ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN OPERASI YANG DIHENTIKAN TERHADAP CORE EARNINGS PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN OPERASI YANG DIHENTIKAN TERHADAP CORE EARNINGS PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN OPERASI YANG DIHENTIKAN TERHADAP CORE EARNINGS PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN EDWIN Universitas Bina Nusantara, Jakarta, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen laba mengunakan operasi yang dihentikan terhadap core earnings pada perusahaan di Indonesia periode Dalam penelitian ini, peneliti melihat dampak pengaruh dari manajemen laba terhadap peningkatan core earnings perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia Populasi data dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dikarenakan penelitian membutuhkan 2 tahun lag data dan 1 tahun lead data. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan model regresi linear berganda. Metode analisis data antara lain menggunakan pengujian statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan manajemen laba menggunakan operasi yang dihentikan ini berpengaruh tidak signifikan terhadap core earnings. Dengan demikian dapat disimpulkan manajer di Indonesia tidak terbukti melakukan manajemen laba menggunakan operasi yang dihentikan. Kata Kunci: Core earnings, unexpected core earnings, classification shifiting, operasi yang dihentikan PENDAHULUAN Manajemen laba atau earnings management adalah penyajian yang tidak tepat atas proforma ekonomis pada laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen atau penyedia laporan keuangan dengan meningkatkan atau menurunkan laba atau earnings yang dilaporkan. Manajemen laba merupakan salah satu fenomena yang tidak asing lagi didalam dunia akuntansi. Istilah manajemen laba ini muncul disebabkan karena konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau penyedia laporan

2 keuangan untuk memanipulasi informasi akuntansi khususnya laba. Manipulasi laba ini bertujuan untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan perusahaan karena ada motivasi atau tekanan yang muncul di sisi penyedia laporan keuangan untuk memanipulasi laporan keuangan. Manajemen laba akan menimbulkan intepretasi yang salah dari para pengguna laporan keuangan, sehingga akan menyebabkan pengambilan keputusan yang salah dari pengguna laporan keuangan. Sebagai contoh seorang investor akan salah mengambil keputusan dalam melakukan investasi pada suatu entitas dimana entitas itu melakukan manajemen laba. Ekspektasi dan prediksi akan keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut akan berbeda dari keuntungan aktual dari aktivitas investasi tersebut. Menurut (National Commission on Fraudelent Financial Reporting, 1987 dalam Wahyudin 2003) manajemen laba merupakan tindakan yang dapat menyesatkan pemakai laporan keuangan dengan menyajikan informasi tidak akurat dan bahkan kadang merupakan penyebab terjadinya tindakan illegal, seperti penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Manajemen laba memang berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau earnings, hal ini disebabkan karena laba yang diperoleh suatu entitas sering dijadikan tolak ukur dari para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sering menjadikan laba atau earnings menjadi indikator keberhasilan dan kesuksesan dari sebuah entitas. Karena hal itulah setiap entitas berkeinginan untuk melaporkan tingkat laba yang lebih tinggi. Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau penyedia laporan keuangan, karena terdapat motivasi yang diharapkan dari tindakan tersebut. Gumanti (2000) mengatakan bahwa manajemen laba merupakan salah satu topik yang menarik untuk diteliti dan dibahas. Karena dengan meneliti manajemen laba dapat diperoleh gambaran akan perilaku para manajer dalam melaporkan kegiatan usahanya selama periode tertentu dengan adanya kemungkinan munculnya motivasi tertentu yang mendorong mereka untuk mengatur laba atau data keuangan lain yang dilaporkan. Manajemen laba tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi tetapi juga dapat dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi untuk mengatur keuntungan yang bisa dilakukan karena memang diperkenankan menurut standar dan peraturan yang berlaku. Manajemen laba dapat dilakukan dengan berbagai metode tergantung pilihan penyedia laporan keuangan dalam memperoleh hasil yang mereka inginkan. Manajemen laba umumnya dikelompokkan menjadi 2 bagian besar yaitu manajemen laba yang melanggar peraturan akuntansi yang berlaku dan manajemen laba yang tidak melanggar peraturan akuntansi yang berlaku dan. Menghilangkan beban, penjualan fiktif dan mengakui beban sebagai aset merupakan salah satu manajemen laba yang melanggar peraturan akuntansi yang berlaku. Sedangkan manajemen laba yang tidak melanggar peraturan yang berlaku contohnya adalah pemilihan metode, pengubahan unsur estimasi dan lain-lain. Sementara Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menyatakan bahwa manajemen laba dapat dilakukan menggunakan tiga metode yaitu melalui accrual management, real activity manipulation, dan classification shifiting. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai penggunaan manajemen laba melalui classification shifting. Classification shifting berpengaruh pada pelaporan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam laporan keuangan tetapi tidak seperti pada 2 metode yang lain seperti accrual management dan real activity manipulation, classification shifting tidak merubah nilai dari net income. McVay (2006) membahas dua alasan mengapa classification shifting merupakan metode manajemen laba yang mempunyai biaya yang relatif rendah. Hal ini terjadi karena tidak seperti accrual management atau real activity manipulation, penggunaan classification shifting tidak akan menghasilkan settling-up (penyelesaian) dimasa yang akan datang sebagai akibat dari manajemen laba dimasa yang lalu, apabila manajer ingin meningkatkan pendapatan melalui accrual management, pada suatu saat akrual ini harus dibalik menggunakan jurnal pembalik. Penggunaan jurnal pembalik ini akan mengurangi pendapatan dimasa yang akan datang dan apabila manajer ingin meningkatkan earnings menggunakan dengan menggunakan metode real activity manipulation, seperti mengurangi beban penelitian dan pengembangan, maka hal ini akan membuat pendapatan yang dihasilkan melalui proyek dan pendapatan dimasa yang akan datang menjadi lebih kecil. Tidak seperti classification shifting yang hanya melibatkan laporan recurring expense yang sederhana pada non-recurring expense dalam income statement, dan tidak mempunyai implikasi terhadap pendapatan dimasa yang akan datang. Yang kedua, karena classification shifting tidak merubah laba bersih, sehingga ada indikasi bahwa auditor dan regulator tidak akan meneliti dengan cermat mengenai kemungkinan terjadinya classification shifiting.

3 Manajemen laba telah menjadi topik yang menarik, Dechow et al (1995), Payne dan Rob (2000) melakukan penelitian mengenai manajemen laba dan menemukan bahwa manajemen laba dapat dilakukan melalui accruals management. Dechow dan Sloan (1991), Bushee (1998), dan Roychowdhury (2006) menyatakan manajemen laba dapat dilakukan menggunakan metode real activity manipulation. Sedangkan penelitian manajemen laba menggunakan metode classification shifting melalui extraordinary item dilakukan oleh Ronen dan Sadan (1975), dan Barnea et al. (1976). McVay (2006) dan Fan et al. (2010) melakukan penelitian classification shifting melalui special item. Sedangkan penelitian classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) yang berjudul Earnings Management Using Discontinued Operations. McVay (2006) menemukan bahwa ada intensi manajemen untuk melakukan manajemen laba menggunakan classification shifiting melalui special items. Mcvay (2006) menemukan bahwa pada saat perusahaan melaporkan special items pada tahun t maka core earnings perusahaan tersebut akan meningkat dibandingkan dengan core earnings tahun sebelumnya, akan tetapi core earnings pada tahun selanjutnya akan menunjukan penurunan apabila perusahaan tidak melaporkan special items. Apabila perusahaan yang melaporkan special items pada tahun t+1 akan membuat perubahan core earnings pada tahun t+1 akan meningkat. Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menemukan bahwa ada intensi manajemen dalam melakukan manajemen laba menggunakan classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan. Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menemukan bahwa pada saat perusahaan melaporkan special items pada tahun t maka core earnings perusahaan tersebut akan meningkat dibandingkan dengan core earnings tahun sebelumnya, akan tetapi core earnings pada tahun selanjutnya akan menunjukan penurunan apabila perusahaan tidak melaporkan special items. Apabila perusahaan yang melaporkan special items pada tahun t+1 akan membuat perubahan core earnings pada tahun t+1 akan meningkat. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Barua, Lin dan Sbaraglia (2010). Metodologi yang digunakan serupa dengan McVay (2006) yang menggolongkan core earnings menjadi expected dan unexpected. Peneliti menggunakan core earnings ini untuk menguji apakah ada tindakan yang dilakukan oleh para manajer untuk melakukan manajemen laba. Seperti yang kita ketahui didalam laporan laba rugi terdapat 2 komponen yaitu recurring dan non-recurring items, dengan penelitian ini juga sekaligus menyediakan bukti bahwa recurring income yang tercermin dari subtotal pada laporan laba dan rugi lebih menarik perhatian investor daripada bottom line dari laporan laba rugi yang mengandung nilai dari non-recurring income. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lippe (1989), Hanna dan Elliott (1999) dan Bradshaw dan Sloan (2002) menunjukan bahwa investor lebih cenderung untuk melihat core earnings dibandingkan dengan net income sebagai tolak ukuran kinerja perusahaan. Dikarenakan core earnings mengandung akun-akun yang sifatnya berulang dan diharapkan akan terjadi pada masa depan. Tidak seperti net income yang mengandung akun yang sifatnya irregular dan unusual yang hanya akan muncul sewaktu-waktu saja. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk,mengetahui apakah penggunaan classification shifting melalui operasi yang dihentikan sering dilakukan oleh para manajer, Mengetahui pengaruh classification shifting terhadap core earnings, Mengetahui apakah penggunaan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini digunakan oleh para manajer untuk mencapai atau melampaui tolak ukur tertentu. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian manajemen laba melalui accrual management (Dechow et al. 1995; Payne and Robb 2000), real activity management (Dechow dan Sloan 1991; Bushee 1998; Roychowdhury 2006) dan classification shifting (Ronen dan Sadan 1975; Barnea et al. 1976; McVay 2006; Fan et al. 2010). Tetapi meningkatkan pendapatan masa kini menggunakan 2 metode yang pertama dapat berpotensi untuk mengurangi pendapatan dimasa yang akan datang. Menurut (Nelson et al. 2002) classification shifting ini akan membuat suatu akun kurang diperhatikan oleh auditor dan regulator, sebab classification shifting hanya memindahkan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian pada item yang berada dalam income statement. Penelitian ini menginvestigasi apakah adanya penggunaan operasi yang dihentikan melalui classification shifting. Penelitian ini termotivasi dari penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa manajer cenderung melakukan manajemen laba ketika melaporkan item dibawah income statement. Operasi yang dihentikan merupakan item yang muncul dibawah dari income statement maka menimbulkan kemungkinan bahwa manajer akan lebih sering melakukan penggunaan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini. Karena ada kemungkinan pengklasifikasian beban operasi ke operasi yang dihentikan maka disusunlah hipotesis sebagai berikut (Dinyatakan dalam hipotesis alternatif):

4 H 1 : Manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings Untuk menyimpulkan hipotesis 1 ini maka perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesis 2a. Pelaporan operasi yang dihentikan diekspektasikan akan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap core earnings. Sebab adanya indikasi bahwa manajer melaporkan operasi yang dihentikan dengan tujuan untuk meningkatkan core earnings tahun sebelumnya atau untuk menghindari core earnings yang negatif pada tahun t sehingga diajukan hipotesis sebagai berikut (Dinyatakan dalam hipotesis alternatif): H 2a : Pelaporan operasi yang dihentikan berpengaruh terhadap unexpected core earnings. Untuk dapat menyimpulkan hipotesis 1 juga diperlukan melakukan pengujian terhadap hipotesis 2b dibawah ini. Pelaporan operasi yang dihentikan pada tahun t akan membuat core earnings pada tahun t meningkat akan tetapi core earnings pada tahun t+1 akan diprediksi menurun sehingga nilai dari unexpected change in core earnings juga diekspektasikan akan menurun. Akan tetapi pelaporan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 bertujuan untuk menghindari core earnings yang lebih rendah dari core earnings tahun sebelumnya sehingga pelaporan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 diprediksi akan memiliki hubungan yang positif dengan unexpected change in core earnings maka dari itu didapat hipotesis sebagai berikut (dinyatakan dalam hipotesis alternatif): H 2b : Manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan pada tahun t+1 dengan tujuan mencapai atau melebihi core earnings tahun sebelumnya. METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk diamati adalah perusahaan yang telah go public dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Karena keterbatasan akses untuk memperoleh data laporan keuangan yang lengkap maka peneliti hanya menggunakan periode tahun sebagai objek penelitian yang akan diobservasi. Perusahaan yang menjadi objeknya merupakan semua perusahaan, baik yang melaporkan item operasi yang dihentikan dan yang tidak melaporkan item operasi yang dihentikan. Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang berbentuk angka berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun dikarenakan penelitian ini membutuhkan dua tahun lag dan satu tahun lead sehingga membutuhkan periode pengamatan yang lebih panjang, yaitu periode pengamatan dari tahun Semua data penelitian ini diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu berupa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen. Berdasarkan sumber datanya, maka data ini termasuk data sekunder karena diperoleh secara tidak langsung atau lewat pihak lain. Sampel yang diperoleh kemudian diobservasi lebih lanjut untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan kriteria. Dari sampel laporan keuangan yang diperoleh dari tahun diambil sampel yang mempunyai akun operasi yang dihentikan dalam laporan keuangannya. Karena penelitian ini memerlukan 1 tahun dari data lead dan 2 tahun dari data lag maka sampel yang diambil haruslah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan 4 tahun berturut-turut secara konsisten Untuk memperoleh kesimpulan dan menjawab hipotesis yang telah disusun, maka peneliti melakukan pengujian statistik berdasarkan data-data yang dikumpulkan. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Untuk mengukur core earnings, expected core earnings, unexpected core earnings dan unexpected change in core earnings maka digunakan model yang dilakukan oleh McVay (2006). Core earnings dapat didefinisikan sebagai laba dari operasi sebelum operasi yang dihentikan. Untuk mengestimasi unexpected core earnings dan unexpected change in core earnings maka harus dihitung terlebih dahulu nilai dari predicted core earnings dan predicted change in core earnings digunakan model seperti dibawah ini: CEt = α0+ α1cet-1+ α2accrualst-1+ α3 ACCRUALSt+ α4 SALESt + εt (1) CEt = α0+ α1cet-1+ α2 CEt-1+ α3 ATOt+ α4accrualst-1+ α5accrualst + α6 SALESt + εt (2)

5 Dimana: CEt = core earnings, yang dihitung dari [sales-cost of goods sold selling, general and administrative expense] / sales CEt = perubahan pada Core Earnings yang dihitung CEt - CEt 1 ATOt = Asset turnover ratio dimana sales/ (NOAt + NOAt 1) NOA = Net operating sssets = operating assets - operating liabilities = [Total asset- cash and short term investment] [total assets total debt book value of common and preferred equity minority interest] ATOt = perubahan asset turnover yang dihitung dari ( ATOt- ATOt-1) ACCRUALSt = operating accruals yang dihitung [Net income before extraordinary items cash from operations]/ sales SALESt = persentase perubahan penjualan yang dihitung dari ( SALESt- SALESt- 1) Untuk menyediakan bukti dari classification shifting peneliti menguji hubungan positif antara unexpected core earnings dan operasi yang dihentikan pada tahun akun operasi yang dihentikan muncul pada laporan keuangan perusahaan. Akan tetapi hubungan positif dapat muncul secara otomatis karena penghapusan nilai operasi yang membuat penurunan pendapatan, karena ekspektasi untuk model CEt termasuk core earnings tahun sebelumnya (CEt-1) sebagai variabel independen. Peneliti menggunakan data yang telah dinilai kembali untuk mengitung variabel yang termasuk dalam model ekspektasi untuk perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan pada tahun tersebut. Untuk mengukur expected core earnings dan expected change core earnings peneliti mengunakan persamaan 1 dan 2. Penelitian ini mengikuti McVay (2006) dalam mendesain model regresi untuk menilai apakah perusahaan meningkatkan core earnings menggunakan classification shifting pada saat melaporkan Operasi yang dihentikan. Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) memodifikasi persamaannya dengan mensubtitusikan special items (%SI) menjadi Operasi yang dihentikan (%DO) dan menambah variabel kontrol untuk persamaan 3a dan 3b. Variabel control yang ditambahkan berupa ukuran perusahaan/firm size (SIZEt), book-to-market ratio (BMt), akrual/accruals (ACCRUALSt), arus kas dari operasi/operating cash flow (OCFt). Tapi karena keterbatasan data yang diperoleh peneliti, maka peneliti memutuskan untuk mengeluarkan variabel kontrol book-to-market ratio (BMt) dari persamaan. Sehingga diperoleh persamaan dibawah ini: UE_CEt = α0+ α1%dot+α2sizet+α3accrualst+α4ocft+α5roat+ εt (3) UE_ CEt+1=α0+α1%DOt+α2%DOt+1+α3SIZEt+α4ACCRUALSt+α5OCFt+α6ROAt + εt (4) Perilaku Classification Shifting dari perusahaan dapat bermacam-macam, tergantung dari apakah perusahaan ingin melaporkan semua keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan (Barua 2010). Jadi untuk menguji hal ini maka variabel operasi yang dihentikan (%DO) diubah menjadi 2 variabel yaitu operasi yang dihentikan dengan overall losses (%DO_NEG) dan operasi yang dihentikan dengan overall gain (%DO_POS) sehingga diperoleh persamaan dibawah ini: UE_CEt=α0+α1%DO_NEGt+α2%DO_POSt+α3SIZEt+α4ACCRUALSt+α5OCFt+α6ROAt+εt (5 UE_ CEt+1=α0+α1%DO_NEGt++α2%DO_POSt+α3%DO_NEGt+1+α4%DO_POSt+1 +α5sizet+α6accrualst+α7ocft+α8roat + εt (6) Untuk dapat menyimpulkan hipotesis 1 (H1) harus dilakukan pengujian terhadap hipotesis 2a (H2a) dengan melakukan regresi terhadap persamaan (3a) dan (4a). Barua, Lin dan Sbaraglia (2010) menyatakan bahwa terjadi hubungan yang positif dan signifikan antara operasi yang dihentikan (%DOt) dengan unexpected core earnings (UE_CEt). Untuk perusahaan yang melaporkan kerugian pada akun operasi yang dihentikan (%DO_NEGt) diyakini memiliki hubungan yang positif, karena manajemen akan mengalihkan core expense atau beban operasional mereka kedalam operasi yang dihentikan untuk menghindari core earnings yang negatif pada laporan keuangan dan membuat core earnings menjadi lebih besar daripada yang seharusnya. Sedangkan untuk perusahaan yang melaporkan keuntungan pada akun operasi (%DO_POSt) yang dihentikan maka peneliti mengasumsikan adanya hubungan yang negatif antara operasi yang dihentikan (%DO_POSt) dengan unexpected core earnings (UE_CEt). Akan tetapi, hubungan positif ini juga dapat terjadi apabila perusahaan membuat peningkatan pada operasi mereka karena penghentian operasi yang merugikan

6 perusahaan. Dalam kasus ini apabila terjadi hubungan yang positif pada kenaikan core earnings akibat dari peningkatan operasi, maka peningkatan core earnings ini diharapkan tetap terjadi pada tahun selanjutnya t+1. Akan tetapi, apabila kenaikan core earnings ini karena adanya classification shifting yang dilakukan oleh manajemen, maka diprediksikan adanya hubungan yang negatif antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 (UE_ CEt+1) dengan operasi yang dihentikan dan diprediksikan terjadi penurunan core earnings dari tahun t ke tahun t+1, karena core expenses yang dipindahkan kedalam akun operasi yang dihentikan pada tahun t akan terjadi lagi pada tahun t+1. Selanjutnya untuk dapat menyimpulkan hipotesis 1 (H1) juga harus dilakukan pengujian terhadap hipotesis 2b (H2b). Pengujian hipotesis 2b (H2b) dilakukan dengan melakukan regresi antara persamaan 3b dengan 4b. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisa kemungkinan manajemen melakukan classification shifting pada tahun berikutnya dengan tujuan untuk mencapai atau melebihi core earnings dari tahun sebelumnya. Sesuai dengan prediksi pada pengujian untuk hipotesis 2a (H2a), hubungan antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 dan kerugian operasi yang dihentikan pada tahun t+1 (%DO_NEGt+1) akan memiliki hubungan yang positif. Dan hubungan antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 dan keuntungan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 (%DO_POSt+1) di prediksi akan memiliki hubungan negatif. HASIL DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada indikasi manajer-manajer perusahaan di Indonesia melakukan manajemen laba melalui classification shifting menggunakan akun operasi yang dihentikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh McVay (2006) dan penelitian yang dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbagralia (2010). Pada penelitian ini menggunakan core earnings sebagai metodologi penelitiannya. Core earnings dipercaya sering dipakai oleh analis dan investor sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Oleh karena itulah muncul hipotesa bahwa manajer akan melakukan manajemen laba melalui classification shifting menggunakan akun operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings mereka (Hipotesis 1). Untuk memperoleh kesimpulan dari hipotesis ini maka perlu dilakukan pengujian terhadap apakah manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk menghindari core earnings yang negatif (Hipotesis 2a) dan juga dilakukan pengujian apakah manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini dengan tujuan untuk mencapai atau melebihi core earnings tahun berikutnya (Hipotesis 2b). Untuk menguji hipotesis ini dilakukan analisa regresi berganda antara unexpected core earnings dan unexpected change in core earnings dengan nilai discontinued operations (operasi yang dihentikan). Untuk mendapatkan kesimpulan dari hipotesis 2a maka dilakukan 2 analisis regresi berganda yaitu dengan persamaan 3 dan persamaan 5. Tabel I Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan3 Persamaan 4 Persamaan 5 Persamaan Variabel Independen DOt DOt DOt_1 DO_NEGt DO_POSt DO_NEGt Koefisien sig. Α t-statistic t-table Kesimpulan Tolak H2a Tolak H2b Tolak H2b Tolak H2a Tolak H2a Tolak H2b

7 6 DO_POSt Tolak H2b DO_NEGt_ Tolak H2b DO_POSt_ Tolak H2b Persamaan 3 = persamaan regresi antara unexpected core earnings dengan variabel independen persentase discontinued operation; Persamaan 4 = persamaan regresi antara unexpected change in core earnings dengan variabel independen persentase discontinued operation dan persentase discontinued operation untuk tahun t+1; Persamaan 5 = persamaan regresi antara unexpected core earnings dengan variabel DO_NEGt dan DO_POSt; Persamaan 6 = persamaan regresi antara unexpected change in core earnings dengan variabel independent DO_NEGt, DO_POSt, DO_NEGt-1, dan DO_POSt-1 Berdasarkan hasil analisis regresi persamaan 5 diperoleh kesimpulan bahwa core earnings mempunyai pengaruh negatif dengan unexpected core earnings tetapi tidak memliki pengaruh yang signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan dugaan awal peneliti bahwa apabila manajer melakukan manajemen laba menggunakan classification shifting menggunakan akun operasi yang dihentikan maka hubungan antara unexpected core earnings dengan akun operasi yang dihentikan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Karena semakin besar nilai operasi yang dihentikan yang dilaporkan maka diharapkan core earnings yang dilaporkan juga akan semakin tinggi. Dari analisis deskriptif setiap perusahaan dapat dilihat bahwa operasi yang dihentikan mempunyai pengaruh terhadap core earnings akan tetapi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Pada model regresi persamaan 5 akun operasi yang dihentikan dibagi menjadi 2 kriteria. Akun operasi yang dihentikan ini mempunyai 2 efek terhadap laba yang dilaporkan oleh perusahaan. Pelaporan akun operasi yang dihentikan ini dapat meningkatkan laba dari perusahaan dan juga dapat menurunkan laba dari perusahaan. Maka dari itu Barua, Lin dan Sbaraglia (2010) membagi akun operasi yang dihentikan ini menjadi 2 golongan pada persamaan 5 untuk melihat pengaruhnya masingmasing terhadap operasi yang dihentikan. Apabila perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan dengan efek menurunkan pendapatan maka ada indikasi bahwa manajer akan mengalihkan sebagian beban operasi mereka kedalam akun operasi yang dihentikan tersebut sehingga core earnings perusahaan meningkat karena pengklasifikasian beban operasi kedalam operasi yang dihentikan. Pada kasus perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan yang memiliki efek peningkatan pendapatan maka ada indikasi bahwa manajer akan mengalihkan keuntungan yang diperoleh dari operasi yang dihentikan tersebut kedalam pendapatan hasil operasi perusahaan dengan tujuan agar core earnings dariperusahaan akan meningkat. Karena dari itulah peneliti mengindikasikan akun operasi yang dihentikan yang memiliki efek penurunan laba diharapkan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap core earnings sedangkan akun operasi yang dihentikan yang memiliki efek peningkatan laba diharapkan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap core earnings. Dari hasil analisis regresi linear berganda pada persamaan 5 didapatkan hasil bahwa operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap core earnings. Sedangkan operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap core earnings. Jadi berdasarkan analisis regresi linear berganda pada persamaan 3 dan persamaan 5 untuk menguji hipotesis 2a dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2a ditolak. Jadi berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di Indonesia manajer tidak menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan. Karena pelaporan operasi yang dihentikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap core earnings. Pada persamaan 4 dan 6 dilakukan analisis regresi linear berganda untuk menguji hipotesis 2b. Dari hasil analisis regresi linear yang dilakukan pada persamaan 4 didapatkan hasil bahwa operasi yang dihentikan pada tahun t berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Sesuai dengan operasi operasi yang dihentikan pada tahun t+1 juga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Pada persamaan regresi linear 6 akun operasi yang dihentikan ini dibagi menjadi 4 kriteria yaitu operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t, operasi yang

8 dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t, operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t+1, dan operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t. Persamaan ini dibuat dengan tujuan untuk menguji apakah ada kecenderungan manajer dalam melakukan classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan ini untuk melampaui core earnings tahun sebelumnya. Sesuai dengan indikasi yang dijelaskan sebelumnya akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan baik pada tahun t maupun tahun t+1 diharapkan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan core earnings. Sedangkan akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan baik pada tahun t dan tahun t+1 diharapkan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan. Dari hasil analisis regresi linear pada persamaan 6 dengan menggunakan program SPSS maka diperoleh kesimpulan bahwa akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t+1 mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Berdasarkan hasil analisis regresi diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis 2b ditolak. Yang berarti manajer tidak melakukan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings dengan tujuan untuk mencapai atau melebihi core earnings tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 2a dan hipotesis 2b maka diperoleh bahwa hipotesis 1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajer tidak menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk meningkatakan core earnings. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010). Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara operasi yang dihentikan dengan core earnings yang dilaporkan oleh perusahaan sehingga manajer mempunyai indikasi melakukan classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings. Pada penelitian ini tidak terjadi sigfikansi antara operasi yang dihentikan dengan core earnings disebabkan karena jumlah data yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian ini terbatas. Tidak banyak perusahaan di Indonesia yang melaporkan operasi yang dihentikan pada laporan keuangannya. Dan juga tidak banyak perusahaan yang mengungkapkan operasi yang dihentikan dalam laporan keuangannya. Salah satu faktor yang juga menyebabkan pengaruh antara core earnings dan operasi yang dihentikan menjadi tidak signifikan adalah karena perusahaan di Indonesia yang umumnya melaporkan operasi yang dihentikan ini sedang mengalami penurunan trend dalam bisnis usahanya, sehingga core earnings yang dilaporkan oleh perusahaan di Indonesia umumnya memiliki nilai negatif. Yang menyebabkan pengklasifikasian beban-beban kedalam akun operasi yang dihentikan semata-mata hanya bertujuan agar core earnings yang dilaporkan tidak memiliki nilai negatif yang terlalu besar. Penelitian ini menangkap adanya indikasi bahwa manajer cenderung mengalihkan beban kedalam operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan. Dan manajer cenderung mengalihkan keuntungan yang diperoleh dari operasi yang dihentikan kedalam core earnings perusahaan mereka meskipun nilai yang dialihkan tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari pengujian persamaan 5 dan persamaan 6 yang mengindikasikan bahwa ada hubungan positif antara core earnings dengan operasi yang dihentikan yang memiliki efek penurunan pendapatan. Dan adanya hubungan positif antara core earnings dengan operasi yang dihentikan yang memiliki efek peningkatan pendapatan. Berdasarkan hasil uji deskriptif statistik tiap perusahaan dapat disimpulkan bahwa operasi yang dihentikan ada beberapa perusahaan yang mempunyai pengaruh positif antara operasi yang dihentikan dengan unexpected core earnings. Akan tetapi pengaruh itu positif itu tidaklah signifikan melihat persentase nilai operasi yang dihentikan sangat kecil bila dibandingkan dengan peningkatan dari unexpected core earnings. Dari pengujian analisa deskriptif statistik tiap perusahaan juga diperoleh bahwa tidak ada indikasi bahwa unexpected change in core earnings pada tahun t+1 akan menurun apabila perusahan tidak melaporkan operasi yang dihentikan pada tahun t+1. Banyak dari perusahaan

9 tersebut melaporkan unexpected change in core earnings pada tahun t+1 lebih tinggi dibandingkan dengan unexpected change in core earnings pada tahun t. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 dengan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini tidak menunjukan hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010). Penelitian ini tidak menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara core earnings dengan operasi yang dihentikan. Berdasarkan hasil pengujian regresi linear pada model regresi ini membuktikan bahwa Hipotesis 2a dan Hipotesis 2b ditolak. Pengujian Hipotesis 2a dilakukan dengan melakukan analisis regresi pada persamaan 3 dan persamaan 5. Dari pengujian ini didapatkan hasil bahwa operasi yang dihentikan tidak mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap core earnings. Sehingga memperoleh kesimpulah bahwa operasi yang dihentikan tidak mempunyai pengaruh terhadap core earnings. Pengujian Hipotesis 2b dilakukan dengan melakukan analisis regresi pada persamaan 4 dan persamaan 6. Dari pengujian ini tidak diperoleh bukti bahwa pelaporan operasi yang dihentikan untuk tahun+1 akan membuat perubahan core earnings pada tahun t+1 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan core earnings tahun sebelumnya. Dari analisis deskriptif statistik tiap perusahaan juga menunjukan bahwa sebagian perusahaan menunjukan penurunan unexpected change in core earnings pada tahun t+1 meskipun telah melaporkan oeprasi yang dihentikan pada tahun t+1. Penolakan ini menyebabkan Hipotesis 1 juga mengalami penolakan. Sehingga dapat disimpulkan pada perusahaan di Indonesia manajer tidak terbukti melakukan manajemen laba menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan. Dikarenakan manajer di Indonesia cenderung melakukan manajemen laba dengan menggunakan metode lain dibandingkan dengan metode classification shifting melalui operasi yang dihentikan. Karena operasi yang dihentikan membutuhkan proses yang panjang dengan persetujuan dari dewan komisaris dan membutuhkan biaya yang besar. Tetapi penelitian ini juga membuktikan bahwa ada beberapa manajer yang mengalihkan beban mereka kedalam operasi yang dihentikan yang memiliki efek menurunkan pendapatan. Serta mengalihkan pendapatan yang diperoleh dari operasi yang dihentikan yang mempunyai efek meningkatkan pendapatan meskipun besarnya nilai yang dialihkan tidak besar dan signifikan terhadap peningkatan core earnings Saran yang ingin disampaikan penulis adalah agar auditor, regulator, dan investor tetap memperhatikan adanya kemungkinan manajemen laba dilakukan kedalam akun operasi yang dihentikan ini meskipun dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda tidak membuktikan bahwa ada nilai signifikan yang dialihkan oleh manajer. tetapi dari analisis deskriptif yang dilakukan oleh peneliti menunjukan terdapat beberapa perusahaan yang melaporkan unexpected core earnings meningkat ketika melaporkan operasi yang dihentikan ini. Selain itu terdapat beberapa perusahaan yang memiliki peningkatan unexpected change in core earnings dibandingkan unexpected change in core earnings tahun sebelumnya ketika melaporkan oeprasi yang dihentikan untuk tahun t+1. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya lebih memperbanyak sampel perusahaan yang melaporkan akun yang dihentikan dengan cara memperluas periode waktu data penelitian yang dijadikan observasi. Serta melakukan penelitian terhadap kemungkinan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini pada kawasan yang lebih luas seperti perusahaan pada kawasan ASEAN tidak terbatas pada perusahaan di Indonesia. Keterbatasan pada penelitian ini adalah model regresi linear berganda yang tidak terbebas dari masalah heterokedastisitas, sehingga timbul nilai yang bias untuk nilai standar error, nilai t statistik dan nilai f statistik. Walaupun nilai koefisien variabel dan koefisien determinasi yang dihasilkan dari persamaan regresi linear ini tidak bias.

10 Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah keterbatasan waktu periode pengamatan yakni 10 tahun. Pada penelitian ini juga terbatas pada jumlah sampel, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 28 sampel. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan sangat terbatas. Sebagai perbandingan penelitian terdahulu yang dilakukan Barua, Lin dan Sbaraglia (2010) mempunyai jumlah sampel sebanyak jumlah sampel dengan periode observasi 19 tahun. REFERENSI Barua, A., Lin, S., & M Sbaraglia, A. (2010). Earnings Management Using Discontinued Operations. The Accounting Review, Burgstahler, D., & I.Dichev. (1997). Earnings management to avoid earnings decreases and losses. Journal of Accounting and Economics, Burgstahler, D., & M.Eames. (1998). Earnings Management to avoid earnings and analyst forecast. The Accounting review. Bushee, B. (1998). The influence of institutional investors on myopic R&D Investment behavior. The Accounting Review, DeAngelo, L. (1988). Managerial competition, information costs and corporate governance: The use of accounting performance measures in Proxy contest. Journal of Accounting and Economics, Dechow, P., & Skinner, D. (2000). Earnings management: Reconciling the views of accounting academics, pratitioners, and regulators. Accounting Horizons, Dechow, P., G.Sloan, R., & Sweeney, A. P. (1995). Detecting Earnings Management. The Accounting Review, Erickson, M., & Wang, S.-w. (1999). Earnings management by acquring firms in stock for stock mergers. Journal of Accounting and Economics, Fan, Y., A.Barua, Cready, W., & W.Thomas. (2010). Managin Earnings using classification shifitng: Evidence from quarterly special items. The Accounting Review, Guidry, F., A.Leone, & S.Rock. (1999). Earnings-based bbonus plans and earnings management by business unit managers. Journal of Accounting and Economics, Gumanti, T. A. (2000). Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Healy, P., & J.M.Wahlen. (1999). A review of earnings management literature and its implications for standard setting. Accounting Horizons, Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.58 (Revisi 2009). Jakarta: Salemba Empat Healy, P., & M.Wahlen, J. (1999). A Review of the Earnings Management Literature and its Implications for Standard Setting. Accounting Horizons, Lev, B. (2003). Corporate earnings: Facts and fiction. Journal of Economic Perspectives, McVay, S. E. (2006). Earnings Management Using Classification Shifiting: An Examination of Core Earnings And Special Items. The Accounting Review, Mechant, K. (1994). The Ethicsof Managing Earnings: An Empirical Investigation. Journal of Accounting and Public Policy,

11 Nelson, M., Elliot, J., & R.Tarpley. (2006). Evidence from auditors about managers and auditors earnings management decisions. Accounting Studies. Payne, L., & Robb, S. (2000). Earnings Management; The effect of ex ante earnings expectattion. Journal of Accounting, Auditing & Finance, Priyatno, D. (2009). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Priyatno, D. (2009). SPSS untuk Analisis Kolerasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Gaya Media. rahayu, A. (2009). Manipulasi Akuntansi: Deskripsi Ringkas. Yogyakarta. Ronen, J., & S.Sadan. (2006). Earnings management thorugh real activities manipulation. Journal of Accounting and Economics, Rosenzweig, K., & Fischer, M. (1994). Is Managing Earnings Ethically Acceptable? Management Accounting, Roychowdhury, S. (2006). Earnings management through real activities manipulation. Journal of Accounting and Economics, Schipper, K. (1989). "Commentary on Earnings Management". Accounting Horizon, Wijaya, T. (2012). Cepat menguasai spss 20 untuk olah dan Interpretasi Daya. Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka. Wulandari, S., & Kusuma, I. W. (2011). Mendeteksi Managemen Laba dengan Menggunakan Classification Shifitinng; Pengujian Core Earnings dan Extraordinary Items (Studi Empiris di Negara- Ngara Asean). RIWAYAT PENULIS Edwin, S.E lahir di Jakarta pada tanggal 5 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Akuntansi pada tahun Saat ini penulis bekerja sebagai auditor di Price waterhousecoopers Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atau penyedia laporan keuangan dengan meningkatkan atau

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atau penyedia laporan keuangan dengan meningkatkan atau BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen laba atau earnings management adalah penyajian yang tidak tepat atas proforma ekonomis pada laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen atau

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 78 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan di Bab 4, dapat disimpulkan bahwa manajer perusahaan di Indonesia tidak terbukti melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memerlukan sumber dana agar dapat mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Pendanaan perusahaan tidak hanya berasal dari aktivitas operasi

Lebih terperinci

Oleh: Soliyah Wulandari (Universitas Gadjah Mada) Indra Wijaya Kusuma (Universitas Gadjah Mada) Abstract

Oleh: Soliyah Wulandari (Universitas Gadjah Mada) Indra Wijaya Kusuma (Universitas Gadjah Mada) Abstract MENDETEKSI MANAGEMEN LABA DENGAN MENGGUNAKAN CLASSIFICATION SHIFTING: PENGUJIAN CORE EARNINGS DAN EXTRAORDINARY ITEMS (STUDI EMPIRIS DI NEGARA-NEGARA ASEAN) Oleh: Soliyah Wulandari (Universitas Gadjah

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA DENGAN CLASSIFICATION SHIFTING: PENGUJIAN LABA USAHA DAN POS LUAR BIASA (STUDI EMPIRIS DI NEGARA-NEGARA ASEAN)

MANAJEMEN LABA DENGAN CLASSIFICATION SHIFTING: PENGUJIAN LABA USAHA DAN POS LUAR BIASA (STUDI EMPIRIS DI NEGARA-NEGARA ASEAN) Soliyah Wulandari, Manajemen Laba dengan Classification Shifting... 1 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 10 Nomor 1, Juni 2013 MANAJEMEN LABA DENGAN CLASSIFICATION SHIFTING: PENGUJIAN LABA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan.

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan. BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh manipulasi aktivitas riil yang diproksikan dengan REM Index terhadap arus kas operasi satu tahun ke depan. Penelitian ini dilakukan pada 424

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan agent) umumnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Hal ini menyebabkan munculnya hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di 38 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metode penelitian merupakan suatu panduan bagi peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi global yang terus berkelanjutan berdampak pada kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai berimbas pada Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dimungkiri pondasi ekonomi di negara-negara tersebut memang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dimungkiri pondasi ekonomi di negara-negara tersebut memang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Landasan perekonomian yang kuat di suatu negara merupakan sebuah saka guru bagi terciptanya kesejahteraan rakyat di masa yang akan datang. Ungkapan ini seakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model

BAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model 73 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris mengenai perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model Kothari sebelum dan sesudah implementasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN CLASSIFICATION SHIFTING DAN KUALITAS AUDIT

MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN CLASSIFICATION SHIFTING DAN KUALITAS AUDIT Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.20, No.2 Mei 2016, hlm. 186 194 Terakreditasi SK. No. 040/P/2014 http://jurkubank.wordpress.com MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN CLASSIFICATION SHIFTING DAN KUALITAS AUDIT

Lebih terperinci

Pengaruh Keandalan Akrual dan Siklus Operasi terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Keandalan Akrual dan Siklus Operasi terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Keandalan Akrual dan Siklus Operasi terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1 Elsa Fauzia, 2 Edi Sukarmanto, 3 Nurhayati 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data dan Sampel Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri serta arus globalisasi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk mampu bergerak sejalan dengan perkembangan tersebut. Selain itu dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakan terdapat pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN [ANSWER KEY] MID TERM 2012/2013. by: Shabrina Aghnia

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN [ANSWER KEY] MID TERM 2012/2013. by: Shabrina Aghnia ANALISIS LAPORAN KEUANGAN [ANSWER KEY] MID TERM 2/3 by: Shabrina Aghnia Kunci Jawaban UTS ALK 2/3 Soal 1a Rasio 2008 2009 0 1` Klasifikasi Cash turnover 12.097 3.6492 3.0096 6.8387 Utilisasi aset A/R turnover

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement)

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi, dengan tujuan mengubah laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan yang berada pada tahap growth-mature tidak memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur,

Lebih terperinci

PENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Eka Hariyani

PENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Eka Hariyani Jurnal SOROT Vol 8 No 2 Oktober hlm. 1 190 Lembaga Penelitian Universitas Riau PENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan hasil dari kinerjanya selama suatu periode kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan menawarkan saham pada publik untuk yang pertama kali. Dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan, walaupun ada pula perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Pemilihan populasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management),

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management), 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan hal yang biasanya diperhatikan dengan serius oleh investor maupun kreditor untuk menilai kinerja suatu perusahaan maupun untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 83 BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus dapat mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga akan bermanfaat bagi para pengguna laporan

Lebih terperinci

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

Introduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing Introduction to Chapter 16 Financial Management Sasaran Pembelajaran Menjelaskan bagaimana perusahaan menggunakan akuntansi. Menjelaskan bagimana untuk menginterpretasikan laporan keuangan. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor merupakan pihak yang menanamkan uangnya dalam bentuk modal pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas investasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Persistensi Laba

Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Persistensi Laba TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Persistensi Laba Briliana Kusuma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi

BAB I PENDAHULUAN. disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan yang disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Bapepam melalui surat edaran Bapepam No.SE-03/PM/2000 merekomendasikan imbauan perusahaan publik

Lebih terperinci

Bab V. Penutup. perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan

Bab V. Penutup. perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan 57 Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah ada perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan sesudah implementasi IFRS,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis penelitian adalah historical research yaitu kegiatan penyelidikan, pemahaman dan penjelasan keadaan yang telah lalu. Data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan didalam menjalankan kegiatan usahanya selalu bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, perkembangan perusahaan serta berusaha untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan adalah pihak internal yang terdiri dari pemilik,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan adalah pihak internal yang terdiri dari pemilik, BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihakpihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi karena berbagai sebab. Salah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi karena berbagai sebab. Salah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi adanya salah saji dalam laporan keuangan. Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi karena berbagai sebab.

Lebih terperinci

The Income Statement

The Income Statement S t I c e S t I c e S k o u s e n The Income Statement Chapter 4 Intermediate Accounting 16E Prepared by: Sarita Sheth Santa Monica College COPYRIGHT 2007 Thomson South-Western, a part of The Thomson Corporation.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi keuangan yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. resmi BEI, yahoo finance dan Indonesian Capital Market Electronic Library

III. METODE PENELITIAN. resmi BEI, yahoo finance dan Indonesian Capital Market Electronic Library III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data sekunder yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan manfaatnya sebagai salah satu sarana untuk mengambil keputusan. Mengkomunikasikan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai syarat mutlak apabila perusahaan tersebut telah go public untuk kepentingan investor

BAB I PENDAHULUAN. sebagai syarat mutlak apabila perusahaan tersebut telah go public untuk kepentingan investor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian dewasa ini yang penuh dengan perubahan dan semakin kompetitif, perusahaan dan lembaga keuangan dituntut dapat mempertahankan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu cara untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan adalah dengan melihat laba yang diperoleh suatu perusahaan pada periode tertentu. Untuk menunjukkan bahwa perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 2015. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi pula dan dengan laba tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi pula dan dengan laba tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat laba merupakan salah satu faktor terpenting bagi perusahaan. Tingkat laba dapat disinyalir sebagai salah satu cerminan kinerja perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan disusun untuk memberikan informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu

Lebih terperinci

BAB I perusahaan dan arus kas masa depan. Informasi laba harus terlihat baik guna

BAB I perusahaan dan arus kas masa depan. Informasi laba harus terlihat baik guna 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang dipergunakan oleh banyak pihak untuk pembuatan keputusan ekonomi, baik untuk pihak internal maupun pihak eksternal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal Indonesia dianggap sebagai salah satu sarana alternatif untuk berinvestasi. Melalui investasi di pasar modal tentunya investor mengharapkan return

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 53 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengujian, variabel cadangan aset pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. Hal ini disebabkan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal yang berkembang saat ini dapat dijadikan lahan bisnis dan memberikan peluang keuntungan yang sangat besar bagi para investor. Untuk itu dapat dipastikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis. Peneliti menganalisis pengaruhpraktek corporate

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis. Peneliti menganalisis pengaruhpraktek corporate 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kasual. Penelitian asosiatif kasual merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I Investor asing yang berasal dari negara dengan label good governance dianggap

BAB I Investor asing yang berasal dari negara dengan label good governance dianggap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, kegiatan bisnis dan investasi semakin mudah untuk dilakukan oleh semua kalangan. Baik investasi yang dilakukan oleh para investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mendukung perkembangan usahanya, suatu perusahaan pasti memiliki aset tidak lancar yang berwujud maupun tidak berwujud karena aset merupakan suatu

Lebih terperinci

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan ringkasan dari aktivitas keuangan perusahaan yang mampu menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tersebut (PSAK No.1 Paragraf

Lebih terperinci

DEBBIANITA SE. Universitas Kristen Maranatha SYLVIA VERONICA DESI ADHARIANI Universitas Indonesia

DEBBIANITA SE. Universitas Kristen Maranatha SYLVIA VERONICA DESI ADHARIANI Universitas Indonesia Deteksi Manajemen Laba Menggunakan Classification Shifting (Sebuah Pengujian dengan Core Earnings, Operasi yang Dihentikan, dan Special Items) dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderasi DEBBIANITA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan keuangan seharusnya dapat memberikan gambaran kinerja ekonomi dan keuangan perusahaan yang sebenarnya kepada

Lebih terperinci

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak PENGARUH MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI KASUS PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA) Ely Puji Setianingsih Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

5.2 Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang harus diperhatikan yaitu:

5.2 Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang harus diperhatikan yaitu: BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan regresi linear berganda, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas audit tidak mempengaruhi tindakan manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam laporan keuangan terkandung informasi mengenai laba yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk menilai kinerja manajemen. Laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan pendanaan pada sebuah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (judgement) dalam pelaporan keuangan, sehingga dapat menyesatkan stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. (judgement) dalam pelaporan keuangan, sehingga dapat menyesatkan stakeholders BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur informasi yang bermanfaat baik bagi perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ada berbagai cara perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu melalui pinjaman dari

I. PENDAHULUAN. Ada berbagai cara perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu melalui pinjaman dari I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada berbagai cara perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu melalui pinjaman dari lembaga keuangan atau dengan menambah modal sendiri. Menambah modal sendiri bisa dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi yang sering digunakan dan diakses oleh pihak eksternal perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga merupakan pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomik yang dapat dipakai untuk penilaian dan pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate governance (kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, kepemilikan manajerial), ukuran perusahaan dan

Lebih terperinci

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor. perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam perusahaan terdapat hubungan antara pihak pemilik perusahaan (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent masing-masing mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah sebuah aktifitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan.

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nama Mahasiswa : Ario Yusuf Nomor Pokok Mahasiswa : 0611031039

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, proses penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, proses penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan oleh pemangku kepentingan (pihak eksternal perusahaan) dalam menilai kinerja perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang terdaftar di BEI sangat banyak dimana masing-masing perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat melihat

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci