SISTEM MANAJEMEN ANALISIS DATA DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENELITIAN PADA PROGRAM UNGGAS DAN ANEKA TERNAK DI BALAI PENELITIAN TERNAK
|
|
- Erlin Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM MANAJEMEN ANALISIS DATA DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENELITIAN PADA PROGRAM UNGGAS DAN ANEKA TERNAK DI BALAI PENELITIAN TERNAK M.E. YUSNANDAR Balai Penelitian Ternak PO Box 221 Bogor RINGKASAN Manajemen data merupakan suatu sistem pencatatan data pengamatan selama kegiatan penelitian berlangsung di kandang percobaan, kebun percobaan atau survei lapangan sebelum dilakukan analisis. Dalam setiap percobaan terdapat tiga unsur pokok yaitu perlakuan, ulangan dan peubah, sementara dalam survei lapangan aspek sosial ekonomi dan aspek kebijakan biasanya lebih menonjol. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan di Balai Penelitian Ternak lebih bersifat teknis dilakukan terhadap berbagai komoditas ternak yang terdiri dari ayam, itik, kelinci, kambing, domba, sapi perah, dan makanan hijauan ternak, dengan disiplin keilmuan nutrisi, reproduksi, pemuliaan, dan agrostologi dalam rangka menghasilkan teknologi untuk meningkatkan produksi dan efisiensi ternak serta bibit unggul, sehingga manajemen data dibuat sedemikian rupa untuk memenuhi kriteria analisis rancangan acak lengkap, rancangan acak kelompok, rancangan acak pola faktorial, split plot design berikut uji tindak lanjutnya, regresi, korelasi, regresi non linear dan deskriptif statistik. Kata Kunci : Ternak, Tanaman, Perlakuan, Ulangan, Peubah, Manajemen Data dan Analis Data. PENDAHULUAN Kegiatan pelitian di Balai Penelitian Ternak terbagi ke dalam 4 program penelitian yang terdiri dari : a. Unggas dan Aneka Ternak : ayam ; itik; dan kelinci b. Ruminansia Besar : sapi perah ; c. Ruminansia Kecil : kambing ; dan domba d. Agrostologi : tanaman pakan Sedangkan dibidang disiplin keilmuan terdiri dari : (a) Nutrisi ; (b) Pemuliaan ; (c) Reproduksi dan (d) Agrostologi. Kegiatan penelitian di Balai Penelitian Ternak sebagian besar bersifat eksperimental yang dilaksanakan di kandang dan kebun percobaan. Kegiatan penelitian tersebut dibangun dengan rancangan percobaan (experiment design) yang mencakup faktor-faktor perlakuan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan percobaan ini dibuat untuk memudahkan manajemen data sekaligus dengan analisisnya yang diperlukan untuk interpretasi data dalam pembuatan laporan ilmiah. Analisis data merupakan suatu tindak lanjut dari proses pengolahan data yang telah dikumpulkan dilapangan yang dicatat dalam beberapa format yang disesuikan dengan program penelitian dan disiplin keilmuannya, salah satu contoh pencatatan data (recording data) pada Program Unggas dan Aneka Ternak yaitu sebagai berikut : 59
2 Model 1 Catatan Jumlah Ternak : Nomor RPTP : Bulan : Breed/Bangsa : Tahun : Hatch/Penetasan : No. Kandang : Penanggungjawab : Tanggal Jumlah Ternak Pakan (kg) Jantan Betina Total Jumlah Sisa FCR/D/D Total Produksi Rataan Berat Produksi Produksi Ket. Sumber : Program UAT, Keterangan : FCR/D/D = Feed Conversion Ratio per duck per day Model 2. Nomor RPTP : Bulan : Breed/Bangsa : Tahun : Hatch/Penetasan : No. Kandang : Penanggungjawab : REKORDING DATA : ITIK MA TH 2003 Ulangan : A tanggal perlakuan umur (minggu) jumlah itik pakan sisa konsumsi butir bobot produksi fcr TOTAL RATAAN Keterangan : FCR = Feed Conversion Ratio Ulangan : B tanggal perlakuan umur (minggu) jumlah itik pakan sisa konsumsi butir bobot produksi fcr (feed convertion ratio TOTAL RATAAN Ulangan : C tanggal perlakuan umur (minggu) jumlah itik pakan sisa konsums butir bobot produksi fcr (feed convertion ratio TOTAL RATAAN Sumber : Program UAT 60
3 Tanggal Perlakuan Umur (Minggu) Jumlah Itik Pakan (gr) Ulangan : D Sisa (gr) Konsumsi (gr) Butir Bobot Produksi FCR (Feed Convertion Ratio Total Rataan Sumber : Program UAT Gambar 1. Format Pencatatan Data dari Kandang Percobaan Dari format pencatatan data pada model 1 dan 2 dapat diketahui unsur pokok permasalahannya yaitu : (1) Perlakuan ; (2) Ulangan dan (3) Peubah. 1. Perlakuan Perlakuan merupakan subjek penelitian yaitu suatu permasalahan yang diujicobakan terhadap komoditas (ternak atau tanaman) sebagai objek penelitian, perlakuan atau disebut juga sebagai faktor dalam analisis data statistika, dari format pencatatan data pada gambar 1 dapat diketahui perlakuan sebagai faktor yaitu terdiri dari : a. Komposisi pakan Dalam komposisi pakan ini dapat diketahui dari salah satu data yang telah dianalisis dengan pernyataan 2 x 3 x 2 yang diberikan sebanyak 4 ulangan yaitu : - Faktor 1 Bungkil Kacang Kedelai (BKD) dan Tepung Ikan (TI) - Faktor 2 Level Pemberian dari faktor 1 15 ; 17.5 dan 20 - Faktor 3 Level Pemberian dari faktor 2 Standar dan Standar + 15 b. Breed adalah jenis bangsa ternak c. Hatch adalah penetasan, berapa kali ternak itik melakukan penetasan pada setiap phasenya yang umumnya sering dibagi dalam 2 phase setiap phase menunjukkan umur ternak (Phase I : minggu; Phase II : minggu). 1. Ulangan Sebagaimana dikemukakan Iskandar (2000) bahwa jumlah populasi ternak yang layak untuk penelitian percobaan adalah sebanyak ekor, ekor dan >100 ekor yang selanjutnya dipilih secara random (acak) sebagai sampel. Untuk kegiatan penelitian percobaan pada bidang nutrisi pada umumnya mempergunakan 4 ulangan, dan sebagaimana dikemukakan Kwanchai, 1972 dalam Suryono dan Suwandi, 2003, bahwa untuk mendapatkan jumlah ulangan yang baik adalah : ( r 1 ) ( t 1 ) 15, dimana r = banyaknya ulangan (replicate), t = 61
4 banyaknya perlakuan (treatment), tetapi dalam menentukan banyaknya ulangan tergantung pada disiplin keilmuannya. 2. Peubah Peubah atau variabel atau dapat disebut sebagai data yaitu sesuatu yang ingin diketahui dari suatu pengamatan / penelitian, didalam setiap kegiatan penelitian yang biasanya disajikan kedalam bentuk angka-angka yang disebut dengan istilah data-data. Sudjana (1982) menyatakan bahwa data memiliki dua sifat yang terdiri dari : (1) data kuantitatif berbentuk bilangan yang merupakan data dengan varibel diskrit atau data diskrit (hasil perhitungan), dan data dengan varibel kontinyu atau data kontinyu (hasil pengukuran), dan (2) kualitatif yang berdasarkan pada kualitas objek seperti halnya : sangat baik, baik, cukup, buruk, ya atau tidak, dan bila dalam bentuk kalimat (pendapat atau opini responden) pengolahan datanya berdasarkan hasil pengelompokan terhadap beberapa aspek (aspek sosial ekonomi, aspek kebijakan, aspek hukum dan lain sebagainya). Peubah yang sering menjadi pengamatan atau penelitian di Balai Penelitian Ternak disesuaikan dengan komoditas dan disiplin keilmuannya yaitu karakterisasi morfologi ternak (bobot badan, tinggi badan, panjang badan, tinggi pundak, dalam dada, lingkar dada, tinggi pinggul, dalam pinggul dan lingkar pinggul), produksi, produksi susu, FCR, konsumsi pakan, bagian-bagian dari usus (crop, proventiculus, gizzard, duodenum, jejunum, ileum dan secum), dan berdasarkan hasil analisis laboratorium kimia mengenai : kebutuhan energi (metabolizable energy), kebutuhan protein, kebutuhan vitamin yang berkaitan dengan pemberian pakan (Haryanto dan Kuswandi,2000) dari yang dikonsumsi sampai dengan kotoran yang dikeluarkannya. TAHAPAN KEGIATAN PENELITIAN Dari ketiga permasalahan tersebut di atas menunjukkan, bahwa kegiatan penelitian bersifat eksperimental diperlukan beberapa tahapan yaitu : 1. Menentukan objek penelitian. 2. Mendesain permasalahan yang akan diteliti 3. Menentukan parameter / peubah yang akan diukur 4. Melakukan manajemen data : a. Pengumpulan data Pencatatan data dari kandang atau kebun Percobaan Entri Data melalui program Excell dan program lainnya yang dapat dikonversikan ke program statistik. Pemeriksaan data yang akan dianalisis, merupakan suatu keharusan untuk dilakukan, pemeriksaan atau validasi data yang akan dianalisis benar-benar telah valid dan dapat dipertanggungjawabkan dalam penulisan karya ilmiah. b. Formating data yang sesuai dengan program statistik. c. Manajemen Data dari Model 2 62
5 1. Menentukan Uji statistika yang akan dipergunakan Uji statistika yang dipergunakan harus sesuai dengan metode penelitian dan keluaran yang diharapkan. 2. Menentukan Hipotesa nol (H 0 ) Sudjana (1982) Hipotesa atau hipotesis adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan dan menuntun atau mengarahkan penelitian selanjutnya terdiri dari Hipotesis Null (H 0 ) dan Hipoteisis Alternatif (H A ). Pengujian hopotesis akan membawa suatu kesimpulan diterima atau tidak H 0, tingkat derajat pengujian (signifikasi) yang sering dipergunakan untuk data penelitian percobaan (kuantitatif) pada tingkat α = 5, sedangkan untuk data kualitatif dan survei lapangan pada tingkat α = 10 dan 20 yang selanjutnya dibandingkan antara nilai hitung hasil uji analisis dengan nilai Tabel statistik, apabila nilai hitung lebih besar dari nilai Tabel statistik, berarti berbeda nyata (significant). Tingkat kepercayaan atau confident interval akan mempunyai peluang antara Sebagai contoh kesimpulan dari pengujian hipotesa yaitu : H 0 : µ = 0 Ho diterima berarti tidak ada perbedaan Ho ditolak berarti ada perbedaan H A : µ 0 H A diterima berarti ada perbedaan H A ditolak berarti tidak ada perbedaan ANALISA DATA Analisis data merupakan perhitungan angka-angka dan sangat berkaitan erat dengan disiplin ilmu matematika. Statistika merupakan bidang ilmu eksakta, sebagai alat bantu di dalam mencari pembenaran yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat diketahui suatu kesimpulan dari tujuan penelitian. Beberapa analisis data yang sering dipergunakan pada kegiatan penelitian eksperimental yaitu : Deskriptif Statistik (Frequensi / Percentile, Rata-rata, Standar Deviasi, Standard Error Mean, Minimum dan Maksimum ) Rancangan Acak Lengkap, Rancangan Acak Kelompok, Rancangan Acak Pola Faktorial Split Plot desain Analisis data lanjutan seperti : LSD, Duncan, Least Square Mean (LSM), kontras orthogonal Regresi Linear Korelasi Regresi nonlinear STATISTIK DAN KOMPUTER Dalam proses analisa data hasil penelitian, untuk lebih efektif dan efisien serta keakuratan dapat mempergunakan perangkat lunak (program komputer) statistik. Perangkat 63
6 lunak statistik saat ini telah banyak beredar dari berbagai merek dagang yang dibuat khusus untuk program WINDOWS setelah sistem DOS untuk berbagai profesi dibidang Kedokteran, Farmasi, Pertanian dan lain sebagainya. Pengolahan data statistik dapat dilakukan melalui 3 cara atau kelompok (Santoso,2001) yaitu : a. Membuat program sendiri melalui bahasa pemograman (fortran atau basic) yang cukup memadai dan kegunaanya bersifat khusus, tetapi hal ini sudah tidak memadai untuk dilakukan. b. Mempergunakan program yang tidak dikhususkan untuk persoalan statistik yaitu program excel yang memiliki fasilitas ADD-INS dengan meng-install menu ANALISIS TOOLPAK. c. Pengolahan data statistik yang khusus dibuat untuk pengolahan data statistik deskriptif maupun induktif (inferensi) seperti SAS, SPSS, Statistica, Microstat, Msustat dan lain sebagainya. Perangkat lunak statistik yang cukup familier dan banyak dipergunakan adalah perangkat lunak SAS (Statistical Analisys System) khususnya dibidang penelitian lingkup peternakan dan pertanian. Keluaran program SAS cukup lengkap untuk analisis data penelitian percobaan dan pada program SAS inipun memiliki operating / modul SAS/IML yang dapat digunakan untuk program-pogram komplek atau bahasa pemograman dengan menggunakan matrik. Program SPSS (Statistical Product Service Solution) merupakan program yang dibuat khusus untuk pengolahan data statisitik dalam bidang ilmu sosial-ekonomi sebagaimana dikemukakan Santoso (2001), pada saat ini diperkirakan perusahaan di seluruh dunia menggunakan program SPSS dalam membuat dan mendistribusikan informasi hasil pengolahan data statistik untuk berbagai pengambilan keputusan strategi perusahaan, karena program SPSS memiliki 4 operating units yaitu : SPSS BI atau Business Intelegence untuk pasar bisnis; SPSS MR atau market research untuk riset pasar; SPSS Science untuk riset sains dan SPSS Quality untuk peningkatan kualitas. Dari pengalaman yang diperoleh menunjukkan bahwa program SPPS dapat menganalisis data deskriptif statistik dengan jumlah peubah > 200 peubah secara sekaligus dan dapat ditransfer ke program lain seperti MS Words 2000, MS Excell 2000, MS Access 2000 dan sebaliknya baik data maupun hasil analisis (output). KESIMPULAN Kegiatan penelitian di Balai Penelitian Ternak terbagi dalam empat program yang terdiri dari Uanggas dan Aneka Ternak, Ruminansia Kecil, Ruminansia Besar, dan Agrostologi dengan disiplin keilmuannya adalah nutrisi, reproduksi, pemuliaan, agrostologi, penelitian pada umumnya bersifat eksperimental baik di kandang percobaan maupun kebun percobaan memiliki tiga permasalahan yaitu perlakuan, ulangan dan peubah dengan objek penelitian terdiri dari ayam, itik, kelinci, sapi, kerbau, kambing, domba, dan tanaman pakan ternak, sebelum dilakukan pengolahan data perlu dilakukan manajemen data dari mulai pencatatan data baik di kandang maupun di kebun percobaan dengan format yang telah disiapkan oleh masing-masing program, sedangkan untuk data survei lapangan dilakukan tabulasi data. 64
7 Untuk memudahkan didalam pengolahan dan analisa data perlu dilakukan spesifikasi atau pengelompokan dari masing-masing variable ke dalam program dbase, Excel, Lotus, non dokumen. (ASCII) yang mudah dikonversikan ke program statistik. Penggunaan program statistik akan lebih efektif, efisien dan akurat apabila data yang akan dianalisis multi komplek. Ketepatan dalam pemilihan program statistik akan memudahkan didalam melakukan pengolahan data dan analisis data. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada para peneliti di Balai Penelitian Ternak yang telah memberikan kesempatan kepada penulis di Biometrik untuk melakukan pengolahan dan analisa data terhadap berbagai hasil kegiatan penelitian percobaan pada penelitian ayam, itik, kambing perah, domba, sapi perah, makanan hijauan ternak (agrostologi) dan data survei lapangan. DAFTAR BACAAN Haryanto, Budi dan Kuswandi Pakan Berserat untuk Ruminansia dalam Modul dan Bimbingan Teknis Manajemen Penelitian dan Pengkajian Bidang Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan kerjasama dengan Proyek ARM-II Badan Litbang Pertanian. Halaman Iskandar, Sofjan Analisa Data Pengkajian Teknologi Pakan Unggas dalam Modul dan Bimbingan Teknis Manajemen Penelitian dan Pengkajian Bidang Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan kerjasama dengan Proyek ARM-II Badan Litbang Pertanian. Halaman Microsoft Office 2000 Premium Edition Applications : Ms. Excell Santoso, Singgih SPSS versi 10. Mengolah Data Statistik secara Profesional. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. SAS/STAT for windows ver Cary NC. SAS Institut Inc. Steel, Robert G.G. and J.H. Torrie Principles and Procedures of Statistics a Biometrical Approach. Mc. Graw Hill Book Company. Suryono, Jojon dan Suwandi Cara Mengatasi Heterogenitas Tanah Untuk Percobaan Lapang. Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Halaman
APLIKASIANALISIS RANCANGAN ACAK LENGKAP DALAM PENGOLAHAN DATAHASILPENELITIAN PERCOBAAN PAKAN TERNAK PADAKAMBINGINDUK
APLIKASIANALISIS RANCANGAN ACAK LENGKAP DALAM PENGOLAHAN DATAHASILPENELITIAN PERCOBAAN PAKAN TERNAK PADAKAMBINGINDUK M.E. Yusnandar Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Kambing BKC
Lebih terperinciME Yusnandar * PENDAHULUAN
ME Yusnandar * PENDAHULUAN Rancangan acak lengkap (randomize complete design), rancangan acak lengkap kelompok (randomize complete block design) dan rancangan acak lengkap faktorial (randomize complete
Lebih terperinciAPLIKASI ANALISIS REGRESI NON LINEAR MODEL KUADRATIK TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SELAMA 90 HARI PERTAMA LAKTASI
APLIKASI ANALISIS REGRESI NON LINEAR MODEL KUADRATIK TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SELAMA 90 HARI PERTAMA LAKTASI M.E. Yusnandar Balai Penelitian Ternak, Ciawi PO. Box 22, Bogor
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UKURAN ORGAN DALAM KARKAS ITIK GENOTIPE PEKING x ALABIO DAN PEKING x MOJOSARI
KARAKTERISTIK UKURAN ORGAN DALAM KARKAS ITIK GENOTIPE PEKING x ALABIO DAN PEKING x MOJOSARI AGUS SUPARYANTO Balai Penelitian Ternak Jl. Veteran III PO Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Itik Peking x Alabio
Lebih terperinciAPLIKASI ANALISIS REGRESI NON LINEAR MODEL KUADRATIK TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SELAMA 90 HARI PERTAMA LAKTASI
APLIKASI ANALISIS REGRESI NON LINEAR MODEL KUADRATIK TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SELAMA 90 HARI PERTAMA LAKTASI APLIKASI ANALISIS REGRESI NON LINEAR MODEL KUADRATIK TERHADAP PRODUKSI
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung limbah kecambah kacang hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciModel Y=YlY2=AB Model Y = A X 1 Model Y = A Xl(A) Model Y = A X1 Xl*A Analisa Keragaman Peubah Ganda Model Analis Peragam Model Pemisahan Kemiringan M
PENGGUNAAN FUNGSI 'PROC GLM' PADA SAS (STATISTICAL ANALYSIS SYSTEM DALAM MENGANALISA DATA M.E. YUSNANDAR Balai Penelitian Ternak, Ciawi PO Box 122, Bogor 16002 RINGKASAN Dalam menganalisa data hasil penelitian
Lebih terperinciPEMANFAATAN PROGRAM STATISTICAL PRODUCT SERVICE SOLUTION(SPSS) DALAM PENGOLAHAN DATA STATISTCKA
Temn Tekms Fungsional.%on Penelin 100-1 PEMANFAATAN PROGRAM STATISTICAL PRODUCT SERVICE SOLUTION(SPSS) DALAM PENGOLAHAN DATA STATISTCKA M.E. Y(!SNANDAR Balai Penelitian Ternak, PO Box 16/)02, Bogor RINGKASAN
Lebih terperinciSTATISTIK TERAPAN DAN RANCANGAN PERCOBAAN. Dr. G. Ciptadi (Genetics, Animal Breeding, Tech.Lab., Stat. Rancob) Lab. Gen.Pem Ternak dan LSIH-UB
STATISTIK TERAPAN DAN RANCANGAN PERCOBAAN Pendahuluan, Kontrak Kuliah (RKPS) (2+1) Dr. G. Ciptadi (Genetics, Animal Breeding, Tech.Lab., Stat. Rancob) Lab. Gen.Pem Ternak dan LSIH-UB Kegiatan dalam kelas
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh lama periode brooding dan level protein ransum periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja untuk tahap pemeliharaaan serta analisis sampel di Laboratorium Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciMENENTUKAN PENGARUH INTERAKSI PERLAKUAN DENGAN METODE POLINOMIAL ORTOGONAL
MENENTUKAN PENGARUH INTERAKSI PERLAKUAN DENGAN METODE POLINOMIAL ORTOGONAL E. JULIANTINI Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Jl. Tentara Pelajar No.,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012
20 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012 yang bertempat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik
21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik Rambon Jantan dan 20 ekor Itik Cihateup Betina, 4 ekor
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba
8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba dan Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciPENYAJIAN DATA. Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB
PENYAJIAN DATA Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB Proses Pengumpulan Data???? Pencatatan Data Numerik Variable Record ID Nama Spesies Hasil Uji HI 1 Ahmad Ayam broiler
Lebih terperinciYunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.
Jurnal Agribisnis Peternakan, Vo.1, No.1, April 2005 Performans Ayam Broiler yang Diberi Berbagai Tingkat Protein Hewani Dalam Ransum (Performance of Broiler Applied by Various Levels of Animal Protein
Lebih terperinciMATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan pada bulan Juni sampai September 2011 bertempat di Peternakan Kambing Darul Fallah - Ciampea Bogor; Laboratorium
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS STATISTIK
No.: SIL/TBB/TKF203/53 Revisi : 00 Tgl. 1 April 2008 Hal 1 dari 6 MATAKULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : STATISTIK : TKF 203 (2 SKS TEORI) : GASAL/GENAP : PENDIDIKAN TEKNIK
Lebih terperinciPengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)
Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher) The Effect of Continued Substitution of Tofu on Basal Feed (BR-2) on The
Lebih terperinciDUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL
DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana MS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian I. PENDAHULUAN Populasi penduduk
Lebih terperinciTATALAKSANA PENELITIAN DI LABORATORIUM KANDANG PERCOBAAN
TATALAKSANA PENELITIAN DI LABORATORIUM KANDANG PERCOBAAN R. DENNY PURNAMA Balai Penelitian Ternak PO Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Validasi data sangat menentukan kualitas hasil penelitian di Balai Penelitian
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UKURAN KARKAS ITIK GENOTIPE PEKING x ALABIO DAN PEKING x MOJOSARI
KARAKTERISTIK UKURAN KARKAS ITIK GENOTIPE PEKING x ALABIO DAN PEKING x MOJOSARI AGUS SUPARYANTO Balai Penelitian Ternak Jl. Veteran III PO Box 221, Bogor 16002 ABSTRAK Persilangan itik Peking dengan lokal
Lebih terperinciMETODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Aditif Cair Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16-50 Hari dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Penelitian menggunakan 30 ekor Itik Rambon dengan jumlah ternak yang hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Kandang Ilmu Nutrisi Ternak Unggas Laboratorium Lapang C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang dilaksanakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.
16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dengan melakukan persiapan dan pembuatan ransum di Laboratorium Industri Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembuatan pellet dilakukan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Puyuh mengkonsumsi ransum guna memenuhi kebutuhan zat-zat untuk
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konsumsi Ransum Puyuh mengkonsumsi ransum guna memenuhi kebutuhan zat-zat untuk hidup pokok dan produksi. Konsumsi ransum adalah jumlah ransum yang dihabiskan oleh ternak pada
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PTP101 Dasar Produksi Ternak 3(2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan, memahami tentang arti, fungsi jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2011 sampai dengan Maret 2011. Penelitian dilakukan di lima lokasi peternakan rakyat yang memelihara kambing PE di wilayah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan data sekunder pengamatan yang dilakukan oleh Dr. Ir. Ben Juvarda Takaendengan, M.Si. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2010. Pemeliharaan ayam bertempat di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Unggas sedangkan analisis organ dalam
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam Ransum, terhadap Performans Puyuh Jantan (umur 2-8 minggu) telah dilaksanakan pada bulan Juni Juli 2016, di
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai September 2015 bertempat di Kandang Kambing Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
PENDAHULUAN Latar Belakang Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perkembangan populasi ternak
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga bulan September 2011 dan bertempat di Laboratorium Lapang Blok A, Laboratorium Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu
28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengaruh penambahan level protein dan probiotik pada ransum itik magelang jantan periode grower terhadap kecernaan lemak kasar dan energi metabolis dilakukan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH APLIKASI SPSS Psikologi
1 Statistik Deskriptif, Statistik Inferensia dan Komputer Statistik (SPSS) statistik deskriptif dan inferensi; statistik parametrik, statistik non parametrik dan metode-metode yang termasuk didalamnya
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).
III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1). 1.2. Materi Materi penelitian ini
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Itik Rambon dan Cihateup yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Maulana (2009a), metode ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Jln. Prof. Dr. A Sofyan No.3 Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Kawasan Usaha Peternakan (Kunak) sapi perah Kabupaten Bogor seluas 94,41 hektar, berada dalam dua wilayah yang berdekatan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan balai pusat pembibitan sapi perah di bawah
24 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum BBPTU-HPT Baturraden Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan balai pusat pembibitan sapi perah di bawah
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan
Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan Sulastri Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Pakan Uji Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan buatan yang di suplementasi selenium organik dengan dosis yang berbeda, sehingga pakan dibedakan menjadi 4 macam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jl.
Lebih terperinciTINGKAT KEPADATAN GIZI RANSUM TERHADAP KERAGAAN ITIK PETELUR LOKAL
Seminar Nasional Peternakan dan Peteriner 1999 TINGKAT KEPADATAN GIZI RANSUM TERHADAP KERAGAAN ITIK PETELUR LOKAL ME. TOGATOROP, Y.C. RAHARDJO, dan BROTO WIBOWO Balai Penelitian Terrtak, P.O. Box 221,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ternak Penelitian, Ternak yang digunakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Komputer, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada Bulan September
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciBAB 6 RINGKASAN PENELITIAN
32 BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN Validasi metode analisis merupakan suatu proses untuk menentukan keabsahan dan pertanggungjawaban suatu hasil percobaan di laboratorium, tetapi dalam proses dan perhitungannya
Lebih terperinciKonsep-konsep Dasar Statistika
MODUL 1 Konsep-konsep Dasar Statistika KEGIATAN BELAJAR 1 Pengertian dan Pemanfaatan Statistika A. PENGERTIAN STATISTIKA Statistik adalah suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka. Misalnya
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang hubungan antara paritas, lingkar dada dan umur
9 BAB III MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tentang hubungan antara paritas, lingkar dada dan umur kebuntingan dengan produksi susu sapi Friesian Holstein dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah ayam petelur strain Lohman yang berumur 20 bulan. Ternak sebanyak 100 ekor dipelihara
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang
20 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh pemberian pakan dengan bahan pakan sumber protein yang berbeda terhadap performans ayam lokal persilangan pada umur 2 10 minggu dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang
17 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pemberian Tepung Daun Ubi Jalar Fermentasi dalam Ransum terhadap Massa Kalsium dan Protein Daging pada Ayam Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di penangkaran rusa Hutan Penelitian (HP) Dramaga- Bogor yang dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan kebutuhan daging sapi lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan daging sapi. Ternak sapi,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan persentase kenaikan jumlah penduduk yang tinggi setiap tahunnya. Saat ini, Indonesia menempati posisi ke-4 dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Lokasi Pembuatan biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang dilakukan di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Hubungan Konsumsi Bahan Kering dan Protein Pakan
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai Hubungan Konsumsi Bahan Kering dan Protein Pakan terhadap Produksi, Bahan Kering dan Protein Susu Sapi Perah di Kabupaten Klaten telah dilaksanakan di Peternakan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL
STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI NURLAELA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN NWUAELA. D24101054.
Lebih terperinciOPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR
Seminar Nasional Peternakan clan Veteriner 2000 OPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR HETI RESNAWATI', A.G. NATAAMIJAYA', UKA KUSNADO, HELMY HAMID 2, SOFYAN iskandar
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi yang sangat baik untuk menopang pembangunan pertanian di Indonesia adalah subsektor peternakan. Di Indonesia kebutuhan
Lebih terperinciUKURAN-UKURAN TUBUH TERNAK KERBAU LUMPUR BETINA PADA UMUR YANG BERBEDA DI NAGARI LANGUANG KECAMATAN RAO UTARA KABUPATEN PASAMAN
1 SEMINAR MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS Nama : Yul Afni No. BP : 07161055 Jurusan : Produksi Ternak UKURAN-UKURAN TUBUH TERNAK KERBAU LUMPUR BETINA PADA UMUR YANG BERBEDA DI NAGARI
Lebih terperinci1.1 Pendahuluan. 1.2 Arti Statistik
Student Guide Series: SPSS 1.1 Pendahuluan Jika ditanya tentang statistik atau ilmu statistik, kebanyakan orang akan beranggapan tentang suatu ilmu yang canggih, yang membutuhkan persamaan matematis yang
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak
24 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang diamati yaitu pengaruh aplikasi teknologi pakan, kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perunggasan merupakan komoditi yang secara nyata mampu berperan dalam pembangunan nasional, sebagai penyedia protein hewani yang diperlukan dalam pembangunan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi
1 I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dikembangbiakan oleh masyarakat. Pemeliharaan domba yang lebih cepat dibandingkan ternak sapi, baik sapi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari
Lebih terperinciPENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER
PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER Sofyan Arifin 1, H. Sunaryo 2 dan Umi Kalsum 2 1)MahasiswaFakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciPERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH
PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal
Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal Penyusun: Arnold P Sinurat Sofjan Iskandar Desmayati Zainuddin Heti Resnawati Maijon Purba BADAN
Lebih terperinciPEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN
Jurnal Ilmiah Peternakan 5 (2) : 80-84 (2017) ISSN : 2337-9294 PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN the using of Indigofera sp. in
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari
III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari ternak sapi perah yang terdapat di BBPTU HPT Baturraden.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah : 1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah : 1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa Klambir Lima Kampung, kecamatan Hamparan
Lebih terperinciKOMPOSISI TUBUH KAMBING KACANG AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh ALEXANDER GALIH PRAKOSO
KOMPOSISI TUBUH KAMBING KACANG AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh ALEXANDER GALIH PRAKOSO PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciIV HASIL dan PEMBAHASAN
IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum 4.1.1. Lokasi Penelitian Desa Sumber Lor merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Cirebon. Keadaan geografis Desa Sumber Lor berada di dataran rendah pada ketinggian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC ayam Sentul sebanyak 100 ekor yang diperoleh dari Peternakan Warso Unggul
Lebih terperinciEFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.
EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM S.N. Rumerung* Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK
Lebih terperinci