EKSISTENSI KASTA DALAM SISTEM SOSIAL MASYARAKAT HINDU DI KECAMATAN TOILI BARAT JURNAL. Ana Agung Gd. Winarta NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EKSISTENSI KASTA DALAM SISTEM SOSIAL MASYARAKAT HINDU DI KECAMATAN TOILI BARAT JURNAL. Ana Agung Gd. Winarta NIM"

Transkripsi

1 EKSISTENSI KASTA DALAM SISTEM SOSIAL MASYARAKAT HINDU DI KECAMATAN TOILI BARAT JURNAL (Diajukan Sebagai Persyaratan Guna Mengikuti Wisuda Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo) OLEH Ana Agung Gd. Winarta NIM PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2 2

3 EKSISTENSI KASTA DALAM SISTEM SOSIAL MASYARAKAT HINDU DI KECAMATAN TOILI BARAT Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo 1 Ana Agung Gede Winarta, ABSTRAK 2 Darwin Une, 3 Yusni Pakaya. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, 2,3 Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo, Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kasta dalam sistem sosial masyarakat hindu di Kecamatan Toili Barat dan eksistensinya di era globalisasi. Adapun tujuan peneliti adalah untuk memberikan gambaran tentang pengaruh kasta dalam sistem sosial masyarakat hindu dan mengetahui keberadaan kasta di lingkungan masyarakat hindu Kecamatan Toili Barat di era globalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendektan fenomenologi, sehingga peran peneliti sebagai instrument utama yang terlibat langsung dalam pengumpulan data melalui pengamatan dan wawancara sehingga data yang dikumpulkan benar- benar akurat sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Disamping itu dalam analisis data digunakan tiga langkah, pertama data Reduction ( reduksi data), kedua data display ( penyajian data), dan ketiga conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan/ verifikasi). 3

4 Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam sistem sosial masyarakat hindu kasta memiliki pengaruh yang signifikan, hal ini dapat dilihat dalam proses interaksi sosial, upacara pernikahan dan upacara keagaamaan besar hindu seperti ngaben. Dengan pengaruh tersebut diatas kasta dipandang malahirkan diferensiasi, kesenjangan sosial dan stratifikasi sosial sehingga keberadaannya pada saat ini menuai kontroversi dalam kehidupan masyarakat. Kata kunci : Kasta, Ngaben, Globalisasi, Eksistensi. Nama : Ana Agung Gede Winarta NIM : Pembimbing : 1. Drs. Darwin Une, M.Pd 2. Yusni Pakaya,S.Pd, M.Pd 4

5 PENDAHULUAN Masyarakat hindu mengenal pembagian lapisan sosial yang dipengaruhi oleh sistem nilai, yaitu utama, madya dan nista. Kasta utama atau tertinggi adalah golongan Brahmana yaitu para pendeta, kasta Madya adalah golongan Ksatrya meliputi para bangsawan, raja dan prajurit dan kasta nista adalah golongan Waisya yakni para pengusaha atau pedagang. Selain itu masih ada golongan yang dianggap paling rendah atau tidak berkasta yaitu golongan Sudra, sering juga mereka disebut sudra wangsa (tidak berkasta). Kasta pertama kali muncul di india ketika terjadi akulturasi kebudayaan bangsa arya dan bangsa dravida, dimana demi mempertahankan kemurnian rasnya, bangsa arya membuat sistem kasta. Sistem kasta merupakan penggolongan masyarakat kedalam beberapa lapisan pada masyarakat hindu. Kasta Brahmana merupakan kasta tertinggi yang isinya terdiri dari anak-anak dan keturunan Danghyang Nirarta, Kasta Ksatrya diambil dari keturunan dalem Gelgel serta Waisya dan sudra yang terdiri dari penduduk atau masyarakat biasa. Awig-Awig atau aturan ini di sahkan oleh dalem Waturenggong. Di daerah transmigrasi masyarakat hindu juga masih mengenal sistem kasta, karena ini merupakan kebudayaan yang telah diwariskan secara turun temurun di lingkungan masyarakat dalam kehidupan sehari- hari. Toili Barat merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Kecamatan ini mempunyai jumlah penduduk beragam hindu yang cukup tinggi yakni mayoritas kedua setelah islam. Sebagai wilayah transmigrasi kebudayaan di daerah ini dipengaruhi oleh daerah asal masyarakat, yakni Bali. Kebudayaan asli masih dipegang erat oleh masyarakat 5

6 hindu di Kecamatan ini, salah satunya yaitu sistem kasta. Sistem kasta merupakan stratifikasi sosial dalam masyarakat hindu. Keberadaan kasta dalam sistem sosial membuat interaksi dalam masyarakat tidak berjalan seimbang di antara masyarakat. Hal ini disebabkan karena ada golongan yang harus lebih di hormati karena perbedaan tingkatan dalam kasta, dalam hal ini yaitu kasta brahmana dan ksatria. Di zaman globalisasi, dimana masyarakat hindu mulai paham dengan ilmu pengetahuan maupun agama, banyak terjadi pertentangan tentang keberadaan kasta. Dimana sebagian umat berpendapat bahwa kasta merupakan kesalah pahaman budaya dalam agama hindu. Dalam kitab suci veda tidak dijelaskan tentang keberadaan kasta melainkan warna, yakni menyangkut profesi seseorang. Golongan yang menentang keberadaan kasta ini umumnya yang memiliki kasta waisya dan sudra. Disisi lain, golongan brahmana dan ksatria sangat ingin memepertahankan keberadaan kasta. Hal ini sebagai cerminan penghormatan terhadap leluhur karena kasta merupakan budaya yang diwariskan secara turun temurun berdasarkan pada kelahiran. Pewarisan ini tampak pada penggunaan nama depan seperti Ida Bagus, Anak Agung, Dewa Gede dan I Gusti. Hal inilah yang memicu perdebatan antar golongan masyarakat Hindu. Berdasarkan uraian diatas, maka menarik perhatian penulis untuk membahas dan meneliti lebih lanjut tentang Eksistensi Kasta Dalam Sistem Sosial Masyarakat Hindu di Kecamatan Toili Barat. 6

7 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Alasan dipilihnya wilayah ini karena memiliki penduduk mayoritas hindu sehingga memungkinkan bagi peneliti untuk memperoleh data yang akurat sesuai dengan kepentingan kajian yang dilakukan. Bentuk Dan Jenis Penelitian Bentuk dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan memberikan suatu deskripsi secara rinci dan mendalam tentang fenomena yang berhubungan dengan permasalahan tersebut, yaitu bagaimana pengaruh kasta terhadap tatanan sosial masyarakat hindu di Kecamatan Toili Barat dan eksistensinya pada zaman globalisasi ini. Menurut Bogdan dan Taylor, (dalam Lexy Moleong, 2008 : 4) mendefinisikan metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam varieabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Sumber Data. Sumber data dalam penelitian di sesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih dan 7

8 mengutamakan perspektif emic, dalam artian mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana mereka memandang dan menafsirkan dunia dari pendiriannya. Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian maka Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sumber tertulis yaitu dokumen - dokumen yang memuat data yang relevan dengan penelitian ini, yakni bagaimana pengaruh kasta terhadap tatanan sosial dan eksistensinya di era globalisasi. Dokumen tersebut diantaranya buku- buku, dan dokumen jumlah penduduk di kecamatan Toili Barat. 2. Sumber lisan, yaitu melakukan wawancara dengan tokoh agama, dan masyarakat hindu tentang keberadaan kasta dalam sistem sosial masyarakat di Kecamatan Toili Barat. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Menurut Nasution, (dalam Sugiyono, 2008 : 166) mengemukakan bahwa : observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Sehubungan dengan penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui pengamatan langsung pada tempat dimana suatu peristiwa keadaan atau situasi sedang terjadi, dalam hal ini di sesuaikan dengan lokasi penelitian yakni di Kecamatan Toili Barat. 8

9 b. Wawancara Pada teknik ini digunakan teknik wawancara mendalam, yang sifatnya lentur dan terbuka, tidak ketat dan tidak dalam suasana formal. Terbuka berarti mengikuti selera informan. Wawancara bersifat open ended yang mengarah pada kedalaman informasi. Menurut sugiyono (2008 : 72) bahwa: penelitian kualitatif sebaiknya menggabungkan observasi dengan wawancara secara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orangorang yang ada didalamnya. c. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (20 10 : 274) mengemukakan bahwa: metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Hubungannya dengan penelitian ini yaitu mencari data yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini berupa data pendidikan, pendapatan, jumlah penduduk serta ragam mata pencaharian penduduk yang ada di kecamatan Toili Barat. d. Validitas Data Validitas data adalah upaya untuk mengevaluasi data guna melihat kelayakan, kredibilitas kemanfaatan dan pemusatan informasinya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penelitian dalam validitas data yaitu : (1) perpanjangan keikutsertaan yaitu peneliti tinggal dilapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke lokasi dalam waktu yang lebih cukup panjang. (2) 9

10 ketekunan pengamatan yaitu mencari serta konsisten, interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan atau teramati, (3) Trianggulasi yaitu teknik penilaian keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik Trianggulasi yang banyak digunakan adalah pemisahan melalui sumber lainnya. Teknik Analisis Data Model analisis data yang digunakan dalam model analisis interaktif yaitu suatu aktivitas yang dilakukan di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Model analisis ini, terdapat tiga komponen yang saling berinteraksi untuk menelaah data dan informasi yang sedang dan telah dikumpulkan yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. PEMBAHASAN Pengaruh Kasta Dalam Sistem Sosial Masyarakat Sistem kasta merupakan stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat hindu. Keanggotaan kasta diperoleh pewarisan atau kelahiran, anak yang lahir memiliki kasta yang sama dengan orang tuanya. Kasta yang diwariskan berlaku seumur hidup karena seseorang tidak mungkin mengubah kedudukannya, kecuali bila yang bersangkutan keluar dari kastanya. Dalam kehidupan bermasyarakat individu selalu melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan antara sistem kasta dalam kehidupan sehari-hari terlihat pada dialek bahasa yang digunakan. Mereka yang berkasta umumnya menggunakan bahasa bali halus untuk berkomunikasi dengan sesama kasta khususnya dari golongan triwangsa. Sementara ketika berbicara dengan kasta lebih rendah ( sudra), kasta yang lebih 10

11 tinggi menggunakan bahasa yang biasa. Sebagai contoh seseorang dari keturunan tri wangsa tidak boleh di sapa dengan kata ci atau cai (kamu). Kata ini di anggap kasar untuk penyebutan kaum dari triwangsa namun boleh di gunakan untuk golongan sudra atau jaba wangsa. Kasta Dalam Pernikahan Pernikahan Kasta Istri Lebih Rendah Dari Kasta Suami ` pernikahan beda kasta semacam ini sudah sering terjadi di Kecamatan Toili Barat. Pernikahan semacam ini biasanya memberikan kebanggan tersendiri bagi keluarga perempuan, karena putri mereka berhasil mendapatkan pria dari kasta yang lebih tinggi. Dan secara otomatis kasta sang istri juga akan naik mengikuti kasta suami. Tetapi, sang istri harus siap mendapatkan perlakuan yang tidak sejajar oleh keluarga suami. Saat upacara pernikahan, biasanya batenan untuk mempelai wanita diletakan terpisah atau dibawah. Wanita yang melakukan pernikahan beda kasta, misalnya dari kasta sudra menikah dengan seorang yang berkasta lebih tinggi, Setelah melakukan pernikahan namanya dirubah menjadi jero yang memiliki makna bahwa ia telah mengalami peningkatan kasta atau masuk dalam kasta yang lebih tinggi. Selain perubahan nama, hal lain yang berubah adalah saat berkomunikasi dalam masyarakat. Sebelum menikah ketika berkomunikasi dengan seseorang pilihan kata yang digunakan oleh lawan bicara hanya biasa- biasa saja ( bahasa tidak halus). Setelah menikah semua itu berbeda, dimana masyarakat sudah mulai menggunakan bahasa bali halus, semua sanak keluarga, saudara maupun orang tua 11

12 sekalipun sudah lebih menghargai ketika pulang kerumahnya. Hal ini merupakan cerminan masyarakat masih sangat menghargai keberadaan kasta. Pernikahan Kasta Istri lebih Tinggi Dari Kasta Suami Pernikahan beda kasta seperti ini sangat dihindari oleh penduduk di Kecamatan Toili Barat. Karena pihak perempuan biasa tidak akan mengijinkan putri mereka menikah dengan lelaki yang memiliki kasta lebih rendah. Hal ini didasari atas pemikiran mereka bahwa perkawinan antar kasta atau klen akan mengakibatkan terjadinya ketegangan atau noda-noda dalam keluarga. Karena sangat dihindari biasanya pernikahan semacam ini terjadi secara terpaksa dan tidak ada alternatif lainnya. Perempuan yang menikahi laki-laki yang berkasta lebih rendah akan mengalami turun kasta mengikuti kasta suaminya, yang disebut nyerod atau turun kasta. Pengaruh Kasta Dalam Upacara Ngaben Ngaben adalah upacara penyucian atma (roh) fase pertama, sebaga i kewajiban suci umat hindu di kecamatan Toili Barat terhadap leluhurnya, dengan melakukan prosesi pembakaran jenazah. Ngaben sendiri adalah peleburan dari ajaran Agama Hindu dengan adat kebudayaan suku Bali. Upacara ini merupakan bagian akhir dari ritual perjalanan seorang penganut Hindu, yang dikenal dengan nama Ngaben atau untuk kalangan tertentu disebut Palebon. Upacara pembakaran mayat ini bertujuan untuk melepaskan arwah dari semua ikatan keduniawiannya dan mengembalikan jasad sesorang yang telah meninggal ke tempat dimana hidup diciptakan. 12

13 Pengaruh kasta dalam upacara Ngaben dapat dilihat dari tempat pengusung mayat yang berbentuk menara ( Bade). Tinggi rendahnya menara tergantung dari kasta orang yang meninggal. Menara yang paling tinggi untuk golongan brahmana, Menara yang lebih rendah untuk golongan ksatria (bangsawan) dan waisya (pedagang). Menara yang paling rendah adalah untuk golongan sudra (rakyat biasa). Dengan demikian bagi masyarakat hindu sangat mudah membedakan tingkatan kasta seseorang dalam upacara pengabenan karena terlihat secara jelas dengan kasat mata dari tempat pengusung mayatnya. Umumnya Pada upacara ngaben masal pengaruh kasta juga sangat sangat Nampak terlihat jelas. Dimana pada saat peletakan sawe (mayat) di bangsal khususnya sawe (mayat) yang memiliki kasta tertinggi yang di letakan paling hulu (arah timur atau utara). Hal ini memiliki makna bahwa kasta di bawah tidak boleh mendahului kasta yang lebih tinggi, sekalipun mereka telah meninggal dunia. Lebih lanjut ketika iringan- iringan jenazah akan di hayut ke segara (pantai) dalam hal ini jenazah telah berbentuk abu karena telah selesai di bakar, Prosesi ini juga sangat unik dimana kasta yang lebih tinggi juga memiliki tempat yang istimewa, dalam iringan kasta yang tinggi berada paling depan, kemudian kasta yang lebih rendah menyusulnya dari belakang. Masyarakat setempat yang memiliki kasta lebih rendah sebenarnya menyadari akan peristiwa ini, namun itu sudah merupakan tradisi yang hidup dalam masyarakat. Eksistensi Kasta di Kecamatan Toili Barat Era Globalisasi. Sistem kasta merupakan suatu identitas yang dimiliki oleh masyarakat Hindu di Kecamatan Toili Barat. Melihat pengaruh kasta dalam sistem sosial 13

14 seseorang yang mendapatkan hak- hak istimewa dan Seiring dengan perkembangan zaman sistem kasta mengalami degradasi, keberadaan kasta di era global mulai menuai kontroversi dalam kehidupan masyarakat, disebabkan terbukanya paradigma berpikir masyarakat yang sudah memahami akan historis dan sosiologis dari kasta tersebut serta perlakuan yang tidak sama antar kasta dalam kehidupan sehari - hari. Pemahaman tentang kasta yang dangkal oleh masyarakat menyebabkan degradasi akan keberadaan kasta. Banyak pandangan yang hanya melihat dari sudut sosiologis dan historis dari keberadaan kasta tersebut sehingga melahirkan pemahaman yang keliru apalagi dikait-kaitkan dengan konflik sosial yang menjadi fenomena dalam masyarakat sehingga adanya suatu penguat akan keberadaan kasta sebagai pemicu konflik sosial. Oleh sebab itu perlu memahami akan kajian filosofis dari kasta, dimana kasta memberikan tatanan nilai yang menata kehidupan masyarakat di Kecamatan Toili Barat. Penghapusan sistem kasta sangat sulit untuk dilakukan dilakukan. Hal ini karena dengan penghapusan sistem kasta otomatis akan merubah penggunaan nama seseorang yang berasal dari golongan triwangsa. Apabila hal ini terjadi tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan konflik yang lebih besar lagi di kalangan masyarakat hindu. Akan tetapi yang perlu dirubah adalah tingkahlaku dari orang- orang yang berkasta lebih tinggi agar menunjukan suatu relevanansi dengan tidak membentengi diri dalam kasta dalam melakukan perbuatanperbuatan yang dapat merusak citra dari kasta tersebut. Dalam menjalani kehidupan hendaknya saling menghargai antar sesama sehingga tercipta 14

15 keharmonisan dalam masyarakat dan keberadaan kasta tetap terjaga. Sistem kasta sampai saat ini masih ada di tengah- tengah masyarakat hindu di Kecamatan Toili Barat. Hal ini di buktikan dengan sistem penamaan yang masih banyak dijumpai di wilayah ini, seperti Ida Bagus, Dewa, Anak Agung, I Gusti, I Wayan dan lainnya. Model penggunaan bahasa bali halus dalam berkomunikasi dengan kasta yang lebih tinggi bagi sebagian orang masih tetap di lestarikan. Namun disisi lain ada pergeseran aturan- aturan yang terjadi didalamnya, yakni tentang perkawinan beda kasta. Tidak ada aturan yang melarang untuk perkawinan beda kasta ini, semua tergantung dari persetujuan kedua pihak keluarga sehingga ini membuat ikatan kekerabatan dalam kasta sudah mulai menurun. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dianalisis secara kualitatif diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat diskriminasi kasta dalam kehidupan sehari- hari terutama untuk golongan jaba wangsa. kasta mempengaruhi sistem sosial dalam masyarakat hindu di Kecamatan Toili Barat. Hal ini dapat terlihat dari aspek kehidupan yakni dalam keseharian sebagai mahluk sosial maupun dalam upacara- upacara keagamaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang yang memiliki kasta yang lebih rendah tingkatannya harus menghormati orang-orang yang kastanya lebih tinggi dari dia. Cara mereka menghormati adalah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang halus. Pilihan kata yang digunakan saat bicara harus menggunakan kata-kata yang sopan. Selain itu dalam upacara pernikahan maupun pengabenan (pembakaran mayat) kasta yang 15

16 lebih tinggi mendapatkan keistimewaan dalam pelaksanaannya hal ini dapat dilihat dari prosesi dan sarana yang digunakan dalam upacara tersebut. Saran Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil penelitian ini adalah dalam kehidupan bermasyarakat hendaknya antara kasta harus saling menghargai satu sama lainnya. Bagi seseorang yang berkasta lebih tinggi tidak boleh sewenang- wenang terhadap kasta yang berada di bawahnya, karena penghormatan tidak boleh hanya dilakukan disatu pihak, melainkan timbal balik antara dua belah pihak. Toleransi dalam kehidupan harus tetap dijaga karena perbedaan bukan untuk membuat kita menjadi terpecah belah, namun perbedaan membuat hidup saling melengkapi sehingga tercipta keharmonisan bermasyarakat dalam konteks manusia sebagai mahluk sosial. Terwujudnya keharmonisan, kasta sebagai identitas budaya hindu niscaya akan tetap lestari dilingkungan masyarakat penganutnya. 16

17 DAFTAR PUSTAKA Abdul Syani, Sosiologi Dan Perubahan Masyarakat. Bandar Lampung : Dunia Pustaka Jaya. Bayraktar Bayrakli, Eksistensi Manusia, Jakarta : Perenial Pres. Dewi wulansari, Sosiologi Konsep Dan Teori. Bandung : Refika Aditama. Esti Ismawati, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Yogyakarta : Ombak. G. Pudjama, Bhagawad Gita ( Pancama Veda ), Surabaya : Paramitha. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta., Manusia Dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djembatan. Aris Kalatasik, Kecamatan Toili Barat Dalam Angka Luwuk : Badan Statistik Kabupaten Banggai. Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya. Nursid Sumaatmadja Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya, Dan Lingkungan Hidup, Bandung : Alfabeta. Saptono, Bambang Suteng S Sosiologi, Jakarta : Phibeta Aneka Gama Soerjono soekanto Sosiologi suatu pengantar, jakarta : Raja Grafindo Persada. Suharsimi arikunto, Prosedur penelitian, Jakarta : Rineka cipta. Sugiyono, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta Yusni Pakaya, Sejarah Indonesia Sampai Dengan 1500 M. Yogyakarta : Interpena. http // Riwayat Kasta di Bali _ Stiti Dharma Online.htm 2015 Sumber Arsip Data basis Kecamatan Toili Barat 2015 diakses tanggal 4 Mei 17

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah suatu negara majemuk yang dikenal dengan keanekaragaman suku dan budayanya, dimana penduduk yang berdiam dan merupakan suku asli negara memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suku bangsa yang secara bersama-sama mewujudkan diri sebagai

I. PENDAHULUAN. suku bangsa yang secara bersama-sama mewujudkan diri sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah masyarakat yang terdiri atas masyarakatmasyarakat suku bangsa yang secara bersama-sama mewujudkan diri sebagai satu bangsa atau nasion (nation),

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan pustaka 1.1 Konsep Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial-Budaya Secara umum, sebab terjadinya suatu perubahan dalam masyarakat adalah karena adanya sesuatu yang dianggap

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. berdasarkan fungsi yang dilaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika

1. PENDAHULUAN. berdasarkan fungsi yang dilaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasta merupakan suatu sistem pembagian atau pengelompokan masyarakat berdasarkan fungsi yang dilaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang tersebut bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang TRADISI LAMARAN PERSPEKTIF. MASYARAKAT PENGIKUT MADZHAB SYAFI I (Studi di Desa Seletreng

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang TRADISI LAMARAN PERSPEKTIF. MASYARAKAT PENGIKUT MADZHAB SYAFI I (Studi di Desa Seletreng e) BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang TRADISI LAMARAN PERSPEKTIF MASYARAKAT PENGIKUT MADZHAB SYAFI I (Studi di Desa Seletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo) ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen Oleh: Mentari Nurul Nafifa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa mentarinurul.93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, dan gambaran kehidupan orang Hindu. Agama ini juga

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, dan gambaran kehidupan orang Hindu. Agama ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Hindu adalah agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk India. Agama ini dinamakan Hindu, karena di dalamnya mengandung adatistiadat, budi pekerti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena disini peneliti sebagai instrumen kunci, serta hasil penelitian lebih menekankan makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono yang dikutip Imam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan Pendekatan Kualitatif sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang tradisi masyarakat muslim dalam membagi harta warisan secara kekeluargaan di kecamatan Jekan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. kepada manusia lainnya. Karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia

BAB 1. Pendahuluan. kepada manusia lainnya. Karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya membutuhkan seorang partner untuk bekerja sama sehingga suatu pekerjaan yang berat menjadi ringan. Hal ini berarti bahwa untuk menempuh pergaulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Dasar Penelitian Suatu penelitian dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya, apabila dalam penelitian itu sesuai dengan teori dan metode penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang penuh dengan keanekaragaman Suku Bangsa, Bahasa, Agama, dan Kebudayaan. Keberagaman budaya bangsa Indonesia bukan berarti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Denpasar. Pada zaman dahulu, perempuan wangsa kesatria yang menikah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Denpasar. Pada zaman dahulu, perempuan wangsa kesatria yang menikah dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu masalah kasta atau wangsa merupakan permasalahan yang tak kunjung sirna pada beberapa kelompok masyarakat di Bali, khususnya di Denpasar. Pada zaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma Deskriptif-Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan bagaimana strategi membangun loyalitas pelanggan PT. ISS Indonesia cabanga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 99), desain penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (e) Analisis Data dan (f) Pengecekan Keabsahan Data

BAB III METODE PENELITIAN. (e) Analisis Data dan (f) Pengecekan Keabsahan Data BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan mengemukakan gambaran yang berkaitan dengan metode penelitian, yang terdiri dari (a) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (b) Lokasi Penelitian (c) Data dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. 58 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat dan tidaknya metode yang digunakan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research). Oleh karena itu, obyek penelitiannya adalah berupa obyek di lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki beragam adat dan budaya daerah yang masih terjaga kelestariannya. Bali adalah salah satu provinsi yang kental adat dan budayanya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penilitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru di SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang ini merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mempergunakan paradigma budaya, maka rancangan penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menikah merupakan salah satu fase kehidupan yang lazim dilakukan oleh setiap manusia dewasa (akil baligh), siap secara lahir dan batin, serta memiliki rasa tanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. paradigma Interpretif fenomenologis dimana paradigma ini dipakai dalam

BAB III METODE PENELITIAN. paradigma Interpretif fenomenologis dimana paradigma ini dipakai dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai masalah yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH (Studi Kasus Penyelenggaraan Pernikahan di KUA Kec. Mantingan Kab. Ngawi dalam Perspektif Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian 109 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm. BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian 51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang tentunya pulau-pulau tersebut memiliki penduduk asli daerah yang mempunyai tata cara dan aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Perspektif Pendekatan Penelitian Agar dapat mengetahui serta mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya secara rinci dan aktual dengan melihat masalah dan tujuan penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaan kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini 46 BAB III METODE PENELITIAN Adapun teknik penelitian yang akan dilakukan ini kedepannya nantinya ada beberapa cara untuk mengumpulkan data-data, dan untuk penelitian ini memilih lokasi di SMA Negeri 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research). Oleh karena itu, obyek penelitiannya adalah berupa obyek di lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Taylor yang dirujuk oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya metode kualitatif

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini,

Lebih terperinci

PUDARNYA PERNIKAHAN NGEROROD PADA MASYARAKAT BALI DESA TRI MULYO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL) Oleh : NYOMAN LUSIANI

PUDARNYA PERNIKAHAN NGEROROD PADA MASYARAKAT BALI DESA TRI MULYO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL) Oleh : NYOMAN LUSIANI PUDARNYA PERNIKAHAN NGEROROD PADA MASYARAKAT BALI DESA TRI MULYO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL) Oleh : NYOMAN LUSIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena penelitian ini bersifat holistik. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH. Miftachul Munir di Pondok Pesantren Seni As-Salim dalam Pembinaan Akhlak Santri yaitu metode kualitatif. Metodologi

Lebih terperinci

B. Rumusan Masalah C. Kerangka Teori 1. Pengertian Pernikahan

B. Rumusan Masalah C. Kerangka Teori 1. Pengertian Pernikahan A. Latar Belakang Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT sebagai jalan bagi makhluk-nya untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak dikembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, karena memang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak dikembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, karena memang 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Soejono dan Abdurrahman bahwa penelitian deskriptif adalah suatu strategi yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB I. Persada, 1993), hal Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cet.17, (Jakarta:Raja Grafindo

BAB I. Persada, 1993), hal Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cet.17, (Jakarta:Raja Grafindo BAB I 1. LATAR BELAKANG Salah satu kebutuhan hidup manusia selaku makhluk sosial adalah melakukan interaksi dengan lingkungannya. Interaksi sosial akan terjadi apabila terpenuhinya dua syarat, yaitu adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia sebagai makhluk sosial yang juga sekaligus makhluk individual

I. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia sebagai makhluk sosial yang juga sekaligus makhluk individual 11 I. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Persepsi Manusia sebagai makhluk sosial yang juga sekaligus makhluk individual yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya menyebabkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan manusia, setiap pasangan tentu ingin melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif, Bogdan Taylor mengidentifikasikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

Lebih terperinci

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma dan Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan paradigma Interpretatif fenomenologis. Paradigma fenomenologis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi metode penelitian adalah Cara melakukan sesuatu dengan menggunakan sesuatu dengan fikiran seksama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang mana penelitian ini, menggunakan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriftif kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriftif kualitatif 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriftif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci