PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOALEMO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOALEMO"

Transkripsi

1 PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOALEMO Herlina M. Dai, Fitryane Lihawa*, Nurfaika** Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Geografi (S1) F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Herlina M. Dai Pemetaan Sebaran Sekolah Dasar di Kabupaten Boalemo. Penelitian ini untuk memetakan dan menganalisis sebaran sekolah di Kabupaten Boalemo. Analisis tersebut berguna untuk mengetahui apakah daya tampung di Kabupaten Boalemo sebanding dengan Jumlah (Anak Usia Sekolah (AUS) atau lebih besar dari jumlah AUS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi guna untuk pengambilan data berupa titik koordinat dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan dokumentasi untuk pengambilan data jumlah guru, jumlah siswa, jumlah rombel, jumlah AUS dan jumlah penduduk di tiap kecamatan. Pengolahan data yang diperoleh dari lapangan menggunakan MS Excel dan software ArcGis. Berdasarkan hasil pemetaan diketahui bahwa jumlah sekolah di Kabupaten Boalemo sebanyak 141 unit dengan jumlah sekolah terbanyak adalah Kecamatan Paguyaman dan yang paling sedikit ada pada Kecamatan Paguyaman Pantai. Berdasarkan analisis sebaran sekolah dan analisis Angka Partisipasi Kasar (APK) serta Angka Partisipsi Murni (APM) maka dapat diketahui bahwa stabilitas pelayanan pendidikan sudah memadai sehinggga sebaran sekolah di Kabupaten Boalemo sudah merata. Kata Kunci: Daya Tampung, AUS, APK, dan APM 1. Pendahuluan Sekolah merupakan sarana utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Untuk itu sekolah harus terletak pada posisi yang strategis dan tersebar merata di seluruh daerah. Perkembangan wilayah pemukiman dan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan beberapa masalah diantaranya daya tampung sekolah tidak memadai dan fasilitas pendukung yang tidak lengkap (Qolis dan Fariza, 2010). Kondisi seperti ini bisa menganggu stabilitas pelayanan pendidikan. Kabupaten Boalemo tentu tidak lepas dari masalah yang telah dikemukakan di

2 atas, sebab dengan melihat kondisi Kabupaten Boalemo memiliki luas 2.362,58 km 2 dengan jumlah Kecamatan adalah 7, yaitu Kecamatan Mananggu, Kecamatan Tilamuta, Kecamatan Botumoito, Kecamatan Dulupi, Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Paguyaman Pantai, dan Kecamatan Wonosari. Jika dibandingkan dengan luas Kota Gorontalo, Boalemo merupakan daerah yang cukup luas dengan jumlah penduduk jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan dengan jumlah SD/sederajat yakni 141 unit dan jumlah siswa orang. Namun kesesuaian jumlah sekolah terhadap penduduk mengacu pada besarnya daya tampung sekolah. Daya tampung sekolah merupakan kemampuan sekolah menampung penduduk usia sekolah. Dalam hal ini, peraturan bersama Menteri Pendidikan dan Menteri Agama Nomor 04/VI/PB/2011, Nomor MA/111/2011, menjadi dasar perhitungan daya tampung sekolah, dimana jumlah peserta didik pada SD/MI dalam satu rombongan belajar/ kelas paling banyak 40 (empat puluh) orang. Hal tersebut berarti semakin banyak jumlah rombel dalam satu sekolah, semakin besar daya tampung sekolah tersebut. Untuk melihat besar partisipasi angka penduduk usia sekolah (AUS), maka akan dianalisis besar angka partisipasi dari AUS tiap kecamatan, yang meliputi angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM). Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis dan memetakan sebaran sekolah (SD/MI) di Kabupaten Boalemo dengan judul : Pemetaan Sebaran Sekolah Dasar di Kabupaten Boalemo. 2. Metode penelitian 2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di semua jenjang Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit. Kabupaten Boalemo dibagi ke dalam 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Mananggu, Kecamatan Tilamuta, Kecamatan Botumoito, Kecamatan Dulupi, Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Paguyaman Pantai, dan Kecamatan Wonosari dengan luas 2.362,58 km 2. Jika dilihat dari topografinya, sebagian besar wilayah Kabupaten Boalemo merupakan perbukitan, yaitu terletak pada meter di atas permukaan laut. 2.2 Alat dan Bahan a. Komputer/Laptop sebagai hardware digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan maupun dari sumber lainnya. b. Global Position system (GPS) Garmin etrex 30 sebagai alat untuk mengambil titik koordinat di lapangan. c. Software ArcGIS 9.3 sebagai software untuk melakukan proses pemetaan. d. Microsoft exel digunakan sebagai alat untuk mengolah data

3 e. Peta administrasi sebagai dasar acuan koordinat pembanding dengan skala 1 : Tahun Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti meliputi: 1) Observasi dan survey lapangan, yaitu suatu metode dengan cara mengunjungi langsung setiap lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu Sekolah Dasar dan mengambil titik koordinat dengan menggunakan GPS 2) Dokumentasi yaitu suatu metode yang digunakan dengan cara mengambil data dari Dinas Pendidikan di Kabupaten Boalemo, BAPPEDA Kabupaten Boalemo serta data maupun gambar setiap Sekolah Dasar sebagai bukti fisik yang akan ditampilkan pada data Spasial secara digital. 2.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data spasial adalah suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari atau menemukan potensi hubungan (relationships) atau pola-pola yang terdapat di antara unsur-unsur geografis yang terkandung didalam data digital dengan batas-batas wilayah studi tertentu (Prahasta, 2009). 3 Hasil dan Pembahasan Data sebaran Sekolah di Kabupaten Boalemo meliputi data SD dan MI. Untuk data sebaran SD dapat dilihat pada tabel 6 sedangkan untuk sebaran MI dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 6. Sebaran Sekolah Dasar No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 1 SDN 01 Mananggu Tabulo ' 11,7" ' 33,4" 2 SDN 02 Mananggu Kramat ' 48,8" ' 27,3" 3 SDN 03 Mananggu Bendungan ' 4,3" ' 17,3" 4 SDN 04 Mananggu Kaaruyan ' 29,8" ' 20,1" 5 SDN 05 Mananggu Tabulo Selatan ' 28,7" ' 27,4" 6 SDN 06 Mananggu Mananggu ' 25,1" ' 10" 7 SDN 07 Mananggu Pontolo ' 34" ' 54,3" 8 SDN 08 Mananggu Buti ' 45,2" ' 38,8 9 SDN 09 Mananggu Mananggu ' 37,1" ' 34" 10 SDN 10 Mananggu Bendungan ' 52,9" 1229'17,7" 11 SDN 11 Mananggu Salilama ' 3,7" ' 33,3" 12 SDN 12 Mananggu Bontula ' 2.1" ' 50" 13 SDN 13 Mananggu Kramat ' 20,7" ' 54,7" 14 SDN 01 Botumoito Patoameme ' 34,2" ' 48,9"

4 No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 15 SDN 02 Botumoito Hutamonu ' 28,5" ' 23,5" 16 SDN 03 Botumoito Tutula ' 51,2" ' 54,4" 17 SDN 04 Botumoito Tapadaa ' 12,7" ' 53,8" 18 SDN 05 Botumoito Botumoito ' 48,7" ' 56,2" 19 SDN 06 Botumoito Potanga '31,3" ' 7,6" 20 SDN 07 Botumoito Boliyohuto ' 8,6" ' 9,3" 21 SDN 08 Botumoito Botumoito ' 54,4" ' 33,9" 22 SDN 09 Botumoito Rumbia ' 4,9" ' 31,3" 23 SDN 10 Botumoito Tutulo ' 0" ' 13,4" 24 SDN 11 Botumoito Dulangayo ' 18,5" ' 8,7" 25 SDN 12 Botumoito Tutulo ' 33,1" ' 23,6" 26 SDN 13 Botumoito Botumoito ' 29,3" ' 52,3" 27 SDN 14 Botumoito Boliyohuto ' 45,7" ' 52,3" 28 SDN 15 Botumoito Rumbia ' 43,6" ' 48,3" 29 SDN 01 Tilamuta Hungayonaa ' 30,9" ' 44,5" 30 SDN 02 Tilamuta Pentadu Timur ' 54,3" ' 46,9" 31 SDN 03 Tilamuta Ayuhulalo ' 25,6" ' 30,5" 32 SDN 04 Tilamuta Pentadu Barat ' 24,7" ' 51,5" 33 SDN 05 Tilamuta Mohungo ' 38,7" ' 39,9" 34 SDN 06 Tilamuta Lomu ' 17,4" ' 26,5" 35 SDN 07 Tilamuta Tenilo ' 30, ' 36,3" 36 SDN 08 Tilamuta Piloliyanga ' 31,1" ' 46,4" 37 SDN 09 Tilamuta Hungayonaa ' 41,2" ' 12,7" 38 SDN 10 Tilamuta Bajo ' 43,4" ' 6,9" 39 SDN 11 Tilamuta Lahumbo ' 32,2" ' 31" 40 SDN 12 Tilamuta Limbato ' 2,5" ' 51,8" 41 SDN 13 Tilamuta Modelomo ' 16,3" ' 31,6" 42 SDN 14 Tilamuta Ayuholalo ' 26" ' 41,6" 43 SDN 15 Tilamuta Piloliyanga ' 42,4" ' 32,1" 44 SDN 16 Tilamuta Pentadu Timur ' 22,2" ' 42,9" 45 SDN 17 Tilamuta Lahumbo ' 16" ' 37,2" 46 SDN 01 Dulupi Dulupi ' 14" ' 7,6" 47 SDN 02 Dulupi Kota Raja ' 15,2" ' 43" 48 SDN 03 Dulupi Dulupi ' 1,1" ' 32,9" 49 SDN 04 Dulupi Dulupi ' 50,9" ' 32,8" 50 SDN 05 Dulupi Tabongo ' 24,5" ' 33,8" 51 SDN 06 Dulupi Tangga Jaya ' 15,5" ' 31,8" 52 SDN 07 Dulupi Dulupi ' 48,7" ' 19,4" 53 SDN 08 Dulupi Tabongo ' 12,1" ' 56,7" 54 SDN 09 Dulupi Polohungo ' 59,5" ' 20,1" 55 SDN 10 Dulupi Tangga Jaya ' 20" ' 0,6" 56 SDN 11 Dulupi Tangga Barito ' 41" ' 51"

5 No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 57 SDN 12 Dulupi Tangga Barito ' 40,5" ' 57,6" 58 SDN 13 Dulupi Kota Raja ' 48,9" ' 33,8" 59 SDN 14 Dulupi Tanah Putih ' 22,8" ' 0,5" 60 SDN 15 Dulupi Huwata ' 16,7" ' 41,4" 61 SDN 16 Dulupi Tabongo ' 31, ' 41,1" 62 SDN 17 Dulupi Polohungo ' 55,2" ' 18,1" 63 SDN 01 Wonosari Harapan ' 19,8" ' 0" 64 SDN 02 Wonosari Suka Maju ' 19,7" ' 2,9" 65 SDN 03 Wonosari Bongo ' 21,2" ' 56,6" 66 SDN 04 Wonosari Suka Maju ' 58" ' 7,1" 67 SDN 05 Wonosari Dimito ' 42" ' 7" 68 SDN 06 Wonosari Trirukun ' 39,4" ' 38,4" 69 SDN 07 Wonosari Bongo ' 16,2" ' 19,5" 70 SDN 08 Wonosari Tanjung Harapan ' 50,2" ' 4" 71 SDN 09 Wonosari Mekar Jaya ' 6,8" ' 9,7" 72 SDN 10 Wonosari Suka Mulya ' 50,9" ' 53,4" 73 SDN 11 Wonosari Jatimulya ' 6" ' 48,7" 74 SDN 12 Wonosari Bayangkara ' 19,9" ' 12,2" 75 SDN 13 Wonosari Dulohupa ' 43,1" ' 59,3" 76 SDN 14 Wonosari Pangeya ' 1,1" ' 31,5" 77 SDN 15 Wonosari Saritani ' 26,4" ' 28,8" 78 SDN 16 Wonosari Saritani ' 46, ' 35,5" 79 SDN 17 Wonosari Dimito ' 1,2" ' 44,7" 80 SDN 18 Wonosari Saritani ' 32" ' 51,2" 81 SDN 19 Wonosari Bongo ' 31,9" ' 27,1" 82 SDN 20 Wonosari Suka Mulya ' 34,8" ' 16,8" 83 SDN 21 Wonosari Raharja ' 12,4" ' 51,5" 84 SDN 22 Wonosari Mekar Jaya ' 43,1" ' 20,1" 85 SDN 23 Wonosari Pangeya ' 2,4" ' 39,3" 86 SDN 24 Wonosari Saritani ' 12,5" ' 47,9" 87 SDN 25 Wonosari Dimito ' 41,6" ' 11,7" 88 SDN 26 Wonosari Mekar Jaya ' 8,5" ' 19,3" 89 SDN 27 Wonosari Pangeya SP ' 40" ' 9,5" 90 SDN 28 Wonosari Pangeya ' 37,2" ' 40,9" 91 SDN 29 Wonosari Tanjung Harapan ' 0,5" ' 28,2" 92 SDN 01 Paguyaman Wonggahu ' 3,7" ' 45,1" 93 SDN 02 Paguyaman Bongo ' 33" ' 42,8" 94 SDN 03 Paguyaman Molombulahe ' 55,3" ' 29,5" 95 SDN 04 Paguyaman Sosial ' 46,2" ' 3,3" 96 SDN 05 Paguyaman Tenilo ' 53,8" ' 34,2" 97 SDN 06 Paguyaman Tangkobu ' 9,9" ' 26" 98 SDN 07 Paguyaman Mutiara ' 57,3" ' 13,6"

6 No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 99 SDN 08 Paguyaman Kuala Lumpur ' 40,1" ' 17,7" 100 SDN 09 Paguyaman Bongo Tua ' 28" ,4" 101 SDN 10 Paguyaman Bongo Tua ' 8,7" ' 4,4" 102 SDN 11 Paguyaman Saripi ' 38,6" ' 58,8" 103 SDN 12 Paguyaman Karya Murni ' 57,7" ' 7,9" 104 SDN 13 Paguyaman Girisa ' 18,5" ' 40,1" 105 SDN 14 Paguyaman Saripi ' 30,2" ' 19,2 106 SDN 15 Paguyaman Batu Kramat ' 30,7" ' 13,9" 107 SDN 16 Paguyaman Bongo ' 30,7" ' 48,9" 108 SDN 17 Paguyaman Rejonegoro ' 36,3" ' 15,1" 109 SDN 18 Paguyaman Bongo ' 55,6" ' 35,7" 110 SDN 19 Paguyaman Balate Jaya ' 39" ' 30,7" 111 SDN 20 Paguyaman Bualo ' 27,5" ' 16,6" 112 SDN 21 Paguyaman Permata ' 48,5" ' 48,5" 113 SDN 22 Paguyaman Dilato '58,9" ' 12,5" 114 SDN 23 Paguyaman Huwongo ' 38,1" ' 18,8" 115 SDN 24 Paguyaman Saripi ' 16,3" ' 48,7" 116 SDN 25 Paguyaman Mustika ' 30,5" ' 50,6" 117 SDN 26 Paguyaman Bongo ' 13,1" ' 52,5" 118 SDN 27 Paguyaman Bualo ' 7,6" ' 33,4" 119 SDN 28 Paguyaman Huwongo ' 57" ' 15" 120 SDN 01 Pag. Pantai Bubaa ' 5" ' 18,3" 121 SDN 02 Pag. Pantai Limbatihu ' 43,6" ' 6,3" 122 SDN 03 Pag. Pantai Lito ' 40,3" ' 48,1" 123 SDN 04 Pag. Pantai Limbatihu ' 17,9" ' 4,9" 124 SDN 05 Pag. Pantai Apitalawu ' 37,4" ' 28,6" 125 SDN 06 Pag. Pantai Towayu ' 47,6" ,5" 126 SDN 07 Pag. Pantai Olibuu ' 6,7" ' 18" 127 SDN 08 Pag. Pantai Bukit Karya ' 48,6" ' 22,1" 128 SDN 09 Pag. Pantai Limbatihu ' 30,8" '54,5" Tabel 7. Sebaran MI No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 1 MI AL-Khairat Mananggu Tabulo ' 22" ' 22" 2 MI AL-Mustaqim BTM Patoameme ' 36,8" ' 15,3" 3 MI Nurul Hayat Tilamuta Balombo ' 2,4" ' 53,2" 4 MI Al -Khairat Tilamuta Modelomo ' 11,1" ' 44,1" 5 MI Al-Muhlisin Tilamuta Hungayonaa ' 55,3" ' 41,6" 6 MIS Nurul Taqwa Polohungo ' 46" ' 1,3" 7 Mi Al-Ikhwan Tangga Barito ' 6,7" ' 12,9" 8 Mi Akhlak Al-Haaq Dulohupa ' 17,7" ' 31,9"

7 No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 9 MIN Wonggahu Wonggahu ' 10,5" ' 31,9" 10 MIN Tangkobu Rejonegoro ' 38,6" ' 28,5" 11 MIS Fastabiqul Khairat Sosial ' 19,2" ' 41,7" 12 MIS Alkhairat Paguyaman Paguyaman ' 57,6" ' 19,35" 12 MI Assabirin Pag. Pantai Bubaa ' 50,8" ' 21,3" Analisis Daya Tampung dan Anak Usia Sekolah (AUS) Analisis daya tampung dan AUS ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar daya tampung sekolah di suatu Kelurahan dan Kecamatan sehingga dapat diketahui apakah satu Kecamatan tersebut membutuhkan tambahan unit sekolah atau malah sebaliknya. Hasil analisis daya tampung tiap-tiap Kecamatan di Kabupaten Boalemo dapat dilihat pada tabel Kecamatan Tilamuta Berdasarkan hasil dari tabel 8, untuk Kecamatan Tilamuta perbandingan daya tampung SD dengan jumlah AUS adalah 1,7 : 1. Artinya daya tampung SD lebih besar hampir satu kali lipat kapasitasnya dari AUS. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata daya tampung jenjang pendidikan SD di kecamatan Tilamuta hampir 2x lipat dari jumlah AUS berdasarkan klasifikasi umur yang ada, sehingganya untuk kecamatan tersebut belum membutuhkan penambahan RKB atau USB. 2. Kecamatan Paguyaman Berdasarkan tabel di atas, pada kecamatan Paguyaman perbandingan antara daya tampung SD dengan jumlah AUS yaitu 2,2 : 1, artinya daya tampung SD dua kali lebih besar dari jumlah AUS yang ada. Dengan demikian di Kecamatan Paguyaman belum membutuhkan penambahan RKB atau USB untuk jenjang pendidikan tersebut. 3. Kecamatan Wonosari Berdasarkan tabel 8 di atas, untuk Kecamatan Wonosari memiliki perbandingan daya tampung dengan AUS yaitu 2,2 : 1. Artinya daya tampung SD lebih besar kapasitasnya dari jumlah AUS yang ada. Hal itu menunjukkan bahwa di Kecamatan Wonosari belum membutuhkan RKB atau USB. 4. Kecamatan Mananggu Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 8, untuk Kecamatan Mananggu perbandingan antara daya tampung dengan jumlah AUS yaitu 1,9 : 1. Artinya daya tampung SD lebih besar hampir satu kali lipat kapasitasnya dari jumlah AUS yang ada. Sehingganya untuk kecamatan ini belum membutuhkan penambahan RKB atau USB. 5. Kecamatan Dulupi Berdasarkan tabel 8 di atas, pada Kecamatan Dulupi perbandingan antara

8 daya tampung SD dengan jumlah AUS 7-12 tahun yaitu 1.9 : 1, artinya daya tampung SD satu kali lipat lebih besar dari AUS yang ada. Dengan demikian, Kecamatan Dulupi belum membutuhkan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Unit Sekolah Baru (USB). 6. Kecamatan Botumoito Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan oleh tabel 8 di atas, pada Kecamatan Botumoito perbandingan antara Daya Tampung dengan jumlah AUS yaitu 1.6 : 1. Artinya daya tampung lebih besar dibandingkan dengan jumlah AUS. Sehingga tidak perlu ada penambahan jumlah Sekolah atau ruang kelas. 7. Kecamatan Paguyaman Pantai Berdasarkan analisis yang ditunjukkan oleh tabel 8 di atas, untuk Kecamatan Paguyaman Pantai perbandingan antara daya tampung dengan AUS yaitu 1.8 : 1, artinya daya tampung lebih besar dibandingkan dengan jumlah AUS, sehingganya Kecamatan ini tidak perlu ada penambahan sekolah atau ruang kelas. Berdasarkan hasil analisis dari tabel 8 di atas, untuk tingkat Kabupaten Boalemo menunjukkan bahwa perbandingan daya tampung SD/MI dengan jumlah total daya tampung dan AUS adalah 1,96 : 1. Artinya bahwa daya tampung Sekolah lebih besar dari jumlah AUS yang ada di kabupaten tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo belum membutuhkan RKB dan atau USB dan menandakan sebaran Sekolah Dasar di Kabupaten tersebut sudah merata.

9 Gambar Peta Sebaran SD/MI Di Kabupaten Boalemo

10 Tabel 8. Analisis Daya Tampung Jumlah No. Kecamatan AUS 7 12 Thn Jumlah Sekolah Jumlah Kelas Daya Tampung Selisih DT:AUS L P L+P SD MI Total SD MI Total SD MI Total DT- AUS % 1 Kecamatan Tilamuta ,7 2 Kecamatan Paguyaman ,2 3 Kecamatan Wonosari ,2 4 Kecamatan Mananggu ,9 5 Kecamatan Dulupi ,9 6 Kecamatan Botumoito ,6 7 Kecamatan Paguyaman Pantai ,8 Jumlah ,96 Analisis Angka Partisipasi Kasar (APK) Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 9 tersebut, APK pada tingkat SD di Kecamatan Tilamuta, Paguyaman, Wonosari, Mananggu, dan Dulupi, lebih dari 100 %. Artinya secara berturut-turut terdapat 10.9%, 17.6%, 3.4%, 1.2%, dan 1.9 % siswa dari luar kecamatan tesebut yang sudah pasti bersekolah di masing-masing kecamatan ini. Sedangkan APK SD/MI untuk Kecamatan Botumoito dan Paguyaman Pantai ada 0.9%, dan 4.9% siswa di kecamatan ini yang tidak bersekolah, bersekolah kejenjang lain atau bersekolah di luar kecamatan itu sendiri. Berdasarkan hasil analisis dari tiap-tiap Kecamatan, maka diperoleh hasil APK Kabupaten Boalemo yaitu 107.3%. Artinya 7.3% siswa usia Sekolah di kecamatan ini yang sudah pasti berasal dari kabupaten lain. Analisis Angka Partisipasi Murni (APM) Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada tabel 10, APM SD/MI untuk Kecamatan Tilamuta sebanyak 68.7%. Artinya 31.3% AUS 7-12 tahun di

11 kecamatan ini tidak bersekolah, bersekolah kejenjang lain atau bersekolah di kecamatan lain. Sama halnya dengan kecamatan-kecamatan lain yakni Kecamatan Paguyaman, Wonosari, Mananggu, Dulupi, Botumoito, dan Paguyaman Pantai. Tiap-tiap Kecamatan itu masing-masing 37%, 41.9%, 23.1%, 25.1%, 29.4%, dan 15.3%, AUS 7-12 tahun bersekolah di luar kecamatan itu, bersekolah kejenjang lain atau tidak bersekolah sama sekali. Hasil analisis APM Kabupaten Boalemo dapat dilihat pada tabel 10. Berdasarkan hasil analisis dari tiap-tiap Kecamatan, maka diperoleh hasil APM Kabupaten Boalemo yakni sebesar 68.4%. Artinya 31.6% siswa usia Sekolah tidak bersekolah, bersekolah kejenjang yang lain atau bersekolah di luar Kabupaten Boalemo

12 Tabel 9. Analisis APK tiap Kecamatan di Kabupaten Boalemo No Nama Kecamatan Jumlah AUS Jlh Siswa APK L P L+P SD MI Total SD MI Total 1 Tilamuta ,6 12,2 110,9 2 Paguyaman ,2 13,4 117,6 3 Wonosari ,3 1,1 103,4 4 Mananggu ,0 4,2 101,2 5 Dulupi ,9 8,1 101,9 6 Botumoito ,7 1,4 99,1 7 Paguyaman Pantai ,6 5,5 95,1 Jumlah ,01 7,2 107,3

13 Tabel 10. Hasil Analisis Angka Partisipasi Murni No Jlh Siswa Menurut Usia Sekolah Jlh AUS APM Nama SD MI Total Total Kecamatan < > 12 < > 12 < > 12 L P L + P SD MI Total Th Th Th Th Th Th Th Th Th 1 Tilamuta ,5 10,1 68,7 2 Paguyaman ,1 27,5 63,0 3 Wonosari ,1 2,4 58,1 4 Mananggu ,2 9,1 76,9 5 Dulupi ,2 15,7 74,9 6 Botumoito ,5 2,9 70,6 7 Paguyaman Pantai ,1 11,3 84,7 Jumlah ,6 78,9 68,4 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, sebaran sekolah di Kabupaten Boalemo terlihat sudah merata sebab dapat menampung seluruh AUS yang ada, rata-rata daya tampung SD yaitu 4931,43. Artinya setiap kecamatan Kabupaten Boalemo dapat menampung AUS di masingmasing jenjang pendidikan sesuai dengan data tersebut. Sedangkan rata-rata selisih antara daya tampung dan AUS berdasarkan jenjang pendidikan dan klasifikasi umur di Kabupaten Boalemo pada masingmasing kecamatan menunjukan ada 2624,29 orang untuk SD yang masih bisa ditampung di tiap kecamatan tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap kecamatan di Kabupaten Boalemo dapat

14 menampung AUS berdasarkan jenjang pendidikan sesuai dengan data tersebut. APK Kabupaten Boalemo berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa APK SD 7.3 %, siswa SD/MI yang sudah pasti berasal dari luar Kabupaten Boalemo. APK ini berhubungan dengan jumlah siswa, semakin tinggi jumlah siswa dan semakin rendah AUS berdasarkan klasifikasi umur standar di suatu daerah, maka APK akan APM Kabupaten Boalemo menunjukan bahwa untuk APM SD/MI 31.6% siswa dari AUS 7-12 tahun yang tidak bersekolah atau bersekolah diluar Kabupaten Boalemo. APM ini sangat berhubungan erat dengan jumlah AUS yang sedang bersekolah sesuai dengan klasifikasi umur dan jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi AUS yang bersekolah di daerah itu pada jenjang pendidikan yang sesuai, maka semakin tinggi pula APM pada daerah itu semakin tinggi. 4 Kesimpulan Berdasarkan hasil perkecamatan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di Kabupaten Boalemo ada dua Kecamatan yang benar-benar daya tampung Sekolah Dasar dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan jumlah AUS yaitu Kecamatan Paguyaman dan Kecamatan Mananggu dan Dulupi. Sehingga SD pada kedua kecamatan tersebut juga sudah merata. Dan untuk Kecamatan Paguyaman Pantai, Kecamatan Tilamuta dan Kecamatan Botumoito yang masing-masing memiliki perbandingan 1.8 : 1, 1.7 : 1 dan 1.6 : 1 Kecamatan Wonosari sehingga untuk Sekolah Dasar pada kedua juga sudah dikatakan merata tetapi daya tampungnya hampir kecamatan tersebut sudah merata. Kemudian ada dua Kecamatan yang sebanding dengan jumlah AUS yang ada. hampir dua kali lipat lebih besar dari jumlah AUSnya yaitu.

15 5 Daftar pustaka [1] Anonim Pemetaan. (di akses hari Kamis 14 maret 2013) [2]Anonim. Petunjuk instalasi Arcgis desktop /index. cfm?fa= knowledgebase.systemrequirements. (di akses hari senin 25 februari 2013) [3]Awaludin,Nur Geographical Information Systems. ANDI. Yogyakarta [4]Badan Pusat Statistik Boalemo Dalam Angka. Boalemo [5]Badan Pusat Statistik Statistik Daerah Kabupaten Boalemo Kabupaten Boalemo: Badan Pusat Statistik Kabupaten Boalemo [6]Hidayat,Ryant Kartografi. (Online) /02/28/kartografi-2/(diakses 10 Maret 2013) [7]Imran, Syaiful Pemetaan dan Simbol Peta bagian 1.(Online) review.wordpress.com/tag/proses-pemetaan/ [8]Pabundu, M.T Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara [9]Peraturan Bersama Antara Mendiknas Dan Menteri Agama Nomor 04/Vi/Pb/2011 Nomor Ma/111/2011 Tentang Penerimaan Peserta Baru Pada Taman Kanak-Kanak/ Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal Dan Sekolah/ Madrasah(Online) pdf Didik [10]Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 10 Tahun 2000 Tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah (Online) esdm.go.id /library/sijh/pp1000_pedomanperpetaan.pdf [11]PERMENDIKNAS RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)(Online) files.wordpress.com/2009/04/permen-no-24-standar-sarana.pdf [12]Prahasta, Eddy Sistem Informasi Geografi. Bandung: Informatika [13]Puspita Yuni Penggunaan Arcview gis 3.3 Pada Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Di wilayah Kota Bogor(Online). science/2009/artikel_ pdf (di akses hari Selasa 12 Maret 2013) [14]Qolis dan Fariza Pemetaan dan Analisa Sebaran Sekolah untuk peningkatan Layanan pendidikan di Kabupaten kediri dengan GIS(Online). (diakses hari sabtu 23 Februari 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di semua jenjang Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK )

STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK ) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2014 KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR

Lebih terperinci

PEMETAAN BASIS DATA SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BOALEMO BERBASIS WEB

PEMETAAN BASIS DATA SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BOALEMO BERBASIS WEB PEMETAAN BASIS DATA SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BOALEMO BERBASIS WEB Arif Kurniawan, Fitryane Lihawa*, Daud Yusuf** Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Geografi (S1) F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

KAJIAN SEBARAN SPASIAL SEKOLAH SMP/MTs DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN (Suatu Studi Kasus Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan)

KAJIAN SEBARAN SPASIAL SEKOLAH SMP/MTs DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN (Suatu Studi Kasus Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan) 1 KAJIAN SEBARAN SPASIAL SEKOLAH SMP/MTs DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN (Suatu Studi Kasus Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan) Wiranda Adam 1, Dr. Nawir Sune, M.Si, 2, Daud Yusuf, S.Kom, M.Si

Lebih terperinci

LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PENGELOLAAN DAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN PADA KELOMPOK TANI DI DESA TANAH PUTIH KECAMATAN DULUPI KABUPATEN BOALEMO, GORONTALO

Lebih terperinci

peta didefinisikan sebagai gambaran dari Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas b. Jenis Jenis Peta a. Peta Dasar

peta didefinisikan sebagai gambaran dari Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas b. Jenis Jenis Peta a. Peta Dasar PEMETAAN PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEDERAJAT DI KABUPATEN GORONTALO UTARA Isramayanti Gobel, Fitri Lihawa *, Daud Yusuf ** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH BERBASIS SISTIM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KABUPATEN POHUWATO)

ANALISIS DAN PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH BERBASIS SISTIM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KABUPATEN POHUWATO) 1 2 ANALISIS DAN PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH BERBASIS SISTIM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KABUPATEN POHUWATO) Dediyanto Igirisa 1 ; Dr. Masri Kudrat Umar, S.Pd, M.Pd 2 ; Supartin, S.Pd, M.Pd 2 Mahasiswa

Lebih terperinci

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2011 2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOALEMO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 No

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 No BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2060, 2014 KEMENDAGRI. Batas Daerah. Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Boalemo. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2014 TENTANG BATAS DAERAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibuat mengikuti ukuran sama luas, sama bentuk, sama jarak, dan sama arah.

BAB II KAJIAN TEORI. dibuat mengikuti ukuran sama luas, sama bentuk, sama jarak, dan sama arah. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Peta 2.1.1 Pengertian Peta Peta merupakan gambaran atau lukisan seluruh atau sebagian gambaran dari permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Gorontalo) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Gorontalo) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 06-09-25/PHPU.DPRD/XII/ (Provinsi Gorontalo) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, Di lihat dari letak geografisnya, Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

Jurnal Geodesi Undip AGUSTUS 2015

Jurnal Geodesi Undip AGUSTUS 2015 ANALISIS DAYA TAMPUNG FASILITAS PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Widya Prajna, Sutomo Kahar, Arwan Putra Wijaya *) Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas

Lebih terperinci

Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1

Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1 Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1 No Jenis Data Jumlah Satuan Sumber Data 1 Jumlah Pendidikan Umum a Jumlah Taman Bermain/Play Group - Taman Bermain/ Play Group

Lebih terperinci

LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016 PELATIHAN LUKIS ORNAMEN UNTUK PRODUK KRIYA DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KACA BAGI MASYARAKAT DESA

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1 ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota, Jawa

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEBARAN DAN RADIUS KERUANGAN PENCAPAIAN MAKSIMAL FASILITAS SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUKATEJA

ANALISIS PERSEBARAN DAN RADIUS KERUANGAN PENCAPAIAN MAKSIMAL FASILITAS SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUKATEJA ANALISIS PERSEBARAN DAN RADIUS KERUANGAN PENCAPAIAN MAKSIMAL FASILITAS SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUKATEJA Sakinah Fathrunnadi Shalihati 1, Anang Widhi Nirwansyah 2 1 Program Studi Pendidikan Geografi FKIP

Lebih terperinci

Kecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1

Kecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1 Kecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1 No Jenis Data Jumlah Satuan Sumber Data 1 Jumlah Pendidikan Umum a Jumlah Taman Bermain/Play Group 3 PG Dapodik Query - Taman

Lebih terperinci

Pemetaan Persebaran SMA/SMK/MA di Gorontalo Utara Berbasis Web ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

Pemetaan Persebaran SMA/SMK/MA di Gorontalo Utara Berbasis Web ABSTRAK 1. PENDAHULUAN 1 Pemetaan Persebaran SMA/SMK/MA di Gorontalo Utara Berbasis Web Feriyanto I. Djou 1 ; Dr. Fitryane Lihawa, M.Si 2 ; Ahmad Zainuri, S.Pd, M.T 2 Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi 1 Dosen Program Studi Geografi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Agus Rudiyanto 1 1 Alumni Jurusan Teknik Informatika Univ. Islam Indonesia, Yogyakarta Email: a_rudiyanto@yahoo.com (korespondensi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat dewasa ini semakin luas. Komputer merupakan alat bantu yang memberikan kemudahan bagi manusia untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peta 2.1.1 Pengertian Peta Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta didefinisikan sebagai gambaran dari unsur unsure alam maupun buatan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti yang

BAB I PENDAHULUAN. dan arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta berperan untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta berperan untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting karena

Lebih terperinci

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6 DAFTAR TABEL DATA NONPENDIDIKAN Tabel 1 : Keadaan Umum Nonpendidikan 1 Tabel 2 : Luas wilayah, penduduk seluruhnya, dan penduduk usia sekolah 2 Tabel 3 : Jumlah desa, desa terpencil, tingkat kesulitan

Lebih terperinci

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.

Lebih terperinci

ANALISA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

ANALISA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur) ANALISA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur) ELON FADILAH SETIAWAN 3510100052 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Pendidikan Kota Pontianak merupakan unsur pelaksana bidang pendidikan dipimpin oleh

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO DATA DASAR PROVINSI GORONTALO KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI GORONTALO KAB/KOTA RAWAT INAP

Lebih terperinci

PEMETAAN RESORT (MR 207) PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PEMETAAN RESORT (MR 207) PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PEMETAAN RESORT (MR 207) PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MR 207 Pemetaan Resort: S-1, 4 sks, semester 1 1. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini berstatus mata

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Darsiharjo, M.S.

Disusun Oleh : Dr. Darsiharjo, M.S. Disusun Oleh : Dr. Darsiharjo, M.S. PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 KATA PENGANTAR Silabus mata kuliah pemetaan

Lebih terperinci

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI GORONTALO

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI GORONTALO KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI GORONTALO K O D E UPATEN / (Km) GORONTALO.0. GORONTALO.0,.0 Termasuk Jumlah Penduduk Kab. Gorontalo Utara (Kab. Pemekaran).0.0 Limboto -.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.0.0.0.0.0.0.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.0.0.0.0.0.0.0

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (43 dari 100) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) PADA MASYARAKAT PESISIR DAN PERAN ORANG TUA DALAM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Daerah Penelitian 1. Letak Geografis Daerah Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Gorontalo terletak antara 00 0 28 17-00 0 35 56 lintang Utara dan antara 122 0 59 44-123 0 051 59

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar) 1 Medyantiwi Rahmawita, 2 M. Afdal 1,2 Program Studi Sistem Informasi,

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH Disampaikan pada kegiatan Pelatihan Manajemen Komputer Bagi guru-guru SMP/MTS/SMA/MA dan SMK se Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT 1 EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Muhamad Nur Ichwanuddin 1, Buchori Asyik 2, Zulkarnain 3 ABSTRACT This study aims to investigate the conformity of

Lebih terperinci

KAJIAN JANGKAUAN PELAYANAN DAN KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL

KAJIAN JANGKAUAN PELAYANAN DAN KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL KAJIAN JANGKAUAN PELAYANAN DAN KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL Hismur Salam, Haryani, Ezra Aditia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pemetaan digital Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pemetaan digital Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pengetahuan dan teknologi ini, paradigma pemetaan juga berkembang pesat, kegiatan-kegiatan yang dulunya dikerjakan secara manual yang memakan waktu dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Misbakhul Munir Zain 3506100055 Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Boalemo, Pebruari 2013 BIDANG P2PL SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo

KATA PENGANTAR. Boalemo, Pebruari 2013 BIDANG P2PL SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo LAPORAN PAMSTBM 2013 DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga Profil program Penyehatan lingkungan Tahun 2013 ini dapat kami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka beberapa informasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 41 2013 SERI : E SIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

Jurnal Geodesi Undip Agustus 2016

Jurnal Geodesi Undip Agustus 2016 ANALISIS PERSEBARAN TEMPAT IBADAH DAN KAPASITASNYA BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK BERBASIS SIG (Studi Kasus 5 Kecamatan di Kota Semarang) Kartiko Ardhi Widananto, Bambang Sudarsono, Arwan Putra Wijaya* )

Lebih terperinci

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA PEMBANGUNAN TURAP DI KECAMATAN BENGKALIS

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA PEMBANGUNAN TURAP DI KECAMATAN BENGKALIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA PEMBANGUNAN TURAP DI KECAMATAN BENGKALIS Dedi Enda 1,a, Oni Febriani 1 dan Ahmad Salim 1 1) Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis Riau,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Metode survei adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021 PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/2013--2020/2021 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Desember 2013 KATALOG DALAM TERBITAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus pemetaan resort

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus pemetaan resort Kode dan Nama Mata Kuliah : MR207/Pemetaan Resort: S1, 4 sks, semester 1 : Pengantar Pemetaan Resort Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus pemetaan

Lebih terperinci

Profil Pendidikan 2014

Profil Pendidikan 2014 Profil Pendidikan 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmat-nya sehingga Profil Dinas Pendidikan ini dapat diselesaikan. Penyusunan profil pendidikan dilakukan bertujuan untuk dapat

Lebih terperinci

EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH DAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI

EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH DAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH DAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR ISI ABSTRAK..... i KATA PENGANTAR..... ii UCAPAN TERIMAKASIH..... iii DAFTAR ISI..... v DAFTAR TABEL..... viii DAFTAR GAMBAR..... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Februari 2011 hingga bulan Juni 2011 di Sentra Produksi Rambutan Gedongjetis, Tulung, Klaten (Gambar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Geografi a. Pengertian Geografi Para pakar geografi dalam Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1998, telah merumuskan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO. Nevy Farista Aristin

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO. Nevy Farista Aristin FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO Nevy Farista Aristin Universitas Lambungmangkurat Email: nepharistin@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

PEMETAAN SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

PEMETAAN SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PEMETAAN SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB I Made Gde Wirabuana, Mohammad Jahja*, Sri Maryati** Jurusan Fisika, Program

Lebih terperinci

Profil UPTD KECAMATAN MUSTIKAJAYA PEMBINAAN SD

Profil UPTD KECAMATAN MUSTIKAJAYA PEMBINAAN SD Profil UPTD PEMBINAAN SD KECAMATAN MUSTIKAJAYA DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 SAMBUTAN MARWAH ZAITUN, M.Pd Dasar Pendidikan adalah suatu usaha menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo dan Labolatorium Jurusan Teknologi Perikanan

Lebih terperinci

2) Pendidikan Menengah. rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

2) Pendidikan Menengah. rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS) diantara angka 1,54 1,67. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada guru yang harus bertanggungjawab pada lebih dari 1 (satu) rombongan belajar (kelas). 2) Pendidikan Menengah Fokus pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengembangan sekolah merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah. RPS berfungsi untuk

Lebih terperinci

SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN

SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN 0913034061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN 75001 BOALEMO 1201260 MANANGGU 75001311 MANANGGU 0,6269 Berkembang 75001 BOALEMO 1201260 MANANGGU 75001312 TABULO 0,6672 Berkembang 75001 BOALEMO 1201260 MANANGGU 75001313 BENDUNGAN 0,5340 Tertinggal 75001

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu kunci dari keberhasilan pembangunan suatu bangsa dapat dilihat dari indikator sumberdaya manusianya. Kualitas sumberdaya manusia yang unggul

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 982 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 446 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN NAMA-NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI Fie Jannatin Aliyah Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi profil sekolah a. Akreditasi sekolah Dari keseluruhan sampel sekolah menengah atas (SMA) yang diteliti, terdapat sebanyak 11

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan seutuhnya serta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan seutuhnya serta masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 336 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA BANDUNG PADA PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2014 Seri E Nomor 32 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2014 Seri E Nomor 32 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 41 Tahun 2014 Seri E Nomor 32 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGGABUNGAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2015 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

Indikator Sarana Prasarana Pendidikan

Indikator Sarana Prasarana Pendidikan Indikator Sarana Prasarana Pendidikan Junaidi, Junaidi (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi) Pemerataan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu prasyarat awal dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Peta a. Pengertian Peta Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam

Lebih terperinci

PROFIL PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN 2013

PROFIL PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN 2013 PROFIL PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN 2013 SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2014 PENGANTAR KATA Assalamu

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI LINGKUNGAN PEMBINAAN DINAS PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara fisik, perkembangan suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin rapat dan wilayah

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaam 22001100//22001111 Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2010-2011 A. Pengantar Pendidikan RA dan Madrasah merupakan

Lebih terperinci

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun Data Umum Kota Semarang Tahun 2007-2010 I. Data Geografis a. Letak Geografis Kota Semarang Kota Semarang merupakan kota strategis yang beradadi tengah-tengah Pulau Jawa yang terletak antara garis 6 0 50

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kecamatan Pulubala merupakan salah satu dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Secara Geografis Kecamatan ini

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2017

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2017 SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2017 PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DAN PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Retno Mufidah 1, Arif Basofi S.Kom., M.T., OCA 2, Arna Farizza S.Kom., M.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk

Lebih terperinci

SIG FASILITAS UMUM UNTUKPENGGUNA JALAN BERBASIS MOBILE PHONE MENGGUNAKAN OS ANDROID

SIG FASILITAS UMUM UNTUKPENGGUNA JALAN BERBASIS MOBILE PHONE MENGGUNAKAN OS ANDROID SIG FASILITAS UMUM UNTUKPENGGUNA JALAN BERBASIS MOBILE PHONE MENGGUNAKAN OS ANDROID Fadhoelor Rohman (3508 100 031) Pembimbing : Agung Budi Cahyono, ST, M.Sc, DEA PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

Lebih terperinci

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S.

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S. EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S. Sembel 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Alamat :Jl. Lais Kel. Timbau (0541) , , ,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Alamat :Jl. Lais Kel. Timbau (0541) , , , PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Alamat :Jl. Lais Kel. Timbau (0541) 6667004, 6667007, 6667009, 6667010 Kod de Pos 75512e-mail Dinas Pendidikan Kukar :disdikkukar@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Sarana prasarana yang ada di Sungai Progo, yang melintasi dua Propinsi dan empat Kabupaten yaitu Kabupaten Magelang di Propinsi Jawa

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DENGAN TEKNIK GEODESIGN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KECAMATAN BEKASI TIMUR Dr. Lintang Yuniar B., MSc *), Novitasari Kuswidyandari **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 24 TAHUN 2014 PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH YANG

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN BOALEMO DENGAN KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, REPUBLIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2015 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH&NBSP; &NBSP;

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH&NBSP; &NBSP; PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH&NBSP; &NBSP; DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 4 BAB I. PENDAHULUAN... 6 Tabel 1.1. Standar untuk Menentukan Nilai Masing-masing Indikator...

Lebih terperinci