BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007: 3). Metode penelitian yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007: 3). Metode penelitian yang"

Transkripsi

1 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007: 3). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau eksperimen kuasi. Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah non-equivalent control group design (Sugiyono, 2009: 116). Di dalam penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas pembanding. Kelas eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan yaitu teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Sebaliknya, kelas pembanding adalah kelompok pembanding yang tidak mendapat teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Tabel mengenai desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Rancangan non-equivalent control group design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O 1 X O 2 K O 3 O 4 Keterangan: E : kelas eksperimen K : kelas pembanding

2 34 O1 : uji awal pada kelompok ekperimen O2 : uji akhir pada kelompok eksperimen X : perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan teknik bercerita berpasangan O3 : uji awal pada kelompok pembanding O4 : uji akhir pada kelompok pembanding B. Teknik Penelitian Adapun teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang akan diteliti (Arikunto, 2004: 223). Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengapresiasi dongeng, baik sebelum maupun sesudah diterapkan teknik bercerita berpasangan. Selain itu, teknik tes juga akan digunakan untuk melihat adakah perubahan kemampuan mengapresiasi dongeng pada kedua kelompok subjek. Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir yang dilakukan baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding. Pada kelompok eksperimen, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pembelajaran apresiasi dongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan dan tes akhir diberikan setelah mendapatkan pembelajaran apresiasi

3 35 dongeng dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan. Pada kelompok pembanding, tes awal diberikan sebelum mendapatkan pembelajaran mengenai apresiasi dongeng sedangkan tes akhir setelah mendapatkan pembelajaran mengenai apresiasi dongeng. 2. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Memeriksa dan menilai hasil tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen dan kelas pembanding. 2) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang untuk skor tes awal dan tes akhir. Uji reliabilitas antarpenimbang tersebut dilakukan karena tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen dan kelas pembanding dinilai oleh lebih dari satu orang untuk mencegah subjektivitas. Uji reliabilitas menggunakan rumus: (testi) ( ) (penimbang) ( ) (total) ( ) (kekeliruan) Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan menggunakan rumus: ( )

4 36 Setelah itu, nilai tersebut dilihat dalam tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. 3) Melakukan uji persyaratan analisis data Uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas data. Sebelum melakukan data dianalisis menggunakan uji hipotesis, data harus diuji normalitas dan homogenitasnya. Pengujian normalitas data dilakukan menggunakan rumus chi kuadrat (Subana dkk, 2005: 124), dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) menentukan rentang (R), dengan rumus: R = nilai maksimal nilai minimal (2) menentukan banyaknya kelas interval (K), dengan rumus: K = 1 + 3,3 log n (3) menentukan panjang kelas interval (P), dengan rumus: (4) membuat tabel distribusi frekuensi untuk data yang sudah dikelompokkan; (5) menentukan rata-rata hitung ( ) dengan rumus: ( ) (6) menentukan standar deviasi, dengan menggunakan rumus: ( ) ( ) (7) membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi (8) menghitung hitung dengan menggunakan rumus chi kuadrat, yaitu:

5 37 ( ) (9) menentukan derajat kebebasan dengan rumus: Db = jumlah kelas - 3 (10) menentukan nilai tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05) (11) membandingkan nilai X 2 hitung dengan X 2 tabel, kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut. Jika X 2 hitung < X 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Jika X 2 hitung > X 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Sementara itu, uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dilakukan dengan menggunakan rumus: Keterangan: (Subana dkk., 2005: 161) Fhitung V b V k : nilai yang dicari : varians terbesar : varians terkecil Data dinyatakan homogen jika Fhitung Ftabel. 4) Melakukan uji hipotesis dengan melakukan uji t. Uji t adalah tes statistik yang digunakan untuk memperbandingkan mean dari kelompok eksperimen dan kelompok pembanding (Arikunto, 2006: 311). Langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai berikut: (1) merumuskan hipotesis;

6 38 (2) menentukan t hitung dengan rumus: ( ) ( ) Keterangan: M = nilai hasil rata-rata per kelas N = banyaknya subjek X = deviasi setiap nilai x2 dan x1 Y = deviasi setiap nilai y2 dan y1 (3) menentukan derajat kebebasan, dengan rumus: (4) menentukan t tabel untuk hipotesis dua ekor, dengan rumus: ( )( ) (5) melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria pengujiannya adalah Terima H 0, jika - t tabel < t hitung < t tabel, dalam hal lainnya H 0 ditolak C. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Instrumen Perlakuan Instrumen perlakuan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran yang dijadikan pedoman dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut dibuat berdasarkan standar kompetensi (SK)

7 39 dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat di dalam Standar Isi KTSP. SK yang dipilih oleh peneliti adalah mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan. KD yang dipilih berdasarkan SK tersebut adalah menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas eksperimen dan kelas pembanding adalah sebagai berikut. a. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen Kelas eksperimen akan diberi perlakuan yaitu teknik bercerita berpasangan dalam pembelajaran apresiasi dongeng. Perlakuan akan diberikan sebanyak dua kali. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas eksperimen adalah sebagai berikut. 1) Pertemuan Pertama a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.

8 40 Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Kisah Kera dan Ayam yang akan diapresiasi. Dongeng tersebut telah dibagi menjadi dua bagian oleh guru. Siswa diberi penjelasan mengenai langkah-langkah teknik bercerita berpasangan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran apresiasi dongeng. Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebangkunya. Salah satu siswa diminta untuk tetap di kelas sedangkan pasangannya diminta menunggu di luar kelas. Siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk mendengarkan pembacaan bagian pertama dongeng Kisah Kera dan Ayam. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya. Setelah selesai mendengarkan siswa diminta untuk menyimpan daftar kata kunci yang telah ia tulis dan menunggu di luar kelas. Siswa yang belum mendengarkan diminta masuk ke kelas untuk mendengarkan pembacaan dongeng Kisah Kera dan Ayam bagian kedua. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya. Setelah siswa selesai mendengarkan Kisah Kera dan Ayam bagian kedua, siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk masuk ke kelas.

9 41 Siswa saling bertukar daftar kata kunci dengan pasangannya masingmasing. Sambil mengingat-ingat bagian yang telah didengarkan, siswa berusaha mengarang bagian lain yang didengar oleh pasangannya berdasarkan daftar kata kunci dari pasangannya. Siswa yang mendengarkan bagian pertama memprediksikan dan menulis apa yang terjadi selanjutnya sedangkan siswa yang mendengarkan bagian kedua memprediksikan apa yang terjadi sebelumnya. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. Siswa diberi kesempatan untuk mendengarkan pembacaan dongeng Kisah Kera dan Ayam secara utuh. c) Kegiatan Akhir Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan.

10 42 2) Pertemuan Kedua a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti Siswa diingatkan kembali mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Raja yang Baik Hati yang akan diapresiasi. Dongeng tersebut telah dibagi menjadi dua bagian oleh guru. Siswa diberi penjelasan mengenai langkah-langkah teknik bercerita berpasangan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran apresiasi dongeng. Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebangkunya. Salah satu siswa diminta untuk tetap di kelas sedangkan pasangannya diminta menunggu di luar kelas. Siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk mendengarkan pembacaan bagian pertama dongeng Raja yang Baik Hati. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya.

11 43 Setelah selesai mendengarkan siswa diminta untuk menyimpan daftar kata kunci yang telah ia tulis dan menunggu di luar kelas. Siswa yang belum mendengarkan diminta masuk ke kelas untuk mendengarkan pembacaan dongeng Raja yang Baik Hati bagian kedua. Sambil mendengarkan, siswa diminta mendaftar sejumlah kata kunci yang terdapat dalam bagian dongeng yang sedang dibacanya. Setelah siswa selesai mendengarkan Raja yang Baik Hati bagian kedua, siswa yang berada di dalam kelas diminta untuk masuk ke kelas. Siswa saling bertukar daftar kata kunci dengan pasangannya masingmasing. Sambil mengingat-ingat bagian yang telah didengarkan, siswa berusaha mengarang bagian lain yang didengar oleh pasangannya berdasarkan daftar kata kunci dari pasangannya. Siswa yang mendengarkan bagian pertama memprediksikan dan menulis apa yang terjadi selanjutnya sedangkan siswa yang mendengarkan bagian kedua memprediksikan apa yang terjadi sebelumnya. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. Siswa diberi kesempatan untuk mendengarkan pembacaan dongeng Raja yang Baik Hati secara utuh.

12 44 c) Kegiatan Akhir Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. b. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran di Kelas Pembanding 1) Pertemuan Pertama a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Kisah Kera dan Ayam yang akan diapresiasi. Siswa diminta mendengarkan dongeng Kisah Kera dan Ayam.

13 45 Sambil mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat kata-kata kunci yang dianggap penting dari dongeng yang dibacakan. Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta menuliskan kembali dongeng Raja yang Baik Hati dengan kata-katanya sendiri. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. c) Kegiatan Akhir Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. 2) Pertemuan Kedua a) Kegiatan Awal Guru menyapa siswa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan manfaat mengapresiasi dongeng. Guru memotivasi siswa. b) Kegiatan Inti

14 46 Siswa diberi penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dan cara mencari relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang. Siswa diberi pengenalan mengenai dongeng Raja yang Baik Hati yang akan diapresiasi. Siswa diminta mendengarkan dongeng Raja yang Baik Hati. Sambil mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat kata-kata kunci yang dianggap penting dari dongeng yang dibacakan. Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta menuliskan kembali dongeng Raja yang Baik Hati dengan kata-katanya sendiri. Setelah selesai menulis, beberapa siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka. c) Kegiatan Akhir Guru dan siswa membahas dongeng yang diapresiasi pada pertemuan hari itu. Siswa diminta mengerjakan tugas mandiri mengenai dongeng yang telah diapresiasi. Guru merefleksikan pembelajaran dengan cara lempar pertanyaan terhadap peserta didik. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. 2. Instrumen Tes Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa baik sebelum maupun sesudah mendapat perlakuan. Instrumen tes berupa soal-soal yang akan

15 47 digunakan saat pelaksanaan tes awal dan tes akhir. Soal-soal yang akan digunakan berbentuk esai. Di dalam tes awal dan tes akhir, siswa diminta menuliskan unsurunsur intrinsik dari dongeng yang pernah dibaca. Selain itu, siswa juga diminta untuk mengapresiasi dongeng sesuai dengan langkah-langkah apresiasi yang dijelaskan oleh Sumardjo dan Saini (1988: ). Soal tes yang diberikan kepada siswa dibuat berdasarkan ranah kognitif dan ranah afektif. Ranah kognitif, yang dikembangkan oleh Bloom (Arikunto, 2010: ), meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Sementara itu ranah afektif (Dickson dan Saxe, et al. dalam Arikunto, 2010: ) meliputi receiving (menerima), responding (merespon), valuing (menilai), organization (mengorganisasikan), dan characterization by value or value complex (mengkarakterisasi suatu nilai dengan kompleks nilai). Soal-soal mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng dibuat berdasarkan ranah kognitif sedangkan soal-soal mengenai apresiasi dongeng dibuat berdasarkan ranah afektif. Kisi-kisi soal yang akan digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Materi Soal 1. Keterlibatan jiwa 2. Penilaian mengenai penyajian isi dongeng a. Judul b. Tokoh Ranah Kognitif Afektif

16 48 c. Penokohan d. Alur e. Latar f. Amanat g. Pendapat mengenai masing-masing unsur intrinsik. 3. Relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini Dongeng yang akan digunakan dalam tes awal dan tek akhir adalah dongeng yang berjudul Lutung Kasarung (dongeng terlampir). Adapun instrumen tes yang akan digunakan dalam tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir Indikator Teknik Bentuk Instrumen Ranah Mampu Tes Uraian 1. Masalah-masalah Afektif mengungkapkan tulis apa sajakah yang (merespon) dialami oleh tokoh keterlibatan utama dalam jiwa dengan dongeng yang telah dongeng yang diperdengarkan. kamu dengarkan? 2. Apakah yang akan kamu lakukan jika Afektif (merespon) kamu mengalami masalah seperti yang dialami oleh tokoh utama dari dongeng yang telah kamu dengarkan?

17 49 Mampu 3. Tuliskan judul Mampu mengemuka- dongeng yang telah mengemuka- kan pendapat kamu dengarkan dan kan pendapat mengenai berikan pendapatmu mengenai penyajian isi mengenai penyajian isi dongeng. kesesuaian judul dongeng. dengan cerita dongeng tersebut! 4. Tuliskan unsurunsur intrinsik (tokoh, watak tokoh, alur, latar, dan amanat) yang terdapat dalam dongeng yang telah kamu dengarkan! 5. Tuliskan pendapatmu mengenai masingmasing unsur intrinsik (tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat) dari dongeng yang telah kamu dengarkan! Mampu Tes Uraian 6. Tuliskanlah Afektif menjelaskan tulis hubungan antara isi (meng- relevansi isi dongeng yang telah organisasi- dongeng kamu dengarkan kan) dengan situasi dengan situasi saat

18 50 saat ini ini, dari segi: a) Tokoh dan watak tokoh; b) alur; c) latar; d) amanat! Kriteria penilaian yang akan digunakan untuk menilai hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. No. Aspek Penilaian 1 Kemampuan siswa dalam menemukan masalah. (Bobot: 3) Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kriteria Penilaian Siswa mampu menuliskan semua masalah yang dialami Purbasari, sebagai tokoh utama, yaitu sebagai berikut: 1) Purbasari difitnah oleh kakaknya, Purbararang. 2) Purbasari diasingkan di hutan. 3) Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk adu panjang rambut. 4) Purbasari ditantang oleh kakaknya untuk adu tampan tunangan. Siswa hanya mampu menuliskan tiga masalah yang dialami tokoh utama. Siswa hanya mampu menuliskan dua masalah yang dialami tokoh utama. Siswa hanya mampu menuliskan satu masalah yang dialami tokoh utama. Skor

19 51 2. Kemampuan siswa dalam memberikan solusi atas permasalaha n yang ditemukan. (Bobot: 3) 3. Kemampuan siswa dalam mengingat judul dan memberikan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. (Bobot: 3) Siswa tidak mampu menuliskan masalah yang dialami tokoh utama. Siswa mampu memberikan solusi atas semua masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa hanya mampu memberikan solusi atas tiga masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa mampu memberikan solusi atas dua masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa mampu memberikan solusi atas satu masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa tidak mampu memberikan solusi atas masalah yang dialami oleh tokoh utama. Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan tepat, yaitu Lutung Kasarung, disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa menuliskan judul tetapi terdapat penulisan salah satu kata yang salah dan disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa dapat menuliskan judul dongeng dengan tepat tetapi tidak disertai pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa menuliskan judul tetapi terdapat penulisan salah satu kata yang salah dan tidak menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa tidak menuliskan judul dongeng tetapi menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng

20 52 4. Kemampuan siswa dalam menjelaskan unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng. (Bobot: 5) Siswa tidak menuliskan judul dongeng dan tidak menuliskan pendapat mengenai kesesuaian judul dengan isi dongeng. Siswa mampu menjelaskan lima unsur intrinsik yang ada di dalam dongeng secara lengkap, yaitu sebagai berikut. a. Tokoh (Purbasari, Lutung, Purbararang, Indrajaya, Prabu Tapa Agung, Nenek sihir, dan Patih.) b. Watak tokoh (Purbasari yang memiliki watak protagonis, Lutung memiliki watak yang protagonis, Purbararang yang memiliki watak antagonis, Indrajaya yang memiliki watak antagonis, Prabu Tapa Agung yang memiliki watak protagonis, Nenek sihir yang memiliki watak antagonis, dan Patih yang memiliki watak protagonis) c. Alur yang memiliki hubungan kuasalitas dan sesuai dengan isi dongeng (Karena merasa iri, Purbararang membuat adiknya, Purbasari, terkena penyakit kulit dan mengusirnya ke hutan. Di hutan dia bersahabat dengan Lutung yang membantunya menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Ketika Purbararang mengetahui adiknya sudah sembuh, ia pun menantang adiknya. Purbasari ditantang adu panjang rambut dan adu tampan tunangan. Purbasari memenangkan kedua pertandingan tersebut setelah memilih lutung, yang ternyata wujud aslinya sangat 0 4

21 53 5. Kemampuan siswa dalam memberikan pendapat tampan, menjadi tunangannya. Purbararang lalu meminta maaf kepada adiknya dan Purbasari memaafkannya. d. Latar waktu (pada masa Kerajaan Tapa Agung dan pada malam hari), latar tempat (di Istana, di hutan, dan di telaga), dan latar suasana (sedih dan bahagia) dari dongeng tersebut disertai pendapat mengenai masing-masing latar. e. Siswa mampu menuliskan amanat yang sesuai dengan isi dongeng (Seseorang yang senantiasa menghadapi cobaan hidup dengan penuh kesabaran dan pantang menyerah akan mendapatkan kebahagiaan. Sementara itu, orang yang selalu bersikap jahat kepada orang lain akan mendapat ganjaran yang setimpal.) Siswa hanya mampu menjelaskan tiga sampai empat unsur intrinsik secara lengkap. Siswa hanya mampu menjelaskan dua unsur intrinsik secara lengkap. Siswa hanya mampu menuliskan satu unsur intrinsik secara lengkap. Siswa tidak mampu menuliskan unsur intrisnik yang terdapat dalam dongeng. Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai empat unsur intrinsik dongeng, yaitu tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat. Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai tiga unsur intrinsik dongeng

22 54 terhadap unsur-unsur intrinsik dongeng. (Bobot: 4) 6. Kemampuan siswa dalam merelevansi kan isi dongeng dengan situasi sekarang (Bobot: 4) Skor Maksimal Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai dua unsur intrinsik dongeng. Siswa mampu menuliskan pendapatnya mengenai satu unsur intrinsik dongeng. Siswa tidak mampu menuliskan pendapatnya mengenai satu pun unsur intrinsik dongeng. Siswa mampu menuliskan hubungan empat unsur intrinsik dongeng (tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan amanat) dengan situasi saat ini. Siswa mampu menuliskan hubungan tiga unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Siswa mampu menuliskan hubungan dua unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Siswa mampu menuliskan hubungan satu unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Siswa tidak mampu menuliskan satu pun hubungan unsur intrinsik dongeng dengan situasi saat ini. Jumlah Bobot x Skor Maksimal = 22 x 4 = Kriteria penilaian dibuat berdasarkan indikator yang tercantum dalam instumen penelitian. Indikator tersebut didasarkan dari langkah-langkah apresiasi yang dikemukakan oleh Sumardjo dan Saini K.M. (1988: ). Masingmasing soal diberi bobot yang berbeda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban. Soal-soal dari aspek keterlibatan jiwa masing-masing diberi bobot tiga karena siswa harus mampu merasakan dengan sungguh-sungguh permasalahan yang

23 55 terdapat dalam cerita dongeng sebelum memberikan respon terhadap permasalahan tersebut. Soal-soal dari aspek pendapat mengenai penyajian isi dongeng diberi bobot yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kerumitan jawaban. Pertanyaan mengenai judul dan kesesuaian judul dengan isi cerita diberi bobot tiga karena siswa harus mengingat judul kemudian memberikan pendapatnya mengenai kesesuaian judul dengan isi cerita. Pertanyaan mengenai unsur intrinsik diberi bobot lima karena dalam proses pengerjaannya siswa harus mengingat semua unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng. Begitupun dalam menjawab pertanyaan tentang pendapat mengenai unsur intrinsik, dalam pengerjaannya, siswa dituntut untuk memberikan pendapatnya mengenai unsur-unsur intrinsik dongeng, sehingga soal tersebut diberi bobot empat. Soal dari aspek relevansi isi dongeng dengan situasi saat ini diberi bobot empat. Sebelum mengerjakan soal tersebut, siswa dituntut untuk mengingat-ingat berbagai hal atau kejadian yang ada di kehidupan nyata kemudian dihubungkan dengan unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam dongeng. Oleh karena itu, soal terakhir ini diberi bobot empat. Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir dilakukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAP adalah membandingkan nilai hasil belajar siswa dengan patokan atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Harun, 2004: 3). Penilaian terhadap hasil tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut. ( ) x 100 %

24 56 D. Populasi dan Sampel Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Populasi Sugiyono (Sugiyono, 2011: 17) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Populasi pada penelitian ini adalah siswa siswa SMP Negeri 10 Bandung kelas VII yang terdiri dari 331 siswa. Jumlah siswa pada masing-masing kelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 3.5 Jumlah Siswa Kelas VII pada Masing-Masing Kelas No. Kelas Jumlah Siswa 1. VII A VII B VII C VII D VII E VII F VII G VII H VII I 36

25 57 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Dalam penelitian nonequivalent control group design, digunakan kelas-kelas yang sudah ada dan memiliki karakter atau kondisi yang sama (Taniredja dan Mustafidah, 2011: 56). Berdasarkan ketentuan tersebut, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa di kelas VII-H sebagai kelas eksperimen dan VII-I sebagai kelas pembanding. Jumlah siswa di masing-masing kelas sebanyak 36 orang. Peneliti menggunakan kelas VII-H dan VII-I karena karakteristik siswa di dua kelas tersebut memiliki karakteristik yang sama.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi. Menurut Arikunto (2006:3) dalam penelitian eksperimen penulis sengaja membangkitkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Eksperimen kuasi ini merupakan metode penelitian yang peneliti gunakan. Penelitian ini membutuhkan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi 9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam proses pengambilan data untuk mencapai suatu tujuan harus dilakukan secara ilmiah, yakni dengan menggunakan ciri-ciri keilmuan yang meliputi kerasionalan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dirumuskan sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau eksperimen semu. Metode aksperimen kuasi ini termasuk kepada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10). 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain eksperimen kuasi dengan tipe nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretestpostest

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti 67 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengujicobakan suatu metode pembelajaran dengan sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuaan (Kosasih dan Wawan, 2012: 195). Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Bentuk desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Danim (Syamsuddin dan Damaianti, 2006: 157) berpendapat bahwa penelitian dengan pendekatan eksperimen dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2012: 117) dalam bukunya menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan tipe one group pretes-posttest design, dalam desain ini,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode serta alat tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode dan desain penelitian merupakan hal penting yang berperan sebagai salah satu rancangan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

Kelas Pratest Perlakuan Pascates 26 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode yang mengujicobakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental, merupakan metode untuk memperoleh data yang akurat dari data yang akan diteliti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental Design). Pada dasarnya desain quasi eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dengan menggunakan data-data kuantitatif dan kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dengan menggunakan data-data kuantitatif dan kualitatif. Menurut 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan datadata kuantitatif dan kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapat fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini senada dengan yang dikatakan Sugiyono (2011: 2), metode penelitian pada dasarnya

Lebih terperinci

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak

(Sugiyono,2013hlm.76) Keterangan : E = kelas eksperimen yang dipilih secara acak K = kelas kontrol yang dipilih secara acak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian yaitu quasi eksperimental (eksperimen semu) dengan desain pretest-postest control group design. Desain ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah kuasi eksperimen untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran inkuiri

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Tes Setiap penyusunan instrumen dalam penelitian selalu memperhitungkan beberapa pertimbangan seperti apa yang hendak diukurnya, apakah data yang terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4 23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design). Adapun variabel-varibel dalam penelitian

Lebih terperinci

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, lokasi, populasi, dan sampel penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pringapus 01 dan SD Negeri Pringapus 03 berlokasi di Provinsi Jawa Tengah Kecamatan Pringapus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau quasi experimental design dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen kuasi ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tentunya beranjak dari masalah yang ingin dipecahkan. Masalah yang ingin diteliti yaitu dalam hal pembelajaran drama bermain peran. Seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. ABSTRAK...ii. ABSTRACT...iii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. ABSTRAK...ii. ABSTRACT...iii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR...i ABSTRAK...ii ABSTRACT...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GRAFIK...xii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Cicalengka yang beralamat di Jl. H. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. 2. Subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang telah dirumuskan sebelumnya adalah menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Bandar Lampung tahun pelajaran 011/01 sebanyak 4 siswa yang terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01-013 yang berjumlah 397 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, 21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, yaitu sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, pengukuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN E: O 1 X O 2 C: O 3 Y O 4

BAB 3 METODE PENELITIAN E: O 1 X O 2 C: O 3 Y O 4 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan suatu prosedur. Di dalam prosedur penelitian, ada yang namanya metode penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik penelitian, instrumen penelitian, dan persiapan pembelajaran sebagai berikut. 3.1 Desain Penelitian Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III dalam skripsi ini menjelaskan tentang metode penelitian serta komponen-komponen yang berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan. Komponen-komponen yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2009, hlm.80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimen. Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan media pembelajaran serta pemilihan materi yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. OBJEK PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 Bandung dan objek penelitian ini adalah siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif atau eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:72) mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimen ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- NUR Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pre-eksperimental design. Desain ini dikatakan belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Metode penelitian eksperimen kuasi dipilih untuk menguji efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sindanggalih yang bertempat di Jl. Noenoeng Tisna Saputra Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi pada penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila 3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013 yang berjumlah 38 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 40 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data hasil penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu berupa skor tes evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai (skor) tes kognitif yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan (pascates).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Dalam suatu penelitian untuk memperoleh data, diperoleh sumber data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sumber data tersebut dinamakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Adapun metode kuantitatif yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci