RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014"

Transkripsi

1 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR TAHUN 2014

2 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN KATA PENGANTAR RENKIN (RENCANA KINERJA) tahun 2014 merupakan rencana tahunan yang ditujukan untuk melengkapi rencana kegiatan setiap tahun yang telah dibuat oleh setiap unit instansi pemerintah khususnya Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar (BBIHP) Kementerian Perindustrian, dengan mengikuti petunjuk pedoman penyusunan RENKIN, sesuai Permenperin Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Penyusunan RENKIN BBIHP TA masih berpedoman kepada Renstra BBIHP Tugas Pokok dan Fungsi (Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/ Tentang Organisasi dan Tata Kerja ), sehingga tidak terlepas dari arah kebijakan Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian. Harapan kami, bahwa Rencana Kinerja (RENKIN) tahun 2014 ini dapat dijadikan bahan informasi dan evaluasi serta bahan pertimbangan bagi pimpinan BPKIMI dalam menetapkan strategi kebijakan operasional dan pembinaan, dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan dalam tahun berjalan agar program kegiatan sedapat mungkin terealisasi dengan baik. Makassar, 30 Januari 2014 Kepala, ANDOYO SUGIHARTO i

3 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN... 4 C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 4 D. RUANG LINGKUP... 6 BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI... 7 A. HASIL-HASIL PEMBANGUNAN... 7 B. ARAH PEMBANGUNAN BAB III RENCANA KERJA A. SASARAN KEGIATAN TAHUN B. INDIKATOR KINERJA BAB IV PENUTUP LAMPIRAN RENCANA KINERJA BBIHP TA ii

4 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) turut secara aktif mendukung pengembangan kompetensi di bidang industri hasil perkebunan baik secara lokal maupun regional melalui penyediaan jasa layanan teknis dan teknologi di bidang penelitian dan pengembangan industri, standardisasi dan sertifikasi. Namun, dengan perkembangan lingkungan yang demikian pesat sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan perdagangan bebas dunia menimbulkan permasalahan yang harus dihadapi, yaitu : a. Bidang Penelitian dan Pengembangan Industri Kualitas kelitbangan sudah seharusnya dipandang sebagai penentu keberhasilan pembangunan industri karena apa yang dihasilkan oleh lembaga litbang bisa diukur, baik input maupun outputnya. Namun, peranan kelitbangan dalam pembangunan industri masih jauh dari apa yang diharapkan karena berbagai permasalahan yang dihadapi yaitu: 1. Keterbatasan Sumber Daya Litbang; 2. Minimalnya hasil Litbang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha; 3. Rendahnya kemampuan Litbang Nasional; 4. Kerjasama antar Lembaga Litbang Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Dunia Industri relatif masih rendah; 5. Belum berkembanganya budaya Litbang Industri di kalangan masyarakat; 6. Belum efektifnya penerapan sistem manajemen litbang di lingkungan BBIHP; 7. Manajemen keuangan yang kurang akomodatif terhadap tuntutan kegiatan litbang. 1

5 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN b. Penerapan SNI 1. Ketersediaan dan kapasitas infrastruktur standardisasi laboratorium penguji untuk mendukung penerapan SNI dengan semua parameter masih terbatas; Salah satu kendala dalam mendukung penerapan SNI yang diberlakukan secara wajib selama ini adalah terbatasnya kemampuan dan jumlah laboratorium uji yang telah di akreditasi KAN. Disadari bahwa untuk mendapat akreditasi dari KAN bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana beserta tenaga analis yang cukup memadai 2. Masih banyak SNI yang belum disesuaikan dengan standar internasional dalam mendukung perdagangan bebas; Banyak SNI yang tidak harmonis dengan standar internasional disebabkan pada saat penetapan SNI masih banyak mengadopsi Standar Industri Indonesia (SII) yang lama dan kemungkinan besar sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi atau kebutuhan pasar 3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap mutu. Kesadaran masyarakat terhadap mutu masih sangat rendah terutama bagi masyarakat golongan menengah kebawah. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena daya beli masyarakat atau konsumen Indonesia masih rendah mengingat mereka selalu menginginkan produk dengan harga murah meskipun berkualitas rendah. Untuk merencanakan strategi dan langkah-langkah yang berorientasi kedepan dalam menghadapi tantangan tersebut diperlukan perencanaan strategis yang sistimatis. Perencanaan sitematis disusun dalam RPJM dalam bentuk Rencana Strategi (RENSTRA) dengan kurun waktu lima tahun dan Rencana Kinerja tahunan dalam bentuk Rencana Kinerja (RENKIN). Renstra dan Renkin Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar disusun berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian. 2

6 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, dan cara mencapai tujuan dan sasaran, yang meliputi kebijakan, program, dan aktifitas yang realistis dan mengantisipasi pengembangan masa depan. Dalam upaya mencapai sasaran yang ditetapkan telah dilakukan kajian potensi dan arah kebijakan yang harus dilakukan oleh seperti tertuang dalam RENSTRA tahun RENSTRA tersebut memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan. Visi Makassar adalah Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan Misi adalah sebagai berikut yaitu : a. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri b. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan profesional c. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya Tujuan menggambarkan arah prioritas strategis institusi dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi institusi. Tujuan ini merupakan penjabaran atau implementasi dari misi institusi, dan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1(satu) tahun ke depan. Tujuan strategi BBIHP mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Meningkatkan peran dan kualitas hasil litbang dalam mendukung Industri Hasil Perkebunan b. Meningkatkan kegiatan pelayanan jasa teknis c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten d. Meningkatkan jejaring yang luas antara lembaga litbang dan institusi terkait Sasaran disusun berdasarkan kriteria spesifik, dapat diukur, berorientasi hasil, dapat dicapai dalam jangka waktu lima tahun. Sasaran ditetapkan sebagai berikut: a. Terwujudnya hasil riset teknologi terapan yang inovatif dan dapat dimanfaatkan 3

7 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN dan diterapkan oleh dunia industri, masyarakat, pemerintah daerah dan dunia pendidikan. b. Terwujudnya peningkatan kegiatan konsultansi teknologi, pelatihan, pengujian, standardisasi, sertifikasi, inspeksi teknis, kalibrasi peralatan, dan sistem manajemen mutu terhadap masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan nilai jasa (JPT) dan daya saing produk yang dihasilkan c. Terwujudnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang handal dan profesional d. Terwujudnya kerjasama yang luas dengan industri atau instansi terkait di bidang Iptek, Litbang, pelatihan maupun kegiatan lainnya RENKIN BBIHP 2014 masih mengacu pada penjabaran RENSTRA BBIHP , dan tupoksi BBIHP (Permenperin Nomor 150/M-IND/PER/12/2011) yang tentunya menyesuaikan kondisi kebutuhan dan perkembangan pembangunan pada tahun Penyusunan RENKIN 2014 mencakup penetapan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Renkin ini merupakan komitmen bagi BBIHP untuk pencapaian kinerja dalam TA B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2014 adalah menetapkan komitmen tentang kinerja yang akan dilaksanakan dan diwujudkan oleh dalam melaksanakan kegiatan tugas dan fungsinya pada Tahun Anggaran C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI sebagai unit pelaksana teknis di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri diharapkan akan menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kebijakan Kementerian Perindustrian. Dalam menjalankan kebijakan litbang, BBIHP berpedoman pada kebijakan Pembangunan Industri, serta Kebijakan Teknis BPKIMI dengan mempertimbangkan segala potensi yang ada, baik itu sumber daya manusia, maupun potensi sumber daya alam hasil perkebunan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/ Tentang Organisasi dan Tata Kerja, Tugas Pokok BBIHP adalah melaksanakan kegiatan Penelitian, Pengembangan, Standardisasi, Sertifikasi, Kalibrasi dan Pengembangan Kompetensi Industri Hasil Perkebunan sesuai 4

8 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Sedangkan fungsi BBIHP sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Perindustrian tersebut di atas yaitu: a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dan Pelayanan Jasa Teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan. b. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses. c. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi. d. Pelaksanaan Pelayanan Teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu, produk akhir, hasil perkebunan dan limbah. e. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan. f. Pelaksanaan inspeksi teknis. g. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan. h. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultansi dan informasi. i. Pelaksanaan pemasaran dan kerja sama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi. j. Pelayanan teknis dan administrasi pada semua unsur di lingkungan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar dan penyusunan laporan serta evaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam upaya memaksimalkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan menyusun kebijakan strategi sebagai berikut : Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset terapan dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata bagi industri dan dunia usaha. Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa teknis (standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi) sesuai dengan misi institusi. Memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas dan kompetensi masing-masing pegawai. Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait. Memperkuat sarana dan prasarana kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan kepada mitra jejaring. 5

9 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Rencana Kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program/kegiatan utama Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar, yaitu kegiatan-kegiatan yang keluarannya merupakan faktor kunci keberhasilan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar. 6

10 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI A. HASIL-HASIL PEMBANGUNAN Pada Dasarnya Renstra BBIHP adalah penjabaran dari Renstra BPKIMI. Guna pencapaian Visi dan Misi Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan telah menyusun sasaran dan strategi pelaksanaannya. Sasaran utama visi yang akan dicapai Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar adalah: Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang unggul dan terdepan. Untuk mencapai sasaran utama tersebut, memiliki sasaran sasaran penunjang yang ingin dicapai yaitu : 1. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri; 2. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan professional; 3. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya; Pada Tahun Anggaran 2014 untuk menunjang sasaran - sasaran tersebut dicapai dengan beberapa strategi sebagai berikut: 1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri; 2. Meningkatnya kerja sama litbang; 3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang; 4. Meningkatnya usulan penerapan SNI; 5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha; 6. Meningkatnya standardisasi industri daerah; 7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf; 8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. Selanjutnya, dalam Tabel 2.1 akan diuraikan Indikator Kinerja dan Target dari Sasaran Strategis diatas. 7

11 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Tabel 2.1 Sasaran Strategis No. 1 Sasaran Strategis 2 Indikator Kinerja 3 Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang Hasil litbang yang siap diterapkan yang dimanfaatkan oleh industri Hasil litbang yang telah diimplementasikan Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi 2 Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan industri Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang Meningkatnya usulan penerapan SNI Meningkatnya jasa pelayanan Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Meningkatkan kualitas pelayanan publik Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium Jumlah Orang Jumlah sampel Jumlah Desain/Prototip Jumlah Perusahaan yang dilayani Nilai (Rp.) JPT Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat Jumlah pengadaan alat laboratorium Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja Target 4 2 Penelitian 1 Penelitian 2 Kerjasama 5 Karya Tulis Ilmiah 4,7 % 5 Orang 1870 Sampel 1 Desain/Prototip 100 Perusahaan Rp ,- 10 Orang 3 alat 18 Lingkup 1 Sistem Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4 Selama kurun waktu pelaksanaan RPJMN , Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) turut secara aktif mendukung pengembangan kompetensi di bidang industri hasil perkebunan. Capaian perkembangannya dalam kurun waktu dapat dilihat pada Tabel 2.2. Dalam rangka mendukung RPJMN BBIHP mempunyai sasaran utamanya yaitu Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan yang unggul dan terdepan. Jumlah penelitian dan perekayasaan yang telah dilakukan oleh BBIHP tahun dapat dilihat pada Tabel

12 RENCANA KINERJA [2015] Tabel 2.2. Capaian Rencana Strategis Tahun Anggaran No. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR TARGET RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA VI Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan Berdasarkan Renstra BPKIMI a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri 1 Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan 2 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 3 Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan b. Pelayanan jasa teknis industri Jumlah Orang Jumlah Sampel Jumlah Desain/Prototip Jumlah Perusahaan yang dilayani Nilai (Rp.) JPT 933,523, ,565, ,063, ,374, ,065, ,137, ,065,000 1,652,106,185 1,450,000,000 c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah Prioritas Kementerian/Lembaga a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri 1 Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 2 Jumlah pengadaan alat laboratorium 3 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN Jumlah hasil litbang teknologi baru Jumlah kerjasama litbang dan rancang bangun b. Pelayanan Teknis pengujian industri Jumlah JPT c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah Jumlah RSNI

13 Tabel 2.3. Matrik Judul Penelitian dan Perekayasaan Tahun Anggaran No Judul Litbang dan Rekayasa Tahun Anggaran 1. Pengembangan produk pangan dari kedelai dan kakao 2. pembuatan partikel pembawa obat-solid Lipid Nanopartikel (SNL) dari lemak kakao Pemanfaatan pulp kakao sebagai bioetanol Pengaruh temperatur roasting dan alkalisasi terhadap jenis warna dan mutu bubuk kakao 5. Pembuatan krim anti aging perpaduan ekstrak polifenol kakao dengan alovera dan rumput laut 6. Pembuatan tablet effervescent cokelat jahe dan cokelat kayu manis Pembuatan makanan kesehatan dari pasta cokelat non fermentasi kaya polifenol 8. Penentuan umur simpan cokelat oles dengan metode ASLT model arrhenius dan model kadar air kritis 9. Desain dan uji unjuk kerja alat tempering tipe silinder berjaket air 10. Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal (Kedelai Dan Jagung) Sebagai Bahan Substitusi Susu Bubuk Dan Lesitin Dalam Pembuatan Produk Cokelat Batangan 11. Peningkatan Mutu Hand And Body Lotion Dari Lemak Kakao Penyusunan Pohon Industri Kakao Sebagai Referensi Pengembangan 2012 Industri Dan Riset Kakao Nasional 13. Pembuatan Minuman Moka Jahe Dari Biji Kakao Fermentasi 14. Pemanfaatan Biji Kakao Menjadi Produk Perawatan Kulit Modifikasi Alat Roasting Tipe TC Dengan Sistem Pengabutan Uap Dan Alkali 16. Pembuatan Alas Bedak Tabir Surya Berbahan Aktif Polifenol Kulit Buah Kakao 17. Pembuatan Minuman Fungsional Berbasis Kakao dengan Suplemen Serat, Protein, Vitamin dan Mineral dari Jagung Manis dan Kacang Formulasi Candy Cokelat untuk Makanan Kesehatan 19. Pembuatan Masker Wajah dari Biji Kakao Non Fermentasi

14 No Judul Litbang dan Rekayasa Tahun Anggaran 20. Pengembangan Pemanfaatan Biji Kakao Non Fermentasi dan Kulit Biji sebagai Komponen Aktif Pasta Gigi 21. Peningkatan Mutu Produk Sabun Spa dari Lemak Kakao 22. Kajian Finger Print Mutu (Komponen Kimia dan Organik) Biji Kakao di Sulawesi 23. Penyempurnaan Sistem Termal dan Sistem Kontrol Pada Alat Tempering Cokelat Tipe Silinder Berjaket 24. Desain dan Uji untuk Performa Dry Aglomeration Crystalizor untuk Pembuatan Minuman Serbuk Berbasis Kakao 25. Pemanfaatan Kulit Buah kakao untuk Pembuatan Arang dan Asap Cair 26. Pengembangan Produk Kosmetik Berbasis Lemak Kakao Diversifikasi Produk Biji Kakao Menjadi Dark dan White Chocolate 28. Kajian Finger Print Mutu Biji Kakao (Komponen Organik) di Sulawesi Barat dan Tenggara) 29. Pembuatan Alat Kristalisasi Portabel Perkembangan kinerja juga bisa dilihat dari perkembangan jasa pelayanan teknis BBIHP atau besarnya penerimaan jasa pelayanan teknis atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang merupakan sasaran utama dari Penyedia Layanan Jasa Teknis. Besarnya total PNBP dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Target dan Realisasi Penerimaan PNBP Tahun Tahun Penerimaan Penggunaan % Target Realisasi Target Realisasi % , , , , , , , ,

15 B. ARAH PEMBANGUNAN Visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025, dengan visi antara pada tahun 2020 sebagai Negara Industri Maju Baru. Untuk mewujudkan target-target tersebut, diperlukan upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan berupa strategic outcomes yang terdiri dari: 1) Meningkatnya nilai tambah industri, 2) Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri, 3) Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri, 4) Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah lingkungan, 5) Menguat dan lengkapnya struktur industri, 6) Meningkatnya persebaran pembangunan industri, serta 7) Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB. Dalam rangka merealisasikan target-target tersebut, Kementerian Perindustrian telah menetapkan dua pendekatan guna membangun daya saing industri nasional yang tersinergi dan terintegrasi antara pusat dan daerah. Pertama, melalui pendekatan topdown dengan pengembangan 35 klaster industri prioritas yang direncanakan dari Pusat (by design) dan diikuti oleh partisipasi daerah yang dipilih berdasarkan daya saing internasional serta potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kedua, melalui pendekatan bottom-up dengan penetapan kompetensi inti industri daerah yang merupakan keunggulan daerah, dimana pusat turut membangun pengembangannya, sehingga daerah memiliki daya saing. a. Arah Kebijakan dan strategi BPKIMI Sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008, RPJMN dan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian , maka arah kebijakan BPKIMI dalam kelitbangan industri tahun adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi maju; 2. Peningkatan fasilitas penerapan teknologi dan perlindungan HKI; 3. Peningkatan kualitas hasil litbang industri; 4. Peningkatan pengembangan kebijakan regulasi teknis dan kemampuan pelayanan teknis SNI lingkup industri; 5. Peningkatan pengembangan kebijakan menuju iklim usaha kondusif dan Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang efektif; 6. Peningkatan fasiltasi pengembangan industri hijau; 12

16 7. Peningkatan pemanfaatan SDA lokal di industri b. Arah Kebijakan dan Strategi BBIHP Sesuai dengan Rencana Strategis BPKIMI , dan mengingat kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran maka arah kebijakan BBIHP berdasarkan visi dan misi yang telah digariskan adalah: 1. Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset terapan dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata bagi industri dan dunia usaha. - Mendorong inovasi berbasis litbang; - Mendirikan Pusat Inovasi; - Memberikan pendampingan kepada industri yang inovatif dan mendorong hasilhasil riset menjadi produk-produk bermafaat; - Menerapkan sistem manajemen kelitbangan (KNAPP); - Memberikan alokasi yang cukup untuk kegiatan kelitbangan 2. Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa teknis (standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi) sesuai dengan misi institusi. - Mengembangkan prasarana untuk mendukung penerapan SNI wajib; - Memperluas ruang lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN; - Mempertahankan akreditasi secara nasional maupun internasional lembaga penilaian kesesuaian (LPK). 3. Memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas dan kompetensi masing-masing pegawai - Meningkatkan kualitas SDM litbang melalui berbagai program pendidikan (S2 dan S3) dan pelatihan; - Melaksanakan program magang di industri; - Mengembangkan potensi SDM litbang melalui kerjasama nasional maupun international. 4. Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait - Mengembangkan sistem kerjasama penelitian; - Melaksanakan seminar nasional. 5. Memperkuat sarana dan prasarana kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan kepada mitra jejaring 13

17 - Mengembangkan kapasitas/kemampuan IT yang telah tersedia; - Mengoptimalkan sarana dan prasarana IT yng tersedia; - Menciptakan ruang pelayanan yang kondusif dan nyaman. 14

18 BAB III RENCANA KINERJA A. SASARAN KEGIATAN TAHUN 2014 Sasaran strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing. Sasaran diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan strategi secara berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan yang ditetapkan di dalam rencana strategis. Sasaran yang ingin dicapai BBIHP pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri; 2. Meningkatnya kerja sama litbang; 3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang; 4. Meningkatnya usulan penerapan SNI; 5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha; 6. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah; 7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf; 8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam upaya pencapaian sasaran strategis tersebut, Pada tahun 2014 BBIHP memiliki satu kegiatan yaitu Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan. Kegiatan tersebut terdiri dari 9 output seperti terlihat pada Tabel 3.1, dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kinerja untuk mendukung pelaksanaan Tupoksi,- 15

19 Tabel 3.1 Output Kegiatan BBIHP Tahun 2014 No KODE OUTPUT VOLUME Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi industri 4 Penelitian Hasil rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri 1 Rekayasa Layanan Jasa Teknis 4 Layanan jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri 19 Kegiatan Dokumen Perencanaan /Penganggaran /Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi 5 Dokumen Layanan Perkantoran 12 Bulan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 9 Unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 19 Unit Gedung / Bangunan 36 m2 B. INDIKATOR KINERJA Dalam rangka menguraikan lebih detail sasaran strategis di atas, maka Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar menetapkan Indikator Kinerja dan output pendukung: 1. Sasaran Strategis : Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri; Indikator Kinerja : 1. Hasil litbang yang siap diterapkan (2 Penelitian) 2. Hasil litbang yang telah diimplementasikan (1 Penelitian) Output Pendukung : 1. Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri 2. Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri 2. Sasaran Strategis : Meningkatkan kerja sama litbang Indikator Kinerja : Meningkatkan kerja sama litbang instansi dengan industri (2 Kerja sama) Output Pendukung : Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 3. Sasaran Strategis : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang Indikator Kinerja : Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan (5 karya tulis ilmiah) Output Pendukung : Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 16

20 4. Sasaran Strategis : Meningkatnya usulan penerapan SNI Indikator Kinerja : Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium (4,7%) Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 5. Sasaran Strategis : Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha Indikator Kinerja : 1. Jumlah orang (5 orang) 2. Jumlah sample (1870 sampel) 3. Jumlah desain/prototip (1 desain/prototip) 4. Jumlah perusahaan yang dilayani (100 perusahaan) 5. Nilai JPT (Rp ) Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis 6. Sasaran Strategis : Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah Indikator Kinerja : 1. Jumlah SDM LPK yang memperoleh sertifikat (10 orang) 2. Jumlah Pengadaan Alat laboratorium (3 alat) 3. Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN Output Pendukung : 1. Layanan Jasa Teknis 2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 7. Sasaran Strategis : Meningkatkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Indikator Kinerja : Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja (1 satker) Output Pendukung : 1. Dokumen Perencanaan /Penganggaran /Pelaporan /Monitoring dan Evaluasi 2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 8. Sasaran Strategis : Meningkatkan kualitas pelayanan publik Indikator Kinerja : Tingkat kepuasan pelanggan (indeks 4 dari skala 5) Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 17

21 BAB IV PENUTUP Rencana Kinerja Tahun 2014 merupakan proses penjabaran dari Sasaran, dan Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan oleh BBIHP melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam Rencana Kinerja ditetapkan target kinerja tahun 2014 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target kinerja ini akan menjadi komitmen bagi institusi untuk mencapainya dalam satu periode tahun 2014, yang disusun setiap awal tahun anggaran atau periode tahun sebelumnya yaitu tahun Dengan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan oleh BBIHP diharapkan dapat mendukung tercapainya visi dan misi BBIHP sekaligus visi dan misi BPKIMI dan Kementerian Perindustrian. Rencana Kinerja (Renkin) BBIHP merupakan acuan dan arahan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun Dengan rencana kinerja tersebut diharapkan kinerja BBIHP akan lebih jelas dan terukur sesuai dengan Rencana Jangka Menengah dan Jangka Panjang (RJPM) sehingga setahap demi setahap visi dan misinya dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam Renkin Tahun 2014, Sasaran yang ingin dicapai BBIHP adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri; 2. Meningkatnya kerja sama litbang; 3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang; 4. Meningkatnya usulan penerapan SNI; 5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha; 6. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah; 7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf; 8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. Rencana Kinerja (Renkin) yang telah ditetapkan diharapkan dapat dimengerti dan dipahami oleh seluruh personil BBIHP sehingga mereka akan mempunyai komitmen untuk mendukung setiap kegiatan yang telah direncanakan. Selain hal tersebut, kondisi perekonomian pada Tahun 2014 diasumsikan sama dengan tahun Apabila kondisi perekonomian membaik atau terjadi krisis yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dan berdampak pada sektor industri, maka target kinerja dalam Renkin BBIHP Tahun 2014 perlu direvisi dan disesuaikan dengan kondisi tersebut. 18

22 LAMPIRAN - 1 RENCANA KINERJA BBIHP TA

23 RENCANA KINERJA Unit : Tahun Anggaran : 2014 No. 1 Sasaran Strategis 2 Indikator Kinerja 3 Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder 1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang Hasil litbang yang siap diterapkan yang dimanfaatkan oleh industri Hasil litbang yang telah diimplementasikan Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi 2 Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan industri 3 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 4 Meningkatnya usulan penerapan SNI Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium 5 Meningkatnya jasa pelayanan Jumlah Orang Jumlah sampel Jumlah Desain/Prototip Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Meningkatkan kualitas pelayanan publik Jumlah Perusahaan yang dilayani Nilai (Rp.) JPT Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat Jumlah pengadaan alat laboratorium Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja Target 4 2 Penelitian 1 Penelitian 2 Kerjasama 5 Karya Tulis Ilmiah 4,7 % 5 Orang 1870 Sampel 1 Desain/Prototip 100 Perusahaan Rp ,- 10 Orang 3 alat 18 Lingkup 1 Sistem Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4 Kepala, Andoyo Sugiharto 20

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2019

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2019 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2019 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN KATA PENGANTAR RENKIN (RENCANA KINERJA)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN (REVISI II)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN (REVISI II) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2010-2014 (REVISI II) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 6 () () (4) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG () SUMATERA SELATAN () KOTA PALEMBANG BAGIAN-A Halaman A ANGGARAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 Laporan Kinerja Baristand Industri Manado 1. LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR LINTONG SOPANDI HUTAHAEAN

KATA PENGANTAR LINTONG SOPANDI HUTAHAEAN KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Keramik disusun sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban Balai Besar Keramik selaku Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan secara tepat,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 KEMEN/LEMB : UNIT ORG : SATUAN KERJA : PROPINSI : LOKASI : RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 7 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MANADO Jln. Diponegoro No. 21 23

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI 2010-2014 KATA PENGANTAR Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai peran dan tugas melaksanakan pengkajian, pengujian, pengembangan,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)

AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013 BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JL. Kusumanegara No.7 Yogyakarta 55198

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2015 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN

LAPORAN KINERJA 2015 BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LK) merupakan evaluasi dan pertanggung jawaban Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) terhadap pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 07 April 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 07 April 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 () () (..) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN INDUSTRI SATUAN KERJA (43) Badan Penelitian dan Pengembangan Industri PROPINSI () DKI JAKARTA () KOTA JAKARTA PUSAT PERHITUNGAN TAHUN 6

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 Laporan Kinerja Baristand Industri Manado LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BARISTAND INDUSTRI MANADO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

!!!#$%! & ' ((( ( ( ) !"!"!#$%"! & ' ((( ( ( ) *(+(, ( -./ *0$" I. Pendahuluan A. Ciri Umum ILMTA B. Lingkup Industri Binaan Ditjen ILMTA C. Gambaran Umum Perkembangan Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Tahun 2005 s/d 2009

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Ringkasan Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan, dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH v LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI 2017 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Industri

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2010 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK Jl. Kusumanegara No.7

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315, 8314312,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TA. 2014 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR PULP DAN KERTAS Jl. Raya Dayeuhkolot No. 132 Bandung 40258 Telp. (022) 5202980 (Hunting)

Lebih terperinci

2017 LAKIP BBIHP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

2017 LAKIP BBIHP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 LAKIP BBIHP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN 2018 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 Ikhtisar Eksekutif KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778/MPP/Kep/11/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN II TA.2015

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN II TA.2015 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN II TA.2015 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan. BAB I I Rencana Program K E M E N T E R I A N P E R I N

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI TAHUN

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI TAHUN SEKRETARIAT BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI SEKRETARIAT BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI 2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Badan Pengkajian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan strategis pada awalnya merupakan tradisi yang dikembangkan oleh organisasi sektor swasta menghadapi perubahan dalam memenangkan persaingan. Tetapi dalam

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2. Program : Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 3. Sasaran

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN F-3..0. Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 205 864.997 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (09) Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya Telp. (031) 8410054, +628113400610

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 KEMEN/LEMB UNIT ORG SATUAN KERJA PROPINSI RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 7 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI (5398)

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 54 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 TAHUN ANGGARAN 5 (9) () (9..) SATUAN KERJA () BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN BANDUNG PROPINSI () JAWA BARAT (5) KOTA BANDUNG PERHITUNGAN TAHUN 5 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 5 Nopember 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 5 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN 2014

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN 2014 LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN 2014 1. Kebijakan Pelayanan Publik A. Dasar Hukum Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar Pelayanan Publik BBPK sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

Revisi ke : 02 Tanggal : 3 September 2014

Revisi ke : 02 Tanggal : 3 September 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit Eselon

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 24 November 2015

Revisi ke 04 Tanggal : 24 November 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 23 Desember 2015

Revisi ke 06 Tanggal : 23 Desember 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 19 Oktober 2013

Revisi ke 05 Tanggal : 19 Oktober 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 30 Desember 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 30 Desember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN I TA.2015

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN I TA.2015 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN I TA.2015 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan. BAB I I Rencana Program K E M E N T E R I A N P E R I N D

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KEMEN/LEMB UNIT ORG KERJA PROPINSI LOKASI RENCANA KINERJA KERJA TAHUN ANGGARAN 5 (9) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (7) BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI (89) BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BALAI BESAR KERAMIK TAHUN TRIWULAN PERTAMA (Per Tanggal 31 Maret 2014)

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BALAI BESAR KERAMIK TAHUN TRIWULAN PERTAMA (Per Tanggal 31 Maret 2014) LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BALAI BESAR KERAMIK TAHUN 2014 TRIWULAN PERTAMA (Per Tanggal 31 Maret 2014) Jln. Jend. A. Yani 392 Bandung 40272 Telp (022) -7206221, 7206296 Fax. (022) 7205322

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Ikhtisar Eksekutif KATA PENGANTAR Dalam UU. No. 25

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN IV BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN TRIWULAN IV BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN TRIWULAN IV BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2012 Laporan Triwulan I Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun 2012 JANUARI 2013 i KATA PENGANTAR L aporan Triwulan IV Balai Besar Pulp dan Kertas

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2012 KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Balai Besar Logam dan Mesin 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) tahun anggaran 2013 ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dan fungsi Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM), sesuai dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN I TA.2016

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN I TA.2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN I TA.2016 K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI J A K A R T A 2 0 1 6 Laporan Triwulan

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 Kementerian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN 2017 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) i LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA (BARISTAND INDUSTRI SAMARINDA) TAHUN ANGGARAN 2014 LAKIP BARISTAND INDUSTRI SAMARINDA 2014 ii

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER II JULI S/D DESEMBER 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN Jl. Sisingamangaraja No. 24, Telp. (061)

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1.Sejarah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada jaman orde baru terbentuk pada tanggal 25 Juli 1966

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 99/M-IND/PER/8/2010 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 04 Mei 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 04 Mei 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016

Revisi ke 02 Tanggal : 29 April 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Kementerian Perindustrian pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi pagu definitif sebesar Rp.1.665.116.721.000. Kegiatan Prioritas Tahun 2010 Pembangunan sektor industri tahun 2010 akan difokuskan pada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA (RENKIN) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA (RENKIN) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2012 RENCANA KINERJA (RENKIN) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN 2012 Lampiran 1 FORMULIR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Ikhtisar Eksekutif KATA PENGANTAR Dalam UU. No. 25

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Desember 2014 Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan. Willem Petrus Riwu

KATA PENGANTAR. Makassar, Desember 2014 Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan. Willem Petrus Riwu KATA PENGANTAR Dalam rangka kesinambungan Perencanaan Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, dipandang perlu melakukan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH Jakarta, 2 Maret 2012 Rapat Kerja dengan tema Akselerasi Industrialisasi Dalam Rangka Mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi yang dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon I, seluruh Pejabat Eselon II, Pejabat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang suatu sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard yang sesuai dengan visi dan misi

Lebih terperinci