KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Transkripsi

1 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan III Kantor Bank Indonesia Samarinda

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan III-2009 dapat dirampungkan. Buku KER ini mengulas perkembangan ekonomi, perbankan, keuangan daerah, sistem pembayaran dan outlook Kaltim dalam rangka pemberian informasi yang komprehensif kepada para stakeholders Bank Indonesia. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu sumber rujukan bagi pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, dan pihakpihak lainnya yang membutuhkan serta memiilki perhatian terhadap perkembangan ekonomi Kaltim. Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan III-2009, adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 0,47% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -1,06% (y-o-y). Namun pertumbuhan ekonomi Kaltim tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan mencapai 4% (y-o-y). 2. Laju inflasi triwulanan Kaltim pada triwulan III-2009 mencapai 3,89% (y-o-y), menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya yang sebesar 4,90% (y-o-y). Laju inflasi tahunan Kaltim ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang tercatat sebesar 2,83% (y-o-y). Angka inflasi Kaltim tersebut merupakan gabungan inflasi (IHK) yang terjadi di Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan, yang merupakan wilayah baru yang dimasukkan untuk perhitungan laju inflasi di Kalimantan Timur, masing-masing sebesar sebesar 3,69% (y-oy), 3,3% (y-o-y) dan 6,33% (y-o-y). 3. Kinerja usaha perbankan Kaltim masih menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. a) Dari sisi penghimpunan dana, simpanan dana masyarakat pada bank-bank umum se- Kaltim selama periode laporan mencapai Rp 42,95 triliun, mengalami peningkatan sebesar 9,15% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. b) Sementara dari sisi penyaluran dana, total kredit atas dasar lokasi kantor selama triwulan III-2009 mencapai sebesar Rp 23,53 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 18,55% dibandingkan dengan posisi triwulan yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan lokasi proyek, kredit yang disalurkan sistem perbankan secara nasional untuk Kaltim tercatat meningkat sebesar 14,91% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya sehingga posisinya menjadi Rp 34,16 triliun pada triwulan III-2009 (s.d Agustus). c) Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui bahwa rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek mencapai 82,9%, lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor di Kaltim yang sebesar 54,78%. d) Pembiayaan berskala mikro, kecil dan menengah (MKM) yang berhasil disalurkan bank umum yang berkantor di Kaltim selama periode laporan mencapai 65,1% atau Rp 15,32 triliun dari total kredit sebesar Rp 23,53 triliun. Penyaluran kredit UMKM pada triwulan III tercatat meningkat sebesar 4,97% dibandingkan dengan triwulan II Dengan mencermati berbagai faktor, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan IV-2009 diperkirakan mencapai 1% - 2% (y-o-y), dengan laju inflasi triwulanan yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Dengan memperhatikan perkembangan ekonomi Kaltim yang mulai terimbas krisis ekonomi global, stimulus fiskal baik yang berasal dari APBN maupun APBD menjadi kunci utama untuk menyelamatkan sektor riil dari keterpurukan yang lebih dalam. Program pembangunan yang i

3 diarahkan kepada penguatan kemandirian ekonomi domestik dan peningkatan daya saing ekonomi lokal perlu mendapat prioritas dan langkah nyata dari pemerintah daerah dan segenap unsur masyarakat. Selain itu, sinergitas antara dunia usaha, perbankan dan pemerintah daerah perlu dipupuk secara berkala sehingga setiap kendala yang menghambat jalannya perekonomian Kaltim dapat dicarikan solusinya secara optimal didukung dengan aparat birokrat yang handal dan memilki tata kelola yang baik (good governance). Akhirnya, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu secara terus menerus memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, masukan dan kritik yang membangun serta umpan balik sangat kami harapkan demi peningkatan kualitas publikasi ini di masa mendatang. Dalam penyusunan kajian ini, kami banyak memperoleh bantuan data/informasi dari berbagai pihak seperti perbankan dan instansi pemerintah daerah, BUMN maupun swasta sehingga kajian ini menjadi lebih informatif. Atas seluruh bantuan tersebut kami mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Harapan kami, hubungan baik yang terjalin selama ini terus berlangsung bahkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang. Samarinda, November 2009 BANK INDONESIA SAMARINDA Androecia Darwis Pemimpin ii

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL iii vi DAFTAR GRAFIK... RINGKASAN EKSEKUTIF.. I. Gambaran Umum.... II. Asesmen Perekonomian... III. Asesmen Inflasi.. IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran Perbankan Sistem Pembayaran... V. Perkiraan.. VI. Anekdotal Informasi vii BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Gambaran Umum Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Ekspor dan Impor Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Industri Pengolahan Sektor Listrik dan Air Bersih Sektor Bangunan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Jasa-jasa... Boks. 1 Perkembangan Ekonomi Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Kalimanan Timur Tahun BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI Gambaran Umum Inflasi Triwulanan (q-t-q) Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (q-t-q) Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (q-t-q) Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (q-t-q) iii

5 2.3. Inflasi Tahunan (y-o-y) Inflasi Tahunan Kota Samarinda Inflasi Tahunan Kota Balikpapan Inflasi Tahunan Kota Tarakan BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Gambaran Umum Perkembangan Usaha Bank Umum Total Aset dan Aktiva Produktif Penghimpunan Dana Masyarakat Penyaluran Kredit Bank Umum... a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim..... b. Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM). 3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR). a. Perkembangan Aset BPR... b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR.. c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR Asesmen Risiko Perbankan Risiko Kredit Risiko Likuiditas Risiko Pasar BAB IV KEUANGAN DAERAH Gambaran Umum Pendapatan Belanja... Boks Hasil Quick Survey Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Realisasi Belanja Pemerintah Daerah BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN. 5.1 Gambaran Umum. 5.2 Perkembangan Transaksi Tunai Perkembangan Peredaran Uang Kartal Perkembangan Transaksi Non-Tunai Perkembangan Transaksi Kliring Perkembangan Transaksi BI-RTGS BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Timur BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH Prospek Perekonomian Daerah Triwulan III Prospek Perkembangan Inflasi... LAMPIRAN iv

6 DAFTAR TABEL Halaman Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur... Komoditas Utama dan Negara Tujuan Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan III (HS 2 dijit, dalam juta USD)... Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan III-2009 (HS 2 Dijit, dalam juta USD) Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan III Inflasi Triwulanan di Kota Samarinda... Inflasi Triwulanan di Kota Balikpapan... Inflasi Triwulanan di Kota Tarakan Inflasi Tahunan Kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa... Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut kelompok barang dan jasa... Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut kelompok barang dan jasa... Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim... Perkembangan Penghimpunan Dana pada bank Umum di Kaltim... Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim... Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim... Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kabupaten/Kota di Kaltim... Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit... Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi... Perkembangan Kredit UMKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Menurut Skala Kredit Perkembangan Kredit UMKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi... Perkembangan Usaha BPR di Kalimantan Timur (dalam juta rupiah)... Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Kolektibilitas... Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Bank Umum... Struktur Jangka Waktu, Sebaran Nominal dan Rekening DPK... Realisasi Komponen Pendapatan APBD Kaltim Semester I Realisai Belanja Modal Lima SKPD dengan Share Belanja Modal Tertinggi APBD Kaltim Tahun 2009 Perkembangan Transaksi RTGS di Kalimantan Timur (Rp miliar)... Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Prov. Kalimantan Timur Menurut Kabupaten/Kota Tahun v

7 DAFTAR GRAFIK Pertumbuhan PDB Nasional vs PDRB Kaltim (y-o-y).. Indeks Penjualan Barang Elektronik dan Penjualan Retail (Supermarket)... Perkembangan Kredit Konsumsi Perkembangan IKK, Kondisi Ekonomi Saat Ini & Ekspektasi Konsumen... Eksektasi Penghasilan dan Ekspektasi Tabungan... Konsumsi Pemda (APBD) Perkembangan Kredit Investasi Indeks Realisasi Investasi dan Indeks Konsumsi Listrik Industri.. Perkembangan Ekspor & Impor di Pelabuhan Samarinda dan Balikpapan Indeks Ekpor Migas Kaltim dan Impor Migas Kaltim.. Komoditas Penyumbang Ekspor Non Migas Kaltim Tw Kontribusi Pertumbuhan Ekspor Non Migas Kaltim Tw per Negara. Kontribusi Utama Pertumbuhan Impor Non Migas per Negara Asal Barang Tw III Kontribusi Pertumbuhan Impor Non Migas Kaltim Tw Indeks Produksi Padi... Indeks Sub Sektor Kehutanan dan Perikanan... Perkembangan Kredit Sektor Pertanian... Indeks Produksi Minyak Mentah (Kondensat) & Gas Bumi di Kaltim.... Indeks Produksi Batubara.. Indeks Sektor Industri Pengolahan.. Indeks Produksi Pengolahan Migas.. Perkembangan Kredit Sektor Listrik... Indeks Nilai Bangunan Tempat Tinggal dan Indeks Nilai Bangunan Bukan Tempat Tinggal. Perkembangan Konsumsi Semen di Kalimantan Timur Indeks Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Perkembangan Kredit Perdagangan di Kaltim Indeks Sub Sektor Angkutan.. Perkembangan Arus Penumpang Domestik di Bandara Sepinggan.. Perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan. Indeks Sewa Bangunan Tempat Tinggal & Bukan Tempat Tinggal.. Indeks Upah Gaji Pemerintahan Umum. Laju Inflasi Kalimantan Timur dan Nasional (y-o-y).. Kinerja Triwulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (q-t-q)... Kinerja Tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (y-o-y)... Perkembangan Suku Bunga Simpanan dan BI-Rate... Perkembangan Suku Bunga Kredit dan BI-Rate... Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim... Perkembangan Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim... Perkembangan Aset BPR... Perkembangan DPK Berdasarkan Jenis... Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan... Perkembangan Rasio Alat Likuid Perbankan Kaltim vi

8 Struktur Kepemilikan Simpanan... Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs... Anggaran dan Realisasi Komponen Pendapatan APBD Kaltim per Semester I-2009 Anggaran dan Realisasi Komponen Belanja APBD Kaltim per Semester I-2009 Perkembangan Pengedaran Uang Kartal di Kaltim.. Perkembangan PTTB.. Perkembangan Transaksi Kliring di Kalimantan Timur. Perkembangan Transaksi RTGS di Kota Samarinda & Balikpapan... Komponen Indeks Ekspektasi Konsumen Ketepatan Waktu untuk membeli barang tahan lama... Perkembangan Survei Kegiatan Usaha... Ekspektasi Penghasilan dan Ekspektasi Tabungan... Indeks Perubahan Harga Umum 3 bulan yang akan datang vii

9 Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERIODE TRIWULAN III-2009 I. Gambaran Umum Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 0,47% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -1,06%. Dari sisi permintaan, kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2009 ini berasal komponen konsumsi rumah tangga, yang dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman karena adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Dari sisi penawaran, laju pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor angkutan; yang juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat dan pola konsumsi musiman. Laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada periode berjalan ini tercatat sebesar 3,89% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan laju inflasi triwulan II-2009 yang sebesar 4,90%. Namun lebih tinggi dibandingkan laju inflasi nasional yang sebesar 2,83%. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat. Perkembangan intermediasi perbankan di Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 ditandai dengan pertumbuhan yang positif pada bank umum di Kaltim dalam hal penghimpunan simpanan masyarakat (9,15%) dan penyaluran pinjaman baik kredit atas dasar lokasi kantor (18,55%) maupun kredit atas dasar lokasi proyek (14,91%). Pada triwulan IV-2009, perekonomian Kalimantan Timur diperkirakan akan tumbuh posisitf dalam kisaran antara 1% sampai dengan 2% (y-o-y). Faktor yang diperkirakan akan menjadi pendorong pergerakan ekonomi triwulan IV-2009 dari sisi permintaan adalah meningkatnya permintaan masyarakat yang masih didorong oleh pola konsumsi musiman, yaitu dengan adanya perayaan Hari Raya Idul Adha, Natal dan pergantian tahun. Sementara dari sisi penawaran, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor angkutan diperkirakan masih akan tumbuh cukup tinggi. Laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada triwulan IV-2009 diperkirakan masih akan mengalami peningkatan karena pengaruh meningkatnya permintaan masyarakat karena adanya pengaruh pola konsumsi musiman. II. Asesmen Perekonomian Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada periode triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 0,47% (y-o-y) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya; lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -1,06% (y-oy). Dari sisi permintaan, kontributor terbesar laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III ini berasal dari komponen konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 0,73%, dengan pertumbuhan mencapai 4,62% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, yang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena pengaruh pola konsumsi musiman, yaitu dengan adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Komponen lainnya yang berkontribusi cukup besar adalah komponen penanaman modal tetap domestik 1

10 Ringkasan Eksekutif bruto, dengan kotribusi sebesar 0,5%. Faktor yang mendorongnya adalah meningkatnya realisasi investasi di Kalimantan Timur. Dari sisi penawaran, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan terutama berasal dari pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran, yang diperkirakan tumbuh sebesar 6,80% (y-o-y), dengan kontribusi sebesar 0,57% terhadap pertumbuhan PDRB Kalimantan Timur triwulan III Pertumbuhan sektor ini didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sektor lainnya yang juga diperkirakan menjadi pendorong laju pertumbuhan triwulan berjalan adalah sektor pengangkutan dan komunikasi yang diperkirakan menyumbang sebesar 0,37% terhadap laju pertumbuhan triwulan berjalan, dengan pertumbuhan 7,07% (y-o-y). Faktor pola konsumsi musiman juga menjadi faktor pendorong perkembangan sektor ini. III. Asesmen Inflasi Laju perkembangan inflasi tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan III-2009, yang ditunjukkan oleh pergerakan IHK, tercatat sebesar 3,89% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2009 tercatat sebesar 4,90%. Namun laju inflasi tahunan Kalimantan Timur ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang tercatat sebesar 2,83%. Laju inflasi pada triwulan III-2009 dipengaruhi oleh meningkatnya permitaan masyarakat akan barang dan jasa karena adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Laju inflasi tahunan Kota Samarinda triwulan III-2009 mencapai 3,69% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan triwulan II-2009 sebesar 4,87%. Laju inflasi tahunan tertinggi di Kota Samarinda terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 10,71% (y-o-y). Inflasi kelompok komoditas ini meningkatnya permintaan masyarakat untuk komoditas ini akibat pengaruh pola konsumsi musiman, yaitu adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kemudian diikuti oleh kelompok komoditas bahan makanan (8,3%) dan kelompok komoditas kesehatan (6,55%). Laju inflasi tahunan Kota Balikpapan pada periode berjalan ini mencapai 3,3% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi triwulan sebelumnya sebesar 3,77%. Kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi di Kota Balikpapan terjadi pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga, yaitu sebesar 17,45% (y-o-y), yang dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan; kemudian diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (9,23%) dan kelompok komoditas perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (4,55%). Laju inflasi tahunan Kota Tarakan triwulan III-2009 tercatat sebesar 6,33% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahunan triwulan II-2009 yang mencapai 8,40%. Kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi, yaitu sebesar 15,28% (y-o-y), diikuti oleh kelompok komoditas bahan makanan (10,70%) dan kelompok komoditas sandang (8,99%). IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran 1. Perbankan Kegiatan intermediasi perbankan Kaltim selama triwulan III-2009 dari sisi penghimpunan dana menunjukkan peningkatan sebesar 1,42% (q-t-q) sehingga posisinya menjadi Rp 42,95 triliun. Menurut jenis simpanan, peningkatan dana pada triwulan laporan terutama berasal dari giro dan tabungan, yang masing-masing naik sebesar 4,2% dan 2,66%. Sementara itu, simpanan deposito hanya naik sebesar 0,38%. 2

11 Ringkasan Eksekutif Jumlah kredit yang dikucurkan bank umum yang berkantor di Kaltim pada triwulan laporan mencapai Rp ,9 miliar atau hanya tumbuh sebesar 5,75% (q-t-q), atau lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,83% (q-t-q). Sementara itu, penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek pada periode laporan (s.d Agustus 2009) tercatat berjumlah Rp miliar atau mengalami peningkatan sebesar 11% dibandingkan posisi triwulan II Dengan perkembangan tersebut, LDR atas dasar lokasi proyek mencapai 82,9% atau lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor yang sebesar 54,78%. Penyaluran kredit berskala mikro, kecil dan menengah (MKM) oleh bank umum di Kaltim pada Triwulan III-2009 mencapai Rp miliar atau dengan pangsa 65,1% terhadap total kredit. Searah dengan pertumbuhan kredit secara keseluruhan, kredit MKM pada triwulan laporan juga tumbuh positif sebesar 4,97% (q-t-q). Dari segi kualitasnya, persentase NPLs kredit MKM menunjukkan peningkatan, yakni dari 2,74% menjadi 2,92%. Perkembangan BPR di wilayah Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 menunjukkan perkembangan yang positif. Perkembangan jumlah aset dan penghimpunan dana mengalami peningkatan masing-masing sebesar 16,98% dan 27,74% (y-o-y). Jumlah aset meningkat menjadi Rp 202,04 miliar dan DPK meningkat menjadi Rp 129,46 miliar. Penyaluran kredit BPR juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 17,14% (y-o-y); menjadi Rp 147,03 miliar; dengan persentase NPL menjadi 12,87% dari 12,74% pada triwulan II Hasil asesmen terhadap stabilitas perbankan Kaltim selama triwulan III-2009 menggambarkan tingkat risiko yang relatif terkendali meskipun dengan sedikit peningkatan pada risiko kredit dan risiko likuiditas. Pada sisi risiko kredit, persentase NPL mencatat sedikit kenaikan, dari 2,50% pada triwulan II-2009 menjadi 2,69% pada triwulan laporan. Sementara dari risiko likuiditas, rasio alat likuid terhadap non-core deposits (NCD) mengalami penurunan, dari 88,14% pada triwulan II-2009 menjadi 79,50% pada triwulan III Sistem Pembayaran Jumlah transaksi uang kartal antara perbankan di wilayah Kalimantan Timur dengan Bank Indonesia pada triwulan III-2009 mencapai Rp miliar, turun -41,85% (y-o-y) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Jumlah uang kartal yang beredar tersebut terdiri dari jumlah inflow sebesar Rp 192 miliar dan jumlah outflow sebesar Rp miliar; sehingga pada triwulan III-2009 ini, wilayah Kalimantan Timur mengalami net outflow sebesar Rp 1.432,26 miliar. Sementara itu jumlah uang kartal yang dikategorikan dalam Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) pada triwulan berjalan mencapai Rp 118 miliar atau turun -24,47% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan III Sementara jumlah transaksi kliring di Kalimantan Timur tercatat sebesar Rp miliar, mengalami kontraksi sebesar -8,35% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan transaksi RTGS mencapai Rp miliar, atau mengalami kontraksi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar -3,48% (y-o-y). V. Perkiraan 1. Perekonomian Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2009 diperkirakan akan tumbuh positif, yaitu berkisar antara 1% s.d. 2% (y-o-y). Berdasarkan PDRB sisi permintaan, 3

12 Ringkasan Eksekutif kontribusi pertumbuhan diperkirakan berasal dari meningkatnya konsumsi rumah tangga yang dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman, yaitu adanya perayaan Hari Raya Idul Adha, Natal dan pergantian tahun. Sementara dari sisi penawaran, kontribusi pertumbuhan diperkirakan dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan di sektor perdagangan, hotel dan restoran karena pengaruh pola konsumsi musiman. 2. Inflasi Laju inflasi di Kalimantan Timur pada triwulan IV-2009 diperkirakan akan masih akan mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman, yaitu adanya perayaan Hari Raya Idul Adha, Natal dan pergantian tahun. VI. Anekdotal Informasi El Nino berpotensi mengancam Produksi Beras di Kalimantan Timur El Nino atau musim kering yang diperkirakan terjadi mulai bulan September 2008 hingga April 2010, mengancam produksi padi di Kalimantan Timur (Kaltim) yang ditargetkan sebesar ton padi, yang dihasilkan dari hektar lahan pertanian. Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur, jumlah sawah yang terkena dampak El Nino di Kaltim diperkirakan berkisar antara ha s.d ha. Namun demikian, areal yang diperkirakan terkena Puso hanya sebesar 20% atau berkisar antara ha hingga ha; sehingga diperkirakan Kaltim hanya kehilangan sebesar ton hingga ton padi akibat El Nino. Sementara itu berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi serta Maluku umumnya masih normal dan diatas normal. Untuk wilayah Kalimantan Timur, curah hujan diatas normal terjadi di sebagian Kaltim bagian Timur; sedangkan curah hujan normal terjadi di sebagian Kaltim bagian Timur dan Kaltim bagian Tengah. PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berencana membangun Proyek Kaltim 5 PKT telah menandatangani nota kesepakatan antara PKT dengan Bank Mandiri yang ditunjuk sebagai pengatur (arranger) dalam kredit sindikasi kepada PKT untuk membangun Proyek Kaltim 5 dengan kapasitas metrik ton per hari (mtpd) amoniak dan mtpd urea di Bontang, Kaltim. Proyek ini bernilai investasi sebesar USD 700 juta atau sekitar Rp 7 triliun, dengan komposisi 40% dalam Rupiah dan 60% dalam USD. PKT saat ini merupakan produsen pupuk terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi urea sebesar 2,98 juta ton per tahun, amoniak sebesar 1,85 juta ton amoniak. Hingga Juli 2009, PKT telah memproduksi 1,783 juta ton urea dan 1,133 juta ton amoniak. 4

13 BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 1.1 Gambaran Umum Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 0,47% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -1,06%. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan perkiraan pertumbuhan PDB Nasional sebesar 4% (Grafik 1.1.). Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga karena pengaruh pola konsumsi musiman yaitu adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kontribusi lainnya berasal dari pertumbuhan komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMDTB) dengan meningkatnya realisasi investasi dan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di Kalimantan Timur. Berdasarkan PDRB sisi penawaran, pertumbuhan di sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor angkutan serta sektor industri pengolahan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi di triwulan III Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa, meningkatnya arus transportasi dan meningkatnya permintaan akan bahan bakar minyak yang didorong oleh pola konsumsi musiman. 1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan Berdasarkan perkiraan Bank Indonesia Samarinda, diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan III-2009 menurut PDRB sisi permintaan, mengalami pertumbuhan sebesar 0,47% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -1,06%. Kontribusi terbesar pertumbuhan pada periode berjalan diperkirakan berasal dari komponen konsumsi rumah tangga, yang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat yang dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman karena adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kontribusi lainnya yang juga cukup besar berasal dari komponen pembentukan modal domestik tetap bruto (PMDTB) sebesar 0,50%, yang dipengaruhi oleh meningkatnya realisasi investasi di Kalimantan Timur. Sementara faktor yang menjadi penghambat meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi di triwulan berjalan adalah komponen ekspor netor yang berkontribusi negatif karena pengaruh komponen ekspor yang masih mengalami kontraksi, sedangkan komponen impor mengalami pertumbuhan. 5

14 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Tabel 1.1. Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur Jenis Penggunaan Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi Q I-09 Q II-09 Q III-09* Q I-09 Q II-09 Q III-09* Konsumsi Rumah Tangga Makanan Non Makanan Pengeluaran KLSN Pengeluaran Pemerintah Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto Perubahan Stok Ekspor Neto (a-b) a. Ekspor Ekspor LN Ekspor Antar Daerah b. Impor Impor LN Impor Antar Daerah PDRB Kaltim Sumber: BPS dan Bank Indonesia, diolah (Q III-09 perkiraan Bank Indonesia) Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Rumah Tangga di Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 4,62% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,48%. Meningkatnya konsumsi ini dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman, yaitu dengan adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini terlihat dari Indeks Penjualan Barang Elektronik dan Indeks Penjualan Retail (Supermarket) yang berada di atas level optimis (100), dan terus menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan periode sebelumnya (Grafik 1.2). Dari sisi perbankan, penyaluran kredit konsumsi masih menunjukkan adanya pertumbuhan, yaitu sebesar 15,99% (y-o-y) dari Rp 6,33 triliun pada triwulan III-2008 menjadi Rp 7,34 triliun. Namun demikian, pertumbuhan kredit konsumsi pada periode berjalan ini masih lebih lambat dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang tumbuh sebesar 20,55% (y-o-y) (Grafik 1.3). Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada triwulan III-2009, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada diatas level optimis 100, yaitu sebesar 123,25; lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada triwulan II-2009 yang sebesar 116,25. Posisi ini dipengaruhi oleh Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing juga berada di atas level optimis, yaitu sebesar 109 dan 137,5 (Grafik 1.4). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen 6

15 Perkembangan Ekonomi Makro Regional memiliki pandangan yang positif terhadap perkembangan ekonomi dan dipengaruhi juga dengan adanya ekspektasi tambahan penghasilan yang mereka peroleh baik dari Tunjangan Hari Raya (THR) maupun meningkatnya omset penjualan. Hal ini terlihat pada meningkatnya Indeks Ekspektasi Penghasilan (Grafik 1.5) Pengeluaran Pemerintah Pengeluran Pemerintah pada triwulan II-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar - 6,43% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II-2009 yang tercatat sebesar 4,81%. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya belanja pemerintah daerah, yang terlihat dari meningkatnya Indeks Konsumsi Pemda (APBD), yang berada di atas level 100 (Grafik 1.6) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMDTB) Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 3,01% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan PMTDB pada triwulan II-2009 yang mencapai 4,09%. Dari sisi pembiayaan perbankan, penyaluran kredit investasi perbankan pada triwulan III-2009 mencapai Rp 5,92 triliun, atau masih mengalami pertumbuhan sebesar 23,30% (y-o-y). Namun demikian, pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang sebesar 30,40% (y-o-y). 7

16 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sementara itu, faktor positif yang juga menjadi pendorong meningkatnya kinerja PMDTB pada periode berjalan ini dapat terlihat dari Indeks Realisasi Investasi dan Indeks Konsumsi Listrik Industri yang berada di atas level 100 (Grafik 1.8). Tingginya kedua indeks tersebut menunjukkan meningkatnya iklim investasi di Kalimantan Timur Ekspor dan Impor Laju pertumbuhan ekspor Kalimantan Timur pada triwulan III-2009, diperkirakan masih mengalami kontraksi sebesar -0,35% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi yang terjadi pada triwulan II-2009, yaitu sebesar -11,64%. Perkembangan ekspor ini terlihat dari melambatnya pertumbuhan ekspor melalui pelabuhan di Kota Samarinda dan Balikpapan yang mengalami pertumbuhan sebesar 28,96% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang sebesar 45,79%. Volume ekspor melalui kedua pelabuhan utama di Kalimantan Timur pada periode berjalan mencapai 14 juta ton, lebih tinggi dibandingkan volume ekspor pada triwulan II-2009 sebesar 10,6 juta ton. Sementara impor mengalami pertumbuhan sebesar 102,90% (y-o-y), dengan volume mencapai 2,2 juta ton (Grafik 1.9). Sementara itu dari ekspor dan impor migas masih menunjukkan perkembangan yang beragam. Sampai dengan data bulan Juli 2009, Indeks Ekspor migas Kalimantan Timur masih berada di bawah level optimis, yaitu sebesar 94,19. Sedangkan Indeks Impor Migas berada pada level 137,77 (Grafik 1.10). Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan pasokan migas untuk diolah menjadi bahan bakar migas karena adanya peningkatan permintaan masyarakat. 8

17 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sementara itu berdasarkan data ekspor non migas yang berasal dari Ditjen. Bea dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan II-2009 mencapai USD 1.558,6 juta, mengalami kontraksi sebesar -7,72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD 1.688,9 juta. Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 89,92% dengan nilai USD 1.401,5 juta (Tabel 1.3). Nilai ekspor komoditas ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,02% dibandingkan dengan triwulan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini dipengaruhi oleh masih relatif stabilnya permintaan batubara di pasar dunia. Ekspor komoditas ini juga menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekspor non migas pada periode berjalan, dengan kontribusi mencapai 6,16%. Kemudian diikuti oleh komoditas lemak & minyak hewan/nabati (1,66%) dan komoditas kendaraan dan bagiannya (0,07%) (Gafik 1.11). Tabel 1.2. Komoditas Utama dan Negara Tujuan Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan III-2009 (HS 2 dijit, dalam USD) Komoditas Jumlah Pangsa Negara Jumlah Pangsa 27 - Bahan Bakar Mineral 1,401,461, % Taiwan 272,430, % 15 - Lemak & Minyak Hewan / Nabati 39,747, % Cina 259,287, % 44 - Kayu, Barang dari Kayu 38,221, % Jepang 257,555, % 28 - Bahan Kimia Anorganik 31,951, % Korea Selatan 238,479, % 03 - Ikan dan Udang 20,766, % India 131,972, % 29 - Bahan Kimia Organik 13,646, % Hongkong 91,182, % 84 - Mesin-mesin / Pesawat Mekanik 5,344, % Malaysia 85,690, % 73 - Benda-benda dari Besi dan Baja 2,779, % Thailand 63,736, % 87 - Kendaraan dan Bagiannya 1,225, % Filipina 43,321, % 38 - Berbagai Produk Kimia 883, % Italia 41,235, % Lainnya 2,527, % Lainnya 73,663, % Total 1,558,556, % Total 1,558,556, % Sumber: Ditjen Bea & Cukai, diolah Berdasarkan negara tujuan ekspor, pangsa terbesar triwulan III-2009 ini masih dimiliki oleh Taiwan (17,48%), diikuti oleh Cina (16,64%), dan negara dengan pangsa pasar terbesar ketiga adalah Jepang (16,53%). Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan, kontribusi terbesar pertumbuhan berasal dari Cina (8,10%), diikuti Hongkong (3,52%), India (2,11%), Malaysia (1,71%) dan Filipina (0,99%) (Grafik 1.12). Kontribusi negara-negara di Asia yang cukup besar bagi pertumbuhan ekspor non migas Kalimantan Timur menunjukkan masih adanya ketergantungan terhadap pasar tradisional. Namun di sisi lain, imbas krisis finansial global terhadap negara-negara di kawasan Asia tidaklah sebesar dampak yang diterima oleh negara-negara di Amerika dan kawasan Eropa. 9

18 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sementara itu, pertumbuhan impor Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 1,41% (y-o-y); lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -19,16% (yo-y). Dari perkembangan impor yang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi ini lebih rendah dibandingkan dengan pada triwulan I-2009 yang tercatat sebesar - 17,97%. Pertumbuhan impor ini juga terlihat dari perkembangan impor yang melalui pelabuhan di Samarinda dan Balikpapan, serta pertumbuhan impor migas Kalimantan Timur (Grafik 1.9 dan 1.10). Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama triwulan III berjumlah USD 393,39 juta atau mengalami peningkatan sebesar 43,76%, dibandingkan dengan triwulan II tahun Berdasarkan negaranya, kontribusi terbesar pertumbuhan impor non-migas adalah impor dari Singapura yang menyumbang sebesar 25,16% dari kenaikan impor non migas Kalimantan Timur; kemudian diikuti oleh peningkatan impor yang berasal dari Cina (17,30%), Australia (10,64%), Perancis (4,63%) dan Jerman (4,18%) (Gafik 1.13). Sedangkan berdasarkan pangsa pasarnya, Singapura merupakan negara asal barang dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 33% diikuti oleh Cina (15%), Australia (13,6%) dan Amerika Serikat (9,3%) (Tabel 1.6). Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan III-2009 (HS 2 Dijit, dalam USD) Komoditas Jumlah Pangsa Jumlah Pangsa Negara (USD) Pasar (USD) Pasar 89 - Kapal Laut dan Bangunan Terapung 143,979, % Singapura 129,714, % 84 - Mesin-mesin / Pesawat Mekanik 102,257, % Cina 58,877, % 87 - Kendaraan dan Bagiannya 45,262, % Australia 53,620, % 31 - Pupuk 27,999, % Amerika Serikat 36,437, % 73 - Benda-benda dari Besi dan Baja 18,890, % Jepang 28,356, % 40 - Karet dan Barang dari Karet 18,533, % Perancis 19,940, % 85 - Mesin / Peralatan Listik 8,864, % Jerman 16,002, % 90 - Perangkat Optik 7,718, % Italia 10,595, % 36 - Bahan Peledak 5,395, % Malaysia 7,368, % 38 - Berbagai Produk Kimia 5,313, % Filipina 6,993, % Lainnya 9,171, % Lainnya 25,479, % Total 393,386, % Total 393,386, % Sumber: Ditjen Bea & Cukai, diolah Berdasarkan komoditasnya, pertumbuhan impor non-migas Kaltim pada triwulan II-2009 disumbang oleh komoditas kapal laut dan bangunan terapung (44,61%), mesin/peralatan listrik (1,05%) dan komoditas bendabenda dari besi dan baja (0,93%). 10

19 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Pangsa terbesar impor non migas Kalimantan Timur didominasi oleh komoditas kapal laut dan bangunan terapung dengan pangsa sebesar 36,6% (Grafik 1.10). Meningkatnya impor non migas Kalimantan Timur periode berjalan ini dipengaruhi oleh mulai meningkatnya kembali aktivitas industri di wilayah ini paska tekanan pengaruh krisis global. Perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 mengalami masih mengalami net export (jumlah ekspor lebih besar dibandingkan dengan impor) sebesar USD 1.165,2 juta. 1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan III-2009, berdasarkan perkiraan Bank Indonesia Samarinda, mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 0,47% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -1,06%. Kontribusi terbesar bagi pertumbuhan pada periode berjalan ini berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yang berkontribusi sebesar 0,57%, diikuti oleh kontribusi dari sektor pengangkutan sebesar 0,37%. Kedua sektor ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena pengaruh pola konsumsi musiman, yaitu adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang menyebabkan adanya lonjakan permintaan barang dan jasa. Sektor industri pengolahan juga memberikan kontribusi pertumbuhan yang cukup tinggi pada periode berjalan ini, yaitu sebesar 0,35%, yang dipengaruhi oleh meningkatnya produksi pengilangan minyak Pertamina karena meningkatnya permintaan. Namun demikian, di sisi lain, sektor pertambangan dan penggalian, yang juga merupakan salah satu sektor terbesar pembentuk PDRB Kalimantan Timur, mengalami kontraksi sebesar - 2,23% (y-o-y), sehingga berkontribusi negatif sebesar -0,88%. Hal ini dipengaruhi oleh produksi minyak dan gas yang mengalami penurunan. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian yang mengalami kontraksi sebesar -3,24% (y-o-y), dengan kontribusi sebesar -0,22%. Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur Sektor Ekonomi Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi Q I-09 Q II-09 Q III-09* Q I-09 Q II-09 Q III-09* Pertanian Pertambangan & penggalian Industri Pengolahan Listrik, gas, & air bersih Bangunan Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa PDRB PDRB tanpa Migas Sumber: BPS Kaltim & BI Samarinda, (Q III-09 perkiraan Bank Indonesia) Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada triwulan III-2009 diperkirakan masih mengalami kontraksi sebesar -3,24% (y-o-y), lebih baik dibandingkan kontraksi yang terjadi pada triwulan II-2009 yang mencapai -10,97%. Kontribusi sektor ini pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur periode berjalan sebesar -0,22%. Kontraksi ini diperkirakan dipengaruhi oleh masih rendahnya produksi tanaman pangan yang dipengaruhi oleh bergesernya masa tanam akibat adanya perubahan cuaca. Hal ini terlihat dari Indeks Produksi Padi Sawah dan Ladang yang masih berada dibawah level optimis (100) (Grafik 1.15). Namun demikian, produksi pada sub sektor 11

20 Perkembangan Ekonomi Makro Regional lainnya, yaitu kehutanan dan perikanan diperkirakan mengalami peningkatan karena permintaan yang mulai pulih, yang terlihat dari Indeks Produksi Kayu Log, Indeks Produksi Kayu Olahan, Indeks Produksi Perairan Umum dan Indeks Produksi Tambak, sehingga hal ini berpengaruh pada perbaikan kinerja sektor pertanian secara keseluruhan pada periode berjalan ini dibandingkan dengan triwulan II-2009 (Grafik 1.16). Sementara itu dari sisi pembiayaan perbankan, penyaluran kredit pertanian triwulan III-2009 mencapai Rp 1,05 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 24,22% (y-o-y). Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang mencapai 52,68% Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor ini diperkirakan masih mengalami kontraksi seperti halnya sektor pertanian, yaitu sebesar -2,23% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang sebesar -0,90%. Belum pulihnya permintaan masih menjadi faktor utama penyebab rendahnya produksi di sektor ini. Hal ini terlihat dari Indeksi Produksi Minyak Mentah (kondensat) dan Gas Bumi yang masih berada dibawah atau sedikit diatas level optimis, karena pengaruh cadangan migas yang berkurang karena usia sumur yang sudah tua. Namun sementara itu, produksi batubara diperkirakan menunjukkan perkembangan yang positif, seperti terlihat pada Indeks Produksi Batubara yang berada di atas level optimis karena pengaruh permintaan yang masih relatif stabil (Grafik 1.18 dan Grafik 1.19). 12

21 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sektor Industri Pengolahan Sektor ini diperkirakan tumbuh positif sebesar 1,11% (y-o-y) pada triwulan III-2009, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang mengalami kontraksi sebesar -5,15%. Pertumbuhan sektor ini diperkirakan dipengaruhi oleh industri pengilangan minyak, seperti terlihat pada Indeks Produksi Kilang Minyak yang berada di atas level optimis (100) (Grafik 1.20). Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan bahan bakar minyak domestik yang dipengaruhi oleh adanya pola konsumsi musiman, yaitu perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang berpengaruh pada meningkatnya arus transportasi baik darat, laut dan udara karena masyarakat memiliki tradisi pulang ke kampung halamannya atau mudik Sektor Listrik dan Air Bersih Sektor listrik dan air bersih pada periode laporan diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -3,28% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 5,61%. Penyaluran kredit perbankan untuk sektor ini pada triwulan III mencapai Rp 80,5 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 193,36% (y-o-y) (Grafik 1.15). 13

22 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sektor Bangunan Sektor bangunan diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 2,50% (y-o-y), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang tumbuh sebesar 7,85%. Pertumbuhan tersebut dapat terlihat dari Indeks Nilai Bangunan Tempat Tinggal dan Indek Nilai Bangunan Bukan Tempat Tinggal yang berada di atas level optimis (100)(Grafik 1.23). Sementara konsumsi semen di Kalimantan Timur pada triwulan III-2009 mencapai 227,7 ribu ton, mengalami pertumbuhan sebesar 15,99% (y-o-y) (Grafik 1.24). Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh masih cukup tingginya permintaan masyarakat akan tempat tinggal/rumah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 6,80% (y-o-y), lebih lambat dibandingkan dengan triwulan II-2009 yang tumbuh sebesar 7,67%. Pertumbuhan pada periode berjalan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat yang dipengaruhi oleh adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini terlihat dari Indeks Harga Perdagangan Besar, Indeks Penjualan Mobil dan Motor, serta Indeks Omzet Restoran yang berada di atas level optimis (100) (Grafik 1.25). Berdasarkan penyaluran kredit perbankan, penyaluran kredit untuk sektor perdagangan pada triwulan III-2009 mencapai Rp 5,2 triliun, mengalami peningkatan sebesar 15,09% (y-o-y). Pertumbuhan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang sebesar 16,67% (Grafik 1.26). 14

23 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor pengangkutan & komunikasi pada triwulan III-2009 diprediksi mengalami pertumbuhan sebesar 7,07% (y-o-y), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 yang sebesar 8,99%. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas perjalanan masyarakat yang memanfaatkan momen perayaan Hari Raya Idul Fitri untuk pulang ke kampung halamannya. Pertumbuhan di sektor pengangkutan dan komunikasi terlihat dari perkembangan Indeks Indeks Jumlah Angkutan Darat, Laut dan Udara yang berada di atas level optimis (Grafik 1.27). Sementara itu, berdasarkan jumlah penumpang pesawat yang melalui Bandara Sepinggan, Balikpapan, jumlah penumpang yang selama triwulan III-2009 mencapai orang dengan pertumbuhan sebesar 22,56% (y-o-y); sementara jumlah penumpang yang berangkat mencapai orang, atau tumbuh sebesar 17,84% (y-o-y). Sehingga jumlah keseluruhan penumpang yang menggunakan Bandara Sepinggan adalah sebesar orang, mengalami pertumbuhan sebesar 20,03% (y-o-y) (Grafik 1.28) Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada triwulan III-2009 ini diperkirakan akan mengalami petumbuhan sebesar 5,32% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2009 sebesar 7,19%. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh penyaluran kredit perbankan yang masih mengalami pertumbuhan. Penyaluran kredit perbankan pada triwulan III-2009 mencapai Rp 23,5 triliun atau tumbuh sebesar 18,46% (y-o-y) (Grafik 1.29). Faktor pendukung lainnya adalah meningkatnya nilai sewa bangunan, yang terlihat dari Indeks Sewa Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal, yang berada di atas level optimis (Grafik 1.30). Meningkatnya biaya sewa dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat akan tempat tinggal, sebagai alternatif dari membeli rumah, dan tempat usaha. 15

24 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sektor Jasa-jasa Sektor ini pada periode laporan diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 1,63% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2009 sebesar 6,97%. Salah satu indikator meningkatnya sektor jasa-jasa terlihat dari Indeks Upah Gaji Pemerintahan Umum yang berada di atas level optimis (Grafik 1.31). Hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan gaji pegawai negeri sipil. 16

25 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Boks. 1 Perkembangan Ekonomi Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan Timur Tahun 2008 Pada tahun 2008, laju perkembangan ekonomi kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Timur menunjukkan perkembangan yang positif, dengan hampir semua wilayah menunjukkan pertumbuhan, kecuali Kabupaten Kutai Timur yang mengalami kontraksi. Berdasarkan PDRB dengan migas, pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di Kota Balikpapan, yaitu dengan pertumbuhan sebear 12,32% (y-o-y), sedangkan pertumbuhan terendah dicatat oleh Kota Bontang, yaitu sebesar 0,12% (y-o-y). Sementara pertumbuhan berdasarkan PDRB tanpa migas, pertumbuhan tertinggi terjadi di Kabupaten Nunukan yaitu sebesar 14,44% (y-o-y), dan yang terendah juga di Kota Bontang (3,15%). Sedangkan Kabupaten Kutai Timur mengalami kontraksi, baik berdasarkan pertumbuhan dengan migas atau tanpa migas, yang masing-masing sebesar -0,84% dan -1,01% (y-o-y). Pertumbuhan ekonomi rata-rata seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur adalah sebesar 3,98% (y-o-y) dengan migas dan 4,75% (y-o-y) tanpa migas. Sementara pertumbuhan ekonomi dengan migas Provinsi Kalimantan Timur tahun 2008 adalah sebesar 4,82% (y-o-y), atau 6,13% (y-o-y) tanpa migas. Sementara itu, pendapatan per kapita berdasarkan PDRB migas kabupaten/kota tahun 2008, Kota Bontang merupakan daerah dengan pendapatan per kapita terbesar, yaitu mencapai Rp ,- per kapita per tahun, sedangkan yang terendah berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yaitu sebesar Rp ,- per kapita per tahun. Sedangkan berdasarkan PDRB non migas, pendapatan per kapita tertinggi tercatat di Kabupaten Kutai Timur, yaitu sebesar Rp ,- per kapita per tahun; dan yang terendah di Kabupaten PPU yaitu sebesar ,- per kapita per tahun. Pendapatan per kapita di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2008 adalah Rp ,- per kapita per tahun berdasarkan PDRB migas; dan Rp ,- per kapita per tahun berdasarkan PDRB non migas. Untuk melihat sejauh mana perkembangan kabupaten/kota di Kalimantan Timur, maka digunakan Tipologi Klassen dengan mendasarkan pada komponen pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita berdasarkan PDRB non migas, dan data Provinsi Kalimatan Timur digunakan sebagai tolok ukurnya. 17

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II - 2009 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan IV - 2009 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan III - 2008 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II - 2008 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I - 21 Kantor Bank Indonesia Samarinda RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERIODE TRIWULAN I-21 I. Gambaran

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur

Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mulai memperlihatkan tanda pemulihan dari tekanan gejolak penurunan harga minyak mentah maupun harga pangan dunia (CPO) yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II-2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan III - 2010 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Laju perekonomian provinsi Kepulauan Riau di triwulan III-2008 mengalami koreksi yang cukup signifikan dibanding triwulan II-2008. Pertumbuhan ekonomi tercatat berkontraksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan IV 21 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan karunianya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan IV-2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I-2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan III-2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2010 diestimasi sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II - 2008 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya sehingga

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan IV 2008 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan IV2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 No. 06/02/62/Th. VI, 6 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2011 (kumulatif tw I s/d IV) sebesar 6,74 persen.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triw u lan IV-2011 Kantor Bank Indonesia Samarinda KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 No. 06/02/62/Th. VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV-2012 terhadap triwulan III-2012 (Q to Q) secara siklikal

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 Perekonomian Kalimantan Selatan triwulan 1-2013 dibandingkan triwulan 1- (yoy) tumbuh sebesar 5,56 persen, dengan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th.XI, 5 Februari 2013 Ekonomi Jawa Timur Tahun 2012 Mencapai 7,27 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Krisis finansial global semakin berpengaruh terhadap pertumbuhan industri dan ekspor Kepulauan Riau di triwulan IV-2008. Laju pertumbuhan ekonomi (y-o-y) kembali terkoreksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Riau triwulan II- 2008 relatif menurun dibanding triwulan sebelumnya. Data perubahan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-I 2013 halaman ini sengaja dikosongkan iv Triwulan I-2013 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Daftar Isi KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan I - 29 Kantor Triwulan I-29 BANK INDONESIA PADANG KELOMPOK KAJIAN EKONOMI Jl. Jend. Sudirman No. 22 Padang Telp. 751-317 Fax. 751-27313 Penerbit

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN III

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN III KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN III 2009 VISI BANK INDONESIA : Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Dinamika perkembangan sektoral pada triwulan III-2011 menunjukkan arah yang melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Keseluruhan sektor mengalami perlambatan yang cukup signifikan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III/2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III/2014 No. 68/11/71/Th. VIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III/2014 Perekonomian Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada ulan III/2014

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013 No. 06/11/62/Th.VII, 6 Nopember 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan III-2013 terhadap triwulan II-2013 (Q to Q) secara siklikal mengalami

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 No. 10/02/63/Th XIV, 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 010 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2010 tumbuh sebesar 5,58 persen, dengan n pertumbuhan tertinggi di sektor

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-008 i Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 No.11/02/63/Th XVII, 5 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2012 tumbuh sebesar 5,73 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I - 2009 Kantor Bank Indonesia Palembang KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2015 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Unit Asesmen

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I-2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN TRIWULANAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA BANK INDONESIA TERNATE Jl. Jos Sudarso No.1 Tenate Telp. 62-921-3121217 Fax : 62-921-3124017 LAPORAN TRIWULANAN KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III tahun 212 sebesar 5,21% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,9% (yoy), namun masih lebih

Lebih terperinci

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1 Boks I Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1 Gambaran Umum Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini menghadapi risiko yang meningkat seiring masih berlangsungnya krisis

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

Publikasi ini dapat diakses secara online pada : i TRIWULAN III 2015 Edisi Triwulan III 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 53/08/35/Th. X, 6 Agustus 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Semester I Tahun 2012 mencapai 7,20 persen Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga. No. 064/11/63/Th.XVIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2014 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 No. 06/05/62/Th.V, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 PDRB Kalimantan Tengah Triwulan I-2011 dibanding Triwulan yang sama tahun 2010 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II tahun 2013 tumbuh sebesar 3,89% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,79% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I tahun 213 tumbuh sebesar 4,17% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,18% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan II - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan I-9 Secara tahunan (yoy) perekonomian Indonesia triwulan I-9 tumbuh 4,37%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,18%). Sementara secara triwulanan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 63/11/73/Th. VIII, 5 November 2014 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 6,06 PERSEN Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan III tahun 2014 yang diukur

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2013 tumbuh 7,74% (y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,63% (y.o.y). Angka tersebut

Lebih terperinci