POLUSI UDARA DIKOTA-KOTA BESAR DUNIA YUSNIWARTI YUSAD FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
|
|
- Suhendra Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POLUSI UDARA DIKOTA-KOTA BESAR DUNIA YUSNIWARTI YUSAD FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pendahuluan Banyak kota kota didunia dilanda oleh permasalahan lingkungan,paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara.terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.informasi yang ada menunjukkan bahwa pedoman kualitas udara dari WHO secara teratur telah disebar diberbagai kota, bahkan di beberapa tempat tersebar luas. Angka yang didapat dari kota-kota yang sedang berkembang dan umumnya banyak diantara mereka tidak ada ukuran pengontrol polusi, kemungkinan akan terjadi pencemaran bagi buruh,dan kualitas hidup sebagian besar penduduk kota akan semakin memburuk. Walaupun beberapa kemajuan talah dicapai dalam pengendalian polusi udara dinegara-negara Industri lebih dari dua dekade terakhir ini, Kualitas udara terutama sekali dikota-kota besar negara sedang berkembang lebih buruk. Sejak tahun 1974, World Health Organization (=WHO)telah bekerja sama dengan Global Environment Monitoring System (=GEMS) bagian udara yang mengoperasikan jaringan pengontrol udara diperkotaan. GEMS menjalankan jaringannya keseluruh dunia untuk mengontrol kualitas udara dan air, dibantu oleh WHO dan United Nation Environment Programme (=UNEP). Baru-baru ini komisi kesehatan dan lingkungan WHO yang telah merampungkan tugasnya, mengidentifikasi polusi udara diperkotaan sebagai masalah pokok kesehatan lingkungan yang patut mendapatkan prioritas utama untuk diatasi. Pusat koordinasi untuk GEMS didirikan dibawah UNEP pada tahun Berdasarkan data data dari GEMS bagian udara dan informasi tambahan,who dan UNEP menerbitkan dua cara penilaian kualitas udara perkotaan diseluruh dunia tahun 1980 yaitu : Polusi Udara Perkotaan tahun pada 1984 dan penilaian kualitas udara tahun Artikel ini berisikan kutipan kutipan terbaru dari laporan laporan GEMS udara ; poluisi udara dikota-kota metropolitan didunia yang diterbitkan atas nama WHO dan UNEP oleh penerbit Blackwell tahun Studi Tentang Kualitas Udara Untuk menilai problem polusi udara perkotaan dikota-kota metropolitan dunia,who dan UNEP bekerjasama dengan GEMS-Air,memprakarsai sebuah studi rinci tentang kualitas udara 20 dikota kota besar dunia. Guna mencapai tujuan studi tersebut, kota-kota besar didefenisikan sebagai kelompok kota dengan jumlah penduduk saat ini atau proyeksi sampai tahun 2000, sebanyak ± 10 juta orang. Walaupun ada 20 kota-kota besar memenuhi persyaratan tersebut, karena kekurangan sumber sumber data dan waktu yang dibutuhkan, maka hanya 20 kota yang diteliti, Dakka, Lagos, Teheran dan Osaka tidak termasuk, karena kondisinya sama dengan Tokyo. Kelompok kota-kota yang terpilih itu adalah : 3 kota di Amerika Utara, 3 kota di Amerika Selatan, sebuah kota di Afrika, 11 kota di Asia dan 2 kota di Eropa. Kota Digitized by USU digital library 1
2 kota tersebut adalah : Buenos Aires di Argentina, Sao Paulo Raya, dan Rio de janero di Brazilia, Meksiko di Meksiko ; Beijing dan Sanghai di Cina, Kairo de Raya di Mesir, Kalkuta, New Delhi dan Bombay Raya di India, Karaci di Pakistan, Jakarta di Indonesia, Tokyo di Jepang, Manila di Filipina, Bangkok di Thailand, Seoul di Korea, Moskow di Rusia, London di Britania Raya, Los Angeles dan New York di Amerika Serikat. Alasan utama dalam memilih kota-kota besar ini adalah, karena kota-kota ini: 1. Mempunyai masalah pencemaran paling serius 2. Mempunyai wilayah daratan yang luas dengan jumlah penduduk yang besar, dimana jumlah keseluruhan penduduk di 20 kota-kota ini tahun 1990 kirakira mencapai 234 juta orang. 3. Bakal banyak kota-kota lainnya yang sedang meningkat statusnya sebagai kota metropolitan, point terakhir ini merupakan hal yang penting. Sebuah tinjauan masalah polusi udara dikota-kota besar dan kesukaran mengidentifikasi serta mencari pemecahan masalahnya merupakan peringatan bagi kota-kota yang sedang berkembang pesat lainnya. Juga dapat sebagai pedoman untuk mengatasi dan mencegah sebagian masalah tersebut. Untuk menghimpun data-data global polusi udara dikota-kota besar sangat sulit,karena 1. Informasi tentang zat-zat pencemaran dan kesehatan mereka sering tidak ada, tidak lengkap atau sudah usang. 2. Adanya perbedaan dalam metodologi dan laporan antar negara, dalam negara yang sama dan dikota-kota. 3. Kekurangan data yang dipakai, termasuk yang tidak mewakili persoalan dibandingkan,dan dicatat dimana yang perlu. Sungguhpun demikian, data-data dan analisa yang dipersiapkan merupakan gambaran yang luas dan keabsahan pertama dari keadaan polusi udara serta kecenderungannya dikota-kota besar. Pengertian tentang Polusi Udara Perkotaan Masalah pencemaran udara dikota-kota besar, sangat dipengaruhi dan berbeda oleh berbagai faktor yaitu: tofografi, kependudukan, iklim dan cuaca serta tingkat atau angka perkembangan sosio ekonomi dan industrialisasi. Masalahmasalah ini akan meningkat keadaannya, jika jumlah penduduk perkotaan semakin meningkat yang mengakibatkan jumlah penduduk yang terpapar polusi udara juga meningkat. Perkiraan perkiraan PBB menunjukkan sampai tahun 2000,47 persen dari jumlah keseluruhan populasi akan tinggal didaerah perkotaan. Pada tahun1990, 60 kota kota didunia mempunyai jumlah penduduk ± 3 juta orang dan pada tahun 2000 diproyeksikan 85 kota-kota akan termasuk jenis katagori ini. Sumber-sumber polusi udara Pertumbuhan polusi kota dan tingakat industrialisasi yang tak terhindar, akan mengarah kepada kebutuhan enegi yang lebi besar, pada umumnya akan menghasilkan pembuabuangan limbah / zat pencemar lebih banyak.pembakaran bahan bakar posil untuk pemanasan rumahtangga untuk pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor, dalam proses proses industri dan pembuangan limbah padat dengan pembakaran merupakan sumber utama dari pembuangan limbah zat-zat pencemar didaerah perkotaan Digitized by USU digital library 2
3 Zat-zat pencemar udara yang paling sering dijumpai dilingkungan perkotaan adalah: SO2, NO dan NO2, CO, O3, SPM(=Suspended Particulate Matter) dan Pb(=Lead). SO2 berperan dalam terjadinya hujan asam dan polusi partikel sulfat aerosol. NO2 berperan terhadap polusi partikel dan deposit asam dan prekusor ozon yang merupakan unsur pokok dari kabut fotokimia. Asap dan debu termasuk polusi partikel. Ozon, CO, SPM, dan Pb seluruhnya telah dibuktikan memberi pengaruh yang merugikan kesehatan manusia. Pembakaran bahan bakar fosil di sumber-sumber yang menetap, mengarah terbentuknya produksi SO2, NO dan NO2 serta Pb, sedangkan masing masing berminyak solar jelas terbukti menghasilkan sejumlah partikel dan SO2 sebagai tambahan dari NO dan NO2. Ozon merupakan suatu fotokimia oksidan secara tidak langsung dihasilkan dari sumber-sumber pembakaran, dibentuk dibagian bawah atmosfir, dari NO dan komponen-komponen organik yang mudah menguap(=vocs= Volatile Organic Compounds) atau Hidrokarbon hidrokarbon reaktif dengan adanya sinar matahari. VOCs dihasilkan dari keaneka ragaman sumber-sumber buatan manusia termasuk lalu lintas jalan raya, produksi dan pemakaian zat-zat kimia organik seperti ;bahan-bahan pelarut, transport dan pemakaian crude oil, pemakaian dan distribusi gas alam, tempat pembuangan limbah dan pabrik-pabrik limbah cair. Walaupun penemuan-penemuan pembuangan limbah cair secara rinci tidak tersedia luas bagi kota-kota itu sendiri. Berdasarkan observasi nasional dan adanya peningkatan registrasi kendaraan bermotor akhir-akhir ini, dapat disimpulkan bahwa kendaran bermotor merupakan sumber utama dari zat-zat pencemar udara terutama CO, NO, dan NO2, SPM dimayoritas dikota-kota besar dinegara industri. Sebaiknya dikota-kota negara berkembang menunjukkan variasi sumber polusi udara yang lebih besar. Kontribusi relatif dari mobil dan sumber-sumber yang bergerak / menetap terhadap emisi emisi polutan udara berbeda nyata diantara kota kota,tergantung dari tingkat motorisasi, kepadatan,tipe industri yang ada. Kontribusi dari kendaraan bermotor lebih sedikit dikota-kota dengan tingkat motorisasi rendah seperti: di Afrika dan kota-kota terletak didaerah yang suhu dingin (tergantung pada bahan bakar batu bara atau biomosa untuk pemanas ruangan) Cina, Eropa Timur. Suatu hal yang perlu diperhatikan pada beberapa negara berkembang adalah cenderung banyaknya kendaraan bermotor tua dan tak terawat sehingga jelas merupakan suatu faktor yang menunjukkan kendaraan tersebut adalah sumber zatzat pencemar. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor didunia saat ini dipusatkan kedalam kelompok ekonomi pendapatan tinggi dunia. Pada tahun 1988, negara negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) mencatat bahwa dari 80% jenis-jenis mobil didunia: 70%nya adalah jenis truk dan bus-bus, >50% merupakan kendaraan beroda dua dan tiga. Sejak tahun 1950; armada kendaraan secara global telah meningkat 10% kali lipat dan diperkirakan menjadi dua kali lipat dalam tempo Tahun mendatang, dari sekarang berjumlah 630 juta buah. Angka pertambahan jumlah kendraan dunia 2003 Digitized by USU digital library 3
4 diproyeksikan melampaui kedua jumlah total produksi dan populasi diperkotaan. Peranan kendaraan bermotor terhadap pertambahan polusi menjadi meningkat di negara-negara yang sedang berkembang. Jika tidak dilakukan pengawasan yang ketat terhadap zat-zat pencemar yang berkaitan dengan lalu lintas, sudah pasti akan memperburuk kondisi udara daerah ini. Sebagai tambah zat-zat pencemar udara yang lebih tradisionil yang lebih umum, sejumlah besar racun dan zat kimia dideteksi telah meningkat jumlahnya diudara perkotaan, walaupun dengan konsentrasi rendah. Contohnya : - Logam logam berat pilihan (Berilium, Cadnium, Merkuri) - Sedikit zat-zat organik (Benzene, Polychlorodi benzo-dioxid, Furan,Formaldehide, Vinychloride, Polyaromatic hidrokarbon) - Radionucleids seperti ; radon - Fibers; Asbes Bahan bahan kimia tersebut dikeluarkan dari bermacam-macam sumber seperti; pembakaran sampah, pabrik-pabrik pengelolah limbah, proses-proses industri dan manufaktur, dry cleaning, bahan bahan bangunan, dan kendaraan bermotor. Walaupun emisi-emisi zat kimia ini umumnya lebih rendah kadarnya dibandingkan zat pencemar tradisionil, namun jelas polutan ini memberi resiko terhadap kesehatan sehubungan dengan daya racun mereka yang sangat tinggi atau bersifat karsinogenik bahkan bisa keduanya. Zat-zat polutan ini lebih sering dianalisa karena rendahnya konsentrasi mereka diudara, juga karena pengawasan yang sangat kurang. Untuk itu dilakukan pengawasan secara otomatis. Distribusi dan Transportasi Dua hal yang sangat mempengaruhi panyebaran dan transportasi dari zat-zat pencemar udara, yakni iklim dan cuaca, serta letak topografi daerah yang dikaitkan dengan penyebaran penduduk. Iklim iklim dikota besar berbeda dengan benua yang lebih dingin dan lembab (seperti di Beijing yang sangat dingin), dibandingkan dengan daerah yang di Gurun (Kairo) atau tropical dengan temperatur sedang dan kelembaban tinggi (Bangkok). Akibat beratnya musim dingin, dapat menentukan jumlah pemanasan yang dibutuhkan penduduk sehingga meningkatkan emisi-emisi polutan, seperti SO2 diwaktu musim dingin. Pada kota kota dengan temperatur sedang, beban polusi cenderung disebarkan secara merata sepanjang tahun. Thermal inversion (=pembalikan suhu) merupakan masalah khusus bagi kotakota dengan iklim panas dan dingin. Dalam keadaan penyebaran normal, gas-gas pencemar yang panas akan timbul disaat mereka datang dan kontak dengan masa udara yang dingin, pada ketinggian yang lebih tinggi. Bagaimanapun lingkaran lingkaran tertentu, suhu udara lebih meningkat jauh dan membentuk suatu lapisan inversi beberapa puluh atau ratus meter diatas tanah. Lapisan ini akan merangkap polutan polutan yang dekat sumber-sumber emisi dan berperan sebagai pelindung panas, memperlambat penyebarannya. Kondisi-kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan jika kecepatan angin rendah. Keadaan isotermal adalah suatu keadaan yang dijumpai bila tidak ada perubahan dalam temperatur didaerah ketinggian, sehingga mempunyai pengaruh yang sama. Fenomena iklim dan cuaca lain yang sangat mempengaruhi kualitas udara adalah 2003 Digitized by USU digital library 4
5 heat urban island yaitu panas yang dihasilkan oleh sebuah kota mengakibatkan meningkatnya suhu udara, sehingga terjadi penarikan suhu lebih dingin kedalam dan kemungkinan udaranya lebih tercemar dari daerah-daerah industri sekitarnya. Sebaiknya pada kota-kota yang bersuhu lebih tinggi, yang terkena sinar matahari dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, cenderung mudah terbentuknya jaringan ozon dan fotokimia oksidan lain dari emisi-emisi polutan. Letak tofografi kota-kota besar juga dapat mempengaruhi sifat penyebaran dan transportzat-zat polutan,contohnya sbb : 1. Beijing, Kairo, New Delhi dan Moskow mempunyai tingkat tofografi relatif dan iklimnya tak dipengaruhi oleh molekul air. 2. Bangkok, bombay, Buenos aires, Calcutta, Jakarta, Karachi, London, Manila, New York, Shanghai dan Tokyo mempunyai tingkat tofografi yang relatif dan iklimnya dipengaruhi oleh molekul air. 3. Los Angeles, Mexico city, Rio de janeiro, Sao paolo dan Seoul mempunyai tofografi beraneka ragam dan suhunya dipengaruhi oleh pegunungan disekitarnya. Keberadaan yang jelas dari suatu badan air/molekul dapat mempengaruhi iklim mikro dan arah angin pantai siang dan malam hari. Bukit-bukit yang mengitari kota-kota sering berfungsi sebagai penghalang hembusan angin, perangkap polusi yang dekat kekota. Pada kota-kota yang dikitari oleh pegungungan tinggi, seperti Los Angeles dan Mexico City, zat-zat polutan mungkin akan terperangkap dalam udara selama beberapa hari. Daerah pegunungan juga berfungsi sebagai penghambat transportasi polusi udara di kota-kota besar. Pada kota-kota dengan bangunan berstruktur tinggi penyebaran emisi polutan akibat angin besar lebih rendah (The Canyon Effect), karena terhalang oleh bangunan. Dampak Polusi Udara Dampak memberikan pengaruh yang merugikan bagi kesehatan manusia, bukan saja dengan terhisap langsung, tetapi juga dengan cara-cara pemaparan lainnya seperti: meminum air yang terkontaminasi dan melalui kulit. Umumnya sebagian besar zat-zat polutan udara ini langsung mempengaruhi sistem pernafasan dan pembuluh darah. Meningginya angka kesakitan dan kematian dan adanya gangguan fungsi paru-paru dikaitkan dengan kenaikan konsentrasi zat SO2, SPM, NO2 dan O3 yang juga mempengaruhi sistem pernafasan. Pemaparan yang akut dapat menyebabkan radang paru sehingga respon paru kurang permeabel, fungsi pau menjadi berkurang dan menghambat jalan udara. Ozon dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan dan penyebab sakit kepala. CO beraffianitas tinggi terhadap Hb sehingga mampu mengganti O2 dalam darah yang menuju ke sistem pembuluh darah dan jantung serta persarafan. Pb menghambat sistem pembentukan Hb dalam darah merah, sumsum tulang, merusak fungsi hati dan ginjal dan penyebab kerusakan syaraf. Pengaruh-pengaruh langsung dari polusi udara terhadap kesehatan manusia tergantung pada; intensitas dan lamanya pemaparan, juga status kesehatan penduduk yang terpapar Digitized by USU digital library 5
6 Pemantau Kualitas Udara Pada tahun 1960 an pengenalan zat-zat pencemar alam yang ada dimanamana seperti: SO2, NO & NO2, CO, SPM, Pb dan O3 di udara perkotaan, serta tertarik akan pengaruh yang merugikan bagi kesehatan manusia mendorong Institusi-institusi untuk mengatur pemantauan jaringan guna pengukuran rutin kualitas udara perkotaan. Standard-standard kualitas udara Nasional dan bentuk-bentuk lain dari Undang-undang juga diperkenalkan untuk melindungi kesehatan manusia. Banyak dinegara-negara maju UU dan pemantauan pada mulanya difokuskan terhadap SO2 dan SPM, sejak akhir tahun 1970 sejalan dengan datangnya dan peningkatan jumlah kenderaan bermotor yang merupakan sumber polusi udara yang penting seperti: CO, NO & NO2 dan Pb, perkembangan jaringan pemantau polutan kualitas udara dari lalu lintas dilakukan secara rutin. Pada tahun 1980, pemantau udara secara tradisioil didirikan di negara-negara berkembang, khususnya di Asia dan Amerika Selatan. Saat sekarang ini perhatian besar ditujukan terhadap pemantauan oksidan fotokimia, O3 dan VOCs. Walaupun alat ini tidak begitu banyak berkembang, hanya sedikit negara yang rutin memonitor O3 sebagai pedoman dari polusi fotokimia. Untuk zat polutan VOCs jarang digunakan karena sulitnya data tentang zat ini diperoleh. Sebagai kunci dari prioritas pemantauan zat polutan adalah resikonya terhadap kesehatan manusia. Pusat monitor hanya memantau data-data tentang tingkat polusi udara di saat tertentu dan contoh tempat tertentu. Bahkan pada negara-negara maju dengan tingkat industri tinggi umumnya hanya terbatas pada pengamatan lokasi secara rutin. Pada tahun 1980,pemantau udara secara tradisionil didirikan negara-negara belum berkembang,khusus di Asia dan Amerika Selatan. Saat sekarang ini perhatian besar ditujukan terhadap pemantau oksidan fotokimia,o3 dan VOCs. Walaupun alat ini tidak begitu banyak berkembang,hanya sedikit negara yang rutin memonitor O3 sebagai pedoman dari polusi fotokimia. Untuk zat polutan VOCsjaramg digunakan karena sulitnya data tentang zat ini diperoleh. Sebagai kunci dari prioritas pemantauan zat polutan adalah resikonya terhadap kesehatan manusia. Pusat monitor hanya memantau data-data tentang tingkat polusi udara disaat tertentu dan contoh tempat tertentu. Bahkan pada negara-negara maju dengan tingkat industri tinggi umumnya hanya terbatas pada pengamatan lokasi secara rutin, karena besarnya biaya untuk mendirikannya. Menurt penilitian WHO dari 60 perusahaan-perusahan didunia,hanya 34 yang memiliki rencana pemantauan sedang yang 16 lagi tidak ada. Beberapa Kasus Yang Telah dimonitor 1. Beijing ; Dalam musim dingin yang berat,dimana sumber polusi udara berasal dari pemanasan rumah rumah, dengan penduduknya yang sangat padat (27000/km2 ditahun 1990) sebagai bahan bakar utama adalah arang batubara yang mempunyai konsentrasi SO2,SPM dan CO yang tinggi. 2. Pemantauan kualitas udara di India yang dipantau oleh jaringan NEER (National Environmental Engineering Research Institute),sebagai parameter 2003 Digitized by USU digital library 6
7 adalah ; SPM,SO2,NO2,HS, dan O3 yang berasal dari daerah daerah industri. 3. Kairo ; Debu yang terkira banyaknya, dengan iklim gurun dan panas tinggi,curah hujan hanya 22mm rata-rata pertahunnya GMS memantau TSP( ug/m3) dan SPM. Emisi berasal dari proses pembakaran,industri, pabrik semen dan lainnya. Emisi asap mobil diestimasi sampai 1200 ton/ tahun. Dijumpai lebih dari 450 pabrik industri metal, keramik, gelas,testil dan plastik. 4. Los Angeles ; lalu lintas dan kabut asap dengan estimasi penduduk tahun 2000 sebesar 10,91 juta, mempunyai iklim mediteranian dikelilingi oleh pegunungan. Hanya sedikit industri berat yang dijumpai, sebab baja dan pabrik pembuatan mobil terdapat didaerah daerah. Mobil dan kendaraan bermotor merupakan sumber berpolusi utama ; asap, O3 yang dibentuk oleh fotokimia dari kendaraan bermotor,no&no2 serta VOCs 5. Mexiko City ; letak topografi yang salah dengan populasi 19,37 juta ditahun 1990 dan ketinggian dari permukaan tanah 2240 meter, dikelilingi 0leh pegunungan dengan tinggi 5000 meter dan mempunyai > industri dengan berbagai ukuran dan tipe dipakai pembakaran atau proses transformasi yang mengelaurkan emisi ke udara. KESIMPULAN Banyak kota-kota besar didunia kualitas udaranya memburuk karena tercemar oleh; zat-zat pencemar yang sumbernya berasal dari pabrik-pabrik industri, dan kendaraan bermotor, proses pembakaran,pembuangan limbah padat.zat-zat pencemar yang paling sering dijumpai adalah: So2, NO dan NO2, Pb, SPM, O3 dan CO untuk memonitor zat-zat polutan ini, WHO (tahun 1974) telah bekerjasama dengan global Environment monitoring System (=GEMS) bagian udara. Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan transport zat polutan ini adalah: letak topografi daerah, intensitas dan pemaparan, arah angin, suhu dan cuaca. Dampak yang paling utama adalah terhadap kesehatan manusia terutama pada sistem pernapasan, pembuluh darah, persarafan, hati dan ginjal Digitized by USU digital library 7
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pembangunan di berbagai bidang yang semakin meningkat apabila tidak disertai oleh upaya pengelolaan lingkungan yang baik, maka dapat mengakibatkan terjadinya
Lebih terperinci4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011
4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011 Pada pengujian periode I nilai NO 2 lebih tinggi dibandingkan dengan periode II dan III (Gambar 4.1). Tinggi atau rendahnya konsentrasi NO 2 sangat dipengaruhi oleh berbagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia setiap detik selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara ratarata manusia tidak dapat mempertahankan hidup tanpa udara lebih dari tiga menit. Udara tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
Lebih terperincib. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.
1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik
Lebih terperinciAPA ITU GLOBAL WARMING???
PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut
Lebih terperinci/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal
/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 1.7. Memahami saling ketergantungan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Komposisi dan Perilaku Gas Buang Kendaraan Bermotor Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan kendaraan yang digerakan
Lebih terperinciSUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO
SUMMARY ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO Oleh : Yuliana Dauhi Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciBAGIAN I KAWASAN METROPOLITAN: KONSEP DAN DEFINISI
BAGIAN I KAWASAN METROPOLITAN: KONSEP DAN DEFINISI 2 Metropolitan di Indonesia 1 Pendahuluan PERTUMBUHAN PENDUDUK Suatu laporan dari The Comparative Urban Studies Project di Woldrow Wilson pada tahun 2006
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berwawasan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat dengan sesedikit mungkin memberikan dampak negatif pada lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas udara perkotaan di Indonesia menunjukkan kecenderungan menurun dalam beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The United Nation Environment Programme memperkirakan 1.1 juta orang per
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran udara dikenal sebagai penyebab utama gangguan kesehatan manusia. The United Nation Environment Programme memperkirakan 1.1 juta orang per tahun menghirup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan sumber daya yang penting dalam kehidupan, dengan demikian kualitasnya harus dijaga. Udara yang kita hirup, sekitar 99% terdiri dari gas nitrogen dan
Lebih terperinciditemukan bahwa konsentrasi PM 2.5 tertinggi di Jepang terjadi di kota Ichihara yang telah mencapai jumlah konsentrasi 127 mikrogram permeter kubik. P
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Peningkatan polusi udara Tiongkok yang terjadi pada tahun 2013 ditandai dengan tebalnya kabut asap yang terjadi di Beijing. Peningkatan polusi udara tersebut terjadi diakibatkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus, terutama pada kota-kota besar. Pencemaran udara berasal dari berbagai sumber, antara lain asap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia memiliki berbagai masalah, salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan adalah masalah pencemaran udara. Menurut
Lebih terperinciPolusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat
Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kota yang menjadi hunian dan tempat mencari kehidupan sehari-hari harus bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin bertambahnya aktivitas manusia di perkotaan membawa dampak semakin sulitnya pemenuhan tuntutan masyarakat kota akan kesejahteraan, ketentraman, ketertiban
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak kota di dunia dilanda oleh permasalahan lingkungan, paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara. Terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam suatu lingkungan sehingga menurunkan kualitas lingkungan tersebut dan terkontaminasi zat-zat yang
Lebih terperinciBAB III PENCEMARAN UDARA YANG DIAKIBATKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR. A. Penyebab Terjadinya Peningkatan Pencemaran Udara yang Diakibatkan
BAB III PENCEMARAN UDARA YANG DIAKIBATKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR A. Penyebab Terjadinya Peningkatan Pencemaran Udara yang Diakibatkan Penggunaan Kendaraan Bermotor Peningkatan jumlah penggunaan kendaraan
Lebih terperinciPENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.
1 PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT. Pencemaran Udara 2 3 Regulasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara 4 Pencemaran Udara Masuknya atau
Lebih terperinciNo. Responden : KUESIONER PENELITIAN
No. Responden : KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA USU PENGENDARA SEPEDA MOTOR DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI MEDAN TAHUN 2011 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Udara mempunyai fungsi yang sangat penting bagi makhluk hidup terutama manusia. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab terjadinya hujan asam adalah senyawa Sulfur dan Nitrogen Oksida yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Hujan asam merupakan salah satu indikator terjadinya pencemaran udara. Penyebab terjadinya hujan asam adalah senyawa Sulfur dan Nitrogen Oksida yang masuk
Lebih terperinciATMOSFER & PENCEMARAN UDARA
ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,
Lebih terperinciOleh: ANA KUSUMAWATI
Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan salah satu unsur atau zat yang sangat penting setelah air. Seluruh makhluk hidup membutuhkan udara sebagai oksigen demi kelangsungan hidupnya di muka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil Analisa Bulan November Lokasi/Tahun Penelitian SO2 (µg/m 3 ) Pintu KIM 1 (2014) 37,45. Pintu KIM 1 (2015) 105,85
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Udara merupakan salah satu faktor penting dalam keberlangsungan hidup semua mahluk hidup terutama manusia. Seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur mulai
Lebih terperinciPerubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?
Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi udara merupakan masalah lingkungan global yang terjadi di seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), polusi udara menyebabkan kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan kendaraan bermotor (Chandra,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Proses metabolisme dalam tubuh tidak akan dapat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan komponen lingkungan yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Proses metabolisme dalam tubuh tidak akan dapat berlangsung tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memberikan dampak yang besar bagi kelangsung hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling banyak terjadi di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara merupakan faktor penting kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi dapat menyebabkan polusi udara. Banyak kota di seluruh dunia sekarang menghadapi masalah pencemaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam usaha di bidang kesehatan seperti di jelaskan dalam Undang-Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi
Lebih terperinciTINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)
TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe) Gustina Fitri *) ABSTRAK Simpang Empat Bersinyal Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara adalah campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udarajuga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan diproduksinya berbagai macam peralatan yang dapat mempermudah manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penyakit tidak menular (PTM), merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang, mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Empat jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya sektor industri dan pemanfaatan teknologinya tercipta produk-produk untuk dapat mencapai sasaran peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri,
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n
Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Secara geografis Kota Medan terletak pada 3 30'
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan
Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, terutama di negara-negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi sebagai tulang punggung manusia mempunyai kontribusi yang cukup besar bagi pencemaran udara. Pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sarana dan prasarana fisik seperti pusat-pusat industri merupakan salah satu penunjang aktivitas dan simbol kemajuan peradaban kota. Di sisi lain, pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, bumi tempat tinggal manusia telah tercemar oleh polutan. Polutan adalah segala sesuatu yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkungan. Udara
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kualitas udara merupakan komponen lingkungan yang sangat penting, karena akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat terutama pada pernafasan. Polutan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk di Kota Padang setiap tahun terus meningkat, meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan peningkatan jumlah transportasi di Kota Padang. Jumlah kendaraan
Lebih terperinciESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR
ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : AMBAR YULIASTUTI L2D 004 294 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENETAPAN BAKU MUTU UDARA AMBIEN DAERAH
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2010 Tanggal : 26 Maret 2010 I. PENDAHULUAN PEDOMAN TEKNIS PENETAPAN BAKU MUTU UDARA AMBIEN DAERAH Dalam Pasal 20 ayat (4) Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
Lebih terperinciGREEN TRANSPORT: TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA
Berita Dirgantara Vol. 11 No. 2 Juni 2010:66-71 GREEN TRANSPORT: TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA Dessy Gusnita Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemar kendaraan bermotor di kota besar makin terasa. Pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor merupakan lebih dari separuh penyebab polusi udara. Disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang penting karena memberikan pengaruh bagi kesehatan individu dan masyarakat. Faktor yang menyebabkan penurunan kualitas
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
116 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Kompetensi Kejuruan Topik : Limbah di Lingkungan Kerja Kelas/Semester :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari dan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dan strategis. Seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat polusi udara yang semakin meningkat terutama di kota kota besar sangat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Salah satu penyumbang polusi udara
Lebih terperinciIklim Perubahan iklim
Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermotor, pembangkit tenaga listrik, dan industri. Upaya pemerintah Indonesia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara yang bersih adalah kebutuhan dasar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Namun, polusi udara masih menjadi ancaman nyata bagi kesehatan di seluruh dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan akan menyebabkan kualitas lingkungan menurun karena tingginya aktivitas manusia. Perkembangan kota seringkali diikuti
Lebih terperinciGambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia saat ini banyak menggunakan peralatan sehari-hari yang terbuat dari plastik. Plastik dipilih karena memiliki banyak keunggulan yaitu kuat, ringan,
Lebih terperinciDosen pengasuh: Ir. Martono Anggusti.,S.H.,M.M,.M.Hum
NAMA KELOMPOK II : JABATAN: 1. JUDIKA ATMA TOGI MANIK (10600165) KETUA 2. Wita Siringoringo (10600175) SEKRETARIS 3. Ribka Rilani Sihombing (10600161) ANGGOTA 4. Imelda Sofiana Naibaho (10600145) ANGGOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Udara di perkotaan tak pernah terbebas dari pencemaran asap beracun yang dimuntahkan oleh jutaan knalpot kendaraan bermotor. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
Lebih terperinciSELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : IPA TERPADU Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 914 PENCEMARAN UDARA Secara umum, terdapat 2 sumber pencermaran udara, yaitu pencemaran akibat
Lebih terperinciDinamika Atmosfer Bawah (Skala Ketinggian dan Mixing Ratio)
Dinamika Atmosfer Bawah (Skala Ketinggian dan Mixing Ratio) Abdu Fadli Assomadi Laboratorium Pengelolaan Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim karakteristik tinggi skala (scale height) Dalam mempelajari
Lebih terperinciSoal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2
Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 1. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi makhluk hidup lainnya (UU
Lebih terperinciJURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENCEMARAN Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar belakang Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Tetapi keberadaan jalur hijau jalan pada saat ini di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan perubahan-perubahan menuju hidup yang serba praktis dan cepat. Untuk itu, manusia selalu menciptakan berbagai produk untuk memudahkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana transportasi saat ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas perjalanan di luar rumah. Kebutuhan sarana transportasi tersebut memacu laju pertambahan
Lebih terperinciKONSEP DASAR KIMIA UDARA
Company LOGO KONSEP DASAR KIMIA UDARA Zulfikar Ali As Poltekkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru KOMPOSISI UDARA BERSIH Gass By Volume of dry air ppm Nitrogen Oxygen Argon Carbon dioxyde
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari berbagai kegiatan manusia. Saat ini kota menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, dan pemukiman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan
Lebih terperinciPOLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR
POLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR Oleh : WAHYU WARDANI L2D 098 471 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciTurunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal
1 Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal Eforia yang sedang terjadi di akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009 yaitu menurunnya harga bahan bakar minyak untuk ketiga kalinya. Hal ini tentu disambut
Lebih terperinciStandart Kompetensi Kompetensi Dasar
POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran hutan merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia (Stolle et al, 1999) yang menjadi perhatian lokal dan global (Herawati dan Santoso, 2011). Kebakaran
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2014 pada pasal 1 ayat 9 yang menyatakan
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri,
Lebih terperinciTANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Apakah yang dimaksud dengan Efek Rumah Kaca (ERK) dan penyebabnya? Efek Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)
Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat
Lebih terperinciDampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair
Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,
Lebih terperinci