Bunga, Buah, Batang, dan Akar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bunga, Buah, Batang, dan Akar"

Transkripsi

1 Bunga, Buah, Batang, dan Akar

2 B. BUNGA Ranting dan daun-daun yg berubah fungsi Organ perkembangbiakan generatif 1. Bagian-bagian bunga : a. Putik (pistil) b. Benang sari (stamen) c. Daun mahkota (petal, corolla) d. Daun kelopak (sepal, calyx)) e. Dasar bunga (receptacle) f. Tangkai bunga (peduncle)

3 Gambar bagian-bagian bunga -Putik -Benang sari -Daun mahkota -Daun kelopak -Dasar bunga -Tangkai bunga

4 2. Tata Bunga a. Axillary : muncul di ketiak daun mis. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) b. Terminal : muncul di ujung ranting atau di ujung batang mis.-kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) - Sagu (Metroxylon sagu) bersifat monocarpic c. Cauliflora : muncul di batang mis. -Nangka ( A.heterophyllus ) -Beringin ( Ficus spp. ) - Burahol (Stelechocarpus burahol)

5 3. Fungsi tiap komponen bunga a. Bag.utama: -Putik -Benang sari Bunga sempurna b. Bag.asesoris : -Daun mahkota -Daun kelopak - Dasar bunga - Tangkai bunga Daun perhiasan Bunga lengkap Bunga sempurna = bunga bisexual (hermaprodith, bunga banci)

6 Bunga tidak sempurna (unisexual) Bunga jantan (staminate, dimana stamen yg berfungsi) Bunga betina (pistillate, dimana pistil yg berfungsi) Bunga berumah satu (monoecious): bunga jantan dan betina terdapat dlm satu individu pohon yg sama. Misal pd tanaman jagung (Zea mays) Bunga berumah dua (dioecious): bunga jantan dan betina terdapat dalam individu pohon yg berbeda. Misal pada lengkeng atau salak Bunga telanjang : bunga tanpa daun perhiasan bunga

7 4. Komposisi bunga Bunga tunggal: dalam satu tangkai hanya ada satu bunga, mis. Kembang sepatu Bunga majemuk (infloroscensi): dalam satu tangkai terdapat lebih dari satu bunga a. BM Terbatas (Determinate infloroscensi) b. BM Tak Terbatas (Indeterminate Infloroscensi) Contoh BM Tak Terbatas : - Bulir (padi) - Malai (mangga) - Tandan (pisang) - Payung (soka) - Bongkol (kelapa)

8 C. Buah Buah :organ tumbuhan yg mengandung biji Setelah terjadi penyerbukan (polinasi), bakal buah berkembang menjadi buah, dan bakal biji berkembang menjadi biji 1. Macam buah : a. Buah dg biji terbuka/telanjang dimana biji tidak diselubungi lapisan apapun buah tumbuhan Gymnospermae, misalnya buah Pinus atau Agathis

9 Pinus oocarpa Pinus merkusii Buah dengan biji terbuka (Pinus spp.)

10 biji sayap sisik

11 b. Buah dg biji tertutup Biji tertutup oleh dinding buah (pericarp), yang terdiri dari 3 lapisan: a. Exocarp Buah tumbuhan Angiospermae b. Mesocarp c. Endocarp

12 Pericarp: exocarp mesocarp endocarp Buah mangga (Mangifera indica)

13 Komposisi buah : a. Buah Tunggal : berasal dari satu putik b. Buah Majemuk : berasal dari dua putik atau lebih, pada dasar bunga yg sama

14 a. Buah tunggal Kering tidak merekah: - samara, contoh buah Dipterocarpaceae - nut, contoh buah Quercus Kering merekah : - legume (polong), contoh buah Fabaceae - follicle (bumbung), contoh buah kepuh (Sterculia foetida) - capsule (kotak), contoh buah durian, mahoni, kapuk Berdaging: - pome, contoh buah tomat - drupe (buah batu), contoh buah mangga - berry (buah buni), contoh buah sawo

15 b. Buah majemuk Buah agregate: Kumpulan buah tunggal yg berasal dr putik2 terpisah pd bunga yg sama yg terdapat pd dasar bunga persekutuan Contoh: buah Sirsak (Annona muricata) buah Nona (Annona reticulata) Buah multiple: Kumpulan buah tunggal yg berasal dr putik2 yg terpisah-pisah Contoh : buah Nangka (A. heterophyllus)

16 Buah sejati ataukah semu? Buah sejati : Buah yg terbentuk dari bakal buah, seperti buah mangga, durian, dsb. Buah semu/palsu : Buah yg terbentuk dari bakal buah dan / bagian lain dari bunga Contoh :- buah jambu mete (Anacardium occidentale) - buah beringin/fig (Ficus spp.)

17 Buah khas lainnya: Buah vivipary : Buah yg sudah berkecambah semenjak masih di atas pohon contoh : buah bakau (Rhizophora atau Bruguiera) hasil adaptasi thdp kondisi habitat

18 D. Batang 1. Bentuk dan sifat batang: a. Berdamar: - Dipterocarpaceae (mis. Meranti) b. Silindris : - Palaquium spp. (nyatoh) - Dyera costulata (jelutung) c. Berlekuk : - Inocarpus fagiferus d. Berwarna hitam: - Diospyros celebica (eboni) - Myristica fragrans (pala)

19 2. Banir (buttress) a. Banir kuncup (steep buttress): - Canarium decumanum (kenari babi) - Palaquium rostratum (nyatoh) b. Banir menjalar (spreading buttress): - Koompassia excelsa (kempas) c. Banir papan (plank-like buttress): - Terminalia subspatulata d. Banir terbang: - Canarium commune (kenari)

20 3. Bentuk akar (di atas perm.tanah) a. Akar tunjang (stilt-root) - Rhizophora spp. (bakau) b. Akar lutut (knee-root) - Bruguiera spp. (tancang) c. Akar pasak - Avicennia spp. (api-api) - Sonneratia spp. (pedada) juga merupakan akar napas (pneumatophora) d. Akar gantung : - Ficus (beringin)

21 Akar tunjang Akar lutut Akar pasak Gambar. Morfologi akar di atas permukaan tanah

22 a. Licin : 4. Kulit luar - Koompassia excelsa (kempas) b. Berduri : - Ceiba pentandra (kapuk) - Caesalpinia sappan (secang) - Erythrina spp. (mis. Dadap) c. Mengelupas : - Agathis dammara (agatis) - Eucalyptus alba (ekaliptus, ampupu) - Melaleuca leucadendron (ky.putih) d. Beralur atau berparit : - Pinus merkusii (pinus, tusam)

23 5. Kulit dalam a. Getah putih : - Moraceae (mis. Nangka) - Sapotaceae (mis. Sawo) b. Getah kuning : - Clusiaceae (mis. Manggis) c. Getah merah : - Myristicaceae (mis. Pala) - Pterocarpus indicus (angsana) d. Getah hitam : - Anacardiaceae (mis. Rengas)

24 6. Bau atau aroma a. Bau resin : - Dipterocarpaceae (meranti, keruing) - Burseraceae (kenari) b. Bau bawang : c. Harum : - Scorodocarpus borneensis (kulim) - Cinnamomum zeylanicum (ky.manis) - Litsea cubeba (bau jeruk limau)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA DAN KLASIFIKASI BUAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA DAN KLASIFIKASI BUAH PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI BUAH Arti Botani organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium) disebut buah sejati Arti Pertanian tidak terbatas yang terbentuk

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA

BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA Bunga sangat penting untuk perkembangbiakkan tumbuhan karena pada bunga terdapat alat-alat reproduksi, yaitu putik dan benangsari. 1. Bagian-bagian Bunga Meskipun bentuk

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE

MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE Ahmadin NIM.0905015050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012 Botani Tingkat Tinggi 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN

Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN MENGAPA PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN PENTING DLM PEMULIAAN TANAMAN? Cara perkembangbiakan

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung

Lebih terperinci

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan

Lebih terperinci

TES (ASPEK KOGNITIF)

TES (ASPEK KOGNITIF) TES (ASPEK KOGNITIF) 1. Berdasarkan pernyataan di bawah ini manakah yang bukan merupakan karakteristik pada semua tumbuhan berbunga? a. fertilisasi ganda b. adanya scutellum c. embrio tumbuhan dilindungi

Lebih terperinci

Perbedaan antara ordo

Perbedaan antara ordo Perbedaan antara ordo Ordo Geraniales Bakal biji tenggelam dengan raphe ventral dan microphyle ke atas, atau tegak dengan raphe dorsal dan microphyle ke bawah Ordo Sapindales Bakal biji menggantung dengan

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar

Lebih terperinci

MODUL III. MORFOLOGI POHON

MODUL III. MORFOLOGI POHON MODUL III. MORFOLOGI POHON Modul ketiga membahas tentang pengertian morfologi pohon, dimana morfologi pohon tidak jauh berbeda pemahamannya dengan morfologi tumbuhan berbunga tingkat tinggi. Kemudian penjelasan

Lebih terperinci

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB VII BUAH = Fructus = Fruit

BAB VII BUAH = Fructus = Fruit BAB VII BUAH = Fructus = Fruit Setelah bunga selesai melakukan penyerbukan, dilanjutkan dengan proses pembuahan, maka semua organ bunga akan berkembang menjadi organ buah. Bakal buah (ovarium) akan menjadi

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 1. Berikut ini merupakan beberapa fungsi daun pada tumbuhan, kecuali Tempat

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS KEHUTANAN DEPARTEMEN SILVIKULTUR MAJOR INTERDEPARTEMEN, STRATA 1 (S-1) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM A. Mata

Lebih terperinci

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA 1 STRUKTUR BUAH

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA 1 STRUKTUR BUAH LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA 1 STRUKTUR BUAH NAMA NPM :Siska Anggraeny : E1J012034 Shift : Selasa (10:00-11:00) LABORATORIUM AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN TANAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH Gladiolus hybridus BOTANICAL DECONSTRUCTION Pemanfaatan Media Digital dalam Analisis Morfologi Tumbuhan LATAR BELAKANG Salah satu yang harus

Lebih terperinci

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF PEMBUNGAAN: Struktur Bunga: Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetatif/batang dengan bagian daun khusus yang berubah fungsi menjadi alat

Lebih terperinci

Ciri-ciri Spermatohyta

Ciri-ciri Spermatohyta Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu : Menjelaskan ciri khas tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan

Lebih terperinci

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN

STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN Dasar-Dasar Agronomi Bahan Kuliah Bab V Bab V 1 STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN Sel dan komponennya Jaringan dan Sistem Jaringan Daerah Anatomi Struktur Morfologi Bab V 2 Sel dan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Jenjang Semester Jumlah SKS Mata Kuliah prasyarat Dosen : Morfologi Tumbuhan : BIO : Pendidikan Biologi/Biologi N.K : S1 : Ganjil/Genap

Lebih terperinci

TUMBUHAN TINGGI. A. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae/Pinophyta)

TUMBUHAN TINGGI. A. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae/Pinophyta) TUMBUHAN TINGGI Tumbuhan yang tergolong tumbuhan tinggi adalah tumbuhan berbiji, karena tumbuhan tersebut memiliki akar, batang, dan daun sejati serta organ tambahan seperti bunga dan buah. Didalam buah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. keragaman hayati yang sangat tinggi. Keunikannya adalah disamping memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. keragaman hayati yang sangat tinggi. Keunikannya adalah disamping memiliki 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Buah-buahan Lokal Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara di dunia yang memiliki keragaman hayati yang sangat tinggi. Keunikannya adalah disamping memiliki

Lebih terperinci

DINAMIKA KOMUNITAS TUMBUHAN PADA EKOSISTEM BATAS CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG

DINAMIKA KOMUNITAS TUMBUHAN PADA EKOSISTEM BATAS CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG DINAMIKA KOMUNITAS TUMBUHAN PADA EKOSISTEM BATAS CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG PLANT COMMUNITIES DYNAMICS IN THE LIMIT ECOSYSTEMS OF GUNUNG AMBANG NATURE RESERVE Hendra Amon 1), Johny Tasirin ) dan Martina

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus Kaktus termasuk dalam kelompok famili Cactaceae. Dalam famili ini terdapat beberapa genus, sedangkan kaktus termasuk dalam genus Cereus. Adapun klasifikasi buah kaktus

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae -

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3 1. Jenis organisme dan cara reproduksi yang tepat adalah... Jahe -Stolon

Lebih terperinci

Onrizal. Departemen Kehutanan Universitas Sumatera Utara

Onrizal. Departemen Kehutanan Universitas Sumatera Utara Onrizal Departemen Kehutanan Universitas Sumatera Utara Divisi tumbuhan-tumbuhan Divisi Thallophyta Divisi Bryophyta Divisi Pteridophyta : jamur : lumut : paku-pakuan Divisi Spermatophyta: tumbuhan berbunga,

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN

STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN BAHAN KULIAH DASAR-DASAR AGRONOMI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN IPB 2013 A. Tujuan Instruksional 1. TIU Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh:

Lebih terperinci

vii Tinjauan Mata Kuliah

vii Tinjauan Mata Kuliah vii Tinjauan Mata Kuliah M ata kuliah Praktikum Struktur Tumbuhan (BIOL 4440) dilakukan agar Anda dapat memahami lebih lanjut materi dari mata kuliah Struktur Tumbuhan (BIOL4117), baik morfologi (struktur

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I 32 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Nama Sekolah : SD Negeri Simpar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : IV (empat)/i (satu) Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan) Pelaksanaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Lambung Mangkurat adalah Universitas tertua di Kalimantan yang berlokasi di daerah dengan lahan rawa yang relatif luas yaitu 1,14 juta hektar dari total

Lebih terperinci

BUAH SEJATI. Buah sejati 1. Tugas II Nama : Nurlindah Mkamun Nim : Kelas : Pendidikan Biologi

BUAH SEJATI. Buah sejati 1. Tugas II Nama : Nurlindah Mkamun Nim : Kelas : Pendidikan Biologi BUAH SEJATI Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah saja dan karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian-bagian lainnya, maka dinamakan juga buah telanjang (fructus nudus). Buah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2 Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk

Lebih terperinci

Toleransi di bidang kehutanan berbeda dengan toleransi secara umum. Toleransi secara umum mengacu khusus pada ketahanan terhadap stres lingkungan

Toleransi di bidang kehutanan berbeda dengan toleransi secara umum. Toleransi secara umum mengacu khusus pada ketahanan terhadap stres lingkungan TOLERANSI POHON Toleransi di bidang kehutanan berbeda dengan toleransi secara umum. Toleransi secara umum mengacu khusus pada ketahanan terhadap stres lingkungan Air, keasaman, salinitas, dingin, panas

Lebih terperinci

Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas

Neneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( SIKLUS I ) Sekolah : SD Negeri 1 Bunder Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas / Semester : IV / I Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi : 2. Memahami

Lebih terperinci

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/ Mengenal ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commeliales. dan Alismataceae, Bromeliaceae,Commeliaceae dan Pontederiaceae. DESY NITA AMALIA 1307025034 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK A. Kehadiran dan Keragaman Jenis Tanaman Pada lokasi gunung parakasak, tidak dilakukan pembuatan plot vegetasi dan hanya dilakukan kegiatan eksplorasi. Terdapat

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau

Lebih terperinci

-1 DUA,.( KESATU. KEPUTUS_AN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor :.SK. 877 /Menhut-II/2O14 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN BENIH TANAMAN HUTAN

-1 DUA,.( KESATU. KEPUTUS_AN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor :.SK. 877 /Menhut-II/2O14 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN BENIH TANAMAN HUTAN MENIERI,KBFUTANAN I,EPUBLIK INDONE$II. KEPUTUS_AN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor :.SK. 877 /Menhut-II/2O14 TENTANG PENETAPAN BENIH TANAMAN HUTAN DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAHA ESA!/TENTERI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Balai Kota Kecamatan Medan Barat

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Balai Kota Kecamatan Medan Barat Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau 1. Jalur Balai Kota Kecamatan Medan Barat No Jenis Jumlah D ratarata (cm) (Kg/L.jalan) Karbon Serapan CO 2 1 Palem Raja (Oreodoxa

Lebih terperinci

I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah

I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah yang berisi biji. Bunga merupakan alat perkembangbiakan

Lebih terperinci

PERBAIKAN MUTU BUAH SIRSAK MELALUI PENYERBUKAN

PERBAIKAN MUTU BUAH SIRSAK MELALUI PENYERBUKAN iptek hortikultura PERBAIKAN MUTU BUAH SIRSAK MELALUI PENYERBUKAN Sebagai buah subtropis yang telah lama beradaptasi di Indonesia, Sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu buah yang banyak digemari

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Arecaceae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Form Tally Sheet Data Lapangan Jalan Luas Jalan Ha No. Spesies Tinggi (m) DBH (cm) Biomassa (Kg)

Lampiran 1. Form Tally Sheet Data Lapangan Jalan Luas Jalan Ha No. Spesies Tinggi (m) DBH (cm) Biomassa (Kg) Lampiran 1. Form Tally Sheet Data Lapangan Jalan Luas Jalan Ha No. Spesies Tinggi (m) DBH (cm) Biomassa (Kg) 1 2 3 4 5 Total Biomassa (Kg/Jalur) Lampiran 2. Data Nilai Berat Jenis Tanaman No. Jenis Famili

Lebih terperinci

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI KELAS: VIII E KELOMPOK TIKUS NAMA ANGGOTA : I KADEK ANGGA PRIMANTARA PUTRA ( 1 ) NI PUTU BELDA KUSUMANING SRI DEWI ( 2

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Tanaman Hias dan Tanaman Buah

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Tanaman Hias dan Tanaman Buah II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Tanaman Hias dan Tanaman Buah Indonesia memiliki iklim dan wilayah tropis yang menyebabkan banyak tanaman dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, sehingga wilayah dan

Lebih terperinci

Isi Materi. Tujuan Pemilihan Jenis Faktor Pertumbuhan Tanaman Strategi Pemilihan Jenis

Isi Materi. Tujuan Pemilihan Jenis Faktor Pertumbuhan Tanaman Strategi Pemilihan Jenis Isi Materi Tujuan Pemilihan Jenis Faktor Pertumbuhan Tanaman Strategi Pemilihan Jenis Tujuan Pemilihan Jenis Tanaman Agar tanaman yang dipilih dapat tumbuh baik sesuai dengan kondisi lingkungan sehingga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang luas berisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang luas berisi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hutan Rakyat Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang luas berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di kebun salak Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Salak yang

Lebih terperinci

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI TANAMAN KEDELAI {Glycine max (L.) Merrill} Klasifikasi Verdcourt genus Glycine tdr 3 sub genera: Glycine Willd, Bracteata Verde, Soja (Moench) F.J. Herm. Subgenus Soja merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu komoditi buah penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi buah pepaya nasional pada tahun 2006 mencapai 9.76% dari total produksi buah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Pohon kelapa sawit terdiri dari pada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersial dalam pengeluaran minyak kelapa sawit.

Lebih terperinci

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012 HERBARIUM Purwanti widhy H 2012 Agar suatu tumbuhan dapat terus dilihat keberadaannya, maka pengawetan tumbuhan menjadi alternative cara untuk melindungi keberadaan tumbuhan Salah satu pengawetan tumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan menjalar yang memiliki peran penting terutama dalam tumbuhan sayur. Anggota famili ini secara umum merupakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I (PERTEMUAN 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I (PERTEMUAN 1) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I (PERTEMUAN 1) Sekolah : SD Negeri 091681 Gunung Bayu Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IV/1 Materi Pokok : Struktur dan Fungsi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang 48 Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang No Jenis Jumlah D ratarata (cm) (Kg/L.jalan) Karbon Serapan CO 2 1 Palem Raja

Lebih terperinci

BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN

BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si Dra. Endah Peniati, M.Si Dr. Ning Setiati,M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Studi Fenologi Pembungaan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Studi Fenologi Pembungaan 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Fenologi Pembungaan Studi fenologi pembungaan jarak kepyar dilaksanakan di Kebun Raya Bogor, dengan ketinggian lahan ± 260 m di atas permukaan laut (Subarna 2003). Curah hujan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN GANTI RUGI ATAS TANAMAN PADA TANAH YANG TERKENA PEMBEBASAN UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN

Lebih terperinci

CIRI CIRI KACANG TANAH

CIRI CIRI KACANG TANAH CIRI CIRI KACANG TANAH 1. Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman dari keluarga kacang polong, satu famili dengan tanaman pangan lain seperti lentil, kacang kedelai dan buncis. 2. Meskipun dari

Lebih terperinci

11/30/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

11/30/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2012/2013 Pokok Bahasan : Keanekaragaman dan Reproduksi

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Spesies-spesies pohon tersebut disajikan dalam Tabel 3 yang menggambarkan

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Spesies-spesies pohon tersebut disajikan dalam Tabel 3 yang menggambarkan 32 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Keanekaragaman Spesies Pohon Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa di Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura WAR terdapat 60 spesies pohon

Lebih terperinci

PENGARUH ELEVASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS KAYU MUHDI. Program Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PENGARUH ELEVASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS KAYU MUHDI. Program Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara PENGARUH ELEVASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS KAYU MUHDI Program Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Laju pertumbuhan pohon dan macam pohon apa yang tumbuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Singkat Merbau Menurut Merbau (Instia spp) merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan dan mempunyai nilai yang ekonomi yang tinggi karena sudah

Lebih terperinci

3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan

3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 9. PERKEMBANGBIAKAN DAN PENYESUAIANDIRI MAKHLUK HIDUPLatihan soal 9.1 1. Amuba dan bakteri berkembangbiak dengan cara Vivipar Ovipar Fregmentasi Membelah diri Kunci

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan. jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan. jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan 1. Pengertian Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pembiakan generatif (reproduksi generatif) adalah perkembangbiakan tumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Nama Zingiber kemungkinan berasal dari bahasa Arab Zanjabil yang dalam bahasa sansekerta Singabera dalam bahasa Yunani menjadi Zingaberi dan dilatinkan menjadi Zingiber. Secara botani,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

MODUL XIII KEANEKARAGAMAN ORGANISME

MODUL XIII KEANEKARAGAMAN ORGANISME 78 MODUL XIII KEANEKARAGAMAN ORGANISME TUJUAN Mempelajari sebagian dari keanekaragaman organisme. TEORI Organisme memiliki keanekaragaman yang relatif banyak mulai dari yang bersel satu (uniselluler) sampai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI Nama Matakuliah : STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Kode/SKS : B102061

Lebih terperinci

: kemampuan organisme untuk menghasilkan kembali individu baru

: kemampuan organisme untuk menghasilkan kembali individu baru Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Reproduksi Tumbuhan Biji

Lebih terperinci

LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri Bandar 02 Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ) Kelas / Semester : IV / 1 Alokasi Waktu : 5 X 35 menit A. Standar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Biomassa dan Karbon Tersimpan. Lampiran 2. Nilai Biomassa dan Karbon Tersimpan Pada RTH Hutan Kota Taman Beringin a.

Lampiran 1. Perhitungan Biomassa dan Karbon Tersimpan. Lampiran 2. Nilai Biomassa dan Karbon Tersimpan Pada RTH Hutan Kota Taman Beringin a. Lampiran 1. Perhitungan dan Karbon Tersimpan Contoh : Diketahui Angsana (Pterocarpus indicus) yang memiliki berat jenis 0,65 gr/cm 3 terdapat pada RTH Ahmad Yani dengan diameter 40 cm, maka nilai biomassa

Lebih terperinci