TINGKAT SELF CONFIDENCE DALAM PERTANDINGAN FUTSAL ANTAR KELAS PADA MAHASISWA PJKR FKIP UNISMA BEKASI
|
|
- Ivan Suharto Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINGKAT SELF CONFIDENCE DALAM PERTANDINGAN FUTSAL ANTAR KELAS PADA MAHASISWA PJKR FKIP UNISMA BEKASI Apta Mylsidayu 1 Universitas Islam 45 Bekasi mylsidayu@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa yang mengikuti pertandingan futsal antar kelas Program Studi PJKR FKIP UNISMA Bekasi berjumlah 32 tim (160 orang). Teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan uji coba sampel 50 orang, dan sisanya 70 orang dijadikan sampel penelitian. Instrumennya angket tertutup dengan likert. Validitas menghasilkan nilai > sebanyak 19 butir dari 20 butir pernyataan, 1 soal drop out karena r hitung < r tabel (0.221 < 0.279). Uji reliabilitas diperoleh nilai alpha sebesar > 0,444 artinya reliabel. Uji normalitas diperoleh nilai sebesar 2.66, karena p value (sig.) > 0.05 artinya berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta pertandingan futsal yang mengalami lack confidence sebanyak 6 orang yakni sebesar 8.6%, percaya diri optimal sebanyak 64 orang yakni sebesar 91.4%, over confidence tidak ada yakni sebesar 0%. Kata kunci: self confidence, pertandingan futsal. Orang yang tidak menyadari bahwa rendahnya self confidence dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan sehari-hari termasuk di dalam berolahraga. Self confidence hampir selalu dianggap sebagai sesuatu yang terjadi di dalam diri atlet, bukan sesuatu yang dapat dikendalikan. Kemenangan atau sukses dalam beberapa pertandingan dianggap sebagai satu-satunya cara nyata untuk meraih kepercayaan diri. Self confidence merupakan salah satu aspek mental yang sangat penting di dalam olahraga. Seorang atlet profesional pun akan menjadi tidak maksimal ketika self confidence dirinya hilang. Permainan futsal merupakan permainan yang sangat cepat dan dinamis. Saat ini, futsal dimainkan oleh orang dewasa hingga anak-anak. Sebagai contoh, banyaknya ekstrakulikuler futsal baik di SD, SMP. SMA, hingga Perguruan Tinggi. Futsal merupakan olahraga yang saat ini paling banyak digemari oleh kalangan muda, termasuk mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. 1 Apta Mylsidayu; Dosen PJKR FKIP Universitas Islam 45 Bekasi 48
2 Perasaan kurang percaya diri merupakan tumpuan yang lemah untuk mencapai prestasi maksimal dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi yang rutin diadakan setahun sekali. Kenyataannya, tidak semua mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi memiliki rasa percaya diri, terkadang mahasiswa minder dengan kemampuannya ketika bertanding dengan kakak tingkat atau bertemu dengan tim yang salah satu anggotanya adalah atlet. Padahal, untuk mengikuti pertandingan futsal tersebut harus mempunyai percaya diri optimal supaya tujuan yang diharapkan dapat tercapai yakni menjadi juara. Hal lainnya yang terlihat adalah ketika mahasiswa bertemu dengan tim lawan yang dianggapnya lebih tangguh, tim tersebut menetapkan target lebih rendah atau hanya ingin berpartisipasi saja. Hal ini menunjukkan ketdakpercayaan diri pemain. Untuk menumbuhkan percaya diri, harus dimulai dari dalam dirinya sendiri. Hal ini sangat penting untuk mengatasi rasa kurang percaya diri yang ada pada dirinya tetapi rasa percaya diri pun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menganggap remeh lawan. Selain itu, rata-rata tim merasa tidak perlu mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan berlatih/latihan sebelum pertandingan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa peserta pertandingan futsal masih ada yang menganggap lemah lawan, dan ketika bertanding melakukan kesalahan terlihat memarahi diri sendiri. Prestasi setiap atlet akan optimal apabila memiliki fisik, teknik, taktik, dan mental. Apabila atlet memiliki fisik, teknik, dan taktik tetapi tidak didukung dengan mental yang baik salah satunya self confidence, maka atlet akan mengalami lack confidence atau over confidence. Artinya, tingkat self confidence yang optimal dapat mempengaruhi penampilan atlet menjadi maksimal, tetapi jika atlet mengalami lack confidence atau over confidence maka akan mengacaukan penampilan atau performa. Hingga saat ini belum ditemukan penelitian mengenai tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Self Confidence Horn (2008: 66) mendefinisikan self confidence sebagai keyakinan bahwa seseorang memiliki sumber daya internal, terutama kemampuan, untuk mencapai 49
3 keberhasilan, maksudnya self confidence berakar pada keyakinan dan harapan. Self confidence merupakan modal utama seorang atlet untuk dapat maju karena pencapaian prestasi yang tinggi harus dimulai dengan percaya bahwa mampu dan sanggup melampaui prestasi yang pernah diraih (Sudibyo Setyobroto, 2002: 43). Menurut Yusuf Al-Uqshari (2005: 14) self confidence adalah sebentuk keyakinan kuat pada jiwa, kesepahaman dengan jiwa, dan kemampuan menguasai jiwa. Self confidence adalah rasa percaya pada kemampuan sendiri bahwa mampu mencapai prestasi tertentu dan apabila prestasinya sudah tinggi makan individu tersebut akan lebih self confidence. Self confidence akan menimbulkan rasa aman yang dapat dilihat dari sikap dan tingkah laku yang tampak tenang, tidak mudah ragu-ragu, tidak mudah gugup, dan tegas. Atlet yang penuh percaya diri (full confidence) biasanya menetapkan target sesuai dengan kemampuannya sehingga berusaha untuk mencapai target tersebut. Apabila mengalami kegagalan, maka akan dihadapi dan diterima dengan lapang dada tanpa harus frustasi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan self confidence adalah keyakinan pada diri sendiri untuk mencapai sesuatu/target yang telah ditentukan. Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi self confidence dalam olahraga ada 3 antara lain sebagai berikut: (1) Budaya organisasi yang merupakan aspek struktural dan budaya dari subkultur olahraga yang dapat mencakup hal-hal seperti tingkat persaingan, iklim motivasi, perilaku pembinaan, dan harapan dari program olahraga yang berbeda, (2) karakteristik demografi yang berkaitan dengan jenis kelamin dan ras, dan (3) karakteristik kepribadian yang terfokus pada orientasi tujuan dan optimisme. Self confidence optimal (percaya diri yang optimal). Percaya diri yang optimal berarti seseorang akan merasa menjadi begitu yakin dapat mencapai tujuan, akan berusaha keras untuk dapat melakukannya. Seseorang tidak selalu akan selalu tampil baik, tetapi penting untuk mencapai potensi (Apta Mylsidayu, 2014: 106). Keyakinan yang kuat akan membantu mengurangi kesalahan dan dengan kesalahan akan berusaha untuk memperbaiki dan dapat menuju kesukesesan, serta setiap orang memiliki tingkat percaya diri yang optimal. Lack confidence (kurang percaya diri). Banyak orang memiliki keterampilan fisik untuk dapat meraih sukses akan tetapi banyak yang kurang percaya diri pada kemampuannya pada waktu permainan ataupun pertandingan. Keraguan diri merusak 50
4 kinerja yakni keraguan dapat menciptakan kegelisahan, memecahkan konsentrasi dan menimbulkan keraguan, individu yang kurang percaya diri menjadi terganggu, seseorang menjadi ragu akan kemampuan dia sendiri. Kurang percaya diri artinya meragukan kemampuan sendiri (Apta Mylsidayu, 2014: 107). Kurang percaya diri merupakan hambatan untuk mencapai prestasi. Anak didik/atlet akan merasa kurang mampu/kurang percaya atas kemampuannya apabila mengalami kegagalan. Akibatnya mudah putus asa dan apabila dituntut untuk berprestasi lebih tinggi maka akan mengalami frustasi. Anak didik/atlet yang lack of confidence (kurang percaya diri) cenderung menetapkan target lebih rendah dari tingkat kemampuannya sehingga individu seperti ini tidak akan menjadi juara. Over confidence (terlalu percaya diri). Seseorang yang terlalu percaya diri diartikan bahwa kepercayaannya lebih besar dari kemampuannya (Apta Mylsidayu, 2014: 107). Kinerja menjadi menurun karena percaya bahwa tidak perlu mempersiapkan diri atau mengerahkan usaha untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Atlet tidak bisa terlalu percaya, namun jika keyakinan anda didasarkan pada keterampilan dan kemampuan aktual sebagai aturan umum terlalu percaya diri bisa mengakibatkan kegagalan. Individu yang over confidence mengakibatkan sesuatu yang kurang menguntungkan karena merasa tidak terkalahkan atau menganggap lemah lawan. Over confidence ini terjadi karena anak didik/atlet menilai kemampuan dirinya sendiri melebihi dari kemampuan yang dimiliki sehingga sering melakukan perhitungan yang salah dalam menghadapi pertandingan dan kalah. Berdasarkan pemaparan di atas, ada beberapa cara untuk membangkitkan self confidence pada diri atlet apabila mengalami penurunan self confidence dalam pertandingan, yakni sebagai berikut: (1) bangkitkan kembali ingatan pada kesuksesan yang pernah diraih di masa lalu, (2) ingatlah kembali kekuatan yang ada pada diri, kuatkan kenyataan bahwa telah bermain di masa lalu berarti dapat mengulanginya lagi, (3) percaya pada kemampuan dan diri sendiri, (4) hindari menghakimi diri sendiri, dan (5) jangan terlalu berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan selama bertanding. Futsal Permainan futsal lebih sering dikenal dengan futsal yang diminikan. Permainan futsal memang identik dengan lapangan yang lebih kecil dan dimainkan dengan pemain yang jumlahnya lebih sedikit atau separuh dari pemain sepakbola. 51
5 Perbedaan antara futsal dan sepakbola hanya pada law of the game saja, sedangkan untuk elemen teknik dasar tetap sama. Secara umum, permainan futsal dan sepakbola relatif sama, yaitu memainkan bola dengan kaki (kecuali penjaga gawang boleh menggunakan tangan) untuk menciptakan atau menggagalkan terciptanya gol. Perbedaan mendasar yakni pada lapangan yang digunakan dengan perbandingan kurang lebih satu banding enam, sehingga menuntut peralatan dan peraturan pertandingan atau permainan yang disesuaikan. Menurut A. Handoyo (2012: 1) futsal adalah jenis permainan yang tidak jauh berbeda dengan sepkbola. Inti permainannya adalah menyepak bola, memperebutkan bola antar pemain dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan ( Adapun karakakteristik permainan futsal antara lain: (1) menggunakan ukuran bola yang nomor empat dengan diameter cm, (2) jumlah pemain lima orang, (3) permainan dipimpin oleh referee and assistant referee dalam lapangan, (4) setiap babak dilakukan selama 20 menit bersih (khusus selama ball in play), tanpa pembatasan jumlah pergantian pemain, (5) diberikan kesempatan satu kali untuk melakukan time out, (6) tidak ada offside, (7) batas waktu empat detik untuk memulai permainan kembali, (8) tendangan ke dalam menggantikan lemparan ke dalam, (9) pemain yang dikeluarkan (kena kartu merah) dapat digantikan, dan (10) tidak diperbolehkan ada benturan badan bahkan merebut dengan sliding. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Setelah ditetapkan metode penelitian yang digunakan, maka langkah selanjutnya adalah membuat desain penelitian. Menurut Suchman (1967) dalam Nazir (2011: 84) desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Adapun desain penelitiannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 52
6 Gambar 1. Desain penelitian Menurut Sugiyono (2012: 119) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasinya adalah mahasiswa yang mengikuti pertandingan futsal antar kelas Program Studi PJKR FKIP UNISMA Bekasi berjumlah 32 tim (160 orang). Teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Menurut Darmadi (2011: 61) accidental sampling adalah memilih secara kebetulan karena peneliti memang sengaja memilih sampel kepada siapa pun yang ditemuinya pada tempat, waktu, dan cara yang ditentukan. Adapun yang menjadi uji coba sampel penelitian sebanyak 50 orang, dan sisanya 70 orang dijadikan sampel penelitian. Lokasi pengambilan data pada lapangan unipreneur di lingkungan UNISMA Bekasi. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Suharsimi Arikunto, 2007: 101). Adapun instrumen penelitian menggunakan angket tertutup. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini untuk masing-masing item tes dan norma tes menggunakan skala likert yakni selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Berikut kisi-kisi angket penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Kisi-kisi angket penelitian Indikator Sub indikator No butir soal Self confidence Lack confidence (tidak 1,2,3,4,5,6, (percaya diri) percaya diri) Self confidence optimal 7,8,9,10,11,12,13,14,15, 53
7 Over confidence (terlalu percaya diri) 16,17,18,19,20. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah membagikan angket kepada peserta pertandingan futsal antar kelas ketika peserta tidak sedang bertanding. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Analisis data diolah melalui analisis statistik deskriptif. Adapun teknik analisis data yang dilakukan terdiri atas: (1) uji validitas, (2) uji reliabilitas, (3) uji normalitas, dan (4) perhitungan persentase tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Perhitungan validitas sampel dilakukan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikan 5%, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Perhitungan validitas data dalam penelitian ini menggunakan bivariate pearson (produk momen Pearson) pada SPSS selanjutnya, perhitungan reliabilitas sampel berfungsi sebagai digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Perhitungan reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan cronbach s alpha pada SPSS versi Perhitungan normalitas sampel adalah pengujian terhadap normal tidaknya data yang akan dianalisis. Perhitungan normalitas data dalam penelitian ini menggunakan kolmogorof smirnov pada SPSS versi Selanjutnya, untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkan masalah yang diungkap, yaitu tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi, maka penulis menggunakan teknik penghitungan data dengan rumus: Keterangan: P = Jumlah atau besarnya prosentasi yang dicari X = Jumlah skor berdasarkan alternatif jawaban X = Jumlah skor total 54
8 HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dilakukan uji coba instrumen adalah untuk memenuhi syarat sebagai pengumpulan data agar instrumen tersebut valid dan reliabel. Berikut hasil validitas dan reliabilitas dari instrumen angket tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi. Validitas. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi bivariate pearson (Produk Momen Pearson). Jumlah butir angket yang diberikan untuk penelitian adalah sebanyak 20 pernyataan yang meliputi pernyataan lack confidence, percaya diri optimal, dan over confidence. Nilai r tabel dengan signifikan 5% dengan n= 50 adalah sebesar Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi untuk butir angket yang memiliki nilai > sebanyak 19 butir dari 20 butir pernyataan (r hitung > r tabel), artinya sebaran data valid, kecuali item nomor 16 dinyatakan tidak valid karena r hitung < r tabel (0.221 < 0.279). Sehingga pada saat pengambilan data, jumlah pernyataan angket hanya berjumlah 19, satu pernyataan di drop out. Reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Sulistyo, 2010: 46). Uji reliabilitas menggunakan metode cronbach s Alpha. Hasil analisis diperoleh nilai alpha sebesar 0.722, sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 5% dengan n (butir pernyataan) = 20 sebesar 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel. Uji Normalitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal (Sulistyo, 2010: 50). Teknik yang digunakan dalam uji normalitas adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Pada uji normalitas diperoleh nilai sebesar 2.66, karena p value (sig.) > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Setelah melakukan uji validitas, reliabilitas, dan normalitas, langkah selanjutnya adalah menyajikan deskriptif data hasil penelitian seperti berikut ini. Tabel 2. Deskriptif data hasil penelitian No N Range Minimum Maximum Mean SD
9 Selanjutnya, peneliti melakukan analisis tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi No Tingkat self confidence Jumlah Persentase (%) 1 Lack confidence Percaya diri optimal Over confidence 0 0 Jumlah Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa peserta pertandingan futsal yang mengalami lack confidence sebanyak 6 orang yakni sebesar 8.6%, percaya diri optimal sebanyak 64 orang yakni sebesar 91.4%, over confidence tidak ada yakni sebesar 0%. Secara lebih jelas, dapat dilihat pada diagram berikut ini. 56
10 Tingkat self confidence dalam pertandingan futsal lack confidence PD optimal over confidence Jumlah Gambar 2. Tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi Peserta pertandingan futsal yang mengalami lack confidence dikarenakan kemampuan dirinya terbatas dalam bermain futsal. Artinya, peserta yang mengalami lack confidence maka hasil kerjanya tidak akan optimal dalam pertandingan. Adanya persaingan yang ketat di antara peserta futsal untuk menjadi yang terbaik dan meraih juara mendorong para peserta untuk menjadi percaya diri optimal. Persaingan yang terjadi merupakan persaingan di antara mahasiswa olahraga yang hampir rata-rata menyukai futsal. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi memiliki percaya diri optimal ketika bertanding futsal. Apabila seseorang mempunyai percaya diri yang optimal, maka orang tersebut dapat mengontrol dirinya agar tidak over confidence atau merasa lack confidence. Selain itu, adanya percaya diri yang optimal akan mendorong seseorang memiliki motivasi yang kuat dalam bertanding. Tanpa berlatih dan praktek langsung di lapangan, keterampilan tidak akan meningkat. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan percaya diri harus berlatih. Sebab peserta yang mengalami lack confidence biasanya memiliki kemampuan keterampilan di bawah rata-rata temannnya. Adapun faktor-faktor pendukung lainnya dari keberhasilan peserta dalam pertandingan futsal antara lain organisasi kelompok yang 57
11 jelas, jumlah latihan yang dilakukan (persiapan pertandingan),adanya motivasi yang tinggi, dan waktu latihan yang tersedia. SIMPULAN Berdasarakan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa tingkat self confidence dalam pertandingan futsal antar kelas pada mahasiswa PJKR FKIP UNISMA Bekasi dalam kategori percaya diri optimal sebanyak 64 orang yakni sebesar 91.4%, sisanya dalam kategori lack confidence sebanyak 6 orang yakni sebesar 8.6%. DAFTAR PUSTAKA A. Handoyo Bermain futsal. Jakarta: Nobel Edumedia. Apta Mylsidayu Psikologi olahraga. Jakarta: Bumi Aksara. Horn, Thelma S Advances in sport psychologist. USA: Human Kinetics, Inc. diunduh tanggal 3 Februari Justinus Lhaksana Taktik dan strategi futsal modern. Jakarta: Be Champion. Nazir, Moh Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Sudibyo Setyobroto Psikologi Olahraga. Jakarta: Unit Percetakan UNJ. SuharsimiArikunto Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitin Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Yusuf al-uqshari Percaya diri, pasti! Jakarta:Gema Insani Press. 58
TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN
TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN Program Studi Ilmu Keolahragaan Departemen Pendidikan Kesehahatan Dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Universitas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA
EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA Febi Kurniawan 1 Universitas Singaperbangsa Karawang febi.kurniawan18.fk@gmail.com
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (011 : 6) sebagai berikut : Metode penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah jln. Raya Bandung- Sumedang KM21 Jatinangor. Berikut uraian secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga futsal merupakan salah satu modifikasi olahraga sepak bola yang dimainkan di dalam ruangan. Jumlah pemain dalam olahraga futsal sebanyak lima orang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi penelitian Lokasi untuk melakukan penelitian ini yaitu di Kampus FPOK UPI Padasuka yang beralamat di Jl. PHH Mustopha No.200, Cicaheum,
Lebih terperinciTINJAUAN MINAT BELAJAR MAHASISWA OLAHRAGA TERHADAP MATA KULIAH TENIS LAPANG DI UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
TINJAUAN MINAT BELAJAR MAHASISWA OLAHRAGA TERHADAP MATA KULIAH TENIS LAPANG DI UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI Tatang Iskandar 1 Universitas Islam 45 Bekasi Papapt42nk@gmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepakbola dalam ruangan) merupakan permainan sepakbola yang dilakukan di dalam ruangan. Futsal merupakan jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat yang banyak ditandai dengan munculnya alat-alat modern dan makin meningkatnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO
PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperincin Rata-rata Simpangan baku Kepercayaan diri ,25 11,89 Penalti 20 13,45 4,25
A. Pemaparan Data BAB IV PEMAPARAN DAN ANALISIS DATA Tujuan dari penetitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan diri terhadap ketepatan tendangan penalti dalam olahraga sepakbola.
Lebih terperinciDidi Yudha Pranata 1
PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP PENINGKATAN HASIL DRIBBLING BOLA SISWA SD NEGERI 20 BANDA ACEH Didi Yudha Pranata 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode bermain
Lebih terperinciEkonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
STUDI TENTANG KEAKTIFAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 MELALUI MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan metode
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL
TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIKK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: Imam Dharma Pradipta NIM 10601244236 PENDIDIKANN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Darmadi (2011: 165) penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan
Lebih terperinci2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sudah berkembang pesat. Futsal sangat diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja sampai orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat. Masyarakat mulai sadar bawah olahraga adalah sarana untuk menjaga dan meningkat kesehatan. Olahraga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktifitas fisik yang mana tujuan olahraga adalah mencapai prestasi setinggi tingginya dengan semaksimal mungkin bagi mereka baik yang dia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Subjek Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 Agustus 2016 di Jakarta, dengan lokasi kantor ABTI asosiasi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Amalia Risqi Puspitaningtyas Universitas Abdurachman Saleh Situbondo amalia_risqi88@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET Program Studi Ilmu keolahragaan Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun variabel yang dianalisi diperoleh dari responden melalui penyebaran angket.
Lebih terperinciPERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.
PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA. Andini Dwi Intani 1 Universitas Islam 45 Bekasi andiniintani@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Angkasa Bandung, beralamat di Jalan Letu Subagio no. Bandung 40174. 3.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi atau
Lebih terperinciPENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA
ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8
26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 262 orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Artikel Skripsi PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Negeri Kampar Timur dan penelitian ini di laksanakan terhitung dari bulan Agustus sampai Desember
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini diperlukan populasi dan sampel penelitian. Sugiyono (2009:80) menjelaskan bahwa Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan. (Arikunto, 2006,
Lebih terperinci`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di
`BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok
Lebih terperinciLokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menurut Sugiyono (2010:11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai. 1 Adapun variabel terdiri dari macam, yaitu : 1. Variabel bebas
Lebih terperinciSURVEI KESEGARAN JASMANI ATLET BOLABASKET PLPD KABUPATEN BOGOR
SURVEI KESEGARAN JASMANI ATLET BOLABASKET PLPD KABUPATEN BOGOR Apta Mylsidayu 1, Febi Kurniawan 2 Universitas Islam 45 Bekasi, Universitas Singaperbangsa Karawang mylsidayu@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1
24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013
28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi
Lebih terperinciPENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan
BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif dianalisis dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif
64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga pada dasarnya dibutuhkan oleh setiap manusia, termasuk anak usia dini. Olahraga Menurut Rukmono (2012) olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA FUTSAL DI KOTA BEKASI. Zulkarnaen,S.Pd., M.Pd.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA FUTSAL DI KOTA BEKASI Zulkarnaen,S.Pd., M.Pd. *) ABSTRACT Mengacu pada kebutuhan manusia, maka tujuan-tujuan yang hendak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. prediktor dan (2) variabel Y sebagai outcome. seseorang berperilaku untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu (1) variabel X sebagai prediktor dan (2) variabel Y sebagai outcome.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Olahraga Universitas Pendidikan Indonesiadan atau gedung Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana yang baik untuk mencapai pola hidup sehat, demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian
Lebih terperinci, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal adalah salah satu kegiatan olahraga yang cukup popular dan banyak diminati oleh warga Indonesia bahkan di dunia saat ini. Hal ini terlihat dari antusiasme bermain
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian
Lebih terperinciKEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta
KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik, sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian. Untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil
29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. travel kota bengkulu, dapat disajikan seperti pada Tabel 4 berikut ini:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Faktor Motivasi Latihan Instrinsik Untuk mengetahui distribusi jawaban responden pada masing-masing indikator berdasarkan faktor instrinsik motivasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1
III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri Bandarsribhawono pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas enam kelas berjumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sesuai dengan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasarnya ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, berencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok
Lebih terperinciOleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
SURVEI TINGKAT PEMAHAMAN PEMAIN SEPAK BOLA TENTANG PERATURAN PERMAINAN SEPAK BOLA (LAWS OF THE GAME) 2014/2015 PADA KLUB PERSATUAN SEPAKBOLA MEDAN SEKITARNYA (PSMS) MEDAN TAHUN 2016 Oleh Zul Andri Syamsul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu permasalahan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta, tepatnya di Jln. Jend. Achmad Yani Surakarta. Pertimbangan dipilihnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri Sidoagung 3 Tempuran Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian
Lebih terperinci