PROSES BERPIKIR ARITMETIKA DAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
|
|
- Dewi Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSES BERPIKIR ARITMETIKA DAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA Erry Hidayanto Jurusan Matematika FMIPA UM Abstrak: Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal pemecahan masalah (problem solving). Untuk menyelesaikan soal cerita tersebut siswa perlu melakukan suatu proses, yang dinamakan proses berpikir, sehingga dapat menemukan jawab dari soal yang ditanyakan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikirnya siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Dalam makalah ini dibicarakan hasil suatu survei tentang bagaimana proses berpikir siswa ketika menyelesaikan soal cerita. Subyek yang disurvei adalah siswa sekolah menengah tingkat pertama kelas 7 dan 8 di Malang. Hasil survei menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal cerita ini, ternyata masih ada siswa menggunakan proses berpikir aritmetika tetapi sudah ada pula sudah menggunakan proses berpikir aljabar.. Kata kunci: proses berpikir, berpikir aritmetika, berpikir aljabar, soal cerita. Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal pemecahan masalah (problem solving). Soal cerita ini muncul pada pelajaran matematika di semua jenjang studi, mulai jenjang sekolah dasar sampai ke jenjang sekolah menengah tingkat atas. Soal cerita juga hampir muncul pada setiap topik bahasan pada pelajaran matematika di berbagai jenjang. Untuk menyelesaikan soal cerita tersebut siswa perlu melakukan suatu proses, yang dinamakan proses berpikir, sehingga dapat menemukan jawab dari soal yang ditanyakan. Pada tulisan ini penulis bertujuan ingin mendeskripsikan bagaimana proses berpikir yang mungkin dilakukan siswa yaitu apakah proses berpikir aritmetika atau proses berpikir aljabar. Secara sederhana kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai suatu proses berpikir atau kegiatan intelektual seseorang yang tidak dapat secara langsung terlihat dari luar. Apa yang terjadi pada seseorang yang sedang belajar tidak dapat diketahui secara langsung tanpa orang itu menampakkan kegiatan yang merupakan fenomena belajar. Kemampuan kognitif yang dapat dilihat adalah tingkah laku sebagai akibat terjadinya proses berpikir seseorang. Dari tingkah laku yang tampak itu dapat ditarik kesimpulan mengenai kemampuan kognitifnya. Kita tidak dapat melihat secara langsung proses berpikir yang sedang terjadi pada seorang siswa yang sedang dihadapkan pada sejumlah pertanyaan, akan tetapi kita dapat mengetahui kemampuan kognitifnya dari jenis dan kualitas respon yang diberikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan hasil survey terhadap terhadap siswa sekolah menengah pertama dalam menyelesaikan soal cerita. Berpikir Aritmetika 173
2 174, Prosiding Seminar Nasional Aljabar dan Pembelajarannya, UM, 20 April 2013 Berpikir aritmetika merupakan pola berpikir yang mengutamakan masalah menghitung bilangan, terutama tentang hasil dari operasi-operasi pada bilangan. Dalam aritmetika pendekatan yang dilakukan siswa dapat dari kondisi yang diketahui dan menemukan jawaban antara untuk sampai pada jawaban dari masalah yang diberikan. Menurut Kieran (2004) dalam kerangka aritmetika operasi yang dilakukan siswa cenderung tidak melihat aspek relasional dari operasi, mereka hanya fokus pada menghitung (calculating). Jadi menurut pendapat Kieran ini, berpikir aritmetika hanya fokus pada perhitungan jawaban numerik (numerical answer) bukan pada relasinya dan pada bilangan sendiri, bukan pada bilangan dan huruf. Pola berpikir dengan mengutamakan menghitung jumlah pada masing-masing sisi yang dinamakan berpikir aritmetika. Jika diberikan suatu masalah dalam matematika maka masalah itu akan dibawa ke dalam bentuk-bentuk perhitungan (komputasi) serta hasil operasi-oprasi pada bilangan, yaitu operasi penjumlahan pada bilangan, operasi pengurangan pada bilangan, operasi perkalian pada bilangan atau operasi pembagian pada bilangan. Pola berpikir di sini masih belum mengenal bentuk bilangan secara umum yang diwujudkan bentuknya dalam huruf sebagai simbolnya. Berpikir Aljabar Berpikir aljabar tidak hanya mengaritmetika-kan huruf berdasarkan suatu bilangan, tetapi berpikir aljabar ini merupakan berpikir yang berbeda dengan berpikir aritmetika. Dalam aljabar, operasi dasar merupakan sesuatu yang penting seperti pada artimetika. Ketika siswa mulai belajar aljabar, mereka pasti mencoba memecahkan masalah dengan berpikir aritmetika. Itu hal yang wajar untuk dilakukan, mengingat pada awalnya semua upaya telah dilakukan untuk menguasai aritmetika. Sehingga ketika mereka dihadapkan pada masalah aljabar maka pendekatan sederhana dengan cara aritmetika ini yang dilakukan. Bahkan siswa yang berpikir aritmetikanya kuat, akan dapat berkembang semakin jauh dalam aljabar dengan menggunakan berpikir aritmetika. Sebagai contoh siswa dapat memecahkan masalah persamaan 2 kuadrat x x 6 0 hanya dengan menggunakan aritmetika dasar tanpa menggunakan aljabar sama sekali. Tetapi sebagai akibat adanya fenomena ini mungkin siswa justru akan merasa kesulitan untuk belajar aljabar. Karena untuk belajar aljabar siswa harus berhenti memikirkan cara berhitung seperti dalam aritmetika dan harus belajar untuk berpikir secara aljabar. Berpikir aljabar atau penalaran aljabar melibatkan pembentukan generalisasi dari pengalaman dengan bilangan dan perhitungan, memformalkan ide-ide dengan menggunakan simbol yang berarti, dan mengeksplorasi konsep dari pola dan fungsi. Berpikir aljabar dimulai pada saat sebelum taman kanak-kanak dan dilanjutkan sampai pada sekolah yang lebih tinggi. Berpikir aljabar terus dimasukkan dalam setiap tingkat sekolah (Van de Walle dkk, 2010). Secara garis besar, Van de Walle dkk (2010) menulis ada tiga aspek dari berpikir aljabar, yaitu generalisasi (generalizations), pola (patterns), dan fungsi (functions). Sementara Kaput (dalam Van de Walle, 2010), mendiskripsikan lima bentuk berpikir aljabar, yaitu: menggeneralisasikan dari aritmetika dan dari pola dalam semua dari matematika (generalization from arithmetic and from patterns in all of mathematics), penggunaan simbol yang bermakna (meaningful use of symbols), mengkaji struktur dalam sistem
3 Hidayanto, Erry, Proses Berpikir Aritmetika dan Aljabar Siswa, 175 bilangan (study of structure in the number systems), mengkaji pola dan fungsi (study of patterns and functions), dan mengolah model-model matematika dan mengintegrasikan 4 item tersebut (process of mathematical modeling, integrating the first four list items). Lebih lanjut Kaput menjelaskan bahwa berpikir aljabar bukanlah merupakan ide tunggal tetapi disusun dari bentuk-bentuk berbeda dari pikiran dan pemahaman dari suatu simbol. Sejalan dengan Kaput, Van de Walle dkk (2010) berpendapat bahwa dalam berpikir aljabar ada lima tema yang dibicarakan yaitu: generalisasi dari aritmetika dan dari pola (generalization from arithmetic and from patterns), penggunaan simbol yang bermakna (meaningful use of symbols), membuat struktur dalam sistem bilangan secara eksplisit (making structure in the number system explicit), mengkaji pola dan fungsi (study of patterns and functions), dan memodelkan matematika (mathematical modeling). Hasil dan Pembahasan Soal cerita yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: Andi mempunyai dua kantong kosong, yaitu kantong A dan kantong B seperti pada gambar berikut ini 1. Menurut pendapatmu berapa saja banyaknya kelereng yang mungkin dapat diisikan masing-masing ke kantong A dan ke kantong B tersebut? 2. Jika banyaknya kelereng di kantong A tertentu, tentukan banyaknya kelereng yang dapat dimasukkan ke kantong B? 3. Jika banyaknya kelereng di kantong A harus dua kali lipat dari banyaknya kelereng di kantong B, tentukan banyaknya kelereng yang dapat dimasukkan masing-masing ke kantong A dan ke kantong B? 4. Jika banyaknya kelereng di kantong A harus tiga kali lipat dari banyaknya kelereng di kantong B, tentukan banyaknya kelereng yang dapat dimasukkan masing-masing ke kantong A dan ke kantong B? Jawaban siswa terhadap soal tersebut adalah sebagai berikut. Untuk siswa kelas 7, dalam menjawab pertanyaan nomor 1, mereka mendaftar semua kemungkinan dengan cara memasangkan bilangan-bilangan yang berjumlah 24, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 1 butir dan kelereng di kantong B 23 butir, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 2 butir dan kelereng di kantong B 22 butir, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 3 butir dan kelereng di kantong B 21 butir, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 4 butir dan kelereng di kantong B 20 butir, dan seterusnya sehingga menuliskan ada sebanyak 12 kemungkinan. Dalam menjawab pertanyaan nomor 2, siswa juga menjawab dengan cara yang sama seperti menjawab soal nomor 1, yaitu bilangan tertentu dimisalkan 1, makakelereng di kantong B ada 23, jika di kantong A ada 2, maka di kantong B ada 22, dan seterusnya. Dalam menjawab soal nomor 3, siswa membagi 24 dengan 3, hasilnya 8, kekosong Kantong-kantong tersebut akan diisi kelereng berjumlah 24 butir, seperti pada gambar
4 176, Prosiding Seminar Nasional Aljabar dan Pembelajarannya, UM, 20 April 2013 mudian 8 dikalikan 2, hasilnya 16 itu yang dimasukkan ke kantong A. Sedangkan di kantong B diisikan sisanya 8 butir kelereng. Dalam menjawab soal nomor 4, caranya sama seperti dalam menjawab soal nomor 3, yaitu membagi 24 dengan 4, hasilnya 6, kemudian 6 dikalikan 3 yaitu 18. Selanjutnya 18 kelereng dimasukkan ke kantong A, sedangkan sisanya 6 kelereng dimasukkan ke kantong B. Dari jawaban siswa kelas 7 tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pola berpikir siswa tersebut adalah berpikir aritmetika dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini sesuai dengan pendapat Kieran (2004) bahwa berpikir aritmetika hanya fokus pada perhitungan jawaban numerik (numerical answer). Sedangkan untuk siswa kelas 8 yang penulis temui, dalam menjawab pertanyaan nomor 1, ternyata mereka juga masih mendaftar semua kemungkinan dengan cara memasangkan bilanganbilangan yang berjumlah 24, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 1 butir dan kelereng di kantong B 23 butir, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 2 butir dan kelereng di kantong B 22 butir, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 3 butir dan kelereng di kantong B 21 butir, yaitu kelereng di kantong A sebanyak 4 butir dan kelereng di kantong B 20 butir, dan seterusnya sehingga menuliskan ada sebanyak 12 kemungkinan. Dalam menjawab pertanyaan nomor 2, siswa-siswa kelas 8 ini teryata sudah memisalkan bilangan tertentu yang diamsukkan ke kantog A adalah x, sehingga jumlah kelereng yang diamsukkan ke kantong B adalah 24- x. Jadi siswa sudah tidak lagi mendaftar semua kemungkinan seperti dalam menjawab soal nomor 1. Dalam menjawab soal nomor 3, siswa kelas 8 ini sudah memisalkan jumlah kelereng di kantong A adalah A, sedangkan jumlah keereng di kantong B adalah B, selanjutnya dibuat persamaan A = 2B. Selanjutnya menyelesaikan persamaan sebagai berikut 24 = A + B. Kemudian A diganti dengan 2B sehingga diperoleh 24 = 2B + B. Diperoleh 24 = 3B. Sehingga akhirnya diperoleh B = 8. Jadi kelereng yang diisikan ke kantong A adalah 2 kali 8 yaitu 16 butir sedangkan kelereng yang dimasukkan ke kantong B ada 8 butir. Dalam menjawab soal nomor 4, siswa kelas 8 ini juga sudah memisalkan jumlah kelereng di kantong A adalah A, sedangkan jumlah keereng di kantong B adalah B, selanjutnya dibuat persamaan A = 3B. Selanjutnya menyelesaikan persamaan sebagai berikut 24 = A + B. Kemudian A diganti dengan 3B sehingga diperoleh 24 = 3B + B. Diperoleh 24 = 4B. Sehingga akhirnya diperoleh B = 6. Jadi kelereng yang diisikan ke kantong A adalah 3 kali 6 yaitu 18 butir sedangkan kelereng yang dimasukkan ke kantong B ada 6 butir. Dari jawaban siswa kelas 8 ini penulis menyimpulkan bahwa siswa kelas 8 ini ketika menjawab soal nomor 1, berpikir aritmetika, tetapi ketika menjawab soal nomor 2, nomor 3, dan nomor 4 berpikir aljabar. Hal ini merupakan salah satu bentuk berpikir aljabar yang dikemukakan oleh Kaput (dalam Van de Walle, 2010), yaitu: penggunaan simbol yang bermakna (meaningful use of symbols). KESIMPULAN Dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal cerita ini, ternyata masih ada siswa menggunakan proses berpikir aritmetika tetapi sudah ada pula sudah menggunakan proses berpikir aljabar. Berpikir aritmetika dalam menyelesaikan soal cerita dilakukan oleh siswa kelas 7, sedangkan berpikir aljabar dalam menyelesaikan soal cerita dilakukan oleh siswa kelas 8. Dari
5 Hidayanto, Erry, Proses Berpikir Aritmetika dan Aljabar Siswa, 177 kesimpulan tersebut penulis membidik suatu dugaan untuk diteliti lebih lanjut tentang adanya suatu transisi berpikir dari berpikir aritmetika ke berpikir aljabar. DAFTAR RUJUKAN Kieran, Carolyn Algebraic Thinking in the Early Grades: What Is It? The Mathematics Educator. Vol. 8. N0. 1, Van de Walle, John A., Karp, Karen S, and Bay-Williams, Jennifer M Elementary and Middle School Mathematics, Teaching Develop-mentally (7 th ed). Boston: Allyn & Bacon.
BERPIKIR ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA 3
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin BERPIKIR ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA 3 Ati Sukmawati Mahasiswa S3
Lebih terperinciSTRATEGI GENERALISASI POLA GEOMETRIS CALON MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN TAHUN AJARAN 2017/2018
134 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 8, Nomor 2, September 2017, hlm. 134 138 STRATEGI GENERALISASI POLA GEOMETRIS CALON MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN TAHUN
Lebih terperinciKESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN Fitri Kumalasari, Toto Nusantara, Cholis Sa dijah. Universitas Negeri Malang 1
KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN Fitri Kumalasari, Toto Nusantara, Cholis Sa dijah 1,2,3 Universitas Negeri Malang 1 kumalafitrisari@gmail.com, 2 toto.nusantara.fmipa@um.ac.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 19 Januari NCTM, Algebra, diakses dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika selama ini memiliki perhatian khusus dalam upaya menjadikan siswa siap menghadapi masa depan. Pelajaran matematika memberikan konstruk berfikir yang sistematis
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA Shofia Hidayah Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang shofiahidayah@gmail.com
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan proses dan strategi siswa kelas 8 dalam mengembangkan generalisasi
Lebih terperinciTRANSISI DARI BERPIKIR ARITMETIS KE BERPIKIR ALJABARIS
TRANSISI DARI BERPIKIR ARITMETIS KE BERPIKIR ALJABARIS Erry Hidayanto, Purwanto, Subanji, Swasono Rahardjo Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Malang erryhidayantoum@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika disebut juga sebagai ilmu pola 1. Analisis pola, pendeskripsian keteraturan, dan sifat-sifatnya merupakan salah satu tujuan dari matematika Mulligan, dkk
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN MASALAH OPEN ENDED
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN MASALAH OPEN ENDED Mukhammad Nastahwid 1), Edy Bambang Irawan 2), Hery Susanto 3) 1,2,3) Pendidikan
Lebih terperinci(universal) sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang penting dalam kehidupan, yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan lainnya, seperti ilmu alam, sosial dan teknologi. Matematika erat
Lebih terperinciPenalaran Aljabar melalui Pengamatan Pola untuk Siswa Kelas VII
Bidang Kajian Jenis Artikel : Pendidikan Matematika : Hasil Penelitian Penalaran Aljabar melalui Pengamatan Pola untuk Siswa Kelas VII Maria Dhalmasia Chrispina Ratu 1), Fransiska Atrik Halim 2) 1) Program
Lebih terperinciSTRATEGI SOLUSI DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PONTIANAK. Nurmaningsih. Abstrak. Abstract
STRATEGI SOLUSI DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PONTIANAK Nurmaningsih Program Studi Pendidikan Matematika, IKIP-PGRI Pontianak, Jalan Ampera No. 88 Pontianak e-mail:
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP
PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP Nyemas Plisa, Bambang Hudiono, Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email: nyemasplisapradanita@yahoo.co.id
Lebih terperinciKompetensi Mahasiswa dalam Algebraic Thinking Berbasis Kieran s Theory pada Mata Kuliah Pengantar Struktur Aljabar
PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Kompetensi Mahasiswa dalam Algebraic Thinking Berbasis Kieran s Theory pada Mata Kuliah Pengantar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERSTANDAR NCTM BERNUANSA COGNITIVE LOAD THEORY UNTUK SMK KELAS X
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERSTANDAR NCTM BERNUANSA COGNITIVE LOAD THEORY UNTUK SMK KELAS X Arika Indah Kristiana 11 Abstrak. Belajar matematika adalah belajar konsep dan teknik penyelesaian,
Lebih terperinciJIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017
Peningkatan Level Berpikir Aljabar Siswa Berdasarkan Taksonomi SOLO Pada Materi Persamaan Linier Melalui Anis Farida Jamil Universitas Muhammadiyah Malang anisfaridaj@gmail.com Abstract The aim of this
Lebih terperinciProsiding ISSN :
Prosiding ISSN :9 772407 749004 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada salah satu SMA Negeri di Kota Cirebon) Ika
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERBAHASA INGGRIS PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERBAHASA INGGRIS PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Titis Nur Fitria, Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri
Lebih terperinciMENGENALKAN KONSEP PERSENTASE PADA SISWA SEKOLAH DASAR
MENGENALKAN KONSEP PERSENTASE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erry Hidayanto Dosen Jurusan Matematika FMIPA UM Abstrak: Pada hakekatnya pembelajaran adalah mengembangkan berpikir siswa sehingga mampu memecahkan
Lebih terperinciBERPIKIR ALJABAR DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
BERPIKIR ALJABAR DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Abstrak: Fokus masalah penelitian ini adalah kesulitan siswa mempelajari materi pelajaran aljabar, yang menurut NCTM aljabar sangat penting dan berguna
Lebih terperinciWOLFRAM-ALPHA PADA TEORI BILANGAN
WOLFRAM-ALPHA PADA TEORI BILANGAN T - 7 Nanang Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Garut na2ngdr.64@gmail.com Abstrak Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini telah dimanfaatkan
Lebih terperinciPertidaksamaan Jika Dikalikan dengan Bilangan Negatif, Harus Dibalik Tandanya? Oleh : Rachmadi Widdiharto*)
Pertidaksamaan Jika Dikalikan dengan Bilangan Negatif, Harus Dibalik Tandanya? Oleh : Rachmadi Widdiharto*) Tulisan ini disajikan berangkat dari cukup seringnya para peserta diklat menanyakan hal sebagaimana
Lebih terperinciAKTIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
AKTIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR 1. Pendahuluan Oleh: Tatang Herman 1 Beberapa waktu silam, pembelajaran matematika di SD difokuskan pada kemampuan dasar matematika yang lebih dikenal
Lebih terperinciKata Kunci: Didactical Design Research
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Ketika belajar matematika SD, matematika masih berorientasi pada perhitungan (aritmatika). Simbol-simbol yang digunakan dalam aritmatika
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Aryadi, Zubaidah, Sri Yanti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : ary.untan11@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM OPERASI PERKALIAN DENGAN METODE LATIS
UPAYA MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM OPERASI PERKALIAN DENGAN METODE LATIS P - 1 Abdul Mujib 1, Erik Suparingga 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah 1 mujib_umnaw@yahoo.co.id, 2 erik_umnaw@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
ANALISIS KESALAHAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL Melida Rismawati 1), Edy Bambang Irawan 2), Hery Susanto 3) 1) 2) 3) Universitas Negeri Malang melris_l@yahoo.com,
Lebih terperinciBERPIKIR ALJABAR MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
BERPIKIR ALJABAR MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Siti Napfiah IKIP Budi Utomo Malang napfiahsiti@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini ditujukan
Lebih terperinciPengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. Melalui Pembelajaran Matematika
Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Ali Mahmudi Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY) Email: ali_uny73@yahoo.com & alimahmudi@uny.ac.id Pendahuluan Pada
Lebih terperinciTingkat-tingkat Berpikir Mahasiswa... (M. Andy Rudhito)
Tingkat-tingkat Berpikir Mahasiswa... (M. Andy Rudhito) TINGKAT-TINGKAT BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN PERNYATAAN MATEMATIS BERKUANTOR UNIVERSAL DARI BENTUK KALIMAT BIASA MENJADI BENTUK KALIMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Semakin berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada masa global ini, menuntut sumber daya manusia yang berkualitas serta bersikap kreatif
Lebih terperinciPertidaksamaan Jika Dikalikan dengan Bilangan Negatif, Harus Dibalik Tandanya? Oleh : Rachmadi Widdiharto*)
Pertidaksamaan Jika Dikalikan dengan Bilangan Negatif, Harus Dibalik Tandanya? Oleh : Rachmadi Widdiharto*) Tulisan ini disajikan berangkat dari cukup seringnya para peserta diklat menanyakan hal sebagaimana
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Operasi Dasar Aljabar Kelas X Melalui PBL Berpendekatan Algebraic Reasoning
PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Meningkatkan Kemampuan Operasi Dasar Aljabar Kelas X Melalui PBL Berpendekatan Algebraic Reasoning Sakti Aditya 1), Mulyono 2), Isnaeni
Lebih terperinciAnalisis Kesalahan Siswa Dilihat dari Skema Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika AYU ISMI HANIFAH
Analisis Kesalahan Siswa Dilihat dari Skema Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika AYU ISMI HANIFAH Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan E-mail : ayuismihanifah@gmail.com Abstrak : Penyelesaian
Lebih terperinciASOSIASI ANTARA KONEKSI MATEMATIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Oleh : Abd. Qohar
ASOSIASI ANTARA KONEKSI MATEMATIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Oleh : Abd. Qohar Dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang email : qohar@yahoo.com
Lebih terperinciKARAKTERISTIK BERPIKIR ALJABAR SISWA PADA LEVEL MULTI STRUKTURAL DALAM MENGGENERALISASI POLA. Siti Inganah 1.
KARAKTERISTIK BERPIKIR ALJABAR SISWA PADA LEVEL MULTI STRUKTURAL DALAM MENGGENERALISASI POLA Siti Inganah 1 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang singanah@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA MENGENAI LUAS BANGUN DATAR SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI
MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA MENGENAI LUAS BANGUN DATAR SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI Carolin Olivia 1, Pinta Deniyanti 2, Meiliasari 3 1,2,3 Jurusan Matematika FMIPA UNJ 1 mariacarolineolivia@gmail.com,
Lebih terperinciPEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA
1 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA Widya Septi Prihastuti, Bambang Hudiono, dan Ade Mirza Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: wwidyasp@yahoo.com
Lebih terperinciMengintegrasikan Nilai-Nilai dalam Pembelajaran Matematika
Kode Makalah PM-19 Mengintegrasikan Nilai-Nilai dalam Pembelajaran Matematika Oleh : Ali Mahmudi Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta Email: ali_uny73@yahoo.com Pembelajaran matematika di
Lebih terperinciKAJIAN HASIL-HASIL PENELITIAN YANG BERKAITAN DENGAN TRANSISI DARI ARITMETIKA KE ALJABAR
KAJIAN HASIL-HASIL PENELITIAN YANG BERKAITAN DENGAN TRANSISI DARI ARITMETIKA KE ALJABAR A. Latar Belakang Siswa yang berada pada tingkat SMP sudah berada pada tingkat berpikir abstrak, hal ini sejalan
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II Siti Khoiriyah Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email: sitikhoiriyahstkipmpl@gmail.com. Abstract
Lebih terperinciPORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I PADA MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UM
PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I PADA MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UM Erry Hidayanto Jurusan Matematika FMIPA UM Abstrak: Kompetensi yang ingin dicapai dalam matakuliah Struktur Aljabar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN
Lebih terperinciKomunikasi dalam Pembelajaran Matematika
Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Makalah Termuat pada Jurnal MIPMIPA UNHALU Volume 8, Nomor 1, Februari 2009, ISSN 1412-2318) Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN OSCAR
PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN OSCAR Iis Holisin 1), Chusnal Ainy 2), Febriana Kristanti 3) 1)2)3) Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciContoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan
Contoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan Pengantar Fadjar Shadiq (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com) Perhatikan tujuh perintah berikut.
Lebih terperinciProses Kognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Topik Pecahan Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Dan Gender Kristoforus Djawa Djong
ISSN 085-440 WAHANA Volume 64, Nomer, Juni 05 Proses Kognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Topik Pecahan Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Dan Gender Kristoforus Djawa Djong Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciP 34 KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL I
P 34 KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANALISIS REAL I Ety Septiati Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini mengalami kemajuan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh kita semua, terutama dalam
Lebih terperinciContoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan
Contoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan Pengantar Fadjar Shadiq (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com) Perhatikan tujuh perintah berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Matematika juga dapat menjadikan siswa menjadi manusia
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DIKAJI DARI REPRESENTASI MATEMATIS DALAM MATERI FUNGSI KUADRAT DI SMA
PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DIKAJI DARI REPRESENTASI MATEMATIS DALAM MATERI FUNGSI KUADRAT DI SMA B Alhadi Salasa, Sugiatno, Dede Suratman Program Studi Pendidikan matematika FKIP Untan Email : alhadisalasa@yahoo.co.id
Lebih terperinciSuherman 1*) ABSTRAK. Kata Kunci: hasil belajar, strategi penyelesaian soal, Tranformasi Laplace
PENGARUH PENERAPAN PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PENYELESAIAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI TRASFORMASI LAPLACE DI SEMESTER II JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
Lebih terperinciJurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:
REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL DAN PERBANDINGAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
Lebih terperinciPROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA SMP PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER.
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA SMP PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER Gatot Bagus Saputro 1) dan Helti Lygia Mampouw 2) 1),2)Universitas Kristen Satya Wacana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui kegiatan memecahkan masalah, siswa dapat menemukan aturan baru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran matematika, kemampuan memecahkan masalah dianggap menjadi hal penting yang harus dilatihkan pendidik kepada para siswa. Melalui kegiatan memecahkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Symbol Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi dalam Memecahkan Masalah Aljabar
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan deskripsi data dan analisis data pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Symbol Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP D Novi Wulandari, Zubaidah, Romal Ijuddin Program Studi Pendidikan matematika FKIP Untan Email :
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI AKTIVITAS MENULIS MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI AKTIVITAS MENULIS MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Oleh: Poppy Diara (1), Wahyudin (2), Entit Puspita (2)
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*) Abstrak Ketercapaian suatu pembelajaran matematika ditentukan oleh guru dalam menggunakan strategi pembelajaran matematika
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN PENELITIAN
104 BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Untuk mendukung data hasil penelitian terkait kemampuan komunikasi matematis siswa dalam memahami pokok bahasan himpunan, maka didalam pembahasan ini, peneliti menggunakan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis
Lebih terperinciAnalisis Kesulitan Matematika Siswa SMP Negeri Di Pacitan Pada Ujian Nasional Tahun 2009/2010
Analisis Kesulitan Matematika Siswa SMP Negeri Di Pacitan Pada Ujian Nasional Tahun 2009/2010 P 32 Oleh : Nely Indra Meifiani Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI AKTIVITAS KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP
PENINGKATAN KOMPETENSI OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI AKTIVITAS KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP Rasidah, Sugiatno, Ahmad Yani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email:rassii64@ymail.com
Lebih terperinciKomunikasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 419-423 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 419 Komunikasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Khoerul Umam, Makalah Pengajaran Matematika 2012, diakses dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aljabar merupakan salah satu materi penting yang ada dalam matematika. Aljabar merupakan bahasa simbol sehingga dalam mempelajari aljabar siswa harus memiliki pemahaman
Lebih terperinciAnalisis Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Chintia Putri Wulandari 1, Erry Hidayanto 2,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, peneliti mengetahui hasil atau
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, peneliti mengetahui hasil atau jawaban dari rumusan masalah yang telah disusun sebelumnya yaitu tentang bagaimana tingkat kemampuan pemecahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Lebih terperinciMEMAHAMI GAGASAN DARI SKEMA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEMAHAMI GAGASAN DARI SKEMA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Abul Walid Abstraksi Siswa diharapkan memiliki kecakapan hidup, mampu memiliki keterampilan dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Kemampuan
Lebih terperinciSELING Jurnal Program Studi PGRA ISSN (Print): ; ISSN (Online): X Volume 4 Nomor 1 Januari 2018 P
SELING Jurnal Program Studi PGRA ISSN (Print): 2540-8801; ISSN (Online):2528-083X Volume 4 Nomor 1 Januari 2018 P. 79-85 PENGARUH MODEL PEMBELAJAR PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pembelajaran matematika diantaranya adalah mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika diantaranya adalah mengembangkan kemampuan: (1) komunikasi matematis, (2) penalaran matematis, (3) pemecahan masalah matematis, (4) koneksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dirinya, baik pada dimensi intelektual moral maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu upaya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan dirinya, baik pada dimensi intelektual moral maupun psikologis. Dalam pendidikan
Lebih terperinciREPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL
REPRESENTASI VISUAL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL Abstrak: Fokus penelitian ini pada perbedaan kemampuan matematika antarsiswa dalam bidang pengenalan ruang (visual-spasial) dan kemampuan verbal
Lebih terperinciAgung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...
1 Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Pokok Bahasan Aritmetika Sosial Berdasarkan Taksonomi SOLO di Kelas VII SMP Negeri 7 Jember (Analysis of Student Learning
Lebih terperinciProses Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Aljabar Berdasarkan Taksonomi SOLO
Proses Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Aljabar Berdasarkan Taksonomi SOLO Wasti Tampi Universitas Negeri Malang Email: wastitampi.wt@gmail.com Subanji Universitas Negeri Malang Sisworo Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari yang mudah sampai yang rumit. Hal itu berguna untuk mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemecahan masalah merupakan landasan matematika di sekolah. Tanpa adanya kemampuan untuk memecahkan masalah maka kegunaan dan kekuatan ide-ide matematika,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD
Kegiatan Belajar 3 PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD A. Pengantar Seorang guru SD atau calon guru SD perlu mengetahui beberapa karakteristik pembelajaran matematika di SD. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
Lebih terperinciKESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO KELAS X
KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO KELAS X Fajar Ahmad Nugroho 1), Sri Sutarni 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, 2)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sarana dan alat yang tepat dalam membentuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana dan alat yang tepat dalam membentuk masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan dapat menyelesaikan
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEPTUAL MATEMATIS SISWA PADA MATERI KUBUS DI KELAS IX SMPS BUMI KHATULISTIWA
PEMAHAMAN KONSEPTUAL MATEMATIS SISWA PADA MATERI KUBUS DI KELAS IX SMPS BUMI KHATULISTIWA Nur Kamariah, Bambang Hudiono, dan Ahmad Yani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: inurkamariah@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Sarbaini, Identifikasi Tingkat Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Van
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ilmu dasar yang mendukung kemajuan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah matematika. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soedjadi dalam
Lebih terperinciPembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Model Matematika dari Soal Cerita di Kelas VI SDN Inpres 1 Tatura
Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Model Matematika dari Soal Cerita di Kelas VI SDN Inpres 1 Tatura Norma Dahlan Akantu SDN Inpres 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian Tindakan
Lebih terperinciKEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KLS VIII
KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KLS VIII Beni Yusepa, G.P. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pasundan pyusepa.fkip.pmat@unpas.ac.id Abstrak: Kemampuan
Lebih terperinciGeometri Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika. (Surabaya: PPs UNESA, 2014), 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia nomor 65 tahun
Lebih terperinciP 50 PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA
P 50 PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA Laila Hayati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mataram Email: lailaanugerah@yahoo.com
Lebih terperinciBERPIKIR SECARA ALJABAR PADA ANAK PRA SEKOLAH. Rusdiana Sudirman
1 BERPIKIR SECARA ALJABAR PADA ANAK PRA SEKOLAH Rusdiana Email: ana_diana183@yahoo.com Sudirman Email: sudirman.fmipa@um.ac.id Abstract: This paper is written to describe critical thinking form of children
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia yang terus berubah dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat, manusia dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis,
Lebih terperinciNur Hardiani Institut Agama Islam Negeri Mataram
PENGARUH KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINIER BENTUK CERITA PADA SISWA MTs. DARUL AMAN TEGAL, KOTA MATARAM Nur Hardiani Institut Agama
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dalam pendidikan matematika yang pertama kali diperkenalkan dan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendekatan Matematika Realistik Pendekatan Matematika Realistik merupakan suatu pendekatan pembelajaran dalam pendidikan matematika yang pertama kali diperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
Lebih terperinci1. Soal tidak serupa PISA : Latihan 1.3 uraian no. 2 hal. 35
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 BAB I Konten : Quantity 1. Soal tidak serupa PISA : Latihan 1.3 uraian no. 2 hal. 35 tentukan hasil dari a. 5 x (15-6) b. 12 x (-7) + (-16) : (-2) c. -15 : (-3) 7 x (-4). 2. Soal serupa
Lebih terperinciPEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSES BERFIKIR VAN HIELE
PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSES BERFIKIR VAN HIELE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Matematika FKIP UNP Kediri OLEH: AHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam standar kurikulum dan evaluasi matematika sekolah yang dikembangkan oleh National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) tahun 1989, koneksi matematika
Lebih terperinciPembelajaran Matematika dengan Problem Posing
Pembelajaran Matematika dengan Problem Posing Abdussakir 13 Februari 2009 A. Belajar Matematika dengan Pemahaman Menurut Hudojo (1990:5), dalam proses belajar matematika terjadi juga proses berpikir, sebab
Lebih terperinciScaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Yessy Nur Hartati Universitas Negeri Malang e-mail: ayenuri@gmail.com Abstract: The aims of the research
Lebih terperinciPEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP MAKNA VARIABEL DALAM SUATU PERSAMAAN. Linda Vitoria
PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP MAKNA VARIABEL DALAM SUATU PERSAMAAN Linda Vitoria Universitas Syiah Kuala; E-Mail: lindamarsaidah@gmail.com Abstrak Suatu permasalahan dapat disajikan dalam bentuk persamaan
Lebih terperinciRepresentasi Grafik Dalam Pemecahan Masalah Nyata Terkait Konsep Perbandingan
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM 91 Representasi Grafik Dalam Pemecahan Masalah Nyata Terkait Konsep Perbandingan Putri Selisawati Wahyu Ivana, Birgitta Galuh Widya Astuti
Lebih terperinciRusli P.D. Kolnel, Rully Charitas Indra Prahmana, Samsul Arifin, Pengaruh Pembelajaran...
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA GASING PADA MATERI GEOMETRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Rusli P. D. Kolnel 1, Rully Charitas Indra Prahmana 2, Samsul Arifin 3 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Dimanapun dan kapanpun di dunia pasti terdapat pendidikan. Hakikat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Dimanapun dan kapanpun di dunia pasti terdapat pendidikan. Hakikat pendidikan adalah
Lebih terperinci