OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2002

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2002"

Transkripsi

1 OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN Untuk nilai a yang manakah garis lurus y = 6x memotong parabola y = x + a tepat di satu titik? A. 7 B. 8 C. 9 D. 0 E.. Pada suatu segitiga ABC, sudut C tiga kali besar sudut A dan sudut B dua kali besar sudut A. Berapakah perbandingan (rasio) antara panjang AB dengan BC? 6. Garis AB dan CD sejajar dan berjarak 4 satuan. Misalkan AD memotong BC di titik P diantara kedua garis. Jika AB = 4 dan CD =, berapa jauh P dari garis CD? 0. Suatu persegi panjang berukuran 8 kali mempunyai titik pusat yang sama dengan suatu lingkaran berjari-jari. Berapakah luas daerah irisan antara persegi panjang dan lingkaran tersebut?

2

3 9. (Jawaban : C) Karena 6x = x + a maka x 6x + a = 0 Disk = 6 4()(a) = 36 4a Syarat agar y = 6x memotong parabola y = x + a di satu titik adalah Disk = a = 0 a = 9. C = 3 A dan B = A Karena A + B + C = 80 o maka A + A + 3 A = 80 o sehingga A = 30 o C = 3 A = 90 o AB BC AB sin 90 = = = sin C sin A BC sin Dibuat garis EF tegak lurus AB maupun CD serta melalui titik P. Karena CPD = APB dan AB sejajar dengan CD, maka APB sebangun dengan CPD. EP CD = = = 3 PF AB 4 PF = EP () 3 EP + PF = 4 EP + EP = 4 3 EP = 3 satuan

4 4 0. Dari soal diketahui bahwa DE = 8 dan EF = OA = OB = OC = EF = = OC cos α = OA AOB = 90 o =. Maka α = 45 o 90 Luas juring OAB = π = π ( ) r = π Luas OAB = OA OB sin AOB = sin 90 = Luas tembereng AB = Luas juring OAB Luas OAB = π Luas arsir = Luas lingkaran Luas tembereng AB Luas arsir = π (r) (π ) Luas arsir = 4π π + 4 Luas arsir = π + 4

5 OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN Di dalam suatu lingkaran L berjari-jari dan berpusat di titik asal dilukis suatu lingkaran L yang bersinggungan dengan lingkaran L, dan dengan sumbu-x dan sumbu-y positif. Jari-jari lingkaran L adalah? A. B. 3 5 C. D. E. 0. Suatu garis melalui titik (m, 9) dan (7, m) dengan kemiringan m. Berapakah nilai m? A. B. C. 3 D. 4 E Segitiga ABC adalah segitiga samasisi dengan panjang sisi satuan. Melalui B dibuat garis yang tegak lurus BC. Garis tersebut berpotongan dengan perpanjangan garis AC di titik D. Berapakah panjang BD?

6 6

7 7. (Jawaban : C) OB adalah jari-jari lingkaran besar dengan pusat O. Misal jari-jari lingkaran dalam = r, maka AB = r Karena OD = OC = r maka OA = r OB = OA + AB = r + r r = = + 0. (Jawaban : C) y y Gradien = x x ( ) m 9 m = 7 m m + 9 = 7m m (m 3) = 0 m = 3

8 8 7. CBA = 60 o maka ABD = 30 o Jelas ACB = 60 o, maka ADB = 90 o ACB = 30 o BD AB BD =, maka = sin BAD sin ADB sin 0 sin 30 sin 0 BD = sin 30 BD = 3

9 OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN Dalam ketidaksamaan berikut, besar sudut dinyatakan dalam radian. Ketidaksamaan yang benar adalah A. sin < sin < sin 3 C. sin < sin 3 < sin E. sin 3 < sin < sin B. sin 3 < sin < sin D. sin < sin < sin 3 8. Segitiga dengan panjang sisi 6 dan 8 memiliki luas terbesar jika sisi ketiganya memiliki panjang A. 6 B. 8 C. 0 D. E Pada sebuah segi6 beraturan, rasio panjang antara diagonal terpendek terhadap diagonal terpanjang adalah A. : 3 B. : C. : 3 D. : 3 E. 3 : 4. Jika luas segitiga ABC sama dengan kelilingnya, maka jari-jari lingkaran dalam segitiga ABC adalah 7. Luas sebuah segitiga siku-siku adalah 5. Panjang sisi miring segitiga ini adalah 5. Maka keliling segitiga tersebut adalah

10 0

11 6. (Jawaban : E) rad 57,3 o sehingga rad 4,6 o dan 3 rad 7,9 o sin 4,6 o = sin (80 4,6) o = sin 65,4 o sin 7,9 o = sin (80 7,9) o = sin 8, o Untuk 0 x 90 o berlaku bahwa sin x < sin x jika x < x Ketidaksamaan yang benar adalah sin 3 < sin < sin 8. (Jawaban : C) Misal segitiga tersebut adalah segitiga ABC. Luas segitiga = ½ ab sin C Karena a dan b bernilai konstan, maka luas segitiga akan maksimum jika sin C bernilai maksimum. Maksimum sin C = untuk C = 90 o yang berarti segitiga ABC siku-siku di C. c = = 0 Panjang sisi ketiga agar segitiga tersebut memiliki luas terbesar adalah (Jawaban : E) Misal sisi segi-6 beraturan tersebut adalah a dan O adalah pusat segi-6 beraturan. Karena bangun adalah segi-6 beraturan maka berlaku : OA = OB = OC = OD = OE = OF = AB = BC = CD = DE = EF = AF = a AFO = OFE = 60 o (AE) = (AF) + (FE) (AF)(FE) cos 0 o (AE) = a + a a a ( ½) (AE) = a 3 (AD) = (AO) + (OD) = a + a = a (AE) : (AD) = 3 : Rasio panjang diagonal terpendek terhadap diagonal terpanjang adalah 3 :

12 4. Misal jari-jari lingkaran dalam sama dengan r dan ketiga sisinya adalah a, b dan c, maka : Luas segitiga = ½ r (a + b + c) Luas segitiga = ½ r Keliling segitiga Karena Luas segitiga sama dengan Keliling segitiga maka r = Jari-jari lingkaran dalam segitiga ABC adalah 7. Misal sisi siku-siku segitiga tersebut adalah a dan b. Luas segitiga = ½ ab = 5 ab = 0 () dan a + b = 5 = 5 () (a + b) ab = 5 (a + b) 0 = 5 sehingga a + b = 45 = 3 5 Keliling segitiga = 5 + a + b Keliling setiga tersebut =

13 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 005 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 006. Pada gambar di samping, a, b, c, d dan e berturut-turut menyatakan besar sudut pada titiktitik ujung bintang lima yang terletak pada suatu lingkaran. Jumlah a + b + c + d + e = A. 35 o B. 80 o C. 70 o D. 360 o E. tidak dapat ditentukan dengan pasti 4. Diberikan dua buah persegi, A dan B, dimana luas A adalah separuh dari luas B. Jika keliling B adalah 0 cm, maka keliling A, dalam centimeter, adalah 8. Nilai sin 8 75 o cos 8 75 o = 9. Diketahui bahwa segiempat ABCD memiliki pasangan sisi yang sejajar. Segiempat tersebut memiliki tepat satu sumbu simetri lipat jika ia berbentuk

14 4

15 . (Jawaban : B) Misalkan penamaan titik seperti pada gambar. Pada EFC berlaku EFC = 80 o (c + e). Maka BFG = c + e Pada AGD berlaku AGD = 80 o (a + d). Maka FGB = a + d Pada FGB berlaku BFG + FGB + FBG = 80 o. Maka (c + e) + (a + d) + (b) = 80 o. a + b + c + d + e = 80 o. 4. Luas B = Luas A, maka B = A Misalkan panjang sisi A = x dan panjang sisi B = y maka Luas B = y = x sehingga y = x 5 Keliling B = 4y. Maka 4x = 0 sehingga x = Keliling A = 4x = 0 Keliling A = 0 cm

16 6 8. sin 8 75 o cos 8 75 o = (sin 4 75 o + cos 4 75 o ) (sin 4 75 o cos 4 75 o ) sin 8 75 o cos 8 75 o = ((sin 75 o +cos 75 o ) (sin 75 o )(cos 75 o )) (sin 75 o +cos 75 o )(sin 75 o cos 75 o ) Mengingat bahwa sin α + cos α =, sin α = sin α cos α dan cos α sin α = cos α maka : sin 8 75 o cos 8 75 o = ( ½ sin 50 o )( cos 0 o ) sin 8 75 o cos 8 75 o = Jika segiempat adalah trapesium sebarang maka belum dapat dipastikan bangun tersebut memiliki tepat satu sumbu simetri lipat sebab ada kemungkinan trapesium tersebut tidak memiliki sumbu simetri lipat. Maka bangun tersebut adalah trapesium sama kaki.

17 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 006 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN Pada segitiga ABC, titik F membagi sisi AC dalam perbandingan :. Misalkan G titik tengah BF dan E titik perpotongan antara sisi BC dengan AG. Maka titik E membagi sisi BC dalam perbandingan A. : 4 B. : 3 C. : 5 D. 4 : E. 3 : 8 9. Sebuah garis l mempunyai kemiringan dan melalui titik (p, 3). Sebuah garis lainnya l, tegaklurus terhadap l di titik (a, b) dan melalui titik (6, p). Bila dinyatakan dalam p, maka a = 0. Pada segitiga ABC yang tumpul di C, titik M adalah titik tengah AB. Melalui C dibuat garis tegak lurus pada BC yang memotong AB di titik E. Dari M tarik garis memotong BC tegak lurus di D. Jika luas segitiga ABC adalah 54 satuan luas, maka luas segitiga BED adalah

18 8

19 4. (Jawaban : B) Misalkan tanda [KML] menyatakan luas KML Misalkan [ABC] = X. Karena AF : FC = : maka [ABF]= 3 [ABC] = 3 X Karena G pertengahan BF maka [ABG]= ½ [ABF]= 6 X = [AFG] Karena AF : FC = : maka [CGF]= [AFG]= 3 X sehingga [CGB] = 3 X Misalkan [CGE] = P dan [EGB] = Q BE Q Q + X / 6 = = EC P P + X / 3 + X / 6 6PQ + 3XQ = 6PQ + PX Q = sehingga BE : EC = : 3 P 3 Titik E membagi BC dalam perbandingan = : 3

20 0 9. Persamaan garis l adalah y + 3 = (x p) Karena l tegak lurus l maka gradien garis l adalah ½. Persamaan garis l adalah y p = ½(x 6) Kedua garis melalui (a, b) maka : b + 3 = (a p) dan b p = ½(a 6) 3 + p = (a p) ½(a 6) 6 + p = 4a + 4p a + 6 a = 5 p 0. Misalkan ABC = β Luas ABC = ½ BA BC sin β = 54 Karena MD sejajar EC maka BMD sebangun dengan BEC BM BE = BD BC BM BC = BD BE Luas BED = ½ BE BD sin β = ½ BM BC sin β Luas BED = ½ (½ BA BC sin β) Luas BED = ½ Luas ABC Luas segitiga BED adalah 7 satuan luas.

21 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN Keliling sebuah segitiga adalah 8. Jika panjang sisi-sisinya adalah bilangan bulat,maka luas segitiga tersebut sama dengan 6 A. B. 3 C. 3 D. 4 E Sepotong kawat dipotong menjadi bagian,dengan perbandingan panjang 3:. Masing-masing bagian kemudian dibentuk menjadi sebuah persegi. Perbandingan luas kedua persegi adalah A. 4 : 3 B. 3 : C. 5 : 3 D. 9 : 4 E. 5 : tan x + cos x 0. Untuk setiap bilangan real x berlaku sin x + sec x = A. sec x + sin x B. sec x sin x C. cos x + csc x D. cos x csc x E. cos x + sin x

22 6. Pada segitiga PQR samasisi diberikan titik-titik S dan T yang terletak berturut-turut pada sisi QR dan PR demikian rupa,sehingga SPR = 40 o dan TQR = 35 o. Jika titik X adalah perpotongan garis-garis PS dan QT,maka SXT = 7. Pada segitiga ABC yang siku-siku di C, AE dan BF adalah garis-garis berat (median). Maka AE + AB BF = 8. Diketahui empat titik pada bidang dengan koordinat A(,0), B(008,007), C(007,007), D(0,0). Luas jajaran genjang ABCD sama dengan 9. Sebuah lingkaran berjari-jari. Luas maksimal segitiga samasisi yang dapat dimuat di dalam lingkaran adalah

23 8. (Jawaban : A) a + b + c = 8 dengan a, b, dan c semuanya bilangan asli. Syarat : panjang salah satu sisi selalu kurang dari jumlah kedua sisi yang lain, Dengan memperhatikan syarat tersebut maka panjang sisi-sisi segitiga yang memenuhi adalah, 3, 3. s = ½ (a + b + c) = 4 Dengan rumus Heron, Luas = s ( s a)( s b )( s c ) = Luas = 9. (Jawaban : D) Misalkan panjang kawat semula 0a maka kawat akan terbagi dua dengan panjang a dan 8a. Panjang sisi persegi pertama = 3a dan panjang sisi persegi kedua = a. Perbandingan luas = 3 : = 9 : 4. Perbandingan luas kedua persegi adalah 9 : (Jawaban : B) tan x + cos x sec x + sin = sin x + sec x sin x + sec x tan x + cos x = sec x sin x sin x + sec x x = sec x sin x sin x + sec x = sec x sin x 6. Pada QRT berlaku RTQ = 80 o 60 o 35 o = 85 o Pada PRS berlaku PSR = 80 o 60 o 40 o = 80 o Pada segiempat RSXT berlaku 360 o = 60 o + RTQ + PSR + SXT SXT = 35 o. SXT = 35 o.

24 4 7. Misalkan AC = b dan BC = a maka AB = a + b AE = (0,5a) + b dan BF = a + (0,5b) AE + BF =,5(a + b ) AE + BF 5 = AB 4 8. Diketahui A = (, 0), B(008, 007), C(007, 007) dan D(0, 0) Alternatif : Misalkan E(0, 007) dan F(008, 0) Luas jajaran genjang = Luas persegi panjang DFBE Luas DCE Luas AFB. Luas jajaran genjang = ½ ½ = 007 Alternatif : Panjang alas = DA = Tinggi = = 007 Luas jajaran ganjang = alas x tinggi Luas jajaran genjang = 007 Luas jajaran genjang = Misalkan segitiga tersebut adalah ABC. Agar luas segitiga maksimum maka ketiga titik sudut segitiga sama sisi tersebut harus terletak pada lingkaran. abc R = dengan [ABC] menyatakan luas segitiga ABC. 4[ ABC ] Karena ABC sama sisi maka abc = a 3 = a a 3 sin 60 a = 3 Luas ABC = ½ a sin 60 o 3 Luas ABC = 3 4

25 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN Lingkaran T merupakan lingkaran luar bagi segitiga ABC dan lingkaran dalam bagi segitiga PQR. Jika ABC dan PQR keduanya segitiga samasisi, maka rasio keliling ABC terhadap keliling PQR adalah A. B. C. D. E Segitiga ABC sama kaki, yaitu AB = AC, dan memiliki keliling 3. Jika panjang garis tinggi dari A adalah 8, maka panjang AC adalah A. 9 B. 0 C. 0 D. E Pada trapesium ABCD, sisi AB sejajar sisi DC dan rasio luas segitiga ABC terhadap luas segitiga ACD adalah /3. Jika E dan F berturut-turut adalah titik tengah BC dan DA, maka rasio luas ABEF terhadap luas EFDC adalah 3 5 A. B. C. D. E

26 6 8. Kubus ABCDEFGH dipotong oleh bidang yang melalui diagonal HF, membentuk sudut 30 o terhadap diagonal EG dan memotong rusuk AE di P. Jika panjang rusuk kubus adalah satuan, maka panjang ruas AP adalah 0. Diketahui bahwa a dan b adalah besar dua sudut pada sebuah segitiga. Jika sin a + sin b = dan cos a + cos b = 6, maka sin (a + b) =

27 4. (Jawaban : C) Misalkan jari-jari lingkaran tersebut adalah R, sisi ABC = x dan sisi PQR = y. x = R sehingga 3x = 3R 3 sin 60 Luas PQR = ½ R (3y) ½ y sin 60 o = ½ R 3y sehingga 3y = 6R 3 Keliling ABC : Keliling PQR = 3x : 3y = : Rasio keliling ABC terhadap keliling PQR adalah. 7. (Jawaban : B) Misalkan panjang AB = AC = x maka panjang BC = x 64 maka x + x 64 = 6 x 64 = (6 x) = x 3x x = 30 x = 0 Panjang AC = 0 Panjang AC adalah (Jawaban : D)

28 8 ABC dan ACD memiliki tinggi yang sama maka perbandingan luas keduanya dapat dinyatakan sebagai perbandingan alas. AB : DC = : 3 Misalkan panjang sisi AB = x maka panjang sisi DC = 3x. E adalah pertengahan BC dan F pertengahan DA sehingga FE sejajar AB dan DC. Maka FE = ½ (x + 3x) = x Misalkan tinggi trapesium = t. ( AB + FE) t 3tx Luas ABEF = = 4 ( FE + DC) t 5tx Luas EFDC = = 4 Rasio luas ABEF terhadap luas EFDC = 3 : 5. Rasio luas ABEF terhadap luas EFDC adalah 5 3.

29 8. Perhatikan gambar. Perpotongan bidang yang melalui HF tersebut dengan kubus adalah segitiga PFH. Misalkan panjang AP = x maka PE = x. E.PFH adalah bangunan prisma dengan alas berbentuk segitiga sama kaki. Karena PF = PH dan FE = HE maka proyeksi E pada bidang PFH akan berada pada garis tinggi PK. Sudut antara garis EG dengan bidang PFH adalah EKP. EK = Pada KEP siku-siku di E. EP tan EKP = = EK 3 x = AP = 6 Panjang ruas AP adalah

30 30 0. (sin a + sin b) = = sin a + sin b + sin a sin b = (cos a + cos b) 3 = 6 = 3 cos a + cos b + cos a cos b = () () Jumlahkan () dan () dan dengan mengingat sin α + cos α = maka + (sin a sin b + cos a cos b) = sin a sin b + cos a cos b = 0 cos (a b) = 0 (3) (sin a + sin b )(cos a + cos b) = 6 = 3 sin a cos a + sin b cos b + sin a cos b + cos a sin b = 3 ½ (sin a + sin b) + sin (a + b) = 3 sin (a + b) cos (a b) + sin (a + b) = 3 Mengingat cos (a b) = 0 maka sin (a + b) = 3. sin (a + b) = 3.

31 Catatan : Jika yang dicari adalah nilai a dan b. Tanpa mengurangi keumuman misalkan a b. Berdasarkan cos (a b) = 0 maka a b = 90 o (4) Karena sin (a + b) = 3 maka : a + b = 60 o (5) Berdasarkan (4) dan (5) maka didapat a = 75 o dan b = 5 o yang tidak memenuhi bahwa a dan b adalah besar dua sudut pada sebuah segitiga. a + b = 0 o Berdasarkan (4) dan (6) maka didapat a = 5 o dan b = 5 o. Tetapi bila a = 5 o dan b = 5 o disubtitusikan ke persamaan sin a + sin b = dan persamaan cos a + cos b = 6 ternyata tidak memenuhi keduanya. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pasangan (a, b) yang memenuhi.

32 3

33 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN Banyaknya segitiga siku-siku yang kelilingnya 009 dan sisi-sisinya bilangan bulat serta jari-jari lingkaran dalamnya juga bilangan bulat adalah. Diketahui ABC adalah segitiga siku-siku di A dengan AB = 30 cm dan AC = 40 cm. Misalkan AD adalah garis tinggi dari dan E adalah titik tengah AD. Nilai dari BE + CE adalah 3. Titik E terletak di dalam persegi ABCD sedemikian rupa sehingga ABE adalah segitiga sama sisi. Jika panjang AB = + 3 dan F titik potong antara diagonal BD dengan segmen garis AE, maka luas segitiga ABF sama dengan 5. Diberikan persegi ABCD dengan panjang sisi 0. Misalkan E pada AB dan F pada BD dengan AE = FB = 5. Misalkan P adalah titik potong CE dan AF. Luas DFPC adalah 7. Diberikan segitiga ABC tumpul ( ABC > 90 o ), AD dan AE membagi sudut BAC sama besar. Panjang segmen garis BD, DE dan EC berturut-turut adalah, 3, dan 6. Panjang terpendek dari sisi segitiga ABC adalah

34 34

35 5. Akan dibuktikan bahwa tidak ada segitiga siku-siku dengan sisi-sisinya bilangan bulat dan memenuhi bahwa kelilingnya merupakan bilangan ganjil. Alternatif : Misalkan sisi-sisi segitiga tersebut adalah a, b dan 009 a b a + b = (009 a b) ab 408a 408b = 0 Karena ab 408a 408b genap sedangkan 009 ganjil maka tidak ada bilangan bulat a dan b yang memenuhi ab 408a 408b = 0. Jadi tidak ada segitiga yang demikian. Alternatif : Misalkan sisi-sisi siku-sikunya adalah a dan b sedangkan hipotenusa c. Karena 009 ganjil maka sisi-sisi segitiga tersebut haruslah ketiga-tiganya ganjil atau tepat satu yang ganjil. Jika ketiga-tiganya ganjil Karena a + b (mod 4) maka tidak mungkin ada hipotenusa yang memenuhi. Jika tepat satu yang ganjil Jika yang ganjil tersebut merupakan hipotenusa maka a + b 0 (mod 4) sehingga hipotenusa haruslah merupakan bilangan genap. Kontradiksi. Jika hipotenusa genap maka a + b (mod 4) sehingga hipotenusa haruslah merupakan bilangan ganjil. Kontradiksi. Maka tidak ada segitiga siku-siku dengan sisi-sisinya bilangan bulat dan memenuhi bahwa kelilingnya sama dengan 009. Jadi, banyaknya segitiga yang memenuhi adalah 0.

36 36. Jelas bahwa panjang BC = 50 cm. 30 BD = 30 = 8 cm. 50 DC = 50 8 = 3 cm AD = = 4 cm 50 DE = cm BE = BD + DE = 8 + = 6 3 CE = CD + DE = 3 + = 4 73 BE + CE = Nilai dari BE + CE adalah cm. 3. AFB = 80 o BAF FBA = 80 o 60 o 45 o = 75 o. Dengan dalil sinus pada segitiga AFB maka : + 3 AF = sin 75 sin 45 sin 75 = ( + 3). Maka 4 AF = + 3 Luas segitiga ABF = ½ AB AF sin 60 o Luas segitiga ABF = 3.

37 5. Misalkan koordinat A(0,0), B(0,0) maka C(0,0) dan D(0,0). 5 5 Panjang BF = 5 sedangkan DBA = 45 o maka koordinat F 0,. Persamaan garis AF adalah y = x dan persamaan garis EC adalah y = x x P 0 = x P x P = = dan Misalkan [ABCD] menyatakan luas bangunan ABCD [AEP] = 5 = 3 3 sehingga ( ) [AFD] = 0 = [EBC] = 5 [DFPC] = 00 [AEP] [AFD] [EBC] Luas DFPC adalah y P = 3

38 38 Catatan : Jawaban yang dikirim dari pusat menyatakan bahwa jawaban dari soal ini adalah 55 yang didapat jika penulisan titik sudutnya sebagai berikut (buktikan). Tetapi, penulisan titik sudut tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan umum penulisan titik sudut.

39 7. Perhatikan gambar. Misalkan CAE = EAD = DAB = α dan panjang AB = x. EA 3 3x Pada EAB, ruas AD adalah garis bagi sehingga =. Maka EA =. AB Misalkan juga AD = y. Dengan dalil cosinus maka 9 x + y 3 y + x = 4 = cosα xy 3xy 6y + 6x 4 = 9x + 4y 36 y = 3x () Pada DAC, karena AE adalah garis bagi maka berlaku AC = AD = y Sesuai dalil cosinus pada CAE maka

40 40 6 = 4y x 3 y + x ( y) x xy 44 = 6y + 9x (y + x 4) 96 = 4y 3y Subtitusikan persamaan () 96 = 6x 4 3x x = 0 Karena ABC > 90 o maka sisi terpanjang ABC adalah sisi AC. Karena x = 0 < 4 < = = BC maka panjang sisi yang terpendek adalah AB = x Panjang sisi segitiga ABC yang terpendek adalah 0

41 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 00 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 0 4. Diberikan segitiga ABC, AB = AC. Jika titik P diantara A dan B sedemikian rupa sehingga AP = PC = CB, maka besarnya sudut A adalah. Diberikan segitiga ABC; AC : CB = 3 : 4. Garis bagi luar sudut C memotong perpanjangan BA di P (A terletak antara P dan B). Perbandingan PA : AB adalah 4. Pada sebuah persegi panjang berukuran 5 x 0 akan dibuat bujursangkar sehingga menutupi seluruh bagian persegi panjang tersebut. Berapa banyak bujursangkar yang mungkin dapat dibuat? 5. AB, BC dan CA memiliki panjang 7, 8, 9 berturut-turut. Jika D merupakan titik tinggi dari B, tentukan panjang AD.. 0. Diketahui segitiga ABC siku-siku di A, dan pada masing-masing sisi dibuat setengah lingkaran ke arah keluar. Jika luas setengah lingkaran pada sisi AB dan AC adalah 396 dan 00, berturutturut, maka luas setengah lingkaran pada sisi BC adalah?

42 4

43 4. Misalkan besarnya sudut A = α Karena AP = PC maka ACP = α sehingga BPC = α. Karena PC = CB maka CBP = α sehingga PCB = 80 o 4α Karena AB = AC maka CBP = ACB = ACP + PCB α = (α) + (80 o 4α) α = 36 o Jadi, besarnya sudut A adalah 36 o.. PC adalah garis bagi ABC sehingga berlaku CB AC = 4 3 = PB PA PB PA Maka dapat dimisalkan PB = 4k dan PA = 3k sehingga AB = k Maka PA : AB = 3k : k = 3 : Jadi, perbandingan PA : AB adalah 3 :.

44 44 5. Perhatikan gambar. Alternatif : s = (a + b + c) = Dengan rumus Heron didapat s s a s b s c = 5 [ABC] = ( )( )( ) AC BD = BD = 4 5 sehingga BD = 3 5 AD = AB BD 30 = 49 9 = 9 AD = 3 Alternatif : a = b + c bc cos A 8 = cos A cos A = AD = AB cos A = 7 AD = 3 Jadi, panjang AD = 3

45 9. sin α cos α = sin α sin 00 = cos x 4 x ( 00 ) = 00 cos () = 009 cos () = 008 cos () Sehingga didapat = sin x sin x = sin 4 π x x ( ) cos() Lcos( 00 ) x cos () 4 x cos () 4 x cos () x x x cos ( 00 ) sin ( 00 ) x x sin ( 009 ) x x sin ( 008 ) 4 π 3π Maka x = 4 atau x = 4 π 3π Jadi, nilai x yang memenuhi adalah x = 4 atau x = 4 0. Perhatikan gambar. Luas setengah lingkaran AB = 8 πc = 396. Luas setengah lingkaran AC = 8 πb = 00. Luas setengah lingkaran BC = 8 πa = 8 π(b + c ) = = 496. Jadi, luas setengah lingkaran pada sisi BC sama dengan 496. Catatan : Kunci dari pusat terhadap persoalan ini adalah 704 yang menurut Penulis, kesalahannya ada pada segitiga ABC siku-siku di A yang mungkin seharusnya di B atau C.

46 46

47 Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika SMA/MA Seleksi Tingkat Kota/Kabupaten Tahun 0 TIPE : 3. Diketahui segitiga ABC, titik D dan E berturut-turut pada sisi AB dan AC, dengan panjang AD = BD dan AE = CE. Garis BE dan CD berpotongan di titik F. Diketahui luas segitiga ABC = 90 cm maka luas segiempat ADFE adalah 7. Misalkan A dan B adalah sudut-sudut lancip yang memenuhi tan (A + B) = dan tan (A B) = 3 maka besar sudut A adalah...

48 48

49 3. Misalkan [XYZ] menyatakan luas XYZ AE AD Karena AC = AB = 3 dan EAD = CAB maka EAD sebangun dengan CAB. Jadi, DE = 3 BC dan DE sejajar BC. Alternatif : Karena perbandingan panjang sisi EAD : panjang sisi CAB = : 3 maka [EAD] : [CAB] = : 9 Jadi, [EAD] = 9 [ABC] = 0 cm. Karena DE sejajar BC maka DEF sebangun dengan BCF sehingga EF = = 3 [DEF] : [BCF] = : 9 Misalkan [DEF] = x maka [BCF] = 9x BCE dan BCA memiliki tinggi yang sama maka perbandingan luas dapat dinyatakan sebagai perbandingan alas. [BCE] = 3 [ABC] = 3 90 = 60 cm. BCF dan BCE memiliki tinggi yang sama maka perbandingan luas dapat dinyatakan sebagai perbandingan alas. [BCF] : [BCE] = 3 : 4. [BCF] = 4 3 [BCE] 9x = sehingga x = 5 [DEF] = x = 5 cm [ADFE] = [EAD] + [DEF] = = 5 FB DE BC

50 50 Alternatif : Karena DE sejajar BC maka DEF sebangun dengan BCF sehingga DF = = 3 ABE dan ABC memiliki tinggi yang sama maka perbandingan luas dapat dinyatakan sebagai perbandingan alas. [ABE] = 3 [ABC] = 30 cm BCD dan ABC memiliki tinggi yang sama maka perbandingan luas dapat dinyatakan sebagai perbandingan alas. [BCD] = 3 [ABC] = 60 cm BDF dan BCD memiliki tinggi yang sama maka perbandingan luas dapat dinyatakan sebagai perbandingan alas. [BDF] = 4 [BCD] = 4 60 = 5 cm [ADFE] = [ABE] [BDF] = 30 5 = 5 Jadi, luas segiempat ADFE adalah 5 cm. FC DE BC 7. tan (A + B) = dan tan (A B) = 3 tan ((A + B) + (A B)) = tan tan ( A+ B) + tan( A B) ( A+ B) (tan A) ( 3 ) = + 3 tan A = A = 45 o A =,5 o Jadi, besar sudut A sama dengan,5 o.

51 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 0 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 03 SET : 5. Diberikan segitiga siku-siku ABC, dengan AB sebagai sisi miringnya. Jika keliling dan luasnya berturut-turut 64 dan Panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 7. Diberikan suatu lingkaran dengan diameter AB = 30. Melalui A dan B berturut-turut ditarik talibusur AD dan BE. Perpanjangan AD dan BE berpotongan di C. Jika AC = 3AD dan BC = 4BE, maka luas segitiga ABC adalah 4. Diberikan segitiga ABC dengan keliling 3, dan jumlah kuadrat sisi-sisinya sama dengan 5. Jika jari-jari lingkaran luarnya sama dengan, maka jumlah ketiga garis tinggi dari segitiga ABC tersebut adalah 6. Diketahui segitiga ABC sama kaki dengan panjang AB = AC = 3, BC =, titik D pada sisi AC dengan panjang AD =, tentukan luas segitiga ABD. 8. Diberikan segitiga ABC dengan sisi-sisi : AB = x +, BC = 4x, dan CA = 7 x. Tentukan nilai dari x sehingga segitiga ABC merupakan segitiga sama kaki.

52 5 SET : 6. Diketahui bahwa besar tiap sudut dari segi-n beraturan adalah 79,99 o. Jika keliling dari segi-n tersebut adalah 36 satuan maka panjang sisinya adalah satuan. 7. Diberikan segitiga siku-siku ABC, dengan AB sebagai sisi miringnya. Jika keliling dan luasnya berturut-turut 64 dan Panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 8. Diberikan suatu lingkaran dengan diameter AB = 30. Melalui A dan B berturut-turut ditarik talibusur AD dan BE. Perpanjangan AD dan BE berpotongan di C. Jika AC = 3AD dan BC = 4BE, maka luas segitiga ABC adalah 4. Diberikan segitiga ABC dengan keliling 3, dan jumlah kuadrat sisi-sisinya sama dengan 5. Jika jari-jari lingkaran luarnya sama dengan, maka jumlah ketiga garis tinggi dari segitiga ABC tersebut adalah 8. Diberikan segitiga siku-siku ABC dengan AB = 3, AC = 4, dan BC = 5 serta D merupakan titik tengah BC. Jika r dan s berturut-turut menyatakan panjang jari-jari lingkaran dalam segitiga ABD dan ADC maka nilai dari r + s adalah

53 SET : 3 6. Diberikan suatu persegi panjang ABCD dan titik H berada pada diagonal AC sehingga DH tegak lurus AC. Jika panjang AD = 5 cm, DC = 0 cm, maka panjang HB adalah 7. Diberikan suatu lingkaran dengan titik pusat O dan diameter AB. Titik-titik D dan C adalah titik pada lingkaran sehingga AD sejajar OC. Jika besar OAD = 4 o, maka besar OCD adalah 0. Diberikan segitiga siku-siku ABC, dengan AB sebagai sisi miringnya. Jika keliling dan luasnya berturut-turut 64 dan Panjang sisi miring segitiga tersebut adalah. Diberikan suatu lingkaran dengan diameter AB = 30. Melalui A dan B berturut-turut ditarik talibusur AD dan BE. Perpanjangan AD dan BE berpotongan di C. Jika AC = 3AD dan BC = 4BE, maka luas segitiga ABC adalah 9. Diberikan segitiga ABC dengan keliling 3, dan jumlah kuadrat sisi-sisinya sama dengan 5. Jika jari-jari lingkaran luarnya sama dengan, maka jumlah ketiga garis tinggi dari segitiga ABC tersebut adalah

54 54

55 Set 5. Misalkan BC = a dan AC = b sehingga AB = a + b ab = 6864 ab = 378 () a + b = 64 a + a + b + ab = 64 + (a + b ) = = 3 a + a + b = 3 = 90 b b a + b a + Jadi, panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 90. b

56 56 7. Karena titik D dan E terletak pada setengah lingkaran maka AEB = ADB = 90 o. Misalkan panjang AC = 3x dan BC = 4y. Maka AD = x ; DC = x ; BE = y dan EC = 3y Pada AEB berlaku : AB = BE + AE AE = 900 y () Pada AEC berlaku : AC = AE + EC AE = 9x 9y () Dari persamaan () dan () didapat 9x 8y = 900 (3) Pada BAD berlaku : AB = AD + BD BD = 900 x (4) Pada BCD berlaku : BC = BD + CD BD = 6y 4x (5) Dari persamaan (4) dan (5) didapat 6y 3x = 900 (6) Dari persamaan (3) dan (6) didapat x = 80 sehingga x = 6 5 serta y = 90 sehingga y = 3 0 AC = 3x = 8 5 BD = 6y 4x = 6(90) 4(80) = 70 sehingga BD = 5 Luas ABC = AC BD = = 540 Jadi, luas segitiga ABC sama dengan 540.

57 4. Misalkan panjang sisi-sisi segitiga tersebut adalah a, b dan c. a + b + c = 3 () a + b + c = 5 () R = (3) (a + b + c) = a + b + c + ab + ac + bc ab + ac + bc = (3 5) = (4) Dalil sinus : a b c sin A = sin B = sin C = R Misalkan d, e dan f berturut-turut adalah panjang garis tinggi yang ditarik dari A, B dan C. f e d Subtitusikan persamaan b = sin A ; a = sin C dan c = sin B ke persamaan (4) af ce + sin A C bd sin + sin B = Dengan mengingat dalil sinus maka Rf + Re + Rd = Karena R = maka d + e + f = Jadi, jumlah panjang garis tinggi segitiga ABC sama dengan. 6. AB = AC = 3 dan BC = serta AD =.

58 58 Misalkan E pada BC sehingga AE tegak lurus BC. Karena AB = AC maka E adalah pertengahan BC. AE = 3 = [ABC] = = ABD dan ABC memiliki tinggi yang sama maka perbandingan luas dapat dinyatakan sebagai perbandingan alas. [ ABD] AD [ ABC] = AC = 3 [ABD] = 3 Jadi, luas segitiga ABD sama dengan Sisi terpanjang suatu segitiga harus kurang dari jumlah dua sisi yang lain. AB = x + ; BC = 4x dan CA = 7 x Kasus, AB = BC x + = 4x sehingga x =. Panjang sisi segitiga tersebut adalah, dan 6 yang tidak memenuhi 6 < +. Kasus, AB = CA x + = 7 x sehingga x = 3 Panjang sisi segitiga tersebut adalah 4, 4 dan 0 yang tidak memenuhi 0 < Kasus 3, BC = CA 4x = 7 x sehingga x = 5 9 Panjang sisi segitiga tersebut adalah , 5 dan 5 yang memenuhi 5 < Maka nilai x yang memenuhi hanya x = 5 9 Jadi, nilai x yang memenuhi ABC adalah segitiga sama kaki adalah 5 9.

59 Set 6. Misalkan AB adalah salah satu sisi segi-n beraturan tersebut dan misalkan juga O adalah pusat lingkaran luar segi-n beraturan tersebut. AOB = 80 o 79,99 o = 0,0 o. 360 Maka banyaknya sisi, n = = ,0 36 Panjang sisi segi tersebut = = 0,00. Jadi, panjang sisi segi-n tersebut adalah 0,00 satuan. 7. Misalkan BC = a dan AC = b sehingga AB = a + b ab = 6864 ab = 378 () a + b = 64 a + a + b + ab = 64 + (a + b ) = = 3 a + a + b = 3 = 90 b b a + b a + Jadi, panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 90. b

60 60 8. Karena titik D dan E terletak pada setengah lingkaran maka AEB = ADB = 90 o. Misalkan panjang AC = 3x dan BC = 4y. Maka AD = x ; DC = x ; BE = y dan EC = 3y Pada AEB berlaku : AB = BE + AE AE = 900 y () Pada AEC berlaku : AC = AE + EC AE = 9x 9y () Dari persamaan () dan () didapat 9x 8y = 900 (3) Pada BAD berlaku : AB = AD + BD BD = 900 x (4) Pada BCD berlaku : BC = BD + CD BD = 6y 4x (5) Dari persamaan (4) dan (5) didapat 6y 3x = 900 (6) Dari persamaan (3) dan (6) didapat x = 80 sehingga x = 6 5 serta y = 90 sehingga y = 3 0 AC = 3x = 8 5 BD = 6y 4x = 6(90) 4(80) = 70 sehingga BD = 5 Luas ABC = AC BD = = 540 Jadi, luas segitiga ABC sama dengan 540.

61 4. Misalkan panjang sisi-sisi segitiga tersebut adalah a, b dan c. a + b + c = 3 () a + b + c = 5 () R = (3) (a + b + c) = a + b + c + ab + ac + bc ab + ac + bc = (3 5) = (4) Dalil sinus : a b c sin A = sin B = sin C = R Misalkan d, e dan f berturut-turut adalah panjang garis tinggi yang ditarik dari A, B dan C. f e d Subtitusikan persamaan b = ; a = sin A sin C dan c = sin B ke persamaan (4) af ce + sin A C bd sin + sin B = Dengan mengingat dalil sinus maka Rf + Re + Rd = Karena R = maka d + e + f = Jadi, jumlah panjang garis tinggi segitiga ABC sama dengan.

62 6 8. AB = 3 ; AC = 4 ; BC = 5. Karena BAC = 90 o maka dapat dibuat sebuah lingkaran melalui titik A, B dan C dengan BC sebagai diameter sehingga D adalah pusat lingkaran. Jadi, DA = DB = DC = 5. [ABC] = 4 3 = 6. 5 Jarak D ke AC = () [ADC] = 3 4 = 3 = 3 [ABD] = [ABC] [ADC] = 6 3 = 3. r(da + DB + AB) = [ABD] 5 5 r( + + 3) = 3 3 r = 4 s(da + DC + AC) = [ADC] 5 5 s( + + 4) = 3 s = Maka r + s = 3 + = 6 Jadi, nilai dari r + s adalah 6 7.

63 Set 3 6. AB = DC = 0 cm dan AD = BC = 5 cm. Alternatif : [ACD] = AC DH = AD DC DH = cm Maka AH = 9 cm dan CH = 6 cm. Buat juga garis melalui H sejajar AD memotong sisi AB di E dan DC di F. [CDH] = DH CH = CD HF 6 = 0 HF sehingga HF = 5 48 cm dan EH = 5 7 cm. 48 BE = CF = ( ) ( ) 6 = 5 64 cm HB = BE + EH = ( 5 64 ) + ( 5 7 ) = 93 HB = 93 cm 5 Alternatif : Tanpa mengurangi keumuman misalkan koordinat A(0, 0), B(0, 0), C(0, 5) dan D(0, 5). Gradien AC = 4 3 sehingga gradien DH = 3 4. Karena persamaan garis AC adalah y = 4 3 x maka koordinat H(a, 4 3 a)

64 64 3 a Gadien DH = a 0 = 3 9a 80 = 6a 36 a = 5 sehingga koordinat H( 36 5, 7 5 ) HB = ( ) + ( 5 7 0) = 93 HB = 93 cm Jadi, panjang HB = 93 cm 7. AD sejajar OC dan OAD = 4 o. Karena OC sejajar AD maka BOC = 4 o sehingga AOC = 80 o 4 o = 38 o. Karena OA = OD maka OAD sama kaki sehingga AOD = 80 o 4 o = 96 o. Maka COD = 38 o 96 o = 4 o. Karena OC = OD maka COD sama kaki sehingga OCD = (80 o COD) = 69 o Jadi, besar OCD = 69 o.

65 0. Misalkan BC = a dan AC = b sehingga AB = a + b ab = 6864 ab = 378 () a + b = 64 a + a + b + ab = 64 + (a + b ) = = 3 a + a + b = 3 = 90 b b a + b a + Jadi, panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 90. b

66 66. Karena titik D dan E terletak pada setengah lingkaran maka AEB = ADB = 90 o. Misalkan panjang AC = 3x dan BC = 4y. Maka AD = x ; DC = x ; BE = y dan EC = 3y Pada AEB berlaku : AB = BE + AE AE = 900 y () Pada AEC berlaku : AC = AE + EC AE = 9x 9y () Dari persamaan () dan () didapat 9x 8y = 900 (3) Pada BAD berlaku : AB = AD + BD BD = 900 x (4) Pada BCD berlaku : BC = BD + CD BD = 6y 4x (5) Dari persamaan (4) dan (5) didapat 6y 3x = 900 (6) Dari persamaan (3) dan (6) didapat x = 80 sehingga x = 6 5 serta y = 90 sehingga y = 3 0 AC = 3x = 8 5 BD = 6y 4x = 6(90) 4(80) = 70 sehingga BD = 5 Luas ABC = AC BD = = 540 Jadi, luas segitiga ABC sama dengan 540.

67 9. Misalkan panjang sisi-sisi segitiga tersebut adalah a, b dan c. a + b + c = 3 () a + b + c = 5 () R = (3) (a + b + c) = a + b + c + ab + ac + bc ab + ac + bc = (3 5) = (4) Dalil sinus : a b c sin A = sin B = sin C = R Misalkan d, e dan f berturut-turut adalah panjang garis tinggi yang ditarik dari A, B dan C. f e d Subtitusikan persamaan b = ; a = sin A sin C dan c = sin B ke persamaan (4) af ce + sin A C bd sin + sin B = Dengan mengingat dalil sinus maka Rf + Re + Rd = Karena R = maka d + e + f = Jadi, jumlah panjang garis tinggi segitiga ABC sama dengan.

68 68

69 SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 03 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 04. Diberikan segitiga ABC dengan luas 0. Titik D, E, dan F berturut-turut terletak pada sisi-sisi AB, BC, dan CA dengan AD =, DB = 3. Jika segitiga ABE dan segiempat DBEF mempunyai luas yang sama, maka luasnya sama dengan Misalkan P adalah titik interior dalam daerah segitiga ABC sehingga besar PAB = 0, PBA = 0, PCA = 30, dan PAC = 40. Besar ABC adalah.... Diberikan segitiga ABC, dengan panjang sisi AB = 30. Melalui AB sebagai diameter, dibuat sebuah lingkaran, yang memotong sisi AC dan sisi BC berturut-turut di D dan E. Jika AD = 3 AC dan BE = BC, maka luas segitiga ABC sama dengan Banyaknya nilai α dengan 0 < α < 90 yang memenuhi persamaan adalah... ( + cos α)( + cos α)( + cos 4α) = 8 4. Diberikan segitiga lancip ABC dengan O sebagai pusat lingkaran luarnya. Misalkan M dan N berturut-turut pertengahan OA dan BC. Jika ABC = 4 OMN dan ACB = 6 OMN, maka besarnya OMN =...

70 70

71 . Misalkan H adalah perpotongan AE dan DF. Misalkan juga [XYZ] menyatakan luas segitiga XYZ. Karena [ABE] = [ABEF] maka [ADH] = [EFH] Karena [ADH] = [EFH] maka [ADF] = [AEF]. Karena ADF dan AEF memiliki alas yang sama dan luas keduanya juga sama maka tinggi keduanya harus sama. Jadi, DE akan sejajar AC. Karena DE sejajar AC maka DBE sebangun dengan ABC Jadi, BE : EC = 3 : [ABE] : [ABC] = 3 : 5 [ABE] = 6 Jadi, luas segitiga ABE sama dengan 6.

72 7 8. PAB = 0 o, PBA = 0 o, PCA = 30 o, dan PAC = 40 o. APB = 50 o dan APC = 0 o. Maka BPC = 00 o. Misalkan PBC = x maka PCB = 80 o x. Dengan dalil sinus pada APB didapat sin 0o AP = sin 50o AB () Dengan dalil sinus pada APC didapat sin 30o AP = sin 0o AC () Dari persamaan () dan () didapat AB = sin 30o sin 50 o AC sin 0 o sin 0 o (3) ABC = PBA + PBC = 0 o + x dan ACB = ACP + PCB = 0 o x Dengan dalil sinus pada ABC didapat AB = sin(0o x) BC sin(0 o +x) (4) Dari persamaan (3) dan (4) didapat sin (0 o + x) sin 30 o sin 50 o = sin (0 o x) sin 0 o sin 0 o Mengingat sin 0 o = cos 0 o maka sin (0 o + x) = sin (0 o x) sin 40 o sin (0 o + x) = sin (0 o x) cos 50 o = sin (60 o x) + sin (60 o x) Mengingat bahwa sin (60 o x) = sin (0 o + x) maka sin (60 o x) = 0 Jadi, x = 60 o ABC = 0 o + x = 80 o Jadi, ABC = 80 o.

73 . Karena titik D dan E terletak pada setengah lingkaran maka AEB = ADB = 90 o. Misalkan panjang AC = 3x dan BC = 4y. Maka AD = x ; DC = x ; BE = y dan EC = 3y Pada AEB berlaku : AB = BE + AE AE = 900 y () Pada AEC berlaku : AC = AE + EC AE = 9x 9y () Dari persamaan () dan () didapat 9x 8y = 900 (3) Pada BAD berlaku : AB = AD + BD BD = 900 x (4) Pada BCD berlaku : BC = BD + CD BD = 6y 4x (5) Dari persamaan (4) dan (5) didapat 6y 3x = 900 (6) Dari persamaan (3) dan (6) didapat x = 80 sehingga x = 6 5 serta y = 90 sehingga y = 3 0 AC = 3x = 8 5 BD = 6y 4x = 6(90) 4(80) = 70 sehingga BD = 5 Luas ABC = AC BD = = 540 Jadi, luas segitiga ABC sama dengan 540.

74 74 3. ( + cos α)( + cos α)( + cos 4α) = 8 cos α ( + cos α)( + cos 4α) = ( cos α) 8 Mengingat bahwa cos α = ( cos α) dan dengan melakukan terus menerus didapat ( cos 8α) = ( cos α) cos 8α = cos α 8α = α + k 360 o atau 8α = α + k 360 o 7α = k 360 o Karena 0 < α < 90 o maka ada nilai α yang memenuhi. 9α = k 360 o α = k 40 o Karena 0 < α < 90 o maka ada nilai α yang memenuhi. Maka banyaknya nilai α yang memenuhi ada + = 3. Jadi, banyaknya nilai α yang memenuhi ada Misalkan OMN = α maka ABC = 4α dan ACB = 6α Karena N pertengahan BC maka CNO = 90 o. Sudut pusat = kali sudut keliling.

75 AOB = ACB = α sehingga OBA = OAB = 90 o 6α. AOC = ABC = 8α Karena ABC = 4α maka OBC = OCB = 4α (90 o 6α) = 0α 90 o. Maka CON = 90 o (0α 90 o ) = 80 o 0α MON = AOC + CON = (8α) + (80 o 0α) = 80 o α Karena MON = 80 o α dan OMN = α maka ONM = α Maka OMN sama kaki dengan OM = ON = R dengan R adalah jari-jari lingkaran luar ABC. Karena ON = R maka OBC = 30o = 0α 90 o α = o. Jadi, besarnya OMN sama dengan o.

76 76

77 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA Bidang Geometri

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 013 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 014 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : 1. 94 + 013 = a + b 013 = 61

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 009 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI Segitiga 1. Beberapa sifat yang berlaku pada segitiga adalah : Jumlah sudut-sudut sembarang segitiga adalah 180 0 Pada segitiga ABC berlaku AC = BC B = A

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 008 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Bagian Pertama Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 015 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 016 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 015

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2010

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2010 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 00 Bidang Matematika Waktu : Jam DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2008

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2008 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 008 Bidang Matematika Waktu : 3,5 Jam DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 015 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 016 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : 1. 015 = 5 13 31 Banyaknya faktor

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional  contact person : ALJABAR ALJABAR 1. Diberikan a 4 + a 3 + a 2 + a + 1 = 0. Tentukan a 2000 + a 2010 + 1. 2. Diberikan sistem persamaan 2010(x y) + 2011(y z) + 2012(z x) = 0 2010 2 (x y) + 2011 2 (y z) + 2012 2 (z x) = 2011 Tentukan

Lebih terperinci

Menemukan Dalil Pythagoras

Menemukan Dalil Pythagoras Dalil Pythagoras Menemukan Dalil Pythagoras 1. Perhatikan gambar di bawah ini. Segitiga ABC adalah sebuah segitiga siku-siku di B dengan sisi miring AC. Jika setiap petak luasnya 1 satuan, tentukan luas

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N)

Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N) Faktorisasi Suku Aljabar A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 1. Pada bentuk aljabar 2x 2 + 3xy y 2 terdapat... variabel. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 2. Suku dua terdapat pada bentuk aljabar... a. 2x 2 +

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N) KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N) Kumpulan Soal Matematika Kelas VIII (BSE Dewi N) Faktorisasi Suku Aljabar A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 1. Pada bentuk aljabar 2x2 + 3xy y2

Lebih terperinci

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2011 Jenjang SMA Bidang Matematika

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2011 Jenjang SMA Bidang Matematika Tutur Widodo Pembahasan OSP Matematika SMA 011 Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 011 Jenjang SMA Bidang Matematika Bagian A : Soal Isian Singkat 1. Diberikan segitiga sama kaki ABC dengan AB = AC.

Lebih terperinci

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN KENAIKAN KELAS Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor : VIII (delapan)

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 006 TINGKAT PROVINSI TAHUN 005 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Bagian Pertama Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi

Lebih terperinci

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto Buku Pendalaman Konsep Trigonometri Tingkat SMA Doddy Feryanto Kata Pengantar Trigonometri merupakan salah satu jenis fungsi yang sangat banyak berguna di berbagai bidang. Di bidang matematika sendiri,

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP Lingkaran & Garis Singgung A. Unsur-Unsur Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik tetap yang disebut titik pusat lingkaran. Lambang lingkaran dengan

Lebih terperinci

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 013 Seleksi Tingkat Provinsi Tutur Widodo Bagian Pertama : Soal Isian Singkat 1. Diberikan tiga lingkaran dengan radius r =, yang saling bersinggungan. Total luas dari

Lebih terperinci

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 MATEMATIKA SMA/MA PETUNJUK UNTUK PESERTA: 1. Tes terdiri dari dua bagian. Tes bagian pertama terdiri dari 20 soal isian singkat dan

Lebih terperinci

didapat !!! BAGIAN Disusun oleh :

didapat !!! BAGIAN Disusun oleh : SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2012 TIM OLIMPIADE MATEMATIKAA INDONESIA 2013 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 2012

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 014 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 013

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 204 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 205 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A MATEMATIKA Pertemuan 2 N.A smile.akbar@yahoo.co.id Awali setiap aktivitas dengan membaca Basmallah Soal 1 (Operasi Bentuk Aljabar) Bentuk Sederhana dari adalah a. b. c. d. Pembahasan ( A ) Soal 2 (Pola

Lebih terperinci

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI Oleh : Himmawati P.L Soal matematika yang diujikan di sekolah-sekolah maupun di Ujian Nasional pada umumnya dapat diselesaikan dengan cara-cara biasa.

Lebih terperinci

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4 1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4 C. 6 B. 5 D. 7 Kunci : B B = (bilangan prima kurang dan 13) Anggota himpunan B = (2, 3, 5, 7, 11) Sehingga banyaknya

Lebih terperinci

Pembahasan Soal Olimpiade Matematika SMP Babak 1 Persiapan Olimpiade Sains Provinsi dan Nasional

Pembahasan Soal Olimpiade Matematika SMP Babak 1 Persiapan Olimpiade Sains Provinsi dan Nasional Pembahasan Soal Olimpiade Matematika SMP Babak Persiapan Olimpiade Sains Provinsi dan Nasional. Diketahui dan y merupakan bilangan real positif yang memenuhi sistim persamaan berikut y y a b Jika, maka

Lebih terperinci

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C

Pertemuan ke 11. Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C Pertemuan ke Segiempat Segiempat adalah bidang datar yang dibatasi oleh empat potong garis yang saling bertemu dan menutup D C B Empat persegi panjang d D E a c C B b B = CD dan B // CD D = BC dan D //

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2007

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2007 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 006 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 007 Bidang Matematika Waktu : 3,5 Jam DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1 [ABC] = 3 1 X = [AFG] 1 X [CGB] = 3

1 [ABC] = 3 1 X = [AFG] 1 X [CGB] = 3 Solusi Olimpiade Matematika Kota/Kabupaten 006 Bagian Pertama. (Jawaban : C) Tiga bilangan prima pertama yang lebih besar dari 0 adalah 3, 9 dan 6. 3 + 9 + 6 = 73 Jumlah tiga bilangan prima pertama yang

Lebih terperinci

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011 SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011 (90menit) 1. Semua tripel (x, y, z) yang memenuhi bahwa salah satu bilangan jika ditambahkan dengan hasil kali kedua bilangan

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL "We are the first of the fastest online solution of mathematics" 009 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 009 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika Seleksi Tingkat Kota/Kabupaten Tahun 2007 Oleh : Paulus Teguh (SMA Kristen 1 Petra Surabaya)

Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika Seleksi Tingkat Kota/Kabupaten Tahun 2007 Oleh : Paulus Teguh (SMA Kristen 1 Petra Surabaya) Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika Seleksi Tingkat Kota/Kabupaten Tahun 007 Oleh : Paulus Teguh (SMA Kristen Petra Surabaya) Bagian Pertama Pilih satu jawaban yang benar.dalam hal terdapat lebih

Lebih terperinci

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA 1) Sebuah barisan baru diperoleh dari barisan bilangan bulat positif 1, 2, 3, 4, dengan menghilangkan bilangan kuadrat yang ada di dalam barisan tersebut.

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2002 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2003

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2002 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2003 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 00 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 003 Bidang Matematika Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

LINGKARAN SMP KELAS VIII

LINGKARAN SMP KELAS VIII LINGKARAN SMP KELAS VIII LINGKARAN SMP KELAS VIII Oleh, Deddy Suharja Januari 2013 A. Pengertian Dan Unsur Unsur Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan ( locus ) titik titik yang berjarak sama terhadap

Lebih terperinci

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000 Hal. 1 / 7 METHODIST-2 EDUCATION EXPO LOMBA SAINS PLUS ANTAR PELAJAR TINGKAT SMA SE-SUMATERA UTARA TAHUN 2015 BIDANG WAKTU : MATEMATIKA : 120 MENIT PETUNJUK : 1. Pilihlah jawaban yang benar dan tepat.

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 004 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 00 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2015 Waktu : 210 Menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo Tutur Widodo OSN Matematika SMA 01 Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 01 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 1. KUBUS BANGUN RUANG SISI DATAR Kubus merupakan bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam buah persegi yang bentuk dan ukurannya sama. Unsur-unsur Kubus 1. Sisi

Lebih terperinci

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979 Matematika Proyek Perintis I Tahun 979 MA-79-0 Irisan himpunan : A = { x x < } dan himpunan B = { x < x < 8 } ialah himpunan A. { x x < 8 } { x x < } { x < x < 8 } { x < x < } { x < x } MA-79-0 Apabila

Lebih terperinci

LINGKARAN SMP KELAS VIII

LINGKARAN SMP KELAS VIII LINGKARAN SMP KELAS VIII Oleh, Deddy Suharja Januari 2013 A. Pengertian Dan Unsur Unsur Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan ( locus ) titik titik yang berjarak sama terhadap suatu titik. Gambar

Lebih terperinci

Tidak diperjualbelikan

Tidak diperjualbelikan MATEMATIKA KATA PENGANTAR Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/003, tanggal 14 Oktober 003, tentang Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 003/004, antara lain menetapkan bahwa dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

Feni Melinda Safitri. Sudah diperiksa. Pengertian Teorema Phytagoras. Rumus Phytagoras

Feni Melinda Safitri. Sudah diperiksa. Pengertian Teorema Phytagoras. Rumus Phytagoras BY : Feni Malinda Safitri Sudah diperiksa Pengertian Teorema Phytagoras Phytagoras adalah seorang ahli matematika dan filsafat berkebangsaan Yunani pada tahun 569-475 sebelum masehi, ia mengungkapkan bahwa

Lebih terperinci

MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI

MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI Fungsi Trigonometri Sin α = Sisi. didepan. sudut Hipotenusa a c Cos α = Sisi. terdekat. sudut Hipotenusa b c Tan α = Sisi. didepan. sudut Sisi. yang. berdeka tan a b Sinus

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama Disusun Oleh Raja Octovin P D 00 SOAL PILIHAN APRIL 008 SMA NEGERI PEKANBARU Jl Sulthan Syarif Qasim 59 Pekanbaru Bank Soal Matematika Bank Soal Matematika

Lebih terperinci

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT 1. MEMBAGI GARIS a. Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang Membagi garis menjadi 2 bagian yang sama panjang menggunakan jangka dapat diikuti melalui

Lebih terperinci

1. AB = 16 cm, CE = 8 cm, BD = 5 cm, CD = 3 cm. Tentukan panjang EF! 20 PEMBAHASAN : BCD : Lihat ABE : Lihat AFE : Lihat

1. AB = 16 cm, CE = 8 cm, BD = 5 cm, CD = 3 cm. Tentukan panjang EF! 20 PEMBAHASAN : BCD : Lihat ABE : Lihat AFE : Lihat 1. AB = 1, CE = 8, BD =, CD =. Tentukan panjang EF! 0 BCD : ABE : BC BC BC CD BC 4 BD 9 1 AB 1 BE 144 AE 4 8 AE 0 AE AE EF EF 0 AFE : AE AF 0 0 EF EF 400 400 800 . Keliling ABC = 4, Luas ABC = 4. Tentukan

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI BIDANG MATEMATIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus Modul 4 SEGIEMPAT A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian berbagai macam segiempat: jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Disamping

Lebih terperinci

A. Menemukan Dalil Pythagoras

A. Menemukan Dalil Pythagoras A. Menemukan Dalil Pythagoras 1. Menemukan Dalil Pythagoras. Pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi pada sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah luas daerah persegi pada sisi-sisi siku-sikunya

Lebih terperinci

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor :

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA Pembahasan Soal SIMAK UI 0 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika IPA Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2004 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2005

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2004 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2005 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 00 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 005 Bidang Matematika Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN 05 yosprens.wordpres.com SOAL DAN PEMBAHASAN MATA UJI MATEMATIKA TKD SAINTEK SBMPTN 05 Berikut ini 5 soal mata uji matematika beserta pembahasannya yang diujikan

Lebih terperinci

Pembukaan OSN Simposium Guru 2008 di Makassar, Sulawesi Selatan

Pembukaan OSN Simposium Guru 2008 di Makassar, Sulawesi Selatan Pembukaan OSN 007 Simposium Guru 008 di Makassar, Sulawesi Selatan KATA PENGANTAR Alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah, SWT karena dengan karunia-nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan buku ini.

Lebih terperinci

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC A. SEGI TIGA 1. Pengertian Segitiga Sisi-sisi yg membentuk segitiga ABC berturut-turut adalah AB, BC, dan AC. Sudut-sudut yg terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut. a. < A atau < BAC atau < CAB. b.

Lebih terperinci

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA TAHUN 2015 Mata Kuliah Dosen Pengampu : : Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 202 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 203 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : BAGIAN PERTAMA. Tanpa mengurangi keumuman misalkan

Lebih terperinci

Materi W9c GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. C. Menggambar dan Menghitung Sudut.

Materi W9c GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. C. Menggambar dan Menghitung Sudut. Materi W9c GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester C. Menggambar dan Menghitung Sudut www.yudarwi.com C. Menggambar dan Menghitung Sudut Sudut dalam dimensi tiga adalah sudut antara garis dan garis, garis dan

Lebih terperinci

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001 1. Notasi pembentuk himpunan dari B = {1, 4, 9} adalah... A. B = {x x kuadrat tiga bilangan asli yang pertama} B. B = {x x bilangan tersusun yang kurang dari 10} C. B = {x x kelipatan bilangan 2 dan 3

Lebih terperinci

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI D. GEOMETRI 1. TUJUAN Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat memahami dan dapat menjelaskan unsur-unsur geometri, hubungan titik, garis dan bidang; sudut; melukis bangun geometri; segibanyak;

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 2012 Kode 521. Oleh Tutur Widodo. 1. Misalkan x dan y bilangan bulat yang memenuhi sistem persamaan berikut :

Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 2012 Kode 521. Oleh Tutur Widodo. 1. Misalkan x dan y bilangan bulat yang memenuhi sistem persamaan berikut : Tutur Widodo Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 0 Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 0 Kode 5 Oleh Tutur Widodo. Misalkan x dan y bilangan bulat yang memenuhi sistem persamaan berikut : maka nilai x y

Lebih terperinci

Kumpulan Soal dan Pembahasan Himpunan. Oleh: Angga Yudhistira

Kumpulan Soal dan Pembahasan Himpunan. Oleh: Angga Yudhistira Kumpulan Soal dan Himpunan Oleh: Angga Yudhistira http://matematika100.blogspot.com/ Kumpulan Soal dan Matematika SMP dan SMA, Media Pembelajaran,RPP, dan masih banyak lagi Bagian I : Pilihan Ganda 1.

Lebih terperinci

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014 PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 014 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Di suatu daerah yang berada pada ketinggian.500 meter di atas permukaan laut suhunya

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : BAGIAN PERTAMA 1. ABC adalah segitiga sama

Lebih terperinci

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian simetri lipat, simetri putar, setengah putaran,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG) PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 0 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI MALANG) PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP A. ISIAN SINGKAT SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 0 BIDANG STUDI

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2016 BIDANG MATEMATIKA

PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2016 BIDANG MATEMATIKA PEMBAHASAN OSK MATEMATIKA SMP TAHUN 06 PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 06 BIDANG MATEMATIKA BAGIAN A: PILIHAN GANDA 07 (06 6) 05. Nilai dari adalah....

Lebih terperinci

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA) Pembahasan Soal OSK SMA 018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA 018 OSK Matematika SMA (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA) Disusun oleh: Pak Anang Pembahasan Soal OSK SMA 018 OLIMPIADE SAINS

Lebih terperinci

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 01 MATEMATIKA SMA/MA PETUNJUK UNTUK PESERTA: 1. Tes terdiri dari dua bagian. Tes bagian pertama terdiri dari 0 soal isian singkat dan tes

Lebih terperinci

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR. Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS Materi : Konstruksi-konstruksi dasar. Garis-garis lengkung. Gambar proyeksi. Gambar pandangan tunggal. Proyeksi ortogonal (gambar pandangan majemuk). 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian : 1. Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm C. 26 cm B. 52 cm D. 13 cm 2. Gambar disamping adalah persegi panjang. Salah satu sifat persegi panjang adalah

Lebih terperinci

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SEGITIGA DAN SEGIEMPAT A. Pengertian Segitiga Jika tiga buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 015 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 014

Lebih terperinci

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4.

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4. Matematika 1 Bilangan A. MACAM-MACAM BILANGAN 1. Bilangan Asli 1, 2, 3, 4, 5, 6,, dan seterusnya. 2. Bilangan Cacah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan seterusnya. 3. Bilangan Prima Bilangan prima yaitu bilangan

Lebih terperinci

Diktat. Edisi v15. Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B. Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd

Diktat. Edisi v15. Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B. Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd KTSP MAT SMP/MTs Kelas VIII-B P a g e Spesial Siswa Yoyo Apriyanto, S.Pd Diktat Matematika SMP/MTs Kelas VIII-B Edisi v5 + Ringkasan Materi + Soal dan Pembahasan + Soal Uji Kompetensi Siswa + Soal Latihan

Lebih terperinci

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75 Here is the Problem and the Answer. Diketahui premis premis berikut! a. Jika sebuah segitiga siku siku maka salah satu sudutnya 9 b. Jika salah satu sudutnya 9 maka berlaku teorema Phytagoras Ingkaran

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O. HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O. BOX BLS 2 YOGYAKARTA5528 lmnas@ugm.ac.id http://lmnas.fmipa.ugm.ac.id

Lebih terperinci

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan gambar di bawah ini! http://primemobile.co.id/assets/uploads/materi/123/1701_5.png Dari bangun datar di atas, maka sifat bangun

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar

Sifat-Sifat Bangun Datar Sifat-Sifat Bangun Datar Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan

Lebih terperinci

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun Oleh Tutur Widodo. (n 1)(n 3)(n 5)(n 2013) = n(n + 2)(n + 4)(n )

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun Oleh Tutur Widodo. (n 1)(n 3)(n 5)(n 2013) = n(n + 2)(n + 4)(n ) Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 01 Oleh Tutur Widodo 1. Banyaknya bilangan bulat n yang memenuhi adalah... (n 1)(n 3)(n 5)(n 013) = n(n + )(n + )(n + 01) Jawaban : 0 ( tidak

Lebih terperinci

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI Suatu titik menyatakan letak atau posisi dari sesuatu yang tidak mempunyai ukuran, maka titik tidak mempunyai ukuran. Dikatakan bahwa titik berdimensi nol (tak

Lebih terperinci

TEOREMA PYTHAGORAS. Contoh Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut

TEOREMA PYTHAGORAS. Contoh Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut Teorema pythagoras berasal dari seorang matematikawan dari Yunani yang bernama Pythagoras, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa teorema pythagoras berasal dari Cina karena ada sebuah buku yang merupakan

Lebih terperinci

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang. Materi W9a GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang www.yudarwi.com A. Kedudukan Titik, Garis dan bidang dalam Ruang (1) Kedudukan Titik dan titik Titik berimpit

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 015 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL BAGIAN PERTAMA Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi 014

Lebih terperinci

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2016 Bidang Matematika

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2016 Bidang Matematika Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 06 Bidang Matematika. Jika a, b, c, d, e merupakan bilangan asli dengan a < b, b < 3c, c < 4d, d < 5e dan e < 00, maka nilai maksimum dari a adalah... Jawaban

Lebih terperinci

SOAL Latihan UAS 2 207/208 Mapel: Matematika Kelas 8 Topik: Lingkaran & Garis Singgung Lingkaran I. Pilihan Ganda. Jika diameter suatu lingkaran 3,5 m dan π = 22/7, maka keliling lingkaran adalah A.,5

Lebih terperinci

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran LINGKARAN Persamaan Persamaan garis singgung lingkaran Persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dan (a, b) Kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran Merumuskan persamaan garis singgung yang melalui suatu

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama Disusun Oleh Raja Octovin P. D APRIL 2008 SMA NEGERI 1 PEKANBARU Jl. Sulthan Syarif Qasim 159 Pekanbaru

Lebih terperinci

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP 1 Geometri dasar Himpunan berbentuk beserta sistem aksioma yang melibatkan 5 aksioma disebut Struktur Geometri Euclid, dengan unsurunsur

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2003 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2004

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2003 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2004 SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 003 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 004 Bidang Matematika Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 007 TINGKAT PROVINSI TAHUN 006 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Bagian Pertama Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi

Lebih terperinci

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH : GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH : SARI MEILANI (11321435) TITIS SETYO BAKTI (11321436) DEWI AYU FATMAWATI (11321439) INKA SEPIANA ROHMAH (11321460) KELAS II B MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) 5. Diagonal Ruang adalah Ruas garis yang menghubungkan dua titik : sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. : Kompetensi Dasar (KURIKULUM

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006 OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 00 SOAL PILIHAN GANDA. Jumlah dua bilangan bulat yang berbeda adalah. Jika hasil bagi kedua bilangan tersebut adalah juga bilangan bulat, maka salah satu

Lebih terperinci

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak 4 Lingkaran 4.1. Persamaan Lingkaran Bentuk Baku. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak tetap dari suatu titik tetap. Titik tetap dari lingkaran disebut pusat lingkaran,

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015-TANGGAL 5 Mei 2015

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014/2015-TANGGAL 5 Mei 2015 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 04/05-TANGGAL 5 Mei 05. Dalam kompetisi matematika, setiap jawaban benar diberi nilai 4, salah dan tidak dijawab. Dari 40 soal yang

Lebih terperinci