Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) Jakarta, 3 Agustus 2010
|
|
- Liani Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) Jakarta, 3 Agustus 2010 Page 1
2 Waktu Acara : Registrasi : Pembukaan : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait : Rehat Kopi : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait : Rehat Makan Siang : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait : Tinjauan Sekilas Interpretasi PSAK yang disahkan pada tanggal 23 Desember : Tinjauan Sekilas Pencabutan PSAK selama tahun : Rehat Kopi : Overview PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) : Tanya - Jawab : Penutup Page 2
3 PSAK 1 (R 2009): Penyajian atas Laporan Keuangan Page 3
4 PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Ruang lingkup Definisi istilah Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan Terdapat kalimat: Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas Syariah. Terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Liabilitas; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas; Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Tidak ada pengecualian ruang lingkup. Tidak terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Kewajiban; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas. Page 4
5 Tiga Pilar Standar Akuntansi di Indonesia SAK SAK Lengkap SAK Syariah SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) SAK komersial dan konvensional; Berbasis transaksi atau prinsip (transactional/ principle based) SAK industri khusus dicabut; Harmonisasi dengan IFRS/ IAS; Orientasi pada nilai wajar (fair value); Mengatur segala bentuk transaksi Syariah baik dalam satu entitas atau dengan entitas lain; dan Dulu hanya diatur pada PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah ; Dulu (pada saat exposure draft) disebut sebagai SAK UMKM (usaha menengah kecil dan mikro); Diadopsi dari IFRS/ IAS for SMEs (Small-Medium Enterprises); Didominasi oleh prinsip biaya historis (historical cost principles); Lebih longgar dibandingkan PSAK Lengkap; dan Tidak dianjurkan untuk digunakan bagi entitas yang sebelumnya telah menggunakan SAK Lengkap). Page 5
6 PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Komponen laporan keuangan yang lengkap Penyimpangan dari suatu SAK Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K Laporan posisi keuangan awal (retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi) Diatur. Neraca Laporan laba rugi Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K Tidak diatur. Page 6
7 Penyimpangan dari PSAK Jika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK, maka entitas dapat mengurangi pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan: a. Nama PSAK terkait, sifat ketentuan dan alasan mengapa manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK; dan b. Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian dilakukan terhadap masing-masing pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar. Page 7
8 PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Kepatuhan terhadap PSAK Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam PSAK Entitas membuat pernyataan kepatuhan atas SAK secara eksplisit dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Tidak diatur, tetapi pada paragraf pembuka disebutkan bahwa PSAK 25 (R 2009) memberikan dasar untuk memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Tidak diatur mengenai keharusan entitas untuk membuat pernyataan kepatuhan atas SAK dalam Catatan atas Laporan Keuangan Terdapat pengaturan bagaimana memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam suatu PSAK. Ketepatan waktu Tidak diatur. Sebaiknya paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca. Page 8
9 Kepatuhan atas SAK secara Eksplisit Significant Accounting Policies Basis of Preparation 1.These financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia established by the Indonesian Institute of Accountants (formerly); 2.These financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (see slide 10) established by the Indonesian Institute of Accountants (future); Page 9
10 Definisi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada dalam pengawasannya; Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha yang rasional dilakukan. Page 10
11 Rerangka Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum Tingkat 3 Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli Landasan Operasional atau Landasan Praktik Tingkat 2 SAK Internasional / Negara Lain Buletin Teknis Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi) Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri Tingkat 1 PSAK ISAK Landasan Konseptual Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Page 11
12 Rerangka Prinsip Akuntansi Landasan Operasional atau Landasan Praktik Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1 Landasan Konseptual Landasan Syariah Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat, sesuai dengan Syariah SAK Internasional / Negara Lain yang sesuai Syariah Syariah yang Berlaku Umum Buletin Teknis PSAK dan ISAK Syariah Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi) Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri (Kajian Asosiasi Syariah PSAK dan ISAK Umum yang Sesuai dengan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Fatwa Syariah yang Berlaku Umum Alhadits Al Qur an Page 12
13 PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pos-pos yang minimal disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) Properti investasi; Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual ; Liabilitas dan aset untuk pajak kini; Liabilitas dan aset pajak tangguhan; Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Tidak termasuk pos-pos sebagaimana disebutkan di PSAK 1 (R 2009). Page 13
14 PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pengklasifikasian liabilitas yang terkait dengan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang Pos-pos yang minimal disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif Terdapat pengaturan khusus untuk liabilitas dengan kondisi tersebut (lihat slide 15). Terdapat perbedaan untuk pos-pos yang minimal disajikan, antara lain: Suatu jumlah tunggal yang mencakup hasil setelah pajak dari operasi yang dihentikan; Komponen pendapatan komprehensif lain. Tidak diatur. Tidak termasuk pos-pos tersebut. Page 14
15 Pengklasifikasian liabilitas terkait dengan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang a. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk tidak mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran setelah periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek; b. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk memberikan tenggang waktu pembayaran yang berakhir sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan pada akhir periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka panjang. Page 15
16 PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pos luar biasa Kepentingan Non-Pengendali (Hak minoritas) Penggunaan Pos Luar Biasa tidak diperkenankan. a.kepentingan Non-Pengendali disajikan dalam ekuitas; b. Terdapat alokasi laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif antara kepentingan non-pengendali dan pemilik entitas induk. Diperkenankan. a. Hak Minoritas disajikan terpisah antara kewajiban dan ekuitas. b. Hak minoritas disajikan tersendiri pada laporan laba rugi. Page 16
17 PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pengungkapan Pertimbangan dalam penerapan kebijakan akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Permodalan Tidak diatur Page 17
18 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 1 (Revisi 1998) Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 6 Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan Page 18
19 Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah disahkan Dalam ED PSAK 1, tidak tersedia paragraf yang menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas laporan keuangan. PSAK 1 (1998) yang menyatakan manajemen adalah pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan. PSAK 1 (2009) yang disahkan, memasukkan kembali paragraf bahwa manajemen adalah pihak yang bertanggungjawab atas laporan keuangan (paragraf 15) Page 19
20 Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah disahkan Penyajian paragraf 135 ada tambahan butir D di dalam PSAK 1 (R 2009) (di dalam ED terkait, tidak ada) Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan: (a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat entitas (atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor); (b) (c) (d) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama; nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha; dan bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang lama umur entitas. Page 20
21 Tanggal Efektif Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada/ atau setelah tanggal 1 Januari 2011; Tanggal Efektif yang sama juga diberlakukan untuk: 1. PSAK 2 (R 2009) Laporan Arus Kas; 2. PSAK 4 (R 2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri 3. PSAK 5 (R 2009) Segmen Operasi 4. PSAK 12 (R 2009) Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama 5. PSAK 15 (R 2009) Investasi Pada Entitas Asosiasi 6. PSAK 25 (R 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan 7. PSAK 48 (R 2009) Penurunan Nilai Aset 8. PSAK 57 (R 2009) Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi 9. PSAK 58 (R2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Page 21
22 Definisi istilah PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan definisi untuk istilah sebagai berikut: a. Catatan atas laporan keuangan; b. Laba rugi; c. Laporan keuangan bertujuan umum; d. Material; e. Pemilik; f. Pendapatan komprehensif lain; g. Penyesuaian reklasifikasi; h. Standar Akuntansi Keuangan; i. Tidak praktis; j. Total laba rugi komprehensif; Page 22
23 Materialitas Kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item (omissions or misstatements of item) adalah material, apabila kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item tersebut, secara individual atau kolektif, mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan keuangan. Materialitas tergantung pada ukuran dan sifat kelalaianpencantuman atau kesalahan-pencatatan dengan mempertimbangkan keadaan yang melingkupinya.; Ukuran atau sifat item, atau kombinasi keduanya, dapat merupakan faktor yang menentukan materialitas. Page 23 23
24 Komponen laporan keuangan yang lengkap a. Perubahan dari Laporan Laba Rugi (PSAK 1 Revisi 1998) menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif (PSAK 1 Revisi 2009): Laporan laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen Laba rugi (sama seperti Laporan laba rugi berdasarkan PSAK 1 Revisi 1998) dan komponen Pendapatan komprehensif lain. Page 24
25 Komponen laporan keuangan yang lengkap Penyajian pos-pos penghasilan dan beban dapat dilakukan dengan cara berikut: - Dalam bentuk satu Laporan Laba Rugi Komprehensif; atau - Dalam bentuk dua laporan, yaitu: (i) laporan yang menunjukkan laba rugi (laporan laba rugi terpisah) dan (ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif). Page 25
26 Komponen laporan keuangan yang lengkap (lanjutan) b. Laporan posisi keuangan awal: adalah laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Dasar ketentuan di atas di dalam PSAK 1 (R 2009) ini, bisa dilihat di IAS 1 Revisi 2009, BC Page 26
27 Kepatuhan terhadap SAK Pernyataan eksplisit bahwa entitas mematuhi SAK (PSAK dan ISAK) tanpa kecuali; Perbaikan kebijakan akuntansi yang salah tidak dapat dilakukan hanya dengan pengungkapan namun harus mengacu ke PSAK 25 (2009). Page 27
28 Pengungkapan Pertimbangan yang digunakan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak paling signifikan Sumber estimasi ketidakpastian yang memiliki risiko signifikan untuk berpotensi akan mengakibatkan penyesuaian material pada periode berikutnya Informasi tujuan, kebijakan dan pengelolaan modal Page 28
29 PSAK 2 (2009) Laporan Arus Kas Page 29
30 PSAK 2 (R 2009) vs PSAK 2 (R 1994) Perihal PSAK 2 (2009) PSAK 2 (Revisi 1994) Arus kas yang berasal dari beberapa transaksi serta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut Penyesuaian atas laba atau rugi termasuk berasal dari hak minoritas dalam laba/ rugi konsolidasi. Arus kas dari pos luar biasa Arus kas dari beberapa transaksi, misalnya penjualan peralatan pabrik diakui sebagai arus investasi; Arus kas dari keuntungan atau kerugian dari transaksi di atas diakui sebagai arus kas operasi. Dihilangkan. Dihilangkan. Tidak diatur secara eksplisit. Diatur Terdapat pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa. Page 30
31 PSAK 2 (R 2009) vs PSAK 2 (R 1994) Perihal PSAK 2 (2009) PSAK 2 (Revisi 1994) Arus kas dari pelepasan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Arus kas dari transaksi tersebut diakui sebagai arus kas pendanaan. Tidak ada pengaturan Page 31
32 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 2 (1994) : Laporan Arus Kas Page 32
33 PSAK 2 (R2009) VS PSAK 2 (R1994) Perubahan PSAK 2 (R2009) banyak disebabkan karena perubahan dari PSAK 1 yakni: Pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa dihilangkan Page 33
34 Kepemilikan dan pelepasan Entitas Anak serta Unit Bisnis Lainnya Diungkapkan terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi. Harus diungkapkan: 1. jumlah harga yang dibayar atau diterima; 2. bagian harga yang merupakan kas dan setara kas; 3. jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau unit bisnis lainnya yang diperoleh atau dilepas; dan 4. jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas pada entitas anak atau unit bisnis lainnya yang diperoleh atau dilepas, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya. Page 34
35 Perolehan dan Pelepasan Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya Transaksi Bukan Kas: investasi dan pendanaan bukan kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Komponen Kas dan Setara Kas: mengungkapkan komponen-komponennya rekonsiliasi antara jumlah yang terdapat dalam laporan arus kas dengan yang disajikan di neraca. Pengungkapan Lainnya: mengungkapkan kas dan setara kas yang tak dapat digunakan secara bebas. Page 35
36 Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya (lanjutan) Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas entitas anak namun tidak kehilangan pengendalian harus diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan; Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas (transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Page 36
37 PSAK 4 (2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Page 37
38 Perihal PSAK 4 (1994) PSAK 4 (Revisi 2009) Ruang lingkup Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi; Laporan keuangan tersendiri. Definisi Entitas anak yang tidak dikonsolidasikan Tidak ada definisi mengenai laporan keuangan tersendiri. Entitas yang dimiliki untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek; Entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang. Terdapat definisi mengenai laporan keuangan tersendiri. Entitas anak yang menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, administrator, dan regulator. Page 38
39 Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Penyajian laporan keuangan konsolidasian Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara, kecuali dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa tidak ada pengendalian. Keberadaan hak suara potensial diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Terdapat kejelasan bahwa konsolidasi harus tetap dilakukan oleh modal ventura, reksadana, unit perwalian atau entitas sejenis. Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara Tidak ada pengaturan mengenai keberadaan hak suara potensial. Tidak ada penegasan mengenai hal tersebut. Page 39
40 Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Prosedur konsolidasi Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: Entitas anak harus menyusun laporan keuangan dengan tanggal yang sama dengan entitas induk, kecuali tidak praktis; Dilakukan penyesuaian untuk transaksi atau peristiwa material antar perbedaan tanggal laporan keuangan tersebut (tidak lebih dari 3 (tiga) bulan). Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: Laporan keuangan entitas anak dapat digunakan jika perbedaan tidak lebih dari 3 bulan; Diungkapkan peristiwa atau tranksaksi material antar tanggal tersebut. Bila lebih dari 3 bulan, perlu ada penyesuaian Page 40
41 Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Kepentingan non-pengendali (hak minoritas) Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas. Laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali. Saldo kepentingan non pengendali dapat negatif (defisit). Hak minoritas disajikan tersendiri di antara kewajiban dan ekuitas. Hak minoritas disajikan tersendiri dalam laporan laba-rugi. Saldo hak minoritas minimal sama dengan nol, kecuali ada kewajiban mengikat dan kemampuan Page 41
42 Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Laporan keuangan tersendiri Sama seperti PSAK 4 (1994); Note: Pada ED PSAK 4 (2009), disebutkan bahwa laporan keuangan tersendiri diperlakukan laporan keuangan entitas. Investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama di catat dengan metode biaya (at cost) atau nilai wajar. Laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan laporan keuangan konsolidasi Investasi pada entitas anak dicatat dengan metode ekuitas. Page 42
43 Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Hilangnya pengendalian Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian diperlakukan sebagai transaksi ekuitas; Perbedaan antara harga pelepasan dengan nilai tercatat kepemilikan diakui dalam ekuitas. Terdapat pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai transaksi tunggal. Tidak ada pengaturan mengenai hal tersebut. Tidak ada pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai suatu transaksi tunggal. Page 43
44 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 4 (1994) : Laporan Keuangan Konsolidasi Page 44
45 Ketentuan Transisi PSAK 4 diterapkan secara retrospektif; Berlaku prospektif untuk: Saldo kepentingan non-pengendalian bersaldo negatif; Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; Rencana pelepasan kepemilikan dan asset held for sale; Hak suara potensial; dan Entitas anak yang sebelumnya tidak dikonsolidasikan. Page 45
46 Ketentuan Transisi Prospektif murni Prospektif catch-up Retrospektif : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi setelah tanggal efektif; Sementara transaksi dan peristiwa lain sebelum tanggal efektif masih menerapkan SAK yang berlaku sebelumnya : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif, tetapi laporan keuangan periode sebelumnya tidak perlu disesuaikan (disajikan kembali); Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi lama dan baru, diakui sebagai penyesuaian dari saldo laba awal periode sajian atau periode sajian paling awal. : Kebijakan akuntansi baru seolah-olah sudah diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif. Page 46
47 Ketentuan Transisi Dan seterusnya Retrospektif PSAK Baru Prospektif catch-up PSAK Lama PSAK Baru Prospektif Murni PSAK Lama PSAK Baru Page 47
48 PENGENDALIAN Bila entitas yang memiliki entitas anak secara langsung atau tidak langsung melalui lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas; kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Page 48
49 INDIKASI PENGENDALIAN Entitas dikatakan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara entitas lain jika memiliki: KEKUASAAN 1. yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; 2. untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3. untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; 4. untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Page 49
50 HAK SUARA POTENSIAL Hak suara potensial dipertimbangkan dalam menilai keberadaan pengendalian; Semua fakta dan keadaan hak suara potensial dipertimbangkan, kecuali maksud manajemen dan kemampuan keuangan untuk melaksanakan konversi hak tersebut. Page 50
51 TANGGAL LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS INDUK BERBEDA Entitas anak menyusun laporan keuangan tambahan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan entitas induk untuk tujuan konsolidasi, kecuali tidak praktis; Jika tidak praktis, penyesuaian dilakukan atas dampak transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara tanggal laporan keuangan entitas anak dengan tanggal laporan keuangan entitas induk. Page 51
52 TRANSAKSI EKUITAS Transaksi ekuitas adalah transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; Perubahan dalam bagian kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas; Keuntungan/kerugian perubahan kepemilikan diakui dalam ekuitas dan diatribusikan kepada pemilik entitas induk (kepentingan non-pengendali tidak perlu diatribusikan). Page 52
53 KEHILANGAN PENGENDALIAN Kehilangan pengendalian dapat terjadi akibat perubahan kepemilikan atau tanpa perubahan kepemilikan (subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, dan sebagainya atau perjanjian kontraktual) Beberapa perjanjian sebagai transaksi tunggal: Perjanjian tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu dengan yang lain; Perjanjian tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk mencapai suatu dampak komersial secara keseluruhan; Keterjadian satu perjanjian tergantung pada keterjadian perjanjian lain; dan Satu perjanjian yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara ekonomi, tetapi perjanjian tersebut dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan perjanjian lain. Page 53
54 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Laporan keuangan tersendiri merupakan informasi tambahan dari laporan keuangan konsolidasian; Entitas induk tidak bisa menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum; Entitas induk tidak bisa menyajikan laporan keuangan kondolidasian dan laporan keuangan tersendiri sebagai dua laporan keuangan terpisah; Laporan keuangan tersendiri hanya disusun oleh entitas induk (pemilik entitas anak, serta bisa pemilik entitas asosiasi atau ventura bersama); dan Laporan keuangan tersendiri tidak dapat disusun oleh venturer (pemilik ventura bersama) atau investor (pemilik entitas asosiasi). Page 54
55 PENCATATAN INVESTASI Investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas (ventura bersama), dan entitas asosiasi dicatat pada biaya perolehan (at cost) atau nilai wajar (at fair value) sesuai PSAK 55 (R 2006); Investasi yang dicatat pada biaya perolehan, kemudian memenuhi definisi aset dimiliki untuk dijual, akan dicatat sesuai PSAK 58 (R 2009); dan Investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas (ventura bersama) yang dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan konsolidasian, akan dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan tersendiri. Page 55
56 PSAK 5 (2009) Segmen Operasi Page 56
57 Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Ruang lingkup Laporan Keuangan Tersendiri Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan yang lengkap. Definisi Hanya ada definisi segmen operasi Ada beberapa istilah: segmen usaha; segmen geografis dan segmen dilaporkan; pendapatan, beban, hasil, aset, kewajiban, dan kebijakan segmen; organ perusahaan yang berwewenang. Page 57
58 Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Segmen operasi/ usaha Suatu komponen entitas: terlibat dalam aktivitas usaha dan memperoleh pendapatan dan terjadi beban; hasilnya dikaji ulang secara reguler oleh organ pengambil keputusan tentang sumber daya dan kinerja; tersedia informasi keuangan yang terpisah. Suatu komponen entitas: dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa; risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lain. Page 58
59 Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Identifikasi segmen dilaporkan Syarat kualitatif (pengertian segmen usaha) Syarat kuantitatif: i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu: Pendapatannya (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha; Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; Aset 10% dari seluruh segmen operasi Page 59
60 Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Identifikasi segmen dilaporkan Syarat kuantitatif (salah satu) i. Pendapatan (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen operasi; ii. Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen operasi yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; iii.aset 10% dari seluruh segmen operasi Syarat kuantitatif: i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu: Pendapatannya (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha; Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; Aset 10% dari seluruh segmen operasi Page 60
61 Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Identifikasi segmen dilaporkan Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan. Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan. Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat); Suatu segmen dapat dapat dianggap segmen dilaporkan (tanpa melihat ukuran kuantitatif); Integrasi vertikal, segmen penjual digabung ke segmen pembeli (jika bukan segmen terpisah) Page 61
62 Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Penggabungan segmen Kebijakan akuntansi segmen Karakteristik produk, proses produksi, pelanggan, distribusi produk, dan regulasi yang sama, dan Informasi evaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas usaha dan lingkungan ekonomi. Tidak dijelaskan. Karakteristik produk, proses produksi, pelanggan, distribusi produk, dan regulasi yang sama, dan Kinerja keuangan jangka panjang sama. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi segmen; Aset yang digunakan bersama dialokasikan ke setiap segmen jika pendapatan dan beban dialokasikan. Page 62
63 Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Pengungkapan segmen dilaporkan Pengungkapan pada level entitas Umum; Laba atau rugi segmen, aset dan liabilitas segmen; Rekonsiliasi total pendapatan, laba atau rugi, aset, liabilitas, dan unsur material lain antara segmen dengan entitas. Jika belum ada di dalam laporan segmen, maka diungkapkan: produk dan jasa; area geografis. Bentuk primer pelaporan; Bentuk sekunder pelaporan: Informasi geografis; Informasi penduduk. Tidak diatur. Page 63
64 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 5 (Revisi 2000) : Pelaporan Segmen Page 64
65 KETENTUAN TRANSISI Informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang dilaporkan sebagai informasi komparatif untuk awal tahun penerapan, disajikan kembali sesuai dengan persyaratan ini, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya pengembangannya relatif sangat besar; Page 65
66 Perspective Changes Preparation of financial statements based on external purposes information perspective Preparation of financial statements based on internal purposes information perspective Page 66
67 PENGUNGKAPAN PENDAPATAN BUNGA & BEBAN BUNGA PSAK 5 (2009) secara spesifik mengatur bahwa entitas melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan kecuali mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga dan pengambil keputusan operasional menggunakan pendapatan bunga neto sebagai dasar utama dalam menilai kinerja dan membuat keputusan tentang sumber daya untuk dialokasikan kepada segmen tersebut Page 67
68 PSAK 12 (revisi 2009): BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA Page 68
69 Perihal PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 12 (1994) Ruang lingkup Pengendalian bersama operasi; Pengendalian bersama aset; Pengendalian bersama entitas, Ada pengecualian untuk bagian pastisipasi dalam pengendalian bersama entitas yang dimiliki oleh entitas tertentu untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55. Pengendalian bersama operasi; Pengendalian bersama aset. Tidak diatur Page 69
70 Perihal PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 12 (1994) Perjanjian kontraktual Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama. Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama. Pengendalian bersama operasi Jika operator memiliki pengendalian atas ventura, maka ventura adalah entitas anak dari operator. Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi yang terpisah; Dapat disediakan pertanggungjawaban manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama Tidak diatur Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka panjang. Page 70
71 Perihal PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 12 (1994) Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi terpisah; Dapat disediakan pertanggungjawaban manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama. Metode akuntansi: Konsolidasi proporsional; atau Metode ekuitas Pengecualian untuk tidak menggunakan konsolidasi proporsional dan metode ekuitas Laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4 Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka waktu lama. Tidak diatur Page 71
72 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 12 (1994) : Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset Page 72
73 SAK - Kerja Sama Bisnis Kerja Sama Bisnis Entitas Hukum Terpisah Tanpa Pembentukan Entitas Hukum Terpisah Pengendalian Bersama Tanpa Pengendalian Bersama Pengendalian Bersama Tanpa Pengendalian Bersama Instrumen PBE Keuangan Asosiasi Entitas Anak PBO PBA BSK BKS PSAK 12 PSAK 55 PSAK 15 PSAK 4 PSAK 12 PSAK 39 Page 73 73
74 Jenis Ventura Bersama Ventura Bersama Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas Page 74
75 Perubahan di masa Depan... IAS 31 ED IAS Joint Venture Joint Arrangement Joint Controlled Operation Joint Controlled Asset Joint Controlled Entity Joint Operation Joint Asset Joint Venture Proportionate consolidated (preferred) Equity method (not recommended) Equity method Page 75
76 PSAK 15 (revisi 2009): INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Page 76
77 Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Ruang lingkup Definisi Tidak diterapkan pada investasi pada entitas asosiasi yang dimiliki oleh organisasi modal ventura dan reksadana, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006) Terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri. Tidak ada definisi metode biaya. Tidak ada pengecualian tersebut Tidak terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri. Terdapat definisi metode biaya. Page 77
78 Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Pengaruh signifikan Penentuan pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentasi kepemilikan yang ada, tetapi termasuk hak suara potensial dari instrumen keuangan yang dimiliki investor. Penentuan pengaruh signifikan hanya berdasarkan persentasi kepemilikan Terdapat penjelasan mengenai bukti-bukti keberadaan pengaruh signifikan yang bersifat kualitatif. Terdapat penjelasan hilangnya pengaruh signifikan tanpa berubahnya kepemilikan absolut dan relatif. Tidak ada penjelasan tersebut Tidak ada penjelasan tersebut. Page 78
79 Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Metode akuntansi Penerapan metode ekuitas Metode ekuitas. Tidak diterapkan untuk: Investasi yang diklasifikasikan aset dimiliki untuk dijual (Investasi tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar yang dikurangi biaya untuk menjual); Investasi oleh entitas induk yang tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian; Investasi oleh entitas yang memenuhi persyaratan tertentu; (Kedua investasi tersebut diukur pada biaya perolehan atau nilai wajar sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006)) Metode ekuitas; Metode biaya jika ada pembatasan atas investasi pada perusahaan asosiasi. Tidak diterapkan untuk: Investasi yang mengalami pembatasan; Investasi yang ditujukan untuk dijual dalam jangka pendek; Investasi tersebut dicatat dengan metode biaya. Page 79
80 Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Penerapan metode ekuitas (lanjutan) Tidak ada amortisasi goodwill. Ketika pengaruh signifikan hilang, maka sisa nilai investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal, dan kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban legal atau konstruktif, atau melakukan pembayaran atas nama investee. Goodwill diamortisasi sesuai dengan PSAK 22 Tidak ada penjelasan tersebut metode biaya Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban, atau melakukan pembayaran atas nama investee. Page 80
81 Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Penurunan nilai Laporan keuangan tersendiri Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006), dan penentuan besaran penurunan nilai mengacu ke PSAK 48 Investasi pada entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri mengacu ke PSAK 4. Tidak ada penjelasan tersebut. Tidak ada penjelasan mengenai hal tersebut. Page 81
82 Pengaruh Signifikan Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor, umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini: a. Keterwakilan di dalam dewan direksi atau dewan komisaris atau organ setara di investee; b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya; c. Adanya transaksi material antara investor dengan investee; d. Pertukaran personel manajerial; atau e. Penyediaan informasi teknis pokok Page 82
83 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 15 (1994) Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi; PSAK 40 (1994) Akuntansi Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi Page 83
84 Investasi dan Kemampuan Investor No significance influence Significance influence Joint control Control Page 84 84
85 Indikasi Pengaruh Signifikan Kriteria kuantitatif Kepemilikan 20% atau lebih (kecuali dapat dibuktikan tidak ada pengaruh signifikan); dan Kepemilikan kurang 20% dapat dibuktikan punya pengaruh signifikan. Kriteria kualitatif Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ yang setara di investee; Partisipasi di dalam proses pengambilan keputusan; Transaksi material antara investor dan investee; Pertukaran personel manajerial; dan Penyediaan informasi teknis pokok. Page 85
86 Penentuan Pengaruh Signifikan Pengaruh hak suara potential dalam mempertimbangkan pengaruh signifikan Hilangnya Pengaruh Signifikan Dengan perubahan tingkat kepemilikan absolut atau relatif; dan Tanpa perubahan tingkat kepemilikan absolut atau relatif, misalnya entitas asosiasi menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, atau regulator Page 86
87 Metode Ekuitas Pengaruh signifikan menggunakan metode ekuitas; Bagian atas laba rugi investee tidak memperhitungkan hak suara potensial Goodwill tidak diamortisasi; Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006) dan penentuan besar penurunan nilai mengacu ke PSAK 48: Penurunan Nilai Aset Ketika pengaruh signifikan hilang, sisa investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Page 87
88 Pengecualian Metode Ekuitas Investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (sesuai PSAK 58) Page 88
89 PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Page 89
90 Perihal PSAK 25 (Revisi 2009) PSAK 25 (1994) Pemilihan kebijakan akuntansi Definisi Mengatur persyaratan pemilihan dan penetapan kebijakan akuntansi; Memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak terdapat PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya. Mendefinisikan kelalaian pencantuman atau kesalahan penyajian yang material (material ommision dan misstament) Mendefinisikan ketidakpraktisan. Mengeliminasi konsep fundamental errors dan memberikan batasan antara fundamental errors dengan other material errors. Tidak diatur. Hal ini sebelumnya diatur dalam PSAK 1 (1998). Tidak ada penjelasan yang cukup mengenai material ommision dan misstatement, bahkan di PSAK lain. Tidak diatur, bahkan di PSAK lain. Mengidentifikasikan dan mengatur perlakuan akuntansi terhadap kesalahan mendasar. Page 90
91 Perihal PSAK 25 (Revisi 2009) PSAK 25 (1994) Pengungkapan Pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi yang akan datang ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku; Pengungkapan yang rinci atas jumlah penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi atau kesalahan awal. Tidak diatur. Penyajian laba atau rugi neto periode berjalan Tidak diatur. Hal ini akan diatur dalam PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan. Diatur mengenai hal tersebut. Page 91
92 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 25 (1994) : Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi. Page 92
93 Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Hirarki PSAK 25 ditempatkan dalam konteks PABU, adalah sebagai berikut: PSAK yang mengatur hal yang sejenis (paragraf 11(a)) merupakan bagian dari landasan operasional tingkat 1; KDPPLK (paragraf 11(b)) merupakan landasan konseptual; Pengaturan yang dikeluarkan badan penyusun lain (paragraf 12) merupakan landasan operasional tingkat 2. Page 93
94 Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam konteks Indonesia, pemilihan kebijakan akuntansi tersebut akan menghadapi keadaan yang berbeda, karena Indonesia saat ini mempunyai PABU yang dirumuskan sebagai berikut: Landasan konseptual: KDPPLK Landasan operasional: - Tingkat 1: PSAK dan ISAK - Tingkat 2: SAK internasional/negara lain, buletin teknis, regulasi, dan pedoman/praktik akuntansi industri. - Tingkat 3: praktik, konvensi dan pelaporan keuangan yang sehat; dan buku teks/ ajar, simpulan riset, artikel, dan pendapat ahli. Page 94
95 Perubahan Estimasi Akuntansi Dampak perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada: periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya. sepanjang perubahan tersebut mengakibatkan perubahan aset dan liabilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas. Page 95
96 Kesalahan Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: (a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau (b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal. Page 96
97 KETIDAKPRAKTISAN PENERAPAN RETROSPEKTIF DAN PENYAJIAN KEMBALI RETROSPEKTIF Dalam beberapa keadaan adalah tidak praktis untuk menyesuaikan informasi komparatif untuk satu atau lebih periode lalu untuk mencapai daya banding dengan periode berjalan. Page 97
98 PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset Page 98
99 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Ruang lingkup Definisi Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja; 5. Aset keuangan; 6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar; dan 7. Aset dimiliki untuk dijual. Recoverable amount = nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas (UPK). Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja; Recoverable amount = nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai; (Harga jual neto = nilai wajar -/- biaya yang terkait) Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan penghentian penggunaan aset pada akhir masa manfaatnya. Page 99
100 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Identifikasi aset yang mengalami penurunan nilai Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount; Pengecualian untuk aset tidak berwujud yang tak terbatas umur manfaatnya, aset tak berwujud yang belum digunakan dan goodwill. Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount. Uji nilai penurunan nilai UPK dengan goodwill Terdapat penjelasan mengenai penurunan nilai UPK di mana goodwill belum dialokasikan dan bila goodwill sudah dialokasikan. Pengujian dilakukan secara bottom up atau top down. Page 100
101 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Indikasi penurunan nilai Informasi eksternal: Nilai tercatat aset neto > nilai kapitalisasi pasar Informasi eksternal: Tidak ada Informasi internal: Dividen dari investasi Nilai investasi > aset neto (termasuk goodwill) Dividen > pendapatan komprehensif. Informasi internal: Aset yang sebelumnya disajikan sebesar nilai pakai: Arus kas riil < arus kas taksiran Indikasi penurunan nilai untuk aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap). Page 101
102 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Pengukuran recoverable amount Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai pakai. Komposisi taksiran arus kas, tidak termasuk restrukturisasi masa depan yang belum ada komitmen peningkatan kinerja aset. Arus kas valuta asing Tidak ada. Harga jual neto.. Nilai pakai. Tidak ada penjelasan. Tidak diatur. Page 102
103 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai Unit Penghasil Kas (UPK) Kerugian penurunan nilai aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap) dapat tidak diakui segera dalam laporan laba rugi. Identifikasi UPK: Penjelasan kapan recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan (jika recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan, maka digunakan nilai pakai UPK) Jika terdapat pasar aktif, maka aset dan kelompok aset digunakan sebagai UPK (walaupun sebagaian output digunakan secara intern); UPK diindentikasi secara konsisten, kecuali ada perubahan yang dapat dijustifikasi. Tidak diatur karena belum ada aturan model revaluasi dalam PSAK 16. Tidak ada penjelasan. Page 103
104 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Goodwill Goodwill dari business combination dialokasikan ke UPK atau kelompok UPK (lowest level monitored internal management and operating segment); Jika alokasi awal tidak dapat diselesaikan sebelum akhir periode tahunan business combination berdampak, maka alokasi awal harus selesai sebelum akhir periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi; Jika UPK dilepas, maka goodwill diperhitungkan dalam penghitungan keuntungan atau kerugian dari pelepasan; Jika ada perubahan struktur pelaporan, maka goodwill harus direalokasi. Tidak ada penjelasan. Page 104
105 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Waktu uji penurunan nilai UPK Kerugian penurunan nilai UPK Pengujian UPK yang mengandung goodwill dilakukan kapan saja sepanjang periode asalkan konsisten. Pengujian aset yang membentuk UPK dan UPK yang membentuk kelompok UPK, dilakukan sebelum UPK dan kelompok UPK Alokasi kerugian penurunan nilai: Goodwill; Aset lainnya secara pro rata. Tidak ada penjelasan Alokasi kerugian penurunan nilai: Goodwill; Aset tidak berwujud yang tidak punya harga pasar; Aset lainnya secara pro rata. Page 105
106 PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Kerugian penurunan nilai UPK Pembalikan nilai Alokasi kerugian penurunan nilai ke setiap aset tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset < antara yang paling tinggi antara fair value less cost to sell, value in use, atau nol; Kelebihan atau kerugian penurunan nilai dialokasikan ke aset lainnya secara pro rata. Aset individual: diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap); UPK: dialokasikan ke setiap aset, kecuali goodwill, secara pro rata Goodwill: tidak ada pembalikan. Alokasi kerugian penurunan nilai ke setiap aset tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset < antara yang paling tinggi antara harga jual neto atau nol; Kelebihan atau kerugian penurunan nilai dialokasikan ke aset yang harga jual neto-nya > nilai tercatat, dan aset lainnya secara pro rata. Tidak diatur untuk aset individual, UPK, dan goodwill secara khusus, tetapi secara umum saja; Goodwill dan aset tidak berwujud yang ada pasarnya dapat dibalik bila kejadian spesifik penyebab penurunan nilai telah pulih. Page 106
107 Pernyataan ini menggantikan: PSAK 48 (Revisi 1998) : Penurunan Nilai Aset. Page 107
108 PSAK 57 (2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Page 108
109 Perihal PSAK 57 (Revisi 2009) PSAK 57 (Revisi 2000) Ruang lingkup Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000) Tidak berlaku untuk instrumen keuangan (termasuk garansi) yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 55. Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000) Kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar, dan kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi. Instrumen keuangan (termasuk garansi) yang tidak dicatat dengan nilai wajar. Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi yang timbul dari kontrak pemegang polis. Ketentuan transisi Penjelasan tersebut dihilangkan. Penjelasan ketentuan transisi untuk perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mengacu ke PSAK 25. Page 109
110 Pernyataan ini merevisi: PSAK 57 (2000) : Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Page 110
111 Ketentuan Transisi Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode pernyataan ini pertama kali diterapkan; Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan untuk menyesuaikan saldo laba awal dari periode sajian paling dini dan menyajikan kembali informasi komparatif; Bila informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali, maka fakta tersebut harus diungkapkan. Page 111
112 Umum Secara umum PSAK 57 (2009) relatif sama dengan PSAK 57 (2000) dengan beberapa penyempurnaan antara lain: 1. Menghilangkan pengecualian pengaturan mengenai kewajiban diestimasi dan kewajiban kontinjensi yang timbul dari: Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar; dan Kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi. 2. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 berlaku untuk Instrumen Keuangan yang tidak dicatat dengan nilai wajar; 3. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 mengatur Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari kontrak dengan pemegang polis. Page
113 PSAK 58 (2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Page 113
114 Perihal PSAK 58 (Revisi 2009) PSAK 58 (2003) Ruang lingkup Definisi Mencakup perlakuan akuntansi aset tersedia untuk dijual (asset held for sale) dan penyajian serta pengungkapan untuk operasi yang dihentikan (discontinued operation) Operasi dihentikan (discontinued operation) adalah komponen perusahaan yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan a.mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah; b.sebagai bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha besar atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau c. Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali Mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan operasi dalam penghentian (discontinuing operation). Operasi dalam penghentian (discontinuing operation) adalah suatu komponen perusahaan: a. yang oleh perusahaan sesuai dengan rencana tunggal tertentu: i. Dilepas secara keseluruhan, misalnya dengan menjual komponen perusahaan tersebut dalam suatu transaksi tunggal, dengan pemisahan usaha (demerger) atau pengalihan kepemilikan komponen perusahaan ke pihak lain; ii. Dilepas sebagian demi sebagian, misalnya dengan menjual komponen aset perusahaan tersebut dan menyelesaikan kewajibannya satu per satu; Page 114
Dikompilasi dari Presentasi public hearing dan direvisi oleh: Ersa Tri Wahyuni, SE.,M.Acc.,CPMA
Dikompilasi dari Presentasi public hearing dan direvisi oleh: Ersa Tri Wahyuni, SE.,M.Acc.,CPMA 1 1. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas 3. PSAK 4
Lebih terperinciPSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010
Akuntansi Keuangan serta Workshop PSAK Terbaru" 1 PSAK TERBARU Dr. Dwi Martani Tiga Pilar Standar Akuntansi 2 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK-ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Standar akuntansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK Ruang Lingkup Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum(general purpose financial statemanet) bagi
Lebih terperinciPERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP
PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP Materi ini dipersiapkan oleh Divisi Teknis IAI sebagai bagian yang takterpisahkan dari Discussion Paper Reviu 1 Ruang lingkup Small and medium entities (SMEs),
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK (revisi 00): PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Desember 00 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No.
Lebih terperinciKOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI
KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI 1. Investasi pada Entitas Lain (PSAK 15) Definisi aset keuangan menurut PSAK 50 adalah etiap aset yang berbentuk: (a) kas; (b) instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
Lebih terperinciSAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP
SAK UMUM vs SAK ETAP No Elemen PSAK SAK ETAP 1 Penyajian Laporan Keuangan Laporan posisi keuangan Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas
Lebih terperinciED PSAK 4. exposure draft
ED PSAK 4 exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No.
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
EXPOSURE DRAFT PSAK No. 0 November 00 (Revisi 00) EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Exposure draft ini diterbitkan oleh
Lebih terperinciLAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.
LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. Kecuali ditentukan lain, entitas harus menerapkan amandemen dalam
Lebih terperinciED PSAK 15. investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. exposure draft
ED PSAK exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan,
Lebih terperinciPSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015
PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015 Perbedaan PSAK 1 Tahun 2013 & 2009 Perihal PSAK 1 (2013) PSAK 1 (2009) Judul laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7) 19 Juni 2012 Universitas Bakri Aris Suryanta Laporan Keuangan Konsolidasi Definisi Kriteria Pengendalian Prosedur Konsolidasi
Lebih terperinciPERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen
Lebih terperinciAccounting Standards Update
Accounting Standards Update Dalam edisi ini: 1. PSAK 1 (Revisi 2010): Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas 3. PSAK 3 (Revisi 2010): Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 5 (Revisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.
Lebih terperinciIkatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved
Ikatan Akuntan Indonesia Tiga Pilar Akuntansi Keuangan: Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK ETAP SAK Syariah SAK ETAP digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP). ETAP adalah entitas yang
Lebih terperinciPSAK 66 PENGATURAN BERSAMA
PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA Agenda 1. 2. 3. 4. Standar Pengaturan Bersama PSAK 66 Pengaturan Bersama Ilustrasi Pengaturan Bersama Diskusi PSAK 39 Kerjasama Operasi BOT BTO Perkembangan PSAK PSAK 12 Pengendalian
Lebih terperinciPENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
ED AMANDEMEN PSAK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Prakarsa Pengungkapan Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta 00 Telp:
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 0 (Revisi 0) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI 0) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf
Lebih terperinciPedoman Tugas Akhir AKL2
Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No Perihal LK Emiten Analisis 1 Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)
Lebih terperinciED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft
ED PSAK exposure draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan penyajian laporan keuangan Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng,
Lebih terperinciSELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM
SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM ) Balai Kartini Jakarta, 16 Juni 2016 Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.
Lebih terperinciPSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IAS 1 - Presentation of Financial Statement. Presented by: Dwi Martani
PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IAS 1 - Presentation of Financial Statement Presented by: Dwi Martani Agenda 1 Tujuan dan Ruang Lingkup 2 Laporan Keuangan 3 Struktur dan Isi 4 Ilustrasi 2 TUJUAN Dasar-dasar
Lebih terperinciBAB II PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN PSAK NO. 101 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
BAB II PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN PSAK NO. 101 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan produk atau hasil
Lebih terperinciPSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi
Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 4 PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi Departemen Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciPSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita
PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI 2016 Aria Farah Mita Tujuan dan Ruang Lingkup Par. 01 : Tujuan Mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, ventura bersama,dan entitas asosiasi
Lebih terperincidan Laporan Keuangan Tersendiri
Forum Ketua Jurusan Akuntansi PTN Se-Indonesia Akuntansi FEUI IAI-KAPd PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Presented: Dwi Martani 1 Agenda 1 Pendahuluan 2 Laporan Keuangan
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA
0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. PENURUNAN NILAI AKTIVA Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf
Lebih terperinciED PSAK 46. exposure draft
ED PSAK exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan PAJAK PENGHASILAN Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Desember 00 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR
Lebih terperinciASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN Desember 00 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Lebih terperinciPSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Aria Farah Mita
PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA 2015 Aria Farah Mita TujuandanRuangLingkup Par. 01 : Tujuan Mengatur perlakuan akuntansi investasi pada entitas asosiasi dan mengatur persyaratan
Lebih terperinciPERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 14 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen
Lebih terperinciTanggapan Atas Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan
Edisi : VII/Juli 2009 Tanggapan Atas Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan Oleh: Rian Ardhi Redhite Beny Kurniawan Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan Pada
Lebih terperinciPSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination
PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination 22 PSAK - 22 ISI Metode Akuisisi Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal Pengungkapan Pedoman Aplikasi Efektif berlaku 2011 Menggantikan
Lebih terperinciPernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:
0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca
Lebih terperinciPSAK No Oktober 2009 (revisi 2009) EXPOSURE DRAFT. Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
EXPOSURE DRAFT PSAK No. 0 Oktober 00 (revisi 00) EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AAKUNTANSI KEUANGAN PENURUNAN NILAI ASET Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan
Lebih terperinciPelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) DAFTAR ISI. PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) Paragraf
PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PELAPORAN SEGMEN PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang cukup bagi pengguna laporan keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk itu, laporan keuangan tidak
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SASALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-347/BL/2012 TENTANG PENYAJIAN
Lebih terperinciPSAK 15 (revisi 2009) IAS 28: Investment in Associates. Dwi Martani
PSAK 15 (revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi IAS 28: Investment in Associates Eff 1 Jan 2011 Dwi Martani Outline Pendahuluan Metode ekuitas Penyajian Pengungkapan Komparasi dengan PSAK 15 lama
Lebih terperinciANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS
ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS KELOMPOK GOODWILL: Dwi Rahayu 090462201 098 Dedi Alhamdanis 100462201 362 Larasati Sunarto 100462201 107 FAKULTAS EKONOMI UMRAH 2012 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 tentang Akuntansi Untuk Investasi Dalam Perusahaan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan
Lebih terperinciKONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi
ED AMANDEMEN PSAK 62 KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan,
Lebih terperinciPenjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 11 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11 tentang Penjabaran Laporan
Lebih terperinciBAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH II.1. KETENTUAN UMUM LAPORAN KEUANGAN A. Tujuan Laporan Keuangan 01. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, arus kas
Lebih terperinciED PSAK 66. exposure draft
ED PSAK exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan PENGATURAN BERSAMA Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta
Lebih terperinciPSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan IAS 18 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error Dwi Martani Latar Belakang o Tujuan o Menentukan kriteria
Lebih terperinciBab 1 Ruang Lingkup UKM.1. Hak Cipta 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
0 Bab Ruang Lingkup.. Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK UKM) dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas kecil dan menengah. Entitas kecil dan menengah adalah entitas yang: (a) yang
Lebih terperinci6/4/2012. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Lingkup PSAK 48
Tujuan dan Ruang Lingkup (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset IAS 36: Impairment Tujuan : Menetapan prosedur agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya impairment. Aset dikatakan k melebihi
Lebih terperincimerupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP
SAK ETAP Definisi standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya
Lebih terperinciDalam Ekonomi Hiperinflasi
ED PSAK No. Agustus 0 exposure draft Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Lebih terperinciBAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 0) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA Desember 0 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 0) PERNYATAAN
Lebih terperinciED PSAK 67. exposure draft
ED PSAK exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan
Lebih terperinciPSAK 25 (Revisi 2009) Perubahan Estimasi. Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia
PSAK 25 (Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia Agenda 1. Lingkup dan Aplikasi Standar 2. Kebijakan Akuntansi dan
Lebih terperinciEksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan
ED PSAK No. 64 1 Februari 2011 exposure draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian dan Prinsip Koperasi Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi
Lebih terperinciPSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI
Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 2 PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI Pusat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori dan Literatur II.1.1 Pengertian PSAK Menurut PSAK No. 1, paragraf 5, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan
Lebih terperinciPSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI
PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 2 PSAK
Lebih terperinciDRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA
DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Ruang Mawar, Balai Kartini 8 Juni 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan
Lebih terperinciPT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan
Lebih terperinciREPRESENTASI MANAJEMEN
SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor. Laporan keuangan merupakan cermin dari kondisi suatu perusahaan, sehingga investor dapat memutuskan
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Exposure Draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Tanggapan atas Exposure Draft ini diharapkan
Lebih terperinciPSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto
PSAK 24 IMBALAN KERJA Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita 2015271115 Dicky Andriyanto 2015271116 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 I. PENDAHULUAN 1.
Lebih terperinciExposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No. Agustus 00 (revisi 00) EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kriteria laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 1 (revisi 1998) dengan PSAK 1 (revisi 2009) adalah dalam butir (f) yang mengharuskan entitas untuk menyajikan laporan
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 12 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Pelaporan Keuangan mengenai Bagian Partisipasi (Interest) dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (Jointly Controlled Operations
Lebih terperinciExposure Draft. ED PSAK No. 8 (revisi 2010) 1 Juni Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
ED PSAK No. (revisi 2010) 1 Juni 2010 exposure draft Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Lebih terperinciPENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Desember 00 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR
Lebih terperinciPUBLIC HEARING DSAK IAI
DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA PUBLIC HEARING DSAK IAI Waktu / Tempat: Senin, 21 September 2015 / Grha Akuntan, Menteng, Jakarta Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
ED AMANDEMEN PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya
Lebih terperinciPEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)
PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) Pelatihan APHI 18 MEI 2011 Dwi Martani & Taufik Hidayat Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI Tim Penyusun
Lebih terperinciORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto
KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat
Lebih terperinciBuletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.
EXPOSURE DRAFT BULETIN TEKNIS 8 DIKELUARKAN OLEH KONTRAK ASURANSI DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA TANGGAL 19 OKTOBER 2012 Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi
Lebih terperinciPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP No Elemen 1Penyajian Laporan Keuangan PSAK Laporan posisi keuangan Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas
Lebih terperinciPSAK NO. 4 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
PSAK NO. 4 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI RUANG LINGKUP Pernyataan ini diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas
Lebih terperinciPSAK 5 : SEGMEN OPERASI IFRS 8 : Operating Segments. Presented by: Dwi Martani
PSAK 5 : SEGMEN OPERASI IFRS 8 : Operating Segments Presented by: Dwi Martani Agenda 1 Tujuan dan Ruang Lingkup 2 Kit Kriteriai Segmen 3 Pengungkapan segmen 4 Ilustrasi 2 Perspektif Pemakai Penyusunan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi
Lebih terperinci22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK
Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK 1 Latar Belakang Tujuan Menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi. Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas: Perubahan kebijakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu NO PENELITI JUDUL METODE HASIL 1. Ariantini. Penerapan Et all (2014) SAK ETAP 2. Pambudi (2014) dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan
Lebih terperinciPSAK No. 66 (Rev 2013) Taufik Hidayat.,SE.,Ak.,MM University of Indonesia
PSAK No. 66 (Rev 2013).,SE.,Ak.,MM University of Indonesia Pengaturan bersama (Joint Arrangements) adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Pengendalian bersama (Jointly
Lebih terperinciED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN PSAK 71 Instrumen Keuangan Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Klasifikasi amortized cost dan fair
Lebih terperinciDAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM
DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 No 1 PSAK 1 (2009) PSAK / ISAK / PPSAK UMUM Penyajian Laporan Keuangan 2 PSAK 2 (2009) Laporan Arus Kas 3 PSAK 3 (2010) Laporan
Lebih terperinciPENURUNAN NILAI ASET PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 48 (revisi 2009) 22 Desember 2009
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PENURUNAN NILAI ASET Desember 00 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954
ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Lebih terperinciKOMBINASI BISNIS EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 22 (revisi 2010) 12 Januari 2010
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 0) EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOMBINASI BISNIS Januari 0 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 0) PERNYATAAN STANDAR
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
PSAK No. Agustus 00 (revisi 00) EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN Exposure draft ini dikeluarkan oleh
Lebih terperinciED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI
ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI Overview 2 ED PSAK 62: Kontrak Asuransi ED PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian ED PSAK 36 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Jiwa ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI RUANG
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di
Lebih terperinciED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT
ED Amandemen PSAK 2 EXPOSURE DRAFT LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta
Lebih terperinciDENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK
DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Menteng 16 Oktober 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinci01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.
Berikut adalah isi dari PSAK 28 Revisi 2012 dan PSAK 36 Revisi 2012 berikut Dasar Kesimpulan yang disadur dari website IAI: www.iaiglobal.or.id. PT Padma Radya Aktuaria tidak bertanggung jawab terhadap
Lebih terperinci