BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Kertas digunakan untuk semua dokumen, bahkan untuk produk-produk inti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Kertas digunakan untuk semua dokumen, bahkan untuk produk-produk inti"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi bisnis saat ini sangat kompetitif. Ada banyak perusahaan yang memproduksi suatu barang yang sama dan jasa yang dijual di pasar yang sama dengan hampir kisaran harga yang sama juga. Dalam rangka untuk bertahan hidup perusahaan harus menghasilkan penjualan dan keuntungan untuk menjalankan bisnis mereka. Termasuk Industri Pulp dan Kertas juga bermain di peran yang sama dan situasi di industri. Kertas adalah salah satu hal yang paling dasar dan penting dalam peralatan bisnis. Kertas digunakan untuk semua dokumen, bahkan untuk produk-produk inti perusahaan. Sebagian besar produk kertas yang dimulai dengan kayu atau industri perkayuan. Perusahaan memproduksi mill dari pulp dan akhirnya menjadi berbagai produk kertas. Karena itu alasan, ada banyak perusahaan bermain di industri ini. Industri pulp dan kertas memiliki karakteristik yang unik. Kertas dibuat oleh pohon Akasia. Cabang-cabang Akasia akan diolah menjadi pulp dan akhirnya menjadi kertas. Pohon Akasia akan mudah untuk mempertahankan dalam iklim tropis. Untuk alasan itu, membuat bisnis ini menjadi begitu unik. Karena ada banyak perusahaan pulp dan kertas di luar Asia, yang tidak dalam iklim tropis melakukan industri yang sama. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri bubur kertas (pulp), kertas, dan kertas industri kemasan 1

2 2 (packaging) secara terpadu. Kegiatan usaha perusahaan dimulai dari pengolahan kayu hingga menghasilkan pulp dan kertas serta pengolahan kertas bekas hingga menjadi kertas industri, duplex dan ivory board. Hasil produksi pulp digunakan sebagai bahan baku pokok untuk kertas budaya dan bahan baku pelengkap kertas industri. Saat ini, perusahaan memiliki fasilitas produksi di Perawang (Provinsi Riau), Serang (Provinsi Banten) serta Tangerang (Provinsi Banten), dengan total kapasitas produksi pada tahun 2012 adalah pulp sebesar 2,3 juta ton per tahun, kertas sebesar 1,1 juta ton per tahun, dan kertas industri/kemasan sebesar 1,6 juta ton per tahun meningkat dari tahun 2011 sebesar 1,5 juta ton. Tidak ada peningkatan kapasitas produksi pulp dan kertas pada tahun Berikut adalah produksi perusahaan selama tahun 2011 dan Tabel 1.1 Hasil Produksi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Tahun 2011 dan 2012 (dalam ribuan ton) Produk Bubur kertas Kertas Kertas kemasan Sumber : AsiaPulpPaper, Annual Report 2012 Krisis ekonomi global, fluktuasi kurs mata uang dan persaingan global merupakan sebagian dari kendala yang mempengaruhi kinerja perusahaan disamping fluktuasi harga bahan baku. Untuk meminimalisasi dampak dari hal-hal tersebut, perusahaan telah melakukan langkah-langkah antisipatif, antara lain dengan tetap fokus terhadap pasar yang memberikan keuntungan kompetitif secara signifikan

3 3 melalui kombinasi produk (product mix strategy), strategi kombinasi negara tujuan ekspor (country mix strategy) dan penetrasi terhadap pasar baru yang prospektif, meningkatkan kualitas produk agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional melalui penerapan anggaran secara ketat, menjaga kesinambungan pasokan bahan baku serta melanjutkan upaya penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Berikut disajikan data laba bersih per kuartal tahun 2012, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk yang tertera di Tabel 1.2. Tabel 1.2 Data Laba Bersih Per Kuartal Tahun 2012 (dalam ribuan dolar) Laporan Laba per Kuartal Laba bersih Kuartal 1 (31 Maret 2012) Kuartal 2 (30 Juni 2012) Kuartal 3 (30 September 2012) Sumber : AsiaPulpPaper, Annual Report 2012 PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berkomitmen untuk menjalankan usahanya secara berkelanjutan. APP dan Perusahaan memiliki visi menjadi produsen bubur kertas (pulp) dan kertas nomor satu di dunia dengan standar internasional abad ke-21 yang berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan dan masyarakat. Guna mewujudkan visi tersebut, perusahaan telah berkomitmen untuk selalu menjalankan usahanya secara berkelanjutan, baik di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan. Perusahaan berusaha mewujudkan komitmen tersebut dengan menerapkan praktek kerja terbaik dengan menggunakan teknologi

4 4 produksi yang efisien dan ramah lingkungan, memberdayakan masyarakat sekitar, menjalankan berbagai program pelestarian lingkungan dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Selama tahun 2012, perusahaan bersama dengan APP dan pemasok bahan baku kayunya (pemasok) yang beroperasi di bawah naungan Sinar Mas Forestry telah melakukan peningkatan yang signifikan dalam hal pelestarian lingkungan, sistem pasokan bahan baku, program konservasi, dan program sosial dan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan menjalankan operasinya sesuai dengan persyaratan dan peraturan terkait dengan kelestarian, pengadaan bahan baku, pelestarian lingkungan, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Persyaratan dan peraturan tersebut telah diterapkan sebagai kebijakan dan prosedur operasional yang senantiasa dipantau oleh perusahaan. Ketiga fasilitas produksi perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO 14001:2004 untuk Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Dan ketiganya berhasil melalui evaluasi tahunan yang dilakukan pada tahun 2012 ini. Sertifikasi ISO 14001:2004 yang telah diperoleh akan berlaku hingga tahun 2013 (Perawang Mill), 2014 (Serang Mill) dan 2015 (Tangerang Mill). Kedepan, perusahaan berkomitmen untuk tetap mempertahankan sertifikasi ISO 14001: 2004 ini untuk seluruh fasilitas produksi yang ada. Seluruh fasilitas produksi perusahaan yakni Tangerang Mill, Serang Mill dan Perawang Mill, telah pula memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang menunjukkan bahwa produk-produk yang dihasilkan

5 5 oleh perusahaan telah memenuhi standar kualitas sesuai permintaan pasar internasional. Pada tahun 2011, ketiganya telah berhasil melewati audit verifikasi oleh pihak independen. Dan untuk itu, ketiga fasilitas produksi perusahaan memperoleh sertifikasi yang berlaku hingga tahun 2013 (Perawang Mill) dan 2014 (Serang Mill dan Tangerang Mill). Fasilitas produksi perusahaan di Perawang memproduksi berbagai jenis produk kertas yang telah menerima sertifikasi produk ekolabel sebagai produk yang ramah lingkungan pada tahun Selain itu, produk kertas fotokopi juga telah menerima Sertifikasi SNI dari Badan Sertifikasi Nasional yang teregistrasi sejak tahun Perawang mill juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9706 untuk kualitas produk pada tahun 2005 dan telah diperbaharui di tahun Sertifikasi ini memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa produk kertas yang dihasilkan akan tahan lama dan tidak mudah rusak, sehingga sangat baik digunakan untuk keperluan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Perusahaan berkomitmen penuh untuk memproduksi berbagai jenis kertas dan produk kertas industri yang berkualitas tinggi bagi pasar internasional dan nasional dengan memperhatikan standar keamanan serta kesehatan dari produk-produk yang ada termasuk standar yang ditetapkan oleh pasar di Amerika Serikat, Jepang, serta kawasan Eropa dan Asia. Untuk produk kertas pembungkus makanan, perusahaan telah memenuhi standar pengujian sehingga memperoleh sertifikasi bagi Food Packaging Direct Contact dari Food and Drug Administration (FDA) dari Amerika Serikat sejak tahun 2005 dan Isega dari Jerman sejak tahun Sertifikasi ini menyatakan bahwa produk-produk kertas pembungkus makanan produksi perusahaan aman dari

6 6 kandungan logam dan bahan kimia yang berbahaya serta tidak menyebabkan migrasi materi kertas ke makanan. Status sertifikasi dari kedua badan penting berlaku hingga tahun Sejumlah produk perusahaan dari Serang Mill seperti Sinarcard, Sinarfold, Sinarvanda, Sinarplex, Foopak dan lainnya, juga telah memperoleh sertifikasi keamanan produk dari RoHS dari European Union (EU), CONEG Amerika Serikat, serta dari badan sertifikasi lainnya sejak tahun Pada tahun 2011 ini, produkproduk tersebut telah diuji ulang dan memperoleh sertifikasi baru yang berlaku hingga tahun Disamping memproduksi berbagai jenis kertas seperti kertas fotokopi, kertas cetak, kertas warna, kertas duplikator, kertas cetak komputer, kertas memo dan lainnya, Tangerang Mill memproduksi Sinartech atau disebut juga Quran Paper Product (QPP) yaitu kertas berkualitas tinggi bagi pencetakan Al-Quran. Dengan spesifikasi kertas berkualitas yang dapat bertahan hingga 100 tahun, Sinartech atau QPP memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2008 dan diperbaharui pada tahun Sertifikasi yang berlaku 2 tahun ini diperoleh karena kertas ini diproses dengan mengedepankan kehalalan mencakup bahan baku, proses, penyimpanan hingga distribusi. Kinerja perusahaan sensitif terhadap fluktuasi harga pulp dan kertas di pasaran dunia yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di tingkat regional dan internasional. Saat ini, konsumsi pulp dan kertas di Asia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Eropa maupun Amerika. Dengan pertumbuhan ekonomi

7 7 kawasan Asia yang cukup baik ditambah laju pertumbuhan populasi yang tinggi, perusahaan memperkirakan permintaan dan harga produk dapat terus meningkat. Dengan adanya globalisasi perekonomian dunia, perusahaan meningkatkan daya saing produk-produknya melalui usaha-usaha peningkatan efisiensi dan profesionalisme perusahaan. Tidak dapat dihindarkan pula bahwa pasar bidang usaha industri pulp, kertas, kertas kemasan industri dan hasil-hasil produksi kertas yang dikelola perusahaan juga menghadapi persaingan yang semakin tajam baik dari dalam maupun luar negeri. Hal-hal yang sangat berpengaruh dalam pasar domestik dan internasional adalah merek dagang, kualitas produk, distribusi serta harga. Untuk itu, perusahaan melakukan upaya dalam berbagai bidang untuk meningkatkan kemampuan perusahaan agar dapat menghadapi persaingan dan mempertahankan posisi sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terpadu terbesar di dunia. Salah satu upaya tersebut antara lain dengan mengembangkan produk-produk yang mempunyai nilai tambah tinggi dan ramah lingkungan. Sumber daya manusia adalah aset terpenting bagi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Perusahaan menyadari bahwa pengembangan sumber daya manusia memiliki korelasi langsung terhadap pengembangan perusahaan. Perusahaan menerapkan sistem sumber daya manusia yang terintegrasi, dimulai dari perekrutan hingga pemberian program pendidikan dan pelatihan baik internal maupun eksternal. Saat ini perusahaan mempekerjakan sekitar karyawan dengan perencanaan karir yang terprogram. Program-program pengembangan yang dilakukan antara lain, melalui:

8 8 1. Executive Management Development Program. 2. Strategic Management Development Program. 3. Management Development Program. 4. Advance Supervisory Program. 5. Basic Supervisory. Selain program pengembangan karyawan untuk regenerasi sumber daya manusia dan kesinambungan kepemimpinan di tingkat manajemen menengah, Perusahaan menjalankan Program Management Trainee, Talent Management, dan Program Beasiswa. Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GoodCorporate Governance/GCG) sangatlah penting untuk membantu perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Dengan pelaksanaan GCG akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing serta meningkatkan kepercayaan mitra usaha perusahaan dan pada akhirnya akan memberikan nilai tambah dan mendorong pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan. Selama tahun 2012, perusahaan senantiasa mengembangkan proses-proses tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Seluruh bahan baku yang digunakan perusahaan memiliki dokumentasi yang menjamin bahwa bahan baku tersebut berasal dari sumber yang dapat dilacak. Perseoran menggunakan sistem lacak balak (Chain of Custody/CoC) guna memastikan tidak ada bahan baku ilegal masuk ke dalam rantai pasokan. Menyusul dua fasilitas produksi perusahaan yakni Serang Mill dan Tangerang Mill yang telah memperoleh sertifikasi lacak balak dari PEFC (Programme for the Endorsement of

9 9 Forest Certification) pada tahun 2008, fasilitas perusahaan di Perawang Mill memperoleh pula sertifikasi lacak balak dari PEFC di tahun Sertifikasi PEFC ini berlaku hingga tahun Dengan demikian seluruh fasilitas produksi Perusahaan telah memperoleh sertifikasi lacak balak dari PEFC. PEFC adalah program pengesahan standar sertifikasi hutan internasional terkemuka yang mendukung terlaksananya pengelolaan hutan yang bertanggungjawab. PEFC telah mensertifikasi sekitar 35 standar sertifikasi hutan nasional di seluruh dunia dan lebih dari 245 juta hektar hutan di dunia telah memiliki sertifikat PEFC. Dengan memiliki sertifikasi PEFC, dapat dijamin bahwa suatu produk terdiri dari bahan baku yang berasal dari hutan yang dikelola secara lestari. Indah Kiat Perawang juga telah menerapkan sistem dan prosedur pengadaan bahan baku untuk menghindari masuknya kayu yang berasal dari sumber yang ilegal ke dalam pabrik. Prosedur ini telah diverifikasi oleh badan sertifikasi independen, guna memastikan bahwa tidak ada bahan baku ilegal yang masuk ke dalam rantai bahan baku. Untuk menjamin kredibilitas sistem lacak balak, prosedur yang dijalankan diaudit oleh badan sertifikasi independen yang dikenal sebagai Audit Non- Controversial. Audit ini telah dilaksanakan di tahun 2010 dan dilakukan kembali pada tahun Audit ini dilakukan untuk memastikan sistem ini tetap ampuh mencegah bahan baku ilegal atau kontroversial masuk ke dalam proses produksi perusahaan. Penerapan sistem dan prosedur pengadaan bahan baku ini pada tahun 2009 lalu telah memperoleh sertifikasi lacak balak (Chain-of-Custody/CoC) dari Lembaga Ekolabel Indonesia atau LEI. Pada tahun 2011, LEI telah melakukan

10 10 verifikasi ulang atas sertifikasi CoC ini yang mencakup sumber bahan baku kayu untuk produksi bubur kertas serta bahan baku bubur kertas bagi produksi kertas. Berlaku hingga tahun 2014, sertifikasi ini merupakan bukti bahwa perusahaan sungguh-sungguh menjalankan bisnis yang menggunakan bahan baku dari sumber yang terlacak jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk meneruskan komitmennya dalam pengadaan bahan baku secara berkelanjutan dan dengan pengelolaan yang bertanggung jawab, pada tahun 2010 telah dilakukan verifikasi legalitas asal-usul (Legal Origin Verification) dan lacak balak (Chain of Custody/CoC) terhadap Indah Kiat Perawang dan pemasok bahan bakunya. Verifikasi tersebut dilaksanakan dengan menerapkan standar pengadaan bahan baku dan serat yang diusung Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI). Selain itu, Legalitas Kayu dan Verifikasi Asal-Usul Verifikasi Legalitas Sumber (TLTVVO) Perusahaan juga dievaluasi oleh pihak ketiga, yaitu SGS (Société Générale de Surveillance). Langkah-langkah ini diambil untuk menjamin legalitas dari bahan baku yang diproses oleh perusahaan. Sebagai perusahaan yang patuh pada kebijakan dan peraturan perundangundangan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, Perusahaan dan APP berkomitmen untuk mengikuti Sistem Verifikasi Legalitas Kayu yang ditetapkan Kementerian Kehutanan melalui Peraturan Menteri Kehutanan no P.38/Menhut-II/2009 dan Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan no P.6/VI-Set/2009 tanggal 9 Juni 2009 mengenai Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, yang direvisi menjadi Peraturan Menteri Kehutanan no 68/Menhut-II/2011 dan Peraturan Direktorat Jenderal Bina

11 11 Usaha Kehutanan no P.8/BPPHH/2011 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaiaan Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) yang memperbaharui implementasi SVLK. Sistem Verifikasi Legalitas Kayu atau SVLK merupakan sistem yang diajukan para pemangku kepentingan industri di Indonesia untuk memastikan semua produk kayu yang diperdagangkan dan beredar telah memiliki status legalitas dan bisa dipertanggungjawabkan. SVLK diakui akan menjadi langkah penting dalam upaya bertahap pencapaian penuh sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari. Dengan SVLK, diharapkan negara-negara importir produk berbasis kayu Indonesia memiliki tingkat kepercayaan tinggi atas produk-produk yang memperoleh sertifikasi SVLK yang mengikuti standar tinggi bagi legalitas kayu dan pemenuhan prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Lestari atau SFM yang dapat dipandang kompatibel dan setara dengan sistem lacak balak dari negara-negara lain di dunia. Di pasar internasional, tingkat persaingan penjualan produk pulp dan kertas cukup tinggi dan melibatkan banyak produsen di seluruh dunia. Beberapa pesaing memiliki lokasi yang dekat dengan pasar utama dunia, sehingga hal tersebut merupakan kelebihan dari pesaing. Adanya tuduhan dumping dari negara tertentu terhadap produk perusahaan akan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Bahan baku utama pulp dan industri kertas adalah kayu dan bahan-bahan kimia penunjang. Agar proses produksi perusahaan tidak terhambat, maka kelangsungan pasokan bahan baku kayu merupakan hal yang amat penting. Selama ini, kebutuhan akan kayu untuk memproduksi pulp terutama diperoleh dari PT. Arara

12 12 Abadi, perusahaan afiliasi, dan mitra usaha lainnya. Apabila terjadi kegagalan pasokan bahan baku kayu, maka akan mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan. Komitmen pihak manajemen untuk selalu memenuhi harapan pelanggan menjadikan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk masih tepat bertahan dalam situasi persaingan bisnis yang ketat hingga saat ini. Terjadinya fluktuasi kinerja perusahaan seperti hasil produksi dan laba bersih perusahaan, memberikan indikasi bahwa keinginan pelanggan juga mengalami perubahan dalam hal menggunakan produk. Perubahan cara padang pelanggan dalam menggunakan produk harus menjadi perhatian dan kajian bagi manajemen. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor apa saja yang menjadikan pelanggan puas dalam menggunakan produk, sehingga dapat membuat kebijakan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pelanggan terlampaui. Untuk mengukur kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk, menurut Irawan (2006) ada lima faktor yang menjadikan pelanggan puas dalam menggunakan produk yaitu masalah kualitas produk, harga, pelayanan, layanan purna jual dan kemudahan memperoleh produk. Pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk memiliki segmen pasar domestik maupun internasional. Kegiatan suvei kepuasan pelanggan sangat berguna bagi perusahaan, karena dengan mengetahui tanggapan pelanggan selama menggunakan produk perusahaan dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat kebijakan di masa

13 Value 13 mendatang. Apalagi adanya kenyataan yang dihadapi perusahaan tentang penurunan hasil produksi karena kurangnya permintaan pelanggan. Hal ini secara langsung berpengaruh pada laba bersih per kuarta yang mengalami fluktuasi dan penurunan pada tahun Berdasarkan suvei sementara terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk untuk pasar domestik dapat dilihat pada gambar 1.1. Survei Kepuasan Pelanggan PT. Indah Kiat Pulp and Paper Maret Kualitas produk Harga Kualitas layanan Faktor Kepuasan Pelanggan SP P TP STP 4 10 Layanan purna jual Kemudahan memperoleh produk Sumber : Survei Kepuasan Pelanggan, 2013 Gambar 1.1 Survei Kepuasan Pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Maret 2013 Data survei kepuasan pelanggan ini hanya diwakili oleh pelanggan domestik sebanyak 30 pelanggan yang merupakan relasi bisnis dan telah lama menggunakan produk PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Alat ukur yang digunakan untuk menilai kepuasan pelanggan menggunakan lima dimensi yaitu mengenai kualitas produk, harga produk, kualitas layanan, layanan purna jual dan kemudahan memperoleh

14 14 produk. Hasil suveri yang diperoleh ini masih secara global, belum termasuk pada indikator dari setiap dimensi. Adapun pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut : Apakah Saudara puas dengan produk PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Apakah Saudara puas dengan kebijakan harga produk PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Apakah Saudara puas dengan kualitas layanan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Apakah Saudara puas dengan layanan purna jual PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Apakah Saudara puas dengan kemudahan memperoleh produk PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Melihat hasil survei sementara tentang kepuasan pelanggan, nampaknya PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk terjadi permasalahan yang harus segera memperoleh penangan dari pihak manajemen. Untuk selanjutnya penelitian yang sesungguhnya mengenai kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menjadi menarik dilakukan. Perusahaan akan dapat mengetahui faktor manakah yang paling memberikan kontribusi kepada kepuasan pelanggan dan faktor manakah yang masih kurang. 1.2 Rumusan Permasalahan Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah faktor kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk? 2. Apakah faktor harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk?

15 15 3. Apakah faktor service quality berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk? 4. Apakah faktor layanan purna jual berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk? 5. Apakah faktor kemudahan memperoleh produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk? 6. Apakah faktor kualitas produk, harga, service quality, layanan purna jual dan kemudahan memperoleh produk secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk? 7. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian Bertolak dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Seberapa besar faktor kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 2. Seberapa besar faktor harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 3. Seberapa besar faktor service quality berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 4. Seberapa besar faktor layanan purna jual berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

16 16 5. Seberapa besar faktor kemudahan memperoleh produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 6. Seberapa besar faktor kualitas produk, harga, service quality, layanan purna jual dan kemudahan memperoleh produk secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 7. Seberapa besar kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah wawasan berfikir tentang factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. 2. Bagi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi top manajemen pentingnya memahami kepuasan pelanggan dalam rangka meningkatkan profit perusahaan. 3. Bagi akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi ilmiah dalam penelitian di bidang yang sama. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ini akan melihat pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dengan loyalitas pelanggan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Kepuasan pelanggan dilihat dari lima faktor yaitu faktor kualitas produk, faktor harga, faktor service quality, faktor layanan purna jual, dan faktor kemudahan memperoleh produk.

17 17 Untuk loyalitas pelanggan diukur dari dua komponen yaitu kompunen perilaku (behavioral) dan komponen sikap (attitude). 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran secara jelas dari penulisan Tesis ini, maka penulis memberikan kerangka penulisan yang akan diuraikan seperti di bawah ini. Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun kerangka penulisan tersebut, antara lain : Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini, penulis menguraikan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, dan sistematika penulisan dari penelitian ini. Bab II : Landasan Teori Dalam bab ini menjelaskan teori-teori yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Bab III : Metodologi Penelitian Dalam bab ini berisi uraian-uraian singkat tentang kerangka pemikiran, model dan analisis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta tempat dan waktu penelitian. Bab IV : Analisa dan Pembahasan Dalam bab ini berisi gambaran fakta dan data yang dipakai dari hasil penelitian, bagaimana data tersebut diolah dan dianalisis. Dari hasil analisis ini diharapkan dapat mengetahui penyebab dari masalah penelitian

18 18 sehingga dapat mencapai usaha untuk merealisasikan tujuan dari penelitian ini. Bab V : Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini berisi kesimpulan, yang merupakan pernyataan singkat yang diambil dari bab hasil analisa dan pembahasan penelitian. Bila hasil tersebut memerlukan saran atau rekomendasi, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang merupakan sumbangan pemikiran penulis.

BAB I PENDAHULUAN. pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar

BAB I PENDAHULUAN. pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC PRESS RELEASE Jakarta, 11 Desember 2014 Pada 1 Oktober 2014, Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari IFCC* secara resmi telah mendapatkan endorsement dari sistem sertifikasi terdepan dan terpercaya

Lebih terperinci

LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO)

LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO) LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO) JULI 2008 KOORDINATOR TEKNIS SENADA LAPORAN INI DIBUAT UNTUK DIKAJIAN OLEH BADAN PEMBANGUNAN INTERNASIONALL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memilikinya,melainkan juga penting bagi masyarakat dunia.

BAB I PENDAHULUAN. memilikinya,melainkan juga penting bagi masyarakat dunia. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hutan memiliki arti penting bagi negara. Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mencerminkan potensi ekonomi yang besar dan strategis bagi pembangunan nasional. Kekayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif dibandingkan

Lebih terperinci

Pengumuman Hasil Sertifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Provinsi Kalimantan Barat oleh SUCOFINDO ICS

Pengumuman Hasil Sertifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Provinsi Kalimantan Barat oleh SUCOFINDO ICS Materi Website Pengumuman Hasil Sertifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Provinsi Kalimantan Barat oleh SUCOFINDO ICS Jaminan legalitas produk kayu harus dibuktikan dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki peran penting bagi keberlangsungan hidup umat manusia di muka bumi. Peran penting sumberdaya hutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (UKM) dengan sistem home industry yang bekerjasama dengan industri-industri

I. PENDAHULUAN. (UKM) dengan sistem home industry yang bekerjasama dengan industri-industri I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha furniture sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, bahkan dibeberapa daerah tertentu sudah menjadi budaya turun temurun. Sentra-sentra industri furniture berkembang

Lebih terperinci

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran *Contoh Kasus RAPP dan IKPP Ringkasan Sampai akhir Desember 27 realisasi pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) hanya 33,34 persen dari total 1.37 juta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi suatu bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, Ilmu

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Kenaikan Rata-rata *) Produksi

1 PENDAHULUAN. Kenaikan Rata-rata *) Produksi 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan dan industri yang bergerak dibidang perikanan memiliki potensi yang tinggi untuk menghasilkan devisa bagi negara. Hal tersebut didukung dengan luas laut Indonesia

Lebih terperinci

PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU

PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU RINGKASAN LAPORAN PENILAIAN LAPANGAN SERTIFIKASI LACAK BALAK (CoC) LEI PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU Oleh Lembaga Sertifikasi PT. TUV INTERNATIONAL INDONESIA PROFIL PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas pengendalian proses untuk ciri - ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan,

Lebih terperinci

PT Toba Pulp Lestari Tbk Paparan Publik. 23 Desember Ruang Eucalyptus Gedung Uniplaza Jl. Letnan Jenderal Haryono MT. Nomor A-1 MEDAN

PT Toba Pulp Lestari Tbk Paparan Publik. 23 Desember Ruang Eucalyptus Gedung Uniplaza Jl. Letnan Jenderal Haryono MT. Nomor A-1 MEDAN PT Toba Pulp Lestari Tbk Paparan Publik 23 Desember 2016 Ruang Eucalyptus Gedung Uniplaza Jl. Letnan Jenderal Haryono MT. Nomor A-1 MEDAN - 20231 1 Disclaimer Informasi yang disajikan di dalam presentasi

Lebih terperinci

Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource

Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource Pertanyaan-pertanyaan tentang CertiSource Panduan untuk pabrik penggergajian dan produsen kayu Paul Wilson Manajer Pengembangan Program Kantor +62 (0)881 463 8608 Ponsel +62 (0)817 0357 7555 paul@certisource.co.uk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Goodyear didirikan sejak tahun 1935 sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, Goodyear Indonesia menjadi perusahaan ban

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Salah satu subsektor agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi pentingnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan untuk pemilik perusahaan : 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? 3. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Nasional Bruto (PDNB) sektor Pertanian, salah satunya adalah kelapa sawit.

Lebih terperinci

Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir)

Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir) Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir) LEMBAR DATA 2.3 Apabila Anda seorang importir, setelah Anda mengumpulkan informasi (sebagai langkah pertama dalam pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing masuk ke indonesia untuk bersaing demi menjadi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang , 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi

Lebih terperinci

Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS. Kota, Negara Tanggal, 2013

Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS. Kota, Negara Tanggal, 2013 Mengekspor dalam Lasekap Hukum yang Bergeser LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Kota, Negara Tanggal, 2013 Pelatihan untuk Para Pelatih Pengantar Sumber Daya Pelatihan untuk Para Pelatih - Sumber Daya Pelatihan

Lebih terperinci

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati:

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati: SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HIGH LEVEL MARKET DIALOGUE BETWEEN INDONESIA, EU, THE US AND JAPAN: MEETING MARKET DEMAND FOR LEGALLY TIMBER PRODUCT JAKARTA, 10 MARET 2011 Yth. Menteri Koordinator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan kertas di Indonesia sendiri saat ini sudah mencapai 7,7 juta ton

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan kertas di Indonesia sendiri saat ini sudah mencapai 7,7 juta ton BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun volume kebutuhan terhadap kertas terus mengalami peningkatan. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia industri terdapat berbagai permasalahan yang kompleks dan perlu ditangani secara detail. Salah satunya adalah bagaimana menghasilkan produk yang dapat

Lebih terperinci

Catatan Pengarahan FLEGT

Catatan Pengarahan FLEGT FLEGT PENEGAKAN HUKUM, TATA KELOLA DAN PERDAGANGAN SEKTOR KEHUTANAN Jaminan legalitas berbasis peserta pasar dan pemberian izin FLEGT Latar belakang Rencana Tindakan mengenai Penegakan Hukum, Tata Kelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and

BAB I PENDAHULUAN. Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and Agricultural Organization (FAO) menempatkan Indonesia di urutan kedelapan dari sepuluh negara

Lebih terperinci

CATATANKEBIJAKAN. Peta Jalan Menuju EITI Sektor Kehutanan. No. 02, Memperkuat Perubahan Kebijakan Progresif Berlandaskan Bukti.

CATATANKEBIJAKAN. Peta Jalan Menuju EITI Sektor Kehutanan. No. 02, Memperkuat Perubahan Kebijakan Progresif Berlandaskan Bukti. No. 02, 2013 CATATANKEBIJAKAN Memperkuat Perubahan Kebijakan Progresif Berlandaskan Bukti Peta Jalan Menuju EITI Sektor Kehutanan (Program: Working Toward Including Forestry Revenues in the Indonesia EITI

Lebih terperinci

SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DR. IR. HADI DARYANTO D.E.A Badan Akreditasi Independen (Komite Akreditasi Nasional) (KAN) SVLK Monitoring Independen : (LSM atau Masyarakat Sipil ) Sertitifikat LK Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and Agricultural Organization (FAO) menempatkan Indonesia di urutan kedelapan dari sepuluh negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk menopang perekonomian nasional dan daerah, terutama setelah terjadinya krisis ekonomi yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas perkebunan terdiri dari tanaman tahunan atau tanaman keras (perennial crops) dan tanaman setahun/semusim (seasonal crops). Tanaman keras utama adalah kelapa

Lebih terperinci

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut Jakarta, 12 November 2015 Asia Pulp & Paper Group (APP) menyambut baik instruksi Presiden Indonesia untuk perbaikan pengelolaan lahan gambut,

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA SOLUSI Masa depan perdagangan internasional Indonesia tidak harus bergantung pada deforestasi. Sinar Mas Group adalah pemain terbesar dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit, dan dapat memotori pembangunan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI HUTAN DAN PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH (ORNOP) MATERI DASAR DISIAPKAN OLEH DR. AGUS SETYARSO

SERTIFIKASI HUTAN DAN PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH (ORNOP) MATERI DASAR DISIAPKAN OLEH DR. AGUS SETYARSO SERTIFIKASI HUTAN DAN PERAN ORGANISASI NON PEMERINTAH (ORNOP) MATERI DASAR DISIAPKAN OLEH DR. AGUS SETYARSO APRIL 2009 Pengantar Tulisan ini disusun melalui pertimbangan bahwa semakin lama aktivitas sertifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara tidak mampu untuk memproduksi suatu barang atau jasa untuk penduduknya sendiri. Diperlukan adanya pemasok, baik bahan baku maupun bahan pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KAWASAN HUTAN/Forest Area (X Ha) APL TOTAL HUTAN TETAP PROPINSI

BAB I PENDAHULUAN. KAWASAN HUTAN/Forest Area (X Ha) APL TOTAL HUTAN TETAP PROPINSI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Minyak dan gas bumi, batubara, emas dan tembaga serta barang tambang lainnyayang banyak ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari sektor pemerintah maupun swasta, mau tidak mau semua pihak dituntut untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015 Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 3 Juni 2015 APRIL Group (APRIL) berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan di seluruh areal kerja perusahaan dengan menerapkan praktik-praktik

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN. Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013. Tentang

SURAT KEPUTUSAN. Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013. Tentang SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013 Tentang PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA NOMOR 007/EQI-KEP.Cert/Rev/XI/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perspektif. Banyak perusahaan lokal, nasional dan domestik

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perspektif. Banyak perusahaan lokal, nasional dan domestik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha akhir-akhir ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup maupun alokasi sumber-sumber

Lebih terperinci

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA Kegiatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan yang telah dilaksanakan, memiliki berbagai tujuan, salah satunya adalah melakukan pengembangan sistem

Lebih terperinci

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia www.greenomics.org MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia 5 Desember 2011 HPH PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa -- yang beroperasi di Provinsi Riau -- melakukan land-clearing hutan

Lebih terperinci

Indikator Kinerja untuk Evaluasi APP FCP dan Komitmen Tambahan Version 2.0, 12 Mei 2014

Indikator Kinerja untuk Evaluasi APP FCP dan Komitmen Tambahan Version 2.0, 12 Mei 2014 Indikator Kinerja untuk Evaluasi APP FCP dan Komitmen Tambahan Version 2.0, 12 Mei 2014 Performance Indicators: APP Forest Conservation Policy Evaluation, v2.0 12 Mei 2014 1 Dokumen ini merumuskan Indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia. Sumber : APBI, Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia. Sumber : APBI, Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas. Sehingga perusahaan dituntut untuk terus

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala

Lebih terperinci

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013 Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat Kota, Negara Tanggal, 2013 Regulasi Kayu Uni Eropa (European Union Timber Regulation/EUTR) Regulasi Kayu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. salah satu dari perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. PT. Arara Abadi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. salah satu dari perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. PT. Arara Abadi BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Arara Abadi adalah anak perusahaan Sinar Mas Grup yang merupakan salah satu dari perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. PT. Arara

Lebih terperinci

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H. oleh Agus Justianto

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H. oleh Agus Justianto Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H S V L K oleh Agus Justianto Sistem Verifikasi Legalitas Kayu Dibangun sejak 2003 dan melibatkan para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR JASA Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8

Lebih terperinci

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO RINGKASAN EKSEKUTIF WISHNU TIRTA, 2006. Analisis Strategi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bersertifikat Ekolabel Di Indonesia. Di bawah bimbingan IDQAN FAHMI dan BUDI SUHARDJO Laju kerusakan hutan di Indonesia

Lebih terperinci

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang

Lebih terperinci

Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta, Perusahaan Patungan. BUMN-Swasta, atau Koperasi untuk mengusahakan Hutan Tanarnan

Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta, Perusahaan Patungan. BUMN-Swasta, atau Koperasi untuk mengusahakan Hutan Tanarnan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak pengusahaan hutan tanaman industri adalah hak yang diberikan oleh Pemerintah, dalam ha1 ini Menteri Kehutanan, kepada Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta,

Lebih terperinci

KRITERIA SNI AWARD 2015

KRITERIA SNI AWARD 2015 Halaman : 1 dari 10 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 DAN BESAR BARANG DAN JASA 1 Halaman : 2 dari 10 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai

Lebih terperinci

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) Sistem suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur Manajemen suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 SEJARAH PERUSAHAAN PT. International Chemical Industry (INTERCALLIN) merupakan perusahaan penghasil batu baterai dengan merek dagang ABC. Bermula sebagai perusahaan

Lebih terperinci

2 Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pembangunan Tenaga Kerja Industri dan penggunaan konsultan Industri, pemanfaatan dan

2 Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pembangunan Tenaga Kerja Industri dan penggunaan konsultan Industri, pemanfaatan dan TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Sumber Daya Industri. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 146) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca BAB V KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan Perlindungan terhadap hutan tentunya menjadi sebuah perioritas di era pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca di beberapa

Lebih terperinci

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS Jakarta, 27 Mei 2015 Pendahuluan Tujuan Kebijakan Industri Nasional : 1 2 Meningkatkan produksi nasional. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Indonesia mulai memanfaatkan hutan secara ekonomis pada awal tahun 1970-an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun 2013 dalam menghadapi

Lebih terperinci

Visi, Misi, Strategi dan Nilai

Visi, Misi, Strategi dan Nilai Visi, Misi, Strategi dan Nilai Visi Kami Menjadi perusahaan coating terkemuka di dunia dengan memberikan secara konsisten solusi berkualitas tinggi, inovatif, dan berkesinambungan yang dipercaya pelanggan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan air minum terus meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. Di sisi lain, untuk masyarakat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN MENJADI EKSPORTIR BAN TERBESAR DARI INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN MENJADI EKSPORTIR BAN TERBESAR DARI INDONESIA FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN MENJADI EKSPORTIR BAN TERBESAR DARI INDONESIA Presentasi dalam Rapat Kerja Tahunan Kementerian Perdagangan Indonesia Jakarta, 20 Februari 2017 Gajah Tunggal Saat Ini

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan

Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan Sosialisasi Peraturan Menteri Kehutanan P.38/Menhut-II/2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Direktorat Jenderal Bina Produksi

Lebih terperinci

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli Identitas Grup Pirelli menurut sejarahnya telah terbentuk oleh seperangkat nilai-nilai yang selama bertahun-tahun telah kita upayakan dan lindungi. Selama bertahuntahun,

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI MISI NILAI-NILAI GRUP PIRELLI PENDAHULUAN PRINSIP-PRINSIP PERILAKU KERJA - SISTEM KONTROL INTERNAL PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN Pemegang saham, investor, dan komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional

Lebih terperinci

Laporan Investigatif Eyes on the Forest. Investigasi 2010 Dipublikasikan Maret 2011

Laporan Investigatif Eyes on the Forest. Investigasi 2010 Dipublikasikan Maret 2011 Laporan lacak balak dari PT Artelindo Wiratama, perusahaan pengembang HTI, terafiliasi dengan Asia Pulp And Paper (APP), ke pabrik pulp PT Indah Kiat Pulp and Paper (PT IKPP) Perawang, Siak Laporan Investigatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai salah satu sub sistem pembangunan nasional harus selalu memperhatikan dan senantiasa diupayakan untuk menunjang pembangunan wilayah setempat.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pulp dan kertas terpadu dengan status Penanaman Modal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan kelapa sawit telah memberikan dampak yang sangat positif bagi

I. PENDAHULUAN. Pengembangan kelapa sawit telah memberikan dampak yang sangat positif bagi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan komoditi pertanian yang sangat penting bagi Indonesia. Pengembangan kelapa sawit telah memberikan dampak yang sangat positif bagi kemajuan pembangunan

Lebih terperinci

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR Perekonomian Indonesia membukukan pertumbuhan yang tinggi di tahun 2010. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) bertumbuh sebesar 6,1%, terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis pada PT.BINTANG ALAM SEMESTA, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode

I. PENDAHULUAN. menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran sub sektor kehutanan pada perekonomian nasional Indonesia cukup menonjol terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode Pembangunan Lima Tahun Pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki prospek di masa mendatang dan menjadi komoditas menarik bagi Indonesia. Produk industri kehutanan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, KOMPILASI PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IZIN ATAU PADA HUTAN HAK Nomor: P.38/Menhut-II/2009

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pengolahan kayu merupakan salah satu sektor penunjang perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Hal ini terlihat dengan nilai ekspor produk kayu dan barang dari

Lebih terperinci

PUP (Petak Ukur Permanen) sebagai Perangkat Pengelolaan Hutan Produksi di Indonesia

PUP (Petak Ukur Permanen) sebagai Perangkat Pengelolaan Hutan Produksi di Indonesia PUP (Petak Ukur Permanen) sebagai Perangkat Pengelolaan Hutan Produksi di Indonesia Authors : Wahyu Catur Adinugroho*, Haruni Krisnawati*, Rinaldi Imanuddin* * Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan pelanggan (customer) yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN 1 MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Kinerja lingkungan dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap posisi keuangan perusahan. Hal ini juga menunjukkan perlunya informasi biaya lingkungan yang memadai. Bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kemasan kaleng tinplate di Indonesia telah dirintis sejak lama, dan hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik kaleng tidak banyak

Lebih terperinci

PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS

PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS PENGUJIAN, ANALISA, SERTIFIKASI SISTEMATIS, TEPAT DAN EFISIEN KUALITAS, TANGGUNG JAWAB SOSIAL, BERTINDAK SECARA BERKELANJUTAN:

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat

Lebih terperinci