Dalam manajemen modern, perencanaan produksi memegang salah satu. peranan yang sangat penting. Dunia industri tidak saja dituntut untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dalam manajemen modern, perencanaan produksi memegang salah satu. peranan yang sangat penting. Dunia industri tidak saja dituntut untuk"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam manajemen modern, perencanaan produksi memegang salah satu peranan yang sangat penting. Dunia industri tidak saja dituntut untuk meningkatkan permintaan pasar melalui pemasaran semata-mata namun juga bagaimana menghasilkan produk secara efisien dengan kualitas yang memenuhi harapan konsumen. Dengan adanya perencanaan produksi yang baik, maka tuntutan ini akan dapat dipenuhi. Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Dilain pihak persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di atas, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dalam kegiatan produksi agar target produksi dapat tercapai dan tidak ada hambatan-hambatan yang dapat mengganggu kelancaran produksi, maka perlunya koordinasi yang baik antara bagian produksi dan bagian persediaan material, baik itu persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, atau persediaan barang pembantu.

2 2 Bagian persediaan material harus dapat mengontrol atau mengatur persediaan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan material yang terlalu banyak. Untuk mengatasi masalah ini maka setiap perusahaan membutuhkan suatu pengendalian persediaan bahan baku yang baik. Kegitan pengendalian kebutuhan persediaan bahan baku yang digunakan harus dapat mengatur kelangsungan proses produksi di perusahaan. Oleh karena itu, persediaan merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam proses produksi yang secara terus menerus diperoleh, diubah kemudian dijual kembali. Nilai persediaan harus dicatat, digolong-golongkan menurut jenisnya yang kemudian dibuat perincian masing-masing barangnya dalam suatu periode yang bersangkutan. Pada umumnya terjadi kesulitan dalam menentukan dan memprediksikan penjualan yang mungkin terjadi pada periode berikutnya menimbulkan kesulitan dalam menentukan komponen yang diperlukan dalam pembuatan unit produk tersebut perlu dipesan kembali. Dalam penulisan skripsi ini, penulis bekerjasama dengan produsen ES CHIKA, sebuah Home Industry yang membuat Es Lilin. ES CHIKA adalah sebuah Home Industry yang baru berkembang, maka membutuhkan suatu pengendalian persediaan yang dapat menjamin kelangsungan proses produksi.

3 3 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Jumlah produksi yang berfluktuasi setiap waktunya, semakin memperumit penjadwalan material yang diperlukan. Masalah inilah yang dialami oleh ES CHIKA Home Industry Jumlah produksi yang berfluktuasi akan menyulitkan dalam menentukan jumlah komponen yang harus dipesan. Pada Home Industry ini masih menggunakan sistem peramalan produksi yang sifatnya intuitif atau berdasarkan pengalaman dilihat dari produksi hari - hari sebelumnya. Sehingga kadang-kadang terjadi salah perkiraan jumlah yang harus diproduksi sehingga di gudang terjadi penumpukan baik bahan baku maupun barang jadi. Hal ini menyebabkan perlunya penerapan perencanaan kebutuhan bahan baku yang dapat diandalkan. Dilihat dari segi manajemen, kenyataan yang terjadi pada home industry ini dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku adalah belum adanya suatu sistem pengendaliaan bahan baku yang jelas, perhitungan jumlah bahan baku dilakukan secara manual. Dan juga tidak adanya evaluasi terhadap kinerja manajemen sehingga tidak dapat dilakukan kontrol terhadap proses-proses yang terjadi pada home industry ini, dimana dalam hal ini juga termasuk kontrol terhadap pengendalian persediaan bahan baku.

4 4 Berangkat dari keadaan-keadaaan yang dialami home industry ini yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis akan mencoba mengangkat dan membahas masalah pengendalian persediaan bahan baku yang dialami home industry ini, Penulis juga akan memberikan suatu model simulasi untuk mempermudah mengetahui prediksi permintaan masa mendatang dan suatu model pengendalian persediaan untuk membantu home industry ini dalam menghadapi masalah yang dihadapinya tersebut 1.3 Ruang Lingkup Dalam skripsi ini akan dilakukan pengumpulan data permintaan dari awal (22 mei tahun 2006) home industry ini berdiri hingga 9 juni 2007 (330 hari kerja). Pengumpulan data juga dilakukan pada bagian produksi untuk mengetahui dengan jelas apa saja komponen atau bahan baku yang diperlukan untuk membuat 1 batang es lilin, dan berapa komposisi untuk masing masing komponen. Data permintaan yang didapat akan digunakan untuk mensimulasikan permintaan hari hari berikutnya sedangkan data kebutuhan komponen untuk setiap unit (batang) ES CHIKA Home Industry digunakan untuk mengetahui berapa banyak kebutuhan komponen yang diperlukan.

5 5 Oleh karena itu penulis mencoba untuk menguraikan metode perhitungan untuk perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang selanjutnya akan diterapkan langsung di ES CHIKA Home Industry. Dalam menulis skripsi ini agar tujuan lebih terarah dan jelas maka ruang lingkupnya akan dibatasi sebagai berikut : 1. Bahan baku yang digunakan untuk penelitian adalah santan KARA, susu kental manis dan air mineral. 2. Menggunakan model pengendalian persediaan EOQ (economic order quantity) dasar. 3. Tidak memperhitungkan adanya kuantitas potongan harga dan faktor kekurangan stock. 4. Tidak membahas masalah biaya dan pengukuran efisiensi waktu dari semua aspek perencanaan tata letak pabrik / gudang. 5. Tidak membahas masalah perancangan tata letak atau ruangan untuk antisipasi perubahan dimasa yang akan datang. 6. Menggunakan model simulasi montecarlo untuk memprediksi permintaan masa mendatang. Asumsi-asumsi : 1. Dana yang dibutuhkan untuk pengadaan bahan baku selalu tersedia. 2. Biaya dan tingkat bunga yang digunakan selama penulisan skripsi ini diasumsikan tetap. 3. Pemasok selalu dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang diperlukan.

6 6 4. Mesin-mesin produksi selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan untuk memproduksi. 5. Biaya simpan dan pesan dalam satu tahun tetap atau tidak berubah. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai 1. Mencoba mengusulkan kepada pengelola model simulasi permintaan untuk memprediksi permintaan masa mendatang. 2. Mencoba mengusulkan kepada pengelola suatu metode sistem persediaan bahan baku yang sesuai dengan perusahaan. 3. Mengetahui perkiraan jumlah pemesanan bahan baku yang paling optimal. Manfaat-manfaat yang diharapkan : 1. Bagi pemilik home industry : Penelitian ini dapat bermanfaat bagi ES CHIKA Home Industry, sebagai masukkan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan dimasa mendatang. 2. Bagi universitas Penelitian ini dapat menambah daftar pustaka bagi Universitas Bina Nusantara khususnya jurusan Teknik Industri.

7 7 3. Bagi penulis Penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman dan wawasan berpikir serta mencoba untuk mengaktualisasikan teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan dunia kerja yang sesungguhnya. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Pada gambaran umum perusahaan diberikan informasi informasi umum mengenai perusahaan yang dijadikan objek penelitian oleh penulis, yakni home industry yang bergerak di bidang makanan dengan nama perusahaan ES CHIKA Home Industry Sejarah Singkat ES CHIKA Home Industry ES CHIKA Home Industry merupakan sebuah home industry yang bergerak dalam bidang makanan yaitu es lilin. Home industry ini berawal dari pabrik es balok yang didirikan di Kota Baru (Kalimantan Selatan) pada awal tahun 1998 oleh Bapak Anwot Gunawan. Karena kendala teknis pabrik es ini ditutup pada akhir tahun Kemudian pada tanggal 22 Mei 2006 didirikan sebuah Home industry yang memproduksi Es lilin oleh Bapak Anwot Gunawan dan Bapak Agus Handojono. Home industry ini memproduksi es lilin dengan merek sendiri yakni merek ES CHIKA.

8 8 Home industry ini juga menerima pesanan/order dari luar dimana kebanyakan adalah pesanan untuk acara ulang tahun, perkawinan, dll. Pemasaran produk pada bulan bulan pertama terfokus hanya pada sekolah sekolah dan pasar - pasar di sekitar pabrik (Bandungan Semarang) Perkembangan Bisnis Setelah berjalan beberapa bulan Home industry ini mencoba mengembangkan usahanya dengan mengadakan perluasan pemasaran produk dengan menambah jumlah cooler box, sekarang mencapai 60 unit cooler box. Dengan menambah jumlah cooler box pemasaran yang dilakukan juga tidak lagi terbatas hanya sekolah sekolah dan pasar - pasar di sekitar pabrik (Bandungan Semarang) tapi ke daerah lain di luar Bandungan Semarang yaitu: Salatiga, Pati, Temanggung, Magelang. Sekarang Home industry ini sudah semakin berkembang, tidak hanya menjual es lilin, tetapi sudah menjual paket pengadaan mesin produksi es lilin dan akan mengarah ke sistem waralaba selain itu saat ini produk ES CHIKA sedang dalam proses pendaftaran ke Departemen Kesehatan.

9 Visi dan Misi Perusahaan Visi ES CHIKA menjadi home industry es lilin yang kompetitif di jawa tengah. membuat es lilin yang bermanfaat ganda untuk para konsumennya dari segi kesehatan dan memberikan kesegaran. Misi ES CHIKA: mencari keuntungan, memberikan kontribusi pada pembangunan dengan meyediakan lapangan kerja dan menghasilkan es lilin yang berkualitas Lokasi Perusahaan Lokasi tempat operasional ES CHIKA Home Industry berada di Ruko Blok A Pasar Jimbaran Bandungan Semarang dengan luas tanah 36m 2. Dalam penentuan lokasi ini, pengelola memiliki berbagai pertimbangan diantaranya adalah lokasi ini cukup strategis sehingga memudahkan dan memperlancar kegiatan-kegiatan baik dalam hal penerimaan bahan baku dari para supplier maupun proses pemasarannya. Pertimbangan lain yang menitikberatkan dalam pemilihan lokasi ini adalah karena lokasi Home industry ini berada Å 1500 m di atas permukaan laut, kondisi udara disekitarnya sejuk, sehingga kerja mesin produksi tidak berat. Karena semakin dingin udara disekitar mesin pendingin, kerja mesin pun menjadi ringan dan tidak menyerap energi listrik yang besar sehingga biaya listrik bisa ditekan.

10 Manajemen Sumber Daya Manusia Struktur Organisasi Pada umumnya suatu perusahaan memiliki rencana strategis yang mengidentifikasi arah bisnis di masa yang akan datang. Agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik, maka itu dibutuhkan sebuah wadah dalam bentuk struktur organisasi. Dimana struktur organisasi merupakan kerangka kerja formal organisasi dengan mana tugas-tugas pekerjaan dibagi bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja yang harus dilakukan menjadi departemen-departemen dan jabatan-jabatan yang terperinci; membagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing masing jabatan; membangun hubungan di kalangan individu, kelompok, dan departemen; dan menetapkan garis garis wewenang formal. (Manajemen : Stephen P. Robbins dan Mary Coulter) Struktur organisasi ES CHIKA Home Industry adalah struktur organisasi yang susunannya berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Setiap tugas yang spesifik akan ditangani oleh masing masing staf yang sudah diberi tanggung jawab dengan cara mereka masing-masing dan setiap staf pada setiap divisi mempunyai kuasa untuk menyelesaikan

11 11 masalah dalam divisinya dengan cara masing-masing, dan staf tersebut bertanggung jawab langsung terhadap pengelola. Struktur organisasi ES CHIKA Home Industry dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini. Gambar 1.1 Struktur Organisasi ES CHIKA Home industry Sumber gambar : Hasil Pengamatan Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing masing jabatan pada ES CHIKA Home Industry sebagai berikut : 1. Pengelola Memonitor semua kegiatan yang ada dalam semua divisi. Memprakarsai dan memimpin rapat bersama seluruh karyawan semua divisi secara berkala, sehingga dapat memastikan tercapainya kesesuaian dan efektifitas secara berkesinambungan disemua divisi. Mengurus pembelian inventaris kantor. Memberi persetujuan terhadap daftar pemasok baik itu bahan baku maupun alat alat yang mendukung berjalannya proses produksi dan pemasaran.

12 12 2. Staf Divisi Perencanaan Produksi Membuat rencana produksi. 3. Staf Divisi Produksi Menjaga kebersihan produksi sejak bahan baku masuk hingga menjadi barang jadi. Mengontrol jalannya proses produksi. Memastikan terlaksananya jadwal produksi. Memberikan usulan dan perencanaan dalam pengembangan kapasitas, peningkatan efisiensi, dan mutu. Melakukan pemecahan masalah terhadap hambatan hambatan dalam proses produksi, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Melakukan pengaturan karyawan sesuai dengan bagian dan jumlah yang diperlukan. 4. Staf Divisi Pemasaran Mempromosikan produk home industry ES CHIKA. Memantau mutu dan status dari pesaing. Memantau dan menerima keluhan para pelanggan dan tindak lanjutnya. Mengendalikan semua proses marketing/promosi. Memeriksa laporan penjualan. Merencanakan pemasaran produk.

13 13 Melaporkan hasil penjualan yang sudah diperiksa kepada pengelola. 5. Staf Divisi Admnistrasi dan Keuangan Mengendalikan keuangan home industry ES CHIKA dengan dimonitor pengelola. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran. 6. Staf Teknik Bertugas merawat dan mereparasi alat-alat atau mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi. Melakukan modifikasi terhadap mesin agar efisiensi meningkat, dan memberikan usulan / ide untuk modifikasi mesin. Bertanggung jawab atas kelancaran listrik selama proses produksi. Memproduksi peralatan yang diperlukan untuk proses produksi maupun pemasaran Sistem Penggajian Sistem penggajian pada Home industry ES CHIKA, dibagi menjadi dua yaitu : 1. Penggajian untuk karyawan bagian produksi Gaji regular. Gaji regular merupakan gaji pokok yang dibayar bulanan yaitu sebesar Rp

14 14 Gaji lembur. Gaji lembur diberikan sebagai bonus yang diberikan kepada karyawan yang bekerja lebih dari standar kerja. Untuk lembur diatas jam 7 8 malam sebesar Rp per orang, jika diatas jam 8 10 malam sebesar Rp per orang. 2. Penggajian untuk karyawan bagian pemasaran Gaji regular. Gaji regular untuk bagian ini didapat dari hasil penjualan dengan pembagian 40% dari harga jual es lilin. Bonus. Bonus diberikan setiap bulan jika penjulan mencapai target. Penjualan 5000 sampai < batang es lilin per bulan mendapat Rp , penjualan sampai < batang es lilin per bulan mendapat Rp , penjualan sampai < batang es lilin per bulan mendapat Rp Pengaturan Jam Kerja ES CHIKA hanya memiliki satu shift jam kerja. Penganturan jam kerja pada ES CHIKA adalah sebagai berikut : Jam kerja dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 5 sore, jam kerja ini berlaku untuk semua staf dan karyawan kecuali karyawan bagian pemasaran.

15 15 Jam istirahat diberikan dua kali, yaitu istirahat pagi jam , untuk istirahat siang jam Untuk karyawan divisi pemasaran jam kerja dimulai pukul 6 pagi sampai waktu yang tidak ditentukan. Karena jam kerja karyawan pada divisi ini tergantung pada berapa lama mereka menjual es lilin Proses Produksi Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dan dana) yang ada. (Manajemen Produksi dan Operasi : Sofjan Assauri) Secara umum proses produksi pada Home industry ES CHIKA dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Proses penimbangan Proses produksi dimulai dengan proses penimbangan. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan perbandingan komposisi yang tepat dan akurat bahan baku yang diperlukan ditimbang sehingga diperoleh perbandingan dan formulasi yang sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan. Setelah penimbangan semua bahan baku dimasukkan kedalam panci alumunium dengan kapasitas Å 16 liter.

16 16 Gambar 1.2 Proses penimbangan bahan baku Sumber gambar : Hasil Pengamatan 2. Proses pencampuran Beberapa bahan yang telah melalui proses penimbangan dicampur dan diaduk menjadi satu adonan kemudian dicampur air sebanyak 2/3 dari volume panci. Sumber gambar : Hasil Pengamatan Gambar 1.3 Proses pencampuran bahan baku

17 17 3. Proses pemasakan adonan Setelah proses pencampuran selesai, adonan tersebut dimasak sampai mengental, proses ini memakan waktu selama Å25 menit. Selama proses pemasakan adonan diaduk terus agar tidak gosong. Gambar 1.4 Proses pemasakan adonan Sumber gambar : Hasil Pengamatan 4. Proses penyaringan Adonan yang sudah matang kemudian disaring tetapi sebelum penyaringan adonan dicampur air agar adonan tidak terlalu kental sehingga memudahkan proses penyaringan. Setelah selesai proses penyaringan adonan tersebut ditambahkan air lagi sampai total volume adonan 32 liter. Sumber gambar : Hasil Pengamatan Gambar 1.5 Proses penyaringan adonan

18 18 5. Proses pewarnaan Setelah adonan selesai disaring, adonan diberi warna dan diberi rasa sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditentukan. Gambar 1.6 Proses pewarnaan adonan Sumber gambar : Hasil Pengamatan 6. Proses pengecoran Proses berikutnya adalah pengecoran, adonan dicor kedalam cetakan menggunakan alat cor khusus. Sumber gambar : Hasil Pengamatan Gambar 1.7 Proses pengecoran

19 19 7. Proses Pembekuan Adonan yang telah dicor kedalam cetakan tersebut dimasukkan kedalam mesin pendingin khusus. Bersamaan dengan proses ini cetakan cetakan tersebut dipasang stick. Proses pembekuan untuk satu set cetakan memakan waktu Å 30 menit. Gambar 1.8 Proses pembekuan Sumber gambar : Hasil Pengamatan 8. Proses pencabutan Setelah proses pembekuan selesai satu set cetakan diangkat dari mesin pendingin, kemudian es lilin tersebut dicabut dari cetakan dengan cara memasukan É badan cetakan terlebih dahulu kedalam air (dengan suhu normal), agar mudah dicabut. Setelah dicabut es es tersebut disusun didalam keranjang kecil.

20 20 Gambar 1.9 Proses pencabutan Sumber gambar : Hasil Pengamatan 9. Proses pendinginan Es lilin es lilin yang telah selesai dicabut dari cetakan dimasukan kedalam freezer untuk didinginkan lagi sampai menjadi keras sebelum disusun kedalam kaleng. Sumber gambar : Hasil Pengamatan Gambar 1.10 Proses pendinginan

21 Proses pengalengan Setelah semua rasa es lilin sudah lengkap dan sudah cukup keras, es lilin es lilin tersebut disusun ke dalam kaleng stainless steel kemudian didinginkan lagi. Gambar 1.11 Proses pengalengan Sumber gambar : Hasil Pengamatan 11. Proses penjualan Sebelum es lilin siap untuk dipasarkan, es lilin yang sudah tersusun dalam kaleng dimasukkan kedalam cooler box. Agar es lilin tidak cepat meleleh pada waktu penjualan, celah diantara kaleng dengan cooler box diberi es batu yang sudah dipecah menggunakan mesin pemecah es khusus dan diberi garam kasar pada sekelilingnya. Setelah es batu pada sekeliling box sudah terisi penuh celah ini ditutup menggunakan sealer khusus untuk menahan agar dinginnya tidak keluar. Jika proses ini selesai Es chika siap untuk dipasarkan.

22 22 Sumber gambar : Hasil Pengamatan Gambar 1.12 Proses penjualan Bahan Baku Proses Produksi ES CHIKA dalam proses produksi selalu mengedepankan mutu, kualitas, serta higienitas bahan. Kecermatan dan ketelitian dalam memilih bahan baku menjadi prioritas utama ES CHIKA, sehingga ES CHIKA mampu menghasilkan es lilin berkualitas dengan standart higienisasi tinggi, yang sangat dimintai oleh pasar. Bahan baku terbagi menjadi dua bagian, yaitu bahan baku utama dan bahan penolong. Kedua bahan baku tersebut merupakan komponen utama yang sangat vital bagi terbentuknya barang jadi.

23 Bahan Baku Utama Bahan baku utama adalah bahan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan es lilin. Berikut beberapa jenis bahan baku utama yang digunakan untuk membuat produk : 1. Air mineral. 2. Gula pasir. 3. Susu full cream. 4. Susu kental manis. 5. Santan (kara). 6. Tepung maizena. 7. Tepung kanji. 8. Tepung hunkwee. 10. Milk oil. 11. Asam sitrat. 12. Pemanis buatan (sodium siklamat). 13. Pewarna makanan. 14. Essence. 15. Coklat bubuk, kopi bubuk, kacang hijau (optional). 9. Garam halus.

24 Bahan Baku Penolong Bahan baku penolong yaitu bahan baku yang dibutuhkan untuk melengkapi proses produksi maupun proses penjualan. Berikut beberapa jenis bahan baku penolong yang digunakan : 1. Stick Stick yaitu batang kayu tipis dengan panjang 10 cm, yang digunakan sebagai batang es lilin. 2. Cooler box Cooler box ini digunakan sebagai tempat pembungkus es lilin yang berada dalam kaleng selama proses penjualan. Cooler box ini terbuat dari bahan plastik khusus yang mampu menahan dingin. Cooler box yang digunakan ES CHIKA berkapasitas 18 liter (untuk kaleng dengan ukuran S, M, L) dan 24 liter (untuk kaleng dengan ukuran XL). 3. Kaleng stainless steel Kaleng ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan es lilin selama dalam proses penjualan. Kaleng ini terdiri dari 4 ukuran yaitu : small (dengan kapasitas max 100 batang es lilin), medium (dengan kapasitas max 115 batang es lilin), large (dengan kapasitas max 125 batang es lilin), extra large (dengan kapasitas max 180 batang es lilin).

25 25 4. Es batu Es batu digunakan sebagai pengganti fungsi mesin pendingin di dalam cooler box. 5. Garam kasar Garam kasar digunakan sebagai penahan dingin, agar suhu dingin es batu dalam coolerbox tidak cepat naik. 6. Sealer Sealer digunakan untuk menutupi celah antara kaleng dengan cooler box sehingga es batu yang terisi diantara celah tersebut tidak cepat meleleh Cara Pemesanan Bahan Baku ES CHIKA sudah memiliki beberapa supplier langganan, pemesanan dilakukan melalui telepon dan untuk beberapa bahan baku pengelola langsung membeli pada distributor. Untuk supplier baru yang belum pernah bekerjasama sebelumnya, pengelola akan meminta supplier tersebut untuk mengirimkan contoh barang dan harga penawarannya. Dari supplier-supplier yang ada, baik yang lama dan yang baru pengelola akan memilih supplier dengan kualitas barang terbaik dan harga yang murah.

26 26 Setelah supplier dipilih dilakukan transaksi pemesanan, untuk supplier dalam kota pembayaran dilakukan saat barang sampai di pabrik sedangkan untuk supplier dari luar kota pembayaran dilakukan sebelum barang dikirim Mesin Proses Produksi Mesin adalah suatu alat yang sangat membantu pekerja dalam melakukan pekerjaannya di pabrik, jika terjadi kerusakan pada mesin akan mengakibatkan keterlambatan produksi. Dalam melakukan proses produksinya, ES CHIKA menggunakan beberapa jenis mesin yaitu : Mesin produksi sebanyak satu unit, mesin ini berfungsi untuk membekukan adonan yang telah dicor kedalam cetakan. Mesin ini dilengkapi dengan kompresor dengan daya 2É PK, mesin ini mampu mendinginkan air dengan suhu -15ÑC sampai -25ÑC. Lamanya proses pembekuan selama Å 30 menit. Mesin ini sendiri diproduksi oleh ES CHIKA.

27 27 Gambar 1.13 Mesin produksi Sumber gambar : Hasil Pengamatan Mesin penyimpanan (chest freezer) sebanyak dua unit, mesin ini berfungsi untuk menyimpan hasil produksi. Mesin satu dilengkapi kompresor dengan daya ÖPK (dengan suhu min -30ÑC) dan kapasitas penyimpanan 2800 batang es lilin sedangkan mesin dua dilengkapi kompresor dengan daya 1 / 3 PK (dengan suhu min -24ÑC) dan kapasitas penyimpanan 2200 batang es lilin. Mesin ini origin RRC. Sumber gambar : Hasil Pengamatan Gambar 1.14 Mesin penyimpanan (chest freezer)

28 28 Mesin blender sebanyak satu unit, mesin ini digunakan untuk menghaluskan kacang hijau (untuk es lilin rasa kacang hijau) agar mudah bercampur dengan adonan. Kapasitas tampung mesin ini 1 É liter. Mesin penghancur es sebanyak satu unit, mesin ini digunakan untuk menghancurkan es batu agar es batu mudah masuk kedalam celah diantara kaleng stainless steel dan cooler box. Mesin ini dilengkapi motor dengan kekuatan 3É HP Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga dibutuhkan pemeliharaan. Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menjaga fasilitas pabrik dan mengadakan perbaikan yang diperlukan sehingga teradapat suatu keadaan operasi produksi yang mememuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya pemeliharaan terhadap mesin dan peralatan, proses produksi dapat berjalan lancar dan terjamin. (Manajemen Produksi dan Operasi : Sofjan Assauri) Mesin mesin dan peralatan peralatan yang digunakan akan dibersihkan secara rutin, untuk mesin - mesin yang digunakan untuk proses produksi di cek dan dibersihkan setiap 3 bulan sekali.

29 29 Untuk peralatan peralatan yang digunakan untuk mendukung proses produksi dan pejualan dibersihkan setiap proses produksi berhenti Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi adalah suatu kegiatan perencanaan terhadap produksi berdasarkan informasi tentang kebutuhan pasar, tingkat persediaan, kapasitas produksi, dan pengaturan jadwal produksi, agar apa yang direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Jadi perencanaan dan pengendalian produksi merupakan suatu kegiatan pengoordinasian dari bagian-bagian yang ada dalam melakukan proses produksi. (Manejemen Produksi dan Operasi : Sofjan Assauri) Perencanaan produksi pada ES CHIKA dilakukan secara harian, sebelum produksi dimulai staff perencanaan produksi akan melihat jumlah stock es lilin yang ada dalam freezer, kemudian akan dibuat daftar rasa dan jumlah es lilin yang harus diproduksi. Perencanaan produksi pada ES CHIKA juga tergantung pada kondisi cuaca, jika cuaca buruk (mendung, hujan atau ada badai) maka jumlah produksi pun akan dikurangi karena jumlah es lilin yang keluar juga sedikit.

30 30 Biasanya jumlah produksi maksimal hanya 80% dari kapasitas total freezer, hal ini untuk mengatasi jika banyak es lilin yang tidak terjual oleh karyawan divisi pemasaran maka akan disimpan kembali. Jika kondisi es lilin yang tidak laku terjual masih dalam kondisi baik maka akan dijual lagi, jika tidak akan didaur ulang.

adonan yang dibutuhkan untuk pembuatan Es Chika; dan data biaya yang terdiri Pada penjelasan ruang lingkup pada bab 1 disebutkan bahwa penelitian akan

adonan yang dibutuhkan untuk pembuatan Es Chika; dan data biaya yang terdiri Pada penjelasan ruang lingkup pada bab 1 disebutkan bahwa penelitian akan BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam penentuan jumlah EOQ (Economic Order Quantity), diperlukan data data sebagai berikut data permintaan (demand) Es Chika; data komposisi adonan

Lebih terperinci

PERSEDIAAN BAHAN BAKU OPTIMUM DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA ES CHIKA HOME INDUSTRY

PERSEDIAAN BAHAN BAKU OPTIMUM DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA ES CHIKA HOME INDUSTRY PERSEDIAAN BAHAN BAKU OPTIMUM DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA ES CHIKA HOME INDUSTRY 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, muncul banyak persaingan-persaingan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, muncul banyak persaingan-persaingan industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, muncul banyak persaingan-persaingan industri khususnya industri makanan dan minuman. Hal ini terlihat dengan banyaknya jenis makanan

Lebih terperinci

Penerapan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada Peramalan Stok Barang

Penerapan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada Peramalan Stok Barang Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada Peramalan Stok Barang Ni Ketut Dewi Ari Jayanti, Luh Putu Ayu Prapitasari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

PERSEDIAAN BAHAN BAKU OPTIMUM DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA ES CHIKA HOME INDUSTRY

PERSEDIAAN BAHAN BAKU OPTIMUM DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA ES CHIKA HOME INDUSTRY PERSEDIAAN BAHAN BAKU OPTIMUM DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA ES CHIKA HOME INDUSTRY Nunung Nurhasanah 1 ; Richard Perdana Gunawan 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UIA, Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau profit, seperti usaha dagang, usaha jasa maupun manufaktur berupaya mencapai tujuan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan perlu untuk melakukan pengendalian persediaan yang baik untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut pada tahun 1991. Kemudian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita semakin ketat. Rata-rata pertumbuhan perekonomian di beberapa negara industri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga Home Industry Fanny Bakery Salatiga adalah usaha milik pribadi merupakan usaha kecil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

Nisaa Aqmarina EB10

Nisaa Aqmarina EB10 ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN ROTI LESTARI BOGOR Nisaa Aqmarina 25211190 3EB10 Latar Belakang Masalah Usaha Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1991 oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut. Kemudian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING Proposal ini di susun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester matakuliah Kewirausahaan Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si Oleh Alinatul Khusna 10140099 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan kegiatan perusahaan CV Tepung Hunkwe Cap Boenga merupakan perusahaan pabrikasi yang bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik. BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Cipta Selera Semesta adalah sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG

MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG MEMPELAJARI PERSEDIAAN BAHAN BAKU ALUMUNIUM INGOT AC4B DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PABRIK CAKUNG Disusun Oleh: Nama : Anda Daniel Siallagan NPM : 30412733 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa tangguh menghadapi persaingan. Dalam kaitan

Lebih terperinci

BAB 3 Analisis dan perancangan

BAB 3 Analisis dan perancangan BAB 3 Analisis dan perancangan 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.D. Rimba Alam Jaya berdiri pada tahun 1983 yang terletak di Jalan Srengseng Jakarta Barat, merupakan sebuah industri perdagangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dunia usaha mengalami persaingan yang semakin ketat disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tumbuh dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA Making Soursop (Annona muricata L.) Ice Cream and Product Economy Analysis Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

REDESAIN MESIN PEMUTAR ES KRIM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS PRODUK DAN KEMUDAHAN OPERASIONALNYA

REDESAIN MESIN PEMUTAR ES KRIM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS PRODUK DAN KEMUDAHAN OPERASIONALNYA REDESAIN MESIN PEMUTAR ES KRIM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS PRODUK DAN KEMUDAHAN OPERASIONALNYA Pramono, Said Sunardiyo, Rusiyanto Fakultas Teknik,Universitas Negeri Semarang Abstrak. Pembuatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan

Lebih terperinci

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat lebih efektif dan efisien dari sebelumnya. Terjadi di bidang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat lebih efektif dan efisien dari sebelumnya. Terjadi di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha memasuki masa yang sangat kompleks.munculnya perusahaan baru menyebabkan perusahaan lama segera membenahi manajemen perusahaan agar dapat

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Roti Disusun Oleh: Nama: Aji Muhammad Nur NIM: 11.12.5470 KLS: 11-S1SI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Abstrak Artikel ini menceritakan tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough yang di supply ke outlet-outlet dengan brand

Lebih terperinci

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI A. Kebutuhan Tenaga Kerja Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik Pabrik Kerupuk UD Surya Manalagi didirikan pada tahun 1978 oleh. Sebelum mendirikan

Lebih terperinci

Jurnal OPSI Vol 10 No 2 Desember 2017 ISSN OPSI Jurnal Optimasi Sistem Industri

Jurnal OPSI Vol 10 No 2 Desember 2017 ISSN OPSI Jurnal Optimasi Sistem Industri Peningkatan Hasil Produksi melalui Pemanfaatan Alat Pendingin Kue Lapis Double Fan Pada Kelompok Usaha Makanan Ringan ASIH Dusun Kwasen Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta Laila

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat maka kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah yang cukup penting jika suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan ekonomi saat ini sudah sangat cepat, setiap perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan ekonomi saat ini sudah sangat cepat, setiap perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan ekonomi saat ini sudah sangat cepat, setiap perusahaan yang tumbuh berkembang memerlukan suatu pengendalian internal dalam mengendalikan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan (make to order) dan sebagian kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan (make to order) dan sebagian kecil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Mulia Knitting Factory merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak dalam bidang produksi kain jadi dan garmen. PT. Mulia Knitting dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena

BAB III PEMBAHASAN. produksi makanan berupa pia dan roti saronde. Kata Saronde diambil karena BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Pia Saronde merupakan sebuah perusahaan yang melakukan aktifitas produksi makanan berupa pia dan roti saronde.

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( ) Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( 08307144033 ) PROGRAM STUDI KIMIA JURDIK KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan

Lebih terperinci

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory). Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick APPENDIX A NERACA MASSA Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick Bahan % bahan Tepung terigu 38 Tapioka 3,61 Air 42,71 Minyak 0,83

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dalam negeri saat ini sedang mengalami penurunan sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa proses pengolahan susu kambing menjadi yoghurt. Melalui beberapa tahapan yang digambarkan melalui bagan alir dbawah ini

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK Abstrak Suyadi, Sunarto, dan Faqihuddin Nur Rachman Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar yang relatif besar di neraca dan sebagian aktivitas utama perusahaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN I-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang begitu pesat mengharuskan perusahaan untuk memiliki strategi yang membuat perusahaan mampu bersaing untuk mempertahankan pasar.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Sinar Sanata Electronic Industry secara garis besar dapat dilihat

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi di Indonesia terjadi dengan sangat pesat. Hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan badan usaha, perusahaan, organisasi dan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci