DATA LAPORAN/PENGADUAN MASYARAKAT INFOGRAFIS PELAYANAN PERIJINAN DAN EKONOMI TAHUN 2014 LINGKUP: OMBUDSMAN RI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DATA LAPORAN/PENGADUAN MASYARAKAT INFOGRAFIS PELAYANAN PERIJINAN DAN EKONOMI TAHUN 2014 LINGKUP: OMBUDSMAN RI"

Transkripsi

1

2 DATA LAPORAN/PENGADUAN MASYARAKAT INFOGRAFIS PELAYANAN PERIJINAN DAN EKONOMI TAHUN 204 LINGKUP: OMBUDSMAN RI BIRO ADMINISTRASI DAN SISTEM INFORMASI LAPORAN SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 205

3

4 Kata Pengantar Sepanjang tahun 204, Biro Administrasi dan Sistem Informasi Laporan Sekretariat Jenderal Ombudsman Republik Indonesia telah menerima laporan/pengaduan masyarakat yang mengeluhkan pelayanan perijinan dan ekonomi dengan jumlah angka yang menunjukan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Angka jumlah laporan/pengaduan masyarakat tersebut dapat dipergunakan sebagai data untuk mendukung kinerja instansi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait pelayanan perijinan dan ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan tuntutan yang ada di masyarakat. Berangkat dari hal di atas, Biro Administrasi dan Sistem Informasi Laporan Sekretariat Jenderal Ombudsman Republik Indonesia berinisiatif untuk menyusun kumpulan infografis data pelayanan perijinan dan ekonomi yang menampilkan data secara sederhana dan mudah dicerna oleh mereka yang membacanya. Diharapkan tampilan data melalui infografis ini dapat menjadi masukan bagi pimpinan Ombudsman dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam memberikan pelayanan perijinan dan ekonomi kepada masyarakat. Jakarta, Mei 205 Sekretaris Jenderal Ombudsman Republik Indonesia i

5 Tim Penyusun Pengarah Penanggungjawab Ketua Sekretaris Anggota Staf Sekretariat : Danang Girindrawardana : A. Animaharsi : Budiono Widagdo : Febriani Husni :. Sumarwoto 2. Marsetiono 3. Puji Astuti 4. Mujiono 5. Vita Nurul Fathya : Tim ii

6 Daftar Isi Kata Pengantar I Tim Penyusun Ii Daftar Isi iii Pendahuluan Infografis Jumlah Laporan/Pengaduan Masyarakat yang Masuk 5 Infografis Data Substansi Laporan/Pengaduan Masyarakat 8 I Layanan Asuransi/Jaminan Sosial 8 Layanan Perusahaan Asuransi 0 2 Layanan BPJS 2 3 Layanan Otoritas Jasa Keuangan 4 4 Layanan Pemda 6 5 Layanan Rumah Sakit 8 6 Layanan Kelurahan 20 7 Layanan Kementerian/Lembaga 22 II Layanan Cukai/Pajak 24 Layanan Ditjen Pajak/Kantor Pajak 26 2 Layanan Ditjen Bea dan Cukai 28 3 Layanan Pemda 30 4 Layanan BUMN 32 5 Layanan Kelurahan 34 III Layanan Energi/Sumber Daya Alam 36 Layanan Pemda 38 2 Layanan BUMN 40 IV Layanan Imigrasi 42 Layanan Ditjen Imigrasi/Kantor Imigrasi 44 2 Layanan Kementerian Luar Negeri 46 V Layanan Kelautan 48 Layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan 48 VI Layanan Lingkungan Hidup 50 Layanan Kementerian Lingkungan Hidup 52 2 Layanan Pemda 54 3 Layanan BUMN 56 VII Layanan Penanaman Modal 58 Layanan Kementerian/Lembaga 60 2 Layanan Perusahaan Investasi 62 VIII Layanan Perbankan 64 Layanan Otoritas Jasa Keuangan 66 iii

7 2 Layanan Bank/Jasa Keuangan 68 3 Layanan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang 7 4 Layanan Bank Indonesia 73 IX Layanan Perdagangan dan Industri 75 Layanan Pemda 77 2 Layanan Pusat Perbelanjaan 79 3 Layanan Kementerian/Lembaga 8 4 Layanan BUMN 83 X Layanan Perhubungan/Infrastruktur 85 Layanan Pemda 87 2 Layanan Kementerian/Lembaga 90 3 Layanan BUMN 93 4 Layanan Kelurahan 95 5 Layanan Penerbangan Swasta 97 XI Layanan Perijinan (PTSP) 99 Layanan Kementerian/Lembaga 0 2 Layanan Pemda 03 3 Layanan Ikatan Notaris Indonesia 06 XII Layanan Perikanan 08 Layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan 0 2 Layanan Kelurahan 2 XIII Layanan Perkebunan/Kehutanan 4 Layanan Kementerian Kehutanan 6 2 Layanan BUMN 9 3 Layanan Swasta 2 4 Layanan Pemda 23 XIV Layanan Pertanahan 25 Layanan BPN/Kantor Pertanahan 27 2 Layanan Pemda 3 3 Layanan Kementerian/Lembaga 34 4 Layanan Swasta 37 5 Layanan BUMN 39 6 Layanan Kelurahan/Kecamatan 4 XV Layanan Pertanian 44 Layanan Pemda 46 XVI Layanan Telekomunikasi 48 Layanan BUMN 50 2 Layanan Kementerian/Lembaga 52 Infografis Data Laporan/Pengaduan Masyarakat Berdasarkan Jenis Dugaan 54 Maladministrasi A Layanan Asuransi/Jaminan Sosial 55 iv

8 B Layanan Cukai/Pajak 57 C Layanan Energi/Sumber Daya Alam 59 D Layanan Imigrasi 6 E Layanan Kelautan 63 F Layanan Lingkungan Hidup 65 G Layanan Penanaman Modal 67 H Layanan Perbankan 69 I Layanan Perdagangan dan Industri 7 J Layanan Perhubungan/Infrastruktur 73 K Layanan Perijinan (PTSP) 75 L Layanan Perikanan 77 M Layanan Perkebunan/Kehutanan 79 N Layanan Pertanahan 8 O Layanan Pertanian 83 P Layanan Telekomunikasi 85 Infografis Data Penutupan Laporan/Pengaduan Masyarakat 87 A Layanan Asuransi/Jaminan Sosial 90 B Layanan Energi/Sumber Daya Alam 92 C Layanan Imigrasi 94 D Layanan Lingkungan Hidup 96 E Layanan Perbankan 98 F Layanan Perdagangan dan Industri 200 G Layanan Perhubungan/Infrastruktur 202 H Layanan Perijinan (PTSP) 204 I Layanan Perikanan 206 J Layanan Perkebunan/Kehutanan 208 K Layanan Pertanahan 20 L Layanan Pertanian 22 Infografis Maladministrasi Pelayanan Kebutuhan Dasar di Kantor 24 Perwakilan Kantor Perwakilan Aceh 26 2 Kantor Perwakilan Sumatera Utara 28 3 Kantor Perwakilan Sumatera Barat Kantor Perwakilan Jambi Kantor Perwakilan Riau Kantor Perwakilan Sumatera Selatan Kantor Perwakilan Lampung Kantor Perwakilan Bengkulu Kantor Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung Kantor Perwakilan Kepulauan Riau 234 Kantor Perwakilan DI Yogyakarta 236 v

9 2 Kantor Perwakilan Jawa Barat Kantor Perwakilan Jawa Tengah Kantor Perwakilan Jawa Timur Kantor Perwakilan Banten Kantor Perwakilan Bali Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Barat Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur Kantor Perwakilan Kalimantan Barat Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan Kantor Perwakilan Kalimantan Timur Kantor Perwakilan Kalimantan Tengah Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan Kantor Perwakilan Sulawesi Utara Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah Kantor Perwakilan Sulawesi Tenggara Kantor Perwakilan Gorontalo Kantor Perwakilan Sulawesi Barat Kantor Perwakilan Maluku Kantor Perwakilan Papua Kantor Perwakilan Maluku Utara Kantor Perwakilan Papua Barat 278 Kutipan Para Pemangku Kepentingan 280 Direktur Utama perusahaan asuransi milik negara PT Askrindo 280 (Persero) Menteri Keuangan 28 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 282 Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia 283 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 284 Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 285 Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kaltim 286 Menteri Perhubungan 287 Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Dirjen Bina Bangda) 288 Kemendagri Direktur Usaha Direktorat Perikanan Budidaya, Kementerian 289 Kelautan dan Perikanan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 290 Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Utara 29 Menteri Agraria dan Tata Ruang 292 Menteri Pertanian 293 Menteri Komunikasi dan Informatika 294 Ketua Umum DPP Indonesia Maritime And Ocean (IMO) Watch 295 vi

10 Pendahuluan. Latar Belakang Setiap tahun, jumlah laporan/pengaduan masyarakat pada kantor Ombudsman Jakarta yang mengeluhkan tentang maladministrasi pelayanan publik di bidang perijinan dan ekonomi terus bertambah. Laporan/pengaduan masyarakat tersebut dikelola dan diregistrasi ke dalam aplikasi SIMPeL database untuk memudahkan pencarian data. Database laporan masyarakat memuat sejumlah informasi antara lain berupa permasalahan-permasalahan pelayanan publik perijinan dan ekonomi yang dikeluhkan masyarakat. Buku ini merupakan hasil dari diskusi anggota tim penyusun yang berharap informasi dalam database dapat dipergunakan oleh pembuat kebijakan dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik di bidang perijinan dan ekonomi yang meliputi layanan asuransi/jaminan sosial, layanan cukai/pajak, layanan energi/sumber daya alam, layanan imigrasi, layanan kelautan, layanan lingkungan hidup, layanan penanaman modal, layanan perbankan, layanan perdagangan dan industri, layanan perhubungan/ infrastruktur, layanan perijinan (PTSP), layanan perikanan, layanan perkebunan/kehutanan, layanan pertanahan, layanan pertanian, dan layanan telekomunikasi. 2. Permasalahan Selama ini, penyajian data hanya berupa tabel yang memuat angka jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan pengelompokan yang meliputi cara penyampaian, klasifikasi pelapor, instansi terlapor dan wilayah. Namun data yang disajikan belum menceritakan secara lebih rinci tentang permasalahan yang dikeluhkan masyarakat. Angka jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk tersebut belum

11 menceritakan keluhan-keluhan masyarakat terhadap substansisubstansi pelayanan publik di bidang perijinan dan ekonomi. 3. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan buku ini adalah menghimpun informasi dari database aplikasi SIMPeL untuk dipergunakan bagi pihak yang membutuhkan data laporan/pengaduan masyarakat yang mengeluhkan pelayanan publik di bidang perijinan dan ekonomi. Tujuan dari penyusunan buku ini adalah memberikan data dan informasi tentang keluhan-keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang perijinan dan ekonomi. Penggunaan infografis dalam buku ini juga untuk semakin memudahkan pembaca dalam memahami peta permasalahan pelayanan publik yang dikeluhkan oleh masyarakat di Ombudsman RI. Diharapkan melalui buku ini, para pemangku kepentingan dapat terinspirasi untuk membuat berbagai kebijakan untuk memperbaiki pelayanan publik, khususnya untuk mengatasi berbagai permasalahan layanan perijinan dan ekonomi yang dikeluhkan oleh masyarakat. 4. Metode Pengumpulan Data Sumber data berasal dari aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyelesaian Laporan (SIMPeL). Data yang dikumpulkan adalah: a. data substansi permasalahan layanan kebutuhan dasar yang meliputi: - layanan asuransi/jaminan sosial; - layanan cukai/pajak; - layanan energi/sumber daya alam; - layanan imigrasi; - layanan kelautan; 2

12 - layanan lingkungan hidup; - layanan penanaman modal; - layanan perbankan; - layanan perdagangan dan industri; - layanan perhubungan/infrastruktur; - layanan perijinan (PTSP); - layanan perikanan; - layanan perkebunan/kehutanan; - layanan pertanahan; - layanan pertanian; dan - layanan telekomunikasi. b. data jenis dugaan maladministrasi yang meliputi: - berpihak; - diskriminasi; - konflik kepentingan; - penundaan berlarut; - penyalahgunaan wewenang; - penyimpangan prosedur; - permintaan imbalan uang, barang dan jasa; - tidak kompeten; - tidak memberikan pelayanan; dan - tidak patut. c. data penutupan laporan yang meliputi: - bukan wewenang; - investigasi lapangan; - klarifikasi lisan; - klarifikasi tertulis; - mediasi/konsiliasi; - pelimpahan/diteruskan; - permintaan pelapor; - rekomendasi; - saran; 3

13 - tidak ditemukan maladministrasi; dan - tidak melengkapi data. d. data kutipan pemangku kepentingan. 5. Metode Pengelompokan Data Data dikelompokkan berdasarkan: a. Aspek permasalahan yang dikeluhkan di masing-masing layanan; b. Aspek jenis dugaan maladministrasi di masing-masing layanan; c. Aspek penutupan laporan di masing-masing layanan; d. Berita yang berisi kutipan pemangku kepentingan di masingmasing layanan. 4

14 Infografis Jumlah Laporan/Pengaduan Masyarakat yang Masuk Sepanjang tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 42 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 0 2 Pengaduan cukai/pajak 20 3 Energi/sumber daya alam 5 4 Imigrasi 8 5 Kelautan 6 Lingkungan hidup 7 7 Penanaman modal 3 8 Perbankan 29 9 Perdagangan dan industri 2 0 Perhubungan/infrastruktur 43 Perijinan (PTSP) 27 2 Perikanan 2 3 Perkebunan/kehutanan 6 4 Pertanahan 24 5 Pertanian 2 6 Telekomunikasi 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 5

15 Pengaduan atas dugaan maladministrasi layanan perhubungan/infrastruktur mendominasi laporan masyarakat terkait pelayanan perijinan dan ekonomi tahun 204 6

16 7

17 Infografis Data Substansi Laporan/Pengaduan Masyarakat I. Layanan Asuransi/Jaminan Sosial Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 0 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi asuransi/jaminan sosial dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Perusahaan asuransi 2 BPJS 3 3 Otoritas Jasa Keuangan 4 Pemda 5 Rumah Sakit 6 Kelurahan 7 Kementerian/Lembaga 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan oleh BPJS merupakan isi keluhan terkait substansi asuransi/jaminan sosial yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi asuransi/jaminan sosial, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 8

18 Layanan BPJS paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang menggunakan layanan asuransi/jaminan sosial 9

19 . Layanan Perusahaan Asuransi yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 5 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan KTP/e-KTP yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penolakan klaim asuransi Tabel di atas menunjukkan bahwa proses klaim asuransi dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan perusahaan asuransi, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 0

20 Masyarakat mengeluhkan layanan perusahaan asuransi yang menolak klaim asuransi

21 2. Layanan BPJS yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 3 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan BPJS yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pembayaran jaminan hari tua 2 Kepesertaan BPJS Kesehatan 3 Tindak pengusiran oleh petugas BPJS Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam layanan BPJS dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan BPJS, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 2

22 Keluhan atas layanan BPJS meliputi pembayaran jaminan hari tua, keanggotaan dan perilaku petugas 3

23 3. Layanan Otoritas Jasa Keuangan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Otoritas Jasa Keuangan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penggantian manajemen perusahaan asuransi Tabel di atas menunjukkan bahwa keputusan OJK dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan OJK, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 4

24 Penggantian manajemen perusahaan asuransi menjadi layanan OJK yang dikeluhkan masyarakat 5

25 4. Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Layanan rumah perlindungan sosial anak Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan rumah perlindungan sosial anak oleh Pemda dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 6

26 Masyarakat mengeluhkan layanan rumah perlindungan sosial anak yang diselenggarakan oleh Pemda 7

27 5. Layanan Rumah Sakit yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan rumah sakit yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pelayanan kepada peserta BPJS Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan rumah sakit kepada peserta BPJS dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan rumah sakit, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 8

28 Masyarakat yang menjadi peserta BPJS mengeluhkan rumah sakit yang tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat 9

29 6. Layanan Kelurahan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Kelurahan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Surat keterangan untuk mendaftar BPJS Tabel di atas menunjukkan bahwa pengurusan surat keterangan untuk mendaftar BPJS dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan kelurahan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 20

30 Layanan kelurahan yang tidak memberikan surat keterangan untuk mendaftar BPJS dikeluhkan oleh masyarakat 2

31 7.Layanan Kementerian/Lembaga yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Kementerian/Lembaga yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Klaim asuransi meninggal dunia 2 Pembayaran Taspen Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan asuransi/jaminan sosial oleh K/L dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan K/L, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 22

32 Layanan kementerian/lembaga dikeluhkan oleh masyarakat yang memiliki masalah pembayaran klaim asuransi dan Taspen 23

33 II. Layanan Cukai/Pajak Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 20 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi untuk substansi cukai/pajak dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Ditjen Pajak /kantor pajak 9 2 Ditjen Bea dan Cukai 6 3 Pemda 3 4 Kelurahan 5 BUMN Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan oleh Ditjen Pajak/kantor pajak merupakan isi keluhan terkait substansi cukai/pajak yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi cukai/pajak, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 24

34 Layanan Direktorat Jenderal Pajak/kantor pajak paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat pengguna layanan cukai/pajak 25

35 . Layanan Ditjen Pajak/Kantor Pajak yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 9 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Ditjen Pajak/kantor pajak yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah PPNBM 2 Tindak lanjut laporan penggelapan pajak 3 Perhitungan pajak 4 Penerbitan surat ketetapan 2 kurang bayar pajak 5 Permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi 6 Penyampaian blanko pembayaran SPPT PBB 7 Hasil pemeriksaan pajak 8 Penarikan pajak pupuk bersubsidi Tabel di atas menunjukkan bahwa penerbitan surat ketetapan kurang bayar pajak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Ditjen Pajak/kantor pajak, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 26

36 Penerbitan surat ketetapan kurang bayar pajak oleh Ditjen Pajak/kantor pajak mendominasi masalah yang dikeluhkan masyarakat 27

37 2. Layanan Ditjen Bea dan Cukai yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 6 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Ditjen Bea dan Cukai yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Petugas bea dan cukai 2 Pengembalian aset perusahaan 3 Tindakan korupsi suap 4 Penetapan bea masuk pajak 5 Pengembalian restitusi bea masuk 6 Impor barang Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam layanan Ditjen Bea dan Cukai dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Ditjen Bea dan Cukai, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 28

38 Layanan Ditjen Bea dan Cukai yang dipermasalahkan oleh pelapor adalah perilaku petugas dan prosedur layanan bea cukai 29

39 3. Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 3 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan cukai/pajak yang diselenggarakan oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pengurangan PBB bagi pensiun 2 Informasi nilai jual objek pajak 3 Pembayaran pajak SPPT PBB Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam layanan cukai/pajak yang diselenggarakan oleh Pemda dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 30

40 Layanan cukai/pajak yang diselenggarakan oleh Pemda yang dikeluhkan adalah prosedur layanan dan kejelasan informasi 3

41 4. Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan cukai/pajak oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pembayaran jasa konsultasi pajak Tabel di atas menunjukkan bahwa pembayaran jasa konsultasi pajak oleh BUMN dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 32

42 Pembayaran jasa konsultasi pajak yang digunakan oleh BUMN dikeluhkan oleh konsultan pajak (masyarakat) 33

43 5. Layanan Kelurahan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Kementerian/Lembaga yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Surat pembayaran PBB Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak diterimanya surat pembayaran PBB dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan kelurahan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 34

44 Masyarakat yang tidak menerima surat pembayaran PBB mengeluh atas layanan kelurahan 35

45 III. Layanan Energi/Sumber Daya Alam Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 5 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi energi/sumber daya alam dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Pemda 4 2 BUMN Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan oleh Pemda merupakan isi keluhan terkait substansi energi/sumber daya alam yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi energi/sumber daya alam, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 36

46 Layanan pemda mendominasi masalah yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan energi/sumber daya alam 37

47 . Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 4 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan energi/sumber daya alam oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penggunaan BBM bersubsidi 2 Proses pembebasan lahan 3 Tindak lanjut permasalahan tambang 4 Penerbitan izin pertambangan Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam layanan energi/sumber daya alam oleh Pemda dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 38

48 Layanan Pemda berupa prosedur perijinan dan tindak lanjut keluhan menjadi masalah masyarakat pengguna layanan energi/sumber daya alam 39

49 2. Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan energi/sumber daya alam oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Seleksi proses penelitian Tabel di atas menunjukkan bahwa seleksi proses penelitian yang diselenggarakan oleh BUMN dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 40

50 Masyarakat mengeluhkan proses seleksi penelitian yang diselenggarakan oleh BUMN 4

51 IV. Layanan Imigrasi Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 8 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi imigrasi dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Ditjen Imigrasi/Kantor 7 Imigrasi 2 Kementerian Luar Negeri Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan oleh Ditjen Imigrasi/Kantor Imigrasi merupakan isi keluhan terkait substansi imigrasi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi imigrasi, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 42

52 Keluhan masyarakat terhadap layanan Ditjen Imigrasi/Kantor Imigrasi mendominasi permasalahan terkait layanan imigrasi 43

53 . Layanan Ditjen Imigrasi/Kantor Imigrasi yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 7 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Ditjen Imigrasi/Kantor Imigrasi yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Permohonan pemilihan kewarganegaraan 2 Permohonan status dari ITAS menjadi ITAP 3 Pelaksanaan deportasi status kewarganegaraan 4 Pembuatan paspor online 5 Biaya perpanjangan izin tinggal 6 Pembuatan/perpanjangan paspor 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa pembuatan/perpanjangan paspor paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Ditjen Imigrasi/Kantor Imigrasi, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 44

54 Pembuatan/perpanjangan paspor terbanyak dikeluhkan oleh masyarakat pengguna layanan Ditjen Imigrasi/Kantor Imigrasi 45

55 2. Layanan Kementerian Luar Negeri yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan imigrasi oleh Kementerian Luar Negeri yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penerbitan visa kunjungan oleh KBRI Tabel di atas menunjukkan bahwa penerbitan visa kunjungan oleh KBRI dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan imigrasi oleh Kementerian Luar Negeri, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 46

56 Penerbitan visa kunjungan menjadi fokus keluhan masyarakat atas layanan imigrasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri 47

57 V. Layanan Kelautan. Layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan kelautan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penyelesaian permasalahan penguasaan muara laut Tabel di atas menunjukkan bahwa penyelesaian permasalahan penguasaan muara laut dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 48

58 Penyelesaian permasalahan penguasaan muara laut oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapat keluhan dari masyarakat 49

59 VI. Layanan Lingkungan Hidup Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 7 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi lingkungan hidup dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Kementerian Lingkungan 4 Hidup 2 Pemda 2 3 BUMN Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan Pemda merupakan isi keluhan terkait substansi lingkungan hidup yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi lingkungan hidup, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 50

60 Layanan Pemda mendominasi keluhan masyarakat atas layanan lingkungan hidup 5

61 . Layanan Kementerian Lingkungan Hidup yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 4 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Kementerian Lingkungan Hidup yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Permohonan izin 3 pemanfaatan/tata kelola limbah 2 Tindak lanjut laporan kerusakan lingkungan Tabel di atas menunjukkan bahwa tata kelola limbah dan kerusakan lingkungan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Kementerian Lingkungan Hidup, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 52

62 Masyarakat terbanyak mengeluhkan prosedur perijinan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup 53

63 2. Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan lingkungan hidup oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penerbitan dokumen Amdal, UKL UPL, ijin lingkungan 6 2 Penanganan permasalahan 2 polusi pabrik 3 Penyelesaian masalah 2 kerusakan/pencemaran lingkungan 4 Penanganan air limbah 5 Penanganan dampak lingkungan Tabel di atas menunjukkan bahwa penerbitan dokumen Amdal, UKL UPL, ijin lingkungan paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan lingkungan hidup oleh Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 54

64 Prosedur pemberian ijin terkait lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh pemda mendominasi keluhan masyarakat 55

65 3. Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan lingkungan hidup oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Ganti rugi kegiatan survey seismic Tabel di atas menunjukkan bahwa ganti rugi kegiatan survey seismic dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan lingkungan hidup oleh BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 56

66 Layanan BUMN berupa survey seismic mendapat keluhan dari masyarakat 57

67 VII. Layanan Penanaman Modal Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 3 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi penanaman modal dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Kementerian/Lembaga 2 2 Perusahaan Investasi Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan kementerian/lembaga merupakan isi keluhan terkait substansi penanaman modal yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi penanaman modal, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 58

68 Layanan kementerian/lembaga mendominasi permasalahan penanaman modal yang dikeluhkan masyarakat 59

69 . Layanan Kementerian/Lembaga yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan penanaman modal oleh kementerian/lembaga yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pelanggaran komoditi berjangka 2 Pengawasan operasionalisasi perusahaan asing Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan komoditi berjangka dan pengawasan perusahaan asing dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan penanaman modal oleh kementerian/lembaga, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 60

70 Tindak lanjut pelanggaran aturan dan pengawasan perusahaan asing dikeluhkan oleh masyarakat pengguna layanan penanaman modal 6

71 2. Layanan Perusahaan Investasi yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan penanaman modal oleh perusahaan investasi yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Hilangnya dana nasabah Tabel di atas menunjukkan bahwa pengelolaan dana nasabah dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan penanaman modal oleh perusahaan investasi, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 62

72 Pengelolaan dana nasabah oleh perusahaan investasi menjadi masalah yang dikeluhkan masyarakat 63

73 VIII. Layanan Perbankan Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 29 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi perbankan dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Otoritas Jasa Keuangan 7 2 Bank/jasa keuangan 9 3 Kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang Bank Indonesia 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan bank/jasa keuangan merupakan isi keluhan terkait substansi perbankan yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi perbankan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 64

74 Layanan perbankan oleh bank/jasa keuangan mendominasi keluhan masyarakat 65

75 . Layanan Otoritas Jasa Keuangan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 7 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pembelaan hukum masalah warisan di bank 2 Permohonan perlindungan atas peletakan hak tanggungan 3 Tidak memenuhi panggilan polisi 4 Pengaduan pelanggaran oleh 2 bank 5 Perselisihan hubungan industrial 6 Pengaduan perjanjian kredit Tabel di atas menunjukkan bahwa pengaduan pelanggaran oleh bank paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Otoritas Jasa Keuangan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 66

76 Tindak lanjut pengaduan pelanggaran oleh bank mendominasi keluhan masyarakat atas layanan OJK 67

77 2. Layanan Bank/Jasa Keuangan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 9 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan bank/jasa keuangan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Proses pelaksanaan lelang 2 Pembayaran bonus kepada nasabah 3 Eksekusi agunan rumah dan ruko 4 Permasalahan hukum dengan nasabah 5 Perlakuan terhadap nasabah kredit macet 6 Proses pelaksanaan program bantuan fasilitas likuiditas perumahan 7 Proses pengembalian sertifikat hak milik nasabah 8 Permohonan penundaan pelaksanaan pengosongan lelang eksekusi terhadap tanah & bangunan 9 Permohonan pengajuan pelunasan kredit 0 Penutupan rekening bank Pencairan deposito dan 2 tabungan 2 Pelanggaran tata kelola 3 penyaluran kredit 3 Pengembalian agunan kredit 4 Penjualan pembiayaan kepemilikan emas 5 Permohonan akta jual beli 68

78 No Isi laporan Jumlah dan sertifikat hak milik 6 Menghilangkan jaminan kredit nasabah 7 Proses pelaksanaan lelang Tabel di atas menunjukkan bahwa tata kelola penyaluran kredit paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan bank/jasa keuangan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 69

79 Pelanggaran tata kelola penyaluran kredit oleh bank/jasa keuangan terbanyak dikeluhkan oleh masyarakat 70

80 3. Layanan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penyelesaian kredit bermasalah Tabel di atas menunjukkan bahwa penyelesaian kredit bermasalah dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 7

81 Penyelesaian kredit bermasalah oleh KPKNL dikeluhkan oleh masyarakat pengguna layanan perbankan 72

82 4. Layanan Bank Indonesia yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Bank Indonesia yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Permohonan penghapusan kewajiban nasabah 2 Keterbukaan informasi penggunaan dana investor di beberapa bank Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan Bank Indonesia dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Bank Indonesia, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 73

83 Prosedur penghapusan kewajiban nasabah dan ketidakjelasan informasi menjadi layanan Bank Indonesia yang dikeluhkan masyarakat 74

84 IX. Layanan Perdagangan dan Industri Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi perdagangan dan industri dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Pemda 9 2 Pusat Perbelanjaan 3 Kementerian/Lembaga 0 4 BUMN Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan kementerian/lembaga merupakan isi keluhan terkait substansi perdagangan dan industri yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi perdagangan dan industri, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 75

85 Layanan kementerian/lembaga mendominasi permasalahan di bidang layanan perdagangan dan industri 76

86 . Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 9 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perdagangan dan industri oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penerbitan Certificate of Origin (COO) 2 Relokasi pasar percontohan 3 Pedagang kaki lima ilegal 4 Perjanjian sewa kios pasar 5 Penerbitan surat pernyataan standar produk 6 Kebijakan revitalisasi pasar 7 Laporan kekerasan kepada pedagang pasar 8 Pelanggaran undang-undang dalam hasil mediasi 9 Pembagian kios pasar Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam layanan perdagangan dan industri oleh Pemda dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 77

87 Layanan perdagangan dan industri yang diselenggarakan oleh pemda yang dikeluhkan masyarakat meliputi prosedur penerbitan ijin, kebijakan dan tindak lanjut pelanggaran aturan 78

88 2. Layanan Pusat Perbelanjaan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pusat perbelanjaan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Perlakuan terhadap pelanggan Tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan pusat perbelanjaan terhadap pelanggan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan pusat perbelanjaan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 79

89 80 Perlakuan terhadap pelanggan menjadi layanan pusat perbelanjaan yang dikeluhkan oleh masyarakat

90 3. Layanan Kementerian/Lembaga yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 0 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perdagangan dan industri oleh kementerian/lembaga yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Keberatan atas permohonan 2 merk Permohonan merk Penetapan pajak barang impor Pembatalan paket pekerjaan pembangunan Penerbitan perpanjangan merk Penjualan barang oleh pejabat Penyidikan tindak pidana hak cipta Impor barang Pelaksanaan lelang Tabel di atas menunjukkan bahwa permohonan merk banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan kementerian/lembaga, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 8

91 Layanan permohonan merk dagang oleh kementerian/lembaga terbanyak dikeluhkan oleh masyarakat pengguna layanan perdagangan dan industri 82

92 4. Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perdagangan dan industri oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penyelenggaraan lelang Tabel di atas menunjukkan bahwa penyelenggaraan lelang dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 83

93 Layanan penyelenggaraan lelang oleh BUMN menjadi layanan perdagangan dan industri yang dikeluhkan masyarakat 84

94 X. Layanan Perhubungan/Infrastruktur Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 43 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi perhubungan/infrastruktur dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Pemda 23 2 Kementerian/Lembaga 2 3 BUMN 6 4 Kelurahan 5 Penerbangan Swasta Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan Pemda merupakan isi keluhan terkait substansi perhubungan/infrastruktur yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi perhubungan/infrastruktur, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 85

95 Layanan pemda mendominasi keluhan masyarakat pengguna layanan perhubungan/infrastruktur 86

96 . Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 23 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perhubungan/infrastruktur oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penggunaan tanah untuk fasilitas umum oleh pihak swasta 2 Reklamasi kawasan konservasi 3 Pelayanan bis/angkutan umum 4 Penertiban bangunan 3 5 Perpanjangan kartu izin usaha perhubungan 6 Tindak lanjut pengaduan 2 pembangunan 7 Penyelesaian ganti rugi pembebasan tanah 8 Pembangunan proyek pelabuhan 9 Penertiban terminal 0 Penentuan status perusahaan dalam daftar hitam Pembenahan jalan dan lintas rel kereta api 2 Penolakan pembangunan Apartemen 3 Pengelolaan anggaran belanja pengadaan barang & jasa 4 Penanganan jalan rusak & berdebu 87

97 No Isi laporan Jumlah 5 Penanganan polusi pabrik 6 Pembangunan gedung yang belum memiliki dokumen AMDAL 7 Proses lelang aset perusahaan 8 Penanganan proses pemulangan orang terlantar 9 Penutupan saluran air Tabel di atas menunjukkan bahwa penertiban bangunan paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 88

98 Penertiban bangunan menjadi layanan infrastruktur pemda yang dikeluhkan masyarakat 89

99 2. Layanan Kementerian/Lembaga yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perhubungan/infrastruktur oleh kementerian/lembaga yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Perawatan sungai 2 Partisipasi masyarakat dalam pembangunan 3 Izin pengambilan dan pemanfaatan air permukaan 4 Penerbitan ijin kapal 5 Pemberlakuan daftar hitam perusahaan 6 Praktek korupsi pembangunan gedung sarana pendidikan 7 Permohonan izin penyelenggaraan kegiatan praktik berlayar 8 Pekerjaan saluran air 9 Penerbitan sertifikat Basis Safety Training 0 Penanganan pengaduan proses lelang Penetapan alat transportasi sebagai barang milik negara 2 Penanganan permasalahan ruas jalan Tabel di atas menunjukkan beragam layanan perhubungan/infrastruktur oleh kementerian/lembaga dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun

100 Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan perhubungan/infrastruktur yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 9

101 92 Layanan perhubungan/infrastruktur yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga yang dikeluhkan masyarakat meliputi perawatan infrastruktur, prosedur perijinan, pekerjaan umum dan permasalahan terkait lainnya

102 3. Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 6 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perhubungan/infrastruktur oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pembangunan terminal bandara Pelayanan tiket kereta api 2 Pelayanan kereta api 2 Pelayanan bandara Tabel di atas menunjukkan bahwa pelayanan BUMN dalam bidang perhubungan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 93

103 Pelayanan kereta api mendominasi layanan BUMN yang dikeluhkan masyarakat pengguna layanan perhubungan 94

104 4. Layanan Kelurahan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perhubungan/infrastruktur oleh kelurahan yang mengeluhkan halhal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pungutan liar di perumahan Tabel di atas menunjukkan bahwa pungutan liar di lingkungan perumahan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan kelurahan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 95

105 Pungutan liar di perumahan menjadi layanan infrastruktur oleh kelurahan yang dikeluhkan masyarakat 96

106 5. Layanan Penerbangan Swasta yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan penerbangan swasta yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pengembalian uang tiket pesawat kepada calon penumpang Tabel di atas menunjukkan bahwa permasalahan tiket pesawat dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan penerbangan swasta, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 97

107 Layanan tiket pesawat menjadi layanan perhubungan yang diselenggarakan penerbangan swasta yang dikeluhkan oleh masyarakat 98

108 XI. Layanan Perijinan (PTSP) Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 27 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi perijinan (PTSP) dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Kementerian/Lembaga 0 2 Pemda 6 3 Ikatan Notaris Indonesia Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan Pemda merupakan isi keluhan terkait substansi perijinan (PTSP) yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi perijinan (PTSP), ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 99

109 Layanan perijinan oleh pemda mendominasi keluhan masyarakat pengguna layanan perijinan 00

110 . Layanan Kementerian/Lembaga yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 0 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perijinan (PTSP) oleh kementerian/lembaga yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Perubahan data yayasan 2 Penerbitan surat tanda registrasi sebagai dokter gigi 3 Penjualan saham ke publik 4 Pengurusan rekomendasi penambahan modal usaha perkebunan 5 Penerbitan Izin Usaha Jasa Pertambangan 6 Penertiban izin penetapan lokasi pembangunan bandara baru 7 Pembuatan peraturan daerah 8 Penerbitan izin pengusahaan jasa titipan 9 Pemutusan kontrak pembangunan tower 0 Penerbitan surat izin mendirikan bangunan Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan perijinan (PTSP) oleh K/L dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan K/L, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 0

111 Keluhan masyarakat terhadap layanan perijinan yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga meliputi prosedur penerbitan surat ijin dan layanan terkait lainnya 02

112 2. Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 6 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perijinan (PTSP) oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Permohonan penggunaan teknologi sumur infuse 2 Permohonan penjelasan tertulis atas IMB 3 Izin lokasi perusahaan 4 Penerbitan sertifikat laik fungsi atas apartemen 5 Izin pendirian tower 2 6 Penerbitan izin pemanfaatan tanah 7 Penerbitan IMB untuk pendirian apartemen 8 Perizinan hotel 2 9 Pendirian menara telekomunikasi 0 Penertiban bangunan tanpa 2 izin Izin pengeringan tanah pertanian 2 Pengambilalihan taman di perumahan oleh pihak swasta 3 Pengurusan izin rekomendasi penanaman modal Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam persoalan perijinan (PTSP) yang diselenggarakan oleh Pemda dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun

113 04 Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut.

114 Keluhan masyarakat terhadap ijin pendirian tower dan hotel mendominasi keluhan atas layanan perijinan oleh pemda 05

115 3. Layanan Ikatan Notaris Indonesia yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perijinan (PTSP) oleh Ikatan Notaris Indonesia yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pemberian rekomendasi perpanjangan Masa Jabatan Notaris Tabel di atas menunjukkan bahwa perpanjangan masa jabatan notaris dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Ikatan Notaris Indonesia, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 06

116 Ijin perpanjangan masa jabatan notaris menjadi layanan Ikatan Notaris Indonesia yang dikeluhkan masyarakat 07

117 XII. Layanan Perikanan Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi perikanan dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Kementerian Kelautan dan Perikanan 2 Kelurahan Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan kelurahan merupakan isi keluhan terkait substansi perikanan yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi perikanan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 08

118 Masyarakat mengeluhkan layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan layanan kelurahan yang memberikan layanan perikanan 09

119 . Layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perikanan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Tindaklanjut laporan pidana karantina ikan hias Tabel di atas menunjukkan bahwa persoalan karantina ikan hias dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 0

120 Masyarakat mengeluhkan tindak lanjut laporan pelanggaran oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan

121 2. Layanan Kelurahan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perikanan oleh kelurahan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penyimpangan penggunaan bantuan dana bagi para nelayan Tabel di atas menunjukkan bahwa bantuan dana bagi nelayan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan perikanan oleh kelurahan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 2

122 Layanan kelurahan dalam menindaklanjuti laporan penyimpangan menjadi keluhan masyarakat 3

123 XIII. Layanan Perkebunan/Kehutanan Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 6 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi perkebunan/kehutanan dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Kementerian Kehutanan 0 2 BUMN 3 Swasta 2 4 Pemda 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan Kementerian Kehutanan merupakan isi keluhan terkait substansi perkebunan/kehutanan yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi perkebunan/kehutanan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 4

124 Layanan Kementerian Kehutanan mendominasi keluhan masyarakat atas layanan perkebunan/kehutanan 5

125 . Layanan Kementerian Kehutanan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 0 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan Kementerian Kehutanan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Keputusan pencadangan lahan Hutan Tanaman Rakyat 2 Pencabutan izin operasional Hutan Tanaman Industri 3 Pengambilalihan tanah garapan 4 Tindak lanjut atas permohonan pencabutan SK 5 Penerbitan surat tugas belajar 6 Pemberian izin pelepasan areal kelapa sawit 7 Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu 8 Pelepasan gajah ke pemukiman penduduk 9 Pembaharuan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu 0 Penertiban perubahan fungsi sebagai kawasan Hutan produksi terbatas Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam layanan Kementerian Kehutanan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun

126 Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Kementerian Kehutanan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 7

127 Keluhan masyarakat atas layanan kementerian kehutanan meliputi prosedur perijinan, kebijakan dan tindak lanjut laporan 8

128 2. Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perkebunan/kehutanan oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penguasaan lahan perkebunan Tabel di atas menunjukkan bahwa persoalan lahan perkebunan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan perkebunan/kehutanan oleh BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 9

129 Kebijakan atas lahan perkebunan menjadi keluhan masyarakat atas layanan perkebunan/kehutanan oleh BUMN 20

130 3. Layanan Swasta yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perkebunan/kehutanan oleh pihak swasta yang mengeluhkan halhal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Intimidasi terhadap masyarakat yang mengelola lahan negara 2 Mediasi permasalahan penggunaan lahan eks.transmigrasi Tabel di atas menunjukkan bahwa persoalan lahan yang dikelola oleh pihak swasta dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan perkebunan/kehutanan oleh swasta, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 2

131 Layanan perkebunan/kehutanan oleh swasta yang dikeluhkan masyarakat meliputi kebijakan dan tindak lanjut permasalahan 22

132 4. Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perkebunan/kehutanan oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penyelesaian permasalahan pelaksanaan 5 % tanaman 2 Tindak lanjut penanganan laporan terkait konverso lahan kebun Tabel di atas menunjukkan bahwa berbagai layanan perkebunan/kehutanan yang dikelola Pemda dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan perkebunan/kehutanan oleh Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 23

133 Tindak lanjut atas laporan pelanggaran menjadi layanan pemda yang dikeluhkan masyarakat pengguna layanan perkebunan/kehutanan 24

134 XIV. Layanan Pertanahan Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 24 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi pertanahan dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah BPN/Kantor Pertanahan 08 2 Pemda 43 3 Kementerian/Lembaga 8 4 Swasta 9 5 BUMN 5 6 Kelurahan/Kecamatan 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan BPN/Kantor Pertanahan merupakan isi keluhan terkait substansi pertanahan yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi pertanahan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 25

135 Layanan BPN/kantor pertanahan mendominasi keluhan masyarakat atas layanan pertanahan 26

136 . Layanan BPN/Kantor Pertanahan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan kelautan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penerbitan/pembuatan 40 sertifikat 2 Permohonan 0 pembatalan/blokir/pencabutan sertifikat 3 Pengecekan/peninjauan ulang 3 sertifikat 4 Penetapan status tanah 5 Penyelesaian kasus/sengketa/perampasan tanah 3 6 Tindaklanjut permohonan 5 pengakuan atas hak tanah 7 Tindaklanjut atas keberatan terhadap pemberian hak guna usaha 8 Perbedaan data luas tanah pada sertifikat 9 Tindaklanjut permohonan informasi status lahan 0 Permohonan penghapusan persyaratan peningkatan status hak atas tanah Penanganan proses balik nama sertifikat 2 Penjualan dokumen tanah oleh staf Kantor Pertanahan 3 Pembayaran ganti rugi tanah 2 27

137 No Isi laporan Jumlah 4 Pengukuran/pemetaan tanah 7 5 Penunjukan Surat Akta Jual Beli yang asli sebagai data pembanding 6 Pembaharuan/perpanjangan 2 sertifikat hak guna bangunan 7 Penahanan sertifikat 8 Tindak lanjut permohonan perbaikan atas kesalahan penulisan tanah 9 Pendaftaran peralihan hak 2 atas tanah 20 Penerbitan surat keterangan 2 pendaftaran tanah 2 Peralihan hak yang diperoleh dari lelang 22 Tindak lanjut permohonan menunjukkan warkah sertifikat 23 Pembebasan lahan masyarakat 24 Surat keterangan luas tanah 25 Permohonan informasi tentang pencatatan & penjelasan tanah 26 Pelaksanaan putusan 2 PTUN/PN 27 Penggabungan sertifikat sesuai dengan sita jaminan PN 28 Pengesahan akta jual beli 29 Pungutan dalam pemberian layanan 30 Penerbitan SK Kanwil Pertanahan 3 Permohonan balik nama 28

138 No Isi laporan Jumlah sertifikat Tabel di atas menunjukkan bahwa penerbitan/pembuatan sertifikat tanah oleh BPN/Kantor Pertanahan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan BPN/Kantor Pertanahan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 29

139 Layanan penerbitan sertifikat mendominasi keluhan masyarakat 30

140 2. Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 43 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pertanahan oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pembayaran/penyelesaian 6 ganti rugi tanah 2 Permohonan penjelasan status lahan 3 Izin Pemanfaatan/pemakaian 2 tanah 4 Pengambilalihan atas tanah 5 Pembebasan tanah 6 Penyelesaian kasus/sengketa 0 tanah 7 Proses kepemilikan tanah ulayat 8 Permasalahan distribusi lahan 9 Penerbitan IMB 0 Penerbitan sertifikat Penyerobotan tanah 2 Tindak lanjut penanganan masalah pendirian bangunan 3 Penetapan status tanah 4 Pelaksanaan rekomendasi Ombudsman 5 Pengembalian fungsi aset resapan air 6 Penerbitan izin lokasi 7 Pelanggaran kode etik IPPAT 8 Penguasaan tanah 3

141 Tabel di atas menunjukkan bahwa pembayaran/penyelesaian ganti rugi tanah dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan pertanahan oleh Pemda ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 32

142 Penyelesaian ganti rugi tanah mendominasi keluhan masyarakat atas layanan pertanahan oleh pemda 33

143 3. Layanan Kementerian/Lembaga yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan kelautan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penyelesaian kasus/sengketa tanah 2 Penyelesaian ganti rugi tanah 4 3 Klaim tanah dan bangunan 4 Pengadaan tanah 5 Permasalahan hak kepemilikan tanah 6 Pengambilalihan/penguasaan 3 tanah 7 Pembongkaran/pengosongan tanah 8 Penerbitan sertifikat 2 9 Proses rekomendasi balik nama 0 Menghalangi proses pengurusan sertifikat Penerbitan surat pengantar tanda bukti hak milik 2 Pelaksanaan tata batas tanah Tabel di atas menunjukkan bahwa penyelesaian ganti rugi tanah paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan pertanahan oleh 34

144 Kementerian/Lembaga, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 35

145 Penyelesaian ganti rugi tanah mendominasi keluhan masyarakat atas layanan pertanahan oleh kementerian/lembaga 36

146 4. Layanan Swasta yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 9 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pertanahan oleh pihak swasta yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Penyelesaian hak tanah 2 Penyerobotan tanah/lahan 4 3 Penambangan di atas tanah wakaf 4 Penyelesaian ganti rugi 5 Penggunaan tanah ahli waris 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa persoalan penyerobotan tanah/lahan dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan pertanahan oleh swasta, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 37

147 Penyerobotan lahan mendominasi keluhan masyarakat atas layanan pertanahan oleh swasta 38

148 5. Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 5 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pertanahan oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pembayaran/penyelesaian ganti rugi tanah 2 Penyelesaian kasus/sengketa lahan 3 3 Penertiban aset tanah 4 Pembakaran bangunan rumah 5 Penguasaan/penyerobotan/pengambilalihan 8 lahan 6 Pembagian nilai bagi hasil Tabel di atas menunjukkan bahwa persoalahan penguasaan/penyerobotan/pengambilalihan lahan paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan pertanahan oleh BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 39

149 Penyerobotan lahan mendominasi keluhan masyarakat atas layanan pertanahan oleh BUMN 40

150 6. Layanan Kelurahan/Kecamatan yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pertanahan oleh kelurahan/kecamatan yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Tidak diberikan layanan letter C 2 Penerbitan surat rekomendasi permohonan atas tanah 3 Penerbitan surat pernyataan penggarap tanah 4 Penyelesaian ganti rugi 2 5 Permohonan fotokopi salinan 2 akta jual beli tanah 6 Proses legalisir akta jual beli 7 Penyusunan PBB untuk penggabungan sertifikat 8 Penerbitan surat keterangan 2 waris 9 Permohonan surat keterangan 5 tidak sengketa 0 Pelaksanaan Putusan PTUN Penyelesaian permasalahan pertanahan 2 Tindaklanjut pengaduan pelaporan mengenai kerusakan rumah 3 Pengesahan atas surat palsu untuk penerbitan sertifikat 4 Penanganan terkait laporan penjualan tanah waris secara sepihak 4

151 Tabel di atas menunjukkan bahwa pengurusan surat keterangan tidak sengketa paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan kelurahan/kecamatan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 42

152 Prosedur pemberian surat keterangan tidak sengketa mendominasi keluhan masyarakat atas layanan pertanahan oleh kelurahan/kecamatan 43

153 XV. Layanan Pertanian Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi pertanian dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah Pemda 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan Pemda merupakan isi keluhan terkait substansi pertanian yang dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi pertanian, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 44

154 Layanan pertanian yang dikeluhkan masyarakat adalah layanan pemda 45

155 . Layanan Pemda yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pertanian oleh Pemda yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pemalsuan tanda tangan 2 Penetapan anggota kelompok tani Tabel di atas menunjukkan bahwa beragam persoalan pertanian yang dikelola Pemda dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan Pemda, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 46

156 Masalah pelanggaran dan kebijakan menjadi layanan pertanian oleh Pemda yang dikeluhkan masyarakat 47

157 XVI. Layanan Telekomunikasi Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 3 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait pelayanan dan perijinan untuk substansi telekomunikasi dengan isi pengaduan sebagai berikut: No Layanan yang dilaporkan Jumlah BUMN 2 2 Kementerian/Lembaga Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan BUMN merupakan isi keluhan terkait substansi telekomunikasi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi keluhan terkait substansi telekomunikasi, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 48

158 Layanan BUMN mendominasi keluhan masyarakat atas layanan telekomunikasi 49

159 . Layanan BUMN yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan telekomunikasi oleh BUMN yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pelayanan jasa pengiriman paket 2 Pemasangan jaringan telepon Tabel di atas menunjukkan bahwa layanan telekomunikasi oleh BUMN dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan BUMN, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 50

160 Prosedur layanan telekomunikasi oleh BUMN mendapat keluhan dari masyarakat 5

161 2. Layanan Kementerian/Lembaga yang dikeluhkan: Pada tahun 204, Kantor Ombudsman RI di Jakarta telah menerima laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan telekomunikasi oleh K/L yang mengeluhkan hal-hal sebagai berikut: No Isi laporan Jumlah Pemberian izin prinsip penyelenggaraan penyiaran Tabel di atas menunjukkan bahwa penyelenggaraan penyiaran dikeluhkan oleh masyarakat yang datang ke kantor Ombudsman di Jakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan isi laporan untuk layanan telekomunikasi oleh K/L, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 52

162 Prosedur pemberian ijin layanan telekomunikasi oleh kementerian/lembaga mendapat keluhan dari masyarakat 53

163 Infografis Data Laporan/Pengaduan Masyarakat Berdasarkan Jenis Dugaan Maladministrasi Dari 42 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perijinan dan ekonomi yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak memberikan pelayanan 26 2 Penundaan berlarut 70 3 Tidak kompeten 69 4 Penyalahgunaan wewenang 95 5 Permintaan Imbalan Uang, 6 Barang dan Jasa Penundaan berlarut 6 Penyimpangan prosedur 44 7 Diskriminasi 2 8 Tidak patut 7 9 Berpihak 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan perijinan dan ekonomi, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk masing-masing substansi layanan perijinan dan ekonomi ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 54

164 A. Layanan Asuransi/Jaminan Sosial Dari 0 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan asuransi/jaminan sosial yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak memberikan pelayanan 4 2 Penundaan berlarut 4 3 Tidak Kompeten 4 Penyalahgunaan wewenang Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan asuransi/jaminan sosial, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah tidak memberikan pelayanan dan penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan asuransi/jaminan sosial ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 55

165 56

166 B. Layanan Cukai/Pajak Dari 20 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan cukai/pajak yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak memberikan pelayanan 2 2 Tidak kompeten 5 3 Permintaan Imbalan Uang, 2 Barang dan Jasa 4 Penyimpangan prosedur 2 5 Penundaan berlarut 6 6 Penyalahgunaan wewenang 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan cukai/pajak, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan cukai/pajak ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 57

167 Dugaan maladministrasi pelayanan cukai/pajak didominasi oleh penundaan berlarut 58

168 C. Layanan Energi/Sumber Daya Alam Dari 5 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan energi/sumber daya alam yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penyalahgunaan wewenang 3 2 Penyimpangan prosedur 3 Tidak Kompeten Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan energi/sumber daya alam, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penyalahgunaan wewenang. Data dugaan maladministrasi untuk layanan energi/sumber daya alam ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 59

169 Dugaan maladministrasi pelayanan energi/sumber daya alam didominasi oleh penyalahgunaan wewenang 60

170 D. Layanan Imigrasi Dari 8 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan imigrasi yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak kompeten 3 2 Penundaan berlarut 4 3 Penyimpangan prosedur Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan imigrasi, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan imigrasi ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 6

171 Dugaan maladministrasi pelayanan imigrasi didominasi oleh penundaan berlarut 62

172 E. Layanan Kelautan Dari laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan kelautan yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penundaan berlarut Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan kelautan, dugaan maladministrasi yang dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan kelautan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 63

173 64 Dugaan maladministrasi pelayanan kelautan didominasi oleh penundaan berlarut

174 F. Layanan Lingkungan Hidup Dari 7 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan lingkungan hidup yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak memberikan pelayanan 2 Penundaan berlarut 8 3 Penyimpangan prosedur 5 4 Tidak kompeten 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan lingkungan hidup, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan lingkungan hidup ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 65

175 Dugaan maladministrasi pelayanan lingkungan hidup didominasi oleh penundaan berlarut 66

176 G. Layanan Penanaman Modal Dari 3 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan penanaman modal yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak kompeten 2 2 Penundaan berlarut Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan penanaman modal, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah tidak kompeten. Data dugaan maladministrasi untuk layanan penanaman modal ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 67

177 Dugaan maladministrasi pelayanan penanaman modal didominasi oleh tidak kompeten 68

178 H. Layanan Perbankan Dari 29 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perbankan yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penundaan berlarut 0 2 Penyalahgunaan wewenang 8 3 Penyimpangan prosedur 4 4 Tidak kompeten 5 5 Tidak memberikan pelayanan 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan perbankan, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan perbankan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 69

179 Dugaan maladministrasi pelayanan perbankan didominasi oleh penundaan berlarut 70

180 I. Layanan Perdagangan dan Industri Dari 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perdagangan dan industri yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penyalahgunaan wewenang 4 2 Tidak kompeten 2 3 Tidak memberikan pelayanan 3 4 Penundaan berlarut 7 5 Diskriminasi 6 Penyimpangan prosedur 3 7 Tidak patut Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan perdagangan dan industri, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan perdagangan dan industri ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 7

181 72 Dugaan maladministrasi pelayanan perdagangan dan industri didominasi oleh penundaan berlarut

182 J. Layanan Perhubungan/Infrastruktur Dari 43 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perhubungan/infrastruktur yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak kompeten 2 2 Penyimpangan prosedur 5 3 Penyalahgunaan wewenang 8 4 Tidak patut 2 5 Penundaan berlarut 0 6 Permintaan imbalan uang, barang dan jasa 7 Tidak memberikan pelayanan 4 8 Diskriminasi Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan perhubungan/infrastruktur, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah tidak kompeten. Data dugaan maladministrasi untuk layanan perhubungan/infrastruktur ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 73

183 Dugaan maladministrasi pelayanan perhubungan/infrastruktur didominasi oleh ketidakkompetenan petugas 74

184 K. Layanan Perijinan (PTSP) Dari 27 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perijinan (PTSP) yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penyalahgunaan wewenang 5 2 Penundaan berlarut 8 3 Tidak memberikan pelayanan 2 4 Penyimpangan prosedur 5 5 Tidak kompeten 6 6 Permintaan imbalan uang, barang dan jasa Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan perijinan (PTSP), dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan perijinan (PTSP) ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 75

185 Dugaan maladministrasi pelayanan perijinan (PTSP) didominasi oleh penundaan berlarut 76

186 L. Layanan Perikanan Dari 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perikanan yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak patut 2 Tidak memberikan pelayanan Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan perikanan, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah tidak patut dan tidak memberikan pelayanan. Data dugaan maladministrasi untuk layanan perikanan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 77

187 78 Dugaan maladministrasi pelayanan perikanan didominasi oleh tidak patut dan tidak memberikan pelayanan

188 M. Layanan Perkebunan/Kehutanan Dari 6 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan perkebunan/kehutanan yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Tidak memberikan pelayanan 2 2 Penyalahgunaan wewenang 5 3 Penundaan berlarut 7 4 Tidak patut 5 Tidak kompeten Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan perkebunan/kehutanan, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan perkebunan/kehutanan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 79

189 Dugaan maladministrasi pelayanan perkebunan/kehutanan didominasi oleh penundaan berlarut 80

190 N. Layanan Pertanahan Dari 24 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pertanahan yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penyalahgunaan wewenang 58 2 Penundaan berlarut 03 3 Permintaan imbalan uang, 2 barang dan jasa 4 Tidak kompeten 27 5 Penyimpangan prosedur 6 6 Tidak memberikan pelayanan 5 7 Tidak patut 2 8 Berpihak Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan pertanahan, dugaan maladministrasi yang paling sering dikeluhkan adalah penundaan berlarut. Data dugaan maladministrasi untuk layanan pertanahan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 8

191 Dugaan maladministrasi pelayanan pertanahan didominasi oleh penundaan berlarut 82

192 O. Layanan Pertanian Dari 2 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan pertanian yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penyimpangan prosedur 2 Tidak kompeten Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan pertanian, dugaan maladministrasi yang dikeluhkan adalah penyimpangan prosedur dan tidak kompeten. Data dugaan maladministrasi untuk layanan pertanian ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 83

193 Dugaan maladministrasi pelayanan pertanian didominasi oleh penyimpangan prosedur dan ketidakkompetenan petugas 84

194 P. Layanan Telekomunikasi Dari 3 laporan/pengaduan masyarakat terkait layanan telekomunikasi yang diterima pada tahun 204 di Kantor Ombudsman RI di Jakarta terdiri dari berbagai jenis dugaan maladministrasi, yaitu: No Dugaan Maladministrasi Jumlah Penundaan berlarut 2 Berpihak 3 Penyimpangan prosedur Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk pengaduan terkait layanan telekomunikasi, dugaan maladministrasi yang dikeluhkan adalah penundaan berlarut, berpihak dan penyimpangan prosedur. Data dugaan maladministrasi untuk layanan telekomunikasi ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 85

195 Dugaan maladministrasi pelayanan telekomunikasi meliputi penundaan berlarut, berpihak dan penyimpangan prosedur 86

196 Infografis Data Penutupan Laporan/Pengaduan Masyarakat Dari 42 laporan/pengaduan atas pelayanan perijinan dan ekonomi yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak 50 laporan terdiri dari: No Layanan yang ditutup Jumlah Asuransi/jaminan sosial 2 Energi/sumber daya alam 3 Imigrasi 4 Lingkungan hidup 3 5 Perbankan 6 Perdagangan dan industri 5 7 Perhubungan/infrastruktur 3 8 Perijinan (PTSP) 3 9 Perikanan 0 Perkebunan/kehutanan 3 Pertanahan 7 2 Pertanian Mekanisme penutupan laporan untuk 50 laporan terkait maladministrasi pelayanan kebutuhan dasar sebagai berikut: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan 2 2 Klarifikasi tertulis 5 3 Klarifikasi lisan 3 4 Tidak ditemukan maladministrasi 7 5 Tidak melengkapi data 5 6 Pelimpahan/diteruskan 7 Investigasi lapangan 4 8 Permintaan pelapor 87

197 9 Saran 3 Data mekanisme penutupan laporan untuk masing-masing substansi layanan kebutuhan dasar ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 88

198 Laporan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan pertanahan mendominasi Berita Acara Penutupan Laporan 89

199 A. Layanan Asuransi/Jaminan Sosial Dari 0 laporan/pengaduan atas layanan asuransi/jaminan sosial yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan asuransi/jaminan sosial ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 90

200 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan asuransi/jaminan sosial ditutup karena substansi yang dilaporkan bukan menjadi kewenangan Ombudsman RI 9

201 B. Layanan Energi/Sumber Daya Alam Dari 5 laporan/pengaduan atas layanan energi/sumber daya alam yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan energi/sumber daya alam ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 92

202 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan energi/sumber daya alam ditutup karena substansi yang dilaporkan bukan menjadi kewenangan Ombudsman RI 93

203 C. Layanan Imigrasi Dari 8 laporan/pengaduan atas layanan imigrasi yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Klarifikasi tertulis Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan imigrasi ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 94

204 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan imigrasi ditutup melalui klarifikasi tertulis 95

205 D. Layanan Lingkungan Hidup Dari 7 laporan/pengaduan atas layanan lingkungan hidup yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak 3 laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Saran 2 Klarifikasi lisan 3 Tidak melengkapi data Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan lingkungan hidup ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 96

206 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan lingkungan hidup ditutup melalui saran, klarifikasi lisan dan tidak melengkapi data 97

207 E. Layanan Perbankan Dari 29 laporan/pengaduan atas layanan perbankan yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Saran Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan perbankan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 98

208 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan perbankan ditutup melalui saran 99

209 F. Layanan Perdagangan dan Industri Dari 2 laporan/pengaduan atas layanan perdagangan dan industri yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak 5 laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan 2 Permintaan pelapor 3 Tidak melengkapi data 4 Pelimpahan/diteruskan 5 Investigasi lapangan Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan perdagangan dan industri ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 200

210 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan perdagangan dan industri ditutup karena bukan wewenang, permintaan pelapor, tidak melengkapi data, pelimpahan/diteruskan, dan investigasi lapangan 20

211 G. Layanan Perhubungan/Infrastruktur Dari 43 laporan/pengaduan atas layanan perhubungan/infrastruktur yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak 3 laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan 3 2 Tidak melengkapi data 2 3 Investigasi lapangan 2 4 Tidak ditemukan maladministrasi 3 5 Klarifikasi tertulis 2 6 Klarifikasi lisan Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan perhubungan/infrastruktur ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 202

212 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan perhubungan/infrastruktur ditutup karena bukan wewenang, tidak melengkapi data, investigasi lapangan, tidak ditemukan maladministrasi, klarifikasi tertulis, dan klarifikasi lisan 203

213 H. Layanan Perijinan (PTSP) Dari 27 laporan/pengaduan atas layanan perijinan (PTSP) yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak 3 laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Tidak ditemukan maladministrasi 2 2 Klarifikasi tertulis Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan perijinan (PTSP) ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 204

214 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan perijinan (PTSP) ditutup karena 2 tidak ditemukan maladministrasi dan klarifikasi tertulis 205

215 I. Layanan Perikanan Dari 2 laporan/pengaduan atas layanan perikanan yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan perikanan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 206

216 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan perikanan ditutup karena bukan wewenang 207

217 J. Layanan Perkebunan/Kehutanan Dari 6 laporan/pengaduan atas layanan perkebunan/kehutanan yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak 3 laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan 3 Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan perkebunan/kehutanan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 208

218 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan perkebunan/kehutanan ditutup karena bukan wewenang 209

219 K. Layanan Pertanahan Dari 24 laporan/pengaduan atas layanan pertanahan yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak 7 laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan 0 2 Tidak melengkapi data 3 Tidak ditemukan maladministrasi 2 4 Investigasi lapangan 5 Klarifikasi tertulis 6 Klarifikasi lisan 7 Saran Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan pertanahan ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 20

220 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan pertanahan ditutup karena bukan wewenang, tidak melengkapi data, tidak ditemukan maladministrasi, investigasi lapangan, klarifikasi lisan, klarifikasi tertulis, dan saran 2

221 L. Layanan Pertanian Dari 2 laporan/pengaduan atas layanan pertanian yang diterima di kantor Ombudsman RI di Jakarta tahun 204, yang telah ditutup melalui Berita Acara Penutupan Laporan adalah sebanyak laporan terdiri dari: No Mekanisme Penutupan Laporan Jumlah Bukan kewenangan Data mekanisme penutupan laporan untuk substansi layanan pertanian ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 22

222 Laporan dugaan maladministrasi pelayanan pertanian ditutup karena bukan wewenang 23

223 Infografis Maladministrasi Pelayanan Perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Sepanjang tahun 204, Perwakilan Ombudsman RI yang tersebar di 32 provinsi telah menerima.472 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 68 2 Cukai/pajak 50 3 Energi/sumber daya alam 42 4 Imigrasi 22 5 Kelautan 9 6 Lingkungan hidup 50 7 Penanaman modal 26 8 Perbankan 82 9 Perdagangan dan industri 57 0 Perhubungan/infrastruktur 224 Perijinan (PTSP) 86 2 Perikanan 0 3 Perkebunan/kehutanan 29 4 Pertanahan Pertanian 4 6 Telekomunikasi 36 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Perwakilan Ombudsman RI di 32 Provinsi pada tahun

224 Berikut data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk ke masing-masing Perwakilan Ombudsman RI berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi. 25

225 . Kantor Perwakilan Aceh Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Aceh telah menerima 46 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 2 Cukai/pajak 3 Energi/sumber daya alam 4 4 Imigrasi 2 5 Lingkungan hidup 2 6 Perdagangan dan industri 5 7 Perhubungan/infrastruktur 6 8 Perijinan (PTSP) 8 9 Perkebunan/kehutanan 0 Pertanahan 5 Telekomunikasi Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Aceh pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Aceh, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 26

226 27

227 2. Kantor Perwakilan Sumatera Utara Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Sumatera Utara telah menerima 35 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Lingkungan hidup 3 2 Perdagangan dan industri 3 Perhubungan/infrastruktur 4 4 Perijinan (PTSP) 6 5 Pertanahan 20 6 Pertanian Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Sumatera Utara pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Sumatera Utara, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 28

228 29

229 3. Kantor Perwakilan Sumatera Barat Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Sumatera Barat telah menerima 62 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 3 2 Cukai/pajak 5 3 Energi/sumber daya alam 2 4 Imigrasi 5 Lingkungan hidup 2 6 Perbankan 4 7 Perdagangan dan industri 3 8 Perhubungan/infrastruktur 4 9 Perijinan (PTSP) 5 0 Pertanahan 2 Pertanian 2 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Sumatera Barat pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Sumatera Barat, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 220

230 22

231 4. Kantor Perwakilan Jambi Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Jambi telah menerima 28 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Cukai/pajak 2 2 Imigrasi 3 Lingkungan hidup 4 Perbankan 5 Perdagangan dan industri 6 Perhubungan/infrastruktur 3 7 Perijinan (PTSP) 3 8 Perkebunan/kehutanan 9 Pertanahan 0 0 Pertanian Telekomunikasi 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Jambi pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Jambi, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 222

232 223

233 5. Kantor Perwakilan Riau Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Riau telah menerima 97 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Cukai/pajak 7 2 Energi/sumber daya alam 3 Lingkungan hidup 4 Perbankan 3 5 Perhubungan/infrastruktur 6 Perijinan (PTSP) 3 7 Pertanahan 80 8 Pertanian Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Riau pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Riau, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 224

234 225

235 6. Kantor Perwakilan Sumatera Selatan Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Sumatera Selatan telah menerima 3 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 4 2 Cukai/pajak 2 3 Energi/sumber daya alam 4 Imigrasi 5 Lingkungan hidup 6 Penanaman modal 7 Perdagangan dan industri 8 Perhubungan/infrastruktur 5 9 Perijinan (PTSP) 2 0 Perkebunan/kehutanan 2 Pertanahan Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Sumatera Selatan pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Sumatera Selatan, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 226

236 227

237 7. Kantor Perwakilan Lampung Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Lampung telah menerima 40 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 4 2 Cukai/pajak 3 Imigrasi 4 Lingkungan hidup 3 5 Perbankan 6 Perdagangan dan industri 7 Perhubungan/infrastruktur 8 8 Perijinan (PTSP) 5 9 Perkebunan/kehutanan 0 Pertanahan 8 Pertanian 2 Telekomunikasi 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi perhubungan/infrastruktur dan pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Lampung pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Lampung, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 228

238 229

239 8. Kantor Perwakilan Bengkulu Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Bengkulu telah menerima 4 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Cukai/pajak 2 2 Penanaman modal 2 3 Perdagangan dan industri 2 4 Perhubungan/infrastruktur 8 5 Perijinan (PTSP) 6 Pertanahan 3 7 Telekomunikasi 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Bengkulu pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Bengkulu, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 230

240 23

241 9. Kantor Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Kepulauan Babel telah menerima 29 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Lingkungan hidup 2 Perbankan 2 3 Perdagangan dan industri 2 4 Perhubungan/infrastruktur 2 5 Perijinan (PTSP) 2 6 Perkebunan/kehutanan 7 Pertanahan 9 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi perijinan (PTSP) merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Kepulauan Babel pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Kepulauan Babel, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 232

242 233

243 0. Kantor Perwakilan Kepulauan Riau Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Kepulauan Riau telah menerima 73 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 3 2 Cukai/pajak 3 Energi/sumber daya alam 5 4 Imigrasi 5 Kelautan 4 6 Lingkungan hidup 9 7 Penanaman modal 2 8 Perbankan 4 9 Perdagangan dan industri 2 0 Perhubungan/infrastruktur 26 Perijinan (PTSP) 2 Pertanahan 5 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi perhubungan/infrastruktur merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Kepulauan Riau pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Kepulauan Riau, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 234

244 235

245 . Kantor Perwakilan DI Yogyakarta Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan DI Yogyakarta telah menerima 58 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 4 2 Energi/sumber daya alam 5 3 Imigrasi 4 Kelautan 5 Penanaman modal 4 6 Perbankan 8 7 Perdagangan dan industri 6 8 Perhubungan/infrastruktur 4 9 Perijinan (PTSP) 2 0 Pertanahan 2 Telekomunikasi Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi perijinan (PTSP) dan pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan DI Yogyakarta pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan DI Yogyakarta, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 236

246 237

247 2. Kantor Perwakilan Jawa Barat Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Jawa Barat telah menerima 35 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 2 Cukai/pajak 3 Energi/sumber daya alam 4 Imigrasi 2 6 Lingkungan hidup 4 7 Penanaman modal 9 Perdagangan dan industri 2 0 Perhubungan/infrastruktur Perijinan (PTSP) 4 4 Pertanahan 7 5 Pertanian Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Jawa Barat pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Jawa Barat, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 238

248 239

249 3. Kantor Perwakilan Jawa Tengah Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Jawa Tengah telah menerima 54 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 5 2 Imigrasi 3 Penanaman modal 4 Perbankan 5 5 Perhubungan/infrastruktur 2 6 Perijinan (PTSP) 2 7 Pertanahan 8 8 Telekomunikasi Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi perijinan (PTSP) merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Jawa Tengah pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Jawa Tengah, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 240

250 24

251 4. Kantor Perwakilan Jawa Timur Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Jawa Timur telah menerima 28 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 3 2 Cukai/pajak 3 3 Energi/sumber daya alam 4 Imigrasi 2 5 Lingkungan hidup 6 Perbankan 5 7 Perdagangan dan industri 3 8 Perhubungan/infrastruktur 5 9 Perijinan (PTSP) 30 0 Pertanahan 74 Telekomunikasi Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Jawa Timur pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Jawa Timur, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 242

252 243

253 5. Kantor Perwakilan Banten Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Banten telah menerima 22 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Cukai/pajak 2 Energi/sumber daya alam 3 Lingkungan hidup 4 Perhubungan/infrastruktur 5 5 Perijinan (PTSP) 3 6 Pertanahan 0 7 Telekomunikasi Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Banten pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Banten, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 244

254 245

255 6. Kantor Perwakilan Bali Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Bali telah menerima 55 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 4 2 Cukai/pajak 2 3 Imigrasi 2 4 Lingkungan hidup 4 5 Perbankan 6 Perdagangan dan industri 7 Perhubungan/infrastruktur 7 8 Perijinan (PTSP) 8 9 Perkebunan/kehutanan 0 Pertanahan 22 Telekomunikasi 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Bali pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Bali, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 246

256 247

257 7. Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Barat Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan NTB telah menerima 67 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 3 2 Cukai/pajak 2 3 Energi/sumber daya alam 4 Imigrasi 2 5 Kelautan 6 Penanaman modal 2 7 Perbankan 7 8 Perdagangan dan industri 9 Perhubungan/infrastruktur 5 0 Perijinan (PTSP) 5 Perkebunan/kehutanan 2 Pertanahan 37 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan NTB pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan NTB, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 248

258 249

259 8. Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan NTT telah menerima 52 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 2 2 Cukai/pajak 5 3 Energi/sumber daya alam 4 Imigrasi 5 Lingkungan hidup 4 6 Penanaman modal 2 7 Perbankan 2 8 Perdagangan dan industri 4 9 Perhubungan/infrastruktur 0 Perkebunan/kehutanan 3 Pertanahan 6 2 Telekomunikasi Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan NTT pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan NTT, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 250

260 25

261 9. Kantor Perwakilan Kalimantan Barat Sepanjang tahun 204, Kantor Perwakilan Kalimantan Barat telah menerima 97 laporan/pengaduan masyarakat atas dugaan maladministrasi pelayanan terkait perijinan dan ekonomi dengan substansi terdiri dari: No Substansi Jumlah Asuransi/jaminan sosial 9 2 Lingkungan hidup 3 Perbankan 4 Perdagangan dan industri 8 5 Perhubungan/infrastruktur 9 6 Perijinan (PTSP) 5 7 Perkebunan/kehutanan 3 8 Pertanahan 37 9 Telekomunikasi 4 Tabel di atas menunjukkan bahwa substansi pertanahan merupakan layanan perijinan dan ekonomi yang paling banyak dilaporkan oleh masyarakat yang datang ke Kantor Perwakilan Kalimantan Barat pada tahun 204. Data jumlah laporan/pengaduan masyarakat yang masuk berdasarkan substansi yang terkait dengan pelayanan perijinan dan ekonomi di Kantor Perwakilan Kalimantan Barat, ditampilkan dalam bentuk infografis dalam halaman berikut. 252

262 253

DATA LAPORAN/PENGADUAN MASYARAKAT INFOGRAFIS PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR TAHUN 2014 LINGKUP : OMBUDSMAN RI

DATA LAPORAN/PENGADUAN MASYARAKAT INFOGRAFIS PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR TAHUN 2014 LINGKUP : OMBUDSMAN RI DATA LAPORAN/PENGADUAN MASYARAKAT INFOGRAFIS PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR TAHUN 2014 LINGKUP : OMBUDSMAN RI BIRO ADMINISTRASI DAN SISTEM INFORMASI LAPORAN SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Gambar 1 Jumlah Laporan Masyarakat Berdasarkan Cara Penyampaian. Telepon (9,68%)

Gambar 1 Jumlah Laporan Masyarakat Berdasarkan Cara Penyampaian. Telepon (9,68%) Datang Langsung Email Facsimile Investigasi Inisiatif Media Surat Telepon Website Statistik Laporan/Pengaduan Masyarakat Ombudsman Republik Indonesia sejak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2015

Lebih terperinci

Grafik 1 Jumlah Laporan Masyarakat Berdasarkan Cara Penyampaian

Grafik 1 Jumlah Laporan Masyarakat Berdasarkan Cara Penyampaian Datang Langsung Email Facsimile Investigasi Inisiatif Media Surat Telepon Website Ombudsman Republik Indonesia sejak bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2015 telah menerima laporan/pengaduan masyarakat

Lebih terperinci

Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Tahun 2016 (Periode 1 Jan 31 Desember 2016)

Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Tahun 2016 (Periode 1 Jan 31 Desember 2016) Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Tahun 2016 (Periode 1 Jan 31 Desember 2016) Dinamika Jumlah Laporan Pertahun Laporan Pengaduan Tembusan Surat Pengaduan 1446 5173 6678 6859 9030 1867 2209 2011 2012

Lebih terperinci

Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Triwulan II Tahun (Periode 1 April Juni 2017)

Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Triwulan II Tahun (Periode 1 April Juni 2017) Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Triwulan II Tahun 2017 (Periode 1 April Juni 2017) Dinamika Jumlah Laporan Pertahun Laporan Pengaduan Tembusan Surat Pengaduan 230 366 2762 1565 2017 Triwulan I 2017

Lebih terperinci

Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Triwulan I Tahun (Periode 1 Jan Maret 2017)

Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Triwulan I Tahun (Periode 1 Jan Maret 2017) Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Triwulan I Tahun 2017 (Periode 1 Jan Maret 2017) Dinamika Jumlah Laporan Pertahun Laporan Pengaduan Tembusan Surat Pengaduan 1449 1867 2209 5173 6678 6859 9074 230

Lebih terperinci

Dinamika Jumlah Laporan Pertahun

Dinamika Jumlah Laporan Pertahun Data Penyelesaian Laporan Masyarakat Triwulan III Tahun 2017 (Periode 1 Juli September 2017) Dinamika Jumlah Laporan Pertahun Laporan Pengaduan Tembusan Surat Pengaduan 230 292 2762 366 1565 1985 2017

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. No.522, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Ombudsman Republik Indonesia

Ombudsman Republik Indonesia Latar Belakang Pembentukan ORI (1) Fungsi dan tugas penyelenggaraan negara pada hakikatnya adalah mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat (mewujudkan masyarakat adil dan makmur) Konsideran UU Nomor 28 Tahun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - HAL PROG. ID : lui_pend01 % REAL. PEND

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - HAL PROG. ID : lui_pend01 % REAL. PEND KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 15 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - KODE U R A I A N 1 2 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ACEH, SUMATERA UTARA, RIAU,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Trend Pemberantasan Korupsi 2013

Trend Pemberantasan Korupsi 2013 Trend Pemberantasan Korupsi 20 Pembahasan. Sumber data dan periode pemantauan 2. Penindakan perkara korupsi 20. Pelaksanaan fungsi koordinasi dan supervisi 4. Kesimpulan 5. Rekomendasi Waktu dan Metode

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik

2018, No Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.39, 2018 KETENAGAKERJAAN. Tenaga Kerja Asing. Penggunaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN LAPORAN REALISASI ANGGARAN APATAN NEGARA DAN HIBAH APATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN 15 KEMENTERIAN KEUANGAN - - UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 216 APATAN KD.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG Draft 10 November 2008 Draft 19 April 2009 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85,

2015, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.135, 2015 KEUANGAN. BPK. Organisasi. Tugas. Wewenang. Pencabutan. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS

Lebih terperinci

Metodologi. Survey kuantitatif dengan metode CATI (Computer Assisted Telephone Interview)*

Metodologi. Survey kuantitatif dengan metode CATI (Computer Assisted Telephone Interview)* Metodologi Pihak yang secara mandiri (tidak diwakilkan oleh pihak lain) pernah menyampaikan aspirasi/pengaduan terhadap layanan publik melalui ORI. Pihak ini tidak termasuk staff ORI Survey kuantitatif

Lebih terperinci

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 PANDUAN Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA

SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA Oleh : Direktur Pembinaan Program Minerba Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM Denpasar, 25

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. : 45/M-DAG/PER/9/2009 TANGGAL : 16 September 2009

DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. : 45/M-DAG/PER/9/2009 TANGGAL : 16 September 2009 DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 45/M-DAG/PER/9/2009 TANGGAL : 16 September 2009 A. LAMPIRAN I : Formulir Isian untuk Memperoleh Angka Pengenal Importir Umum (Dinas Provinsi)

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendukung perekonomian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I NOMOR M.HH-05.OT TAHUN 2010 TANGGAL 30 DESEMBER 2010

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I NOMOR M.HH-05.OT TAHUN 2010 TANGGAL 30 DESEMBER 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I NOMOR M.HH-05.OT.01.01 TAHUN 2010 TANGGAL 30 DESEMBER 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN HUKUM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG BIDANG KEUANGAN NEGARA YANG SEDANG DIBAHAS PEMERINTAH DENGAN DPR RI TAHUN 2016

RANCANGAN UNDANG UNDANG BIDANG KEUANGAN NEGARA YANG SEDANG DIBAHAS PEMERINTAH DENGAN DPR RI TAHUN 2016 RANCANGAN UNDANG UNDANG BIDANG KEUANGAN NEGARA YANG SEDANG DIBAHAS PEMERINTAH DENGAN DPR RI TAHUN 2016 NO RANCANGAN UNDANG-UNDANG 1. Rancangan Undang-Undang tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan 2. 3.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

2016 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

2016 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah semakin buruk. hal ini dipicu karena penyelenggaraan pemerintah yang tidak dikelola dengan baik. Sehingga menurunnya

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL - 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BUPATI BULULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN

BUPATI BULULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN BUPATI BULULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. b. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN DAN KELAS JABATAN SERTA TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pelimpahan. Sebagian Urusan. Dekonsentrasi PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa Retribusi Terminal

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.571, 2015 OMBUDSMAN. Tata Kerja. Susunan Organisasi. Pecabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.91, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. Pembagian. Tugas Dan Wewenang. Ketua. Anggota. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1745, 2014 KEMENDAGRI. Pengawasan. Pembinaan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018

PERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018 LAMPIRAN KAJI CEPAT PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING PERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018 KETENTUAN PERPRES 72 TAHUN

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja. No.701, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi. 13, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 15 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 15 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 15 TAHUN 2010 Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PERMEN/M/2010 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 127

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2013 Menimbang : TENTANG RETRIBUSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG Draft 10 vember 2008 Draft 19 April 2009 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013 RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 63

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012,.1305 12 LAMPIRAN I PERATURAN DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN, SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah serta Peranan SKMPP ATR sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi Oleh: Ir. Raden M. Adi Darmawan, M.Eng.Sc Plt. Direktur Penertiban

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

Lebih terperinci

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI.

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI. SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MMMMMERNJHEDSOAHDCsiDHNsaolkiDFSidfnbshdjcb XZCnxzcxzn PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Jakarta, 15 April 2016 Multilateral

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1003, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penagihan. Bea Masuk. Cukai. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PMK 111/PMK.04/2013 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2013

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANGGARAI BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.06/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.06/2010 TENTANG BALAI LELANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN/PESANGGRAHAN/VILLA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang Undang

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 68-1996 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 52, 1999 PERBANKAN. LIKUIDASI. IZIN USAHA. PEMBUBARAN. LEMBAGA KEUANGAN. (Penjelasan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia

Lebih terperinci

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Kawasan Hutan Total No Penutupan Lahan Hutan Tetap APL HPK Jumlah KSA-KPA HL HPT HP Jumlah Jumlah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DI KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN Menimbang Mengingat WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN : : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

Lebih terperinci

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia No. 17/ 11 /DKSP Jakarta, 1 Juni 2015 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 JANUARI 2012 NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG : RETRIBUSI PELAYANAN PASAR Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Bagian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E NOMOR 11

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E NOMOR 11 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.06/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.06/2014 TENTANG TENTANG PENENTUAN KUALITAS PIUTANG DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG

Lebih terperinci