Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi CMC Na 0,5% secara i.p.
|
|
- Teguh Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN A HASIL PENGUKURAN SUHU TUBUH TIKUS Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi CMC Na 0,5% secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Kontrol (C o ) ,2 36,6 37,1 37,6 37,9 38,1 38,4 38,9 38,6 38, , ,6 37,1 37,6 37,9 38,1 38,4 38,9 38, ,3 39,4 39, ,6 36,2 36,8 37, ,1 38,4 38,5 38,7 38, , ,2 37,6 38,4 38, ,2 39,5 39,7 39,8 39,9 39,8 39, ,6 36,2 36,8 37, ,1 38,4 38,5 38,7 38, ,2 Rata-rata 36,24 36,74 37,34 37,84 38,2 38,38 38,72 38,9 38,96 39,14 39,24 39,38 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 15mg/kgBB secara i.p. T sebelum pemberian T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) No pepton (C o ) ,2 36,3 36,8 37,5 37,9 37,4 37,1 37,2 36,6 36,4 35,9 35,2 2 35,2 36,2 36,6 37,2 37,6 36, , ,6 36,7 36, ,1 36,1 36,5 37,1 37,5 36,7 35, ,9 36,5 36,6 36,1 35,9 4 35,3 36,3 36,7 37,3 37,7 36,9 36,1 37,2 37,1 36,7 36,8 36,3 36, , ,4 36,6 35,8 36,9 36,8 36,4 36, ,8 59
2 Rata-rata 35,96 36,5 37,08 37,54 36,98 36,24 37, ,56 36,6 36,1 35,8 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 30mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) ,8 36,6 37,4 37, ,2 37,4 36, ,6 35,2 34,9 2 35,6 35,8 36,3 36,8 37,6 36,6 35,8 36,6 37,4 36,4 35,4 36,9 36,2 3 35,4 35,6 36,1 36,6 37,4 36,4 35,6 36,4 37,2 36,2 35,2 36, ,2 35,4 35,9 36,4 37,2 36,3 35,5 36,2 37,1 36,1 35,1 36,6 35,9 5 35,3 35, ,5 37,3 36,3 35,5 36,3 37,1 36,4 35,4 36,5 35,8 Rata-rata 35,62 36,18 36,74 37,48 36,72 36,12 36, ,22 35,34 36,38 35,76 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 45mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) , ,8 37,2 37,7 38,5 37,2 37,2 37,1 37,1 36,6 36,1 35, ,8 36,2 36,7 37,2 36,4 35,6 35,4 35,3 35,5 35,4 36,4 35,9 3 35,2 35,6 36,2 36, ,2 35,2 35, ,3 35,6 36,1 35, ,5 35,8 36,4 36,9 36,1 35,3 35,2 35,1 35, ,3 35,6 5 35,2 35,8 36,2 37, ,3 35,5 35,3 35,2 35,4 35,3 36,2 35,7 60
3 Rata-rata 35,74 36,24 36,82 37,16 36,7 35,76 35,64 35,54 35,7 35,58 36,22 35,7 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 60mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) ,2 35,8 36,6 36, ,4 37,6 36,9 36,6 36,2 35,6 35,1 2 35,4 35,4 37,2 37,7 38,1 37,5 36,8 37,1 36,9 36,2 35,5 35,3 35,4 3 35,3 34,3 37,1 37, ,4 36, ,8 36,1 35,4 35,2 35,3 4 35,2 35, ,5 37,9 37,3 36,6 36,9 36, ,3 35,1 35,2 5 35,1 35,7 36,9 37,4 37,8 37,2 36,5 36,8 36,6 35,9 35, ,1 Rata-rata 35,24 36,8 37,36 37,74 37,28 36,76 37,08 36,78 36,16 35,52 35,24 35,22 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 75mg/kgBB secara i.p. T sebelum pemberian pepton T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) No (C o ) ,8 36,6 37,4 37,9 38,3 37,9 37,8 37,6 37,4 37, ,8 2 35,6 35,8 36,3 36,9 37,6 36,6 35,7 35,6 35,5 35,4 35, ,1 3 35,5 35,7 36,2 36,8 37,5 36,5 35,6 35,5 35,4 35,3 35,2 34, , ,5 37,1 37,8 36,7 35,8 35,7 35,6 35,5 35,4 35,1 35,2 5 35,4 35,6 36,1 36,7 37,4 36,4 35,4 35,5 35,3 35,2 35,1 34,8 34,9 Rata-rata 35,78 36,34 36,98 37,64 36,9 36,08 36,02 35,88 35,76 35,64 35,16 35,2 61
4 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 15mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) ,5 36,5 36,9 37,6 37,5 37,9 37,5 37,1 36,6 36,5 35,9 35,6 35,1 2 34,4 35, ,5 36,8 36,4 35,4 35,8 36,2 35,7 35,5 36, ,2 35,3 35,8 36,3 36,6 36,2 35,2 35, ,5 35,3 36,7 35,8 4 34,3 35,4 35,9 36,4 36,7 36,3 35,3 35,7 36,1 35,6 35,4 36,8 35,9 5 34,1 35,2 35,7 36,2 36,5 36,1 35,1 35,5 35,8 35,4 35,2 36,6 35,5 Rata-rata 35,58 36,06 36,6 36,82 36,58 35,7 35,94 36,14 35,74 35,46 36,52 35,66 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 30mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) ,3 36,1 36,9 37,2 37,4 37,3 37,1 36,9 36,8 36,5 36,1 34,9 2 34,7 35,9 36,6 36,9 37,1 36,6 35,2 35,7 36,3 35,8 35,1 35,6 35,4 3 34,3 35,6 36,3 36,6 36,8 36,3 34,9 35, ,5 34,8 35,3 35,1 4 34,5 35,7 36,4 36,7 36,9 36, ,5 36,1 35,6 34,9 35,4 35,2 5 34,6 35,8 36,5 36, ,5 35,1 35,6 36,2 35, ,5 35,3 62
5 Rata-rata 35,66 36,38 36, ,64 35,5 35,86 36,3 35,88 35,26 35,58 35,18 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 45mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) ,9 36,7 37,1 37,5 38,2 37,6 37, ,8 36,4 36, ,1 35,8 36,9 37,1 37,7 37,2 36,9 36,1 35,3 35,8 36,2 35,3 35, ,7 36, ,6 37,1 36, ,2 35,7 36,1 35,2 35,1 4 35,2 35, ,3 37,9 37, ,2 35,4 35,9 36,3 35,4 35,5 5 34,9 35,6 36,7 36,9 37, ,7 35,9 35,1 35, ,1 34,9 Rata-rata 35,78 36,82 37,08 37,64 37, ,26 35,6 35,96 36,2 35,44 35,16 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 60mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) ,9 36,4 36,9 37,3 37,9 37,3 37,1 36,8 36,1 35,7 35,4 35,1 2 35,7 35,9 36,2 36,6 37,8 37,3 36,1 35,6 35,8 35,5 35,4 35,6 35,9 3 35,5 35, ,4 37,6 37,1 35,8 35,4 35,6 35,3 35,2 35,4 35,7 4 35,3 35,5 35,8 36,2 37,2 36,9 35, ,2 34, ,2 35,3 5 35,2 35,8 35,7 36,1 37,1 36,8 35,8 34,9 35,1 34,8 34,9 35,1 35,2 63
6 Rata-rata 35,76 36,02 36,44 37,4 37,2 36,18 35,6 35,7 35,32 35,24 35,34 35,44 Hasil pengukuran suhu tubuh tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 75mg/kgBB secara i.p. No T sebelum pemberian pepton (C o ) T setelah pemberian Pepton (C o ) T setelah pemberian Senyawa Uji (C o ) ,2 36,6 37,4 38,1 37,6 36,9 36,7 36,4 36,2 36,1 35,6 35, ,7 36,6 37,8 38,1 37,6 36,9 36,4 36,3 35,8 35,2 34,6 34,5 3 35,1 35,8 36,7 37,9 38,2 37,5 36,8 36,3 36,2 35,7 35,1 34,5 34,4 4 34,9 35,9 36,8 37, ,4 36,7 36,2 36,1 35, ,4 34,5 5 35, , ,3 37,3 36,6 36, ,5 34,8 34,3 34,5 Rata-rata 35,92 36,7 37,78 38,14 37,48 36,78 36,34 36,2 35,76 35,24 34,68 34,66 64
7 LAMPIRAN B HASIL PENGUKURAN VOLUME TELAPAK KAKI TIKUS Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi CMC Na 0,5% secara i.p. NO Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) (ml) ,2 0,25 0,25 0,3 0,35 0,35 2 0,2 0,25 0,25 0,25 0,3 0,3 3 0,2 0,25 0,25 0,25 0,3 0,3 4 0,2 0,25 0,25 0,25 0,3 0,3 5 0,2 0,25 0,25 0,25 0,3 0,3 Rata-rata 0,2 0,25 0,25 0,26 0,31 0,31 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 15mg/kgBB secara i.p. NO Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) (ml) ,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,3 2 0,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,15 3 0,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,25 4 0,1 0,15 0,2 0,2 0,15 0,15 5 0,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,15 Rata-rata 0,14 0,19 0,24 0,2 0,15 0,2 65
8 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 30mg/kgBB secara i.p. Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) NO (ml) ,2 0,25 0,3 0,3 0,25 0,2 2 0,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,1 3 0,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,2 4 0,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,1 5 0,15 0,2 0,25 0,25 0,2 0,2 Rata-rata 0,15 0,2 0,25 0,22 0,17 0,16 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 45mg/kgBB secara i.p. Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) NO (ml) ,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,1 2 0,1 0,15 0,2 0,15 0,15 0,1 3 0,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,2 4 0,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,2 5 0,15 0,2 0,25 0,2 0,15 0,15 Rata-rata 0,15 0,2 0,25 0,2 0,16 0,15 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 60mg/kgBB secara i.p. NO Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) (ml) ,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,2 2 0,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,1 3 0,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,2 4 0,2 0,25 0,3 0,25 0,2 0,2 5 0,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,1 Rata-rata 0,16 0,21 0,26 0,21 0,16 0,16 66
9 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asam 3-klorobenzoil salisilat dosis 75mg/kgBB secara i.p. Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) NO (ml) ,2 0,25 0,2 0,2 0,2 0,25 2 0,1 0,15 0,1 0,1 0,1 0,15 3 0,2 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2 4 0,15 0,2 0,25 0,2 0,15 0,15 5 0,15 0,2 0,25 0,2 0,15 0,15 Rata-rata 0,16 0,21 0,2 0,18 0,16 0,18 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 15mg/kgBB secara i.p. Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) NO (ml) ,2 0,25 0,3 0,3 0,25 0,25 2 0,1 0,15 0,2 0,2 0,15 0,15 3 0,2 0,25 0,3 0,25 0,25 0,2 4 0,2 0,25 0,3 0,3 0,25 0,25 5 0,2 0,25 0,3 0,25 0,25 0,25 Rata-rata 0,18 0,23 0,28 0,26 0,23 0,22 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 30mg/kgBB secara i.p. Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) NO (ml) ,2 0,25 0,25 0,25 0,25 0,3 2 0,1 0,15 0,2 0,2 0,15 0,1 3 0,2 0,25 0,25 0,25 0,2 0,25 4 0,2 0,25 0,25 0,25 0,2 0,2 5 0,1 0,15 0,15 0,2 0,2 0,1 Rata-rata 0,16 0,21 0,22 0,23 0,2 0,19 67
10 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 45mg/kgBB secara i.p. Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) NO (ml) ,1 0,15 0,2 0,2 0,2 0,2 2 0,1 0,15 0,15 0,1 0,1 0,1 3 0,2 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2 4 0,1 0,15 0,2 0,15 0,1 0,1 5 0,15 0,2 0,15 0,15 0,15 0,15 Rata-rata 0,13 0,18 0,18 0,16 0,15 0,15 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 60mg/kgBB secara i.p. NO Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) (ml) ,2 0,25 0,2 0,2 0,2 0,2 2 0,1 0,15 0,2 0,1 0,1 0,1 3 0,2 0,25 0,3 0,2 0,2 0,2 4 0,1 0,15 0,1 0,1 0,1 0,15 5 0,2 0,25 0,3 0,25 0,25 0,2 Rata-rata 0,16 0,21 0,22 0,17 0,17 0,17 Hasil pengukuran volume telapak kaki tikus putih yang diberi suspensi asetosal dosis 75mg/kgBB secara i.p. Volume Volume kaki tikus pd menit ke (ml) NO (ml) ,2 0,25 0,25 0,2 0,2 0,2 2 0,1 0,15 0,2 0,15 0,15 0,1 3 0,2 0,2 0,25 0,2 0,2 0,2 4 0,1 0,1 0,2 0,15 0,1 0,1 5 0,15 0,15 0,2 0,15 0,15 0,15 Rata-rata 0,15 0,17 0,22 0,17 0,16 0,15 68
11 LAMPIRAN C ED 50 ANTIPIRETIK ASETOSAL Cell Counts and Residuals Numb Number of Observed Expected Probabilit er dosis Subjects Responses Responses Residual y PROBI T Confidence Limits 95% Confidence Limits for dosis Probability Estimate Lower Bound Upper Bound PROBIT
12
13
14 LAMPIRAN D ED 50 ANTIPIRETIK ASAM 3-KLOROBENZOIL SALISILAT Cell Counts and Residuals Numb Number of Observed Expected Probabilit er dosis Subjects Responses Responses Residual y PROBI T Confidence Limits 95% Confidence Limits for dosis Probability Estimate Lower Bound Upper Bound PROBIT
15
16
17 LAMPIRAN E ED 50 ANTIINFLAMASI ASETOSAL Cell Counts and Residuals Numb Number of Observed Expected Probabilit er dosis Subjects Responses Responses Residual y PROBI T Confidence Limits 95% Confidence Limits for dosis Probability Estimate Lower Bound Upper Bound PROBIT a
18
19
20 LAMPIRAN F ED 50 ANTIINFLAMASI ASAM 3-KLOROBENZOIL SALISILAT Cell Counts and Residuals Numb Number of Observed Expected Probabilit er dosis Subjects Responses Responses Residual y PROBI T Confidence Limits 95% Confidence Limits for dosis Probability Estimate Lower Bound Upper Bound PROBIT
21
22 80
23 LAMPIRAN G RANGKUMAN HASIL PERHITUNGAN HSD ANTIPIRETIK HSD Perlakuan Sig 5% Kesimpulan Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-30 K vs Uji 1 0,072 0,05 TB K vs Uji 2 0,004 0,05 B K vs Uji 3 0,012 0,05 B K vs Uji 4 0,006 0,05 B K vs Uji 5 0,01 0,05 B K vs P1 0,494 0,05 TB K vs P2 0,362 0,05 TB K vs P3 0,251 0,05 TB K vs P4 0,042 0,05 B K vs P5 0,704 0,05 TB Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-60 K vs Uji 1 0,003 0,05 B K vs Uji 2 0 0,05 B K vs Uji 3 0,001 0,05 B K vs Uji 4 0 0,05 B K vs Uji 5 0 0,05 B K vs P1 0,177 0,05 TB K vs P2 0,58 0,05 TB K vs P3 0,002 0,05 B K vs P4 0,001 0,05 B K vs P5 0,064 0,05 TB Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-90 K vs Uji 1 0,006 0,05 B K vs Uji 2 0 0,05 B K vs Uji 3 0 0,05 B K vs Uji 4 0 0,05 B K vs Uji 5 0 0,05 B K vs P1 0 0,05 B K vs P2 0,007 0,05 B K vs P3 0 0,05 B 81
24 K vs P4 0 0,05 B K vs P5 0 0,05 B Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-120 K vs Uji 1 0 0,05 B K vs Uji 2 0 0,05 B K vs Uji 3 0 0,05 B K vs Uji 4 0 0,05 B K vs Uji 5 0 0,05 B K vs P1 0 0,05 B K vs P2 0 0,05 B K vs P3 0 0,05 B K vs P4 0 0,05 B K vs P5 0 0,05 B Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-150 K vs Uji 1 0 0,05 B K vs Uji 2 0 0,05 B K vs Uji 3 0 0,05 B K vs Uji 4 0 0,05 B K vs Uji 5 0 0,05 B K vs P1 0 0,05 B K vs P2 0 0,05 B K vs P3 0 0,05 B K vs P4 0 0,05 B K vs P5 0 0,05 B Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-180 K vs Uji 1 0 0,05 B K vs Uji 2 0 0,05 B K vs Uji 3 0 0,05 B K vs Uji 4 0 0,05 B K vs Uji 5 0 0,05 B K vs P1 0 0,05 B K vs P2 0 0,05 B K vs P3 0 0,05 B K vs P4 0 0,05 B K vs P5 0 0,05 B Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-210 K vs Uji 1 0 0,05 B 82
25 K vs Uji 2 0 0,05 B K vs Uji 3 0 0,05 B K vs Uji 4 0 0,05 B K vs Uji 5 0 0,05 B K vs P1 0 0,05 B K vs P2 0 0,05 B K vs P3 0 0,05 B K vs P4 0 0,05 B K vs P5 0 0,05 B Pengukuran suhu tubuh tikus pada menit ke-240 K vs Uji 1 0 0,05 B K vs Uji 2 0 0,05 B K vs Uji 3 0 0,05 B K vs Uji 4 0 0,05 B K vs Uji 5 0 0,05 B K vs P1 0 0,05 B K vs P2 0 0,05 B K vs P3 0 0,05 B K vs P4 0 0,05 B K vs P5 0 0,05 B 83
26 LAMPIRAN H RANGKUMAN HASIL PERHITUNGAN NILAI F ANTIPIRETIK Perlakuan F hitung F tabel Kesimpulan Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke-30 Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke-60 Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke-90 Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke-120 Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke-150 Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke-180 Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke-210 Pengukuran suhu tubuh tikus putih pada menit ke A A A A A A A A 84
27 LAMPIRAN I RANGKUMAN HASIL PERHITUNGAN HSD ANTIINFLAMASI Perlakuan Sig HSD 5% Kesimpulan Pengukuran volume edema telapak kaki tikus pada jam ke-0 K vs Uji 1 0,71 0,05 TB K vs Uji 2 1 0,05 TB K vs Uji 3 0,879 0,05 TB K vs Uji 4 0,71 0,05 TB K vs Uji 5 0,879 0,05 TB K vs P1 0,501 0,05 TB K vs P2 0,969 0,05 TB K vs P3 0,969 0,05 TB K vs P4 0,969 0,05 TB K vs P5 0,31 0,05 TB Pengukuran volume edema telapak kaki tikus pada jam ke-1 K vs Uji 1 1 0,05 TB K vs Uji 2 0,996 0,05 TB K vs Uji 3 1 0,05 TB K vs Uji 4 0,996 0,05 TB K vs Uji 5 1 0,05 TB K vs P1 0,501 0,05 TB K vs P2 1 0,05 TB K vs P3 0,996 0,05 TB K vs P4 0,879 0,05 TB K vs P5 0,996 0,05 TB Pengukuran volume edema telapak kaki tikus pada jam ke-2 K vs Uji 1 0,643 0,05 TB K vs Uji 2 1 0,05 TB K vs Uji 3 0,956 0,05 TB K vs Uji 4 0,994 0,05 TB 85
28 K vs Uji 5 0,643 0,05 TB K vs P1 0,056 0,05 TB K vs P2 0,84 0,05 TB K vs P3 0,122 0,05 TB K vs P4 0,242 0,05 TB K vs P5 0,122 0,05 TB Pengukuran volume edema telapak kaki tikus pada jam ke-3 K vs Uji 1 0 0,05 B K vs Uji 2 0,279 0,05 TB K vs Uji 3 0,002 0,05 B K vs Uji 4 0,031 0,05 B K vs Uji 5 0,001 0,05 B K vs P1 0 0,05 B K vs P2 0,001 0,05 B K vs P3 0,002 0,05 B K vs P4 0,001 0,05 B K vs P5 0,001 0,05 B Pengukuran volume edema telapak kaki tikus pada jam ke-4 K vs Uji 1 0,085 0,05 TB K vs Uji 2 0,281 0,05 TB K vs Uji 3 0,004 0,05 B K vs Uji 4 0,042 0,05 B K vs Uji 5 0,002 0,05 B K vs P1 0,002 0,05 B K vs P2 0,004 0,05 B K vs P3 0,009 0,05 B K vs P4 0,019 0,05 B K vs P5 0,002 0,05 B 86
29 LAMPIRAN J RANGKUMAN HASIL PERHITUNGAN HSD ANTIINFLAMASI Perlakuan F hitung F tabel Kesimpulan Pengukuran volume telapak kaki tikus putih pada jam ke-0 Pengukuran volume telapak kaki tikus putih pada jam ke-1 Pengukuran volume telapak kaki tikus putih pada jam ke-2 Pengukuran volume telapak kaki tikus putih pada jam ke-3 Pengukuran volume telapak kaki tikus putih pada jam ke TA TA A A A
30 LAMPIRAN K SERTIFIKAT SENYAWA UJI 88
31 LAMPIRAN L SERTIFIKAT HEWAN COBA 110 Sidoarjo, 21 Maret
LAMPIRAN A PERHITUNGAN BERAT. 1. Piroksikam = mol x BM = 0,015 mol x 331,5 = 4,9725 gram
LAMPIRAN A PERHITUNGAN BERAT 1. Piroksikam = mol x BM = 0,015 mol x 331,5 = 4,9725 gram 2. 4-klorobenzoil klorida = mol x BM = 0,018 x 175 = 3,15 gram = gram : BJ = 3,15 : 1,26 = 2,5 ml 3. Piridin = mol
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN BERBAGAI MACAM KONSENTRASI
LAMPIRAN A PERHITUNGAN BERBAGAI MACAM KONSENTRASI 1. Larutan asam asetilsalisilat, Asam asetilsalisilat 100 mg dilarutkan kedalam air+dmsodalam 100 ml Konsentrasi yang didapat : = = 1000 ppm Larutan asam
Lebih terperinciSenyawa Pembanding Parasetamol Dosis 50 mg/kgbb
50 LAMPIRAN A HASIL PENGAMATAN WAKTU RESPON MENCIT TERHADAP STIMULASI PANAS PADA KELOMPOK SENYAWA UJI KLOROBENZOIL)PARASETAMOL DAN SENYAWA PEMBANDING PARASETAMOL Senyawa Pembanding Parasetamol Dosis 25
Lebih terperinciPENENTUAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASI DAN ANTIPIRETIK SENYAWA ASAM O-(4-KLOROBENZOIL) SALISILAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
PENENTUAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASI DAN ANTIPIRETIK SENYAWA ASAM O-(4-KLOROBENZOIL) SALISILAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR DIAN INDRAYANTI 2443006085 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN PROSENTASE HASIL. Piroksikam + O-benzoil O-(benzoil)piroksikam M : 0,010 mol 0,017 mol - B : 0,010 mol 0,010 mol 0,010 mol
LAMPIRAN A PERHITUNGAN PROSENTASE HASIL Reaksi: Piroksikam + Obenzoil O(benzoil)piroksikam M : 0,010 mol 0,01 mol B : 0,010 mol 0,010 mol 0,010 mol S : 0,00 mol 0,010 mol BM O(benzoil)piroksikam = 42.0
Lebih terperinciGambar 1.2. Struktur molekul Asam O-(4-klorobenzoil) Salisilat (Rendy,2006)
BAB 1 PENDAHULUAN Seringnya rasa sakit atau nyeri yang dirasakan manusia menyebabkan sangat dibutuhkan obat yang lebih poten untuk mengatasi gejala yang timbul. Seiring dengan perkembangan zaman, para
Lebih terperinciLampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :
Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit : Simplisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cabai rawit yang diperoleh dari Ciwidey. Cabai rawit yang
Lebih terperinciLampiran 1 : Perhitungan Dosis
Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Perhitungan dosis infusa kulit jengkol (IKJ) Penelitian yang dilakukan menggunakan variabel dosis IKJ 10%, 20%, 40% dan 80%. Pembuatan dosis IKJ 10% dibuat dengan prosedur
Lebih terperinciLampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm
Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi: Konsentrasi 1 ppm = 1000 mg didalam 1.000.000 ml akuades. = 1 mg didalam 1.000 ml akuades. Konsentrasi 1100 ppm = 1100 mg / 1000 ml akuades. Konsentrasi 1300 ppm = 1300
Lebih terperincigugus karboksilat yang bersifat asam sedangkan iritasi kronik kemungkinan disebabakan oleh penghambatan pembentukan prostaglandin E1 dan E2, yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN Pada periode perkembangan bahan obat organik telah banyak diberikan perhatian untuk mencari kemungkinan adanya hubungan antara struktur kimia, sifat-sifat kimia fisika dan aktivitas biologis
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciPENENTUAN AKTIVITAS ANTIPIRETIKA DAN ANTIINFLAMASI DARI SENYAWA ASAM O-(4-METILBENZOIL) SALISILAT TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR WISTAR
PENENTUAN AKTIVITAS ANTIPIRETIKA DAN ANTIINFLAMASI DARI SENYAWA ASAM O-(4-METILBENZOIL) SALISILAT TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR WISTAR THERESIA MEILANI BUDIMAN 2443005013 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur molekul asam salisilat dan turunannya (Gringauz, 1997 ). O C OH CH 3
BAB 1 PENDAHULUAN Radang dan demam merupakan salah satu kendala yang menganggu aktivitas manusia. Radang atau inflamasi adalah reaksi tubuh terhadap berbagai stimulus yang merugikan berupa stimulus kimia,
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN PEMBUATAN LARUTAN SEDIAAN UJI DAN VOLUME PENYUNTIKANNYA
LAMPIRAN A PERHITUNGAN PEMBUATAN LARUTAN SEDIAAN UJI DAN VOLUME PENYUNTIKANNYA Volume penyuntikan : 0,5 ml/ 20 g bb mencit. mg/kg bb Untuk mencit 20 g = 20 g x mg = 0,02 mg/20 g bb 000 g Konsentrasi larutan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal
Lebih terperinciLampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)
Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240
Lebih terperinciLAMPIRAN A HARGA Rf SENYAWA UJI PENELITIAN TERDAHULU. Tabel Harga Rf Senyawa 3-(2-klorobenzilidenamino)-2- (p-klorofenil) kuinazolin-4(3h)-on
LAMPIRAN A HARGA Rf SENYAWA UJI PENELITIAN TERDAHULU Replikasi Tabel Harga Rf Senyawa 3-(2-klorobenzilidenamino)-2- (p-klorofenil) kuinazolin-4(3h)-on Fase gerak I n-heksana : etil asetat (1 : 1) Harga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian senyawa uji terhadap respon infalamasi. metode induced paw edema. Senyawa ini telah diuji aktivitas
23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Pemberian senyawa uji terhadap respon infalamasi Penentuan nilai AEW1 sebagai antiinflamasi menggunakan metode induced paw edema. Senyawa ini telah diuji aktivitas
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK DAN ANTIINFLAMASI SENYAWA BARU ASAM O-(4-METOKSIBENZOIL) SALISILAT PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR
UJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK DAN ANTIINFLAMASI SENYAWA BARU ASAM O-(4-METOKSIBENZOIL) SALISILAT PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR ANGGELIKA INTAN RJ 2443005074 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearanc
Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting
Lebih terperinciCara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih
Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala
Lebih terperinciBAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Sampling Data Pada tesis ini penulis mencoba mengetahui kapan saat yang tepat untuk memasuki pasar dan posisi apa yang perlu diambil berdasarkan kurva RSI(14) serta pengaruh
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEK ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-t-BUTILSINAMAT HASIL SINTESIS DAN ASAM SINAMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAT PAW OEDEMA
PERBANDINGAN EFEK ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-t-BUTILSINAMAT HASIL SINTESIS DAN ASAM SINAMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAT PAW OEDEMA OLEH : DENNY RIANTO 2443004037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinciKONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciUJI ANTIINFLAMASI ASAM 4 FLUOROBENZOIL SALISILAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN
UJI ANTIINFLAMASI ASAM 4 FLUOROBENZOIL SALISILAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN LEONARD OTHE YANUS 2443006129 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK UJI ANTIINFLAMASI ASAM 4-FLUOROBENZOIL
Lebih terperinciLampiran 1. Kode etik penelitian
Lampiran 1. Kode etik penelitian 38 Lampiran 2. Skema Penelitian 1. Pembuatan Seduhan Teh Hijau dan Teh Hitam Ditimbang teh hijau dan teh hitam sebanyak 1750 /kg, 3500 /kg dan 7000 /kg Seduhan teh dosis1750
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciLAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)
LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan
Lebih terperinciLAMPIRAN. repository.unisba.ac.id
40 LAMPIRAN 41 Lampiran 1 HASIL DETERMINASI TUMBUHAN 42 Lampiran 2 SKEMA PROSEDUR PROSES EKSTRAKSI Proses ekstraksi Biji bunga matahari dibersihkan, dicuci,dikeringkan, dan dihaluskan Serbuk Ekstraksi
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 70 Lampiran 2. Hasil identifikasi sampel penelitian 71 Lampiran 3. Gambar Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 72 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap kelompok eksperimental
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) 47 Lampiran 2. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 48 Lampiran 3. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinci1. Perhitungan dosis ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiberis rhizoma)
LAMRAN 1 erhitungan dosis 1. erhitungan dosis ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiberis rhizoma) keringkan ekstrak etanol 0% liter merah basah 1,6 kg ---------->0 gram--------------------------->18,98
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 44 Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga pepaya jantan a. Bunga Pepaya Jantan b. Simplisia bunga pepaya jantan
Lebih terperincihepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol
BAB 1 PENDAHULUAN Demam merupakan suatu gejala adanya gangguan kesehatan, terjadi kelainan pada sistem pengaturan suhu tubuh, sehingga suhu tubuh meningkat melebihi batas normal. Peningkatan suhu tubuh
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN
LAMPIAN A SUAT DETEMINASI TANAMAN 85 LAMPIAN B SUAT SETIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN 86 LAMPIAN C PEMBUATAN SEDIAAN UJI Suspensi PGA 3% Dibuat sediaan uji dalam bentuk suspensi PGA 3% b/v, diberikan dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN SUBSTITUEN KLORO DAN METIL PADA POSISI PARA SENYAWA N-BENZOIL-N - FENILTIOUREA TERHADAP AKTIVITAS ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH
PENGARUH PENAMBAHAN SUBSTITUEN KLORO DAN METIL PADA POSISI PARA SENYAWA N-BENZOIL-N - FENILTIOUREA TERHADAP AKTIVITAS ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH MARIA LISINIA OSE 2443005097 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji
Lebih terperinciLampiran Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS) Prosedur pembuatan ekstrak air daun stroberi dilakukan di Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati ITB: 1. 500 gram daun stroberi kering ditumbuk menggunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinci= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.
47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Aktivitas Analgesik Senyawa AEW1 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji adanya aktivitas analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada periode perkembangan obat telah banyak diberikan perhatian untuk mencari kemungkinan adanya hubungan antara struktur kimia, sifat-sifat kimia fisika
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis 1. Penghitungan Dosis Bawang Merah Dosis bawang merah untuk manusia 70kg = 60 gr Bawang merah segar sebesar 4.730g dibuat menjadi 51,5501g ekstrak etanol bawang merah. x 60
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk
LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk Replikasi Hasil Susut Pengeringan 1 6,9% 2 7,1% 3 6,8% Rerata±SD
Lebih terperinciLampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan
Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 2. Surat hasil identifikasi daun bangun-bangun Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun Serbuk simplisia
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah eksperimental laboratoris dengan jenis before and after test control group design. 4.2 Sampel dan Besar Sampel
Lebih terperinciLAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat
LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Replikasi Hasil susut pengeringan daun alpukat Hasil susut pengeringan daun belimbing manis 1 5,30 % 6,60% 2 5,20 % 6,80% 3
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-METOKSIBENZOIL SALISILAT RUTH SETIAWATI CHRISTANTO FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-METOKSIBENZOIL SALISILAT RUTH SETIAWATI CHRISTANTO 2443006036 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI ASAM 4-METOKSIBENZOIL
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit
37 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit Pembuatan ektrak dilakukan di Laboratorium Farmasi Institut Teknologi Bandung Simplisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cabai rawit
Lebih terperinciEFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI
EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI Oleh : INDAH PARAMITHA KASIM K 100 080 075 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)
Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) 63 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 64 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Pecut Kuda Pengukuran Simplisia
Lebih terperinciLampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan
Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 48 Lampiran 2 Hasil determinasi tumbuhan daun Lidah mertua (Sansevieria trifasciata var.laurentii) 49 Lampiran3 Gambar hasil makroskopik Daun
Lebih terperinciPembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik
60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2
Lebih terperinciGambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)
Gambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.) 74 Gambar 2. Rumus bangun asam urat (10) 75 2 Gambar 3. Metabolisme purin menjadi asam urat (3) adenosin 2 4 + adenosin deaminase 2 inosin guanosin
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN
LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN Hasil Uji Keragaman Bobot Tablet Formula A Replikasi I Replikasi II Replikasi III No Bobot Bobot Bobot Y Y Y Tablet Tablet Tablet (%) (%)
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar Talus Rumput Laut Sargassum ilicifolim (Turner) C. Agardh 1 2 3 Makroskopik Tumbuhan Segar Rumput Laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Keterangan:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina. dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang ligan asli (S58)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina Sebelum dilakukan proses seleksi ligan pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciHari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal
Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental laboratorium dalam menguji aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. B. Tempat
Lebih terperinciLAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia
LAMPIRAN A 75 LAMPIRAN B 76 LAMPIRAN C Skrining Kandungan Kimia Alkaloid : Ekstrak dibasahi dengan sedikit alkohol, lalu digerus, kemudian tambahkan sedikit pasir, gerus. Tambahkan 10 ml kloform amoniak
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji
Lampiran 1 Pembuatan Suspensi Zat Uji Bahan obat herbal X yang merupakan hasil fraksinasi dari daun sukun tidak dapat larut secara langsung dalam air maka dibuat dalam bentuk sediaan suspensi agar dapat
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji
Lebih terperinciSahat Manampin Siahaan NIM:
UJI ANTIINFLAMASI PERASAN BUAH NAGA [HYLOCEREUS UNDATUS (Haw.) BRITT dan ROSE] DARI DAERAH REMBANGAN JEMBER PADA TIKUS PUTIH (STRAIN WISTAR) YANG DIINDUKSI DENGAN KARAGEN SKRIPSI Oleh: Sahat Manampin Siahaan
Lebih terperinciLampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 71 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 72 Lampiran 3. Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh Tumbuhan pugun tanoh Daun pugun tanoh 73 Lampiran
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET. Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D
LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET Mutu fisik yang diuji Replikasi Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D Persyaratan Sudut Diam (derajat) Carr s Index (%) Hausner Ratio I 31,99
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN
LAMPIAN A SUAT SETIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN 90 9 LAMPIAN B HASIL PAAMETE SIMPLISIA Hasil Perhitungan Penetapan Susut Pengeringan Serbuk eplikasi 2 ata-rata Hasil susut pengeringan 8 % 8,7 % 8,5 % 8,4
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 37 38 Lampiran 2 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan hewan coba Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS. b. 2-klorobenzoil klorida (BM : 175,01 g/mol, berat jenis : 1,378 g/cm 3 ) Volume : 1,3 ml
LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS I. Perhitungan berat teoritis a. Ammonium tiosianat (BM : 76,12 g/mol) Penimbangan : 1,14 gram mmol ammonium tiosianat : 1,14 76,12 x 1000 = 14,98
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Determinasi Bahan Deteminasi dilakukan untuk memastikan kebenaran dari bahan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu tanaman asam jawa (Tamarindus indica L.). Determinasi
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba
LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster berumur delapan minggu dengan berat badan 20 25 g, diperoleh
Lebih terperinciSampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge
36 Lampiran 1. Sampel Darah Hewan Uji Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 37 Lampiran 2. Hewan Uji Kelinci jantan albino 38 Lampiran 3. Tanaman Jaka Tuwa Tanaman Jaka Tuwa
Lebih terperinciJurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman ISSN :
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman 40-43 ISSN : 1410-0177 UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL, FRAKSI n-heksana DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.)
Lebih terperinciUJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SANGITAN (SAMBUCUS JAVANICA REINW.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN
UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SANGITAN (SAMBUCUS JAVANICA REINW.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN STEFANI THERESIA 2443006013 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).
Lebih terperinciLampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan
Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan Perlakuan Rata-rata jumlah sel Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5 % Deg Rata-rata jumlah sel % Deg Rata-rata jumlah
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi teripang
Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang 57 Lampiran 2 Gambar 3.1 Teripang segar Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) 58 Lampiran 2. (Sambungan) Gambar 3.2 Simplisia teripang Pearsonothuria graeffei(semper,
Lebih terperinciCara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal.
Lampiran 1 Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan Trigliserida Sebelum dilakukan pemeriksaan, alat dan reagen dilakukan pengendalian mutu dengan menggunakan serum kontrol
Lebih terperinciLampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS sisplatin Dosis untuk tikus= 7mg/kg Dosis absolute pada tikus : 7x0,2=1.4 mg Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lebih terperinciLampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)
62 Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) Kehilangan berat = berat sampel mula-mula berat sampel setelah dikeringkan Kadar air
Lebih terperinciKadar abu = W (krus + abu) (g) W krus kosong (g) 100% W simplisia (g)
Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Susut Pengeringan Serbuk Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Replikasi Hasil susut pengeringan (% b/b) 1 7.10% 7.00% 3 6.90% Rata-rata 7.00% Hasil Pemeriksaan Kadar Abu Serbuk
Lebih terperinciLampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)
Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera) Lampiran 2. Data pengukuran berat badan dan KGD pada tikus diabetes dengan perlakuan yang berbeda Pengamatan NORMAL H1 H3 H6 Nama perlakuan No BB BB
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH ( Zingiberis rhizoma) TERHADAP MENCIT GALUR SWISS-WEBSTER
ABSTRAK EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH ( Zingiberis rhizoma) TERHADAP MENCIT GALUR SWISS-WEBSTER Mirna Primasari, 2006, Pembimbing utama : Winsa Husin, dr., MSc., M. Kes Pembimbing
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU 69 LAMPIRAN B SERTIFIKAT HEWAN COBA 70 LAMPIRAN C SERTIFIKAT KODE ETIK 71 LAMPIRAN D DASAR PENGGUNAAN DOSIS Dalam penelitian ini penggunaan dosis ditingkatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Pengambilan Sampel Daun Rhizophora mucronata Lamk. dari Kawasan Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara.
Lampiran 1. Pengambilan Sampel Daun Rhizophora mucronata Lamk. dari Kawasan Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara. a. Stasiun Pengambilan Sampel Daun Rhizophora mucronata Lamk. No Stasiun Plot Kualitas
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANALGESIK SENYAWA ASAM 2-(3-KLOROBENZOILOKSI)BENZOAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN UJI HOT PLATE BEATRICE IVANA GO
UJI AKTIVITAS ANALGESIK SENYAWA ASAM 2-(3-KLOROBENZOILOKSI)BENZOAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN UJI HOT PLATE BEATRICE IVANA GO 2443011038 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia. 150 ml sampel. Hasil reaksi
Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia 150 ml sampel Ditambah 15 ml NaOCH 3 0,1N Diaduk dengan kecepatan 4000 rpm pada suhu 60-70 o C selama variasi waktu (30,60,90,120 menit) Hasil reaksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Terjadinya Inflamasi Inflamasi adalah salah suatu respon terhadap cedera jaringan ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan homeostasis tubuh
Lebih terperinciEFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ABSTRAK
EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) Rio Saddam Pratama*, Aditya Fridayanti, Arsyik Ibrahim Laboratorium FARMAKA TROPIS,
Lebih terperinci