LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE
|
|
- Yuliana Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA MANDIRI (KKN-MM) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE A. PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universita Nusa Nipa (UNIPA) sudah dilaksanakan sejak tahun KKN di UNIPA dilaksanakan 1 kali dalam setahun, yaitu di awal setiap semester genap. Setiap tahunnya, KKN di UNIPA diikuti lebih kurang 200 mahasiswa dan melibatkan lebih dari 20 dosen pembimbing lapangan (DPL). Wilayah yang selama ini menjadi tujuan kegiatan KKN meliputi 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Sikka meliputi Kecamatan Koting, Kecamatan Magepanda, Kecamatan Talibura, Kecamatan Doreng, Kecamatan Mapitara, Kecamatan Tanawawo dan Kelurahan Kota Uneng. Kabupaten Nagekeo meliputi Kecamatan Boawae dan Kecamatan Mauponggo. Kabupaten Flores Timur meliputi Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Ende meliputi Kecamatan Nangapanda. Sejak awal pelaksanaan KKN hingga sekarang ini, UNIPA telah berhasil melaksanakan dan mengembangkan berbagai jenis KKN. Jenis-jenis KKN tersebut adalah KKN PPM (KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat), KKN Posdaya (KKN Pos Pemberdayaan Keluarga) dan KKN Tematik. Berbagai jenis KKN tersebut dibuat dan dilaksanakan karena kebutuhan dan tuntutan untuk pengembangan kapasistas mahasiswa dan mutu lulusan. Mahasiswa UNIPA pada tahun 2015 (tahun ke-10) telah berjumlah sekitar mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah diluar Kabupaten Sikka atara lain dari Kabupaten Lembata, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Ende, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai Barat, Kota Madya Kupang, 1 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
2 Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Belu, Kabupaten Timur Tengah Utara, Kabupaten Malaka, Kabupaten Rote dan Kabupaten Sabu Raijua. Ada juga yang berasal dari daerah luar wilayah NTT, seperti daerah Bali, Medan dan Sulawesi bahkan dari luar negeri yaitu negara Timor Leste. Praktek yang terjadi selama ini, lokasi kegiatan KKN telah ditetapkan oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten berdasarkan permohonan LPPM UNIPA. Para mahasiswa peserta KKN kurang memiliki kebebasan untuk memilih lokasi KKN sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Selain lokasi yang telah ditetapkan, program dan kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKN juga kurang memberikan ruang kreativitas kepada mahasiswa. Pada umumnya mahasiswa menyusun program dan kegiatan KKN dimulai sejak di Kampus dan hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk orientasi lapangan, sehingga kebutuhan dan permasalahan masyarakat belum bisa terakomodasi dengan baik. Akibatnya, pelaksanaan KKN sering terjebak ke dalam rutinitas, monoton dan membosankan serta kurang menantang. Oleh sebab itu, perlu suatu upaya untuk memberikan ruang gerak bagi mahasiswa peserta KKN yang relatif lebih fleksibel, yang memungkinkan munculnya inisiatif dan kreativitas demi pengembangan kapasistas mahasiswa dan mutu lulusan. B. PENGERTIAN KKN Mahasiswa Mandiri adalah jenis KKN yang seluruhnya diinisiasi oleh mahasiswa. Mahasiswa, sejak pemilihan lokasi, penyusunan program dan kegiatan, penentuan anggota tim dan perencanaan biaya yang dibutuhkan. KKN Mahasiswa Mandiri berlangsung selama 30 hari dan setiap kelompok mahasiswa dibimbing oleh seorang DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). KKN Mahasiswa Mandiri dilaksanakan dengan didasari atas beberapa pertimbangan. Pertama, mahasiswa secara psikologis adalah orang yang sudah dianggap dewasa. Oleh sebab itu, perlu diberikan kesempatan untuk 2 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
3 mengorganisir suatu kegiatan sebagai media pembelajaran agar dapat menjadi manusia yang bertanggung jawab atas segala keputusan yang dibuat sendiri. Kedua, proses penemuan permasalahan KKN akan mengantar mahasiswa menjadi SDM masa depan yang peduli terhadap permasalahan masyarakat. Ketiga menunjukkan pada mahasiswa bahwa persoalan pembangunan bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tetapi juga tanggungjawab seluruh komponen masyarakat. C. TUJUAN 1. Mengembangkan inisiatif dan kreativitas mahasiswa; 2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam mengorganisir kegiatan pemberdayaan masyarakat; 3. Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap masalah yang dihadapi masyarakat; 4. Menyelesaikan masalah bersama masyarakat; 5. Mendiseminasikan teknologi hasil karya Perguruan Tinggi ke masyarakat; D. MANFAAT 1. Bagi Mahasiswa a. Inisiatif dan kreativitas mahasiswa berkembang; b. Kepedulian mahasiswa terhadap masalah di masyarakat meningkat; 2. Bagi Masyarakat a. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat; b. Masyarakat mengenal dan dapat menggunakan produk teknologi UNIPA. 3. Bagi Perguruan Tinggi a. Teknologi hasil karya Perguruan Tinggi UNIPA tersebar dan bermanfaat bagi masyarakat lebih luas; b. UNIPA semakin dikenal oleh masyarakat yang lebih luas. 3 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
4 E. PESERTA KKN MANDIRI Persyaratan Peserta 1. Telah memenuhi syarat minimal 100 SKS untuk mengikuti KKN. 2. Bagi yang hamil tidak diperkenankan mengikuti KKN Mahasiswa Mandiri. 3. Mahasiswa diberi kesempatan untuk membentuk kelompok dan menentukan lokasi serta sasaran KKN dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jumlah setiap kelompok mahasiswa KKN terdiri dari orang mahasiswa dari berbagai prodi dengan ketentuan 40% dari kelompok Ilmu Sosial dan 60% Eksata atau minimal terdiri dari 3 program studi (dua dari Eksata dan satu dari kelompok Ilmu Sosial). b. Kelompok sasaran KKN diutamakan: Kelompok Masyarakat (Kelurahan/Desa/ Dusun) Kelompok industri kecil yang ada disuatu wilayah Kelurahan/Desa. Kegiatan nonformal yang ada di masyarakat (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kelompok Kesenian, Kelompok Karang Taruna, dsb) 4. Program yang dikembangkan adalah penerapan IPKTEKS yang sesuai dengan keahlihan atau kompetensi mahasiswa. 5. Mengajukan proposal kegiatan KKN dengan mengacu pada format usulan proposal KKN Mahasiswa Mandiri. 6. Proposal diajukan oleh kelompok KKN ke LPPM UNIPA, dengan mengusulkan maksimal dua DPL yang nantinya diperiksa oleh LPPM. 7. Setiap mahasiswa wajib melampirkan Surat Keterangan KKN dari program studi pada proposal usulan. 8. Apabila ada pihak ketiga yang membiayai KKN maka wajib melaporkan untuk mendapatkan persetujuan LPPM UNIPA. 4 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
5 F. DOSEN PEMBIMIBING LAPANGAN Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah dosen tetap yang ditunjuk oleh LPPM untuk membimbing mahasiswa KKN sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. DPL berasal dari berbagai fakultas yang terdapat di UNIPA. Tugas DPL adalah sebagai berikut: 1. Pra KKN (Sebelum mahasiswa berangkat ke lokasi) Setiap DPL maksimal menerima dua kelompok KKN untuk konsultasi proposal; 2. Selama KKN berlangsung a. Monitoring KKN; b. Melakukan kunjungan ke lokasi KKN sebanyak dua kali (pada awal dan akhir kegiatan KKN); c. Membimbing pelaksanaan program dan kegiatan KKN. 3. Pasca KKN (sesudah mahasiswa pulang dari lokasi) a. Membimbing mahasiswa dalam menyusun laporan; b. Mengevaluasi kegiatan KKN 4. Dosen pembimbing lapangan yang diusulkan oleh mahasiswa dapat diganti oleh LPPM dengan beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan relevansi kompetensi serta kinerja DPL yang bersangkutan. G. LOKASI Dalam wilayah Kabupaten Sikka yang dilaksanakan selama 30 hari mulai dari tanggal 30 Januari 29 Februari H. TATA CARA PENDAFTARAN 1. Dibuka mulai tanggal 05 s/d 11 Januari 2016 dengan cara menyerahkan persyaratan peserta KKN, Proposal KKN dan biaya pendaftaran KKN. 2. Tempat Pendaftarab di Sekretariat LPPM UNIPA lantai 2 rektorat pada setiap jam kerja. 5 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
6 I. BIAYA KKN Biaya KKN akan ditetapkan kemudian. J. PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Sosialisasi KKN Mahasiswa Mandiri pada tanggal 19 Desember Survai lokasi KKN (oleh Mahasiswa) setelah sosialisasi dan terbentuknya kelompok KKN. 3. Pengurusan izin KKN (Pemkab, Bappeda, Kecamatan dan desa) (oleh Mahasiswa) dengan menyertakan surat pengantar dari LPPM UNIPA. 4. Penyusunan proposal KKN (oleh Mahasiswa) setelah sosialisai. 5. Penetapan DPL (oleh LPPM) pada tanggal 18 Januari Pelaksanaan KKN (oleh Mahasiswa) dari tanggal 30 Januari s/d 29 Februari Monev KKN (oleh LPPM) dari tanggal 23 s/d 28 Februari Pengumpulan Laporan Kegiatan KKN Mahasiswa Mandiri pada tanggal 29 Februari Penetapan Nilai KKN (oleh LPPM UNIPA) pada tanggal 08 Maret K. FORMAT USULAN PROPOSAL KKN MAHASISWA MANDIRI 1. Cover Proposal 2. Lembar Pengesahan 3. Prakata 4. Daftar Isi 5. Daftar Tabel 6. Daftar Gambar 7. Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang masalah situasi lokasi KKN, Tujuan, Manfaat dan Luaran Program dan Kegiatan. 6 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
7 8. Mekanisme dan Disain Uraian tentang tahap-tahap yang akan dilakukan yang berisi program dan kegiatan yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa. 9. Program Kerja (Kegiatan yang akan dilaksanakan) a. Uraian berupa strategi solusi atas permasalahan masyarakat yang ada berdasarkan kompetensi masing-masing mahasiswa KKN dalam kelompok yang meliputi rancangan pemetaan waktu, rancangan pemetaan tugas, rancangan langkah kerja/kegiatan, besaran dana dan uraian peruntukannya (RAB). 10. Lampiran 1. Izin lokasi 2. Surat Keterangan KKN dari program studi. 7 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
8 SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN KKN MAHASISWA MANDIRI cover laporan lembar pengesahan prakta daftar isi daftar tabel daftar gambar 1. PENDAHULUAN Menguraikan latar Belakang, Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan KKN 2. Profil Lokasi KKN 3. Pelaksanaan Kegiatan KKN 4. Penutup (Kesimpulan dan Saran) 5.Lampiran *. Dokumentasi Kegiatan, dll 8 PANDUAN KKN MAHASISWA MANDIRI-LPPM UNIPA
PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA MANDIRI
PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA MANDIRI Oleh : Pusbang KKN LPPM UNSOED LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2014 PANDUAN KULIAH KERJA
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2011
No. 05, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2011 AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT 2,69% Angkatan kerja NTT pada Agustus 2011 mencapai 2.154.258 orang, bertambah 21,9 ribu
Lebih terperinciPROGRES IMPLEMENTASI 5 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2015
PROGRES IMPLEMENTASI 5 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2015 OUT LINE PAPARAN 1. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT 2. PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2016 MENCAPAI 5,19 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 02/08/Th.IX, 8 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2016 MENCAPAI 5,19 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No14/02/53/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes)
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Geografis dan Administratif BAB IV GAMBARAN UMUM Secara astronomi Provinsi Nusa Tenggara Timur terletak antara 8 0 12 0 Lintang Selatan dan 118 0 125 0 Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalihan pembiayaan. Ditinjau dari aspek kemandirian daerah, pelaksanaan otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah dimulai dengan adanya penyerahan sejumlah kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang bersangkutan. Penyerahan berbagai kewenangan
Lebih terperinciKONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN NUSA TENGGARA TIMUR AGUSTUS 2010
No. 01 Desember KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN NUSA TENGGARA TIMUR AGUSTUS Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ayat (3) pasal 33 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan ayat (3) pasal 33 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan antara lain bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
Lebih terperinciBAB III TUGAS DAN FUNGSI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II
BAB III TUGAS DAN FUNGSI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II 3.1. UMUM S ejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan masyarakat mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan yang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Target dan Realisasi Pajak Air Permukaan di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Target dan Realisasi Pajak Air Permukaan di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Pajak Air Permukaan adalah salah satu jenis penerimaan dan pendapatan yang dikelola
Lebih terperinciKEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016 OLEH : DRS. HADJI HUSEN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI NTT BADAN
Lebih terperinciDATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D 30 APRIL)
BNP2TKI DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 211 S.D 215 (S.D 3 APRIL) Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi Subbid Pengolahan Data, Bidang Pengolahan dan Penyajian
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 5A TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2015 MENCAPAI 4,86 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 03/09/Th. VIII, 13 September 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2015 MENCAPAI 4,86 PERSEN Tahukah Anda? RIlis PDRB
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT
BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari pulau-pulau yang memiliki penduduk yang beraneka ragam, dengan latar
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
B A D A N P U S A T S T A T I S T I K No. 16/07/Th. XIX, 01 Juli 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 Pembangunan manusia di NTT pada tahun 2015 terus mengalami
Lebih terperinciTanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)
1 Nusa Tenggara Timur: 46.760 9.930 7.328 8.055 5.690 17.071 17.982 14.395 19.658 146.869 2 Alor 173 14 33 13 31 40 66 49 41 460 3 Alor Barat Laut 32-2 1 1 5 11 19 11 82 4 Alor Selatan 19 1 6 1 9 3 9 4
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016
B A D A N P U S A T S T A T I S T I K No. 05/05/53/Th. XX, 20 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Nusa Tenggara Timur Tahun 2016 Pembangunan manusia di NTT pada tahun 2016 terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan Provinsi Kepulauan dengan jumlah pulau 1.192, 305 kecamatan dan 3.270 desa/kelurahan. Sebanyak 22 Kabupaten/Kota di Provinsi
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014
No. 06/11/53/Th. XV, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,26% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2014 mencapai 3,26
Lebih terperinciRILIS HASIL PSPK2011
RILIS HASIL PSPK2011 Kementerian Pertanian Badan Pusat Statistik BPS PROVINSI NTT Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30
Lebih terperinciDATA KERJA SAMA DALAM NEGERI YANG MASIH BERLAKU DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
DATA KERJA SAMA DALAM NEGERI YANG MASIH BERLAKU DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA No NAMA PERJANJIAN BIDANG KERJA SAMA TEMPAT, 1. Nota Kesepahaman antara
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. kapita Kota Kupang sangat tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kesenjangan Berdasarkan data PDRB per kapita, diketahui bahwa nilai PDRB per kapita Kota Kupang sangat tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya. Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara selalu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya. Pembangunan ekonomi di negara yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibuat dan dipopulerkan oleh United Nations
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibuat dan dipopulerkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) sejak tahun 1990 dalam seri laporan tahunan yang diberi judul
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2012 MENCAPAI 5,61 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No.05/08/Th.V, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2012 MENCAPAI 5,61 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ngada yang diukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan tujuan penelitian. Angka 2009, Brosur No. 30 Tahun Dit. Agraria Prop. Dati I NTT, 2009):
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai pendahuluan. Pokok bahasan yang terdapat pada bab ini adalah latarbelakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian,
Lebih terperinciNomor : 2088/B14 /DN/ Mei 2017 Lampiran : 3 (tiga) lampiran H a l : Undangan Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program PKB
3 Mei 2017 Lampiran : 3 (tiga) lampiran H a l : Undangan Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program PKB Yth. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Kondisi Fisik Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 1.192 pulau, 432 pulau mempunyai nama dan 44 pulau berpenghuni.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang saat ini. Perkembangan tersebut merata keseluruh penjuru daerah yang ada di Indonesia. Salah satu daerah
Lebih terperinciPROFIL BALAI POM DI KUPANG
PROFIL BALAI POM DI KUPANG SEKILAS TENTANG BALAI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DI KUPANG Balai POM di Kupang berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. 05018/SK/KBPOM sejak tanggal
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciNO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 79, I U D 9,540 6, M O W 5,010 3,
Kontrak Kinerja Program Tahun 2012 Pencapaian s.d Bulan September 2012 NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 79,052 72.5 - I U D 9,540 6,898 72.3 - M O W 5,010
Lebih terperinciNO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 90, I U D 9,540 7, M O W 5,010 4,
Kontrak Kinerja Program Tahun 2012 Pencapaian s.d Bulan Oktober 2012 NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 90,663 83.1 - I U D 9,540 7,686 80.6 - M O W 5,010 4,023
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. induknya dan membentuk daerah otonomi baru. Tujuan pemekaran daerah baru yaitu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setelah munculnya era reformasi di Indonesia, pemekaran wilayah menjadi keniscayaan. Banyak daerah di Indonesia memekarkan diri atau memisahkan diri dari daerah induknya
Lebih terperinciNomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Gedung D Lantai 14 Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 57974124 Fax. (021)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilakukan untuk menunjang dan mendorong berkembangnya pembangunan daerah. Di samping itu, pembangunan daerah juga ditingkatkan untuk memperkokoh
Lebih terperinciNO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 70, I U D 9,540 6, M O W 5,010 3,
Kontrak Kinerja Program Tahun 2012 Pencapaian s.d Bulan Agustus 2012 NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 70,628 64.8 - I U D 9,540 6,233 65.3 - M O W 5,010 3,575
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2011 MENCAPAI 5,11 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 08/08/Th.IV, 3 Agustus 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2011 MENCAPAI 5,11 PERSEN Ekonomi Kabupaten Ngada pada tahun 2011 tumbuh
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Bagian I :
KATA PENGANTAR Segala Puji Syukur patut kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rakhmat-nya sehingga pelaksanaan Penelitian Baseline Economic Survey-KPJu Unggulan UMKM Provinsi
Lebih terperinciPAPARAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR. Pada acara USULAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN DALAM RANGKA REVISI RENCANA TATA RUANG
PAPARAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR Pada acara USULAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN DALAM RANGKA REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Jakarta, 12 Nopember 2013
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 2011 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Prediksi tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Prediksi tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan Swasti Sari pada jalan Jend. A. Yani kota Kupang untuk 10 tahun yang akan datang sebesar 6615,75 SMP
Lebih terperinciTAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 20161 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI
Lebih terperinciHASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (ANGKA SEMENTARA)
. BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 13/09/53/Th. I, 2 September 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (ANGKA SEMENTARA) JUMLAH RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA
Lebih terperinciAGENDA. KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017
AGENDA KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017 Target Kami TA. 2017 34 Provinsi Dan 275 Kab/Kota SIKLUS PELAKSANAAN
Lebih terperinciHASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 13/07/53/Th. XVII, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN
Lebih terperinciLampiran 1: Data Faktor-Faktor Penentu Wilayah Rawan Penyakit Malaria di Provinsi NTT
LAMPIRAN Lampiran 1: Data FaktorFaktor Penentu Wilayah Rawan Penyakit Malaria di Provinsi NTT Kabupaten/Kota Jumlah Kasus Malaria (jiwa) X1 Curah hujan (mm) X2 Ketinggia n Wilayah (mdpl) X3 Kepadatan Penduduk
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Memuaskan
Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA NTT (ANGKA TETAP 2009 DAN ANGKA RAMALAN II 2010) No. 03/07/53/Th.XIII, 1 Juli 2010 PUSO NTT 2010 MENGHAMBAT PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai R 2 = 0,328 berarti. pengangguran dan inflasi berkontribusi terhadap variabel terikat
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai R 2 = 0,328 berarti pengangguran dan inflasi berkontribusi
Lebih terperinciSISTEM BARU LISTRIK KEPULAUAN
PT PLN (PERSERO) WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR SISTEM BARU LISTRIK KEPULAUAN PENERAPAN DI NUSA TENGGARA TIMUR FORUM KTI Lombok, 19 Oktober 2011 TANTANGAN KELISTRIKAN DI NTT - Memerlukan investasi tinggi
Lebih terperinciSEBAGAI UPAYA PENURUNAN AKI & AKB PROVINSI NTT
STRATEGI REVOLUSI KIA SEBAGAI UPAYA PENURUNAN AKI & AKB MELALUI PROGRAM SISTER HOSPITAL PROVINSI NTT Disampaikan oleh : Dr. Stefanus Bria Seran, MPH Kadinkes Prov. NTT Pada acara Lunsh Seminar : Percepatan
Lebih terperinciPANDUAN MAGANG PROFESI
PANDUAN MAGANG PROFESI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR LAMPIRAN... iii PENDAHULUAN... 1 PRA MAGANG PROFESI...
Lebih terperinciDAFTAR ISI / CONTENS DATA KEAGAMAAN DATA OF RELIGIOUS AFFAIRS
DAFTAR ISI / CONTENS Kata Sambutan / Preface Kata Pengantar / Foreword Daftar Isi / Contens Penjelasan Umum / Explanatory tes DATA KEAGAMAAN DATA OF RELIGIOUS AFFAIRS Tabel / Table 2.1 Tabel / Table 2.2
Lebih terperinciPrakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan
Lebih terperinciSEKAPUR SIRIH. Kupang, Agustus 2010 Kepala BPS Kota Kupang. Ir. Adi H. Manafe, M.Si NIP
SEKAPUR SIRIH Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan satu-satunya lembaga pemerintah yang dapat menyediakan data statistik dasar. Pada tahun
Lebih terperinciRAPAT PENGENDALIAN PROGRAM. Bulan Januari 2012 Data tersaji Cakupan Program sd Desember 2011
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM Bulan Januari 2012 Data tersaji Cakupan Program sd Desember 2011 KONTRAK KINERJA PROGRAM TAHUN 2011, dan CAPAIAN sampai dengan DESEMBER 2011 INDIKATOR KINERJA PESERTA KB BARU
Lebih terperinciKEMATIAN NEONATAL DI PROVINSI NTT SUMBA TENGAH SUMBA BARAT SB D. Disampaikan oleh: Dr. Stefanus Bria Seran, MPH. (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT)
KONSEP STRATEGI PENURUNAN KEMATIAN NEONATAL DI PROVINSI NTT AL OR FLORES TIMUR MANGGARAI TIM UR MA NGGA RA I NAGE K EO MANGGARAI BAR AT END E SIK K A LE MB ATA NGAD A BE LU TIMOR TENGAH UTARA SB D SUMBA
Lebih terperinciPRAKTEK KERJA NYATA LOGO
PRAKTEK KERJA NYATA LOGO Tentang Praktek Kerja Nyata adalah salah satu mata kuliah dan kurikulum wajib yang diberikan pada tiap mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan program sarjana Tujuannya adalah untuk
Lebih terperinciPersiapan KKN Institut Teknologi Sumatera. 12 Januari 2018
Persiapan KKN 2018 Institut Teknologi Sumatera 12 Januari 2018 Studi Banding BP KKN UNILA (17 Juli 2017) Pelepasan KKN UNILA (24 Juli 2017) Monev KKN UNILA di Kabupaten Tanggamus (13 Agustus 2017) Kunjungan
Lebih terperinciBAB III TAHAPAN KEGIATAN PENETAPAN BATAS LAUT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BAB III TAHAPAN KEGIATAN PENETAPAN BATAS LAUT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, pekerjaan penetapan dan penegasan batas daerah di laut akan mencakup dua kegiatan
Lebih terperinciLampiran I.53 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
Lampiran I.5 : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : /Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI
Lebih terperinciSOSIALISASI PENGABDIAN UDAYANA UNTUK MASYARAKAT UuM
SOSIALISASI PENGABDIAN UDAYANA UNTUK MASYARAKAT UuM I NYOMAN SUCIPTA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2017 Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Kontribusi Unud dalam
Lebih terperinciRENCANA REVIEW KAWASAN HUTAN MELALUI REVIEW RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RENCANA REVIEW KAWASAN HUTAN MELALUI REVIEW RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DISAMPAIKAN OLEH Ir. BEN POLO MAING (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT) Pada Seminar Regional Pembangunan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara yang
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, uji hipotesis, serta pembahasan penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian statistik deskriptif, Kabupaten/Kota
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP
KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan
Lebih terperinciPENERIMAAN BRIGADIR POLRI TA POLDA NTT
PENERIMAAN BRIGADIR POLRI TA. 2014 POLDA NTT LATAR BELAKANG EVALUASI ANIMO PENDAFTAR BRIGADIR POLWAN TA. 2013 DI POLDA NTT NO PANDA / SUB PANDA JUMLAH PENDAFTAR POLKI POLWAN % ANIMO POLWAN DIBANDING POLKI
Lebih terperinciREFERENSI WIRAUSAHA Wirausaha Menggerakan Perekonomian Masayrakat
REFERENSI WIRAUSAHA Wirausaha Menggerakan Perekonomian Masayrakat PEDOMAN TEKNIS PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH VII JAWA TIMUR TAHUN 2009 A. LATAR BELAKANG Hasil survey yang
Lebih terperinciData Perdagangan Orang (DPO) NTT Tahun 2014 & 2015
Data Perdagangan Orang (DPO) NTT Tahun 2014 & 2015 Dr. Dominggus Elcid Li and IRGSC Team Disampaikan dalam diskusi awal tahun di IRGSC, 3 Januari 2017 Struktur Presentasi Gambaran awal penelitian (tujuan,
Lebih terperinciMARGARETHA BUNGA (KEPALA BIDANG KETENAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN)
MARGARETHA BUNGA (KEPALA BIDANG KETENAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN) DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RENSTRA, PENETAPAN KINERJA DAN RENCANA AKSI KUPANG, 5 APRIL 2016 Organisasi
Lebih terperinciCara Dapatkan Buku K-13 di BSE
Cara Dapatkan Buku K- di BSE Go Register buka laman Buku B Lo Hi Silakan pilih Kualitas Unduhan Khusus Penyedia pilih High Resolution Go Login Silakan Klik tombol Registrasi di Pojok Kanan Atas lengkapi
Lebih terperinciBAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Struktur Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015 OLEH : IR. EDGAR R. TIBULUDJI Sekretaris Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur Disampaikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).
KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan
Lebih terperinciIRGSC Analysis No 005/2014 Research and analysis from the Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC)
IRGSC Analysis No 5/214 Research and analysis from the Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) www.irgsc.org Highlights of NTT Candlenut Data 2213 Jonatan A. Lassa and Randy Banunaek
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi, Kemkes RI. dr. Jane Soepardi NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/informasi kesehatan yang berkualitas sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini membahas tentang kebijakan mengenai Sistem Pengendalian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penelitian ini membahas tentang kebijakan mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable
Lebih terperinciLampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan
Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Banjarnegara 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Banyumas 3. Kepala Badan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran faktor penentu wilayah rawan penyakit malaria di Nusa Tenggara Timur pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berketrampilan serta berdaya saing yang dibutuhkan dalam menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan akan tercipta insan yang berbudi, bertaqwa, berketrampilan serta berdaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi Produk Domestik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi Produk Domestik Regional
Lebih terperinciMASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG AGUSTUS
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TENTANG PENANGANAN BENCANA LETUSAN GUNUNG ROKATENDA DI PULAU PALUE MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2013-2014
Lebih terperinciLampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth :
Lampiran Surat No : KL.01.01.01/BIII.1/1022/2017 Kepada Yth : Provinsi Banten 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak 3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
Lebih terperinciLampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016
Provinsi Bali 1. Kabupaten Badung 2. Kabupaten Bangli 3. Kabupaten Buleleng 4. Kabupaten Gianyar 5. Kabupaten Jembrana 6. Kabupaten Karangasem 7. Kabupaten Klungkung 8. Kabupaten Tabanan 9. Kota Denpasar
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun
Lebih terperinciKepada Yth. B. PEMANDU
Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/337 Tanggal : 7 November 2017 Perihal : Undangan Lokalatih Bagi Panitia Kemitraan (Pakem) Program Pamsimas Tahun 2017 Regional VI Kepada Yth. A. NARASUMBER 1. Kasubdit
Lebih terperinciPrakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur
http://lasiana.ntt.bmkg.go.id/publikasi/prakiraanmusim-ntt/ Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun
Lebih terperinciKinerja Pendapatan Ekonomi Rakyat dan Produktivitas Tenaga Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur
1 P age Kinerja Pendapatan Ekonomi Rakyat dan Produktivitas Tenaga Kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur Strategi pembangunan daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dilakukan berdasarkan pertumbuhan melalui
Lebih terperinciPROVINSI/KABUPATEN/KOTA
. DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 AGUSTUS 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi
Lebih terperinciPROSES PENYUSUNAN RPI2-JM PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Disampaikan oleh : Ir. FRANSISKUS PANGALINAN, M.Si KASATKER RANDAL PIP PROVINSI NTT
PROSES PENYUSUNAN RPI2-JM PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Disampaikan oleh : Ir. FRANSISKUS PANGALINAN, M.Si KASATKER RANDAL PIP PROVINSI NTT OUTLINE : GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RPI2-JM
Lebih terperinciPROVINSI/KABUPATEN/KOTA
DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 08 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain, dari suatu rekening ke rekening perbankan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan dalam perekonomian modern merupakan industri jasa yang dominan dan menunjang hampir seluruh program pembangunan ekonomi, karena kegiatan perekonomian itu
Lebih terperinciPROVINSI/KABUPATEN/KOTA
. DAFTAR NAMA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA DAERAH YANG BELUM MELAPORKAN SK DAN SOP (DATA DUKUNG PEMBENTUKAN PPID) KE KEMENTERIAN DALAM NEGERI (UPDATED 29 MEI 2017) NO 1 Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi
Lebih terperinciKEBERLANJUTAN DESA PASCA
KEBERLANJUTAN DESA PASCA 1. Status Keberfungsian Desa Pasca Provinsi Jumlah Desa Pasca Berfungsi Status Keberfungsian Berfungsi Sebagian Tidak Berfungsi Bali 10 10 0 0 Nusa Tengara Barat 48 33 15 0 Nusa
Lebih terperinciKKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018
BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB
Lebih terperinciTinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah Provinsi NUSA TENGGARA TIMUR Peta Nusa Tenggara Timur 2 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan
Lebih terperinci