ARTIKEL ILMIAH OLEH RUDI SANDI WIJAYA A1D408054

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL ILMIAH OLEH RUDI SANDI WIJAYA A1D408054"

Transkripsi

1 ARTIKEL ILMIAH PERBEDAAN EFEKTIFITAS METODE LATIHAN GLOBAL DENGAN ELEMENTER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI OLEH RUDI SANDI WIJAYA A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

2 SEPTEMBER 2013 PERBEDAAN EFEKTIFITAS METODE LATIHAN GLOBAL DENGAN ELEMENTER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI Oleh Rudi Sandi Wijaya (Program Studi PORKES, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK Rudi S W. 2013, Perbedaan Efektifitas Metode Latihan Global Dengan Elementer Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi: Skripsi, Program Studi Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (I) Drs. Andi Suhandi, SPd, M.Pd.I. (II). Palmizal, A.S.Pd.,M.Pd Kata Kunci : Latihan menggunakan Metode Global Dengan Elementer Olahraga atletik adalah salah satu cabang olahraga yang banyak menuntut kekuatan otot dan daya tahan tubuh, Latihan dengan metode global dengan elementer adalah Salah satu pendekatan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mana yang lebih efektif antara metode latihan global dengan elementer Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan jumlah sampel 36 siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi. Sampel didapat dengan teknik matching pairing. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan hasil tes awal dengan teknik matching pairing yaitu latihan menggunakan metode global dan metode elementer. Penelitian ini diawali dengan tes awal dan diakhiri dengan tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Latihan dilaksanakan selama enam minggu dengan Frekuensi tiga kali seminggu. Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok. hasil analisis data yang mengunakan uji t menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok setalah melakukan latihan menggunakan metode global maupun dengan metode elementer (t hitung = 3,108 ; 7,449 > t tabel = 1,740 dengan tarap kepercayaan 95%). Analisis uji t sama rata-rata satu pihak menunjukakan bahwa latihan menggunakan metode elementer memberikan pengaruh yang lebih baik di bandingkan pengaruh latihan menggunakan metode global terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi (t hitung = 2,796 > t tabel (26 ; 95%) 1,740) Berdasarkan analisis data statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang berarti antara metode global dengan metode elementer terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi. Latihan menggunakan metode elementer lebih efektif di bandingkan metode global terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi.

3 I. PENDAHULUAN Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang teratur yang terdapat didalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia olahraga merupakan kata kerja gerak badan agar sehat atau sebuah aktifitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahtaraan, (sejahtera jasmani dan rohani) manusia itu sendiri. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional No. 3 tahun 2005 pasal 4 tentang dasar, fungsi dan tujuan olahraga, yaitu Keolahragaan bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuanan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa. Salah satu olahraga yang ada dalam pendidikan jasmani adalah atletik. Olahraga atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga. Atletik sangat penting dipelajari dan menjadi dasar bagi olahraga lainnya, atletik terdiri dari lari lompat dan lempar, dalam atletik lompat terdiri dari lompat jauh, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah, (Samsul,2011; iii) Olahraga atletik adalah salah satu cabang olahraga yang banyak menuntut kekuatan otot dan daya tahan tubuh, seperti halnya pada lompat jauh dimana pada cabang ini kekuatan otot yang sangat besar sangat diperlukan seperti otot tungkai, yang perannya sangat besar sebagai tumpuan terhadap hasil lompatan. untuk mendapatkan hasil lompatan yang baik perlu menguasai teknik dalam lompat jauh seperti awalan, tumpuan / tolakan, melayang / saat diudara, dan sikap mendarat. Salah satu pendekatan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah adalah pendekatan metode latihan secara global dan elementer, Mahendra, (2007: ) menyatakan bahwa metode global atau metode keseluruhan atau whole method adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang khusus. Dalam mengajarkan keterampilan gerak atau permainan, maka bentuk yang utuh atau keseluruhan diajarkan terlebih dahulu kemudian dipecah-pecahkan menjadi bagian-bagian. Sedangkan metode elementer adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari suatu bagian ke keseluruhan, atau dari yang khusus ke yang umum. Agar pembelajaran Penjas khususnya materi gerak dasar lompat dapat berhasil, maka diharapkan guru harus menciptakan lingkungan yang kondusif diantaranya dengan cara memodifikasi alat dan menciptakan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan. Dilihat dari karakteristik anak, dunia anak adalah dunia bermain. Siswa SMP masih tergolong anak-anak bentuk aktivitasnya cenderung berupa permainan. Seperti pada saat jam istirahat mereka sangat antusias untuk melakukan bermacam-macam bentuk permainan. Tanpa disadari mereka sering bermain dengan melakukan gerakan-gerakan dasar dalam cabang olahraga. Agar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai pedoman, maksud dan tujuan sebagaimana yang ada dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) maka di harapkan pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran

4 yang efektif dan menyenangkan. Pembelajaran yang efektif adalah pengajaran yang reflektif yaitu menggunakan pendekatan modern sebagai pengganti pengajaran tradisional. Oleh sebab itu ada pendekatan, maupun variasi modifikasi dalam pembelajaran. Salah satu pokok bahasan dalam pendidikan jasmani sekolah adalah gerak dasar lompat, karena setiap pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah pasti banyak menggunakan gerakan melompat. Modifikasi pembelajaran melompat sangat penting karena banyak siswa yang malas melaksanakan kegiatan tersebut pada saat pembelajaran. Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh karena itulah penulis melakukan penelitian dengan judul; Perbedaan Efektivitas Metode Latihan Global Dengan Elementer Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi. II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Fadillah, (2009 : 3) Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba hingga sekarang ini. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini Atletik sudah ada, karena gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melompat-lompat adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan yang terjadi dalam kegiatan atletik banyak orang yang menggunakannya sebagai media untuk memulai kegiatan olahraga, permainan, dan olahraga inti. Sedangkan menurut Anwarudin, (2011;1) Atletik adalah merupakan olahraga tertua, inti utama dari olahraga atletik adalah lari, jalan, lompat, dan lempar. Sedangkan secara umum nomor-nomor yang diperlombakan dalam bidang atletik terdiri dari lari, lompat, lempar, dan ada beberapa nomor khusus seperti pancalomba, saptalomba dan dasalomba. Lompat jauh adalah nomor olahraga atletik lompat yang menuntut keterampilan melompat kedepan sejauh mungkin dengan satu kaki tolakan. (Adi, dkk 2008 ;49) biasanya, pelompat jauh yang handal merupakan pelari jarak pendek yang tangguh. Sebab penepatan fisik kedua olahraga itu hampir sama, yaitu kaki dan otot perut yang kuat, kecepatan lari jarak pendek, dan hentakan kaki. Lompat jauh gaya jongkok adalah merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh, dimana sikap badan di udara kedua tungkai jongkok, kedua lutut ditekuk, kedua tangan ke depan, (Tamsir Riyadi, 1985 : 97). Sebagai cabang dari olahraga atletik, gerakan-gerakan yang dilakukan dalam lompat jauh merupakan gabungan dan pengembangan dari gerakan-gerakan dasar atletik yaitu gerakan lari dalam menempuh awalan untuk memberikan daya tolakan yang maksimal dan gerakan melompat sebagai kelanjutannya untuk mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya. Syarifuddin, (1999 : 60) lompat jauh didefinisikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat dengan mengangkat kedua kaki ke atas ke depan dalam upaya

5 membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauhjauhnya. Depdikbud, (1995 : 600), lompat jauh adalah gerakan meloncat ke depan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat dijangkau. Menurut Jarver, (2005 : 25) Beberapa tujuan umum dalam pelatihan cabang lompat jauh antara lain, Awalan yang dilakukan lebih kurang meter, tujuan melakukan awalan untuk memperoleh hasil lompat yang baik dan maksimal, Tolakan yang dilakukan oleh kaki yang terkuat, Sikap melayang yang dilakukan guna untuk menambah dorongan tenaga kedepan dan Mendarat sejauh-jauhnya. Metode latihan global atau keseluruhan merupakan suatu cara pendekatan dalam melatih dimana penguasaan teknik gerak kepada siswa diberikan secara keseluruhan rangkaian gerakan. Seperti yang diungkapkan Sugiyanto, (1996 : 3) bahwa Metode keseluruhan adalah cara pendekatan dalam melatih dimana untuk menguasai suatu rangkaian gerakan, kepada siswa diajarkan semua unsur rangkaian gerakan secara keseluruhan sekaligus dan dipraktekkan secara keseluruhan sekaligus pula. Sedangkan menurut Supandi dan Seba, (1983:38-39) menjelaskan bahwa: Metode global atau metode keseluruhan (whole method) adalah suatu cara mengajar beranjak dari yang umum ke yang khusus. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode keseluruhan merupakan cara melatih yang menitik beratkan pada keutuhan dari keterampilan yang di latihan. Dalam metode keseluruhan, siswa dituntut melakukan gerakan keterampilan yang dipelajari secara keseluruhan tanpa memilah-milah bagianbagian dari keterampilan yang dipelajari. Metode keseluruhan pada umumnya bertujuan untuk diterapkan didalam mempelajari suatu keterampilan yang sederhana. Seperti yang dikemukakan Harsono, (1988:142) bahwa apabila keterampilan olahraga yang diajarkan itu sifatnya sederhana dan mudah dimengerti maka keterampilan tersebut sebaiknya diajarkan secara keseluruhan, dan setiap teknik bagian hanya dilatih secara khusus apabila siswa atau subyek selalu membuat kesalahan pada teknik bagian tersebut. Dengan demikian, metode global pada dasarnya sangat bermanfaat atau cocok untuk mempelajari keterampilan yang sederhana dengan mempraktekkan suatu gerakan secara keseluruhan. Cara ini memberi peluang kepada siswa untuk dapat meningkatkan keterampilannya dengan otomatis, setelah keterampilan tersebut dikuasai secara keseluruhan. Setelah itu, barulah mengkoreksi gerakan berdasarkan tahapan-tahapan dalam gerakan tersebut. Dalam hal ini, metode keseluruhan atau komprehensif merupakan latihan yang mempelajari gerakan secara keseluruhan, setelah itu baru di lakukan latihan satu per satu, per unit atau pertahapan-tahapan dari teknik gerak tersebut. Adapun pelaksanaan dari metode latihan global adalah sebagai berikut: 1. Pelatih menjelaskan terlebih dahulu tujuan latihan sebelum siswa melakukan kegiatan. 2. Pelatih mendemonstrasikan secara terperinci urutan dalam pelaksanaan gerak lompat jauh gaya jongkok, sehingga siswa mengerti akan keseluruhan gerakan tersebut.

6 3. Latihan dimulai dengan keseluruhan rangkaian gerakan lompat, kemudian diadakan perbaikan berdasarkan kekurangan yang mereka lakukan, kemudian lakukan lagi rangkaian gerakan lompat dari awal. 4. Koreksi dilakukan secara keseluruhan 5. Latihan yang masih belum baik, cenderung banyak melakukan pemantapan secara keseluruhan rangkaian gerakan Metode latihan elementer atau bagian yaitu latihan yang mengacu kepada suatu rencana dengan pelaksanaan tugas-tugas secara bertahap. Setiap tahapan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum ke tahap berikutnya. Suatu cara pendekatan melatih dimana untuk menguasai suatu rangkaian gerakan diajarkan secara bagian demi bagian atau elementer. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyanto, (1998: 6) bahwa: Metode praktek bagian adalah cara pendekatan dalam melatih dimana untuk menguasai suatu rangkaian gerakan kepada siswa diajarkan bagian demi bagian dari unsur-unsur rangkaian gerakan untuk dipraktekkan bagian demi bagian. Sedangkan Supandi dan Seba, (1983: 39) menjelaskan bahwa: Metode latihan elementer adalah cara melatih dimana bahan latihan dibagi kedalam beberapa unit atau bagian. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa metode elementer merupakan cara mengajar suatu keterampilan olahraga yang dalam pelaksanaannya dilakukan bagian per bagian dan setelah bagian-bagian keterampilan yang dipelajari dikuasai kemudian dilakukan atau dirangkaikan secara keseluruhan. Metode bagian pada umumnya diterapkan untuk mempelajari jenis keterampilan yang cukup sulit atau kompleks. Harsono, (1988: 142) menjelaskan bahwa: Pada umumnya guru mengajarkan suatu teknik dengan part method, hal ini disebabkan karena: 1) siswa belum banyak tahu mengenai cara melaksanakan teknik atau keterampilan, 2) agar siswa melakukan teknik sesuai dengan keinginan guru. Sedangkan menurut Lutan, (1988: 411) menjelaskan bahwa: Metode bagian atau elementer dapat diterapkan jika struktur gerak agak kompleks, sehingga kemungkinan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimum akan diperoleh jika komponenkomponen gerak dilatih. Lebih lanjut Sugiyanto, (1998: 67) menjelaskan bahwa: Yang terpenting untuk dipertimbangkan dalam penerapan metode bagian atau keseluruhan mengenai sifat dari gerakan yang dipelajari yaitu dalam hal tingkat kerumitan organisasi dan tingkat kompleksitas gerakan. Dengan demikian, metode elementer merupakan suatu metode dengan mempraktekkan bagian demi bagian yang berurutan dengan pengulangan tambahan pada bagian gerakan yang kurang dikuasai. Cara ini memberi peluang kepada para siswa untuk berpindah dari suatu bagian gerakan ke bagian gerakan yang lain, setelah tiap-tiap bagian gerakannya dikuasai sehingga akan membayangkan hasil akhir yang diinginkan dan mempraktekkan tiap-tiap bagian hingga keahlian tersebut dikuasai secara keseluruhan. Giriwijoyo, (2004: 7) menyatakan bahwa: Untuk keterampilanketerampilan dengan organisasi tinggi dan kompleks metode elementer atau bagian akan lebih efisien dari pada metode global atau keseluruhan. Dalam hal ini metode elementer atau bagian merupakan latihan yang mempelajari elemen-elemen dari gerakan yang dipelajari satu per satu, setelah itu baru

7 dilakukan gerakan secara keseluruhan teknik gerak tersebut. Adapun pelaksanaan dari metode latihan elementer adalah sebagai berikut: 1. Guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan latihan sebelum atlet melakukan kegiatan. 2. Guru mendemonstrasikan masing-masing elemen atau bagian-bagian gerakan teknik lompat. 3. Latihan dimulai dengan penguasaan elemen gerakan lompat, setelah dikuasai baru menuju keseluruhan rangkaian gerakan lompat secara keseluruhan 4. Koreksi dilakukan pada masing-masing elemen gerakan lompat. Penggunaan metode keseluruhan dalam meningkatkan teknik lompat dalam cabang lompat jauh gaya jongkok merupakan suatu rangkaian teknik yang kompleks penuh dengan tingkat konsentrasi dan ketepatan yang tinggi, sehingga metode keseluruhan siswa dituntut untuk memiliki keterampilan dan motorik yang baik. Sedangkan penggunaan metode elementer dalam meningkatkan teknik lompat dalam cabang lompat jauh gaya jongkok merupakan latihan teknik dengan membagi gerakangerakan kompleks menjadi sederhana, dalam pelaksanaan latihannya teknik tersebut dibagi-bagi menjadi tahapan-tahapan gerak, sehingga mempermudah siswa dalam proses peningkatan penguasaan keterampilan gerak teknik lompat. III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di lapangan SMP Negeri 14 Kota Jambi, penelitian dimulai pada 21 februari s/d 4 April Pretest dilaksanakan pada tanggal 21 februari 2013, kemudian diberi perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu kelompok global, sedangkan untuk elementer juga diberi perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu dan diakhiri dengan posttest tanggal 4 april 2013 Menurut Arikunto (2002 : 45), sampel adalah sebagian populasi yang diteliti. untuk menentukan banyaknya sampel yang digunakan, apabila subjek kurang dari 100 baik diambil semuanya sehingga merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjek lebih dari 100 dapat diambil % atau % atau 35-40%.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel acak (sample Random Sampling) yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis mengambil sampel sebesar 38 % dari populasi yang tersedia. 38 % dari 135 populasi yang tersedia adalah 35,8 atau 36 siswa putra sebagai sampel. Lebih lanjut Sudjana, (2005 ; 171) cara yang sudah dikenal umum untuk mengambil sampel acak dari populasi adalah sebagai berikut untuk populasi yang lebih dari 100 maka dapat digunakan sistem acak nomor. Jika populasi beranggotakan 135 dan akan di ambil sampel acak yang terdiri atas 36 orang Pada sehelai kertas kecil yang berukuran dan beridentitas sama, di tuliskan nomor-nomor anggota populasi masing-masing sebuah nomor untuk setiap anggota. Kertas-kertas ini digulung lalu ditempatkan dalam sebuah kotak.setelah diaduk dengan baik, orang yang ditutup matanya disuruh mengambil satu.sisanya diaduk lagi, lalu

8 diambil satu lagi dan begitu seterusnya hingga didapati 36 nomor. Nomor-nomor yang ditarik itulah yang akan menjadi anggota sampel. Dari keseluruhan jumlah sampel dilakukan pre test lompat jauh gaya jongkok untuk melihat kemampuan awal sampel. berdasarkan data pre tes dibentuk 2 kelompok yang masing-masing berjumlah siswa dengan teknik maching pairing yaitu dengan cara membuat urutan rangking tertinggi sampai terendah sehingga kemampuan rata-rata awal kedua kelompok relatif sama untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut. Kelopok : Latihan Global ; , Latihan Elementer ; , Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.(arikunto, 2006:130). Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas VIII di SMP Negeri 14 kota jambi sebanyak 135 orang. Untuk lebih jelas nya populasi dilihat pada table berikut ini : Tabel. jumlah populasi No Kelas Jenis kelamin jumlah 1 VIII A 9 2 VIII B 14 3 VIII C Putra 12 4 VIII D 16 5 VIII E 15 6 VIII F 18 7 VIIIG 16 8 VIII H 17 9 VIII I 18 JUMLAH 135 (sumber : tata usaha SMP Negeri 14 Kota Jambi) (Arikunto, 2006: 149). Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah hasil skor lompat jauh gaya jongkok. Dalam pelaksanaan tes sampel melakukan lompat jauh sebanyak tiga kali pengulangan, lompatan terjauh dari tiga kali pengulangan lompat jauh dijadikan sebagai skor test dan data penelitian. Pelaksanaan dari lompat jauh gaya jongkok : 1. siswa berdiri di batas daerah awalan 2. siswa melakukan gerakan 3. awalan yang merupakan gerakan lari dengan kecepatan penuh menempuh jarak maksimal 45 meter. 4. Gerakan dilanjutkan dengan menolak pada papan tumpu yang merupakan gerakan tolakan menggunakan kaki terkuat

9 5. Gerakan selanjutnya adalah gerakan saat di udara atau melayang, saat di udara teste mengambil sikap seperti orang jongkok 6. Gerakan terakhir yaitu gerakan saat mendarat siswa mendarat dalam posisi jongkok dan usahakan tubuh dijatuhkan kearah depan 7. Test gagal apa bila siswa saat menolak posisi kaki yang dijadikan sebagai tumpuan melewati papan tumpu 8. Cara Menskor a. siswa melakukan lompat jauh tiga kali. Setiap kali siswa melakukan lompat jauh skor yang diambil adalah menggunkan alat meteran sebagai alat ukur yang dimulai dari sisi luar papan tumpu sampai tanda terdekat dari bagian tubuh testi pada bak pasir data diambil sampai ukuran cm. b. Yang dijadikan sebagai skor test adalah lompatan terjauh dari tiga kali kesempatan yang diberikan pada siswa Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik dengan alasan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa angka-angka maka digunakan uji t. sebelum dilakukan uji t maka perlu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas varians. Sesuai dengan apa yang dikemukankan (Sudjana, 2005 : 240) Untuk memudahkan pengelolaan data maka dibuat langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Mencari nilai rata-rata pada masing-masing variabel setiap data awal dan data akhir 2. Mencari nilai (simpangan baku) dari masing-masing variabel pada data test awal dan test akhir Uji normalitas yang digunakan adalah uji Lilliefors yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya Uji homogenitas varians bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok mempunyai variansi yang homogen apa tidak rumus yang digunakan adalah Uji F dikatakan homogen apabil F hitung < F tabel. Sudjana (2005 : 249) Dalam suatu penelitian dapat digunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistic dan non statistik. Karena data penelitian ini berupa angka maka data ini di analisis dengan analisis statistik. Analisis statistik adalah cara-cara ilmiah untuk dikumpulkan, disusun dan analisis data dari penyelidikan yang berupa angka-angka.data yang sudah didapat dari pre tes dan post tes di analisis dengan menggunakan statistic uji t, = 0,05. (Sudjana, 2005 : 239 ) IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data pre test hasil lompat jauh siswa yang melakukan metode latihan global pada siswa SMP Negeri 14 Kota jambi menunjukan rata rata sebesar 353,889 dengan standar deviasi 45,141. sedangkan skor terbaik pre test untuk hasil lompat jauh 406 cm dan skor terendah 240 cm. Adapun data post test hasil lompat jauh setelah melakukan metode latihan global selama 6 minggu dengan prekuensi 3 kali seminggu didapat data rata rata sebesar 367,223 dengan standar deviasi serta skor terbaik 409 cm dan skor terendah 251 cm. Hasilnya secara eksplisit seperti terlihat pada tabel berikut :

10 Tabel. Deskripsi data hasil lompat jauh dengan metode latihan global Sumber variasi Pre Test Post Tes N Skor terbaik Skor terendah Mean 353, ,223 Standar deviasi 45, (Sumber : Deskripsi data penelitian) Deskripsi data pre test hasil lompat jauh siswa yang melakukan latihan menggunakan metode latihan elementer siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi menunjukan rata rata sebesar 354,556 dengan standar deviasi 44,794. sedangkan skor terbaik pre tes untuk hasil lompat jauh 405 cm dan skor terendah 242 cm. Adapun data post test hasil lompat jauh setelah melakukan metode latihan elementer selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu didapat data rata rata sebesar 379,611 dengan standar deviasi 39,663 serta skor terbaik 420 cm dan skor terendah 281 cm. Hasilnya secara eksplisit seperti terlihat pada tabel berikut ini : Tabel. Deskripsi data hasil lompart jauh dengan latihan menggunakan metode elementer Sumber variasi Pre Test Post Tes N Skor terbaik Skor terendah Mean 354, ,611 Standar deviasi 44,794 39,663 (Sumber ; Analisis uji Lilliefor) Analisis uji normalitas: Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Lo untuk data test awal global dan data test awal elementer, data test akhir global dan data test akhir elementer sampel secara berurutan 0,1410 ; 0,1314 ; 0,1875 ; 0,1562 < L (0,05 ; 18) = 0,200. Maka berdasarkan hasil analisis data ini dapat di simpulkan bahwa data test awal dan test akhir berdistribusi normal. Analisis uji homogenitas: Berdasarkan hasil analisis didapati F hitung secara berurutan 1,02; 1,36; 1,06; dan 1,23 untuk data Pre tes metode global dengan metode elementer, post tes metode global dan metode elementer, pre test dan post tes metode global serta pre tes dan post tes metode elementer untuk = 0,05 < F tabel 2,29 dengan dk pembilang n-1=17 dan dk penyebut n-1= 17. sehinga data dapat dinyatakan homogen. Analisis uji sama rata-rata data pre test: Dari analisis didapat t hitung = 0,063 ini jelas berada didalam daerah penerimaan. Ho diterima T h < t t (0,036 < 2,045 ). Berdasarkan data yang ada dapat disimpulkan data pre test latihan metode global dan pre test metode elementer berdistribusi normal dengan varians yang sama. Uji hipotesis penelitian yang mengkaji Perbedaan metode latihan menggunakan metode latihan global dengan latihan menggunakan metode latihan elementer dilakukan dengan analisis T Tes berpasangan, adapun perhitungan analisis data tersaji pada tabel berikut ini:

11 Tabel : 10. Rangkaian Uji t Berpasangan Sumber Variasi T hitung T tabel Signifikan Pre test metode global - Pos test metode global 3,108 1,740 si 0,006 Pre tes metode elementer - Pos test metode elementer Pos test metode global - Pos test metode elemeneter 7,449 1, ,796 1,740 0,012 Hasil analisis data pada tabel 10. uji t berpasangan untuk data pre test dan post test untuk siswa yang melakukan metode latihan global diperoleh penguji hipotesis t hitung sebesar = 3,108. harga tersebut dibandingkan dengan harga t tabel dengan df : n 1 = 17. Pada tarap signifikan α = 0,05. Adalah 1,740 dengan demikian t h > t t ( 3,108 > 1,740) selain itu berdasarkan tabel tersebut untuk α = 0,05 diperoleh nilai signifikansi 0,006. Nilai ini jauh lebih kecil dari nilai α = 0,05 berdasarkan data-data yang ada maka dapat dikatakan terdapat perbedaan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa yang melakukan metode latihan global sehingga Ha (X1 < X2) diterima dan Ho (X1=X2) ditolak. Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan metode latihan global terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa SMP negeri 14 Kota Jambi Tahun Hasil analisis data pada tabel 10. uji t berpasangan untuk data pre test dan post test untuk siswa yang melakukan metode latihan elementer diperoleh penguji hipotesis t hitung sebesar = 7,449. harga tersebut dibandingkan dengan harga t tabel dengan df : n 1 = 17. Pada tarap signifikan α = 0,05. Adalah 1,740 dengan demikian t h > t t (7,449 > 1,740) selain itu berdasarkan tabel tersebut untuk α = 0,05 diperoleh nilai signifikansi 0,000. Nilai ini jauh lebih kecil dari nilai α = 0,05 berdasarkan data-data yang ada maka dapat dikatakan terdapat hasil perbedaan Lompat jauh gaya jongkok siswa yang melakukan metode latihan elementer sehingga Ha (X1 < X2) diterima dan Ho (X1=X2) ditolak. Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan metode latihan elementer terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi Tahun Hasil analisis data pada tabel 10 uji t berpasangan untuk data post test siswa yang melakukan metode latihan global dan post test siswa yang melakukan metode latihan elementer di peroleh pengujian hipotesis ( t hitung ) sebesar = 2,796 dan untuk α = 0,05 dan drajat bebas (df) = 18 1 = 17 di peroleh nilai t tabel = t (0,05;17) = 1,740. ini berarti untuk melakukan tes hasil lompat jauh gaya jongkok bagi siswa yang menjalani metode latihan elementer lebih baik di bandingkan siswa yang menjalani metode latihan global. Dari tabel 10 juga dapat dilihat nilai signifikan untuk perbedaan data metode latihan global dan metode latihan elementer sebesar 0,012. untuk α = 0,05 di peroleh nilai signifikan (0,012) lebih kecil dari α (0,05).dengan demikian dapat dikatakan bahwa

12 terdapat perbedaan yang signifikan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa yang melakukan metode latihan global dengan siswa yang melakukan metode latihan elementer. Berdasarkan hasil perhitungan t hitung sebesar = 2,796 dengan harga t tabel df ; n 1 ( 18 1 = 17 ) pada tarap signifikan α = 0,05 adalah 1,740 dengan demikian t h > t t ( 2,796 > 1,740) sehingga Ho di tolak dan Ha X1 > X2 di terima. maka dapat dinyatakan bahwa metode latihan elementer memberikan pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan metode latihan global terhadap hasil lompat juah gaya jongkok siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi Tahun V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penghitungan terdapat pengaruh metode latihan global {t h (3,108) > t t (1,740) signifikansi 0,006} dan metode latihan elementer {t h (7,449) > t t (1,740) signifikansi 0,000 pada taraf signifikan 0,05. Kemudian dari uji perbandingan latihan mengunakan metode global dengan metode elementer {t h (2,796 ) > t t (1,740) nilai signifikan (0,012) terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi. Sehingga kedua hasil tersebut dapat disimpulkan, Ada perbedaan yang berarti antara metode latihan global dengan metode latihan elementer terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi. Latihan metode elementer akan lebih baik dari pada metode global terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa SMP Negeri 14 Kota Jambi. B. SARAN 1. Setelah Mengetahui hasil penelitian, penulis memberikan saran kepada para guru pendidikan jasmani dan kesehatan dalam memberikan pembelajaran Lompat jauh gaya jongkok dapat ditambah dengan metode latihan elementer. 2. Untuk peneliti yang akan datang disarankan menggunakan sampel yang berbeda misalnya sampel yang lebih banyak. 3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding dalam penelitian sejenis oleh para peneliti lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Anwarudin (2011) Latihan Dasar Atletik. Jakarta ; PT Wadah Ilmu Carr. (2003) Atletik Untuk Sekolah. Jakarat ; PT Raja Grfindo Persada Fadillah, (2009) Kenapa Atletik Disebut Induk Semua Cabang Olahraga. Bandung ; Buana Cipta Pustaka. Jarver.(2005). Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung : Pionir Jaya. Nurmai dkk (2003) Atletik, Padang ; FKIP Padang.

13 Mahendra (2007) Buku Panduan Mengajar Olahraga.Bandung : Pionir Jaya Adi dkk (2008), Dasar-Dasar Atletik.Bandung ; Angkasa Kososasih. (1994 )Pendidikan Jasmani Utuk SLTP, Jilid 1, PT. Gelora Aksara Pratama : Senayan Depdikbud (1995) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1Jakarata : PT Wangsa Jatra Lestari Guithrie (2003) Berlatih Kebugaran Jasmani.Jakarta : CV. Citra Unggul Laksana Ngatiyono (2004) Pendidikan Jasmani SMP Kelas 2, Jakarta ; Erlangga Supandi dan seba, (1983) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2Jakarata : CP Setiaji Samsul (2011) Mengenal Lompat Tinggi Galah.Jakarta ; PT Wadah Ilmu Berlatih. Setya (2011) Lompat Jauh Bagi Pemula.Jakarta ; PT Wadah Ilmu. Sudjana, (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Sidik, (2010) Mengajar Dan Melatih Atletik. Bandung ; PT. Remaja Rosda Karya

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH BOX SKIP TRAINING MENGGUNAKAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL OLAHRAGA ATLETIK TRIPLE JUMP PADA SISWA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH BOX SKIP TRAINING MENGGUNAKAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL OLAHRAGA ATLETIK TRIPLE JUMP PADA SISWA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH BOX SKIP TRAINING MENGGUNAKAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL OLAHRAGA ATLETIK TRIPLE JUMP PADA SISWA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI OLEH SUTIO KURNIAWAN A1D408051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN a. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian akan dilaksanakan di : Lokasi : SMAN 2 Ciamis Waktu : 2-28 September 2013 b. Populasi dan sampel Dalam tercapainya suatu tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI Oleh: YOGI APRIYAN HIDAYAT A1D408092 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH PUTRIA SARTIKA NIM A1D408146 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah a. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam Kurikulum SMA, pengertian pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan yang proses pembelajarannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Secara operasional, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode pembelajaran demonstrasi dan metode pembelajaran tugas (latihan)

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI RINGKASAN Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang berarti berlomba atau bertanding.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.3.1Data Hasil penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok baik pre-test dan post-test,

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI OLEH PARYANTI A1D408095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LARI 50 METER DAN LATIHAN LOMPAT GELANG TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 30 MUARO JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LARI 50 METER DAN LATIHAN LOMPAT GELANG TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 30 MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LARI 50 METER DAN LATIHAN LOMPAT GELANG TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 30 MUARO JAMBI Oleh: M. Askani NIM. A1D408015 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Artikel Skripsi PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING GAYA CROSS STEP SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari PENDAHULUAN Atletik merupakan induk dari semua cabang olaharaga, hal ini dikarenakan di dalamnya terdapat semua unsur gerak yang ada pada semua cabang olahraga. Selain itu pula cabang olahraga ateltik

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek PENGARUH LATIHAN SPRINT 30 METER DAN LATIHAN BARRIER HOPS TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XII-IPA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi hasil penelitian variabel X 1 Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data yang diperoleh sebelum eksperimen

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI BAGOR NGANJUK TAHUN 05 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang pengaruh latihan waktu reaksi terhadap kemampuan lari 60 m pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau sebab-akibat. Penelitian

Lebih terperinci

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menetapkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai dalam pada siswa

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI OLEH PRIMA A1D408077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, pendidikan sebagai usaha sadar diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar dapat diwujudkan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN 1 PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 2 ABSTRACT THE

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. *) ABSTRAK Penelitian yang penulis lakukan berawal dari pemikiran penulis terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Negeri 20 Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara) KARYA ILMIAH OLEH FADANI RUHYAT

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI.

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI. PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya sebagai mana pada table

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian M e t o d e p e n e l i t i a n a d a l a h s u a t u c a r a a t a u t e k n i k y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e m e c a h k a n s u a t u m

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT KELINCI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. Bujang 1 dan Cahyani 2 ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT KELINCI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. Bujang 1 dan Cahyani 2 ABSTRAK PENGARUH PERMAINAN LOMPAT KELINCI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Bujang 1 dan Cahyani 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan lompat kelinci terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push Up Sebelum Eksperimen) Skor data variabel X 1.1 dalam penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM : Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT KAKI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI PLOSOKLATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang. Disadari

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu usaha untuk menemukan kebenaran suatu ilmu untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Metode penelitian merupakan suatu proses

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN Asep Dedi Paturohman NPM: GIC.14.0703 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha memasyarakatkan olahraga sekarang ini sudah nampak hasilnya. Hal ini ditandai dengan maraknya orang melakukan olahraga untuk kesehatan dan sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompatdalam cabang olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dijelaskan oleh Sugiyono (2010 : 2) bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor pendukung kehidupan manusia yang sehat dan berkualitas adalah melalui olahraga. Hal ini disebabkan karena kondisi jasmani dan rohani yang kuat akan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN 2015/2016 Bayu Puspayuda*,Made

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data hasil lompat jauh pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data hasil lompat jauh pre-test dan post-test.hasilnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data hasil lompat jauh pre-test dan post-test.hasilnya sebagaimana dapat dilihat

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN MELOMPATI BAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI KELAS VIII

PENGARUH PERMAINAN MELOMPATI BAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI KELAS VIII PENGARUH PERMAINAN MELOMPATI BAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI KELAS VIII Mita Andini, Edi Purnomo,Wiwik Yunitaningrum Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN e-mail: Mitaandini45@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUNGKAL ULU OLEH NOLOSAPRIA A1D408087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 NGANJUK TAHUN 2014/ 2015

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 NGANJUK TAHUN 2014/ 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 NGANJUK TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang perlu mendapat perhatian, pembinaan, dan pengembangan serta peningkatan prestasi. Peningkatan ini perlu, karena atletik

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri 39 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

Yan Indra Siregar. Abstrak

Yan Indra Siregar. Abstrak 120 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SLIDE JUMP SPRINT DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH LATERAL MOVEMENT TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LARI 100 METER PADA MAHASISWA PKO STAMBUK 2014 TAHUN 2016

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 9 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dalam sebuah penelitian adalah untuk

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH EDO WINARDI NIM.F38007052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendak dicapai dan merupakan jalan bagi keberhasilan arah penelitian. Untuk itu

BAB III METODE PENELITIAN. hendak dicapai dan merupakan jalan bagi keberhasilan arah penelitian. Untuk itu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah dalam penelitian digunakan suatu metode yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, tujuan yang hendak dicapai

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN VARIASI PASSING TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH LATIHAN VARIASI PASSING TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI PASSING TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH : DAPIT CHAN AID409073 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya resiprokal dan komando terhadap hasil belajar menendang dan menahan bola dalam permainan

Lebih terperinci

Muh. Fauzan, Pengaruh Latihan Loncat Katak dan Naik Turun Bangku Terhdap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa SDN Sibalaya Selatan

Muh. Fauzan, Pengaruh Latihan Loncat Katak dan Naik Turun Bangku Terhdap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa SDN Sibalaya Selatan Muh. Fauzan, Pengaruh Latihan Loncat Katak dan Naik Turun Bangku Terhdap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa SDN Sibalaya Selatan PENGARUH LATIHAN LONCAT KATAK DAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS 1 PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS RINGKASAN Bola voli merupakan olahraga beregu yang banyak digemari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN LEG PRESS MENGGUNAKAN MODIFIKASI BEBAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JAUH

PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN LEG PRESS MENGGUNAKAN MODIFIKASI BEBAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JAUH PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN LEG PRESS MENGGUNAKAN MODIFIKASI BEBAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JAUH PULUNG RIYANTO Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi Universitas Subang vhoelubar@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun Jurnal Serambi PTK, Volume IV, No.1, Juni 2017 ISSN : 2355-9535 12 Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo, yang beralamat di Jl.Dr. Muwardi No. 84 Gayam Sukoharjo dan Stadion

Lebih terperinci

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI 1 PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH Jurnal Oleh JODIEKA PERMADI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT EFFECT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian Sugiyono (2012, hlm. 72) menjelaskan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017 PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI 2015/2016 Bayu Puspayuda*, Made

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti yaitu tentang Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Traffinger dalam Meningkatkan Kreativitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu hasil dari penelitian harus diuji

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG 1 HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG Boyke Johanes, 1. Drs. Saripin, M.kes, AIFO, 2. Ni Putu Nita Wijayanti,

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS PADA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER RENANG SMP AMAL BHAKTI MANISLOR TAHUN 2016 Puji Rahmi Anandia 1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian III. METODE PENELITIAN 3. Metode penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:60) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN Asep Dedi Paturohman 1) Deni Mudian 2) Iyan Nurdiyan Haris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM: HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana metode ini menuntut peneliti diminta untuk melakukan dan mengatur kondisi penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE BAGIAN DAN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SDN IT ALAMY SUBANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE BAGIAN DAN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SDN IT ALAMY SUBANG PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE BAGIAN DAN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SDN IT ALAMY SUBANG DENI MUDIAN mudiandeni@unsub.ac.id PRODI PJKR FKIP UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI Oleh: SADDAM ARYANTO A1D408009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002:102)

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN POWER TUNGKAI BAWAH DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PLUS DARUSSALAM KEDIRI TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Oleh Hendri Mulyadi Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania

Oleh Hendri Mulyadi Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 45-50 45 KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SANTRIWAN MTS PONDOK PESANTREN IQRA BARUNG BARUNG BALANTAI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gor saparua Bandung, penelitian ini dilakukan sebanyak 20 kali pertemuan dan frekuensi latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Deskripsi data merupakan gambaran umum masing-masing variabel sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Deskripsi data merupakan gambaran umum masing-masing variabel sebagai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan gambaran umum masing-masing variabel sebagai bahan pendukung pembahasan, dalam penelitian ini data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan

Lebih terperinci

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017 JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017 THE RELATIONSHIP BETWEEN LOWER LIMB EXPLOSIVE POWER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan sistematis guna mendapatkan pemecahan atau jawaban-jawaban tertentu terhadap masalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci