ACCOUNTING ANALYSIS KONSTRUKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ACCOUNTING ANALYSIS KONSTRUKSI"

Transkripsi

1 ACCOUNTING ANALYSIS KONSTRUKSI

2 Agenda Analisis Akuntansi / Accounting Analysis Recasting Konstruksi Industri Fokus Accounting Analysis Recasting

3 Framework Financial Statement Analysis 3 Business Environment & Strategy Analysis Industry Analysis Strategy Analysis Financial Analysis Accounting Analysis Profitability Analysis Analysis of Sources &Uses of Funds Risk Analysis Prospective Analysis Cost of Capital Estimate Intrinsic Value

4 Analisis Akuntansi 4 Analisis akuntansi perlu dilakukan sebelum melakukan analisis rasio karena : Terdapat distorsi sehingga penyesuaian dilakukan agar laporan keuangan mencerminkan keadaan ekonomi yang sebenarnya. Disesuaikan dengan tujuan khusus analisis laporan keuangan. Laporan keuangan disusun untuk tujuan umum, sehingga jika ada tujuan khusus dalam melakukan analisis maka perlu dilakukan penyesuaian

5 Sumber Distorsi 5 Accounting Standards Proses penyusunan standar dipengaruhi oleh unsur polik (tarik menarik kepentingan) Asumsi dalam prinsip akuntansi Konservatism Estimation Errors estimasi harus dilakukan dalam akuntansi berbasir akrual, padahal estimasi sangat subyektif Reliability vs Relevance penekanan pada satu aspek dapat mengorbankan aspek yang lain. Earnings Management window dressing laporan keuangan untuk tujuan khusus perusahaan atau manajemen.

6 Estimasi Analis harus memastikan bahwa estimasi yang telah dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan. Contoh : Apakah masa manfaat aktiva tetap sesuai dengan kondisi aktiva tersebut (pertimbangan keusangan, teknologi, kemampuan aktiva) Apakah nilai sisa aktiva tetap ditetapkan dengan tepat Apakah estimasi yang piutang telah mencerminkan potensi kerugian yang Jika estimasi yang dilakukan kurang tepat harus dilakukan penyesuaian. 6

7 Accounting Standar Accounting standar mengunakan dasar pencatatan historical cost transaksi dicatat sebesar nilai pada saat transaksi tersebut terjadi. Pencatatan dengan menggunakan historical cost untuk beberapa asset menyebabkan nilai asset tidak mencerminkan kondisi pada tanggal laporan keuangan : Tanah Bangunan Peralatan Proses recasting dilakukan dengan menilai ulang aktiva yang nilainya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Analis dapat menggunakan informasi dari penilai atau melakukan penyesuaian sendiri dengan melihat proyeksi arus kas dan kondisi asset 7

8 Earnings Management Pengertian 8 Earning management adalah tindakan yang dilakukan oleh manajemen untuk mengatur laba perusahaan. Menurut Scott (2000): Earnings management is the choice by a manager of accounting policies so as to achieve some specific objectives. Menurut C Mulford and E Commiskey (2002) : Earnings management is the active manipulation of accounting results for the purpose of creating an altered impression of business performance Earning management dapat dilakukan dengan tindakan yang masih sesuai dengan standar akuntansi ataupun tindakan yang melanggar standar akuntansi.

9 Earnings Management Motivasi 9 Kontrak manajer menyesuaikan angka dalam laporan keuangan untuk memenuhi kontrak dengan pihak lain (kontrak manajemen - bonus, kreditor) Harga Saham menunjukkan kinerja perusahaan bagus sehingga harga saham meningkat (merger, stock option, stock offering) Pemerintah tujuan politik dan kepentingan pemerintah (pajak, mempertahankan subsidi, UU persaingan usahan) Tujuan lain perubahan manajemen, pasar tenaga kerja, dampak sosial

10 Strategi Earning Management 10 Beberapa strategi yang dilakukan: Increasing Income Big Bath Income Smoothing manajer menyesuaikan akrual untuk meningkatkan laba manajer mencatat penghapusan yang besar dalam satu periode untuk menghilangkan beban di periode lain. manajer meratakan laba dengan menaikkan / menurunkan laba.

11 Mekanisme Earning Management 11 Incoming Shifting Klasifikasi Mempercepat atau memperlambat pengakuan pendapatan atau beban atau menggeser pendapatan dari satu periode ke periode lainnya Melakukan klasifikasi pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi sehingga mempengaruhi persepsi analis tentang sifat pendapatan dan beban tersebut

12 Proses Analisis Akuntansi 12 Analisis akuntansi meliputi rangkaian proses yang dapat dikelompokkan menjadi dua: Evaluasi Kualitas Laba Identifikasi dan peroleh kebijakan akuntansi yang penting Evaluasi fleksibilitas akuntansi yang dapat dilakukan Tentukan strategi pelaporan keuangan perusahaan Identifikasikan dan peroleh red flags Menyesuaikan laporan keuangan - Mengidentifikasi,mengukur dan membuat penyesuaian atas laporan keuangan sehingga analiss dapat memperoleh data untuk tujuan

13 Recasting Recasting adalah proses untuk menyesuaikan atau menyusun ulang laporan keuangan. Kegiatan ini dilakukan oleh analis laporan keuangan sebelum melakukan analisis laporan keuangan. Jenis penyebab Recasting : analisis akuntansi / accounting analysis laporan keuangan tidak sesuai dengan kondisi ekonomi yang ada Mengevaluasi persitensi kinerja perusahaan data yang ada tidak dapat diandalkan untuk melakukan proyeksi 13

14 Sumber Data Recasting Laporan keuangan perusahaan Data beberapa tahun terakhir Catatan atas laporan keuangan perusahaan Opini audit (terutama yang bukan wajar tanpa pengecualian) Informasi lain : Diskusi manajemen dalam laporan tahunan Website perusahaan Pengumuman perusahaan 14

15 Earnings Persistence 15 Persistensi laba merupakan kunci dalam melakukan analisis dan valuation Analisis tidak dapat dilakukan jika nilai kinerja perusahaan tidak persisten Earnings persistence meliputi : Stabilitas Kemampuan untuk dilakukan prediksi Analisis Variabilitas Analisis Trend Analisis potensi Earning management

16 Earnings Persistence 16 Tujuan recasting dalam persistensi laba : 1. Recasting laba dan komponen laba sehingga mencerminkan laba yang bersifat : Stabil Laba yang dihasilkan dalam kondisi Normal 2. Recasting laba sehingga hanya memuat laba dari kegiatan utama perusahan yang berulang. Jika terdapat pendapatan yang harusnya dialokasikan ke beberapa periode harus dilakukan penyesuaian Order khusus atau kejadian luar biasa dikeluarkan dalam komponen laba perusahaan 3. Dengan recasting maka analis dapat menentukan Earning power sehingga data dapat digunakan untuk melakukan proyeksi perusahaan di masa mendatang.

17 Prosedur Recasting 17 ❶ Income statement dan laporan keuangan dalam beberapa tahun terakhir (minimal 3 tahun, lebih lama lebih baik) ❷ Recasting laba untuk menghasilkan klasifikasi dan format yang lebih tepat sehingga laba menceriminkan persistensi yang tinggi ❸ Recasting neraca agar nilai didalamnya mencerminkan keadaan ekonomi perusahaan ❹ Komponen laporan keuangan dapat disusun ulang dan harus diperhatikan pengaruh pajaknya ❺ Nilai total hasil recasting harus direkonsiliasikan dengan laba yang telah dilaporkan dan saldo ekuitas

18 Recasting Recasting dari hasil Accounting Analysis : Penilaian kembali item dalam neraca, laba rugi dan laporan arus kas Dampak penilaian kembali akan mempengaruhi laporan keuangan. Laporan keuangan mencerminkan kondisi ekonomi Recasting dari hasil penilaian atas Earning persisten Menghilangkan komponen laporan keuangan yang bersifat fluktuatif dan kondisional Mengetahui kondisi perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Meningkatkan kemampuan prediksi laporan keuangan 18

19 Dampak Recasting Laba rugi untuk item pendapatan dan beban mempengaruhi laba Neraca Berubah karena penilaian kembali Untuk penilaian Neraca: Untuk yang terkait dengan kinerja periode tersebut laba Untuk yang terkait dengan kinerja periode sebelumya laba ditahan Untuk yang tidak terkait dengan kinerja ekuitas Ekuitas sebagai dampak dari perubahan item dalam neraca dan laba rugi (laba ditahan berubah) 19

20 Kas Item yang tidak sesuai dengan definisi kas : Kas titipan dari pihak lain hapuskan dan kurangkan kewajiban yang terkait dengan kas tersebut. Kas yang dibatasi penggunaannya reklasifikasi menjadi aktiva lain-lain 20

21 Piutang Jumlah piutang sebesar nilai yang dapat direalisasi: Hapuskan piutang yang bermasalah mengurangi laba ditahan jika terkait dengan piutang periode sebelumnya. Penilaian terhadap kecukupan penyisihan piutang meningkatkan beban penyisihan laba berkurang Piutang hubungan istimewa hak klaim perusahaan jelas dan terjadi dalam transaksi normal bukan rekayasa. piutang dan penjualan disesuaikan 21

22 Persediaan Persediaan mencerminkan nilai terendah antara harga pasar dan nilai perolehan. Persediaan rusak karena usang, rusak dan ketinggalan teknologi persediaan dan laba ditahan berkurang Persediaan harganya naik tinggi sekali karena kondisi khusus persediaan dan ekuitas bertambah. Informasi tentang kondisi persediaan, peninjauan fisik dan hasil penilaian appraisal sebagai dasar penilaian 22

23 Beban dibayar dimuka Pastikan nilainya representatif Pajak dibayar dimuka Lebih bayar ada potensi tidak dapat diperoleh karena harus melalui proses pemeriksaan. Data tahun lalu tentang prosentase lebih bayar dan nilai yang dapat diperoleh dapat menjadi acuan untuk penyesuaian. Kredit pajak normal, namun pastikan dapat digunakan Beban dibayar tidak dapat direalisasikan menjadi kas tetapi dimanfaatkan untuk operasi, sehingga tidak dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan 23

24 Aktiva tetap Aktiva tetap dinilai kembali untuk mendapatkan nilai yang mencerminkan nilai ekonomisnya. Revaluasi kenaikan nilai aktiva tetap. Praktek nyata akan dikenakan pajak final 10% setelah kompensasi kerugian (aturan Perpajakan) Model revaluasi adalah salah satu pilihan metode akuntansi Perubahan nilai ekuitas setelah pajak Dalam rangka analisis, boleh tidak diperhitungkan dampak pajaknya Impairment penurunan nilai Harus dilakukan sesuai dengan PSAK Dampak impairment akan mempengarahui laba tahun berjalan 24

25 Aktiva lain-lain Goodwil dikurangi atau dihapuskan Nilai lebih antara harga perolehan dan nilai wajar aktiva pada tanggal penggabungan atau akuisisi perusahaan Goodwill terkadang tidak memiliki nilai ekonomis jika dampak akuisisi/penggabungan tidak menimbulkan sinergi. IFRS dan US GAAP, goodwill diimpairment jika tidak terbukti memberikan manfaat ekonomis di masa mendatang. Dampak penilaian aktiva lain-lain akan mempengaruhi ekuitas perusahaan. 25

26 Utang Utang yang tidak disajikan (off balance sheet) Transaksi operating leasing memunculkan potensi off B/S Nilai kontrak leasing dihitung present valuenya sehingga nilai aktiva dan utang dapat dihitung. Analisis, apakah ada potensi utang rekanan yang tidak dicatat nilai cogs dan beban, dengan pengeluaran cash flow from operation Utang bertambah laba ditahan atau utang bertambah asset bertambah 26

27 Pendapatan Review pengakuan pendapatan sudah peroleh dan telah direalisasikan. Tidak ada pergeseran pendapatan. Untuk kepentingan proyeksi : Pendapatan khusus yang hanya diterima periode tersebut dikeluarkan. Reklasifikasi pendapatan lain-lain dari nilai penjualan/pendapatan 27

28 Beban Metode amortisasi pendapatan Kapitalisasi beban Semua pengorbanan terkait dengan memperoleh pendapatan telah diakui Klasifikasi beban sebagai harga pokok penjualan, beban operasi dan beban lain-lain. Perubahan estimasi dan metode akuntansi 28

29 PERUSAHAAN KONSTRUKSI

30 KARAKTERISTIK Karakteristik utama dari industri konstruksi ini adalah pekerjaan yang dilakukan dalam industri konstruksi didasarkan atas kontrak dengan pemberi kerja. Kegiatan yang dilakukan perusahaan pada industri ini biasanya melebihi dari satu siklus normal operasi perusahaan. Selain itu setiap kontrak biasanya menghasilkan produk yang spesifik dan bukan merupakan produk yang sama.

31 Kontrak konstruksi Kontrak yang dibuat dapat berbentuk : Kontrak pembangunan sebuah aset tunggal. Kontrak untuk pembangunan sejumlah aset yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan dan penggunaan pokok. Kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan setelah penghancuran aset. Kontrak untuk pemberian jasa dalam bidang perencanaan konstruksi Kontrak untuk pemberian jasa dalam bidang pengawasan pekerjaan konstruksi sejak awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan diserahterimakannya kepada pemberi kerja.

32 RESIKO USAHA Terlambatnya penyelesaian pekerjaan atas kontrak konstruksi sebagai akibat faktor-faktor eksternal: perubahan faktor politik makro ekonomi yang dapat berupa kenaikan tingkat suku bunga yang tinggi dan penurunan daya beli. Terlambatnya pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja karena pemberi kerja mengalami kesulitan secara ekonomis untuk melakukan pembayaran secara tepat waktu. Kemungkinan terjadinya perubahan di dalam kontrak dengan pihak pemberi kerja sehingga dapat menimbulkan perubahan estimasi dalam penetapan pendapatan dan biaya atas pekerjaan konstruksi. Kenaikan harga bahan baku yang tidak tercantum dalam perjanjian dengan pemberi kerja dapat menimbulkan perubahan estimasi di dalam penetapan biaya atas pekerjaan konstruksi dan apabila kenaikan harga bahan baku tersebut lebih tinggi dari estimasi pendapatan yang diperoleh maka dapat menurunkan kualitas dari hasil pekerjaan konstruksi tersebut.

33 AKUN SPESIFIK Pengakuan Pendapatan Prosentase penyelesaian dengan berdasar prosentase biaya atau progress fisik Proyek selesai Beberapa akun khusus : Piutang Retensi Tagihan bruto kepada pemberi kerja atas pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan / Piutang Prestasi

34 PIUTANG RETENSI Akun ini merupakan piutang perusahaan kepada pemberi kerja namun piutang tersebut belum dapat dibayar oleh pemberi kerja sampai dengan pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut atau hingga telah diperbaiki.

35 TAGIHAN BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA Pos ini adalah piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan kepada pihak pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Nilai dari tagihan bruto ini dapat diperoleh dari selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin. Akun ini dapat timbul untuk semua kontrak dalam proses dimana biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui) melebihi termin. Pos ini disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin.

36 Pengakuan Pendapatan sebelum Penyerahan Pendapatan dapat diakui sebelum penyerahan dalam keadaan tertentu seperti untuk kontrak konstruksi jangka panjang. Dua metode yang tersedia adalah: Metode Presentase penyelesaian Metode Kontrak Penyelesaian

37 Pengakuan Pendapatan sebelum Penyerahan Metode Akuntansi Konstruksi Jangka Panjang Metode Presentase Penyelesaian 1) Terms of contract jelas dan dapat dipaksakan. 2) Kejelasan kinerja bagi kedua pihak 3) Perkiraan penyelesaian dapat ditentukan Metode Penyelesaian 1) Jika syarat menggunakan metode percentage of completion tidak dapat dipenuhi 2) Untuk kontrak jangka pendek

38 Presentase Penyelesaian: Tahapan - Tahapan Biaya yang Terjadi hingga tanggal ini = Persentase Estimasi paling akhir total biaya selesai Penyelesaian Estimasi total pendapatan x persentase penyelesaian = Pendapatan yang akan diakui hingga tanggal ini Pendapatan yang akan diakui hingga tanggal ini - pendapatan yang diakui pada periode sebelumnya = Pendapatan perode berjalan Current Period Revenue less current costs = Gross profit

39 Presentase Penyelesaian: Contoh Soal Data: Harga kontrak: $4,500,000 Estimasi Biaya: $4,000,000 Tgl mulai: July, 2007 Selesai: October, 2009 Tanggal neraca : Dec. 31 Data: Biaya hingga tanggal ini $1,000,000 $2,916,000 $4,050,000 Estimasi biaya hingga selesai $3,000,000 $1,134,000 $ -0- Termin selama thn berjalan $900,000 $2,400,000 $1,200,000 Kas tertagih selama tahun Berjalan $750,000 $1,750,000 $2,000,000 Berapa presentase selesai, pendapatan dan laba kotor yang diakui setiap tahun?

40 Presentase Penyelesaian: Contoh % penyelesaian 1,000,000 = 25% 2,916,000= 72% 100 % 4,000,000 4,050,000 Pendapatan yang Diakui Laba kotor yang daikui 4,500,000 * 25% 4,500,000 * 72% 4,500,000 = 1,125,000-1,125,000-3,240,000 = 2,115,000 = 1,260,000 1,125,000-2,115,000-1,260,000 1,000,000 1,916,000-1,134,000 = 125,000 = 199,000 = 126,000

41 Kontrak Penyelesaian : Contoh Pendptn Kontrak Jk.Panjang 4,500,000 Biaya Konstruksi 4,050,000 Laba kotor yang daikui 450,000

42 Pengakuan Kerugian Kontrak Jangka Panjang Kerugian periode berjalan atas Kontrak yang menguntungkan Metode Presentase : Langsung mengakui rugi. Metode Penyelesaian : Tidak perlu penyesuaian. Kerugian atas kontrak yang tidak menguntungkan Metode Presentase : Mengakui kerugian saat itu. Metode Penyelesaian : Langsung mengakui rugi.

43 Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Pengungkapan tambahan yang perlu dibuat oleh perusahaan konstruksi antara lain: Metode Pengakuan Pendapatan Dasar untuk klasifikasi aktiva dan kewajiban lancar Dasar mencatat persediaan Pengaruh setiap revisi estimasi Jumlah pekerjaan dalam kontrak yang belum selesai Dan lain - lain

44 RECASTING Akun yang perlu mendapat perhatian utama perusahaan : Tagihan bruto pemberi kerja Piutang Usaha Uang muka proyek Uang muka pada subkontraktor Pajak dibayar dimuka Aktiva tetap Penjualan Harga pokok produksi

45 Recasting - lanj Tagihan bruto pemberi kerja Pastikan bahwa saldo tagihan bruto pemberi kerja nilainya telah sesuai. Potensi kecurangan: perusahaan melakukan pengakuan pendapatan lebih cepat dari yang sebelumnya untuk meningkatkan laba. Tagihan bruto berasal dari proyek yang bermasalah : hak klaim perusahaan terhadap owner kecil kegiatan prefinance. Tagihan bruto dengan umur sangat panjang potensi proyek bermasalah. Tagihan bruto yang muncul karena kenaikan harga yang tidak mungkin ditagihkan kepada owner karena kesalahan dalam membuat kontrak awal

46 Recasting - lanj Piutang Apakah saldo piutang mencerminkan nilai piutang yang dapat ditagih oleh perusahaan. Pastikan bahwa nilai penyisihan yang dibuat cukup untuk mengkover resiko tidak tertagih yang muncul. Analisa umur piutang untuk piutang dengan nilai material dan jumlah cukup besar perlu dianalisis lebih lanjut penyebabnya. Piutang retensi jangka waktu piutang yang lama menimbulkan resiko bahwa hak untuk menagih tidak ada karena komplain dari owner. Piutang eskalasi pastikan bahwa owner telah menyetujui jumlah eskalasi yang ditagihkan, bukan sekedar pengakuan perusahaan.

47 Recasting - lanj Uang muka Uang muka proyek muncul sebagai kredit artinya uang muka yang telah diakui perusahaan tetapi pekerjaannya belum dipastikan. Dianalisis apakah perusahaan sudah mulai mengerjakan proyek tersebut. Apakah perusahaan memiliki sumber daya untuk menyelesaikan proyek tersebut Uang muka subkontraktor muncul karena jumlah uang muka yang diberikan kepada subkontraktor lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dianalisis apakah kebijakan memberikan uang muka tepat Dianalisis apakah subkontraktor bermasalah

48 Recasting - lanj Pajak dibayar dimuka Jumlah PPh 23 yang telah dibayarkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan pajak perusahaan. Pastikan PPh 23 dapat ditagih dengan melihat SKP atas PPh Pastikan PPh 23 dapat ditagih dengan melihat SKP atas PPh 23. Contoh jika PPh lebih bayar 2004 sebesar 50 milyar, kemudian telah dikeluarkan SKP untuk pajak tahun tersebut sebesar 30 milyar maka selisihnya adalah kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan. Jika setiap tahun nilai PPh 23 dengan SKP selalu terjadi selisih maka analis dapat mengurangi nilai tercatat pajak dibayar dimuka tersebut.

49 Recasting - lanj Pendapatan dan beban Pengakuan pendapatan sejalan dengan prosentasi penyelesaian proyek, sehingga perlu ditinjau ulang pengakuan pendapatannya benar. Untuk memastikan adalah dengan melihat proyek secara langsung dan melihat catatan kemajuan proyek dan pengakuan pendapatan yang telah dilakukan. Pastikan bahwa beban telah dicatat dengan tepat. Ada kalanya terjadi mismatch, artinya pengakuan pendapatannya telah dilakukan tetapi beban yang terkait dengan beban tersebut belum dicatat. Perlu dipanstikan metode pengakuan beban terutama untuk proyek subkontraktor.

50 RASIO KEUANGAN Likuiditas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan terutama jika utang terkait dengan penyelesaian pekerjaan. Jika perusahaan kesulitan likuiditas maka supplier tidak akan mau menyelesaikan pekerjaan Net profit margin relatif kecil dalam menghitung kontrak menggunakan tingkat bunga, namun jika proyek tidak sesuai dengan waktu maka marjin bisa turun

51 RASIO KEUANGAN Tingkat solvabilitas relatif tinggi, karena perusahaan konstruksi sebagian besar pendanaannya dengan utang. Jika solvabilitas tinggi didukung oleh efisiensi pelaksanaan proyek sehingga target marjin tetap terjaga hal ini bukan merupakan masalah penting. Namun demikian tetap harus dilihat kemampuan membayar bunga dari laba operasi demikian tinggi sehingga kreditur memiliki margin of safety. Informasi-informasi mengenai %ketepatan penyelesaian proyek, proyekproyek yang telah dimenangkan merupakan hal penting yang harus dipelajari. Sebaiknya kredit dikaitkan dengan spesifik proyek untuk meminimalkan resiko khususnya untuk perusahaan dengan tingkat solvabilitas tinggi. Harus dibuat proteksi bahwa kredit digunakan untuk mendanai proyek yang akan menghasilkan revenue dan kas.

RECASTING LAPORAN KEUANGAN. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

RECASTING LAPORAN KEUANGAN. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia RECASTING LAPORAN KEUANGAN Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Recasting Recasting adalah proses untuk menyesuaikan atau menyusun ulang laporan keuangan. Kegiatan ini dilakukan oleh

Lebih terperinci

PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia PERUSAHAAN KONSTRUKSI & INFRASTUKTUR Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Konstruksi dan Infrastruktur Infrastruktur: Jalan Tol Jasa Marga Listrik PLN Kereta api PT. KA Komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam penelitian ini. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase penyelesaian (percentage of completion) yang dilakukan PT. TPHE dengan menggunakan pendekatan fisik. Penulis juga akan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN Handout : Analisis Rasio Keuangan Dosen : Nila Firdausi Nuzula, PhD Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN Perbandingan laporan keuangan merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak 1. Konsep laporan keuangan 2. Laba akuntansi dan arus kas bersih 3. Modifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial Muniya Alteza Laporan Keuangan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan menjelaskan perbedaan PSAK 34 sebelum revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan dengan penerapan persentase

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI PENGENALAN ASET LANCAR aset lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang langsung dapat diubah menjadi kas, biasanya dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI.,

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI., ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LABA LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PSAK BERBASIS IFRS REVISI 2010 DAN 2015 PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK NAMA : HERU WIDYANTO NPM : 23212456

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Edisi : VIII/Agustus 2009 PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN Oleh: Rian Ardhi Redhite Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan Berdasarkan PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PENGANTAR Analisis laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dan bagian penting dari analisis bisnis yang lebih luas. Analisis bisnis (business analysis) merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut S. Munawir (2012;5), Akuntansi adalah seni daripada pencatatan penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Dalam kajian pustaka dan hipotesis akan dijelaskan mengenai Teori-teori yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Dalam kajian pustaka dan hipotesis akan dijelaskan mengenai Teori-teori yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Dalam kajian pustaka dan hipotesis akan dijelaskan mengenai Teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Teori-teori tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan memegang peranan penting yang memberikan berbagai informasi tentang kegiatan operasional perusahaan bagi bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Distress Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis. Kondisi financial distress

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi yang penting (strategik) bagi keberhasilan perusahaan. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Neraca Laporan Rugi Laba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, semua perusahaan bersaing ketat untuk memperoleh keuntungan dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu mengembangkan

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Dalam setiap perusahaan peranan ilmu manajemen sangat penting sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas CASH FLOWS Laporan Arus Kas Neraca, laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing menyajikan dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1. 2. 3. 4. Pajak dalam LK Pajak dan Akuntansi Akt.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan

Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Analisis Laporan Keuangan Laporan Arus Kas Tujuan Pembelajaran Dapat mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dilaporkan melalui laporan laba rugi (Income Statement) untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Laba merupakan selisih pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan. Investor atau stakeholder melihat laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, keepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini, Pertama penulis akan membahas mengenai apakah pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik yang digunakan oleh PT.

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan adalah suatu bentuk laporan pada perusahaan untuk

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan adalah suatu bentuk laporan pada perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah suatu bentuk laporan pada perusahaan untuk dilaporkan kepada publik sebagai suatu sarana dalam mencari investor dan juga sebagai saran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pernyataan PSAK No.34 2.1.1. Tujuan Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Karena

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Kinerja Keuangan a. Pengertian Kinerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan,

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi atas Pendapatan Perusahaan Pendapatan PT. Infimedia Solusi Pratama terbagi menjadi tiga, yaitu pendapatan jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Andri Helmi M, SE., MM.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Andri Helmi M, SE., MM. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Andri Helmi M, SE., MM. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA BAB 4. AKTIVITAS KETIGA Capaian yang diharapkan setelah membaca bab aktivitas ketiga dalam materi Laporan Keuangan (Financial Statement) adalah stakeholder mampu: 1. Memahami tujuan laporan keuangan (Financial

Lebih terperinci

Analisa laporan keuangan berguna untuk :

Analisa laporan keuangan berguna untuk : Perlu diketahui bahwa untuk menganalisis laporan keuangan agar lebih baik, data disajikan untuk minimal 3 tahun terakhir sehingga diperoleh data pertumbuhan untuk 2 tahun terakhir. Semakin banyak data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X).

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X). RTK menerima Pendapatan yang tersedia (Yd), dan membelanjakan penghasilannya untuk konsumsi (C). Bagian Yd yang tidak dibelanjakan untuk C disebut S: Yd = C + S RTP menerima: Dana Penyusutan + Cadangan

Lebih terperinci

Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi

Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi PT Investor mengakuisisi 40% saham biasa (ordinary share) PT Asosiasi pada tanggal 1 Januari 20x2. PT Investor dianggap memiliki pengaruh signifikan

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengungkapan informasi yang relevan dan reliabel merupakan hal yang penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial Reporting Standard

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjaua Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN

Lebih terperinci

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. Pengertian Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode yang mengakibtakan kenaikan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori tentang Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan tujuan (hasil akhir) dari suatu proses dan prosedur akuntansi, sebagai ringkasan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pendapatan 1. Definisi Pendapatan Teori akuntansi menyatakan bahwa pendapatan mempresentasikan capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR ANALISIS RASIO A. RASIO STANDAR Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur

Lebih terperinci

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Edisi : IX/September 2009 LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Oleh: Ikhlasul Manna Muhammad Fahri Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan I. PENDAHULUAN PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu dari mana kas datang dan bagaimana dibelanjakannya. Cash flow menjelaskan sebab-sebab dari perubahan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Abstrak Pengertian dan pentingnya

Lebih terperinci