Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran"

Transkripsi

1 Hubungan Terpaan Artikel Surat Kabar Seputar Indonesia Tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara yang Ada di Perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung dengan Sikap Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: rhezafajarputra@yahoo.com ABSTRAK Rheza Fajar Putra, , jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran Kampus Bandung, penelitian ini berjudul Hubungan Terpaan Artikel Surat Kabar Seputar Indonesia Tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara Yang Ada di Perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung Dengan Sikap Mahasiswa Dalam Mengerjakan Skripsi. Studi korelasional ini mengenai hubungan antara terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Pembimbing utama Drs. Dadang Sugiana, M.Si. dan pembimbing pendamping Dra. Kismiyati Elkharimah, M.Si.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara frekuensi dan intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran angket, observasi, wawancara, dan studi pustaka.hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Hal ini disebabkan karena durasi penggunaan dan atensi yang diberikan khalayak ketika membaca artikel tersebut dapat mempengaruhi sikap mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.kesimpulan dari penelitian ini yaitu frekuensi penggunaan dan intensitas penggunaan dapat mempengaruhi sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Keywords: membaca artikel, skripsi, sikap mahasiswa 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping Page 1 of 14

2 PENDAHULUAN Dalam tatanan negara maju, surat kabar menjadi media yang berperan sangat penting bagi masyarakat luas untuk mendapatkan informasi. Menurut Agee (ardianto, 2007:45) bahwa secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utamanya adalah to inform, yaitu menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang sedang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia. Yang kedua adalah to comment, yaitu mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita. Dan fungsi yang ketiga adalah to provide, yaitu menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di surat kabar. Sedangkan untuk fungsi sekundernya yang pertama adalah untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu. Yang kedua untuk memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita-cerita menarik seperti komik. Yang ketiga adalah melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak. Meskipun media massa elektronik bermunculan, namun surat kabar tetap bertahan hingga saat ini karena telah memiliki segmentasi pasar tersendiri dan bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat. Berbicara tentang surat kabar, tidak bisa dipisahkan dari peran pers sebagai pencari informasi atau berita yang akan disampaikan kepada masyarakat. Pers telah menjadi bagian yang sangat penting, karena pers memiliki kekuatan dan peranan strategis dalam mewarnai kehidupan ketatanegaraan. Pers berperan sebagai penyeimbang dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Kekuatan inilah yang mengantarkan pers pada urutan keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Oleh karenanya, agar kekuatan dan peran pers yang sangat besar itu tidak disalahartikan dan disalahtafsirkan, pers dituntut untuk menggunakan fungsinya dengan tepat dan sesuai dengan standar jurnalisme yang benar. Pers juga harus memiliki peran penyeimbang agar tidak menjurus kearah trial by press. Inilah amanat yang akan dan harus diemban oleh Koran Seputar Indonesia, sebagai surat kabar baru yang lahir di tengah ketatnya persaingan penerbitan persuratkabaran di tanah air. Koran Seputar Indonesia terbit perdana, pada tanggal 30 Juni Dilahirkan oleh PT Media Nusantara Informasi (MNI), sub-sidiary dari PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang menaungi media elektronik televisi seperti RCTI, TPI, Global TV dan media elektronik radio Trijaya Network. PT. MNC sudah cukup berpengalaman dalam mengelola media serta terbilang mapan dan berpengaruh baik di kalangan masyarakat Indonesia. Page 2 of 14

3 Koran Seputar Indonesia hadir setiap pagi dengan sajian berita-berita yang akurat, mendalam, penuh gaya dan warna. Koran Seputar Indonesia juga akan menyapa pembaca dengan sentuhan jurnalisme khas untuk selalu memberikan lebih dari sekadar berita. Apalagi ditunjang dengan kreatifitas visual yang progresif dan tidak konservatif, Koran Seputar Indonesia yakin akan menjadi media yang unik. Dengan sajian berita yang bersahabat, karena pemanfaatan gaya bahasa dan image yang ramah (tidak b erdarah-darah), aktual dan informatif, karena berita terkini disajikan dengan ringkas dan jelas dengan topik-topik yang hangat. Koran yang menghibur karena didukung oleh desain yang menarik mampu mengakomodasi Feature Lifestyle dan Infotainment sekuat berita. Sajian berita yang dimunculkan bersifat non partisan atau tidak memihak dan dapat dipercaya. Koran yang dengan penggunaan gaya bahasa yang formal namun tetap mudah untuk dimengerti oleh pembaca dan sarat dengan unsur partisipasi publik. Koran Seputar Indonesia ini menyajikan berita-berita dengan rubrik yang meliputi in depth news, lifestyle, sport, dan entertainment. Dengan target pembaca Koran Seputar Indonesia yaitu masyarakat dengan usia 18 tahun keatas, target distribusi Koran Seputar Indonesia adalah kota-kota besar di seluruh Indonesia. Karakteristik pembaca memiliki kebiasaan membaca lebih dari satu surat kabar, karena tidak ingin tertinggal informasi penting dan informasi hiburan dalam waktu yang bersamaan. Termasuk kelompok masyarakat yang haus informasi dan inovatif sehingga mudah menerima hal baru. Oleh karena Koran Seputar Indonesia begitu memahami karakteristik dari pembaca, Koran Seputar Indonesia mencoba mencari, mengangkat, dan memberikan informasi hal-hal baru yang cukup menarik perhatian pembaca. Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol sosial, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai sarana pengganti kekuatan atau sumber daya lain. Media sering berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dam simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup, dan nilai-nilai (McQuail, 1989:3). Seiring makin berkembangnya media massa di tanah air, membuat kita menyadari bahwa, media massa dengan kemampuannya dalam mengubah pengetahuan, sikap hingga pada praktik didalam kehidupan masyarakat, tentunya mengundang kekhawatiran saat disadari bahwa ia tak hanya membawa pengaruh positif, namun juga pengaruh negatif. Dilihat dari pengaruh positif, bahwa media massa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat. Media massa memiliki andil yang penting dalam masyarakat. Media massa sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa juga bisa Page 3 of 14

4 menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah sikap masyarakat. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika sikap masyarakat dapat dipengaruhi oleh terpaan media massa Aspek sikap yang pertama kali terkena biasanya adalah kognitif pembaca, dimana disini informasi yang diserap menjadi sebuah pengetahuan pembacanya, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Setelah pengetahuan bertambah, maka akan terbentuk kepercayaan, persepsi, dan stereotip dalam benak pembaca (kognitif). Kemudian, akan timbul suatu perasaan dalam benak pembaca. Perasaan ini biasanya berupa rasa suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, puas atau tidak puas (afektif). Setelah aspek perasaan ini terpenuhi, maka akan timbul aspek ketiga yang membuat pembaca memiliki keinginan untuk bertindak mengikuti informasi yang diterimanya (konatif), bahkan hingga ada keinginan untuk memberitahukan informasi tersebut kepada orang lain. Media massa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat karena sekarang ini, media sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa dapat menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah sikap masyarakat. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika sikap mahasiswa dapat dipengaruhi oleh terpaan media. Oleh karenanya, sikap dapat merupakan suatu pengetahuan yang disertai kesedian dan kecenderungan bertindak sesuai dengan pengetahuan atau informasi yang diterimanya itu. Media massa juga bisa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Salah satunya adalah Berita berjudul Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara yang pernah diterbitkan oleh Koran Seputar Indonesia Jawa Barat edisi Kamis 29 Oktober 2010 pada halaman 5, kolom 2, hasil penulisan dari jurnalis bernama Rudini Artikel ini ditempel sebagai mading oleh petugas perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung di dekat pintu masuk perpustakaan. Sesuai dengan pemahaman dari Koran Seputar Indonesia tentang karakteristik pembacanya, informasi ini merupakan sebuah berita yang inovatif dan informasi baru bagi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa. Informasi adri artikel koran Seputar Indonesia berisi mengenai bahaya dari plagiat skripsi yang akan berdampak dapat dipenjara. Hal ini karena telah diatur dalam UU No19/2002 tentang Hak Cipta dan UU Sistem Pendidikan Nasional. Bila melanggar UU tersebut dapat dikenakan sanksi minimal 7 bulan dan maksimal 7 tahun penjara serta denda minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 5 Miliar. Tidak hanya itu saja sanksi yang dikenakan bagi sarjana yang melakukan plagiat akan dicabut gelar akademiknya dan dipenjara selama 2 tahun. Sebenarnya informasi dari artikel ini berisi mencoba untuk menghimbau dan menyadarkan kepada mahasiswa Unpad akan pentingnya untuk mendaftarkan hasil skripsi yang telah selesai ke UPT Haki Unpad. Beberapa tahun Page 4 of 14

5 belakangan ini maraknya plagiat skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen, membuat ibu Miranda Risang sebagai kepala UPT Haki Unpad mencoba menyadarkan akan pentingnya membuat hak cipta bagi seluruh hasil karya mahasiswa, baik itu skripsi maupun karya ilmiah. Meskipun mendaftarkan hak cipta terbilang pilihan atau tidak wajib, ibu Miranda Risang sangat menyarankan bagi mahasiswa Unpad untuk mendaftarkan hasil karya ilmiahnya ke UPT Haki Unpad agar mendapatkan hak cipta. Tujuannya adalah bila suatu waktu terjadi plagiat terhadap hasil karya ilmiah mahasiswa yang telah memiliki hak cipta, sang pencipta karya ilmiah berhak untuk membawa kasus ini ke ranah hukum dan dapat didampingi pengacara agar dapat membantu perlindungan hukum dan pembelaan terhadap kasus ini. Akan tetapi mahasiswa dalam menjalankan proses menghadapi kelulusan tidaklah mudah. Setelah menjalankan berbagai mata kuliah berdasarkan jumlah sistem kredit semester (SKS) yang diambil, pada akhirnya mahasiswa harus menghadapi skripsi. Skripsi adalah sebuah hasil laporan tertulis yang asli dilakukan oleh mahasiswa, dimana hasil penelitian tersebut bersifat pembuktian yang dapat bersifat memperbaharui, mengembangkan, menemukan, dan menegaskan teori-teori atau fakta-fakta dalam ilmu-ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa sebagai calon sarjana serta dapat berupa penelitian dasar penelitian terapan atau gabungan dari keduanya. Sedangkan dalam proses mengerjakan skripsi, mahasiswa membutuhkan refrensi-refrensi dari penelitian terdahulu seperti skripsi terdahulu, disertasi, maupun buku-buku yang menjadi bahan untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Kasus ini terlihat seperti dilema, karena disatu sisi mahasiswa membutuhkan refrensi dari penelitian terdahulu, sedangkan disisi lain terhadapat sebuah artikel dari Koran Seputar Indonesia yang ditempel di perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung berjudul Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara. Dengan ditempelnya artikel tersebut sebagai mading di perpustakaan Fikom Unpad Kampus Bandung, peneliti ingin mencoba meneliti adakah pengaruh terhadap sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung yang mengerjakan skripsi dengan adanya artikel Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara. Adakah mereka mengetahui keberadaan artikel ini, melihat, membaca atau bahkan mengacuhkan artikel ini. Ditempelnya artikel ini di berbagai perpustakaan-perpustakaan Unpad, termasuk Fikom Unpad Kampus Bandung bertujuan untuk mempublikasikan ke semua mahasiswa Unpad tentang bahaya plagiat skripsi dan pentingnya mendaftarkan hasil karya ilmiah mahasiswa ke Haki untuk mendapatkan hak cipta. Disamping itu ibu Miranda Risang Ayu selaku ketua UPT Hak Kekayaan Intelektual Unpad yang sedang melakukan kampanye dan mengadakan seminarseminar tentang Hak Kekayaan Intelektual (Haki) bagi mahasiswa. Page 5 of 14

6 PENJELASAN Artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk komunikasi massa, karena setidaknya memenuhi kriteria dari komunikasi massa, yaitu fungsi pendidikan dan fungsi informasi. Sebagai bentuk aktivitas komunikasi massa, artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara tentu saja memiliki peluang atau kesempatan untuk memberikan suatu efek tertentu. Efek yang akan muncul juga bentuknya pun beragam, Rakhmat menjelaskan bahwa hal itu tergantung pada dari sudut pandang apa yang menjadi acuan. Oleh karena adanya keanekaragaman tersebut maka dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan efek media massa seperti yang telah dijelaskan oleh Effendi (2003:218), yang menjelaskan efek komunikasi massa dilihat dari efek kognitif, afektif dan konatif. Ketiga komponen efek tersebut selanjutnya akan dijelaskan pada pembahasan sikap. Berdasarkan uraian diatas, agar efek dari artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dapat diteliti dengan baik, penulis menggunakan landasan teori yaitu Uses and Gratification Theory. Teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media. Artinya manusia itu memiliki otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michael Gurevitch merupakan penemu dari teori ini pada tahun Asumsi dasar dari teori ini antara lain adalah konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media (lewat media mana) dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya (Ardianto,2003:71). Teori ini juga menyatakan mungkin bahwa media juga dapat mempunyai pengaruh yang jahat dalam kehidupan. Pengaruh jahat dari media dapat disebabkan karena terpaan dari sebuah media. Karena terpaan media dapat mengubah perilaku seseorang.terpaan dapat dikatakan sebagai keadaan terkena pada komunikasi atau khalayak oleh pesan-pesan yang disebarkan oleh media. (Effendy, 1989:58). Katz, Jay G, Blumler dan Gurevitch (1974:22) merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini : 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengangkat pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak Page 6 of 14

7 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Penelitan tentang arti kultural dari media massa ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. (blumler dan katz, 1974:22). Model Uses and Gratifications merupakan perpanjangan dari teori kebutuhan dan motivasi. Dalam model ini yang dilihat adalah apa yang dilakukan seseorang terhadap media, bukan apa yang dilakukan media terhadap diri seseorang, Anggota khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi, ketika sampai pada operasionalisasi, model ini telah menimbulkan berbagai macam penjabaran. Dibawah teori uses and gratifications sebagai grand theory, bermacam macan teori berlindung dan berdebat satu sama lain(blumbler 1980: 203). Empat model telah dibuat: Model Linne dan Van Feilitzen, model Winahl (Windahl, 1981: 271), model Rosengren (Rosengren, 1974: 271), serta model McLeod dan Becker (McLeod dan Becker, (1981: 73). Agar sesuai dengan bentuk model-model yang lain, model Uses and Gratification memiliki empat komponen. Dengan menggunakan model ini, para peneliti berusaha menemukan variabel-variabel yang diukur. Karena sering kali para peneliti hanya meneliti sebagian dari komponen-komponen yang ada pada model uses and gratification berikut: Anteseden Motif Penggunaan Media Efek - Variabel - Personal - Hubungan - Kepuasan Individual Diversi Macam Isi - Pengetahuan - Variabel - Personal - Hubungan - Sikap Lingkungan Identity Dengan isi Page 7 of 14

8 1. Anteseden Anteseden mengacu pada situasi, karakteristik dari orang yang terlibat memungkinkan untuk diterpa informasi terhadap kebutuhannya. (Rohim, 2007:172). Variabel anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu, (1) Individual. Dimensi ini menyajikan informasi mengenai data demografis seperti: usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor psikologis komunikan. (2) Lingkungan. Dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Anteseden merupakan karakteristik dari khalayak. Dalam penelitian ini, anteseden tidak diturunkan karena sesuai dengan kebutuhan penelitian, anteseden yang merupakan karakteristik dari khalayak pengguna media tidak dibutuhkan untuk meneliti hubungan antara penggunaan media dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografi seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Komponen anteseden yang terdiri dari komponen individu, termasuk data demografis dan variabel lingkungan, tidak dijadikan konsep utama penelitian karena komponen anteseden terungkap lewat identitas dari objek yang diteliti yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung. 2. Motif Motive is defined us atndency to activity, strated by a drive and ended by an adjustment. The adjustment said to satisfy the motive. (Sperling, 1982:87). Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa motif itu adalah suatu kecenderungan untuk beraktifitas, dimulai dengan dorongan dari dalam diri dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Komponen motif, sama seperti anteseden juga tidak diturunkan menjadi konsep penelitian, karena motif berkaitan erat dengan komponen efek dan komponen penggunaan media yang merujuk pada pendapat Rosengren, dapat dikatakan daftar motif memang tidak terbatas. Tetapi operasionalisasi Blumer menyebutkan tiga orientasi: orientasi kognitif (kebutuhan bukan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi Page 8 of 14

9 (kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identitas personal (yakni menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri ). (Rakhmat, 2007:66). Motif merupakan dorongan bagi para mahasiswa untuk menggunakan media. Namun dalam penelitian ini, motif tidak diturunkan karena sesuai dengan kebutuhan penelitian, motif yang merupakan karakteristik dari khalayak pengguna media tidak dibutuhkan untuk meneliti hubungan antara penggunaan media dengan sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. 3. Penggunaan Media Teori ini pertama kali dijelaskan oleh Katz sebagai reaksinya terhadap pernyataan Bernard Brelson, bahwa penelitian komunikasi tampaknya akan mati, karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu tepenuhi: Permasalah pada model ini ada pada khalayak yang aktif, yang dengan sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus dan sesuai dengan kebutuhannya. Konsep dasar model ini diringkas oleh pendirinya (Katz, Blumler, dan Gurevitch, 1974:20). Dengan model ini yang diteliti adalah (1) sumber sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan, yang melahirkan (3) harapan - harapan dari (4) media massa atau sumber -sumber yang lain, yang menyebabkan (5) perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan dalam kegiatan lain), dan menghasilan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) akibat - akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tidak dikehendaki. Komponen penggunaan media dalam penelitian ini diturunkan menjadi terpaan dari artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara berdasarkan asumsi Rosengren. Sesuai dengan asumsi Rosengren yang menyatakan bahwa: Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rosengren dalam Rakhmat, 2007:66). Page 9 of 14

10 Terpaan media dapat diartikan sebagai keadaan terlibat khalayak tertentu dalam masyarakat di suatu negara atau daerah, bisa juga dikatakan sebagai usaha mencari data khalayak tentang penggunaan media, frekuensi penggunaan. (Ardianto, 2004:164). Bila memasukan pernyataan Rosengren diatas ke dalam terpaan artikel mencontek skripsi bisa dipenjara, dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terpaan media dapat diukur melalui frekuensi dan intensitas komunikan. Intensitas komunikan dalam membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara, yaitu terdiri dari dua indikator, yaitu durasi dan atensi komunikan. Berdasarkan pengertian terpaan media yang telah dijelaskan oleh Rosengren dalam Rakhmat (2009 : 66), maka cara mengukur terpaan media dari artikel Mencontek Skripsi Bisa Dipenjara dengan melihat dari frekuensi dan intensitas. 4. Efek Penggunaan Media Efek merupakan evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan terhadap audience (Rakhmat, 2005:66). Pengetahuan informasi dan kepuasan merupakan penurunan dari variabel efek dalam model uses and gratifications. Dalam penelitian ini, variabel efek menurunkan sikap dari mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi yang berkaitan dengan sikap yang diperolah oleh mahasiswa setelah diterpa artikel tersebut. Dalam hal ini berkaitan dengan sejauh mana sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung setelah diterpa artikel surat kabar dari Seputar Indonesia. Sikap mahasiswa yang dilihat dari tiga aspek sikap, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek konatif. Jalaluddin Rakhmat (1992: 39) pengertian sikap, yaitu: sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. Namun sikap memiliki 3 aspek, yaitu: 1. Aspek Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap (Azwar, Page 10 of 14

11 1995:24). Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karateristik umum suatu objek (Azwar, 1995:25). Dan melahirkan suatu pengetahuan dan pemahaman tentang suatu objek. Dalam aspek kognitif, mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung mengetahui keberadaan dan mempercayai isi dari artikel tersebut. 2. Aspek Afektif Aspek afektif menurut Azwar, menyangkut perasaan emosional seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, aspek ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. (Azwar, 1995:26). Aspek Afektif ini pula lah yang menghasilkan suatu penilaian dan kepercayaan kita terhadap suatu objek. Dalam penelitian ini aspek afeksi yang dimkasud adalah perasaan emosional mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tersebut. 3. Aspek Konatif Aspek konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku (Azwar,1995:27). Sehingga kita cenderung akan bertindak akan objek yang kita hadapi, apakah kita bersedia menerima objek tersebut atau malah menolaknya. Dalam penelitian ini komponen konasi menunjukkan kecenderungan mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung untuk mengikuti artikel surat kabar Seputar Indonesia yang memuat tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dan kemudian diterapkan kedalam proses mengerjakan skripsi. Media massa merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk sebuah sikap. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap. Walaupun pengaruh media massa tidak sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, media massa tidak kecil artinya. Oleh sebab Page 11 of 14

12 itu iklan selalu dimanfaatkan dalam dunia usaha guna meningkatkan penjualan atau memperkenalkan suatu produk baru. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti menurunkan dua variabel dari teori uses and gratifications, yaitu terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara sebagai variabel X, turunan dari model uses and gratifications yaitu dari penggunaan media. Dengan sub variabel berdasarkan asumsi Rosengren, yaitu frekuensi dan intensitas. Dan sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Kampus Bandung sebagai variabel Y, turunan dari model uses and gratifications yaitu dari efek penggunaan media. Dimana konteks sikap dilihat dari tiga aspek sikap, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif. Page 12 of 14

13 METODOLOGI Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode teknik penelitian korelasional yaitu metode yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Metode korelasional bertujuan untuk mencoba meneliti sejauh mana hubungan diantara variabel-variabel, hubungan yang dicari itulah yang disebut dengan korelasi. Studi korelasi mencoba meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. (Rakhmat, 1995:27) Hubungan yang muncul dalam penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Metode korelasional digunakan untuk mengukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, meramalkan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental. Studi korelasional sering diguakan untuk mengukur realibilitas dan validitas (Rakhmat, 2009:31). Dalam penelitian sosial kita sering berhubungan dengan variabel atribut, yakni variabel yang tidak dapat kita kendalikan. Karena hanya ada 2 (dua) variabel yang diteliti hubungannya dalam pembahasan ini maka disebut korelasi sederhana (simple correlation). (Rakhmat, 1995:27). Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengetahui hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang ada di dalam penelitian ini, yaitu variabel X : terpaan artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan Variabel Y : sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi Page 13 of 14

14 HASIL DAN KESIMPULAN Berikut ini adalah kesimpulan penelitian yang diharapkan mampu menjawab identifikasi masalah dan tujuan penelitian mengenai Hubungan Terpaan Artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara yang ada di perpustakaan Fikom Unpad kampus Bandung dengan sikap mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Dari hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh langsung dari lapangan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi, hal ini disebabkan oleh 23 dari total 45 orang responden menilai frekuensi mampu meningkatkan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas membaca artikel surat kabar Seputar Indonesia tentang mencontek skripsi bisa dipenjara dengan sikap mahasiswa Fikom Unpad Kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi, hal ini disebabkan oleh 35 dari total 45 orang responden menilai intensitas mampu meningkatkan sikap mahasiswa Fikom Unpad kampus Bandung dalam mengerjakan skripsi. Intensitas yang merupakan penggabungan dari dua indikator yaitu durasi dan atensi. Page 14 of 14

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting

Lebih terperinci

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa

Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Tayangan Iklan Ades Tiga Langkah Perubahan dalam Membentuk Sikap Green Living di Kalangan Mahasiswa Adinda Fuadilla A 1, Suwandi Sumartias 2, Trie Damayanti 3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. canggih dan kompleks serta memiliki kekuatan yang lebih dari maa-masa

II. TINJAUAN PUSTAKA. canggih dan kompleks serta memiliki kekuatan yang lebih dari maa-masa 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Komunikasi Massa 2. 1. 1 Pengertian Komunikasi Massa Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi massa. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic)

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) Oleh: Milzani Dinda Pradipta Wida 210000179 PENDAHULUAN Kehidupan

Lebih terperinci

6/13/2012 EFEK KOMUNIKASI MASSA EFFECT KOMUNIKASI MASSA. Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh audien.

6/13/2012 EFEK KOMUNIKASI MASSA EFFECT KOMUNIKASI MASSA. Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh audien. EFEK KOMUNIKASI MASSA Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Dewanto Putra Fajar M.Si Zaza Fariza Yuniar S.I Kom EFFECT KOMUNIKASI MASSA Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audiens atau khalayak masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program acara Good Morning Hard Rockers Surabaya. Motif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar 143 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6. 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil perhitungan nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, informasi berkembang dengan pesat dan semakin aktual sehingga membuat masyarakat ingin selalu mengakses perkembangan informasi. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI Hambatan dalam kegiatan komunikasi Efektivitas proses komunikasi Beberapa Hambatan dalam Komunikasi Massa Hambatan Psikologis Hambatan

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik (fungsi edukatif), artinya isinya

BAB I PENDAHULUAN. memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik (fungsi edukatif), artinya isinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi yang sama. Sebagai alat memberikan informasi (fungsi informatif),

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan, tanpa batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki sebuah peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam salah satu fungsi media massa sebagai penyebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan peranan media. Media massa dianggap penting karena berfungsi sebagai pemberi informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi. 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara khusus, hal ini berarti meningkatkan Sumber Daya Manusia. Salah satu masalah

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

IKLAN dan PERSEPSI (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Titi Rante Pasar 1 Padang Bulan Medan terhadap Iklan Harian Andalas )

IKLAN dan PERSEPSI (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Titi Rante Pasar 1 Padang Bulan Medan terhadap Iklan Harian Andalas ) IKLAN dan PERSEPSI (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Titi Rante Pasar 1 Padang Bulan Medan terhadap Iklan Harian Andalas ) FAUZAN EDLI 0709004107 Abstrak Penelitian ini berjudul persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, informasi berkembang dengan sangat cepat. Fenomena tersebut membuat setiap orang ingin mengikuti perkembangan informasi yang terjadi agar dianggap

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka 5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil

Lebih terperinci

JESSICA LARA

JESSICA LARA IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Teori Uses and Gratifications menjelaskan bahwa bukanlah media yang mengubah sikap dan perilaku khalayak, namun bagaimana media tersebut dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan manusia pasti tak bisa terhindarkan dari media massa, mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Jurnalisme memiliki makna penting dalam proses politik di suatu negara. Peran penting ini semakin terasa di kala pemilihan umum, dimana masyarakat menggantungkan akses informasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media (channel) yang dapat di gunakan sebagai sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media (channel) yang dapat di gunakan sebagai sarana 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini di mungkinkan karena adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, hampir setiap aspek kehidupan juga mengalami perubahan melalui setiap perkembangan yang ada. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat semakin membutuhkan media massa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

BAB II PENDEKATAN TEORETIS BAB II PENDEKATAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut akan diuraikan beberapa konsep dan pengertian yang berkaitan dengan kajian kepuasan pada media radio. Beberapa di antaranya adalah radio sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan merokok ini sudah menjadi kegiatan umum dan meluas dikalangan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa adalah yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa adalah yang paling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa adalah yang paling populer dibanding dengan media komunikasi lainnya. Hingga saat ini televisi masih menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 1 BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Responden dalam penelitian ini adalah pembaca Harian Meteor yang ada di Kota Semarang. Pembaca yang menjadi populasi didistribusikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis tergolong dalam kegiatan kebahasaan yang bersifat produktif. Chaedar Alwasilah (2007: 43) mengungkapkan bahwa menulis pada dasarnya bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Agustus 1978, ditetapkan definisi PR sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Agustus 1978, ditetapkan definisi PR sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (selanjutnya PR) sudah sangat berkembang pada jaman sekarang. Pada dasarnya setiap individu dapat menjadi PR bagi dirinya sendiri maupun perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting dalam rangka ketahanan pangan penduduk Indonesia. Permintaan akan beras meningkat pesat seiring dengan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kelompok dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menjalankan fungsi-nya yaitu untuk saling berbagi informasi. Karena itu keefektifan suatu kelompok dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA Ria Purnama Sembiring Staf Peneliti FIKOM Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta ria_ps@plasa.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Hubungan Twitter Jatinangorku Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Cepti Rachman Gilang Perdana 1, Edwin Rizal 2, Ute Lies Siti Khadijah 3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Lebih terperinci

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT RICKY YUNIAR WILDAN D2C605137 RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT Di era informasi ini, kebutuhan untuk

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP KORAN SINDO. (Studi Pada Wilayah Margorejo, Surabaya) SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SIKAP KONSUMEN TERHADAP KORAN SINDO. (Studi Pada Wilayah Margorejo, Surabaya) SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis SIKAP KONSUMEN TERHADAP KORAN SINDO (Studi Pada Wilayah Margorejo, Surabaya) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti kita ketahui, media adalah suatu alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

Hubungan antara Terpaan Tayangan Jejak Petualang dengan Sikap Mahasiswa terhadap Keindahan Alam Indonesia

Hubungan antara Terpaan Tayangan Jejak Petualang dengan Sikap Mahasiswa terhadap Keindahan Alam Indonesia Hubungan antara Terpaan Tayangan Jejak Petualang dengan Sikap Mahasiswa terhadap Keindahan Alam Indonesia Adit Kurniawan 1, Dadang Sugiana 2, Deddy R. Erlandia 3 Departemen Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut McQuail (2002:388) motif adalah penggerak maupun alasan dalam diri manusia untuk melakukan suatu tindakan. Motif ini memberikan arah tujuan pada tingkah

Lebih terperinci

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara Ono Opo Rek Di 93,3 Radio el Victor FM Surabaya) S K R I P S I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: Komunikasi Massa Bidang Kajian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhammad, SH.,MA Program Studi Public Relations Peran Penting Media Massa Peran Penting Media Massa (Dennis McQuail,1987)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran teknologi tak pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci