, KRPH), serta anggota lainnya yang dipilih secara aklamasi. 1/3/

56 Mekanisme & Prosedur 3. Tersusunnya daftar usulan prioritas kegiatan pembangunan dari tingkat kecamatan menurut sektor pembangunan untuk dibahas, diperjuangkan dikompetisikan dalam Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) yang akan diai dari a APBD Kabupaten atau sumber a lainnya. 4. Disepakatinya wakil-wakil kecamatan (yang terdiri dari laki- laki perempuan) ) yang akan menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab). 5. Berita Acara Musrenbang Kecamatan. 1/3/

57 Mekanisme & Prosedur Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab). Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) adalah merupakan tahapan akhir dari proses perencanaan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Kabupaten Kupang. Forum ini merupakan sarana untuk mengkompetisikan secara sehat usulan-usulan kegiatan prioritas dari tingkat Kecamatan serta juga sebagai sarana untuk mensinergikan usulan kegiatan prioritas dari tingkat Kecamatan dengan program kegiatan tiap unit kerja tingkat kabupaten. Hasil Musrenbangkab akan menjadi daftar usulan kegiatan prioritas ditingkat Kabupaten,, yang selanjutnya dipakai oleh unit kerja terkait sebagai data peta kebutuhan permasalahan masyarakat di masing-masing wilayah kecamatan dalam pengembangan programnya yang disusun dalam Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). 1/3/

58 Mekanisme & Prosedur Jadwal pelaksanaan kegiatan Musrenbangkab adalah pada bulan Maret tahun berjalan. Pertemuan ini difasilitasi dipimpin langsung oleh Ketua Bappeda dihadiri Camat, wakil- wakil/utusan kecamatan lainnya (terdiri dari laki-laki perempuan), Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten, Pimpinan Unit Kerja Tingkat Kabupaten, Perguruan Tinggi,, LSM, Organisasi Profesi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dll. Narasumber yang hadir dalam forum ini adalah Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Bappeda Tingkat Propinsi,, Unit Kerja Teknis Tingkat Propinsi, 1/3/

59 Hasil yang harus dicapai Mekanisme & Prosedur dicapai dari forum ini adalah : 1. Disepakatinya aspirasi, gagasan dari tingkat kecamatan sebagai usulan kegiatan prioritas tingkat kabupaten. 2. Tersusunnya daftar usulan kegiatan prioritas tingkat kabupaten yang sudah dipilah menurut sumber penaan dari APBD Kabupaten,, APBD Provinsi,, APBN sumber a lainnya. 3. Berita Acara Musrenbangkab. 1/3/

60 Mekanisme & Prosedur Pelaksanaan Setelah APBD Kabupaten Kupang Tahun Anggaran 2005 ditetapkan maka pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat dimulai didahului dengan kegiatan sosialisasi serta pembentukan pengisian seluruh struktur organisasi disetiap jenjang baik ditingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan kelompok masyarakat. 1/3/

61 Tahap Sosialisasi Mekanisme & Prosedur Adapun tujuan sosialisasi adalah memberikan pemahaman persepsi terhadap berbagai program/kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada keterlibatan peran serta keberpihakan pada masyarakat pedesaan (laki-laki perempuan). 1/3/

62 Tingkat Kabupaten: Mekanisme & Prosedur Kegiatan sosialisasi tingkat Kabupaten difasilitasi oleh Tim Koordinasi tingkat kabupaten dipimpin langsung oleh Bupati Kupang/Wakil Bupati/Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang/Ketua Tim Koordiansi PPM Tingkat Kabupaten. Pada tahap ini,, Tim Koordinasi tingkat kabupaten mensosialisasikan semua kegiatan/program yang telah disetujui ditetapkan dalam APBD Kabupaten Kupang tahun berjalan beserta petunjuk pelaksanaan, ketentuan-ketentuan ketentuan, aturan- aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Kupang kepada seluruh unit kerja tingkat kabupaten. Jadwal pelaksanaan kegiatan sosialisasi di tingkat kabupaten bulan Pebruari-Maret tahun berjalan. 1/3/

63 Mekanisme & Prosedur Peserta yang hadir dalam rapat ini terdiri dari : 1. Seluruh pimpinan unit kerja tingkat kabupaten 2. Seluruh Kasubdin/KTU unit kerja tingkat kabupaten 3. Seluruh pelaksana teknis kegiatan PPM pada unit kerja tingkat kabupaten 4. Seluruh Pemegang Kas pada unit kerja tingkat kabupaten. Nara sumber pada kegiatan sosialisasi tingkat kabupaten adalah Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten, 1/3/

64 Hasil yang diharapkan : Mekanisme & Prosedur 1. Dipahaminya hakekat sistem pelaksanaan kegiatan PPM yang termuat dalam Juklak PPM oleh unit kerja tingkat kabupaten. 2. Timbulnya persepsi yang sama perhadap pelaksanaan kegiatan PPM oleh seluruh unit kerja tingkat kabupaten. 1/3/

65 Tingkat Kecamatan: Mekanisme & Prosedur Kegiatan sosialisasi yang sama dilanjutkan oleh Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten unit kerja terkait tingkat kabupaten ke tingkat kecamatan. Kegiatan sosialisasi tingkat kecamatan difasilitasi dipimpin langsung oleh Camat dibantu oleh Kasie. Koordinasi program. Jadwal kegiatan sosialisasi tingkat kecamatan dilaksanakan pada bulan Maret tahun berjalan (dilaksanakan 3 hari setelah sosialisasi tingkat kabupaten). 1/3/

66 Mekanisme & Prosedur Peserta yang hadir pada kegiatan sosialisasi di tingkat kecamatan antara lain : 1. Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan 2. Perangkat Kecamatan 3. Fasilitator Kecamatan (Kepala Cabang Dinas (KCD), Unit Pengelola Teknis (UPT), Pengelola Teknis Operasional (PTO). 4. Para Kepala Desa/Lurah 5. Tim Koordinasi Desa/Kelurahan 6. Fasilitator Desa (Penyuluh Pertanian Lapangan Tenaga Teknis Desa/Kel) 7. Ba Perwakilan Desa/Kelurahan (BPD/K) 8. Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Kelompok Perempuan, Kelompok Pemuda di tingkat kecamatan, dll. 9. Warga Masyarakat di tingkat kecamatan. 1/3/

67 Mekanisme & Prosedur Nara sumber yang hadir dari tingkat kabupaten antara lain : Tim Koordinasi Tingkat Kabupaten,, Unit Kerja terkait tingkat kabupaten. Hasil yang diharapkan : 1. Dipahaminya hakekat sistem pelaksanaan kegiatan PPM yang termuat dalam Juklak PPM oleh seluruh stakeholder (pihak-pihak berkepentingan) di tingkat kecamatan. 2. Timbulnya persepsi yang sama perhadap pelaksanaan kegiatan PPM oleh seluruh stakeholder (pihak( pihak-pihak berkepentingan) di tingkat kecamatan. 3. Terlaksananya penyampaian informasi kegiatan PPM dari unit kerja terkait tahun berjalan. 4. Dipahaminya aturan-aturan aturan, ketentuan-ketentuan teknis tentang pelaksanaan kegiatan PPM oleh seluruh stakeholder (pihak-pihak berkepentingan) di tingkat kecamatan. 1/3/

68 Tingkat Desa/Kelurahan Mekanisme & Prosedur Kegiatan sosialisasi yang sama dilanjutkan oleh Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan unit kerja terkait tingkat kecamatan ke tingkat desa/kelurahan. Kegiatan sosialisasi tingkat desa/kelurahan difasilitasi dipimpin langsung oleh Kepala Desa/Lurah. Jadwal kegiatan sosialisasi tingkat Desa/Kelurahan dilaksanakan pada bulan Maret tahun berjalan. (dilaksanakan 3 hari setelah kegiatan sosialisasi tingkat kecamatan) 1/3/

69 Mekanisme & Prosedur Peserta yang hadir pada kegiatan sosialisasi di tingkat desa/kelurahan antara lain : 1. Para Kepala Dusun, Ketua Lingkungan/RT/RW. 2. Tim Koordinasi Tingkat Desa/Kelurahan 3. Perangkat Desa/Kelurahan 4. Fasilitator Desa/Kelurahan (PPL TTD/K). 5. Ba Perwakilan Desa/Kelurahan (BPD/K) 6. Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Kelompok Perempuan, Kelompok Pemuda di tingkat desa/kelurahan, dll. 7. Warga Masyarakat ditingkat desa/kelurahan. Nara sumber yang hadir dari tingkat kecamatan antara lain : Tim Koordinasi Tingkat Kecamatan,, Unit Kerja terkait tingkat kecamatan. 1/3/

70 Hasil yang diharapkan : Mekanisme & Prosedur 1. Dipahaminya hakekat sistem pelaksanaan kegiatan PPM yang termuat dalam Juklak PPM oleh seluruh stakeholder (pihak-pihak berkepentingan) di tingkat desa/kelurahan. 2. Timbulnya persepsi yang sama perhadap pelaksanaan kegiatan PPM oleh seluruh stakeholder (pihak( pihak-pihak berkepentingan) di tingkat desa/kelurahan. 3. Terlaksananya penyampaian informasi kegiatan PPM dari unit kerja terkait tahun berjalan. 4. Dipahaminya aturan-aturan aturan, ketentuan-ketentuan teknis tentang pelaksanaan kegiatan PPM oleh seluruh stakeholder (pihak( pihak-pihak berkepentingan) di tingkat desa/kelurahan. 1/3/

71 Mekanisme & Prosedur Tingkat Dusun/Lingkungan Kegiatan sosialisasi yang sama dilanjutkan oleh Tim Koordinasi Tingkat Desa/Kelurahan unit teknis tingkat Kecamatan, Fasilitator Desa/Kelurahan (PPL TTD/K) ke tingkat dusun/lingkungan. Kegiatan sosialisasi tingkat dusun/lingkungan difasilitasi dipimpin langsung oleh Kepala Dusun/Lingkungan. Jadwal kegiatan sosialisasi tingkat dusun dilaksanakan pada bulan Maret tahun berjalan. (dilaksanakan 3 hari setelah sosialisasi tingkat desa/kelurahan). 1/3/

72 Mekanisme & Prosedur Peserta yang hadir pada kegiatan tingkat dusun/lingkungan antara lain : sosialisasi 1. Para Ketua RT RW. 2. Perangkat Dusun/Lingkungan. 3. Ba Perwakilan Desa/Kelurahan (BPD/K) 4. Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Kelompok Perempuan Kelompok Pemuda di tingkat dusun, dll. 5. Warga Masyarakat ditingkat dusun. Nara sumber yang hadir antara lain : Tim Koordinasi Tingkat Desa/Kelurahan,, unit kerja terkait tingkat tingkat kecamatan, Fasilitator Desa/Kelurahan (PPL TTD/K). 1/3/ di

73 Mekanisme & Prosedur Tahap Pelaksanaan Kegiatan. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah : 1. Pelaksanaan kegiatan harus mengacu kepada hasil Musrenbangkab sebagai hasil tindak lanjut dari Musrenbangdus, Musrenbangdes/Kel, Musrenbangcam, yang telah diakomodir dalam DASK Dinas Teknis masing - masing. 2. Perlu dilaksanakan koordinasi pemantapan persiapan pelaksanaan kegiatan. 3. Bagi jenis pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, dapat diserahkan kepada dinas teknis terkait untuk dilaksanakan sesuai ketentuan prosedur yang berlaku, setelah mendapat pertimbangan Tim Koordinasi PPM Kabupaten Kupang keputusannya dituangkan dalam Berita Acara. 1/3/

74 Mekanisme & Prosedur 4. Pengadaan Barang Jasa yang dilakukan oleh pihak ketiga harus dilakukan penawaran dengan melibatkan minimal tiga rekanan pembanding dalam seleksi yang dilakukan dalam rapat musyawarah desa/kelurahan yang dipimpin oleh Kepala Desa/Lurah. Segkan menyangkut ketentuan persyaratan seleksi diatur dalam Juknis Dinas Teknis, sebagai pedoman bagi Kepala Desa/Lurah, TPK dalam pelaksanaan seleksi. 5. Apabila terdapat kontraktor/rekanan ditingkat desa/kelurahan yang mempunyai kemampuan maka diberikan kesempatan pula untuk ikut serta dalam berkompetisi penawaran seleksi rekanan. 6. Bagi rekanan yang telah ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan PPM tidak diperkenankan men-subkontrakkan kepada pihak lain. 1/3/

75 Mekanisme & Prosedur 7. Pihak ketiga yang bermitra dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana prasarana harus memiliki sarana pendukung berupa peralatan berat (seperti : Stone Walls, Loader, truk/dump truk, dll) serta angkutan lainnya, ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK/Kontrak Kerja), yang disepakati melalui musyawarah desa/kelurahan yang dilengkapi dengan Berita Acara. 8. Pihak ketiga yang melaksanakan kegiatan sarana prasarana wajib menyelesaikan seluruh item pekerjaan sampai selesai, memenuhi kualitas, bestek, RKS, sesuai dengan kesepakatan yang termuat dalam kontrak kerja. Bila pihak ketiga tidak dapat memenuhinya maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan perung-ungan ungan yang berlaku yang termuat dalam kontrak kerja. 9. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan alat berat,, TPK dapat berhubungan dengan Unit Swaa atau pihak ketiga yang memiliki peralatan berat dengan mekanisme disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. 1/3/

76 Mekanisme & Prosedur 10. Pengadaan material non lokal yang tidak bisa diadakan oleh masyarakat dapat dikontrakkan kepada pihak ke tiga dengan Surat Perjanjian atau Surat Perintah Kerja dari TPK, yang ditandatangani oleh TPK pihak ke tiga. 11. Pengadaan peralatan, obat-obatan obatan, anakan, bibit baik ternak, ikan maupun tanaman dilaksanakan sendiri oleh masyarakat sesuai standard teknis dari instansi teknis terkait. Apabila pokmas tidak mampu melaksanakan pengadaan sesuai standard teknis tersebut maka dapat diserahkan kepada pihak ke tiga difasilitasi oleh Dinas teknis dengan Surat Perjanjian atau Surat Perintah Kerja dari TPK pokmas. 1/3/

77 Mekanisme & Prosedur 12. Bagi pekerjaan yang menggunakan bahan galian golongan C, maka pajaknya akan dipotong langsung dari a yang tersedia dalam Rencana Anggaran Biaya oleh Pengguna Anggaran dinas terkait sebagai juru pungut. Bila penggunaan bahan Galian Golongan C melebihi Spar volume yang tertera dalam Rencana Anggaran Biaya, karena terjadi penambahan volume pekerjaan maka pembayaran pajak dilakukan tetap mengacu pada RAB. 13. Pemungutan, penyetoran pelaporan pajak (PPN PPh) tetap berpedoman pada Perung-ungan ungan perpajakan yang berlaku. 14. Penetapan harga satuan pembangunan sarana prasarana yang menggunakan material bahan galian golongan C diperhitungkan disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat. 1/3/

78 Mekanisme & Prosedur 15.Khusus pelaksanaan pembangunan sarana prasarana yang tidak dapat diselesaikan TPK sesuai batas waktu yang ditentukan,, yang berakibat tidak terserapnya seluruh a pada tahun anggaran yang bersangkutan maka dapat diambil alih oleh dinas teknis, untuk diselesaikan yang didahului dengan pemeriksanaan terhadap penggunaan pengelolaan keuangan serta realisasi fisik kegiatan. 16. Ketidaksanggupan melaksanakan kegiatan yang melibatkan pengambilalihan pelaksanaannya oleh dinas terkait harus melalui musyawarah desa/kelurahan keputusannya dituangkan dalam berita acara. 1/3/

79 Mekanisme & Prosedur Penaan Mekanisme Penyaluran Dana, Pertangggung Jawaban Keuangan Pengembalian Cicilan Dana Modal Usaha. Penaan Sumber a pemberdayaan masyarakat berasal dari a APBD Kabupaten Kupang Penggunaan a diarahkan untuk : 1. Pembangunan sarana/prasarana yang menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat. 2. Bantuan Modal Usaha. 3. Kegiatan ekonomi produktif. 1/3/

80 Mekanisme Penyaluran Dana Mekanisme & Prosedur 1. Pengajuan permintaan a oleh TPK pokmas ke dinas teknis terlebih dahulu diverifikasi oleh Kepala Cabang Dinas/PTO, UPT terkait Kasie Koordinasi Program selaku PJOK. Apabila TPK pokmas tidak memenuhi persyaratan seperti pembentukan TPK pokmas yang dibuktikan dengan SK Kepala Desa/Lurah serta syarat-syarat lainnya yang berkaitan dengan pencairan a, tidak dibenarkan untuk dilakukan pencairan a tahap I. 2. Dana pemberdayaan masyarakat yang telah disetujui Usulan kegiatannya telah diverifikasi a yang dapat direalisasikan setelah pengajuan SPP : a. Kegiatan pembangunan sarana prasarana tahap I diajukan untuk dicairkan sebesar 20%-30%. b. Kegiatan ekonomi produktif,, SPP tahap I diajukan untuk dicairkan sebesar 20%-30%. c. Kegiatan pengembangan modal usaha,, SPP dapat diajukan untuk dicairkan sebesar 100% dari total nilai a. 1/3/

81 Mekanisme & Prosedur 3. SPP Tahap I harus ditandatangani oleh Pemegang Kas diketahui oleh Pimpinan/Ba yang bersangkutan selaku Pengguna Anggaran yang dilampirkan dengan usulan kegiatan usaha TPK Pokmas, Nomor Rekening TPK Pokmas, Surat Keputusan TPK/Pokmas Pokmas dari Kepala Desa/Lurah, RAB. 4. Apabila pembangunan sarana prasarana dikerjakan oleh pihak ke tiga sesuai kesepakatan TPK melalui musyawarah desa/kelurahan, maka perlu dilampirkan pula Kontrak kerja antara TPK pihak ketiga. Selanjutnya SPP tersebut diajukan ke Bagian Penyusunan Program untuk diteliti dikeluarkan Rekomendasi guna diterbitkan SPMU Pengisian Kas pada Bagian Keuangan. 5. Selanjutnya SPP tersebut diajukan untuk diteliti oleh Bagian Keuangan guna diterbitkan SPMU pengisian kas atas nama Pemegang Kas Dinas/Ba yang bersangkutan. 1/3/

82 Mekanisme & Prosedur 6. Pemegang Kas selanjutnya mencairkan Dana pada Bank NTT dengan menggunakan SPMU dari Bagian Keuangan dimaksud. 7. Selanjutnya Pemegang Kas harus menstransfer a tersebut ke masing-masing Rekening Ketua TPK Pokmas di BRI Unit Desa terdekat selanjutnya dapat dipergunakan sesuai dengan Rencana kesiapan TPK/Pokmas Pokmas. 8. Skema Penyaluran Dana seperti di bawah ini : Penga- juan SPP oleh Dinas Teknis Diteliti oleh Sunpro untuk rekomen- dasi Keuangan terbitkan SPMU Pemegang Kas pd Dns Teknis Cairkan a pada Bank NTT Tranfer ke rek,tpk & Pokmas 1/3/

83 Mekanisme & Prosedur 9. Terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana prasarana yang diserahkan oleh TPK kepada pihak ke tiga maka pembayaran dilakukan oleh Bendahara Tim Pengelola Kegiatan berdasarkan Berita Acara penerimaan barang yang telah ditandatangani oleh TPK diketahui oleh Kepala Desa/Lurah Tenaga Teknis Desa/Kelurahan. 10.Pembayaran kepada kelompok masyarakat maupun pihak ketiga tidak menggunakan mekanisme uang muka/panjar. 1/3/

84 Mekanisme & Prosedur 11. Pembayaran/distribusi keuangan kepada anggota kelompok sebagai berikut : a. Untuk anggota pokmas yang melaksanakan usaha ekonomi produktif dilakukan oleh ketua kelompok masyarakat yang diketahui oleh Kepala Desa/Lurah Penyuluh Pertanian Lapangan dibawah koordinasi Kepala Cabang Dinas/Pelaksana Teknis Operasional terkait disertai dengan bukti-bukti penerimaan resmi. Khusus anggota pokmas yang mengembangkan usaha peternakan pembayarannya dilakukan setelah diadakan seleksi oleh tim terpadu yang terdiri dari petugas teknis Dinas Peternakan Kabupaten, Petugas Peternakan Kecamatan (PTO, PPL) serta melibatkan Tim Koordinasi PPM tingkat kecamatan ternak tersebut dinyatakan telah memenuhi kriteria yang berlaku dalam Petunjuk Teknis Dinas Peternakan. 1/3/

85 Mekanisme & Prosedur b. Untuk kegiatan pembangunan sarana prasarana, pembayarannya dilakukan oleh Bendahara Tim Pengelola Kegiatan yang diketahui oleh Kepala Desa/Lurah Tenaga Teknis Desa/Kelurahan dibawah koordinasi Kepala Cabang Dinas/Unit Pelaksana Teknis Operasional terkait disertai dengan bukti-bukti penerimaan resmi. c. Segkan untuk pencairan a tahap kedua selanjutnya, pengajuan SPP harus dilampirkan : Laporan fisik pembangunan sarana/prasarana oleh TPK laporan perkembangan kegiatan Modal Usaha kegiatan Ekonomi Produktif oleh Pokmas. Bukti transfer a TPK Pokmas dari Pemegang Kas Dinas/Ba ke Rekening TPK/Pokmas. Rekomendasi Tim Verifikasi Tingkat Kecamatan (KCD/PTO, UPT PJOK). 1/3/

86 Mekanisme & Prosedur d. Jadwal pencairan a dapat dilihat pada Time Schedule/Jadwal waktu terlampir. Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan 1. Pertanggungjawaban keuangan dibuat oleh TPK Pokmas disampaikan kepada Pemegang Kas Dinas masing-masing masing, dibantu/difasilitasi oleh Penanggung Jawab Operasional Kegiatan/Kasie. Koordinasi Program, Kepala Cabang Dinas/Pelaksana Teknis Operasional disampaikan ke Bupati, Cq. Kepala Bagian Keuangan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. 2. Semua bentuk format pertanggungjawaban disiapkan oleh Dinas terkait dalam rangka kelancaran pertanggungjawaban dimaksud. 1/3/

Program Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran

Program Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran Program Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran D a s a r Surat Keputusan Bupati Kupang Nomor : 117/SKEP/HK/2005 Tanggal 6 April 2005 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN A. Pengertian 1. Musrenbang Desa/ Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang :

Lebih terperinci

MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN POLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN

MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN POLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN POLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN A. PENJELASAN UMUM Dengan diberlakukannya Undang-undang mengenai Otonomi Daerah (UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT - 270 - PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANF PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 160 TAHUN 2014 TANGGAL 3-3 - 2014 PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN

Lebih terperinci

TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017

BUPATI KEBUMEN SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017 BUPATI KEBUMEN Kebumen, Juli 2017 Kepada : Yth. 1. Camat 2. Kepala Desa/Lurah se-kabupaten Kebumen di T e m p a t SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017 Sebagaimana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa pengelolaan dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KOTA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN DENGAN POLA KEMITRAAN TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN DENGAN POLA KEMITRAAN TAHUN ANGGARAN 2010 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN DENGAN POLA KEMITRAAN TAHUN ANGGARAN 2010 BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka tertib

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN Menimbang : BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran

Lebih terperinci

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018 salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015 SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI W A L I K O T A K E D I R I PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI Menimbang WALIKOTA KEDIRI, : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 14.A 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR : 14. A TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS (P3BK) TAHUN 2013

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSIFAT KHUSUS DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TAHUNAN KOTA BOGOR WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.31,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. KELUARGA.KESEJAHTERAAN.PERANAN WANITA.Pedoman. Pemberian. Bantuan Keuangan Khusus. Kegiatan. Program.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 4 TAHUN 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2015 SERI : E A BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS TAHUN 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR TAHUN.

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR TAHUN. PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR TAHUN. TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA I. PENDAHULUAN Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 630 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK PENGADAAN SEMEN YANG DIPERUNTUKAN BAGI DESA-DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN BUPATI KEBUMEN. Kebumen, Oktober 2010

SURAT EDARAN BUPATI KEBUMEN. Kebumen, Oktober 2010 BUPATI KEBUMEN Kebumen, Oktober 2010 Nomor : 500 /01019 Kepada : Sifat : Yth. Camat sekabupaten Kebumen; Lampiran : 1 Bendel Perihal : Petunjuk Teknis Musrenbang Desa Penyusunan RKP Desa di Tahun 2011

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA, LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA DAN DUSUN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO SALINAN PERATURAN DESA TULANGAN NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENETAPAN BESARAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA BAGI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 2 TAHUN 2017 SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.42,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. Susunan Organisasi. Tata Kerja. Pemerintah Desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI KAMPAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA DESA, ALOKASI DANA DESA, BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN BAGIAN DARI HASIL RETRIBUSI UNTUK DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011 LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 6 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD), RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK TAMBAHAN PENGHASILAN APARAT PEMERINTAH DESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016 KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 8 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN HASIL JARING ASPIRASI MASYARAKAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 25 2011 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN HIBAH STIMULAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MELALUI BADAN KESWADAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL, BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci