BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SLB-A Dria Adi Semarang Jl. Puri Anjasmoro Blok K-8, Kecamatan Semarang Barat, Kota Madya Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama tiga minggu, yaitu pada minggu kedua sampai dengan minggu kelima bulan Mei. Tepatnya mulai tanggal 8 Mei 2012 sampai 31 Mei Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu observasi terhadap kegiatan pembelajaran matematika geometri yang dilakukan pada jam efektif di kelas dan wawancara pada guru bidang studi matematika dilakukan diluar jam efektif. Alasan dilakukannya wawancara terhadap guru diluar jam efektif yaitu supaya kegiatan pembelajaran di kelas tidak terganggu. 3. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa SLB-A Dria Adi Semarang kelas 2 dan kelas 4 Sekolah Dasar pada tahun pelajaran 2011/2012 yaitu sebanyak 3 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan, dan guru bidang studi matematika berjumlah 2 orang yaitu guru DR sebagai guru Matematika kelas 2 dan guru RH sebagai guru Matematika kelas 4. Kisaran usia untuk siswa kelas 2 dan kelas 4 yaitu 8 sampai dengan 13 tahun. Gangguan penglihatan yang dimiliki siswa kelas 2 dan kelas 4 yaitu gangguan penglihatan total (totally blind). B. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pembelajaran a. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas mengenai perencanaan pembelajaran untuk siswa tunanetra. Guru mengungkapkan bahwa sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung seorang guru terlebih dahulu harus menyusun rencana mengajar atau 25

2 26 desain pembelajaran. Guru DR dan guru RH mempunyai program harian dan program semester. Program harian yang merupakan persiapan harian yang disusun oleh guru DR dan guru RH sedangkan untuk program semester disusun bersama guru kelas dalam kegiatan KKG di Rayon atau di Kantor Cabang Dinas Pendidikan. Guru RH juga menjelaskan bahwa program semester yang disusun di Gugus kadang kala tidak dapat dilaksanakan karena kondisi siswa berbeda. Artinya, mungkin di sekolah lain dapat dilaksanakan akan tetapi di sekolah ini tidak dapat dilaksanakan. Hal ini berhubungan dengan tingkat pemahaman siswa terhadap materi, disebabkan karena karakteristik siswa antara satu dengan yang lain berbeda. Oleh sebab itu untuk menyusun persiapan harian guru DR dan guru RH menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Isi dari program perencanaan pembelajaran bidang geometri terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, deskripsi kemampuan awal siswa, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (kegian awal, kegiatan inti, penutup), penilaian hasil belajar, alat/bahan dan sumber belajar. Guru menjelaskan bahwa program harian yang sudah dirancang kadang tidak sesuai dengan pelaksanaannya dikarenakan daya tangkap siswa/penerimaan siswa terhadap materi terbatas. Keterbatasan indera yang dimiliki siswa tunanetra menjadi salah satu faktor utama. Untuk mengajarkan kepada siswa tunanetra tentang geometri dibutuhkan waktu yang lama untuk siswa dapat tahu dan paham mengenai bangun datar atau bangun ruang yang sedang dipelajari. Guru juga harus mengulang kembali materi pada pertemuan yang lalu untuk mengingatkan kepada siswa supaya konsep yang sudah diberikan oleh guru tidak hilang. Guru tidak memberi target kepada siswa untuk menyelesaikan materi pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Hal itu dikarenakan guru menyesuaikan dengan kemampuan siswa, apabila dipaksakan untuk menyelesaikan materi maka siswa akan menjadi tertekan. Guru DR menjelaskan bahwa dalam menentukan materi geometri untuk satu kompetensi dasar digunakan untuk 1 sampai dengan 2 kali pertemuan tergantung pada pemahaman siswa terhadap materi. Namun jika dirasa siswa belum dapat memahami materi dengan baik maka materi tersebut akan diulang kembali sampai siswa

3 27 benar-benar mengerti dan memahami materi tersebut. Kegiatan pembelajaran yang dirancang guru disesuaikan dengan kemampuan siswa. Metode yang digunakan guru untuk menjelaskan materi geometri kepada siswa tunanetra antara lain: demonstrasi, permainan, tanya jawab, ceramah, pemecahan masalah (problem solving), pemberian tugas, dan latihan (drill). Pemilihan alat peraga untuk menjelaskan tentang materi geometri kepada siswa tunanetra dirasa penting, guru menjelaskan bahwa alat peraga yang digunakan disesuaikan dengan kemampaun siswa. Siswa tunanetra yang ada di SLB-A Dria Adi ada beberapa siswa yang mengalami cacat ganda, yaitu A plus D. Jadi, tidak memungkinkan penggunaan papan berpaku untuk menjelaskan bentuk bangun datar kepada siswa karena akan sangat membahayakan. Pemilihan alat peraga dipertimbangkan dengan tingkat keamanan sehingga saat menggunakan alat peraga tersebut tidak melukai dan membahayakan siswa. Guru DR menggunakan bentuk-bentuk bangun datar yang dibuat dari kertas yang ketebalannya ditentukan oleh guru untuk menjelaskan materi geometri kepada siswa,. Guru juga menggunakan kerangka bangun datar yang terbuat dari besi. Supaya siswa lebih mengerti tentang geometri, guru menggunakan benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar kelas dan rumah. Selain itu, alat peraga yang digunakan siswa tunanetra untuk menghitung keliling yaitu dengan menggunakan tali yang dililitkan ditepian bangun datar yang akan diukur kemudian panjang tali tersebut diukur dengan penggaris/meteran yang ada huruf Braille khusus untuk siswa tunanetra. Sedangkan untuk menghitung luas bangun datar dengan menggunakan blockjes untuk memberikan konsep kepada siswa tentang menghitung luas. Guru RH juga menambahkan untuk menjelaskan materi bangun ruang dengan menggunakan macam-macam jaring-jaring bangun ruang yang dibuat dari kertas yang ketebalannya disesuaikan, model bangun ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, prisma, limas) dan benda-benda di sekitar berbentuk bangun ruang yang sering dijumpai siswa. Berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, kurikulum yang digunakan guru untuk mengajar siswa tunanetra disesuikan dengan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Namun karena adanya keterbatasan siswa tunanetra maka materi yang diberikan juga

4 28 disesuaikan dengan kemampuan siswa. Guru DR menjelaskan untuk materi geometri kelas 2 pada sub bahasan menggambar bangun datar tidak diajarkan kepada siswa namun diganti dengan menunjukkan bangun datar. Siswa tunanetra jelas tidak dapat menggambar karena alat peraga yang digunakan untuk siswa tunanetra harus berupa benda konkret/bangun tiga dimensi. Kegiatan menggambar untuk siswa tunanetra diganti dengan tematik yaitu ketrampilan menggunakan kertas lipat. Misalnya, kertas lipat berbentuk persegi dapat dilipat menjadi segitiga, bentuk persegi tersebut jika dilipat juga akan menjadi bentuk persegi panjang, dst. Sedangkan untuk materi geometri kelas 4 yang tidak diajarkan kepada siswa yaitu pencerminan dan mengukur sudut. Guru hanya sebatas mengenalkan saja untuk materi yang tidak dapat dijelaskan kepada siswa. Materi pencerminan tidak dijelaskan kepada siswa karena konsep bercermin untuk siswa tunanetra sulit diterima, berbeda dengan siswa awas karena setiap hari siswa awas melakukan kegiatan bercermin di depan kaca. Sedangkan untuk materi mengukur sudut juga tidak dijelaskan karena belum ada alat khusus berupa busur Braille untuk siswa tunanetra dalam hal mengukur sudut. Siswa tunanetra hanya mengetahui jenisjenis sudut seperti sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut tumpul. Bahan belajar yang digunakan guru antara lain buku paket matematika penerbit yudhistira, buku terbitan erlangga, browsing internet, buku pelajaran bantuan dari Kick Andy Books for the Blinds yang ditulis dengan huruf Braille. Guru RH menambahkan mengenai kurikulum KTSP belum ada buku khusus yang ditulis dalam bentuk tulisan Braille untuk siswa tunanetra, sehingga guru harus membraillekan sendiri materi untuk siswa tunanetra. b. Pelaksanaan Pembelajaran Untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa tunanetra di dalam kelas, peneliti melakukan observasi dengan mengikuti pembelajaran di kelas 2 dan kelas 4. Berikut ini kegiatan yang dicatat peneliti dalam observasi di kelas: 1. Observasi Pertama Observasi dilakukan pada hari Selasa, 8 Mei 2012 pukul sampai dengan WIB. Tempat yang diobservasi yaitu kelas 2

5 dengan siswa bernama BG dan AR serta guru yang mengampu adalah Ibu DR. Materi yang dibahas yaitu mengenal bangun datar lewat kertas lipat. Sebelumnya siswa diberi homework (pekerjaan rumah) untuk mendaftar barang-barang yang ada di rumah berbentuk persegi, persegi panjang, dan lingkaran. Kemudian siswa menyebutkan barangbarang tersebut sesuai dengan bentuk bangun yang diminta. Macammacam bangun datar yang akan dibahas pada pertemuan ini, yaitu: persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, segitiga dan layang-layang. Media yang dipakai guru untuk menjelaskan materi kepada siswa yaitu bentuk bangun datar terbuat dari kertas yang ketebalannya disesuaikan dan masing-masing bentuk bangun datar tersebut diberi nama bangun datar sesuai bentuknya dengan menggunakan huruf Braille. Sebelum menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing bangun datar, siswa diminta untuk meraba tulisan yang ada pada kertas bentuk bangun tersebut. Sebagai contoh kertas bentuk bangun datar persegi panjang, setelah siswa mengetahui bentuk bangun datar persegi panjang dengan cara meraba tulisan Braille, kemudian guru mengarahkan kepada siswa dengan cara merabakan dan menyebutkan ciri-ciri yang dimiliki bangun datar persegi panjang. Sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan panjangnya sama, sisi sebelah atas dan sisi sebelah bawah panjangnya sama. Sisi sebelah atas lebih panjang dari pada sisi sebelah kiri. Setelah guru merabakan kepada siswa, siswa diminta untuk kembali menyebutkan ciri-ciri bangun datar persegi panjang dengan cara meraba bagian sisi yang dimaksud supaya siswa benar-benar memahami ciri-ciri dari setiap bangun datar yang dipelajari. Setelah guru menjelaskan ciri-ciri dari masing-masing bangun datar selanjutnya latihan soal tentang macam-macam bangun datar. Siswa diberi alat peraga berupa kerangka bangun datar yang terbuat dari besi kemudian siswa diminta untuk menyebutkan bentuk bangun datar tersebut kemudian menuliskan hasil jawabannya kedalam buku tulis. Guru mengoreksi hasil jawaban siswa, hasil kerja AR mendapatkan nilai sempurna karena tidak ada jawaban yang salah, sedangkan untuk BG banyak jawaban yang salah sehingga Guru 29

6 menjelaskan kembali kepada BG tentang macam-macam bangun datar. 2. Observasi Kedua Observasi dilakukan pada hari Rabu, 9 Mei 2012 pukul sampai dengan WIB. Tempat yang diobservasi yaitu kelas 4 dengan siswa bernama SF serta guru yang mengampu adalah Ibu RH. Pelajaran pada pertemuan yang lalu membahas tentang macammacam bangun ruang, seperti: kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut. Pada pertemuan hari ini membahas tentang ciri-ciri bangun ruang yang meliputi titik sudut, rusuk dan sisi. Pada pertemuan hari ini dikhususkan untuk mengenal ciri-ciri bangun ruang kubus dan balok dengan mengulang materi tentang bangun datar dan cirinya. Guru menggunakan alat peraga berupa jaring-jaring kubus dan balok yang terbuat dari kertas karton. Jaringjaring tersebut dibuat dengan berbagai bentuk supaya siswa dapat mengetahui bahwa kubus dan balok tersebut dapat dibuat dengan model yang berbeda-beda. Dari 4 model jaring-jaring yang dibuat, perbedaan antara model satu dengan yang lain adalah tutup sebelah kanan dan tutup sebelah kiri, ada yang penempatan tutup sebelah kanan dengan tutup sebelah kiri sejajar berada di baris nomer 2, ada yang penempatan tutup sebelah kanan dibaris nomer 2 sedangkan tutup sebelah kiri berada dibaris 3, ada yang penempatan tutup sebelah kanan dibaris nomer 2 sedangkan tutup sebelah kiri berada dibaris 4, ada yang penempatan tutup sebelah kanan dibaris 1 sedangkan tutup sebelah kiri berada dibaris 4. Siswa diminta untuk merangkai jaring-jaring kubus dan balok, guru mengarahkan siswa dalam merangkai jaring-jaring supaya membentuk kubus dan balok. Dengan penuh kesabaran guru membantu siswa dalam merangkai jaring-jaring yang disediakan. Terkadang siswa mengalami kesulitan dalam menggabungkan tiap sisi dari kubus dan balok tersebut. Untuk mengenalkan kepada siswa tentang jaring-jaring kubus dan balok siswa terlebih dahulu harus meraba dengan jarinya setiap bagian dari jaring-jaring kubus dan balok, kemudian guru membimbing siswa dengan cara membantu melipat setiap sisi dari kubus dan balok kemudian siswa yang merangkainya. 30

7 Setelah siswa mencoba merangkai jaring-jaring kubus dan balok, guru memberikan latihan kepada siswa untuk menunjukkan apakah jaring-jaring yang disediakan dapat membentuk balok atau membentuk kubus yang benar. Disediakan 3 jaring-jaring kubus dan balok dengan model yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk merangkai jaring-jaring tersebut dan apakah dapat membentuk bangun ruang kubus atau membentuk balok. Latihan ini dibutuhkan konsep yang benar tentang bangun ruang kubus dan balok yang meliputi sisi, rusuk, titik sudut, dst. Bahan materi dan latihan soal diambil dari bahan ajar Books for the Blinds Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas 4 dan buku matematika untuk kelas 4 Sekolah Dasar KTSP. Untuk media/alat peraga guru membuat alat peraga disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Untuk mengajarkan tentang bangun ruang kepada siswa harus dengan menggunakan benda konkret supaya siswa mudah untuk memahami dan mengerti tentang bangun ruang yang dijelaskan guru. Jika hanya dengan gambar yang dibraillekan saja, siswa juga akan merasa kesulitan untuk memahami benda apakah yang dimaksud. Sehingga diperlukan alat peraga yang konkret terlebih benda tersebut merupakan benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari supaya siswa dapat lebih mudah memahami. 3. Observasi Ketiga Observasi kembali dilakukan di kelas 2 pada hari Kamis, 10 Mei 2012 pukul sampai dengan WIB. Materi pada pertemuan hari ini yaitu mengenal sisi, sudut, dan titik sudut suatu bangun datar. Pertemuan yang lalu siswa sudah mengenal macam-macam bangun datar dan ciri-ciri dari masing-masing bangun datar yang ada. Pertemuan hari ini siswa akan belajar mengenal sisi, sudut, dan titik sudut dari bangun datar yang sudah dipelajari pada pertemuan yang lalu. Guru mengulang kembali materi yang sudah dijelaskan pada pertemuan yang lalu untuk mengingatkan kepada siswa tentang macam dan ciri-ciri bangun datar. Jika materi pada pertemuan yang lalu dapat dipahami dengan baik maka siswa akan lebih mudah dalam memahami materi selanjutnya. 31

8 Bangun datar persegi, dengan memberi nama setiap titik pojok (titik sudut) dengan huruf A, B, C, dan D. Kemudian siswa diminta untuk meraba kerangka persegi yang terbuat dari besi. Guru menjelaskan kepada siswa Dari A sampai B dinamakan sisi AB, dari B sampai C dinamakan sisi BC, dari C sampai D dinamakan sisi CD dan dari D sampai A dinamakan sisi DA. Siswa diminta untuk mengulangi penjelaskan dari guru dengan merabakan sisi yang dimaksud. Guru memberikan pengertian tentang sudut kepada siswa yaitu pertemuan antara dua sisi. Kemudian menunjukkan kepada siswa tentang nama masing-masing sudut dari bangun datar persegi. 4. Observasi Keempat Observasi kembali dilakukan di kelas 4 pada hari Rabu, 16 Mei 2012 pukul sampai dengan WIB. Materi pada pertemuan hari ini yaitu mengenal contoh bangun ruang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk menyebutkan bangun ruang yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu. Selanjutnya siswa diminta untuk memberikan contoh bangun ruang yang telah disebutkan tadi. Misalnya, benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kerucut yaitu contong es krim, topi ulang tahun, tumpeng. Untuk benda yang berbentuk kubus misalnya yaitu kardus, dadu. Sedangkan untuk benda yang berbentuk tabung yaitu gelas, pot, tempat sampah, ember, dll. Guru menyediakan bentuk bangun ruang kemudian siswa diminta untuk berkreasi membentuk rumah yang sesuai dengan keinginan siswa. Guru membimbing siswa dalam merangkai bentukbentuk bangun ruang yang ada. Namun disini siswa merasa kesulitan dalam merangkai bangun ruang tersebut karena siswa kurang tahu gambaran tentang bentuk bangun seperti bentuk rumah. Karena dalam menjelaskan kepada siswa tunanetra tentang suatu bangun harus dengan benda konkret, untuk itu guru menggunakan miniatur rumah dan merabakan kepada siswa tentang komponen-komponen yang ada pada rumah. Sehingga siswa sedikit mempunyai gambaran tentang bentuk rumah dan siswa dapat kembali berkreasi dengan bentuk bangun ruang yang disediakan oleh guru. Setelah siswa selesai membuat rumah, guru meminta siswa untuk menyebutkan bentuk bangun ruang yang digunakan untuk menyusun rumah tersebut. 32

9 33 c. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, guru DR dan guru RH melakukan penilaian untuk siswa tunanetra disaat pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat disaat guru DR menanyakan kepada BG dan AR mengenai contoh-contoh bangun datar yang ada dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mereka menjawab contoh benda yang berbentuk sesuai dengan bangun datar yang disebutkan guru DR. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh guru RH saat pembelajaran berlangsung, guru RH menanyakan kepada SF mengenai contoh bangun ruang yang ada disekitarnya dan SF menjawab dengan contoh makanan misalnya bangun ruang tabung contohnya yang sering ditemui adalah contong es krim, dst. Guru DR dan guru RH juga menjelaskan bahwa evaluasi tidak hanya dilakukan saat pembelajaran berlangsung saja, namun juga diakhir pembelajaran untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja dipelajari. Evaluasi yang dilakukan oleh guru DR yaitu dengan memberikan kepada siswa rangka bangun datar yang terbuat dari besi kemudian AR dan BG diminta untuk menyebutkan bentuk bangun datar tersebut dan menuliskan jawabannya di buku tulis masing-masing. Dari situ terlihat antara siswa yang benar-benar memahami materi dengan siswa yang kurang memahami materi yang baru saja dipelajari. Guru DR mengulang kembali materi yang telah disampaikan karena hasilnya BG belum memahami materi yang baru saja dipelajari dengan benar. Berbeda dengan guru RH, guru RH meminta SF untuk merangkai bentuk rumah yang sesuai dengan keinginan SF kemudian SF diminta untuk menyebutkan bentuk bangun ruang yang digunakan dalam menyusun rumah tersebut. SF dapat menyebutkan bentuk bangun datar yang dipakai untuk menyusun rumah tersebut, terlihat bahwa SF memahami materi yang baru saja dipelajari. 2. Alat peraga/media Pembelajaran Geometri Siswa Tunanetra Berbagai macam alat peraga/media yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran geometri pada siswa tunanetra, antara lain sebagai berikut:

10 34 1) Kertas lipat Kertas lipat dibentuk menjadi berbagai bentuk bangun datar sederhana untuk mempermudah siswa dalam mengenal bentuk bangun datar dan ciri bangun datar tersebut. 2) Kerangka besi Kerangka besi bentuk bangun dapat berupa bangun datar dan bangun ruang. Akan mempermudah siswa dalam mengidentifikasi bentuk dan ciri-ciri yan dimiliki bangun datar maupun bangun ruang, seperti jumlah sisi, titik sudut,dst. 3) Model bangun ruang Model bangun ruang yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik. Model bangun ruang terdiri dari kubus, balok, prisma, limas, tabung, bola dsb. 4) Jaring-jaring bangun ruang Jaring-jaring bangun ruang terbuat dari kertas karton. Untuk menjelaskan kepada siswa tentang bentuk jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok. Jaring-jaring tersebut dibuat dengan berbagai model. 5) Blokjes Blokjes biasa terbuat dari bahan plastik. Blokjes merupakan petak-petak berbentuk bujur sangkar dan dilengkapi dengan kubus-kubus hitungan yang setiap kubus mempunyai enam permukaan/sisi seperti dadu. Keenam permukaan tersebut terdapat kode angka-angka atau bilangan 1 sampai dengan 9, angka nol serta tanda-tanda Operasional. Blokies dapat pula digunakan untuk mengenalkan kepada siswa tentang penghitungan luas. 6) Meteran Braille Alat untuk mengukur panjang/lebar suatu benda dengan skala ukur menggunakan simbol braille. 7) Geoboard Geoboard merupakan alat peraga yang menggunakan papan braille yang dimodifikasi dengan menggunakan paku yang timbul dan karet untuk mengenalkan kepada siswa tentang bangun datar sederhana. C. Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara, dalam kegiatan perencanaan guru memiliki program harian dan program semester. Program harian merupakan persiapan harian untuk mengajar dikelas yang dibuat per

11 pertemuan. Persiapan yang perlu dilakukan antara lain menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, setelah itu menentukan materi pelajaran yang akan disampaikan, dalam pemilihan materi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Setelah selesai menentukan materi pelajaran, langkah selanjutnya yaitu menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Kurikulum yang digunakan untuk siswa tunanetra hampir sama dengan siswa normal lainnya yaitu KTSP, hanya saja ada beberapa materi yang tidak diajarkan kepada siswa karena keterbatasan yang dimiliki oleh siswa tunanetra. Materi yang tidak diajarkan untuk siswa tunanetra antara lain menggambar bangun, baik itu bangun datar maupun bangun ruang, menggambar sudut karena belum ada busur khusus untuk siswa tunanetra, selain itu materi pencerminan tidak diajarkan untuk siswa tunanetra karena konsep bercermin mereka tidak mengetahui disebabkan keterbatasan penglihatan mereka. Sampai saat ini belum ada kurikulum/bahan ajar seperti buku paket yang dibuat khusus untuk siswa tunanetra, sehingga informasi yang diperoleh siswa sangat terbatas. Langkah berikutnya, memilih metode yang akan digunakan dan memilih media yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa. Program semester disusun guru bersama-sama dengan guru kelas dalam kegiatan KKG di Rayon atau di Kantor Cabang Dinas Pendidikan. Guru menjelaskan bahwa program semester yang disusun di Gugus kadang kala tidak dapat dilaksanakan karena kondisi siswa berbeda. Artinya, mungkin di sekolah lain dapat dilaksanakan akan tetapi di sekolah ini tidak dapat dilaksanakan. Hal ini berhubungan dengan tingkat pemahaman siswa terhadap materi, disebabkan karena karakteristik siswa antara satu dengan yang lain berbeda. Berdasarkan kegiatan pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data pada observasi pertama, guru menggunakan metode resitasi (pemberian tugas) yaitu pada pertemuan sebelumnya guru memberikan homework (pekerjaan rumah) kepada siswa untuk mendaftar barangbarang/benda yang ada di rumah berbentuk persegi, persegi panjang, dan lingkaran. Alasan digunakannya metode resitasi yaitu supaya siswa memperoleh gambaran tentang bentuk bangun datar lewat benda-benda yang ada disekitarnya. Selain belajar disekolah, siswa juga dapat belajar mengenal benda-benda di lingkungan rumah didampingi orang tua mereka. Siswa sudah memahami bentuk bangun datar sederhana, terlihat dari homework yang diberikan mereka dapat menyebutkan benda-benda yang 35

12 36 ada di rumah berbentuk persegi, persegi panjang, dan lingkaran. Metode lain yang digunakan guru adalah metode demonstrasi, guru menjelaskan tentang ciri-ciri bangun datar dengan cara merabakan bentuk bangun datar kepada siswa dan guru menyebutkan ciri-ciri yang dimiliki dari bangun datar tersebut. Misal, guru merabakan bentuk bangun datar persegi panjang kepada siswa dan menyebutkan ciri-ciri persegi panjang Sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan panjangnya sama, sisi sebelah atas dan sisi sebelah bawah panjangnya sama. Sisi sebelah atas lebih panjang daripada sisi sebelah kiri. sisi sebelah atas sisi sebelah kiri sisi sebelah kanan sisi sebelah bawah Guru juga menggunakan metode tanya jawab, terlihat pada kegiatan setelah guru merabakan bentuk bangun datar tersebut, siswa diminta untuk menyebutkan ciri dari bangun datar yang sebelumnya telah dijelaskan oleh guru. Hal ini dimaksudkan supaya siswa benar-benar memahami bentuk bangun yang baru saja dipelajari. Metode lain yang digunakan guru adalah latihan, guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang macam-macam bangun datar. Kegiatan evaluasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang telah disampaikan, sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Hasil evaluasi yang diperoleh dapat digunakan oleh guru sebagai acuan, apakah guru harus mengulang materi yang telah disampaikan atau guru melanjutkan membahas materi berikutnya. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa ada satu siswa dalam mengerjakan latihan soal banyak jawaban yang salah, sehingga guru mengulang kembali materi tersebut. Guru tidak terlalu banyak menggunakan metode ceramah karena siswa cenderung akan cepat

13 37 merasa bosan terhadap pelajaran, sehingga guru menyiasati dengan menggunakan metode lain supaya siswa tidak merasa bosan. Guru menggunakan media bentuk-bentuk bangun datar terbuat dari kertas yang ketebalannya telah ditentukan oleh guru. Alasannya yaitu supaya siswa lebih mudah mengidentifikasi bentuk bangun datar tersebut, jika kertas terlalu tipis atau ketebalannya hanya 70 gram maka siswa akan merasa kesulitan dalam meraba bentuk bangun datar tersebut dan kertas akan lebih mudah sobek. Selain menggunakan bentuk bangun datar yang terbuat dari kertas, guru juga menggunakan media kerangka bangun datar yang terbuat dari besi. Pada observasi kedua, guru menggunakan metode demostrasi untuk menjelaskan kepada siswa tentang jaring-jaring kubus dan balok. Guru menyediakan 4 model jaring-jaring kubus, perbedaan dari model satu dengan yang lain adalah tutup sebelah kiri dan sebelah kanan. Model pertama, penempatan tutup sebelah kiri dan sebelah kanan sejajar terletak di baris ke 2. Model kedua, penempatan tutup sebelah kiri terletak di baris ke 1 sedangkan tutup sebelah kanan terletak di baris ke 3. Model ketiga, penempatan tutup sebelah kiri terletak di baris ke 1 sedangkan tutup sebelah kanan terletak di baris ke 4. Model keempat, penempatan tutup sebelah kiri terletak di baris ke 2 sedangkan tutup sebelah kanan terletak di baris ke 3. Tutup sebelah kiri Tutup sebelah kanan Model 1 Model 2

14 38 Model 3 Model 4 Guru merabakan kepada siswa keempat model jaring-jaring kubus dan balok tersebut. Siswa merasa kesulitan dalam menggabungkan tiap sisi dari jaring-jaring tersebut. Guru mendampingi siswa dalam merangkai jaringjaring tersebut supaya membentuk kubus dan balok. Metode lain yang digunakan guru adalah metode tanya jawab dan latihan, terlihat dalam aktifitas yaitu setelah siswa didampingi guru dalam merangkai jaring-jaring kubus dan balok, siswa diberi tiga model jaring-jaring kubus. Model 1 Model 2 Model 3 Guru bertanya kepada siswa apakah jaring-jaring tersebut dapat membentuk kubus atau tidak. Siswa mengidentifikasi model jaring-jaring tersebut dengan meraba ketiga jaring-jaring kubus yang sudah disediakan oleh guru. Setelah siswa meraba model jaring-jaring tersebut mulailah siswa merangkai jaring-jaring yang sudah disediakan dibantu oleh guru.

15 39 Media yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan tentang jaringjaring kubus dan balok yaitu model jaring-jaring kubus dan balok yang terbuat dari kertas karton. Jaring-jaring kubus dan balok sudah disediakan oleh guru, karena tidak mungkin siswa untuk membuat jaring-jaring tersebut disebabkan keterbatasan yang mereka miliki. Pada observasi ketiga, guru menggunakan metode demonstrasi dan ceramah untuk menjelaskan tentang sisi, sudut, dan titik sudut dari suatu bangun datar. Guru menggunakan media kerangka bangun datar persegi yang terbuat dari besi untuk menjelaskan kepada siswa. Guru merabakan kerangka bangun datar persegi kepada siswa, setelah siswa mengidentifikasi bentuk bangun datar tersebut guru memberikan penjelaskan kepada siswa tentang pemberian nama disetiap titik pojok (titik sudut) bentuk bangun datar tersebut. Setiap titik pojok persegi tersebut diberi nama A, B, C, dan D seperti pada gambar dibawah ini. A D B C Guru memberikan arahan kepada siswa dan siswa meraba bangun datar persegi tersebut. Guru menjelaskan kepada siswa Dari A sampai B dinamakan sisi AB, dari B sampai C dinamakan sisi BC, dari C sampai D dinamakan sisi CD dan dari D sampai A dinamakan sisi DA. Siswa diminta untuk mengulang penjelasan dari guru dengan merabakan sisi yang dimaksud. Setelah siswa benar-benar paham, guru melanjutkan untuk menjelaskan tentang sudut. Guru memberikan gambaran tentang pengertian sudut yaitu pertemuan antara dua sisi. Guru merabakan kembali kepada siswa dimana letak sudut itu. Guru juga merabakan kepada siswa dimana letak titik sudut (titik pojok). Pada pertemuan keempat, guru menggunakan metode tanya jawab dan ceramah untuk menjelaskan kepada siswa tentang mengenal contoh bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk menyebutkan macam-macam bangun ruang yang telah dipelajari pada

16 pertemuan sebelumnya, kemudian siswa diminta untuk memberikan contoh bangun ruang kubus, tabung, dan kerucut. Siswa menyebutkan benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kerucut yaitu contong es krim, topi ulang tahun, tumpeng. Untuk benda yang berbentuk kubus misalnya yaitu kardus, dadu. Sedangkan untuk benda yang berbentuk tabung yaitu gelas, pot, tempat sampah, ember, dll. Metode lain yang digunakan guru adalah latihan, guru menyediakan bentuk bangun ruang dan siswa diminta untuk berkreasi untuk membuat rumah sesuai dengan keinginan siswa. Siswa merasa kesulitan dalam merangkai bentuk-bentuk bangun ruang yang ada. Guru menggunakan miniatur rumah dan kemudian merabakan kepada siswa tentang komponen dari rumah tersebut, meliputi pagar, tiang penyangga, atap rumah, tembok, pintu, dsb serta bentuk bangun ruang yang digunakan dalam rumah tersebut. Misal, tiang penyangga berbentuk balok, atap rumah berbentuk prisma tegak segitiga, dsb. Setelah siswa memperoleh gambaran tentang rumah, guru meminta siswa untuk kembali melanjutkan tugas yang telah diberikan yaitu membuat sebuah rumah sesuai dengan daya kreasi siswa. Setelah siswa selesai membuat rumah, guru meminta siswa untuk menyebutkan bentuk-bentuk bangun ruang yang digunakan untuk menyusun rumah tersebut. Media yang digunakan adalah bentuk bangun ruang yang terbuat dari plastik dan kayu, selain itu guru juga menggunakan miniatur rumah untuk menjelaskan tentang konsep rumah kepada siswa. Siswa merasa kesulitan dalam menyusun rumah dari bentuk bangun ruang yang disediakan karena sebelumnya siswa belum mempunyai gambaran tentang sebuah rumah. Penggunaan miniatur rumah memberikan sedikit gambaran tentang konsep sebuah rumah tanpa harus mendatangkan bentuk rumah sesungguhnya. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru terlebih siswa tunanetra memiliki keterbatasan dalam hal penglihatannya. Akibat dari keterbatasan yang dimiliki siswa tunanetra maka mereka akan memanfaatkan inderanya yang masih dapat berfungsi seperti indera selain penglihatan untuk memperoleh informasi yaitu pendengaran dan perabaannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, dalam mengenalkan geometri kepada siswa tunanetra harus menyiapkan media yang riil untuk menjelaskan bentuk yang detail dan penjelasan dari media tersebut. Untuk mengenalkan sisi dan 40

17 sudut, gambaran tentang sisi penjelasannya harus benar-benar riil supaya siswa benar-benar mengerti bagaimana sisi yang dimaksudkan. Siswa tunanetra perlu merabakan benda yang sedang dijelaskan untuk memahami bentuk dari bangun tersebut. Proses pembelajaran pada fase konkret dapat melalui tahapan yaitu konkret, semi konkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak. Berkaitan dengan penjelasan mengenai materi/sesuatu hal kepada siswa tunanetra harus konsisten, karena itu yang akan terkonsep dalam otak siswa. Selain itu juga berkaitan dengan orientasi mobilitas siswa tunanetra dalam mengenal ruangan termasuk penempatan benda-benda yang ada di dalam kelas, misal penempatan sapu, penempatan meja kursi, dst. Dasar apa yang pertama mereka kenal itulah yang akan terkonsep dalam pikiran siswa, seperti yang tergambar di otak siswa. Menjelaskan kepada siswa tentang konsep bangun ruang kepada siswa tunanetra diperlukan benda berdimensi tiga (benda konkret), siswa perlu mengidentifikasi benda yang sedang diamati dengan cara meraba seluruh bagian benda tersebut, seperti sisi, rusuk, titik sudut sehingga pada akhirnya siswa tersebut dapat menyebutkan ciri-ciri yang dimiliki oleh benda yang sedang diamati. Siswa akan lebih mudah memahami konsep tentang bangun ruang dengan memberikan contoh bangun ruang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, contong es krim berbentuk kerucut, tempat bekal makan berbentuk balok, tempat minum berbentuk tabung, dst. Hal itu akan mempermudah siswa dalam mengenal macam bangun ruang dan ciri-ciri yang dimiliki dari masing-masing bangun ruang. Menjelaskan kepada siswa tentang konsep suatu bangun datar yang berdimensi dua dapat menggunakan bangun ruang terlebih dahulu baru kemudian ke bangun datar. Misalnya, bola itu bangun datarnya berbentuk lingkaran. Untuk menjelaskan bangun datar misalnya persegi panjang dari yang riil ke yang abstrak butuh tahapan-tahapan supaya siswa mengerti. Tahap pertama siswa dirabakan benda konkret bangun ruang balok. Kemudian guru menyediakan bentuk riil bangun datar persegi panjang (dibentuk dengan menggunakan kertas yang tebal), bentuk bangun tersebut diletakkan dikertas dan siswa diminta untuk merabakan benda tersebut. Siswa akan merasakan perbedaan bentuk dari bangun yang riil dengan bentuk bangun yang ditempel di kertas, bentuk berbeda karena di tempat dan ruang yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk mempersempit visualisasi menuju ke yang abstrak. Pemahaman untuk bentuk persegi 41

18 panjang, jika dilihat dengan visual riil hanya berupa garis sedangkan siswa tunanetra akan merasa kesulitan untuk memahami bentuk tersebut karena terlalu abstrak. Sedangkan dalam buku bahan ajar Books for the Blinds bantuan dari Kick Andy terdapat banyak gambar-gambar bangun yang digambar dengan huruf Braille, yang berupa titik-titik membentuk suatu bangun. Menjelaskan konsep tentang sudut kepada siswa tunanetra diawali dengan mengenalkan macam-macam segitiga, yaitu siku-siku, tumpul, dan lancip. Siswa diberi bentuk model benda berbentuk segitiga yang terbuat dari kertas kemudian siswa tunanetra dapat mengetahui segitiga siku-siku dengan cara meletakkan segitiga tersebut diujung meja mereka dan siswa diminta untuk merabanya jika antara meja dengan model benda tersebut berhimpit dan tegak lurus maka segitiga tersebut dinamakan segitiga sikusiku membentuk sudut Penjelasaan untuk segitiga lancip yaitu besar sudut yang dimiliki kurang dari 90 0, selanjutnya untuk segitiga tumpul adalah segitiga yang memiliki besar sudut lebih dari Belum tersedianya busur derajad khusus untuk siswa tunanetra menjadikan siswa tunanetra dalam menggambar dan mengukur sudut merasa kesulitan, maka untuk materi mengukur dan menggambar sudut siswa tunanetra tidak dijelaskan secara detail hanya sebatas dikenalkan untuk jenis-jenis sudut saja. Guru dalam menjelaskan materi kepada siswa menggunakan multi metode yaitu ceramah, tanya jawab, problem solving, permainan, latihan dan demostrasi. Alat peraga/media yang digunakan dalam pembelajaran geometri berupa bangun datar maupun bangun ruang, seperti : kertas lipat, berbagai bentuk jaring-jaring dari karton (kubus,balok), model bangun ruang, rangka bangun datar yang terbuat dari besi. Oleh karena keterbatasan yang dimiliki oleh siswa tunanetra, sehingga dalam menjelaskan konseptual bentuk geometri kepada siswa tunanetra harus diawali dengan pengenalan dengan benda konkret (tiga dimensi). Siswa akan lebih mudah memahami bentuk bangun yang sedang dijelaskan oleh guru dengan memberikan contoh menggunakan bendabenda yang ada disekitar mereka. Abstraksi untuk siswa tunanetra sangat terbatas sehingga diperlukan benda konkret/riil untuk mengenalkan bentuk suatu bangun. Siswa tunanetra diharapkan untuk mengalami langsung proses pengidentifikasian berbagai bentuk bangun tersebut supaya siswa benar-benar mengerti dan paham mengenai materi yang sedang diajarkan oleh guru. 42

19 Mengacu pada teori Van Hiele dalam kegiatan pembelajaran geometri siswa tunanetra di SLB-A Dria Adi Semarang sudah mencapai tahapan yaitu tahap mengenal, tahap analisis, dan tahap pengurutan. Terlihat pada kegiatan siswa mengenal bentuk-bentuk bangun datar dan bangun ruang lewat bentuk tiruan bangun yang terbuat dari kayu dan benda-benda konkret yang ada disekitarnya, seperti kelereng berbentuk bola, kotak pensil berbentuk balok, dadu berbentuk kubus dsb. Selanjutnya, untuk tahap analisis terlihat pada kegiatan siswa mengenal ciri-ciri/sifat dari bentuk bangun datar dan bangun ruang tersebut dengan cara merabakan bentuk bangun kepada siswa dan kemudian guru merabakan ciri/sifat yang dimiliki dari bangun tersebut, seperti contoh mengenalkan bentuk bangun datar persegi panjang kepada siswa. Guru menggunakan kertas lipat bentuk persegi panjang kemudian merabakan setiap sisi yang dimiliki dari persegi panjang, kemudian guru memberikan arahan untuk menyebutkan ciri yang dimiliki dari bangun persegi panjang yaitu sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan panjangnya sama, sisi sebelah atas dan sisi sebelah bawah panjangnya sama. Sisi sebelah atas lebih panjang daripada sisi sebelah kiri. Tahap pengurutan terlihat pada kegiatan siswa meraba bentuk miniatur rumah yang disediakan guru, siswa mengungkapkan kalau rumah dapat dibuat dari berberapa bentuk bangun ruang. 43

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ semester Alokasi waktu : SLB-A Dria Adi Semarang : Matematika : II (dua)

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengubah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1) H. SufyaniPrabawant, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 5 PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun ruang dan dibagi menjadi dua kegiatan belajar.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ Pertemuan Ke : - Alokasi Waktu : 8 x 5 Menit A. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan

Lebih terperinci

Konfirmasi 3. Kegiatan Akhir

Konfirmasi 3. Kegiatan Akhir 94 (g) Guru membimbing siswa dalam proses penyusunan Mind Map. (h) Guru mengarahkan siswa agar tetap tenang dalam membuat Mind Map. (i) Guru meminta siswa untuk membuat Mind Map yang penuh kreasi sendiri

Lebih terperinci

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK MATEMATIKA NALARIA REALISTIK Oleh : Ir. R. RIDWAN HASAN SAPUTRA, M.Si Disampaikan : Drs. H.M. ARODHI Sesi 1 : Pemahaman Konsep, Makna PEMAHAMAN KONSEP Pemahaman Konsep Matematika adalah kemampuan siswa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel LAMPIRAN A. Wawancara dengan Guru Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel Yudhistira S.Si dan Bapak Yusuf S.Pd selaku guru matematika kelas 5 pada SD Strada Wiyatasana.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu dapat menarik minat, antusiasme siswa, dan memotivasi siswa agar senantiasa belajar

Lebih terperinci

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A. Hasil dari 5 ( 6) + 24 : 2 ( 3) =... A. -5 B. -6. 0 D. 6 2. Hasil dari 2 : 75% + 8,75 =... A. 4 B. 5. 6 D. 7 3. Uang Irna sama dengan 2 3 uang Tuti. Jika jumlah uang mereka

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : I/1 Tema : Diri Sendiri, Keluarga Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang ab 9 Sifat-Sifat angun Datar dan angun Ruang Setiap benda memiliki sifat yang menjadi ciri khas benda tersebut. oba kamu sebutkan bagaimana sifat yang dimiliki oleh benda yang terbuat dari karet! egitu

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

Ruang Lingkup Pengukuran di SD PENGUKURAN DI SD Ruang Lingkup Pengukuran di SD Pengukuran tentang: 1. panjang dan keliling 2. luas 3. luas bangun gabungan 4. volum 5. volum bangun gabungan 6. sudut 7. suhu 8. waktu, jarak dan kecepatan

Lebih terperinci

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik

Lebih terperinci

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan perkenan-nya kami dapat menghadirkan bahan ajar yang disusun berdasarkan pada Standar Isi tahun 2006

Lebih terperinci

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 06/07 PAKET 0 DOKUMEN SANGAT RAHASIA MATEMATIKA SMP FULL SMPN LOSARI 07 Created by Irawan DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON Jika operasi " *

Lebih terperinci

1. BARISAN ARITMATIKA

1. BARISAN ARITMATIKA MATEMATIKA DASAR ARITMATIKA BARISAN ARITMATIKA 1. BARISAN ARITMATIKA Sering disebut barisan hitung, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/1 Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. Kompetensi

Lebih terperinci

A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR

A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. menghitung luas bangun datar; 2. menghitung luas segi banyak; 3. menghitung luas gabungan dua bangun datar; dan 4. menghitung

Lebih terperinci

KATALOG MATEMATIKA ALAT PERAGA PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KATALOG MATEMATIKA ALAT PERAGA PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KATALOG ALAT PERAGA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 1. Model Bangun Datar Model bangun datar dimaksudkan untuk membantu menjelaskan pengertian, sifat-sifat bangun datar, kesebangunan

Lebih terperinci

1. Hasil dari 5 ( 6) + 24 : 2 ( 3) =... A. -15 B. -6 C. 0 D Hasil dari 2 : 75% + 8,75 1 =... A. 14 B. 15 C. 16 D Uang Irna sama dengan 2

1. Hasil dari 5 ( 6) + 24 : 2 ( 3) =... A. -15 B. -6 C. 0 D Hasil dari 2 : 75% + 8,75 1 =... A. 14 B. 15 C. 16 D Uang Irna sama dengan 2 . Hasil dari 5 ( 6) + 24 : 2 ( 3) =... A. -5 B. -6. 0 D. 6 2. Hasil dari 2 : 75% + 8,75 =... A. 4 B. 5. 6 D. 7 3. Uang Irna sama dengan 2 3 uang Tuti. Jika jumlah uang mereka Rp35.000, maka uang Irna adalah.

Lebih terperinci

BAB IV. GEOMETRI Langkah-langkah membuat kerangka kubus

BAB IV. GEOMETRI Langkah-langkah membuat kerangka kubus A IV. GEOMETRI 4.1 Kerangka Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi yang kongruen. Kubus disebut juga bidang enam beraturan atau heksaeder. Kubus diberi nama menurut titik

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG SMP NEGERI SATU ATAP AMBARAWA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG SMP NEGERI SATU ATAP AMBARAWA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DOKUMEN SEKOLAH SANGAT RAHASIA PAKET A KODE SOAL : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG SMP NEGERI SATU ATAP AMBARAWA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 0/0 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Matematika Hari,

Lebih terperinci

SILABUS (HASIL REVISI)

SILABUS (HASIL REVISI) Sekolah : SMP... Kelas : VIII Mata Pelajaran : Matematika Semester : I(satu) SILABUS (HASIL REVISI) Standar Kompetensi : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi

Lebih terperinci

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna MENEMUKAN NILAI π DAN RUMUS KELILING LINGKARAN MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna (nikmatulhusna13@gmail.com) A. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika adalah suatu proses yang

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI

14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI 14. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SD/MI KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 B / TUC 2 /2016 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 54114 Telepon/Fax (0275) 321405 UJI COBA KE 2 UJIAN NASIONAL 2016

Lebih terperinci

SILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya.

SILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya. 8 Silabus Matematika Kelas 5 SILABUS Sekolah : SD Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Semester : 2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Dasar 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

Sumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk

Sumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk Sekolah : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Matematika Semester : I(satu) SILABUS Standar : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus 1.1 Melakukan operasi aljabar Bentuk

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

Lebih terperinci

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT GEOMETRI BIDANG Pada bab ini akan dibahas bentuk-bentuk bidang dalam ruang dimensi dua, keliling serta luasan dari bidang tersebut, bentuk ini banyak kaitannya dengan kegiatan ekonomi (bisnis dan manajemen)

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012

CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012 CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012 DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI UASBN SD 2012 Kompetensi 3 : Memahami konsep, sifat, dan unsur-unsur bangun geometeri, dapat menghitung besar-besaran yang terkait dengan bangun

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK

Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK A. Pengantar Kita mengetahui bahwa dalam perkembangannya seorang anak berbeda dengan orang dewasa. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas baik itu dalam bentuk fisik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c.

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c. LAMPIRAN 48 49 LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c. 2. Berikut ini yang bukan bangun datar adalah.

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 B / TUC /206 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 544 Telepon/Fax (0275) 2405 UJI COBA KE UJIAN NASIONAL 206 SMP Se KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat perkembangan teknologi augmented reality (AR). Augmented reality

BAB I PENDAHULUAN. terdapat perkembangan teknologi augmented reality (AR). Augmented reality BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak komputer ditemukan, penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan atau menciptakan hal baru. Sejalan perkembangan tersebut, terdapat perkembangan teknologi

Lebih terperinci

KATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA. Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar

KATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA. Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar KATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar KATA PENGANTAR Alat Peraga Manipulatif (APM) ini adalah produk dari kolaborasi Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola 2. Menghitung luas selimut dan

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN. * Indikator SKL : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan. * Indikator Soal : Menentukan

Lebih terperinci

HANDOUT MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (MT.../ 2 SKS) PROGRAM DEPAG. Oleh: Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd. NIP

HANDOUT MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (MT.../ 2 SKS) PROGRAM DEPAG. Oleh: Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd. NIP HANDOUT MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (MT.../ 2 SKS) PROGRAM DEPAG Oleh: Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd. NIP. 131473940 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DATA OBSERVASI SEBELUM TINDAKAN

DATA OBSERVASI SEBELUM TINDAKAN 82 83 84 85 86 DATA OBSERVASI SEBELUM TINDAKAN Dari observasi yang dilakukan telah didapatkan data hasil observasi yaitu sebagai berikut: 1. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran matematika pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam pemecahan masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam pemecahan masalah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ I Pertemuan Ke : -5 Alokasi Waktu : 0 x 35 Menit A. Standar Kompetensi :. Melakukan Operasi Hitung

Lebih terperinci

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional Rekap Nilai Ujian Nasional tahun 2011 Pada tahun 2011 rata-rata nilai matematika 7.31, nilai terendah 0.25, nilai tertinggi 10, dengan standar deviasi sebesar 1.57. Secara rinci perolehan nilai Ujian Nasional

Lebih terperinci

PAKET 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D di depan jawaban yang benar! 1. Hasil dari ( ) : (-8 + 6) adalah. a. -6 b. -5 c.

PAKET 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D di depan jawaban yang benar! 1. Hasil dari ( ) : (-8 + 6) adalah. a. -6 b. -5 c. PAKET 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D di depan jawaban yang benar! 1. Hasil dari (- + 11) : (-8 + 6) adalah. a. -6 b. -5 c. 5 d. 6. Pak Budi pada awal bulan menabung uang di koperasi

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal ME KANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINE MATI KA = Ilmu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I 74 Lampiran 1 75 Lampiran 2 76 Lampiran 3 77 78 Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu Pertemuan :

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IX / 1 Alokasi Waktu : 120 menit Pilih satu jawaban yang paling

Lebih terperinci

Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan

Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pagerpelah Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V / 1 Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 0/ 1B TUC1/016 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 4114 Telepon/Fax (07) 3140 UJI COBA KE 1 UJIAN NASIONAL 016 SMP Se KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Luas Permukaan Bangun Ruang Luas daerah permukaan bangun ruang adalah jumlah luas daerah seluruh permukaannya yaitu luas daerah bidang-bidang

Lebih terperinci

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Dibuat untuk persiapan menghadapi UN 2012 PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan Mungkin (tidak) JITU 12 1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P No. 1 ) KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P No. 1 ) KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P No. 1 ) KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN Sekolah : SMP Negeri 9 Cimahi Kelas / Semester : IX / I Mata Pelajaran : Matematika Standar Kompetensi : Geometri dan Pengukuran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. adalah luas daerah tertutup suatu permukaan bangun datar.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. adalah luas daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. 7 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Bangun datar merupakan bangun dua dimensi yaitu sebuah bangun yang mempunyai luas yang sesungguhnya yang dapat digambarkan. Keliling sebuah bangun datar adalah

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 02 A / TUC 2 /2016 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 54114 Telepon/Fax (0275) 321405 UJI COBA KE 2 UJIAN NASIONAL 2016

Lebih terperinci

Geometri dan Pengukuran dalam Kurikulum Matematika

Geometri dan Pengukuran dalam Kurikulum Matematika Geometri dan Pengukuran dalam Kurikulum Matematika Farida Nurhasanah 2012 SI SD kelas I smt 1 Geometri dan Pengukuran 2. Menggunakan pengukuran waktu dan panjang 3. Mengenal beberapa bangun ruang 2.1 Menentukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 58 Lampiran 1 59 Lampiran 2 60 61 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SDN Karangduren 4 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : 4/II Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

Lebih terperinci

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2 KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Matematika. : SMP/MTs. : VII s/d IX /1-2 Nama Guru

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

2 x 1 dengan x anggota bilangan bulat adalah. 1 bagian senang sepakbola, 2

2 x 1 dengan x anggota bilangan bulat adalah. 1 bagian senang sepakbola, 2 PEMNTPN UJIN NSINL 03 Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran!. alam sebuah ruangan terdapat 5 baris kursi. anyaknya kursi pada baris ke tiga terdapat 3 buah, dan pada baris ke tujuh terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal Ujian Nasional 00 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275) KODE : 0/ 1A TUC1/01 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo 54114 Telepon/Fax (075) 31405 UJI COBA KE 1 UJIAN NASIONAL 01 SMP Se KABUPATEN

Lebih terperinci

ALAT PERAGA MATEMATIKA A.

ALAT PERAGA MATEMATIKA A. 1. Uraian Materi ALAT PERAGA MATEMATIKA A. Pendahuluan Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah

Lebih terperinci

MATEMATIKA (Paket 3) Waktu : 120 Menit

MATEMATIKA (Paket 3) Waktu : 120 Menit MATEMATIKA (Paket ) Waktu : 0 Menit (05) 477 606 Website : Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Hasil dari 68 : ( 4) + 6 8 adalah.... A. 88. 65. D. 7. Hasil dari 4 : + 5 A. 8 5 adalah..... 6 5. 8 D. 6.

Lebih terperinci

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut...

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut... 1. Perhatikan sifat-sifat bangun ruang di bawah ini: i. Memiliki 6 sisi yang sama atau kongruen ii. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut... SD kelas 6 -

Lebih terperinci

BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Peta Konsep Bangun Ruang sisi Lengkung jenis Tabung Kerucut Bola untuk menentukan Unsur dan jaring-jaring Luas permukaan Volume untuk Merumuskan hubungan volume dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Konsepsi siswa tentang jenis-jenis segitiga dan unsur-unsurnya memiliki keanekaragaman. Siswa memiliki berbagai jenis konsep yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

1. Soal Isian Singkat

1. Soal Isian Singkat . Soal Isian Singkat. Bilangan pecahan untuk bilangan desimal 0, adalah... 2. Dari pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 0.00 pagi, jarum menit pada jam sudah berputar berapa derajat? 3. Ani membuka sebuah

Lebih terperinci

MATEMATIKA (Paket 5) Waktu : 120 Menit

MATEMATIKA (Paket 5) Waktu : 120 Menit MATEMATIKA (Paket 5) Waktu : 0 Menit (05) 477 606 Website : Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Hasil dari 7 + 4 : 6 ( 7) adalah.... 00 C. 56 B. 56 D. 00. Hasil dari 4 6 5 : 5 8 4 B. 8 adalah.... C. 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah I PENDHULUN. Latar elakang Geometri (daribahasayunani, geo = bumi, metria = pengukuran) secaraharfiah berarti pengukuran tentang bumi, adalahcabangdarimatematika yang mempelajari hubungan di dalamruang.

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Tim Pembahas : Th. Widyantini Untung Trisna Suwaji Wiworo Choirul Listiani Estina Ekawati Nur Amini Mustajab PPPPTK Matematika Yogyakarta

Lebih terperinci

PAKET B-01 MAT-SMP/MTs DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA. SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATEMATIKA (B01)

PAKET B-01 MAT-SMP/MTs DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA. SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATEMATIKA (B01) SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 06/07 MATEMATIKA (B0) MAT-B0-TO-Dindik/07 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN Jalan Maninjau Nomor 6 Telp. (08) 430; 4878 Fax. (08) 430 Pekalongan

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA - 2006 Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Matematika

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN DOKUMEN NEGARA RAHASIA A TAHUN PELAJARAN 06/07 MATEMATIKA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN 07 tpm_un_smp_yk_mtk-i-a_06/07 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika PELAKSANAAN Hari/Tanggal

Lebih terperinci

empat8geometri - - GEOMETRI - - Geometri 4108 Matematika BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR

empat8geometri - - GEOMETRI - - Geometri 4108 Matematika BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR - - GEOMETRI - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian empat8geometri Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN 61

LAMPIRAN - LAMPIRAN 61 LAMPIRAN - LAMPIRAN 61 62 LAMPIRAN 1 Rpp Siklus 1 63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Rowoboni 02 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV / II Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Geometri Ruang (Dimensi 3) Geometri Ruang (Dimensi 3) Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung volume = a³ luas = 6a² rusuk kubus = a panjang diagonal = a 2 panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume =

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika SMP IX

Pembahasan Matematika SMP IX Pembahasan Matematika SMP IX Matematika SMP Kelas IX Bab Pembahasan dan Kunci Jawaban Ulangan Harian Pokok Bahasan : Kesebangunan Kelas/Semester : IX/ A. Pembahasan soal pilihan ganda. Bangun yang tidak

Lebih terperinci

(KD) Item Soal 6. Memahami sifat- 6.2 Mengidentifikasi. 1, 7, 12, 20 sifat bangun dan. sifat-sifat bangun. menyebutkan hubungan antar. ruang.

(KD) Item Soal 6. Memahami sifat- 6.2 Mengidentifikasi. 1, 7, 12, 20 sifat bangun dan. sifat-sifat bangun. menyebutkan hubungan antar. ruang. Lampiran 1 Instrumen Pretest dan Posttest a) Kisi-kisi Instrumen Pretest dan Posttest Standar Kompetensi Dasar Indikator Nomor Kompetensi (SK) (KD) Item Soal 6. Memahami sifat- 6.2 Mengidentifikasi a)

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I 16 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMP/MTs... Kelas : VII Semester : I

Lebih terperinci

mengenal bangun datar sederhana

mengenal bangun datar sederhana tema negara mengenal bangun datar sederhana bayu bercita-cita menjadi polisi lalu lintas kamu pernah melihat pak polisi di jalan pak polisi bertugas menjaga ketertiban setiap pengguna jalan harus mematuhi

Lebih terperinci

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI Suatu titik menyatakan letak atau posisi dari sesuatu yang tidak mempunyai ukuran, maka titik tidak mempunyai ukuran. Dikatakan bahwa titik berdimensi nol (tak

Lebih terperinci

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA BAB 8 UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA Dio sedang mengamati benda-benda dalam ruang kelasnya. Ada penggaris segitiga, buku tulis, kertas lipat, papan tulis, beberapa hiasan dinding, atap berbentuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kisi-Kisi Soal Siklus I dan Siklus II

Lampiran 1. Kisi-Kisi Soal Siklus I dan Siklus II 62 Lampiran 1 Kisi-Kisi Soal Siklus I dan Siklus II 63 Kisi-kisi soal Siklus I Sekolah : SDN 1 Krobokan Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : 5/ II A. Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

bangun ruang bab 3 kejadian sehari hari belanja di swalayan hewan dan tumbuhan hewan dan tumbuh-tumbuhan

bangun ruang bab 3 kejadian sehari hari belanja di swalayan hewan dan tumbuhan hewan dan tumbuh-tumbuhan bab 3 bangun ruang tema 5 kejadian sehari hari belanja di swalayan tema 6 hewan dan tumbuhan hewan dan tumbuh-tumbuhan tujuan pembelajaran pembelajaran ini bertujuan agar kamu mampu: mengelompokkan berbagai

Lebih terperinci

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam MAKALAH GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ukuran bumi. Maksudnya mencakup segala sesuatu

Lebih terperinci

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Menerapkan Pembelajaran Menggunakan Model TPS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi

Lebih terperinci

METRIG (MEJA TRIGONOMETRI)

METRIG (MEJA TRIGONOMETRI) Sasaran METRIG (MEJA TRIGONOMETRI) Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK. Indikator o membangun konsep jenis-jenis sudut; o membangun konsep jenis-jenis segitiga; o menggunakan konsep keliling segitiga;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal Ujian Nasional 200 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar

Lebih terperinci

Lampiran 1 DATA NILAI HASIL EVALUASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 REJOSARI PRA SIKLUS. Nilai. Nama

Lampiran 1 DATA NILAI HASIL EVALUASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 REJOSARI PRA SIKLUS. Nilai. Nama DATA NILAI HASIL EVALUASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 REJOSARI PRA SIKLUS Lampiran 1 Nama Nilai Nama Nilai siswa Pra Siklus Keterangan siswa Pra Siklus Keterangan Siswa 1 33 TT Siswa 20 33 TT Siswa 2 53

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

Lembar Kerja Siswa. Pertemuan ke-1

Lembar Kerja Siswa. Pertemuan ke-1 13 Lampiran A. LKS Kelas Eksperimen Lembar Kerja Siswa ertemuan ke-1 etunjuk: 1. Bacalah LKS berikut dengan cermat 2. Jawablah seluruh pertanyaan yang ada pada LKS dan bertanyalah pada guru jika terdapat

Lebih terperinci

LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR. Kompetensi Dasar. Indikator

LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR. Kompetensi Dasar. Indikator LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR Pernahkah kalian membuat aquarium sendiri? Dapatkah kalian menghitung berapa luas kaca yang diperlukan untuk membuat aquarium tersebut? Atau pernahkah

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMP Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMP Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018 Tes Simulasi Ujian Nasional SMP Berbasis Komputer Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Nilai dari 16 + ( 21) : 7 {9 + [56 : ( 8)]}adalah.... (a) 5 14 (b) 10 (c) 2 (d) -10 2. Bentuk sederhana

Lebih terperinci