Listrik. Elektrostatika. 05. EBTANAS Jarak dua muatan A dan B adalah 4 m. Titik C berada di antara kedua muatan berjarak 1 m dari A.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Listrik. Elektrostatika. 05. EBTANAS Jarak dua muatan A dan B adalah 4 m. Titik C berada di antara kedua muatan berjarak 1 m dari A."

Transkripsi

1 Listrik Elektrostatika 01. EBTNS da 4 benda titik yang bermuatan yaitu, B C dan D. Ji ka menarik B, menolak C dan C menarik D sedangkan D bermuatan negatip, maka. muatan B positip, muatan C positip B. muatan B positip, muatan C negatip C. muatan B negatip, muatan C positip D. muatan B negatip, muatan C negatip E. muatan positip, muatan C negatip 0. EBTNS-95-0 Sebuah bola konduktor bermuatan listrik seperti gambar. O S R Q P Kuat medan listrik sama dengan nol terletak pada titik. P B. Q C. R D. S E. D 03. UN Dua buah muatan masing-masing 5 C dan 4 C berjarak 3 m satu sama lain. Jika diketahui k = Nm C, maka besar gaya Coulomb yang dialami kedua muatan adalah N B N C N D N E N 04. EBTNS Dua muatan Q 1 dan Q tolak-menolak dengan besar gaya sebesar F jika jarak pisah antar muatan R, maka. Gaya tolak menjadi F jika kedua muatan menjadi dua kali semula. B. Gaya tolak menjadi 4F jika kedua muatan menjadi dua kali semula. C. Gaya tolak menjadi 4F jika jarak antar muatan menjadi dua kali semula. D. Gaya tolak menjadi F jika jarak antar muatan menjadi dua kali semula. E. Gaya tolak tetap F jika jarak antar muatan menjadi dua kali semula. 05. EBTNS-0-15 Jarak dua muatan dan B adalah 4 m. Titik C berada di antara kedua muatan berjarak 1 m dari. 1 Jika Q = 300 µc, Q B = 600 µc. Jika = πε0 N m C, maka besar kuat medan di titik C pengaruh dari kedua muatan adalah N C 1 B N C 1 C N C 1 D N C 1 E N C EBTNS q 1 x q p Dua buah muatan masing-masing q 1 = 3 µc dan q = - 14 µc terpisah sejauh x satu sama lain seperti gambardi atas. Bila di titik P yang berjarak 10 cm dari q resultan kuat medan listriknya = nol. Maka besar x adalah cm B. 30 cm C. 40 cm D. 50 cm E. 60 cm 07. EBTNS Bila pada gambar di samping diketahui q 1 = q = 10 µc dan konstanta k = Nm C -, maka nilai dan arah kuat medan listrik di titik P adalah N C 1 menjauhi q B N C 1 menuju q C N C 1 menjauhi q D N C 1 menuju q E N C 1 menjauhi q 08. EBTNS-91-0 Gambar di bawah ini adalah bola dan bola B yang sa-ma besar, memiliki muatan sama dan sejenis. Titik yang kuat medannya nol adalah. P Q B. Q C. R S T D. S E. T P B R 6 cm 6 cm 6 cm 64

2 09. EBTNS Titik terletak dalam medan listrik. Kuat medan listrik di titik = 0,5 N C. Jika di titik diletakkan benda bermuatan listrik 0,5 C, maka pada benda tersebut bekerja gaya Coulomb sebesar. 0,15 N B. 0,5 N C. 0,35 N D. 0,40 N E. 0,70 N 10. UN Sebutir debu massanya 1 miligram dapat mengapung di udara karena adanya medan listrik yang menahan debu tersebut. Bila muatan debu tersebut 0,5 µc dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s, tentukanlah besarnya kuat medan listik yang dapat menahan debu tersebut.. 5 N/C B. 10 N/C C. 0 N/C D. 5 N/C E. 40 N/C 11. EBTNS Sebuah titik bermuatan q berada di titik P dalam medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan (+) sehingga mengalami gaya sebesar 0,05 N dalam arah menuju muatan tersebut. Jika kuat medan di titik P besarnya 10 N C 1, maka besar dan jenis muatan yang menimbulkan medan adalah. 5,0 C, positif B. 5,0 C, negatif C. 3,0 C, posotif D.,5 C, negatif E.,5 C, positif 1. UN-04-3 Dua keping logam yang sejajar dan jaraknya 0,5 cm satu dari yang lain diberi muatan listrik yang berlawanan (lihat gambar) hingga beda potensial 10 4 volt. Bila muatan elektron adalah 1, C, maka besar dan arah gaya coulomb pada sebuah elektron yang ada di antara kedua keping adalah + 0,5 cm. 0, N, ke atas B. 0, N, ke bawah C. 3, 10 7 N, ke atas D. 3, 10 7 N, ke bawah E. 1, N, ke atas 13. EBTNS-93-5 Titik P, Q, R, S dan T masing-masing pada jarak tertentu terhadap muatan listrik +q aeperti terlihat pada gambar. Kuat medan titik Q adalah Q. B. C. D. E kali kuat medan R R 4 r 1 kali kuat medan P r 1 kali kuat medan R S r 3 r 4 P 1 kali kuat medan T r 3 1 kali kuat medan S T 14. EBTNS-9-1 Bola dan B sama besar dan mempunyai muatan sama dan sejenis ditempatkan pada posisi seperti pada gambar disamping ini. Salah satu titik yang kuat medannya nol adalah F. F,5 cm B. G G C. H,5 cm J B H D. 3 cm 3 cm 3 cm E. J,5 cm,5 cm 15. EBTNS-98-3 Untuk memperbesar arus pergeseran dalam kapasitor keping sejajar dapat dilakukan upaya: (1) menambah kecepatan perubahan flux listrik () memperbesar jarak kedua keping (3) memperbesar luas permukaan keping (4) mengubah arah arus induksi Pernyataan yang benar adalah. (1), () dan (3) B. (1), (), (3) dan (4) C. (1) dan (3) D. () dan (4) E. (3) dan (4) 16. EBTNS Tabel di bawah ini menunjukkan besaran-besaran pada kapasitas plat sejajar. Koefisien Luas Jarak Kapasitor dielektrikum keping keping C 1 K d C k 1 1 d C 3 3k d 4k 1 d C 4 C 5 5k 1 d Kapasitor yang memiliki kapasitas terbesar ialah. C 1 B. C C. C 3 D. C 4 E. C 5 65

3 17. EBTNS-9- Perhatikan diagram di bawah. Lima buah kapasitor mem punyai luas keping (), jarak keping (d) dan tetapan di-elektrikum yang berbeda, masing-masing diberi muatan listrik yang sama besar. No. Luas keping Jarak keping dielektrikum 1 d k o d k o 3 d k o 4 d 3k d 4k o Kapasitor manakah yang mempunyai beda potensial ter-besar diantara kelima kapasitor tersebut?. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 18. EBTNS-91-1 Tabel di bawah ini adalah tabel dari 5 kapasitor dengan lambang luas keping, jarak keping d dan tetapan dielektrikum udara K 0. Di antara 5 kapasitor tersebut yang kapasitasnya terbesar adalah Luas Jarak keping Dielektrikum d Ko B 1 d Ko C d Ko 1 d 3 Ko D E 1 d 4 Ko 19. EBTNS-90-8 Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas suatu kapasitor keping sejajar ialah. banyaknya muatan dan beda potensial antar keping B. jarak antar keping dan zat dielektrikum C. luas keping dan beda potensial antar keping D. jarak antar keping dan beda potensial antar keping E. banyaknya muatan dan luas keping 0. EBTNS Pernyataan-pernyataan di bawah ini berkaitan dengan sebuah kapasitor keping sejajar yang diberi tegangan tertentu: (1) Kapasitor direndam dalam suatu zat cair dielektik dengan luas penampang yang diperbesar () Kapasitor dibiarkan di udara dengan jarak antar keping diperbesar (3) Kapasitor direndam dalam suatu zat cair dielektrik dengan jarak keping diperkecil Untuk dapat menyimpan muatan yang lebih banyak, dapat dilakukan kegiatan nomor. (1) dan () B. (1) dan (3) C. () dan (3) D. (1) saja E. () saja 1. EBTNS-93-4 Sebuah kapasitor plat sejajar mempunyai kapasitas C dengan permeabilitas ε o, luas penampang dan jarak antar keping d. Jika kapasitor mempunyai luas penampang kali, jarak antar keping 4d dan permeabilitas 4ε o, maka kapasitas kapasitor menjadi. 8 C B. 4 C C. C D. C E. 1 C. EBTNS Jika kapasitas kapasitor 0,04 µf dipasang pada beda potensial 0 olt, maka energi yang tersimpan adalah joule B joule C joule D joule E joule 3. UN C 1 = 30 µf C = 15 µf C 3 = 10 µf Perhatikan gambar di atas. Setelah ujung dan B dilepas dari sumber tegangan yang beda potensialnya 6, maka besar muatan pada kapasitor C adalah. 90 µc B. 60 µc C. 54 µc D. 45 µc E. 30 µc 4. EBTNS C 1 C C 3 30 µf 15µF 10 µf Perhatikan gambar susunan seri kapasitor di atas. Setelah ujung dan B dilepas dari sumber tegangan yang beda potensialnya 6, maka besar muatan pada kapasitor C adalah. 90 µc B. 60 µc C. 54 µc D. 45 µc E. 30 µc B B 66

4 5. EBTNS Tiga buah kapasitor C 1, C, dan C 3, dengan kapasitas masing-masing µf, 3 µf, dan 6 µf disusun seri, kemudian dihubungkan dengan sumber muatan sehingga kapasitor C 3 mempunyai beda potensial (tegangan) sebesar 4 volt. Energi yang tersimpan pada kapasitor C adalah µj B. 4 µj C. 8 µj D. 1 µj E. 4 µj 6. EBTNS-99-1 Tiga buah kapasitor C 1, C dan C 3 dengan kapasitas masing-masing µf, 1 µf dan 5µF disusun seri, kemudian diberi muatan hingga kapasitor C mempunyai tegangan 4 volt. Muatan pada kapasitor C 3 adalah. 3 µc B. 4 µc C. 8 µc D. 1 µc E. 4 µc 7. EBTNS-00-1 Empat buah kapasitor (C) yang identik dengan kapasitas masing-masing 4 F dirangkai seperti gambar berikut ini. 8. EBTNS Empat buah kapasitor terangkai seperti gambar di bawah Dua rangkaian yang mempunyai kapasitas gabungan sama adalah. dan B. dan C. dan D. dan E. dan 9. EBTNS Sebuah kapasitor diberi muatan 10 8 C dan mempunyai potensial 100 volt antara plat-platnya. Energi yang tersimpan di dalamnya adalah joule B joule C joule D joule E joule B (x) B (y) 30. EBTNS-90-9 Empat buah keping kapasitor masing-masing kapasitas-nya = C dirangkai seperti pada gambar di bawah. Rang-kaian yang memiliki kapasitas 0,6 C adalah. B B. (z) Dari ketiga rangkaian di atas yang memiliki kapasitas total sebesar 4 F adalah. (x) saja B. (x) dan (y) C. (y) saja D. (y) dan (z) E. (z) saja C. D. E. 67

5 31. EBTNS-89-6 Tiga kapasitor, B,dan C masing-masing berkapasitas 4 µf, 6 µf dan 1 µf disusun seri kemudian dihubungkan dengan tegangan 90. pabila muatan listrik masing-masing kapasitor q, q B dan q C, maka. q C = 3q B. q < q B < q C C. q B = 0 1 D. q C = 3 q E. q = q B = q C 3. EBTNS Dua buah kapasitor masing-masing mempunyai kapasitas µf dan 4 µf dirangkai seri. Kapasitas penggantinya adalah. 1 µf B. 6 1 µf 3 µf 4 C. D. 4 µf 3 E. 6 µf 33. EBTNS Lima kapasitor masing-masing mempunyai kapasitas C disusun seperti gambar di bawah. Kapasitas susunan ter-sebut adalah. B. C. 1 C 5 3 C 7 7 C 3 8 C 3 D. E. 5 C 68

6 Elektrodinamika 01. EBTNS Tabel di bawah ini merupakan hasil percobaan lima jenis kawat yang mempunyai hambatan yang sama. Kawat Panjang Luas penampang (1) () (3) (4) (5) x x 0,5 x 0, x 5 x y y 3y y 1 y Berdasarkan tabel di atas, kawat yang mempunyai hambatan jenis terbesar adalah. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 0. EBTNS Dalam suatu percobaan untuk menentukan grafik hubungan hambatan (R) dengan luas penampang kawat () digunakan beberapa kawat yang berbeda luas penampangnya tetapi hambatan jenis (ρ) dan panjangnya (l) sama. Hubungan antara R dan cenderung membentuk grafik seperti. R D. R B. R E. R C. R 04. EBTNS Seseorang ingin membuat sebuah alat pemanas 50 watt dari suatu kawat yang mempunyai hambatan 1,5 ohm tiap meter panjang kawat. Bila hambatan kawat dianggap konstan dan tegangan yang dipakai 15 volt, maka panjangnya kawat yang diperlukan adalah. 1 m B. 1,5 m C. 5 m D. 10 m E. 1,5 m 05. EBTNS-0-16 Empat buah resistor masing-masing R 1 = 3 Ω, R = 6 Ω, R 3 = R 4 = 1 Ω dirangkai paralel. Besar hambatan peng-gantinya adalah. 33 Ω B. C. D. E. 33 Ω 4 3 Ω 3 Ω 4 33 Ω 06. EBTNS Perhatikan rangkaian hambatan pada gambar berikut! Hambatan total dari ketiga resistor adalah 3 Ω. 9,0 Ω B. 7,0 Ω 4 Ω C. 8, Ω D. 6,0 Ω E. 5, Ω Ω 07. UN Bila diukur hambatan listrik antara titik dan tiktik B dalam rangkaian di bawah ini, maka akan diperoleh harga Ω Ω Ω Ω 6 Ω 4 Ω 03. EBTNS Karena pengaruh panjangnya pengantar, pada rangkaian listrik timbul arus sebesar 400 m. Upaya yang dilakukan agar kuat arusnya menjadi 800 m adalah. panjang penghantar ditambah menjadi dua kalinya B. diganti penghantar yang berdiameter setengahnya C. diganti penghantar sejenis yang berdiameter dua kalinya D. panjang penghantar dikurangi menjadi setengahnya E. diganti penghantar lain yang lebih kecil hambatan jenisnya Ω Ω Ω Ω. 6 ohm B. 8 ohm C. 10 ohm D. 1 ohm E. 16 ohm 69

7 08. EBTNS Himpunan alat listrik di bawah ini yang menghasilkan arus DC adalah. aki turbin, altenator B. turbin, batarai, eleman Leclanche C. aki, baterai, elemen olta D. baterai, turbin, altenator E. elemen Daniell, generator, turbin 09. EBTNS Berikut ini adalah sifat elemen sekunder kecuali :. dapat diperbaharui bahan pereaksinya B. pada saat pengisian, aliran listrik berlawanan arah dengan arus yang dihasilkan C. pada saat pemakaian, kutub positifnya PbO dan negatifnya Pb D. pada saat pengisian, kutub positifnya PbO dan negatifnya Pb E. pada saat kosong kutub positif dan negatifnya berupa PbSO EBTNS-98-1 Gambar di samping merupakan elemen olta dengan 1 adalah elektroda dari tembaga dan adalah elektroda dari seng. Lampu akan menyala redup jika elektroda seng diganti dengan. Mg atau l B. l atau Fe 1 C. Fe atau Ni D. l atau Ni E. Mg atau Ni 11. EBTNS-9-05 Hubungan antara hambatan (R) dengan kuat arus () da-lam rangkaian yang tegangan listriknya tetap dinyatakan oleh grafik nomor R (1) R () R (3) 1. EBTNS volt Dari hasil suatu percobaan 3,0 hukum Ohm diperoleh grafik hubungan antara tegangan,0 dan kuat arus seperti gambar di samping ini. Nilai hambat- 1,0 an yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah. 0,5 Ω 0 0,5 1,0 1,5 B. 1,0 Ω C. 1,5 Ω D.,0 Ω E.,5 Ω 13. EBTNS Dari percobaan hubungan tegangan () dengan kuat arus () pada resistor, dihasilkan grafik pada gambar di samping. Jika = 4,5 volt maka besar kuat arus yang mengalir adalah (volt). 5 m B. 10 m 3 C. 0 m D. 30 m E. 35 m i(ampere) 0,0 14. EBTNS Berdasarkan gambar di bawah, kuat arus yang melewati hambatan 10 ohm adalah CTU DY m 10Ω. 0,06 B. 0,18 C. 0,4 D. 60,00 E. 40,00. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) R (4) (5) R 15. EBTNS Berapakah kuat arus yang ditunjukkan amperemeter seperti gambar di bawah?. 70 µ SHUNT 50 B. 70 m o C. 0,8 D. 3,5 o E. 7 o µ 70

8 16. EBTNS-89-4 Jarak voltmeter C menunjukan angka 80. pabila batas ukur 300 volt, tegangan pada saat pengukuran sebesar. 100 volt 60 B. 150 volt C. 00 volt D. 50 volt 0 10 E. 300 volt 300 volt 17. EBTNS Perhatikan rangkaian listrik berikut ini! 0 ohm 5 30 Q P 0 baterai 30 ohm Kuat arus yang melewati hambatan 0 ohm adalah. 0,6 B. 0,9 C. 3,0 D. 10 E EBTNS R 30 Ω 30 Ω 10 Ω 10 Ω Pada gambar rangkaian hambatan di samping, R = 30 Ω dan = 00 m. Tegangan antara kedua ujung kaki R adalah. 0,3 volt B. 3 volt C. 6 volt D. 9 volt E. 18 volt 19. EBTNS Perhatikan gambar rangkaian listrik di bawah. R 1 0. UN Daya listrik yang terjadi pada resistor dan rangkaian di bawah ini adalah. 108 watt E = 7 B. 48 watt C. 7 watt D. 1 watt R = 3 Ω E. 3 watt 1. UN Pada gambar rangkaian di samping, kuat arus yang E = 3 r = 0,4 Ω melalui R dan tegangan ujung-ujung R masingmasing adalah R = 4,6 Ω. 0,8 dan, B. 0,6 dan,76 C. 0,6 dan,3 D. 0,4 dan 1,84 E. 0, dan 0,9. EBTNS E = 3 volt r = 0,4 Ω R = 4,6 Ω Pada gambar rangkaian di atas, kuat arus yang melalui R dan tegangan ujung-ujung R masing-masing adalah. 0,8 dan 3, B. 0,6 dan,76 C. 0,6 dan 3,3 D. 0,4 dan 1,84 E. 0, dan 0,9 3. EBTNS-94-0 Gaya gerak listrik (E) dari elemen pada rangkaian pada gambar di bawah adalah.,7 volt E B. 5,0 volt r=1ω C. 8,0 volt 3 D. 11,0 volt 7 Ω E. 4,0 volt 4. EBTNS R R R P B Q 4 R B R 4 E = 1 volt R 3 R 5 Jika hambatan R 1 = 8 ohm, R = 16 ohm, R 3 = 16 ohm R 4 = 8 ohm R 5 = 1 ohm. Besarnya tegangan antara dan B adalah. 3 volt B. 5 volt C. 6 volt D. 8 volt E. 10 volt gar kuat arus pada rangkaian listrik pada gambar di samping menjadi dua kalinya, maka perlu penambahan hambatan sebesar. R, dihubungkan ke P dan B. R, dihubungkan ke P dan B C. R, dihubungkan ke P dan D. R, dihubungkan ke P dan B E. 3R, dihubungkan ke P dan Q 71

9 5. EBTNS Perhatikan rangkaian listrik di bawah. Bila saklar S ditutup, maka daya listrik pada hambatan R 1 adalah 9. EBTNS Perhatikan gambar di bawah ini. 0 Ω 0 Ω 0 Ω R 1 =4 Ω R =1 Ω R 1 R R 3 15 Ω 15 Ω. 3 watt B. 6 watt C. 8 watt D. 16 watt E. 3 watt S E= 4 6. EBTNS Dari rangkaian di samping, besar kuat arus yang melalui hambatan 6 Ω adalah.... 3,10 B. 3,01 C. 1,03 D. 0,33 E. 0,03 7. EBTNS-05-4 Perhatikan rangkaian di bawah ini. Hitunglah: a. arus yang mengalir pada rangkaian b. beda potensial ujung antara a dan d (ad) 8. EBTNS Empat buah elemen identik dirangkai untuk menyalakan sebuah lampu ( ) (1) () (3) (4) (5) R 4 R 5 6 Kuat arus terkecil adalah. 0,1 melewati R 1 B. 0,1 melewati R 4 C. 0, melewati R 1 D. 0, melewati R 4 E. 0,3 melewati R 1 dan R EBTNS-90-5 Perhatikan gambar rangkaian dibawah. rus yang melewati lampu (L) 1 watt, 1 volt adalah L R 1 = 3 Ω R = 6 Ω. 0,0 ampere E = 1 olt B. 0,5 ampere C. 1,0 ampere r = 1 Ω D. 1, ampere E. 1,5 ampere 31. EBTNS Dari rangkaian di bawah, hitunglah tahanan dalam amperemeter dan tegangannya! ohm ohm 1, ohm C B 4 ohm E E = 4,5 ohm r = ohm = 0,3 3. EBTNS Rangkaian listrik tertutup di samping ini dialiri arus listrik selama 1 menit. Berapa joule kalor yang dibentuk pada rangkaian tersebut, bila seluruh energi listrik berubah menjadi kalor? 6 Ω D Lampu yang nyalanya paling terang terdapat pada rangkaian. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) Ω 1 Ω 6 7

10 33. EBTNS Hasil perhitungan pada gambar rangkaian listrik di bawah ini diperoleh : 6 Ω B 1 3Ω 3 Ω Ω Ω 1. = 1,5. 1 = 1 3. = 1 4. B = 9 volt Jawaban yang benar adalah. 1 dan 3 B. dan 4 C. 1 dan 4 D. 1, dan 3 E., 3 dan EBTNS Perhatikan diagram rangkaian lidtik di samping. Hitunglah tegangan antara kedua ujung hambatan 30 Ω. 35 Ω 30 Ω 6 1 Ω 65 Ω 15 Ω EBTNS-96-0 Dari rangkaian listrik di samping, beda potensial antara dan B adalah 9 Ω. 0,3 volt 6, 1 Ω B. 3 volt 10 Ω C. 9 volt B D. 1 volt E. 30 volt 6, 1 Ω 14 Ω 36. EBTNS Perhatikan rangkaian listrik pada gambar di bawah. 4 Ω 5 Ω Ω EBTNS-9-4 Jika pada gambar rangkaian listrik di samping ini besar nya E 1 = 4 volt, E = volt, R 1 = 10 Ω dan R = 0 Ω, maka B - D adalah. 4 volt E 1 B C B. 3 volt C. volt E R D. volt E. 4 volt 38. EBTNS Dari rangkaian listrik di bawah ini, besarnya kuat arus yang melewati hambatan 10 Ω adalah E 1 = 9 E = 6 C B F r 1 =1Ω r =1Ω R 1 10 Ω 4 Ω 9 Ω D E. 0,5, menuju B. 0,5, menuju B C. 0,40, menuju D. 0,40, menuju B E. 4,00, menuju 39. EBTNS Perhatikan rangkaian di bawah ini. P 0 10 Ω 10 Ω 5 Ω Q Kuat arus pada hambatan 5 Ω adalah. 0,5 dari Q ke P B. 0,67 dari P ke Q C. 0,67 dari Q ke P D. 1,75 dari P ke Q E. 1,75 dari Q ke P 40. EBTNS Dari rangkaian majemuk di bawah ini, tentukan besar dan arah arus yang mengalir melalui tiap cabang. R 1 = 0,3 Ω F E D E 1 = 10 volt R 3 = 1,5 Ω E =1 R 1 =0,Ω r =0,5Ω B C R = 0,5 Ω D Hitunglah 1, dan 3. 73

11 41. EBTNS-88- Dalam rangkaian di sebelah ini, besarnya energi yang timbul tiap detik pada hambatan 3 ohm adalah. 1, watt B. 1,6 watt C.,4 watt Ω 3 Ω 5 Ω D. 3, watt E. 4,3 watt EBTNS Pada sebuah lampu listrik mengalir ampere dalam wak tu t detik. Bila besar hambatan R, maka besar energi listriknya adalah. t R Joule B. R t Joule C. t R Joule D. Rt Joule E. R t Joule 43. EBTNS-90-6 Kelima alat di bawah dirangkai secara paralel dan dihu-bungkan dengan tegangan 0 volt. Dari kelima alat lis-trik tersebut yang mempunyai hambatan terbesar adalah No lat listrik D a y a Tegangan 1. Radio 40 watt 0 volt. Kipas angin 70 watt 0 volt 3. T 75 watt 0 volt 4. Setrika 50 watt 0 volt 5. Refrigerator 450 watt 0 volt. Radio B. kipas angin C. T D. Setrika E. refrigerator 44. EBTNS Solder listrik pada tegangan 0 volt menghasilkan 1 arus 4 ampere, dipakai selama jam. Kepala solder listrik ter buat dari logam yang massanya 0,5 kg dan kalor jenis-nya joule/kg o K. Jika hanya 50 % energi listrik yang dipakai untuk menaikkan suhu alat itu, hitunglah berapa joule energi listrik yang dipakai oleh solder dan berapa kenaikan suhu solder. 46. EBTNS-9-06 Kawat B diberi tegangan listrik 1 volt. Jika hambat annya 6 ohm, maka jumlah kalor yang dilepaskan dari kawat B tiap menit adalah. 7 joule B. 10 joule C joule D joule E joule 47. EBTNS Pada sebuah lampu pijar bertuliskan 40 W, 0 volt. pa bila lampu tersebut dipasang pada tegangan 110 volt maka daya lampu adalah. 10 watt B. 0 watt C. 40 watt D. 80 watt E. 160 watt 48. UN-04-9 Elemen pemanas sebuah kompor listrik 110 mempunyai hambatan 0 ohm. Jika kompor ini digunakan untuk memanaskan 1 kg air bersuhu 0 o C selama 7 menit dan dipasang pada tegangan 110, maka suhu akhir air (kalor jenis air 4.00 J/kg/ o C) adalah. 3,7 o C B. 43,7 o C C. 60,5 o C D. 80,5 o C E. 94,0 o C 49. EBTNS Sebuah alat pemanas air 00 watt, 0 volt yang dipasang pada sumber tegangan 110 volt, menyerap daya listrik sebesar. 400 watt B. 00 watt C. 100 watt D. 75 watt E. 50 watt 50. EBTNS Sebuah lampu pijar bertuliskan 80 watt, 0 volt, dipasang pada suatu sumber tegangan 110 volt. Daya lampu pijar menjadi. 80 watt B. 60 watt C. 40 watt D. 0 watt E. 10 watt 45. EBTNS Sebuah pengukur volt (voltmeter) mempunyai hambatan dalam 1000 ohm dan daya pengukur maksimum 10 volt. Bagaimana caranya mengubah alat itu supaya daya peng ukurannya dapat sampai 100 volt? 74

12 51. EBTNS-05-1 Pesawat T dinyalakan rata-rata 6 jam sehari, pesawat tersebut di hubungkan pada tegangan 0 volt dan menarik arus,5. Jika harga energi listrik Rp 150,-/ kwh maka biaya listrik untuk pemakaian T selama satu bulan (30 hari) adalah.... Rp ,- B. Rp ,- C. Rp ,- D. Rp ,- E. Rp ,- 75

13 Medan Magnet nduksi 01. EBTNS Gambar-gambar berikut ini untuk menunjukkan arah medan magnetik B yang timbul disekitar penghantar berarus listrik. (1) () B B (3) (4) B B B rah B dan yang benar diperlihatkan pada gambar. (1), () dan (3) B. (1), (), (3) dan (4) C. (1) dan (3) D. () dan (4) E. (4) saja 0. EBTNS-97-1 Berikut ini adalah gambar arah induksi megnetik (B) yang timbul di sekitar penghantar berarus listrik i (1) () (3) 04. EBTNS-9-5 Kawat B berada pada bidang YOX sejajar sumbu Y berarus listrik seperti gambar di samping. nduksi magnetik di titik O searah dengan. Sumbu x + z + B. Sumbu y + y - B C. Sumbu z + x + D. Sumbu y - E. Sumbu z - y + z - i 05. EBTNS-05-8 Sebuah penghantar lurus dan panjang. Gambar di samping arah induksi magnetik di titik P adalah searah dengan y. sumbu x + P B. sumbu z - C. sumbu y + x D. sumbu z + E. sumbu x - z 06. EBTNS-87-0 Kawat lurus yang panjang menembus tegak lurus bidang kertas (). Titik P berada pada jarak R dari kawat itu se-perti tampak pada gambar. Bila kawat dialiri arus de-ngan arah dari bawah ke atas, maka arah induksi mag-netik B di titik P adalah P R (4) (5) rah B yang benar adalah pada gambar. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 03. EBTNS-95- Pada gambar di bawah ini, kawat L pada bidang XOY se jajar sumbu X dan berarus listrik i. rah induksi magnet di titik O searah sumbu. X ( + ) Y + B. Y ( ) C. Z ( + ) X+ D. X ( ) 0 E. Z ( ) Z +. tegak lurus bidang arah ke bawah B. tegak lurus bidang arah ke atas C. menuju ke P D. menyinggung lingkaran dengan jari-jari R di P arah ke belakang E. menyinggung lingkaran dengan jari-jari R di P arah ke depan 07. EBTNS-90-3 rah medan magnet induksi di titik P yang terletak pada sumbu lingkaran kawat (l) searah dengan z +. sumbu x positip B. sumbu x negatip P l C. sumbu y negatip o D. sumbu y positip y + E. sumbu z positip x + 76

14 08. EBTNS Untuk gambar di samping, pernyataan yang benar adalah U S. rus yang lewat titik ke atas, kutub U kompas menyimpang ke kiri B. rus yang lewat titik ke atas, kutub S kompas menyimpang ke kanan C. rus yang lewat titik ke bawah, kutub U kompas menyimpang ke kanan D. rus yang lewat titik ke bawah, kutub S kompas menyimpang ke kanan E. rus yang lewat titik ke bawah, kutub S kompas tidak menyimpang 09. EBTNS-91-4 pabila pada gambar di bawah saklar ditutup, maka kutub Utara jarum kompas akan berputar ke arah atas S. Timur T B B. Selatan U C. Barat D. tas bawah E. bawah 10. EBTNS Besarnya kuat medan magnet di suatu titik di sekitar suatu kawat lurus berarus berbanding lurus dengan. panjang kawat B. kuat arus listrik C. jari-jari penampang lintang kawat D. hambatan kawat E. jarak titik ke penghantar 11. EBTNS-89-3 Sebuah kawat lurus yang panjang berarus listrik 10. Sebuah titik berada 4 cm dari kawat. Jika µ 0 = wb/mp.m, maka kuat medan magnet dititik tersebut adalah. 0, weber m B. 1, weber m C. 3, weber m D. 4, weber m E. 5, weber m 1. UN Besarnya medan magnetik di suatu titik di sekitar kawat penghantar listrik berarus berbanding lurus dengan. panjang kawat B. kuat arus listrik C. jari-jari penampang lintang kawat D. hambatan kawat E. jarak titik ke penghantar 13. EBTNS Titik P dan titik Q masing-masing berada pada jarak 5 cm dan 0 cm dari sebuah kawat lurus panjang berarus listrik 10 di udara. Nilai perbandingan antar induksi magnetik di titik P dan di titik Q adalah. 1 : 4 B. 4 : 1 C. 1 : 16 D. 16 : 1 E. : EBTNS-93-8 Seutas kawat panjang berarus listrik. Sebuah titik berjarak a dari kawat tersebut mempunyai induksi magnetik B. Besar induksi magnetik di suatu titik berjarak 3a dari kawat tersebut adalah. 3B B. B C. B D. E. 1 B 1 B UN Besar induksi magnet yang berjarak x cm dari sebuah kawat lurus panjang berarus 6 ampere adalah 1, Wb/m. Tentukanlah x! 16. EBTNS Perhatikan gambar : l = kawat panjang = bidang datar tegak lurus N = Titik berada pada bidang berjarak 1 cm dari i Kawat dialiri arus i = 50 ampere ke atas. Besar induksi magnetik di B. 10 weber m B weber m C weber m D weber m E weber m 17. EBTNS-98-9 nduksi magnetik pada solenoida dapat diperbesar antara lain dengan cara. memperkecil kuat arus dalam solenoida B. memperkecil jumlah lilitan C. memperkecil luas kumparan D. memperbesar luas kumparan E. memperbanyak jumlah lilitan l N i 77

15 18. EBTNS-96-3 nduksi magnetik di sebuah titik yang berada ditengahtengah sumbu solenoida yang berarus listrik adalah (1) berbanding lurus dengan jumlah lilitan () berbanding lurus dengan kuat arus (3) berbanding lurus dengan permeabilitas zat dalam solenoida (4) berbanding terbalik dengan panjang solenoida Pernyataan yang benar adalah. (1) dan (3) B. () dan (4) C. (1), () dan (3) D. (), (3) dan (4) E. (1), (), (3) dan (4) 19. EBTNS-95-3 Dari sebuah selonoide disajikan tabel data seperti di ba-wah ini. Keadaan i (ampere) N (lilitan) (cm) ( 1 ) ( ) Perbandingan induksi magnetik di pusat selonoide pada keadaan (1) dengan keadaan () adalah. 1 : B. 1 : 4 C. : 1 D. 4 : 1 E. 8 : 1 0. EBTNS-88-3 Suatu solenoid panjang meter dengan 800 lilitan dan jari-jari cm. Bila solenoid itu dialiri arus sebesar 0,5, tentukanlah induksi magnet pada ujung solenoid. (µo = 4π.10 7 Wb. 1.m 1 ).. 4π.10 5 Wb.m B. 8π.10 7 Wb.m C. 4π.10 6 Wb.m D. 8π.10 5 Wb.m E. π.10 4 Wb.m 1. EBTNS-91-7 Sebuah solenoida yang mempunyai 500 lilitan, dialiri arus searah sehingga timbul fluks magnet sebesar weber. Jika induktansi solenoida 0,4 henry maka arus yang mengalir besarnya. 0,5 ampere B. 1,5 ampere C. ampere D.,5 ampere E. 5 ampere 78

16 Gaya Lorentz 01. UN Besar gaya yang dialami kawat lurus berarus listrik di dalam medan magnet homogen tidak bergantung pada. posisi kawat di dalam medan magnet B. panjang kawat C. kuat arus D. kuat medan magnet E. hambatan kawat 0. EBTNS Perhatikan gambar arah arus listrik (), medan magnet (B) dan gaya magnetik (F) (1) () (3) B F B B F F (4) (5) B F B F 04. EBTNS Pada gambar berikut, adalah arus listrik, U dan S adalah kutub Utara dan kutub Selatan magnet. F adalah gaya magnetik. (1) F () U S S F U (3) (4) F S F U U S rah F yang benar diperlihatkan pada gambar. (1) dan () B. (1), () dan (3) C. (1) dan (4) D. (), (3) dan (4) E. (3) dan (4) 05. EBTNS Medan magnetik B homogen ke atas menembus bidang gambar. Jika sebuah elektron bebas bergerak dengan laju tetap ke arah utara (U) maka gaya magnetik menyebabkan lintasan gerak elektron membelok ke arah atas U Keterangan: = arah menembus ke luar bidang gambar = arah menembus ke dalam bidang gambar Hubungan antara, B dan F yang benar adalah pada gambar. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) B S. timut (T) B. barat (B) C. selatan (S) D. atas E. bawah q v bawah T 03. EBTNS-0-17 Seutas kawat penghantar panjang terletak di antara kutub-kutub magnet dan arus listrik dialirkan melalui kawat dengan arah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah. Kawat akan mengalami U B D S magnet magnet C. gaya searah B. gaya searah B C. gaya searah C D. gaya searah D E. tidak mengalami gaya 06. UN Sepotong kawat penghantar lurus berarus listrik yang arahnya ke timur diletakkan dalam medan magnit yang arahnya ke utara. Pada penghantar akan timbul gaya yang arahnya ke. timur laut B. bawah C. atas D. barat E. selatan 79

17 07. EBTNS Sepotong kawat l dialiri arus listrik i, terletak dalam medan magnet B dan mengalami gaya listrik F. Dari kelima gambar arah, B dan F berikut ini, (1) () (3) F F F (4) (5) F F yang benar adalah gambar. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 08. EBTNS Sepotong kawat berarus listrik berada dalam medan magnet homogen seperti pada gambar di bawah akan mendapat gaya lorentz yang arahnya i U. searah sumbu x positip B. searah sumbu x negatip C. searah sumbu y positip D. searah sumbu y negatip E. searah sumbu z positip S 09. EBTNS Elektron bergerak sejajar sumbu y+ dalam medan magnet B. pabila B searah sumbu Z+ (lihat gambar), elek tron akan mengalami gaya Lorentz yang arahnya. searah sumbu X+ B. searah sumbu Y+ y + C. searah sumbu Z+ D. searah sumbu X- z - E. searah sumbu Y- e X + Z + Y EBTNS Faktor-faktor yang dipenuhi agar gaya Lorentz dapat ter jadi pada suatu kawat penghantar adalah (1) kawat penghantar dialiri arus () kawat penghantar berada dalam medan magnet (3) arah medan magnet tegak lurus kawat penghantar (4) arah arus searah medan magnet 11. EBTNS-0-33 Dua kawat sejajar l dan m masing-masing panjangnya m dan terpisah pada jarak cm. Pada kawat m yang kuat arusnya 1,5 mengalami gaya magnetik dari kuat arus kawat l sebesar N (µ o = 4π.10 7 T m 1 ). Kuat arus pada kawat l adalah. 1, B. 1,5 C.,0 D.,4 E. 3,0 1. EBTNS Dua kawat sejajar yang berjarak 1 m satu sama lain dialiri oleh arus listrik masing-masing 1 dengan arah yang sama. Di antara kedua kawat akan terjadi. Gaya tarik menarik sebesar N B. Gaya tolak menolak sebesar 10 7 N C. Gaya tarik menarik sebesar 10 7 N D. Gaya tarik menarik sebesar 10 7 N E. Gaya tolak menolak sebesar 10 7 N 13. EBTNS-93-9 Dua kawat sejajar lurus panjang berjarak 0 cm satu sama lain. pabila kedua kawat dialiri arus listrik 0,5 dan 4, dan µ o = 4π 10 7 Wb 1 m 1 maka pada setiap kawat bekerja gaya tiap meternya sebesar N B N C. π 10 6 N D N E. 4π 10 6 N 14. EBTNS-95-4 Jika kawat PQ sejajar kawat RS i 1 = 6, a = 0 cm, µ 0 = 4π 10 7 Wb 1 m 1, menghasilkan gaya tolak se besar 4, N m 1. Kuat arus dan arahnya adalah. 8 dari S ke R P R B. 8 dari R ke S i 1 i C. 6 dari S ke R a = 0 cm D. 6 dari R ke S E. dari R ke S Q S x - x + z + B y - 80

18 15. EBTNS-05-9 Perhatikan gambar di samping, jika diketahui i 1 =, i = 5 dan µ o = 4π 10-7 Wb/m, maka arah dan gaya yang dialami kawat ke () per meter adalah (1) () kiri i 1 i 0 cm kanan N/m ke kanan B N/m ke kiri C N/m ke kanan D N/m ke kiri E N/m ke kanan 19. EBTNS Sebuah elektron (Q=1, C) bergerak dalam medan magnet homogen. pabila kecepatan elektron ms 1 memotong garis gaya magnet dengan sudut 30 o, maka elektron mengalami gaya sebesar 5, N. Besar induksi magnetik adalah. 18 T B. 1,8 T C. 0,9 T D. 0,45 T E. 0,18 T 16. EBTNS Dua kawat sejajar dan panjang terpisah pada jarak 10 cm, masing-masing berarus listrik, sehingga pada kawat kedua timbul gaya Lorentz persatuan panjang 7, 10 5 N m 1 (perhatikan gambar di samping dan µ o = 4π 10 7 Wb/.m) 1 =6 10 cm (1) () 6 cm 8 cm Hitunglah: a) kuat arus pada kawat () b) induksi magnet di titik 17. UN Partikel bermuatan q dengan laju tetap memasuki medan magnet dan medan listrik segara tegak lurus (medan listrik tegak lurus medan magnet) pabila besar induksi magnet 0, T dan kuat medan listrik /m maka laju gerak partikel (dalam m/s) adalah B C. 1, 10 5 D E. 3, EBTNS-97-8 Sebuah partikel alpha (m = 6, kg, q = 3, 10 9 C) bergerak tegak lurus terhadap medan magnet B yang arahnya masuk bidang gambar. Jika B = 0, T dan kecepatan partikel m/s, maka jari-jari lintasannya adalah. 1,33 m B. 0,75 m C. 0,30 m D. 0,13 m E. 0,03 m 81

19 GGL nduksi 01. EBTNS-95-5, B dan pada gambar ini masing-masing arah gerakkan, induksi magnet dan arus induksi. rah induksi yang paling tepat ditunjukkan oleh nomor (1) (4) i i () (5) i i (3) i. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 0. EBTNS Sepotong kawat digerakkan di dalam medan magnet menghasilkan GGL sebesar di antara ujungujungnya. Jika kawat diperpendek menjadi setengah semula dan kecepatan geraknya diperbesar menjadi dua kali semula pada medan magnet tetap, maka besar GGL yang timbul sebesar. B. C. 3 D. 4 E EBTNS-9-6 Kawat C berada dalam medan magnet homogen B yang arahnya menuju pembaca seperti pada gambar. pabila kawat di geser ke kanan memotong tegak lurus garis gaya, maka timbul gaya Lorentz yang arahnya. ke atas.... C.... B. ke bawah kiri kanan C. menjauhi pembaca R..B... v. D. ke kanan E. ke kiri EBTNS-91-5 Bila sepotong kawat yang vertikal digerakkan ke arah Selatan memotong tegak lurus garis-garis gaya magnet homogen yang arahnya ke Timur, maka dalam kawat timbul GGL nduksi yang menghasilkan arus induksi dengan arah. ke Utara B. ke Barat C. ke Selatan D. ke bawah E. ke atas 05. EBTNS Sebuah penghantar PQRS berada dalam medan magnet homogen B yang arahnya tegak lurus bidang gambar menjauhi pembaca (lihat gambar). Bila kawat TU digeser ke kanan dengan kecepatan v, arah arus induksi yang terjadi adalah Q T P R U S. dari T ke U terus ke S B. dari U ke T terus ke Q C. dari S ke U terus ke R D. dari Q ke T terus ke P E. dari U ke T terus membalik 06. EBTNS-96-4 Gambar di samping ini menun- Q jukkan batang konduktor PQ yang digerakkan memotong medan magnet homogen B. rah B tegak lurus bidang kertas. Jika v = kecepatan gerak konduktor PQ, maka pada PQ yang ber- P potensial listrik lebih tinggi adalah ujung. Q, bila B masuk bidang gambar dan v ke kiri B. Q, bila B keluar bidang gambar dan v ke kanan C. P, bila B keluar bidang gambar dan v ke kiri D. P, bila B keluar bidang gambar dan v ke kanan E. P, bila B masuk bidang gambar dan v ke kiri 07. EBTNS-9-44 Perhatikan gambar dibawah. Kawat PQ panjang 0 cm digerakkan ke kanan dengan kecepatan 6 m/s. Jika induksi magnet B = 0,5 Wb m, maka kuat arus yang melalui hambatan R adalah. 0,3 P C B. 1, C. 3,0 D. 3,3 = 6 m/s E. 30 B Q D 8

20 08. EBTNS-0-36 Perhatikan gambar! L K R M B N Sebuah rangkaian kawat logam KLMN dengan hambatan R = ohm, berada dalam medan magnet Wb m. Bila batang logam panjang B = 30 cm digerakkan sehingga arus listrik mengalir dari L ke M melalui R sebesar 600 m, kawat B digerakkan dengan laju. 0,6 m s 1 ke kanan B. 0,6 m s 1 ke kiri C. 3,6 m s 1 ke kanan D. m s 1 ke kanan E. m s 1 ke kiri 09. EBTNS-91-4 Pada gambar di bawah, B = induksi magnet homogen. pabila kawat PQ bergerak memotong tegak lurus medan magnet, maka arus listrik yang mengalir melewati hambatan 0 ohm adalah P B = 0,5 T 15 cm v=8 m s 1 0 Ω Q. 0,03 menuju P B. 0,03 menuju Q C. 0,60 menuju P D. 3,00 menuju Q E. 3,00 menuju P 10. EBTNS Kawat B panjang 40 cm digerakkan dalam medan mag net homogen B = 10 tesla dengan kecepatan 0 m s 1. Bila hambatan seluruh rangkaian B = 5 ohm, maka besar dan gaya Lorentz yang bekerja pada kawat B adalah B R., N, arah ke kiri B. 6, N, arah ke kanan C. 6, N, arah ke kiri D. 3, 10 5 N, arah ke kanan E. 3, 10 5 N, arah ke kiri 11. EBTNS Kumparan kawat yang diputar dalam medan magnet akan membangkitkan gaya gerak listrik SEBB Kumparan kawat mempunyai induktansi diri 1. EBTNS Diantara faktor-faktor berikut: (1) jumlah lilitan kumparan () laju perubahan medan magnet (3) arah medan magnettik yang mempengaruhi gaya gerak listrik induksi pada kumparan adalah. (1) B. (1) dan () C. () D. () dan (3) E. (3) 13. UN-03-3 Diantara faktor-faktor berikut ini : (1) jumlah lilitan kumparan () laju perubahan fluks magnet (3) besar induksi magnetik yang mempengaruhi ggl induksi dalam generator adalah. (1) B. (1) dan () C. (1), () dan (3) D. () dan (3) E. (3) 14. UN Untuk memperbesar GGL induksi dalam suatu kumpar an dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, kecuali. memperbesar penampang kawat B. memperbanyak jumlah lilitan kumparan C. memakai magnet yang lebih kuat D. melilitkan kumparan pada inti besi lunak E. memutar kumparan lebih cepat 15. EBTNS-88-0 Gaya gerak listrik induksi dapat ditimbulkan dengan beberapa cara, satu diantaranya adalah. meletakkan kumparan kawat dalam medan magnet B. menggerakkan kawat dalam medan magnet searah garis gaya magnet C. memasang galvanometer pada ujung-ujung kum paran D. mendekatkan batang magnet pada ujung kumparan E. menggerakkan kawat dalam medan magnet sehingga memotong garis gaya magnet 83

21 16. EBTNS Sebuah kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan baterai. rah GGL induksi diri yang terjadi pada kumparan selalu. searah dengan tegangan baterai B. berlawanan arah dengan garis medan magnetik kumparan C. searah dengan arus yang ditimbulkan baterai D. berlawanan arah dengan tegangan baterai E. searah dengan garis medan magnetik kumparan 17. EBTNS-93-3 Pada rangkaian listrik di samping, L = induktor, S = saklar, = voltmeter dan E = elemen. S ditutup lalu dibuka kembali. Ternyata menunjukkan harga maksimum pada saat L S E. S masih dalam keadaan terbuka B. S sedang ditutup C. S dalam keadaan tertutup D. S sedang dibuka E. S dibuka dan ditutup kembali 18. EBTNS Sepotong kawat penghantar yang panjangnya l digerakkan memotong tegak lurus suatu medan magnet B sehingga menimbulkan GGL induksi ε. Jika kecepatan gerak kawat dinaikkan kali semula dengan arah tetap dan panjang kawat di ubah menjadi 1 nya, maka GGL 4 induksinya menjadi. 0,5 ε B. 0,50 ε C. ε D. 3 ε E. 4 ε 19. EBTNS rus pada sebuah kumparan (500 mh) berubah setiap saat menurut fungsi i(t) = t + 4t 3. Besar GGL induktansi diri pada saat t = 0,1 sekon adalah. 00 B. 0 C. D. 4,4 E., 0. EBTNS-95-8 Pada percobaan dengan kumparan-kumparan yang dipu tar di dalam medan magnet homogen diperoleh data (da lam data sistem satuan nternasional) sebagai berikut : Percobaan Jumlah lilitan Luas penampang ( 1 ) X y z ( ) 3x 1 y z Kecepatan putar ( 3 ) x y z ( 4 ) x y 3 z ( 5 ) 4x y z yang menghasilkan gaya listrik (GGL) maksimum adalah. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 1. EBTNS Data spesifik dua buah generator tertera dalam tabel di bawah ini Jumlah lilitan nduksi Generator kumparan magnetik T B T Jika kedua generator berputar dengan frekuensi yang sama, maka perbandingan GGL maksimum generator dan B adalah. 5 : 3 B. 5 : 1 C. 1 : D. 1 : 3 E. 1 : 5. EBTNS-01-4 Kuat medan listrik maksimum yang dihasilkan oleh suatu rangkaian osilator adalah 400 N C 1. Bila cepat rambat cahaya m s 1 dan µ o = 4π 10-7 Wb/ m, maka daya rata-rata yang diterima oleh suatu bidang per satuan luasnya adalah,4. kw m π B.,4 π kw m 4 C. kw m π D. 4 kw m E. 4 π kw m 3. EBTNS Suatu kumparan terdiri dari 00 lilitan dengan luas permukaan 50 cm. Kumparan ini bersumbu putar tegak lurus medan magnet dengan induksi magnetik sebesar 0,5 Wb.m dan diputar dengan kecepatan sudut 60 rad/s. Pada ujung kumparan akan timbul GGL bolak-balik maksimum sebesar? 84

22 4. EBTNS-94- Sebuah kumparan terdiri dari 100 lilitan berada dalam medan magnetik. pabila pada kumparan terjadi perubahan fluks magnetik 10-3 Wb/detik, maka besar GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan adalah. 0.4 volt B. 1.0 volt C. 1. volt D..0 volt E..4 volt 5. EBTNS-94-4 Sebuah kumparan dengan 50 lilitan dan induktansi mh dihubungkan dengan sumber tegangan arus searah. Kalau kuat arus di dalam kumparan 5, maka besar fluks magnetik di dalam kumparan Wb B Wb C Wb D Wb E Wb 6. EBTNS-91-6 Pada saat tegangan sesaat = 1 tegangan maksimumnya, maka posisi penampang bidang kumparan altenator membentuk sudut. 0 o B. 30 o C. 45 o D. 60 o E. 90 o 9. EBTNS-96-5 Gambar di bawah menunjukkan posisi kumparan dalam dinamo (altenator) yang sedang bekerja. (1) () (3) B 60 o B 45 o B (4) (5) 30 o B B 1 Yang memperlihatkan nilai GGL sesaat = maksimum adalah gambar. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) GGL 30. EBTNS Jika kapasitor yang kapasitasnya C dirangkaikan pada arus C, maka persamaan kuat dan tegangan adalah. C = m sin (ωt + 90 o ) dan C = m sin ωt B. C = m sin ωt dan C = m sin (ωt+ 90 o ) C. C = m sin (ωt - 90 o ) dan C = m sin (ωt - 90 o ) D. C = m sin (ωt + 90 o ) dan C = m sin (ωt + 90 o ) E. C = m sin ωt dan C = m sin ωt 7. EBTNS-94-5 Sebuah kumparan terdiri dari 100 lilitan. Bentuk penampangnya persegi panjang dengan ukuran 8 cm 5 cm. Kumparan berputar dengan frekuensi anguler 100 rad s 1, tegak lurus medan magnet homogen. nduksi magnetik medan magnet = tesla. Tegangan maksimum yang terjadi pada kumparan adalah. 800 volt B. 40 volt C. 00 volt D. 100 volt E. 80 volt 8. EBTNS-9-8 Pada sebuah kumparan dengan induksi 0,8 H mengalir arus listrik dalam waktu setengah detik berubah dari 40 m menjadi 15 m. Besar GGL induksi yang terjadi pada kumparan adalah. 15 m B. 0 m C. 5 m D. 40 m E. 48 m 85

23 Listrik rus Bolak-balik 01. EBTNS-9-9 (1) () (3) (4) (5) Gambar tayangan pada osiloskop saat dihubungkan dengan aki tampak seperti gambar nomor. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 0. EBTNS-95-7 Perhatikan rangkaian percobaan pengukuran tegangan dan arus listrik berikut : (1) osiloskop C R galvanometer () osiloskop C R galvanometer (3) osiloskop C R galvanometer (4) osiloskop C R galvanometer (5) osiloskop C R galvanometer Pola yang benar ditunjukkan oleh galvanometer dan osiloskop adalah pola nomor. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 03. EBTNS-86-9 Dua buah generator C yang induksi magnetik dan jumlah lilitan pada kumparan sama besar menghasilkan GGL sama besar. Jika penampang kumparan = 4 kali kumpar an maka kecepatan putar kumparan sama dengan. 1 kecepatan kumparan 4 B. 1 kecepatan kumparan C. 1 kecepatan kumparan D. kecepatan kumparan E. 4 kecepatan kumparan 04. EBTNS-89- Grafik dibawah ini menunjukan hubungan kuat arus bolak-balik terhadap waktu. Kuat arus yang sama, tetapi waktunya berbeda ditunjukan oleh bagian grafik () Q P R S W 0 π/ π π. P - R B. R - S C. S - T D. T - U E. U - W 05. EBTNS Hasil pengukuran tegangan bolak-balik dengan voltmeter selalu lebih rendah dari tegangan maksimumnya SEBB Tegangan bolak balik yang terbaca pada voltmeter adalah tegangan efektif 06. EBTNS Sumber tegangan arus bolak-balik, diukur dengan voltmeter menunjukkan a volt dan dengan osiloskop potensial maksimum adalah b volt. Hasil peolehan tersebut cenderung sesuai dengan perumusan. a = 1 b B. a = 1 b C. a = b D. a = b E. a = b 07. EBTNS Tegangan listrik PLN di rumah diukur dengan voltmeter menunjukkan 110 volt. ni berarti bahwa (1) tegangan listrik PLN nilainya tetap 110 volt () tegangan effektifnya 110 volt (3) tegangan maksimumnya 110 volt (4) tegangan maksimummnya 110 volt T U 86

24 08. UN Jika pada sebuah voltmeter arus bolak-balik terbaca 100 volt, maka. tenagan maksimummnya 100 volt B. tenagan maksimummnya 110 volt C. tegangan efektifnya 100 volt D. tenagan rata-rata100 volt E. tenagan maksimummnya 100 volt 09. EBTNS Berapa harga efektif buat kuat arus bolak-balik yang harga maksimumnya 0,85?. 0,1 B. 0,45 C. 0,6 D. 1,0 E. 1, 10. EBTNS-0-34 Pada grafik tegangan bolak balik terhadap waktu di bawah ini menyatakan bahwa maks = 00 volt B. maks = 00 volt C. efektif = 100 volt D. efektif = 100 volt E. efektif = 100 volt 11. EBTNS-91-8 Tegangan suatu sumber C tampak pada layar osiloskop seperti gambar di bawah. Tombol tegangan pada osiloskop menunjuk pada posisi 50 /skala. Jika = 1,4 dan tegangan tersebut diukur dengan voltmeter C, hasilnya adalah. 14,8 volt B. 35,7 volt C. 50 volt D. 14,8 volt E. 00 volt 1. EBTNS Perhatikan grafik diagram fasor pada gambar berikut ini! Jika dan masing-masing adalah tegangan dan arus listrik, maka diagram fasor yang berlaku untuk rangkaian induktor saat diberi tegangan bolak-balik adalah. (1), () dan (3) B. (1), (), (3) dan (4) C. (1) dan (3) D. () dan (4) E. (4) saja 13. EBTNS-95-9 Lima buah diagram vektor berikut ini menunjukkan hubungan antara kuat arus listrik dan tegangan pada kapasitor yang dihubungkan ke sumber tegangan C. (1) () (3) i i (4) i (5) Diagram yaang benar adalah. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 14. EBTNS Diantara ketentuan yang berkaitan dengan sifat induktor berikut: (1) mudah menghantarkan arus frekuensi rendah () mampu mengubah energi listrik menjadi medan magnetik (3) tidak dapat dilewati arus searah Yang benar adalah. (1) B. (1) dan () C. () D. () dan (3) E. (3) 87

25 15. EBTNS-96-6 Kelima grafik berikut menunjukkan hubungan kuat arus (i) dan tegangan () terhadap waktu (t): (1) (4) () (5) (3) Yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus, bila suatu kapasitor dirangkai dalam arus bolakbalik adalah grafik. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 16. EBTNS Dari kelima grafik hubungan tegangan () dan kuat arus () terhadap waktu (t) berikut ini, 17. EBTNS-91-9 Grafik berikut ini yang menggambarkan hubungan dan terhatap t untuk induktor yang dialiri arus adalah. D. B. E. C. 18. EBTNS-87-1 π Diketahui : = mak sin ω t dan = mak sin (ω t ) maka beda fase antara dan adalah π. ω t B. ω t π C. sin ( π ) D. π E. π 19. EBTNS Kuat arus yang mengalir pada induktor jika dipasang pada tegangan searah atau tegangan bolak-balik masing-masing i DC dan i C. Jika tegangan diberikan sama besar, maka. i DC = 1 i C B. i DC = i C C. i DC > i C D. i DC < i C E. i DC = i C Yang berlaku untuk hambatan R pada saat dialiri arus listrik bolak-balik adalah grafik. B. C. D. E. 0. EBTNS Berikut ini adalah upaya untuk mengubah reaktansi induktif. (1) memperbesar tegangan () memperbesar arus (3) memperkecil induktansi induktor (4) memperkecil frekuensi arus Upaya yang benar adalah. (1), () dan (3) B. (1), (), (3) dan (4) C. (1) dan (3) D. () dan (4) E. (30 dan (4) 88

26 1. EBTNS-9-3 Faktor yang berpengaruh terhadap reaktansi induktif suatu induktor adalah. tegangan listriknya B. jenis bahan induktornya C. kuat arus listriknya D. tebal kawat induktornya E. frekuensi arus listriknya. EBTNS-89-8 Dalam rangkaian seri hambatan (R = 60 Ω) dan induktor dalam tegangan arus bolak-balik, kuat arus yang lewat ampere. pabila dalam diagram vektor di bawah ini (tan α = 3 ), tegangan induktor 4. 7 volt X L Z B. 90 volt C. 10 volt D. 160 volt E. 00 volt R 3. EBTNS-88-8 Pada hubungan seri hambatan R dan induktor L dalam rangkaian arus bolak-balik menghasilkan impedansi Z se perti gambar di bawah. Bila GGL bolak-balik diperbesar maka X L Z R. X L tetap, R tetap B. X L menjadi besar, R tetap C. X L tetap, R menjadi besar D. X L menjadi besar, R menjadi besar E. X L menjadi kecil, R tetap 4. EBTNS Sebuah induktor dengan induktansi diri 800 mh dialiri arus ampere. Berapa joule energi listrik yang tersimpan dalam induktor? 5. UN Sebuah kumparan berinduktansi 0,5 H dihubungkan dengan tegangan listrik 110 volt, dengan frekuensi 50 Hz. Berapa kuat arus dalam kumparan 6. EBTNS Pada rangkaian di bawah pembacaan amperemeter adalah 0, dan pembacaan voltmeter adalah 10. Kalau kumparan dilepaskan dari rangkaian kemudian hambatannya diukur dengan ohmmeter, hasilnya adalah 30 ohm. Dari semua data tersebut, tentukanlah reaktansi induktif kumparan!. 0 ohm catu daya B. 30 ohm C. 40 ohm D. 50 ohm E. 80 ohm kumparan 7. UN Sebuah rangkaian R L seri dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik 100 volt (perhatikan gambar). ngka yang ditunjukkan oleh voltmeter dan amperemeter berturut-turut 80 volt dan. Besar reaktansi induktif adalah R L. 10 Ω B. 30 Ω C. 40 Ω D. 50 Ω E. 60 Ω 8. EBTNS Rangkaian R-L seri dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik seperti pada gambar di samping. Berdasarkan data-data pada gambar, maka reaktansi induktif adalah L R = 30 Ω. 40 Ω B. 50 Ω C. 60 Ω D. 80 Ω E. 100 Ω L ~ E = 100 volt = 60 volt 9. EBTNS-96-7 Pada rangkaian listrik di samping: = 8 volt 3 = 10 volt 1 R = 30 ohm 3 mpedansi rangkaian R-L tersebut adalah. 70 ohm B. 50 ohm C. 40 ohm D. 30 ohm E. 0 ohm 89

27 30. EBTNS-94-6 Jika frekuensi anguler sumber tegangan bolak-balik 000 rad detik 1, maka impedansi rangkaian pada gambar di bawah besarnya adalah. 300 Ω B. 500 Ω C. 640 Ω D. 830 Ω E Ω 31. EBTNS-9-31 Ohmmeter yang digunakan mengukur hambatan sebuah kumparan menunjukkan 60 ohm. Pencatatan voltmeter dan amperemeter pada kumparan yang dipasang dalam rangkaian arus bolak-balik berturutturut 00 volt dan ampere. Besar reaktansi induktif kumparan adalah. 40 ohm B. 60 ohm C. 80 ohm D. 100 ohm E. 160 ohm 3. EBTNS-0-35 Suatu hambatan ohm dirangkaikan seri dengan induktor 1,5 H kemudian dihubungkan pada tegangan beramplitudo 10 volt yang berfrekuensi 40 rad/s. rus yang timbul dalam rangkaian beramplitudo. B.,4 C. 3 D. 40 E EBTNS Jika sumber listrik memiliki frekuensi 100 Hz, besar reaktansi kapasitif rangkaian pada gambar adalah. π ohm 500 B. π ohm C. π 500 ohm D ohm π E. 4π 10 4 ohm 4 µf 4 µf 34. EBTNS Sebuah kapasitor dialiri arus bolak-balik dengan frekuensi f., tegangan dan mengalir arus. Jika dan f dijadikan kali semula, maka kuat arus yang mengalir menjadi. 1 B. C. D. 4 E EBTNS Penunjukkan amperemeter = m dan penunjukkan voltmeter = 0 volt. Berarti frekuensi arus C dalam rangkaian tersebut adalah. 5 Hz B. 50 Hz C. 100 Hz D. 500 Hz E Hz 36. EBTNS-9-45 Sebuah hambatan, sebuah induktor dan sebuah kapasitor dihubungkan seri. Rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik. Jika terjadi resonansi da-lam rangkaian, maka. X L = R B. X L = ω L C. X L > X C D. X L < X C E. X L = X C 37. EBTNS Perhatikan gambar rangkaian listrik di bawah ini! Jika kuat arus yang melalui rangkaian,, maka kapasitas kapasitor C besarnya. B. C. D. E. 60 µf π 80 µf π 100 µf π 500 µf 3π 500 µf π 0 50 Hz 80 Ω C 90

28 38. EBTNS-96-8 Suatu rangkaian seri hambatan dan kapasitor kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan 0, seperti pada gambar. rus dalam rangkaian adalah. 0, B. 1.1 C.. D..3 E Ω 80 Ω 39. EBTNS-97-9 Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan saat terjadinya keadaan resonansi pada rangkaian R-L-C seri: (1) Reaktansi induktif > reaktansi kapasitif () Reaktansi induktif = reaktansi kapasitif (3) mpedansi sama dengan nol (4) mpedansi sama dengan hambatan R Yang benar adalah pernyataan. (1) dan (3) B. () dan (3) C. (1) dan (4) D. () dan (4) E. (1) dan () 40. EBTNS Pernyataan di bawah ini yang merupakan syarat rangkaian R-L-C beresonansi adalah. X L sama dengan X C B. Frekuensi resonansi = 1 π 1 LC C. Frekuensi sudut resonansi sebanding dengan LC D. Sifat induktif tidak saling meniadakan dengan sifat kapasitif E. nduktansi induktor waktu resonansi sebanding dengan kuadrat frekuensi sudut 41. EBTNS Pada frekuensi 10 3 Hz reaktansi induktif induktor adalah 00 Ω dan reaktansi kapasitif kapasitor adalah Ω. Bila induktor dan kapasitor tersebut dirangkai seri dengan sumber tegangan C, maka resonansi terjadi pada frekuensi. 50 Hz B. 500 Hz C Hz D. 150 Hz E Hz 4. EBTNS Rangkaian R-L seri yang menggunakan induktor dengan induktansi diri henry dipasang pada tegangan bolak-balik dengan frekuensi anguler 00 rad s 1. Pada rangkaian ditambahkan kapasitor yang juga dipasang seri dengan R-L. Hitung harga kapasitas kapasitor yang harus dipasang agar didapatkan daya maksimum. 43. EBTNS Pada frekuansi 1000Hz reaktansi induktif dari sebuah induktor adalah 00 Ω dan reaktansi kapasitif dari sebuah kapasitor adalah 5000 Ω. nduktor dan kapasitor tersebut dirangkaikan pada suatu rangkaian arus bolak-balik. Berapa frekuensi agar terjadi resonansi? 44. EBTNS-96-9 Perhatikan rangkaian di bawah ini: (1) (4) 1 Ω 0,1 H () (5) (3) 1 Ω 0,1 H 1 Ω 0,1 H 50 π µf 1 Ω 0,1 H,5 π µf 30 π µf 1 Ω 0,1 H 10 π µf 35 π µf Yang menghasilkan frekuensi resonansi 1000 Hz adalah rangkaian nomor. (1) B. () C. (3) D. (4) E. (5) 45. EBTNS-00-4 Rangkaian RLC seri dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik yang memiliki frekuensi angular = 500 rad/s Jika R = 600 Ω, L = 0,5 H dan C = 0,4 µf, impedansi rangkaian itu adalah. 50 Ω B. 600 Ω C. 650 Ω D Ω E. 150 Ω 46. EBTNS kibat pengaruh arus bolak-balik pada rangkaian RLC, maka diperoleh data yang tertera pada gambar di samping. Berdasarkan data tersebut, maka reaktansi kapasitifnya adalah. 60 Ω B. 80 Ω C. 10 Ω D. 160 Ω E. 40 Ω 91

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1991

Fisika EBTANAS Tahun 1991 Fisika EBTNS Tahun 99 EBTNS-9-0 Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah detik benda sampai di tanah (g = 0 m s ). Tinggi menara tersebut. 40 m B. 5 m C. 0 m D. 5

Lebih terperinci

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar... Kumpulan Soal Latihan UN UNIT LISTRIK & MAGNET Gaya Coulomb, Energi & Potensial Listrik 1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar....

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII Nada-Nada Pipa Organa dan Dawai Soal No. 1 Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 2001

Fisika EBTANAS Tahun 2001 Fisika EBTANAS Tahun 2001 EBTANAS-01-01 Batang serba sama (homogen) panjang L, ketika di tarik dengan gaya F bertambah panjang sebesar L. Agar pertambahan panjang menjadi 4 L maka besar gaya tariknya A.

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS By: DR. Ibnu Mas ud KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS A. OPTIKA FISIS 1. Jarak antara garis terang ke dua ke pusat pada percobaan Young adalah 4 mm. Jarak antara

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Fisika Ujian Akhir Nasional ahun 2004 UAN-04-01 Persamaan gas ideal memenuhi persamaan PV = C, dimana C adalah konstanta. Dimensi dari konstanta C A. M L 1 2 θ 1 B. M L 2 2 θ 1 C. M L 2 1 θ 1 D. M L 2

Lebih terperinci

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2 SOAL SOAL TERPILIH 1 1. Sebuah kumparan mempunyai 50 lilitan dalam waktu 0,02 s kumparan dimasuki fluks 310 mwb, yang kemudian turun hingga 100 mwb. Berapakah GGL induksi rata rata yang dibangkitkan oleh

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI JAKARTA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI JAKARTA Draf BANK SOAL FISIKA Penyusun: Endarko,M.Si. Gatut Yudoyono,M.T. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI JAKARTA 2007 Soal-soal - 1 - Listrik Statis 1. Medan listrik

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR12FIS01PAS Version: 2016-11 halaman 1 01. Perhatikan rangkaian hambatan listrik berikut. Hambatan pengganti

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A Rangkaian Listrik Kerjakan Sesuai Petunjuk A 1. UMPTN 1990. Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk penerangan, keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 V,

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1998

Fisika EBTANAS Tahun 1998 Fisika EBTANAS Tahun 1998 EBTANAS-98-01 Pada ganbar di samping, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. 1 3 F y B. 1 F F 1 F C. 30 o D. 1 F 0 x E. 1 3 F EBTANAS-98-0 Benda jatuh bebas adalah benda

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com 1

drimbajoe.wordpress.com 1 drimbajoe.wordpress.com STK AUS SEAAH A. KUAT AUS STK Konsep Materi Kuat Arus istrik () Banyaknya muatan (Q) yang mengalir dalam selang (t). Besarnya Kuat arus listrik () sebanding dengan banyak muatan

Lebih terperinci

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Medan Magnet - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET A. Medan Magnet 1. Medan Magnet oleh arus listrik

Lebih terperinci

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan

I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan Mas efbe I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan 330 m/s, maka besar frekuensi klakson yang didengar pengendara motor kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus

Lebih terperinci

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m) INDUKSI MAGNETIK Hans Christian Oersted pada tahun 18 menemukan bahwa arus listrik dalam sebuah kawat penghantar dapat menghasilkan efek magnetik. Efek magnetik yang ditimbulkan oleh arus tersebut dapat

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: RK13AR12FIS01UTS Doc. Version: 2016-09 halaman 1 01. Suatu kawat penghantar ohmik dihubungkan paralel dengan ggl variabel (sumber

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran

Lebih terperinci

I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan

I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan Mas efbe I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan 330 m/s, maka besar frekuensi klakson yang didengar pengendara motor kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam) Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran 1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi

Lebih terperinci

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative BB II L I S T I K. ELEKTOSTTIK. Muatan () F Materi Molekul tom Muatan ada 3 :. Proton : muatan positif Benda bermuatan ada 3 :. Benda bermuatan positif 2. Benda bermuatan negatif 3. Benda bermuatan netral

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

BAB VIII LISTRIK DINAMIS BAB VIII LISTRIK DINAMIS STANDAR KOMPETENSI : 7. Menerapkan konsep-konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 2000

Fisika EBTANAS Tahun 2000 Fisika EBTANAS Tahun 000 EBTANAS-00-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg m s 1 M L T 1 Gaya kg m s M L T 3 Daya kg m s 3 M L T 3 Dari tabel di atas yang mempunyai satuan

Lebih terperinci

drimbajoe.wordpress.com

drimbajoe.wordpress.com 1. Suatu bidang berbentuk segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat ukur yang berbeda, diperoleh panjang 5,45 cm, lebar 6,2 cm, maka luas pelat tersebut menurut aturan penulisan angka penting adalah...

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan MAGNET JARUM Besi lunak saklar kumparan kumparan lampu Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA Jika arus listrik dapat menimbulkan medan magnet, apakah medan magnet juga dapat menimbulkan arus listrik?

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET Induksi Elektromagnetik Hasil Yang harus anda capai Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Setelah mempelajari Bab ini

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

LISTRIK DINAMIS B A B B A B Listrik Dinamis 161 B A B B A B 8 LISTRIK DINAMIS Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian tentu tidak asing dengan bab ini, yaitu tentang listrik. Listrik sudah menjadi sumber energi banyak bidang. Di

Lebih terperinci

Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi

Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Latihan Soal Uas Fisika SMK Teknologi Oleh Tenes Widoyo M.Pd. Paket 01 1. Besaran yang dimensinya ML 2 L -2 adalah. A. Tekanan B. Usaha C. Impuls D. Momentum E. Kecepatan 2. Dua buah vektor A dan B besarnya

Lebih terperinci

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa tebal keping adalah... A. 4,30 mm B. 4,50 mm C. 4,70

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

Fisika UMPTN Tahun 1986

Fisika UMPTN Tahun 1986 Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

D. 2 N E. 1 N. D. (1), (2) dan (3) E. semuanya benar

D. 2 N E. 1 N. D. (1), (2) dan (3) E. semuanya benar 1. Pada gambar di atas Fy = komponen gaya P pada sumbu Y. Jika Fy = 2 N, maka komponen gaya pada sumbu x adalah... A. 4 N B. 2 N C. 2 N Kunci : B Diket : Fy = 2 N Ditanya : Fx Jawab : Fy = F sin 30 2 =

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 200 Mata Pelajaran : Fisika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 20 menit

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12 volt maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat yang sama..

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1994

Fisika EBTANAS Tahun 1994 Fisika EBTANAS Tahun 1994 EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS Doc. Name: K13AR12FIS01UAS Version: 2015-11 halaman 1 01. Seorang pendengar A berada di antara suatu sumber bunyi S yang menghasilkan bunyi berfrekuensi f dan tembok

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat

Lebih terperinci

UN SMA IPA Prediksi 2 UN SMA IPA Fisika

UN SMA IPA Prediksi 2 UN SMA IPA Fisika UN SMA IPA Prediksi 2 UN SMA IPA Fisika Doc. Version : 2011-06 halaman 1 51. Sepotong kawat konduktor mempunyai resistansi R. Apabila kawat ini kemudian direnggangkan sehingga panjangnua menjadi dua kali

Lebih terperinci

D. -5 m/s dan 15 m/s E. -25 m/s dan 10 m/s. tumbukan lenting sempurna berarti e = 1 Ditanyakan kecepatan akhir setelah tumbukan?

D. -5 m/s dan 15 m/s E. -25 m/s dan 10 m/s. tumbukan lenting sempurna berarti e = 1 Ditanyakan kecepatan akhir setelah tumbukan? 1. Dua buah benda dengan massa sama, kecepatan masing-masing 10 m/s dan 20 m/s. Kedua benda dari arah berlawanan, bertumbukan lenting sempurna. Kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah...

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1992

Fisika EBTANAS Tahun 1992 Fisika EBTANAS Tahun 1992 EBTANAS-92-01 Sebuah benda massanya 2 kg jatuh bebas dari puncak gedung bertingkat yang tingginya 100 m. Apabila gesekan dengan udara diabaikan dan g = 10 m s 2 maka usaha yg

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mempelajari tentang muatan listrik bergerak (arus listrik) arus listrik aliran muatan positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah besar arus listrik dinyatakan dengan kuat arus listrik

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N 1. Sebuah lempeng besi tipis, tebalnya diukur dengan menggunakan mikrometer skrup. Skala bacaan hasil pengukurannya ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah... A. 3,11 mm B. 3,15 mm C. 3,61 mm

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5

Lebih terperinci

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

PERSIAPAN UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR SOAL. Mata Pelajaran : Fisika. Kelas/Program : IPA.

PERSIAPAN UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR SOAL. Mata Pelajaran : Fisika. Kelas/Program : IPA. PERSIPN UJIN KHIR NSIONL THUN PELJRN 2008/2009 LEMR SOL Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Program : IP Waktu : 120 menit PETUNJUK UMUM 1. Tuliskan nomor dan nama nda pada Lembar Jawaban Komputer. 2. Periksa

Lebih terperinci

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Assalamuaalaikum Wr. Wb Assalamuaalaikum Wr. Wb Standar Kompetensi Memahami listrik dinamis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian arus listrik, kua arus listrik dan beda potensial

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007 1. Suatu segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat yang berbeda panjang 0,42 cm, lebar 0,5 cm. Maka luas segi empat tersebut dengan penulisan angka penting 2. adalah... A. 0,41 B. 0,21 C. 0,20

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Bila efisiensi

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014 1. Perhatikan pengukuran benda menggunakan 4. Sebuah benda bergerak melingkar dengan neraca o-hauss berikut ini! kecepatan 240 putaran per menit. Apabila jarijari lintasan 20 cm, maka besar kecepatan π

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Sebuah benda berubah gerak secara beraturan

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

BACA PETUNJUK REMEDIAL DI BAGIAN AKHIR SOAL INI!

BACA PETUNJUK REMEDIAL DI BAGIAN AKHIR SOAL INI! PEMERINTH PROPINSIDERH KHUSUS IUKOT JKRT DINS PENDIDIKN SEKOLH MENENGH TS (SM) NEGERI 34 Jalan Margasatwa Raya No.1 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan Kode Pos 12450 Telepon : 7690064 75816515 Fax.

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1997

Fisika EBTANAS Tahun 1997 Fisika EBTANAS Tahun 997 EBTANAS-97-0 Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan r r r R = F + F dengan menggunakan neraca pegas berikut ini () () () α α α Yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA Hari :... Tanggal :.../.../2008. Mulai :... Selesai :...

UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA Hari :... Tanggal :.../.../2008. Mulai :... Selesai :... UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA 2008 Mata Pelajaran : F I S I K A Hari :... Tanggal :.../.../2008 Mulai :... Selesai :... Lamanya Jumlah soal : 120 menit : 45 butir PETUNJUK UMUM: 1. Berdoalah sebelum mengerjakan

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Dua buah bola A dan B dengan massa m A = 3 kg;

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Statis - Soal Doc Name: RK13AR12FIS0201 Version: 2016-10 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluarkan dari benda netral maka benda itu menjadi bermuatan...

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru KISI-KISI UJIN SEKOLH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru 1. Perhatikan gambar berikut. 5 6 7 Tentukan bacaan dari jangka sorong 0 Skala nonius 2. tentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup seperti gambar

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 2. Kegiatan Belajar 2 INDUKSI ELEKTROMAGNETIK a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini Anda dapat 1. Menjelaskan kaitan antara medan magnet dan arus listrik. 2. Menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2009 Fisika

UN SMA IPA 2009 Fisika UN SMA IPA 009 isika Kode Soal P88 Doc. Version : 0-06 halaman 0. itria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 00 m

Lebih terperinci

Kelas XII Semester 1

Kelas XII Semester 1 MEDAN MAGNET Kelas XII Semester 1 MEDAN MAGNET Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi STANDART KOMPETENSI Kelas XII 2 Semester 1 Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai

Lebih terperinci

D. (1) dan (3) E. (2)

D. (1) dan (3) E. (2) 1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan dengan menggunakan 3 neraca pegas berikut ini : Yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan secara analisis adalah gambar... A. (1), (2) dan (3) B.

Lebih terperinci

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E. 1. Sebuah bola bermassa 0,2 kg diikat dengan tali sepanjang 0,5 m kemudian diputar sehingga melakukan gerak melingkar benturan dalam bidang vertikal. Jika pada saat mencapai titik terendah laju bola adalah

Lebih terperinci

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Menentukan arus listrik dan arus elektron. Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron

Lebih terperinci

1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A

1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A PREDIKSI 7 1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A B C D E 2. Pak Pos mengendarai sepeda motor ke utara dengan jarak 8 km, kemudian

Lebih terperinci

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006 Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2006 EBTA-SMK-06-01 Sebatang kawat baja mempunyai luas penampang 2,20 mm 2, dan panjangnya 37,55 mm. Besarnya volume kawat baja tersebut A. 80,875 mm 3 B.

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1 SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1 1. Sebuah kumparan lawat dengan luas 50 cm 2 terletak dalam medan magnetik yang induksi magnetiknya 1,4 T. Jika garis normal

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2013 Fisika

UN SMA IPA 2013 Fisika UN SMA IPA 2013 Fisika Kode Soal Doc. Name: UNSMAIPA2013FIS Doc. Version : 2013-05 halaman 1 01. Seorang siswa mengukur ketebalan buku menggunakan mikrometer sekrup yang ditunjukkan pada gambar. Hasil

Lebih terperinci

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter minimum dari pengukuran benda di atas A. 5,685 cm B. 5,690 cm C. 5,695 cm D. 5,699 cm E. 5,700 cm 2. Sebuah partikel

Lebih terperinci

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai... 1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai... A. (0, ± 0,01) cm B. (0, ± 0,01) cm. (0,5 ± 0,005) cm D. (0,0 ± 0,005)

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen

Lebih terperinci

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C PERTEMUAN KE 5 1. Fluks listrik melalui sebuah bola Sebuah muatan titik positif q = 5,0 μc dikelilingi oleh sebuah bola dengan jari-jari 0,50 m yang berpusat pada muatan itu. Berapa fluks listrik yang

Lebih terperinci