FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI
|
|
- Inge Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI Dyan Kunthi Nugrahaeni Salah satu yang menentukan eksistensi suatu perguruan tinggi adalah adanya minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi tersebut, yang didasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah karakteristik mahasiswa, karakteristik orang tua mahasiswa, pengelola atau penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan yang relatif terjangkau, fasilitas pendidikan yang memadai, tenaga pengajar yang berkualitas, jarak tempat tinggal mahasiswa dan peluang kerja setelah lulus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study, yang menjadi sampel adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani, meliputi Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, S-1 Keperawatan, D-3 Kebidanan dan D-3 Keperawatan ( D-3 Keperawatan Umum Dan Peminatan Kardiovasluker) sebanyak 374 orang, teknik pengambilan sampling menggunakan Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan mengunakan angket yang disebarkan ke mahasiswa dan dianalisis menggunakan analisis faktor dan dilanjutkan dengan uji faktor. Dari analisis faktor didapatkan hasil bahwa variabel yang menjadi faktor yang STIKES A. Yani adalah variabel status Kerja, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, institusi penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan, fasilitas laboratorium, media pembelajaran, asrama, kualitas dosen dan peluang kerja. Setelah di lakukan uji faktor, didapatkan hasil bahwa semua variabel yang STIKES A. Yani dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) faktor yaitu faktor institusi dan peluang kerja, status kerja dan fasilitas pendidikan, karakteristik orang tua dan faktor penghasilan orang tua mahasiswa Hasil penelitian diatas dapat digunakan sebagai perbaikan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dan perbaikan strategi promosi dalam penerimaan mahasiswa baru. Kata kunci : minat, cross sectional study, analisis faktor dan uji faktor. Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 76
2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi, pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian. Sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/kesenian tertentu. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani berdiri pada tanggal 08 Oktober 2002 dengan ijin dari Menteri Nasional Republik Indonesia Nomor 234/D/O/2002 dan Rekomendasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor KS A. terdiri dari 4 (empat) program Studi yaitu Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, S-1 Keperawatan, D-3 Kebidanan dan D-3 Keperawatan ( D-3 Keperawatan Umum dan Peminatan Kardiovaskuler) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 949 orang, dan yang masih aktif sebanyak 924 orang. Minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan muncul apabila terdapat keyakinan kuat untuk melanjutkan pendidikan di suatu perguruan tinggi, pilihan tersebut dianggap penting dan akan memperoleh imbalan yang memadai. termotivasi untuk mereduksi rangsangan yang menimbulkan eksitasi, baik yang disebabkan individu sendiri maupun dari luar, dalam arti minat mahasiswa akan timbul apabila dalam dirinya apanila terdapat komitmen, yaitu kecenderungan melibatkan diri ke dalam apa yang dikerjakan dengan keyakinan bahwa kegiatan tersebut penting dan berarti. Minat mahasiswa mengikuti pendidikan di suatu perguruan tinggi didasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan yang relatif terjangkau, fasilitas pendidikan yang memadai, tenaga pengajar yang berkualitas, jarak tempat tinggal dan peluang kerja setelah lulus. Salah satu yang menentukan eksistensi perguruan tinggi adalah adanya minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi tersebut, karena dengan adanya mahasiswa yang jumlahnya sesuai dengan persyaratan, perguruan tinggi tersebut dapat melaksanakan proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani. METODE PENELITIAN Merupakan penelitian observasional, dimana penyajiannya secara deskriptif, rancangan penelitian yang dipakai adalah studi cross sectional, yaitu mengukur dan mengobservasi variabel-variabel secara serentak pada individu dari populasi tunggal, pada satu saat atau periode tertentu dan tidak diikuti secara terus menerus. Kerangka konsep penelitian adalah sebagai berikut : Variabel yang diteliti hanya Karakteristik Karakteristik Orang Tua/Wali Institusi Penyelenggara Biaya Fasilitas Kualitas Dosen Peluang Kerja Lulusan Sumber Informasi Jarak Tempat Tinggal Minat mengikuti pendidikan di STIKES A. Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 77
3 variabel independen yaitu karakteristik mahasiswa, karakteristik orang tua/wali mahasiswa, institusi penyelenggara pendidikan, biaya pendidikan, fasilitas pendidikan, dosen, peluang kerja lulusan, sumber informasi dan jarak tempat tinggal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang aktif di STIKES A. Yani Tahun Akademik 2004/2005, meliputi mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, S-1 Keperawatan, D-3 Kebidanan dan D-3 Keperawatan (Keperawatan umum dan kardiovaskuler) yaitu sebanyak 924 orang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 374 orang. Cara pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling, yaitu pemilihan subjek secara bertingkat, dimana populasi sasaran dibagi dalam strata atau tingkatan, kemudian dilakukan pencuplikan masing-masing strata tersebut. Analisa data menggunakan : 1. Analisis univariat untuk mencari distribusi frekuensi dari masing-masing variabel 2. Analisis faktor untuk mengetahui variabel yang dianggap layak menjadi faktor yang mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. Prinsip utama analisis faktor adalah adanya korelasi, pengujian korelasi antar variabel diukur dengan Measure Sampling Adequacy (MSA) dengan kriteria : MSA = 1 variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain; MSA > 0,5 variabel masih dapat diprediksi dan dianalisis lebih lanjut dan; MSA < 0,5 variabel tidak dapat diprediksi dan dianalisa lebih lanjut atau dikeluarkan dari variable lainnya. 3. Uji Faktor (faktoring dan rotasi), setelah didapatkan variabel yang layak untuk dianalisis, dilakukan ekstasi sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Penelitian dilaksanakan di STIKES A. Yani pada bulan Maret April HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah mahasiswa di STIKES A. Yani yang paling banyak adalah Progrgam Studi D-3 Kebidanan (29,7%) dan yang paling sedikit Program Studi Kesehatan Masyarakat (11,8%). Berumur antara tahun (86,4%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (78,1%), kondisi ini sesuai karena jumlah mahasiswa yang paling tinggi adalah Program Studi D-3 Kebidanan, dimana semua mahasiswanya adalah perempuan, sedangkan asal sekolah pada pendidikan sebelumnya paling banyak berasal dari Jawa Barat (36,9%), tetapi ada yang berasal dari Luar Pulau Jawa (11,5%) hal ini menunjukkan bahwa STIKES A. Yani sudah cukup dikenal masyarakat luas, tidak hanya di Propinsi Jawa Barat tetapi sudah diseluruh propinsi di Indonesia, sebagian besar mahasiswa belum bekerja (83,7%). berminat mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani apabila terdapat keyakinan yang kuat mengikuti pendidikan dan hal tersebut dianggap penting bagi dirinya dan berharap memperoleh imbalan yang memadai, yaitu setelah lulus mendapat kemudahan mencari pekerjaan karena lulusan D-3 atau S-1 Kesehatan peluang kerja masih cukup banyak, bahkan bisa menciptakan pekerjaan sendiri dengan membuka praktek pelayanan kesehatan secara mandiri. Dari hasil analisis faktor, karakteristik mahasiswa yang STIKES A. Yani adalah variabel status kerja mahasiswa dengan korelasi 0,796. Orang tua/wali mahasiswa berumur antara tahun (59,1%), sebagian besar bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (38,5%), dengan latar belakang pendidikan lulusan SLTA (38,0%), serta penghasilan sebanding antara Rp ,- (50,3%) dan Rp ,- (49,7%). Dari hasil analisis faktor, karakteristik orang tua/wali mahasiswa yang bungan dengan minat Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 78
4 STIKES A. Yani adalah variabel pekerjaan orang tua dengan korelasi 0.533, variabel pendidikan orang tua dengan korelasi sebesar 0,518 dan variabel penghasilan oarng tua dengan korelasi 0,513 Pekerjaan akan berpengaruh pada status sosial ekonomi seseorang, sedangkan status sosial ekonomi akan berpengaruh pada pendidikan. Pada keluarga miskin, umumnya tidak mempunyai kemampuan untuk membiayai anggota keluarganya pada jenjang pendidikan tinggi, sehingga akan berpendidikan rendah, sedangkan pada keluarga yang sosial ekonominya tinggi dapat dengan mudah membiayai anggota keluarganya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu sampai ke perguruan tinggi. menyatakan bahwa institusi penyelenggara pendidikan di STIKES A. Yani merupakan Institusi terpercaya (74,1%). Dari hasil analisis faktor, institusi penyelenggara pendidikan mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,795. Institusi penyelenggara STIKES A. Yani adalah Yayasan Kartika Eka Paksi, dimata masyarakat yayasan ini terpercaya, kuat dan berkualitas sehingga masyarakat akan merekomendasikan anak, saudara atau kerabatnya untuk mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. Menurut Cries, minat seseorang akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang terhadap obyek tersebut, dalam hal ini minat mahasiswa akan muncul apabila mempunyai rasa senang dan percaya terhadap institusi penyelenggara pendidikan di STIKES A. Yani. Sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa biaya pendidikan kurang terjangkau (40,4%), hanya 33,2% yang menyatakan terjangkau. Dari hasil analisis faktor, biaya pendidikan berhubungan pendidikan di STIKESA A. Yani dengan korelasi sebesar Perguruan tinggi akan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya dalam hal kemajuan ilmu dan hasil riset yang dilakukan. Mengingat biaya penelitian tidak murah, maka untuk dapat mengikuti kuliah di perguruan tinggi tidak sedikit. Dengan biaya kuliah yang tinggi diharapkan menghasilkan riset dan ilmu yang sepadan. Biaya pendidikan merupakan faktor utama yang dipertimbangkan masyarakat untuk mengikuti pendidikan di suatu perguruan tinggi, dengan tingginya biaya pendidikan pada saat ini, maka masyarakat akan memilih perguruan tinggi dengan biaya yang cukup terjangkau dengan tidak mengesampingkan kualitas perguruan tinggi tersebut. Fasilitas laboratorium di STIKES A, Yani kurang memadai (58,0%) dan perlu penambahan. Dari analisis faktor fasilitas laboratorium mahasiswa mengikuti pendidikan dengan korelasi sebesar 0,813. Media pembelajaran di STIKES A. Yani sudah memadai (46,0%) dan STIKES A. Yani dengan korelasi 0,809, sedangkan fasilitas asrama diperlukan bagi mahasiswa (54,3%), tapi hanya bisa menampung 15,2%, itupun dengan fasilitas asrama yang kurang memadai (43,86%). Dari analisi faktor asrama berhubungan dengan minat mahsiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,802. Tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan faktor yang dipertimbangkan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk masuk ke perguruan tinggi. berpendapat bahwa dosen yang mengajar di STIKES A. Yani berkualitas (69,8%). Dari analisis faktor, kualitas dosen STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar 0,799. Masyarakat akan memilih perguran tinggi yang menggunakan Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 79
5 tenaga pendidik (dosen) yang berkualitas dalam penyelenggaraan Proses belajar mengajar. Syarat dosen berkualitas adalah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas yang tinggi dan memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Peluang kerja setelah lulus sebanding antara yang menyatakan susah (33,2%) dan mudah (32,6%). Dari analisis faktor, peluang kerja berhubungan dengan minat STIKES A. Yani dengan korelasi 0,809. Masyarakat akan memilih pendidikan yang mempunyai peluang kerja mudah setelah lulus, hal ini dapat dilihat dari alasan mahasiswa dalam memilih program studi, mereka menyatakan bahwa setelah lulus dari STIKES A. Yani diharapkan cepat dan mudah mencari pekerjaan karena tenaga kesehatan masih banyak dibutuhkan. Sebagian besar mahasiswa berminat bekerja sebagai Pengawai Negeri Sipil (46,8%), hal ini sejalan dengan penelitian Soetjipto (2002) bahwa menjadi pegawai negeri dan pegawai kantoran merupakan pilihan yang dikemukakan sebagian besar responden. berpendapat bahwa sosok pegawai negeri dianggap merupakan suatu profesi yang menjanjikan. Informasi mengenai keberadaan STIKES A. Yani berasal dari Saudara/kerabat sebesar 44,1%, sedangkan dari Leflet/Poster hanya sebesar 12,8%. Dari analisis faktor informasi mengenai STIKES A. Yani tidak STIKES A. Yani. mengikuti perkuliahan di STIKES A. Yani sebagian besar atas rekomendasi dari orang tua mereka (58,7%). Jarak tempat tinggal mahsiswa dengan kampus STIKES A. Yani > 5km (43,0%). Dari analisis faktor, jarak tempat tinggai mahasiswa tidak berhubungan pendidikan di STIKES A. Yani. Jarak tempat tingal mahasiswa tidak menjadi suatu masalah, walaupun tempat tinggalnya jauh dari kampus STIKES A. Yani, mereka tetap berminat untuk mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani. Variabel-variabel yang STIKES A. Yani, kemudian dilakukan uji faktor (faktoring dan rotasi) untuk mendapatkan satu atau lebih faktor. Hasil uji faktor (faktoring dan rotasi) dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.26 Hasil Uji Faktor (Faktoring dan Rotasi) No Faktor Variabel 1 Institusi dan Peluang Kerja a. Institusi Penyelenggara b. Biaya c. Kualitas Dosen 2 Status Kerja dan Fasilitas 3 Karakteristik Orang Tua/Wali 4 Penghasilan Orang Tua/wali d. Peluang Kerja a. Status Kerja b. Fasilitas Laboratorium c. Media Pembelajaran d. Asrama a. Orang Tua b. Pekerjaan Orang Tua a. Penghasilan Orang Tua Dari hasil uji faktor didapatkan 4 (empat) faktor yang berhubungan pendidikan di STIKES A. Yani, yaitu faktor Institusi dan Peluang Kerja, Status Kerja dan Fasilitas, faktor Karakteristik Orang Tua/Wali, dan faktor Penghasilan Orang Tua/wali. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik mahasiswa yang mahasiswa mengikuti pendidikan Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 80
6 di STIKES A. Yani adalah variabel status kerja mahasiswa dengan korelasi sebesar 0, Karakteristik orang tua/wali mahasiswa yang STIKES A. Yani adalah variabel pekerjaan orang tua dengan korelasi sebesar 0,533, variabel pendidikan orang tua dengan korelasi sebesar 0,518 dan variabel penghasilan orang tua dengan korelasi sebesar Institusi penyelenggara pendidikan mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar 0, Biaya pendidikan berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi tertinggi, yaitu sebesar 0, Fasilitas laboratorium berhubungan pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0,813, media pembelajaran mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar dan asrama STIKES A. Yani dengan korelasi sebesar 0, Kualitas Dosen berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani, dengan korelasi 0, Peluang kerja berhubungan dengan minat mahasiswa mengikuti pendidikan di STIKES A. Yani dengan korelasi 0, Informasi mengenai STIKES A. Yani tidak STIKES A. Yani. 9. Jarak tempat tinggal tidak berhubungan pendidikan di STIKES A. Yani 10. Faktor yang STIKES A. Yani adalah faktor institusi dan peluang kerja, status kerja dan fasilitas pendidikan, faktor karakteristik orang tua/wali mahasiswa dan faktor penghasilan orang tua/wali mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,peneliti ingin memberikan saran untuk perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan : 1. Adanya penambahan sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar dan akan menumbuhkan kepercayaan mahasiswa terhadap STIKES A. Yani. 2. Melibatkan mahasiswa dalam promosi mengenai keberadaan STIKES A. Yani, karena informasi yang paling efektif adalah dari saudara/kerabat dan teman yang telah mengetahui tentang STIKES A. Yani. 3. Adanya perbaikan dalam strategi promosi pada kegiatan penerimaan mahasiswa baru (PMB). 4. Dosen pengajar di STIKES A. Yani yang berkualitas hendaknya diperbanyak, sehingga lulusan STIKES A. Yani akan kualitas dan dipercaya oleh pengguna lulusan (Stake Holder). Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 81
7 DAFTAR PUSTAKA 1. Judith a. Graeff, et. Al. 1996, Komunikasiii untuk Kesehatan dan Perubahan Perilaku, GMUP Yogyakarta 2. Jurnal, motivasi, Tersedia, (15 Juli 2005). 3. Jurnal, 2005, Pengintegrasian, Tersedia, (15 Juli 2005). 4. Kepmendiknas RI Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. 5. Murti Bisma, Metodologi Riset Epidemiologi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 6. Nakoela Sunarta, Serba-serbi Biaya di Indonesia, Tersedia, (08 Agustus 2005) 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, PP 60 Tahun 1999 tentang Tinggi. 8. Robert J. Songgok, 2005 Teori Motivasi,Tersedia Geocities.com.usrafidi/motivasi.html (12 Juli 2005) 9. Sutjipto, Minat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMEA) terhadap Kewirausahaan, Tersedia, Minat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMEA) terhadap Kewirausahaan. html (12 Juli 2005). 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Nasional 11. Zamris Habib, dkk., 2003, Minat Pelajar SMU dan Terhadap Demokrasi Melalui Siaran Televisi, Tersedia, (12 Juli 2005). 12. Mulyana Nandang, Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Minat Mengikuti di STIKES A. Yani. Jurnal Kesehatan Kartika/ LPPM 82
BAB 1 PENDAHULUAN. keperawatan. Perubahan ini tidak serta-merta diterima oleh masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang demikian pesat. Perkembangan ini memberi dampak berupa perubahan sifat pelayanan keperawatan dari
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen
Lebih terperinciBUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG Irma Puspita Puji Astuti, Intan Silviana M, SKM, MPH Abstrak Penyakit diare
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan agar memiliki Sumber Daya Manusia yang dapat berdaya saing, dan beradaptasi tinggi. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya perbedaan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN Sri Handayani* ABSTRAK HIV/AIDS menduduki peringkat pertama di Indonesia terutama di Propinsi DKI Jakarta. Kasus HIV/AIDS sebagian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Siti Difta Rahmatika
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencakup 4 Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Gadjah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Sebagai penutup tesis ini, akan dikemukan tiga hal pokok yang disajikan sebagai pemaknaan penelitian secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap hari dalam upaya melakukan perawatan. Upaya peningkatan derajat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat di rumah sakit merupakan salah satu profesi yang sering menjadi sorotan terkait kinerjanya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat, karena
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 (633-646) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN PERILAKU PRIA DALAM BERPARTISIPASI MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciIBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010
IBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010 BAB I PENDAHULUAN BAB II PENYELENGGARAAN PENDD.KEB. BAB III JALUR DAN JENJANG PENDIDIKAN BAB IV SNPK BAB V KETENTUAN PERALIHAN BAB VI PENUTUP Salah satu kunci utama
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ummy Safinah M 201410104019 PROGRAM
Lebih terperinciSTANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA
STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut,
Lebih terperinciSasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar
Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah pengembangan rumah susun bagi mahasiswa. RUSUNAWA dibangun berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur dalam dunia pendidikan sangat penting dibutuhkan untuk menunjang pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini infrastruktur yang dikembangkan beberapa
Lebih terperinciKampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :
Kampus & Sekretariat Pendaftaran Twiter : STIMAIMMI Facebook : stima.immi3 Website : www.stimaimmi.ac.id PEDOMAN OPERASIONAL AUDIT AKADEMIK INTERNAL BADAN PENJAMINAN MUTU AKADEMIK (BPMA) SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinci2015 MINAT SISWA SMA KELAS XII KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG TERHADAP PROGRAM STUDI S1 PGPAUD FIP UPI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan suatu lembaga perguruan tinggi yang mempersiapkan berbagai tenaga pendidik profesional di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara langsung akan berpengaruh tehadap hidup dan kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk pun semakin cepat dan diimbangi dengan tingkat frekuensi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau. Jarak antara pulau yang satu dengan yang lain pun tidak semata mata dapat dijangkau dengan transportasi darat
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI Friska Wulandari 1, Suci Musvita Ayu 2 1,2 Fakultas Kesehatan masyarakat, universitas Ahmad dahlan,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI DARAT PALEMBANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pendidikan Ners menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan kemampuan profesional, serta akuntabel
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN
TIM POKJA BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN JENJANG PENDIDIKAN BAB VII STANDAR NASIONAL
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN
HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN Roschidah Putri Rizani 1, Sudarti 2, Urip Tugiyarti 3, M.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keperawatan sebagai profesi dikembangkan sesuai dengan kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai profesi dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan memperhatikan tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.177, 2013 KEMENTERIAN AGAMA. Sekolah Menengah Agama Katolik. Pendirian. Kurikulum. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KEMAMPUAN DAN KOMITMEN PEGAWAI
PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KEMAMPUAN DAN KOMITMEN PEGAWAI (Studi Kasus pada Inspektorat Jenderal Departemen Agama) STUDI KASUS IDA FARIDA 0740001081 BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinciMAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Telp./Fax. (022) 2011514, 2013651 Laman: http://www.upi.edu E-mail : mwa@upi.edu PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT
Lebih terperinciREV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penguasaan, pemanfaatan,
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI I WEDI KLATEN. Sri Handayani ABSTRAK
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI I WEDI KLATEN Sri Handayani ABSTRAK HIV/AIDS menduduki peringkat perta di Indonesia terutama di propinsi DKI Jakarta. Kasus HIV/AIDS sebagian
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan, dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI PROVINSI
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel
Lebih terperinciSasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar
Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 Dadang Kusbiantoro.......ABSTRAK....... Motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Studi S1 Pendidikan Geografi sebagai salah satu program studi di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta terus dituntut untuk selalu melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan sindrom
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan sindrom yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang ditandai dengan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi
Lebih terperinciPEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016
PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014 Suhrawardi 1, Vonny Khresna Dewi 2, Hj. Norlena 3 123 Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.16 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 10 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.16 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 10 BAB
Lebih terperinciDIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG
1 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Hj. Norlena 1, Vonny Khresna Dewi 2, Suhrawardi 3 ABSTRAK Program pengembangan Desa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang diteliti (Notoadmodjo, 2002). Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam suatu Negara, sumber daya manusia merupakan salah satu komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia tersebut merupakan aset terbesar
Lebih terperinciKODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA BAB I Pasal 1 Ketentuan Umum (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi dosen adalah ketentuan yang mengatur hak dan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Fitryana. M Mahasiswi Pada STIKes
Lebih terperinciPANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS
PANDUAN PEMBENTUKAN PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS ORGANISASI MUTU ITS i Organisasi Mutu ITS Kata Pengantar Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS, Pasal 41 ayat 2 menyebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
Lebih terperinciJurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :
Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN : 2302-8254 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien HIV/AIDS di Poliklinik Khusus Rawat Jalan Bagian Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Padang
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA
PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YPIB MAJALENGKA 2017 KATA PENGANTAR Atas rahmat
Lebih terperinci2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Liyodu, Desa Batuloreng. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 1 bulan yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Molopatodu Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo, dengan wilayah kerja
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN DOSEN TETAP NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN DOSEN TETAP PADA PERGURUAN
Lebih terperinciSTANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT
STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN MALAHAYATI
Lebih terperincisedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independen dan dependen,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),
Lebih terperinciKURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI
KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Laporan Kegiatan Pilkajur Gizi 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2017 TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses yang dapat mengubah obyeknya. Pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016
KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 Tentang ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIVERSITAS GUNADARMA Menimbang Mengingat : 1. Bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan
Lebih terperinci2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U
No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015
HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti
PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR ABSTRAK GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA Oleh : Resti Kurnia Yulianti Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.23 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 10 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut Sai
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.23 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 10 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.23 No. Rev :
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Indonesia yang oleh kebanyakan orang dijadikan sebagai daerah tujuan
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang oleh kebanyakan orang dijadikan sebagai daerah tujuan wisata, baik itu oleh wisatawan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Pada pertengahan tahun 1985 tepatnya pada tanggal 15 Juli lahirlah sebuah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dengan nama Yayasan Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR, HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN I DENGAN KEMAMPUAN ANTENATAL CARE MAHASISWA TINGKAT II AKKES SWAKARSA TAHUN
HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR, HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN I DENGAN KEMAMPUAN ANTENATAL CARE MAHASISWA TINGKAT II AKKES SWAKARSA TAHUN 2012/2013 ABSTRAK Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003
Lebih terperinciCAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR I. PROGRAM STUDI PGSD JENJANG SARJANA (S1) A. PROFIL Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD-Primary
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistim ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M Dunda Limboto Tahun 2012. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin penyelenggaraan dari DIKTI No. 7/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
Lebih terperinci