BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. saat itu masih berwujud teater yang bernama The Minstrel Show, dengan di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. saat itu masih berwujud teater yang bernama The Minstrel Show, dengan di"

Transkripsi

1 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Stand Up Comedy Stand Up Comedy di mulai sekitar pada tahun 1800an di Amerika, yang saat itu masih berwujud teater yang bernama The Minstrel Show, dengan di pimpin oleh Thomas Darthmouth Daddy Rice. Mereka memulai kiprah pada saat sebelum terjadinya perang saudara di Amerika, dengan lawakan yang sangat sederhana, namun menarik banyak penonton di kalangan warga Amerika sacara umum untuk kalangan mengeah ke atas. Hingga muncul teater lain seperti Vaudeville, dengan konsep yang hampir mirip dengan The Minstrel dan juga Burlesque yang lebih menyasar target penonton menengah ke bawah. Seiring berkembanganya teknologi informasi, seperti televisi dan radio Stand Up Comedy makin di kenal tetapi makin turun pula pamornya. Hingga ada beberapa stasiun televisi membuat acara dengan format stand up comedy, seperti The Ed sullivan Show, The Tonight Show, dan pada tahun 1959 lahir The Steve Allen Show. Dari berbagai tayangan tersebut munculah nama nama komik terkenal seperti Lenny Bruce, dan juga George Carlin pada masa awal jaya komedi tungaal ini. Pada Tahun 1966 di Oxford University barulah dikemukakan Stand up Comedy sebagai jenis komedi tunggal, dan sebutan bagi pelawak adalah Comic. Dari perkembangan tersebut munculah komik komik terkenal lainnya seperti Woddy Allen, Rowan Atkinson, Christ Rock, Will Farrell, dan Jim Carrey. 49

2 50 Di Indonesia sendiri sebenarnya Stand Up Comedy dimulai pada era Almarhum Taufik Savalas melalui acara Comedy Cafe, dan juga Ramon Papana sebagai pemilik cafe tersebut. Akan tetapi acara seperti ini kurang mendapat tempat di masyarakat. Dan munculah Iwel Wel dalam acara Bincang Bintang, dan Jayus Plis Dong Ah, hingga muncul lah sosok muda seperti Radittya Dika, dan juga Pandji Pragiwaksono yang membuat stand up comedy menjadi salah satu hiburan yang diminati masyarakat di Indonesia Stand Up Comedy Metro TV Stand Up Comedy di Indonesia ditayangkan oleh dua stasiun televisi nasional, yaitu Kompas TV sebagai pioneer dari tayangan Stand Up Comedy dengan konsep sebuah Comic Audition atau mengaudisi komik, dan Metro TV yang memiliki konsep Comic Show atau pertunjukaan dari para komik. Stand Up Comedy Metro TV adalah program hiburan yang mulai ditayangkan pada13 September2011. Dalam awal masa penayangannya, Stand Up Comedy ditayangkan seminggu satu kali, yaitu pada hari Selasa, pukul22.30wib berdurasi sekitar 30 menit, 3 segmen, dan menampilkan 3 orang comic atau komedian, dengan judul Stand Up Comedy Show. Karena minat dari pemirsa terhadap program ini positif, akhirnya Metro TV menambahkan jam tayang program ini mulai pada tanggal 29 Desember 2011 pada pukul 22:30 dengan judul Stand Up Comedy Battle of Comic, menyajikan konsep yang sedikit

3 51 berbeda dengan menampilkan 2 buah kubu yang masing masing terdiri dari 2 orang komik untuk diadu mempresentasikan lawakan mereka sesuai dengan tema yang diangkat pada saat itu. Hingga perubahan terakhir terjadi pada bulan januari 2012, Metro TV membuat 1 jenis program Stand Up Comedy pada hari sabtu pukul WIB berjudul Stand Up Comedy on the Weekend, dengan konsep seperti awal Stand Up Comedy di tayangakan di Metro TV, sehingga sampai dengan saat ini Metro TV memiliki 3 buah program Stand Up Comedy Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini mencakup data data penelitian yang telah melalui proses analisa data dan pengujian dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan oleh penulis yang mulai disebarkan pada awal bulan Mei 2013, Sedangkan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi, program studi Broadcasting angkatan Penulis mengambil jumlah responden tersebut secara acak di area kampus Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakrta Barat. Dengan jumlah sampel sebanyak 66 Mahasiswa. Sebelum penyebaran kuesioner, penulis memberikan pertanyaan saringan terhadap para responden, yakni Apakah anda menyaksikan program Stand Up Comedy Show di Metro TV? apabila responden menjawab Iya, maka responden yang telah diberika nkuesioner akan melanjutkan menjawab pertanyaan selanjutnya. Cara tersebut dilakukan oleh penulis, agar penulis memberikan kuesioner kepada responden yang tepat dan mendapatkan jawaban yang

4 52 diinginkan. Setelah kuesioner diisi, maka penulis melakukan analisa dan menyeleksi seluruh kuesioner dengan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah diterima. Telah diketahui sebelumnya bahwa keseluruhan dari responden yang di tarik mnejadi sampel penelitian, menjawab Iya menyaksikan program Stand Up Comedy Show di Metro TV. Proses penyeberan kuisioner dan pengisian jawaban oleh para responden terhadap daftar pertanyaan dalam kuisioner yang dibagikan kepada responden diawasi oleh penulis, dengan tujuan agar setiap terdapat pertanyaan yang tidak dimengerti oleh reponden, penulis dapat segera menjelaskannya, dan proses pengisian kuisioner pun menjadi lancar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan demikian akan dianalisa secara kuantitatif pula, dengan mengelompokan dan menjumlahkan data yang berhasil dikumpulkan, sehingga angka angka atau bilangan bilangan yang dimaksud dalam hal ini, mencerminkan jumlah responden secara keseluruhan, dengan penarikan sampel sebelumnya. Kemudian membuat kesimpulan dari data yang telah diolah dan disusun secara tabulasi. Hasil keseluruhan dari penelitian daam akumulasi respon di tunjukan melalui tabel berikut ini :

5 53 TABEL 4.1 AKUMULASI RESPON NO. RESPON INTERVAL F PERSENTASE 1 Positif ,93 2 Netral ,54 3 Negatif ,51 JUMLAH Sebanyak 62 responden, atau 93,93 persen positif menerima program Stand Up Comedy di Metro TV, karena berada pada interval Sebanyak 3 responden, atau 4,54 persen responden menyatakan netral dengan progam Stand Up Comedy karena berada pada interval 25-34, dan hanya 1 responden, atau 1,51 persen yang merespon negatif terhadap program Stand Up Comedy di Metro TV karena berada pada interval Dari hasil demikian maka mayoritas responden merspon positif terhadap program Stand Up Comedy di Metro TV Frekuensi Pengukuran pada dimensi frekuensi, untuk melihat tentang seberapa seringkah frekuensi para responden menonton program Stand Up Comedy Show di Metro TV, dan dapat diketahui hasilnya pada tabel berikut :

6 54 Tabel 4.2 Frekuensi Menonton 1 Jarang 31 46,97 2 Sering 29 43,94 3 Selalu 6 9,09 Hasil penelitian pada tabel 4.1, diketahui bahwa sebagian responden intensif menyaksikan program Stand Up Comedy Show, sering, ataupun jarang menyaksikan. Dengan presentase 9,09 % responden selalu menyaksikan Stand Up Comedy show, 43,94 % responden sering menyaksikan program Stand Up Comedy Show, serta 46,97 % jarang menonton Stand Up Comedy Show Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa dalam banyak responden yang jarang menyaksikan program Stand Up Comedy di Metro TV, berbanding hampir sejajar dengan yang sering menonton. Namun sedikit yang menyaksikan secara intensif program Stand Up Comedy Metro TV Durasi Pengukuran terhadap dimensi durasi, untuk melihat berapa lama biasanya responden menyaksikan Stand Up Comedy show di Metro TV selama penayangan satu episode, dan didapatkan hasil sebagai berikut :

7 55 Tabel 4.3 Durasi menenonton 1 10 Menit 4 6, Menit 20 30, Menit 42 63,64 Hasil penelitian pada tabel 4.2 menujukan bahwa sebagian responden menonton secara penuh selama 30 menit dengan frekuensi 63,64 %, dan yang menyaksikan hanya 20 menit dengan frekuensi 30,30 %, serta yang menyaksikan salama 10 menit pada setiap episode penayangan, degan frekuensi 6,06 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam setiap episode penayangan program Stand Up Comedy Show di Metro TV, responden lebih banyak yang menyaksikan secara keseluruhan tayangan per episode. Ada pula yang tidak menyaksikan tayangan per episode secara utuh, dan sangat sedikit sekali yang hanya menonton sekilas program Stand Up Comedy Show ini Intensitas Pada dimensi Intensitas ini, untuk melihat sejauh mana tingkat ke fokusan responden dalam menonton tayangan Stand Up Comedy Show di Metro TV, dengan hasil sebagai berikut :

8 56 Tabel 4.4 Intensitas Menonton 1 Tidak Fokus 1 1,52 2 Kurang Fokus 18 27,27 3 Fokus 47 71,21 Hasil penelitaian pada tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian yang menonton dengan fokus progran Stand Up Comedy Show di Metro TV pada setiap penayangannya dengan frekuensi 71,21 %, dan ada pula responden yang kurang fokus sebesar 27,21 %, serta responden yang tidak fokus menonton sebesar 1,52%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap penayangan program Stand Up Comedy Show di Metro TV, responden sebagian besar fokus mononton, sedikit yang kurang fokus menonton, dan sangat sedikit yang tidak fokus menonton tayangan ini Perhatian Pengukuran terhadap dimensi perhatian responden dilakukan, dan hasil penelitaian mengenai dimensi perhatian program Stand Up Comedy Show di Metro TV dapat diketahui melalui tabel berikut :

9 57 Tabel 4.5 Perhatian terhadap jam tayang Stand Up Comedy Show 1 Tidak Memperhatikan 3 4,55 2 Kurang Memperhatikan 26 39,39 3 Memperhatikan 37 56,06 Hasil penelitian pada tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas responden memperhatikan jam tayang dari program Stand Up Comedy show di metro TV, degan frekuensi sebesar 56, 06 %, sedangakan yang kurang memperhatikan sebesar 39,39%, serta yang tidak memperhatikan sebesar 4,55%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden memperhatikan jam tayang Stand Up Comedy Show di Metro TV, namun tidak sedikit pula yang kurang memperhatikan jam tayang, dan sedikit yang tidak memperhatikan mengenai jam tayang dari program Stand Up Comedy Metro TV. Tabel 4.6 Perhatian terhadap jumlah performer (komik) per-tayangan 1 Tidak Memperhatikan 2 3,03 2 Kurang Memperhatikan 25 37,88 3 Memperhatikan 39 59,09 Hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa perhatian responden terhadap jumlah performer yang tampil dalam setiap episode penayangan sebesar

10 %, sedangkan yang kurang memperhatikan sebesar 37,88%, dan yang tidak memperhatikan sebesar 3,03% Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa responden sebagian besar memperhatikan jam tayang dari program Stand Up Comedy di Metro TV, tidak sedikit juga yang kurang memperhatikan, serta sedikit sekali yang tidak memperhatikannya. Tabel 4.7 Perhatian terhadap para performer (komik) yang tampil diatas panggung 1 Tidak Memperhatikan 2 3,03 2 Kurang Memperhatikan 7 10,61 3 Memperhatikan 57 86,36 Hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukan bahwa sebesar 86,36% responden memperhatikan performence dari para performer yang tampil pada program Stand Up Comedy Show di Metro TV, dan yang kurang memperhatikan sebesar 10,61 % responden, serta 3,03 % reponden tidak memperhatikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Mayoritas responden memperhatikan para performer yang perform dalam program Stand Up Comedy Show di Metro TV.

11 59 Tabel 4.8 Perhatian terhadap gaya tubuh dan bicara para performer (komik) yang tampil diatas panggung 1 Tidak Memperhatikan 2 3,03 2 Kurang Memperhatikan 13 19,70 3 Memperhatikan 51 77,27 Hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa responden yang memperhatikan gaya tubuh dan juga bicara para performer yang tampil sebesar 77,72%, sedangkan yang kurang memperhatikan sebesar 19,70%, dan yang tidak memperhatikan sebesar 3,03% Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa para responden mayoritas memperhatikan gaya tubuh dan bicara dari para performer yang tampil di atas panggung Stand Up Comedy di Metro TV. Tabel 4.9 Perhatian terhadap tema yang diangkat dalam Stand Up Comedy Show 1 Tidak Memperhatikan 1 1,52 2 Kurang Memperhatikan 25 37,88 3 Memperhatikan 40 60,61 Hasil penelitian dari tabel 4.8 menunjukan bahwa perhatian responden terhadap tema yang diangkat dalam Stand Up Comedy Show di Metro TV sebesar

12 60 60,61%, sedangakan yang kurang memperhatikan sebesar 37,88%, dan yang tidak memperhatikan sebesar 1,52%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden memperhatikan tema yang diangkat pada setipa episode penayangan program Stand Up Comedy di Metro TV Pengetahuan Pada dimensi pengetahuan dilakukan pengukuran untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden terhadap program Stand Up Comedy Show di Metro TV, dan dapat di ketahui hasilnya melalui yabel berikut : Tabel 4.10 Pengetahuan terhadap jam tayang 1 20:30 WIB 2 3, :30 WIB 11 16, :30 WIB 53 80,30 Pada tabel 4.9 menunjukan bahwa pengetahuan responden terhadap jam tayang program Stand Up Comedy Show di Metro TV, sebesar 80,30% responden mengetahui secara benar jam tayang program tersebut yaitu pukul WIB. Sebesar 16,67% responden menjawab pukul WIB, dan 3,03% responden menjawab pukul WIB.

13 61 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas dari responden mengetahui jam tayang dari program Stand Up Comedy Show di Metro TV yaitu pukul WIB. Tabel 4.11 Pengetahuan terhadap jumlah performer (komik) per tayangan 1 1 Orang 1 1, Orang 7 10, Orang 58 87,88 Pada tabel 4.10 menunjukan bahwa pengetahuan responden terhadap jumlah performer yang tampil pada setiap episode penayangan, sebesar 87,88% responden menjawab 3 orang, sebesar 10,61% menjawaab 2 orang, dan responden sebesar 1, 52% menjawab 1 orang. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan melalui hasil dari tabel tersebut, bahwa mayoritas dari responden yang mengisi kuisioner mengetahui jumlah performer yang tampil pada setiap episode penayangan Stand Up Comedy Show di Metro TV. Tabel 4.12 Pengetahuan terhadap penampilan para performer (komik) yang tampil diatas panggung 1 Tidak Lucu 1 1,52 2 Kurang Lucu 10 15,15 3 Lucu 55 83,33

14 62 Pada tabel 4.10 diketahui bahwa pengetahuan responden terhadap penampilan para performer (komik) yang tampil di atas panggung, sebesar 83,33% responden mengetahui bahwa penampilan performer lucu, sebesar 15,15% responden menjawab kurang lucu, dan sebesar 1,52 % responden menjawab tidak lucu. Dengan hasil dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas dari responden mengetahui bahwa penampilan para performer di atas panggung dapat dikatakan lucu. Tabel 4.13 Pengetahuan terhadap gaya tubuh dan bicara para performer (komik) yang tampil diatas panggung 1 Tidak Ekspresif dan Komunikatif 1 1,52 2 Kurang Ekspresif dan Komunikatif 20 30,30 3 Ekspresif dan Komunikatif 45 68,18 Pada tabel 4.12 diketahui bahwa pengetahuan responden terhadap gaya tubuh dan bicara para performer yang tampil dalam program Stand Up Comedy Show menunjukan bahwa, sebesar 68,18% responden mengatakan ekspresif dan komunikatif. Sebesar 30,30% responden menjawab kurang ekspresif dan komunikatif, serta 1,52 reesponden menjawab tidak ekspresif dan komunikatif.

15 63 Dari hasil tabel diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden mengetahui bahwa gaya tubuh dan bicara para performer yang tampil dapat dikatakan ekspresif dan komunikatif. Tabel 4.14 Pengetahuan terhadap tema yang diangkat 1 Tidak Menarik 2 3,03 2 Kurang Menarik 15 22,73 3 Menarik 49 74,24 Pada tabel 4.13 dapat diketahui tentang pengetahuan responden terhadap tema yang diangkat dalam Stand Up Comedy Show di Metro TV. Sebesar 72,24% responden menjawab bahwa tema yang diangkat menarik, sebesar 22,73% responden menjawab kurang menarik, serta 3,03% responden menjawab tidak menarik. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan terhadap tema yang diangkat dalam Stand Up Comedy Show di Metro TV, dengan menjawab tema yang diangkat pada setiap episode menarik Penerimaan Pada dimensi penerimaan dilihat pula hasil dari pengisian kuisioner responden, untuk mengetahui penerimaan responden melalui sikap yang

16 64 ditunjukan, dan hasil dari penerimaan responden dapat dilihat melalui tabel tabel berikut ini : Tabel 4.15 Sikap terhadap jam tayang program Stand Up Comedy Show 1 Tidak Setuju 5 7,58 2 Kurang Setuju 30 45,45 3 Setuju 31 46,97 Pada tabel 4.14 dapat dilihat penerimaan sikap responden terhadap jam tayang. Sebesar 46,97% responden setuju dengan jam tayang Stand Up Comedy Show di metro TV, sebesar 45,45% responden menjawab kurang setuju, dan 7,58% responden tidak setuju mengenai jam tayang. Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas dari responden menyetujui jam tayang dari program Stand Up Comedy di Metro TV, walaupun perbandingangannya sangatlah tipis dengan yang kurang setuju dengan jam penayangannya. Tabel 4.16 Sikap terhadap jumlah performer (komik) per tayangan 1 Tidak Setuju 2 3,03 2 Kurang Setuju 14 21,21 3 Setuju 50 75,76

17 65 Pada tabel 4.15 dapat diketahui sikap responden terhadap jumlah performer yang tampil dalam setiap tayangannya, sebesar 75,76 % responden setuju, sebesar 21,21% responden kurang setuju, dan sebesar 3,03% responden tidak setuju dengan jumlah performer per tayangan pad program Stand Up Comedy Show di Metro TV. Kesimpulannya, mayoritas responden menyikapi secara setuju tentang jumlah performer yang tampil pada setiap episode penayangan program Stand Up Comedy Show di Metro TV. Tabel 4.17 Sikap terhadap penampilan para performer (komik) yang tampil diatas panggung 1 Tidak Setuju 1 1,52 2 Kurang Setuju 11 16,67 3 Setuju 54 81,82 Pada tabel 4.16 dapat dikethui sikap responden terhadap penampilan performer yang tampil di atas panggung Stand Up Comedy di Metro TV. Responden yang setuju sebeesar 81,82%, responden yang kurang setuju sebesar 16,67%, dan responden yang tidak setuju sebesar 1,52%.

18 66 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden bersikap setuju terhadap penampilan performer yang tampil di atas panggung Stand Up Comedy Show di Metro TV. Tabel 4.18 Sikap terhadap gaya tubuh dan bicara para performer (komik) yang tampil diatas panggung 1 Tidak Setuju 0 0,00 2 Kurang Setuju 15 22,73 3 Setuju 51 77,27 Pada tabel 4.17 diketahui sikap responden terhadap gaya tubuh, dan bicara para performer yang tampil di atas panggung. Sebesar 77,27% responden setuju, 23,73% responden kurang setuju, dan tidak ada responden, atau 0,00% responden yang tidak setuju dengan gaya tubuh dan bicara performer yang tampil diatas panggung. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden bersikap setuju terhadap gaya tubuh, dan bicara para performer yang tampil dalam program Stand Up Comedy Show di Metro TV. Tabel 4.19 Sikap terhadap terhadap tema yang diangkat dalam Stand Up Comedy Show

19 67 1 Tidak Setuju 0 0,00 2 Kurang Setuju 13 19,70 3 Setuju 53 80,30 Pada tabel 4.18 dapat diketahui sikap responden terhadap tema yang diangkat. Sebesar 80,30% responden setuju, 19,70% responden kurang setuju, dan 0,00% responden, atau tidak ada responden yang tidak setuju dengan tema yang diangkat dalam Stand Up Comedy Show di Metro TV. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden bersikap menyetujui terhadap tema yang diangkat pad setiap episode tayangan program Stand Up Comedy di Metro TV Pembahasan Dalam bab I, disebutkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh televisi sebagai media massa kepada pemirsanya sangatlah besar, dibandingkan dengan media massa lainnya. Kemudian dijelaskan pula informasi yang disampaikan melalui media televisi dapat lebih lama bertahan pada ingatan manusia, karena proses penyampaian informasi dari televisi lebih optimal diterima oleh pemirsanya karena memalui penglihatan, dan juga pendengaran. Selain itu peneliti membatasi ruang lingkup program Stand Up Comedy, hanya pada 1 jenis tayangannya saja, dari 3 jenis program Stand Up Comedy yang ada di Metro TV. Peneliti memilih Stand Up Comedy Show yang tayang pada hari Rabu pukul WIB

20 68 dikarenakan program tersebut adalah konsep awal dari kemunculan Stand Up Comedy di Metro TV, yang sampai sekarang masih banyak diterima dan masih tayang di Metro TV. Setelah itu dijelaskan pula dalam bab II, bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang di tujukan kepada khalayak luas yang heterogen, dan anonim melalui media massa, baik cetak maupun elektronik sehingga pesan yang di sampaikan sampai dan diterima oleh komunikan secara serentak. Televisi merupakan salah satu media massa elektonik yang mendominasi komunikasi massa yang disebabkan oleh sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan, dan keinginan khalayak. Salah satu program yang diminati adalah hiburan. Dimana program hiburan merupakan program ringan sebagai relaksasi khalayak terhadap berbagai kepadatan aktivitas sehari hari dengan tujuan menghibur. Banyak program yang termasuk kedalam program hiburan, seperti musik, drama (sinetron, film, kartun, dll), permainan (kuis, reality show, game show, dll), pertunjukan (sulap, lawak, komedi, dll). Begitu pula dengan program hiburan Stand Up Comedy Show di Metro TV, yang masuk dalam program hiburan jenis pertunjukan, yang memberi hiburan kepada masyarakat. Dalam penelitian tentang respon khalayak terhadap program Stand Up Comedy di Metro TV ini, teori yang digunakan adalah teori dari Harold D Laswell, cara untuk menggambarkannya sebagai berikut

21 69 1. Who (siapa) Adalah program hiburan televisi, berupa komedi tunggal dimana seorang pelawak, yang biasa di sebut komik tampil membawakan cerita cerita lucu yang singkat (bit) di atas panggung, yang di beri nama Stand Up Comedy. 2. Say What (mengatakan apa) Program tersebut berisi tentang guyonan, atau lawakan tentang sesuatu hal yang sedang hangat di bicarakan oleh masyarakat, yang konten nya berasal dari pengalaman pribadi si pelawak, atau komik tersebut. 3. In Which Channel (di saluran mana) Program Stand Up Comedy di tayangkan di stasiun televisi berita swasta nasional, yaitu Metro TV, dimana mayoritas dari siaranya lebih banyak unsur Heavy News ( Berita berat ) 4. To Whom (kepada siapa) Program ini di tujukan secara khusus kepada mahasiswa, rentan usia 18 tahun hingga di bawah 35 tahun, dan dalam penelitian ini di tunjukan pada populasi mahasiswa Universitas Mercu Buana Jurusan Broadcasting Angkatan 2010 yang berjumlah 193 mahasiswa, dengan jumlah sampel sebanyak 66 mahasiswa. 5. With What Effect (dengan efek seperti apa) Respon yang di hasilkan dalam penelitian ini positif, di karenakan sebesar 93,93 responden, atau sebanyak 62 mahasiswa dari 66 sampel menerima program ini dengan baik

22 70 Selain menggunakan Teori Lasswell, digunakan pula Teori S-R, yaitu Stimulus, dan Respon. Dijelaskan bahwa pesan pesan yang disampaikan oleh media massa merupakan rangsangan yang ditujukan kepada penerimannya, penonton, atau khalayak sehingga menimbulkan pengaruh atau tanggapan yang berbeda menurut persepsi dan pandangan para khalayak atau penonton yang menerima, bisa berupa tanggapan baik, maupun juga tanggapan yang kurang baik, bahkan tidak baik sama sekali. Proses komunikasi yang menghasilkan respon dapat dilihat melalui model S-R berikut ini : 1. S (Stimulus) : Stimulus berasal dari program Stand Up Comedy yang di tayangkan oleh Metro TV, berupa program hiburan, dimana ada seorang pelawak yang di sebut komik tampil di atas panggung membawakan cerita lucu, jokes singkat ( bit ) yang mempnegaruhi responden dalam hal ini adalah mahasiswa broadcasting angkatan 2010 Universitas Mercu Buana. R (Respon) : Respon berasal dari cerita lucu, jokes singkat (bit) yang di tayangkan dalam program Stand Up Comedy di Metro TV, sehingga menerpa responden mahasiswa Broadcasting angkatan 2010 Universitas Mercu Buana, dan menghasilkan tanggapan berupa respon positif sebesar 93,93 persen, atau 62 responden dari total keseluruhan 66 responden.

23 71 Dari teori S-R yang telah dijabarkan diatas, diketahui bahwa media massa memberikan stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan, dan kemudian menimbulkan respon, atau juga reaksi terhadap stimulus tersebut sehingga komunikasi dapat dikatakan efektif. Teori ini menjelaskan bahwa media dan audiens berhubungan sangat erat. Kemudian tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui respon dari Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana Angkatan 2010 terhadap program Stand Up Comedy di Metro TV. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, responden sudah ada pada tahap yang baik dalam merespon program hiburan Stand Up Comedy di Metro TV yang dapat dilihat dari hasil kuisioner yang telah disebarkan oleh peneliti di lapangan. Peneliti menyebarkan sebanyak 66 kuisioner untuk diisi oleh responden yang dalam penelitian ini tercatat sebagai Mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan Broadcasting angkatan 2010 yang dalam status aktif, dengan terlebih dahulu memberikan pertanyaan saringan yaitu apakah mereka menyaksikan program Stand Up Comedy Show di Metro TV? Program hiburan yang diberikan oleh televisi kepada pemirsanya memberikan sebuah manfaat, karena masyarakat dapat lebih santai, ditengah kepadatan aktivitas sehari hari, terlebih lagi dengan adanya progam hiburan masyarakat juga akan merasa terhibur. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang diperoleh peneliti selama penyebaran kuisioner di lapangan, dapat diketahui bahwa seluruh responden mengetahui dan menyaksikan program Stand Up Comedy Show di Metro TV,

24 72 namun yang selalu menonton program ini lebih sedikit dari yang jarang menonton, yang disebabkan dari penayangan program Stand Up Comedy pada pukul WIB yang kurang disetujui oleh responden. Respon terbesar berada pada pertanyaan tentang jumlah performer (komik) yang tampil pada setiap penayangan Stand Up comedy Show di Metro TV, menghasilkan 87,88 % jawaban responden menjawab 3 orang, karena memang sejak awal penayangan Stand Up comedy Show Metro TV hanya menampilkan 3 orang performer (komik) pada setiap penayangan nya.

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Stand up comedy adalah komedi berbasis cerita yang mengangkat tematema umum yang dihumorkan berdasarkan cara pandang seseorang. Saat seorang geli, risih, aneh dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program talk show merupakan suatu format acara yang dikemas dengan adanya suatu perbincangan maupun diskusi dengan mengundang narasumber maupun bintang tamu. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena program-program komedi politik diawali munculnya sebuah tayangan di stasiun televisi indosiar yang berjudul Republik BBM (Republik Benar-Benar Mabuk). Acara

Lebih terperinci

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy. (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy. (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan KUESIONER Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV) KUESIONER PENELITIAN Saudara/

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

PENGARUH TAYANGAN STAND UP COMEDY TERHADAP WAWASAN MAHASISWA MENGENAI MASALAH SOSIAL

PENGARUH TAYANGAN STAND UP COMEDY TERHADAP WAWASAN MAHASISWA MENGENAI MASALAH SOSIAL PENGARUH TAYANGAN STAND UP COMEDY TERHADAP WAWASAN MAHASISWA MENGENAI MASALAH SOSIAL (Studi Eksperimen Tentang Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy Show Di Metro Tv Terhadap Wawasan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

FENOMENA TAYANGAN STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV. Oleh : Cindi Marlin Desie M.D. Warouw J. S. Kalangi

FENOMENA TAYANGAN STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV. Oleh : Cindi Marlin Desie M.D. Warouw J. S. Kalangi FENOMENA TAYANGAN STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV Oleh : Cindi Marlin Desie M.D. Warouw J. S. Kalangi Email : marlincindi@gmail.com Abstrak Penelitian ini dengan judul fenomena tayangan Stand Up Comedy di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini memberi pengaruh kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru setiap hari dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk berinteraksi dari individu ke individu yang lain. Disadari atau tidak bahwa manusia selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan dan memiliki peran untuk menyampaikan apa yang disebut dengan pesan. Pesan bisa menjadi sebuah informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumer, yaiti: 1. Wawancara / Interview - Shandi Budi, selaku panitia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI Oleh Ika Windarti 1100056041 DISUSUN OLEH : UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan media massa dapat dibilang sangat pesat, terutama industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal yang keberadaannya sangat penting untuk saling berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki komunikasi yang baik, ia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai aktivitas keseharian setiap orang merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya, karena melalui komunikasi setiap orang dapat menyampaikan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat ini, setiap manusia memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam jenis program televisi yang dihadirkan ke hadapan penonton di seluruh Indonesia melalui layar kaca setiap harinya, membuat setiap stasiun televisi baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masyarakat pada era teknologi ini benar-benar merasakan bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa adanya interaksi terhadap lingkungan dan media massa. Ada berbagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini banyak media yang bermunculan baik media elektronik maupun cetak. Seperti radio, televisi, internet, surat kabar, dan lain-lain. Mayoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Media massapada era informas iini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangkauan komunikasi yang lebih luas (Bungin, 2009:108).

BAB I PENDAHULUAN. jangkauan komunikasi yang lebih luas (Bungin, 2009:108). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarah masyarakat, manusia telah melakukan komunikasi sejak zaman prasejarah, dimana manusia berkomunikasi dengan manusia lain bertujuan untuk menyampaikan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini manusia sedang berada dalam suatu era informasi, di mana segala aspek kehidupan tidak terlepas dengan informasi. Salah satunya adalah melalui media televisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting. Fungsi penting komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri menimbulkan persaingan bagi industri televisi. Melihat akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi di era globalisasi seperti sekarang ini sangat berkembang pesat khususnya media elektronik seperti televisi. Di Indonesia siaran televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber : (Graeme Burton, 2007:125)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber : (Graeme Burton, 2007:125) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya program acara televisi dalam pengembangan kreatifitas membuat stasiun televisi bersaing untuk menarik minat penonton. Stasiun televisi terus bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi dan hiburan secara instan menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini Media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara harafiah televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (pandangan), yang dapat diartikan sebagai melihat sesuatu dari jarak jauh. Televisi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di indonesia sudah demikian pesat. Informasi yang bisa di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari semua media massa, televisi menjadi media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Hal itu karena karakter televisi yang audio visual sehingga membuat orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Sebagai media audio visual, televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi elektronik semakin pesat pada era globalisasi. Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah khalayak atau audiens untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang didapat ketika melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Model Laswell adalah model yang bersifat satu arah, sama dengan teori terdahulu yaitu teori S-R (stimulus- respon) yang muncul pada masa dua perang dunia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang setiap hari manusia lakukan dalam kehidupannya. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satu kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan informasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci