PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PERSISTENSI LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DAN KOEFISIEN RESPON NILAI BUKU EKUITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PERSISTENSI LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DAN KOEFISIEN RESPON NILAI BUKU EKUITAS"

Transkripsi

1 Desember 2015 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol 6 No. 2 Desember Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 1 PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PERSISTENSI LABA TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DAN KOEFISIEN RESPON NILAI BUKU EKUITAS Joko Purwanto Nugroho 1 Rustam Hanafi 2 Abstract The purpose of this study was to analyze the effect of accounting earnings, book value of equity to the stock price by taking into account company size, growth, earnings ratios, and earnings persistence. The population in this study were manufacturing companies that publish financial statements for the year Using a purposive sampling technique sampling obtained a sample of 51 companies. The type of data used are secondary data using the method of data collection documentation. Results of analysis using multiple regression were: accounting earnings and book value has positive influence on stock prices. There was no difference in the effect of accounting earnings and equity book value to share price between large companies and small companies. There is the influence of accounting earnings to stock price is greater in companies with high growth compared with companies that have low growth, taking into account the book value of equity and years. Have no effect on book value of equity to the stock price lower in companies with high growth compared with companies that have low growth, with profits taken of accounting and year. There is the influence of accounting earnings to stock price is greater in companies that have a high ratio compared with companies that have low earnings ratios, taking into account the book value of equity and years. Have no effect on book value of equity to the stock price lower in companies with high earnings ratios than companies with low profit ratio, with taken of income and years. There is the influence of accounting earnings to stock price is greater in companies that have a permanent income than companies that have a transitory income, taking into account the book value of equity and years. Have no effect on book value of equity to the stock price is greater in companies that have a permanent income than with a company that has a transitory income, taking into account income and years. Keywords: Accounting Earnings, Book Value of Equity, Stock Quotes, Variable Control 1 Staff Pengajar Akuntansi FE UJB Yogyakarta 2 Staff Pengajar Akuntansi FE Universitas Islam Sultan Agung Semarang

2 2 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 PENDAHULUAN Informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan haruslah informasi yang mempunyai relevansi. Salah satu indikator bahwa suatu informasi akuntansi relevan adalah adanya reaksi pemodal pada saat diumumkannya suatu informasi yang dapat diamati dari adanya pergerakan harga saham (Naimah dan Utama, 2006). Penelitian ini dikhususkan pada pengujian koefisien yang berhubungan dengan informasi laba akuntansi dan nilai buku ekuitas. Koefisien ini mengukur respon harga saham atau nilai pasar ekuitas terhadap informasi yang terkandung dalam laba akuntansi dan nilai buku ekuitas. Beberapa peneliti dalam menguji relevansi nilai informasi akuntansi memberikan hasil yang tidak konsisten, Lev dan Thiagarajan (1993) memberikan bukti adanya penurunan relevansi nilai informasi laba dari waktu ke waktu. Sebaliknya, penelitian Collins et al. (1997) menunjukkan bahwa relevansi nilai informasi laba dan nilai buku bukan menurun selama 40 tahun terakhir melainkan menunjukkan sedikit pergerakan naik, serta terjadi pergeseran relevansi nilai dari informasi laba dan nilai buku. Penelitian tersebut menunjukkan adanya variasi relevansi nilai informasi akuntansi dari waktu ke waktu. Penjelasan tandingan terhadap penurunan relevansi nilai informasi akuntansi dari waktu ke waktu adalah sebagaimana dinyatakan Collins et al. (1997), yang dalam penelitiannya berusaha membela informasi akuntansi, sebagai respon terhadap penelitian-penelitian sebelumnya dan pernyataan-pernyataan dalam literatur professional yang menyatakan menurunannya kegunaan informasi akuntansi. Mereka berargumen bahwa penurunan relevansi nilai informasi akuntansi dari waktu ke waktu dapat dijelaskan oleh meningkatnya proporsi perusahaan-perusahaan yang intangibleintensive dalam struktur industri, meningkatnya frekuensi laba negatif dan meningkatnya proporsi pos-pos laba tidak berulang dari waktu ke waktu. Jadi menurut Collins et al. (1997) kegunaan dan relevansi informasi akuntansi dalam penilaian perusahaan tidak menurun dari waktu ke waktu, melainkan muncul faktor-faktor karakteristik industri, laba negatif, dan laba tidak berulang itulah yang menyebabkan relevansi nilai informasi akuntansi terlihat menurun pada waktu-waktu kini. Penelitian-penelitian yang menguji koefisien respon laba atau earnings response coefficient (ERC) bervariasi secara cross-section. Variasi tersebut dapat dijelaskan oleh beberapa faktor seperti risiko, pertumbuhan, persistensi laba, dan tingkat bunga (misalnya Collins dan Kothari, 1989; Easton dan Zmijeweski, 1989, dalam Naimah dan Utama, 2006). Penelitian mengenai variasi koefisien nilai buku ekuitas juga sudah mulai mendapat perhatian yang pada umumnya dilakukan dengan menguji gabungan koefisien laba dan nilai buku (Ohlson, 1995; Penman, 1998). Kontribusi kedua penelitian ini menguji implikasi penilaian relevansi nilai informasi akuntansi pada pasar modal yang tidak efisien. Pasar modal yang tidak efisien akan menyebabkan bias pada koefisien relevansi nilai. Penilaian ini menerapkan metode yang dikembangkan oleh Aboody et al. (2002) di pasar modal Indonesia dengan membuat penyesuaian terhadap koefisien relevansi nilai dari kemungkinan pengaruh pasar yang tidak efisien. Peneliti ini berusaha menemukan faktorfaktor yang mempengaruhi koefisien respon laba dan koefisien respon nilai buku ekuitas. TINJAUAN LITERATUR Harga Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Harga saham yang relatif tinggi biasanya menggambarkan tingkat profitabilitas perusahaan yang relatif tinggi. Dengan perolehan profit yang tinggi, maka akan tinggi pula jumlah deviden yang diberikan kepada para pemegang saham

3 Desember 2015 Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 3 (investor). Saham merupakan bukti pengambilan dalam suatu perusahaan bagi perusahaan yang bersangkutan, hasil yang diterima dari penjualan sahamnya akan tetap tertanam dalam perusahaan tersebut selama hidupnya meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham akan menjual sahamnya. Naik turunnya harga saham antara lain dipengaruhi oleh besarnya pendapatan atau keuntungan yang diharapkan perusahaan. Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu, pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional. Pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Oleh karena itu informasi yang tidak benar dan tidak tepat tentunya akan menyesatkan para pemodal dalam melakukan investasi pada sekuritas, sehingga hal ini akan merugikan para pemodal. Semakin tepat dan cepat informasi sampai kepada calon pemodal dan dicerminkan pada harga saham, pasar modal yang bersangkutan semakin efisiensi. Koefisien Respon Laba Akuntansi Penelitian-penelitian yang berusaha mengidentifikasi dan menjelaskan perbedaan respon pasar terhadap informasi laba dikenal dengan penelitian earnings response coefficient (ERC). Umumnya dalam mengetahui kualitas laba yang baik dapat diukur dengan menggunakan earnings response coefficient (ERC), yang merupakan bentuk pengukuran kandungan informasi laba. ERC merupakan koefisien yang mengukur respon abnormal returns sekuritas terhadap unexpected accounting earnings perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Besarnya kekuatan hubungan laba akuntansi dan harga saham dalam literature akuntansi dan keuangan diukur dengan menggunakan koefisien respon laba (Earnings Response Coefficients) antar perusahaan relatif tetap. Hal ini di buktikan oleh Komendi dan Lipe (1987) dengan menguji pengaruh unexpected earnings terhadap harga saham. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa reaksi harga saham terhadap laba akuntansi tidak bergejolak secara berlebihan. Namun Easton dan Zmijewski (1989) dalam Naimah dan Utama (2006) menjelaskan di dalam penelitiannya berfokus pada koefisien yang berhubungan dengan kejutan (informasi baru) pada pengumuman laba akuntansi untuk abnormal stock return. Hasil dari penelitian tersebut mengindikasi variasi cross-sectional yang dapat diprediksi dalam ERC. Bukti ini mengindikasi sebuah hubungan positif antara ERC dan koefisien revisi (koefisien yang menghubungkan laba sekarang ke laba masa depan), sebuah hubungan yang negatif antara ERC dengan risiko sistematik, dan sebuah hubungan positif antara ERC dan ukuran perusahaan. Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas Perkembangan penelitian berikutnya mengarah pada pengujian bahwa nilai buku ekuitas juga merupakan faktor yang relevan dalam penilaian (Ohlson, 1995). Model kapitalisasi laba sederhana dinilai kurang memadai. Untuk perusahaan-perusahaan yang rugi, model kapitalisasi laba sederhana akan menghasilkan hubungan laba-laba negatif, karena laba negatif berpengaruh terbalik pada relevansi nilai laba akuntansi (Hayn, 1995 dalam Naimah dan Utama (2006). Dengan memasukkan nilai buku ekuitas ke dalam model penilaian, akan mengeliminasi hubungan negatif tersebut. Studi-studi terkini menunjukkan bahwa nilai buku akuntansi lebih relevan untuk menilai perusahaan-perusahaan yang rugi. Beberapa peneliti yang mengelompokkan observasi menjadi subsample menemukan bahwa koefisien-koefisien angka akuntansi bervariasi antar subsample. Hasil-hasil penelitian juga menemukan kondisi tertentu yang menyebabkan nilai buku ekuitas menjadi faktor yang lebih relevan dibandingkan laba atau sebaliknya seperti profitabilitas perusahaan (Burgstahler dan Dichev 1997, dalam Naimah dan Utama).

4 4 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, long size, nilai pasar saham, dan lainlain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size), dan perusahaan kecil (small firm). Penentu ukuran perusahaan ini didasarkan pada total asset perusahaan. Ukuran perusahaan menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan struktur modal. Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan dengan kemudahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau permodalan. Perusahaan-perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuannya mengakses pihak lain atau jaminan yang dimiliki berupa asset bernilai lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Soegiharto dalam Monica (2006) menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh penting terhadap integrasi antar bagian dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena ukuran perusahaan yang besar memiliki sumber daya pendukung yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Pada suatu perusahaan yang kecil, maka kompleksitas yang terdapat dalam organisasi juga kecil. Pertumbuhan Perusahaan Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang daripada perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat. Pertumbuhan perusahaan berbanding lurus dengan ukuran perusahaan, sehingga semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan, sehingga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal karena perusahaan yang lebih besar akan mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan kecil (Monica, 2006). Pertumbuhan perusahaan didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Suatu perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan akan membutuhkan dana yang besar. Karena kebutuhan dana semakin besar maka perusahaan cenderung menahan sebagian besar pendapatannya. Semakin besar pendapatan yang ditahan menyebabkan semakin kecil deviden yang dibagikan kapada pemegang saham. Tingkat pertumbuhan yang semakin cepat mengindikasi bahwa perusahaan sedang mengadakan ekspansi. Kegagalan yang disebabkan oleh ekspansi akan meningkatkan beban perusahaan karena perusahaan harus menutup pengembalian beban ekspansi. Hal ini menyebabkan pembagian deviden kepada pemegang saham menurun. Kondisi tersebut di atas dapat menyebabkan investor tidak berminat lagi, sehingga akan menjual saham yang dimilikinya. Pofitabilitas Perusahaan Profitabilitas juga merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan struktur modal perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Tingkat profitabilitas dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi karena untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan atas perusahaan tersebut. Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan adalah bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Misalnya profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan melalui perbandingan laba dengan investasi yang digunakan dalam investasi. Untuk mengukur seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan atau mencapai tujuan profit keseluruhan, terutama dalam hubungannya

5 Desember 2015 Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 5 dengan sumber-sumber yang diinvestasikan digunakan rasio profitabilitas yang terdiri dari return on equity (ROE). Persistensi laba Persistensi laba akuntansi adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan dimasa depan (expected future earnings) yang diimplikasi oleh laba akuntansi tahun barjalan (current earnings), Penman (1982). Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Inovasi terhadap laba sekarang adalah informative terhadap laba masa depan ekspektasian, yaitu manfaat masa depan yang diperoleh pemegang saham. Nilai sekarang dari revisi atas laba masa depan dapat memperkirakan nilai sekarang revisi manfaat masa depan ekspektasiaannya, yaitu dalam harga saham (Komendi dan Lipe, 1997). Semakin kecil nilai revisi laba akuntansi masa depan (semakin persistensi laba akuntansi), semakin kuat hubungan laba akuntansi dengan abnormal return (semakin besar koefisien respon laba). Semakin tinggi persistensi laba maka semakin tinggi ERC, hal ini berkaitan dengan kekuatan laba. Persistensi laba mencerminkan kualitas laba perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat mempertahankan laba dari waktu ke waktu. Persistensi laba diekspektasi berpengaruh terhadap kualitas laba di masa yang akan datang karena penelitian terdahulu menunjukkan semakin besar revisi laba masa depan yang disebabkan oleh kejutan laba (earning surprise) maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap perubahan harga saham. Hipotesis Koefisien Respon Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas Studi-studi awal (misalnya Ball dan Brown 1968) membuktikan bahwa laba akuntansi berhubungan dengan harga saham. Hasil-hasil penelitian tersebut mendukung hipotesis bahwa laba akuntansi memberikan informasi dan bermanfaat bagi penelitian sekuritas. Namun demikian, peran nilai buku tidak dapat diabaikan karena nilai buku juga merupakan faktor yang relevan dalam menjelaskan nilai ekuitas. Pengujian gabungan laba dan nilai buku banyak didasarkan pada kerangka yang dikembangkan oleh Ohlson (1995) yang didasarkan pada clean surplus accounting. Kerangka ini menyatakan harga sebagai jumlah nilai buku dan nilai sekarang laba abnormal yang diharapkan. Berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut, dimana laba dan nilai buku ekuitas merupakan variabel yang berpengaruh dalam penilaian ekuitas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 1.1 : Laba akuntansi berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun. Hipotesis 1.2 : Nilai buku ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun. Ukuran Perusahaan Koefisien laba dan nilai buku ekuitas mempunyai perbedaan antara kelompok ukuran perusahaan. Barth et al. (1998), Collins dan Kothari (1989), Bhushan (1989), dan Atiase (1985) dalam Naimah dan Utama (2006) menemukan bahwa ukuran perusahaan berhubungan negatif dengan ERC. Hubungan negatif tersebut terjadi karena banyaknya informasi yang tersedia sepanjang tahun pada perusahaan-perusahaan besar, pada saat pengumuman laba, pasar kurang bereaksi. Semakin banyak ketersediaan sumber informasi pada perusahaan-perusahaan besar, akan meningkatkan ERC dalam jangka panjang. Informasi yang tersedia sepanjang tahun pada perusahaan besar memungkinkan pelaku pasar untuk menginterpretasikan informasi yang terdapat pada laporan keuangan dengan lebih sempurna, sehingga dapat memprediksi arus kas dengan lebih akurat dan menurunkan ketidakpastian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka terdapat perbedaan koefisien respon laba dan nilai buku ekuitas antara perusahaan besar dan kecil :

6 6 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 Hipotesis 2.1 : Terdapat perbedaan pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun. Hipotesis 2.2 : Terdapat perbedaan pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun. Pertumbuhan Perusahaan Perusahaan yang terus menerus tumbuh, dengan mudah menarik modal, dan ini merupakan sumber pertumbuhan. Informasi laba pada perusahaan-perusahaan ini akan direspon positif oleh pemodal. Dengan menggunakan nilai rasio pasar ekuitas terhadap nilai buku ekuitas sebagai ukuran pertumbuhan, Collins dan Khotari (1989) dalam Naimah dan Utama (2006) menemukan hubungan positif antara ukuran ini dengan ERC. Perusahaan dengan pertumbuhan laba tinggi, sebagian besar penilaian ekuitas akan ditunjukkan oleh laba abnormal dan sebagian kecil ditunjukkan oleh nilai buku ekuitas. Prediksi Zhang (2000) menyatakan bahwa nilai ekuitas akan meningkat seiring dengan peningkatan laba bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan terutama terdiri dari nilai dari melanjutkan operasi yang tercermin pada laba. Dalam kondisi seperti ini, nilai perusahaan akan berhubungan negatif dengan nilai buku ekuitas. Hipotesis 3.1. : Pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun. Hipotesis 3.2. : Pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun. Profitabilitas Perusahaan Penilaian ekuitas akan tergantung pada investasi yang diantisipasi di masa yang akan datang, yang selanjutnya akan tergantung pada potensi efisiensi dan pertumbuhan (Zhang 2000). Zhang menunjukkan bahwa nilai ekuitas perusahaan yang profitabilitasnya rendah terdiri dari nilai pemberhentian aktiva dan laba yang diperoleh sebelum titik pemberhentian. Dengan profitabilitas rendah, laba yang diharapkan diterima sebelum pemberhentian adalah tidak signifikan. Jadi, nilai perusahaan yang profitabilitasnya rendah diperoleh terutama dari nilai pemberhentian, yang merupakan bagian yang sangat terkait dengan nilai buku. Penman (1998) juga memberikan analisis mengenai bobot yang menggabungkan laba dan nilai buku terhadap harga, yang memberikan indikasi P/E ratio P/B ratio. Perusahaan yang rendah efisiensi akan memiliki P/B ratio yang lebih tinggi dari P/E ratio. P/B ratio yang tinggi berarti laba yang diharapkan di masa yang akan datang relatif lebih tinggi dari yang diindikasikan oleh nilai buku. Oleh karena itu bobot nilai buku akan lebih tinggi dari laba. Hipotesis 4.1. : Pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki rasio laba terhadap nilai buku ekuitas yang tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba terhadap nilai buku ekuitas yang rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun. Hipotesis 4.2 : Pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki rasio laba terhadap nilai buku ekuitas yang tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba terhadap nilai buku ekuitas yang rendah, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun.

7 Desember 2015 Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 7 Persistensi laba Collins dan Khotari (1989), dalam Naimah dan Utama (2006) membuktikan bahwa ERC berhubungan positif dengan persistensi laba. Studi yang dilakukan oleh Barth et al. (1999) menunjukkan bahwa perusahaan yang labanya selalu meningkat mempunyai price-earnings multiples yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain. Demikian juga, price-earnings multiples akan menurun jika laba menurun setelah sebelumnya mendapat pola peningkatan laba. Jika relevansi laba tergantung pada persistensi laba, maka persepsi pasar terhadap hubungan antara laba sekarang yang dilaporkan dan laba mendatang menjadi penentu explanatory power laba sekarang. Namun jika persepsi pasar tidak ada hubungan kuat, antara laba sekarang dengan laba mendatang, maka pasar akan mengandalkan nilai buku ekuitas karena nilai buku merupakan proksi laba normal di masa yang akan datang. Hipotesis 5.1. : Pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas. Hipotesis 5.2. : Pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan laba akuntansi. Kerangka Pemikiran Teoritis Harga (AP) dipengaruhi oleh laba akuntansi (E) dan nilai buku ekuitas (B). Hubungan antara laba akuntansi dan nilai buku ekuitas dengan harga saham dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (SIZE), pertumbuhan perusahaan (GROW), profitabilitas perusahaan (ROE), dan persistensi laba (PERSISTANCE). E Keterangan : AP E B SIZE GROW ROE PERSISTANCE METODOLOGI AP SIZE SIZE ROE PERSISTENCE : Harga Saham : Laba Akuntansi : Nilai Buku Ekuitas : Ukuran Perusahaan : Pertumbuhan Perusahaan : Rasio laba (Profitabilitas Perusahaan) : Persistensi Laba Sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan kriteria: perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan untuk periode 31 Desember di BEI, perusahaan tersebut masuk dalam kategori perusahaan menufaktur, memiliki data yang lengkap untuk penelitian. Variabel Dependen Variabel dependen adalah harga saham perusahaan i yang sudah disesuaikan dengan pemecahan saham, deviden saham dan lainlain pada tiga bulan setelah akhir tahun fiskal ditambah dengan deviden pada tahun t. Variabel harga saham tersebut disesuaikan dengan kemungkinan adanya pasar yang tidak efisien dengan mengadopsi metode yang dikembangkan oleh Aboody et al. Harga saham saat ini (P it ) diubah menjadi harga dimasa depan yang didefiasi dengan conditional expected return (AP it ) B

8 8 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 AP it = ( 1+R i(t+τ) 1+R v ) P it i(t+τ) di mana R i(t+τ) (τ = 1) adalah imbal hasil saham perusahaan i selama dimulai dari tiga bulan setelah akhir tahun fiskal t, da R v (τ = 1) i(t+τ) adalah size decile returns 1 yang berkaitan. Variabel Independen Variabel penjelas terdiri dari variabel utama yaitu laba akuntansi dan nilai buku ekuitas dan variabel-variabel penentu koefisien respon laba dan nilai buku ekuitas dan variable-variable penentu koefisien respon laba dan nilai buku ekuitas yaitu ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas perusahaan, dan persistensi laba. Variabel Utama Laba Akuntansi (E it ) Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang bersal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik. Laba tahunan Laba akuntansi (E it ) = Jumlah saham umum beredar Nilai Buku Ekuitas (B it-1 ) Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham beredar. Total ekuitas Nilai buku (B it-1 ) = Jumlah Saham Beredar Variabel Penentu Koefisien Respon Laba dan Nilai Buku Ekuitas : Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu: perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm), perusahaan kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan pada total aktiva perusahaan. Profitabilitas perusahaan Provitabilitas diukur dengan ratio laba terhadap nilai buku ekuitas yang dapat mencerminkan hasil penggunaan sumber daya perusahaan. ROE = Laba bersih setelah pajak Ekuitas saham Pertumbuhan Pertumbuhan dihitung dengan cara menyelisihkan antara total penjualan tahun n dan tahun (n-1) dengan total penjualan tahun k (n-1). Pertumbuhan penjualan Penjualan th. n penjualan th. (n-1) = Penjualan th. (n-1) Persistensi laba Persistensi laba diukur dengan variabel kategori yang membedakan laba permanen dengan laba transitory. Untuk membedakan laba permanen dan laba transitory, penelitian ini mengacu pada Penman (1989) yang menunjukkan bahwa rasio E/P (earning to price ratio) mengukur sejauh mana laba tahun lalu merupakan laba transitory. Perusahaanperusahaan yang memiliki ratio E/P lebih tinggi, rendah atau negatif, mengalami reversi rata-rata pada tahun berikutnya, sedangkan kelompok yang berada di tengah adalah kelompok yang memiliki laba stationary. Laba E/P = Harga Saham

9 Desember 2015 Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 9 Variabel Kontrol Variabel kontrol terdiri dari variabelvariabel yang mempengaruhi harga dan imbal hasil saham selain variabel utama yaitu ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas perusahaan, dan persistensi laba leverage, rasio laba terhadap harga (E/P) dan rasio nilai buku terhadap nilai pasar ekuitas. Collins et al (1997) dan Ou dan Sape (2000) juga memasukkan variabel interaksi yang mempengaruhi koefisien respon laba dan nilai buku sebagai variabel kontrol. Metode Analisis Pengujian Hipotesis 1 Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan model yang pada umumnya digunakan dalam literatur akuntansi yaitu model harga. Model tersebut diperoleh dari model ekonometrik yang dikembangkan oleh Collins et al (1997) yang menyatakan kembali model penilaian Ohlson (1995) sebagai fungsi dari laba sekarang dan dari nilai buku ekuitas. Model yang diterapkan adalah : AP it = α 0 + α 1 E it +α 2 B it-1 +α 3 D 05 +α 4 D 06 +α 5 D 07 +α 6 D 08 + ε it (1) Di mana : AP it = Harga saham perusahaan i pada tiga bulan setelah akhir tahun t yang telah disesuaikan dengan kemungkinan pasar tidak efisien E it = Laba perlembar saham perusahaan i pada tahun t B it-1 = Nilai buku ekuitas per lembar saham perusahaan i pada tahun t-1 D 06 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2005 (lainnya) D 07 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2006 (lainnya) D 08 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2007 (lainnya) D 09 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2008 (lainnya) ε it = residual Pengujian Hipotesis 2-5 Pengujian hipotesis 2.1 sampai 5.2 dilakukan berdasarkan model sebagaimana pengujian hipotesis 1 dengan menginteraksi variabel lain terhadap variabel akuntansi dan nilai buku ekuitas sebagaimana dilakukan oleh Barth et al (1998), Charitou et al (2001) dan Ou dan Sape (2002) dalam Naimah dan Utama (2006). Pengujian hipotesis 2 sampai 5 di lakukan dengan mengestimasi regresi berikut ini: Dimana: AP it = α 0 + α 1 E it + α 2 B it-1 + α 3 Du+α 4 E it *Du+α 5 B it- *Du+α D + α D + α D α 9 D 08 +ε it AP it = Harga saham perusahaan i pada tiga bulan setelah akhir tahun t yang telah disesuaikan dengan kemungkinan pasar tidak efisien E it = Laba perlembar saham perusahaan i pada tahun t B it-1 = Nilai buku ekuitas per lembar saham perusahaan i pada tahun t-1 D* = 1 jika total aktiva (Dsize) pada tahun t-1 sama dengan atau diatas median cross sectional tahunan, 0 jika lainnya D 06 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2005 (lainnya) D 07 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2006 (lainnya) D 08 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2007 (lainnya) D 09 = 1 (0) jika observasi pada tahun 2008 (lainnya) ε it = residual D* = Dsize (Total Aktiva), Dgrow (Penjualan Perusahaan), Droe (ROE), Dpersistance (E/P)

10 10 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis 1.1. dan 1.2. Tabel 1 Hubungan Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas Dengan Harga Saham Model 1 : APit = ao + a 1 Eit + a 2 Bit + a 3 D05 + a 4 D06 + a 5 D07 + a 6 D08 + eit Variabel Prediksi Koefisien T-Statistik P-Value Tolerance VIF C Tidak ada Eit +/- 0,001 2,033 ** 0,044 0,409 2,446 Bit +/- 0,000 2,139 ** 0,034 0,415 1,411 D05 Tidak ada -0,106-0,071 0,944 0,400 2,501 D06 Tidak ada 1,085 0,672 0,502 0,351 2,851 D07 Tidak ada 0,930 0,666 0,506 0,436 2,292 D08 Tidak ada -2,117-1,389 0,167 0,393 2,544 R 2 = 0,205 DW statistik = 2,052 ** signifikasi a = 5 % Berdasarkan hasil regresi pada tabel 1 dapat dinyatakan bahwa: 1. Laba akuntansi berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi a = 0,001 dan signifikansi sebesar 0,044 dimana nilai signifikansi < 0, Nilai buku ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi a = 0,000, dan nilai signifikansi sebesar 0,034 dimana nilai signifikansi < 0,05. Pengujian Hipotesis 2.1. dan 2.2. Tabel 2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Hubungan Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas Dengan Harga Saham Model 2 : APit = ao + a 1 Eit + a 2 Bit + a 3 DU+ a 4 Eit*DU + a 5 Bit *DU+ a 6 D05 + a 7 D06 + a 8 D07 + a 9 D08 + eit Variabel Prediksi Koefisien T-Statistik P-Value Tolerance VIF C Tidak ada 0, Eit +/- 0,002 2,278 ** 0,038 0,142 6,993 Bit +/- 0,002 2,180 ** 0,042 0,185 5,405 DU Tidak ada -0,554-0,362 0,718 0,288 3,473 Eit*DU +/ -0,001-0,700 0,485 0,245 4,082 Bit*DU +/ 1,16E-006 0,005 0,996 0,205 4,878 D05 Tidak ada -0,778-0,392 0,695 0,230 4,353 D06 Tidak ada 0,503 0,249 0,804 0,225 4,444 D07 Tidak ada 1, ,417 0,430 2,325 D08 Tidak ada -1,853-1,199 0,232 0,384 2,605 R 2 = 0,215 DW statistik = 2,058 ** signifikasi a = 5 %

11 Desember 2015 Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 11 Berdasarkan hasil regresi pada tabel 2 dapat dinyatakan bahwa: 1. Tidak terdapat perbedaan pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,485 dimana nilai signifikansi > 0, Tidak terdapat perbedaan pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,996 dimana nilai signifikansi > 0,05. Pengujian Hipotesis 3.1. dan 3.2. Tabel 3 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Hubungan Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas Dengan Harga Saham Model 3 : APit = ao + a 1 Eit + a 2 Bit + a 3 DGROW+ a 4 Eit*DGROW + a 5 Bit *DGROW+ a 6 D05 + a 7 D06 + a 8 D07 + a 9 D08 + eit Variabel Prediksi Koefisien T-Statistik P-Value Tolerance VIF C Tidak ada 0, Eit +/- 0,003 3,107** 0,015 0,242 4,137 Bit +/- 0,004 3,669** 0,005 0,286 3,501 DGROW Tidak ada -0,084-0,061 0,951 0,353 2,829 Eit*DGROW +/ 0,003 2,726** 0,047 0,245 4,082 Bit*DGROW +/ 9,97E-007 0,004 0,997 0,105 9,528 D05 Tidak ada -0,383-0,204 0,838 0,257 3,891 D06 Tidak ada 0,866 0,449 0,654 0,247 4,053 D07 Tidak ada 1,151 0,816 0,415 0,430 2,328 D08 Tidak ada -1,872-1,211 0,228 0,384 2,602 R 2 = 0,150 DW statistik = 2,067 ** signifikasi a = 5 % Berdasarkan hasil regresi pada tabel 3 dapat dinyatakan bahwa: 1. Hasil pengujian menunjukkan adanya pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,047 dimana nilai signifikansi < 0, Tidak ada pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,997 dimana nilai signifikansi > 0,05.

12 12 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 Pengujian Hipotesis 4 Tabel 4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Hubungan Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas Dengan Harga Saham Model 4 : APit = ao + a 1 Eit + a 2 Bit + a 3 DROE + a 4 Eit*DROE + a 5 Bit *DROE+ a 6 D05 + a 7 D06 + a 8 D07 + a 9 D08 + eit Variabel Prediksi Koefisien T-Statistik P-Value Tolerance VIF C Tidak ada -0, Eit +/- 0,002 2,325 ** 0,046 0,241 4,149 Bit +/- 0,002 2,356 ** 0,022 0,284 3,521 DROE Tidak ada 0,630 0,381 0,704 0,248 4,034 Eit*DROE +/ 0,002 2,969 ** 0,003 0,245 4,082 Bit*DROE +/ 9,88E-005 0,400 0,690 0,136 7,353 D05 Tidak ada 0,381 0,183 0,855 0,208 4,802 D06 Tidak ada 1,566 0,751 0,453 0,212 4,717 D07 Tidak ada 1,148 0,811 0,418 0,430 2,328 D08 Tidak ada -1,853-1,196 0,384 0,384 2,607 R 2 = 0,147 DW statistik = 2,086 ** signifikasi a = 5 % Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4 dapat dinyatakan bahwa: 1. Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki rasio tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 dimana nilai signifikansi < 0, Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki rasio laba tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba rendah, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,690 dimana nilai signifikansi > 0,05. Pengujian Hipotesis 5 Tabel 5 Pengaruh Persistensi Laba Terhadap Hubungan Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas Dengan Harga Saham Model 5 : APit = ao + a 1 Eit + a 2 Bit + a 3 DP+ a 4 Eit*DP + a 5 Bit *DP+ a 6 D05 + a 7 D06 + a 8 D07 + a 9 D08 + eit Variabel Prediksi Koefisien T-Statistik P-Value Tolerance VIF C Tidak ada 1, Eit +/- 0,002 2,060** 0,020 0,241 4,902 Bit +/- 0,003 2,841** 0,017 0,285 3,509 DP Tidak ada -1,478-1,027 0,306 0,322 3,105 Eit*DP +/ 0,002 2,056** 0,038 0,245 4,082 Bit*DP +/ -4,0E005-0,164 0,870 0,105 9,565 D05 Tidak ada -1,532-0,808 0,420 0,249 4,015 D06 Tidak ada -0,292-0,148 0,883 0,232 4,314 D07 Tidak ada 1,109 0,791 0,430 0,430 2,326 D08 Tidak ada -1,862-1,210 0,228 0,384 2,604 R 2 = 0,260 DW statistik = 2,029 ** signifikasi a = 5 %

13 Desember 2015 Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 13 Berdasarkan hasil regresi pada tabel 5 dapat dinyatakan bahwa: 1. Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,038 dimana nilai signifikansi < 0, Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,870 dimana nilai signifikansi > 0,05. Pembahasan Laba akuntansi berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,044 dimana nilai signifikansi < 0,05. Nilai buku ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,034 dimana nilai signifikansi < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa laba akuntansi memberikan informasi dan bermanfaat bagi investor. Nilai buku merupakan ukuran neraca atau aktiva bersih yang menghasilkan laba, sedangkan laba merupakan ukuran laporan laba rugi yang mengikhtisarkan imbal bagi hasil dari aktiva-aktiva tersebut. Nilai buku dari neraca memberikan informasi tentang nilai bersih sumber daya perusahaan. Sedangkan laba yang berasal dari laporan laba rugi mencerminkan hasil usaha perusahaan dalam memberdayakan sumber dayanya saat ini. Tidak terdapat perbedaan pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,485 dimana nilai signifikansi > 0,05. Tidak terdapat perbedaan pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,996 dimana nilai signifikansi > 0,05. Kondisi ini mengindikasikan bahwa semakin banyak ketersediaan sumber informasi pada perusahaan-perusahaan besar, akan meningkatkan ERC dalam jangka panjang. Informasi yang tersedia sepanjang tahun pada perusahaan besar memungkinkan pelaku pasar untuk menginteprestasikan inofrmasi yang terdapat pada laporan keuangan dengan lebih sempurna, sehingga dapat memprediksi arus kas dengan lebih akurat dan menurunkan ketidakpastian. Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,047 dimana nilai signifikansi < 0,05. Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,997 dimana nilai signifikansi > 0,05. Kondisi ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang terus menerus tumbuh, dengan mudah menarik modal, dan ini merupakan sumber pertumbuhan. Informasi laba pada perusahaan ini akan direspon positif oleh pemodal. Dengan menggunakan penjualan sebagai ukuran pertumbuhan. Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki rasio tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 dimana nilai signifikansi < 0,05. Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki rasio laba tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba rendah, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan

14 14 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 nilai signifikansi sebesar 0,690 dimana nilai signifikansi > 0,05. Hasil ini mengindikasikan bahwa penilaian ekuitas akan tergantung pada investasi yang diantisipasi di masa yang akan datang, yang selanjutnya akan tergantung pada potensi efisiensi dan pertumbuhan. Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,038 dimana nilai signifikansi < 0,05. Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,870 dimana nilai signifikansi > 0,05. Kondisi ini mengindikasikan bahwa jika persistensi laba menjadi penentu dalam relevansi laba, maka persepsi pasar terhadap hubungan antara laba sekarang yang dilaporkan dan laba mendatang menjadi penentu explanotory power laba sekarang, sehingga akan mengendalikan nilai buku ekuitas. KESIMPULAN Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Laba akuntansi berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,044 dimana nilai signifikansi < 0, Nilai buku ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,034 dimana nilai signifikansi < 0, Tidak terdapat perbedaan pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,485 dimana nilai signifikansi > 0, Tidak terdapat perbedaan pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,996 dimana nilai signifikansi > 0, Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,047 dimana nilai signifikansi < 0, Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,997 dimana nilai signifikansi > 0, Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki rasio tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba rendah, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 dimana nilai signifikansi < 0, Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki rasio laba tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki rasio laba rendah, dengan memperhitungan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,690 dimana nilai signifikansi > 0, Terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham lebih besar pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan nilai buku ekuitas dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai

15 Desember 2015 Joko Purwanto Nugroho & Rustam Hanafi 15 signifikansi sebesar 0,038 dimana nilai signifikansi < 0, Tidak terdapat pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham lebih kecil pada perusahaan yang memiliki laba permanen dibanding dengan perusahaan yang memiliki laba transitory, dengan memperhitungkan laba akuntansi dan tahun, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,228 dimana nilai signifikansi > 0,05. Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan sebagai berikut : 1. Keterbatasan sampel yang diambil adalah sebanyak 51 perusahaan dari tingkat populasi 109 perusahaan, hal ini diambil melalui syarat-syarat yang telah ditentukan di dalam penelitian ini. Terbatasnya sampel juga dikarenakan beberapa laporan keuangan dari perusahaan yang belum lengkap dari periode tahun yang ditentukan dalam penelitian ini. 2. Penelitian ini tidak menguji faktor lain selain laba akuntansi dan nilai buku ekuitas serta ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas perusahaan, dan persistensi laba yang mempengaruhi harga saham. Variabel yang dapat dijelaskan variabilitas variabel independen laba akuntansi dan nilai buku ekuitas sebesar 20,5%, Ukuran perusahaan sebesar 21,5 %, pertumbuhan perusahaan sebesar 15 %, profitabilitas perusahaan sebesar 14,7 %, dan persistensi laba sebesr 26 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Penelitian berikutnya hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor lainnya tersebut. Saran 1. Ukuran sampel untuk penelitian mendatang bisa diperbanyak dengan menambah jumlah periode tahun pengamatan, hal ini dapat memperluas sampel yang diteliti, juga sekaligus menambah jumlah data input yang akan di olah. Disisi lain penambahan jumlah sampel dan data ini dapat memperkecil terjadinya bias dalam analisis data. 2. Selain laba akuntansi dan nilai buku ekuitas, informasi arus kas juga merupakan informasi yang sering digunakan dalam pengambilan keputusan investasi. Untuk mengetahui seberapa jauh informasi arus kas digunakan pemodal dalam menentukan keputusannya, penelitian berikutnya hendaknya juga meneliti tentang koefisien respon dari arus kas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. DAFTAR PUSTAKA Aboody, J. Hughes, dan J. Liu. Measuring Value Relevance in a (Possibly) Inefficient Market. Journal of Accounting Research 40 (September 2002): Ball, R. dan P. Brown. An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Journal of Accounting Research (Autumn 1968): Bhushan R. Collection of Information About Publicly Traded Firms: Theory and Evidence. Journal of Accounting and Economics 11 (1989): Collins D.W., E. Maydew, dan I. Weiss. Changes in the Value Relevance of Earnings and Book Values Over the Past Forty Years. Journal of Accounting and Economics (December 1997): Gozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro. Semarang. Indriantoro, N., dan Bambang Supomo Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogjakarta. Jogianto Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta. Kurniawan Herry Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur

16 16 EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Desember 2015 Yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia Periode Kormendi, R. dan R. Lipe. Earnings Innovations, Earnings Persistence, and Stock Return. Journal of Business 60 (1987): Lee, C.M.C. Accounting-Based Valuation: Impact on Business Practices and Research. Accounting Horizons 13 (December 1999): Lev, B. dan S.R. Thiagarajan. Fundamental Information Analysis. Journal of Accounting Research 31 (Autumn 1993): Monica. (2006) Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Cost Of Equity Terhadap Struktur Modal Perusahaan. (Kajian Empiris Perusahaan Otomotif di Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode ) Mulyani Sri, Fadjrih Asyik, Andayani Faktor-Faktor yang mempengaruhi Earnings Response Coefficient pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol 11 No.1: Ohlson, J.A. Earnings, Book Values, and Dividends in Security Valuation. Contemporary Accounting Research 11 (1995): Palupi, M. Jati Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba: Bukti Empiris pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekubank, Vol 3 Edisi November. Penman, S. Combining Earnings and Book Value in Equity Valuation. Contemporary Accounting Research 15 (1998): Pinasti Margani Faktor-Faktor yang Menjelaskan Variasi Relevansi Nilai Informasii Akuntansi: Pengujian Hipotesis Informasi Alternatif. Simposium Nasional Akuntansi XII Zhang, G. Accounting Information, Capital Investment Decisions, and Equity Valuation: Theory and Empirical Implications. Journal of Accounting Research 38 (Autumn 2000): Naimah Zahro, Siddharta Utama Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas:Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX. Naimah Zahro, Siddharta Utama Pengaruh Persistensi Laba dan Laba Negatif Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 10, No.3, September 2007.

Zahroh Naimah (Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga) Siddharta Utama (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) ABSTRACT

Zahroh Naimah (Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga) Siddharta Utama (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) ABSTRACT PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DAN KOEFISIEN RESPON NILAI BUKU EKUITAS: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Zahroh

Lebih terperinci

Pengaruh Risiko Perusahaan dan Leverage terhadap Relevansi Nilai. Laba Akuntansi

Pengaruh Risiko Perusahaan dan Leverage terhadap Relevansi Nilai. Laba Akuntansi Pengaruh Risiko Perusahaan dan Leverage terhadap Relevansi Nilai Laba Akuntansi ABSTRACT The objective of this study is to examine the value relevance of accounting earnings in explaining stock price.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 dalam Delvira (2013) yang menyatakan bahwa laba memiliki

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang 1 BAB l PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang menguntungkan. Hal ini yang dimanfaatkan oleh perusahaan dalam hal pembentukan modal melalui

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividen atau capital gain. Laba biasanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel independen struktur modal, konservatisme laporan keuangan, profitabilitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 9 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Pesinyal (Signalling Theory) Signalling theory menekankan bahwa pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2012 Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 2, April 2015 : 174-183 ISSN 2337-4314 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2012

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan pengujian kembali yaitu: 2.1.1. Nanda (2011) Penelitian ini menguji pengaruh kualitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Tahunan Perusahaan Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun. Termasuk di dalam laporan

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP RELEVANSI NILAI LABA AKUNTANSI

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP RELEVANSI NILAI LABA AKUNTANSI PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP RELEVANSI NILAI LABA AKUNTANSI Oleh: Prima Noermaning Attarie ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi nilai laba akuntansi dan relevansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014. B. Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan, dan juga sebagai salah satu alternatif investasi bagi para investor. Pasar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Earnings Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Dividend Payout Ratio (DPR), and stock prices. vii

ABSTRACT. Keywords: Earnings Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Dividend Payout Ratio (DPR), and stock prices. vii ABSTRACT The prospective investor needs to have some information before making a transaction in the capital market in order to make decisions about the worth of the company selected. One such information

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal terhadap pasar modal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Persistensi Laba, Kesempatan Bertumbuh, dan Struktur Modal terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) The Impact of Persistence Earnings, Growth Opportunities,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

: LOLLI ADRIANI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

: LOLLI ADRIANI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal terhadap Earnings Response Coefficient (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI) Mahasiswa Program Strata Satu (S-1) Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sayekti 1) Sumarno Dwi Saputra 2) 1, 2) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan (Soemarso, 2004 : 34). Salah satu unsur dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan (Soemarso, 2004 : 34). Salah satu unsur dalam laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan... 1 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012 (Analysis of Influence Financial Performance to Share Price at

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Menurut Jogiyanto (2000:107), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa : 1. Return realisasi (realized

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan disusun untuk memberikan informasi keuangan bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B PENGARUH DIVIDEND YIELD, DPR, EPS, ROE DAN SIZE TERHADAP HARGA SAHAM (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi untuk menilai suatu perusahaan (Susanti, 2012). Pada umumnya, informasi laba dalam laporan keuangan khususnya bagi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memilki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan informasi informasi akuntansi dan non-akuntansi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan informasi informasi akuntansi dan non-akuntansi perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan mengeluarkan laporan keuangan adalah untuk menampilkan informasi informasi akuntansi dan non-akuntansi perusahaan terhadap investor. Informasi ini

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Faktor.(Wildan Arif) 641 ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA AN ANALYSIS OF THE EFFECTS OF FUNDAMENTAL

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh : Retno Widuri

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh : Retno Widuri PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Retno Widuri (Dosen Fakultas Ekonomi UNSOED Purwokerto) Abstract The study titled "Impact On Financial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinanti-nantikan informasinya adalah laporan laba rugi, suatu laporan yang

BAB I PENDAHULUAN. dinanti-nantikan informasinya adalah laporan laba rugi, suatu laporan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling banyak diperhatikan dan dinanti-nantikan informasinya adalah laporan laba rugi, suatu laporan yang memberikan

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate

Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014 NOVIA RATNA PRATIWI Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen

II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang berasal dari perusahaan go public atau

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang berasal dari perusahaan go public atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang berasal dari perusahaan go public atau perusahaan yang terdaftar di bursa efek merupakan salah satu dari kinerja keuangan yang harus dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan ringkasan dari aktivitas keuangan perusahaan yang mampu menggambarkan kinerja keuangan perusahaan tersebut (PSAK No.1 Paragraf

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Eraning Ratio Price Ratio merupakan ukuran yang paling banyak digunakan oleh investor untuk menganalisis apakah investasi yang dilakukan menguntungkan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88

1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88 PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON EQUITY

PENGARUH RETURN ON EQUITY PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, PRICE TO BOOK VALUE, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015) Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai karakteristik profit oriented, baik milik perorangan, kelompok, maupun pemerintah. Organisasi perusahaan yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kualitas Laba Menurut Ujiyantho dan Bambang (2007), laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan untuk menilai posisi keuangan dan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Arlina et al (2014), yang menguji Pengaruh informasi arus kas, laba kotor, ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas, membutuhkan sumber pendanaan untuk menunjang kegiatan operasional dan mengembangkan usahanya. Alternatif

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: profitability ratio, capital market ratio, Return on Equity, Price Earnings Ratio, and stock price

ABSTRACT. Key words: profitability ratio, capital market ratio, Return on Equity, Price Earnings Ratio, and stock price ABSTRACT Before doing stock investment, individual or organization must ensure that the investment is appropriate. There are many alternative ways to assess whether the selected stocks will provide a positive

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Current Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Earning PerShare, Laba Bersih.

ABSTRAK. Kata kunci: Current Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Earning PerShare, Laba Bersih. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Rasio Keuangan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Sektor Properti di BEI Pada tahun 2012-2015. Tujuan penelitian ini untuk Memberikan gambaran penelitian mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa relevansi laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya akan informasi laba secara tegas telah dijelaskan dalam Statement Of Financial Accounting Concept (SFCA) No.1 yang menyatakan bahwa selain untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan investasi pada pasar modal, pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan adalah suatu laporan formal yang menggambarkan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan adalah suatu laporan formal yang menggambarkan kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah suatu laporan formal yang menggambarkan kondisi finansial dan kinerja dari suatu perusahaan. Laporan keuangan digunakan oleh pihak-pihak

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai salah satu sarana penghimpun dana dari masyarakat sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang terhimpun digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Informasi perusahaan adalah hal yang esensial bagi investor dalam proses pembuatan keputusan. Salah satu sumber informasi yang diandalkan oleh investor adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diumumkan secara periodik oleh pihak manajemen. Laporan keuangan ini

Lebih terperinci

Capital markets research in Accounting S.P. Kothari

Capital markets research in Accounting S.P. Kothari Capital markets research in Accounting S.P. Kothari Jurnal yang dibuat oleh Kothari berisi tentang penelitian yang menyangkut hubungan antara pasar modal dengan laporan keuangan. Kothari menggunakan kerangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang besar dan seberapa besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mendukung dalam pengambilan keputusan untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mendukung dalam pengambilan keputusan untuk memaksimalkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Meningkatnya bisnis ini membuat para investor memerlukan lebih banyak

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Laba Akrual terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang 1 II. LANDASAN TEORI 1.1 Struktur Pendanaan Manajemen pendanaan pada hakekatnya menyangkut keseimbangan finansial di dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan beserta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor, calon investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berkualitas akan bermanfaat bagi pemakai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berkualitas akan bermanfaat bagi pemakai sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Informasi akuntansi yang berkualitas akan bermanfaat bagi pemakai sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental dan nilai kapitalisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental dan nilai kapitalisasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental dan nilai kapitalisasi pasar terhadap return saham telah banyak dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana. masyarakat, dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana. masyarakat, dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana masyarakat, dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian dimana dana tersebut adalah modal yang

Lebih terperinci