Bab 1 PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Dengan kemajuan yang semakin pesat ini, maka efektifitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 1 PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Dengan kemajuan yang semakin pesat ini, maka efektifitas"

Transkripsi

1 Bab 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Teknologi dalam era globalisasi ini semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dengan kemajuan yang semakin pesat ini, maka efektifitas komunikasi pun semakin maju dari masa ke masa. Proses komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Proses komunikasi dapat berupa ungkapan, penyampaian informasi, dan proses interaksi, maupun dengan mempengaruhi orang lain melalui berbagai macam cara, salah satunya melalui media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. (Cangara, 2008:126) Peran media sangat penting bagi masyarakat, media massa merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam penyampaian dan menyebarkan informasi kepada khalayak. Tidak hanya itu, media massa juga dapat memberikan informasi yang menghibur dan mendidik masyarakat. Peranan penting inilah yang membuat media massa memiliki tempat tersendiri dalam masyarakat. Media massa terbagi menjadi dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. Yang termasuk dalam media cetak adalah koran, majalah, dan tabloid. Sedangkan yang termasuk dalam media elektronik adalah televisi, radio, dan internet. Perkembangan 1

2 2 pesat yang terjadi di sektor media elektronik khususnya di Indonesia, salah satunya adalah media televisi. Televisi sebagai media yang mampu memberikan informasi dalam bentuk audio dan visual berpeluang untuk menampilkan program acara yang informatif, menghibur, dan mendidik. Selain itu perkembangan media elektonik khususnya media televisi, terlihat dari banyaknya stasiun televisi Nasional maupun lokal (daerah) yang bermunculan dalam kurun waktu yang singkat. Banyaknya stasiun televisi di Indonesia dan program-program baru yang disajikan ini membuktikan bahwa masyarakat kita membutuhkan media yang bisa memberikan informasi dan hiburan yang beragam. Bersamaan dengan perkembangan masyarakat saat ini semakin banyak media televisi yang memilih untuk memberikan sebuah tayangan yang bersifat menghibur. Hiburan ringan yang tidak membutuhkan banyak konsentrasi dan ketegangan, saat ini menjadi alternatif tayangan yang diminati oleh masyarakat. Hal tersebut selaras dengan salah satu fungsi media televisi, yaitu sebagai media hiburan. Berbagai jenis program yang disajikan oleh media televisi untuk menarik minat pemirsa diantaranya adalah program sinetron, musik, komedi, olahraga, kuis, game show, variety show, talk show, dan lain-lain. Dalam hal ini penulis ingin membahas tentang program tayangan olahraga. Program tayangan olahraga merupakan salah satu contoh tayangan yang dapat menghibur, memberikan informasi, sekaligus mendidik bagi masyarakat, serta dapat mempengaruhi pemirsanya untuk ikut melakukan olahraga yang sama dengan tujuan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif dan menarik. Tayangan olahraga juga mendidik masyarakat untuk bersikap sportif dan mau menerima kekalahan. Adanya sikap kerjasama dan solidaritas dalam pertandingan olahraga

3 3 diharapkan mampu menjadi pesan moral yang dapat mempengaruhi pemirsanya untuk menerapkan sikap-sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Global TV adalah salah satu stasiun televisi di Indonesia yang didirikan pada awal tahun 1999 dan memulai debutnya pada bulan Oktober Global TV menyajikan program-program yang seru dan menarik serta berjiwa muda, mulai dari film box office, sajian musik, olahraga, berita, fashion, game show, dan variety show yang akan bergantian menghibur pemirsanya. Dari berbagai tayangan yang disajikan oleh Global TV, penulis ingin membahas mengenai tayangan olahraga yang menjadi andalan Global TV. Salah satu program olahraga yang ditayangkan oleh Global TV adalah tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League, yang ditayangkan setiap hari Sabtu, Minggu, Senin, dan Selasa. Tayangan ini berdurasi 120 menit, yang terdiri dari 90 menit pertandingan (2 x 45 menit), 15 menit untuk pembawa acara (host), dan 15 menit untuk commercial break. Acara ini dibawakan oleh 1 pembawa acara (host) dan 1 komentator. Global TV mempunyai beberapa pembawa acara (host), yaitu Tio Nugroho, Valent Simanjuntak, Hilbram Dunar, Ricky Jo, dan Temmy Rahadi. Serta komentator yang berkompeten dalam olahraga sepakbola, seperti Ronny Pangemanan, Abdul Haris, Gita Suwondo, dan Danurwindo. Masing-masing pembawa acara (host) dan komentator bergantian membawakan acara Barclays Premier League secara langsung (live). Di dalam acara ini juga terdapat segmen kuis yang dibawakan oleh host kuis yaitu Alycia Evyta. Pada musim ini ( ) tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League kembali disiarkan oleh Global TV. Hal ini dikarenakan konsep yang dimiliki

4 4 oleh Global TV adalah sport, education, and entertainment. Dengan konsep ini Global TV dianggap cocok untuk menayangkan program tersebut, karena sesuai dengan target audiens yaitu remaja hingga orang dewasa yang berusia tahun. Global TV mendapatkan lisensi untuk menayangkan program tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League selama 3 musim, dan musim ini adalah musim kedua yang sudah ditayangkan oleh Global TV selama 2 tahun berturut-turut. Hal ini membuktikan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League sangat besar. Ini juga merupakan tugas bagi Global TV untuk dapat terus mempertahankan bahkan dapat meningkatkan lagi kualitas dari program tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League. Dinamika olahraga sepakbola ini bukan tidak mungkin memotivasi penontonnya untuk dapat menjadi pemain sepakbola yang berprestasi terutama untuk anak-anak yang memiliki bakat dan gemar bermain sepakbola. Kata kunci untuk dapat mencapai keberhasilan sebagai pemain sepakbola adalah giat berlatih dan tidak mudah putus asa. Selain itu dapat juga membuat penontonnya menyalurkan minat dan hobi yang serupa, seperti futsal. Futsal adalah olahraga permainan yang menggunakan bola dan terdiri dari dua tim yang masing-masing beranggotakan 5 orang, termasuk penjaga gawang. Persamaan olahraga ini dengan sepakbola adalah sama-sama memiliki tujuan untuk memasukkan bola ke gawang untuk mendapatkan poin. Seiring dengan berjalannya waktu, olahraga permainan ini mulai terkenal di mana-mana dan marak di kalangan anak-anak hingga orang dewasa, apalagi semakin banyaknya pengusaha yang membuka usaha penyewaan

5 5 lapangan futsal yang selalu laris oleh orang-orang yang ingin menyalukan hobinya. Kebanyakan olahraga ini dimainkan oleh kaum lelaki, tetapi tidak menutup kemungkinan dimainkan juga oleh kaum perempuan. Saat ini sudah banyak juga kaum perempuan yang ikut menyalurkan hobi ataupun sekedar ingin menyehatkan badan dengan berolahraga futsal. Bahkan ada juga kaum perempuan yang sering turut serta bermain dengan kaum lelaki. tidak menutup kemungkinan juga orang-orang yang menyalurkan hobinya bermain futsal ini terinspirasi dari tayangan sepakbola yang mereka tonton, ataupun jagoan mereka. Tayangan langsung Barclays Premier League di Global TV selalu menampilkan pertandingan-pertandingan yang seru, menegangkan dan sportif. Tayangan ini juga memiliki rating dan share yang cukup tinggi dilihat dari survey yang dilakukan oleh pihak stasiun televisi Global TV. Tidak hanya itu tayangan ini juga menampilkan cara bermain pemain sepakbola yang menjadi bintang. Mulai dari cara mereka menyentuh bola, menggiring, hingga melakukan tendangan-tendangan yang hampir sama dengan olahraga futsal. Olahraga sepakbola memiliki skill yang hampir sama dengan olahraga futsal. Tayangan ini juga unik karena dapat mengambil perhatian para pecinta sepakbola Inggris karena menampilkan pertandingan antara tim-tim yang sudah tidak asing lagi di telinga penontonnya, meskipun ditayangkan pada waktu yang sudah menjadi waktu istirahat. Pertandingan sepakbola juga memacu adrenalin penontonnya karena memiliki persaingan yang cukup ketat diantara masing-masing tim jagoan mereka. Inilah yang membuat tayangan tersebut menjadi unik dan menarik. Melalui penelitian ini, penulis akan meneliti ada atau tidaknya pengaruh antara tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League di Global TV dengan minat

6 6 futsal bagi masyarakat penghuni kos Beverly Residence. Penulis mengambil tempat penelitian di kos Beverly Residence karena penghuni kos rata-rata memiliki gender pria dan memiliki hobi bermain futsal, yang akhirnya akan semakin membantu dalam pengembangan diri serta minat dan bakat dalam berolahraga. 1.2 Ruang Lingkup Penulis akan membatasi penelitian hanya sebatas mengenai pengaruh antara tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League terhadap minat futsal penghuni kos Beverly Residence. Dimana ruang lingkup dari penelitian ini dilihat dari personal factors (faktor personal) yang akan meliputi usia, minat dan bakat, kepribadian konsep diri, pengaruh akan lebih dalam di teliti melalui aspek minat dan bakat. Serta merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh antara tayangan langsung Barclays Premier League di Global TV terhadap minat futsal penghuni kos Beverly Residence? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitan Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat penghuni kos Beverly Residence terhadap tayangan langsung Barclays Premier League di Global TV.

7 7 2. Untuk mengetahui minat Masyarakat penghuni Kos Beverly Residence terhadap tayangan langsung Barclays Premier League di Global TV. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara tayangan langsung Barclays Premier League di Global TV terhadap minat futsal penghuni kos Beverly Residence. Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu komunikasi massa dan mendapatkan temuan-temuan sebagai salah satu sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat mendukung kelengkapan studi di bidang komunikasi massa, khususnya media televisi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan masukan untuk Global TV dalam mengemas suatu program sehingga dapat meningkatkan kemampuan memahami dan mencapai target audiens untuk tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League 3. Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat yang tertarik dengan tayangan langsung Barclays Premier League dan memiliki minat berolahraga futsal.

8 8 1.4 Hipotesis Hipotesis adalah pendapat atau penyataan yang masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji terlebih dahulu dan karenanya bersifat sementara atau dugaan awal (Kriyantono, 2010 : 28). adapula penelitian ini dibuat hipotesis sebagai berikut : Ho : Tidak ada pengaruh antara tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League terhadap minat futsal penghuni kos Beverly Residence. Ha : Adanya pengaruh antara tayangan langsung sepakbola Barclays Premier League terhadap minat futsal penghuni kos Beverly Residence. 1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat cara yang sistematik, logis dan rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan (Hamidi 2007:122). Metode korelasional adalah sebuah penelitian yang coba melihat hubungan antara dua variabel atau lebih variabel, melihat apakah mungkin perubahan satu variabel berhubungan dengan perubahan variabel lainnya (Kountur, 2004:54) Pendekatan Penelitian Peneliti ingin meneliti mengenai seberapa besar pengaruh tayangan Barclays Premiere League terhadap minat berolahraga futsal penghuni kos Beverly Residence, maka dari itu peneliti memilih metode penelitian kuantitatif untuk meneliti masalah tersebut.

9 9 Metode penelitian kuantitatif sering dinamakan dengan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut dengan metode positivistic karena berlandaskan filsafat positivism. Metode ini disebut juga sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. (Sugiyono, 2009:7) Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. (Kriyantono, 2008 : 55) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis eksplanatif. Penulis menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Penulis membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori. Penulis perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel satu dengan yang lainnya. Variabel adalah konsep yang bisa diukur. Kegiatan berteori ini ada dalam kerangka teori. Sering disebut pula sebagai jenis riset korelasional dan komparatif. (Kriyantono, 2008 : 68) Strategi Penelitian Strategi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah melalui survey. Survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Secara umum metode survey

10 10 sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan eksplanatif (analitik). (Kriyantono, 2008 : 59) Jenis survey yang digunakan oleh penulis adalah survey eksplanatif karena penulis ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Survey eksplanatif dapati dibagi dua sifat, yaitu komparatif yang membandingkan variabel satu dengan variabel lainnya yang sejenis dan asosiatif yang bermaksud untuk menjelaskan adanya hubungan (korelasi) antar variabel. (Kriyantono, 2008 : 60) Dalam hal ini penulis menggunakan survey eksplanatif yang bersifat asosiatif yang dilakukan kepada penghuni kos Beverly Residence karena ingin melihat adanya pengaruh tayangan langsung Barclays Premier League terhadap minat futsal penghuni kos Beverly Residence Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tayangan Barclays Premier League dan seluruh penghuni kos Beverly Residence yang berada di Jalan Salam Raya nomor 15, Jakarta Barat Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009:80)

11 11 Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah penghuni kos Beverly Residence yang berjumlah 100 orang dan yang menyaksikan tayangan langsung Barclays Premiere League di Global TV Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2009:81). Menurut Umar, (2004:77-78) Untuk menetukan ukuran sampel dari suatu populasi terdapat bermacam-macam cara yang dikemukakan para ahli, antara lain seperti yang dijelaskan oleh: Pendapat Slovin N n = 1 + Ne²

12 12 Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diiginkan, dalam penelitian ini ditetapkan persentasenya 5%. Untuk ilmu-ilmu sosial disepakati yang terbaik itu sebesar 0,05. Maksudnya hanya 0,05 atau 5% saja kesalahan karena kebetulan terjadi. Jadi, yakin 95% bahwa hasil penelitian itu benar. Ini karena tingkat kepastian orang-orang (sosial) itu relatif tidak sama seperti gejala kealaman. Maka : 100 n = (0,05)² = 80 orang Jadi, sampel untuk penyebaran kuesioner dilakukan kepada 80 orang. Peneliti akan menyebarkan kuesioner pada saat penghuni kos Beverly Residence sedang berolahraga futsal di lapangan futsal D champion- Jakarta.

13 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau sampling adalah suatu cara mengambil sample yang representative dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian umum yang dilakukan yaitu: probability sampling dan nonprobability sampling (Riduan, 2004:57). Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah metode simple random sampling yang termasuk dalam probability sampling. Metode simple random sampling adalah cara pemilihan sample dimana anggota dari popuasi dipilih satu persatu secara random (semua mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih) dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi (Kountur, 2005:139) Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yang sesuai dengan tujuannya tergantung dari karakteristik data variabelnya. Teknik pengumpulan data berkaitan dengan pemecahan masalah dari penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dengan metode kuesioner (angket). Kuesioner atau angket merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang yang disusun secara sistematis, yang kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepada peneliti (Burhan, 2009 : 123).

14 Teknik Analisis Data Pada riset kuantitatif dikenal beberapa jenis analisis. Pembedaan ini tergantung dari banyaknya variabel yang akan dianalisis. 1. Analisis Univariat Adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistic deskriptif. Hasil penghitungan statistic deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antar variabel. 2. Analisis Bivariat Analisis yang digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel bebas dan variabel tak bebas (terikat). Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis bivariat karena ingin melihat pengaruh tayangan Barclays premier league (variabel bebas) terhadap minat futsal penghuni kos Beverly residence (variabel terikat). 3. Analisis Multivariat Analisis yang melihat hubungan lebih dari dua variabel dengan mengontrol variabel lain. Dalam penelitian ini yang akan dibahas meliputi dua variabel saja yaitu variabel independent atau bebas (X) dan variabel dependent atau terikat (Y). Variabel merupakan variabel menjadi sebab adanya, dengan kata lain sebagai variabel yang mempengaruhi sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang menerima pengaruh atau yang menjadi dampak dari variabel bebas.

15 15 Adapun yang merupakan variabel independent atau bebas (X) adalah tayangan langsung Barclays Premiere League di stasiun televisi Global TV, sedangkan variabel dependent atau terikat (Y) adalah minat berolahraga futsal masyarakat yang menjadi penghuni kos Beverly Residence. Dalam penelitian ini menggunakan metode korelasional bertujuan untuk mencari tahu adakah hubungan antara tayangan langsung Barclays Premiere League di Global TV dengan minat berolahraga futsal masyarakat yang menjadi penghuni kos Beverly Residence. Dan juga untuk mengukur seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh tayangan tersebut Keabsahan Penelitian Uji Reliabilitas Pengertian reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. (Sunyoto, 2007:74) Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (Sunyoto,2007:74) : 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang Dalam waktu yang berbeda, seorang karyawan / responden diberi butir pertanyaan dan alternatif jawaban yang sama. Butir pertanyaan dikatakan handal jika jawabannya sama.

16 16 2. One Shot atau pengukuran sekali saja Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan skala menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer program Statistical Program for Society Science ( SPSS ) dengan fasilitas Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,70. Dalam hal ini penulis memakai pengukuran reliable jenis ini Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Contoh mengukur pengaruh konstruk prestasi kerja terhadap konstruk produktivitas kerja karyawan dengan memberikan masing-masing lima butir pertanyaan setiap konstruknya, dimana butir-butir pertanyaan diharapkan dapat tepat mengungkap tingkat prestasi kerja dan tingkat produktivitas kerja seorang karyawan. Mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan tiga cara : a. Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk. Dalam hal ini mengukur korelasi masing-masing skor butir pertanyaan dengan total skor butir prestasi kerja dan produktivitas kerja dengan hipotesis : Ho = skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total konstruk.

17 17 Ha = skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. b. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (prestasi kerja dan produktivitas kerja). c. Uji dengan analisis faktor Analisis faktor digunakan untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan yang digunakan dapat mengkonfirmasi sebuah konstruk (prestasi kerja dan produktivitas kerja). Jika masing-masing butir pertanyaan merupakan indikator pengukur konstruk maka akan mempunyai nilai loading faktor yang tinggi. (Sunyoto, 2007:79-85) Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian Setiap penelitian tidak terlepas dari permasalahan yang dapat mempengaruhi keabsahan hasil penelitian, begitupun dengan penelitian ini. Adapun permasalahan dari penelitian ini adalah : 1. Adanya kemungkinan interpretasi jawaban yang kurang tepat oleh responden yang dapat disebabkan karena kurang tepatnya pemilihan kata oleh penulis dalam menyusun instrument penelitian.

18 18 2. Pengisian kuesioner oleh responden memungkinkan adanya persepsi 3. Instrument pengukuran variable tidak menggunakan essay tetapi dibatasi oleh soal yang berbentuk, yakni pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dalam alternative jawaban yang telah tersedia atau dengan kuesioner tertutup. 4. Waktu penelitian yang relatif singkat, dirasakan belum cukup nuntuk dapat mengukur seluruh aspek yang berhubungan dengan penelitian. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini mempunyai sistematika penulisan yang disusun sedemikian rupa sehingga pembaca mengikuti alur penelitian secara jelas dan tidak membingungkan. Adapun sistematika penulisannya adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini : Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini diungkapkan latar belakang topik penelitian, yaitu tayangan olahraga sepakbola yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan yang positif, serta menjadi wawasan bagi masyarakat untuk masuk dalam wadah penyaluran minat dan bakat secara positif. Dalam bab ini juga diungkapkan perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian baik secara praktis, sosial, maupun akademis, serta metodologi penelitian metodologi penelitian kuantitatif yang dilihat dari populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji validitas dan uji reliabilitas.

19 19 Bab II : Kerangka Teoritis Dalam bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai acuan penelitian, terdiri atas teori-teori yang berhubungan komunikasi, teori komunikasi organisasi, teori komunikasi massa dan media massa (model komunikasi Uses and Effect dan Diffusion of Innovation theory), teori minat, serta pengertian Barclays Premiere League, Sepakbola, Futsal, dan komunitas. Bab III : Obyek Penelitian Bab ini meguraikan tentang berbagai hal yang menyangkut metodologi, yaitu : : profil dan struktur perusahaan, prosedur yang berlaku, metode pengumpulan data, permasalahan yang dilihat dari objek penelitian, serta alternatif pemecahan masalah dari masalah yang diteliti oleh penulis. Bab IV : Hasil Penelitian Bab ini berisikan tentang hasil penelitian yang mencakup gambaran umum tentang objek penelitian, yaitu sejarah singkat Global TV, penjelasan mengenai tayangan langsung Barclays Premiere League, serta hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui kuisioner yang diisi oleh responden melalui populasi dan sample. Serta hasil penghitungan korelasi antara tayangan langsung sepakbola Barclays Premiere League di Global TV terhadap minat olahraga futsal penghuni kos Beverly Residence.

20 20 Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi rangkuman dari seluruh penelitian, kesimpulan, dan saran yang telah dibuat oleh penulis.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yang paling sering digunakan dewasa ini adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif dibandingkan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi komunikasi massa media televisi sering dijuluki sebagai faktor penentu perubahan yang kehadirannya tidak bisa dibendung makin mendekati abad ke-21,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode 3.1.1 Pengertian Penelitian Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui penelitian berbagai masalah yang dialami manusia dapat dicari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal dengan pendekatan positivisme. Berdasarkan landasan ontologis, pendekatan obyektif/positivisme

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal yang keberadaannya sangat penting untuk saling berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki komunikasi yang baik, ia akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Utamy Mauludiyah 1200979713 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan instrument adalah alat Bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu. ( Arikunto, 2002:194) 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kebutuhan informasi sangatlah penting bagi masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari semakin berkembangnya media komunikasi, sehingga memungkinkan orang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan sekelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan sekelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannnya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan sekelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi di era globalisasi seperti sekarang ini sangat berkembang pesat khususnya media elektronik seperti televisi. Di Indonesia siaran televisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara media sosial dengan kesadaran merek aplikasi Logbook, sehingga bisa diketahui apakah kedua

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan dan memiliki peran untuk menyampaikan apa yang disebut dengan pesan. Pesan bisa menjadi sebuah informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri menimbulkan persaingan bagi industri televisi. Melihat akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi dan pengendara mobil, objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era seperti saat ini, masyarakat di Indonesia dituntut untuk semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Efektifitas isi pesan, ID_AyahASI, Tingkat pengetahuan. Daftar Pustaka : 6 buku,

ABSTRAK. : Efektifitas isi pesan, ID_AyahASI, Tingkat pengetahuan. Daftar Pustaka : 6 buku, EFEKTIFITAS ISI PESAN AKUN TWITTER @ID_AYAHASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN FOLLOWERS MENGENAI MASALAH SEPUTAR ASI Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2007 Mirzani Augustya/207000130 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini Media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai. Data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

Metode Penelitian Komunikasi

Metode Penelitian Komunikasi Modul Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Disusun oleh: Yearry Panji, M.Si Modul II (Minggu 2) Pokok Bahasan: Pendekatan dalam Penelitian Sosial Sub Pokok Bahasan: Pendekatan Kuantitatif Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci