SURAT TUNTUTAN PIDANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURAT TUNTUTAN PIDANA"

Transkripsi

1 SURAT TUNTUTAN PIDANA Reg. Perk. No: PDM -1305/JKT.PST/07/2005 I. PENDAHULUAN : Majelis Hakim Yang Kami Terhormat, Sdr. Penasehat Hukum Yang Kami Hormati Hadirin Yang Kami Muliakan. Perkenankanlah kami mengajak para hadirin untuk memanjatkan rasa Pujian Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua sehingga pada hari ini dapat mengikuti persidangan dalam keadaan sehat. Persidangan perkara atas nama terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah melalui proses sebanyak 19 (sembilan belas) kali persidangan. Suatu proses persidangan yang panjang ini tidaklah berarti apa-apa dibanding dengan ditemukannya kebenaran materiel dari proses persidangan ini. Selama proses persidangan berlangsung telah muncul berbagai perbedaan pendapat, khususnya terjadi antara Jaksa Penuntut Umum dengan Team Penasehat Hukum, namun demikian karena perbedaan -pendapat itu mempunyai tujuan yang sama yakni mencari dan menemukan kebenaran materiel maka perbedaan pendapat itu merupakan tambahan perbendarahaan pengetahauan dan pengalaman kita semua dalam mencari dan menemukan suatu kebenaran. Sebelum membacakan Requisitoir atau Surat Tuntutan Pidana terlebih dahulu kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan dengan tegas, adil dan bijaksana, sehingga persidangan berlangsung dengan tertib dan lancar, penghargaan yang sama kami sampaikan kepada rekan Penasehat Hukum, pihak Kepolisian, rekan-rekan Pers dan hadirin pengunjung sidang yang telah memelihara ketertiban dan ketenangan persidangan, sehingga persidangan berjalan aman, lancar dan terbuka disertai harapan agar persidangan selanjutnya akan tetap berjalan dengan lancar dan tertib. II. DAKWAAN : Majelis Hakim Yang Terhormat, Saudara Penasehat Hukum yang Kami Hormati, Hadirin Yang Kami Muliakan. Kami Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat dengan memperhatikan hasil persidangan perkara atas nama terdakwa : Nama Lengkap : POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO. Tempat Lahir : Solo. Umur/Tgl Lahir : 44 tahun / 26 Januari Kebangsaan : Indonesia. Jenis Kelamin : Laki-laki. Tempat Tinggal : Pamulang Permai I Blok B No.1 Rt.O1/22 Pamulang Barat, Tangerang.

2 Agama : Katholik. Pekerjaan : Pilot Garuda. Pendidikan : - Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 1360/Pid.B/2005/PN.JKT.PST tanggal 01 Agustus 2005 DAN Surat Pelimpahan Perkara dengan Acara Pemeriksaan Biasa tanggal 29 Juli 2005 Nomor : B-931/0.1.10/Ep.1/07/2005, terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut: -- KESATU : Bahwa terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO baik bertindak secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama dengan YETI SUSMIARTI dan OEDI IRIANTO (da(am berkas terpisah) pada hari Senin tangga(6 September 2004 sampai dengan Selasa tanggal 7 September 2004 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan September 2004 bertempat di dalam Pesawat Garuda Indonesia Airways Nomor Penerbangan GA-974 tujuan Jakarta Singapura yang berdasarkan pasal 3 KUHP juncto pasal 86 KUHAP, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah melakukan, menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain yaitu jiwa korban MUNIR SH, yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : - Bahwa terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO yang sejak tahun 1999 telah melakukan berbagai kegiatan dengan dalih untuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia melihat korban MUNIR, SH sebagai aktifis LSM dan Ketua Kontras yang sering mengidentifikasikan dirinya penggerak dan pelopor pembangunan demokrasi, membela Hak Asasi Manusia dan tidak jarang bahkan terbiasa mengkritisi program pemerintah, melakukan kritik sosial, komentar, tanggapan yang bernada negatif serta kegiatan lainnya, yang dinilai oleh terdakwa maupun pihak tertentu telah sangat mengganggu dan menjadi halangan atau kendala bagi terlaksananya program pemerintah, mengakibatkan adanya pihak, termasuk terdakwa sendiri yang tidak dapat menerimanya. - Berlatar belakang anggapan dan penilaian tersebut mendorong terdakwa merasa perlu harus menghentikan kegiatan korban MUNIR, SH dengan merencanakan cara-cara yang sangat matang untuk menghilangkan jiwa korban MUNIR, SH; - Guna mewujudkan rencananya menghilangkan jiwa korban MUNIR, SH, mulailah terdakwa memonitor kegiatan MUNIR, SH baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga diketahuinya rencana korban MUNIR, SH yang akan berangkat ke Belanda untuk melanjutkan study; - Selanjutnya untuk memastikan tentang kepastian keberangkatan MUNIR, SH, tersebut pada tanggal 4 September 2004 terdakwa telah berusaha menelpon MUNIR, SH melalui Handphone milik MUNIR, SH yang ternyata diterima oleh saksi SUCIWATI (istri MUNIR, SH) dengan maksud menanyakan kapan keberangkatan MUNIR, SH ke Belanda yang dijawab oleh saksi SUCIWATI bahwa MUNIR, SH akan berangkat hari senin tanggal 6 September 2004; - Setelah mengetahui kepastian tanggal keberangkatan MUNIR,SH, maka terdakwa lalu mencari peluang agar bisa berangkat bersamasama dengan MUNIR, SH pada tanggal 6 September 2004, dimana

3 terdakwa meminta perubahan tugas penerbangan sebagai extra crew sedangkan sesuai jadwal tugasnya terdakwa pada tanggal 5 September 2004 sampai dengan 9 September 2004 seharusnyalah berangkat ke Peking China namun kemudian dirubah pada tanggal 6 September 2004 menjadi ke Singapura. Perubahan tersebut tertuang dalam Nota Perubahan nomor : OFA/219/04 tanggal 6 September 2004 yang dibuat oleh ROHAINIL AINI dengan alasan yang dikemukakan terdakwa saat itu adalah karena adanya tugas dari Saksi RAMELGIA ANWAR selaku Vice President Corporate Security PT. Garuda Indonesia yang untuk selanjutnya dalam pelaksanaannya akan menghubungi Chief Pilot KARMAL FAUZA SEMBIRING. Padahal penugasan tersebutsebenarnyalah tidak pernah ada, namun karena alasan tersebut maka diterbitkanlah General Declaration bagi keberangkatan terdakwa ke Singapura sebagai Extra Crew dinyatakan untuk melaksanakan tugas Aviation Security sementara tugas Aviation Security tersebut bukanlah merupakan spesialisasi tugas terdakwa yang tugas pekerjaannya di lingkungan PT. Garuda Indonesia adalah sebagai Pilot atau setidak-tidaknya terdakwa tidak mempunyai surat khusus sebagai Aviation Security; - Selanjutnya pada tanggal 6 September 2004 terdakwa berangkat ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk terbang ke Singapura dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia Airways dengan nomor penerbangan GA-974, pesawat yang sama yang ditumpangi oleh MUNIR, SH; - Setelah melakukan check in, terdakwa kemudian berjalan menuju pesawat melalui koridor yang menghubungkan ruang tunggu dengan pintu pesawat. Saat itu terdakwa melihat MUNIR, SH sedang berjalan menuju pintu pesawat; - Terdakwa kemudian menghampiri MUNIR, SH sambil menyapa dan menanyakan tempat duduk yang oleh MUNIR, SH ditunjukkan seat numbernya yakni nomor 40 G di kelas ekonomi; - Selanjutnya MUNIR, SH yang menanyakan di mana letak seat tersebut dijawab oleh terdakwa adanya di belakang. Namun saat itu terdakwa menawarkan tempat duduknya di Bisnis Class nomor 3 K kepada MUNIR, SH hal mana dimaksudkan dan dengan tujuan untuk mempermudah terdakwa melaksanakan rencananya untuk menghilangkan nyawa MUNIR, SH karena pada kelompok seat 3 K di kelas bisnis hanya terdapat 18 tempat duduk; - Bahwa untuk menghilangkan kecurigaan orang lain, terdakwa kemudian memberitahukan kepada saksi BRAHMANIE HASTAWATI selaku Purser pesawat tersebut perihal perubahan fasilitas tempat duduk terdakwa di Bisnis Class kepada MUNIR, SH yang selanjutnya Saksi BRAHMANIE HASTAWATI mendatangi MUNIR, SH dan menyalaminya; - Setelah itu saksi BRAHMANIE HASTAWATI mempersilahkan terdakwa untuk duduk di Premium Class dan beberapa saat kemudian sebelum pesawat tinggal landas, saksi OEDI IRIANTO sebagai pramugara pun melaksanakan tugasnya menyiapkan Welcome drink kepada para penumpang termasuk MUNIR, SH. Bahwa pada saat Saksi OEDIIRIANTO menyiapkan Welcome drink tersebut, terdakwa segera beranjak dari tempat duduknya berjalan menuju Pantry dekat bar premium. Pada saat mana kiranya maksud terdakwa untuk memasukkan sesuatu kedalam minuman orange juice yang akan dihidangkan kepada MUNIR,SH yang sesuai hasil pemeriksaan laboratorium Kementerian Kehakiman Lembaga Forensik Belanda tanggal 13 Oktober 2004, ditandatangani oleh dr.

4 ROBBERT VISSER, dokter dan patolog bekerja sama dengan dr. B. KUBAT dipastikan adalah racun arsen dalam jumlah yang mematikan; - Bahwa terdakwa memasukkan racun arsen ke dalam minuman orange juice tersebut karena terdakwa tahu MUNIR, SH tidak minum alkohol, sedangkan minuman yang disajikan sebagai welcome drink hanyalah orange juice dan wine; - Selanjutnya saksi YETI SUSMIARTI sebagai pramugari mengambil dua gelas berisi wine dan dua gelas berisi orange juice dimana khusus dua gelas orange juice telah dimasukkan racun arsen dan diatur dalam nampan secara selang-seling masing-masing dua gelas di depan berisi wine dan orange juice yang telah dimasukkan racun arsen tersebut serta dua gelas di belakang dengan komposisi yang sama. Selanjutnya saksi YETI SUSMIARTI menuju ke tempat duduk 3 K kelas bisnis tempat MUNIR, SH duduk untuk menyajikan minuman. Setelah berada di depan MUNIR, SH saksi YETI SUSMIARTI menawarkan minuman tersebut kepada saksi LIE KHIE NGIAN yang duduk di sebelah MUNIR, SH lebih dahulu dan yang diambil adalah minuman wine; - Bahwa saat menawarkan minuman tersebut, baik terdakwa, saksi OEDI IRIANTO dan saksi YETI SUSMIARTI tahu dan dapat memastikan bahwa saksi LIE KHIE NGIAN yang adalah warga Belanda akan memilih Wine; - Setelah itu saksi YETI SUSMIARTI menyajikan minuman kepada MUNIR, SH yang nampaknya tanpa rasa curiga lalu mengambil orange juice yang disajikan paling depan, dan minuman itulah yang telah dicampur dengan racun arsen; - Pada saat yang sama,apa yang dilakukan terdakwa adalah mengawasi kegiatan saksi YETY SUSMIARTI ketika menyajikan minuman kepada MUNIR, SH, mengamati MUNIR, SH yang duduk ditempatnya, saat meminum orange juice dalam gelas yang ada ditangannya, dan terdakwa mondar-mandir di depan pantry dekat bar Bisnis class. Dan setelah terdakwa menyakini bahwa MUN'R, SH telah meminum habis orange juice yang telah dimasukkan racun arsen tersebut, terdakwa barulah kemudian naik ke premium class upperdeck dan sempat menuju ke ruang pilot untuk berbicara dengan saksi PANTUN MATONDANG selaku pilot; - Setelah penerbangan selama kurang lebih 120 (seratus dua puluh) menit, maka pada pukul WIB pesawat Garuda Indonesia Airways nomor Penerbangan GA-974 mendarat di bandara Changi Singapura dan kemudian seluruh crew pesawat termasuk terdakwa pun turun untuk dilakukan penggantian crew, dimana crew dari Jakarta yang baru turun selanjutnya menginap di Novotel Hotel Singapura; - Sebelum melanjutkan perjalanan ke Belanda di bandara Changi MUNIR, SH menunggu selama kurang lebih 1 jam 13 menit untuk transit. Selanjutnya MUNIR, SH yang kembali naik pesawat tersebut harus duduk pada seatnya sendiri nomor 40 G Economy Class dan pada pukul WIB tanggal 7 September 2004 pesawat tinggal landas dari bandara Changi Singapura. Selang 15 Menit setelah take off, MUNIR, SH mulai merasa mules sebagai akibat mulai bereaksinya racun arsen didalam tubuhnya disusul selanjutnya korban muntah-muntah hingga muntahannya mengenai kaos dan celana yang dikenakan korban pada saat itu; - 3 (tiga) jam kenudian setelah take off dari Singapura tersebut saksi

5 PANTUN MATONDANG selaku pilot mendapat laporan dari purser MADJIB R. NASUTION bahwa Korban MUNIR,SH sakit dan sudah ditangani oleh dokter Tarmizi. Selanjutnya saksi PANTUN MATONDANG lalu memerintahkan purser MADJIB R. NASUTION untuk memonitor perkembangannya. Saat itu korban MUNIR, SH diputuskan dibawa ke bisnis class untuk dibaringkan dan oleh Saksi Dr. TARMIZI diberikan 2 (dua) butir tablet New Diatabs ; 1 (satu) butir Zantac ; 1 (satu) butir Promag dan juga diberikan suntikan Primperam dan Diazepam sehingga Korban MUNIR, SH terlihat menjadi tenang; - Namun 2 (dua) jam sebelum mendarat, saksi PANTUN MATONDANG kembali menerima laporan dari purser MADJIB NASUTION bahwa Korban MUNIR, SH telah meninggal dunia, yang selanjutnya saksi PANTUN MATONDANG selaku pilot segera mengundang dokter TARMIZI untuk mendapat penjelasan bahwa saudara MUNIR, SH menderita sakit perut dan muntaber yang beberapa saat setelah mendapat laporan bahwa korban MUNIR,SH meninggal dunia, lalu dibuatkan surat kematian; - Berdasarkan hasil visum et repertum yang dibuat pro justitia dari Kementerian Kehakiman Lembaga Forensik Belanda tanggal 13 Oktober 2004 yang ditandatangani oleh dr. ROBBERT VISSER, dokter dan patolog bekerja sama dengan dr. B. KUBAT, menerangkan tentang telah dilakukannya pemeriksaan atau otopsi mayat atas nama MUNIR,SH berlangsung dari tanggal 8 September 2004 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2004 dengan kesimpulan bahwa pada MUNIR, usia 38 tahun, terjadinya kematian dapat dijelaskan disebabkan oleh karena pada pemeriksaan toksikologi ditemukan "konsentrasi arsen sangat meningkat" di dalam darah konsentrasi arsen "meningkat" di dalam urin dan konsentrasi arsen "sangat meningkat" di dalam isi lambung; - Selanjutnya pakaian korban MUNIR, SH yang terkena muntahan pada saat diatas pesawat, setelah dilakukan pemeriksaan di Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal Polri, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal Polri Nomor LAB: 3952/KTF/2002 tanggal 14 Juli 2005, pemeriksaan terhadap barang bukti : kaos lengan pendek warna abu-abu dan biru, celana panjang jeans warna hitam, kaos kaki warna biru dan celana dalam warna coklat milik alm. MUNIR, SH" dapat disimpulkan bahwa; barang bukti berupa 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna abu- abu dan biru serta 1 (satu) potong celana panjang jeans warna hitam positif mengandung arsen Perbuatan terdakwa POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO tersebut diatur dan diancam pidana berdasarkan pasal 340 K.U.H.Pidana jo Pasal 55 (1) ke-1 K.U.H.Pidana DAN KEDUA : -----Bahwa terdakwa POLL YCARPUS BUDIHARI PRIY ANTO baik bertindak secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama dengan RAMELGIA ANWAR dan ROHANI\. AINI (dalam berkas terpisah) pada hari Senin tanggal 6 September 2004 atau setidak-tjdaknya pada suatu waktu tertentu dalam bulan September 2004 bertempat di Kantor PT.Garuda Indonesia Airways Bandara Soekarno Hatta Cengkareng yang berdasarkan pasal 84 ayat 2 KUHAP Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah melakukan,

6 menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah asli, dan pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut: Bahwa terdakwa pada tanggal 6 September 2004 sekira pukul Wib sampai dengan Wib atau setidak-tidaknya pada sore hari telah menelpon saksi ROHANIL AINI, dimana saat itu terdakwa menanyakan keberadaan Capten, yang kemudjan dijawab oleh saksi ROHANIL AINI "untuk apa?"; - Selanjutnya terdakwa mengatakan bahwa terdakwa ditugaskan oleh saksi RAMELGIA ANWAR untuk ke Singapura dan akan on board dengan GA-974, padahal terdakwa tahu bahwa saksi RAMELGIA ANWAR sedang berada di luar kota. Mendengar permintaan itu Saksi ROHANIL AINI kemudian menanyakan bagaimana dengan pak KARMAL (saksi Capt. KARMAL FAUZA SEMBIRING) selaku atasan dari terdakwa dan dijawab oleh terdakwa bahwa saksi RAMELGIA ANWAR akan menelpon pak KARMAL. Kemudian saksi ROHANIL AINI sebelum menutup telepon sempat mengatakan "Saudara janji pak RAMELGIA harus menghubungi Capt. KARMAL" dan dijawab oleh terdakwa "ya"; - Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, saksi ROHANIL AINI menjadi percaya dan yakin karena status terdakwa sebagai pilot senior Garuda sehingga akhirnya saksi ROHANIL AINI membuat Nota Perubahan Schedule nomor : OFA/219/04 saat itu juga yang ditandatangani sendiri oleh saksi ROHANIL AINI padahal saksi ROHANIL AINI tidak berwenang untuk itu. Nota perubahan tersebut sebagai perubahan atas nota OFA/ tanggal 31 Agustus 2004 yang berisikan pembatalan schedule pemberangkatan terdakwa sebagai extra crew ke Peking. Keyakinan saksi ROHANIL AINI juga didasarkan pada surat Dirut Garuda Nomor : DZ/2270/04 tanggal11 Agustus 2004 dimana dalam surat tersebut terdakwa ditugaskan sebagai staf perbantuan di Coorporate Security/IS yang dipimpin oleh saksi M. RAMELGIA ANWAR; - Berdasarkan Nota Perubahan schedule Nomor OFA/219/04 tertanggal6 September 2004 yang ternyata palsu karena sesungguhnya sebelum Nota perubahan tersebut dibuat, tidak pernah ada perintah dari saksi RAMELGIA ANWAR yang menugaskan terdakwa ke Singapura, namun terdakwa kemudian berangkat ke Singapura seolah-olah sebagai extra crew untuk me/aksanakan tugas Aviation Security Garuda dengan menggunakan pesawat Garuda Boeing dengan nomor penerbangan GA-974; - Bahwa setelah sekembalinya terdakwa dari Singapura ke Indonesia, ternyata perjalanan ke Singapura tersebut telah menimbulkan beban biaya antara lain untuk biaya transportasi dan akomodasi. Oleh karena itu saksi Capt. KARMAL FAUZA SEMBIRING memanggil terdakwa dan meminta terdakwa untuk melaporkannya kepada saksi RAMELGIA ANWAR. Selanjutnya terdakwa meminta kepada saksi RAMELGIA ANWAR untuk membuat surat penugasan bagi terdakwa yang kemudian saksi RAMELGIA ANWAR pun membuat dan menandatangani surat penugasan Nomor : IS/1177/04 tanggal 15 September 2004 lalu menyerahkannya kepada terdakwa. Adapun tujuan dari pembuatan surat penugasan tersebut adalah agar supaya beban biaya yang harus dikeluarkan untuk perjalanan terdakwa menjadi tanggungjawab saksi RAMELGIA ANWAR dan bukan tanggungjawab Saksi Kapten. KARMAL FAUZA SEMBIRING;

7 - Mengingat terdakwa yang melakukan perjalanannya ke Singapura pada tanggal 6 September 2004, dinyatakan sebagai extra crew maka untuk melengkapi bahwa seolah-olah tugas itu benar dilakukannya terdakwa kembali meminta kepada saksi RAMELGIA ANWAR untuk membuat surat penugasan tertanggal sebelum 6 September 2004, yang berdasarkan permintaan tersebut, akhirnya Saksi RAMELGIA ANWAR membuat pula surat penugasan dengan nomor dan isi yang sama yaitu surat Nomor : IS/1177/04 tertanggal 4 September 2004; - Selanjutnya dengan dasar surat palsu Nomor : IS/1177/04 tertanggal 4 September 2004 yang dibuat seakan akan asli tersebut, akhirnya PT. Garuda Indonesia menanggung segala biaya yang timbul akibat perjalanan terdakwa sehingga PT. Garuda Indonesia menjadi rugi setidak-tidaknya sebesar ongkos pesawat Jakarta Singapura pulang pergi ditambah biaya akomodasi berupa sewa hotel selama terdakwa berada di Singapura; -----Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan pasal 263 ayat (2) K.U.H.Pidana jo pasal55 K.U.H.Pidana jo pasal 55 (1) ke-1 K.U.H.Pidana III. FAKTA PERSIDANGAN Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan secara berturut- turut berupa Keterangan Saksi-Saksi, keterangan Ahli, Pemeriksaan Surat-Surat, Keterangan Terdakwa, Barang Bukti, serta Petunjuk secara berturut-turut sebagai berikut: A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI : 1) Saksi SUCIWATI : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Saksi kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan. - Bahwa benar korban MUNIR adalah seorang aktivis yang diantaranya menentang RUU TNI dan tentang Aceh. - Bahwa benar kegiatan MUNIR selama hidupnya banyak menerima tantangan baik teror bom, surat ancaman oleh pihak Militer, Preman yang dilakukan baik di rumah maupun di kantor. - Bahwa benar MUNIR pernah di rawat di Rumah Sakit selama 7 hari pada tahun 2003 karena sakit pelemakan jantung. - Bahwa benar pada tahun 2004 korban MUNIR pernah Medical Cek Up dan dinyatakan sehat secara keseluruhan. - Bahwa benar selama 1 minggu sebelum keberangkan ke Belanda, korban MUNIR selalu makan bersama saksi dan korban MUNIR tidak pernah memakan Mie Goreng dan Orange Juice. - Bahwa benar tiket pesawat untuk korban MUNIR dibelikan oleh IRMA NURJANAH dengan menggunakan Garuda atas kemauan korban MUNIR dan menggunakan kelas Ekonomi dan alasan korban MUNIR menggunakan pesawat Garuda karena dapat memberikan devisa ke Negara. - Bahwa benar MUNIR pada saat terbang Jakarta ke Belanda tidak membawa pil antimo. - Saksi kenal dan bertemu dengan Terdakwa pada tanggal 8

8 Nopember 2004 di Kantor Garuda dalam rangka menanyakan kronologis kejadian kematian korban Munir suami saksi. - Bahwa benar saksi pada tanggal 2 September 2005 mengangkat Handphone Munir dari seseorang yang mengaku bernama POLLY dari Garuda, yang menanyakan tentang keberangkatan Munir yang secara spesifik menanyakan apakah MUNIR jadi berangkat ke Belanda? Yang dijawab oleh saksi SUCIWATI jadi, dan MUNIR berangkat hari Senin tanggal 6 September 2004 dengan naik Pesawat Garuda. - Bahwa benar atas jawaban saksi SUCIWATI, terdakwa menjawab "akan naik bareng". - Bahwa benar saksi kemudian menyampaikan isi telepon tersebut kepada MUNIR, dan menanyakan apakah kenal dengan POLLY dari Garuda, kemudian dijawab oleh MUNIR "Orang Aneh, dan orang tersebut sok kenal". - Bahwa benar Munir pernah bercerita dengan saksi bahwa terdakwa pernah menitip Surat untuk diposkan di Swis, ketika MUNIR pergi ke Swiss. - Bahwa benar atas permintaan terdakwa tersebut Munir tidak mau dengan berkata : memangnya saya orang bodoh, kalau isi surat itu berupa ancaman, maka yang kena adalah MUNIR karena sidik jarinya masih menempel di amplop surat itu. - Bahwa benar pada tanggal 6 September 2004 sekitar jam WIB, saksi bersama MUNIR menunggu di Dunkin Donald Bandara Soekarno Hatta dalam rangka mengantar keberangkatan MUNIR ke Belanda, selanjutnya teman-teman Munir datang antara lain : PUNKY, RATNA, UPIK IRMA, SUGIARTO dan AAL, kemudian korban minum susu coklat tetapi tidak habis dan saksi yang menghabiskannya dan sambil berfoto bersama. - Bahwa benar tanggal 6 September 2004 sekitar jam WIB saksi menerima SMS dari MUNIR bahwa korban dalam kondisi baik-baik saja. - Bahwa benar pada tanggal 6 September 2004 terdakwa telah menelpon MUNIR sesuai hasil temuan Team TPF dan ada print outnya - Saksi mengetahui MUNIR meninggal tanggal 7 September 2004 sehabis Adzan Maghrib ditelepon oleh USMAN HAMID. - Bahwa benar untuk memastikan kematian korban MUNIR saksi menelepon pihak Garuda tentang kematian MUNIR dan dijawab sementara tidak ada kabar tentang kematian MUNIR. - Bahwa benar saksi menelepon Ibu LlLI (tempat yang sedianya akan ditempati MUNIR) di Belanda dan mendapat jawaban bahwa MUNIR meninggal dunia tetapi belum melihat jenazahnya. - Selanjutnya USMAN HAMID datang ke rumah saksi dan mengatakan kepada saksi bahwa benar MUNIR telah meninggal dunia. - Bahwa benar kemudian saksi menelepon Perwakilan Garuda di Belanda melalui Pak YAN yang membenarkan MUNIR telah meninggal dunia, tetapi Pak Yan melarang menyebarluaskan informasi ini karena Pak YAN secara formal bukan HUMAS Garuda. - Bahwa benar pada tanggal 8 September 2004 saksi bersama dengan PUNKY, INDARTI, RUSDI MARPAUNG, UsMAN

9 HAMID dan RASYID berangkat ke Belanda dan sampai di Belanda tanggal 9 September 2004 bertemu dengan Polisi Belanda dan pihak ICCO. - Bahwa benar saksi melihat jenazah korban di Martorium Schipol dalam keadaan telah meninggal dunia dan mengenakan berpakaian baju panjang warna putih dengan yang terlihat muka, tangan, rambut dan kaki dan pada saat saksi menunggu telah mendapat penlelasan dari Polisi Belanda bahwa korban MUNIR telah diotopsi. - Bahwa benar untuk pelaksanaan Otopsi, saksi telah mengijinkannya. - Bahwa benar Munir pada tanggal 9 September 2004 telah dikebumikan. - Bahwa benar nomor telepon MUNIR yang pernah dihubungi terdakwa nomor Bahwa benar terdakwa pernah menghubungi YENI, ROSA, INDARTI bahkan menawari INDARTI untuk terbang Gratis. - Bahwa benar terdakwa pernah mengajak ROSA berdamai bertempat di Blok M. - Pada bulan Oktober 2004 pertemuan ke-1 saksi bersama-sama dengan Pungky, Rachlan, Rusdi Marpaung dan T. Mulya Lubis dan bertemu dengan pihak Garuda yang diantaranya Indra setiawan selaku Dirut Garuda dan menanyakan apakah ada nama POLLY dari Garuda, dan dijawab oleh Indra Setiawan Ada, sebagai Pilot Airbus". - Kemudian saksi menanyakan lagi kepada Indra Setiawan apakah ditugaskan ke Belanda dan dijawab Indra setiawan "Pilot pesawat Airbus, bukan Pilot Pesawat besar ke Belanda. - Saksi mengadakan pertemuan yang ke 2 kalinya dengan pihak Garuda masih dalam bulan Oktober 2004 yang membicarakan makanan yang dimakan selama MUNIR terbang, menurut penjelasan Pramugari TIA D AMBARI mengatakan bahwa korban MUNIR selama terbang Jakarta singapure makan mie goreng, 2 gelas orange juice, sedangkan singapure-amsterdam hanya minum 1 gelas teh hangat, tidak makan karena sakit perut. - Masih dalam bulan Oktober 2004 diadakan pertemuan ke 3 yang diantaranya hadir terdakwa, dimana saksi menanyakan kepada terdakwa, apakah kenal dengan korban MUNIR dan terdakwa menjawab ingatan suami ibu itu bagus sekali karena hanya bertemu 1 kali di Bundaran HI masih ingat. - Pada saat saksi berada di ruang tunggu saksi menanyakan kembali kepada terdakwa kenapa memberikan tempat duduknya dan dijawab karena MUNIR orang terkenal dan terdakwa ingin memberikan kenyamanan dan juga terdakwa telah mendapat ijin dari Purser BRAHMANIE. - Bahwa benar saksi mendengar penjelasan dari Pramugari TIA DEWI AMBARI alias TIA telah membangunkan MUNIR untuk makan malam, tetapi MUNIR minta promag karena merasa maagnya kambuh dan MUNIR mengatakan saat itu sehabis minum orange juice dalam pesawat penerbangan Jakarta - Singapura, tetapi karena obat promag tidak ada, MUNIR meminta teh manis hangat, dan pada saat TIA membagikan makanan TIA sempat melihat MUNIR melintas menuju Lavatory.

10 - Bahwa dalam pertemuan ke 3, terdakwa mengatakan bahwa Crew Garuda sebagai Avition Security dan dijawab oleh saksi kalau begitu Intel dong dan terdakwa langsung menjawab bukan-bukan. - Bahwa benar pada saat itu sikap terdakwa berbelit-belit. - Bahwa benar pada tanggal 9 Oktober 2004 saksi menerima surat yang isinya selamat. - Bahwa benar pada tanggal 12 Nopember 2004 saksi menerima informasi hasil otopsi atas MUNIR dari Penyidik yang pada kesimpulannya di lambung korban ditemukan konsentrasi arsen sangat meningkat. - Pada bulan Nopember 2004 saksi mendapat kiriman kardus yang berisikan kepala ayam, kaki sapi dan tulisan yang isinya "awas jangan tuntut kasus MUNIR". - Bahwa benar pada tanggal 12 Nopember 2004 saksi menerima informasi hasil otopsi atas nama MUNIR dari Penyidik yang pada kesimpulannya di lambung korban ditemukan konsentrasi arsen sangat meningkat. - Bahwa saksi masih jelas mengingat suara yang didengar oleh saksi pada tanggal 2 September 2004 melalui handphone MUNIR yang menanyakan tentang keberangkatan MUNIR adalah sama dengan suara pada saat pertemuan face to face saat saksi berkomunikasi dengan terdakwa di kantor Garuda. - Bahwa barang bukti berupa kemeja dan celana yang dipertunjukkan dalam sidang benar milik korban MUNIR yang dipakai pada saat berangkat dari Jakarta - Singapura - Amsterdam. Tanggapan terdakwa : - Pertemuan di Garuda hanya sebatas silaturahmi. - Terdakwa tidak pernah menelpon ke korban sebelum berangkat ke Belanda. - Tidak benar terdakwa menitipkan surat kepada MUNIR untuk diposkan ke Swis. - Pada saat keberangkatan terdakwa bertemu dengan MUNIR di Pintu kaca. - Terdakwa tidak mempunyai boarding pas. - Pada tanggal 6 September 2004, terdakwa tidak pernah telepon MUNIR. - Pertemuan di Bunderan Hotel Indonesia karena macet dan menghormati pemberian bunga oleh MUNIR. 2) Saksi Ir. INDRA SETIAWAN, M.BA : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Saksi kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga tetapi ada hubungan pekerjaan sebagai bawahan saksi. - Bahwa benar saksi sebagai Dirut PT. Garuda yang membawahi diantaranya bidang Direktorat Strategi dan Umum yang selaku pimpinannya adalah M. RAMELGIA ANWAR. - Bahwa saksi tidak pernah memerintahkan terdakwa ke Singapura. Bahwa benar saksi pernah mengeluarkan surat

11 kepada terdakwa tertanggal 11 Agustus 2004 tentang pembantuan kerja dan surat penugasan itu adalah sebagai payung hukumnya sedangkan pelaksanaan penugasan kerjanya harus ditindak lanjuti dari Direktorat Strategi dan Umum yang akan dikeluarkan oleh R.RAMELGIA ANWAR. - Bahwa surat tertanggal 11 Agustus 2004 telah dikeluarkan sebanyak 2 kali, yang pertama ditandatangani pada tanggal 11 Agustus 2004 dan yang kedua setelah tanggal 11 Agustus 2004, yang jelas bukan bulan Agustus 2004 yang isinya sama. - Bahwa benar ID Card atas nama terdakwa tanggal pembuatannya tidak sama dengan surat tugas yang ditanda tangani saksi yaitu lebih dahulu ID Card dikeluarkan tanggal 16 Juni 2004 lebih awal dari surat tugas tertanggal 11 Agustus Bahwa benar seharusnya pembuatan ID Card setelah surat penugasan yang tertanggal 11 Agustus 2004, baru diterbitkan ID Card. - Saksi mengakui terdapat kesalahan pembuatan ID Card yang tidak berdasarkan surat tertanggal 11 Agustus Bahwa saksi mendapat laporan dari R. RAMELGIA ANWAR bahwa di singapura telah terjadi Dumping fuel. - Bahwa benar tugas utama terdakwa adalah Co Pilot. - Bahwa benar terdakwa yang akan ditugaskan oleh R. RAMELGIA ANWAR ke Singapure dalam rangka menelusuri karena terjadinya Dumping fuel. - Bahwa benar sebelum tanggal 11 Agustus 2004 terdakwa tidak pernah ditugaskan pada Corporate Security. - Bahwa benar terdakwa baru pertama kali ditugaskan pembantuan kerja. - Yang menjadi alasan terdakwa ditugaskan pembantuan adalah : - Dikenal seorang Pilot, Rajin, APG (Asosiasi Penerbang Garuda), penerbangan sudah cukup tersebar, sementara ybs. Sebagai. FOA Airbus Bahwa benar saksi menerima laporan dari terdakwa melalui R. RAMELGIA ANWAR dan laporan tersebut tidak memenuhi standar. - Bahwa benar seharusnya ada laporan dari Perwakilan Garuda di Singapura tentang kejadian tersebut, namun yang ada hanyalah SMS, sedangkan untuk roda yang tidak dapat menutup dapat ditangani oleh tehnisi di Singapure. - Bahwa yang dipakai laporan adalah dari Perusahaan perwakilan Garuda di Singapure. - Bahwa benar saksi tidak pernah menugaskan terdakwa untuk melakukan pengecekan dumping fuel di Singapura. - Bahwa yang berwenang menentukan tugas terbang terdakwa sebagai Pilot adalah bagian Shceduling Crew di dalam Direktorat Operasi dibawah pimpinan Cpt RUDY A. HARDONO. - Bahwa benar kalau terdakwa mengerjakan diluar kontek Surat tugas itu merupakan tanggungjawab pribadi terdakwa. - Bahwa benar saksi pada tanggal 17 Februari 2005 pernah

12 membaca dan melihat surat tanggal 4 dan 15 September 2004 No.IS yang ditujukan kepada OFA perihal penugasan yang ditanda tangani oleh R. RAMELGIA ANWAR yang dibuat setelah kembalinya R. RAMELGIA ANWAR dari dinas. - Bahwa benar saksi pada tanggal 10 September 2004 datang ke rumah duka. Tanggapan Terdakwa : Pada tanggal 8 September 2004 terdakwa telah menyampaikan laporan tugas kepada saksi melalui R. RAMELGIA ANWAR. 3) Saksi M. RAMELGIA ANWAR : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Saksi kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga, ada hubungan pekerjaan. - Bahwa benar saksi bekerja di PT. Garuda Indonesia dengan jabatan Vice President Corporate Security. - Bahwa yang menugaskan terhadap seseorang dalam Corporate Security adalah General Manager masing-masing. - Bahwa benar seorang pilot, Co Pilot dan Cabin Crew adalah pelaku utama di dalam keamanan penerbangan selama dalam penerbangan. - Bahwa hubungan kerja antara saksi dengan terdakwa tidak dapat memerintah langsung dimana terdakwa dikendalikan oleh Kapten KARMAL FAUZA SEMBIRING dan Kapten RONGGO. - Bahwa benar selama saksi berada diluar kota tidak pernah menerima laporan dari Capt. KARMAL maupun Capt. RONGGO tentang keberangkatan ke Singapura. - Bahwa benar pada tanggal 15 September 2004, saksi telah berada di Jakarta dan mengetahui terdakwa sudah berangkat ke Singapura dan Capt. KARMAL tidak mau menanggung biaya. - Bahwa benar ada surat Direktur Utama PT. Garuda tertanggal 11 Agustus 2004 No.GARUDA/DZ-2270/04, tentang pembantuan di unit Corporation Security yang ditujukan kepada terdakwa. - Bahwa setiap penugasan harus seijin atasan langsung dan harus jelas rincian tugasnya, jangka waktunya. - Bahwa benar saksi menerima laporan dari terdakwa tertanggal 08 September 2004 yang diterima tanggal 16 September 2004 dan laporan tersebut seharusnya ditujukan kepada yang menugaskan dan laporan mengacu kepada Direktur Utama, dan terdakwa mengatakan untuk laporan Singapura ada pada point 5. - Bahwa saksi mengetahui terdakwa telah berangkat KE Singapura dari Kapten KARMAL FAUZA SEMBIRING pada tanggal15 September 2004 dan pada tanggal 16 terdakwa datang menemui saksi melaporkan dari Singapura dan waktu itu Capt. KARMAL marah tentang keberangkatan terdakwa ke Singapura. - Bahwa surat tertanggal 04 September 2004 dibuat pada tanggal 20 September 2004, No.15/1177/04, yang diteruskan kepada terdakwa yang tidak diagenda/register, sedangkan 5urat tertanggal 15 September 2004, No.15/1177/04 yang tercatat di register. - Saksi tidak pernah menanyakan kepada terdakwa tentang

13 keberangkatannya ke Singapura. - Bahwa saksi tidak pernah menanyakan kepada saksi INDRA SETIAWAN (Direktur Utama Garuda) tentang keberangkatan terdakwa ke Singapura. - Bahwa benar saksi tidak pernah memerintahkan terdakwa untuk terbang ke Singapura baik melalui Capt. KARMAL, Capt. RONGGO. maupun ROHAINIL AINI. - Bahwa pada tanggal 16 September 2004 Capt. KARMAL minta koreksi surat t-ertanggal 15 September 2004 dengan alasan Capt. KARMAL tidak mau menanggung beban biaya yang akan ditanggurlg oleh Capt. KARMAL dan akan dibebankan kepada saksi. - Bahwa benar saksi telah menerbitkan surat tertanggal 4 September 2004 dan tanggal 15 September 2004 dan terdapat perbedaan tanda tangan karena ditanda tangani sambil berdiri, sedangkan yang satu dengan posisi duduk, namun benar tandatangan yang tertera pada 2 surat tersebut tanda tangan saksi. - Bahwa terdakwa melakukan penugasan ke Singapura, saksi tidak pernah mengijinkan, tetapi adalah atas inisiatif terdakwa sendiri. - Bahwa benar surat tertanggal 15 September 2004 dibuat dan ditandatangani pada tanggal 15 September 2004, tetapi surat tertanggal 04 September 2004 dibuat dan ditandatangani tanggal 17 September 2004 dan untuk arsip file surat tersebut ditandatangani tertanggal 20 September Bahwa benar terdakwa ke Singapura tidak ada surat penugasan. - Bahwa terdakwa sebagai pilot yang diperbantukan dibidang Corporate Seeurity sesuai surat Direktur Utama PT. Garuda Indonesia teranggal 11 Agustus 2004 dan belum ada aturannya seorang pilot diperbantukan dibidang lain. - Bahwa terdakwa menerima surat tugas dari Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, saksi tidak pernah dipanggil tentang penugasan terdakwa tersebut. - Bahwa surat.tugas tanggal11 Agustus 2004 dari Direktur Utama PT. Garuda Indonesia saksi menyerahkannya kepada terdakwa yang djsaksikan oleh DMN AHMAD. - Bahwa benar saksi tidak pernah melaporkan tentang adanya kekurangan tenaga kepada Direktur Utama PT. Garuda Indonesia dan tidak ada laporan yang menyatakan adanya unit kerja saksi tidak maksimal. - Bahwa benar saksi tidak mengetahui terdakwa pada tanggal 6 September 2004 berangkat ke Singapura tetapi saksi mengetahui adanya Dumping Fuel di Singapura dan saksi tidak pernah mengetahui terjadinya Dumping Fuel di wilayah lain dan baru pertama kali ini terjadi Dumping Fuel. - Bahwa terjadinya Dumping Fuel di Singapura saksi tidak pemah menerima laporan dari PT. Garuda Indonesia perwakilan di Singapura. - Bahwa mengenai Dumpjng Fuel bukan merupakan tugas saksj. - Bahwa saksi tidak mengetahui kalau terdakwa memiliki syarat apa sampai diperbantukan di bidang Corporate Security. - Bahwa benar saksi mengetahui terdakwa sebagai Aviation Security belum mempunyai kualitas karena bukan pelaku Aviation Security mengenai memonitor penerbangan, standar penerbangan.

14 - Bahwa benar Dumping Fuel bukan merupakan tugas Aviation Security. - Bahwa benar terdakwa tidak pernah melaksanakan tugas sebagai Corporate Security. - Bahwa yang mempunyai inisiatif terdakwa ditugaskan pembantuan dibidang Corporate Security adalah Direktur Utama PT. Garuda Indonesia. (saksi INDRA SETIAWAN). - Bahwa benar setiap penugasan harus ada masa berlakunya serta disebutkan wewenang dan tanggung jawabnya. - Bahwa terdakwa diperbantukan dibidang lain ada aturan khusus yang mengaturnya yaitu PKB/PKB Penerbangan pada pasal 27 yang isinya antara lain penerbang yang ditugaskan telah diatur secara khusus (saksi tidak menyebutkan aturan khususnya). - Bahwa terdakwa secara organisasi tidak termasuk bagian dari tugas saksi, karena pekerjaan terdakwa sebagai pilot. - Bahwa sebelum tanggal 11 Agustus 2004 terdakwa belum pernah melaksanakan tugas dibidang saksi, setelah tanggal 11 Agustus 2004 terdakwa masih pegang ID Card;. - ID Card terdakwa dibuat pada tertanggal 16 Juli 2004 sedangkan surat tugas terdakwa tertanggal 11 Agustus 2004, sehingga ID Card terdakwa tidak benar. - Surat tertanggal 04 September 2004 untuk mengcover adanya pembebanan biaya. - Mengenai jadwal penerbangan/schedule, saksi tidak mengetahui schedule. - Bahw saksi mengetahui adanya perubahan schedule setelah di Penyidik Polri. - Bahwa benar yang membuat schedule adalah ROHAINI AINI, dan ROHAINI AINI tidak berwenang membuat schedule yang berwenang adalah Chief Pilot. - Bahwa yang berwenang menerbangkan terdakwa adalah Direktur Utama PT. Garuda Indonesia (saksi INDRA SETIAWAN). - Bahwa benar Extra Crew memiliki Boarding Pas dan terdapat ciri- ciri khusus. - Bahwa Upgrade Shet bisa terjadi kalau masih di darat bagi yang melakukan Upgrade Shet dikenakan biaya tambahan dan ini kewenangan pegawai darat, kalau pintu pesawat sudah ditutup maka kewenangannya ada pada Pilot/purser, dan kalau pintu pesawat belum ditutup maka harus dilaporkan ke darat. - Bahwa dalam persidangan dilakukan konfrontasi antara saksi M. RAMELGIA ANWAR dengan saksi INDRA SETIAWAN yang hasilnya antara lain : a. Saksi M. RAMELGIA ANWAR : Menjawab tetap pada keterangannya yaitu saksi tidak pernah memerintahkan terdakwa untuk terbang ke Singapura dan yang memerintahkan adalah saksi INDRA SETIAWAN karena merupakan tanggungjawab saksi INDRA SETIAWAN. b. Saksi INDRA.SETIAWAN : Menjawab bahwa benar yang memerintahkan terdakwa terbang ke Singapura adalah saksi M. RAMELGIA ANWAR. Tanggapan Terdakwa :

15 - Kualifikasi terdakwa sebagai Pilot sudah 20 tahun dan telah mempunyai Sertifikat Aviation Security. - Bahwa ada temuan di lapangan. - Bahwa laporan terdakwa yang disampaikan kepada saksi untuk bahan training. - Bahwa setiap dilaksanakan tugas bisa dilaksanakan dengan perintah tertulis, lisan maupun melalui telepon. - Bahwa bentuk laporan yang disampaikan terdakwa fomlatnya diterima setelah selesai melaksanakan tugas. - Bahwa terdakwa sudah meminta ijin kepada Chief Pilot. - Bahwa terdakwa pernah dijanjikan oleh saksi M. RAMELGIA ANWAR kalau kerjanya baik akan disekolahkan/training di Singapura. 4) Saksi ROHAINIL AINI : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi membenarkan keterangannya dalam BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, tidak ada hubungan keluarga, tetapi ada hubungan pekerjaan. - Saksi kenal dengan terdakwa sejak bekerja sebagai Flight Operation Support Officer tahun Tugas saksi adalah : - Melaksanakan seluruh kegiatan administrasi suratmenyurat. Menyesuaikan perubahan schedule terbang awak kokpit dengan persetujuan atasan. - Membuat jadwal cuti awak kokpit. - Membantu atasan dalam hal menjadwalkan waktu konseling bagi awak kokpit. - Mempersiapkan administrasi usulan up grading awak kokpit. - Mengagendakan jadwal kegiatan atasan. - Mengatur jadwal pertemuan atasan dengan pihak ketiga. Menyiapkan keperluan rapat. - Menyimpan imprest fund untuk keperluan unit Chief Pilot. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. - Bahwa benar terdakwa seharusnya terbang Jakarta -Peking tanggal 5 s/d 8 September Bahwa benar terdakwa menelpon saksi pada jam WIB dan menanyakan Kapten KARMAL FAUZA SEMBIRING apakah ada di kantor dan dijawab saksi tidak ada, terdakwa ada tugas dari M. RAMELGIA ANWAR dan akan menghubungi kapten KARMAL FAUZA SEMBIRING. - Bahwa benar saksi menerima telepon dari terdakwa yang menyatakan ada perubahan terbang ke Singapura dan perubahan schedule atas permintaan terdakwa. - Bahwa benar saksi tidak pernah melaporkan kepada atasannya telah terjadi perubahan schedule. - Bahwa untuk merubah schedule harus ada seijin pimpinan.

16 - Bahwa benar saksi membuat nota ke bagian tracking tentang perubahan schedule atas dasar surat dari Ir. INDRA SETIAWAN, M. BA tertanggal 11 Agustus Saksi ditegur oleh Chief Pilot tentang keberangkatan tedakwa ke Singapura, karena tdak melapor, karena terdakwa mengatakan kepada saksi berjanji akan menelpon kapten KARMAL FAUZA SEMBIRING. - Bahwa dasar merubah schedule adalah surat dari Direktur Utama PT.Garuda Indonesia tertanggal 11 Agustus 2004 sehingga schedule berubah menjadi ke Singapura. - Bahwa perubahan schedule terdapat 2 kali yaitu tanggal 31 Agustus 2004 dan tanggal 06 September 2004 atas permintaan kapten KARMAL FAUZA SEMBIRING sedangkan perubahan tanggal 06 september 2004 atas permintaan terdakwa -Extra Crew ke Singapura. - Bahwa benar saksi menerima surat tertanggal 4 September 2004 setelah tanggal 06 September Yang bisa meminta perubahan penerbangan hanya pilot. - Bahwa benar perubahan tanggal 06 September 2004 tidak seijin atasan. - Bahwa benar saksi membuat perubahan schedule tanggal 06 September 2004 tidak memperhatkan arsip surat. - Bahwa benar saksi pernah disalahkan oleh pimpinan dalam kasus ini kenapa terdakwa berangkat ke Singapura tidak dilaporkan. - Bahwa benar pada saat terdakwa telepon kepada saksi menyebutkan jenis pesawat Boeing GA 974. Tanggapan terdakwa : - Perintah bisa dilakukan lisan maupun tertulis. Stan by bisa ditugaskan kapan saja. - GA 974 apabila ada kesempatan pertama. 5) Saksi KARMAL FAUZA SEMBIRING : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Saksi kenal dengan terdakwa tidak ada hubungan keluarga, tetapi ada hubungan pekerjaan. - Bahwa benar saksi kenal dengan korban MUNIR sejak 10 tahun yang lalu sebagai aktivis Kontras melalui Mass Media maupun Media Elektronik. - Bahwa benar saksi mempunyai tugas dan tanggung jawab menjaga kompetensi penerbang Airbus. - Bahwa benar terdakwa hanya menerbangkan pesawat Airbus Bahwa benar terdakwa sebagai Extra Crew yaitu mempunyai ID sedangkan Boarding Pas harus mempunyai. - Saksi mengetahui korban MUNIR meninggal pada tangal 6 September 2004 dari Mass Media cetak maupun Elektronik pada tanggal 08 September Bahwa benar saksi tidak pernah dihubungi oleh M. RAMELGIA

17 ANWAR tentang kegiatan terdakwa ke Singapura dan juga tidak pernah dihubungi oleh ROHAINIL AINI. - Bahwa benar saksi pernah memanggil ROHAINIL AINI menanyakan tentang kegiatan/keberangkatan terdakwa ke Singapura. - Bahwa benar terdakwa sebagai Co Pilot Airbus merupakan tanggung jawab saksi. - Bahwa benar terdakwa terbang ke Singapura sebagai Extra Crew tidak seijin saksi yang seharusnya ijin saksi. - Kalau terdakwa ditugaskan ke tugas lain harus seijin saksi (tidak terbang) tetapi kalau terbang bisa dilakukan oleh ROHAINIL AINI. - Saksi tidak pernah menerima laporan dari ROHAINIL AINI baik lisan maupun tertulis tentang keberangkatan terdakwa ke Singapura. - Saksi bertemu dengan ROHAINIL AINI tentang permintaan schedule tanggal 5 s/d 8 ke Peking, bahwa benar schedule tanggal 06 September 2004 atas permintaan terdakwa. - Bahwa benar keberangkatan terdakwa pada tanggal 06 September 2004 tidak seijin saksi. - Bahwa benar terdakwa diperbantukan oleh Internal Security dalam rangka Audit pesawat ke Singapura. - Pada tanggal 15 Agustus 2004 saksi dipanggil RONGGO dan Dirut PT. Garuda Indonesia telah mengangkat terdakwa diperbantukan di bidang saksi. - Terdakwa terbang ke Singapura atas perintah Internal Security dan kegiatan lain saksi tidak mengetahuinya. - Saksi tidak menerima pemberitahuan tanggal 6 September 2004 terdakwa pergi ke Singapura. - Bahwa perubahan Schedule tanggal 6 September 2004 harus dilaporkan kepada saksi dan Rohainil Aini tidak pernah melapor kepada saksi. - Bahwa saksi tidak pernah menerima pemberitahuan dari Rohainil Aini baik melalui telepon, lisan maupun secara tertulis. - Bahwa Rohainil Aini membuat Nota disampaikan kepada Tracing harus seijin/persetujuan saksi karena sesuai Protap. - Bahwa terdakwa sebagai Extra Crew ke Singapura merupakan tanggungjawab Internal Security bukan tanggungjawab saksi. - Bahwa keberangkatan terdakwa ke Singapura dapat menimbulkan kerugian di pihak PT Garuda Indonesia. - Bahwa saksi tidak pernah menerima surat tertanggal 11 Agustus 2004 dari Indra Setiawan selaku Dirut PT Garuda Indonesia. - Saksi te!ah menerima 2 (dua) surat tertangga! 15 September 2004 yang diterima tanggal 15 September 2004 jam WIB melalui Fax, surat tertanggal 4 September 2004 yang diterima tanggal 17 September 2004 yang diantar langsung oleh terdakwa kepada saksi yang isi kedua surat tersebut sama namun tanggalnya berbeda yaitu tentang penugasan terdakwa ke Singapura biaya ditanggung oleh pihak Internal Security. - Bahwa pihak Internal Security menghubungi saksi untuk pelaksanaan terdakwa ke singapura apakah terdakwa di

18 tugaskan ke Singapura ada rencana lain. - Bahwa saksi tidak mengetahui keberangkatan terdakwa ke Singapura karena saksi baru datang dari Cina dan berada di Cina selama kurang lebih 3 atau 4 hari. - Bahwa benar kejadian terdakwa diperbantukan di bagian Aviation Security merupakan kejadian yang pertama kali dan mengenai permintaan extra crew sangat jarang sekali. - Bahwa terdakwa hanya bisa menerbangkan pesawat Air Bus, selain itu tidak boleh dan itu mulai berlaku sejak tahun Tanggapan Terdakwa : - Perubahan perintah tertanggal 4 September 2004 baru dibuat tanggal15 September Terdakwa selain menerbangkan Air Bus juga bisa menerbangkan pesawat lain. - General Declaration salah, tidak tertulis tetapi terdakwa bisa terbang. - Terdakwa tidak pernah menghadap tentang perubahan schedule tertanggal 7 September ) Saksi EDI SANTOSO : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa benar saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa tapi hanya kenal nama, karena terdakwa adalah pilot di PT. Garuda Indonesia bertugas sebagai F / o A Bahwa benar saksi mendengar nama korban MUNIR meninggal dunia di pesawat Garuda penerbangan Jakarta -singapura. - Bahwa benar saksi tidak pernah membuat jadwal/schedule crew. - Bahwa benar crew schedule penerbangan tanggal 6 September 2004 Jakarta - singapura - Amsterdam dengan menggunakan pesawat boing Flight GA 974 tidak tercantum nama terdakwa. - Bahwa schedule penerbangan dibuat sebulan sebelumnya. - Bahwa schedule merupakan tanggung jawab saksi. - Perubahan schedule saksi terima dari saksi ROHAINIL AINI dengan surat tertanggal 31 Agustus 2004 untuk merubah schedule penerbangan terdakwa melalui Office Boy yang diterima oleh staf saksi dan saksi tidak membaca surat tersebut. - Tanggal 5 s/d 7 September 2004 terdakwa seharusnya terbang ke Peking tetapi terdakwa pada tanggal 6 terbang ke Singapura. - Saksi baru mengetahui setelah kejadian terdakwa terbang ke Singapura dan melihat ada surat tentang perubahan penerbangan terdakwa yaitu saksi ketahui pada saat diperiksa di Penyidik. - Bahwa benar penerbangan tanggal 5 s/d 6 September 2004 dihapus yaitu kegiatan terdakwa tidak ada dan ada kegiatan diluar schedule.

19 - Bahwa benar saksi tidak pernah menerima laporan tentang kegiatan terdakwa ke Singapura. - Kalau crew sesuai schedule segala biaya ditanggung oleh perusahaan, kalau diluar itu yang bertanggung jawab adalah yang menugaskan/memerintahkan. - Nama-nama yang tercantum dalam schedule crew harus sama dengan nama-nama yang terdapat pada General Declaration berdasarkan schedule crew. - Bahwa jangka waktu merubah schedule crew minimal 6 jam sebelum jam keberangkatan, ini diatur dalam kesepakatan secara tertulis bagian crew. - General Declaration bukan kewenangan saksi. - Penerbangan GA 974 Jakarta - Singapura selaku Kaptennya SABUR MUHAMMAD TAUFIK dan mengenai schedule sebagian original dan sebagian perubahan. - Saksi tidak mengetahui ada perubahan penerbangan tanggal 6 September 2004 yang dilakukan oleh terdakwa. - Bahwa pembuatan schedule dibuat 1 (satu) bulan sebelumnya sedangkan crew tacking dibuat untuk 1 (satu) hari ke depan. - Penerbangan tidak wajib ada Extra Crew, dimana pada penerbangan tanggal 6 September 2004 terdakwa sebagai Extra Crew penerbangan Jakarta Singapura Tanggapan terdakwa : - Jadwal penerbangan sewaktu-waktu dapat berubah. - Selebihnya dibenarkan oleh terdakwa. 7) Saksi ACHIRINA, SE : dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - Bahwa saksi membenarkan keterangannya dalam BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik. - Saksi tidak kenal dengan terdakwa, tetapi saksi mengetahui bahwa terdakwa sebagai pegawai PT. Garuda Indonesia. - Bahwa benar ada aturan bagi penerbang tunduk kepada SOP, sedangkan untuk pegawai tunduk pada PKB (Perjanjian Kerjasama Bersama). - Bahwa benar saksi saksi mengetahui tugas terdakwa adalah Pilot. Kalau ada tugas terbang maka harus ada surat tugas yang namanya SPPD. - Bahwa benar kalau terbang harus disesuaikan dengan schedule, kalau ada tugas lain harus ada SPPD dan dari bagian mana yang menugaskan. - SPPD memuat nama yang ditugaskan, apa rincian tugasnya, kemana sejak kapan kemabali dan setelah selesai melaksanakan tugas harus melaporkan kepada yang menugaskan. - Kalau terdapat tugas diluar terbang yang bertanggung jawab adalah siapa yang menugaskan. - Bahwa seseorang terbang tidak dibenarkan tanpa membawa SPPD. - Terdakwa terbang tidak menggunakan SPPD tidak dibenarkan. - Bahwa dengan keberangkatan terdakwa ke Singapura perusahaan dirugikan. Tanggapan terdakwa :

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT UNTUK KEADILAN SURAT DAKWAN

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT UNTUK KEADILAN SURAT DAKWAN KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT UNTUK KEADILAN SURAT DAKWAN NO. REG. PERKARA : PDM- / JKT.PST/072005 A. IDENTITAS TERDAKWA Nama Lengkap : POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO Tempat Lahir : Solo. Umur/Tgl Lahir

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XXIV PN Jakarta Pusat Jakarta, Senin 12 Desember 2005 Materi: Pembacaan Replik Waktu: 14.00 -. 14.30 Wib Tempat: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lantai

Lebih terperinci

Monitoring Pengadilan Persidangan Pembunuhan Munir. Persidanganan VIII

Monitoring Pengadilan Persidangan Pembunuhan Munir. Persidanganan VIII Monitoring Pengadilan Persidangan Pembunuhan Munir Persidanganan VIII Materi: Pemeriksaan Saksi Eddy Santoso dan Akhirina Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakarta, 28 September 2005 Waktu: 10.20 12.30 WIB

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XXV PN Jakarta Pusat Jakarta, Rabu 14 Desember 2005 Materi: Duplik Waktu: 13.40. 14 Wib Tempat: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lantai II Komisi Untuk

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XXIII PN Jakarta Pusat Jakarta, Selasa 12 Desember 2005 Materi: Pembacaan Pledoi Waktu: 10.10 11.30 Wib Tempat: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lantai

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT PUTUSAN PERKARA PIDANA NOMOR : 1361/PID.B/2005/PN.JKT.PST

PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT PUTUSAN PERKARA PIDANA NOMOR : 1361/PID.B/2005/PN.JKT.PST PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT PUTUSAN PERKARA PIDANA NOMOR : 1361/PID.B/2005/PN.JKT.PST ATAS NAMA TERDAKWA POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO PUTUS TANGGAL : 20 DESEMBER 2005 P U T U S A N No: 1361/Pid.B/2005/PN.Jkt.Pst

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan I PN Jakarta Pusat Jakarta, 9 Agustus 2005 Materi: Pembacaan Dakwaan Waktu: 10.05 11.00 Wib Tempat: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lantai II, ruang

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XXV Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakarta, Selasa 20 Desember 2005 Materi: Pembacaan Putusan Waktu: 10.00 -. 13.00 Wib Tempat: Pengadilan Negeri Jakarta

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan VI Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakarta, 13 September 2005 Materi: Pemeriksaan Saksi Ramelgia Anwar Waktu: 10.25 12. 25 Wib Tempat: Pengadilan Negeri

Lebih terperinci

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT "UNTUK KEADILAN"

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT UNTUK KEADILAN KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT "UNTUK KEADILAN" P E N D A P A T JAKSA PENUNTUT UMUM ATAS NOTA KEBERATAN/EKSEPSI TIM PENASEHAT HUKUM TERDAKWA POLLYCARPUS BUDIHARI PRIYANTO 1 BABI PENDAHULUAN Majelis Hakim

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan III PN Jakarta Pusat Jakarta, 23 Agustus 2005 Materi: Pendapat JPU atas Nota Keberatan (Eksepsi) Tim Penasehat Hukum Terdakwa Pollycarpus Budihari Priyanto

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir. Persidangan VII Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Jakarta, 20 September 2005

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir. Persidangan VII Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Jakarta, 20 September 2005 Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan VII Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Jakarta, 20 September 2005 Materi: Pemeriksaan saksi Rohainil Aini dan Karmal Sembiring Waktu: 10.25-15.10 Wib

Lebih terperinci

P U T U S A N EKSAMINASI PUBLIK ATAS PROSES HUKUM KASUS PEMBUNUHAN MUNIR

P U T U S A N EKSAMINASI PUBLIK ATAS PROSES HUKUM KASUS PEMBUNUHAN MUNIR P U T U S A N EKSAMINASI PUBLIK ATAS PROSES HUKUM KASUS PEMBUNUHAN MUNIR Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Majelis Eksaminasi DR. Rudy Satriyo Mukantardjo, S.H., M.H. Prof. Soetandyo Wignjosoebroto,

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XII PN Jakarta Pusat Jakarta, 21 Oktober 2005 Materi: Pemeriksaan Saksi Tia Ambari, Majib Nasution, Bondan Waktu: 09.20-. 11.00 Wib Tempat: Pengadilan

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan IV PN Jakarta Pusat Jakarta, 30 Agustus 2005 Materi: Pembacaan Putusan Sela Waktu: 10.20-11. 15 Wib Tempat: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lantai II,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 333/Pid.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XIII PN Jakarta Pusat Jakarta, 25 November2005 Materi: Pemeriksaan Saksi: Dr. Tarmizi, Asep Rohman, Sri Suharni, Dwi Murwati Titik Waktu: 10.20 16.00.

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XXII PN Jakarta Pusat Jakarta, 1 Desember 2005 Materi: pembacaan Tuntutan Waktu: 10.00 12. 00 Wib Tempat: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lantai II,

Lebih terperinci

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual Hukum Acara Pidana dibuat adalah untuk melaksanakan peradilan bagi pengadilan dalam lingkungan peradilan umum dan Mahkamah Agung dengan mengatur hak serta

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 232 /Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 232 /Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 232 /Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan acara biasa pada peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 266/PID.SUS/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 266/PID.SUS/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 266/PID.SUS/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan V Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jakarta, 06 September 2005 (Bersamaan satu Tahun Wafatnya Munir) Materi: Pemeriksaan Saksi Suciwati dan Indra Setiawan

Lebih terperinci

TINJAUAN TERHADAP LANGKAH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM MEMBUKTIKAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA YANG MENGGUNAKAN RACUN

TINJAUAN TERHADAP LANGKAH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM MEMBUKTIKAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA YANG MENGGUNAKAN RACUN Jurnal Skripsi TINJAUAN TERHADAP LANGKAH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM MEMBUKTIKAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA YANG MENGGUNAKAN RACUN Disusun oleh : 1.Laurensius Geraldy Hutagalung Dibimbing

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 645/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 645/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 645/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 212/ Pid. B / 2010 / PN. SKH. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 212/ Pid. B / 2010 / PN. SKH. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 212/ Pid. B / 2010 / PN. SKH. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sukoharjo yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 636/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 636/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 636/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR : 276/Pid/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR : 276/Pid/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 276/Pid/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 37/PID.SUS-ANAK/2017/PT.MDN

P U T U S A N NOMOR : 37/PID.SUS-ANAK/2017/PT.MDN P U T U S A N NOMOR : 37/PID.SUS-ANAK/2017/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana Anak pada peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 143/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 143/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 143/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DIMEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan

Lebih terperinci

Nama Lengkap : HERMANSYAH Als. HERMAN Tempat Lahir : Selayang Umur / Tanggal : 38 tahun / 06 Nopember 1974

Nama Lengkap : HERMANSYAH Als. HERMAN Tempat Lahir : Selayang Umur / Tanggal : 38 tahun / 06 Nopember 1974 1 P U T U S A N Nomor : 117/PID.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 406/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 406/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 406/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 644/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. I. Nama : AZHARI Alias JIRO

P U T U S A N NOMOR : 644/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. I. Nama : AZHARI Alias JIRO 1 P U T U S A N NOMOR : 644/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NO 640/PID/2013/PT.MDN.-

P U T U S A N NO 640/PID/2013/PT.MDN.- P U T U S A N NO 640/PID/2013/PT.MDN.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------- PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

: Lubuk Pakam ; Nama Lengkap : RANDI PRANATA GURUSINGA ALS

: Lubuk Pakam ; Nama Lengkap : RANDI PRANATA GURUSINGA ALS P U T U S A N Nomor 90/Pid.B/2015/ PN BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa perkara-perkara pidana pada Peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 89/PID/2013/PT-MDN

P U T U S A N NOMOR : 89/PID/2013/PT-MDN 1 P U T U S A N NOMOR : 89/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 91/PID/2013/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 91/PID/2013/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 91/PID/2013/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 312/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 57/Pid/2014/PT.Bdg. Nama lengkap : SOETRIMO Bin Alm. TODIKROMO KALIMIN ;

P U T U S A N. Nomor 57/Pid/2014/PT.Bdg. Nama lengkap : SOETRIMO Bin Alm. TODIKROMO KALIMIN ; P U T U S A N Nomor 57/Pid/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan XI PN Jakarta Pusat Jakarta, 18 Oktober 2005 Materi: Pemeriksaan Saksi Tri Wiryasmadi, Yeti Susmiarti, Pantun Matondang Waktu: 10.45-14. 00 Wib Tempat:

Lebih terperinci

tanggal 7 Januari 2013 sejumlah Rp ,- ;

tanggal 7 Januari 2013 sejumlah Rp ,- ; P U T U S A N Nomor 323/Pid.B/2014/ PN-Bj. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa perkara-perkara pidana pada Peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 529/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N NOMOR : 529/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N NOMOR : 529/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 430/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 430/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N NOMOR : 430/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PPNS ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N P U T U S A N Nomor 253/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 571/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 571/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 571/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 444/PID.B/2011/PN.SBG

P U T U S A N No. 444/PID.B/2011/PN.SBG P U T U S A N No. 444/PID.B/2011/PN.SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ.

P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ. P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 494 / PID / 2013 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 494 / PID / 2013 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 494 / PID / 2013 / PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 78/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 78/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor : 78/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada pengadilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 630/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tanggal Lahir : 50 tahun/27 Desember 1962;

P U T U S A N. Nomor : 630/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tanggal Lahir : 50 tahun/27 Desember 1962; P U T U S A N Nomor : 630/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 21/Pid.B/2015/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 689/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 689/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 689/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR:784/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA : DIAN OCTO PRATAMA LUMBANTOBING;

P U T U S A N NOMOR:784/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA : DIAN OCTO PRATAMA LUMBANTOBING; P U T U S A N NOMOR:784/PID/2015/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana pada peradilan tingkat banding telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 247/PID/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 247/PID/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 247/PID/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 504/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 504/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 504/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 310/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 310/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N NOMOR : 310/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor 346/PID/B/2014/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Putusan Nomor 346/PID/B/2014/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 346/PID.B/2014/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Pidana secara biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. NOMOR : 32 / Pid.B / 2014 / PN SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. NOMOR : 32 / Pid.B / 2014 / PN SBG P U T U S A N NOMOR : 32 / Pid.B / 2014 / PN SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 275/Pid.B/2014/PN Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N P U T U S A N Nomor 250/Pid.B/2014/PN-Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA, PEMBERHENTIAN ANGGOTA, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, DAN TATA

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI GRESIK NO: 262/Pid. B/2006/PN. GRESIK TENTANG KEALPAAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MATI A. Kasus tentang Kealpaan yang Menyebabkan Orang Lain Mati Tindak pidana

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 322/Pid.B/2015/ PN BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Stabat; : ELIEZER SIREGAR Als.

P U T U S A N Nomor 322/Pid.B/2015/ PN BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Stabat; : ELIEZER SIREGAR Als. P U T U S A N Nomor 322/Pid.B/2015/ PN BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa perkara-perkara pidana pada Peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 55/PID.B/2014/PN.SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 55/PID.B/2014/PN.SBG P U T U S A N No. 55/PID.B/2014/PN.SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat

Lebih terperinci

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir

Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Monitoring Persidangan Pembunuhan Munir Persidangan IX PN Jakarta Pusat Jakarta, 04 Oktober 2005 Materi: Pemeriksaan Saksi Hermawan, Sabur Muhammad Taufiq, dan Alex Maneklarang Waktu: 10.40-13. 10 Wib

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 394/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tgl.lahir : 65 Tahun/04 Januari 1945

P U T U S A N Nomor : 394/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tgl.lahir : 65 Tahun/04 Januari 1945 P U T U S A N Nomor : 394/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DIMEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 21/Pid.B/2013/PN. Unh.

P U T U S A N Nomor : 21/Pid.B/2013/PN. Unh. P U T U S A N Nomor 21/Pid.B/2013/PN. Unh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 350/Pid.Sus/KDRT/2014/PT.BDG.

P U T U S A N. Nomor 350/Pid.Sus/KDRT/2014/PT.BDG. P U T U S A N Nomor 350/Pid.Sus/KDRT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 196/PID.B/2014/PN.BJ

P U T U S A N Nomor : 196/PID.B/2014/PN.BJ P U T U S A N Nomor : 196/PID.B/2014/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 755/PID.SUS/2016/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam pengadilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 123/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 123/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 123/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 192/PID.SUS/2015/PT.PBR

P U T U S A N Nomor 192/PID.SUS/2015/PT.PBR P U T U S A N Nomor 192/PID.SUS/2015/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Pidana pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 94/PID/2012/PT-MDN

P U T U S A N No. 94/PID/2012/PT-MDN P U T U S A N No. 94/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 116/PID.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 116/PID.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N Nomor : 116/PID.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor 338/PID/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 60 /PID.B/2014/PN-SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO: 60 /PID.B/2014/PN-SBG P U T U S A N NO: 60 /PID.B/2014/PN-SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang memeriksa dan mengadili perkara pidana biasa pada tingkat pertama telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 727/PID.SUS/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 727/PID.SUS/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA 1 P U T U S A N NOMOR : 727/PID.SUS/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dalam tingkat banding,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N NOMOR 603/PID.SUS/2016/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara pidana pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id. P U T U S A N No. 6/PID.B/2014/PN.SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id. P U T U S A N No. 6/PID.B/2014/PN.SBG P U T U S A N No. 6/PID.B/2014/PN.SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 386/Pid.B/2014/PN.Bj

P U T U S A N Nomor 386/Pid.B/2014/PN.Bj P U T U S A N Nomor 386/Pid.B/2014/PN.Bj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama telah

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 728/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 728/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 728/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 39/PID.B/2014/PN.SBG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. No. 39/PID.B/2014/PN.SBG P U T U S A N No. 39/PID.B/2014/PN.SBG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 24/PID/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI KETERANGAN AHLI DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA DI TINGKAT PENYIDIKAN

BAB III IMPLEMENTASI KETERANGAN AHLI DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA DI TINGKAT PENYIDIKAN BAB III IMPLEMENTASI KETERANGAN AHLI DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA DI TINGKAT PENYIDIKAN A. Hal-Hal Yang Menjadi Dasar Penyidik Memerlukan Keterangan Ahli Di Tingkat Penyidikan Terkait dengan bantuan

Lebih terperinci

P U T U S A N No K / Pid / DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana pada

P U T U S A N No K / Pid / DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana pada 1 P U T U S A N No. 1299 K / Pid / 2004.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana pada tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut : Mahkamah

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia \ Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:----------------------

P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:---------------------- P U T U S A N NOMOR :239 / PID B / 2013/PN. BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur. Pendampingan dan Rujukan Perempuan Korban Kekerasan Yayasan Sanggar Suara Perempuan SoE

Standar Operasional Prosedur. Pendampingan dan Rujukan Perempuan Korban Kekerasan Yayasan Sanggar Suara Perempuan SoE Standar Operasional Prosedur Pendampingan dan Rujukan Perempuan Korban Kekerasan 1 2 Standar Operasional Prosedur Pendampingan dan Rujukan Perempuan Korban Kekerasan P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 118/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 118/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 118/PID/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci