ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN OPERASI YANG DIHENTIKAN TERHADAP CORE EARNINGS PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN
|
|
- Djaja Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN OPERASI YANG DIHENTIKAN TERHADAP CORE EARNINGS PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN EDWIN Universitas Bina Nusantara, Jakarta, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen laba mengunakan operasi yang dihentikan terhadap core earnings pada perusahaan di Indonesia periode Dalam penelitian ini, peneliti melihat dampak pengaruh dari manajemen laba terhadap peningkatan core earnings perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia Populasi data dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dikarenakan penelitian membutuhkan 2 tahun lag data dan 1 tahun lead data. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan model regresi linear berganda. Metode analisis data antara lain menggunakan pengujian statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan manajemen laba menggunakan operasi yang dihentikan ini berpengaruh tidak signifikan terhadap core earnings. Dengan demikian dapat disimpulkan manajer di Indonesia tidak terbukti melakukan manajemen laba menggunakan operasi yang dihentikan. Kata Kunci: Core earnings, unexpected core earnings, classification shifiting, operasi yang dihentikan PENDAHULUAN Manajemen laba atau earnings management adalah penyajian yang tidak tepat atas proforma ekonomis pada laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen atau penyedia laporan keuangan dengan meningkatkan atau menurunkan laba atau earnings yang dilaporkan. Manajemen laba merupakan salah satu fenomena yang tidak asing lagi didalam dunia akuntansi. Istilah manajemen laba ini muncul disebabkan karena konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau penyedia laporan
2 keuangan untuk memanipulasi informasi akuntansi khususnya laba. Manipulasi laba ini bertujuan untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan perusahaan karena ada motivasi atau tekanan yang muncul di sisi penyedia laporan keuangan untuk memanipulasi laporan keuangan. Manajemen laba akan menimbulkan intepretasi yang salah dari para pengguna laporan keuangan, sehingga akan menyebabkan pengambilan keputusan yang salah dari pengguna laporan keuangan. Sebagai contoh seorang investor akan salah mengambil keputusan dalam melakukan investasi pada suatu entitas dimana entitas itu melakukan manajemen laba. Ekspektasi dan prediksi akan keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut akan berbeda dari keuntungan aktual dari aktivitas investasi tersebut. Menurut (National Commission on Fraudelent Financial Reporting, 1987 dalam Wahyudin 2003) manajemen laba merupakan tindakan yang dapat menyesatkan pemakai laporan keuangan dengan menyajikan informasi tidak akurat dan bahkan kadang merupakan penyebab terjadinya tindakan illegal, seperti penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Manajemen laba memang berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau earnings, hal ini disebabkan karena laba yang diperoleh suatu entitas sering dijadikan tolak ukur dari para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sering menjadikan laba atau earnings menjadi indikator keberhasilan dan kesuksesan dari sebuah entitas. Karena hal itulah setiap entitas berkeinginan untuk melaporkan tingkat laba yang lebih tinggi. Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau penyedia laporan keuangan, karena terdapat motivasi yang diharapkan dari tindakan tersebut. Gumanti (2000) mengatakan bahwa manajemen laba merupakan salah satu topik yang menarik untuk diteliti dan dibahas. Karena dengan meneliti manajemen laba dapat diperoleh gambaran akan perilaku para manajer dalam melaporkan kegiatan usahanya selama periode tertentu dengan adanya kemungkinan munculnya motivasi tertentu yang mendorong mereka untuk mengatur laba atau data keuangan lain yang dilaporkan. Manajemen laba tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi tetapi juga dapat dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi untuk mengatur keuntungan yang bisa dilakukan karena memang diperkenankan menurut standar dan peraturan yang berlaku. Manajemen laba dapat dilakukan dengan berbagai metode tergantung pilihan penyedia laporan keuangan dalam memperoleh hasil yang mereka inginkan. Manajemen laba umumnya dikelompokkan menjadi 2 bagian besar yaitu manajemen laba yang melanggar peraturan akuntansi yang berlaku dan manajemen laba yang tidak melanggar peraturan akuntansi yang berlaku dan. Menghilangkan beban, penjualan fiktif dan mengakui beban sebagai aset merupakan salah satu manajemen laba yang melanggar peraturan akuntansi yang berlaku. Sedangkan manajemen laba yang tidak melanggar peraturan yang berlaku contohnya adalah pemilihan metode, pengubahan unsur estimasi dan lain-lain. Sementara Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menyatakan bahwa manajemen laba dapat dilakukan menggunakan tiga metode yaitu melalui accrual management, real activity manipulation, dan classification shifiting. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai penggunaan manajemen laba melalui classification shifting. Classification shifting berpengaruh pada pelaporan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam laporan keuangan tetapi tidak seperti pada 2 metode yang lain seperti accrual management dan real activity manipulation, classification shifting tidak merubah nilai dari net income. McVay (2006) membahas dua alasan mengapa classification shifting merupakan metode manajemen laba yang mempunyai biaya yang relatif rendah. Hal ini terjadi karena tidak seperti accrual management atau real activity manipulation, penggunaan classification shifting tidak akan menghasilkan settling-up (penyelesaian) dimasa yang akan datang sebagai akibat dari manajemen laba dimasa yang lalu, apabila manajer ingin meningkatkan pendapatan melalui accrual management, pada suatu saat akrual ini harus dibalik menggunakan jurnal pembalik. Penggunaan jurnal pembalik ini akan mengurangi pendapatan dimasa yang akan datang dan apabila manajer ingin meningkatkan earnings menggunakan dengan menggunakan metode real activity manipulation, seperti mengurangi beban penelitian dan pengembangan, maka hal ini akan membuat pendapatan yang dihasilkan melalui proyek dan pendapatan dimasa yang akan datang menjadi lebih kecil. Tidak seperti classification shifting yang hanya melibatkan laporan recurring expense yang sederhana pada non-recurring expense dalam income statement, dan tidak mempunyai implikasi terhadap pendapatan dimasa yang akan datang. Yang kedua, karena classification shifting tidak merubah laba bersih, sehingga ada indikasi bahwa auditor dan regulator tidak akan meneliti dengan cermat mengenai kemungkinan terjadinya classification shifiting.
3 Manajemen laba telah menjadi topik yang menarik, Dechow et al (1995), Payne dan Rob (2000) melakukan penelitian mengenai manajemen laba dan menemukan bahwa manajemen laba dapat dilakukan melalui accruals management. Dechow dan Sloan (1991), Bushee (1998), dan Roychowdhury (2006) menyatakan manajemen laba dapat dilakukan menggunakan metode real activity manipulation. Sedangkan penelitian manajemen laba menggunakan metode classification shifting melalui extraordinary item dilakukan oleh Ronen dan Sadan (1975), dan Barnea et al. (1976). McVay (2006) dan Fan et al. (2010) melakukan penelitian classification shifting melalui special item. Sedangkan penelitian classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) yang berjudul Earnings Management Using Discontinued Operations. McVay (2006) menemukan bahwa ada intensi manajemen untuk melakukan manajemen laba menggunakan classification shifiting melalui special items. Mcvay (2006) menemukan bahwa pada saat perusahaan melaporkan special items pada tahun t maka core earnings perusahaan tersebut akan meningkat dibandingkan dengan core earnings tahun sebelumnya, akan tetapi core earnings pada tahun selanjutnya akan menunjukan penurunan apabila perusahaan tidak melaporkan special items. Apabila perusahaan yang melaporkan special items pada tahun t+1 akan membuat perubahan core earnings pada tahun t+1 akan meningkat. Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menemukan bahwa ada intensi manajemen dalam melakukan manajemen laba menggunakan classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan. Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menemukan bahwa pada saat perusahaan melaporkan special items pada tahun t maka core earnings perusahaan tersebut akan meningkat dibandingkan dengan core earnings tahun sebelumnya, akan tetapi core earnings pada tahun selanjutnya akan menunjukan penurunan apabila perusahaan tidak melaporkan special items. Apabila perusahaan yang melaporkan special items pada tahun t+1 akan membuat perubahan core earnings pada tahun t+1 akan meningkat. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Barua, Lin dan Sbaraglia (2010). Metodologi yang digunakan serupa dengan McVay (2006) yang menggolongkan core earnings menjadi expected dan unexpected. Peneliti menggunakan core earnings ini untuk menguji apakah ada tindakan yang dilakukan oleh para manajer untuk melakukan manajemen laba. Seperti yang kita ketahui didalam laporan laba rugi terdapat 2 komponen yaitu recurring dan non-recurring items, dengan penelitian ini juga sekaligus menyediakan bukti bahwa recurring income yang tercermin dari subtotal pada laporan laba dan rugi lebih menarik perhatian investor daripada bottom line dari laporan laba rugi yang mengandung nilai dari non-recurring income. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lippe (1989), Hanna dan Elliott (1999) dan Bradshaw dan Sloan (2002) menunjukan bahwa investor lebih cenderung untuk melihat core earnings dibandingkan dengan net income sebagai tolak ukuran kinerja perusahaan. Dikarenakan core earnings mengandung akun-akun yang sifatnya berulang dan diharapkan akan terjadi pada masa depan. Tidak seperti net income yang mengandung akun yang sifatnya irregular dan unusual yang hanya akan muncul sewaktu-waktu saja. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk,mengetahui apakah penggunaan classification shifting melalui operasi yang dihentikan sering dilakukan oleh para manajer, Mengetahui pengaruh classification shifting terhadap core earnings, Mengetahui apakah penggunaan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini digunakan oleh para manajer untuk mencapai atau melampaui tolak ukur tertentu. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian manajemen laba melalui accrual management (Dechow et al. 1995; Payne and Robb 2000), real activity management (Dechow dan Sloan 1991; Bushee 1998; Roychowdhury 2006) dan classification shifting (Ronen dan Sadan 1975; Barnea et al. 1976; McVay 2006; Fan et al. 2010). Tetapi meningkatkan pendapatan masa kini menggunakan 2 metode yang pertama dapat berpotensi untuk mengurangi pendapatan dimasa yang akan datang. Menurut (Nelson et al. 2002) classification shifting ini akan membuat suatu akun kurang diperhatikan oleh auditor dan regulator, sebab classification shifting hanya memindahkan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian pada item yang berada dalam income statement. Penelitian ini menginvestigasi apakah adanya penggunaan operasi yang dihentikan melalui classification shifting. Penelitian ini termotivasi dari penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa manajer cenderung melakukan manajemen laba ketika melaporkan item dibawah income statement. Operasi yang dihentikan merupakan item yang muncul dibawah dari income statement maka menimbulkan kemungkinan bahwa manajer akan lebih sering melakukan penggunaan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini. Karena ada kemungkinan pengklasifikasian beban operasi ke operasi yang dihentikan maka disusunlah hipotesis sebagai berikut (Dinyatakan dalam hipotesis alternatif):
4 H 1 : Manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings Untuk menyimpulkan hipotesis 1 ini maka perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesis 2a. Pelaporan operasi yang dihentikan diekspektasikan akan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap core earnings. Sebab adanya indikasi bahwa manajer melaporkan operasi yang dihentikan dengan tujuan untuk meningkatkan core earnings tahun sebelumnya atau untuk menghindari core earnings yang negatif pada tahun t sehingga diajukan hipotesis sebagai berikut (Dinyatakan dalam hipotesis alternatif): H 2a : Pelaporan operasi yang dihentikan berpengaruh terhadap unexpected core earnings. Untuk dapat menyimpulkan hipotesis 1 juga diperlukan melakukan pengujian terhadap hipotesis 2b dibawah ini. Pelaporan operasi yang dihentikan pada tahun t akan membuat core earnings pada tahun t meningkat akan tetapi core earnings pada tahun t+1 akan diprediksi menurun sehingga nilai dari unexpected change in core earnings juga diekspektasikan akan menurun. Akan tetapi pelaporan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 bertujuan untuk menghindari core earnings yang lebih rendah dari core earnings tahun sebelumnya sehingga pelaporan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 diprediksi akan memiliki hubungan yang positif dengan unexpected change in core earnings maka dari itu didapat hipotesis sebagai berikut (dinyatakan dalam hipotesis alternatif): H 2b : Manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan pada tahun t+1 dengan tujuan mencapai atau melebihi core earnings tahun sebelumnya. METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk diamati adalah perusahaan yang telah go public dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Karena keterbatasan akses untuk memperoleh data laporan keuangan yang lengkap maka peneliti hanya menggunakan periode tahun sebagai objek penelitian yang akan diobservasi. Perusahaan yang menjadi objeknya merupakan semua perusahaan, baik yang melaporkan item operasi yang dihentikan dan yang tidak melaporkan item operasi yang dihentikan. Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang berbentuk angka berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun dikarenakan penelitian ini membutuhkan dua tahun lag dan satu tahun lead sehingga membutuhkan periode pengamatan yang lebih panjang, yaitu periode pengamatan dari tahun Semua data penelitian ini diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu berupa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen. Berdasarkan sumber datanya, maka data ini termasuk data sekunder karena diperoleh secara tidak langsung atau lewat pihak lain. Sampel yang diperoleh kemudian diobservasi lebih lanjut untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan kriteria. Dari sampel laporan keuangan yang diperoleh dari tahun diambil sampel yang mempunyai akun operasi yang dihentikan dalam laporan keuangannya. Karena penelitian ini memerlukan 1 tahun dari data lead dan 2 tahun dari data lag maka sampel yang diambil haruslah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan 4 tahun berturut-turut secara konsisten Untuk memperoleh kesimpulan dan menjawab hipotesis yang telah disusun, maka peneliti melakukan pengujian statistik berdasarkan data-data yang dikumpulkan. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Untuk mengukur core earnings, expected core earnings, unexpected core earnings dan unexpected change in core earnings maka digunakan model yang dilakukan oleh McVay (2006). Core earnings dapat didefinisikan sebagai laba dari operasi sebelum operasi yang dihentikan. Untuk mengestimasi unexpected core earnings dan unexpected change in core earnings maka harus dihitung terlebih dahulu nilai dari predicted core earnings dan predicted change in core earnings digunakan model seperti dibawah ini: CEt = α0+ α1cet-1+ α2accrualst-1+ α3 ACCRUALSt+ α4 SALESt + εt (1) CEt = α0+ α1cet-1+ α2 CEt-1+ α3 ATOt+ α4accrualst-1+ α5accrualst + α6 SALESt + εt (2)
5 Dimana: CEt = core earnings, yang dihitung dari [sales-cost of goods sold selling, general and administrative expense] / sales CEt = perubahan pada Core Earnings yang dihitung CEt - CEt 1 ATOt = Asset turnover ratio dimana sales/ (NOAt + NOAt 1) NOA = Net operating sssets = operating assets - operating liabilities = [Total asset- cash and short term investment] [total assets total debt book value of common and preferred equity minority interest] ATOt = perubahan asset turnover yang dihitung dari ( ATOt- ATOt-1) ACCRUALSt = operating accruals yang dihitung [Net income before extraordinary items cash from operations]/ sales SALESt = persentase perubahan penjualan yang dihitung dari ( SALESt- SALESt- 1) Untuk menyediakan bukti dari classification shifting peneliti menguji hubungan positif antara unexpected core earnings dan operasi yang dihentikan pada tahun akun operasi yang dihentikan muncul pada laporan keuangan perusahaan. Akan tetapi hubungan positif dapat muncul secara otomatis karena penghapusan nilai operasi yang membuat penurunan pendapatan, karena ekspektasi untuk model CEt termasuk core earnings tahun sebelumnya (CEt-1) sebagai variabel independen. Peneliti menggunakan data yang telah dinilai kembali untuk mengitung variabel yang termasuk dalam model ekspektasi untuk perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan pada tahun tersebut. Untuk mengukur expected core earnings dan expected change core earnings peneliti mengunakan persamaan 1 dan 2. Penelitian ini mengikuti McVay (2006) dalam mendesain model regresi untuk menilai apakah perusahaan meningkatkan core earnings menggunakan classification shifting pada saat melaporkan Operasi yang dihentikan. Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) memodifikasi persamaannya dengan mensubtitusikan special items (%SI) menjadi Operasi yang dihentikan (%DO) dan menambah variabel kontrol untuk persamaan 3a dan 3b. Variabel control yang ditambahkan berupa ukuran perusahaan/firm size (SIZEt), book-to-market ratio (BMt), akrual/accruals (ACCRUALSt), arus kas dari operasi/operating cash flow (OCFt). Tapi karena keterbatasan data yang diperoleh peneliti, maka peneliti memutuskan untuk mengeluarkan variabel kontrol book-to-market ratio (BMt) dari persamaan. Sehingga diperoleh persamaan dibawah ini: UE_CEt = α0+ α1%dot+α2sizet+α3accrualst+α4ocft+α5roat+ εt (3) UE_ CEt+1=α0+α1%DOt+α2%DOt+1+α3SIZEt+α4ACCRUALSt+α5OCFt+α6ROAt + εt (4) Perilaku Classification Shifting dari perusahaan dapat bermacam-macam, tergantung dari apakah perusahaan ingin melaporkan semua keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan (Barua 2010). Jadi untuk menguji hal ini maka variabel operasi yang dihentikan (%DO) diubah menjadi 2 variabel yaitu operasi yang dihentikan dengan overall losses (%DO_NEG) dan operasi yang dihentikan dengan overall gain (%DO_POS) sehingga diperoleh persamaan dibawah ini: UE_CEt=α0+α1%DO_NEGt+α2%DO_POSt+α3SIZEt+α4ACCRUALSt+α5OCFt+α6ROAt+εt (5 UE_ CEt+1=α0+α1%DO_NEGt++α2%DO_POSt+α3%DO_NEGt+1+α4%DO_POSt+1 +α5sizet+α6accrualst+α7ocft+α8roat + εt (6) Untuk dapat menyimpulkan hipotesis 1 (H1) harus dilakukan pengujian terhadap hipotesis 2a (H2a) dengan melakukan regresi terhadap persamaan (3a) dan (4a). Barua, Lin dan Sbaraglia (2010) menyatakan bahwa terjadi hubungan yang positif dan signifikan antara operasi yang dihentikan (%DOt) dengan unexpected core earnings (UE_CEt). Untuk perusahaan yang melaporkan kerugian pada akun operasi yang dihentikan (%DO_NEGt) diyakini memiliki hubungan yang positif, karena manajemen akan mengalihkan core expense atau beban operasional mereka kedalam operasi yang dihentikan untuk menghindari core earnings yang negatif pada laporan keuangan dan membuat core earnings menjadi lebih besar daripada yang seharusnya. Sedangkan untuk perusahaan yang melaporkan keuntungan pada akun operasi (%DO_POSt) yang dihentikan maka peneliti mengasumsikan adanya hubungan yang negatif antara operasi yang dihentikan (%DO_POSt) dengan unexpected core earnings (UE_CEt). Akan tetapi, hubungan positif ini juga dapat terjadi apabila perusahaan membuat peningkatan pada operasi mereka karena penghentian operasi yang merugikan
6 perusahaan. Dalam kasus ini apabila terjadi hubungan yang positif pada kenaikan core earnings akibat dari peningkatan operasi, maka peningkatan core earnings ini diharapkan tetap terjadi pada tahun selanjutnya t+1. Akan tetapi, apabila kenaikan core earnings ini karena adanya classification shifting yang dilakukan oleh manajemen, maka diprediksikan adanya hubungan yang negatif antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 (UE_ CEt+1) dengan operasi yang dihentikan dan diprediksikan terjadi penurunan core earnings dari tahun t ke tahun t+1, karena core expenses yang dipindahkan kedalam akun operasi yang dihentikan pada tahun t akan terjadi lagi pada tahun t+1. Selanjutnya untuk dapat menyimpulkan hipotesis 1 (H1) juga harus dilakukan pengujian terhadap hipotesis 2b (H2b). Pengujian hipotesis 2b (H2b) dilakukan dengan melakukan regresi antara persamaan 3b dengan 4b. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisa kemungkinan manajemen melakukan classification shifting pada tahun berikutnya dengan tujuan untuk mencapai atau melebihi core earnings dari tahun sebelumnya. Sesuai dengan prediksi pada pengujian untuk hipotesis 2a (H2a), hubungan antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 dan kerugian operasi yang dihentikan pada tahun t+1 (%DO_NEGt+1) akan memiliki hubungan yang positif. Dan hubungan antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 dan keuntungan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 (%DO_POSt+1) di prediksi akan memiliki hubungan negatif. HASIL DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada indikasi manajer-manajer perusahaan di Indonesia melakukan manajemen laba melalui classification shifting menggunakan akun operasi yang dihentikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh McVay (2006) dan penelitian yang dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbagralia (2010). Pada penelitian ini menggunakan core earnings sebagai metodologi penelitiannya. Core earnings dipercaya sering dipakai oleh analis dan investor sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Oleh karena itulah muncul hipotesa bahwa manajer akan melakukan manajemen laba melalui classification shifting menggunakan akun operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings mereka (Hipotesis 1). Untuk memperoleh kesimpulan dari hipotesis ini maka perlu dilakukan pengujian terhadap apakah manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk menghindari core earnings yang negatif (Hipotesis 2a) dan juga dilakukan pengujian apakah manajer menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini dengan tujuan untuk mencapai atau melebihi core earnings tahun berikutnya (Hipotesis 2b). Untuk menguji hipotesis ini dilakukan analisa regresi berganda antara unexpected core earnings dan unexpected change in core earnings dengan nilai discontinued operations (operasi yang dihentikan). Untuk mendapatkan kesimpulan dari hipotesis 2a maka dilakukan 2 analisis regresi berganda yaitu dengan persamaan 3 dan persamaan 5. Tabel I Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Persamaan3 Persamaan 4 Persamaan 5 Persamaan Variabel Independen DOt DOt DOt_1 DO_NEGt DO_POSt DO_NEGt Koefisien sig. Α t-statistic t-table Kesimpulan Tolak H2a Tolak H2b Tolak H2b Tolak H2a Tolak H2a Tolak H2b
7 6 DO_POSt Tolak H2b DO_NEGt_ Tolak H2b DO_POSt_ Tolak H2b Persamaan 3 = persamaan regresi antara unexpected core earnings dengan variabel independen persentase discontinued operation; Persamaan 4 = persamaan regresi antara unexpected change in core earnings dengan variabel independen persentase discontinued operation dan persentase discontinued operation untuk tahun t+1; Persamaan 5 = persamaan regresi antara unexpected core earnings dengan variabel DO_NEGt dan DO_POSt; Persamaan 6 = persamaan regresi antara unexpected change in core earnings dengan variabel independent DO_NEGt, DO_POSt, DO_NEGt-1, dan DO_POSt-1 Berdasarkan hasil analisis regresi persamaan 5 diperoleh kesimpulan bahwa core earnings mempunyai pengaruh negatif dengan unexpected core earnings tetapi tidak memliki pengaruh yang signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan dugaan awal peneliti bahwa apabila manajer melakukan manajemen laba menggunakan classification shifting menggunakan akun operasi yang dihentikan maka hubungan antara unexpected core earnings dengan akun operasi yang dihentikan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Karena semakin besar nilai operasi yang dihentikan yang dilaporkan maka diharapkan core earnings yang dilaporkan juga akan semakin tinggi. Dari analisis deskriptif setiap perusahaan dapat dilihat bahwa operasi yang dihentikan mempunyai pengaruh terhadap core earnings akan tetapi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Pada model regresi persamaan 5 akun operasi yang dihentikan dibagi menjadi 2 kriteria. Akun operasi yang dihentikan ini mempunyai 2 efek terhadap laba yang dilaporkan oleh perusahaan. Pelaporan akun operasi yang dihentikan ini dapat meningkatkan laba dari perusahaan dan juga dapat menurunkan laba dari perusahaan. Maka dari itu Barua, Lin dan Sbaraglia (2010) membagi akun operasi yang dihentikan ini menjadi 2 golongan pada persamaan 5 untuk melihat pengaruhnya masingmasing terhadap operasi yang dihentikan. Apabila perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan dengan efek menurunkan pendapatan maka ada indikasi bahwa manajer akan mengalihkan sebagian beban operasi mereka kedalam akun operasi yang dihentikan tersebut sehingga core earnings perusahaan meningkat karena pengklasifikasian beban operasi kedalam operasi yang dihentikan. Pada kasus perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan yang memiliki efek peningkatan pendapatan maka ada indikasi bahwa manajer akan mengalihkan keuntungan yang diperoleh dari operasi yang dihentikan tersebut kedalam pendapatan hasil operasi perusahaan dengan tujuan agar core earnings dariperusahaan akan meningkat. Karena dari itulah peneliti mengindikasikan akun operasi yang dihentikan yang memiliki efek penurunan laba diharapkan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap core earnings sedangkan akun operasi yang dihentikan yang memiliki efek peningkatan laba diharapkan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap core earnings. Dari hasil analisis regresi linear berganda pada persamaan 5 didapatkan hasil bahwa operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap core earnings. Sedangkan operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap core earnings. Jadi berdasarkan analisis regresi linear berganda pada persamaan 3 dan persamaan 5 untuk menguji hipotesis 2a dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2a ditolak. Jadi berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di Indonesia manajer tidak menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan. Karena pelaporan operasi yang dihentikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap core earnings. Pada persamaan 4 dan 6 dilakukan analisis regresi linear berganda untuk menguji hipotesis 2b. Dari hasil analisis regresi linear yang dilakukan pada persamaan 4 didapatkan hasil bahwa operasi yang dihentikan pada tahun t berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Sesuai dengan operasi operasi yang dihentikan pada tahun t+1 juga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Pada persamaan regresi linear 6 akun operasi yang dihentikan ini dibagi menjadi 4 kriteria yaitu operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t, operasi yang
8 dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t, operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t+1, dan operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t. Persamaan ini dibuat dengan tujuan untuk menguji apakah ada kecenderungan manajer dalam melakukan classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan ini untuk melampaui core earnings tahun sebelumnya. Sesuai dengan indikasi yang dijelaskan sebelumnya akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan baik pada tahun t maupun tahun t+1 diharapkan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan core earnings. Sedangkan akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan baik pada tahun t dan tahun t+1 diharapkan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan. Dari hasil analisis regresi linear pada persamaan 6 dengan menggunakan program SPSS maka diperoleh kesimpulan bahwa akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan pada tahun t+1 mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Akun operasi yang dihentikan yang mempunyai efek peningkatan pendapatan pada tahun t mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap unexpected change in core earnings. Berdasarkan hasil analisis regresi diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis 2b ditolak. Yang berarti manajer tidak melakukan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings dengan tujuan untuk mencapai atau melebihi core earnings tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 2a dan hipotesis 2b maka diperoleh bahwa hipotesis 1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajer tidak menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan untuk meningkatakan core earnings. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010). Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara operasi yang dihentikan dengan core earnings yang dilaporkan oleh perusahaan sehingga manajer mempunyai indikasi melakukan classification shifting menggunakan operasi yang dihentikan untuk meningkatkan core earnings. Pada penelitian ini tidak terjadi sigfikansi antara operasi yang dihentikan dengan core earnings disebabkan karena jumlah data yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian ini terbatas. Tidak banyak perusahaan di Indonesia yang melaporkan operasi yang dihentikan pada laporan keuangannya. Dan juga tidak banyak perusahaan yang mengungkapkan operasi yang dihentikan dalam laporan keuangannya. Salah satu faktor yang juga menyebabkan pengaruh antara core earnings dan operasi yang dihentikan menjadi tidak signifikan adalah karena perusahaan di Indonesia yang umumnya melaporkan operasi yang dihentikan ini sedang mengalami penurunan trend dalam bisnis usahanya, sehingga core earnings yang dilaporkan oleh perusahaan di Indonesia umumnya memiliki nilai negatif. Yang menyebabkan pengklasifikasian beban-beban kedalam akun operasi yang dihentikan semata-mata hanya bertujuan agar core earnings yang dilaporkan tidak memiliki nilai negatif yang terlalu besar. Penelitian ini menangkap adanya indikasi bahwa manajer cenderung mengalihkan beban kedalam operasi yang dihentikan yang mempunyai efek penurunan pendapatan. Dan manajer cenderung mengalihkan keuntungan yang diperoleh dari operasi yang dihentikan kedalam core earnings perusahaan mereka meskipun nilai yang dialihkan tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari pengujian persamaan 5 dan persamaan 6 yang mengindikasikan bahwa ada hubungan positif antara core earnings dengan operasi yang dihentikan yang memiliki efek penurunan pendapatan. Dan adanya hubungan positif antara core earnings dengan operasi yang dihentikan yang memiliki efek peningkatan pendapatan. Berdasarkan hasil uji deskriptif statistik tiap perusahaan dapat disimpulkan bahwa operasi yang dihentikan ada beberapa perusahaan yang mempunyai pengaruh positif antara operasi yang dihentikan dengan unexpected core earnings. Akan tetapi pengaruh itu positif itu tidaklah signifikan melihat persentase nilai operasi yang dihentikan sangat kecil bila dibandingkan dengan peningkatan dari unexpected core earnings. Dari pengujian analisa deskriptif statistik tiap perusahaan juga diperoleh bahwa tidak ada indikasi bahwa unexpected change in core earnings pada tahun t+1 akan menurun apabila perusahan tidak melaporkan operasi yang dihentikan pada tahun t+1. Banyak dari perusahaan
9 tersebut melaporkan unexpected change in core earnings pada tahun t+1 lebih tinggi dibandingkan dengan unexpected change in core earnings pada tahun t. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara unexpected change in core earnings pada tahun t+1 dengan operasi yang dihentikan pada tahun t+1 mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini tidak menunjukan hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Barua, Lin, dan Sbaraglia (2010). Penelitian ini tidak menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara core earnings dengan operasi yang dihentikan. Berdasarkan hasil pengujian regresi linear pada model regresi ini membuktikan bahwa Hipotesis 2a dan Hipotesis 2b ditolak. Pengujian Hipotesis 2a dilakukan dengan melakukan analisis regresi pada persamaan 3 dan persamaan 5. Dari pengujian ini didapatkan hasil bahwa operasi yang dihentikan tidak mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap core earnings. Sehingga memperoleh kesimpulah bahwa operasi yang dihentikan tidak mempunyai pengaruh terhadap core earnings. Pengujian Hipotesis 2b dilakukan dengan melakukan analisis regresi pada persamaan 4 dan persamaan 6. Dari pengujian ini tidak diperoleh bukti bahwa pelaporan operasi yang dihentikan untuk tahun+1 akan membuat perubahan core earnings pada tahun t+1 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan core earnings tahun sebelumnya. Dari analisis deskriptif statistik tiap perusahaan juga menunjukan bahwa sebagian perusahaan menunjukan penurunan unexpected change in core earnings pada tahun t+1 meskipun telah melaporkan oeprasi yang dihentikan pada tahun t+1. Penolakan ini menyebabkan Hipotesis 1 juga mengalami penolakan. Sehingga dapat disimpulkan pada perusahaan di Indonesia manajer tidak terbukti melakukan manajemen laba menggunakan classification shifting melalui operasi yang dihentikan. Dikarenakan manajer di Indonesia cenderung melakukan manajemen laba dengan menggunakan metode lain dibandingkan dengan metode classification shifting melalui operasi yang dihentikan. Karena operasi yang dihentikan membutuhkan proses yang panjang dengan persetujuan dari dewan komisaris dan membutuhkan biaya yang besar. Tetapi penelitian ini juga membuktikan bahwa ada beberapa manajer yang mengalihkan beban mereka kedalam operasi yang dihentikan yang memiliki efek menurunkan pendapatan. Serta mengalihkan pendapatan yang diperoleh dari operasi yang dihentikan yang mempunyai efek meningkatkan pendapatan meskipun besarnya nilai yang dialihkan tidak besar dan signifikan terhadap peningkatan core earnings Saran yang ingin disampaikan penulis adalah agar auditor, regulator, dan investor tetap memperhatikan adanya kemungkinan manajemen laba dilakukan kedalam akun operasi yang dihentikan ini meskipun dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda tidak membuktikan bahwa ada nilai signifikan yang dialihkan oleh manajer. tetapi dari analisis deskriptif yang dilakukan oleh peneliti menunjukan terdapat beberapa perusahaan yang melaporkan unexpected core earnings meningkat ketika melaporkan operasi yang dihentikan ini. Selain itu terdapat beberapa perusahaan yang memiliki peningkatan unexpected change in core earnings dibandingkan unexpected change in core earnings tahun sebelumnya ketika melaporkan oeprasi yang dihentikan untuk tahun t+1. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya lebih memperbanyak sampel perusahaan yang melaporkan akun yang dihentikan dengan cara memperluas periode waktu data penelitian yang dijadikan observasi. Serta melakukan penelitian terhadap kemungkinan classification shifting melalui operasi yang dihentikan ini pada kawasan yang lebih luas seperti perusahaan pada kawasan ASEAN tidak terbatas pada perusahaan di Indonesia. Keterbatasan pada penelitian ini adalah model regresi linear berganda yang tidak terbebas dari masalah heterokedastisitas, sehingga timbul nilai yang bias untuk nilai standar error, nilai t statistik dan nilai f statistik. Walaupun nilai koefisien variabel dan koefisien determinasi yang dihasilkan dari persamaan regresi linear ini tidak bias.
10 Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah keterbatasan waktu periode pengamatan yakni 10 tahun. Pada penelitian ini juga terbatas pada jumlah sampel, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 28 sampel. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikan sangat terbatas. Sebagai perbandingan penelitian terdahulu yang dilakukan Barua, Lin dan Sbaraglia (2010) mempunyai jumlah sampel sebanyak jumlah sampel dengan periode observasi 19 tahun. REFERENSI Barua, A., Lin, S., & M Sbaraglia, A. (2010). Earnings Management Using Discontinued Operations. The Accounting Review, Burgstahler, D., & I.Dichev. (1997). Earnings management to avoid earnings decreases and losses. Journal of Accounting and Economics, Burgstahler, D., & M.Eames. (1998). Earnings Management to avoid earnings and analyst forecast. The Accounting review. Bushee, B. (1998). The influence of institutional investors on myopic R&D Investment behavior. The Accounting Review, DeAngelo, L. (1988). Managerial competition, information costs and corporate governance: The use of accounting performance measures in Proxy contest. Journal of Accounting and Economics, Dechow, P., & Skinner, D. (2000). Earnings management: Reconciling the views of accounting academics, pratitioners, and regulators. Accounting Horizons, Dechow, P., G.Sloan, R., & Sweeney, A. P. (1995). Detecting Earnings Management. The Accounting Review, Erickson, M., & Wang, S.-w. (1999). Earnings management by acquring firms in stock for stock mergers. Journal of Accounting and Economics, Fan, Y., A.Barua, Cready, W., & W.Thomas. (2010). Managin Earnings using classification shifitng: Evidence from quarterly special items. The Accounting Review, Guidry, F., A.Leone, & S.Rock. (1999). Earnings-based bbonus plans and earnings management by business unit managers. Journal of Accounting and Economics, Gumanti, T. A. (2000). Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Healy, P., & J.M.Wahlen. (1999). A review of earnings management literature and its implications for standard setting. Accounting Horizons, Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.58 (Revisi 2009). Jakarta: Salemba Empat Healy, P., & M.Wahlen, J. (1999). A Review of the Earnings Management Literature and its Implications for Standard Setting. Accounting Horizons, Lev, B. (2003). Corporate earnings: Facts and fiction. Journal of Economic Perspectives, McVay, S. E. (2006). Earnings Management Using Classification Shifiting: An Examination of Core Earnings And Special Items. The Accounting Review, Mechant, K. (1994). The Ethicsof Managing Earnings: An Empirical Investigation. Journal of Accounting and Public Policy,
11 Nelson, M., Elliot, J., & R.Tarpley. (2006). Evidence from auditors about managers and auditors earnings management decisions. Accounting Studies. Payne, L., & Robb, S. (2000). Earnings Management; The effect of ex ante earnings expectattion. Journal of Accounting, Auditing & Finance, Priyatno, D. (2009). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Priyatno, D. (2009). SPSS untuk Analisis Kolerasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Gaya Media. rahayu, A. (2009). Manipulasi Akuntansi: Deskripsi Ringkas. Yogyakarta. Ronen, J., & S.Sadan. (2006). Earnings management thorugh real activities manipulation. Journal of Accounting and Economics, Rosenzweig, K., & Fischer, M. (1994). Is Managing Earnings Ethically Acceptable? Management Accounting, Roychowdhury, S. (2006). Earnings management through real activities manipulation. Journal of Accounting and Economics, Schipper, K. (1989). "Commentary on Earnings Management". Accounting Horizon, Wijaya, T. (2012). Cepat menguasai spss 20 untuk olah dan Interpretasi Daya. Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka. Wulandari, S., & Kusuma, I. W. (2011). Mendeteksi Managemen Laba dengan Menggunakan Classification Shifitinng; Pengujian Core Earnings dan Extraordinary Items (Studi Empiris di Negara- Ngara Asean). RIWAYAT PENULIS Edwin, S.E lahir di Jakarta pada tanggal 5 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Akuntansi pada tahun Saat ini penulis bekerja sebagai auditor di Price waterhousecoopers Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN. manajemen atau penyedia laporan keuangan dengan meningkatkan atau
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen laba atau earnings management adalah penyajian yang tidak tepat atas proforma ekonomis pada laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen atau
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
78 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan di Bab 4, dapat disimpulkan bahwa manajer perusahaan di Indonesia tidak terbukti melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memerlukan sumber dana agar dapat mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Pendanaan perusahaan tidak hanya berasal dari aktivitas operasi
Lebih terperinciOleh: Soliyah Wulandari (Universitas Gadjah Mada) Indra Wijaya Kusuma (Universitas Gadjah Mada) Abstract
MENDETEKSI MANAGEMEN LABA DENGAN MENGGUNAKAN CLASSIFICATION SHIFTING: PENGUJIAN CORE EARNINGS DAN EXTRAORDINARY ITEMS (STUDI EMPIRIS DI NEGARA-NEGARA ASEAN) Oleh: Soliyah Wulandari (Universitas Gadjah
Lebih terperinciMANAJEMEN LABA DENGAN CLASSIFICATION SHIFTING: PENGUJIAN LABA USAHA DAN POS LUAR BIASA (STUDI EMPIRIS DI NEGARA-NEGARA ASEAN)
Soliyah Wulandari, Manajemen Laba dengan Classification Shifting... 1 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 10 Nomor 1, Juni 2013 MANAJEMEN LABA DENGAN CLASSIFICATION SHIFTING: PENGUJIAN LABA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan.
BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh manipulasi aktivitas riil yang diproksikan dengan REM Index terhadap arus kas operasi satu tahun ke depan. Penelitian ini dilakukan pada 424
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan agent) umumnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Hal ini menyebabkan munculnya hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
38 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metode penelitian merupakan suatu panduan bagi peneliti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dampak krisis ekonomi global yang terus berkelanjutan berdampak pada kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai berimbas pada Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dimungkiri pondasi ekonomi di negara-negara tersebut memang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Landasan perekonomian yang kuat di suatu negara merupakan sebuah saka guru bagi terciptanya kesejahteraan rakyat di masa yang akan datang. Ungkapan ini seakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model
73 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris mengenai perbedaan manajemen laba akrual dengan menggunakan pengukuran Model Kothari sebelum dan sesudah implementasi
Lebih terperinciMANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN CLASSIFICATION SHIFTING DAN KUALITAS AUDIT
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.20, No.2 Mei 2016, hlm. 186 194 Terakreditasi SK. No. 040/P/2014 http://jurkubank.wordpress.com MANAJEMEN LABA MENGGUNAKAN CLASSIFICATION SHIFTING DAN KUALITAS AUDIT
Lebih terperinciPengaruh Keandalan Akrual dan Siklus Operasi terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Keandalan Akrual dan Siklus Operasi terhadap Persistensi Laba pada Perusahaan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1 Elsa Fauzia, 2 Edi Sukarmanto, 3 Nurhayati 1,2,3 Prodi Akuntansi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data dan Sampel Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri serta arus globalisasi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk mampu bergerak sejalan dengan perkembangan tersebut. Selain itu dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakan terdapat pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN [ANSWER KEY] MID TERM 2012/2013. by: Shabrina Aghnia
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN [ANSWER KEY] MID TERM 2/3 by: Shabrina Aghnia Kunci Jawaban UTS ALK 2/3 Soal 1a Rasio 2008 2009 0 1` Klasifikasi Cash turnover 12.097 3.6492 3.0096 6.8387 Utilisasi aset A/R turnover
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgement) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi, dengan tujuan mengubah laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan yang berada pada tahap growth-mature tidak memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur,
Lebih terperinciPENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Eka Hariyani
Jurnal SOROT Vol 8 No 2 Oktober hlm. 1 190 Lembaga Penelitian Universitas Riau PENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Jurusan Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan hasil dari kinerjanya selama suatu periode kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Initial Public Offerings (IPO) merupakan peristiwa yang penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan menawarkan saham pada publik untuk yang pertama kali. Dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan, walaupun ada pula perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Pemilihan populasi menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan praktisi maupun akademisi, khususnya peneliti akuntansi karena berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management),
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan hal yang biasanya diperhatikan dengan serius oleh investor maupun kreditor untuk menilai kinerja suatu perusahaan maupun untuk mengevaluasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
83 BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus dapat mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga akan bermanfaat bagi para pengguna laporan
Lebih terperinciIntroduction to. Chapter 16. Financial Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing
Introduction to Chapter 16 Financial Management Sasaran Pembelajaran Menjelaskan bagaimana perusahaan menggunakan akuntansi. Menjelaskan bagimana untuk menginterpretasikan laporan keuangan. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investor merupakan pihak yang menanamkan uangnya dalam bentuk modal pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas investasi yang dilakukannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Persistensi Laba
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014 Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Persistensi Laba Briliana Kusuma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan yang disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Bapepam melalui surat edaran Bapepam No.SE-03/PM/2000 merekomendasikan imbauan perusahaan publik
Lebih terperinciBab V. Penutup. perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan
57 Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah ada perbedaan manajemen laba riil dengan pendekatan biaya produksi sebelum dan sesudah implementasi IFRS,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah historical research yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis penelitian adalah historical research yaitu kegiatan penyelidikan, pemahaman dan penjelasan keadaan yang telah lalu. Data yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan didalam menjalankan kegiatan usahanya selalu bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, perkembangan perusahaan serta berusaha untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan adalah pihak internal yang terdiri dari pemilik,
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihakpihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian yang tepat terhadap perusahaan merupakan hal yang wajar bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian penilaian tersebut biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi karena berbagai sebab. Salah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi adanya salah saji dalam laporan keuangan. Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi karena berbagai sebab.
Lebih terperinciThe Income Statement
S t I c e S t I c e S k o u s e n The Income Statement Chapter 4 Intermediate Accounting 16E Prepared by: Sarita Sheth Santa Monica College COPYRIGHT 2007 Thomson South-Western, a part of The Thomson Corporation.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang di dalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi keuangan yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. resmi BEI, yahoo finance dan Indonesian Capital Market Electronic Library
III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data sekunder yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan manfaatnya sebagai salah satu sarana untuk mengambil keputusan. Mengkomunikasikan informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai syarat mutlak apabila perusahaan tersebut telah go public untuk kepentingan investor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian dewasa ini yang penuh dengan perubahan dan semakin kompetitif, perusahaan dan lembaga keuangan dituntut dapat mempertahankan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu cara untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan adalah dengan melihat laba yang diperoleh suatu perusahaan pada periode tertentu. Untuk menunjukkan bahwa perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 2015. Pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi pula dan dengan laba tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat laba merupakan salah satu faktor terpenting bagi perusahaan. Tingkat laba dapat disinyalir sebagai salah satu cerminan kinerja perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan disusun untuk memberikan informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu
Lebih terperinciBAB I perusahaan dan arus kas masa depan. Informasi laba harus terlihat baik guna
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang dipergunakan oleh banyak pihak untuk pembuatan keputusan ekonomi, baik untuk pihak internal maupun pihak eksternal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal Indonesia dianggap sebagai salah satu sarana alternatif untuk berinvestasi. Melalui investasi di pasar modal tentunya investor mengharapkan return
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
53 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengujian, variabel cadangan aset pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. Hal ini disebabkan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal yang berkembang saat ini dapat dijadikan lahan bisnis dan memberikan peluang keuntungan yang sangat besar bagi para investor. Untuk itu dapat dipastikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis. Peneliti menganalisis pengaruhpraktek corporate
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kasual. Penelitian asosiatif kasual merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
Lebih terperinciBAB I Investor asing yang berasal dari negara dengan label good governance dianggap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, kegiatan bisnis dan investasi semakin mudah untuk dilakukan oleh semua kalangan. Baik investasi yang dilakukan oleh para investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mendukung perkembangan usahanya, suatu perusahaan pasti memiliki aset tidak lancar yang berwujud maupun tidak berwujud karena aset merupakan suatu
Lebih terperinciKEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN
KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan ringkasan dari aktivitas keuangan perusahaan yang mampu menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tersebut (PSAK No.1 Paragraf
Lebih terperinciDEBBIANITA SE. Universitas Kristen Maranatha SYLVIA VERONICA DESI ADHARIANI Universitas Indonesia
Deteksi Manajemen Laba Menggunakan Classification Shifting (Sebuah Pengujian dengan Core Earnings, Operasi yang Dihentikan, dan Special Items) dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderasi DEBBIANITA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan keuangan seharusnya dapat memberikan gambaran kinerja ekonomi dan keuangan perusahaan yang sebenarnya kepada
Lebih terperinciEly Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak
PENGARUH MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI KASUS PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA) Ely Puji Setianingsih Jurusan Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinci5.2 Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang harus diperhatikan yaitu:
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan regresi linear berganda, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas audit tidak mempengaruhi tindakan manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam laporan keuangan terkandung informasi mengenai laba yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk menilai kinerja manajemen. Laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi primary users (investor dan kreditor) yang telah dan/atau akan memberikan pendanaan pada sebuah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (judgement) dalam pelaporan keuangan, sehingga dapat menyesatkan stakeholders
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur informasi yang bermanfaat baik bagi perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ada berbagai cara perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu melalui pinjaman dari
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada berbagai cara perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu melalui pinjaman dari lembaga keuangan atau dengan menambah modal sendiri. Menambah modal sendiri bisa dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber informasi yang sering digunakan dan diakses oleh pihak eksternal perusahaan dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga merupakan pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomik yang dapat dipakai untuk penilaian dan pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate governance (kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, kepemilikan manajerial), ukuran perusahaan dan
Lebih terperincipengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.
perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam perusahaan terdapat hubungan antara pihak pemilik perusahaan (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent masing-masing mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah sebuah aktifitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan.
Lebih terperinci: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nama Mahasiswa : Ario Yusuf Nomor Pokok Mahasiswa : 0611031039
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, proses penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan oleh pemangku kepentingan (pihak eksternal perusahaan) dalam menilai kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang terdaftar di BEI sangat banyak dimana masing-masing perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat melihat
Lebih terperinciLanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)
ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus
Lebih terperinci